Top Banner
A. Pengertian dosa Dosa dapat didefinisikan sebagai : tidak mencapai sasaran, kebejatan pemberontakan, kesalahan, memilih jalan yang tidak benar, kejahatan, penyimpangan, keadaan tidak beriman, perbuatan jahat, pelanggaran terhadap hukum, pelanggaran , kebodohan, dan kesengajaan meninggalkan jalan yang benar. Secara lebih ringkas dossa basanya telah didefinisikan sebagai pelanggaran terhadap hukum( 1 Yoh 3:4). Definisi ini tepat sejauh menyangkut hukum dalam arti yang luas, yaitu pelanggaran terhadap standar- standar yang telah ditetapkan Allah. Strong memberikan contoh pada saat dia mendefinisikan dosa sebagai “ketidak sesuaian terhadap hukum moral Allah,baik dalam perbuatan, watak/sifat, dan keadaan” (Systematic Theology,[Philadelphia: Judson,1907, hlm. 269). Dosa dapat pula didefinisikan sebagai berlawanan dengan atau menentang karakter Allah( Rm. 3:23 _____ dimana kemuliaan Allah merupakan Refleksi dari karakter/sifat-Nya). Busswell mendefiniskan dosa sebagai berikut : “ Dosa dapat didefinisikan sebagai Apa saja didalam diri ciptaan yang tidak menyatakan, atau yang bertentangan dengan sifat kudus Sang Pencipta.” ( A Systemic Theology, [ Grand Rapids: Zondervan,1962],1:264) Jadi sifat utama dosa adalah terletak pada arahnya yang bertentangan dengan Allah. ( Hal ini bisa juga dinyatakan dalam hubungannya dengan hukum Allah). Setiap definisi yang tidak menyatakan hal ini tidaklah Alkitabiah. Kelompok yang menyatakan bahwa dosa sebagai pertetangan terhadapa diri sendiri, terhadap sesame, atau terhadap Allah, gagal menekankan kebenaran bahwa, semua dosa pada dasarnya bertentangan dengan Allah ( Mzm ’51:6; Rm. 8:7). Kiranya penyelidikan kata dan definisi tentang dosa diata tidak membuat kita lupa betapa mengerikannya dosa dalam pandangan Allah yang kudus. Secara ringkas Habakuk berkata : “Mata-Mu terlalu suci untuk melihat kejahatan dan Engkau tidak dapat memandang kelaliman” (Hab. 1:13). Dosa begit merusak atau menghancurkan, shingga hanya kematian Anak Allah saja yang dapat menhapusnya (Yoh. 1:29) B. Etimologi Kata Dosa EFRAIM GADIEL 14.1342.574.03 DIII ANALIS KESEHATAN KELAS 1A
12

Dosa

Dec 16, 2015

Download

Documents

Agama Kristen Protestan Dosa dapat didefinisikan sebagai : tidak mencapai sasaran, kebejatan pemberontakan, kesalahan, memilih jalan yang tidak benar, kejahatan, penyimpangan, keadaan tidak beriman, perbuatan jahat, pelanggaran terhadap hukum, pelanggaran , kebodohan, dan kesengajaan meninggalkan jalan yang benar. Jadi sifat utama dosa adalah terletak pada arahnya yang bertentangan dengan Allah. ( Hal ini bisa juga dinyatakan dalam hubungannya dengan hukum Allah). Setiap definisi yang tidak menyatakan hal ini tidaklah Alkitabiah. Kelompok yang menyatakan bahwa dosa sebagai pertetangan terhadapa diri sendiri, terhadap sesame, atau terhadap Allah, gagal menekankan kebenaran bahwa, semua dosa pada dasarnya bertentangan dengan Allah ( Mzm ’51:6; Rm. 8:7).
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • A. Pengertian dosa

    Dosa dapat didefinisikan sebagai : tidak mencapai sasaran, kebejatan pemberontakan, kesalahan,

    memilih jalan yang tidak benar, kejahatan, penyimpangan, keadaan tidak beriman, perbuatan

    jahat, pelanggaran terhadap hukum, pelanggaran , kebodohan, dan kesengajaan meninggalkan

    jalan yang benar.

    Secara lebih ringkas dossa basanya telah didefinisikan sebagai pelanggaran terhadap

    hukum( 1 Yoh 3:4). Definisi ini tepat sejauh menyangkut hukum dalam arti yang luas, yaitu

    pelanggaran terhadap standar- standar yang telah ditetapkan Allah. Strong memberikan contoh

    pada saat dia mendefinisikan dosa sebagai ketidak sesuaian terhadap hukum moral Allah,baik

    dalam perbuatan, watak/sifat, dan keadaan (Systematic Theology,[Philadelphia: Judson,1907,

    hlm. 269).

    Dosa dapat pula didefinisikan sebagai berlawanan dengan atau menentang karakter

    Allah( Rm. 3:23 _____ dimana kemuliaan Allah merupakan Refleksi dari karakter/sifat-Nya).

    Busswell mendefiniskan dosa sebagai berikut : Dosa dapat didefinisikan sebagai Apa saja

    didalam diri ciptaan yang tidak menyatakan, atau yang bertentangan dengan sifat kudus Sang

    Pencipta. ( A Systemic Theology, [ Grand Rapids: Zondervan,1962],1:264)

    Jadi sifat utama dosa adalah terletak pada arahnya yang bertentangan dengan Allah. ( Hal

    ini bisa juga dinyatakan dalam hubungannya dengan hukum Allah). Setiap definisi yang tidak

    menyatakan hal ini tidaklah Alkitabiah. Kelompok yang menyatakan bahwa dosa sebagai

    pertetangan terhadapa diri sendiri, terhadap sesame, atau terhadap Allah, gagal menekankan

    kebenaran bahwa, semua dosa pada dasarnya bertentangan dengan Allah ( Mzm 51:6; Rm. 8:7).

    Kiranya penyelidikan kata dan definisi tentang dosa diata tidak membuat kita lupa betapa

    mengerikannya dosa dalam pandangan Allah yang kudus. Secara ringkas Habakuk berkata :

    Mata-Mu terlalu suci untuk melihat kejahatan dan Engkau tidak dapat memandang kelaliman

    (Hab. 1:13). Dosa begit merusak atau menghancurkan, shingga hanya kematian Anak Allah saja

    yang dapat menhapusnya (Yoh. 1:29)

    B. Etimologi Kata Dosa

    EFRAIM GADIEL

    14.1342.574.03

    DIII ANALIS KESEHATAN

    KELAS 1A

  • Dalam pembahasan ini diupayakan meninjau masalah dosa dalam berbagai aspeknya, sebab hal ini adalah

    tugas dogmatika. Dalam Alkitab ( PL dan PB ) dapat ditemukan banyak kata yang menunjuk kepada

    istilah dosa dan yang dalam bahasa Indonesia lebih sering diterjemahkan "dosa".

    Berdasarkan buku teologi Teologi Dasar 1 Karangan Dr. Charles C. Ryrie hlm: 305. Ada 8 kata dalam

    Perjanjian Lama (Ibrani) yang menunjuk istilah dosa ini :

    1. Khata artinya tidak mengenai sasaran, bahkan mengenai sasaran lain. (sepadan dengan

    hamartano dalam PB)

    2. Ra artinya menghentikan atau menghancurkan ( sepadan dengan kakos, poneros dalam PB )

    3. Pasha artinya pemberontakan atau sering diterjemahkan "pelanggaran".

    4. Awon , kata ini mencakup pengertian perbuatan salah atau rasa bersalah.

    5. Shagag berarti melakukan kesalahan atau penyimpangan ( seperti yang dilakukan seorang

    pemabuk atau domba ).

    6. Asham, kata ini berkenaan dengan kesalahan yang dilakukan di bait Allah atau Tabernakel.

    7. Rasha berarti kejahatan, kata ini lawan kebenaran.

    8. Taah, arti kata ini adalah menyimpang atau tersesat , dosa yang dilakukan secara sengaja.

    Berdasarkan buku teologi Teologi Dasar 1 Karangan Dr. Charles C. Ryrie hlm: 308. Adapun dalam

    Perjanjian Baru ada 12 kata yang menunjuk istilah dosa ini.

    1. Kakos, artinya buruk (tidak baik), kata ini kadang-kadang menunjuk keadaan fisik yang buruk

    seperti penyakit.

    2. Poneros, ini merupakan istilah dasar untuk kejahatan dan hampir selalu menunjuk kepada

    kejahatan moral.

    3. Asebes, artinya tanpa Allah.

    4. Enokhos, berarti kesalahan dan biasanya menyatakan seseorang yang melakukan kejahatan

    sehingga patut dihukum mati.

    5. Hamartia, artinya luncas, tidak kena sasaran. kata ini paling banyak digunakan dalam PB.

    6. Adikia, kata ini berarti setiap tingkah laku yang tidak benar dalam arti yang sangat luas. Kata ini

    untuk menyatakan orang-orang yang belum diselamatkan. Kata ini juga menunjuk kepada suatu

    keadaan hati/pikiran.

    7. Anomos, seringkali kata ini diterjemahkan "kedurhakaan".Kata ini berarti melanggar hukum

    dalam arti yang luas.

  • 8. Parabates, artinya pelanggar hukum atau orang berdosa ; Biasanya dihibungkan dengan

    pelanggaran khusus terhadap hukum.

    9. Agnoein, kata ini berhubungan dengan ibadah yang keliru yang ditujukan kepada Allah lain.

    10. Planao, kata ini berarti menyimpang atau tersesat dalam arti sebagai perbuatan yang patut dicela.

    11. Paraptoma, kata ini mengandung arti pelanggaran yang dilakukan secara sengaja.

    12. Hipokrisis, kata ini lebih mendekati pengertian munafik dalam bahasa Indonesia.

    Melihat sedemikian banyak kata yang menunjuk kepada istilah dosa baik dalam Perjanjian Lama maupun

    Perjanjian Baru, maka sukarlah kita memformulasikan pengertian dosa secara singkat tetapi sudah

    mencakup seluruh pengertian yang terkandung didalam istilah dosa ini.

    C. Fakta Tentang Dosa

    1. Penciptaan mengatakannya.

    Segenap alam mengatakan bahwa ada sesuatu yang salah. Alam membuktikan bahwa ada

    kehidupan dan kematian, ada keharmonisan dan perselisihan, ada keindahan dan keburukan,

    terang dan gelap, yang menyatakan fakta adanya dosa. Kekuatan-kekuatan alam dapat menjadi

    berkat tetapi dapat juga menjadi kutuk. Bumi yang dimaksudkan memberkati manusia, tetapi ada

    waktunya mendatangkan kesengsaraan. Ini semua jadi karena dosa telah masuk ke alam semesta.

    Karena engkau mendengarkan perkataan istrimu dan memakan dari buah pohon yang telah

    Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena

    engkau. (Kejadian 3:17).

    2. Sejarah manusia mengatakannya.

    Pandangan singkat atas sejarah, dengan adanya perang, pertumpahan darah, kebencian,

    pembunuhan, kebejatan moral dan ketamakan, menunjukkan bahwa ada yang salah pada

    manusia bangsa-bangsa di bumi. Alkitab mengatakan bahwa perang dan perkelahian,

    pertengkaran dan pembunuhan adalah karena dosa. (Yakobus 4:1-2).

    3. Logika manusia menyatakannya.

    Manusia yang jujur akan mengakui bahwa ada yang salah di dalam dirinya. Ia mengakui

    bahwa ia tidak harmonis di dalam dirinya. Inilah fakta adanya dosa di dalam diri yang

    bersangkutan. Seorang yang jujur dengan dirinya, mengakui di Alkitab, Karena bukan apa

  • yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat.

    Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang

    tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat. (Roma 7:14,19). Manusia melakukan

    yang salah karena ia orang berdosa.

    4. Kata hati manusia menyatakannya.

    Kata hati manusia adalah saksi tentang dosa yang ada pada manusia. Pada saat seseorang

    melakukan yang salah, kata hatinya menyalahkan dia, menuduh dan menghukum dia. Suara

    hati mereka saling menuduh atau saling membela. (Roma 2:15). Kata hati membuktikan

    adanya dosa pada manusia.

    5. Pengalaman manusia menyatakannya.

    Sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian,

    pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat,

    kesombongan, kebebalan. (Markus 7:20,21). Mereka akan membual dan menyombongkan

    diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu

    berterima kasih, tidak memperdulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka

    menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka

    mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu daripada

    menuruti Allah. (2 Timotius 3:2-4). Ayat-ayat Firman Tuhan ini dan ayat-ayat lainnya

    mengatakan tentang dosa dalam hidup manusia dan pengalaman manusia mengesahkan bahwa

    apa yang dikatakan Firman Allah benar. Pengalaman manusia menyatakan bahwa dosa itu ada

    dalam hidup manusia.

    6. Agama-agama manusia menyatakannya.

    Bangsa-bangsa di dunia mempunyai allah atau allah-allah yang disembah. Dengan korban-

    korban dan ibadah mereka berusaha menyenangkan dewa-dewa karena rasa bersalah atau dosa di

    hati mereka. Kepercayaan atau agama bangsa-bangsa di dunia membuktikan adanya dosa pada

    manusia. Manusia dengan agamanya mau menutupi atau menyelesaikan dosa itu.

    7. Orang percaya menyatakannya.

  • Orang percaya yang telah percaya Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya yang lebih

    menyadari adanya dosa. Setelah mendengar Injil, percaya dan bertobat dan dilepaskan dari dosa

    yang menguasainya, orang percaya lebih menyadari realitas dosa itu. Tetapi orang percaya yang

    menyadari bahwa untuk menyelesaikan dosa yang menguasai manusia, harus disucikan dan

    dikuasai oleh Firman Allah dan Roh Kudus.

    8. Kitab Suci menyatakannya.

    Pengadilan tertinggi untuk membuktikan sesuatu adalah Firman Allah. Justru Firman Allah

    yang mengatakan bahwa semua manusia berdosa. Karena semua orang telah berbuat dosa dan

    telah kehilangan kemuliaan Allah. (Roma 3:23). Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke

    dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar

    kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa. (Roma 5:12).

    D. Jenis Dosa

    Alkitab mengajarkan bahwa ada dua jenis dosa secara umum. Yaitu, yang pertama disebut

    sebagai Dosa Warisan. Adam dijadikan Tuhan Allah sebagai kepala umat manusia. Sebagai

    kepala umat manusia ia menerima perintah/perjanjian Tuhan dan sebagai kepala umat manusia ia

    melanggar perintah/perjanjian itu. Rasul Paulus mengatakan, karena seorang, dosa masuk ke

    dalam dunia (Roma 5:12,19). Akibatnya semua orang sesudah Adam adalah berdosa di hadapan

    Allah. Bukan hanya itu saja, kesalahan Adam juga diperhitungkan dan dijatuhkan kepada umat

    manusia keturunannya (Kej 3; Rm 3:23; Rm 5:18). Keberdosaan Adam, mengakibatkan

    masuknya dosa ke dalam dunia. Peristiwa tersebut merupakan awal dari kerusakan moral

    manusia. Secara perlahan, dosa mempengaruhi aspek-aspek hidup manusia, sehingga segala

    kecenderungan hati manusia adalah jahat sejak kecil (Kejadian 8:21).

    Kedua, adalah dosa perbuatan. Yaitu dosa yang dilakukan oleh individu manusia yang

    bersangkutan, baik secara sengaja atau tidak sengaja dan diperbuat melalui

    hati/pikiran/pandangan mata/perkataan dan perbuatan.

    E. Sumber-sumber Dosa

    a. Iblis

  • Kristus benar-benar mengetahui kuasa,program dan cara kerja iblis. Memang ada

    beberapa orang yang mencoba berpendapat bahwa sebenarnya Tuhan Yesus tidak

    percaya akan adanya iblis, dan hanya memanfaatkan kebodohan orang banyak pada saat

    Dia mengajarkan tentang Setan. Akan tetapi, harus ditegaskan bahwa tidaklah mungkin

    Yesus berbicara mengenai iblis apabila tidak ada perlunya kecuali Ia sungguh-sungguh

    yakin akan keberadaannya (Luk 10:18). Tuhan Yesus menyebut iblis sebagai penguasa

    atas dunia ini (Yoh 12:31), kepala kerajaanya sendiri (Mat 12:26). Bapa pemberontak dan

    pembohong (Yoh 8:44). Si jahat yang senantiasa menentang penerimaan terhadap

    pemberitaan Injil (Mat 13:19), musuh yang menebarkan benih lalang diantara benih

    gandunm yang baik (Mat 13:39), dan dengan demikian membuat banyak orang

    melaksanakan perkara-perkara yang dirancangnya. (Teologi Dasar 1 [Yogyakarta: Dr.

    Charles C. Ryrie, 1991] hlm: 318)

    b. Dunia

    Dunia iblis selalu menentang umat Allah dan menggencarkan rencana-rencananya.

    Karena itu, sistem dunia merupakan sumber dosaapabila seseorang menjadi serupa

    dengannya (Yoh 15:18-19). (Teologi Dasar 1 [Yogyakarta: Dr. Charles C. Ryrie, 1991] hlm:

    319)

    c. Hati

    Seringkali Yesus menekankan bahwa apa yang diperbuat oleh seorang merupakan

    pancaran dari apa yang ada didalam hatinya (Mat 15:19). (Teologi Dasar 1 [Yogyakarta:

    Dr. Charles C. Ryrie, 1991] hlm: 319)

    F. Hukuman Bagi Dosa

    a. Bagi orang yang tidak percaya

    Orang yang tidak percaya yang mati tanpa pemgampunan dosa pasti akan menderita

    siksaan kekal didalam lautan api (Why 20:15)

    Gambaran tentang temapt penhukuman orang berdosa dikutip dari [ Come Thirsty

    oleh Max Lucado hlm. 45]

  • - Tempat kegelapan (Mat. 8:12)

    - Dapur api ( Mat. 13:42)

    - Tempat ulat-ulat tidak akan mati dan api tidak akan padam ( Mrk. 9:48

    NCV)

    b. Bagi orang percaya yang berdosa

    1. Persekutuan. Dosa merusak persekutuan ( 1 Yoh. 1:3,6,7).

    2. Sukacita. Dosa membuat orang percaya kehilangan sukacita ( Yak. 5:11; Gal.

    5:22).

    3. Cara hidup. Dosa membuat orang percaya hidup didalam kegelapan( 1 Yoh. 1:6;

    2:10)

    4. Doa. Dosa membuat kurangnya kepercayaan dalam doa ( 1 Yoh. 3:19-2)

    c. Bagi orang percaya yang terus-menerus Berdosa

    Jika orang yang percaya hidup dilam dosa, maka akibat yang akan dialaminya

    1. Hukuman. Ia akan mengalami ganjaran (Ibr. 12:5-11). Penyakit dapat merupakan

    bentuk hukuman yang dimksud ( 1 Kor. 11:30)

    2. Pengucilan. Pengucilan yang dilakukan oleh jemaat amatlah perlu ( Mat. 18:17; 1

    Kor. 5).

    3. Kematian fisik. Dalam bebrapa kasus kematian mugkin merupakan hukuman bagi

    dosa yang dilakukan terus-menerus. ( 1 Kor. 11:30; 1 Yoh. 5:16).

    G. Pencegahan terhadap dosa

    Mencegah selalu lebih baik dari pada mengobati, dan Allah memang telah menyediakan

    jalan bagi kita untuk mencegah dosa didalam hidup ini. Hal ini berfungsi seperti memberi

    vaksinasi guna mencegah penyakit yang mematikan.

    a. Firman Allah

    Firman Allah didalam hati berkuasa mencegah kita dari berbuat dosa, karena

    firman itu memberikan peringantan, dorongan, kekuatan,dan bimbingan manakala

    kita mengahadapi godaan. (Mzm. 119:11).

    b. Doa syafaat Kristus

  • Tuhan Yesus pernah berdoa bagi kita dimasa hidup-Nya dibumi ini ( Ibr. 7:25).

    Salah atu doa-Nya adalah agar kita tidak berbuat dosa. Perhatikan peristiwa yang

    diaami Petrus dalam Luk 22:32 dan juga pernyataan-Nya yang langsung dalam

    Yob. 17:15. Kita tidak dapat memahami semua maksudnya sebelum kita tiba

    disurga, dan bahkan sekalipun disana kelak mungkin kita juga tidak diberitahu.

    (Teologi Dasar 1 [Yogyakarta: Dr. Charles C. Ryrie, 1991] hlm: 345)

    c. Kehadiran roh kudus

    Kebanyakan pelayanan roh kudus didalam kehidupan orang percaya sekarang ini

    berkaitan dengan pencegahan terhadap dosa, namu ada beberapa yang tidak

    tampak menonjol.

    1. Membuat nyata aspek posisi kita didalam kristus. Sebagai contoh kita telah

    mati terhadap daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya, namun kita

    perlu hidup didalam roh untuk emmbuat pengalaman ini nyata ( Gal.5:16-24).

    2. Mengajar. Roh kudus memberikan pengajaran yang dalam tentang Firman

    Tuhan sehingga menolong kita untuk mampu membedakan antara yang baik

    dengan yang jahat ( 1Kor. 2:10; Ibr. 5:14). Pengetahuan superficial bia

    mencegah dosa-dosa nyat teatpi, pengetahuan yang lebih dalam tentang firman

    Tuhan dapat mencegah Lebih banyak Dosa.

    3. Memimpin dalam doa. Pada waktu memimpin kita didalam Doa Roh kudus

    dapat membimbing kita untuk memikirkan cara mencegah dosa dalam

    kehidupan kita (Mat 6:13; Rm 8:34; Ef. 6:180.

    4. Memberi kemampuan untuk melayani. Roh kudus memampukan kita untuk

    melayani (Yoh. 7:37-39), sehingga memelihara kita dari penggunaan waktu,

    uamg dan energi secara sia-sia yang bisa membawa kita jatuh kedalam dosa.

    (Teologi Dasar 1 [Yogyakarta: Dr. Charles C. Ryrie, 1991] hlm: 345)

  • Daftar Pustaka

    Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru TB terbitan Lembaga Alkitab Indonesia

    Anonym A. Makalah Agama Kristen Tentang Dosa

    http://boyballo.blogspot.com/2013/07/makalah-agama-kristen-dosa.html Di akses pada 15

    November 2014

    Anonym B. Dosa menurut Alkitab

    http://yuniasministry.blogspot.com/2008/11/dosa-menurut-alkitab.html Di akses pada 15

    November 2014

    Anonym C. Makalah Agama Kristen

    http://sarusmalafu25.blogspot.com/2013/03/makalah-agama-kristen-protestan-menjadi.html Di

    akses pada 15 November 2014

    Lucado Max.2004. Come Thirsty Yogyakarta : PT. Gloria Usaha Mulia

    Ryrie Charles C. 1991. Teologi Dasar 1 Yogyakarta: ANDI

  • Sumber Sumber Referensi

    Sumber sumber kutipan