1 Dokumen Standar Kompetensi Grafika _______________________________________________ A. Deskripsi Konsep. 1. Standar Kompetensi dalam Bidang Grafika. Berdasarkan pada Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang juga berfungsi sebagai TOR ( Term of Refferences ) , maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan pekerjaan yang ditu-gaskan oleh Dit. Dikmenjur Bagian Pengembangan Sistem dan Standarisasi Kompetensi suatu bidang keahlian ini, adalah kegiatan jasa konsultasi yang merupakan suatu kegiatan menyusun/ menyempurnakan Standar Kompetensi dalam Bidang Grafika yang telah di- gariskan kebijakannya oleh KBK MPKN; dan mengusahakan Standar Kompetensi Gra- fika tsb., kelak dapat menjadi Standar Kompetensi Grafika Nasional. Dewasa ini, Teknologi dan Industri Grafika berkembang sangat signifikan; dilihat dari aspek teknologi dan volume kegiatan produksinya. Penggunaan bahan baku untuk Produk Cetakan diatas plastik, kain, gelas, logam, dll; sudah banyak dibuat. Untuk melaksanakan produksi berbagai produk cetakan ini, tentunya membutuhkan kompetensi yang spesifik, walaupun secara prinsip proses pencetakan dan teknologi yang digunakan sama . Selama ini, yang dimaksud dengan Bidang Grafika adalah kegiatan cetak-mencetak yang berbasis dan dominan menggunakan bahan utama kertas. Standar Kompetensi Grafika yang akan disusun ini bertolak dan difokuskan, terutama pada kebutuhan Industri Cetak- Mencetak yang disebut Industri Grafika, yang menggunakan proses, bahan utama kertas dan peralatan/ mesin cetaknya yang sesuai untuk keperluan tsb. Kegiatan cetak-mencetak yang disebut Bidang Grafika ini di tanah air, terkonsentrasikan kedalam 3 bidang ke-giatan utama; yaitu kegiatan/ usaha yang berkaitan dengan : a. Industri Penerbitan yang memproduksi buku-buku. b. Industri Percetakan Pers yang memproduksi suratkabar dan majalah. c. Industri Percetakan Umum yang memproduksi berbagai jenis barang cetakan. Dengan mengacu realitas dan pemahaman terhadap substansi bidang kegiatan atau usaha yang disebut Grafika ini; maka dibuat rancangan Standar Kompetensi untuk bidang keah- lian Grafika ini. Untuk lebih memperjelas pemahaman terhadap apa yang dimaksud de-
Penjelasan tentang standard kompetensi pada bidang grafika di wilayah indonesia
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
Dokumen Standar Kompetensi Grafika _______________________________________________ A. Deskripsi Konsep. 1. Standar Kompetensi dalam Bidang Grafika. Berdasarkan pada Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang juga berfungsi sebagai TOR ( Term
of Refferences ) , maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan pekerjaan yang ditu-gaskan
oleh Dit. Dikmenjur Bagian Pengembangan Sistem dan Standarisasi Kompetensi suatu
bidang keahlian ini, adalah kegiatan jasa konsultasi yang merupakan suatu kegiatan
menyusun/ menyempurnakan Standar Kompetensi dalam Bidang Grafika yang telah di-
gariskan kebijakannya oleh KBK MPKN; dan mengusahakan Standar Kompetensi Gra-
fika tsb., kelak dapat menjadi Standar Kompetensi Grafika Nasional.
Dewasa ini, Teknologi dan Industri Grafika berkembang sangat signifikan; dilihat dari
aspek teknologi dan volume kegiatan produksinya. Penggunaan bahan baku untuk Produk
Cetakan diatas plastik, kain, gelas, logam, dll; sudah banyak dibuat. Untuk melaksanakan
produksi berbagai produk cetakan ini, tentunya membutuhkan kompetensi yang spesifik,
walaupun secara prinsip proses pencetakan dan teknologi yang digunakan sama .
Selama ini, yang dimaksud dengan Bidang Grafika adalah kegiatan cetak-mencetak yang
berbasis dan dominan menggunakan bahan utama kertas. Standar Kompetensi Grafika
yang akan disusun ini bertolak dan difokuskan, terutama pada kebutuhan Industri Cetak-
Mencetak yang disebut Industri Grafika, yang menggunakan proses, bahan utama kertas
dan peralatan/ mesin cetaknya yang sesuai untuk keperluan tsb. Kegiatan cetak-mencetak
yang disebut Bidang Grafika ini di tanah air, terkonsentrasikan kedalam 3 bidang ke-giatan
utama; yaitu kegiatan/ usaha yang berkaitan dengan :
a. Industri Penerbitan yang memproduksi buku-buku.
b. Industri Percetakan Pers yang memproduksi suratkabar dan majalah.
c. Industri Percetakan Umum yang memproduksi berbagai jenis barang cetakan.
Dengan mengacu realitas dan pemahaman terhadap substansi bidang kegiatan atau usaha
yang disebut Grafika ini; maka dibuat rancangan Standar Kompetensi untuk bidang keah-
lian Grafika ini. Untuk lebih memperjelas pemahaman terhadap apa yang dimaksud de-
2
ngan Standar Kompetensi, maka pada bagian berikut dijelaskan perihal yang berkaitan
dengan Pengertian, Struktur, Model dan Format Standar Kompetensi yang banyak digu-
nakan dan berlaku umum.
2. Pengertian Standar Kompetensi. Arti/ makna istilah Kompetensi adalah kemampuan individual atau orang perorangan un-
tuk mengerjakan suatu tugas/ pekerjaan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja, sesuai dengan unjuk kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan peker-
jaan tsb. dengan baik dan benar.
Standar Kompetensi merupakan rumusan atau pernyataan mengenai pelaksanaan tugas/
pekerjaan di tempat kerja, yang dapat digambarkan dalam bentuk hasil keluaran sbb :
• Apa yang diharapkan dapat dilakukan oleh pekerja
• Tingkat kesempurnaan pelaksanaan kerja yang diharapkan dari pekerja.
• Bagaimana menilai bahwa kemampuan pekerja telah berada pada tingkat
yang diharapkan.
Berdasarkan pengertian tsb., maka Standar Kompetensi dapat didefinisikan sebagai suatu
kemampuan yang dilandasi oleh ilmu pengetahuan, keterampilan dan didukung sikap ker-
ja serta penerapannya di tempat kerja yang mengacu pada unjuk kerja yang diper-
syaratkan. Standar Kompetensi tidak berarti hanya kemampuan menyelesaikan suatu
tugas, tetapi dilandasi pula bagaimana serta mengapa tugas itu dikerjakan. Dengan kata
lain Standar Kompetensi meliputi faktor-faktor yang mendukung, seperti pengetahuan dan
kemampuan untuk mengerjakan suatu tugas dalam kondisi normal di tempat kerja serta
kemampuan mentransfer dan menerapkan kemampuan dan pengetahuan pada situasi dan
lingkungan yang berbeda. Standar Kompetensi merupakan rumusan tentang kemam-puan
yang harus dimiliki seseorang/orang perorangan untuk melakukan suatu tugas/ pekerjaan
yang dilandasi oleh ilmu pengetahuan, keterampilan dan didukung sikap kerja, serta
penerapannya sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan. Dengan dikuasainya Standar
Kompetensi tersebut oleh seseorang/ orang-perorangan, maka yang bersangkutan akan
memahami:
• Bagaimana mengerjakan suatu tugas/ pekerjaan.
• Bagaimana mengorganisasikannya agar pekerjaan tersebut dapat
dilaksanakan.
3
• Apa yang harus dilakukan, bilamana terjadi sesuatu yang berbeda dengan
rencana semula.
• Bagaimana menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk
memecahkan masalah dan atau melaksanakan tugas/ pekerjaan dengan
kondisi yang berbeda.
Pengembangan Standar Kompetensi bidang Grafika disusun dengan mengacu pada Sistem
Standar Kompetensi yang berlaku di manca negara ; yaitu Regional Model of Competency
Standards, dan juga berpedoman pada Kerangaka Acuan Kerja serta meka -nisme/
kebijakan penyusunan Standar Kompetensi yang telah digariskan Majelis Pendi-dikan
Kejuruan Nasional (MPKN).
Tahap pertama dari pekerjaan penyusunan Standar Kompetensi Grafika ini, adalah me-
lakukan penelaahan mendalam dan mengidentifikasikan bidang kegiatan Grafika secara
umum; dan khususnya perkembangan kegiatan bidang Grafika di Indonesia. Hal ini di-
lakukan dengan memperhatikan Perundang-Undangan, Peraturan Pemerintah, Keputusan
Menteri atau Program Pengembangan dari Direktorat Jenderal Grafika/ Pusgrafin serta
Litbang terkait, seperti Kantor MNRT, BPPT, DRN dan LIPI.
Secara garis besar di Indonesia, kegiatan atau pekerjaan bidang Grafika; dilihat dari jenis
dan volume pekerjaaan cetak-mencetak berbasis bahan baku utama kertas, terkonsen-
trasikan kedalam Industri Penerbitan Buku, Industri Pers/ Suratkabar/ Majalah dan In-
dustri Cetakan Umum. Pada dasarnya, secara prinsip ke 3 bidang kegiatan utama tsb. ,
menggunakan Teknologi dan Peralatan Mesin Cetak berserta peralatan pendukung lainya
serta proses kerja produksi cetak yang sama. Perbedaan yang mencolok adalah pada
penggunaan jenis mesin cetaknya. Sedangkan untuk peralatan dan teknologi Pracetak serta
Purnacetak untuk ke 3 bidang tsb. mengandung sistem dan prinsip kerja yang serupa, yang
dapat dikategorikan sebagai peralatan untuk persiapan dan finishing pro-duct cetakan.
Rancangan Standar Kompetensi Grafika yang dibuat ini, disusun dengan pertimbangan
dan pemahaman terhadap substansi kegiatan bidang Grafika yang disebutkan di atas,
teknologi yang digunakan, proses produksi ( mencetak ) dan pekerjaan yang terkandung
didalamnya. Dilihat dari aspek proses produksi yang mengandung jenis-jenis pekerjaan
atau kompetensi yang diperlukan untuk menjalankan kerja di bidang Grafika ini, maka
dapat dikelompokkan Standar Kompetensi Utama bidang Grafika ini menjadi 3, yaitu
4
Kompetensi bagian Pracetak, Cetak dan Purnacetak; disamping kompetensi generik untuk
bidang ini yang berkaitan dengan pekerjaan Managerial dan Kesehatan & Keselamatan
Kerja.
3. Struktur Standar Kompetensi. Standar Kompetensi model Regional Model of Competencies Standards yang dipakai
dimanca negara dewasa ini dalam bidang Grafika, seperti model ANTA ( Australia ),
model UK ( Inggeris ) atau model yang digunakan US ( Amerika Serikat ) pada dasarnya
mengandung struktur dasar yang sama., karena aplikasi dan perkembangan teknologi serta
proses produksi dalam bidang Grafika dimanapun secara prinsip sama. Pada setiap jenis
Standar Kompetensi minimal memuat unsur-unsur sebagai berikut :
Kode Unit, Judul Unit, Uraian Unit, Sub Kompetensi/ Elemen, Kriteria Unjuk Kerja,
Persyaratan/ Kondisi Unjuk Kerja, dan Acuan Penilaian.
Pada rumusan Unit Standar Kompetensi juga dimasukkan pernyataan : Level Unit dan
Level terhadap Kompetensi Kunci. Penjelasan lebih rinci mengenai unsur-unsur struktur
suatu Unit Standar Kompetensi ini, dapat digambarkan sebagai berikut :
Kode Unit : Kode Unit dimaksudkan untuk mempermudah dalam pengelolaannya. Kode
Unit ini terdiri dari beberapa huruf dan angka yang disepakati oleh Anggota tim perumus
Standar Kompetensi dan atau Usaha/ Industri Terkait
Judul Unit : Judul Unit memberikan penjelasan umum tentang pekerjaan yang harus
dilakukan di tempat kerja atau menjelaskan suatu pekerjaan yang akan dilakukan. Judul
ditulis dengan mengarah pada hasil yang ingin dicapai dan harus ditulis singkat, jelas dan
menggunakan kata kerja aktif.
Uraian Unit : Uraian memberikan penjelasan singkat kegunaan kompetensi tersebut dan
kemungkinan berhubungan dengan Unit kompetensi lain ( bila ada ).
Sub Kompetensi/ Elemen : Sub Kompetensi/ Elemen merupakan dasar pembentukan
bangunan Unit Kompetensi. atau merupakan unsur/ aspek utama yang dibutuhkan untuk
tercapainya Unit Kompetensi tersebut.
5
Kriteria Unjuk Kerja : Pernyataan yang mengidentifikasikan hasil akhir yang perlu
dinilai, bila Unit Kompetensi tersebut telah dicapai. Kriteria Unjuk Kerja menunjukan
Pengetahuan, Keterampilan dan Pengertian, dan dituangkan dalam kalimat pasif yang
mengarah pada pembendaan ( kata benda ). Kriteria Unjuk Kerja ini merupakan standar
unjuk kerja untuk setiap elemen/ sub kompetensi.
Acuan Penilaian : Acuan penilaian/ Indikator Kompetensi berhubungan dengan Unit
Kompetensi secara terpadu dan memberikan panduan tentang interpretasi standar dan
penilaian terhadap standar kompetensi. Indikator Kompetensi dapat memberikan :
- Aspek dari kompetensi yang perlu diberikan tekanan pada saat penilaian.
- Penilaian apa yang perlu dilakukan bersamaan.
- Pengetahuan yang diperlukan terkait dan mendukung tercapainya kompetensi
- Menjelaskan tentang metoda penilaian, dan
- Kompetensi kunci.
Level Kompetensi : Level kompetensi dimaksudkan sebagai pengelompokan tingkat
kemampuan dalam menyelesaikan suatu tugas/ pekerjaan berdasar pada tingkat kesulitan
dan atau kompleksitas pekerjaan. Pengelompokan tingkat kemampuan dalam menyele-
saikan suatu tugas/pekerjaan, berdasarkan tingkat kesulitan dan atau kompleksitas peker-
jaan dapat dibagi 3 (tiga) tingkatan / level, yakni :
Level 1 : Mengerjakan tugas rutin menurut cara yang telah ditentukan, bersifat sederhana
dan merupakan pengulangan, serta sewaktu-waktu sering diperiksa perkembangannya.
Maka Unjuk kerja Level 1 adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk menjelaskan pe-
kerjaan yang sederhana berulang-ulang, secara efisien dan memuaskan berdasar pada
kriteria atau prosedur yang telah ditetapkan dengan kemampuan mandiri.
Untuk itu, pada level 1 ini harus mampu :
- Melakukan proses yang sederhana dan telah ditentukan.
- Menilai mutu berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
Level 2 : Mengerjakan tugas yang lebih luas dan lebih rumit/ kompleks yang ditandai
dengan peningkatan otonomi pribadi terhadap pekerjaannya sendiri dan pekerjaan ter-
sebut kemudian diperiksa oleh atasan setelah pekerjaan selesai.
Maka Unjuk kerja Level 2 merupakan tingkat kemampuan yang dibutuhkan untuk me-
nyelesaikan tugas/ pekerjaan yang menentukan pilihan, aplikasi dan integrasi dari sejum-
lah elemen atau data/ informasi untuk membuat penilaian atas kesulitan proses dan hasil.
6
Untuk itu, pada Level 2 ini harus mampu :
- Mengelola atau menyelesaikan suatu proses pekerjaan, dan
- Menentukan kriteria penilaian atau kerja evaluasi terhadap suatu proses.
Level 3 : Mengerjakan kegiatan rumit/ kompleks dan tidak rutin, yang dikerjakan sendiri
dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan orang lain. Maka unjuk kerja level 3 me-
rupakan tingkat kemampuan yang dibutuhkan untuk mengevaluasi dan merancang kem-
bali proses, menetapkan dan menggunakan prinsip-prinsip/ norma dalam rangka menen -
tukan cara yang terbaik dan tepat untuk pendekatan kegiatan serta menetapkan kriteria
untuk penilaian kualitas proses atau hasil.
Untuk itu, pada level 3 ini harus mampu :
- Menentukan prinsip dasar dan proses,
- Mengevaluasi dan mengubah bentuk proses atau membentuk ulang proses,
- Menentukan kriteria untuk mengevaluasi dan atau penilaian proses.
Kompetensi Kunci : Kompetensi Kunci adalah kemampuan dasar atau generik yang di-
perlukan untuk menyelesaikan tugas/ pekerjaan di suatu industri/ bidang usaha.
Persyaratan/ Kriteria Kompetensi Kunci adalah :
1. Kompetensi kunci harus merupakan perihal penting untuk mendapatkan pe-
kerjaan dan pendidikan lanjutan, serta untuk kehidupan orang dewasa.
2. Kompetensi kunci harus dapat dialihkan, artinya kompetensi kunci tidak bo
-leh bersifat spesifik bidang pekerjaan.
3.Kompetensi kunci harus terarah pada integrasi Pengetahuan dan Keteram-
pilan
4. Kompetensi kunci terdiri dari hal yang dapat dikembangkan melalui pela -
tihan.
5. Kompetensi kunci juga harus dapat dinilai.
6. Kompetensi kunci harus dapat bebas dari nilai-nilai budaya.
Kompetensi Kunci pada dasarnya mengandung/ meliputi kemampuan :
1. Bahasa dan Komunikasi,
2. Matematika,
3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi,
4. Pemecahan masalah,
5. Pengertian kultural,
6. Pribadi dan antar pribadi,
7. Merencanakan dan mengorganisasikan.
7
Pada lingkup Industri/ Perusahaan Kompetensi kunci umumnya meliputi:
A. Mengumpulkan, menganalisa dan mengatur/ mengorganisasikan informasi, B. Mengkomunikasikan ide dan informasi. C. Merencanakan dan mengatur kegiatan. D. Bekerja sama dengan orang lain dan di dalam kelompok E. Menggunakan konsep dan teknis matematika. F. Memecahkan persoalan/ masalah G. Menggunakan Teknologi.
4. Model Standar Kompetensi.
Model yang diterapkan pada pengembangan Standar Kompetensi ini adalah Regional Mo -
del of Competencies Standards (RMCS) yang dikembangkan melalui program APEC
HRD Working Group dari Negara-Negara Asia Pacific. Standar Kompetensi model ini di -
kembangkan dengan pendekatan “ multi skills ” dengan mengembangkan kompetensi-
kompetensi yang ada dalam bidang pekerjaan di industri. Model Standar Kompetensi
RMCS ini, bersifat fleksibel dan mampu mengantisipasi kemungkinan perubahan-peru-
bahan mendatang yang ada di industri / perusahaan, baik perubahan yang berkaitan de-
ngan penggunaan teknologinya, maupun perubahan/ perkembangan dalam proses mana-
gerial dan organisasi bidang kegiatannya.
Untuk lebih memahami Model Standar Kompetensi RMCS ini, diagram di bawah ini
memperlihatkan perbedaan konsep antara : SKK (Standar Ketrampilan Kerja), MOSS
(Model Occupational Skill Standard) dan RMCS (Regional Model of Competencies Stan -
dards).
SKK
MOSS
RMCS
TARGET Skill Based On Source of Origin Development Country
Based on the particular job Single Skill Occupational Derived from KJI by MOM, sponsored by World Bank Initiated by MOM
Based on the particular job Single Skill Occupational Introduced by ILO / APSDEP Malaysia has been appointed as a leader
Based on the industry Need (broader ) Multi Skill ♦ Task skill ♦ Task Management Skills ♦ Contingency
Management Skill ♦ Role Environment Skill Industry based on competency units Introduced to Asia Pasific Countries by ILO / APSDEP Internationally compatible and has been introduced in some countries such as the UK, Australia and New Zealand
* ) Study on SQS, QS and CS by: Ir. Saroli Halawala MA.
8
5. Format Unit Kompetensi. Model standar kompetensi RMCS ini diwujudkan/ dirumuskan dalam suatu bentuk
penulisan atau Format tertentu, yang melukiskan uraian dan sistematika yang jelas dan
ringkas dari suatu Unit Standar Kompetensi bidang keahlian. Format penulisan yang di-
gambarkan dibawah ini adalah format yang umum digunakan dan digunakan untuk pe-
nyusunan Standar Kompetensi Grafika yang dibuat ini. Dalam bentuk tabel Format tsb
dapat dilihat sebagai berikut :
Format Unit Standar Kompetensi. Kode Unit :
• Terdiri dari beberapa huruf dan angka yang disepakati oleh para pengembang dan Industri/ Usaha terkait dengan tujuan untuk mempermudah dalam pengelolaan.
Judul Unit : • Suatu pekerjaan yang harus dilakukan dengan mengarah pada hasil yang hendak
dicapai, dituliskan ringkas, jelas dan menggunakan kata kerja aktif. Uraian Unit :
• Penjelasan singkat lingkup pekerjaan dan kegunaan kompetensi tersebut dan ke-mungkinan berhubungan dengan kompetensi lain (bila ada)
Elemen / Sub Kompetensi : Kriteria Unjuk Kerja : • Bagian dari suatu pekerjaan yang ha-
rus dilakukan yang merupakan kegi-atan dasar dari pekerjaan tsb, terma-suk pencegahan timbulnya resiko dari kegiatan tersebut.
• Sub Kompetensi ini umumnya terdiri dari 4 – 6 sub kompetensi yang meru-pakan pembentuk kompetensi.
• Kriteria unjuk kerja untuk setiap sub kompetensi, yaitu pernyataan/ iden-tifikasi hasil akhir yang perlu dinilai bila pekerjaan tersebut telah dicapai, sehingga kriteria ini merupakan alat penilai.
Persyaratan / Kondisi Unjuk Kerja : • Menunjukan sejumlah fungsi yang berbeda. • Merupakan kondisi unjuk kerja, termasuk aspek keamanan, keselamatan dan kesehatan
kerja. Acuan Penilaian :
• Unjuk kompetensi yang dibutuhkan/persyaratan kelayakan dan kepastian dari industri/ usaha.
• Pembuktian harus dapat menunjukan pengertian dari pekerjaan yang berhubungan dengan keberhasilan pekerjaan yang dilakukan di tempat kerja.
• Merupakan butir-butir untuk mengukur hasil kerja. • Menjelaskan prosedur dan metoda penilaian yang harus dilakukan. • Informasi tentang Pengetahuan dan Keterampilan yang diperlukan, terkait dan
mendukung tercapainya kompetensi tersebut. • Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi tersebut.
Kompetensi Kunci A B C D E F G Level
9
Deskripsi Level Performen ( Performance ) Kompetensi Kunci dan Leveling.
Kompetensi Kunci Performen level 1 Melakukan pekerjaan
Performen level 2 Mengorganisasi kegiatan
Performen level 3 Mengevaluasi dan memodifikasi proses
A Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi
Mengakses dan merekam dari satu sumber
Mengakses,memilih dan merekam dari lebih dari satu sumber
Mengakses, mengevaluasi dan mengorganisasi-kan dari berbagai sumber
B Mengkomunikasi-kan ide dan informasi
Sederhana dan pengaturan yang telah familier
Berisi hal yang kompleks
Mengakses, mengevaluasi dan mengorganisasikan dari berbagai sumber
C Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan
Dibawah pengawasan atau supervisi
Dengan panduan Inisiasi mandiri dan mengevaluasi kegiatan yang kompleks
D Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok
Kegiatan atau aktifitas rutin
Membantu merumuskan tujuan
Berkolaborasi dalam aktifitas yang kompleks
E Menggunakan ide serta teknik matematika
Sederhana dan telah ditetapkan
Memilih ide dan teknik yang tepat untuk tugas yang kompleks
Berkolaborasi dalam menye-lesaikan tugas yang kompleks
F Memecahkan Masalah.
Rutin dan dibawah pengawasan.
Rutin dan dilakukan sendiri berdasar pada panduan.
Problem yang kompleks dengan menggunakan pendekatan yang sistemik serta mampu menje-laskan prosesnya
G Menggunakan teknologi.
Yang berulang pa- da tingkat dasar.
Untuk membangun dan mengorganisisr atau me –ngoperasikan produk a -tau jasa
Merancang, menyatukan atau memodifikasi produk atau jasa.
6. Strategi Penyusunan Standar Kompetensi Bidang Grafika : Pada dasarnya orang atau pihak yang paling tepat dalam pengembangan standar kom-
petensi adalah orang-orang yang memiliki kompetensi dibidangnya secara “mastery” dan
10
memiliki kemampuan untuk menuangkan dalam bentuk tulisan. Berdasar pada data em-
piris diasumsikan bahwa orang-orang yang selama ini telah bekerja dibidang masing-
masing selama jangka waktu tertentu dan telah terbukti dalam melakukan pekerjaan, me-
nunjukan unjuk kerja sesuai dengan tuntutan pekerjaan dapat dianggap tepat untuk me-
nyusun standar kompetensi tersebut.
Dengan pertimbangan tsb., maka usaha penyusunan/ pengembangan Standar Kompetensi
Bidang Grafika ini; selain mengacu pada Sistem Standarisasi yang berlaku Regional (
Regional Model of Competency Standards ), juga melibatkan para pakar/ praktisi dalam
bidang Grafika yang berpengalaman, institusi asosiasi dan industri Grafika dan lembaga
pendidikan terkait.
Untuk merumuskan kompetensi/ kualifikasi SDM bidang Grafika yang sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan bidang Grafika saat ini, diperlukan kajian dan pengamatan
yang teliti; mengingat kondisi perkembangan kegiatan usaha dan penggunaan teknologi
dalam bidang Grafika ini sudah memasuki era digital/ komputerisasi. Sebagai contoh,
pengerjaan proses awal suatu kegiatan produksi Grafika yang lazim disebutkan Pracetak,
dewasa ini sangat tergantung dengan peralatan/ teknologi digital/ komputer.
Komputerisasi dalam proses kerja produksi Grafika sudah tidak dapat dihindari lagi dan
komunitas Grafika di Indonesia hanya merupakan pengguna teknologi tsb.; yang di-
kembangkan negara maju. Dilihat dari keperluan penyusunan Standar Kompetensi Bi-dang
Grafika, maka situasi ini merupakan persoalan yang dilematis. Disatu sisi sebagai
pengguna saja, disisi lain laju perkembangan dalam teknologi Grafika ini tidak bisa
dihindari. Selama ini, pendidikan tenaga kerja Grafika dan pengembangan teknologi Gra-
fika di tanah air, belum dapat memenuhi target kebutuhan sesuai dengan tuntutan per-
kembangan kegiatan bidang ini. Dengan memahami situasi dan perkembangan dalam
bidang Grafika saat ini, maka untuk menyusunan Standar Kompetensi Grafika yang op-
timal, telah melakukan pendekatan terhadap :
- Lembaga Asosiasi dan individu pakar/ praktisi Grafika, seperti FGD ( Forum Grafika
Digital ), IKAGI ( Ikatan Ahli Grafika Indonesia ), PPGI ( Persatuan Perusahaan
Grafika Indonesia ), IKAPI ( Ikatan Penerbit Indonesia ).
- Lembaga Industri Grafika , seperti Penerbit Mizan, Gramedia, dan Granesia.
11
- Lembaga Pendidikan, seperti PUSGRAFIN, DKV – ITB, SMKSN, UNIKOM, DKV-
ITHB, STISI, Prodi Diploma Grafika Universitas Widyatama, dan lembaga-lembaga
kursus/ pelatihan lainya.
- Perusahaan Repro dan Percetakan, seperti PERUM PERURI, PT. ZENTECH, PT.
ALAM INDAH REPRO, PT. 567, PT. DIRGAHAYU OFFSET, PT. LINK &
MATCH, PT. PAPERINA DWIJAYA, PT, JASINDO PRINTECH, HEILDERBERG
INDONESIA,dan PT CITRA GRAFIKA SEJAHTERA.
- Lembaga Pemerintah, seperti DEKRANAS ( Dewan Kerajinan Nasional ) dan
KADIN JABAR .
Untuk mengantisipasi perkembangan teknologi dan industri Grafika yang berkembang
sangat pesat saat ini dan berkaitan dengan kepentingan menyusun standar kompetensinya,
data/ informasi dan masukan serta keterlibataan unusur-unsur utama dari komunitas Gra-
fika dan pembuat kebijakan dalam bidang Grafika ini tsb. sangat diperlukan; untuk meng -
hasilkan rumusan Standar Kompetensi yang optimal, sesuai dengan kebutuhan.
Data, informasi, dan masukan dari pihak-pihak terlibat tsb di atas; serta benchmarking
Standar Kompetensi Grafika dari manca negara, digunakan sebagai landasan dalam
penyusunan/ penyempurnaan Standar Kompetensi Grafika ini. Standar Kompetensi Gra-
fika yang disusun ini; didiskusikan, divalidasi dan disosialisasikan serta didiskusikan se -
cara nasional, yang pada ahirnya disepakati suatu Rancangan Standar Kompetensi Na-
sional bidang keahlian Grafika.
6.1. Konsentrasi Bidang Grafika. Langkah awal yang dilakukan untuk menyusunan/ mengembangan Unit Standar Kom-
petensi dalam bidang Grafika adalah melakukan klarifikasi dan mengidentifikasikan apa
yang dimaksud dengan bidang kegiatan/ usaha yang disebut Bidang Grafika ini. Seperti
diketahui, bahwa kegiatan cetak-mencetak ( printing ) mencakup berbagai kegiatan/ usaha
mencetak dengan teknik dan bahan yang bervariasi. Hal ini menimbulkan diversifikasi
bidang kegiatan/ usaha atau keahlian cetak-mencetak, seperti mencetak kain ( textile
printing ), Pad Printing atau mencetak produk ( moulding ).
Istilah Graphic Printing yang umum dipakai di dunia International, untuk bidang kegiatan/
keahlian cetak-mencetak yang berbasis bahan utama ( substrate ) kertas, seperti mencetak
12
buku, suratkabar dan barang cetakan ( printed matter ) lainnya; adalah yang dimaksudkan
dengan bidang Grafika di Indonesia. Istilah Grafika dengan pengertian tsb. , hanya
dipergunakan di Indonesia. Istilah Graphic Printing untuk bidang ini lebih umum dipakai
di dunia International.
Bedasarkan klarifikasi dan identifikasi tersebut, maka pengembangan Unit Standar Kom-
petensi Grafika ini terfokuskan dan mengacu pada proses atau pekerjaan produksi cetak
yang berbasis bahan utama kertas, yang umumnya terkonsentrasikan dalam kegiatan
usaha/ industri penerbitan, industri pers/ suratkabar dan industri barang cetakan; seperti
yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Standar Kompetensi Grafika yang dibuat ini adalah Unit Standar Kompetensi yang di-
perlukakan; terutama untuk menjalankan pekerjaan atau proses produksi cetak dari ber -
bagai konsentrasi kegiatan bidang Industri Grafika ini; disamping Unit Standar Kom-
petensi Pendukungnya, seperti Standar Kompetensi Generik atau Unit Kompetensi yang
berkaitan dengan Kesehatan & Keselamatan Kerja dalam bidang Grafika.
Melalui kajian dan proses yang dilandasi dengan pedoman kerangka acuan kerja yang
telah ditentukan, maka dirumuskan Unit Standar Kompetensi Grafika ini, melalui kajian
mendalam terhadap proses dan kerja produksi Grafika serta kompentensi SDMnya; yang
berkaitan dengan pemahaman/ penguasaan teknologi, ketrampilan dan perilaku yang di-
butuhkan untuk melaksanakan pekerjaan tsb. Kompetensi SDM ini berkaitan dengan pe-
ngetahuan, ketrampilan dan sikap yang harus dimiliki.
6.2. Perumusan dan Pengelompokan Unit-Unit Standar Kompetensi Grafika. Unit Standar Kompetensi Grafika ini di rumuskan dan dikelompokkan berdasarkan studi,
analisis dan pengamatan terhadap teknologi dan proses produksi Grafika, serta kompe -
tensi operator/ teknisi yang dipersyaratkan. Situasi dan perkembangan yang aktual dalam
bidang Grafika di tanah air, juga diperhitungkan dalam merumuskan Standar Kompetensi
Grafika ini. Rumusan hasil studi terhadap teknologi dan proses produksi Grafika serta
analisis terhadap pekerjaan utama jang terkandung didalamnya, dapat dilihat pada diagram
proses dan kajian terhadap proses dan kerja dalam bidang Grafika terlampir.
13
Diagram Teknologi dan Proses Produksi Grafika.
14
Diagram Analisis Proses dan Kerja Bidang Grafika. Bagian Persiapan/ Pracetak
Bagian Produksi/ Pencetakan
Bagian Finishing/ Punacetak
Bagian Pendukung/ Suport Unit Grafika.
Menyiapkan gambar kerja ( Artwokk ) Membuat Film ( Film Making ). Membuat Acuan Cetak (Plate Making). Ujicoba Acuan Cetak (Proof Plate ).
Menyiapakan dan mengoperasikan Mesin Cetak.( Letterpress, Offset lithography, Flexography, Intaglio/ Rotogravure, Screen Printing, dll.
Penjilidan dan Finishing Products (Binding & Finishing )
Kesehatan & Keselamatan Kerja. Perencanaan Pemasaran dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Cetak.
Hasil pengamatan terhadap proses dan kerja Grafika. Mengoptimasi konsep desain (design brief). Menyusun Huruf (typesetting) Mengerjakan Scanning. Mengerjakan reprografi Menggabungkan image secara manual Menggabungkan image secara elektronik. Me layout (artwork) ready to film dan to plate. Membuat output image. Membuat proof image. Membuat plate relief/ letterpress. Membuat plate offset/ lithografi Membuat plate photopolymer mesin flexografi Membuat plate ganda untuk beberapa image Membuat silinder gravure secara manual Membuat siliner gravure secara elektronik
Menyiapkan dan mengoperasikan mesin cetak tinggi (letterpress) Menyiapkan dan mengoperasikan mesin cetak intaglio Menyiapkan dan mengoperasikan mesin cetak rotogravure Menyiapkan dan mengoperasikan mesin cetak flexografi Menyiapkan dan mengoperasikan mesin pad printing Menyiapkan dan mengoperasikan mesin cetak offset lembaran (sheet) Menyiapkan dan mengoperasikan mesin cetak offset gulungan (web) Menyiapkan dan mengoperasikan mesin cetak digital Menyiapkan dan mengoperasikan penyablonan/ screen printing
Melakukan pelipatan secara manual Melakukan pelipatan dengan mesin Menyusun gabung secara manual Menyusun gabung dengan mesin Melaminasi Memvernis Memotong kertas secara manual Memotong kertas dengan mesin otomatis Menjilid secara manual Menjilid dengan mesin jilid lem panas Menjilid dengan jahit kawat Menjilid dengan jahit benang Membuat pisau pon/ ril/ embossing cetak. Mengepon hasil cetak dan hasil embos. Mengelem hasil dari pon (kemasan lipat) secara manual. Mengelem hasil dari pon (kemasan lipat) dengan mesin.
Mengaplikasikan prinsip keselamatan & kesehatan kerja Mengaplikasikan standar kualitas Melakukan persiapan dan pemeliharaan ruang kerja Melakukan komunikasi di tempat kerja Mengurus administrasi dan kesekretariatan pemasaran Melaksanakan internal pekerjaan pemasaran Melaksanakan pekerjaan penjualan Merencanakan dan mengendalikan produksi Mengemas hasil cetak Mengirimkan hasil cetak Mengoperasikan komputer
15
Pekerjaan atau Proses Produksi Grafika secara umum dapat dipilah menjadi 3 bagian,
yaitu Pekerjaan/ Proses Pracetak, Pencetakan ( di mesin ) dan Purnacetak ( binding &
finishing ). Berdasarkan pemilahan pekerjaan/ proses tersebut, maka hasil perumusan dan
pengelompokan Standar Kompetensi Grafika ini, disusun sebagai berikut :
6.2.1. Kelompok Unit Standar Kompetensi Pracetak. Standar Kompetensi Pracetak mengandung pekerjaan dan kompetensi :
- Mengerjakan Gambar Kerja ( Final Artwork ), yang mencakup kerja penyusunan huruf, scan image dan penyusunan tataletak, yang ready to camera.
- Mengerjakan Reprografi ( Film Making ), black & white, color separation, maupun film halftone.
- Mengerjakan plat cetak ( Plate Making ) untuk berbagai teknik dan mesin cetak, seperti teknik/ mesin offset, flexo, letter press, intaglio, cetak saring, dll.
- Mengerjakan ujicuba plat cetak ( dimesin cetak proof ). Unit-Unit Standar Kompetensi Pracetak yang telah dirumuskan adalah : No. Judul Unit Kode Unit 1. Menindaklanjuti/ optimasi instruksi desain (design brief ). GRA:PRA: 001 (A) 2. Menyusun huruf ( typesetting ). GRA:PRA: 002 (A) 3. Mengerjakan scanning image/ gambar. GRA:PRA: 003 (A) 4. Mengerjakan pekerjaan Reprografi ( film making ). GRA:PRA: 004 (A) 5. Menggabungkan/ menata image secara manual (paste up ) GRA:PRA: 005 (A) 6. Menggabungkan/ menata image secara elektronik. GRA:PRA: 006 (A) 7. Memproses gambar kerja/ F. Artwork ( ready to camera ). GRA:PRA: 007 (A) 8. Membuat output image ( file/ film ready to plate ) GRA:PRA: 008 (A) 9. Mengerjakan ujicoba (proof) image/ gambar. GRA:PRA: 009 (A) 10. Membuat dan ujicoba plat cetak relief/ letterpress GRA:PRA: 010 (A) 11. Membuat dan ujicoba plat cetak offset/ lithografi. GRA:PRA: 011 (A) 12. Membuat dan ujicoba plat photopolymer flexography. GRA:PRA: 012 (A) 13. Membuat dan ujicoba plat photopolymer pad printing. GRA:PRA: 013 (A) 14. Membuat plat ganda untuk image kompleks. GRA:PRA: 014 (A) 15. Membuat acuan cetak silinder gravure secara manual. GRA:PRA: 015 (A) 16. Membuat acuan cetak silinder gravure secara elektronik. GRA:PRA: 016 (A)
6.2.2. Kelompok Unit Standar Kompetensi Cetak.
Standar Kompetensi Cetak mengandung pekerjaan dan kompetensi :
- mengoperasikan mesin cetak, dimulai dari mempersiapkan mesin cetak. - Memasang plat/ acuan cetak dan mengatur tinta dan kertas. - Menghidupkan, menjalankan mesin dan mengerjakan ujicoba cetak ( proof print ). - Mengerjakan produksi pencetakan, mengawasi kwalitas dan akurasi pengerjaan
pencetakan. - Merawat dan memperbaiki/ mengganti suku cadang mesin cetak yang sederhana.
16
Unit-Unit Standar Kompetensi Cetak yang dirumuskan adalah sebagai berikut :
No Judul Unit Kode Unit 17 Mengoperasikan mesin cetak tinggi (letter press) GRA :CTK : 001(A) 18 Mengoperasikan mesin cetak intaglio GRA :CTK : 002(A) 19 Mengoperasikan mesin cetak rotogravure GRA :CTK : 003(A) 20 Mengoperasikan mesin cetak flexography GRA :CTK : 004(A) 21 Mengoperasikan mesin pad printing GRA :CTK : 005(A) 22 Mengoperasikan mesin cetak offset lembaran (sheet) GRA :CTK : 006(A) 23 Mengoperasikan mesin cetak offset gulungan (web) GRA :CTK : 007(A) 24. Mengoperasikan mesin cetak digital GRA :CTK : 008(A) 25 Memproduksi cetakan dengan cetak saring /sablon GRA :CTK : 009(A)
6.2.3. Kelompok Unit Standar Kompetensi Purnacetak.
Kelompok Unit Standar Purnacetak mengandung pekerjaan dan kompetensi pengerjaan
akhir produk cetakan yang lazim disebut Binding & Finishing:
- Mengerjakan pemotongan ( cutting ) atau penyisiran ( trimming ) cetakan. - Mengerjakan susun gabung ( collatting ), penjilidan atau pengeleman cetakan. - Mengerjakan finishing berupa varnishing, calendering, embossing,dll; sesuai dengan
desain yang dibuat. Unit-Unit Standar Kompetensi Purnacetak yang dirumuskan adalah sebagai berikut :
No Judul Unit Kode Unit 26 Mengerjakan pelipatan lembar cetakan secara manual. GRA :PUR : 001(A) 27 Mengerjakan pelipatan lembar cetakan dengan mesin. GRA :PUR : 002(A) 28 Menyusun-gabung lembar cetakan secara manual GRA :PUR : 003(A) 29 Menyusun-gabung lembar cetakan dengan mesin. GRA :PUR : 004(A) 30 Mengerjakan laminating. GRA :PUR : 005(A) 31 Memvernis. GRA :PUR : 006(A) 32 Memotong kertas secara manual. GRA :PUR : 007(A) 33 Memotong kertas dengan mesin otomatis. GRA :PUR : 008(A) 34 Menjilid secara manual. GRA :PUR : 009(A) 35 Menjilid dengan mesin jilid lem panas GRA :PUR : 010(A) 36 Menjilid dengan mesin jilid jahit kawat. GRA :PUR : 011(A) 37 Menjilid dengan mesin jilid jahit benang. GRA :PUR : 012(A) 38 Membuat pisau pon/ ril/ embossing cetak. GRA :PUR : 013(A) 39 Mengepon hasil cetak dan hasil embos. GRA :PUR : 014(A) 40 Mengelem hasil dari pon (kemasan lipat) secara manual. GRA :PUR : 015(A) 41 Mengelem hasil dari pon (kemasan lipat) dengan mesin. GRA :PUR : 016(A)
6.2.4. Kelompok Unit Pendukung Grafika ( Support Units ).
Kelompok Unit Pendukung Grafika yang bersifat generik atau umum untuk mendukung
Standar Kompetensi suatu bidang atau pekerjaan :
17
- Membuat rencana dan menghitung biaya produksi cetakan serta memasarkannya. - Menguasai penggunaan peralatan komputer untuk aplikasi dalam bidang manjemen dan
produksi Grafika. - Membuat rencana dan melaksanakan Kesehatan & Keselamatan Kerja dalam bidang
kegiatan produksi Grafika. Unit Standar Kompetensi Pendukung Grafika yang dirumuskan adalah sbb :
No Judul Unit Kode Unit 42 Mengaplikasikan prinsip keselamatan & kesehatan kerja GRA :SUP : 001(A) 43 Mengaplikasikan standar kualitas GRA :SUP : 002(A) 44 Melakukan persiapan dan pemeliharaan ruang kerja GRA :SUP : 003(A) 45 Melakukan komunikasi di tempat kerja GRA :SUP : 004(A) 46 Mengurus administrasi dan kesekretariatan pemasaran GRA :SUP : 005(A) 47 Melaksanakan internal pekerjaan pemasaran GRA :SUP : 006(A) 48 Melaksanakan pekerjaan penjualan GRA :SUP : 007(A) 49 Merencanakan dan mengendalikan produksi GRA :SUP : 008(A) 50 Mengemas hasil cetak GRA :SUP : 009(A) 51 Mengirimkan hasil cetak GRA :SUP : 010(A) 52 Mengoperasikan komputer GRA :SUP : 011(A)
Setiap Kelompok Unit Standar Kompetensi Grafika tersebut di atasi, terdiri dari sub-sub
proses/ bagian yang menggambarkan pekerjaan-pekerjaan yang perlu ditangani oleh te-
naga kerja yang harus memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang memadai. Tena -
ga kejuruan dalam bidang Grafika yang dihasilkan oleh lembaga-lembaga pendidikan
formal, seperti SMK Grafika, secara kuantitas, maupun kualitas; masih belum dapat me-
menuhi kebutuhan yang ada dilapangan saat ini. Pada umumnya, kebutuhan tenaga kerja
trampil dalam bidang Grafika dipenuhi melalui program pelatihan khusus yang diadakan
atau program pemagangan di Industri Grafika.
6.3. Kode dan Penomoran Standar Kompetensi Grafika. Berdasarkan pada pengelompokkan Unit Standar Kompetensi Grafika tsb, dan dengan
mengacu pada Sistem pengkodean/ penomoran yang berlaku umum untuk suatu sistem
standarisasi kompetensi, maka dibuat Sistem Kode dan Penomoran untuk Unit Standar
Kompentensi Grafika ini, sebagai berikut :
AAA.BBB.NNN.NS.(VR).
18
AAA :
Kode Standar Kompetensi Bidang Grafika, terdiri dari 3 huruf = GRA .
BBB :
Kode Bagian/ Kelompok Bidang Grafika; terdiri dari 4 bagian/ kelompok.
NNN :
Kode Penomoran Unit Standar Kompetensi, terdiri dari 3 digit ( 001 s/d 999 ).
NS :
Kode Penomoran Sub Unit Kompetensi, terdiri dari 2 digit, 01 s/d 99.
VR :
Versi Unit Standar Kompetensi, terdiri huruf A = baru , B = lama .
Sistem Kode dan Penomoran Bidang Grafika. Kode Bidang Grafika
Kode Bagian/ Kelompok Bidang Grafika.
Nomor Bagian/ Kelompok Unit Kompetensi.
Nomor Sub Unit-Unit Kompetensi.
Versi A = baru B = lama
GRA PRA ( pracetak ) 001 s/d 016 01 ( max. 99 ) ( A ) GRA CTK ( cetak ) 001 s/d 009 01 ( max. 99 ) ( A ) GRA PUR ( purnacetak ) 001 s/d 016 01 ( max. 99 ) ( A ) GRA SUP ( support unit ) 001 s/d 011 01 ( max. 99 ) ( B )
Keteragan Sistem Kodifikasi Unit Standar Kompetensi untuk Bidang Grafika :
BIDANG SUB. BIDANG
NOMOR
GRA PRA 001
GRAfika PRA -cetak Nomor 001 Step ke 01 Versi A
Bidang Grafika Sub Bidang Pra-cetak Nomor 1 Step 1 Versi A
Membaca/ memahami perintah kerja. Melakukan persiapan mesin. Melakukan persiapan cetak. Mengerjakan pencetakan/ running/ Menganalisa hasil produksi cetakan. Membersihkan mesin cetak.
6.4. Pemaketan Unit-Unit Standar Kompetensi Grafika kedalam Kelompok Level
Kualifikasi pekerjaan dan Kualifikasi Pendidikan Kejuruan/ Profesi.
Saat ini, Industri dan Teknologi Cetak berkembang sangat pesat; baik secara kuantitas,
maupun kualitas. Hal ini terlihat dari pertumbuhan jumlah dan aplikasi teknologi kompu-
ter/ digital yang dipergunakan di perusahaan-perusahaan percetakan yang semakin maju
dan besar. Secara umum, perusahaan-perusahaan percetakan ini berorientasi pada kegi-
atan Industri Percetakan Umum, Industri Penerbitan Buku, dan Industri Surat Kabar.
Volume dan intensitas kegiatan dari ketiga bidang industri ini terlihat meningkat secara
signifikan, terutama dalam Penerbitan Buku dan Surat Kabar (pers) saat ini. Dilihat dari
aspek teknik, maka kemajuan teknologi Grafika ini perlu diantisipasi dengan penyediaan
tenaga kerja yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan tuntutan perkembangan.
Selama ini, tenaga kerja terdidik dalam bidang ini yang dihasilkan, baik melalui jalur pen -
didikan formal ( SMK ), maupun informal ( kursus/ pelatihan ), belum dapat memenuhi
kebutuhan yang ada. SDM yang ada sekarang ini, umumnya dihasilkan melalui suatu pro-
ses pendidikan yang khusus diadakan, seperti kursus-kursus atau pemagangan. Lembaga
pendidikan formal yang ada, seperti SMK Grafika masih menghadapi banyak kendala un-
tuk dapat menghasilkan lulusannya yang siap kerja. Faktor tenaga pengajar / instruktur dan
20
sarana pendidikan biasanya yang menjadi penghambat, selain faktor perkembangan
teknologi yang cepat dalam bidang Grafika dewasa ini.
Untuk mengantisipasi keadaan sekarang ini, dibutuhkan SDM yang memiliki kualifikasi
yang sesuai. Perusahaan Percetakaan membutuhkan SDM menengah ( kejuruan/ profesi )
yang selain trampil, juga memiliki pengetahuan dasar yang berkaitan dengan teknologi
digital atau komputerisasi dalam bidang Grafika ini.
Untuk menjawab perihal ini, dirumuskan Pemaketan Level Kualifikasi Pekerjaan dan
Kualifikasi Pendidikan Kejuruan/ Profesi dari rancangan Standar Kompetensi Grafika ini;
yang dikembangkan melalui pendekatan terhadap proses dan lingkup pekerjaan serta studi/
pengamatan terhadap perkembangan Industri, Teknologi dan Pendidikan dalam bi-dang
Grafika dewasa ini, dengan dasar pertimbangan sebagai berikut :
Leveling Pekerjaan dan Pendidikan untuk menguasai Unit-Unit Standar Kompetensi Gra-
fika disusun/ dibuat dengan prioritas pentahapan dari level 1 sampai dengan level 3; se-
suai dengan konsep dan target yang tertera dalam kerangka acuan kerja yang sudah diten-
tukan. Untuk Standar Kompetensi Bidang Grafika ini, pemaketan Level Kompetensi di-
buat berdasarkan atas/ pada pemikiran dan perhitungan, sebagai berikut :
- Tingkat kesulitan dan penguasaan Unit Standar Kompetensi, yang terutama ber-
kaitan dengan kemampuan ketrampilan (skill) dan sikap (attitude) yang diper-
lukan untuk melaksanakan pekerjaan tsb.
- Kualifikasi dasar pendidikan formal dari tenaga kerja; yang diperlukan untuk
dasar penguasaan dan pemahaman aplikasi teknologi ( pengetahuan ) dalam
proses kerja produksi; serta berkaitan dengan kemampuan berpikir tenaga kerja
yang diperlukan .
Atas dasar pemikiran tsb di atas, dan tuntutan kebutuhan atau prasyarat minimal pekerja -
an dalam bidang Grafika ini; yang memerlukan tenaga kerja kejuruan/ profesi atau ope-
rator trampil, maka Unit-Unit Standar Kompetensi Grafika ini diklasifikasikan berda-
sarkan leveling pekerjaan dan persyaratan pendidikan formal sebagai berikut :
1. Juru Pelaksana Mula ( tingkat pertama ) yang harus mampu :
- Melakukan proses yang sederhana dan telah ditentukan.
21
- Menilai mutu berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
2. Juru Pelaksana Madya ( tingkat kedua ) yang harus mampu :
- Mengelola atau menyelesaikan suatu proses pekerjaan, dan
- Menentukan kriteria penilaian/ kerja evaluasi terhadap suatu proses pekerjaan.
3. Juru Pengawas Pelaksana Unit ( tingkat ketiga ) yang harus mampu :
- Menentukan prinsip dasar dan proses,
- Mengevaluasi dan mengubah bentuk proses atau membentuk ulang proses,
- Menentukan kriteria untuk mengevaluasi dan atau penilaian proses.
Ketiga tingkat juru pelaksana pekerjaan dalam bidang Grafika ini, berada dibawah koor-
dinasi Kepala-Kepala Bagian; yang membawahi kelompok/ pekerjaan : Bagian Prace -
tak, Pencetakan, Purnacetak dan Bagian Unit Pendukung ( Support Unit Grafika ).
Kepala-Kepala Bagian berada dibawah koordinasi Tim Manajer yang terdiri dari : Ma-
najer Produksi, Manajer Teknik, dan Manajer Pemasaran; yang dipimpin oleh seo-
rang Manajer Utama.
Berdasarkan leveling pekerjaan dan kualifikasi pendidikan formal, maka seorang tenaga
kerja lulusan SMK Grafika dapat ditempatkan pada awalnya sebagai Juru Pelaksana
Muda. Setelah mendapat pengalaman kerja satu atau dua tahun, dapat meningkat menjadi
Juru Pelaksana Madya; dan bila memiliki kemampuan untuk berkembang lebih lanjut,
dapat meningkat menjadi Juru Pengawas Pelaksana Unit.
Tingkatan Kepala Bagian dan Manajer dalam bidang Grafika, sebaiknya memiliki basis
pendidikan formal setingkat Program D3 atau S1; sesuai tuntutan/ prasyaratan Manaje-
men dan Teknologi Grafika yang berupa teknologi digital/ komputer; yang harus dikua-sai
dengan baik. Pemaketan Unit-Unit Standar Kompetensi Grafika ini dapat dilihat pada
bagian D dalam dukumen ini.
B. Daftar Unit-Unit Kompetensi Grafika.
Rancangan Unit Standar Kompetensi Grafika yang dibuat ini, telah mendapat dukungan/
pengesahan dari anggota PRG dan komunitas Grafika lainnya ; yang terlibat dalam kerja
penyusunannya; melalui proses kerja dan forum workshop yang diadakan untuk hal ini.
Standar Kompetensi Bidang Grafika yang terdiri dari 52 Unit Standar Kompetensi de-
ngan sub-sub kompetensinya ini; dapat dilihat dalam bentuk daftar, sebagai berikut :
22
Daftar Unit Standar Kompetensi Grafika dan Sub-Sub Unitnya.
KELOMPOK UNIT KOMPETENSI PRACETAK
NO UNIT KOMPETENSI KODE 1 Menindaklanjuti konsep desain/ optimasi desain brief GRA :PRA : 001(A) Menindaklanjuti konsep desain dasar GRA :PRA : 001.01 Menindak-lanjuti konsep desain detail GRA :PRA : 001.02 Mengerjakan desain brief kompleks GRA :PRA : 001.03 2 Menyusun huruf / type setting GRA :PRA : 002(A) Memilih dan menggunakan huruf GRA :PRA : 002.01 Menyusun huruf (type image) GRA :PRA : 002.02 Memeriksa dan mengoreksi hasil susun huruf. GRA :PRA : 002.03 3 Mengerjakan scanning image GRA :PRA : 003(A) Mengerjakan scanning Image garis GRA :PRA : 003.01 Mengerjakan scanning Image halftone GRA :PRA : 003.02 Mengerjakan scanning Image kompleks GRA :PRA : 003.03 4 Mengerjakan Reprografi image GRA :PRA : 004(A) Mengerjakan reprografi image garis GRA :PRA : 004.01 Mengerjakan reprografi image halftone (Raster) GRA :PRA : 004.02 5 Menggabungkan image secara manual GRA :PRA : 005(A) Menggabungkan image warna spot dengan image 4 warna
dasar secara manual. GRA :PRA : 005.01
Menggabungkan image 4 warna kompleks secara manual. GRA :PRA : 005.02 6 Menggabungkan Image secara elektronik GRA :PRA : 006(A) Menggabungkan data untuk pra cetak secara elektronik GRA :PRA : 006.01 Menggabungkan image kompleks secara elektronik. GRA :PRA : 006.02 7 Menyiapkan layout untuk siap ke film/plate GRA :PRA : 007(A) Menyiapkan lay out untuk proses cetak. GRA :PRA : 007.01 Menyiapkan lay out yang kompleks. GRA :PRA : 007.02 8 Membuat output image GRA :PRA : 008(A) Memproses image ke film dan kertas GRA :PRA : 008.01 Memproses image kompleks ke film GRA :PRA : 008.02 Memproses image langsung ke plate atau mesin cetak GRA :PRA : 008.03 9 Membuat proof image GRA :PRA : 009(A) Membuat proof image dengan proses kimiawi (manual) GRA :PRA : 009.01 Mengerjakan proof untuk warna spesial dan proof dengan
proses digital. GRA :PRA : 009.02
10 Membuat dan mencetak-coba plate relief/letterpress GRA :PRA : 010(A) Membuat plate relief dengan peralatan pembuat plate
relief GRA :PRA : 010.01
Melakukan proof plate (cetak-coba) GRA :PRA : 010.02 11 Membuat plate offset lithografi GRA :PRA : 011(A) Memilih dan menyiapkan plate GRA :PRA : 011.01 Mengerjakan plate dengan alat pembuat plate offset
lithografi GRA :PRA : 011.02
12 Membuat plate photopolymer mesin flexography GRA :PRA : 012(A) Memilih dan tahapan proses plate plate GRA :PRA : 012.01 Membuat plate GRA :PRA : 012.02
23
13 Membuat plate photopolymer mesin pad printing GRA :PRA : 013(A) Memilih dan tahapan proses plate plate GRA :PRA : 013.01 Membuat plate GRA :PRA : 013.02
14 Membuat plate ganda untuk beberapa image GRA :PRA : 014(A) Membuat tahapan dan lay out yang berulang. GRA :PRA : 014.01 Menyiapkan tahapan dan mesin pengulang plate. GRA :PRA : 014.02
15 Membuat silinder gravure secara manual GRA :PRA : 015(A) Memilih silinder GRA :PRA : 015.01 Melapisi (coat) dan menyinari silinder GRA :PRA : 015.02 Mengembangkan dan mengetsa silinder GRA :PRA : 015.03
16 Membuat silinder gravure secara elektronik GRA :PRA : 016(A) Memilih silinder GRA :PRA : 016.01 Membuat gravure pada silinder secara elektronik GRA :PRA : 016.02
UNIT STANDAR KOMPETENSI CETAK
17 Mengoperasikan mesin cetak tinggi (letter press) GRA :CTK : 001(A) Membaca perintah kerja GRA :CTK : 001.01 Melakukan persiapan mesin GRA :CTK : 001.02 Melakukan persiapan cetak/ make ready GRA :CTK : 001.03 Mencetak/ running GRA :CTK : 001.04 Melakukan analisa hasil produksi setelah selesai cetak. GRA :CTK : 001.05 Membersihkan mesin. GRA :CTK : 001.06
18 Mengoperasikan mesin cetak intaglio GRA :CTK : 002(A) Membaca perintah kerja GRA :CTK : 002.01 Melakukan persiapan mesin GRA :CTK : 002.02 Mencetak/ running GRA :CTK : 002.03 Melakukan Perawatan GRA :CTK : 002.04
19 Mengoperasikan mesin cetak rotogravure GRA :CTK : 003(A) Membaca perintah kerja GRA :CTK : 003.01 Melakukan persiapan mesin GRA :CTK : 003.02 Melakukan persiapan cetak (make ready) GRA :CTK : 003.03 Mencetak/ running GRA :CTK : 003.04 Melakukan perawatan mesin GRA :CTK : 003.05
20 Mengoperasikan mesin cetak flexography GRA :CTK : 004(A) Memasang dan mem proof plate flexography GRA :CTK : 004.01 Menyiapkan pencetakan flexography. GRA :CTK : 004.02 Membuat produk cetakan dengan teknik flexografi GRA :CTK : 004.03
21 Mengoperasikan mesin pad printing GRA :CTK : 005(A) Mempersiapkan pencetakan dengan metode pad
printing GRA :CTK : 005.01
Memproduksi cetakan dengan metode pad printing. GRA :CTK : 005.02 22 Mengoperasikan mesin cetak offset lembaran
(sheet) GRA :CTK : 006(A)
Membaca perintah kerja GRA :CTK : 006.01 Melakukan persiapan mesin GRA :CTK : 006.02 Melakukan persiapan cetak GRA :CTK : 006.03 Mencetak / Produksi (running) GRA :CTK : 006.04 Melakukan analisa hasil produksi dan perawatan GRA :CTK : 006.05
24
setelah selesai cetak. 23 Mengoperasikan mesin cetak offset gulungan (web) GRA :CTK : 007(A)
Membaca perintah kerja GRA :CTK : 007.01 Melakukan persiapan mesin GRA :CTK : 007.02 Melakukan persiapan cetak/ make ready GRA :CTK : 007.03 Mencetak / Produksi (running) GRA :CTK : 007.05 Melakukan analisa hasil produksi dan perawatan
setelah selesai cetak. GRA :CTK : 007.06
24. Mengoperasikan mesin cetak digital GRA :CTK : 008(A) Menyiapkan pencetakan dengan digital printing GRA :CTK : 008.01 Membuat produk cetak dengan teknik digital GRA :CTK : 008.02
25 Memproduksi cetakan dengan cetak saring /sablon GRA :CTK : 009(A) Membaca perintah kerja GRA :CTK : 009.01 Mempersiapkan peralatan GRA :CTK : 009.02 Melakukan cetak coba GRA :CTK : 009.03 Mencetak produksi/ running GRA :CTK : 009.04 Merapikan dan menghitung hasil produksi GRA :CTK : 009.05
UNIT STANDAR KOMPETENSI PURNACETAK
26 Mengerjakan pelipatan lembar cetakan secara manual.
GRA :PUR : 001(A)
Mempersiapkan pekerjaan pelipatan. GRA :PUR : 001.01 Melakukan pekerjaan pelipatan. GRA :PUR : 001.02
27 Mengerjakan pelipatan lembar cetakan dengan mesin.
GRA :PUR : 002(A)
Melakukan persiapan pengoperasian mesin lipat. GRA :PUR : 002.01 Melakukan pelipatan. GRA :PUR : 002.02 Menghentikan pengoperasian mesin lipat. GRA :PUR : 002.03 Merawat mesin lipat. GRA :PUR : 002.04 Mengganti atau memasang suku cadang mesin lipat. GRA :PUR : 002.05
28 Menyusun-gabung lembar cetakan secara manual GRA :PUR : 003(A) Melakukan persiapan susun gabung. GRA :PUR : 003.01 Melakukan pekerjaan susun gabung. GRA :PUR : 003.02
29 Menyusun-gabung lembar cetakan dengan mesin. GRA :PUR : 004(A) Melakukan persiapan pengoperasian mesin susun
gabung. GRA :PUR : 004.01
Melakukan pekerjaan susun gabung masinal. GRA :PUR : 004.02 Menghentikan pengoperasian mesin susun gabung. GRA :PUR : 004.03 Merawat mesin susun gabung. GRA :PUR : 004.04 Mengganti atau memasang suku cadang mesin susun
gabung. GRA :PUR : 004.05
30 Mengerjakan Laminating. GRA :PUR : 005(A) Melakukan persiapan pengoperasian mesin laminating. GRA :PUR : 005.01 Melakukan pelaminasian. GRA :PUR : 005.02 Menghentikan pengoperasian mesin laminating. GRA :PUR : 005.03 Merawat mesin laminating. GRA :PUR : 005.04 Mengganti atau memasang suku cadang mesin
laminating. GRA :PUR : 005.05
25
31 Memvernis. GRA :PUR : 006(A) Melakukan persiapan pengoperasian mesin vernis. GRA :PUR : 006.01 Melakukan pemvernisan. GRA :PUR : 006.02 Menghentikan pengoperasian mesin vernis. GRA :PUR : 006.03 Mengganti atau memasang suku cadang mesin vernis GRA :PUR : 006.04
32 Memotong kertas secara manual. GRA :PUR : 007(A) Merencanakan gambar acuan. GRA :PUR : 007.01 Menyusun lembar kertas potong. GRA :PUR : 007.02 Melakukan pemotongan. GRA :PUR : 007.03 Menyimpan hasil pemotongan. GRA :PUR : 007.04
33 Memotong kertas dengan mesin otomatis. GRA :PUR : 008(A) Mempersiapkan pengoperasian mesin potong otomatis. GRA :PUR : 008.01 Melakukan pemotongan dengan mesin potong kertas
otomatis. GRA :PUR : 008.02
Menghentikan pengoperasian mesin potong kertas otomatis.
GRA :PUR : 008.03
Merawat mesin potong kertas otomatis. GRA :PUR : 008.04 Mengganti atau memasang suku cadang mesin potong
kertas otomatis. GRA :PUR : 008.05
34 Menjilid secara manual. GRA :PUR : 009(A) Melakukan persiapan penjilidan manual. GRA :PUR : 009.01 Melakukan penjilidan manual. GRA :PUR : 009.02 Merawat peralatan dan ruang kerja. GRA :PUR : 009.03
35 Menjilid dengan mesin jilid lem panas GRA :PUR : 010(A) Melakukan persiapan pengoperasaian mesin jilid lem
panas. GRA :PUR : 010.01
Melakukan penjilidan dengan mesin jilid lem panas. GRA :PUR : 010.02 Menghentikan pengoperasian mesin jilid lem panas. GRA :PUR : 010.03 Merawat mesin jilid lem panas. GRA :PUR : 010.04 Mengganti atau memasang suku cadang mesin jilid lem
panas. GRA :PUR : 010.05
36 Menjilid dengan mesin jilid jahit kawat. GRA :PUR : 011(A) Melakukan persiapan pengoperasian mesin jilid kawat. GRA :PUR : 011.01 Melakukan penjilidan dengan mesin jilid kawat. GRA :PUR : 011.02 Menghentikan pengoperasian mesin jilid kawat. GRA :PUR : 011.03 Merawat mesin jilid kawat. GRA :PUR : 011.04 Mengganti atau memasang suku cadang mesin jilid
kawat. GRA :PUR : 011.05
37 Menjilid dengan mesin jilid jahit benang. GRA :PUR : 012(A) Melakukan persiapan pengoperasian mesin jilid
benang. GRA :PUR : 012.01
Melakukan penjilidan dengan mesin jilid benang. GRA :PUR : 012.02 Menghentikan pengoperasian mesin jilid benang. GRA :PUR : 012.03 Merawat mesin jilid benang. GRA :PUR : 012.04 Mengganti atau memasang suku cadang mesin jilid
benang. GRA :PUR : 012.05
38 Membuat pisau pon/ ril/ embossing cetak. GRA :PUR : 013(A) Mempersiapkan pembuatan pisau pon dan embosing GRA :PUR : 013.01 Membuat pisau pon GRA :PUR : 013.02
26
Melakukan uji coba GRA :PUR : 013.03 39 Mengepon hasil cetak dan hasil embos. GRA :PUR : 014(A)
Melakukan persiapan pengoperasian mesin GRA :PUR : 014.01 Melakukan pengeponan GRA :PUR : 014.02 Menghentikan pengoperasian mesin GRA :PUR : 014.03 Merawat mesin pon GRA :PUR : 014.04 Mengganti atau memasang suku cadang mesin pon GRA :PUR : 014.05
40 Mengelem hasil dari pon (kemasan lipat) secara manual.
GRA :PUR : 015(A)
Mempersiapkan pekerjaan pengeleman GRA :PUR : 015.01 Melakukan pengeleman manual GRA :PUR : 015.02 Merawat peralatan dan ruang kerja GRA :PUR : 015.03
41 Mengelem hasil dari pon (kemasan lipat) dengan mesin. GRA :PUR : 016(A) Melakukan persiapan pengoperasian mesin pengeleman GRA :PUR : 016.01 Melakukan pengeleman dengan mesin GRA :PUR : 016.02 Menghentikan pengoperasian mesin GRA :PUR : 016.03 Merawat mesin pengeleman GRA :PUR : 016.04 Mengganti atau memasang suku cadang mesin pengeleman GRA :PUR : 016.05
UNIT STANDAR KOMPETENSI SUPPORT CETAK
42 Mengaplikasikan prinsip keselamatan & kesehatan kerja
GRA :SUP : 001(A)
Mengikuti peraturan keselamatan kerja di tempat kerja GRA :SUP : 001.01 Membuat laporan tetang kemungkinan adanya resiko
bahaya di tempat kerja GRA :SUP : 001.02
Mengikuti prosedur keadaan darurat dan tindak lanjutnya.
GRA :SUP : 001.03
Menerapkan nilai-nilai standar ergonomi. GRA :SUP : 001.04 Menggunakan alat pelindung diri (APD) GRA :SUP : 001.05
43 Mengaplikasikan standar kualitas GRA :SUP : 002(A) Menetapkan standar kualitas GRA :SUP : 002.01 Mengevaluasi standar kualitas. GRA :SUP : 002.02 Melaksanakan peningkatan kualitas GRA :SUP : 002.03
44 Melakukan persiapan dan pemeliharaan ruang kerja
GRA :SUP : 003(A)
Melakukan persiapan ruangan atau tempat kerja. GRA :SUP : 003.01 Mempersiapkan peralatan pendukung produksi. GRA :SUP : 003.02 Menerapkan manajemen tata graha GRA :SUP : 003.03
45 Melakukan komunikasi di tempat kerja GRA :SUP : 004(A) Mengumpulkan, mencatat, dan menyampaikan
informasi yang bersifat rutin dengan menggunakan peralatan yang memadai.
GRA :SUP : 004.01
Memberikan dan mengikuti instruksi rutin atau prosedur operasi standar.
GRA :SUP : 004.02
Melakukan partisipasi dalam kelompok kerja secara informal.
GRA :SUP : 004.03
Melakukan interaksi dengan unit terkait. GRA :SUP : 004.04 46 Mengurus administrasi dan kesekretariatan
pemasaran GRA :SUP : 005(A)
27
Melakukan kerjasama GRA :SUP : 005.01 Melakukan komunikasi dengan pihak luar dan internal GRA :SUP : 005.02 Melaksanakan kegiatan administrasi GRA :SUP : 005.03 Menginventarisasi pekerjaan GRA :SUP : 005.04 Melakukan pengembangan bisnis GRA :SUP : 005.05
47 Melaksanakan internal pekerjaan pemasaran GRA :SUP : 006(A) Membuat spesifikasi pesanan pekerjaan GRA :SUP : 006.01 Memonitor dan menginventarisasi pekerjaan yang
sedang berjalan. GRA :SUP : 006.02
Melakukan komunikasi dengan bagian lain yang berkaitan.
GRA :SUP : 006.03
Menyatakan “job order” selesai. GRA :SUP : 006.04 48 Melaksanakan pekerjaan penjualan GRA :SUP : 007(A)
Meyakinkan pelanggan GRA :SUP : 007.01 Mempertahankan pelanggan GRA :SUP : 007.02 Mendapatkan pelanggan baru GRA :SUP : 007.03 Menguasai pengetahuan kegrafikaan GRA :SUP : 007.04 Menentukan harga jual GRA :SUP : 007.05 Memelihara kredibilitas perusahaan GRA :SUP : 007.06 Mengenal perilaku pelanggan GRA :SUP : 007.07
49 Merencanakan dan mengendalikan produksi GRA :SUP : 008(A) Memeriksa materi pekerjaan GRA :SUP : 008.01 Mengadministrasikan materi pekerjaan GRA :SUP : 008.02 Membuat jadwal produksi GRA :SUP : 008.03 Memilih dan menggunakan bahan baku GRA :SUP : 008.04 Membagikan materi pekerjaan GRA :SUP : 008.05 Melakukan komunikasi dengan partner GRA :SUP : 008.06 Memantau, memeriksa dan mengevaluasi tahapan
proses produksi GRA :SUP : 008.07
Melaporkan hasil pelaksanaan produksi dan menyatakan produksi selesai.
GRA :SUP : 008.08
50 Mengemas hasil cetak GRA :SUP : 009(A) Mempersiapkan pengemasan GRA :SUP : 009.01 Melakukan pengemasan GRA :SUP : 009.02 Menyimpan hasil pengemasan GRA :SUP : 009.03
51 Mengirimkan hasil cetak GRA :SUP : 010(A) Memeriksa dokumen pengeluaran barang GRA :SUP : 010.01 Menyerahkan barang GRA :SUP : 010.02 Membukukan barang keluar GRA :SUP : 010.03
52 Mengoperasikan Komputer GRA :SUP : 011(A) Menggunakan komputer dengan mempertimbangkan
faktor keselamatan dan kesehatan kerja GRA :SUP : 011.01
Menjelaskan bagian-bagian dari komputer, masing-masing fungsi serta integrasi satu dengan yang lainnya
GRA :SUP : 011.02
Menggunakan prosedur dan ketrampilan dasar pengetikan untuk mengoperasikan komputer
GRA :SUP : 011.03
28
C. Format dan Uraian Isi : Unit-Unit Kompetensi Bidang Grafika. Unit-Unit Standar Kompetensi Grafika yang dibuat ini, disajikan dalam format dan sis-tem
penulisan yang berdasarkan pada Sistem Standarisasi Kompetensi bidang keahlian
Grafika yang berlaku di manca negara; adalah sebagai berikut :
1. Unit Standar Kompetensi Bidang Grafika: Bagian/ Kelompok Pracetak. No. Judul Unit Kode Unit 1.
2.3. Plate flexography dipasang dan diproof pada mesin proof.
3. Menyiapkan
pencetakan
flexography.
3.1. Pencetakan flexography disiapkan
3.2. Ketentuan kerja dari dokumen kerja atau sistem kontrol
produksi dibaca dan dinterpretasikan.
3.3. Transportasi reel dan sistem delivery dipasang.
3.4. Tinta dan solvents.dipilih dan disiapkan
3.5. Mesin disiapkan untuk pencetakan flexography.
3.6. Unit in-line dipasang untuk proses dasar.
3.7. Proof run dilakukan
3.8. Pemeriksaan proof dan pengujian dilakukan.
3.9. Setting disesuaikan dengan laju produksi.
4. Membuat produk
cetakan dengan
4.1. Ketentuan kerja dari dokumen kerja atau sistem kontrol
produksi dibaca dan diinterpretasikan.
71
Teknik flexography
4.2. Dilakukan pengawasan terhadap berjalannya sistem
transportasi reel pada mesin web-fed.
4.3. Dilakukan pengawasan terhadap berjalannya sistem reel
delivery pada mesin web-fed.
4.4. Dilakukan pengawasan terhadap berjalannya proses
pencetakan.
4.5. Dilakukan pengawasan terhadap proses in-line dan proses
produksi.
4.6. Hasil cetakan dikonsultasikan apakah sudah sesuai dengan job-
order.
4.7. Masalah-masalah operasional pada mesin flexography
diidentifikasi dan diinvestigasi.
4.8. Proses produksi dihentikan dan mesin dimatikan.
4.9. Mesin cetak dibersihkan dan dicuci.
4.10.Laporan pada job-order diisi.
Persyaratan Unjuk Kerja :
1. SOP yang berlaku di perusahaan harus dijalani.
2. Kebijakan yang berlaku di perusahaan harus dipatuhi.
3. Peralatan dan sarana yang terkait untuk pelaksanaan, harus disediakan.
4. Unit ini berlaku pada industri/ usaha grafika yang menggunakan peralatan mesin
flexography.
5. Dalam mempersiapkan mesin ini, harus dipatuhi OH & S yang berlaku di
perusahaan.
Acuan Penilaian:
1. Penilaian/ pengujian dapat dilakukan ditempat kerja dengan metode observasi dan
tanya jawab.
2. Pengetahuan penggunaan kontrol yang terkomputerisasi, harus dimiliki.
72
3. Pengetahuan tentang rotografi, pemasangan silinder, sleeve, in line, unit cetak dan
unit pengeringan; harus dimiliki dan dikuasai.
4. Pengetahuan reel dan kontrol web; harus dikuasai.
5. Pengetahuan tentang tinta dan zat-zat aditif lainnya; harus dimiliki.
6. Sumber-sumber informasi yang relevan, dapat dicari dan dimanfaatkan.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 2 2 2 1 2 1
73
Kode Unit GRA : CTK : 005 ( A )
Judul Unit Mengoperasikan mesin pad printing
Uraian Unit Metode pad printing adalah metoda untuk mencetak diatas
permukaan benda-benda yang tidak datar.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Persiapan untuk
pencetakan
dengan metode
pad printing
1.1. Printing plates(cliches) dipasang pada plate holders.
1.2. Tampons (printing pads) dipasang ke mesin.
1.3. Peralatan disesuaikan pada alas mesin atau conveyor
1.4. Tinta dan aditif dipilih dan disiapkan.
1.5. Mesin disiapkan untuk produksi.
1.6. Pre dan Post treatment proses in-line disiapkan.
1.7. Dilakukan proof run.
1.8. Hasil proof dan pencobaan diperiksa.
1.9. Setelan mesin disesuaikan ulang.
2. Memproduksi
cetakan dengan
metode pad
printing.
2.1. Produksi cetak pad printing dijalankan.
2.2. Jalannya proses pencetakan pad printing diawasi.
2.3. Jalannya sistem in-line diawasi.
2.4. Proses produksi diawasi
2.5. Problem mesin pad printing diidentifikasi dan diinvestigasi
2.6. Kesalahan-kesalahan kecil pada mesin dibetulkan
2.7. Hasil cetakan dikonsultasikan apakah sudah sesuai dengan
job-order.
2.8. Proses produksi dihentikan dan mesin dimatikan
2.9. Setelah proses cetak berhenti mesin dibersihkan dan dicuci.
2.10. Laporan pada job-order diisi.
Persyaratan Unjuk Kerja :
1. SOP yang berlaku di perusahaan harus dijalani.
2. Kebijakan yang berlaku di perusahaanharus dipatuhi.
74
3. Peralatan dan sarana yang terkait untuk pelaksanaan, harus disediakan.
4. Unit ini diberlakukan pada industri grafika yang menggunakan mesin pad printing.
5. Dalam proses produksi dengan mesin ini OH & S yang berlaku diperusahaan harus
dipatuhi.
Acuan Penilaian:
1. Penilaian/ pengujian dapat dilakukan ditempat kerja dengan metode observasi dan
tanya jawab.
2. Pengetahuan penggunaan kontrol yang terkomputerisasi, harus dikuasai.
3. Pengetahuan tentang mode perputaran mesin yang berbeda, harus dimiliki.
4. Pengetahuan tentang pads, persyaratan pre dan post treatment, harus dikuasai.
5. Pengetahuan tentang tinta untuk pad printing dan zat-zat aditif lainnya dimiliki.
6. Sumber-sumber informasi yang relevan dapat dicari dan dimanfaatkan
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 2 2 1 1 2 1
75
Kode Unit GRA : CTK : 006 ( A )
Judul Unit Mengoperasikan mesin cetak offset lembaran (sheet fed offset)
Uraian Unit Metode offset adalah metoda cetak tak langsung, dimana image
pada press plate yang telah ditinta dipindahkan ke blanket karet
dahulu, kemudian baru dipindahkan (offset) ke kertas. Pada sheet fed
offset bahan baku cetak menggunakan kertas lembaran.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Membaca
perintah kerja
1.2. Ketentuan kerja dibaca dan diinterpretasikan berdasarkan
dokumen kerja atau sistem kontrol produksi.
2. Melakukan
persiapan mesin
2.1. Persiapan mesin dilakukan sesuai keperluan spesifik
2.2. Mesin dan perlengkapan yang akan digunakan dicek.
2.3. Alat pengaman operator diperiksa
2.4. Fungsi tombol-tombol indikator diperiksa
3. Melakukan
persiapan cetak
3.1. Kertas disiapkan dan disusun pada unit pemasukan
3.2. Alat deteksi kertas rangkap (double sheet detector) dan alat
penanganan lainnya disesuaikan sesuai dengan kebutuhan
spesifik
3.3. Pelat cetak dipasang dan disesuaikan sesuai prosedur
3.4. Tinta cetak dipasang dan air pembasah (untuk offset basah)
dipersiapkan sesuai SOP
3.5. Cetak paper run / cetak coba, register dan kerataan tinta
dilakukan sesuai SOP.
3.6. Hasil cetak-coba diperiksa sebaik-baiknya.
3.7. Contact line antar rol-rol diperiksa sesuai ketentuan
3.8. Evaluasi dilakukan terhadap permasalahan hasil cetak untuk
peningkatan kualitas hasil cetak.
76
4. Mencetak /
Produksi
(running)
4.1. Pencetakan / produksi (running) dilakukan.
4.2. Kualitas cetak sesuai contoh dikontrol secara periodik.
4.3. Kestabilan warna dijaga dengan alat bantu.
4.4. Mesin dimatikan secara prosedural setelah selesai produksi
5. Melakukan
analisa hasil
produksi dan
perawatan
setelah selesai
cetak.
5.1. Melakukan analisa hasil produksi dan perawatan setelah selesai
cetak.
5.2. Penilaian kualitas hasil cetak
5.3. Pendataan hasil produksi dilakukan sesuai SOP
5.4. Mesin dan peralatan dibersihkan dan dirawat untuk pemakaian
berikutnya.
Persyaratan Unjuk Kerja :
1. SOP yang berlaku di perusahaan harus dijalani.
2. Kebijakan yang berlaku di perusahaan harus dipatuhi.
3. Peralatan dan sarana yang terkait untuk pelaksanaan harus disediakan.
4. Unit ini berlaku pada industri/ usaha grafika yang telah menggunakan peralatan
mesin offset dengan kecepatan tinggi (high speed).
5. Dalam mempersiapkan mesin ini harus diperhatikan Standard Operation Procedure
yang berlaku ditempat kerja, OH & S yang berlaku diperusahaan harus dipatuhi.
Acuan Penilaian:
1. Penilaian/ pengujian dapat dilakukan ditempat kerja dengan metode observasi dan
tanya jawab.
2. Pengetahuan matematika terpakai untuk menghitung bahan, harus dimiliki.
3. Pengetahuan teknologi mekanik untuk mengetahui dan mengatasi jika ada gangguan
pada mesin, harus dikenali.
4. Pengetahuan tentang bahan kebutuhan cetak yang harus dimiliki.
77
5. Pengetahuan tentang standar kepekatan (Density) tinta, Standar Register dan Standar
ketepatan posisi cetak.
6. Buku panduan (Operation Manual ) mesin cetak yang dipakai
7. Karakteristik bahan yang dipengaruhi faktor kondisi lingkungan; harus dipahami.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 2 3 2 2 2 2
78
Kode Unit GRA : CTK : 007 ( A )
Judul Unit Mengoperasikan mesin Cetak Offset Gulungan (Web fed offset)
Uraian Unit Metode offset adalah metoda cetak tak langsung, dimana image
pada press plate yang telah ditinta dipindahkan ke blanket karet
dahulu, kemudian baru dipindahkan (offset) ke kertas. Pada Web fed
offset bahan baku cetak menggunakan kertas gulungan.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Membaca
perintah kerja
1.1. Perintah kerja dibaca dan dipahami
1.2. Ketentuan kerja dibaca dan diinterpretasikan berdasarkan
sistem kontrol produksi.
2. Melakukan
persiapan mesin
2.1. Persiapan mesin dilakukan sesuai keperluan spesifik
2.2. Mesin dan perlengkapan yang akan digunakan dicek
2.3. Fungsi-fungsi kontrol dan pengamanan mesin diperiksa
3. Melakukan
persiapan cetak/
make ready
3.1. Persiapan cetak/ make ready dilakukan
3.2. Kertas, plat dan chemical dan bahan additive lainnya disiapkan
3.3. Unit pernasukan kertas dan tension kertas dan unit pengeluaran
kertas (Format folder) disesuaikan.
3.4. Plat cetak dipasang pada posisi yang tepat.
3.5. Tinta cetak dipasang dan air pembasah (untuk offset basah)
dipersiapkan sesuai SOP
3.6. Kertas rol pada unit pernasukan (Paster) dipasang dan
disiapkan
3.7. Kertas dipasang pada lintasannya (Webbing) sampai unit
pelipat. Alat-alat pengaman dan pengikat hasil cetakan
disesuaikan.
3.8. Alat-alat impression, pendingin (Chiller) atau pengering
79
(Dryer) disesuaikan dengan kebutuhan,
3.9. Cetak coba dilakukan, sekaligus disesuaikan register, kerataan
tinta, warna dan ketepatan pelipatan pada folder dilakukan
sesuai SOP,
3.10. Hasil cetak-coba diperiksa dengan cermat.
3.11. Contact line antar rol-rol diperiksa sesuai ketentuan
3.12. Dilakukan evaluasi terhadap permasalahan hasil cetak untuk
peningkatan kualitas hasil cetak.
4. Mencetak /
Produksi
(running)
4.1. Kualitas cetak dikontrol sesuai contoh dan standar yang ada
secara periodik.
4.2. Kestabilan cetak dan tegangan kertas dijaga
4.3. Mesin dimatikan secara prosedural setelah selesai produksi
5. Melakukan
analisa hasil
produksi dan
perawatan
setelah selesai
cetak.
5.1. Dilakukan analisa hasil produksi dan perawatan setelah selesai
cetak
5.2. Dilakukan penilaian kualitas hasil cetak
5.3. Hasil produksi dilakukan pendataan sesuai Standard Operation
Procedure
5.4. Mesin dan peralatan dibersihkan dan dirawat untuk pemakaian
berikutnya.
Persyaratan Unjuk Kerja :
1. SOP yang berlaku di perusahaan harus dijalani.
2. Kebijakan yang berlaku di perusahaan harus dipatuhi.
3. Peralatan dan sarana yang terkait untuk pelaksanaan unit harus disediakan.
80
4. Unit ini diberlakukan pada industri/ usaha grafika yang telah menggunakan peralatan
mesin offset gulungan (Web offset) dengan kecepatan tinggi (High speed). Dalam
mempersiapkan mesin ini harus diperhatikan Standard Operation Procedure yang
berlaku ditempat kerja,
5. OH & S yang berlaku diperusahaan harus dipatuhi.
Acuan Penilaian:
1. Penilaian/ pengujian dapat dilakukan ditempat kerja dengan metode observasi
dan tanya jawab.
2. Pengetahuan matematika terpakai untuk menghitung bahan harus dikuasai.
3. Pengetahuan teknologi mekanik untuk mengetahui dan mengatasi jika ada
gangguan pada mesin; harus dimikili dan dikuasai.
4. Pengetahuan tentang bahan kebutuhan cetak ; harus dikuasai/ dipahami.
5. Pengetahuan tentang standar kepekatan (Density) tinta, Standar Register dan
Standar ketepatan posisi cetak harus diketahui dan dipahami.
6. Buku panduan (Operation Manual ) mesin cetak yang dipakai
7. Faktor lingkungan yang mempengaruhi karakteristik bahan, harus dipahami.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 2 3 2 2 2 2
81
K ode Unit GRA : CTK : 008 ( A )
Judul Unit Mengoperasikan mesin cetak digital.
Uraian Unit Proses pencetakan digital mengkombinasikan imaging laser atau
LEDs dengan plate drums dan tinta. Pencetakan Digital mulai dari
offset designs sampai ke laser printer berkecepatan tinggi
menawarkan berbagai keunggulan dan kualitas cetak. Pencetakan
dengan Digital printing tidak hanya mencetak image dokumen secara
langsung tetapi juga mengotomatisasi mengaturan dokumen dan
menjadi langsung cetak dengan menghilangkan proses film, plate
dan tinta berbasis air. Cara pencetakan ini membawa pencetakan
professional lebih dekat ke desktop, sehingga lebih menghemat
proses dan biaya.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Menyiapkan
pencetakan
dengan digital
printing.
1.1. Ketentuan pekerjaan dari dokumen kerja atau sistem kontrol
produksi dibaca dan dinterpretasikan
1.2. Sistem penintaaan/ catridge pada mesin diseleksi dan dipasang
1.3. Sistem reel transportation pada mesin web-fed disiapkan
1.4. Sistem sheet transportation pada mesin sheet-fed. disiapkan
1.5. Reel delivery system disiapkan pada mesin web-fed
1.6. Sheet delivery system disiapkan pada mesin sheet-fed.
1.7. Data diasess
1.8. Unit in-line untuk proses dasar disiapkan
1.9. Proof atau off-line proof dijalankan
1.10.Inspeksi proof dan/atau pengujian dilakukan
1.11.Penyesuaian dilakukan
1.12.Kerja Reel transportation system pada mesin web-fed diawasi .
2.Membuat produk
cetak dengan teknik
digital
2.3. Kerja Sheet transportation system mesin sheet-fed diawasi
2.4. Reel delivery system pada mesin web-fed diawasi jalannya
2.5. Sheet delivery system pada mesin sheet-fed diawasi jalannya
82
2.6. Sistem cetak non impact diawasi beroperasinya
2.7. Proses basic in-line diawasi
2.8. Proses produksi diawasi
2.9. Hasil cetakan dikonsultasikan; sesuaikah dengan job-order?
2.10. masalah opersional mesin diidentifikasi dan diinvestigasi
2.11. Kesalahan-kesalahan kecil pada mesin dibetulkan
Persyaratan Unjuk Kerja :.
1. SOP yang berlaku di perusahaan harus dijalani.
2. Kebijakan yang berlaku di perusahaan harus dipatuhi.
3. Peralatan dan sarana yang terkait untuk pelaksanaan harus disediakan.
4. Unit ini berlaku pada industri/ usaha grafika yang telah menggunakan peralatan
mesin cetak digital.
5. Dalam mempersiapkan mesin ini harus diperhatikan Standard Operation Procedure
yang berlaku ditempat kerja, OH & S yang berlaku diperusahaan harus dipatuhi.
Acuan Penilaian:
1. Penilaian/ pengujian dapat dilakukan ditempat kerja dengan metode observasi dan
tanya jawab.
2. Pengetahuan tentang proses cetak : sistem penintaan dan imaging, transportasi sheet
atau web delivery, proses in line; harus dikuasai.
3. Pengetahuan dan ketrampilan teknologi komputer, penggunaan kontrol yang
terkomputerisasi; harus dikuasai.
4. Informasi yang relevan dengan pekerjaan dicari dan dimanfaatkan.
5. Buku Panduan (Operation Manual ) mesin cetak dapat dipahami/ digunakan untuk
menyelesaikan masalah yang timbul pada proses pencetakan.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 2 2 3 2 2 2 2
83
Kode Unit GRA : CTK : 009 ( A )
Judul Unit Memproduksi catakan dengan cetak saring(sceen
printing)/ sablon
Uraian Unit Metode cetak menggunakan proses cetak screen printing ,
yaitu pencetakan dengan menggunakan rakel untuk
menekan tinta menembus lubang-lubang saringan yang
terbuat dari barang tenunan atau stencil.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Membaca perintah kerja
1.1. Perintah (job order)kerja dibaca dan dipahami
1.2. Ketentuan kerja dinterpretasikan berdasarkan
dokumen kerja atau sistem kontrol produksi.
2. Mempersiapkan peralatan
2.1. Bingkai dan screen disiapkan sesuai dengan
kebutuhan.
2.2. Bahan peka cahaya disiapkan beserta
film/kalkir/model untuk di afdruk.
2.3. Bahan pembersih/pencuci (M3, M4 atau soda api)
disiapkan.
2.4. Meja sablon, rakel ditempatkan pada tempatnya.
2.5. Tinta disiapkan.
3. Melakukan cetak coba
3.1. Proses pernindahan gambar/afdruk dilakukan dengan
cahaya matahari atau lampu TL sesuai dengan
kebutuhan dan langsung dicuci.
3.2. Bingkai dan screen dipasang pada meja kerja
sekaligus memasang anleg nya.
3.3. Tinta dituangkan pada screen secukupnya dan
diratakan dengan rakel guna melihat hasil uji coba
cetak diatas bahan kertas, plastik, dll.
84
3.4. Hasil uji cetak diteliti warna dan ketepatannya sesuai
contoh.
4. Mencetak produksi/
running
4.1. Produksi dilaksanakan/ dijalankan. (Running)
4.2. Warna tinta dijaga kestabilannya .
4.3. Kualitas, hasil cetak dijaga kestabilannya.
5. Merapikan dan
menghitung hasil
produksi
5.1. Hasil produksi dirapikan dan dihitung
5.2. Perangkat alat screen printing dibersihkan dan
dirapikan, guna pemakaian selanjutnya.
5.3. Hasil screen printing dilaporkan
Persyaratan Unjuk Kerja :.
1. SOP yang berlaku di perusahaan harus dijalani.
2. Kebijakan yang berlaku di perusahaan harus dipatuhi.
3. Peralatan dan sarana yang terkait untuk pelaksanaan harus disediakan.
4. Dalam mempersiapkan proses kerja ini harus diperhatikan standard operation
procedure yang berlaku ditempat kerja dan harus di patuhi.
Acuan
Penilaian:
1. Penilaian/
pengujian
dapat
dilakukan
ditempat
kerja
dengan
metode
observasi
dan tanya
85
jawab.
Dikuasai ketrampilan mengganti tiga buah screen dengan variasi tingkat mesh dan tipe tinta menggunakan peralatan otomatis dan disesuaikan dengan standar tempat kerja, berdasarkan daftar kriteria unjuk kerja.
2. Dimiliki kompetensi menyiapkan screen, fixed, atau microchase dan mengatur mesh
dengan tepat.
Dimiliki kompetensi mencari dan memanfaatkan informasi yang relevan dari berbagai sumber.
3. Dimiliki kompetensi membuat cetakan multiwarna, menggunakan teknik manual
yang disesuaikan dengan standar tempat kerja dan daftar kriteria, unjuk kerja.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 1 2 1 1 2 1
86
3. Unit Standar KompetensiGrafika : Bagian/ Kelompok Purnacetak.
No.
Judul Unit
Kode Unit
26
Mengerjakan pelipatan lembar cetakan secara manual.
GRA :PUR : 001(A)
27
Mengerjakan pelipatan lembar cetakan dengan mesin.
GRA :PUR : 002(A)
28
Menyusun-gabung lembar cetakan secara manual
GRA :PUR : 003(A)
29
Menyusun-gabung lembar cetakan dengan mesin.
GRA :PUR : 004(A)
30
Mengerjakan laminating.
GRA :PUR : 005(A)
31
Memvernis.
GRA :PUR : 006(A)
32
Memotong kertas secara manual.
GRA :PUR : 007(A)
33
Memotong kertas dengan mesin otomatis.
GRA :PUR : 008(A)
34
Menjilid secara manual.
GRA :PUR : 009(A)
35
Menjilid dengan mesin jilid lem panas
GRA :PUR : 010(A)
36
Menjilid dengan mesin jilid jahit kawat.
GRA :PUR : 011(A)
37
Menjilid dengan mesin jilid jahit benang.
GRA :PUR : 012(A)
38
Membuat pisau pon/ ril/ embossing cetak.
GRA :PUR : 013(A)
39
Mengepon hasil cetak dan hasil embos.
GRA :PUR : 014(A)
40
Mengelem hasil dari pon (kemasan lipat) secara manual.
GRA :PUR : 015(A)
41
Mengelem hasil dari pon (kemasan lipat) dengan mesin.
GRA :PUR : 016(A)
87
UNIT KOMPETENSI PURNA CETAK
Kode Unit GRA : PUR : 001 ( A )
Judul Unit Mengerjakan pelipatan lembaran hasil cetakan secara manual
Uraian Unit Mencakup ketrampilan, sikap dan pengetahuan yang diperlukan
dalam pekerjaan susun-gabung lembar kertas / hasil cetakan secara
manual.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Mempersiapkan
pekerjaan
pelipatan
1.1. Perlengkapan dan keselamatan dan kesehatan diperiksa sesuai
peraturan yang berlaku.
1.2. Peralatan kerja pelipatan disiapkan
1.3. Pengatur suhu dan kelembaban udara di ruang kerja diaktifkan
sesuai dengan prosedur yang berlaku
1.4. Area kerja dibersihkan dari kotoran dan sampah.
1.5. Lampu penerangan dihidupkan
2. Melakukan
pekerjaan
pelipatan
2.1. Perintah kerja dibaca dan dipahami sesuai aturan yang berlaku.
2.2. Pekerjaan pelipatan contoh dilakukan sesuai perintah kerja.
2.3. Hasil pekerjaan pelipatan diperiksa.
2.4. Pekerjaan pelipatan contoh dimintakan persetujuan kepada
pemberi kerja atau pihak yang berwenang.
2.5. Pekerjaan pelipatan massal dilakukan
2.6. Hasil pekerjaan pelipatan disusun
2.7. Hasil pekerjaan pelipatan disimpan pada tempat yang telah
disediakan.
2.8. Laporan hasil pekerjaan disusun
Persyaratan Unjuk Kerja :
1. SOP yang berlaku di perusahaan harus dijalani.
2. Kebijakan yang berlaku di perusahaan harus dipatuhi.
3. Peralatan dan sarana yang terkait untuk pelaksanaan harus disediakan.
88
4. Unit ini diberlakukan pada industri/ usaha grafika yang melakukan pelipatan hasil
cetakan secara manual.
5. Dalam melakukan pekerjaan ini harus diperhatikan standar operasi prosedur yang
berlaku ditempat kerja serta peraturan keselamatan kerja yang berlaku diperusahaan
harus dipatuhi.
Acuan Penilaian:
1. Pekerjaan pelipatan harus dibuat sesuai dengan instruksi/ permintaan.
2. Dikerjakan dengan teliti, rapih dan benar sesuai perintah kerja
3. Berbagai jenis dan ukuran huruf, alat penyusun huruf (konvensional atau
komputerisasi) beserta perangkat lunaknya dikenal dan diketahui dengan baik.
4. Dimiliki/ dikuasai pengetahuan dan ketrampilan tentang pekerjaan pelipatan.
5. Kemampuan melakukan pekerjaan pelipatan massal; harus dikuasai/ dimiliki.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 1 2 1 1 1 1
89
Kode Unit GRA : PUR : 002 ( A )
Judul Unit Mengerjakan pelipatan kertas / hasil cetakan dengan mesin
Uraian Unit Mencakup ketrampilan, sikap dan pengetahuan yang diperlukan
dalam persiapan pengoperasian mesin lipat, pelaksanaan pelipatan,
penghentian operasi, pemeliharaan mesin selama dan setelah
pengoperasian, dan penggantian suku cadang mesin untuk
pekerjaan pelipatan.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Melakukan
persiapan
pengoperasian
mesin lipat
1.1. Perlengkapan kerja sesuai SOP yang berlaku diperiksa.
1.2. Penutup mesin dibuka, debu dan sampah di atas mesin serta
ruangan kerja dibersihkan.
1.3. Peralatan kerja dan mesin lipat dipersiapkan.
1.4. Mesin pelipat dihidupkan.
1.5. Unjuk kerja mesin lipat dan peralatan lainnya, diperiksa.
2. Mengoperasikan
mesin lipat
2.1. Perintah kerja dibaca dan dipahami dengan seksama.
2.2. Tempat untuk hasil lipat disiapkan.
2.3. Bahan/ susunan lembar/ cetakan yang sesuai dengan spesifikasi
yang diminta, disiapkan.
2.4. Mesin diaktifkan.
2.5. Tombol pengatur, unit hisap dan unit lainnya, diaktifkan.
2.6. Bahan diletakkan pada meja pengumpan.
2.7. Lipatan contoh dilakukan dan hasil lipatan diperiksa di keem-
pat sudutnya dan kerapihannya.
2.8. Dimintakan persetujuan atas hasil lipatan contoh (approval)
2.9. Pelipatan massal dilakukan dan hasil lipatan disimpan.
2.10.Mesin dimatikan sesuai prosedur.
2.11.Pengumpulkan, Pemeriksaan dan Penyimpanan peralatan
sesuai ketentuan yang diberlakukan.
90
3. Merawat dan
memperbaiki
mesin lipat.
3.1. Peralatan kerja dan perlengkapan keselamatan dipersiapkan.
3.2. Minyak dan gemuk pelumas disiapkan/ disediakan.
3.3. Sistem pelumasan diperiksa dan diperbaiki, bila ada yang rusak
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3.4. Semua bagian peralatan diperiksa secara teliti (overhaul).
3.5. Semua bagian mesin dibersihkan dari debu dan kotoran.
3.6. Agen/ montir dihubungi, jika mesin tidak bekerja, sesuai
prosedur perusahaan
3.7. Suku cadang diganti atau dipasang, bila rusak/ diperlukan.
3.8. Peralatan kerja dan suku cadang mesin lipat yang mudah aus
disiapkan.
3.9. Suku cadang yang rusak diganti dengan suku cadang yang baru
dan dicatat.
Persyaratan Unjuk Kerja :
1. SOP yang berlaku di perusahaan harus dijalani.
2. Kebijakan yang berlaku di perusahaan harus dipatuhi.
3. Peralatan dan sarana yang terkait untuk pelaksanaan harus disediakan.
4. Unit ini berlaku pada industri/ usaha grafika yang menggunakan mesin pelipat.
5. Dalam melakukan pekerjaan ini harus diperhatikan S.O.P yang berlaku ditempat
kerja serta peraturan keselamatan kerja yang berlaku diperusahaan harus
dipatuhi.
Acuan Penilaian:
1. Pelipatan dibuat sesuai dengan instruksi/permintaan.
2. Dikerjakan dengan teliti, rapih dan benar sesuai permintaan pekerjaan
3. Berbagai jenis cara pelipatan dengan menggunakan mesin, diketahui dan
dikenal.
91
4. Dimiliki/ dikuasai pengetahuan dan ketrampilan menggunakan mesin pelipat
kertas; dengan memperhitungkan pengamanan sesuai standar operasi mesin.
5. Kecermatan dan Ketelitian dalam melakukan pekerjaan pelipatan, harus dimiliki.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 1 2 1 1 2 1
92
Kode Unit GRA : PUR : 003 ( A )
Judul Unit Mengerjakan susun-gabung lembar cetakan secara manual
Uraian Unit Mencakup ketrampilan, sikap dan pengetahuan yang diperlukan
dalam persiapan pekerjaan susun-gabung dan melakukan pekerjaan
susun-gabung.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Melakukan
persiapan
pekerjaan susun-
gabung
1.1.Perlengkapan keselamatan kerja diperiksa dan disiapkan sesuai
prosedur yang berlaku.
1.2.Peralatan kerja dipersiapkan.
1.3.Perintah kerja dibaca dan dipahami
1.4.Tempat untuk hasil susun-gabung disiapkan
1.5.Bahan/ susunan lembar disiapkan sesuai spesifiksi yang diminta.
2. Melakukan
pekerjaan susun-
gabung
2.1.Pekerjaan susun-gabung contoh dilakukan
2.2.Urutan hasil susun-gabung contoh diperiksa
2.3.Dimintakan persetujuan untuk hasil susun-gabung contoh.
2.4.Pekerjaan susun-gabung massal dilakukan
2.5.Hasil pekerjaan susun-gabung disimpan pada tempat yang telah
disediakan.
Persyaratan Unjuk Kerja :
1. Dimiliki/ dikuasai kemampuan/ketrampilan melakukan pelipatan dengan mesin.
2. Instruksi yang diberikan, dapat dilaksanakan dengan benar.
3. Diberlakukan pada industri/ usaha grafika yang menggunakan mesin pelipat.
4. Dalam melakukan pekerjaan ini; S.O.P yang berlaku ditempat kerja serta
peraturan keselamatan kerja yang berlaku diperusahaan, harus diperhatikan dan
dipatuhi.
Acuan Penilaian:
1. Susun-gabung dibuat sesuai dengan instruksi/ permintaan.
93
2. Dikerjakan dengan teliti, rapih dan benar sesuai permintaan pekerjaan
3. Berbagai jenis cara susun-gabung diketahui/ dikenal.
4. Pengetahuan dan ketrampilan menyusun-gabung; dengan memperhitungkan
pengamanan sesuai SOP; harus dimiliki dan dikuasai.
5. Kecermatan/ ketelitian harus dimilki; untuk melakukan pekerjaan susun-gabung.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 1 2 1 1 2 1
94
Kode Unit GRA : PUR : 004 ( A )
Judul Unit Mengerjakan susun-gabung dengan menggunakan mesin.
Uraian Unit Mencakup ketrampilan, sikap dan pengetahuan yang diperlukan
dalam persiapan pengoperasian mesin susun-gabung, pelaksanaan
susun-gabung, penghentian operasi, pemeliharaan mesin selama dan
setelah pengoperasian.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Melakukan
persiapan
pengoperasian
mesin susun-
gabung.
1.1. Peralatan kerja dan peralatan mesin lipat disiapkan
1.2. Mesin susun gabung dihidupkan
1.3. Unjuk kerja mesin dan peralatan lainnya diperiksa sesuai
ketentuan buku petunjuk.
2. Melakukan
pekerjaan susun-
gabung.
2.1. Perintah kerja dibaca dan dipahami
2.2. Tempat untuk hasil susun-gabung disiapkan
2.3. Bahan/susunan lembar disiapkan sesuai dengan spec. pekerjaan.
2.4. Mesin diaktifkan.
2.5. Kecepatan, ukuran disesuaikan dengan jumlah masukan.
2.6. Lembar cetakan disusun pada bak umpan
2.7. Pekerjaan susun-gabung contoh dilakukan
2.8. Urutan hasil susun-gabung diperiksa
2.9. Dimintakan persetujuan untuk hasil susun-gabung contoh
2.10.Pekerjaan susun-gabung massal dilakukan
2.11.Mesin dimatikan sesuai prosedur.
2.12.Hasil pekerjaan susun-gabung disimpan pada tempatnya.
2.13.Peralatan dan perlengkapan dikumpulkan, diperiksa dan
disimpan sesuai ketentuan yang berlaku.
2. Merawat mesin
3.1. Peralatan kerja disiapkan
95
susun-gabung
3.2. Minyak/ gemuk pelumas disiapkan
3.3. Sistem pelumasan dan semua bagian diperiksa secara teliti
3.4. Kerusakan kecil diperbaiki
3.5. Semua bagian mesin dibersihkan
3.6. Apabila ada kerusakan besar dilaporkan ke bagian perbaikan
Persyaratan Unjuk Kerja :
1. SOP yang berlaku di perusahaan harus dijalani.
2. Kebijakan yang berlaku di perusahaan harus dipatuhi.
3. Peralatan dan sarana yang terkait untuk pelaksanaan harus disediakan.
4. Unit ini diberlakukan untuk industri/ usaha grafika yang menyusun-gabung
dengan menggunakan mesin.
5. Dalam melakukan pekerjaan ini harus diperhatikan prosedur standar operasi
yang berlaku ditempat kerja serta peraturan keselamatan kerja yang diberlakukan
diperusahaan harus dipatuhi.
Acuan Penilaian:
1. Susun-gabung dibuat sesuai dengan instruksi/ permintaan.
2. Dikerjakan dengan cermat, rapih dan benar sesuai perintah kerja
3. Berbagai jenis cara susun-gabung harus diketahui/ dikenal dengan baik.
4. Pengetahuan dan ketrampilan mengoperasikan mesin susun-gabung, harus
dimiliki dan dikuasai; dengan memperhitungkan pengamanan sesuai SOP.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 1 2 1 1 1 2
96
Kode Unit GRA : PUR : 005 ( A )
Judul Unit Mengerjakan laminating
Uraian Unit Mencakup ketrampilan, sikap dan pengetahuan yang diperlukan
dalam persiapan pengoperasian mesin laminating, pelaksanaan
laminating, penghentian operasi, pemeliharaan mesin selama dan
setelah pengoperasian.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Melakukan
persiapan
pengoperasian
mesin
laminating
1.1. Peralatan kerja dan peralatan mesin laminating disiapkan.
1.2. Mesin laminating dihidupkan
1.3. Unjuk kerja mesin dan peralatan lainnya diperiksa sesuai
ketentuan buku petunjuk.
2. Melakukan
pelaminasian
2.1. Perintah kerja dibaca dan dipahami sesuai aturan yang berlaku.
2.2. Tempat untuk hasil laminating disiapkan
2.3. Perlengkapan kerja disiapkan : unit keluaran, unit pemanas, unit
pembuangan potongan dan pembuangan hawa
2.4. Foil disiapkan sesuai kebutuhan
2.5. Mesin diaktifkan
2.6. Foil panas diletakkan ke bak unit pemanas
2.7. Kedudukan bahan dan foil disesuaikan
2.8. Unit penggulung disiapkan bila hasil laminating harus dalam
bentuk gulungan.
2.9. Unit pemotong disiapkan bila bahan dalam bentuk gulungan dan
hasil dalam bentuk potongan.
2.10.Pelaminasian contoh dilakukan
2.11.Dimintakan persetujuan untuk hasil contoh pelaminasian
2.12.Pelaminasian massal dilakukan
2.13.Setelah selesai mesin dimatikan sesuai prosedur
97
2.14.Peralatan dan perlengkapan dikumpulkan, diperiksa dan
disimpan sesuai ketentuan yang berlaku.
3. Merawat mesin
dan mengganti
sukucadang
3.1. Peralatan kerja, minyak pelumas disiapkan
3.2. Sistem pelumasan diperiksa dan diperbaiki bila ada yang rusak.
3.3. Semua bagian diperiksa secara teliti.
3.4. Semua bagian mesin dibersihkan dari debu dan kotoran
3.5. Peralatan kerja dan suku cadang yang mudah aus disiapkan
3.6. Mesin diaktifkan
3.7. Suku cadang yang rusak diganti dengan yang baru dan dicatat.
3.8. Ujicoba pelaminasian dilakukan
3.9. Mutu kerataan, kerapihan laminating dan ketepatan dudukannya
diperiksa
3.10.Penggantian suku cadang dan hasilnya dibuat laporannya.
Persyaratan Unjuk Kerja :
1. SOP yang berlaku di perusahaan harus dijalani.
2. Kebijakan yang berlaku di perusahaan harus dipatuhi.
3. Peralatan dan sarana yang terkait untuk pelaksanaan harus disediakan.
4. Unit ini berlaku pada industri/ usaha grafika yang menggunakan mesin laminating.
5. Dalam melakukan pekerjaan ini harus memperhatikan S.O.P. yang berlaku ditempat
kerja serta peraturan keselamatan kerja yang berlaku diperusahaan harus dipatuhi.
Acuan Penilaian:
1. Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja dengan metoda observasi dan pertanyaan.
2. Pelaminasian dibuat sesuai dengan instruksi/permintaan.
3. Dikerjakan dengan teliti, rapih dan benar sesuai perintah kerja
4. Kemampuan kalkulasi luas bidang dan perhitungan pengaruh kondisi lingkungan
terhadap bahan kertas; harus dimiliki dan dikuasai dengan baik.
98
5. Pengetahuan tentang jenis, mutu dan daya rekat foil, mutu pisau garit dan
ketrampilan mengoperasikan mesin laminating dengan memperhitungkan
pengamanan sesuai SOP; harus dimiliki dan dikuasai dengan baik.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 2 2 2 2 2 2
99
Kode Unit GRA : PUR : 006 ( A )
Judul Unit Memvernis
Uraian Unit Mencakup ketrampilan, sikap dan pengetahuan yang diperlukan
dalam persiapan pengoperasian mesin vernis, pelaksanaan
pemvernisan, penghentian operasi, pemeliharaan mesin selama dan
setelah pengoperasian, dan penggantian suku cadang mesin untuk
pekerjaan pemvernisan
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Melakukan
persiapan
pemvernisan
1.1. Perintah kerja dibaca dan dipahami sesuai aturan yang berlaku.
1.2. Peralatan kerja dan peralatan mesin vernis disiapkan
1.3. Mesin vernis dihidupkan
1.4. Unjuk kerja mesin dan peralatan lainnya diperiksa sesuai
ketentuan buku petunjuk.
2. Melakukan
pemvernisan
2.1. Tempat untuk hasil pemvernisan disiapkan
2.2. Papan palet disiapkan sesuai kebutuhan
2.3. Vernis, perekat dan pengencer disiapkan
2.4. Klise untuk pemvernisan bagian tertentu disiapkan
2.5. Klise dan pemindah cairan vernis disesuaikan
2.6. Unit pengering dan penerima disiapkan
2.7. Pemvernisan contoh dibuat sesuai perintah kerja.
2.8. Ketepatan dan kerapihan contoh hasil pemvernisan diperiksa
2.9. Dimintakan persetujuan untuk contoh hasil pemvernisan
2.10.Pemvernisan massal dilakukan.
2.11.Setelah selesai mesin dimatikan sesuai prosedur
2.12.Hasil pemvernisan disimpan pada tempat yang telah disediakan
3. Merawat mesin
dan mengganti
3.1. Peralatan kerja, minyak pelumas disiapkan.
3.2. Sistem pelumasan diperiksa dan bila ada kerusakan diperbaiki.
100
sukucadang 3.3. Semua bagian diperiksa secara teliti.
3.4. Semua bagian mesin dibersihkan dari debu dan kotoran
3.5. Peralatan kerja dan suku cadang yang mudah aus disiapkan
3.6. Mesin diaktifkan
3.7. Suku cadang yang rusak diganti dengan yang baru dan dicatat
3.8. Ujicoba pemvernisan dilakukan
3.9. Mutu kerataan, kerapihan pemvernisan dan ketepatan
dudukannya diperiksa.
3.10.Penggantian suku cadang dan hasilnya dilaporkan.
Persyaratan Unjuk Kerja :
1. SOP yang berlaku di perusahaan harus dijalani.
2. Kebijakan yang diberlakukan di perusahaan harus dipatuhi.
3. Peralatan dan sarana yang terkait untuk pelaksanaan, harus disediakan.
4. Unit ini diberlakukan pada industri/ usaha grafika yang menggunakan proses vernis
5. Dalam melakukan pekerjaan ini harus diperhatikan standar operasi prosedur yang
berlaku ditempat kerja serta peraturan keselamatan kerja yang berlaku diperusahaan
harus dipatuhi.
Acuan Penilaian:
1. Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja dengan metoda observasi dan pertanyaan.
2. Pemvernisan dibuat sesuai dengan instruksi/permintaan.
3. Dikerjakan dengan teliti, rapih dan benar sesuai permintaan pekerjaan
4. Kemampuan mengkalkulasi luas bidang, memperhitungkan pengaruh kondisi
lingkungan terhadap bahan kertas; harus dikuasai dengan benar.
5. Pengetahuan tentang jenis, mutu dan karakteristik vernis, perekat, pengencer dan
ketrampilan mengoperasikan mesin vernis dengan memperhitungkan pengamanan
sesuai SOP; harus dimiliki dan dikuasai dengan benar.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 1 2 1 2 2 1
101
Kode Unit GRA : PUR : 007 ( A )
Judul Unit Memotong kertas secara manual
Uraian Unit Mencakup ketrampilan, sikap dan pengetahuan yang diperlukan
dalam merencanakan gambar acuan, mengukur pemotongan,
menyusun lembaran kertas potong, melakukan pemotongan, dan
menyimpan hasil pemotongan.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Merencanakan
gambar acuan
1.1. Acuan gambar (master) dibuat sesuai ukuran kertas yang akan
dipotong, memotong master skala 1:1 untuk pola pengukuran
pemotongan
1.2. Pola pemotongan dibuat dengan mengukur master pada lembar
potong,
1.3. Jumlah hasil potong per lembar kertas yang akan dipotong
ditentukan.
2. Menyiapkan
pemotongan
2.1. Jumlah kertas yang akan dipotong ditentukan sesuai
perhitungan hasil potong per lembar
2.2. Alas potong dibersihkan
2.3. Kertas yang akan dipotong disusun sesuai jumlah, yang
ketebalannya disesuaikan dengan kemampuan pisau potong
2.4. Alas potong ditempatkan pada susunan kertas paling bawah
2.5. Susunan kertas yang akan dipotong ditempatkan dengan
memperhatikan tingkat kerataan pada keempat sisinya.
3. Melakukan
pemotongan
3.1. Ketajaman pisau potong diperiksa
3.2. Titik potong ditentukan sesuai “pass-cross”
3.3. Jarak pisau disesuaikan dengan ukuran kertas yang akan
dipotong.
3.4. Pemotongan contoh dilakukan
102
3.5. Dimintakan persetujuan hasil contoh pemotongan
3.6. Melakukan pemotongan massal dilakukan
3.7. Bila diperlukan hasil potong disusun untuk pemotongan pada
sisi lainnya
3.8. Kertas hasil potong disimpan pada tempat yang aman
3.9. Hasil pemotongan dilaporkan menyangkut : jumlah, kualitas,
kelebihan potong dan lainnya.
Persyaratan Unjuk Kerja :
1. SOP yang diberlakukan di perusahaan harus dijalani.
2. Kebijakan yang diberlakukan di perusahaan harus dipatuhi.
3. Peralatan dan sarana yang terkait untuk pelaksanaan, disediakan.
4. Unit ini diberlakukan pada industri/ usaha grafika yang menggunakan mesin potong
manual
5. Dalam melakukan pekerjaan ini harus diperhatikan standar operasi prosedur yang
berlaku ditempat kerja serta peraturan keselamatan kerja yang berlaku diperusahaan
harus benar-benar dipatuhi.
Acuan Penilaian:
1. Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja dengan metoda observasi dan pertanyaan.
2. Pemotongan kertas dibuat sesuai dengan instruksi/ permintaan.
3. Dikerjakan dengan teliti, rapih dan benar
4. Pengetahuan tentang berbagai cara pemotongan kertas dengan memperhitungkan
pengamanan sesuai SOP, harus dimiliki dan dikuasai.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 1 2 1 2 2 1
103
Kode Unit GRA : PUR : 008 ( A )
Judul Unit Memotong kertas dengan mesin otomatis
Uraian Unit Mencakup ketrampilan, sikap dan pengetahuan yang diperlukan
dalam mempersiapkan pengoperasian mesin potong kertas otomais,
melakukan pemotongan, menghentikan pengoperasian mesin,
merawat mesin, dan mengganti suku cadang mesin potong kertas
otomatis.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Mempersiapkan
pengoperasian
mesin
1.1. Peralatan kerja dan mesin potong kertas disiapkan
1.2. Mesin pemotong kertas dihidupkan
1.3. Unjuk kerja mesin dan peralatan lainnya diperiksa sesuai
ketentuan buku petunjuk.
2. Melakukan
pemotongan
2.1. Perintah kerja dibaca dan dipahami sesuai aturan yang berlaku.
2.2. Tempat untuk hasil pemotongan dan sisa pemotongan disiapkan
2.3. Papan palet disiapkan sesuai kebutuhan
2.4. Perlengkapan kerja disiapkan
2.5. Bahan disiapkan sesuai spesifikasi yang berlaku.
2.6. Komputer diprogram
2.7. Bantalan udara difungsikan dan lampu penyelamat dinyalakan
2.8. Bahan ditempatkan pada meja potong sesuai dengan prosedur
2.9. Pemotongan contoh dilakukan, dan hasilnya diperiksa.
2.10. Dimintakan persetujuan contoh hasil pemotongan
2.11. Pemotongan massal dilakukan.
2.12. Setelah selesai mesin dimatikan sesuai prosedur
2.13. Hasil pemotongan disimpan di tempat yang telah disediakan
2.14. Tempat kerja dibersihkan.
3. Merawat dan
3.1. Peralatan kerja dan perlengkapan keselamatan disiapkan.
104
mengganti suku
cadang yang
mudah aus.
3.2. Sistem pelumasan diperiksa dan bila ada yang rusak diperbaiki
sesuai ketentuan yang berlaku.
3.3. Ketajaman pisau dan semua bagian diperiksa secara teliti.
3.4. Semua bagian mesin dibersihkan dari debu dan kotoran.
3.5. Peralatan kerja dan suku cadang yang mudah aus disiapkan
3.6. Mengaktifkan mesin
3.7. Suku cadang yang rusak diganti dengan yang baru dan
mencatatnya.
3.8. Ujicoba pemotongan dilakukan
3.9. Mutu kerataan, kerapihan dan ketepatan contoh diperiksa
3.10.Penggantian suku cadang dan hasilnya dilaporkan
Persyaratan Unjuk Kerja :
1. SOP yang diberlakukan di perusahaan harus dijalani.
2. Kebijakan yang diberlakukan di perusahaan harus dipatuhi.
3. Peralatan dan sarana yang terkait untuk pelaksanaan, disediakan.
4. Unit ini diberlakukan pada industri/ usaha grafika yang menggunakan mesin potong
otomatis
5. Dalam melakukan pekerjaan ini harus diperhatikan standar operasi prosedur yang
berlaku ditempat kerja serta peraturan keselamatan kerja yang berlaku diperusahaan
harus benar-benar dipatuhi.
Acuan Penilaian:
1. Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja dengan metoda observasi dan pertanyaan.
2. Pemotongan kertas dibuat sesuai dengan instruksi/ permintaan.
3. Dikerjakan dengan akurat, rapih dan benar
4. Kemampuan merawat mesin potong harus dimiliki.
5. Pengamanan sesuai SOP harus diketahui dan dipahamii/ diperhitungkan.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 1 2 1 2 2 1
105
Kode Unit GRA : PUR : 009 ( A )
Judul Unit Menjilid secara manual
Uraian Unit Mencakup ketrampilan, sikap dan pengetahuan yang diperlukan
dalam persiapan penjilidan, pelaksanaan penjilidan, pemeliharaan
peralatan untuk pekerjaan penjilidan.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Melakukan
persiapan
penjilidan
manual.
1.1. Peralatan kerja dan peralatan penjilidan disiapkan
1.2. Peralatan penunjang kerja penjilidan manual diperiksa sesuai
ketentuan buku petunjuk.
2. Melakukan
penjilidan
manual
2.1. Tumpukan kuras diletakkan pada alat pres.
2.2. Rata dan tegaknya punggung tumpukan kuras diperiksa
2.3. Lem dioleskan pada punggung tumpukan kuras kemudian
dikeringkan dengan alat pengering
2.4. Lem dioleskan lagi ke punggung tumpukan kuras, kemudian
ditempelkan sampul luar pada tumpukan kuras.
2.5. Ketepatan dan kerapihan contoh hasil penjilidan diperiksa
2.6. Hasil pengeleman terakhir diperiksa.
2.7. Hasil pengeleman disimpan pada tempat yang telah ditentukan
3. Merawat
peralatan dan
ruang kerja
3.1. Peralatan kerja dibersihkan
3.2. Peralatan diperiksa dan diganti bila ada yang rusak.
3.3. Area ruang kerja dibersihkan
Persyaratan Unjuk Kerja :
1. SOP yang diberlakukan di perusahaan harus dijalani.
2. Kebijakan yang diberlakukan di perusahaan harus dipatuhi.
3. Peralatan dan sarana yang terkait untuk pelaksanaan harus disediakan.
106
4. Unit ini diberlakukan pada industri/ usaha grafika yang mengerjakan penjilidan
secara manual.
5. Dalam melakukan pekerjaan ini harus diperhatikan standar operasi prosedur yang
diberlakukan di tempat kerja serta peraturan keselamatan kerja yang berlaku
diperusahaan harus dipatuhi.
Acuan Penilaian:
1. Penjilidan dibuat sesuai dengan instruksi/permintaan.
2. Dikerjakan dengan teliti, rapih dan benar
3. Berbagai jenis cara penjilidan diketahui dan dikuasai.
4. Pengetahuan dan ketrampilan menjilid dengan memperhitungkan pengamanan
sesuai SOP; harus dimiliki dan dipahami.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 1 2 1 1 2 1
107
Kode Unit GRA : PUR : 010 ( A )
Judul Unit Menjilid dengan mesin jilid lem panas
Uraian Unit Mencakup ketrampilan, sikap dan pengetahuan yang diperlukan
dalam persiapan pengoperasian mesin, pelaksanaan penjilidan,
penghentian operasi, pemeliharaan mesin selama dan setelah
pengoperasian, dan penggantian suku cadang mesin untuk pekerjaan
penjilidan dengan mesin jilid lem panas.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Melakukan persiapan pengoperasian mesin laminating
1.1. Peralatan kerja dan peralatan mesin penjilidan disiapkan 1.2. Mesin penjilidan dihidupkan 1.3. Unjuk kerja mesin dan peralatan lainnya diperiksa sesuai
ketentuan.
2. Melakukan
pengeleman
2.1. Perintah kerja dibaca dan dipahami
2.2. Perlengkapan kerja disiapkan : unit keluaran, unit pemanas,
unit pembuangan hawa
2.3. Butir lem panas disiapkan
2.4. Mesin diaktifkan
2.5. Butir lem panas disimpan pada bak unit pemanas
2.6. Kedudukan unit penerima disesuaikan
2.7. Penjilidan contoh dibuat sesuai perintah kerja
2.8. Ketepatan dan kerapihan contoh hasil penjilidan diperiksa
2.9. Dimintakan persetujuan hasil contoh penjilidan
2.10. Penjilidan massal dilakukan
2.11. Setelah selesai mesin dimatikan sesuai prosedur
2.12. Hasil penjilidan diserahkan ke bagian lain sesuai perintah
kerja
2.13. peralatan dan perlengkapan dikumpulkan, diperiksa dan
disimpan sesuai ketentuan yang berlaku.
108
3. Merawat mesin
dan mengganti
sukucadang
3.1. Peralatan kerja, minyak pelumas disiapkan
3.2. Sistem pelumasan diperiksa dan diperbaiki bila ada yang rusak.
3.3. Semua bagian diperiksa secara teliti.
3.4. Semua bagian mesin dibersihkan dari kotoran.
3.5. Peralatan kerja dan suku cadang yang mudah aus disiapkan
3.6. Mesin diaktifkan
3.7. Suku cadang yang rusak diganti dengan yang baru dan
mencatatnya.
3.8. Ujicoba penjilidan dilakukan
3.9. Mutu kerataan, kerapihan dan ketepatan dudukannya diperiksa.
3.10. Penggantian suku cadang dan hasilnya dilaporkan
Persyaratan Unjuk Kerja :
1. SOP yang diberlakukan di perusahaan harus dijalani. 2. Kebijakan yang diberlakukan di perusahaan harus dipatuhi. 3. Peralatan dan sarana yang terkait untuk pelaksanaan, harus disediakan. 4. Unit ini diberlakukan pada industri/ usaha grafika yang menggunakan mesin
penjilidan dengan lem panas 5. Dalam melakukan pekerjaan ini harus diperhatikan standar operasi prosedur yang
diberlakukan ditempat kerja serta peraturan keselamatan kerja yang berlaku diperusahaan harus dipatuhi.
Acuan Penilaian:
1. Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja dengan metoda observasi dan pertanyaan. 2. Penjilidan dibuat sesuai dengan perintah kerja 3. Dikerjakan dengan teliti, rapih dan benar 4. Kemampuan mengkalkulasi luas bidang, memperhitungkan pengaruh kondisi
lingkungan terhadap bahan kertas dan penanganannya; harus dimiliki/ dikuasai. 5. Pengetahuan tentang ketebalan buku, kuras, katern cetakan dan karakteristik
kemampuan mekanis mesin jilid lem panas, harus dimiliki/ dikuasai dengan baik. 6.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 1 2 1 1 2 1
109
Kode Unit GRA : PUR : 011 ( A )
Judul Unit Menjilid dengan mesin jilid jahit kawat
Uraian Unit Mencakup ketrampilan, sikap dan pengetahuan yang diperlukan
dalam persiapan pengoperasian mesin, pelaksanaan penjilidan,
penghentian operasi, pemeliharaan mesin selama dan setelah
pengoperasian, dan penggantian suku cadang mesin untuk pekerjaan
penjilidan dengan mesin jilid jahit kawat.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Melakukan
persiapan
pengoperasian
mesin jilid kawat
1.1. Peralatan kerja dan peralatan mesin penjilidan disiapkan
1.2. Mesin penjilidan dihidupkan
1.3. Unjuk kerja mesin dan peralatan lainnya diperiksa sesuai
ketentuan.
2. Melakukan
penjilidan
dengan mesin
jilid jahit kawat
2.1. Perintah kerja dibaca dan dipahami sesuai aturan yang berlaku.
2.2. Kawat jahit dipasang dan disesuaikan
2.3. Dudukan katem disesuaikan
2.4. Bahan ditempatkan pada meja jahit kawat.
2.5. Mesin diaktifkan
2.6. Penjilidan jahit kawat contoh dilakukan sesuai perintah kerja
2.7. Contoh hasil penjilidan diperiksa ketepatan dan kerapihannya
2.8. Dimintakan persetujuan hasil contoh jilid jahit kawat
2.9. Penjilidan massal dilakukan
2.10. Setelah selesai mesin dimatikan sesuai prosedur
2.11. Hasil penjilidan diserahkan ke bagian lain sesuai perintah
kerja
2.12. Peralatan dan perlengkapan disimpan serta tempat kerja
dibersihkan sesuai ketentuan yang berlaku
3. Merawat mesin
3.1. Peralatan kerja, minyak pelumas disiapkan.
110
dan mengganti
sukucadang
3.2. Sistem pelumasan diperiksa dan bila ada yang rusak diperbaiki
3.3. Semua bagian diperiksa secara teliti.
3.4. Semua bagian mesin dibersihkan dari kotoran
3.5. Peralatan kerja dan suku cadang yang mudah aus disiapkan
3.6. Mengaktifkan mesin
3.7. Suku cadang yang rusak diganti dengan yang baru dan dicatat.
3.8. Ujicoba penjahitan dilakukan
3.9. Kerataan, kerapihan dan ketepatannya jahitannya diperiksa.
3.10. Penggantian suku cadang dan hasilnya dilaporkan
Persyaratan Unjuk Kerja :
1. SOP yang diberlakukan di perusahaan harus dijalani.
2. Kebijakan yang diberlakukan di perusahaan harus dipatuhi.
3. Peralatan dan sarana yang terkait untuk pelaksanaan, harus disediakan.
4. Unit ini diberlakukan pada industri/ usaha grafika yang menggunakan mesin
penjilidan jahit kawat
5. Dalam melakukan pekerjaan ini harus diperhatikan standar operasi prosedur yang
berlaku ditempat kerja serta peraturan keselamatan kerja yang berlaku diperusahaan
harus dipatuhi.
Acuan Penilaian:
1. Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja dengan metoda observasi dan pertanyaan.
2. Penjilidan dibuat sesuai dengan instruksi/ permintaan.
3. Dikerjakan dengan teliti, rapih dan benar sesuai permintaan pekerjaan
4. Pengetahuan tentang sandi/ kode tanda jahit, mengkalkulasi luas bidang,
memperhitungkan pengaruh kondisi lingkungan terhadap bahan kertas dan
penanganannya, harus dimiliki dan dikuasai dengan baik.
5. Pengetahuan tentang ketebalan buku, kuras, katern cetakan, model/ bentuk jahitan
dan karakteristik kemampuan mekanis mesin jahit jilid kawat, harus dikuasai .
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 1 2 1 1 2 1
111
Kode Unit GRA : PUR : 012 ( A )
Judul Unit Menjilid dengan mesin jilid jahit benang
Uraian Unit Mencakup ketrampilan, sikap dan pengetahuan yang diperlukan
dalam persiapan pengoperasian mesin, pelaksanaan penjilidan,
penghentian operasi, pemeliharaan mesin selama dan setelah
pengoperasian, dan penggantian suku cadang mesin untuk pekerjaan
penjilidan dengan mesin jilid jahit benang.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Melakukan
persiapan
pengoperasian
mesin jahit
benang
1.1. Peralatan kerja dan peralatan mesin penjilidan disiapkan
1.2. Mesin penjilidan dihidupkan
1.3. Unjuk kerja mesin dan peralatan lainnya diperiksa sesuai
ketentuan.
2. Melakukan
penjilidan
dengan mesin
jahit benang
2.1. Perintah kerja dibaca dan dipahami sesuai aturan yang berlaku.
2.2. Benang jahit dipasang dan disesuaikan
2.3. Dudukan katem disesuaikan, bahan ditempatkan pada meja
jahit.
2.4. Mesin diaktifkan
2.5. Penjilidan jahit benang contoh dibuat sesuai perintah kerja
2.6. Ketepatan dan kerapihan contoh hasil penjilidan diperiksa
2.7. Dimintakan persetujuan hasil contoh jilid jahit benang
2.8. Penjilidan massal dilakukan.
2.9. Setelah selesai mesin dimatikan sesuai prosedur
2.10. Hasil penjilidan diserahkan ke bagian lain sesuai perintah
kerja
2.11. Peralatan dan perlengkapan disimpan serta tempat kerja
112
dibersihkan sesuai ketentuan yang berlaku
3. Merawat mesin
dan mengganti
suku cadang
3.1. Peralatan kerja, minyak pelumas disiapkan.
3.2. Sistem pelumasan diperiksa dan diperbaiki bila ada yang rusak.
3.3. Semua bagian diperiksa secara teliti.
3.4. Semua bagian mesin dibersihkan dari debu dan kotoran
3.5. Peralatan kerja dan suku cadang yang mudah aus disiapkan
3.6. Mesin diaktifkan
3.7. Suku cadang yang rusak diganti dengan yang baru dan
mencatatnya.
3.8. Ujicoba penjahitan dilakukan
3.9. Kerataan, kerapihan dan ketepatan jahitannya diperiksa.
3.10. Dibuat laporan penggantian suku cadang dan dicatat hasilnya.
Persyaratan Unjuk Kerja :
1. SOP yang diberlakukan di perusahaan harus dijalankan.
2. Kebijakan yang diberlakukan di perusahaan harus dipatuhi.
3. Peralatan dan sarana yang terkait untuk pelaksanaan, harus disediakan..
4. Unit ini diberlakukan pada industri/ usaha grafika yang menggunakan mesin
penjilidan jahit benang
5. Dalam melakukan pekerjaan ini harus diperhatikan standar operasi prosedur yang
berlaku ditempat kerja serta peraturan keselamatan kerja yang berlaku diperusahaan
harus dipatuhi.
Acuan Penilaian:
1. Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja dengan metoda observasi dan pertanyaan.
2. Penjilidan dibuat sesuai dengan instruksi/ permintaan.
3. Dikerjakan dengan teliti, rapih dan benar sesuai permintaan pekerjaan.
113
4. Pengetahuan tentang sandi/ kode tanda jahit, mengkalkulasi luas bidang,
memperhitungkan pengaruh kondisi lingkungan terhadap bahan kertas dan
penanganannya, harus dimiliki dan dikuasai dengan baik.
5. Pengetahuan tentang ketebalan buku, kuras, katern cetakan, model dan bentuk
jahitan serta karakteristik kemampuan mekanis mesin jahit jilid kawat, harus dikenal
dan dikuasai dengan baik.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 1 2 1 1 2 1
114
Kode Unit GRA : PUR : 013 ( A )
Judul Unit Membuat pisau pon/ ril / embossing cetak
Uraian Unit Pisau pon digunakan untuk memotong tepian cetakan dengan pola
khusus, ril dan embossing untuk memberikan permukaan timbul
pada kertas.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Mempersiapkan
pembuatan pisau
pon.
1.1. Perintah kerja dibaca dan dipahami
1.2. Perlengkapan keselamatan dan kesehatan diperiksa sesuai
peraturan yang berlaku
1.3. Gambar atau tulisan acuan cetak buta timbul dibuat
2. Membuat pisau
pon
2.1. Proses penimbulan timah dibuat sesuai bentuk yang diinginkan
2.2. Keakuratan dan kerapihan pisau pon diperiksa sehingga layak
untuk digunakan
2.3. Dibuat mal untuk pemasangan pisau baik manual maupun
digital laser
2.4. Pisau, ril dan matres embossed dipasang ke papan penekan
2. Melakukan uji
coba pon
3.1. Pengembosan contoh dilakukan
3.2. Dimintakan persetujuan terhadap hasil pengembosan
Persyaratan Unjuk Kerja :
1. SOP yang diberlakukan di perusahaan harus dijalankan dengan benar.
115
2. Kebijakan yang diberlakukan di perusahaan harus ditaati.
3. Peralatan dan sarana yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini disiapkan.
4. Unit ini diberlakukan pada industri/ usaha grafika yang menggunakan pembuatan
pisau pond an embossing.
5. Dalam melakukan pekerjaan ini harus diperhatikan prosedur standar operasi yang
berlaku ditempat kerja serta peraturan keselamatan kerja yang berlaku diperusahaan
harus dipatuhi.
Acuan Penilaian:
1. Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja dengan metoda observasi dan
pertanyaan.
2. Pisau pon, ril dan embossing dibuat sesuai dengan instruksi/permintaan.
3. Dikerjakan dengan teliti, rapih dan benar sesuai permintaan pekerjaan
4. Kemampuan mengkalkulasi luas bidang, memperhitungkan kemampuan potong
terhadap ketebalan kertas, harus dimiliki dan dikuasai dengan baik.
5. Pengetahuan tentang jenis, mutu dan karakteristik pisau pon, ril dan embossing dan
ketrampilan mengoperasikan mesin embossing dengan memperhitungkan
pengamanan sesuai SOP, harus dimiliki dan dikenal dengan benar.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 1 2 1 2 2 1
116
Kode Unit GRA : PUR : 014 ( A )
Judul Unit Mengepon hasil cetak dan hasil embos
Uraian Unit Kompetensi ini mencakup ketrampilan, sikap dan pengetahuan
yang diperlukan dalam persiapan pengoperasian mesin,
image dan text bank, pesawat telepon, fax, internet, dlsb
3. SOP yang disiapkan oleh perusahaan harus disusun.
Acuan Penilaian:
1. Penilaian dan pengujian dapat dilakukan di tempat kerja dengan pertanyaan-
pertanyaan dan metoda observasi.
2. Pengetahuan yang mendukung kompetensi ini, yang meliputi: pengetahuan tentang
penggunaan alat komputerisasi, interface komputer, peralatan penyimpanan data,
modem, disk format dan mentransfer file; harus dimiliki dan dikuasai dengan baik.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 2 2 2 2 2 2 2
148
D. Pemaketan Unit Kompetensi Grafika berdasarkan Kualifikasi Jen-jang dan Jabatan Unit/ Pekerjaan serta Basis Pendidikan Formal.
Berdasarkan konsep dan pemikiran Pemaketan Unit-Unit Standar Kompetensi Grafika
yang telah dijelaskan pada dalam point 6.4 di atas, maka pada bagian ini disampaikan
paket-paket dari Unit-Unit Standar Kompetensi Grafika yang dibuat ini; dalam bentuk
tabel yang disusun berdasarkan kelompok unitnya dan kualifikasi jenjang unit/ pekerjaan.
1. Juru Pelaksana Muda, memiliki kompetensi : ΛΕςΕΛ
Untuk Bagian/ Kelompok Pracetak No Judul Unit Kode Unit 9 Membuat proof image GRA :PRA : 009(A) 10 Membuat dan mencetak-coba plate relief/letterpress GRA :PRA : 010(A) 11 Membuat plate offset lithografi GRA :PRA : 011(A) 12 Membuat plate photopolymer mesin flexography GRA :PRA : 012(A) 13 Membuat plate photopolymer mesin pad printing GRA :PRA : 013(A) 14 Membuat plate ganda untuk beberapa image GRA :PRA : 014(A) 15 Membuat silinder gravure secara manual GRA :PRA : 015(A) 16 Membuat silinder gravure secara elektronik GRA :PRA : 016(A)
Untuk Bagian/ Kelompok Purna Cetak
No Judul Unit Kode Unit 26 Mengerjakan pelipatan lembar cetakan secara manual. GRA :PUR : 001(A) 28 Menyusun-gabung lembar cetakan secara manual GRA :PUR : 003(A) 32 Memotong kertas secara manual. GRA :PUR : 007(A) 34 Menjilid secara manual. GRA :PUR : 009(A)
Untuk Bagian/ Kelompok Pendukun / Support Unit
No Judul Unit Kode Unit 44 Melakukan persiapan dan pemeliharaan ruang kerja GRA :SUP : 003(A) 45 Melakukan komunikasi di tempat kerja GRA :SUP : 004(A) 46 Administrasi dan kesekretariatan pemasaran GRA :SUP : 005(A) 50 Mengemas hasil cetak GRA :SUP : 009(A) 51 Mengirimkan hasil cetak GRA :SUP : 010(A)
149
2. Juru Pelaksana Madya, memiliki kompetensi : Untuk Bagian/ Kelompok Pracetak
No. Judul Unit Kode Unit 2 Menyusun huruf / type setting GRA :PRA : 002(A) 3 Mengerjakan scanning GRA :PRA : 003(A) 4 Mengerjakan reprografi GRA :PRA : 004(A) 5 Menggabungkan image secara manual GRA :PRA : 005(A) 6 Menggabungkan image secara elektronik GRA :PRA : 006(A) 7 Menyiapkan layout untuk siap ke film/plate GRA :PRA : 007(A) 8 Membuat output image GRA :PRA : 008(A)
Untuk Bagian/ Kelompok Cetak
No. Judul Unit Kode Unit 17 Mengopersikan mesin cetak tinggi (letter press) GRA :CTK : 001(A) 18 Mengopersikan mesin cetak intaglio GRA :CTK : 002(A) 19 Mengopersikan mesin cetak rotogravure GRA :CTK : 003(A) 20 Mengopersikan mesin cetak flexography GRA :CTK : 004(A) 21 Mengopersikan mesin pad printing GRA :CTK : 005(A) 22 Mengoperasikan mesin cetak offset lembaran (sheet) GRA :CTK : 006(A) 23 Mengoperasikan mesin cetak offset gulungan (web) GRA :CTK : 007(A) 24. Mengoperasikan mesin cetak digital GRA :CTK : 008(A) 25 Memproduksi cetakan dengan cetak saring /sablon GRA :CTK : 009(A)
Untuk Bagian/ Kelompok Purna Cetak
No. Judul Unit Kode Unit 27 Mengerjakan pelipatan lembar cetakan dengan mesin. GRA :PUR : 002(A) 29 Menyusun-gabung lembar cetakan dengan mesin. GRA :PUR : 004(A) 30 Mengerjakan laminating. GRA :PUR : 005(A) 31 Memvernis. GRA :PUR : 006(A) 33 Memotong kertas dengan mesin otomatis. GRA :PUR : 008(A) 35 Menjilid dengan mesin jilid lem panas GRA :PUR : 010(A) 36 Menjilid dengan mesin jilid jahit kawat. GRA :PUR : 011(A) 37 Menjilid dengan mesin jilid jahit benang. GRA :PUR : 012(A) 38 Membuat pisau pon/ ril/ embossing cetak. GRA :PUR : 013(A) 39 Mengepon hasil cetak dan hasil embos. GRA :PUR : 014(A) 40 Mengelem hasil dari pon (kemasan lipat) secara manual. GRA :PUR : 015(A) 41 Mengelem hasil dari pon (kemasan lipat) dengan mesin. GRA :PUR : 016(A)
Untuk Bagian/Kelompok Pendukung/ Support Unit
No. Judul Unit Kode Unit 44 Melakukan persiapan dan pemeliharaan ruang kerja GRA :SUP : 003(A) 45 Melakukan komunikasi di tempat kerja GRA :SUP : 004(A) 46 Mengurus administrasi dan kesekretariatan pemasaran GRA :SUP : 005(A) 52 Mengoperasikan komputer GRA :SUP : 011(A)
150
3. Juru Pengawas Pelaksana, memiliki kompetensi :
Untuk Bagian/ Kelompok Pracetak No Judul Unit Kode Unit 1 Menindaklanjuti konsep desain/ optimasi desain brief GRA :PRA : 001(A)
Untuk Bagian/ Kelompok Pendukung/ Support Unit No. Judul Unit Kode Unit 42 Mengaplikasikan prinsip keselamatan & kesehatan kerja GRA :SUP : 001(A) 43 Mengaplikasikan standar kualitas GRA :SUP : 002(A) 47 Melaksanakan internal pekerjaan pemasaran GRA :SUP : 006(A) 48 Melaksanakan pekerjaan penjualan GRA :SUP : 007(A) 49 Merencanakan dan mengendalikan produksi GRA :SUP : 008(A)
151
E. Pedoman Umum Pengujian dan Sertifikasi Standar Kompetensi. Pedoman ini merupakan acuan dalam pelaksanaan pengujian dan sertifikasi kompetensi
oleh Lembaga/ Unit Sertifikasi Kompetensi Personel/ Profesi, agar dalam melaksanakan
pengujian selalu mengikuti prinsip-prinsip dasar pengujian, taat azas dan absah serta da-
pat dipertanggung jawabkan.
1. Standar Kompetensi. Kompetensi adalah kemampuan individual/ orang perorangan untuk mengerjakan suatu
tugas / pekerjaan yang dilandasi oleh ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap, sesuai
unjuk kerja yang dipersyaratkan.
Dalam perkembangan teori belajar Benyamin Bloom’s dikembangkan lebih lanjut ber-
sama para pakar psikologi pendidikan, yang kemudian menghasilkan suatu konsep awal
Standar Kompetensi. Standar kompetensi adalah pernyataan-pernyataan mengenai pelak-
sanaan tugas/ pekerjaan di tempat kerja yang digambarkan dalam bentuk hasil keluaran
(output) sebagai berikut :
- Apa yang diharapkan dapat dilakukan oleh pekerja.
- Tingkat kesempurnaan pelaksanaan kerja yang diharapkan dari pekerja.
- Bagaimana menilai bahwa kemampuan pekerja telah berada pada tingkat yang diha-
rapkan.
Standar Kompetensi dapat didefinisikan sebagai suatu kemampuan yang dilandasi oleh il-
mu pengetahuan, keterampilan dan didukung sikap kerja serta penerapannya ditempat ker
-ja yang mengacu pada unjuk kerja yang dipersyaratkan. Standar Kompetensi merupakan
rumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki seseorang/ orang perorangan untuk
melakukan suatu tugas/ pekerjaan yang dilandasi oleh ilmu pengetahuan, keterampilan
dan didukung sikap, serta penerapannya sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.
Standar Kompetensi tidak berarti hanya kemampuan menyelesaikan suatu tugas, tetapi
dilandasi pula bagaimana serta mengapa tugas itu dikerjakan. Dengan kata lain standar
kompetensi meliputi faktor-faktor yang mendukung, seperti pengetahuan dan kemam-
152
puan untuk mengerjakan suatu tugas dalam kondisi normal di tempat kerja serta kemam-
puan mentransfer dan menerapkan kemampuan dan pengetahuan pada situasi dan ling-
kungan yang berbeda. Dengan dikuasainya standar kompetensi tersebut oleh seseorang/
orang perorangan, maka yang bersangkutan akan mampu :
- Bagaimana mengerjakan suatu tugas/pekerjaan.
- Bagaimana mengorganisasikannya agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan.
- Apa yang harus dilakukan, bilamana terjadi sesuatu yang berbeda dengan rencana
semula.
- Bagaimana menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan masalah
dan atau melaksanakan tugas/pekerjaan dengan kondisi yang berbeda.
Standar Kompetensi dapat dimanfaatkan pada Lembaga Pendidikan dan Pelatihan, Peru-
sahaan dan Lembaga Sertifikasi Kompetensi Personel.
- Pada Lembaga Pendidikan dan Pelatihan : Standar Kompetensi dimanfaatkan sebagai
acuan dalam penyusunan Kurikulum dan pengembangan pengajaran, serta sekaligus
mendorong konsistensi dalam penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan, dan pene-
tapan Kualifikasi Pendidikan dan atau Pelatihan.
- Pada Dunia Usaha/ Perusahaan : Standar Kompetensi dimanfaatkan sebagai alat mana
-jemen, terutama dalam :
• Menentukan organisasi kerja dan perancangan jabatan.
• Membantu dalam evaluasi/penilaian karyawan dan pengembangannya.
• Membantu dalam rekrutmen
• Mengembangkan program Pelatihan yang khas/spesifik sesuai kebutuhan
Perusahaan.
- Pada Lembaga Sertifikasi Kompetensi Personel : Standar Kompetensi dimanfaatkan
sebagai acuan dalam penyusunan:
• Klasifikasi dan Kualifikasi
• Kriteria pengujian dan instrumen/alat ukur pengujian.
153
2. Gambaran Umum Sistem Pengujian. Hasil akhir suatu pelaksanaan pengujian sebagai bagian dari penilaian/ pengujian ser-
tifikasi adalah untuk konfirmasi atau jaminan bahwa seseorang dapat melaksanakan suatu
tugas di tempat kerja sesuai dengan standar yang dinyatakan dalam Standar Kompetensi
sektor industri/ usaha yang relevan.
Peran sistem pengujian adalah sebagai acuan prinsip-prinsip, metode pengujian, dan
aturan-aturan pelaksanaan penilaian/ pengujian sertifikasi yang dibutuhkan, agar proses
penilaian/ pengujian dapat dijamin berdasarkan Standar Kompetensi, dilaksanakan secara
adil, valid, dan konsisten.
3. Prinsip Dasar Pengujian Kompetensi. 3.1. Prinsip-prinsip Pengujian
Dalam melaksanakan pengujian harus memenuhi prinsip-prinsip: dapat dipercaya,
fleksibel, adil, dan valid , agar supaya :
- dapat dipercaya, maka metode dan prosedur pengujian harus meyakinkan, sehingga
Standar Kompetensi dapat dilaksanakan secara konsisten.
- fleksibel, maka pengujian harus dapat dilaksanakan di tempat kerja, di kelas, atau per-
paduan dari keduanya, serta memberikan keleluasaan tentang: bagaimana, di mana, dan
kapan kompetensi tersebut dicapai/diperoleh.
- adil, maka pengujian tidak boleh ada pembedaan perlakuan antara satu peserta dengan
lainnya.
- valid, pengujian harus menguji apa yang seharusnya ditetapkan untuk diuji. Bukti-bukti
yang berkaitan dengan standar yang diujikan harus dikumpulkan secara seksama.
Beberapa prinsip pengujian berikut ini yang perlu diikuti bila menyelenggarakan pengu -
jian dan akan menjadi acuan dalam mengkaji ulang sistem pengujian itu sendiri, adalah :
Proses yang transparan: Penguji dan peserta ujian harus sama-sama mengetahui dan
menyadari apa yang akan diujikan, serta proses dan prosedur pelaksanaannya. Peserta
154
ujian juga harus menyadari bahwa yang bersangkutan memiliki hak sanggah, bila merasa
tidak diperlakukan sesuai dengan aturan yang diberlakukan.
Memiliki validitas: Pengujian dapat dianggap valid apabila mereka menguji apa yang
seharusnya diujikan. Penguji harus sepenuhnya menyadari bahwa apa yang harus diu-
jikan, di mana secara jelas dan rinci dapat mengumpulkan bukti-bukti yang dibutuhkan se
-bagai dasar untuk mempertimbangkan bahwa yang bersangkutan telah mencapai kom-
petensi yang dimaksud.
Dapat dipercaya: pengujian dilakukan secara konsisten, di mana formulasi metode dan
prosedur yang digunakan dapat mengukur kompetensi seseorang dengan berbagai kon-
teks pekerjaan dengan perlakuan yang sama.
Fleksibel: pengujian yang dilakukan harus memiliki keleluasaan dalam penerapannya,
serta dapat dilaksanakan dengan berbagai kondisi serta situasi sepanjang masih dalam ba-
tas yang dituntut oleh standar dimaksud.
Berkeadilan: pengujian dapat dikatakan adil bila dalam penyelenggaraannya mem-
berikan perlakuan yang sama terhadap semua peserta. Setiap individu harus secara jelas
memahami apa yang diujikan dan proses untuk pengujiannya. Pengujian harus didasarkan
pada bukti-bukti yang dikumpulkannya dan tidak berdasar pada faktor subjektif kemam-
puan individu seseorang.
Praktis: pengujian yang dilaksanakan tidak berarti harus mahal dan menyita waktu, ter-
utama bagi peserta ujian atau pihak lain yang terkait dalam proses. Pengujian harus prak-
tis untuk peserta ujian dan penyelenggara pengujian.
3.2. Metode Pengujian. Metode yang digunakan dalam pengumpulan bukti-bukti harus tepat dalam konteks de-
ngan penguji dan yang diuji. Metode-metode tersebut meliputi :
• Pemberian pertanyaan mengenai pekerjaan berdasarkan Instruksi Kerja/ SOP ( Stan
dard Operation Procedure) atau W.I. (Work Instruction)
• Menggunakan Portofolio.
155
• Penugasan untuk mengungkap penugasan dalam :
- Mengumpulkan dan mengolah informasi.
- Menyampaikan informasi
- Merencanakan dan mengatur kegiatan
- Bekerjasama dalam tim
- Menggunakan ide, teknik dan teknologi yang relevan
- Memecahkan masalah.
• Observasi (wajib)
• Wawancara (wajib)
3.3. Bahan Acuan untuk Pengujian. Bahan acuan untuk pengujian kompetensi adalah standar kompetensi yang ditetapkan dan
diberlakukan oleh instansi/institusi yang berwenang. Standar kompetensi tersebut mem-
berikan uraian secara rinci tentang kompetensi berdasarkan pada tingkat kesulitan dan
cakupan pekerjaan yang dapat ditanganinya, serta kemungkinan pelaksanaannya di dalam
atau di luar tempat kerja [ on atau off the job ]
3.4. Kualifikasi Penguji. Pengujian atau penilaian terhadap angkatan kerja dan atau tenaga kerja dilakukan oleh
tim penilai/ asessor, yang diangkat dan diberi tugas oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi
Personel.Penilai/ Asessor yang ditunjuk harus memenuhi persyaratan kualifikasi minimal,
antara lain:
• Menguasai kualifikasi dan unit-unit kompetensi yang akan diujikan.
• Memiliki pengetahuan tentang kebijakan dan program serta kegiatan dibidang in-
dustri; dimana unit kompetensi tersebut diterapkan
• Memiliki pengetahuan kerja dan kebijakan yang berlaku di industri yang bersang-
kutan.
• Memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan pengujian/ penilaian
meliputi, perencanaan, penyelenggaraan dan pengkajian pengujian.
156
3.5. Panduan Penyelenggaraan Pengujian. Beberapa langkah yang harus dilakukan dalam menyelenggarakan pengujian yaitu : • Identifikasi Standar Kompetensi Bidang Teknologi Informatika yang akan diujikan.
• Bila dianggap perlu, identifikasi standar khusus yang dirancang untuk keperluan
tertentu yang akan diujikan.
• Memformulasikan Standar Kompetensi ke dalam instrumen pengujian sesuai dengan
format dan metode yang disepakati.
Di dalam melaksanakan pengujian perlu diperhatikan hal-hal berikut :
- Perlu ada Tata cara dan Prosedur penilaian serta kriteria yang objektif dalam
penilaian. Dan Penilaian harus efektif dan efisien
• Semua pemohon harus mendapatkan pelayanan yang sama dan tidak
memihak/ berbeda pelayanan.
• Penilai harus mempunyai kompetensi sebagai penilai dan dalam keadaan sehat
jasmni dan rochani.
• Harus ada kriteria objektif dalam Penilaian.
• Harus mempunyai pemahaman yang sama tentang kualitas dari yang dinilai.
- Harus mempunyai Prosedur dan Petunjuk tata cara pengambilan dan pengumpulan
bukti-bukti tentang Kompetensi
• Kapan dilakukan pengumpulan bukti-bukti
• Dimana dilakukan pengumpulan bukti-bukti.
• Siapa yang mengumpulkan
- Menentukan Standar : ada 3 standar penting, yaitu kuantitas, kualitas dan tingkat
kesalahan; ada 2 tahap penilaian, yaitu Pengumpulan bukti-bukti dan Penilaian.
Penialain Kompetensi meliputi :
• Pengembangan kriteria pelaksanaan
• Pengembangan kriteria penilaian
• Pengumpulan bukti-bukti
• Penilaian
157
- Keabsahan dan Pertanggung jawaban Penilaian : Keabsahan ;
- Apakah intrumen penilaian itu benar mengukur kompetensi tertentu.
- Prosedur Penilaian harus valid dan tidak ada kesalahan.
- Membuat sertifikat, membuat prakiraan keadaan masa mendatang yang mempunyai pe-
ngertian, bahwa Lembaga Sertifikasi/ Penilai mengizinkan siapapun untuk melihat/ me-
meriksa sertifikat, untuk membuat suatu gambaran tentang penampilan kerja seseorang
yang memegang sertifikat tersebut di masa mendatang.
- Penilaian dalam arti teknis harus valid dan Sertifikat harus mempunyai batas waktu ma-
sa berlaku. (pemegang sertifikat bila tidak menggunakan keterampil-annya/ berhenti
dari pekerjaan tsb, pindah posisi jabatan yang kompetensinya berbeda dll., maka hasil
unjuk kerjanya akan menurun). Untuk memperpanjang bisa dengan memberikan
laporan masih melakukan pekerjaan sesuai kompetensi dan unjuk kerjanya, artinya
menunjukkan kom-petensinya terpelihara.
- Dalam melakukan pengujian tertulis tentang Teori pada beberapa situasi mungkin ada
gunanya, tetapi bila tidak berhati-hati, maka laporan yang dibuat berdasarkan/
merupakan kemampuan dalam mengerjakan ujian tertulis dan bukannya berdasarkan
kompetensi yang telah ditetapkan bagi pemohon/peserta ujian.
Pertanggung jawaban :
- Apa yang dapat dikatakan penilaian yang dapat dipercaya dalam konteks penilaian
kompetensi.
- Pertanggungjawaban dapat berarti pula adanya kesamaan hasil penilaian yang di-
lakukan penilai yang satu dengan penilai yang lain atau bila penilaian dibuat oleh
penilai yang sama pada hari yang lain ( berikutnya ).
- Menjaga kerahasiaan tentang orang yang dinilai adalah hal yang perlu dipertanggung -
jawabkan oleh Penilai.
- Untuk meningkatkan pertanggung jawaban, maka perlu :
- Pembentukan kriteria yang disetujui.
- Pengukuran ulang.
- Banyak pelatihan dan kegiatan penilaian bagi Penilai.
- Pembentukan Kriteria yang objektif adalah hal yang sangat penting .
158
Efektivitas biaya :
Untuk meningkatkan pertanggung jawaban penilaian, umumnya melibatkan banyak o-
rang dalam proses pengujian dan penilaian dan sering terjadi pengulangan pengu-
jian/penelaahan berkali-kali untuk mendapatkan data yang akurat,tetapi manfaat ini me-
nyebabkan biaya meningkat. Untuk itu perlu meningkatkan pertanggung jawaban, tanpa
pengeluaran biaya yang tidak perlu, dengan tetap memperhatikan efektivitas biaya.
Metode Penilaian :
Penilaian harus berhubungan erat dengan penampilan kerja dalam pekerjaan (memang ini
memerlukan waktu dan latihan bagi Penilai) Hal ini harus menjadi pernyataan-pernyataan
yang objektif dan kriteria penilaian yang membuat per-nyataan objektif tersebut dapat
diukur.
Melaporkan dan menyimpan data :
Sistem manajemen informasi yang digunakan untuk menyimpan informasi me-ngenai
berbagai kegiatan penerapan standar kompetensi. Selama tahap pengem-bangan dapat
digunakan untuk menyimpan data-data peserta dan mencatat hasil masing-masing peserta
ujian serta memantau yang telah diberi sertifikat, se-hingga mempunyai gambaran
menyeluruh mengenai unjuk kerja Unit sertifikasi kompetensi personel dan sekaligus
untuk melakukan evaluasi dan perencanaan program berikutnya. Laporan antara lain
memuat :
• Melaporkan pelaksanaan Program Pengujian.
• Melaporkan jumlah dan kompetensi apa saja yang telah diujikan.
• Melaporkan tingkat kualifikasi kompetensi yang telah dilaksanakan dan hasil
yang diperlihatkan para peserta uji.
• Melaporkan kriteria dan instrumen uji dengan materi interpretatif yang cocok.
Pemeliharaan Standar :
Standar-standar yang dipakai dijaga/ dipelihara bukan berarti statis, tetapi dinamis sesuai
dengan perkembangan/ perubahan yang terjadi.
159
4. Tata Cara Penilaian. 4.1. Metoda Penilaian :
Metoda penilaian yang umum mencakup :
• Pengamatan ditempat kerja
• Pada sistem kerja tiruan ( Simulator )
• Pada alat latihan-latihan praktis
• Penilaian lisan dan tulisan (penilaian ini sebatas untuk mengetahui latar belakang)
• Portofolio.
Menerapkan suatu pendekatan terpadu terhadap penilaian Kompetensi sebagai
kemampuan yang dapat diambil serta paduan berbagai macam Pengetahuan, keterampilan
dan sikap untuk dipakai/ diterapkan di tempat kerja.Tugas tugas kemudian dinilai, demi-
kian pula kemampuan dalam :
• Menangani sejumlah tugas
• Berhadapan dengan situasi beragam.
• Mengkoordinasi dan mengorganisasi pekerjaan.
• Berhadapan dengan berbagai kemungkinan, seperti gangguan dll.
• Bergaul dengan kelompok-kelompok dan pribadi-pribadi.
• Mengikuti sayarat-syarat pekerja,kesehatan , keamanan dan keselamatan.
• Berkomunikasi secara efektif
4.2. Keterampilan Perusahaan : Keterampilan perusahaan umumnya meliputi :
• Mendapatkan akses dalam menuju dan menggunakan informasi.
• Menyesuaikan diri dengan perubahan dan mengelola perubahan.
• Berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulisan
• Mengelola waktu
• Memakai strategi-strategi belajar
• Mengatasi permasalahan
160
• Bekerja sebagai bagian dari sebuah Tim. ( masing-masing dibagi kedalam 4
kemampuan )
4.3. Jenis-Jenis Keterampilan: • Keterampilan dalam melakukan tugas
• Keterampilan mengelola tugas
• Ketempilan mengelola gangguan atau hal-hal yang kebetulan.
• Keterampilan dalam lingkungan pekerjaan.
4.4. Kriteria Prestasi : Penilaian akan efektif bila seluruh penilai memahami dengan benar dan konsisten tentang
kriteria prestasi.
161
F. Lampiran : Daftar Pustaka.
1. Rustamsjah, DR, Kebutuhan Litbang dalam Bidang Teknologi Grafika, Puslitbang
Teknologi Terapan – LIPI, Peneliti LIPI ( APU ), 1996. 2. Gitosardjono, Sukamdani S., DR, Pengamatan Prospek Industri Cetak di Indonesia,
Makalah Simposium Nasional : Teknologi Cetak, ITB, 1996. 3. Sitanggang F, Drs,Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Bidang Teknologi
Grafika di Indonesia, Makalah Simposium Nasional : Teknologi Cetak , ITB,1996
4. Lesilolo F.G, Ir.,SE, Kebutuhan Riset dan Pengembangan dalam Teknologi Grafika,
Makalah Simposium Nasional : Teknologi CetaK, ITB, 1996. 5. Karttunen,Simo, The Future Trends of Graphics and Printing Technology, VTT
Information Technology ESPOO, Finland, 1996. 6. Suparman,BSc, Perkembangan Teknologi Grafika, Perum Peuri, Jakarta, 1996. 7. Aribowo, Tungky, Ir, Prospek Desain dan Teknologi Cetak dalam Pengembangan
Produk Industri dan Perdagangan, Makalah Pengarahan Men-perindag/ Simposium Nasional : Teknologi Cetak, ITB, 1996.
8. Triwiharto,Ir., Aplikasi Teknologi Cetak dalam Berbagai Industri, PT. Indoprima,
Jakarta, 1996. 9. Durant,W.R., Printing : A guide to systems and their uses, Butler & Tenner Ltd,
Frome & London, 1989. 10. Scheder, George, Perihal Cetak Mencetak, Penerbit Kanisius, Yogyakarta, 1978. 11. Scheder, George, Matematika Cetak Mencetak, Penerbit Kanisius, Yogyakarta, 1978. 12. Craig, James, Production for the graphic designer, Watson – Guptill Publications,
New York, 1986. 13. -----------, Dokumen Simposium Teknologi Cetak : Kini dan Masa Depan, ITB &
Perum Peruri, Bandung, 1996. 14. Competency Standards – ANTA ( Australian National Training Authority ): Printing
and Graphic Arts, http://www.anta.gov.au/auxilary.asp?qsID=179
162
15. Graphic Arts Information Network ( GAIN ) : National Counci for Skill Standards in Graphic Communications, Print Wire, Heilderberg USA, http://www.gain.net/training_meetings/about_ness.hmtl
16. The Secretary of State for Education and Employments Skills Task Force, UK,
Employers Skill Survey : Case Study Skill Standards in Graphic Printing 17. Skill for each of the six levels of Bloom’s Taxonomy, Councelling Services –
University of Victoria, [ www.coun.uvic.ca/learn/program/hndouts/bloom.hmtl ] 18. Bloom at al’s Taxonomy of the Cognitive Domain ( BillHuitt ) : [ www.valdosta.peachnet.edu/~whuitt/psy702/cogsys/bloom.hmtl ] 19. Bloom’s Taxonomy [ DLRN Technology Resource, Chapter 4,
http:/www.wested.org/tie/dlrn/blooms.hmtl ] 20. Krathwohl,David R.,Benjamin S.Bloom, and Bertram B. Masia, Taxonomy of
Educational Objectives: The Classification of Educational Goal. Handbook II: Affective Domain. New York: David Mckay Co., Inc., 1964.
21. The National Skill Standards Board ( NSSB ), USA : Information Technology & the
Labour’s Graphic Printing Skill Standard Project. 22. William, Hall and Mark, C.W. Werner : Key Competencies. 23. US Department of Labours : The Skill Standards for Operators and Technicions of
Graphic Printing. 24. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nasional ( Depdiknas/ Ditmenjur ) :
Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ), 1993.