Top Banner
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan suatu alat yang sangat penting bagi para pimpinan perusahaan untuk memperoleh informasi-informasi tentang posisi keuangan perusahaan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan selama periode tertentu. Selain itu laporan tersebut yang untuk mendukung tujuan utama dari laporan keuangan adalah untuk mengetahui posisi perkembangan keuangan dan operasional di suatu perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka perlu dianalisa dan diinterpretasikan agar dapat diketahui tentang kinerja suatu perusahaan sehingga planning perusahaan terjadi. Perkembangan serta kemajuan perusahaan dapat dilihat atau dinilai dari laporan keuangan yang dihasilkan oleh pihak manajemen perusahaan yang merupakan alat penyedia informasi keuangan bagi pihak- 1
39

Doc1

Jul 02, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Doc1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laporan keuangan merupakan suatu alat yang sangat penting bagi para

pimpinan perusahaan untuk memperoleh informasi-informasi tentang posisi

keuangan perusahaan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan selama

periode tertentu. Selain itu laporan tersebut yang untuk mendukung tujuan utama

dari laporan keuangan adalah untuk mengetahui posisi perkembangan keuangan

dan operasional di suatu perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka perlu

dianalisa dan diinterpretasikan agar dapat diketahui tentang kinerja suatu

perusahaan sehingga planning perusahaan terjadi.

Perkembangan serta kemajuan perusahaan dapat dilihat atau dinilai dari

laporan keuangan yang dihasilkan oleh pihak manajemen perusahaan yang

merupakan alat penyedia informasi keuangan bagi pihak-pihak yang

berkepentingan, baik pihak intern maupun ekstern untuk menilai posisi keuangan

yang berhubungan dengan kegiatan operasional dan keuangan dari aktivitas

normal perusahaan serta pedoman dalam pengambilan suatu keputusan. Menurut

Munawir (2004:31) laporan keuangan atau data perusahaan akan lebih berarti bagi

pihak-pihak yang berkepentingan apabila data tersebut diperbandingkan untuk dua

periode atau lebih, dan dianalisa lebih lanjut sehingga dapat diperoleh data yang

1

Page 2: Doc1

2

dapat mendukung keputusan yang akan diambil, serta dapat mengetahui gambaran

tentang keuangan perusahaan. Dalam hal ini, yaitu koperasi.

Koperasi dalam perekonomian dunia dianggap unik karena mempunyai

bentuk dan semangat yang berbeda dengan usaha bisnis yang lainnya, seperti

Perseroan Terbatas, CV, Firma dan berbagai bentuk usaha yang lain. Sektor

koperasi diharapkan menjadi suatu wadah perekonomian rakyat yang berasaskan

kekeluargaan dan gotongroyong, yang merupakan ciri khas dari tata kehidupan

bangsa Indonesia. Dalam tata kehidupan ekonomi Indonesia, diharapkan koperasi

dapat berkembang sebagai badan usaha yang sehat serta menjadi soko guru

perekonomian nasional dan mampu berperan sebagai wahana perekonomian

rakyat.

Menurut Undang-Undang No.25 Tahun 1992 tentang perkoperasian Bab 1

Pasal 1, pengertian koperasi adalah “ Badan usaha yang beranggotakan orang

seorang atau badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya berdasarkan

prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas

asas kekeluargaan ”.

Laporan keuangan koperasi merupakan suatu alat yang sangat penting bagi

untuk memperoleh informasi mengenai posisi keuangan dan hasil yang telah

dicapai oleh suatu koperasi. Kondisi keuangan koperasi akan tergambar dalam

laporan keuangan, dari neraca dan laporan sisa hasil usaha serta laporan-laporan

keuangan lainnya. Dengan mengadakan analisis terhadap neraca akan diperoleh

gambaran tentang posisi keuangan, sedangkan analisis terhadap sisa hasil usaha

akan memberikan gambaran tentang hasil atau perkembangan usaha koperasi.

Page 3: Doc1

25

Tujuan utama dari usaha koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan

anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Untuk tujuan tersebut

tercapai berbagai usaha yang dilakukan suatu koperasi agar bermanfaat dan

menguntungkan para anggotanya. Seiring dengan semakin berkembangnya

kegiatan usaha koperasi, maka banyak pihak yang menuntut agar pengelolaan

koperasi secara professional. Pengelolaan secara professional memerlukan adanya

sistem pertanggungjawaban yang baik serta penyajian informasi yang relevan dan

dapat diandalkan guna perencanaan, pengendalian, maupun dalam pengambilan

keputusan. Informasi yang dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan di

dalam pengambilan keputusan dapat diperoleh melalui informasi yang disajikan

oleh pihak manajemen dalam laporan keuangan koperasi, melalui laporan

keuangan tersebut akan diketahui posisi keuangan koperasi serta hasil-hasil yang

telah dicapai, agar dapat memberikan informasi keuangan yang wajar yang

dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan,

Berkaitan dengan hal diatas, maka untuk mengetahui sekaligus menilai

laporan keuangan pada koperasi tersebut digunakan teknik analisis ratio terhadap

laporan keuangan. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengidentifikasikan

setiap kelemahan dari keadaan keuangan yang dapat menimbulkan masalah

dimasa yang akan datang, sehingga dapat diperbaiki dan disampaikan oleh pihak

luar untuk menentukan tingkat kredibilitas atau potensi investasi. Juga analisa

laporan keuangan pada prinsipnya, karena ingin mengetahui tingkat profitabilitas

dan tingkat resiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan. Faktor yang paling

Page 4: Doc1

2

utama dan perlu diperhatikan adalah masalah likuiditas, solvabilitas, dan

rentabilitas.

Rasio keuangan merupakan salah satu bentuk informasi akuntansi yang penting

dalam proses penilaian kinerja keuangan, sehingga dengan rasio keuangan

tersebut dapat mengungkapkan kondisi keuangan suatu perusahaan maupun

kinerja yang telah dicapai perusahaan untuk suatu periode tertentu.

Primer Koperasi Angkatan Laut (PRIMKOPAL) Kota Bengkulu bergerak

dibidang usaha simpan pinjam dan usaha toko, dimana pada akhir periode

akuntansi Primer Koperasi Angkatan Laut (PRIMKOPAL) Kota Bengkulu

melakukan perhitungan terhadap laporan keuangan koperasi. Dalam melakukan

perhitungan laporan keuangan Primer Koperasi Angkatan Laut (PRIMKOPAL)

Kota Bengkulu, tidak melakukan analisis terhadap laporan keuangan. Mengingat

koperasi tidak melakukan analisis, maka penulis tertarik melakukan analisis

terhadap laporan keuangan koperasi.

Tujuan dari analisis laporan keuangan ini adalah untuk memperoleh

informasi data yang akan mendukung keputusan yang akan diambil serta dapat

mengetahui posisi keuangan koperasi dan kemampuan koperasi dalam

menghasilkan keuntungan dalam periode waktu tertentu yang dilihat dari tingkat

likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas. Adapun laporan keuangan yang akan

digunakan sebagai alat untuk menganalisa laporan keuangan koperasi adalah

laporan sisa hasil usaha dan neraca. Hasil dari analisis laporan keuangan koperasi

ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan serta masalah-masalah keuangan

dalam pencapaian tujuan koperasi.

Page 5: Doc1

25

Dalam hal ini pada Primer Koperasi Angkatan Laut (PRIMKOPAL) Kota

Bengkulu yang bergerak pada bidang unit simpan pinjam dan unit toko. Dari

kedua bidang tersebut, penulis hanya memfokuskan pada unit toko yang

menyediakan kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat pada umumnya dan

para anggota pada khususnya.

Melihat pentingnya analisis laporan keuangan yang dapat ditinjau dari

tingkat likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas pada Primer Koperasi Angkatan

Laut (PRIMKOPAL) Kota Bengkulu maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul : “ Analisis Laporan Keuangan Pada Primer Koperasi

Angkatan Laut (PRIMKOPAL) Kota Bengkulu ’’

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini berfokus pada

permasalahan yaitu:

1. Bagaimana laporan keuangan pada Primer Koperasi Angkatan Laut

(PRIMKOPAL) Kota Bengkulu periode 2009-2010 ditinjau dari ratio

likuiditas?

2. Bagaimana laporan keuangan pada Primer Koperasi Angkatan Laut

(PRIMKOPAL) Kota Bengkulu periode 2009-2010 ditinjau dari ratio

solvabilitas ?

3. Bagaimana laporan keuangan pada Primer Koperasi Angkatan Laut

(PRIMKOPAL) Kota Bengkulu periode 2009-2010 ditinjau dari ratio

rentabilitas ?

Page 6: Doc1

2

C. Batasan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini tidak menyimpang dari pokok masalah

maka peneliti membatasi permasalahan pada analisis rasio dengan menggunakan

ratio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas dan masing-masing dibatasi dengan

menggunakan dua rumus, yaitu menggunakan ratio likuiditas dengan rumus ratio

lancar (current ratio) dan ratio cepat (quick ratio), ratio solvabilitas dengan rumus

ratio antara hutang dengan aktiva dan ratio hutang dengan modal sendiri, serta

ratio rentabilitas dengan menggunakan rumus ratio laba usaha (Profit Margin) dan

gross margin ratio. Penelitian ini dilakukan terhadap neraca dan laporan sisa hasil

usaha pada tahun 2009 dan 2010 pada Primer Koperasi Angkatan Laut

(PRIMKOPAL) Kota Bengkulu yang difokuskan pada unit toko.

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui laporan keuangan pada Primer Koperasi Angkatan Laut

(PRIMKOPAL) Kota Bengkulu periode 2009-2010 ditinjau dari ratio

likuiditas.

2. Untuk mengetahui laporan keuangan pada Primer Koperasi Angkatan Laut

(PRIMKOPAL) Kota Bengkulu periode 2009-2010 ditinjau dari ratio

solvabilitas.

3. Untuk mengetahui laporan keuangan pada Primer Koperasi Angkatan Laut

(PRIMKOPAL) Kota Bengkulu periode 2009-2010 ditinjau dari ratio

rentabilitas.

Page 7: Doc1

25

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yaitu:

1. Bagi koperasi

Sebagai bahan masukan bagi pihak manajemen dalam hal ini adalah Primer

Koperasi Angkatan Laut (PRIMKOPAL) Kota Bengkulu, sebagai bahan

pengambilan keputusan pada masa yang akan datang.

2. Bagi peneliti

Menambah pengetahuan dan pengalaman bagi penulis dalam bidang penelitian

dan juga merupakan penerapan dari teori-teori serta pengetahuan yang telah

diterima dan dipelajari selama ini.

3. Bagi pembaca

Menambah pengetahuan pembaca tentang analisis laporan keuangan pada

koperasi primer dan dapat juga dijadikan sebagai bahan referensi bagi penulis

selanjutnya pada permasalahan yang sama.

Page 8: Doc1

2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan alat penting untuk memperoleh informasi

sehubungan dengan posisi laporan keuangan dan hasil yang telah dicapai oleh

perusahaan yang bersangkutan dalam hal ini yaitu koperasi. Namun, suatu laporan

keuangan belumlah dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan yang baik dalam

menentukan keputusan apakah perusahaan yang bersangkutan layak menerima

pinjaman atau tidak, sebab laporan keuangan hanya menampilkan transaksi-

transaksi yang terjadi di dalam aktivitas perusahaan.

Laporan keuangan yang dibuat oleh bagian akunting secara periodik,

biasanya telah mengikuti standar yang telah ditetapkan oleh Standar Akuntansi

Keuangan (SAK) dan berlaku secara umum. Artinya, setiap perusahaan wajib

mengikuti kaidah atau aturan. Namun demikian, bagi perusahaan publik, laporan

keuangan ini harus diaudit oleh akuntan publik untuk menjamin konsistensi sistem

yang digunakan sehingga perkembangan kinerja perusahaan relative lebih

mencerminkan kondisi sebenarnya.

Menurut Baridwan (2000:17) Laporan keuangan adalah ringkasan dari

suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi

keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan

Page 9: Doc1

25

ini dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-

tugas yang dibebankan kepadanya oleh para pemilik perusahaan.

Sedangkan Bastian (2007:63) mengungkapkan laporan keuangan adalah

hasil akhir dari proses akuntansi yang menyajikan informasi yang berguna untuk

pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang berkepentingan.

Menurut Myer dalam bukunya Financial Statements Analysis mengatakan

bahwa yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah : “Dua daftar yang

disusun oleh Akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu

adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar

rugi-laba. Pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-

perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba

yang tidak dibagikan (laba ditahan)”.

Dalam Munawir (2007:5) Laporan keuangan yang disusun oleh

manajemen biasanya terdiri dari :

a. Neraca, yaitu laporan yang menunjukkan atau menggambarkan jumlah

aktiva, hutang, dan modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu.

b. Laporan rugi-laba, yaitu laporan yang menunjukkan hasil-hasil yang

telah dicapai oleh perusahaan serta biaya yang terjadi selama periode

tertentu.

c. Laporan perubahan modal, yaitu laporan yang menunjukkan sumber dan

penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan modal

perusahaan.

Page 10: Doc1

2

Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa laporan keuangan suatu

perusahaan itu adalah media komunikasi dan pertanggungjawaban antara

perusahaan dan para pemilik lainnya yang merupakan dua faktor yang meliputi

neraca dan laporan laba rugi.

Analisis keuangan sangat bergantung pada informasi yang diberikan oleh

laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan perusahaan merupakan salah

satu sumber informasi yang penting disamping informasi yang lain seperti

informasi industry, kondisi perekonomian, pangsa perusahaan, kualitas

manajemen dan lainnya.

Laporan keuangan merupakan bagian dari pertanggungjawaban pengurus

koperasi tentang kehidupan koperasi, adapun pemakai utama dari laporan

keuangan koperasi adalah para anggota koperasi itu sendiri beserta para pejabat

koperasi. Pemakai lainnya yang mempunyai kepentingan terhadap koperasi

diantaranya calon anggota koperasi, bank, kreditur, dan kantor pajak.

Amin Wijaya Tunggal (2000:25) Kepentingan utama laporan keuangan

koperasi terutama adalah :

1. Menilai pertanggungjawaban pengurus.

2. Menilai prestasi pengurus.

3. Menilai manfaat yang diberikan koperasi terhadap anggotanya.

4. Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan jumlah sumberdaya,

karya dan jasa yang akan diberikan kepada koperasi.

B. Tujuan dan Karakteristik Laporan Keuangan

Page 11: Doc1

25

Adapun tujuan dari laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi

keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu

perusahaan. Selain itu tujuan pelaporan keuangan adalah untuk memberikan:

1. Informasi yang berguna dalam keputusan investasi dan kredit.

2. Informasi yang berguna untuk menilai prospek arus kas.

3. Informasi mengenai sumber daya perusahaan dan perubahan dalam

sumber daya tersebut.

Baridwan (2000:4) menyatakan tujuan umum laporan keuangan dapat

dinyatakan sebagai berikut:

1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai

sumber-sumber ekonomi dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.

2. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan

dalam sumber-sumber ekonomi neto (sumber dikurangi kewajiban) suatu

perusahaan yang timbul dari aktivitas-aktivitas usaha dalam rangka

memperoleh laba.

3. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai

laporan didalam mengestimasi potensi perusahaan dalam menghasilkan

laba.

4. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam

sumber-sumber ekonomi dan kewajiban, seperti informasi mengenai

aktivitas pembelanjaan dan penanaman.

5. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan

dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemaki laporan,

Page 12: Doc1

2

seperti informasi mengenai kebijaksanaan akuntansi yang dianut

perusahaan.

Karakteristik laporan keuangan yaitu bersifat semua catatan masa lalu

(historis) atau masa berjalan yang bersangkutan dengan laporan keuangan suatu

perusahaan, baik itu dari fakta-fakta yang ada dari catatan akuntansi, prosedur-

prosedur dari prinsip-prinsip akuntansi, serta kemampuan dari akuntan dalam

perusahaan tersebut.

Menurut Munawir (2007:6) laporan keuangan adalah bersifat historis

serta menyeluruh dan sebagai suatu progress report laporan keuangan terdiri data-

data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi antara lain :

1. Fakta yang telah dicatat (recorded fact)

2. Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi ( accounting

convention and postulate)

3. Pendapat pribadi (personal Judgment)

C. Pihak-Pihak yang Berkepentingan terhadap Laporan Keuangan

Menurut Munawir (2007:2) pihak-pihak yang berkepentingan terhadap

posisi keuangan maupun perkembangan suatu perusahaan adalah: para pemilik

perusahaan, manager perusahaan yang bersangkutan, para kreditur, bankers, para

investor dan pemerintah dimana perusahaan tersebut berdomisili, buruh serta

pihak-pihak lainnya.

Pihak-pihak yang tersebut diatas, berkepentingan terhadap laporan

keuangan karena mereka ingin mengetahui perkembangan posisi keuangan suatu

Page 13: Doc1

25

perusahaan untuk mengambil suatu keputusan tertentu sesuai dengan posisi

mereka masing-masing.

D. Susunan Laporan Keuangan

Sebelum menganalisa dan menafsirkan laporan keuangan, seseorang

penganalisa harus mengetahui dahulu pengertian dan bentuk-bentuk laporan

keuangan.

1. Neraca

Neraca adalah laporan secara sistematis tentang posisi keuangan suatu

perusahaan yang meliputi harta (assets), kewajiban (liability), dan modal pada

saat tertentu.

Neraca merupakan ringkasan posisi kekayaan perusahaan pada saat tertentu.

Neraca berisi asset atau kekayaan yang dimiliki perusahaan dan sumber dana

untuk membiayai asset tersebut, yang berasal dari pihak luar perusahaan (disebut

kewajiban/liabilities) dan dari pemegang saham perusahaan (disebut

modal/equity).

Dalam bukunya Bastian menyatakan (2007:63) neraca merupakan laporan

yang memberikan gambaran utuh dari suatu entitas pada suatu titik waktu.

Dengan demikian neraca terdiri dari tiga komponen yaitu:

a. Aktiva

Aktiva yaitu semua milik (kekayaan) dari suatu perusahaan yang

dapat dinilai dengan uang, baik yang berwujud maupun yang tidak

berwujud. Harta digolongkan menjadi dua bagian yaitu aktiva lancar

Page 14: Doc1

2

yang merupakan aktiva yang dapat dijadikan uang dalam waktu paling

lama satu tahun atau pada periode berjalan tersebut dan aktiva tetap

yang merupakan aktiva yang mempunyai umur yang lama atau lebih

dari satu tahun.

Lili Sadeli (2006:20) menyatakan pengertian aktiva adalah jumlah

harta atau kekayaan yang dimiliki perusahaan.

Sedangkan menurut Munawir (2007:14) dalam pengertian aktiva tidak

terbatas pada kekayaan perusahaan yang berwujud saja, tetapi juga

termasuk pengeluaran-pengeluaran yang belum dialokasikan (deffered

charges) atau biaya yang masih harus dialokasikan pada penghasilan

yang akan datang, serta aktiva yang tidak berwujud lainnya (intangible

assets) misalnya goodwill, hak paten, hak menerbitkan dan sebagainya.

Aktiva dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:

1. Aktiva Lancar

2. Aktiva Tetap

3. Aktiva Tak Berwujud

4. Aktiva Lainnya

b. Hutang

Hutang yaitu hutang perusahaan kepada pihak lain pada suatu saat

tertentu. Hutang digolongkan menjadi dua bagian yaitu hutang jangka

pendek (hutang lancar) dan hutang jangka panjang.

Page 15: Doc1

25

Menurut Keown J.Arthur, dkk. (2004:37) hutang adalah uang yang

telah dipinjam dan harus dibayar kembali pada tanggal yang telah

ditentukan.

Sedangkan menurut Munawir (2004:18) hutang adalah semua

kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum

terpenuhi, di mana hutang ini merupakan sumber dana atau modal

perusahaan yang berasal dari kreditor.

c. Modal

Modal adalah hak milik pemilik perusahaan, yang terdiri dari

modal, tambahan modal disetor dan laba ditahan.

Bastian (2007:73) modal adalah hak residual atas aktiva entitas

setelah dikurang semua kewajiban.

Menurut Jusuf Haryono (2003:23) modal pada hakikatnya

merupakan hak pemilik perusahaan atau kekayaan (aktiva) perusahaan.

Besarnya hak pemilik sama dengan aktiva bersih perusahaan, yaitu

selisih antara aktiva dengan kewajiban

2. Laporan Laba/Rugi

Laporan laba rugi merupakan laporan atau ringkasan kegiatan operasi

perusahaan selama satu periode, umumnya adalah satu tahun dan berakhir 31

Desember xx. Untuk kepentingan terbatas, misalnya pada perusahaan publik,

perusahaan dapat mengeluarkan laporan untuk 3 bulan, 6 bulan, atau 9 bulan.

Page 16: Doc1

2

Laporan laba rugi menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan pada

periode akuntansi, apakah dalam posisi laba atau rugi, dengan adanya laporan

laba/rugi maka pihak perusahaan dapat mengambil suatu keputusan.

Selanjutnya Munawir (2004:26) menyatakan pengertian laporan rugi/laba

yaitu suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi-laba yang

diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Laporan rugi/laba adalah

suatu daftar yang memuat ikhtisar tentang penghasilan, biaya, serta hasil neto

suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, misalnya untuk satu bulan atau satu

tahun. Lili Sadeli (2006:24)

3. Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal merupakan gambaran perubahan modal suatu

perusahaan akibat dari hasil operasi perusahaan.

Laporan perubahan modal menunjukkan laba yang diperoleh perusahaan

dan deviden yang dibayarkan selama satu periode sehingga menyebabkan

perubahan laba ditahan.

Menurut Jusuf Haryono (2003:25) hasil operasi perusahaan yang berupa

laba atau rugi akan berpengaruh terhadap modal pemilik. Sebaliknya jika

perusahaan menderita rugi, maka modal pemilik menjadi berkurang.

Sedangkan Baridwan (2000:18) menyatakan laporan perubahan modal

yaitu laporan yang menunjukkan sebab-sebab perubahan modal dari jumlah pada

awal periode menjadi modal pada akhir periode.

E. Tujuan Analisa Laporan Keuangan

Page 17: Doc1

25

Analisa daftar-daftar keuangan dari suatu perusahaan biasanya mempunyai

tujuan untuk membentuk suatu pendapat tentang kondisi keuangan dari

perusahaan itu.

Seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa laporan keuangan berfungsi

sebagai alat pemberi informasi mengenai posisi keuangan suatu perusahaan bagi

pihak-pihak yang berkepentingan. Dengan menganalisa kita akan dapatkan suatu

informasi yang lebih akurat yang nantinya akan berpengaruh terhadap proses

pengambilan keputusan.

Analisa laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi secara

rinci tentang apa yang telah dilakukan perusahaan dalam hal ini berkaitan dengan

keuangan suatu koperasi.

Analisa laporan keuangan juga bertujuan untuk mengadakan penilaian atas

keadaan keuangan dan potensi dari kemajuan suatu perusahaanyang mempelajari

angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan.

Menurut Munawir (2004:34) laporan keuangan suatu perusahaan perlu

dianalisa karena dengan analisa tersebut akan diperoleh semua jawaban yang

berhubungan dengan masalah posisi keuangan dan hasil-hasil yang dicapai oleh

perusahaan yang bersangkutan.

F. Analisis Ratio

Secara periodik, perusahaan mengeluarkan laporan keuangan yang dibuat

oleh bagian akunting dan diberikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan,

misalnya pemerintah, kreditur, pemilik perusahaan dan pihak manajemen sendiri.

Page 18: Doc1

2

Selanjutnya pihak-pihak tersebut akan melakukan pengolahan data dengan

melakukan perhitungan lebih lanjut untuk mengetahui apakah perusahaan telah

mencapai standar kinerja yang dipersyaratkan atau belum. Biasanya alat yang

digunakan untuk mengukur standar pencapaian kinerja perusahaan adalah ratio

keuangan. Tentu saja ratio keuangan yang digunakan sesuai dengan kebutuhan

masing-masing pihak tersebut.

Analisa laporan keuangan khususnya mencurahkan perhatian pada

perhitungan ratio agar dapat mengevaluasi keadaan keuangannya pada masa lalu,

sekarang dan memproyeksikan hasil yang akan datang.

Kegunaan analisa ratio pada dasarnya tidak hanya berguna bagi

kepentingan intern perusahaan melainkan juga bagi ekstern, dalam hal ini adalah

calon investor atau kreditur yang menanamkan dana mereka dalam perusahaan

melalui pasar modal dengan cara membeli saham perusahaan.

Menurut Munawir (2004:64) ratio menggambarkan suatu hubungan atau

perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan

jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisa berupa ratio ini akan

dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik

buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka

ratio tersebut dibandingkan dengan angka ratio pembanding yang digunakan

sebagai standar.

Menurut Keown J.Arthur , dkk. (2004:70) ratio keuangan adalah penulisan

ulang data akuntansi ke dalam bentuk perbandingan dalam rangka

mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan.

Page 19: Doc1

25

G. Macam-Macam Analisis Ratio

Menurut Munawir (2004:69) tujuan tiap penganalisa pada umumnya

adalah untuk mengetahui tingkat rentabilitas, solvabilitas, dan likwiditas dari

perusahaan yang bersangkutan, oleh karena itu angka-angka ratio pada dasarnya

juga dapat digolongkan antara (1) ratio-ratio likwiditas, (2) ratio-ratio solvabilitas,

(3) ratio-ratio rentabilitas dan ratio-ratio lain yang sesuai dengan kebutuhan

penganalisa misalnya ratio-ratio aktivitas.

1. Ratio Likuiditas

Menurut Kieso (1995:334) ratio likuiditas yaitu mengukur kemampuan

perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya.

Ratio likuiditas merupakan salah satu ratio yang digunakan perusahaan

untuk melihat apakah perusahaan setiap saat dapat memenuhi

pembayaran-pembayaran yang diperlukan untuk kelancaran jalannya

perusahaan. Salah satu cara menghitung ratio likuiditas yaitu dengan cara

membagikan jumlah harta lancar dari sebuah perusahaan dengan jumlah

hutang lancar.

Dalam buku Bambang Riyanto dapat disimpulkan bahwa pada umumnya

likuiditas terbagi menjadi dua bagian yaitu:

a. Likuiditas badan usaha, yaitu kemampuan usaha untuk dapat

memenuhi kewajiban finansialnya pada saat ditagih

Page 20: Doc1

2

b. Likuiditas perusahaan, yaitu kemampuan perusahaan yang

dihubungkan dengan kewajiban finansialnya untuk menyelenggarakan

proses produksi

Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangan tepat pada

waktunya berarti perusahaan tersebut dalam keadaan likuid dan sebaliknya apabila

perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya pada saat ditagih berarti

perusahaan tersebut dalam keadaan tidak likuid. Ada beberapa ratio yang

digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas yang dijabarkan oleh Munawir

(2004:104) yaitu:

1. Ratio lancar (Current Ratio)

Ratio lancar adalah ratio perbandingan antara aktiva lancar dengan

hutang lancar. Untuk menghitung besarnya current ratio ini dapat

dilakukan dengan cara membagi jumlah aktiva lancar dengan utang

lancar, dengan rumus :

Ratio Lancar =Aktiva Lancar

Hutang Lancarx100 %

Current ratio mengukur kemampuan perusahaan memenuhi hutang jangka

pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya (aktiva yang akan

berubah menjadi kas dalam waktu satu tahun)

2. Ratio Cepat (Quick Ratio)

Adalah perbandingan antara aktiva lancar dikurangi persediaan

dibandingkan dengan hutang lancar. Ratio ini juga disebut Acid Test

Ratio. Dengan rumus :

Page 21: Doc1

25

Ratio Cepat = Kas+Bank

Hutang Lancarx100 %

Ratio ini merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk melunasi

kewajiban-kewajibannya tanpa memperhitungkan persediaan dengan

adanya sifat persediaan yang relative lama untuk dicairkan menjadi uang.

2. Ratio Solvabilitas

Menurut Munawir (2004:81) ratio pengukuran solvabilitas yaitu untuk

menganalisa posisi keuangan jangka panjang dan hasil operasinya.

Ratio solvabilitas digunakan untuk menganalisis laporan keuangan,

dalam hal ini posisi keuangan jangka panjang. Sehingga dapat diketahui

apakah posisi keuangan jangka panjang menunjukkan gejala kenaikan,

yang tercermin dengan kemampuan perusahaan untuk berkembang.

Ada beberapa macam ratio yang digunakan untuk megukur tingkat

solvabilitas yang dijabarkan oleh Munawir (2004:104) yaitu :

1. Ratio antara hutang dengan aktiva

Ratio Antara Hutang Dengan Aktiva = Jumlah HutangJumlah Aktiva

x 100 %

Ratio ini menunjukkan seberapa besarnya kekayaan perusahaan

(aktiva) dibiayai dengan modal sendiri, ratio ini juga

menggambarkan tingkat solvabilitas perusahaan bila dianggap

bahwa semua aktiva bisa direalisir sesuai dengan yang dilaporkan

dalam neraca

2. Ratio hutang dengan modal sendiri

Page 22: Doc1

2

Ratio ini memberikan gambaran bagian dari modal sendiri yang

diajdikan jaminan untuk keseluruhan hutang, dalam rumus :

Ratio Antara Hutang Dengan Modal Sendiri=

JumlahHutangJumlah Modal Sendiri

x 100 %

3. Ratio Rentabilitas

Menurut Kieso (1995:34) ratio profitabilitas atau ratio rentabilitas

yaitu ratio untuk mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan dari

suatu perusahaan atau devisi tertentu untuk suatu periode waktu tertentu.

Dalam hal ini, ratio rentabilitas atau profitabilitas yaitu ratio yang

digunakan perusahaan untuk mengukur kemampuan apakah perusahaan

itu memperoleh keuntungan. Ratio rentabilitas juga menunjukkan

seberapa baik perusahaan telah beroperasi selama satu tahun atau satu

periode akuntansi.

Ada beberapa cara untuk menghitung profitabilitas menurut Munawir

(2004:104) yaitu :

1. Ratio Laba Usaha (Profit Margin)

Profit margin menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan

menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Ratio ini

bisa diinterprestasikan sebagai kemampuan perusahaan menekan

biaya-biaya di perusahaan pada periode tertentu. Ratio profit

Margin bisa dihitung sebagai berikut :

Page 23: Doc1

25

Ratio Laba Usaha = Laba BersihPendapatan

x100 %

2. Gross Margin ratio

Adalah ratio yang digunakan perusahaan untuk mengukur

kemampuan apakah perusahaan itu memperoleh keuntungan atau

tidak, adapun rumusnya yaitu :

Gross Margin Ratio = Laba KotorPenjualan

x100 %

H. Pengertian Koperasi

Koperasi yaitu perkumpulan atau organisasi yang beranggotakan orang-

orang yang secara sukarela bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan

berdasarkan asas kekeluargaan, dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

para anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Hal ini diperkuat oleh pasal 1 UU No.25 tahun 1992 yang menyatakan

bahwa “ Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau

badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip

koperasi sekaligus gerakan ekonomi yang berdasarkan asas kekeluargaan”.

Menurut Sudarsono dan Edilius (2005:1) koperasi adalah lembaga ekonomi

modern yang mempunyai tujuan, mempunyai sistem pengelolaan, mempunyai

tertib organisasi (mempunyai rules dan regulations) bahkan mempunyai asas dan

sendi-sendi dasar.

J. Jenis-Jenis Koperasi

Page 24: Doc1

2

Menurut sifat usahanya, koperasi dibagi menjadi 5 golongan yaitu;

1. Koperasi Konsumsi adalah koperasi yang anggota-anggotanya terdiri

dari tiap-tiap orang yang mempunyai kepentingan langsung dalam

lapangan konsumsi dan menyediakan barang-barang konsumsi

2. Koperasi Produksi adalah koperasi yang bergerak dalam kegiatan

ekonomi pembuatan dan penjualan barang-barang baik yang dilakukan

oleh koperasi sebagai organisasi maupun orang-orang anggota koperasi.

3. Koperasi Kredit atau Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang

bergerak dalam lapangan usaha pembentukan modal melalui tabungan-

tabungan para anggota secara teratur dan terus menerus untuk kemudian

dipinjamkan kepada para anggota dengan cara mudah, murah, cepat dan

tepat untuk tujuan produktif dan kesejahteraan.

4. Koperasi Jasa adalah koperasi yang berusaha di bidang penyediaan jasa

tertentu bagi para anggota maupun masyarakat umum.

5. Koperasi serba usaha yaitu koperasi yang menyelenggarakan usaha

lebih dari satu macam kebutuhanekonomi atau kepentingan ekonomi

para anggotanya.

Menurut jenjang hierarki organisasinya, koperasi dapat dibagi dua yaitu:

1. Koperasi Primer, ialah koperasi yang anggotanya adalah orang-orang

yang memiliki kesamaan kepentingan ekonomi dan melakukan kegiatan

usaha yang langsung melayani para anggotanya tersebut.

2. Koperasi Sekunder, yaitu koperasi yang beranggotakan badan-badan

hukum koperasi karena kesamaan kepentingan ekonomis mereka

Page 25: Doc1

25

berfederasi (bergabung) untuk tujuan efisiensi dan kelayakan ekonomis

dalam rangka melayani para anggotanya.

H. Kerangka Analisis

Kerangka analisis dibawah ini menjelaskan tentang laporan keuangan Primer

Koperasi Angkatan Laut (PRIMKOPAL) Kota Bengkulu. Laporan keuangan

tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis ratio, yaitu analisis ratio

likuiditas yang dapat mengukur kemampuan Primer Koperasi Angkatan Laut

(PRIMKOPAL) Kota Bengkulu dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka

pendeknya dan analisis ratio solvabilitas yang dapat menganalisa posisi keuangan

jangka panjang Primer Koperasi Angkatan Laut (PRIMKOPAL) Kota Bengkulu,

serta analisis ratio rentabilitas yang dapat mengukur laba yang diperoleh dari

modal yang digunakan pada Primer Koperasi Angkatan Laut (PRIMKOPAL)

Kota Bengkulu.

Gambar 2.1 Kerangka Analisis Penelitian Analisis Laporan Keuangan Pada

Primer Koperasi Angkatan Laut (PRIMKOPAL) Kota Bengkulu

Ratio Likuiditas

Ratio Solvabilitas

Ratio Rentabilitas

Laporan Keuangan Primer Koperasi Angkatan Laut

(PRIMKOPAL) Kota Bengkulu

Page 26: Doc1

2