Dody Firmanda 2011 - RSUD A. Wahab Sjahranie Samarinda Pelatihan Dan Workshop Clinical Pathways

8/6/2019 Dody Firmanda 2011 - RSUD A. Wahab Sjahranie Samarinda Pelatihan Dan Workshop Clinical Pathways

http://slidepdf.com/reader/full/dody-firmanda-2011-rsud-a-wahab-sjahranie-samarinda-pelatihan-dan-workshop 1/38





Penyusunan Clinical Pathways Rumah Sa

Dr. Dody Firmanda, Sp.A, MA

Ketua Komite Medik

RSUP Fatmawati, Jakarta.

Pendahuluan

Menjaga mutu layanan medis (dalam hal ini quality assurance d

medis) yang mencakup standar pelayanan medis, audit medis d

mutu berkesinambungan. Maka diperlukan suatu instrum

merangkum seluruh kegiatan dan upaya tersebut dpenyelenggaraan layanan kesehatan di rumah sakit melalui Clin

Clinical Pathways tersebut merupakan kombinasi pertemua

Governance dan Sistem Pembiayaan Casemix . INA-DRG

Departemen Kesehatan RI untuk sistem pembiayaan berdasar

sistem casemix. Sistem casemix adalah suatu cara sist

berdasarkan pengelompokan jenis diagnosis kasus yang h

ringkasnya sistem casemix terdiri dari 3 komponen utama – y

diagnosis (ICD 10) dan prosedur tindakan (ICD 9 CM), pemb

yang dapat berupa top-down approach, activity based co

kombinasi keduanya, dan clinical pathways . Untuk saat ini

disusun berdasarkan data dari 15 rumah sakit vertikal Depk

dan rumah sakit khusus) telah berhasil membuat 23 MDC (MCategories) .

Upaya tersebut memang belum sempurna dan belum mencer

keadaan seluruh pelosok tanah air – namun sebagai titik to



DRG akan terus bergulir dan berkembang sesuai tuntutan

layanan kesehatan baik nasional maupun regional.1

Sistem Casemix adalah suatu cara mengelola sumber day

seefektif mungkin dalam memberikan layanan kesehatan y

kepada masyarakat berdasarkan pengelompokkan spektrum d

yang homogen dan prosedur tindakan yang diberikan. 2,3,4,5,6 Ivariasi sistem casemix untuk Indonesia yang disusun berdas

15 rumah sakit vertikal, mempergunakan ICD 10 untuk diagn

CM untuk prosedur tindakan serta biaya berdasarkan tarif ya

waktu tersebut. Untuk masa yang akan datang, bila telah ber

seluruh clinical pathways – maka INA DRG akan lebih disemp

menghitung DRG Relative Weight dan Casemix Index serta Bpengelompokkan jenis penyakit dan selanjutnya dapat

(benchmarking) cost efficiency antar rumah sakit dalam mem

kesehatan yang sama.

Adapun peran profesi dalam sistem pembiayaan Casemix I

dilihat sebagaimana dalam Gambar 1 berikut.

1 Firmanda D. Sosialisasi INA DRG: Konsep INA-DRG dan keterkaitannya deng

pelayanan di rumah sakit. Disampaikan pada Acara Rapat Kerja Kesehatan daerahKesehatan Provinsi Riau Tahun 2009 di Hotel Grand Elite Kompleks Riau Business

5 M t 2009



Gambar 1. Peran profesi dengan membuat Clinical Pathways da

sebagai sistem pembiayaan Casemix.7

Standar Pelayanan Kedokteran dan Panduan Praktik Klinis

Dengan terbitnya Peraturan Menteri Kesehatan



Komite Medis dan ditetapkan penggunaannya di rumah saki

pimpinan (direktur). Secara sederhana peraturan tersebu

sebagaimana dalam Gambar 2 berikut.

Gambar 2. Ringkasan Peraturan Menteri Kesehatan

1348/MENKES/PER/IX/2010 t t St d P l K d



Standar Prosedur Operasional untuk profesi medis di rum

bentuk Panduan Praktik Klinis8 - pada umumnya dapat diadop

Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) yang telah dibuat

profesi masing masing, tinggal dicocokkan dan disesuaikan

sarana dan kompetensi yang ada di rumah sakit. Bila PNPK ya

oleh organisasi profesi tersebut dan telah disahkan oleh Men

RI serta sesuai dengan kondisi rumah sakit – maka tinggal anggota profesi (SMF) terkait sebagai Panduan Praktik K

disahkan penggunaannya di rumah sakit oleh direktur rumah sa

Namun bila PNPK tersebut belum ada atau tidak sesuai

rumah sakit atau dalam PNPK belum mencantumkan jenis peny

dengan keadaan epidemiologi penyakit di daerah/rumah samaka profesi di rumah sakit tersebut wajib membuat Pandua

(PPK) untuk rumah sakit tersebut dan disahkan penggunaannya

oleh direktur rumah sakit.

Dalam menyusun PNPK dari organisasi profesi maupun PPK untu

profesi medis memberikan pelayanan keprofesiannya secara

effectiveness) dalam hal menegakkan diagnosis dan memberdasarkan pendekatan evidence-based medicine . Sec

langkah tersebut sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 3 be





Sedangkan Format Panduan Praktik Klinis (PPK) adalah sebagai

berikut dalam Gambar 4 sampai 6.







Proses selanjutnya setelah menyusun Panduan Praktik Klin

Sakit adalah membuat Clinical Pathways sebagai salah satu

Sistem Casemix (INA DRG) yang saat ini dipergunakan

Pemeliharaan Kesehatan (Jamkesmas) di rumah sakit.

Menjaga mutu layanan medis (dalam hal ini quality assurance d

medis) yang mencakup standar pelayanan kedokteran, aupeningkatan mutu berkesinambungan. Maka diperlukan suatu

dapat merangkum seluruh kegiatan dan upaya tersebut

penyelenggaraan layanan kesehatan di rumah sakit melalui Clin

Clinical Pathways tersebut merupakan kombinasi pertemua

Governance dan Sistem Pembiayaan Casemix . INA-DRGDepartemen Kesehatan RI untuk sistem pembiayaan berdasar

sistem casemix. Sistem casemix adalah suatu cara sist

berdasarkan pengelompokan jenis diagnosis kasus yang h

ringkasnya sistem casemix terdiri dari 3 komponen utama – y

diagnosis (ICD 10) dan prosedur tindakan (ICD 9 CM), pemb

yang dapat berupa top-down approach, activity based co

kombinasi keduanya, dan clinical pathways .

Untuk saat ini INA-DRG yang disusun berdasarkan data dari

vertikal Depkes RI (tipe A, B dan rumah sakit khusus)

membuat 23 MDC (Major Diagnostic Categories) . Upaya te

belum sempurna dan belum mencerminkan realitas keadaan

tanah air – namun sebagai titik tonggak awal, hal tersebut mkeberhasilan dalam membuat suatu sistem pembiayaan lay

rumah sakit dan usaha baik menuju kepastian dan dapat d

ditingkatkan kualitas maupun validitas datanya yang repre

Indonesia. Sebagai sistem yang baru lahir INA-DRG akan ter



Sistem Casemix adalah suatu cara mengelola sumber day

seefektif mungkin dalam memberikan layanan kesehatan y

kepada masyarakat berdasarkan pengelompokkan spektrum d

yang homogen dan prosedur tindakan yang diberikan. 10,11,12,13,14

Casemix is a crucial tool that will help in managing hea

resources effectively, and in so doing keep heaaffordable. It is a fairer means of allocating resourc

takes into account the wide spectrum of disease con

their varying degrees of severity, and significant

variables such as age and gender. Changing needs and

patterns are considered under the Casemix syste

dynamism and responsiveness of the Casemix systefrom the fact that Casemix allocation rules are based

collected from actual service provider workloa

community disease patterns in the local context. Th

refine and adjust the system when necessary to suit

circumstances.27-31

Secara ringkas INA-DRG adalah variasi sistem casemix untuk

disusun berdasarkan data dari 15 rumah sakit vertikal, memp

10 untuk diagnosis dan ICD 9 CM untuk prosedur tindak

berdasarkan tarif yang berlaku pada waktu tersebut. (Gambar



Gambar 7. INA-DRG : Sistem casemix versi Indonesia dkomponen ICD 10, ICD 9 CM, costing dan clinical pathways .

Untuk masa yang akan datang, bila telah berhasil terkumpul

pathways – maka INA DRG akan lebih disempurnakan den

DRG Relative Weight dan Casemix Index serta Baspengelompokkan jenis penyakit sebagaimana dalam Gambar 18

dan selanjutnya dapat membandingkan (benchmarking) cost e

rumah sakit dalam memberkan layanan kesehatan yang sama.





Sehingga secara ringkas akan peranan profesi dalam sist

Casemix INA DRG dapat dilihat sebagaimana dalam Gambar 19

Gambar 9. Peran profesi dengan membuat Standar Pelayanan K(PNPK, SPO dan PPK) dan Clinical Pathways dalam INA DRG se

pembiayaan Casemix.15

STANDAR PE

KEDOKT



Clinical Pathways

Definisi

Clinical Pathways (CP) adalah suatu konsep perencanaan pe

yang merangkum setiap langkah yang diberikan kepada pasi

standar pelayanan medis dan asuhan keperawatan yang berbashasil yang terukur dan dalam jangka waktu tertentu se

sakit.16,17,18

Prinsip prinsip dalam menyusun Clinical Pathways

Dalam membuatClinical Pathways

penanganan kasus pasienrumah sakit harus bersifat:

a. Seluruh kegiatan pelayanan yang diberikan

terpadu/integrasi dan berorientasi fokus terhadap

Focused Care) serta berkesinambungan (continuous of c

b. Melibatkan seluruh profesi (dokter, perawat/

laboratoris dan farmasis)c. Dalam batasan waktu yang telah ditentukan sesuai

perjalanan penyakit pasien dan dicatat dalam bentuk

(untuk kasus rawat inap) atau jam (untuk kasus gawat

emergensi).

d. Pencatatan CP seluruh kegiatan pelayanan yang diberika

secara terpadu dan berkesinambungan tersebut dokumen yang merupakan bagian dari Rekam Medis.

e. Setiap penyimpangan langkah dalam penerapan CP

varians dan dilakukan kajian analisis dalam bentuk audit



f. Varians tersebut dapat karena kondisi perjalanan pe

penyerta atau komplikasi maupun kesalahan medis (med

g. Varians tersebut dipergunakan sebagai salah satu pa

rangka mempertahankan dan meningkatkan mutu pelaya

Clinical Pathways tersebut dapat merupakan suatu Sta

Operasional yang merangkum:a. Profesi medis: Standar Pelayanan Medis dari setiap

Medis/Staf Medis Fungsional (SMF) klinis dan penunjan

b. Profesi keperawatan: Asuhan Keperawatan

c. Profesi farmasi: Unit Dose Daily dan Stop Ordering

d. Alur Pelayanan Pasien Rawat Inap dan Operasi dari S

Staf Medis/Staf Medis Fungsional (SMF), Instala

Manajemen Rumah Sakit.

Langkah langkah penyusunan Clinical Pathways

Langkah langkah dalam menyusun Format Clinical Pathwa

diperhatikan:

1. Komponen yang harus dicakup sebagaimana definisPathways

2. Manfaatkan data yang telah ada di lapangan rumah sa

setempat19 seperti data Laporan RL2 (Data Kead

Pasien) yang dibuat setiap rumah sakit berdasarkan

Pengisian, Pengolahan dan Penyajian Data Rumah Sak

harian untuk:a. Penetapan judul/topik Clinical Pathways yang aka

b. Penetapan lama hari rawat.

3. Untuk variabel tindakan dan obat obatan mengacu k

Pelayanan Medis, Standar Prosedur Operasional dan D



4. Pergunakan Buku ICD 10 untuk hal kodefikasi diagnosis

untuk hal tindakan prosedur sesuai dengan profe

masing.26

Persiapan dalam penyusunan Clinical Pathways

Agar dalam menyusun Clinical Pathways terarah dan mencapaefisien waktu, maka diperlukan kerjasama dan koordinasi a

SMF, Instalasi Rawat Inap (mulai dari gawat darurat, ruan

ruangan tindakan, instalasi bedah, ICU/PICU/NICU) dan sa

(instalasi gizi, farmasi, rekam medik, akuntasi keuangan

sebagainya).

1. Profesi Medis – mempersiapkan Standar Pelayanan Me

sesuai dengan bidang keahliannya. Profesi Medis da

berdasarkan data dari rekam medis diatas -

SPM/SPO, bila belum ada dapat menyusun dulu SPM

kesepakatan.

2. Profesi Rekam Medis/Koder – mempersiapkan buku IC

CM, Laporan RL1 sampai dengan 6 (terutama RL2).

Medis membuat daftar 5 - 10 penyakit utama dan tersedivisi SMF/Instalasi dengan kode ICD 10 serta rerata

berdasarkan data laporan morbiditas RL2.

3. Profesi Perawat – mempersiapkan Asuhan Keperawatan.

4. Profesi Farmasi – mempersiapkan Daftar Formulariu

dose dan stop ordering .

5. Profesi Akuntasi/Keuangan – mempersiapkan Daftar Ta

Setiap varians yang didapatkan akan dilakukan tindak lanju

pelaksanaan audit medis.



CLINICAL PATHWAYS RSUD A. WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA, KA

…………………………………………………

2011Nama Pasien:……………………………………………………

Umur:………………

Berat Badan:……………..kg

Tinggi Ba…………

Diagnosis Awal: ………………………………. Kode ICD 10 : …………………… Renc

Aktivitas PelayananR. Rawat

…………….Tgl/Jam masuk:……………….

Tgl/Jam keluar:……………….

Lama Rwt……... hari

HR 1 HR 2 HR 3 HR 4 HR 5 HR 6 HR 7 HR 8 HR 9

HS .. HS .. HS .. HS .. HS .. HS .. HS .. HS .. HS ..

Diagnosis:

Penyakit Utama

Penyakit Penyerta

Komplikasi Asessmen Klinis:

Pemeriksaan dokter

Konsultasi

Pemeriksaan Penunjang:

Tindakan:

Obat obatan: …………………………… …………………………… …………………………..Nutrisi:

Mobilisasi:

Hasil (Outcome): …………………………..

…………………………..

…………………………..

Pendidikan/RencanaPemulangan:

Varians:




…………………………………………………

2011Nama Pasien:……………………………………………………

Umur:………………





…………….Tgl/Jam masuk:……………….



HR1

HR2

HR3

HR4

HR5

HR6

HR7

HR8

HR9

HR10

HS HS HS HS HS HS HS HS HS HS

Diagnosis:

Penyakit Utama

Penyakit Penyerta

Komplikasi

Asessmen Klinis:

Pemeriksaan dokter

Konsultasi


Tindakan:

Obat obatan: …………………………… …………………………… …………………………..Nutrisi:

Mobilisasi:

Hasil (Outcome):

…………………………..

…………………………..

…………………………..Pendidikan/RencanaPemulangan:Varians:

P t (PPJP) Di i Akhi K d ICD 10 J i Ti




…………………………………………………

2011Nama Pasien:……………………………………………………

Umur:………………




Aktivitas Pelayanan R. Rawat…………….

Tgl/Jam masuk:……………….



Hari Rawat 1 Hari Rawat 2 Hari Rawat 3 Hari Rawat

Hari Sakit: … Hari Sakit: … Hari Sakit: … Hari Sakit: Diagnosis: Penyakit Utama … ……………. …………… …………… …………

Penyakit Penyerta … ……………. …………… …………… …………

Komplikasi … ……………. …………… …………… …………

Asessmen Klinis: Pemeriksaan dokter ………………. …………… …………… …………

Konsultasi ………………. …………… …………… …………

Pemeriksaan Penunjang: ………………. …………… …………… …………

Tindakan: ………………. …………… …………… …………

Obat obatan: …………………………… ……………………………

…………………………..

……………….

……………….

…………….

………………..………………..

………………..

………………..………………..

………………..

………………………………

………………

Nutrisi: ………………. …………… …………… …………

Mobilisasi: ………………. …………… …………… …………

Hasil (Outcome):

………………………….. … ……………. …………… …………… …………

………………………….. … ……………. …………… …………… …………

………………………….. … ……………. …………… …………… …………

Pendidikan/RencanaPemulangan: … ……………. …………… …………… …………

Varians: ……………….

………………

……………

……………

……………

……………

…………

…………

Perawat : Diagnosis Akhir: Kode ICD 10 Jenis Tin




…………………………………………………

2011Nama Pasien:……………………………………………………

Umur:………………





…………….




Hari Rawat 1 Hari Rawat 2 Hari Rawat 3 Hari Rawat 4 Hari R

Hari Sakit: … Hari Sakit: … Hari Sakit: … Hari Sakit: … Hari S

Diagnosis: Penyakit Utama

Penyakit Penyerta

Komplikasi Asessmen Klinis: Pemeriksaan dokter

Konsultasi


Tindakan:

Obat obatan: …………………………… …………………………… …………………………..

Nutrisi:

Mobilisasi:


…………………………..

…………………………..

Pendidikan/RencanaPemulangan:

Varians:




…………………………………………………

2011Nama Pasien:……………………………………………………

Umur:………………




Aktivitas Pelayanan R. Rawat…………….




Hari Rawat1

Hari Rawat2

Hari Rawat3

Hari Rawat4

Hari Rawat5

Hari Sakit.. Hari Sakit.. Hari Sakit.. Hari Sakit.. Hari Sakit..

Diagnosis:

Penyakit Utama

Penyakit Penyerta

Komplikasi Asessmen Klinis:

Pemeriksaan dokter

Konsultasi


Tindakan:

Obat obatan: …………………………… …………………………… …………………………..

Nutrisi:

Mobilisasi:


…………………………..

…………………………..Pendidikan/RencanaPemulangan:

Varians:

Perawat Diagnosis Akhir: Kode ICD 10 Jenis Tin



INSTRUMEN MONITORI

DAN

EVALUASI IMPLEMENTA

CLINICAL PATHWAYS

RSUD A WAHAB SJAHRA



F O R M A T P E N I L A I A N S E L F - A S S E

S S M E N T : M O N I T O R I N G D A N E V A L U A S I

P E N Y U S U N A N

D A N

I M P L E M E N T A S I C L I

N I C A L P A T H W A Y S R

S U D A W A H A B S J A H R A N I E

T a h u n : …

… … … … … … … … … … … … …

N

i l a i S t a n d a r d a n P a r a m e t e r

B u l a n

J a n

F e b

M a r

A p r

M e i

J u n

J u n

A g s

S e p

O k t

N o v

D e s

S

1 P r o f e s i M e d i s

S 1 P 1 K o m i t e M e d i k / S M F

… … . . … … . . … … . .

… … . . … … . . … … . . … … . .

… … . . … … . . … … . . … … . . … … . .

S 1 P 2 S P M / P P K / S P O

… … . . … … . . … … . .

… … . . … … . . … … . . … … . .

… … . . … … . . … … . . … … . . … … . .

S

2 P r o f e s i K e p e r a w a t a n

S 2 P 1 A s u h a n K e p e r a w a t a n

… … . . … … . . … … . .

… … . . … … . . … … . . … … . .

… … . . … … . . … … . . … … . . … … . .

S

3 P r o f e s i A p o t e k e r

S 3 P 1 F o r m u l a r i u m R S

… … . . … … . . … … . .

… … . . … … . . … … . . … … . .

… … . . … … . . … … . . … … . . … … . .

S 3 P 2 U n i t D o s e D a i l y ( U D D )

… … . . … … . . … … . .

… … . . … … . . … … . . … … . .

… … . . … … . . … … . . … … . . … … . .

S 3 P 3 S t o p O r d e r i n g ( S 0 )

… … . . … … . . … … . .

… … . . … … . . … … . . … … . .

… … . . … … . . … … . . … … . . … … . .

S

4 C l i n i c a l P a t h w a y s

S 4 P 1 T i n g k a t R S

… … . . … … . . … … . .

… … . . … … . . … … . . … … . .

… … . . … … . . … … . . … … . . … … . .

S 4 P 2 T i n g k a t S M F

… … . . … … . . … … . .

… … . . … … . . … … . . … … . .

… … . . … … . . … … . . … … . . … … . .

S 4 P 3 K o d e f i k a s i

… … . . … … . . … … . .

… … . . … … . . … … . . … … . .

… … . . … … . . … … . . … … . . … … . .

S 4 P 4 V a r i a n s

… … . . … … . . … … . .

… … . . … … . . … … . . … … . .

… … . . … … . . … … . . … … . . … … . .

J

u m l a h C l i n i c a l P a t h w a y s d i s u s u n :

… … . . … … . . … … . .

… … . . … … . . … … . . … … . .

… … . . … … . . … … . . … … . . … … . .

J

u m l a h C l i n i c a l P a t h w a y s

d i i m p l e m e n t a s i k a n :

… … . . … … . . … … . .

… … . . … … . . … … . . … … . .

… … . . … … . . … … . . … … . . … … . .

J

u m l a h C l i n i c a l P a t h w a y s d i r e v i s i :

… … . . … … . . … … . .

… … . . … … . . … … . . … … . .

… … . . … … . . … … . . … … . . … … . .



DAFTAR ISTILAH

Integrated Clinical Pathways(ICP)

adalah suatu konsep perencaterpadu yang merangkum setiadiberikan kepada pasien berdapelayanan medis dan asuhan keberbasis bukti dengan hasil yang t

jangka waktu tertentu selama di ru

Sistem DRG’s-Casemix adalah sistem pembiayaanpengelompokan dan pembauran pasien dalam hal diagnosis penyerta/komorbid dan komplikastindakan dengan menggunakan kdan ICD 9 – CM serta penghitunpendekatan top-down, activitykombinasi keduanya dari setiapIntegrated Clinical Pathways (ICP)

Clinical Governance (CG) adalah satu kerangka konsep sisrangka mempertahankan dan me

di sarana/fasilitas pelayanan kesedari:1. pengelolaan secara trans

akauntabel2. clinical effectiveness 3. manajemen risiko klinis4. audit medis

5. pendidikan, pengembangaprofesi

Keamanan Pasien (PatientSafety)

adalah proses pelayanan pasien ydari:



S1 Profesi Medis

S1 P1 Komite Medis dan Kelompok Staf Medis (KSM)/Staf M(SMF)/Departemen/Bagian

Nilai Kriteria

0 Belum ada organisasi profesi dalam bentuk K

Kelompok Staf Medis (KSM)/Staf Me(SMF)/Departemen/Bagian

1 Telah ada organisasi profesi dalam bentuk KKelompok Staf Medis (KSM), akan tetapi bdengan yang dianjurkan sebagaimana dMenteri Kesehatan RI Nomor 631/Menkes/SK

Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staff sakit.

2 Telah ada organisasi dan sesuai dengan KKesehatan RI Nomor 631/Menkes/SK/IV/20belum disahkan oleh pimpinan rumah sakSurat Keputusan (SK).

3 Organisasi tersebut telah ada SK pimpinan rtetapi belum melaksanakan tugas, fungsi dan

4 Telah melaksanakan tugas, fungsi dan organisasi tersebut dan ada bukti tertulis

tersebut.

5 Telah melakukan evaluasi dan revisi dari oMedis dan SMF.



S1 P2 Standar Pelayanan Medis (SPM)/Standar Prosedur Opdari Kelompok Staf Medis (KSM)/Staf Medis FuDepartemen/Bagian

Nilai Kriteria

0 Belum ada Format SPM/SPO dari Komite Me

Kelompok Staf Medis (KSM)/Staf Me(SMF)/Departemen/Bagian

1 Telah ada Format SPM/SPO dari Komite MeKelompok Staf Medis (KSM)/Staf Medis FDepartemen/Bagian, akan tetapi belummembuat SPM/SPO sesuai profesinya masin

2 Telah ada SPM/SPO, akan tetapi bpenggunaanya oleh pimpinan rumah sakit daKeputusan (SK).

3 SPM/SPO tersebut telah disahkan penggbentuk SK pimpinan rumah sakit, akasosialisasikan kepada seluruh staf medis bidang profesinya masing masing.

4 Telah melakukan implementasi SPM/SPO tbukti tertulis telah melakukan audit medis.

5 Telah melakukan evaluasi dan revisi dari SPM



S2 Profesi Keperawatan

S2 P1 Asuhan Keperawatan

Nilai Kriteria

0 Belum ada Format Asuhan Keperawatan da

Keperawatan untuk seluruh Kelompok Staf KPenata sesuai dengan bidangnya masing ma

1 Telah ada Format Asuhan Keperawatan daKeperawatan, akan tetapi belum seluruhKeperawatan dan Penata Asuhan Keperbidang masing masing.

2 Telah ada Asuhan Keperawatan, akan tetappenggunaanya oleh pimpinan rumah sakit daKeputusan (SK).

3 Asuhan Keperawatan tersebut telah disahkandalam bentuk SK pimpinan rumah sakit, aksosialisasikan kepada seluruh staf perawat ddengan bidangnya masing masing.

4 Telah melakukan implementasi Asuhatersebut dan ada bukti tertulis telah melakuka

5 Telah melakukan evaluasi dan revisKeperawatan tersebut.



S3 Profesi Apoteker/Farmasis

S3 P1 Daftar Formularium Rumah Sakit

Nilai Kriteria

0 Belum ada Format Daftar Formularium RPanitia/Komite/Tim Farmasi dan Terapi.

1 Telah ada Format Daftar Formularium Rumtetapi tidak melibatkan seluruh perwakilan daprofesi apoteker/farmasis dalam penyFormularium Rumah Sakit.

2 Telah ada Daftar Formularium Rumah Sabelum disahkan penggunaanya oleh pimpi

dalam bentuk Surat Keputusan (SK).

3 Daftar Formularium Rumah Sakit tersebupenggunaannya dalam bentuk SK pimpinan rtetapi belum sosialisasikan kepada seluruh sdan apoteker/farmasis.

4 Ada bukti tertulis telah melakukan monitoringlaporan (feed back) Daftar Formularium Ruma

5 Telah melakukan evaluasi dan revisi DaRumah Sakit .



S3 P2 Unit Dose Daily (UDD)

Nilai Kriteria

0 Belum ada format Unit Dose Daily (UDD) RPanitia/Komite/Tim Farmasi dan Terapi.

1 Telah ada Unit Dose Daily (UDD), akmelibatkan seluruh perwakilan dari KSM/S

apoteker/farmasis dalam penyusunan forma(UDD).

2 Telah ada Unit Dose Daily (UDD), akadisahkan penggunaanya oleh pimpinan rumbentuk Surat Keputusan (SK).

3 Unit Dose Daily (UDD) telah disahkan penggbentuk SK pimpinan rumah sakit, akasosialisasikan kepada seluruh staf profapoteker/farmasis.

4 Ada bukti tertulis telah melakukan monitoring

laporan (feed back) Unit Dose Daily (UDD) .

5 Telah melakukan evaluasi dan revisi Unit Dos



S3 P3 Stop Ordering (SO)

Nilai Kriteria

0 Belum ada format Stop Ordering (SO) dari PFarmasi dan Terapi.

1 Telah ada Stop Ordering (SO), akan tetapiseluruh perwakilan dari KSM/SMF

apoteker/farmasis dalam penyusunan forma(SO).

2 Telah ada Stop Ordering (SO), akan tetapiimplementasinya oleh pimpinan rumah sakSurat Keputusan (SK).

3 Stop Ordering (SO)telah disahkan implembentuk SK pimpinan rumah sakit, akasosialisasikan kepada seluruh staf profapoteker/farmasis.

4 Ada bukti tertulis telah melakukan monitor

Stop Ordering (SO) .

5 Telah melakukan evaluasi dan revisi forma(SO).



S4 Integrated Clinical Pathways (ICP)

S4 P1 Format Integrated Clinical Pathways (ICP) tingkat Ruma

Nilai Kriteria

0 Belum ada Format Integrated Clinical PathwKomite Medis RS.

1 Telah ada Format Integrated Clinical PathwSakit, akan tetapi tidak melibatkan seluruhKSM/SMF, Komite/Bidang Keperawatanapoteker/farmasis dalam penyusunan format

2 Telah ada Format Integrated Clinical Pathwtetapi belum disahkan penggunaanya oleh

sakit dalam bentuk Surat Keputusan (SK).

3 Format Integrated Clinical Pathways (ICPdisahkan penggunaannya dalam bentuk SKsakit, akan tetapi belum sosialisasikan kepprofesi medis, staf perawat/penata dan apote

4 Ada bukti tertulis telah membuat sekurangnIntegrated Clinical Pathways (ICP) yang berbprioritas dan disusun sesuai dengan SPM/SKeperawatan serta Daftar Formularium Ruma

5 Telah melakukan uji coba pelaksaan seku

jenis Integrated Clinical Pathways (ICP) amelaksanakan evaluasi/audit..

6 Ada bukti tertulis telah melaksanakan evalupelaksaan sekurangnya 5 (lima) jenis In



S4 P2 Integrated Clinical Pathways (ICP) tingkat KSM/SMF/De

Nilai Kriteria

0 Belum ada KSM/SMF/Departemen/BagianIntegrated Clinical Pathways (ICP) sesuai foMedis RS.

1 Telah ada sekurangnya setengah KSM/SMF/Departemen/Bagian dengan miniClinical Pathways (ICP) yang berbeda sesdisusun sesuai dengan SPM/SPO dan Asuhserta Daftar Formularium Rumah Sakit.

2 Telah melakukan Integrated Clinical

tersebut di atas akan tetapi belumevaluasi/audit.

3 Ada bukti tertulis telah melaksanakan evaluaIntegrated Clinical Pathways (ICP) di atas.

4 Ada bukti tertulis telah melakukan revisi Clinical Pathways (ICP) di atas..

5 Seluruh KSM/SMF/Departemen/Bagian deIntegrated Clinical Pathways (ICP) yang prioritas dan disusun sesuai dengan SPM/SKeperawatan serta Daftar Formularium Ruma

6 Seluruh KSM/SMF/Departemen/Bagian telahterhadap 3 Integrated Clinical Pathways (ICP

7 Ada bukti tertulis Seluruh KSM/SMF/Departe



S4 P3 Kodefikasi Integrated Clinical Pathways (ICP) tin

Departemen/Bagian berdasarkan ICD 10 dan ICD 9 – CM

Nilai Kriteria

0 Belum ada KSM/SMF/Departemen/Bagiankodefikasi sesuai ICD 10 dan ICD 9 – CM dClinical Pathways (ICP) sesuai format dari K

1 Telah ada kodefikasi sekurangnya setenKSM/SMF/Departemen/Bagian dengan miniClinical Pathways (ICP) yang berbeda sesdisusun sesuai dengan SPM/SPO dan Asuhserta Daftar Formularium Rumah Sakit.

2 Telah melakukan kodefikasi Integrated C(ICP) tersebut di atas akan tetapi belumevaluasi/audit.

3 Ada bukti tertulis telah melaksanakan monterhadap Integrated Clinical Pathways (ICP

4 Ada bukti tertulis telah melakukan feedkodefikasi Integrated Clinical Pathways (ICP)

5 Seluruh KSM/SMF/Departemen/Bagian deIntegrated Clinical Pathways (ICP) yang prioritas dan disusun sesuai dengan SPM/S

Keperawatan serta Daftar Formularium Rumelaksanakan kodefikasi sesuai ICD 10 dan I

6 Bagian Rekam Medik telah melakukan memberikan feed back kep



S4 P5 Varians Integrated Clinical Pathways (ICP) tingDepartemen/Bagian.

Nilai Kriteria

0 Tidak ada catatan tentang varians dalam IPathways (ICP) sesuai format dari Komite M

1 Ada catatan dan pelaporan tenatng varians

2 Ada tindak lanjut atas varians yang ditemuka

3 Ada bukti tertulis telah melakukan feed backdalam Integrated Clinical Pathways (ICP) di

4 Ada bukti tertulis telah melaksanakan revisi I

Pathways (ICP) atas varians di atas.



F O R M A T P

E N I L A I A N S E L F - A S S E S S M E N T : M O N I T O R I

N G D A N E V A L U A S I

P E N Y U S U N A N

D A N

I M P L E M E N T A S I C L I N I C A L P A T H W A Y S

R S U D A W A H A B S J A H

R A N I E

T a h u n :

… … … … … … … … … … … … … …

N i l a i S t a n d a r d a n P a r a m e t e rB u l a n

J a n

F e b

M a r

A p r

M e i

J u n

J u n

A g s

S e p

O k t

N o v

D e s

S 1 P r o f e s i M e d i s

S 1 P 1 K o m i t e M e d i k / S

M F

… … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . .

S 1 P 2 S P M / P P K / S P O

… … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . .

S 2 P r o f e s i K e p e r a w a t a n

S 2 P 1 A s u h a n K e p e r a w

a t a n

… … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . .

S 3 P r o f e s i A p o t e k e r

S 3 P 1 F o r m u l a r i u m R S

… … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . .

S 3 P 2 U n i t D o s e D a i l y

( U D D )

… … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . .

S 3 P 3 S t o p O r d e r i n g ( S 0 )

… … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . .

S 4 C l i n i c a l P a t h w a y s

S 4 P 1 T i n g k a t R S

… … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . .

S 4 P 2 T i n g k a t S M F

… … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . .

S 4 P 3 K o d e f i k a s i

… … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . .

S 4 P 4 V a r i a n s

… … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . .

J u m l a h C l i n i c a l P a t h w a y s d i s u s u n :

… … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . .

J u m l a h C l i n i c a l P a t h w a y s

d i i m p l e m e n t a s i k a n :

… … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . .

J u m l a h C l i n i c a l P a t h w a y s d i r e v i s i :

… … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . . … … . .

Dody Firmanda 2011 - RSUD A. Wahab Sjahranie Samarinda Pelatihan Dan Workshop Clinical Pathways

Documents