FORMULIR PENDAFTARAN PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA TAHUN 2013 JUDUL KARYA : DONGGI SENORO LNG BUILDING PACKAGE KATEGORI BANGUNAN GEDUNG < 8 LANTAI DIAJUKAN OLEH : NAMA/INSTITUSI : PT. PP (Persero) Tbk. BIDANG KEGIATAN : Construction and Investment ALAMAT & TELEPON : Plaza PP – Wisma Subiyanto, Jl. TB. Simatupang No. 57 Pasar Rebo – Jakarta 13760 Tel.(021) 8403909 / 8403883 Fax.(021) 8403914 PIMPINAN : Ir. Bambang Triwibowo
50
Embed
DONGGI SENORO LNG BUILDING PACKAGEknowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2010 FORMULIR PENDAFTARAN ... Pertamina
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2010
FORMULIR PENDAFTARAN
PENGHARGAAN KINERJA
PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA TAHUN 2013
JUDUL KARYA :
DONGGI SENORO LNGBUILDING PACKAGE
KATEGORI
BANGUNAN GEDUNG < 8 LANTAI
DIAJUKAN OLEH :
NAMA/INSTITUSI : PT. PP (Persero) Tbk.
BIDANG KEGIATAN : Construction and Investment
ALAMAT & TELEPON : Plaza PP – Wisma Subiyanto,
Jl. TB. Simatupang No. 57
Pasar Rebo – Jakarta 13760
Tel.(021) 8403909 / 8403883
Fax.(021) 8403914
PIMPINAN : Ir. Bambang Triwibowo
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
2
Jakarta, 10 Oktober 2013
Corporate Secretary
PT. PP (Persero) Tbk
Ir. Taufik Hidayat, M.Tech
FORMULIR PENDAFTARAN
PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI 2013
IVDATA PROYEK YANG DIAJUKAN
a. Judul/Nama Proyek : Donggi senoro LNG Building Package Project
b. Lokasi Proyek : Desa Uso, Kecamatan Batui, Kabupaten Luwuk - Sulteng
c. Kategori Penghargaan :
A. Kategori proyek dengan nilai diatas Rp. 75 Milyar1. Pelaksanaan Bangunan Gedung Lebih dari 8 Lantai2. Pelaksanaan Bangunan Gedung Kurang dari 8 Lantai 3. Pelaksanaan Bangunan Prasarana Transportasi4. Pelaksanaan Bangunan Prasarana Sumber Daya Air5. Pelaksanaan Bangunan Prasarana Industri
B. Kategori proyek dengan nilai diatas Rp. 10-75 Milyar5 Pelaksanaan Bangunan Gedung5 Pelaksanaan Bangunan Sipil5 Pelaksanaan Bangunan Instalasi Pengolahan
Air Bersih dan Air Limbah
IV DATA PERUSAHAAN
a. Nama Perusahaan : PT. PP (Persero), Tbk
b. Alamat : Plaza PP – Wisma Subiyanto
Jl. TB. Simatupang No. 57 Pasar Rebo – Jakarta 13760
Tel.(021) 8403909 / 8403883 Fax.(021) 8403914
c. Tanggal pendirian : 26 Agustus 1953
d. Jenis Usaha : Construction & Investment
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
3
I. DATA PERUSAHAAN1. Nama Perusahaan : PT. PP (Persero) Tbk.2. Alamat : JL. Letjen TB. Simatupang No.57, Pasar Rebo, Jakarta 13760
Uang Muka : 15 %Sifat Kontrak : Lumpsum Fix Price denga RMP ( Remeasurable Portion )Sumber Dana : SendiriTanggal penyerahan proyek : 1 Desember 2013
(COORDINATE : 1°15'27.31"S 122°34'28.83"E)
Lokasi ProyekDonggi Senoro
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
5
2.2. DATA TEKNIS PROYEK
Jenis Bangunan : Gedung Infrastruktur Donggi Senoro LNGMacam Bangunan : 1. Main Substation
2. Main Control Room3. Unit Sub Station4. Local Equipment Room 15. Local Equipment Room 26. Laboratory7. Administration Building8. Maintenance Workshop9. Warehouse Building10. Main Gate House11. Marine Guard House12. Hazardous Solid Waste
Mutu beton yang digunakan : Pilecap, tie beam, pelat, kolom, balok, tangga dengan K-300
Mutu Besi Tulangan : D ≥ 10 mm memakai BJTD 40PEB Building : Z a m i l V i e t n a mWaterproofing : Coating Waterprofing untuk toilet Membrane Untuk Atap
3. DATA KEUNIKAN BANGUNAN DAN SPESIFIKASI
3.1. AbstraksiSebagai salah satu Perusahaan Konstruksi BUMN yang terbesar di Indonesia, PT. PP sudah mulaimembidik pasar yang berkategori high entry barrier. Salah satunya adalah konstruksi proyek –proyek migas. Salah satu proyek migas yang sekarang sedang berjalan adalah proyek DonggiSenoro LNG (DSLNG).
PT. DSLNG adalah konsorsium Pertamina (29%), Medco (20%) dan Mitsubishi (51%). DSLNGadalah proyek LNG Indonesia yang pertama yang dikembangkan sebagai downstream business
activity berdasarkan UU No. 22 tahun 2001 yang memungkinkan perkembangan terpisah antarabisnis hulu (pasokan bahan baku gas) dan bisnis hilir (pabrik LNG).
Sebagai perusahaan hilir, DSLNG membeli gas alam dari PT. Pertamina EP dan PT. PHE TomoriSulawesi, PT. Medco E & P Tomori Sulawesi dan Tomori E & P Limited (Inggris) sebagai pemasokbahan baku gas untuk pabrik pencairan milik DSLNG. Gas didinginkan sampai menjadi LNG (Liquid
Natural Gas / Gas Alam Cair) kemudian dimuat didalam kapal tangker LNG dan di distribusikan kepembeli LNG.
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
6
Proyek Donggi Senoro LNG Building merupakan proyek yang membangun supporting building
bagi Donggi Senoro LNG yang berlokasi di Desa Batui, Kecamatan Batui Kabupaten LuwukPropinsi Sulawesi Tengah, yang nantinya akan dijadikan tempat pengolahan dan pengapalanLNG. PT. PP ( Persero ) Tbk disini menggandeng partner bernama PT. Encona Inti Industri,dimana PT. Encona Inti Industri khusus menangani masalah Engineering, sedangkan PT. PP (Persero ) Tbk sendiri menangani Procurement dan Construction, yang kemudian menjadiPPEC ( PP-Encona Consortium )Proyek ini dengan JGC sebagai Main Kontraktor dan Donggi Senoro selaku Owner. Proyek inimembangun 12 gedung, yang terbagi menjadi 2 jenis gedung yakni Reinforcement Concrete
Building dan PEB ( Pre-Engineering Building) yang beratapkan rangka baja by Zamil Vietnam.Kebanyakan bangunan pada proyek ini mempunyai 1 ( satu ) lantai dengan luasan lantai yangmencapai 12.140 m2.Adapun penjelasan untuk masing-masing gedung adalah sebagai berikut :a. Main Sub Station
Main sub Station merupakan gedung yang dirancang sebagai power utama untukelectrical dalam plant LNG ini.
b. Unit Sub Station
Merupakan gedung yang berfungsi sebagai distribusi power dari Main Sub station untukditeruskan ke equipment dalam LNG ini.
c. Main Control Room
Merupakan Pusat untuk mengontrol operasi di semua kegiatan atau operasi danutamanya digunakan untuk shift operasi
d. Local Equipment Room 1 ( LER 1 )
Merupakan gedung yang berfungsi sebagai instrument untuk mengontrol panel dalamsite untuk area Train
e. Local Equipment Room 2 ( LER 2 )
Sama halnya dengan LER 2, namun LER 2 berfungsi untuk mengontrol area Jetty danOffsite
f. Laboratory
Berfungsi untuk mengontrol kandungan gas yang akan diproduksi, apakah layak untukdiproduksi atau tidak, serta untuk meneliti kandungan gradasi gas, material apa sajayang masih bisa digunakan dalam kandungan gas tersebut ( material residu ).
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
7
g. Administration Building
Merupakan gedung yang terdiri dari 3 blok, yakni Office Block, untuk mengontrol semuakegiatan administrasi, dimana didalamnya terdapat para manager dan engineer. Selainitu, ada Support Service Block, sebuah blok untuk mendukung Office blok, semisalterdapat canteen,mushola dan lain-lain. Blok ketiga adalah Fire station, yang berfungsisebagai antisipasi terhadap gangguan dalam LNG, utamanya kebakaran.
h. Maintenance Workshop
Gedung ini berfungsi untuk maintenance semua peralatan yang beroperasi dalam LNG.i. Warehouse Building
Berfungsi untuk menyimpan semua peralatan yang beroperasi dalam LNG. Didalamnyaterdapat Air Conditioned Room yang berfungsi juga untuk menyimpan peralatan, namunkhusus untuk peralatan elektrikal dan instrument.
j. Main Gate House
Main gate house berfungsi sebagai pintu gerbang keluar masuk area LNG untuk controlkeamanan, penerbitan ijin masuk dan pengawasan terhadap CCTV sepanjang pagar.
k. Hazardous Solid Waste
Berfungsi untuk mengolah dan menyimpan sementara limbah yang dihasilkan dariproses dalam LNG sambil menuggu ijin untuk mendapatkan manifest limbah yang akandibuang keluar LNG.
l. Marine Guard House
Merupakan gate untuk mengontrol kapal dan keamanan area loading jetty dan area LNG.
Gambar 2. Bird View Sisi Timur dan Bird View Sisi Selatan
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
8
Gambar 3. Main Control Room
Gambar 4. Main Sub Station
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
9
3.2. Hal Spesifik Yang Terjadi Dan Respon Kontraktor
a. Aspek TeknisAda dua hal yang menjadi particular characteristic proyek migas yang harus menjadiperhatian khusus, yaitu Engineering Procurement Construction (EPC) Management Plan
dan Safety Plan. ( Akan dijelaskan di Bab 4 )
Proyek Donggi Senoro LNG merupakan proyek Migas sehingga melibatkan banyaksubkontraktor, termasuk PT.PP (Persero ) Tbk sebagai salah satu kontraktornya dan JGCsebagai Main Kontraktor. Kondisi ini memerlukan ketelitian pada scoupe kerja, terutamayang bersinggungan dengan subkontraktor lainnya sehingga memerlukan koordinasi dengansubkontraktor lainnya, terutama untuk pekerjaan external. Sebagai contoh dapat kita lihatscoupe pekerjaan yang bersinggungan dengan subkontraktor lainnya :
Gambar 5. Scoupe of work untuk Cable Entrance ( Electric cable )
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
10
Gambar 6. Scoupe of work untuk Sanitary Sewer
Gambar 7. Scoupe of work untuk Rain Water Drainage
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
11
Hal spesifik lainnya dalam proyek migas seperti ini adalah segi safety. Dimana APD (alat pengama diri ) yang digunakan harus lengkap mulai dari helm,kacamata safety, sarungtangan,sepatu safety,full bodyharness,masker untuk beberapa pekerjaan sepertipengecatan,gerinda dan pekerjaan lainnya yang berpotensi bahaya melalui penciumanseperti tampak pada gambar dibawah ini.
Gambar 8. APD standard yang digunakan
Selain APD, safety lainnya dalam konstruksi adalah pemasangan perancah scaffoldingyang mengelilingi gedung untuk mempermudah pekerja seperti gambar dibawah ini :
Gambar 9. Pemasangan safety perancah
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
12
Mengingat banyaknya gedung, maka diperlukan lebih banyak perancah dari yangbiasanya karena pada proyek reguler, kebutuhan perancah hanya untuk pemasangan pelatdan kolom. Selain itu, juga diperlukan khusus regu perancah atau yang disebut scafolderyang khusus menangani semua hal yang berhubungan dengan perancah, baik installmaupun dismantling
b. Aspek Administrasi Kontrak
Sifat Kontrak adalah Lumpsum Fix Price dengan Remeasurable Portion sebesar USD21.900.000,- dengan pembagian sebagai berikut :
Gambar 10. Pembagian Sifat Kontrak
Sehubungan kontrak EPC, segala design berasal dari subkontraktor, yang menyebabkanakan terjadi pengurangan nilai kontrak pada item-item Remeasurable Portion jikaseandainya selama perjalanan konstruksi JGC bisa mengefisienkan desain yang dibuat olehPPEC. Hal ini memerlukan pendekatan persuasive antar management untukmengkondisikan kontrak seperti ini.
c. Aspek K3 dan LingkunganPT.PP (Persero) Tbk sebagai Green Contractor mempunyai misi sebagai kontraktor utamadengan waste dan accident 0% pada setiap proyeknya. Perusahan telah menerimapenghargaan OHSAS 18001:2007 sebagai perusahan yang memenuhi standar K3 dan ISO14001:2004 dibidang lingkungan. PT. PP (Persero) Tbk melalui SHEO (Safety Health &
Environment Officer) mengikuti segala regulasi pemerintah yang berkaitan dengan K3 danLingkungan, untuk dipatuhi oleh karyawan dan sub-kontraktor untuk meminimalkankemungkinan terjadinya kecelakaan di proyek. Langkah-langkah perseroan untukmeningkatkan kesadaran SHE adalah dengan mengadakan SHE Talk,SHE Patrol, dan SHE
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
13
Introduction minimal seminggu sekali, selain itu dilaksanaan management review SHE tiapbulan, dan perseroan dalam waktu berkala mengadakan cek kesehatan dan gizi bagi setiapkaryawannya.
4. ASPEK PELAKSANAAN PROYEK
Melanjutkan bab didepan soal karakteristik proyek, dapat disampaikan hal-hal sebagai berikut .
EPC Project
EPC adalah suatu proyek konstruksi dengan sistem pengaturan / manajemen engineering, procurement
dan construction dilakukan semua oleh kontraktor. Yang harus diperhatikan dalam EPC Project adalahresiko yang sangat besar dan sangat didorong oleh schedule yang ketat dimana semua phaseengineering, procurement, dan construction berjalan overlap. PT. PP menggandeng PT. Encona IntiIndustri untuk mengerjakan porsi engineering, dimana PT. PP sendiri mengerjakan porsi procurement
dan construction-nya.
EPC Management Plan
Faktor utama yang menyumbang masalah terbesar dalam keterlambatan schedule dan pembengkakanbiaya di proyek EPC kebanyakan disebabkan oleh bahan dan perlatan; kurangnya pengalamankontraktor EPC; kurangnya koordinasi antara klien, kontraktor dan supplier; perencanaan danpengendalian yang buruk dan kurangnya komitmen top management.
Untuk mengurangi masalah yang disebutkan diatas sangat diperlukan EPC Management Plan yang baik.EPC Management diuraikan menjadi 6 divisi di dalam struktur organisasinya antara lain:
1. Divisi Engineering
2. Divisi Procurement
3. Divisi Construction
4. Divisi Project Control
5. Divisi QC
6. Divisi HSE
3 divisi utama yaitu Engineering, Procurement dan Construction harus melakukan koordinasi secara intens.Semua aktivitas tersebut akan di control oleh divisi project control untuk memastikan semua kegiatanengineering, procurement dan construction masih sesuai dengan budget dan schedule.EPC Execution Plan
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
14
Secara garis besar alur dari execution plan proyek DLSNG paket gedung adalah sebagai perikut:1. Front End Engineering Design, oleh owner / JGC2. Detailed Engineering, dikerjakan oleh Encona3. Procurement, dikerjakan oleh PT. PP4. Construction, dikerjakan oleh PT. PP5. Testing and Commissioning, dikerjakan oleh PT. PP
Berdasarkan alur kerja diatas, berikut beberapa penejelasan secara global untuk setiap phase adalahsebagai berikut:
1. Engineering Phase
Engineering phase adalah phase desain, material selection dan method selection. Perlu dipahamibahwa phase yang paling banyak memberikan peluang dan resiko ada phase engineering. Semuapekerjaan tambah kurang dan bahan yang akan diadakan serta metode yang digunakan memilikikemungkinan disetujui oleh owner lebih besar jika diajukan pada saat phase Engineering.Kesalahan pemilihan metode, desain dan material approval yang akan mempersulit phaseprocurement dan construction.
2. Procurement Phase
Desain, metode dan pemilihan material yang sudah dirancang pada saat phase engineering, akandiolah pada saat phase procurement / pengadaan. Pengadaan upah, material dan alat akandilakukan disini.
3. Construction & Testing Commisioning Phase
Construction phase dilakukan secara overlap dengan engineering phase dan procurement phase.Keterlambatan engineering dan procurement akan menjadi efek bola salju yang menyebabkanketerlampatan proyek. Hal yang harus dipahami disini adalah, multi disiplin kontraktor akan bekerjabersamaan yang menyebabkan interface di area bekerja sangat tinggi. Construction Site Record
dan Three Month Look Ahead Schedule Monitoring sangat diwajibkan diaplikasikan di proyek ini.Secara sederhana, execution plan untuk proyek Donggi Senoro Paket Gedung digambarkan seperti diagramdi bawah ini:
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
15
ENGINEERING PROCUREMENT CONSTRUCTION
Works Flow Engineering
Engineering Schedule
Field Change Design Material Control Sheet
Material Appr. Procedure
Construction Equipment
Major Activity
Temporary Site Office
Construction Schedule
Manpower Mobilization
Equipment Mobilization
EXCECUTION PLAN
Project Layout
Procurement Plan
Bagan 1. Execution Plan
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
16
4.1. Struktur Organisasi Proyek
Gambar 11. Struktur Organisasi Proyek
Sebagai perwujudan dari management yang tertata rapi, dibentuklah suatu struktur organisasiproyek yang terdiri dari beberapa manager, yang mana masing-masing manager bertanggung jawabatas departemen yang dipimpinnya. Selain itu, manager juga melakukan koordinasi dengan manageratau departemen lainnya sehingga tugas dan wewenang departemen satu dengan departemenlainnya dapat bersinergi sehingga tujuan proyek yang menitikberatkan pada 3 hal , yakni biaya , mutudan waktu dapat tercapai.
Bila diamati, struktur organisasi di proyek ini sangat besar bila dibandingkan dengan proyekregular. Hal ini dikarenakan proyek migas seperti ini mempunyai standar organisasi sendiri yangdisesuaikan dengan standar proyek migas, seperti rasio supervisor terhadap pekerja maksimal 1 :35, sedangkan untuk rasio SHEO terhadap pekerja diharuskan 1 : 50. Oleh karena itulah strukturorganisasi seperti di proyek ini begitu besar.
Penjelasan tugas dari masing-masing posisi keyperson, adalah sebagai berikut :
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
17
Project Manager1. Bertanggung jawab terhadap sistem mutu yang diterapkan.2. Bertanggung jawab terhadap masalah di lapangan, tugas dan wewenang yang diterapkannya.3. Memimpin pelaksanaan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) di proyek.4. Memeriksa, merevisi dan memutakhirkan Rencana Mutu Proyek (RMP) dan Rencana Masa
Pemeliharaan Proyek (RMPP).
5. Mengajukan penggunaan supplier subkontraktor, konsultan atau badan penguji terutama yangberpengaruh terhadap mutu kepada wilayah yang diambil dari daftar supplier, subkontraktor,konsultan atau badan penguji terseleksi dari kantor wilayah.
6. Memantau penanganan terhadap material yang dipasok pelanggan.7. Bertanggung jawab terhadap perubahan-perubahan pelaksanaan (terhadap kontrak).8. Mengkoordinir dan memutuskan sesuai tingkatannya terhadap pelaksanaan penyelesaian
keluhan pelanggan.9. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan berdasarkan RMP.10. Mengkoordinir penyelesaian produk yang tidak sesuai (PTS).11. Mengkoordinir tanda-tanda identifikasi di lapangan12. Memonitor pembuatan laporan rutin ke Wilayah tentang progress Proyek, Risalah RTM dan
laporan keluhan pelanggan.13. Mengevaluasi laporan yang dibuat oleh bagian-bagian yang terlibat sesuai ketentuan
perusahaan.
HSE Manager
1. HSE Manager bertanggungjawab kepada Project Manager.2. Bertanggung jawab pada pengembangan Sistem Management Keamanan Proyek dan System
Management Lingkungan Proyek yang sesuai dengan OHSAS 18001 dan ISO 140013. Bertanggung jawab pada implementasi dan kontinuitas ISO System melalui siklus proyek.
Control Manager
1. Bertanggung Jawab pada control biaya dan schedule proyek.2. Bertanggung jawab dan mengerti akan kontrak, termasuk segala administrasinya
Construction Manager1. Membuat dan mendistribusikan gambar kerja pelaksanaan (shop drawing) dan as built drawing
termasuk membuat catatan hasil konsultasi dengan pemberi tugas atau wakilnya.
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
18
2. Mengendalikan buku-buku Standard Eksternal sesuai bidangnya bila terdapat di proyek.3. Melakukan teknik statistik bila diperlukan untuk mengetahui pencapaian sasaran.4. Menerima dan menyimpan dengan baik gambar kontrak dengan status “Terkendali”.5. Menyerahkan job list dan scope pekerjaan kepada Pelaksana untuk dilaksanakan dalam
bentuk metode kerja/scope pekerjaan.6. Memberikan masukan dan usulan kepada Project Manager tentang hal-hal yang dapat
menguntungkan proyek (Perusahaan) sehubungan dengan pekerjaan.7. Melaksanakan instruksi lain yang dikeluarkan oleh Project Manager.
8. Mengelola tugas-tugas perencanaan teknis berdasarkan spesifikasi teknis.9. Pembuatan gambar-gambar prasarana pengukuran (dibantu pengukuran) serta pembuatan
data pendukung termijn.
10. Menjaga penggunaan alat ukur dengan baik.11. Memelihara bukti-bukti kerjanya.
Administration Manager1. Pembuatan laporan keuangan / laporan kas Bank Proyek.
2. Ketepatan / kelengkapan pengiriman laporan-laporan ke Wilayah (kas bank transistoris, daftarhutang dan lain-lain).
3. Melaksanakan verifikasi pemeriksaan bukti-bukti yang akan dibayar.4. Melayani tamu-tamu dari intern maupun ekstern dan tugas umum.
5. Mengisi data-data kepegawaian karyawan di tingkat proyek.
6. Menyimpan data-data kepegawaian karyawan di tingkat proyek.
7. Mengadakan opname kas setiap akhir bulan.
8. Pembayaran gaji dan tunjangan karyawan.
9. Pembuatan laporan akuntansi proyek setiap akhir bulan.
10. Menyiapkan dan menyelesaikan perpajakan / retribusi.
11. Mengurus tagihan, koordinasi dengan urusan teknik dan selalu melaporkan perkembanganproses tagihan / termijn ke Wilayah (Kepala Bagian Administrasi atau Kepala Seksi Keuangan).
12. Membantu Project Manager dalam bidangnya, terutama menyangkut sumber daya manusiadan keuangan.
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
19
4.2. Metode Pelaksanaan Konstruksi
Metode pelaksanaan konstruksi secara garis besar dibagi menjadi 2 bagian besar,yakni :
1. Concrete Structure Building, meliputi gedung :a. Main Substation
b. Unit Substation
c. Main Control Room
d. Local Equipment Room 1
e. Local Equipment Room 2
f. Marine Guard House
g. Laboratory
2. Steel Structure Building, meliputi gedung :h. Administration Building
i. Warehouse Building
j. Maintenance Building
k. Main Gate House
l. Hazardous Solid Waste Building
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
20
4.2.1 Concrete Structure BuildingAdapun urut-urutan concrete structure building sebagai berikut :
Gambar 12. Flowchart Pekerjaan Concrete Structure Building
Adapun detail urutan metode konstruksi untuk Concrete Structure Building adalah sebagai berikut :
a. Galian menggunakan excavator denganperapian menggunakan manual manpower.Sebelum galian dilakukan, telah lebih duludilakukan joint survey terkait posisi dan elevasirencana gedung terhadap benchmark.
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
21
b. Setelah galian dan elevasi terpenuhi,dilanjutkan dengan install besi untuk pile capyang sudah diprefab dan tie beam dipasangsecara manual menyesuaikan gambar kerjaatau shop drawing. Pada fase ini, delain besipile cap dan tie beam, juga dipasang besi untukkolom dan dinding seperti gambar dibawah.
c. Setelah besi pile cap dan tie beam terpasangsemua, selanjutnya adalah pemasanganbekisting untuk pile cap dan tie beam
d. Setelah pemasangan bekisting,dilanjutkandengan inspeksi yang melibatkan JGC dan DSuntuk persiapan pengecoran. Setelah semuainspeksi dinyatakan selesai,maka faseselanjutnya adalah pengecoran terhadap pilecap maupun tie beam
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
22
e. Pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaantimbunan,yang dilanjtkan dengan lantai kerjasesuai elevasi rencana
f. Setelah lantai kerja, dilanjutkan denganpemasangan besi lantai dasar sesuai gambarkerja dan pengecoran sesuai elevasi rencanadengan menggunakan Concrete Pump
g. Pekerjaan dilanjutkan dengan pemasanganbekisting dinding seperta tampak pada gambardisamping
h. Setelah dilakukan terhadap dinding, baik yangmenyangkut verticality,sparing dan kekuatanbekisting dinding, maka dilanjutkan denganpengecoran dinding. Pengecoranmenggunakan Concrete Pump.
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
23
i. Setelah pengecoran selesai, dilanjutkanpembongkaran bekisting dinding danpemasangan schafolding untuk pemasanganbekisting slab. Setelah itu dilanjutkan denganpemasangan besi pelat dan balok sesuaigambar kerja
j. Setelah inspeksi terhadap pemasanganbekisting dan besi pelat dan balok, barulahdilakukan pengecoran menggunakan concretepump.
k. Setelah umur beton mencapai kekuatannyayang dibuktikan dengan hasil tekan beton,maka tahap selanjtnya adalah dilakukanpembongkaran terhadap schafolding danbekisting pelat.
l. Setelah dilakukan pembongkaran schafolding danbekisting, dimulai pengecekan dan perbaikankondisi hasil pengecoran. Dan pada saat ini biasdimulai juga pemasangan batako untuk dinding.
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
24
m. Untuk pintu luar blastdoor dilakukan pemasanganframe terlebih dahulu, dalam hal ini diperlukansurveyor untuk menentukan titik pemasangan yangbenar. Kemudian dilakukan pengelasan frameblashdoor dengan plat2 yang sudah terpasangdidinding oleh applicator pintu blasdoor
n. Setelah frame pintu blasdoor sdh terpasang,dilanjutkan dengan pemasangan pintu blashdoor
o. Pada tahap ini dimulai pekerjaan mechanicalelectrical. Pipa-pipa kabel, air bersih dipasang
p. Setelah itu dimulai dengan pemasangan frameuntuk plafon.
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
25
q. Untuk ruangan yang berhubungan dengankabel-kabel bawah dipasang free akses floor.Yang ketingiiannya disesuaikan dengan levelyang sudah ada pada gambar
r. Pekerjaan selanjutnya pengecatan yangdilakukan sebanyak 3 kali lapisan.
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
26
4.2.2 Steel Structure Building
Adapun urut-urutan steel structure building sebagai berikut :
Gambar 13. Flowchart Pekerjaan
Adapun detail urutan metode konstruksi untuk Steel Structure Building adalah sebagai berikut :
a. Galian menggunakan excavator denganperapian menggunakan manual manpower.Sebelum galian dilakukan, telah lebih duludilakukan joint survey terkait posisi dan elevasirencana gedung terhadap benchmark.
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
27
b. Setelah galian dan elevasi terpenuhi,dilanjutkan dengan install besi untuk pile capyang sudah diprefab dan tie beam dipasangsecara manual menyesuaikan gambar kerjaatau shop drawing. Pada fase ini, delain besipile cap dan tie beam, juga dipasang besi untukkolom pedestal seperti gambar dibawah. Untukpondasi struktur baja, dipasang angkur angkurbesi sebagai perletakan baja pada pedestal-pedestal kolom
c. Setelah angkur terpasang dan dilakukanpengecoran akan terlihat seperti gambardisamping
d. Setelah posisi angkur-angkur yang ada dichecksurveyor bersama dengan JGC untukketinggian dan posisi, dilakukan pemasanganstruktur baja dengan kolom-kolom terlebihdahulu. Dengan menggunakan crane 45 t.setelah dipasang dititik2 angkur yang adasebelum dilakukan grouting, kolom-kolom yangada harus terlebih dahulu dipasang slingkurang lebih sejumlah 4. Supaya kuat apabilaterkena hempasan angin.
e. Sequen yang dilakukan seperti yang ada padagambar disamping. Setelah dipasang kolomdilanjutkan dengan pemasangan rafter bajasehingga terkoneksi antar kolom. Untukpemasangan baut2 pada rafter dan kolom yangdilakukan secara manual oleh pekerja harusdipasang scaffolding terlebih dahulu padamasing-masing kolom. Untuk proyek donggi 2rafter terlebih dahulu diinstal dibawah kemudiandipasang terhadap 4 kolom.
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
28
f. Hal yang sama pada erection diatas, sehinggasecara keseluruhan akan nampak sepertigambar disamping
g. Pemasangan roof cladding dilakukan setelahrafter selesai dan untuk pemasangan wallcladding dilakukan secara parallel terhadaprafter atau sekitar rafter terpasang 70%,barulah wall cladding bias dipasang. Dansetelah semuanya terpasang, akan nampakseperti gambar disamping. Untuk finishinglainnya, dilakukan pekerjaan finishing padaumumnya.
4.3. Rencana Jadwal Pelaksanaan Proyek (Master Schedule)Agar proyek dapat berjalan sesuai waktu yang telah ditentukan, maka dibuatlah
schedule atau master schedule yang memperhatikan semua hal, mulai sumber daya alat,manusiadan material.
Gambar 14. Master Schedule
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
29
Master schedule tersebut merupakan guidance bagi detailing schedule. Adapun detailing scheduleyang dibuat untuk mempermudah pencapaian target seperti berikut :
Gambar 15. Schedule Alat
Gambar 16. Schedule Tenaga Kerja
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
30
4.4. Project Quality Plan
a Kebijakan MutuTak bisa dipungkiri kalau mutu merupakan salah satu tools untuk marketing suatu
perusahaan.Semakin baik mutu yang dihasilkan dari suatu proyek, semakin mudah pulaperusahaan tersebut medapatkan proyek yang sejenis. Hal inilah yang menjadi salah satudasar bagi perusahaan untuk mengeluarkan suatu Kebijakan Mutu, agar mutu yang dihasilkanoleh suatu proyek dapat seragam dan tetap terjaga kualitasnya, seperti yang tercantum dalamKebijakan Mutu Perusahaan di bawah ini
Gambar 17. Company Policy
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
31
b. Organisasi pengendalian quality proyek
Pengendalian quality proyek merupakan hal yang penting untuk menghasilkan suatumutu perusahaan atau proyek, karena dengan pengendalian, kita bias mengukur seberapaefektifkah rencana yang sudah kita susun untuk selanjutnya dilakukan evaluasi dan perbaikan– perbaikan yang dirasa perlu untuk meningkatkan suatu mutu perusahaan atau proyek. Agarpengendalian quality proyek dapat berjalan efektif sebagaimana mestinya, diperlukanlah suatuorganisasi yang mengatur quality itu sendiri, yang tentunya akan berkoordinasi dengan pihakatau departemen lain dalam suatu proyek.
Gambar 18. Struktur Organisasi Proyek
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
32
DONGGI SENORO LNG PROJECTREV. 2
Item Reference / Requirement Frequency/Timing Record Form Remarks1. Reinforcement PPE JGC DSLNG 1.1 Material As per S-900-3120-001 Sec. 4.1 Every Delivery QC-400-001 FI/P R R Material Certificate 1.2 Fabrication As per S-900-3120-001 Sec. 4.2 Every Item - FI S S 1.3 Placing As per S-900-3120-001 Sec. 4.2 & 10.1.3 Every Item QC-400-201 FI/P R/FW R/SW2. Concrete Work 2.1 Blinding Concrete (1) Ground Condition Refer to S-900-3115-001 Sec. 5.2 Every Item QC-400-101 FI/P R/S R/S (2) Thickness and Location As per S-900-3120-001 Sec.5.1 Every Item QC-400-201 FI/P R/SW R/S (3) Elevation As per Drawing Every Item QC-400-201 FI/P R/SW R/S 2.2 Form Work (1) Surface Preparation ACI347 / As per S-900-3120-001 Sec. 5.2.3 Every Item - FI S S (2) Location and Elevation As per Drawing & S-900-3120-001 Sec. 5.2.1 Every Item QC-400-201 FI/P R/SW R/S (3) Frame and Support ACI347 / As per S-900-3120-001 Sec. 5.2.2 Every Item QC-400-201 FI/P R/SW R/S (4) Chamfer ACI347 / As per S-900-3120-001 Sec. 5.2.2 Every Item QC-400-201 FI/P R/SW R/S 2.3 Anchor Bolts, Embedded Items, Sleeve Pipe, U/G Pipe & etc. (1) Type and Size As per Drawing Every Item QC-400-201 FI/P R/FW R/SW (2) Location and Elevation As per Drawing & S-900-3120-001 Sec. 10.1.4 & Sec 5.3 Every Item QC-400-201 FI/P R/FW R/SW (3) Support and Protection As per S-900-3120-001 Sec. 5.2.4 Every Item - FI S S 2.4 Waterstop (1) Material As per S-900-3120-001 sec 5.4 Every Delivery QC-400-201 FI/P R R (2) Construction ACI301 / As per Drawing Every Item QC-400-201 FI/P R/SW R/S 2.5 Joint (1) Construction Joint ACI301 / As per S-900-3120-001 Sec. 5.5.1 Every Item FI/P R/FW R/SW (2) Expansion Joint ACI301 / As per S-900-3120-001 Sec. 5.5.2 Every Item FI/P R/FW R/SW 2.6 Pre-pour Inspection FI FW SW 2.7 Pouring (Placing) (1) Free Fall Hight As per S-900-3120-001 Sec. 5.6.2 Every Item QC-400-202 FI/P R/SW R/S (2) Vibration As per S-900-3120-001 Sec. 5.6.2 Every Item QC-400-202 FI/P R/SW R/S (3) Surface Finish As per S-900-3120-001 Sec. 5.7 Every Item QC-400-202 FI/P R/SW R/S 2.8 Curing (1) Curing Compound ASTM C309. / As per S-900-3120-001 Sec. 5.8.2 Every Item QC-400-202 FI/P R/S R/S (2) Hessian Cloth/Plastic Sheet As per S-900-3120-001 Sec. 5.8.2 Every Item QC-400-202 FI/P R/SW R/S 2.9 Finishing/Final Inspection (Visual and dimensional) As per S-900-3120-001 sec 5.7, 10.1.2 Sampling FI FW FW 3.0 Compressive Strength Test AS per S-900-3120-001_002 Sec. 10,10.2,10.2.4 Sampling QC-400-204 FI/P FW SW
Notes :-1. Inspections and Tests specified here are minimum. If construction quality is doubtful, JGC has a right to instruct additional Inspection or Test.ABBREVIATIONS AND DEFINITIONSInspection – Conformity evaluation by observation and judgment accompanied as appropriate by measurement, testing or gauging (ISO 9000-2000).Note : The responsibility for meeting specified requirements and related measurement, testing or gauging tests with the subcontractor.JGC inspections evaluate conformity primarily through witnessing subcontractor inspections and reviewing subcontractor quality records (this activity is also referred to as Surveillance).
Document Preparation (P) – Preparation of inspection and test records, personnel qualifications, and other inspection related documentation.
Document Review (R) – Review of inspection and test records, personnel qualifications, and other inspection related documentation.
Full Inspection Point (FI) – Subcontractor inspection in accordance with applicable standards, specifications and drawings.
Full Witness Point (FW) – Mandatory witness; subcontractor is not allowed to proceed with the test /inspection unless a written release is issued by the JGC inspector (also referred to as a Hold Point).
Spot Witness Point (SW) – Witness by sampling; subcontractor can proceed with the test/ inspection when the JGC inspector is not present at the notified time.
Surveillance (S) – Monitoring of work in progress, tests and inspections.
Witnessed by
INSPECTION AND TEST PLAN FOR CONCRETE WORK
c. Project Quality PlanUntuk mewujudkan target Quality Plan, maka disusunlah Project Quality Plan, dimana project
quality plan ini menjadi kerangka acuan dalam melakukan control terhadap quality yang akandihasilkan. Untuk proyek Donggi Senoro LNG, quality plan atau rencana kerja quality mengacupada ITP ( Inspection Test and Plan )
Saat ini PPEC telah menerbitkan ITP untuk pekerjaan sipil dan MEP sebagai berikut:
1. Earth work (pekerjaan tanah).
2. Concrete (beton).
3. Steel Structure (Struktur baja).
4. Interior & Exterior finishing.
5. Electrical Works
6. Plumbing Work
7. HVAC Work
8. Fire Protection System
Gambar 19. Contoh ITP untuk pekerjaan Concrete Work
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
33
.
d. Quality ProcedureLangkah selanjutnya setelah merumuskan quality plan adalah menyusun suatu standarprosedur sehingga langkah-langkah yang diambil tidak melenceng dari tujuan awal quality planyang dengan sendirinya tujuan akan perusahaan dalam pemenuhan suatu quality produk dapattercapai.Dalam kaitannya dengan Quality prosedur, ada beberapa hal perlu diperhatikan,diantaranya :• Setiap pekerjaan yang akan dimulai harus didahului dengan pengajuan NFI (Notification For
Inspection)
•Supervisor Terlebih dulu mengajukan permintaan pembuatan NFI yg disetujui oleh GSP danArea Manager diajukan ke QC 1(satu) hari sebelumnya sebelum jam 10.00 AM kemudian QCmengajukan ke JGC.•Setelah diajukan NFI , Supervisor harus komitment dengan apa yang telah diajukan dan lokasiharus siap untuk di inspeksi pada hari yang telah diajukan.•Untuk meminimalisir coment dari JGC maupun DS , sebelum minta diinspeksi oleh QC PPE dari pihak construction ( SPV,GSP ) wajibinspeksi internal terlebih dahulu untuk memastikan pekerjaan tersebutsudah benar sesuai rencana / gambar atau belum.
Gambar 20. Contoh NFI ( Notification for Inspection )
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
34
Adapun Standar Prosedur dalam proyek Donggi Senoro ini adalah :
Gambar 21. SOP Quality
4.5. Project Safety Plan Pada Proyek
Sistem SafetySebagai perusahaan yang telah memiliki standar Safety OHSAS 18001 :
1999 Health and Safety Managemen System maka Proyek dituntut menerapkan SistemManajemen Safety di lingkungan kerja proyek. Aspek kesehatan dan keselamatan kerjamerupakan tanggung jawab bersama antara seluruh anggota tim proyek, mandor, pekerja, dansemua pihak yang terlibat dalam Proyek Jetty dan Conveyor Jembayan. Komitmen untukmengutamakan penerapan HSE Manajemen Plan di lingkungan proyek tertuang dalam HSE Planyang disubmit resmi ke owner dengan goal antara lain “No accidents, no harm to people, and nodamage to the environment.” Secara garis besar Sistem Manajemen Safety ditunjukkandalam bagan sebagai berikut :
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
35
Harian Mingguan Bulanan Saat Tertentu
Tool Box Meeting General Tool Box
Meeting
HSE Monthly
Meeting
Internal
Internal Induction
Client Induction
Work Permit
Excavation Permit
Hot work Permit
HSE Weekly
Meeting
HSE Monthly
Report
Internal PP
Training
Internal Training
External Training
Inspection &
Monitoring
Proper PPE
Hazard Area
House keeping &
Environment
Management
Walk through
Color Coding for
Equipment
Drill
Fire Drill
Responder Team
Gambar 22. Sistem Manajemen Safety di Proyek
Untuk melaksanakan kebijakan di atas di buatlah HSE plan yang berisiprogram kerja, standar dari kontraktor dan mengadopsi standar dari pemilikproyek yang berlaku pada areal tersebut. Untuk melaksanakan program tersebutdi bagi menjadi kegiatan harian, mingguan, bulanan dan saat berikut: tertentu sebagai
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
36
Tabel 1. Kegiatan HSE
Setiap personel yang ada di lapangan mempunyai penilaian tersendiri terhadap HSE yanglebih dikenal dengan “Key performance indicator” untuk HSE. Setiap personel yang tidak memenuhiini akan mendapatkan sanksi. Berikut adalah key performance indicator yang diterapkan padaproyek ini.Managers and General Superintendent Levels
• Weekly HSE Meeting 4x/bulan
• HSE Committee Meeting 1x/bulan
• HSE Inspection 4x/bulan
• Monthly General Meeting 1x/bulan
• Site Construction HSE Audit 1x/3 bulan
• Weekly tool box meeting 3x /bulan
Superintendents, Inspectors and HSE Officers
• Weekly HSE Meeting 4x/Bulan
• HSE Inspection 4x/Bulan
• Monthly General Meeting 1x/Bulan
• Weekly tool box meeting 3x /bulan
Foreman - Employee
• Monthly General Meeting 1x/Bulan
• Weekly tool box meeting 4x /bulan
Check Tagging and
Coding
Scaffold tag
Body Hardness code
Equipment Code
Scaffold Report Color Coding for
Hardness
Audit
Job Safety analysis
for specific Job
Electrical
Temporary Panel
Inspection
Equipment Color
coding (3 month)
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
37
Target dan sasaran dari HSE yang akan dicapai diuraikan dengan jelas danditekankan pada setiap kesempatan untuk menjadi tujuan bersama antara lain :
Tidak terjadi kecelakaan fatal selama pelaksanaan proyek.Mencapai 250.000 jam kerja tanpa kecelakaan berarti.Tidak sampai mendapat teguran, larangan yang berkaitan terhadap “safety” dan lingkungan oleh
pihak berwenang.Tidak mendapat teguran ketidak sesuain terhadap prosedur yang berlaku olah
pemberi pekerjaan.Kerusakan terhadap alat, material proyek tidak boleh lebih proyek.
Berikut visualisasi pelaksanaan program safety & Lingkungan yang dilaksanakandilaksanakan di lapangan:1. Internal induction
2. Tool box meeting harian & mendiskusikan JSA bersama pada crew Scaffolder
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
38
3. General Tool box meeting mingguan
4. First Aid Training
5. Penerapan Color Coding pada peralatan.
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
39
6. Pemberian reward dan punishment secara konsisten
7. Setiap pelaksanaan kegiatan selalu di buatkan Job Safety analisys untukmengetahui potensi bahaya dan tindakan pencegahannya
Tabel 2. Analisa Keamanan Kerja
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
40
8. Melaksanakan aktifitas sosial yang bertema lingkungan ( Bersih Pantai ) bekerjasama dengandinaspariwisata daerah setempat ( Luwuk Banggai )
9. Melaksanakan pemisahan sampah sesuai jenisnya, serta mengelola &membuang limbah B3 sesuaiaturan yang berlaku ( Manifest Penyerahan Limbah B3 ).
10. Melaksanakan program Industrial Hygine / Kantin PP, ( Toolboxmeeting bagi pengelola makanan,penyediaan penutup rambut, masker, glove )
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
41
11. Mengurangi limbah minyak dari cucian kantin dengan membuat sarana sederhana“ Oil Trap “
Dengan adanya konsistensi dari anggota tim proyek, mandor, pekerja maka goal proyek High
performance HSE tercapai. Hal ini tercermin dari penghargaan yang diterima oleh proyek PP
Building DSLNG.
Gambar 23. Penghargaan Pihak Owner PT DSLNG kepada Tim Proyek
3
4
52
1
Bak Penangkap Minyak &Lemak 1
Bak Penangkap Minyak &Lemak 2
Bak Kontrol ( 5 )
INOUT
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
42
Penghargaan 200 Hari Tanpa Kecelakaan Penghargaan 300 Hari Tanpa Kecelakaan
Penghargaan 200 Hari Tanpa KecelakaanPenghargaan Penyelenggara
ToolBoxMeeting Terbaik
Juara I untuk Lomba “ Seven Golden Rules For Life Saving” dari Owner PT.DSLNG
Gambar 24. Penghargaan Pihak Owner PT JGC kepada Tim Proyek
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
43
5. INOVASI
Inovasi yang dilakukan di proyek Donggi Senoro LNG ini adalah sebagai berikut :
5.1. TeknisDilatar belakangi oleh banyaknya gedung yang dikerjakan, sehingga tim mencoba mencari
metode yang tepat untuk mengerjakan screed yang berada pada roof bangunan beton. Hal inidikarenakan screed di roof pada proyek Donggi Senoro ini beda dengan screed lainnya, yang mana padaproyek regular tebal screed berkisar 5 cm, tapi di proyek migas seperti ini tebal screed di roof biasmencapai 25-30 cm pada kondisi yang paling tebal. Kemudian muncullah ide untuk membuat screedtanpa kepalaan seperti kepalaan screed pada umumnya.Adapun screed tanpa kepalaan mempunyai kelebihan antara lain :
1. Lebih menghemat biaya karena bias digunakan kayu bekas2. Menggunakan system pengecoran papan catur sehingga lebih menghemat biaya karena cukup
menggunakan bekisting 1 sisi saja3. Hasil pertemuan screed satu dengan screed lainnya lebih rapi4. Pemasangan bekisting lebih cepat daripada kepalaan konvensional5. Mengurangi pemakaian semen dan pasir diatap sehingga secara house keeping lebih rapi.6. Mengurangi peluang repair karena pada kepalaan konvensional kemungkinan besar selalu repair
akibat kurang rapinya pekerjaan, sehingga menimbulkan biaya tambahan.
Gambar 25. Kepalaan konvensional
Gambar 26. Screed tanpa kepalaan
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
44
Gambar 27. Screed dengan kepalaan Gambar 28. Screed tanpa kepalaan
( sambungan kurang rapi ) ( sambungan lebih rapi )
5.2. K3 dan Lingkungan
Dilatarbelakangi oleh supply catering yang diolah sendiri dan penyediaan porsimakanan yang begitu besar ( lebih dari 1200 porsi setiap hari ), menjadikan limbah cateringutamanya minyak begitu besar, yang tentu saja hal ini perlu mendapat perhatian khusus karenaberkaitan dengan Green Contractor. Setelah melalui berbagai idea, disepakati sebuah inovasi yang
diberi nama “oil trap kitchen”, yang mana dengan metode tersebut dibuat semacam kolam
penampungan bertahap yang berfungsi untuk menyaring limbah sebelum limbah masuk ke WWT,sehingga limbah yang masuk ke WWT menjadi lebih jernih sehingga lebih ramah lingkungan.
Perlu diketahui, dengan supply catering yang begitu besar, setiap hari air limbah yangdihasilkan rata-rata mencapai 720 liter / hari, sedangkan minyak dan lemak yang berhasildikumpulkan setiap hari mencapai 20 liter / hari
Adapun dokumentasi oil trap kitchen sebagai berikut :
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
45
Gambar 29. Denah Oil Trap Kitchen Gambar 30. Contoh sampling air limbah sebelumdan sesudah melewati oil trap kitchen
Gambar 31. Tampak atas oil trap kitchen Gambar 32. Bak Penangkap Minyak dan Lemak 1
Gambar 33. Bak Penangkap Minyak dan Lemak 2 Gambar 34. Bak Kontrol sebelum ke WWT
1
2
3
4
5 1
2 5
IN OUT
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
46
6. REALISASI PEKERJAAN
6.1. Metode Pelaksanaan
Pada umumnya tidak terdapat perubahan metode pelaksanaan yang begitu berarti, kecualipada penghilangan liner yang berada di bawah atap metal. Perubahan ini dilakukan selainuntuk mempercepat metode pekerjaan pemasangan ceiling, juga secara estetika kurangberguna mengingat liner yang berada di atas ceiling, sehingga tampak dari bawah tidak terlihat
posisi linernya, sehingga untuk mempercepat pelaksanaan, tim mengusulkan agar liner tidakdipasang. Akan tetapi hal ini tidak berlaku untuk liner yang berada diluar, tetap dipasangkarena diluar gedung tidak terdapat ceiling.
Liner Exterior Liner dibawah rangka baja
Plafond
Gambar 35. Potongan melintang gedung administrasi
6.2. Jadwal Pelaksanaan Proyek
Pelaksanaan pada proyek ini sedikit banyak mengalami gangguan, terutama pada gedungAdministration Building yang mana terjadi perubahan design yang direquest by Owner. Selain
pada Administration, perubahan schedule juga berpotensi pada gedung Marine Guard House,
yang mana seharusnya serah terima lahan dari JGC ke PPEC pada bulan Juni 2013, olehkarena suatu hal diundur menjadi Bulan Agustus 2013.
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
47
Gambar 36. Schedule Marine Guard House
Serah Terima Lahan
Gambar 37. Serah Terima lahan Marine Guard House
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
48
Dari gambar diatas, untuk gedung marine guard house seharusnya bias dimulai bulan Januari 2013 (
Gambar 36 ) dan akan selesai pada bulan Nopember 2013. Akan tetapi serah terima lahan dari Ownerbaru terjadi bulan Agustus 2013, sehingga hal ini berpotensi akan mundurnyajadwal penyelesaian gedungmarine guard house.
6.3. Project Quality Plan
Project quality plan untuk proyek Donggi Senoro berjalan dengan baik dan target mutu yang telah
dicanangkanpun dapat terwujud, yang dengan sendirinya cita-cita perusahaan akan pentingnyamutu dan aspek marketing dapat tercapai.
6.4. Project Safety Plan
Pada proyek ono, aspek safety plan berjalan sesuai dengan perencanaan. Rangkaian kegiatan
seperti Safety Talk, safety patrol,Tool Box Meeting dan program lainnya berjalan dengan baik,
sehingga target proyek untuk mewujudkan dapat terwujud atas kerjasama semua pihak yangterkait.
6.5. Penghargaan
Atas kerjasama berbagai pihak atau departemen, beberapa penghargaan berhasil diraih PPECdalam proyek Donggi Senoro LNG ini. Adapun contoh bentuk penghargaan yang didapat antaralain :.
Gambar 38. Penghargaan Pihak Owner PT DSLNG kepada Tim Proyek
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
49
Penghargaan 200 Hari Tanpa Kecelakaan Penghargaan 300 Hari Tanpa Kecelakaan
Penghargaan 200 Hari Tanpa KecelakaanPenghargaan Penyelenggara
ToolBoxMeeting Terbaik
Juara I untuk Lomba “ Seven Golden Rules For Life Saving” dari Owner PT.DSLNG
Gambar 39. Penghargaan Pihak Owner PT JGC kepada Tim Proyek
PT. PP ( Persero ) Tbk – Donggi Senoro LNG Building
50
DOKUMENTASI PROYEK
a. Foto bagian bangunan yang sudah selesai (dari berbagai sudut) ukuran 5Rb. Foto bangunan dalam proses (tahap pelaksanaan) ukuran 5R(Terlampir)