BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga pendidikan sekolah mempunyai peranan penting dalam mengembangkan sumber daya manusia. Sekolah sering dipandang sebagai lingkungan pendidikan kedua bagi anak setelah lingkungan keluarga. Tidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga, terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam keterampilan yang diperlukan dalam kehidupan anak. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengakibatkan orang tua tidak sanggup lagi untuk mendidik anaknya tentang berbagai pengetahuan dan keterampilan tersebut, sehingga menyerahkan tugasnya itu kepada guru di sekolah. Sekolah merupakan lingkungan baru bagi anak. Tempat bertemunya ratusan anak dari berbagai kalangan dan latar belakang yang berbeda, baik status sosial maupun agamanya. Di sekolah inilah anak akan terwarnai oleh berbagai corak pendidikan, kepribadian dan kebiasaan yang dibawa masing-masing anak dari lingkungan dan kondisi rumah tangga yang berbeda-beda. Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati menyebutkan bahwa disebut sekolah bila mana dalam pendidikan tersebut diadakan di tempat tertentu, teratur, sistematis, mempunyai perpanjangan dan dalam kurun waktu tertentu, berlangsung mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi dan dilaksanakan berdasarkan aturan resmi yang 1
28
Embed
file · Web viewPedagogik atau ilmu pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki, merenungkan tentang gejala-gejala perbuatan mendidik.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lembaga pendidikan sekolah mempunyai peranan penting dalam
mengembangkan sumber daya manusia. Sekolah sering dipandang sebagai
lingkungan pendidikan kedua bagi anak setelah lingkungan keluarga. Tidak semua
tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga, terutama dalam
hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam keterampilan yang diperlukan dalam
kehidupan anak.
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengakibatkan
orang tua tidak sanggup lagi untuk mendidik anaknya tentang berbagai pengetahuan
dan keterampilan tersebut, sehingga menyerahkan tugasnya itu kepada guru di
sekolah.
Sekolah merupakan lingkungan baru bagi anak. Tempat bertemunya ratusan
anak dari berbagai kalangan dan latar belakang yang berbeda, baik status sosial
maupun agamanya. Di sekolah inilah anak akan terwarnai oleh berbagai corak
pendidikan, kepribadian dan kebiasaan yang dibawa masing-masing anak dari
lingkungan dan kondisi rumah tangga yang berbeda-beda.
Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati menyebutkan bahwa disebut sekolah bila mana
dalam pendidikan tersebut diadakan di tempat tertentu, teratur, sistematis, mempunyai
perpanjangan dan dalam kurun waktu tertentu, berlangsung mulai dari pendidikan
dasar sampai pendidikan tinggi dan dilaksanakan berdasarkan aturan resmi yang telah
ditetapkan. Oleh sebab itu, maka dalam makalah ini akan dibahas lebih luas lagi
tentang lingkungan pendidikan sekolah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep pendidikan, pedagogik dan ilmu pendidikan?
2. Bagaimana karakteristik ilmu pendidikan?
3. Bagaimana teori korespondensi?
C. Tujuan
1. Mengetahui konsep pendidikan, pedagogik dan ilmu pendidikan.
2. Mengetahui karakteristik ilmu pendidikan.
3. Mengetahui teori korespondensi.
1
D. Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahui konsep pendidikan, pedagogik, dan ilmu
pendidikan.
2. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik ilmu pendidikan.
3. Mahasiswa dapat mengetahui teori korespondensi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Pendidikan, Pedagogik, dan Ilmu Pendidikan
Pedagogik atau ilmu pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki,
merenungkan tentang gejala-gejala perbuatan mendidik. Pedagogik berasal dari kata
Yunani yaitu Paedagogia yang berarti pergaulan dengan anak-anak. Pembantu atau
pelayang yang kerjaannya mengantar-jemput anak majikannya pada zaman Yunani
Kuno dinamakan Paedagogos berasal dari kata “paedos”, yang berarti anak laki-laki,
dan “agogos” artinya saya mengantar, saya membimbing atau saya memimpin.
Jadi, pedagogy mengandung makna sebagai seorang anak yang pergi dan
pulang sekolah diantar, dibimbing dan dipimpin oleh seorang pembantu, bahkan
setelah di rumah pun anak-anak selalu dibawah pengawasan dan penjagaan para
pedagogos. Jelas bahwa pendidikan anak-anak Yunani Kuno pelaksanaannya sebagian
besar diserahkan pada paedagogos. Pada awalnya istilah paedagogos berkonotasi
rendah yakni seorang pelayan atau pembantu, namun istilah tersebut sekarang
digunakan untuk pekerjaan mulia yaitu pekerjaan mendidik anak. Pendidik atau ahli
didik yang mengantarkan, membimbing, dan memimpin anak agar tumbuh dan
berkembang menjadi manusia yang mandiri (dewasa) disebut Pedagoog.
Hoogveld (Belanda) menjelaskan bahwa pedagogik adalah ilmu yang
mempelajari masalah membimbing anak kearah tertentu, yaitu supaya ia kelak mampu
secara mandiri menyelesaikan tugas hidupnya. Dengan demikian pedagogik tidak lain
adalah ilmu pendidikan anak.
Istilah pedagogik berarti pendidikan, yang lebih menekankan kepada praktek,
menyangkut kegiatan mendidik, kegiatan membimbing anak. Dengan demikian
pedagogik lebih tertuju pada ilmu pendidikan yang menerangkan tentang bagaimana
kita membimbing dan mendidik anak. Sedangkan pedagogy lebih menekankan pada
aspek praktis yang menyangkut kegiatan mendidik dan kegiatan membimbing anak.
B. Karakteristik Ilmu Pendidikan
1. Landasan Ilmu Pendidikan
Ilmu pendidikan selalu erat kaitannya dengan eksistensi manusia yang
mempunyai tujuan hidup. Oleh karena itu ilmu pendidikan hanya akan berdiri
kokoh dan berkembang dengan pesat apabila berlandaskan agama, pandangan
hidup, filsafat hidup, serta ilmu pengetahuan dan teknologi. Nilai-nilai yang
3
bersumber dari agama merupakan landasan yang paling kuat, karena dengan
berlandaskan agama, maka norma-norma yang diemban oleh ilmu pendidikan
tidak mudah goyah dan tidak terlalu subyektif.
2. Objek Ilmu Pendidikan
Objek ilmu pendidikan seperti halnya objek ilmu pengetahuan pada umumnya
terdiri atas objek material dan objek formal. Objek material ilmu pendidikan
adalah manusia, karena itu pendidikan bertolak dari pandangan bahwa manusia
sebagai makhluk ciptaan Tuhan pada hakikatnya atau secara prinsipal berbeda
dengan kehidupan hewan, berbeda dengan tumbuhan dan berbeda dengan benda
mati. Manusia sebagai objek material ilmu pendidikan menurut H.D Sudjana
(2000) dapat diklarifikasikan berdasarkan: (1) pengelompokannya yaitu manusia
sebagai individu, sebagai kelompok, sebagai komunitas, dan manusia sebagai
masyarakat, (2) berdasarkan perkembangannya yaitu manusia pada masa dini
usia, anak-anak, remaja, dewasa dan lanjut usia. Objek material ilmu pendidikan
berdasarkan psikologi perkembangan membutuhkan pendidikan yang cocok
dengan tingkat perkembangan usia. Bagi anak-anak, pendidikan dikenal dengan
istilah pedagogi yang berarti ilmu dan seni mengajar anak-anak (knowles, 1977).
Bagi orang dewasa pendidikan dikenal dengan istilah andragogi yaitu ilmu dan
seni membantu orang dewasa belajar (Cross, 1982). Bagi lanjut usia, pendidikan
dikenal dengan gorogogi yaitu ilmu dan seni untuk membantu manusia lanjut usia
belajar. Dalam bahan belajar mandiri ini pembahasan ilmu pendidikan terutama
mempunyai fokus kajian pada pedogogi atau ilmu pendidikan anak.
3. Metode Ilmu Pendidikan
Ilmu pendidikan sebagaimana ilmu-ilmu lain menggunakan metode penelitian
ilmiah, yakni prosedur yang menggunakan pola pikir dan pola kerja yang
sistematik untuk mendapatkan kebenaran pengetahuan yang sah (valid) dan dapat
dipercaya (reliabel).
Metode penelitian yang digunakan ilmu pendidikan terdiri atas metode
kuantitatif, dan metode kualitatif, bahkan menggabungkan keduanya. Metode
penelitian mana yang digunakan, akan sangat bergantung pada masalah dan
tujuan yang ingin dicapai dari penelitian itu sendiri.
Metode-metode penelitian yang dominan dalam pengembangan keilmuan dan
program pendidikan adalah survey, eksperimen, studi kasus, kaji tindak (action
research), dan penelitian masa depan (future research). Metode-metode tersebut
4
penting sehingga ilmu pendidikan dapat mengimplementasikan fungsi