Bab 145 Doa Untuk Orang Sakit لمريض ما يدعى به لاب بBy. Rikza Maulan, Lc., M.Ag Kajian Hadits Riyadus Shalihin
Bab 145 Doa Untuk Orang Sakit
باب ما يدعى به للمريض
By. Rikza Maulan, Lc., M.Ag
Kajian Hadits Riyadus Shalihin
Hadits #1
Dari Aisyah ra berkata, ‘Jika seseorang mengeluhkan sakitnya
(lukanya) kepada Nabi SAW, maka beliau bersabda sambil
memperlihatkan jari telunjuknya seperti ini (Sufyan bin Uyainah,
periwayat hadtis ini, meletakkan jari telunjuknya di tanah lalu
mengangkatnya kembali dan berkata), ‘Bismillahi turbatu ardhina..’
(Dengan nama Allah, tanah bumi kami bercampur dengan ludah di
antara kami, semoga orang yang sakit di antara kami diberi
kesembuhan karenanya dengan izin Allah)’ (Muttafaqun Alaih)
Hikmah Hadits
1. Rasulullah SAW pernah mendoakan sembuh orang
(sahabat) yang sedang sakit, serta mengobatinya
dengan ludahnya dan debu yang bersih. Kesembuhan
orang tersebut hanya atas izini Allah SAW. Menurut
para ulama, hal yang dilakukan oleh Rasulullah SAW
tersebut merupakan kekhususan dan mukjizat beliau.
2. Anjuran untuk berusaha mencari kesembuhan dan
menanyakannya kepada orang yang berilmu disertai
dengan keyakinan yang mantap bahwa kesembuhan
hanya dari sisi Allah SWT.
3. Anjuran bagi seseorang untuk mendoakan orang lain
yang sedang sakit, agar diberi kesembuhan oleh Allah
SWT.
Hadits #2
Dari Aisyah ra berkata, bahwasanya Rasulullah SAW
mendoakan (menta’awudzkan) sebagian keluarganya yang
sakit, beliau mengusapnya dengan tangan kanan dan berdoa,
‘Allahumma Rabbannasi, adzhibil baasa...’ (Ya Allah, Rab
sekalian manusia, hilangkanlah sakitnya, sembuhkanlah,
Engkau Maha Pemberi kesembuhan, tidak ada kesembuhan
melainkan kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak
meninggalkan sakit sedikitpun.’ (Muttafaqun Alaih)
Hadits #3
Dari Anas ra bahwa beliau pernah berkata kepada Tsabit ra,
‘Maukah engkau aku ruqyah dengan ruqyah Rasulullah SAW? Ia
menjawab, ‘Ya’, lalu Anas mengucapkan doa, ‘Allahumma
Rabbansi Mudzhibil Ba’tsi..’ (Ya Allah Rab sekalian manusia,
penghilang sakit, sembuhkanlah. Engkau Maha Pemberi
kesembuhan, tidak ada yang dapat memberi kesembuhan selain
Engkau, kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit sedikitpun.’
(HR. Bukhari)
Hikmah Hadits
Diperbolehkan melakukan pengeobatan dengan cara ruqyah
terhadap segala macam penyakit. Para ulama sepakat
tentang bolehnya menggunakan cara ini jika terpenuhi tiga
syarat berikut :
1. Menggunakan kalam Allah, nama-nama atau sifat-sifat-
Nya.
2. Menggunakan bahasa Arab atau bahasa lain yang dapat
dipahami maknanya.
3. Hendaknya diyakini bahwa ruqyah itu tidak memiliki
pengaruh apapun. Pengaruh dan manfaatnya datang
dengan takdir Allah SWT. Disunahkan menggunakan
lafal-lafal yang terdapat dalam hadits Nabi SAW.
Hadits #4
Dari Sa’d bin Abi Waqash ra berkata, ‘bahwa
Rasulullah SAW pernah menjengukku ketika aku
sakit dan bersabda, ‘Ya Allah, sembuhkanlah Sa’d.
Ya Allah, sembuhkanlah Sa’d. Ya Allah
sembuhkanlah Sa’d.’ (HR. Muslim)
Hadits #5
Dari Abu Abdillah, Utsman bin Abul Ash ra bahwasanya
beliau pernah mengeluhkan sakit di tubuhnya kepada
Rasulullah SAW lalu beliau bersabda kepadanya, ‘Letakkan
tanganmu di bagian tubuhmu yang sakit dan ucapkanlah,
‘bismillah tiga kali dan ucapkanlah, ‘A’udzubi izzatillahi
waqudratihi... (Aku berlindung dengan keperkasaan dan
kekuasaan Allah SWT dari keburukan yang aku dapati dan
aku waspadai.) Tujuh Kali’ (HR. Muslim)
Hadits #6
Dari Ibnu Abbas ra bahwasanya Rasulullah SAW bersabda,
‘Barang siapa menjenguk orang sakit sebelum sebelum
ajalnya tiba lalu berdoa di sampingnya sebanyak tujuh kali,
‘As’alullahal Adziim Rabbal Arsyil Adzim... (Aku mohon
kepada Allah yang Maha Agung, Rab Arsy yang Agung, agar
memberimu kesembuhan), maka Allah aka nmenyembuhkan
dari penyakitnya),” (HR. Abu Daud)
Hadits #7
Dari Ibnu Abbas ra berkata, bahwa Rasulullah
SAW pernah menjenguk orang Badui yang sedang
sakit. Apabila beliau menjenguk orang sakit, beliau
mengucapkan, ‘Tidak apa-apa, pembersih dosa,
insya Allah.” (HR. Bukhari)
Hadits #8
Dari Abu Sa’id Al-Khudri ra berkata, bahwa Jibril pernah
datang kepada Nabi SAW dan bertanya, ‘Hai Muhammad,
apakah kamu merasa sakit? Beliau menjawab, ‘Ya’, lalu Jibril
mengucapkan, ‘Dengan nama Allah, aku meruqyahmu dari
segala yang menyakitimu, dari kejahatan setiap maunsia dan
mata orang yang dengki, semoga Allah menyembuhkanmu.
Dengan nama Allah, aku meruqyahmu.’ (HR. Muslim)
Hikmah Hadits
1. Diperbolehkannya memberitahukan
penyakitnya kepada orang lain tanpa keluh
kesah.
2. Anjuran untuk meruqyah seperti telah
disebutkan.
3. Rasulullah SAW adalah manusia seperti yang
lain. Beliau merasa sakit sebagaimana orang
lain merasakan sakit. Beliau juga
membutuhkan pertolongan dan kesembuhan
dari Allah SWT.
Hadits #9
Hadits #9
Dari Abu Sa’id Al-Khudri ra dan Abu Hurairah ra bersaksi bahwa Rasulullah
SAW pernah bersabda, ‘Barang siapa mengucapkan ‘La ilaha illallahu wallahu Akbar (Tidak ada tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar) maka Allah
menyetujuinya dengan berfirman, ‘La ilaha illa Ana (Tidak ada Tuhan selain
Aku dan Aku Maha Besar). Dan apabila ia mengucapkan, ‘La ilaha Illallahu wahdahu la syarikalah’ (Tidak ada tuhan selain Allah dan tiada sekutu bagi-
Nya), maka Allah akan bermfirman, ‘Laa ilaha illa Ana wahdii la syariikali (Tidak ada tuhan selain Aku sendiri, tiada asa sekutu bagi-Ku). Dan apabila ia
mengucapkan ‘La ilaha illallahu lahul hukmu walahul hamdu (Tidak ada tuhan
selain Allah, bagi-Nya semua kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian), maka
Allah akan berfirman ‘La ilaha illa Ana liyalhamdu waliyal mulku (Tidak ada
tuhan selain Aku, milik-Ku segala pujian dan milik-Ku semua kekuasaan). Dan
apabila ia mengucapkan, ‘Laa ilaha illallahu wala haula waqlaa quwwata illa billah (tidak ada tuhan selain Allah, tidak ada daya dan kekuatan meliankan
dengan Allah), maka Allah akan berfirman, ‘La ilaha illa ana wala haula wala quwwata illa bii (Tidak ada tuhan selain Aku dan tidak ada daya dan kekuatan
melianikan dengan Ku. Kemudian Rasulullah SAW bersabda, ‘Barang siapa
mengucapkannya pada waktu sakit lalu meninggal, maka ia tidak akan
dimakan oleh api neraka.’ (HR. Turmudzi)