Hadyan Azinuddin281122083kb07
DotA(Defense of the Ancient) DotA, mungkin kata ini asing bagi
orang awam. Akan tetapi DotA sudah sangat terkenal bagi kalangan
gamers online diseluruh penjuru dunia. DotA, a game of chess begitu
yang mereka katakan, secara harfiah dota adalah sebuah permainan
momentum dimana kita mengkontrol sebuah unit atau disebut HERO.
Kita dapat memilih satu dari 100 lebih Hero yang ada di game
tersebut, setiap Hero memiliki ability yang berbeda-beda. Tujuan
dari permainan ini adalah untuk menghancurkan markas musuh yang
disebut The Ancient.Dalam sebuah permainan DotA kita bertempur 5 vs
5 yang terdiri dari 1 carry, 1 offline, 1 middle dan 2 support.
Setiap bagan memiliki peranan masing-masing untuk memenangkan
teamfight, karena jika kita menang dalam teamfight tentunya tim
tersebut memiliki advantage lebih dibandingkan dengan tim yang
kalah.Game tersebutlah yang saya geluti dari SMP, walaupun sekarang
saya sudah berhenti memainkannya karena kuliah. Tetapi DotA lah
yang telah memberikan saya pengalaman di bidang e-sport yang kini
mendunia. Dari game tersebut, saya mengikuti turnamen-turnamen
bahkan sampai diundang ke luar negeri. Banyak sekali teman saya
yang bertanya, kenapa kalian memainkan game yang sama, map yang
sama, bahkan kasarnya membosankan. Saya menjawab, DotA itu seperti
sepak bola, seperti basket, ataupun olah raga lainnya, map nya
selalu sama, gaya permainnanya pun sama. Akan tetapi disetiap
permainan kita mencari sebuah momentum, memainkan permainan indah
layaknya sepak bola.DotA satu-satunya game online yang mampu
membuat turnamen dunia yang hadiahnya pun mengejutkan atlet-atlet
olahraga. Terakhir di tahun 2014, DotA memberikan reward untuk
NewBee. Dialah yang menjadi tim DotA nomer 1 di dunia dan
memenangkan $11 Million Dollars, angka yang sangat menakjubkan
untuk sebuah game online.Para gamers online dulu sangatlah dicemooh
orang, hari-hari mereka diisi untuk bermain didepan computer.
Bahkan ada yang memanggik mereka anti-sosial, tetapi semenjak DotA
menunjukkan taringnya dalam e-sport. Orang-orang anti-sosial
tersebut lah yang saat ini banyak dicari untuk membuat sebuah tim,
dengan tujuan meraih hadiah dari DotA2 VALVE yang setiap tahun
menaikkan hadiah uang untuk turnamen The
International.Perusahaan-perusahaan besar perangkat keras seperti
razer, steel series, monster dll. Mereka mensponsori valve untuk
membuat turnamen yang lebih dan lebih besar lagi dari tahun lalu,
sampai nanti pada tahun 2015 valve mengumumkan hadiah yang membuat
mereka para anti-sosial menjadi bersemangat untuk menjadi nomer 1
di dunia.Saya berfikir jika kuliah saya selesai, saya akan
melanjutkan bermain DotA. Game itu dulu menggaji saya 2 juta per
bulan melalui turnamen pada waktu SMA, bagaimana dengan
sekarang?Saya ingin bermain game, dan dibayar untuk itu
Turnamen tahunan DOTA 2, The International 2013 (TI3), sudah
berakhir dengan Alliance menang melawan Natus Vincere dengan skor
3-2 dalam pertandingan lima set di final. Dalam artikel saya
sebelumnya, saya membahas mengenai delapan tim Asia yang
berpartisipasi di The International 2013 dan juga analisa karakter
hero pilihan tim Asia di fase grup. Kini, setelah TI3 berakhir,
mari melihat kembali kejadian-kejadian penting yang dialami tim-tim
DOTA 2 dari Asia dalam turnamen terbesar untuk game ini.Ekspektasi
terhadap dominasi China
Apapun yang telah terjadi, bahkan setelah Alliance memenangkan
G-1 League dan NaVi memenangkan Alienware Cup (keduanya adalah tim
dari Eropa yang datang dan ikut dalam turnamen di China), harapan
dan perkiraan bahwa tim China akan mendominasi turnamen ini tetap
tinggi. Ini mungkin karena mereka memperlihatkan peningkatan yang
stabil di dua turnamen sebelumnya.Meskipun keraguan mulai tumbuh
ketika di fase grup dimana NaVi dari Ukraina dan Alliance dari
Swedia mendominasi kedua grup yang ada, DK dan TongFu ada tepat di
bawah mereka. Tim unggulan tahun lalu, Invictus Gaming (iG) dan
LGD.cn, juga masuk dalam empat tim teratas di grup masing-masing.
Namun, perlu dicatat bahwa LGD.cn harus memenangkan pertandingan
tiebreaker melawan Dignitas sebelum bisa memperoleh peringkat empat
dalam grup. Secara keseluruhan, ada lima tim Asia yang masuk
peringkat empat besar dalam kedua grup: iG, LGD.cn, DK, dan TongFu
dari China, serta Orange dari Malaysia. Karena adanya keyakinan
bahwa banyak tim yang tidak memperlihatkan strategi mereka di fase
grup, harapan bahwa tim China akan bangkit tetap ada.Tim unggulan
goyah, peta dominasi mulai berubah
Tahun lalu, LGD.cn berada di peringkat teratas grup mereka tanpa
pernah kalah sekali pun, sementara iG juga ada di peringkat pertama
di grup dengan hanya sekali kalah, namun pada akhirnya keluar
sebagai juara turnamen. Tahun ini, di samping hanya mendapat
peringkat ketiga dan keempat dalam grup, iG dan LGD.cn turun ke
braket bawah1 setelah masing-masing kalah melawan DK dan Alliance
dalam pertandingan pertama di braket atas. Pertandingan antara iG
dan DK saat ini memegang rekor pertandingan terlama dalam sejarah
pertandingan DOTA 2.Setelah menang melawan iG, DK kalah dari
Alliance. Setelah NaVi mengalahkan Orange, TongFu juga kalah 2-1
melawan NaVi dalam pertandingan 3 set yang kontroversial. Dengan
kemenangan yang diperoleh Alliance dan NaVi tersebut, mereka melaju
sampai babak final braket atas dan mengamankan peringkat tiga
besar, menyisakan hanya satu tempat untuk diperebutkan oleh tim
China. Sekali lagi, ini merupakan kebalikan dari apa yang terjadi
di The International 2012 di mana posisi tiga besar terdiri dari iG
dan LGD.cn dari China, dan NaVi dari Ukraina.NaVi, TongFu, dan
Fountain Hooks/Faith Hooks yang kontroversial
Tergantung dengan siapa Anda bicara, Fountain Hook mungkin
dianggap sebagai sebuah strategi, atau sebuah bug. Pada dasarnya,
trik ini bisa dilakukan menggunakan Chen dan Pudge dalam satu tim.
Pudge mengait (salah satu kemampuan dari hero ini) salah satu musuh
dan Chen mengirim Pudge ke markas menggunakan Test of Faith,
sehingga trik ini disebut sebagai Faith Hook. Jika perhitungan
waktunya tepat dan hook/kait dari Pudge ada di tengah udara ketika
ia dikirim kembali ke markas, baik itu prajurit atau hero musuh,
sejauh apapun, akan ditarik sampai ke markas dan mendarat tepat di
depan fountain musuh. Kecuali Anda punya cara untuk selamat dari
serangan fountain musuh yang menyerang Anda dengan rentetan
tembakan yang sangat cepat, Anda pasti akan mati. Dan sekali lagi,
trik ini tidak hanya membutuhkan Chen dan Pudge dalam satu tim,
tapi juga penempatan waktu yang tepat. Jika tidak, yang terjadi
hanyalah Test of Faith biasa yang mengirim Pudge kembali ke markas.
Di set ketiga dalam pertandingan tiga set antara NaVi dan TongFu di
babak semifinal braket atas, NaVi tertinggal jauh dari TongFu dan
hampir dipastikan akan kalah. Namun, mereka bisa kembali unggul
berkat Fountain Hook yang dilakukan oleh Danil Dendi Ishutin yang
menggunakan Pudge dan Clement Puppey Ivanov yang menggunakan Chen.
Mereka berhasil menarik dan membunuh hero musuh yang penting yaitu
Gyrocopter yang digunakan oleh Zhi Hao Hao Chen dan membuatnya
membuang item Aegis of Immortal (item yang memberikan hero nyawa
kedua). Berkat itu, NaVi berhasil memberikan tekanan psikologis
kepada TongFu, yang saat itu sudah tidak sabar untuk menyerang
markas musuh, dan hal itu memberikan Alchemist yang digunakan
Alexander XBOCT Dashkevich waktu dan ruangan untuk mengumpulkan
item yang ia perlukan sampai ia kemudian mendominasi pertandingan
dan membuat NaVi memenangkan pertandingan yang harusnya dimenangkan
oleh TongFu. Kejadian ini menimbulkan beberapa diskusi tentang
apakah dan (jika ya) mengapa trik ini diizinkan. Dalam wawancaranya
dengan pemain Mousesport, Troels SyndereN Nielsen, ia menyebutkan
bahwa trik tersebut diizinkan oleh Valve dan seluruh pemain,
manager, dan staff sudah diberitahu sebelum turnamen dimulai.
Karena itu, NaVi tetap bermain sesuai peraturan. Ia juga mengatakan
bahwa Fountain Hook sudah ada dari dulu. Hanya saja, sampai saat
ini belum ada tim yang menggunakannya untuk memenangkan
pertandingan. Pada akhirnya, NaVi memenangkan pertandingan dan
membuat TongFu turun ke braket bawah.Tim unggulan China tahun lalu
gugur
Setelah kalah dari Alliance di braket atas, LGD.cn turun ke
braket bawah dan harus berhadapan dengan Liquid dari Amerika.
Liquid berhasil mengalahkan LGD.cn sehingga LGD.cn gugur dari
turnamen dan membuat kekalahan mereka menjadi salah satu kejutan
terbesar dalam sejarah The International. Di pertandingan
berikutnya, Liquid kalah dari iG. iG sendiri kemudian kalah dari
TongFu di hari berikutnya. Di hari yang sama, DK pada akhirnya
kalah dari orange, menyisakan dua tim dari Asia Orange dari
Malaysia dan TongFu dari China untuk memperebutkan tempat terakhir
di tiga besar. Sebagai tim China dengan prestasi terburuk di
turnamen tahun lalu, TongFu tahun ini menjadi satu-satunya harapan
China untuk menjadi juara.Malaysia, tim Orange, dan sang legenda,
Mushi
Zona waktu yang jauh berbeda membuat penggemar dari Asia sulit
menyaksikan turnamen ini secara langsung. Pertandingan di The
International 2013 dimulai jam 12 siang PDT (Pacific Day Time),
yang berarti sama dengan jam 3 pagi esok harinya di Singapura.
Normalnya, masyarakat setempat akan kesulitan untuk tetap terjaga
di jam yang seperti itu. Namun, hal itu tidak berlaku bagi tim
Orange dari Malaysia. Menteri pemuda dan olahraga Malaysia, Datuk
Khairy Jamaluddin dan salah satu pemimpin oposisi Malaysia, Rafizi
Ramli, juga memberikan dukungan untuk Orange. Dengan kegigihan,
Orange melaju dan mengalahkan TongFu 2-1 dalam pertandingan tiga
set. Setelah mengalahkan tim terakhir dari China, Orange menjadi
satu-satunya harapan bagi Asia untuk menjuarai turnamen. Lawan
mereka berikutnya adalah NaVi, yang bukan hanya diunggulkan oleh
penonton, tapi juga selalu mencapai babak final tiap tahunnya. Di
set pertama, seluruh perhatian penonton tertuju pada bagian tengah
peta di mana Chai Yee Mushi Fung yang menggunakan Queen of Pain
(QoP) berhadapan dengan Dendi yang menggunakan Shadow Fiend (SF).
Meskipun Dendi adalah pemain yang berbakat, Mushi mendominasi
bagian tengah peta dan bintang dari Ukraina bahkan tidak bisa
membunuh prajurit (baik prajurit sendiri maupun musuh) dengan baik
ketika berhadapan dengan pemain legendaris dari Malaysia ini di
awal set. Dengan kepungan dan rotasi yang baik dan juga eksekusi
yang rapi dalam ketika bertarung secara tim, Orange berhasil
memenangkan set pertama, yang sayangnya menjadi kemenangan terakhir
mereka. NaVi setelah itu memenangkan dua set berikutnya dan melaju
ke babak final untuk bertanding ulang melawan Alliance. Salah satu
momen yang tidak bisa dilupakan dalam set itu adalah ketika Yang
Kang KyXy Lee secara tidak sengaja menghancurkan Aegis of the
Immortal. Pada akhirnya, meskipun Orange gugur, Mushi membuat rekor
dengan menjadi pemain yang menggunakan hero paling banyak,
memainkan 19 hero yang berbeda dalam satu turnamen.BurNing
Selain menjadi kapten di salah satu tim yang mencatat rekor
pertandingan terlama dalam sejarah DOTA 2, Xu BurNing Zhilei juga
mencatat rekor tersendiri dengan menjadi farmer2 yang sangat hebat
dengan rekor uang terbanyak yang dikumpulkan oleh seorang pemain
dalam satu pertandingan sepanjang sejarah DOTA 2. Lone Druid yang
ia gunakan saat memecahkan rekor tersebut berhasil mengumpulkan
uang sebanyak 60.422. Ia juga berhasil mendapatkan angka tertinggi
untuk jumlah uang yang dikumpulkan per menit dalam turnamen ini
dengan rekor 948 uang per menitnya ketika menggunakan Alchemist.
Jika itu tak cukup, timnya adalah satu-satunya tim yang bisa
mengalahkan Alliance sebelum babak final. Setelah DK kalah dari
Orange dan gugur dari turnamen, video ini muncul di Youku dan
kemudian Youtube. Video tersebut memperlihatkan anggota tim DK
seperti Xie Supoer! Junhao dan Bai rOtk Fan setelah kekalahan dari
Orange. Namun dengan lebih signifikan, memperlihatkan BurNing yang
tampak hampir menangis, namun beberapa kali menahannya. BurNing
sebelumnya sudah menyatakan niatnya untuk pensiun dari DOTA 2.
Selagi orang-orang menunggu keputusan darinya, ada beberapa diskusi
mengenai BurNing yang dikabarkan tersinggung oleh seorang
komentator China dan mengenai bagaimana komunitas DOTA 2 di China
mendukung dia untuk bermain setahun lagi untuk balas dendam di The
International 2014. Belakangan, dalam sebuah wawancara, legenda
China ini mengatakan bahwa ia tidak akan meninggalkan DOTA 2, tapi
mungkin akan mengambil peran lain seperti komentator ataupun
pelatih.Langkah berikutnya untuk DOTA di Asia
Berhubung The International 2013 sudah berakhir, tidak mungkin
membuat prediksi yang pasti. Jika apa yang terjadi akan sama
seperti tahun lalu, maka akan ada beberapa pertukaran peran,
pergantian pemain, dan mungkin pembubaran. Perlu diingat bahwa
selain tim yang ikut dalam TI3, masih banyak lagi tim Asia lainnya
seperti Vici Gaming, Mith.Trust, First Departure, For Love, dan
Flash eSport. Mereka mungkin tidak ikut dalam TI3, tapi mereka
masih bisa menjadi tim yang cukup kuat untuk bisa ikut di turnamen
tahun depan. Selain itu, dengan diperkenalkannya DOTA 2 di Korea,
mungkin akan ada tim Asia lain yang muncul. Jika dedikasi tim Korea
sama seperti yang mereka perlihatkan di game StarCraft II, maka
semuanya akan menjadi lebih menarik dan tim dari barat harus mulai
berhati-hati.