Doa Istighfar Penghapus Doa TerbesarOleh: Badrul Tamam
Asataghfirullaah Laa Ilaaha Illaa HuwalHayyal Qayyuma wa Atuubu
IlaihiAku mohon ampun dan bertaubat kepada Allah yang tiada tuhan
(berhak disembah) kecuali hanya Dia, Dzat Maha hidup kekal dan
berdiri sendiriSumber DoaDari Zaid bin Haritsah maula
NabiShallallahu 'Alaihi Wasallam- berkata: Aku mendengar
RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallambersabda: Siapa yang
membacaAsataghfirullaah Laa Ilaaha Illaa HuwalHayyal Qayyuma wa
Atuubu Ilaihimaka akan diampuni dosanya walaupun ia pernah lari
dari medan perang. (HR. Abu Dawud, Al-Tirmidzi, al-Thabrani,
Al-Hakim dan Ibnu Abi Syaibah. Dishahihkan oleh Syaikh
Al-AlbaniRahimahullahdi Shahih Abi Dawud dan Shahih
al-Tirmidzi)Terdapat tambahan dalam sebagian riwayat seperti dalam
Sunan Al-Tirmidzi & al-Hakim-, Astaghfirullah Al-Adzim.Tempat
Khusus Membacanya?Telah datang beberapa riwayat yang menerangkan
tempat khusus untuk membaca doa istighfar ini, seperti sesudah
shalat, bangun tidur, dan di pagi hari Jumat. Namun tak satupun
dari keterangan-keterangan tersebut yang shahih sehingga tidak bisa
diamalkan dengan kekhususannya tersebut.Ada hadits yang berstatus
maqbul sebagian ulama menghasankannya dan sebagian lain
menshahihkannya- menyebutkan istighfar tersebut tanpa mengaitkannya
dengan waktu-waktu tertentu. Bisa dibaca pada waktu yang bebas
tanpa mengkhususkannya dengan waktu dan tempat.Al-Hakim
mengeluarkannya dalam Mustadraknya dari hadits Abdullah bin
MasudRadhiyallahu 'Anhu, ia berkata: RasulullahShallallahu 'Alaihi
Wasallambersabda: Siapa yang membacaAsataghfirullaah Alladzii Laa
Ilaaha Illaa HuwalHayyal Qayyuma wa Atuubu Ilaihimaka diampuni
dosa-dosanya walaupun ia pernah lari dari medan perang. (HR.
Al-Hakim, beliau berkata: ini adalah hadits shahih sesuai syarat
Muslim namun Al-Bukhari dan Muslim tidak mengeluarkannya. Hadits
ini juga dikeluarkan oleh Al-Thabrani dalam Al-Mujam Al-Kabir, no.
8541. Abu Nuaim meriwayatkan yang serupa dalam Akhbar Ashbahan dari
hadits Abu HurairahRadhiyallahu 'Anhu)KeutamaannyaDoa ini
mengandung istighfar (permohonan ampunan) yang sangat agung dan
memakai wasilah (sarana) yang sangat mulia dengan menyebut
nama-nama Allah yang Maha Indah Allah, Al-Adzim, Al-Hayyu, dan
Al-Qayyum-, ikrar akan uluhiyah Allah dan tekad bertaubat saat itu
juga.Astaghfirullah memiliki makna meminta ampunan kepada Allah,
memohon agar Allah menutupi dosa-dosanya, dan tidak menghukumnya
atas dosa-dosa tersebut.Disebut kalimat tauhid setelah kalimat Aku
meminta ampun kepada Allah memberikan makna bahwa hamba tersebut
mengakui kewajibannya untuk ibadah kepada Allah semata yang itu
menjadi hak AllahSubhanahu Wa Ta'ala. Ini menuntut agar orang yang
beristighfar untuk membuktikan ubudiyahnya kepada Allah dengan
mengerjakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi
larangan-larangan-Nya.Al-Hayyul Qayyum: dua nama Allah yang agung
ini disebut sesudahnya memiliki kaitan dengan permintaan ampunan
karena semua nama Allah dan sifat-Nya yang Maha tinggi yang
Dzatiyah dan Filiyah kembali kepada keduanya. Sifat Dzatiyah
merujuk kepada nama Al-Hayyu (Maha hidup kekal). Sedangkan sifat
filiyah kembali kepada nama Al-Qayyum (Tegak berdiri sendiri dan
mengurusi semua makhluk-Nya)Ditutup doa tersebut denganWaatubu
Ilaihi(Aku bertaubat kepada-Nya) mengandung keinginan kuat dari
hamba untuk bertaubat (kembali) kepada Allah Tabaraka wa Taala.
Karenanya jika hamba mengucapkan kalimat ini hendaknya ia jujur
dalam melafadzkannya pada dzahir & batinnya. Jika ia dusta,
dikhawatirkan ia tertimpa kemurkaan Allah. (Lihat al-Fuuthaat
al-Rabbaniyah: 3/701)Allah siapkan balasan terbaik untuknya, yakni
ampunan untuknya sehingga dihapuskan dosa-dosanya, ditutupi
aib-aibnya, dilapangkan rizkinya, dijaga fisiknya, dipelihara
hartanya, mendapat kucuran barakah, semakin meningkat kualitas
agamanya, menjapatkan jaminan keamanan di dunia dan akhirat, dan
mendapat keridhaan AllahSubhanahu Wa Ta'ala.Dosa yang akan diampuni
dengan doa istighfar ini bukan hanya dosa-dosa kecil, tapi juga
dosa besar. Bahkan dosa yang terkategorimin akbaril dzunub(dosa
paling besar), yaitu lari dari medan perang, . . . walaupun ia
pernah lari dari medan perang.Lari dari medan perang adalah lari
meninggalkan medan jihad fi sabilillah saat berkecamuk peperangan
melawan orang kafir. Ini menunjukkan bahwa melalui doa istighfar
yang agung ini Allah akan mengampuni dosa-dosa terbesar yang tidak
memiliki konsekuensi hukuman jiwa dan harta seperti lari dari medan
perang dan dosa-dosa semisalnya. Jika hamba mengucapkan doa di atas
dengan ikhlash, jujur, memahami makna-maknanya; niscaya ia akan
mendapatkan kabar gembiramaghfirahyang agung ini.PenutupSetiap diri
kita dipenuhi dosa dan kesalahan; bisa berupa tidak menunaikan
kesyukuran, tidak menunaikan perintahnya, tidak meninggalkan
larangan-Nya, menyia-nyiakan kesempatan yang dibeirkan-Nya, lalai
dari mengingat-Nya, dan sebagainya. Dosa-dosa tersebut akan membuat
sesak dada, menghilangkan keberkahan hidup, mempersempit rizki,
membuat berat menjalankan ketaatan, menjadi sebab datangnya
berbagai kesulitan, dan di akhirat menjadi sebab kegelapan dan
kesengsaraan. Karenanya setiap kita membutuhkan ampunan Allah
setiap saat. Doa istighfar ini menjadi salah satu alternatif dan
saranan meraih ampunan-Nya. Wallahu Alam. [PurWD/voa-islam.com]-
See more at:
http://www.voa-islam.com/read/doa/2013/09/18/26859/doa-istighfar-penghapus-terbesar/#sthash.mprXqHpd.dpuf
Zikir Ini Memperbanyak Tanaman Untuk Kita di SurgaOleh: Badrul
Tamam Subhaanallaah Walhamdulillaah Walaa Ilaaha Illallaah Wallaahu
AkbarMaha suci Allah, segala puji milik-Nya, Tiada Tuhan (yang hak)
kecuali Allah, dan Allah Maha besar.Dari Abu HurairahRadhiyallahu
'Anhu, bahwasanya RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallampernah
melewatinya saat sedang menanam pohon. Kemudian beliau bersabda,
wahai Abu Hurairah, apa yang kamu tanam? Aku menjawab: "Tanaman
milikku." Beliau bersabda: "Apakah kamu mau kuberitahukan tentang
tanaman yang bagimu akan lebih baik dari tanaman ini?"Abu Hurairah
menjawab; "Tentu wahai Rasulullah!." Beliau bersabda: "Ucapkanlah
olehmuSubhaanallaah Walhamdulillaah Walaa Ilaaha Illallaah Wallaahu
Akbar. Maka setiap bacaan tersebut akan menumbuhkan satu pohon di
surga bagimu." (HR. Ibnu Majah dan dishahihkan Syaikh
Al-Albani)Dari Ibnu MasudRadhiyallahu 'Anhu,berkata:
RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallambersabda: Aku berjumpa dengan
Ibrahim pada malam Isra, dia berkata kepadaku: Wahai Muhammad
sampaikan salamku kepada umatmu dan beritakan kepada mereka bahwa
surga itu memiliki tanah yang terbaik dan air yang paling segar.
Surga itu dataran kosong (Qaiaan) dan tumbuhannya adalah
(dzikir)Subhanallahi Walaa Ilaaha Illallaah Wallaahu Akbar. (HR.
Al-Tirmidzi dan dinilai hasan oleh Al-Albani dalam Silsilah
Shahihah no. 105 Shahih al-Jami, no. 3460)Dari Ibnu
AbbasRadhiyallahu 'Anhuma, RasulullahShallallahu 'Alaihi
Wasallambersabda: : Siapa membaca :Subhaanallaah Walhamdulillaah
Walaa Ilaaha Illallaah Wallaahu Akbarmaka Allah akan menanamkan
untuknya satu pohon di surga dari setiap kalimat tadi. (HR.
al-Thabrani dan dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Silsilah
Shahihah no. 2880)Dari JabirRadhiyallahu 'Anhu, dari
NabiShallallahu 'Alaihi Wasallambersabda: Siapa yang
membaca:Subhanallahi al-'Adziimi wa Bihamdihi,niscaya ditanamkan
untuknya satu pohon kurma di surga. (HR. al-Tirmidzi dan
dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Al-Jami no. 6429)Amal-amal yang
ringan tapi memiliki keutamaan dan balasan yang besar. Siapa yang
beriman terhadap akhirat dan kenikmatan surga di sana pastinya ia
akan bersemangat untuk mendapatkan tambahan-tambahan kenikmatannya
dengan zikir-zikir ini. Semoga kita tercatat minAdz-Dzakirinalaaha
Katsira wal Dzakiraat(laki-laki dan perempuan yang banyak berzikir
kepada AllahSubhanahu Wa Ta'ala. Wallahu Alam.
[PurWD/voa-islam.com]- See more at:
http://www.voa-islam.com/read/doa/2013/09/24/26940/zikir-ini-memperbanyak-tanaman-untuk-kita-di-surga/#sthash.0z9aezPl.dpuf
Doa Paling Shahih Saat Berbuka PuasaOleh: Badrul
TamamAl-hamdulillah, segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam
atas Rasulullah, keluarga dan para sahabatnya.Saat berbuka puasa
merupakan saat yang membahagiakan bagi shaimin. Haus dan dahaga
terobati dengan hidangan berbuka. Namun, di tengah kesenangan itu
janganlah lupa akan tuntunan dalam menyantap hidangan berbuka,
yaitu dzikir atau doa.Saat akan menyantap hidangan berbuka
hendaknya membaca basmalah (bismillah): Bismillaah"Dengan menyebut
nama Allah"Dzikir di atas didasarkan pada hadits Umar bin Abi
Salamah yang berkata bahwa Rasulullahshallallahu 'alaihi
wasallamtelah bersabda kepadanya: "Wahai anakku, sebutlah nama
Allah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah makanan yang
berada di dekatmu." (HR Bukhari no. 4957 dan Muslim no. 3767 dari
Maktabah Syamilah)Dan juga hadits Aisyahradliyallah 'anha, bahwa
Rasulullahshallallahu 'alaihi wasallambersabda: "Apabila seorang
kalian ingin makan, hendaknya dia membaca "bismillah"." (HR. al
Tirmidzi dan Ahmad. Dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam Shahih
Sunan At-Tirmidzi no. 1513)Dan jika dahaga telah hilang, keringnya
tenggorokan telah basah dengan air, dan terasa nikmatnya berbuka,
baru berdoa: Dzahaba Dzomau Wabtallatil Uruuqu Wa Tsabatal Ajru
Insya Allah"Telah hilang rasa dahaga, dan dan telah basah
kerongkongan, serta telah tetap pahala insya Allah."Doa di atas
disandarkan pada hadits Ibnu 'UmarRadhiyallahu 'Anhumayang
menuturkan, "Adalah RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallamapabila
berbuka beliau berdoaDzahaba Dzomau Wabtallatil Uruuqu Wa Tsabatal
Ajru Insya Allah." (HR. Abu Dawud no. 2357, al-Daruquthni, no.
2242. Syaikh Al-Albani dalam Shahih Abi Dawud, no. 2066
menghukuminya sebagai hadits hasan, al-Imam al-Daruquthni
mengatakan: Isnadnya hasan, Al-Hakim mengatakan: Ini hadits shahih,
dan Al-Hafidz Ibnul Hajar mengatakan: Ini hadits hasan)Adakah Doa
Lainnya?Doa khusus lainnya yang dibaca saat berbuka antara lain,
"Ya Allah untuk-Mu aku berpuasa, dan atas Rizki-Mu aku berbuka."
(HR. Abu Dawud dari Mu'adz bin Zuhrah, no. 2011 dari Maktabah
Syamilah. Ibnu Sunni juga mengeluarkannya dalam kitabnya Amalul
Yaumi wal Lailah dari Ibnu Abbas radhiallahu anhu no:481, dan Abu
Dawud no: 2358 dan dalam sanadnya ada Abdul Malik bin Harun bin
Antarah dilemahkan oleh Imam Ahmad dan Ad-Daruquthni. Dan beliau
berkata: Yahya berkata: demikianlah dia. Abu Hatim berkata: dia
matruk (ditinggalkan). Ibnu Qayyim berkata dalam Zadul Maad 2/51:
hadits ini tidak benar)Memang ada sebagian ulama yang menghukuminya
sebagai hadits hasan. Namun yang lebih kuat hadits ini berstatus
mursal dan berstatus dhaif sebagaimana yang diutarakan oleh
al-Albani dalam Dhaif Sunan Abi Dawud, no. 510. Beliau mengatakan:
"Hadits ini lemah sanadnya disamping karena mursal juga perawinya
Muadz bin Zahrah majhul (tidak dikenal) Lihat Irwaul Ghalil
(4/38).". . . Bagi orang yang berpuasa dianjurkan untuk banyak
berdoa di tengah-tengah pelaksanaan shiyamnya dan saat berbuka. .
.Perbanyak Berdoa Saat BerbukaSesungguhnya waktu berbuka adalah
tempat dikabulkannya doa, karena di penghujung ibadah. Sementara
doa sesudah selesai melaksanakan ibadah memiliki kedudukan agung
dalam timbangan syariat, seperti doa setelah melaksanakan shalat
lima waktu dan ibadah haji. Apalagi saat usai melaksanakan puasa,
yang saat itu seseorang dalam kondisi yang lemah dan kondisi yang
sangat lemah, di tambah hati yang lembut, akan lebih menguatkan
untuk datang dan berharap kepada Allah'Azza wa Jalla.Bagi orang
yang berpuasa dianjurkan untuk banyak berdoa di tengah-tengah
pelaksanaan shiyamnya dan saat berbuka. Hal ini ditunjukkan oleh
renretan ayat shiyam yang diakhiri dengan perintah doa. dan apabila
hamba-Ku bertanya kepadamu tentang-Ku maka sesungguhnya Aku dekat,
Aku mengkabulkan seruan orang yang berdoa apabila berdoa kepada-Ku.
Hendaklah mereka memenuhi perintah-Ku dan beriman kepada-Ku, agar
mereka memperoleh kebenaran. (QS. Al-Baqarah: 186) ini menunjukkan
akan pentingnya berdoa di bulan ini.Anjuran berdoa di saat berbuka
juga diperkuat oleh sabda NabiShallallahu 'Alaihi Wasallam, Ada
tiga orang yang doa mereka tidak ditolak oleh Allah: Pemimpin yang
adil, orang yang berpuasa sampai ia berbuka, dan doanya orang yang
terzalimi." (HR. Al-Tirmidi, Ahmad, Ibnu Majah. Dishahihkan Syu'aib
al-Arnauth dalam Tahqiq al-Musnad)Dalam lafadz al-Tirmidzi, . . .
dan orang yang berpuasa saat ia berbuka. (Dishahihkan Al-Albani
dalam Shahih al-Tirmidzi)Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin
berkata dipenghujung keterangan beliau tentang doa saat berbuka, .
. .Yang penting kalau Anda berdoa dengan itu atau yang lainnya
ketika berbuka maka itu adalah tempat terkabulkannya (doa).
(Dinukil dari Majmu Fatawa Sykeh Ibnu Utsaimin, 19 soal no.
341)KesimpulanBagi orang yang berpuasa silahkan berdoa kepada Allah
pada saat berbuka sesuai hajat yang dikehendakinya. Seperti,
meminta surga dan berlindung dari neraka, beristighfar (memohon
ampunan), dikuatkan imannya, dilapangkan rizki dan doa-doa yang
lainnya. Adapun membaca doa khusus yang disandarkan kepada berbuka
puasa, maka doa yang paling kuat adalah: "Telah hilang rasa dahaga,
dan dan telah basah kerongkongan, serta telah tetap pahala insya
Allah."Doa ini lebih utama diamalkan dari pada yang satunya karena
derajatnya lebih baik. Dan Secara dhahirnya hadits ini dibaca saat
sudah mulai berbuka puasa bukan sebelumnya. Wallahu Ta'ala a'lam.
[PurWD/voa-islam.com]- See more at:
http://www.voa-islam.com/read/doa/2013/07/10/25798/doa-paling-shahih-saat-berbuka-puasa/#sthash.yXiqOUD4.dpuf
Doa-doa Ma'tsur yang Dibaca di Penghujung Shalat (Sebelum
Salam)Oleh: Badrul TamamAl-Hamdulillah, segala puji milik Allah,
Rabb semesta alam. Shalawat dan salam teruntuk Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.Waktu
sebelum salam dalam shalat termasuk waktu mustajab untuk
dikabulkannya doa. Yakni setelah membaca tasyahhud dan shalawat
atas NabiShallallahu 'Alaihi Wasallam. Karenanya dianjurkan
memperbanyak doa padanya sebagaimana sabda NabiShallallahu 'Alaihi
Wasallam, Kemudian ia memilih doa yang disukainya lalu berdoa
dengannya. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
berkata: Doa di akhir shalat sebelum keluar darinya (sebelum salam)
disyariatkan berdasarkan sunnah yang cukup banyak dan ijma' kaum
muslimin. Dan doa yang berkaitan dengan shalat secara umum
dikerjakan oleh NabiShallallahu 'Alaihi Wasallamdi tempat tersebut.
Beliau memerintahkan di dalamnya karena ia masih menghadap Rabb-Nya
dan bermunajat kepada-Nya. Maka tidak elok meninggalkan meminta
kepada Tuhannya saat bermunajat dan bertaqarrub kpd-Nya. (dinukil
dari Taudhih Al-Ahkam, Syaikh Al-Bassam: 2/284)Terdapat beberapa
atsar yang menyebutkan beberapa doa dianjurkan untuk dibaca di
tempat ini, antara lain: , , , Ya Allah, sesungguhnya aku
berlindung kepada-Mu dari adzab Jahannam, dari adzab kubur, dari
fitnah kehidupan dan kematian, dan dari keburukan fitnah Masih
Dajjal. (Muttafaq 'alaih) Ya Allah, Sesungguhnya aku telah
menzalimi diriku sendiri dengan kezaliman yang banyak. Tidak ada
yang bisa mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Maka ampunilah aku
dengan ampunan dari sisi-Mu dan rahmati aku. Sesungguhnya Engkau
Dzat Maha pengampun lagi Penyayang. (Muttafaq 'Alaih) Ya Allah,
Bantu aku untuk berzikir, bersyukur, dan memperbaiki ibadah
kepada-Mu. (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan al-Nasai dengan sanad kuat)
Ya Allah, ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan
kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka. (HR.
Bukhari dan Ahmad) Ya Allah, ampunilah aku atas dosa yang telah aku
lakukan dan yang belum aku lakukan (dosa yang mendatang), dosa yang
aku sembunyikan dan dosa yang aku perbuat dengan terang-terangan,
juga yang aku melampaui batas dan apa-apa yang Engkau ketahui
dariku. Engkaulah Yang Mendahulukan dan Engkaulah Yang
Mengakhirkan. Tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Engkau. (HR.
Muslim dan Abu Dawud)Dan doa-doa lain yang tidak ditentukan
berdasarkan sabda NabiShallallahu 'Alaihi Wasallam, "Kemudian
hendaknya ia memilih doa yang dikehendakinya, lalu berdoa
dengannya." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)Namun doa yang disebutkan
oleh hadits dan diajarkan NabiShallallahu 'Alaihi Wasallamitu yang
lebih utama di bandingkan doa-doa selainnya. (Lihat: Taudhih
al-Ahkam, Syaikh Al-Bassam: 2/290)Karenanya, semangat untuk
menghafalkan doa-doa di atas dan mempraktekkannya di penghujung
shalat akan membuahkan keberkahan dan manfaat yang besar. Di
samping terkabul doa yang istimewa, ia mendapat pahala yang besar
karena menjaga dan mengamalkan sunnah RasulullahShallallahu 'Alaihi
Wasallam. Wallahu Alam. [PurWD/voa-islam]- See more at:
http://www.voa-islam.com/read/doa/2013/07/05/25696/doadoa-matsur-yang-dibaca-di-penghujung-shalat-sebelum-salam/#sthash.HM8hS5Xx.dpuf
Doa Penting! Berlindung dari Buruknya Amal yang Lalu dan Akan
DatangOleh: Badrul TamamAl-Hamdulillah, segala puji milik Allah,
Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah Shallallahu
'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.
Allaahumma Innii Auudzu Bika Min Syarri Maa Amiltu Wa Min Syarri
Maa Lam AmalYa Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keburukkan
sesuatu yang telah aku lakukan, dan dari keburukkan sesuatu yang
belum aku lakukan.Sumber DoaDari Farwah bin Naufal Al-Asyjai, ia
berkata: Aku bertanya kepada AisyahRadhiyallahu 'Anhatentang doa
yang sering dibaca RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallam. Aisyah
menjawab, beliau sering membaca:
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keburukkan sesuatu yang
telah aku lakukan, dan dari keburukkan sesuatu yang belum aku
lakukan. (HR. Muttafaq 'Alaih dan selainnya)Keutamaan DoaDoa
memiliki kedudukan yang tinggi dalam agama ini. Bentuk ibadah,
merendahkan diri, dan membutuhkan kepada Allah yang paling nampak.
Doa menjadi hiburan dan harapan dalam kondisi berat dan ringan,
saat sulit dan lapang. NabiShallallahu 'Alaihi Wasallammengabarkan
bahwa doa itu ibadah, karena dalam doa seseorang menampilkan
ketundukan dan kepatuhan kepada AllahAzza wa Jalla. Inilah tujuan
syariat yang paling agung dalam perintah ibadah.Al-Hasan al-Bashri
berkata, Carilah kenikmatan dalam tiga hal: shalat, Al-Qur'an, dan
doa. Jika kamu mendapatkannya maka jagalah dan pujilah Allah dalam
hal itu. Dan jika tak kamu temukan kenikmatan pada tiga hal itu,
maka ketahuilah bahwa pintu-pintu kebaikan telah tertutup dari
dirimu. (Tercantum dalam al-Hilyah milik Abu Nuaim: 6/171, dan
Syuabul Iman milik Al-BaihaqiL 5/447)Jika Allah membuka pintu doa
kepada hamba berarti Allah memberikan taufik untuk berbuat baik
kepadanya. Dari Umar bin al-KhathabRadhiyallahu 'Anhu, ia berkata:
Aku tidak terbebani dengan dikabulkannya doa, tetapi aku terbebani
dengan urusan doa, apabila aku diberi taufiq untuk berdoa pasti
ijabah akan datang. (Disebutkan Syaikhu Islam dalam Iqtidha
al-Shirathal Mustaqim: 2/229)Sebagian ulama salaf mengatakan,
sungguh aku lebih takut diharamkan (tidak bisa) berdoa daripada
diharamkan dari dikabulkannya doa. (Fathul Baari: 11/141)Maka
membiasakan diri dengan doa, terutama, doa-doa yang telah diamalkan
RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallammenjadi kebutuhan setiap
muslim. Kebahagiaan dan ketentraman dirinya ada pada ubudiyahnya
kepada Allah dan perasaan yakin kepada Dzat Maha kuasa. Terlebih,
doa ini termasuk doa yang paling banyak beliau baca pada
akhir-akhir hayat beliau.Makna DoaDoa ini bagian dari doa
perlindungan (istiadzat) dari segala keburukan yang dilakukan hamba
dan keburukan yang belum dikerjakannya. Ini mencakup perbuatan
buruk yang telah lalu, sedang dikerjakan dan belum
dikerjakannya.Maksud doa di atas, bahwa seseorang berlindung kepada
Allah dari keburukan yang diperbuatnya yang bisa menyebabkan
datangnya siksa di dunia ataupun di ahirat, walaupun ia tidak
menyengaja mengerjakannya. Karena tidak ada musibah yang menimpa
seseorang, baik terhadap agama maupun dunianya, kecuali akibat dari
dosa-dosa dan kesalahannya. Karena Allah tidak pernah menzalimi
seorang hamba. Allah senantiasa menghendaki kebaikan untuk
hamba-hamba-Nya.Imam Nawawi menjelaskan salah satu maksud dari doa
NabiShallallahu 'Alaihi Wasallamini, beliau ingin mengajarkan
umatnya untuk senantiasa berdoa. KarenaShallallahu 'Alaihi
Wasallamadalah seorang masum. Seluruh perbuatan beliau yang lalu
dan yang akan datang adalah perbuatan-perbuatan baik, tidak ada
yang buruk. Ini juga mengabarkan tentang ihwal beliau yang
senantiasa takut kepada Allah, mengagungkan dan memuliakan-Nya,
serta senantiasa merasa butuh kepada Allah setiap saat dalam segala
ihwalnya. Wallahu Alam. [PurWD/voa-islam.com]- See more at:
http://www.voa-islam.com/read/doa/2014/04/16/29890/doa-penting-berlindung-dari-buruknya-amal-yang-lalu-dan-akan-datang/#sthash.tE8WY1kv.dpuf
Doa Saat Berhadapan dengan MusuhOleh: Badrul Tamam "Ya Allah,
Engkau adalah lenganku (penolongku). Engkau adalah pembelaku.
Dengan pertolongan-Mu aku bergerak. Dengan pertolongan-Mu aku
menyergap. Dan dengan pertolongan-Mu aku
berperang."SumberDiriwayatkan dari Anas bin MalikRadhiyallahu
'Anhu, berkata: Adalah RasulullahShallallahu 'Alaihi
Wasallamapabila berperang beliau membaca: "Ya Allah, Engkau adalah
lenganku (penolongku). Engkau adalah pembelaku. Dengan
pertolongan-Mu aku bergerak. Dengan pertolongan-Mu aku menyergap.
Dan dengan pertolongan-Mu aku berperang." (HR. Abu Dawud dalam
Sunan-nya, Kitab al-Jihad, Bab Maa Yud'aa iInda al-Liqa' (Bab: Apa
yang dibaca saat bertemu musuh), no. 2632. Dishahihkan oleh Syaikh
Albani)Imam al-Tirmidzi juga mengeluarkannya dalam Sunan-nya dengan
kalimat doa yang lebih ringkas, "Ya Allah, Engkau adalah lenganku
(penolongku). Engkau adalah pembelaku. Dan dengan pertolongan-Mu
aku berperang." (Bab: Fi al-Du'a Idza Ghaza [Bab doa apabila
berperang], no. 3584)Doa di atas juga disebutkan dalam Syarh Doa
dan Dzikir Hishnul Muslim oleh Madji bin Abdul Wahhab Ahmad dengan
Korektor Syaikh Dr. Said bin Ali Wahf Al-Qahthani, terbitan Darul
Falah Jakarta, Hal. 344-345.MaknaMujahid yang membaca doa di atas
memohon kepada Allah dengan menyebut Nama-Nya yang paling agung
"Allah" berikut nama-nama Allah yang Maha Indah lainnya (Al-Asmaul
Husna). Ini didapatkan dari kata panggilan di awalnya, Allahumma.
Kemudian dilanjutkan dengan memohon pertolongan dan dukungan Allah
untuk memerangi musuh. Ini dapat kita temukan pada kalimat-kalimat
selanjutnya:Kalimat artinya Engkau adalah lenganku. Maknanya engkau
penolongku dan membantuku.Kalimat artinya aku bergerak. Yakni untuk
mematahkan kekuatan lawan dan menghancurkan makar mereka.Kalimat
dengan pertolongan-Mu aku menyergap, dengan kata lain, dengan-Mu
aku melakukan serangan ke arah musuh sehingga aku mengalahkan
mereka.Kalimat dan dengan pertolongan-Mu aku berperang, dengan kata
lain, dengan pertolongan-Mu dan dengan dukungan-Mu aku memerangi
musuh-musuh-Mu.KeteranganDoa di atas mengajarkan bahwa kemenangan
itu berasal dari sisi Allah. Sehingga saat mujahidin -dengan
segenap kekuatan persenjataan, strategi, dan personilnya-
berperang, mereka tidak boleh bersandar kepada kekuatan mereka
semata. Sesudah mereka mengerjakan sebab-sebab kemenangan maka
mereka harus menyerahkan urusan kepada Allah Tabaraka wa Ta'ala,
mereka bertawakkal kepada-Nya. Dan bukti tawakkal adalah dengan
sunggu-sungguh berdoa, memohon pertolongan dan kemenangan
kepada-Nya.AllahSubhanahu wa Ta'alaberfirman, "Dan kemenanganmu itu
hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS.
Ali Imran: 126)Kisah Thaluth dan pasukannya menjadi bukti
pentingnya doa dalam peperangan. Yakni saatJaisy Iman (pasukan
iman) berjumlah lebih sedikit menghadapi pasukan Jalut yang
berjumlah lebih besar. Thalut dan pasukannya berdoa: "Ya Tuhan
kami, limpahkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah
pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir." (QS.
Al-Baqarah: 250)Maka mereka berhasil mengalahkan dan menghancurkan
tentara Jalut dengan pertolongan AllahSubhanahu wa Ta'aladan
sebab-sebab yang mereka usahakan, "Mereka (tentara Thalut)
mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan (dalam peperangan
itu) Daud membunuh Jalut." (QS. Al-Baqarah: 251)Doa Rasulullah Saat
Perang BadarSejarah peperangan RasulullahShallallahu 'Alaihi
Wasallammembuktikan pentingnya doa dalam amaliyah jihad. Yakni saat
perang Badar, tepatnya pada malam peperangan, di mana para sahabat
tertidur kecuali RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallam. Beliau
tidak tidur di malam itu. Beliau shalat di bawah batang pohon dan
banyak berdoa di sujudnya "Ya Hayyu Ya Qayyum," beliau
mengulang-ulangnya dengan meminta pertolongan kepada Allah.
(Al-Bidayah wa al-Nihayah: 5/82)Kamudian saat pagi tiba dan
terlihatlah pasukan Quraisy, beliauShallallahu 'Alaihi
Wasallamberdoa, "Ya Allah, Inilah Quraisy, mereka datang dengan
segala kesombongan dan kebanggan mereka. Mereka menantang-Mu dan
mendustakan Rasul-Mu. Ya Allah, kurniakan kemenangan yang telah
Engkau janjikan kepadaku . Ya Allah, binasakanlah mereka pada pagi
ini." (Sirah Ibnu Hisyam: 3/164)Diriwayatkan dari Umar bin
KhathabRadhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Pada perang Badar,
NabiShallallahu 'Alaihi Wasallammelihat para sahabatnya berjumlah
300 lebih sedikit, dan melihat kepada kaum musyrikin berjumlah
seribu lebih. Kemudian beliau menghadap kiblat sambil mengangkat
tangan dengan selendang dan surban di pundaknya, beliau berdoa, "Ya
Allah, penuhilah untukku apa yang Kau janjikan kepadaku. Ya Allah,
berikan apa yang telah Kau janjikan kepadaku. Ya Allah, jika Engkau
biarkan pasukan Islam ini binasa, tidak ada lagi yang menyembah-Mu
di muka bumi ini." (HR. Muslim dan Ahmad)Beliau terus menerus
meminta pertolongan dan berdoa kepada Allah sehingga jatuhlah kain
surban dari kedua pundaknya. Abu Bakar menghampiri dan meletakkan
kembali kain surban itu di pundaknya. Abu Bakar terus berada di
belakang RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallam, lalu berkata:
"Wahai Nabi Allah! Inilah sumpahmu kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia
akan memenuhi apa yang dijanjikan-Nya kepadamu.Inilah keadaan
RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallamdan para sahabatnya dalam
perang Badar, mereka banyak berdoa kepada Allah. karenanya, Allah
menyifati mereka sbeagai orang-orang yang banyak beristighatsah
(memohon pertolongan) kepada-Nya, banyak berharap dan berdoa
kepada-Nya, "(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada
Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya Aku akan
mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang
datang berturut-turut"." (QS. Al-Anfal: 9)Maka bagi mujahidin
(aktifis jihad) saat berperang agar banyak menengadahkan tangan
kepada Allah dengan penuh kerendahan untuk memohon pertolongan
kepada-Nya. khususnya saat musuh sudah terlihat, lalu berdoa: "Ya
Allah, Engkau adalah lenganku (penolongku). Engkau adalah
pembelaku. Dengan pertolongan-Mu aku bergerak. Dengan
pertolongan-Mu aku menyergap. Dan dengan pertolongan-Mu aku
berperang." Harapannya, Allah meneguhkan langkah kita, menumbuhkan
keberanian dalam diri kita, dan menurunkan pasukan dari sisi-Nya
sebagaimana yang pernah diberikan kepada Rasulullah dan para
sahabatnya, yakni pasukan malaikat. Dengan ini orang-orang kafir
menjadi ciut hatinya dan lari terbirit-birit dengan kekalahan.
Wallahu Ta'ala A'lam. [PurWD/voa-islam.com]- See more at:
http://www.voa-islam.com/read/doa/2013/03/27/23761/doa-saat-berhadapan-dengan-musuh/#sthash.sBn5OgdW.dpuf
Hauqalah: Zikir yang Menjadi Simpanan Kekayaan di Surga
Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billaah"Tidak ada daya (untuk
berbuat) dan kekuatan (untuk melakukan sesuatu) kecuali dengan izin
Allah."__________________________________________________Oleh:
Badrul TamamAl-Hamdulillah, segala pujian kepunyaan Allah Ta'ala.
Shalawat dan salam teruntuk hamba dan utusan-Nya, Nabi Muhammad
Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.Zikir
salah satu sebab utama yang mendekatkan hamba kepada Allah. Bahkan
Allah mengabarkan, Dia akan bersama hamba-Nya selama hamba tersebut
mengingat-Nya dan bibirnya bergerak dalam zikirnya. Salah satu
zikir yang masyru' untuk dibaca dalam keadaan tertentu dan
diperbanyak secara mutlak adalah hauqalah.Mungkin sebagian kita
bertanya-tanya, apa itu hauqalah? Hauqalah adalah bacaaan Laa Haula
Wa Laa Quwwata Illaa Billaah. Maknanya, tidak ada daya dan kekuatan
untuk berusaha kecuali dengan kehendak dan izin
Allah.RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallamtelah menjelaskan
keutamaan kalimat zikir ini kepada Abu Musa al-Asy'ari, "Wahai
Abdullah bin Qais (nama Abu Musa), ucapkan Laa Haula Wa Laa Quwwata
Illaa Billaah. Sesungguhnya itu adalah salah satu kekayaan yang
tersimpan di surga." Atau beliau mengatakan: "Tidakkah kamu mau aku
tunjuki salah satu harta simpanan di surga? Laa Haula Wa Laa
Quwwata Illaa Billaah. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)Imam Ahmad dalam
Musnadnya meriwayatkan hadits yang dari Abu HurairahRadhiyallahu
'Anhu, bahwa NabiShallallahu 'Alaihi Wasallambersabda,
"Perbanyaklah membaca Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billaah,
karena sesungguhnya adalah salah satu harta simpanan di
surga."Kanzun min Kunuz al-jannah, maksudnya: pahalanya disimpan
bagi yang mengucapkannya. Pahalanya atau balasan amal zikir terebut
disimpan di surga sebagaimana dikumpulkan, disimpan, dan dijaganya
harta kekayaan.Disebut Kanzun menunjukkan bahwa pahala yang
disiapkan adalah sangat istimewa dan berharga, sebagaimana harta
simpanan adalah harta yang paling berharga.Imam Nawawi dalam Syarah
Muslim menjelaskan tentang sebab keutamaan kalimat tersebut, "Para
ulama menuturkan sebab hal itu, karena kalimat itu adalah kalimat
kepasrahan dan menyerahkan urusan kepada Allah Ta'ala, merendah
(menghinakan) diri kepada Allah. Sesungguhnya tidak ada yang bisa
berbuat selain-Nya, tidak ada yang menggagalkan keputusan-Nya, dan
hamba tadi tidak kuasa sedikitpun dalam urusan tadi. . ."Maksud
ringkat dari zikir tersebut adalah tidak ada kekuatan untuk
berusaha dan kemampuan untuk mengerjakan apapun kecuali dengan
masyi'ah (kehendak) Allah Ta'ala. Sebagian ulama menyebutkan, tidak
ada daya untuk menolak keburukan dan tidak ada kekuatan dalam
meraih kebaikan kecuali dengan izin (kehendak) Allah. Sehingga
kalimat zikir ini menuntut agar dalam melakukan usaha supaya
meminta pertolongan kepada Allah dan bertawakkal kepada-Nya. Oleh
karenanya, saat mendengar seruan shalat dalam adzan;Hayya 'Alaa
al-ShalaahdanHayya 'Alaa Al-Falaah, kita diperintahkan untuk
membaca kalimat zikir di atas.Syaikhul Islam Ibnu
Taimiyyahrahimahullahdalam Majmu' Fatawanya (13/321) berkata, : . :
: : : "Ucapan Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billaah, memberikan
konsekuensi ianah (bantuan). Oleh karena itu RasulullahShallallahu
'Alaihi Wasallam memberikan contoh jika muadzzin mengucapkan Hayya
Alaa al-Shalaah, maka dijawab, Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa
Billaah, jika muadzzin mengucapkan, "Hayya Alaa al-Falaah", dijawab
Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billaah (minta bantuan kepada Allah
Agar bisa melaksanakannya,-pent)."Ringkasnya, siapa yang
menginginkan punya pahala yang istimewa di surga dengan jumlah yang
banyak hendaknya memperbanyak membaca zikir yang agung ini, Laa
Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billaah. Khususnya pada moment tertentu
seperti menjawab adzan saat mu'adzin mengucapkanHayya Alaa
al-ShalaahdanHayya Alaa al-Falaa,dalam perjalanan, dibaca saat
sakit, saat mengerjakan pekerjaan berat dan sulit sebagai sarana
untuk meminta pertolongan kepada Allah Ta'ala. Wallahu A'lam.
[PurWD/voa-islam.com]- See more at:
http://www.voa-islam.com/read/doa/2013/02/21/23387/hauqalah-zikir-yang-menjadi-simpanan-kekayaan-di-surga/#sthash.sByb4xtg.dpuf
Doa Ashabul Kahfi: Memohon Rahmat dan Bimbingan Allah Saat
TerancamOleh: Badrul TamamAl-Hamdulillah, segala puji bagi
AllahSubhanahu wa Ta'ala. Shalawat dan salam semoga terlimpah
kepada baginda RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan
para sahabatnya. "(Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari
tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa: Wahai Tuhan kami
berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi
kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)"." (QS. Al-Kahfi:
10)Doa di atas dibaca para pemuda Ashabul Kahfi saat memasuki goa.
Mereka berlindung ke dalamnya karena khawatir akan keselamatan
agama mereka. Karena raja yang berkuasa di daerah tempat tinggal
mereka membenci dan memusuhi keyakinan para Ashabul Kahfi.Banyak
mufassirin generasi salaf dan khalaf yang menyebutkan, para pemuda
tersebut terdiri dari anak-anak raja Romawi dan orang-orang
terhormat mereka yang bersatu karena iman. Saling bantu-membantu
menegakkan ibadah kepada Allah semata dalam tempat ibadah yang
mereka bangun bersama. Terus bertahan demikian sehingga mereka
diketahui oleh kaumnya. Kemudian mereka dilaporkan kepada raja
mereka. Sang raja memanggil mereka untuk datang menghadap
kepadanya. Lalu ia bertanya tentang hal ihwal dan kegiatan mereka.
Lalu mereka menjawab dengan sebenarnya dan mengajak raja itu untuk
menyembah Allah Ta'ala. "Dan Kami telah meneguhkan hati mereka di
waktu mereka berdiri lalu mereka berkata: "Tuhan kami adalah Tuhan
langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia,
sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang
amat jauh dari kebenaran". Kaum kami ini telah menjadikan selain
Dia sebagai tuhan-tuhan (untuk di sembah). Mengapa mereka tidak
mengemukakan alasan yang terang (tentang kepercayaan mereka?)
Siapakah yang lebih lalim daripada orang-orang yang mengada-adakan
kebohongan terhadap Allah?" (QS. Al-Kahfi: 14-15)Ibnu
Katsirrahimahullahberkata, "Allah Ta'ala berfirman: Kami jadikan
mereka bersabar atas tindakannya menentang kaum mereka sendiri,
meninggalkan kampung halaman mereka dan meninggalkan kehidupan yang
enak, kebahagiaan, dan kenikmatan."Sesudah mereka menyeru raja
untuk beriman kepada Allah, maka raja menolak seruan tersebut.
Bahkan ia mengancam mereka dan menyuruh menanggalkan pakaian yang
mereka kenakan, yang padanya terdapat perhiasan kaumnya. Kemudia ia
memberikan waktu kepada mereka untuk berpikir supaya rela
meninggalkan keyakinan mereka.Kemudian Allah menurunkan rahmat dan
kasih sayangnya kepada para pemuda Ashabul Kahfi, di mana pada masa
penangguhan itu mereka berhasil melarikan diri demi mempertahankan
agama yang dianutnya dari fitnah. Lalu mereka ber'uzlah, dan Allah
menurunkan ilham-Nya kepada mereka agar berlindung ke dalam gua,
mencari tempat di sana sehingga raja dan kaumnya kehilangan jejak
mereka. Hal ini diterangkan dalam firman-Nya, "Dan apabila kamu
meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka
carilah tempat berlindung ke dalam gua itu niscaya Tuhanmu akan
melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan sesuatu
yang berguna bagimu dalam urusan kamu." (QS. Al-Kahfi: 16)Raja dan
kaumnya terus mencari para pemuda Ashabul Kahfi, tapi tidak
menemukannya. Bahkan Allah membutakan raja dan kaumnya untuk
mendapatkan berita para pemuda tersebut. Hal ini sebagaimana Allah
membutakan kaum kafir Quraisy yang memburu NabiShallallahu 'Alaihi
Wasallamdan Abu Bakar al-Shiddiq, saat keduanya bersembunyi di gua
Tsur dalam keberangkatan hijrah ke Madinah. Padahal Kafir Quraisy
telah melalui tempat persembunyian Rasulullah dan Abu Bakar, namun
mereka tidak mendapatkan keduanya.Nah, pada saat mereka akan
memasuki gua di sebuah gunung, tempat sembunyi dan berlindung dari
raja dan kaumnya yang kafir, mereka berdoa kepada Allah Ta'ala saat
memasukinya, memohon rahmat dan kebaikan-Nya, "(Ingatlah) tatkala
pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu
mereka berdoa: Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari
sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam
urusan kami (ini)"." (QS. Al-Kahfi: 10)Maksudnya: Anugerahkan
kepada kami rahmat dari sisi-Mu, yang dengannya Engkau rahmati kami
dan selamatkan kami dari kaum kami. Dan tetapkanlah petunjuk yang
lurus kepada kami dalam urusan kami. Dengan kata lain, jadkanlah
kesudahan akhir kami di bawah petunjuk yang lurus. Sebagaimana doa
RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallam, "Ya Allah, jadikanlah baik
akhir kesudahan kami dalam semua urusan, dan selamatkanlah kami
dari kehinaan dunia dan azab akhirat." (HR. Ahmad dari Busr bin
Arthah al-Qurasyi)Kemudian Allah menurunkan urusan-Nya kepada
mereka, menjadikan mereka tertidur bertahun-tahun lamanya sesaat
sesudah mereka memasuki goa, yakni 309 tahun. Dan saat mereka
terbangun, kondisi masyarakat sudah berubah. Raja yang berkuasa
adalah seorang muslim yang menurut satu riwayat namanya, Yandusus.
Rakyatnya juga demikian. Sehingga saat raja dan rakyatnya menemui
mereka di dalam goa, para Ashabul Kahfi merasa bahagia dan
bercengkrama bersamanya. Kemudian mereka meninggalkan para pemuda
tersebut dan mengucapkan salam kepada mereka. Lalu mereka kembali
ke tempat pembaringan mereka sehingga Allah mewafatkan mereka.
Wallahu Ta'ala a'lam. [PurWD/voa-islam.com]- See more at:
http://www.voa-islam.com/read/doa/2011/12/24/17162/doa-ashabul-kahfi-memohon-rahmat-dan-bimbingan-allah-saat-terancam/#sthash.dL4pegle.dpuf
Doa Saat Ditimpa Kesulitan (Memohon Kemudahan)Oleh: Badrul
TamamAlhamdulillah, segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam
semoga terlimpah kepada Rasulullah, keluarga dan para
sahabatnya.Dalam menjalani kehidupan ini, sering kita dihadapkan
pada kesulitan. Terkadang kesulitan itu amat berat sehingga membuat
kita hampir putus asa. Namun, keimanan akan kuasa Allah Taala yang
tidak terhingga, menjadikan kita tetap bersabar dan memiliki
harapan.Sesungguhnya alam semesta berada di bawah kuasa dan kendali
Allah Taala. Semuanya patuh kepada ketetapan dan kehendak-Nya.
Tidak ada yang bisa bergerak atau bertingkah laku kecuali dengan
daya, kekuatan, kehendak, dan izin-Nya. Apa yang Dia kehendaki
pasti terjadi. Sebaliknya, yang tidak dikehendaki-Nya tidak akan
pernah terjadi.Allah Mahakuasa melakukan apa saja. Dia mampu
menjadikan segala kemudahan menjadi sesuatu yang sulit, juga
sesuatu yang sulit menjadi mudah. Tidak ada yang susah bagi-Nya,
karena Dia Mahakuasa atas segala-galanya. Karenanya ketika
menghadapi kesulitan dan berbagai cobaan hidup kita tidak boleh
putus asa. Masih ada Allah yang bisa kita minta dan mohon
pertolongan-Nya. Maka kita diperintahkan untuk berdoa saat
mengalami kesulitan, Allaahumma Laa Sahla Illaa Maa Jaaltahu Sahlaa
Wa Anta Tajalul Hazna Idza Syita SahlaaYa Allah, tidak ada
kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah. Dan apabila Engkau
berkehendak, Engkau akan menjadikan kesusahan menjadi
kemudahan.Apakah Doa ini Berasal dari Hadits?Syaikh Muhammad bin
Shalihrahimahullaahdalam salah satu fatwanya menyebutkan, Doa ini,
aku tidak mengetahui asalnya (sumbernya) dari Assunnah, tapi itu
banyak diucapkan oleh orang. Pernyataan beliau serupa juga
didapatkan dalam Kaset Nuur ala al-Darb kaset no. 344 menit ke 22.
Namun yang benar bahwa doa di atas berasal dari warisan
Nabishallallahu 'alaihi wasallam.Diriwayatkan dari Anas bin
Malikradhiyallahu 'anhu,Rasulullahshallallahu 'alaihi
wasallambersabda, Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali apa yang
Engkau jadikan mudah. Dan apabila Engkau berkehendak, Engkau akan
menjadikan kesusahan menjadi kemudahan. (HR. Ibnu Hibban dalam
Shahihnya no. 2427, Ibnu Sunni dalam Amal al-Yaum wa al-Lailah no.
351, Abu Nuaim dalam Akhbar Ashfahan: 2/305, Imam Al-Ashbahani
dalam al-Targhib: 1/131. Syaikh Al-Albani menshahihkannya dalam
Silsilah Shahihah 6/902, no. 2886 dan mengatakan, Isnadnya shahih
sesuai syarat Muslim.)Doa ini juga disebutkan oleh Pengarang Hisnul
Muslim, DR. Said bin Ali bin Wahf al-Qahthani, pada hal. 90 dengan
judul, Doa bagi siapa yang mendapatkan kesulitan. Beliau
menyebutkan bahwa Syaikh al-Arnauth menshahihkannya dalam Takhrij
al-Adzkar lil Nawawi, hal. 106.Makna DoaMakna dari doa di atas,
bahwa Allah tidak menjadikan segala sesuatu mudah bagi manusia.
Tidak ada kemudahan bagi mereka, kecuali apa yang Allah jadikan
mudah. Dan sesungguhnya kemudahan adalah apa yang Allah jadikan
mudah. Sebaliknya, kesulitan dan kesusahan jika Allah kehendaki
bisa menjadi mudah dan ringan. Sebagaimana kemudahan dan perkara
ringan bisa menjadi sulit dan berat, jika Allah menghendakinya.
Karena semua perkara berada di tangan Allah'Azza wa Jalla.Maka
kandungan doa ini, seseorang memohon kepada Allah agar memudahkan
segala urusannya yang sulit dan memuji Allah'Azza wa Jallabahwa
segala urusan ada di tangan-Nya, jika Dia berkehendak, kesulitan
bisa menjadi mudah.Sebagaimana yang sudah maklum, Allah 'Azza wa
Jalla mahakuasa melakukan apa saja. Dan Dia mampu menjadikan
kemudahan menjadi sesuatu yang sulit, juga sesuatu yang sulit
menjadi mudah. Tidak ada yang susah bagi-Nya, karena Dia Mahakuasa
atas segala sesuatu.Maka kandungan doa ini:Seseorang memohon kepada
Allah agar memudahkan segala urusannya yang sulit dan memuji
Allah'Azza wa Jallabahwa segala urusan ada di tangan-Nya, jika Dia
berkehendak, kesulitan bisa menjadi mudah.Di Samping Berdoa, Apa
yang Bisa Dilakukan?Allah Taala berfirman, Hai orang-orang yang
beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan
(mengerjakan) shalat. (QS. Al-Baqarah: 153)Allah Taala menjelaskan
bahwa cara terbaik untuk meminta pertolongan Allah dalam menghadapi
berbagai musibah (di antaranya kesulitan dalam hidup) adalah dengan
bersabar dan shalat.Dan dalam sebuah hadits disebutkan bahwa
Nabishallallahu 'alaihi wasallamapabila dihadapkan pada suatu
masalah maka beliau segera shalat. (HR. Abu Dawud dan Ahmad dari
Hudzaifah bin Yaman)Sedangkan sabar untuk dalam hal ayat ini ada
dua macam, yaitu sabar dalam rangka meninggalkan berbagai perkara
haram dan dosa; dan bersabar dalam menjalankan ketaatan dan ibadah.
Dan bersabar bentuk yang kedua adalah lebih banyak pahalanya, dan
itulah sabar yang lebih dekat maksudnya untuk mendapatkan
kemudahan.Abdurrahman bin Zaid bin Aslam berkata, Sabar ada dua
bentuk: bersabar untuk Allah dengan menjalankan apa yang Dia cintai
walaupun berat bagi jiwa dan badan. Dan bersabar untuk Allah dari
segala yang Dia benci walaupun keinginan nafsu menentangnya. Siapa
yang kondisinya seperti ini maka dia termasuk dari golongan
orang-orang yang sabar yang akan selamat, insya Allah. (Dinukil
dengan ringkas dari Tafsir Ibnu Katsir dalam tafsir ayat di
atas)Sabar ada dua bentuk: bersabar untuk Allah dengan menjalankan
apa yang Dia cintai walaupun berat bagi jiwa dan badan. Dan
bersabar untuk Allah dari segala yang Dia benci walaupun keinginan
nafsu menentangnya.(Abdurrahman bin Zaid bin Aslam)- See more at:
http://www.voa-islam.com/read/doa/2011/01/17/12814/doa-saat-ditimpa-kesulitan-memohon-kemudahan/#sthash.rgwY69YA.dpuf