SPESIFIKASI UMUM 2010 DIVISI 5PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN SEKSI 5.1LAPIS PONDASI AGREGAT 5.1.1UMUM 1) Uraian Peker jaan ini harus melipu ti pemasokan, pemrosesan, penga ngku tan, peng hampa ran, pembasahan dan pemadatan agregat di atas permukaan yang telah disiapkan dan telah diterima sesuai dengan detil yang ditunjukkan dalam Gambar atau sesuai dengan perintah Direksi Pekerjaan, dan memelihara lapis pondasi agregrat yang telah selesai sesuai dengan yan g disy ara tka n. Pemrosesan har us mel iputi, bil a per lu, pemeca han , pen gay akan , pemisahan, pencampuran dan operasi lainn ya yang perlu untuk menghasilkan suatu bahan yang memenuhi ketentuan dari Spesifikasi ini. ) Peker jaan Seksi !ai n "a ng #erka itan Deng an Seksi $ni Pekerjaan Seksi lain yang berkaitan dengan Seksi ini tetapi tidak terbatas berikut ini % a)&anajemen dan 'eselamatan !alu !intas % Seksi 1.( b)ekayasa !apangan % Seksi 1.* c)#ahan dan Penyimpanan % Seksi 1.11 d)Pengamanan !ingkungan +idup % Seksi 1.1e) 'es elamata n dan 'esehatan 'er ja % Seksi 1.1* f) Penyiapan #a dan -alan % Sek si . g) Pele bar an Per ker asa n % Seksi /.1 h) #a hu -alan % Seksi /. i) Pemelihara an -ala n Samping dan -embat an % Seksi 10. ) o lerans i Dimensi dan 2le3a si a) Permuka an lapis akhir haru s sesu ai denga n abel 4.1.1. 51) , den gan tole ransi di ba6ah ini % a bel 4.1.1.51) oleransi 2le3asi Permukaan elatif erhadap 2le3asi encana #ahan dan !apisan Pondasi 7gregat o leransi 2le3asi Permukaan relatif terhadap ele3asi rencana !apis Pondasi 7gregat 'elas # digunakan sebagai !apis Pondasi #a6ah 5hanya permukaan atas dari !apisan Pondasi #a6ah). 8 0 cm 9cm 4 9 1
80
Embed
Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen
Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen
Pekerjaan ini harus meliputi pemasokan, pemrosesan, pengangkutan, penghamparan,
pembasahan dan pemadatan agregat di atas permukaan yang telah disiapkan dan telah
diterima sesuai dengan detil yang ditunjukkan dalam Gambar atau sesuai dengan perintah
Direksi Pekerjaan, dan memelihara lapis pondasi agregrat yang telah selesai sesuai dengan
yang disyaratkan. Pemrosesan harus meliputi, bila perlu, pemecahan, pengayakan, pemisahan, pencampuran dan operasi lainnya yang perlu untuk menghasilkan suatu bahan
yang memenuhi ketentuan dari Spesifikasi ini.
) Pekerjaan Seksi !ain "ang #erkaitan Dengan Seksi $ni
Pekerjaan Seksi lain yang berkaitan dengan Seksi ini tetapi tidak terbatas berikut ini %
membuktikan bah6a sifat9sifat bahan yang ditentukan dalam Pasal 4.1..4
terpenuhi.
b) Penyedia -asa harus mengirim berikut di ba6ah ini dalam bentuk tertulis kepada
Direksi Pekerjaan segera setelah selesainya setiap ruas pekerjaan dan sebelum
persetujuan diberikan untuk penghamparan bahan lain di atas !apis Pondasi 7gregat%
i) +asil pengujian kepadatan dan kadar air seperti yang disyaratkan dalam Pasal
4.1../.
ii) +asil pengujian pengukuran permukaan dan data hasil sur3ei pemeriksaan
yang menyatakan bah6a toleransi yang disyaratkan dalam Pasal 4.1.1.
dipenuhi.
<) :uaca "ang Diijinkan Untuk #ekerja
!apis Pondasi 7gregat tidak boleh ditempatkan, dihampar, atau dipadatkan se6aktu turun
hujan, dan pemadatan tidak boleh dilakukan segera setelah hujan atau bila kadar air bahan jadi tidak berada dalam rentang yang ditentukan dalam Pasal 4.1...
a) !okasi hamparan dengan tebal atau kerataan permukaan yang tidak memenuhi
ketentuan toleransi yang disyaratkan dalam Pasal 4.1.1., atau yang permukaannya
menjadi tidak rata baik selama pelaksanaan atau setelah pelaksanaan, harus
diperbaiki dengan membongkar lapis permukaan tersebut dan membuang atau
menambahkan bahan sebagaimana diperlukan, kemudian dilanjutkan dengan
pembentukan dan pemadatan kembali, atau dalam hal !apisan Pondasi 7gregat yang
tidak memenuhi ketentuan telah dilapisi dengan !apisan diatasnya. 'ekurangan tebaldapat dikompensasi dengan !apisan diatasnya dengan tebal nominal sesuai dengan
sifat bahan dan mempunyai kekuatan yang sama dengan tebal yang kurang.
b) !apis Pondasi 7gregat yang terlalu kering untuk pemadatan, dalam hal rentang kadar
air seperti yang disyaratkan dalam Pasal 4.1.. atau seperti yang diperintahkan
Direksi Pekerjaan, harus diperbaiki dengan menggaru bahan tersebut yang
dilanjutkan dengan penyemprotan air dalam kuantitas yang cukup serta
mencampurnya sampai rata.
c) !apis Pondasi 7gregat yang terlalu basah untuk pemadatan seperti yang ditentukan
dalam rentang kadar air yang disyaratkan dalam Pasal 4.1.. atau seperti yangdiperintahkan Direksi Pekerjaan, harus diperbaiki dengan menggaru bahan tersebut
secara berulang9ulang pada cuaca kering dengan peralatan yang disetujui disertai
6aktu jeda dalam pelaksanaannya. 7lternatif lain, bilamana pengeringan yang
memadai tidak dapat diperoleh dengan cara tersebut di atas, maka Direksi Pekerjaan
dapat memerintahkan agar bahan tersebut dibuang dan diganti dengan bahan kering
yang memenuhi ketentuan.
d) Perbaikan atas !apis Pondasi 7gregat yang tidak memenuhi kepadatan atau sifatsifat
bahan yang disyaratkan dalam Spesifikasi ini harus seperti yang diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan dan dapat meliputi pemadatan tambahan, penggaruan disertai
penyesuaian kadar air dan pemadatan kembali, pembuangan dan penggantian bahan,
atau menambah suatu ketebalan dengan bahan tersebut.
4 9
7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen
() Pengembalian #entuk Pekerjaan Setelah Pengujian
Seluruh lubang pada pekerjaan yang telah selesai dikerjakan akibat pengujian kepadatan
atau lainnya harus segera ditutup kembali oleh Penyedia -asa dengan bahan !apis Pondasi
7gregat, diikuti pemeriksaan oleh Direksi Pekerjaan dan dipadatkan sampai memenuhi
kepadatan dan toleransi permukaan dalam Spesifikasi ini.
5.1.2
BAHAN
1) Sumber #ahan
#ahan !apis Pondasi 7gregat harus dipilih dari sumber yang disetujui sesuai dengan Seksi
1.11 #ahan dan Penyimpanan, dari Spesifikasi ini.
) 'elas !apis Pondasi 7gregat
erdapat tiga kelas yang berbeda dari !apis Pondasi 7gregat yaitu 'elas 7, 'elas # dan
'elas S. Pada umumnya !apis Pondasi 7gregat 'elas 7 adalah mutu !apis Pondasi 7tas
untuk lapisan di ba6ah lapisan beraspal, dan !apis Pondasi 7gregat 'elas # adalah untuk
!apis Pondasi #a6ah. !apis Pondasi 7gregat 'elas S akan digunakan untuk bahu jalan
tanpa penutup aspal berdasarkan ketentuan tambahan dalam Seksi /. dari Spesifikasi ini.
) >raksi 7gregat 'asar
7gregat kasar yang tertahan pada ayakan /,4 mm harus terdiri dari partikel atau pecahan batu atau kerikil yang keras dan a6et. #ahan yang pecah bila berulang9ulang dibasahi dan
dikeringkan tidak boleh digunakan.
#ilamana agregat kasar berasal dari kerikil maka untuk !apis Pondasi 7gregat 'elas 7
mempunyai 100 ? berat agregat kasar dengan angularitas *4@*0A dan untuk !apis Pondasi
7gregat 'elas # yang berasal dari kerikil mempunyai <0 ? berat agregat kasar dengan
angularitas *4@*0A.
A*4@*0 menunjukkan bah6a *4? agregat kasar mempunyai muka bidang pecah satu atau
lebih dan *0? agregat kasar mempunyai muka bidang pecah dua atau lebih.
/) >raksi 7gregat +alus
7gregat halus yang lolos ayakan /,4 mm harus terdiri dari partikel pasir alami atau batu
pecah halus dan partikel halus lainnya. >raksi bahan yang lolos ayakan ;o.00 tidak boleh
melampaui dua per tiga fraksi bahan yang lolos ayakan ;o./0.
4) Sifat9sifat #ahan "ang Disyaratkan
Seluruh !apis Pondasi 7gregat harus bebas dari bahan organik dan gumpalan lempung atau
bahan9bahan lain yang tidak dikehendaki dan setelah dipadatkan harus memenuhi
ketentuan gradasi 5menggunakan pengayakan secara basah) yang diberikan dalam abel
4.1..51) dan memenuhi sifat9sifat yang diberikan dalam abel 4.1..5)
4 9 /
7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen
Pencampuran bahan untuk memenuhi ketentuan yang disyaratkan harus dikerjakan di
lokasi instalasi pemecah batu atau pencampur yang disetujui, dengan menggunakan
pemasok mekanis 5mechanical feeder) yang telah dikalibrasi untuk memperoleh aliran yangmenerus dari komponen9komponen campuran dengan proporsi yang benar. Dalam keadaan
apapun tidak dibenarkan melakukan pencampuran di lapangan.
4.1.
PENGHAMPARAN DAN PEMADATAN LAPIS PONDASI
AGREGAT
1) Penyiapan >ormasi untuk !apis Pondasi 7gregat
a) #ilamana !apis Pondasi 7gregat akan dihampar pada perkerasan atau bahu jalan
lama, semua kerusakan yang terjadi pada perkerasan atau bahu jalan lama harus
diperbaiki terlebih dahulu sesuai dengan Seksi (.1 dan (. dari Spesifikasi ini.
b) #ilamana !apis Pondasi 7gregat akan dihampar pada suatu lapisan perkerasan lama
atau tanah dasar baru yang disiapkan atau lapis pondasi yang disiapkan, maka lapisan
ini harus diselesaikan sepenuhnya, sesuai dengan Seksi ., /.1, /. atau 4.1 dari
Spesifikasi ini, sesuai pada lokasi dan jenis lapisan yang terdahulu.
c) !okasi yang telah disediakan untuk pekerjaan !apisan Pondasi 7gregat, sesuai
dengan butir 5a) dan 5b) di atas, harus disiapkan dan mendapatkan persetujuan
terlebih dahulu dari Direksi Pekerjaan paling sedikit 100 meter ke depan dari rencana
akhir lokasi penghamparan !apis Pondasi pada setiap saat. Untuk perbaikan tempat9
4 9 4
7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen
e) #ahan sepanjang kerb, tembok, dan tempat9tempat yang tak terjangkau mesin gilas
harus dipadatkan dengan timbris mekanis atau alat pemadat lainnya yang disetujui.
/) Pengujian
a) -umlah data pendukung pengujian bahan yang diperlukan untuk persetujuan a6alharus seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan, namun harus mencakup seluruh
jenis pengujian yang disyaratkan dalam Pasal 4.1..4 minimum pada tiga contoh
yang me6akili sumber bahan yang diusulkan, yang dipilih untuk me6akili rentang
mutu bahan yang mungkin terdapat pada sumber bahan tersebut.
b) Setelah persetujuan mutu bahan !apis Pondasi 7gregat yang diusulkan, seluruh jenis
pengujian bahan harus diulangi lagi, bila menurut pendapat Direksi Pekerjaan,
terdapat perubahan mutu bahan atau metode produksinya.
c) Suatu program pengujian rutin pengendalian mutu bahan harus dilaksanakan untuk
mengendalikan ketidakseragaman bahan yang diba6a ke lokasi peker9jaan.
Pengujian lebih lanjut harus seperti yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan tetapi
untuk setiap 1000 meter kubik bahan yang diproduksi paling sedikit harus meliputi
tidak kurang dari lima 54) pengujian indeks plastisitas, lima 54) pengujian gradasi
partikel, dan satu 51) penentuan kepadatan kering maksimum menggunakan S;$
1/ % 00(, metode D. Pengujian :# harus dilakukan dari 6aktu ke 6aktu
sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
d) 'epadatan dan kadar air bahan yang dipadatkan harus secara rutin diperiksa,
mengunakan S;$ ( % 00(. Pengujian harus dilakukan sampai seluruh kedalaman
lapis tersebut pada lokasi yang ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan, tetapi tidak boleh
berselang lebih dari 00 m.
5.1.4
PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
1) Pengukuran untuk Pembayaran
a) !apis Pondasi 7gregat harus diukur sebagai jumlah meter kubik dari bahan yang
sudah dipadatkan, lengkap di tempat dan diterima. olume yang diukur harus
didasarkan atas penampang melintang yang ditunjukkan pada Gambar bila tebal yang
diperlukan merata, dan pada penampang melintang yang disetujui Direksi Pekerjaan
bila tebal yang diperlukan tidak merata, dan panjangnya diukur secara mendatar
sepanjang sumbu jalan.
b) Pekerjaan penyiapan dan pemeliharaan tanah dasar yang baru atau perkerasan
lama dan bahu jalan lama dimana !apis Pondasi 7gregat akan dihampar tidak diukur
atau dibayar menurut Seksi ini, tetapi harus dibayar terpisah dari harga pena6aran
yang sesuai untuk Penyiapan #adan -alan dan Pengembalian 'ondisi Perkerasan
!ama atau #ahu -alan yang ada menurut Seksi ., (.1 dan (. dari Spesifikasi ini.
) Pengukuran dari Pekerjaan "ang Diperbaiki
#ilamana perbaikan dari !apis Pondasi 7gregat yang tidak memenuhi ketentuan telah
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan sesuai dengan Pasal 4.1.1., kuantitas yang akandiukur untuk pembayaran haruslah kuantitas yang akan dibayar seandainya pekerjaan
4 9
7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen
'ecuali ditentukan lain, berbagai komponen bahan untuk !apis Pondasi -alan anpa
Penutup 7spal 'elas : dapat dicampur di tempat di atas tanah dasar atau lapis pondasi ba6ah yang sudah disiapkan sesuai dengan ketentuan Pasal 4.../ dan 4..
dari Spesifikasi ini.
#ahan juga harus memenuhi ketentuan yang tercantum dalam abel 4...5) di
ba6ah ini %
abel 4...5) Sifat9sifat #ahan untuk
!apis Pondasi -alan anpa Penutup 7spal 'elas :
Sifat9sifat ;ilai
#atas :air 5S;$ 091*<91**0) &aks./0
$ndeks Plastisitas 5S;$ 091*<<91**0) &in.< &aks.0
7brasi 7gregat 'asar 5S;$ 09/191**1) &aks.40
b) !apis Pondasi -alan anpa Penutup 7spal =aterbound &acadam
7gregat kasar dan halus untuk !apis Pondasi -alan anpa Penutup 7spal jenis
=aterbound &acadam harus memenuhi ketentuan gradasi dari abel 4... di
ba6ah ini. Ukuran agregat kasar harus sesuai dengan tebal rancangan yang
tercantum dalam Gambar dan batas kedalaman lapisan yang tercantum dalam abel
4...5).
abel 4...5) 'etentuan Gradasi untuk =aterbound &acadam
-enis 7gregat
Ukuran 7yakan ebal !apisan Padat
7S& 5mm) 5910 cm) 549( cm)
Persen #erat "ang !olos
7gregat Pokok B 4 100 9
CB < *4 9 100 100
B 40 4 9 0 100
1 CB ,4 0 9 14 *4 9 100
1B 4 0 9 4 4 9 0
JB 1* 9 0 9 47gregat +alus @(B *,4 100
;o./ /,4 0 9 *4
;o.( ,< /4 9 <4
;o.0 1,0 9 <0
;o./0 0,/4 9 /4
;0.00 0,04 10 9 (
7gregat kasar juga harus memenuhi ketentuan berikut %
kedalaman yang seragam. #ilamana tidak disebutkan lain maka penggaruan yang
harus dihitung sedemikian hingga menghasilkan proporsi bahan badan jalan yang
tepat untuk campuran lapis pondasi jalan tanpa penutup aspal. #ahan badan jalan
harus dikeringkan seluruhnya dan kemudian dicampur sampai seluruh lokasi itu
merata secara memanjang dan melintang.
b) 'omponen bahan untuk setiap lapis harus dihampar dengan ketebalan yang sama di
seluruh lokasi. &esin pencampur stabilisasi tanah, mesin penggaru pertanian, cakram
bajak atau alat lain yang sesuai harus digunakan untuk mencampur seluruh tebal
bahan gembur tersebut. Sebagai alternatif, setumpukan kecil bahan yang menerus
pada panampang melintang yang seragam dapat dihampar sepanjang jalan bilamana
lebar jalan tetap. Seluruh kedalaman bahan yang gembur itu dibolak9balik dari sisi
jalan yang satu ke yang lainnya sampai seluruh bahan itu tercampur merata,
kemudian dihampar dengan ketebalan yang sama.
c) Pencampuran di tempat hanya diijinkan bila kondisi panas dan cuaca panas
diharapkan berlangsung sampai pekerjaan selesai.
d) Pelaksanaan =aterbound &acadam disyaratkan dalam Pasal 4...4.
/) Pemadatan !apis Pondasi 'elas :
a) Segera setelah pembentukan a6al selesai, setiap lapis bahan harus dipadatkan
seluruhnya dengan alat pemadat yang cocok dan memadai, yang telah disetujui
Direksi Pekerjaan .
b) Pembentukan akhir permukaan lapis pondasi ba6ah harus dilaksanakan paling
sedikit setelah dua lintasan pemadatan melintasi seluruh lokasi tersebut.
c) Selama pemasangan, pembentukan dan pemadatan !apis Pondasi -alan anpa
Penutup 7spal. 7gregat harus dipertahankan dalam keadaan lembab dengan
penyemprotan air yang diatur dengan ketat sehingga bahan halus yang berada di
permukaan tidak terganggu. Sebelum pemadatan selesai, Penyedia -asa harus
membuang setiap agregat yang terlalu basah sehingga tidak merusak tanah dasar.
Pemadatan tidak boleh dilanjutkan jika bahan menunjukkan tanda9tanda agak
bergelombang. Dalam keadaan demikian, bahan harus dibuang atau diperbaiki sesuai
dengan Pasal 4..1..
d) Fperasi penggilasan harus dimulai dari sepanjang tepi perkerasan dan
berangsurangsur menuju ke tengah9tengah, dalam arah memanjang. Pada tempat berBsuperele3asiB penggilasan harus dimulai dari bagian yang rendah menuju ke
bagian yang tinggi.
e) #ahan sepanjang kerb, tembok dan tempat9tempat lain yang tak terjangkau oleh
mesin gilas harus dipadatkan dengan menggunakan timbris atau pemadat mekanis.
f) Pemadatan harus berlanjut sampai seluruh lokasi yang telah dipadatkan menjadi
suatu permukaan yang keras dengan kepadatan yang merata serta semua bekas jejak
roda mesin gilas tidak tampak. Suatu lapisan yang keras dan stabil harus diperoleh
dalam penggilasan akibat saling mengunci antar agregat dengan rapat.
g) Penambahan abu batu atau pasir berplastisitas rendah dalam jumlah kecil pada saat
pemadatan tahap akhir dapat diijinkan agar dapat meningkatkan pengikatan pada
4 9 1/
7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen
lapis permukaan. 7bu batu dan pasir tidak boleh dihampar terlalu tebal sedemikian
hingga agregat kasar menjadi tidak tampak.
4) Pelaksanaan =aterbound &acadam
a) 'edalaman !apisan
!apis Pondasi -alan anpa Penutup 7spal jenis =aterbound &acadam harus
dilaksanakan lapis demi lapis dan memenuhi ketentuan kedalaman lapisan seperti
yang tercantum dalam abel 4.... otal ke dalam !apis Pondasi yang telah selesai
harus sesuai dengan Gambar Pelaksanaan.
b) Penebaran 7gregat 'asar
Penebaran dapat dilaksanakan dengan peralatan mekanis atau cara manual dengan
menggunakan keranjang untuk menebar agregat. Penebaran harus dilakukan dengan
ketebalan merata.
c) Pemadatan dan Pembentukan 7gregat 'asar
Pemadatan a6al harus dilakukan dengan mesin gilas roda besi berat < 9 ( ton.
Pemadatan harus dilanjutkan sampai diperoleh suatu lapis agregat yang stabil dan
rata. Penggilasan harus dilaksanakan minimum < lintasan di seluruh lokasi jalan
tersebut.
Selama pelaksanaan pemadatan kerataan permukaan harus diperiksa dengan mistar
lurus sepanjang m. !okasi dimana permukaan agregat kasar menyim9pang dari
garis mistar lurus lebih dari 1 cm harus segera diperbaiki, dengan cara
menggemburkannya dan kemudian dilakukan penambahan atau pengu9rangan
agregat kasar, sebelum dipadatkan sampai standar yang disyaratkan.
d) Penebaran dan Pemadatan 7gregat +alus
7gregat halus harus ditebar sedemikian hingga seluruh rongga permukaan agregat
kasar terisi. 7gregat halus harus dibasahi dan digilas agar dapat masuk ke dalam
rongga dalam lapis pondasi.
Pembasahan dan penggilasan dengan penambahan agregat halus jika diperlukan,harus berlanjut sedemikian hingga seluruh kedalaman lapis pondasi terisi dengan
agregat halus sampai padat dan permukaan yang halus dan rapat dapat diperoleh.
5.2.4
PENGU'IAN
a) -umlah data pendukung pengujian yang dibutuhkan untuk persetujuan a6al dari
mutu bahan akan ditentukan Direksi Pekerjaan namun harus mencakup semua
pengujian yang disyaratkan pada Pasal 4..., paling sedikit tiga contoh yang
me6akili sumber bahan yang diusulkan, yang dipilih untuk me6akili batas rentang
mutu bahan yang mungkin terdapat dalam sumber bahan tersebut.
4 9 14
7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen
b) Setelah persetujuan atas mutu bahan untuk !apis Pondasi -alan anpa Penutup 7spal
yang diusulkan, seluruh pengujian mutu bahan harus diulangi lagi bilamana menurut
pendapat Direksi Pekerjaan terdapat perubahan pada mutu bahan atau pada sumber
bahan atau pada metode produksinya.
c) Suatu program pengujian pengendalian mutu bahan secara rutin harus dilaksanakanuntuk memeriksa ketidakseragaman bahan yang diba6a ke lokasi pekerjaan.
Pengujian lebih lanjut harus sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan tetapi untuk setiap
1000 meter kubik bahan yang dihasilkan, pengujian harus meliputi paling sedikit
lima 54) pengujian $ndeks Plastisitas dan lima 54) pengujian gradasi.
5.2.5
PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
1) Pengukuran untuk Pembayaran
a) !apis Pondasi -alan anpa Penutup 7spal harus diukur menurut jumlah meter kubik
bahan padat yang diperlukan, selesai di tempat dan diterima Direksi Pekerjaan.
olume yang diukur harus berdasarkan penampang melintang yang ditunjukkan
dalam Gambar bilamana tebal yang diperlukan seragam dan berdasarkan penampang
melintang yang disetujui Direksi Pekerjaan bilamana tebal yang diperlukan tidak
seragam, dan panjangnya diukur secara mendatar sepanjang sumbu jalan.
b) Pada !apis Pondasi -alan anpa Penutup 7spal dimana tebal lapis pondasi yang
ditetapkan atau disetujui tidak seluruhnya terdiri dari bahan baru, tetapi terdiri dari
sebagian bahan pada jalan lama yang dikerjakan kembali, 3olume untuk pembayaran
haruslah berdasarkan 3olume padat dari bahan baru yang dihampar, dihitung dari
penampang melintang yang diambil oleh Penyedia -asa dan disetujui Direksi
Pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai.
c) Pekerjaan menyiapkan dan memelihara lapis pondasi ba6ah, tanah dasar atau
formasi yang akan dihampar !apis Pondasi -alan anpa Penutup 7spal tidak boleh
diukur atau dibayar dalam Seksi ini, tetapi harus dibayar secara terpisah dengan
harga pena6aran untuk Penyiapan #adan -alan dalam Seksi . dari Spesifikasi ini.
d) !apis Pondasi -alan anpa Penutup 7spal jenis =aterbound &acadam dan lapis
dasar 5cutoff layer) yang terkait tidak akan diukur dan dibayar dalam Seksi ini, tetapi
harus dibayar terpisah menurut harga pena6aran untuk =aterbound &acadam untuk
Pekerjaan &inor menurut Seksi (.1 dari Spesifikasi ini.
) Pengukuran Pekerjaan Perbaikan
#ilamana perbaikan pada !apis Pondasi -alan anpa Penutup 7spal yang tidak memenuhi
ketentuan telah diperintahkan Direksi Pekerjaan sesuai dengan Pasal 4..1.5), kuantitas
yang akan diukur untuk pembayaran haruslah sama dengan kuantitas yang dibayar jika
pekerjaan semula dapat diterima. Pembayaran tambahan tidak akan diberikan untuk
pekerjaan tambahan tersebut atau kuantitas tambahan yang diperlukan oleh perbaikan
tersebut.
#ilamana penyesuaian kadar air telah diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan sebelum
pemadatan, pembayaran tambahan tidak akan diberikan untuk penambahan air atau
pengeringan terhadap bahan atau pekerjaan lainnya yang diperlukan untuk memperoleh
kadar air yang memenuhi ketentuan.
4 9 1<
7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen
'uantitas yang ditentukan, seperti yang diuraikan di atas, harus dibayar menurut +arga
'ontrak per satuan pengukuran untuk masing9masing &ata Pembayaran yang terdaftar di
ba6ah ini dan terdapat dalam Daftar 'uantitas dan +arga, dimana harga dan pembayarantersebut harus merupakan kompensasi penuh untuk pengadaan, pemasokan, pengham9
paran, pemadatan, penyelesaian akhir dan pengujian bahan, penyiapan lapis dasar 5cut off
layer ), penggunaan !apis Permukaan Sementara pada permukaan yang sudah selesai, dan
semua biaya lain9lain yang diperlukan atau laHim untuk penyelesaian yang sebagaimana
mestinya dari pekerjaan yang diuraikan dalam Seksi ini.
Nomor Mata
Pema!ara"
Ura#a" Sat$a"
Pe"%$&$ra"
4..1 !apis Pondasi 7gregat 'elas : &eter 'ubik
SEKSI 5. PERKERASAN BETON SEMEN
5..1
UMUM
1) Uraian
Pekerjaan ini meliputi pembuatan Perkerasan #eton Semen 5Perkerasan 'aku) dan !apis
Pondasi #a6ah yang dilaksanakan sesuai dengan dengan ketebalan dan bentuk penampang
melintang seperti yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan.
) Pekerjaan Seksi !ain "ang #erkaitan Dengan Seksi $ni
a)
&anajemen dan 'eselamatan !alu !intas % Seksi 1.......................................................1
b) Sekurang9kurangnya terdiri dari 40? 5terhadap berat) pasir alam.
c) -ika dua jenis agregat halus atau lebih dicampur, maka setiap sumber harus
memenuhi ketentuan9ketentuan dalam Seksi ini.
d) Setiap fraksi agregat halus buatan harus terdiri dari batu pecah yang memenuhi Pasal
4... dan haruslah bahan yang non9plastis jika diuji sesuai S;$ 1*<< % 00(.
abel 4...51) Sifat9sifat 7gregat +alus
S#/at Kete"t$a" Meto,a Pe"%$0#a"
#erat $si !epas minimum 1.00 kg@m S;$ 09/(0/91**(
Penyerapan oleh 7ir maksimum 4? S;$ 1*<* % 00(
) 7gregat 'asar untuk Perkerasan #eton Semen
7gregat kasar harus memenuhi 77S+F &(0 dan Pasal .1.. dari Spesifikasi selain dariyang disebutkan di ba6ah ini. 7mpas besi dari tungku sembur yang didinginkan dengan
udara dapat digunakan tetapi ampas besi dari pabrik baja tidak dapat digunakan.
abel 4...5) Sifat E Sifat 7gregat 'asar
S#/at Kete"t$a" Meto,a Pe"%$0#a"
'ehilangan akibat 7brasi !os
7ngeles
tidak melampaui 4? untuk 400
putaran
S;$ /1 % 00(
#erat $si !epas minimum 1.00 kg@m S;$ 09/(0/91**(
#erat -enis minimum .100 kg@m S;$ 1*0 % 00(
Penyerapan oleh 7ir ampas besi% maks <? lainnya%maks. ,4?
S;$ 1*0 % 00(
#entuk partikel dengan rasio
%1 dan 4%1
masing9masing maks 4? dan
10?
7S& D9/*1
#idang Pecah 5 atau lebih) minimum (0? 7S& D94(1
/) Semen dan 7bu erbang
Semen harus memenuhi Spesifikasi Pasal .1..1
7bu erbang harus memenuhi S;$ 09/<091**1.
7bu erbang maksimum yang dapat digunakan adalah 4 ? dari berat bahan pengikat.
4) 7ir
7ir harus memenuhi spesifikasi Pasal .1..).
<) #aja ulangan
#aja tulangan harus sesuai dengan ketentuan Seksi . dari Spesifikasi ini, dan detailnya
tercantum dalam Gambar.
4 9 0
7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen
Persetujuan untuk proporsi bahan pokok campuran harus didasarkan pada hasil
percobaan campuran 5trial mix) yang dibuat oleh Penyedia -asa sesuai ketentuan
Seksi .1 dari spesifikasi ini.
7gregat kasar dan halus harus sesuai dengan ketentuan Seksi .1 dari Spesifikasi ini.
Untuk menentukan rasio agregat kasar dan agregat halus, proporsi agregat halusharus dipertahankan seminimum mungkin. 7kan tetapi, sekurang9kurangnya /0?
agregat dalam campuran beton terhadap berat haruslah agregat halus yang
didefinisikan sebagai agregat yang lolos ayakan /,4 mm.
7gregat gabungan tidak boleh mengandung bahan yang lebih halus dari 0,04 mm
sebesar ? kecuali bahan poHolan. Penyedia -asa boleh memilih agregat kasar
sampai ukuran maksimum ( mm, asalkan % campuran tersebut tidak mengalami
segregasiM kelecakan yang memadai untuk instalasi yang digunakan dapat dicapai
dan kerataan permukaan yang disyaratkan tetap dapat dipertahankan. &enurut
pendapatnya, Direksi Pekerjaan dapat meminta Penyedia -asa untuk mengubah
ukuran agregat kasar yang telah dipilih oleh Penyedia -asa.
indakan9tindakan tambahan, termasuk penurunan ukuran maksimum agregat, dapat
dilakukan untuk mengendalikan segregasi dari beton dalam acuan gelincir 5 li!
form) yang berasal oleh truk terakhir.
'etika proporsi takaran yang sesuai telah diputuskan dan disetujui, proporsi9proporsi
tersebut hanya dapat diubah dengan persetujuan Direksi Pekerjaan.
b) 'adar #ahan Pengikat untuk Perkerasan #eton Semen
#erat semen yang disertakan dalam setiap meter kubik beton yang terpadatkan untuk
Perkerasan #eton Semen tidak boleh kurang dari 0 kg jika tanpa abu terbang dan
10 kg jika dengan abu terbang sebanyak dari 0 sampai /* kg@m dan 00 kg jika
dengan abu terbang sebanyak dari 40 sampai 0 kg@m tetapi dalam segala apapun
tidak lebih dari /0 kg. Penyedia -asa akan menggunakan rancangan campuran
dengan campuran terkurus yang memenuhi semua ketentuan yang disyaratakan.
c) 'ekuatan
'etentuan minimum untuk kuat tekan dan kuat lentur pada umur ( hari untuk
Perkerasan #eton Semen diberikan dalam tabel berikut ini %
abel 4...5) 'ekuatan #eton &inimum untuk Perkerasan #eton Semen
Ura#a" S!arat K$at Te&a" S!arat K$at Le"t$r
#eton Percobaan :ampuran '/0051) 5fcN 4) O ( hari '/ 5fcN /) O ( hari
Perkerasan #eton Semen
5pengendalian produksi)
'4051) 5fcN 0) O ( hari '/4 5fcN /) O ( hari
&etoda Pengujian S;$ 091*/91**0 S;$ 09//191**
Ukuran #enda Uji silinder dia. 140 mm balok 400K140K140 mm
:atatan 1 % #eton untuk Perkerasan #eton Semen dalam pekerjaan permanen harusmemenuhi ketentuan kuat lentur minimum untuk #eton Perkerasan yang diberikan
4 9
7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen
'adar 7gregat 'asar, berat porsi dari setiap benda uji
yang tertahan ayakan ;o./ 5/,4 mm), ?
<
#erat $si mortar bebas udara 5tidak kurang dari
silinder akan dicetak dan diuji untuk tiap9tiap benda
uji) berdasarkan rata9rata dari pengujian semua benda
uji yang akan dibandingkan, ?
1,<
'uat tekan rata9rata pada umur hari untuk setiap
benda uji, berdasarkan kuat rata9rata dari pengujian
semua benda uji yang dibandingkan.
.4
g) Pengambilan #enda Uji 5Sam!lin" )
Untuk tujuan dari Pasal 4.. dan Pasal 4..10 ini, suatu seksi akan didefinisikan
sebagai sampai 40 m untuk yang dibentuk dengan acuan bergerak dan sampai 0 m
untuk yang dibentuk dengan acuan tetap.
Untuk setiap lot, dua pasang benda uji silinder harus dicetak untuk pengujian kuattekan, sepasang yang pertama untuk hari dan sepasang lainnya pada umur ( hari.
5..
PERALATAN
1) Umum
Peralatan harus memenuhi ketentuan dalam Seksi .1 dari Spesifikasi ini. Penghamparan
dapat dilakukan baik dengan menggunakan acuan bergerak 5 li! form) maupun acuan tetap
5 fixed form).
) &esin Penghampar dan Pembentuk 5S!readin" and Fini#in" Mac#ine )
&esin penghampar harus dirancang sedemikian hingga dapat mengurangi segregasi pada
campuran beton. &esin pembentuk 5 fini#in" mac#ine) harus dilengkapi dengan sepatu
melintang 5tran$ere creed) yang dapat bergerak bolak9balik 5ocillatin" ty!e) atau alat
lain yang serupa untuk memadatkan 5 tric%in" off ) beton sebagaimana disyaratkan dalam
Pasal 4..4 dari Spesifikasi ini.
) 'endaraan Penghantar
Penghantar jenis agitator 5penggoyang bolak9balik) atau pencampur harus mampu
menuangkan beton dengan slump yang disyaratkan. #eton untuk yang dibentuk dengan
acuan bergerak dapat diangkut dengan dum! truc% sesuai persetujuan Direksi Pekerjaan.
:ampuran beton yang diangkut dengan dum! truc% harus dirancang khusus untuk tujuan
ini.
/) Pencampuran #eton
Pemasokan #eton Siap Pakai diijinkan untuk penghamparan dengan acuan tetap 5 fixed
form) sesuai dengan hasil demonstrasi yang dilakukan oleh Penyedia -asa bah6a kecepatan
penghantaran, mutu, dan kesinambungan yang disyaratkan dapat dipenuhi oleh pemasok
beton siap pakai. Pencampur9pencampur tetap 5 tationary mixer ) yang mempunyaikapasitas gabungan tidak kurang dari <0 meter kubik per jam harus dilengkapi penghampar
4 9 /
7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen
dengan acuan bergerak kecuali jika dapat ditunjukkan bah6a kecepatan penghantaran,
mutu, dan kesinambungan yang disyaratkan dapat dipenuhi oleh pemasok beton siap pakai.
4) ibrator 5Penggetar)
ibrator, untuk menggetarkan seluruh lebar perkerasan beton, dapat berupa jenis urface !anB atau jenis internal B dengan tabung celup 5immered tube) atau multi!le !udB.
ibrator dapat dipasang pada mesin penghampar atau mesin pembentuk, atau dapat juga
dipasang pada kendaraan 5peralatan) khusus. ibrator tidak boleh menyentuh sambungan,
perlengkapan untuk memindahkan beban 5load tranfer de$ice), tanah dasar dan acuan
5 form) samping. >rekuensi 3ibrator urface !anB tidak boleh kurang dari 400 impuls per
menit 54( +H), dan >rekuensi 3ibrator internal tidak boleh kurang dari 4000 impuls per
menit 5( +H) untuk 3ibrator tabung dan tidak kurang dari 000 impuls per menit 511 +H)
untuk $ibrator !ud B.
#ila $ibrator !ud , baik dioperasikan dengan tangan maupun dipasang pada mesin
penghampar 5 !reader ) atau pembentuk 5 fini#in" ), yang digunakan di dekat acuan,
frekuensinya tidak boleh kurang dari 400 impuls per menit 54( +H).
<) Gergaji #eton
#ilamana sambungan yang dibentuk dengan penggergajian 5 a& 'oint) disyaratkan,
Penyedia -asa harus menyediakan peralatan gergaji dalam jumlah dan kapasitas yang
memadai dan mampu menyelesaikan penggergajian dengan tepi pisau berintan yang
didinginkan dengan air atau dengan gurinda 5abrai$e &#eel ) sesuai ukuran yang
ditentukan. Penyedia -asa harus menyediakan paling sedikit 1 gergaji yang siap pakai
5 tandby). Sebuah pisau gergaji cadangan harus disediakan di tempat kerja setiap saat
selama operasi penggergajian. Penyedia -asa harus menyediakan fasilitas penerangan yang
memadai untuk penggergajian di malam hari. Seluruh peralatan ini harus berada di tempatkerja sebelum dan selama pekerjaan perkerasan beton.
) 7cuan
7cuan samping yang lurus harus terbuat dari logam dengan ketebalan tidak kurang dari 4
mm dan harus disediakan dalam ruas9ruas dengan panjang tidak kurang dari m. 7cuan ini
sekurang9kurangnya mempunyai kedalaman sama dengan ketebalan perkerasan jalan tanpa
adanya sambungan horisontal, dan lebar dasar acuan tidak kurang dari kedalamnya. 7cuan
yang dapat disesuaikan 5fleksibel) atau lengkung dengan radius yang sesuai harus
digunakan untuk tikungan dengan radius 0,0 m atau kurang. 7cuan yang dapat
disesuaikan 5fleksibel) atau lengkung harus dirancang sedemikian hingga dapat diterimaoleh Direksi Pekerjaan. 7cuan harus dilengkapi dengan sarana yang memadai untuk
keperluan pemasangan, sehingga bila telah terpasang acuan tersebut dapat menahan, tanpa
adanya lentingan atau penurunan, segala benturan dan getaran dari alat pemadat dan
pembentuk. #atang flens 5 flan"e brace) harus dilebihkan keluar dari dasar tidak kurang
dari @ tinggi acuan. 7cuan yang permukaan atasnya miring, bengkok, terpuntir atau patah
harus disingkirkan dari tempat pekerjaan. 7cuan bekas yang diperbaiki tidak boleh
digunakan sebelum diperiksa dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Permukaan atas acuan
tidak boleh berbeda lebih dari mm dalam meter dan pada kaki tegaknya tidak boleh
lebih dari < mm. 7cuan ini harus dilengkapi juga dengan pengunci ujung9ujung bagian
yang bersambungan.
4 9 4
7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen
Sambungan harus dibuat dengan tipe, ukuran dan pada lokasi seperti yang ditentukan dalam
Gambar. Semua sambungan harus dilindungi agar tidak kemasukan bahan yang tidak
dikehendaki sebelum ditutup dengan bahan pengisi.
Sambungan memanjang dari !apis Pondasi #a6ah #eton 'urus harus digeser
sekurangkurangnya 0 cm dari sambungan memanjang dari perkerasan beton yang
dikerjakan.
Sambungan konstruksi melintang dari !apis Pondasi #a6ah #eton 'urus harus dibentuk
pada akhir kegiatan harian dan harus membentuk permukaan melintang yang benar9benar
tegak.
1)
Sambungan &emanjang untuk Perkerasan #eton Semen
#atang baja ulir dengan panjang, ukuran, dan jarak seperti yang disyaratkan harusdiletakkan tegak lurus dengan sambungan memanjang memakai peralatan mekanis atau
dipasang dengan besi penahan 5c#air ) atau penahan lainnya yang disetujui untuk mencegah
pergeseran. #atang pengikat 5tie bar) tersebut tidak boleh dicat atau dilapisi aspal atau
bahan lain atau dimasukkan dalam tabung atau lee$e kecuali untuk keperluan sambungan
pada pelebaran lanjutan. #ilamana ditunjukkan dalam Gambar dan bila lajur perkerasan
yang bersebelahan dilaksanakan terpisah, acuan samping terbuat dari baja harus digunakan
untuk membentuk lidah dan alur 5%ey&ay) sepanjang sambungan konstruksi. #aja pengikat,
kecuali yang terbuat dari baja rel, dapat dibengkokkan dengan sudut tegak terhadap acuan
dari lajur pertama yang dilaksanakan dan diluruskan kembali sampai posisi tertentu
sebelum beton lajur yang bersebelahan dihamparkan atau sebagai pengganti baja pengikat
yang dibengkokkan dapat digunakan batang baja pengikat yang disambung.
Sambungan memanjang acuan 5lon"itudinal form 'oint ) terdiri dari lidah dan alur yangtegak lurus permukaan tepi perkerasan. Sambungan tersebut harus dibentuk dengan
peralatan secara mekanis maupun secara manual sampai memenuhi ukuran dan garis yang
ditunjukkan dalam Gambar, se6aktu beton masih dalam tahap plastis. 7lur ini harus diisi
dengan bahan pracetak yang memanjang atau diisi dengan bahan penutup yang ditentukan
Sambungan memanjang tengah 5lon"itudinal centre 'oint ) harus dibuat sedemikian rupa
sehingga ujungnya berhubungan dengan sambungan melintang 5tran$ere 'oint ), bila ada.
Sambungan memanjang hasil penggergajian 5lon"itudinal a&n 'oint ) harus dilakukan
dengan pemotong beton yang disetujui sampai kedalaman, lebar dan garis yang
ditunjukkan dalam Gambar. Garis bantu atau alat bantu harus digunakan untuk menjaminhasil pemotongan sambungan memanjang sesuai dengan garis yang ditunjukan dalam
Gambar, dan harus digergaji sebelum berakhirnya masa pera6atan beton, atau segera
sesudahnya sebelum peralatan atau kendaraan diperbolehkan melintasi perkerasan beton
baru tersebut. Daerah yang harus digergaji harus dibersihkan dan jika perlu sambungan
tersebut harus segera diisi dengan bahan penutup 5 ealer ).
harus dibentuk dengan memasang bahan lentur yang memanjang 5 tri!) yang tidak bereaksi
secara kimia6i dengan bahan9bahan kimia dalam beton. !ebar bahan memanjang 5strip) ini
harus cukup untuk membentuk bidang yang diperlemah dengan kedalaman yang
ditunjukkan dalam Gambar. Sambungan dengan tipe bidang yang diperlemah 5&ea%en
!lane ty!e 'oint ) tidak perlu dipotong 5digergaji). 'etebalan bahan memanjang 5 tri!) tidak boleh kurang dari 0,4 mm dan harus disisipkan memakai peralatan mekanik sehingga bahan
4 9 <
7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen
Sambungan ini harus dibuat bila pekerjaan beton berhenti lebih dari 0 menit.
Sambungan konstruksi melintang tidak boleh dibuat pada jarak kurang dari meter dari sambungan ekspansi, sambungan kontraksi, atau bidang yang diperlemah
lainnya. #ilamana dalam 6aktu penghentian tersebut campuran beton belum cukup
untuk membuat perkerasan sepanjang minimum meter, maka kelebihan beton pada
sambungan sebelumnya harus dipotong dan dibuang sesuai dengan yang
Sebelum menghampar beton, toleransi alinyemen dari masing9masing do6el pada lokasi
manapun sebagaimana yang diukur pada rakitan do6el haruslah mm untuk dua per tiga
bagian do6el dalam sambungan. Pada pelat yang telah selesai, toleransi alinyemen pada
lokasi do6el haruslah mm.
4)
Penutup Sambungan 5Sealin" Joint )
Sambungan harus ditutup, dengan bahan penutup yang memenuhi Pasal 4...* dari
Spesifikasi ini, segera mungkin setelah periode pera6atan beton berakhir dan sebelum
perkerasan dibuka untuk lalu lintas, termasuk peralatan Penyedia -asa. Sebelum ditutup,
setiap sambungan harus dibersihkan dari bahan yang tidak dikehendaki, termasuk bahan
pera6atan 5membrane curin" com!ound ) dan permukaan sambungan harus bersih dan
kering ketika diisi dengan bahan penutup.
#ahan penutup 5 'oint ealer ) yang digunakan pada setiap sambungan harus memenuhi detil
yang ditunjukan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan Direksi Pekerjaan.
#ahan penutup yang digunakan secara panas harus diaduk selama pemanasan untuk mencegah terjadinya pemanasan setempat yang berlebihan. Penuangan harus dilakukan
sedemikian hingga bahan penutup tersebut tidak tumpah pada permukaan beton yang
terekspos. Setiap kelebihan bahan penutup pada permukaan beton harus segera
disingkirkan dan permukaan perkerasan dibersihkan. Penggunaan pasir atau bahan lain
sebagai bahan peresap terhadap bahan penutup ini tidak diperkenankan.
5..5
PELAKSANAAN
1) Umum
Sebelum mulai pekerjaan beton semua pekerjaan lapis pondasi ba6ah, selongsong
5ductin" ) dan kerb yang berdekatan harus sudah selesai dan disetujui Direksi Pekerjaan.
Sur3ei ele3asi harus dilakukan pada lapis pondasi ba6ah dan setiap lokasi yang lebih tinggi
4 mm dari ele3asi rancangan harus diperbaiki sebelum dilakukannya setiap pekerjaan
berikutnya.
) 7cuan dan 7lat Pengendali 2le3asi
7cuan dan alat pengendali ele3asi 5jenis ka6at atau lainnya) harus dipasang secukupnya di
muka bagian perkerasan yang sedang dilaksanakan agar diperoleh kinerja dan persetujuanatas semua operasi yang diperlukan pada atau berdekatan dengan garis9garis acuan. 7cuan
harus dipasang pada tempatnya dengan menggunakan sekurang9kurangnya paku untuk
setiap ruas sepanjang m. Sebuah paku harus diletakkan pada setiap ujung sambungan.
#agian9bagian acuan harus kokoh dan tidak goyah. Perbedaan permukaan acuan dari garis
yang sebenarnya tidak boleh lebih dari 4 mm. 7cuan harus dibuat sedemikian rupa
sehingga tahan, tanpa terlihat adanya lentingan atau penurunan, terhadap benturan dan
getaran dari peralatan pemadat dan penyelesaian. 7cuan harus bersih dan dilapisi pelumas
sebelum beton dihamparkan. :eceran beton yang tertumpah pada permukaan beton yang
telah selesai dihampar harus disingkirkan dengan cara yang disetujui.
4 9 *
7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen
7linyemen dan ele3asi kelandaian acuan harus diperiksa dan bila perlu diperbaiki oleh
Penyedia -asa segera sebelum beton dicor. #ilamana acuan berubah posisinya atau
kelandaiannya tidak stabil, maka harus diperbaiki dan diperiksa ulang.
#agaian atas acuan dan alat pengendali ele3asi harus dipasang dengan toleransi ele3asi
tidal melampaui 910 mm sampai 8 10 mm relatif terhadap rancangan ele3asi permukaanyang telah selesai. !agipula, acuan dan alat pengendali ele3asi harus dipasang sedemikian
hingga tidak ada satu titikpun pada ketebalan pelat beton yang setelah pengecoran dan
pemadatan akan kurang dari tebal rancangan.
) Pengecoran #eton
#eton harus dicor dengan ketebalan sedemikian rupa sehingga pekerjaan pemindahan
sedapat mungkin dihindari. 'ecuali truk pencampur, truk pengaduk, atau alat angkutan
lainnya yang dilengkapi dengan alat penumpah beton tanpa menimbulkan segregasi bahan,
beton harus dituangkan ke dalam alat penghampar dan dihamparkan secara mekanis
sedemikian rupa untuk mencegah segregasi. Penghamparan harus dilakukan secara
menerus di antara sambungan melintang tanpa sekatan sementara. Penghamparan secara
manual diperlukan harus dilakukan dengan memakai sekop bukan perlengkapan perata
5ra%e). Pekerja tidak boleh menginjak hamparan beton yang masih baru dengan memakai
sepatu yang dilekati oleh tanah atau kotoran lainnya.
#ilamana beton yang dicor bersambungan dengan lajur perkerasan yang telah selesai
terlebih dahulu, dan peralatan mekanik harus dioperasikan di atas lajur tersebut, kekuatan
beton lajur itu harus sudah mencapai sekurang9kurangnya *0? dari kekuatan yang
ditentukan untuk beton ( hari. #ilamana hanya peralatan penyelesaian yang akan
mele6ati lajur yang ada, penghamparan pada lajur yang bersebelahan dapat dilakukan
setelah umur beton tersebut mencapai hari.
#eton harus dipadatkan secara merata pada tepi dan sepanjang acuan, sepanjang dan pada
kedua sisi setiap sambungan, dengan menggunakan 3ibrator yang dimasukkan ke dalam
beton. ibrator tidak boleh menyentuh langsung perlengkapan sambungan atau sisi acuan.
ibrator tidak boleh digunakan lebih dari 4 detik pada setiap tempat.
#eton harus dituangkan sedekat mungkin dengan sambungan ekspansi dan sambungan
kontraksi tanpa merusaknya, tetapi tidak dituangkan langsung dari corong curah atau
penampung 5#o!!er ) ke arah perlengkapan sambungan kecuali jika penampung 5#o!!er )
tersebut telah ditempatkan sedemikian rupa sehingga penumpahan beton tidak menggeser
posisi sambungan.
:eceran beton yang tertumpah pada permukaan beton yang telah selesai dihampar harus
disingkirkan dengan cara yang disetujui.
/) Pemasangan #aja ulangan
Setelah beton dituangkan, beton harus dibentuk agar memenuhi penampang melintang yang
ditunjukan dalam Gambar. #ilamana perkerasan beton bertulang dihampar dalam dua lapis,
lapis ba6ah harus digetar dan dipadatkan sampai panjang dan kedalaman tertentu sehingga
anyaman ka6at baja atau hamparan baja tulangan dapat diletakkan di atas beton dengan
tepat. #aja tulangan harus langsung diletakkan di atas hamparan beton tersebut, sebelum
lapisan atasnya dituangkan, digetar dan dihampar. !apis ba6ah beton yang sudah dituang
lebih dari 0 menit tanpa diikuti penghamparan lapis atas harus dibongkar dan digantidengan beton yang baru atas biaya Penyedia -asa. #ilamana perkerasan beton dibuat
4 9 0
7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen
langsung dalam satu lapisan, baja tulangan harus diletakkan dengan kaku sebelum
pengecoran beton, atau dapat dihampar pada kedalaman sesuai dengan yang ditunjukkan
dalam Gambar pada beton yang masih dalam tahap plastis, setelah terhampar, dengan
memakai peralatan mekanik atau 3ibrator.
Sambungan antara anyaman ka6at baja, ka6at baja pertama dari anyaman ka6at baja harus
berada pada anyaman ka6at baja yang lengkap sebelumnya, dan bagian yang tumpang
tindih 5o$erla!) tidak kurang dari /40 mm.
#aja tulangan harus bebas dari kotoran, minyak, cat, gemuk, dan karat yang akan
mengganggu kelekatan baja dengan beton.
4) Penyelesaian dengan &esin
#eton harus didistribusi atau disebar sesegera mungkin setelah beton dicor, dibentuk dan
diratakan dengan mesin pembentuk 5 fini#in" mac#ine). &esin harus melintas setiap
bagian permukaan jalan beberapa kali dengan inter3al yang diperlukan untuk memperoleh
kepadatan yang sebagimana mestinya dan menghasilkan tekstur permukaan yang rata.Fperasi yang berlebihan diatas permukaan beton harus dihindarkan. #agian atas acuan
harus tetap bersih dan gerakan mesin di atas acuan harus dijaga agar jangan sampai
bergetar, goyah atau getaran lainnya yang cenderung mempengaruhi presisi akhir.
Pada lintasan pertama mesin pembentuk 5 fini#in" mac#ine), beton di depan screed harus
dibuat rata pada keseluruhan jalur yang dikerjakan.
<) Penyelesaian Dengan angan
#ila perkerasan beton relatif kecil atau bentuknya tidak beraturan, atau dengan persetujuan
Direksi Pekerjaan jika tempat kerja sangat terbatas untuk dilaksanakan dengan metode
seperti yang disebutkan dalam Pasal 4..4.4 di atas, beton harus didistribusi dan dihampar
dengan tangan tanpa segregasi atau pra9pemadatan.
#eton yang dipadatkan dengan balok 3ibrator harus digetar sampai le3el tertentu sehingga
setelah kandungan udara dibuang melalui pemadatan, permukaan beton lebih tinggi dari
pada acuan samping. #eton harus dipadatkan dengan balok pemadat dari baja atau dari
kayu keras beralas baja dengan lebar tidak kurang dari 4 mm, tinggi tidak kurang dari 4
mm, dan daya penggerakannya tidak kurang dari 40 6att per meter lebar perkerasan
beton. #alok diangkat dan digerakkan maju sedikit demi sedikit dengan jarak tidak lebih
dari lebar balok. Sebagai alternatif, pemadat 3ibrasi berbalok ganda dengan daya yang
sama dapat juga digunakan. #ilamana ketebalan beton melebihi 00 mm, atau bila
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, untuk menyempurnakan pemadatan dapat dilakukan
3ibrasi internal tambahan pada seluruh lebar perkerasan. Setelah setiap 1,4 m panjang perkerasan beton dipadatkan, balok 3ibrasi harus dikembalikan sejarak 1,4 m untuk
mengulang lagi dengan pelan9pelan pada permukaan yang sudah dipadatkan itu untuk
memperhalus permukaan.
Permukaan beton kemudian harus diratakan dengan paling sedikit kali lintasan mistar
lurus pengupas dengan panjang pisau tidak kurang dari 1,( m. #ilamana permukaan beton
koyak karena mistar lurus 5 trai"#t-ed"e), karena permukaan tidak rata, balok 3ibrasi harus
digunakan lagi, lalu diikuti lagi dengan mistar lurus pengupas.
Penghamparan perkerasan beton bertulang harus dilaksanakan dalam dua lapis, lapis
pertama harus dihamparkan, dibentuk dan dipadatkan sampai le3el tertentu sehingga baja
tulangan setelah terpasang mempunyai tebal pelindung yang cukup. Segera setelah
pemasangan baja tulangan maka lapis atas beton harus dituangkan dan diselesaikan.
4 9 1
7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen
Perbedaan tinggi permukaan menurut pengujian mistar lurus 5 trai"#ted"e) tidak boleh
melebihi toleransi yang ditentukan dalam Pasal 4..4.1 dari Spesifikasi ini.
*) &embentuk epian
Segera setelah beton dibentuk dan dipadatkan, tepi perkerasan beton di sepanjang acuandan pada sambungan harus diselesaikan dengan perkakas 5ed"in" tool ) untuk membentuk
permukaan seperempat lingkaran yang halus dengan radius tertentu, bilamana tidak
ditentukan lain pada Gambar, adalah 1 mm.
10) Penyelesaian Permukaan
Setelah sambungan dan tepian selesai dikerjakan, dan sebelum bahan pera6at pada
permukaan perkerasan beton digunakan, permukaan beton harus dikasarkan dengan
disikat sejajar dengan garis sumbu 5centreline) jalan.
Pengkasaran ini dilakukan dengan menggunakan sikat ka6at dengan lebar tidak kurang
dari /40 mm. Sikat tersebut harus terdiri dari dua baris ka6at dengan panjang ka6at 100
mm dan ukuran ka6at gauge serta jarak ka6at as ke as adalah 4 mm. 'edua baris
ka6at harus mempunyai susunan berselang9seling sehingga jarak ka6at pada baris kedua
dengan ka6at pada baris pertama adalah 1,4 mm. &asing9masing baris harus mempunyai
1/ ka6at dan harus diganti bila panjang ka6at terpendek telah mencapai *0 mm.
'edalaman tekstur rata9rata tidak boleh kurang dari 0,4 mm.
11) Sur3ei 2le3asi Permukaan
Dalam / jam setelah pengecoran, Penyedia -asa harus melakukan sur3ei ele3asi
permukaan dari lapis permukaan dan tebal lapisan.
2le3asi setiap titik dari lapis permukaan !apis Pondasi #a6ah #eton 'urus tidak boleh
berbeda lebih dari 10 mm diba6ah atau 10 mm diatas ele3asi rancangan 5910, 810 mm)
dan untuk Perkerasan #eton Semen juga tidak boleh berbeda lebih dari 10 mm diba6ah
atau 10 mm diatas ele3asi rancangan 5910, 810 mm).
!apis Pondai #a6ah #eton 'urus harus mempunyai lereng melintang sama dengan lereng
melintang rancangan dengan toleransi 0, ?.
1) &enguji Permukaan
#egitu beton mengeras, permukaan !apis Pondasi #a6ah #eton 'urus atau Perkerasan
#eton Semen harus diuji dengan memakai mistar lurus 5 trai"#t-ed"e) sepanjang ,0 m.
!okasi yang menunjukan ketinggian lebih dari mm tapi tidak lebih dari 1,4 mm
sepanjang ,0 m, itu harus ditandai dan segera diturunkan ele3asinya dengan gurinda yang
telah disetujui, sampai ele3asinya tidak melampaui mm bilamana diuji ulang dengan
mistar lurus sepanjang ,0 m. #ilamana penyimpangan penampang melintang terhadap
yang semestinya malampaui 1,4 mm, perkerasan beton harus dibongkar dan diganti oleh
Penyedia -asa atas biaya sendiri.
Setiap lokasi atau ruas yang dibongkar tidak boleh kurang dari ,0 m panjangnya atau
tidak boleh kurang dari lebar lajur yang terkena pembongkaran. #ilamana diperlukandalam membongkar dan mengganti suatu bagian perkerasan, setiap bagian yang tersisa
4 9
7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen
dari pembongkaran perkerasan beton dekat sambungan yang panjangnya kurang dari ,0
m, harus ikut dibongkar dan diganti.
1) Pera6atan 5)urin" )
Permukaan Perkerasan #eton Semen yang terekspos harus segera dira6at dengan penyemprotan bahan pera6at yang disetujui, sesuai dengan Pasal 4...( dari Spesifikasi
ini, disemprot segera setelah permukaan tersebut selesai dikasarkan dengan sikat sesuai
dengan kondisi berikut ini %
a) #ahan pera6atan harus dalam bentuk lapisan yang menerus dan tak terputus, dan
disemprotkan dengan merata dalam kali penyemprotan %
i) Pertama9tama dalam 6aktu 14 menit setelah kondisi air permukaan tidak
begitu mengkilapB, dan
ii) "ang kedua 10 sampai 0 menit setelah itu atau sebagaimana disarankan
pabrik pembuatnya.
b) Pada permukaan dengan acuan tetap, penyemprotan pertama haruslah dalam 0
menit setelah penggarukan dan yang kedua haruslah 14 sampai /4 menit
sesudahnya.
c) 7lat penyemprot yang dapat beroperasi penuh merupakan prasyarat untuk
penghamparan perkerasan.
d) &asing9masing penyemprotan harus dengan kadar yang sesuai dengan sertifikat
pengujian untuk pera6atan yang efisien, harus memenuhi nilai minimum 0,0
ltr@m, kecuali bah6a%
Untuk lokasi yang disemprot selain dengan alat penyemprot mekanik, kadar
penyemprotan harus lebih tinggi 4? dari kadar yang disebutkan dalam sertifikat
pengujian untuk pera6atan yang efisien, harus memenuhi nilai minimum 0,0
ltr@m. !okasi ini termasuk permukaan untuk sambungan dan ruas9ruas dengan tepi
acuan bergerak yang ditunjang oleh acuan sementara pada saat penyemprotan a6al.
e) Setiap ruas yang penyemprotannya tidak memenuhi syarat harus disemprot ulang
dalam 6aktu < 5enam) jam dengan kadar penyemprotan yang telah diuji tidak
kurang dari kekurangan dua kali penyemprotan semula.
f) !apisan pera6atan harus dipertahankan utuh dalam bentuk selaput 5membrane)
yang menerus dan tidak patah sampai kekuatan lapangan sebesar 00 kg@cm
dicapai. Setiap kerusakan selaput pera6atan 5curin" membrane) harus diperbaiki
dengan penyemprotan manual pada lokasi yang cacat.
!agi pula, setiap Perkerasan #eton Semen Portland yang telah mengeras dengan umur
kurang dari hari yang bersebelahan dengan perkerasan yang akan dihampar harus
disemprot ulang dengan satu kali penyemprotan dengan panjang minimum m dan
diperluas ke lokasi yang sering dilalui orang selama pengecoran pada sambungan
konstruksi.
4 9 /
7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen
!apis Pondasi #a6ah #eton 'urus yang saat selesai dikerjakan harus segera dira6at
paling tidak sampai 0? kekuatan yang disyaratkan tercapai. Pera6atan permukaan harus
dilaksanakan dengan salah satu metoda berikut%
a) Penutupan dengan lembaran plastik yang kedap sampai lapis perkerasan berikutnya
dihampar, tertambat kokoh terhadap tiupan pada permukaan dan mempunyaisambungan tumpang tindih sekurang9kurangnya 00 mm dan dipasang sedemikian
hingga kadar air di ba6ahnya tidak menguap keluar.
b) Seluruh permukaan disemprot dengan merata dengan bahan pera6atan berpigmen
putih.
c) Pengabutan yang berkesinambungan menutup seluruh permukaan dan
mempertahankan kondisi kadar air yang permanen selama seluruh durasi perioda
pera6atan. Pera6atan dengan pembasahan yang sebentar9sebentar tidak dapat
diterima.
1/) &embongkar 7cuan
'ecuali bila ditentukan lain, acuan tidak boleh dibongkar dari beton yang baru dicor
sebelum mencapai 6aktu paling sedikit 1 jam. 7cuan harus dibongkar dengan hati9hati
agar tidak rusak perkerasan beton. Setelah acuan dibongkar, bagian sisi perkerasan beton
harus dira6at 5curin" ) sesuai dengan Pasal 4..4.1 diatas.
!okasi keropos yang kecil harus dibersihkan, dibasahi dan ditambal dengan adukan semen
kental dengan perbandingan 1 semen dan agregat halus. Penambalan tidak boleh
dilakukan sampai lokasi yang keropos diperiksa dan metoda penambalan disetujui Direksi
Pekerjaan.
!okasi yang banyak keroposnya dianggap pekerjaan yang cacat mutu dan harus dibongkar
dan diganti. Setiap lokasi atau ruas yang dibongkar tidak boleh kurang dari ,0 m
panjangnya atau kurang dari lebar seluruh lajur yang terkena pembongkaran. #ilamana
diperlukan dalam membongkar dan mengganti suatu bagian perkerasan, setiap bagian
yang tersisa dari pembongkaran perkerasan beton dekat sambungan yang panjangnya
kurang dari ,0 m, harus ikut dibongkar dan diganti.
5..3
PAN'ANG PER(OBAAN
Penyedia -asa harus menyediakan instalasi, peralatan dan menunjukkan metode pelaksanaan pekerjaan dengan melakukan percobaan penghamparan dengan panjang tidak
kurang dari 0 m di lokasi yang disediakan oleh Penyedia -asa di luar daerah kerja
permanen. Percobaan tambahan dapat diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, bilamana
percobaan pertama dinilai tidak memenuhi ketentuan.
Setelah percobaan pertama disetujui oleh Direksi Pekerjaan, maka percobaan sepanjang
minimum 140 m tetapi tidak lebih dari 00 m harus dilakukan di daerah kerja permanen.
Pekerjaan ini harus menunjukkan seluruh aspek pekerjaan dan harus mencakup setiap tipe
sambungan yang digunakan dalam Pekerjaan.
Penyedia -asa harus menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan, paling lambat satu bulansebelum tanggal pelaksanaan percobaan pertama, uraian terinci tentang instalasi, peralatan
dan metode pelaksanaan pekerjaan. Perubahan pada instalasi tidak diperkenankan baik
4 9 4
7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen
Setelah periode pera6atan maka peralatan dan kendaraan yang diperlukan untuk pekerjaan
lanjutan diperkenankan mele6ati permukaan !apis Pondasi #a6ah #eton 'urus.
!apis Pondasi #a6ah #eton 'urus harus dipelihara sebagaimana mestinya sebelum lapis
perkerasan berikutnya dihampar. Setiap kerusakan sebagai akibat dari sebab apapun harus
diperbaiki dengan penggantian lokasi yang bersangkutan dengan biaya Penyedia -asa.
5..6
TOLERANSI KETEBALAN PERKERASAN
ebal perkerasan beton aktual umumnya akan ditentukan dengan perbedaan ele3asi hasil
sur3ei sebelum dan sesudah perkerasan beton semen dicor. #ilamana setiap lokasi yang
tebal betonnya berbeda dengan yang dihitung dari dua kali sur3ei ele3asi, Direksi
pekerjaan dapat meminta pengambilan benda uji inti untuk menetapkan tebal beton aktual
pada lokasi tersebut. #ilamana pengambilan benda uji inti ini diperlukan, tebal
perkerasan pada lokasi ini ditentukan dari hasil rata9rata pengukuran dengan sigmat
terhadap benda uji inti yang diambil sesuai dengan S;$ 09<*<*900.
Dalam perhitungan tebal rata9rata perkerasan, pengukuran yang melampaui lebih dari 4
mm dari tebal yang disyaratkan akan dipandang sebagai tebal yang disyaratkan ditambah
4 mm.
!okasi yang kurang sempurna dengan kekurangan tebal yang lebih dari 1,4 mm akan
die3aluasi oleh Direksi Pekerjaan, dan jika keputusannya terhadap lokasi yang kurang
sempurna ini memerlukan pembongkaran, maka perkerasan tersebut harus dibongkar dan
diganti dengan beton yang tebalnya sesuai dengan yang ditunjukkan dalam Gambar.
5..17
PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
1)
Pengukuran untuk Pembayaran
'uantitas yang dibayar dengan mata pembayaran tersebut di ba6ah ini adalah jumlah
meter kubik Perkerasan #eton Semen, Perkerasan #eton Semen dengan 7nyaman
ulangan unggal dan !apis Pondasi #a6ah #eton 'urus dan Penyesuaian +arga pada
pekerjaan yang telah selesai di tempat untuk pekerjaan permanen dan disetujui. !ebar
yang diukur adalah lebar perkerasan yang ditunjukkan dalam penampangan melintang
tipikal dalam Gambar. !okasi9lokasi tambahan seperti jalur ramp, atau sebagaimana
diperintahkan tertulis oleh Direksi Pekerjaan. Panjang haruslah sebagaimana yangditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang diukur oleh Direksi Pekerjaan, yaitu
sepanjang garis sumbu setiap badan jalan. ebal haruslah tebal rancangan.
Sambungan, ruji 5do&el ), batang pengikat 5tie bar ) dan baja tulangan yang diperlukan
untuk pekerjaan dalam Seksi ini tidak boleh diukur terpisah untuk pembayaran
Perkerasan hasil percobaan penghamparan yang dilaksanakan di luar daerah pekerjaan
permanen tidak boleh diukur untuk pembayaran.
Pengukuran pengurangan untuk pekerjaan yang tidak memenuhi pada Perkersan #eton
Semen Portland harus dilakukan sesuai dengan berikut ini%
4 9
7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen
#ilamana tebal rata9rata Perkerasan #eton Semen untuk setiap seksi@ruas tebalnya kurang
sampai lebih dari 4 mm, tetapi tidak lebih dari 1,4 mm, suatu pemotongan akan
dilakukan, ditentukan sebagai produksi dari kuantitas rancangan Perkerasan #eton
Semen atau Perkarasan #eton Semen dengan 7nyaman ulangan unggal padaseksi@ruas ini, pengurangan dilakukan dengan abel berikut ini %
abel 4..10.51) 'ekurangan ebal Perkerasan #eton
'ekurangan ebal
ratarata ditentukan
dengan
benda uji inti atau sur3ey
ele3asi dalam seksi@ruas
tersebut
Pengurangan 5persen
+arga Satuan)
0 to 4 mm 0 persen< to ( mm 0 persen
* to 10 mm ( persen
11 to 1,4 mm persen
Q1,4 mm #aik dibongkar maupun
ditinggal tanpa pembayaran
#ilamana kekurangan tebal perkerasan lebih dari 1,4 mm dan ditetapkan oleh
Direksi Pekerjaan bah6a lokasi yang kurang sempurna tersebut tdak perlu
dibongkar dan diganti, maka tidak ada pembayaran untuk lokasi yang ditinggal.
idak ada pembayaran tambahan yang dilakukan atau tambahan kuantitas yangdiukur untuk setiap tebal perkerasan yang melampaui tebal yang ditunjukkan dalam
Gambar.
b) 'ekuatan 'urang
-ika kekuatan yang memenuhi perkerasan beton dalam setiap seksi@ruas tidak
tercapai, tetapi semua aspek lainnya memenuhi spesifikasi, Direksi Pekerjaan dapat,
menurut pendapatnya menerima perkerasan beton tersebut dengan penyesuaian
berikut %
-ika kuat tekan silider dalam ( hari untuk setiap seksi@ruas kurang dari *0? dari
kuat tekan beton minimum yang disyaratkan maka seksi@ruas yang di6akili
pengujian silinder ini harus dibongkar dan diganti.
#eton dengan kuat tekan silinder dalam ( hari antara *0 dan 100? dari kuat tekan
beton minimum yang disyaratkan dapat diterima dengan pengurangan /? +arga
Satuan untuk Perkerasan #eton Semen untuk setiap 4 kg@cm, atau bagian
daripadanya, kekurangan kekuatan terhadap kekuatan rancangan dalam seksi@ruas
tersebut terhadap +arga Satuan.
)
Dasar Pembayaran
a) Umum
4 9 (
7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen
'uantitas Perkerasan #eton Semen, Perkerasan #eton Semen dengan 7nyaman
ulangan unggal dan !apis Pondasi #a6ah #eton 'urus yang diterima ditentukan
sebagaimana disyaratkan diatas akan dibayar dengan harga kontrak per meter kubik
dimana harga dan pembayaran tersebut merupakan kompensasi penuh untuk
pengadaan dan pengecoran semua bahan, termasuk, tidak dibatasi, beton semen portland, baja tulangan, acuan, ruji 5do&el ), batang pengikat 5tie bar ), bahan
sambungan dan lembar membrane, panjang percobaan yang dilakukan, pengambilan
benda uji inti untuk penyesuaian harga, dan semua bahan, pekerja, peralatan dan
keperluan lainnya untuk menyelesaikan pekerjaan sebagaimana ditunjukkan dalam
Gambar atau diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
b) Penyesuaian +arga
-umlah penyesuaian akan dihitung oleh Direksi Pekerjaan untuk setiap seksi@ruas
Perkerasan #eton Semen yang tunduk terhadap kekuatan dan tebal yang
disyaratkan. -umlah dari semua penyesuaian tersebut akan ditetapkan dan tercakup
dalam Sertifikat Pembayaran sebagai pengurangan terhadap mata pembayaranterkait.
Nomor Mata
Pema!ara"
Ura#a" Sat$a"
Pe"%$&$ra"
4..1 Perkerasan #eton Semen &eter 'ubik
4.. Perkerasan #eton Semen dengan 7nyaman
ulangan unggal&eter 'ubik
4.. !apis Pondasi #a6ah #eton 'urus &eter 'ubik
SEKSI 5.4
LAPIS PONDASI SEMEN TANAH
5.4.1
UMUM
1) Uraian
Pekerjaan ini terdiri dari penyediaan !apis Pondasi yang terbuat dari tanah yang diambil
dari daerah sekitarnya yang distabilisasi dengan semen, di atas tanah dasar yang telah
disiapkan, termasuk penghamparan, pembentukan, pemadatan, pera6atan dan penyelesaian
akhir, semuanya sesuai dengan ketentuan dari Spesifikasi ini dan sesuai dengan dimensi
dan tipikal penampang melintang seperti ditunjukkan dalam Gambar serta garis dan
ketinggiannya seperti yang ditentukan oleh Direksi Pekerjaan.
) Pekerjaan Seksi !ain "ang #erkaitan Dengan Seksi $ni
Pekerjaan Seksi lain yang berkaitan dengan Seksi ini tetapi tidak terbatas berikut ini %
4 9 *
7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen
Penyedia -asa harus menyerahkan ke Direksi Pekerjaan berikut ini %
a) :ontoh
:ontoh dari semua bahan yang akan dipakai dalam pekerjaan, bersama dengan data
pengujian yang menyatakan sifat9sifat dan mutu bahan seperti yang disyaratkan
dalam Spesifikasi ini, harus diserahkan ke Direksi Pekerjaan untuk persetujuannya
sebelum digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan. :ontoh dari semua bahan yang
sudah disetujui oleh Direksi Pekerjaan akan disimpan oleh Direksi Pekerjaan selama
Periode Pelaksanaan sebagai bahan rujukan. Penyedia -asa harus menyediakan
tempat penyimpanan di lapangan untuk semua contoh 5dan juga benda9benda uji
inti), dalam rak yang kedap air dan dapat dikunci seperti yang diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan.
b) Pengiriman Semen ke !apangan
:atatan yang menyatakan kuantitas semen yang dikirim ke lapangan dan tempat
penyimpanan Penyedia -asa di lapangan dari setiap pengiriman, harus diserahkan ke
Direksi Pekerjaan setiap hari bilamana barang sudah sampai di tempat, bersamadengan sertifikat yang menyatakan tempat pembuatannya dan hasil pengujiannya
yang disyaratkan Standar $ndustri $ndonesia S;$ 1490/*900/.
c) Perhitungan Pemakaian Semen
:atatan harian tentang jumlah semen aktual yang dipakai dalam pekerjaan akan
disimpan, seperti yang ditentukan di Pasal 4./..1, dan harus diserahkan kepada
Direksi Pekerjaan setiap hari setelah jam kerja selesai. Direksi Pekerjaan tidak akan
menerima catatan yang terlambat diserahkan ataupun masukannya dalam
perhitungan kuantitas semen yang akan dibayar.
d) Data Sur3ei
4 9 /1
7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen
Penyedia -asa harus bertanggung ja6ab dalam melaksanakan pengendalian
pengujian atas dari Pekerjaan seperti yang ditentukan dalam Pasal 4./.< dan harus
menyelesaikan hasil pengendalian pengujian tersebut sesuai dengan prosedur
pengujian standar yang disyaratkan serta menyerahkan hasilnya kepada Direksi
Pekerjaan pada hari yang sama, atau di hari yang berikutnya.
f) Pengujian dengan Skala D:P 5 ,ynamic )one Penetrometer )
Pengujian D:P harus dicatat di dalam formulir standar yang disediakan di dalam
Gambar. Segera setelah setiap pengujian, catatan jumlah pukulan harus
ditandatangani oleh Penyedia -asa dan Direksi Pekerjaan di lapangan, dan
salinannya diserahkan kepada Direksi Pekerjaan segera setelah ditandatangani kedua
pihak. Grafik hasil plotting data penetrometer harus diserahkan kepada Direksi
Pekerjaan selambat9lambatnya pada akhir jam kerja hari berikutnya.
g) :atatan #enda Uji $nti 5)ore )
Semua benda uji inti 5core) yang diambil harus diberi label dengan jelas yang
menyatakan tempat pengambilan benda uji inti dan harus diserahkan kepada Direksi
Pekerjaan bersama9sama dengan catatan tertulis yang menyatakan tinggi rata9rata
dan lokasi dari setiap benda uji inti itu. Semua benda uji inti harus disimpan DireksiPekerjaan sebagai rujukan 5di tempat penyimpanan yang kedap air dan dapat
dikunci, yang disediakan oleh Penyedia -asa) untuk selama Periode Pelaksanaan.
<) :uaca "ang Diijinkan Untuk #ekerja
anah untuk !apis Pondasi Semen anah tidak boleh ditempatkan, dihampar atau
dihaluskan selama turun hujan, dan penghalusan tidak boleh dilakukan segera setelah hujan
atau dengan perkataan lain bilamana kadar air pada bahan tersebut terlalu tinggi untuk
mendapatkan penghalusan yang memenuhi ketentuan 5lihat Pasal 4./.4..5b)).
Semen hanya boleh ditempatkan bilamana permukaan tempat tersebut kering, bilamana
hujan tidak akan membasahi dan bilamana tanah yang sudah dihaluskan dalam keadaan
yang diterima Direksi Pekerjaan. #ilamana hujan turun tiba9tiba saat penyebaran semen
sedang dilaksanakan, maka penyebaran tersebut harus dihentikan seketika dan semen yang
telah tersebar harus cepat9cepat diaduk dengan tanah campurannya, diikuti dengan
pemadatan yang cepat untuk mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh air hujan.
Pencampuran dan pembentukan akhir mungkin dapat dilanjutkan setelah hujan berhenti,
bilamana disetujui oleh Direksi Pekerjaan . #ilamana kerusakan yang disebabkan oleh
hujan ini cukup berat, atau bilamana mutu Pekerjaan yang terganggu ini meragukan,
Direksi Pekerjaan akan memerintahkan untuk memperbaiki pekerjaan tersebut sesuai
!apis Pondasi Semen anah yang tidak memenuhi toleransi atau mutu yang disyaratkan
dalam Spesifikasi ini harus diperbaiki oleh Penyedia -asa seperti yang diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan. Perbaikan seperti itu dapat termasuk %
a) Perubahan perbandingan campuran untuk pelaksanaan Pekerjaan berikutnyaM
b) Penghalusan kembali dari !apis Pondasi Semen anah yang sudah dihampar
5bilamana memungkinkan) dan mengaduk kembali dengan tambahan semenM
c) Pembuangan dan penggantian pada bagian pekerjaan yang tidak diterima oleh
Direksi Pekerjaan M
d) Penambahan lapisan dengan !apis Pondasi Semen anah pada pekerjaan yang
terganggu tersebut, dengan tebal seperti yang akan diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan dan mungkin sampai tebal penuh yang ditentukan dalam Gambar.
#ilamana retak merambat sampai luas akibat berkembangnya retak susut selama periode
pera6atan, maka Direksi Pekerjaan dapat meminta penggilasan tambahan untuk
meretakkan bahan ini dengan sengaja sehingga akan mengurangi dampak potensial retak
pada perkerasan dengan cara menyediakan retak9retak kecil yang jaraknya dekat satu sama
lainnya. Untuk retak9retak yang berkembang dengan baik dan diperkirakan tidak akan
bertambah luas lagi, Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan perbaikan dengan
menggunakan suntikan 5 "routin" ) semen. Perbaikan pada retakan ini dapat termasuk
penyesuaian campuran dengan mengurangi kadar semen untuk campuran yang belum
dihampar.
() Pengembalian #entuk Pekerjaan Setelah Pengujian
Semua lubang yang terjadi akibat pengujian pada pekerjaan yang sudah selesai harus segera
ditutup oleh Penyedia -asa. !ubang9lubang yang terjadi akibat pengujian dengan
penetrometer harus ditutup dengan suntikan 5 "rout ) semen dan ditusuk9tusuk dengan
batang besi kecil agar udara yang terjebak di dalam campuran tersebut dapat dikeluarkan,
sampai diterima oleh Direksi Pekerjaan. !ubang9lubang yang lebih besar seperti yang
disebabkan dari pengujian kepadatan atau pengambilan benda uji inti harus diisi dengan
bahan !apis Pondasi Semen anah dan dipadatkan sampai kepadatan dan toleransi
permukaannya yang disyaratkan dalam Spesifikasi ini.
*) -ad6al 'erja dan Pengendalian !alu !intas
a) Selambat9lambatnya 1/ hari setelah penghamparan lapisan teratas !apis Pondasi
Semen anah, pelapisan dengan campuran aspal panas harus dilaksanakan. Untuk
memastikan bah6a ketentuan yang disebutkan di atas dapat dipenuhi, maka Direksi
Pekerjaan harus memastikan bah6a peralatan produksi campuran aspal panas milik
Penyedia -asa berada di tempat dan dalam keadaan operasional sebelum memberikan
persetujuan untuk menghampar lapisan teratas !apis Pondasi Semen anah.
b) Dalam keadaan apapun, Penyedia -asa harus bertanggung ja6ab untuk menjamin bah6a tidak ada lalu lintas yang melintasi !apis Pondasi Semen anah yang baru
saja dihampar sampai pelapisan dengan campuran aspal dilaksanakan, dan Penyedia
4 9 /
7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen
-asa harus melarang lalu lintas ini dengan menyediakan jalan alih 5detour ) atau
dengan pelaksanaan setengah lebar jalan.
c) Pengendalian !alu !intas harus memenuhi ketentuan Seksi 1.(, &anajemen dan
'eselamatan !alu !intas.
5.4.2 BAHAN
1) Semen Portland
a) Semen yang harus digunakan untuk !apis Pondasi Semen anah adalah Semen
Portland biasa yang memenuhi ketentuan S;$ 1490/*900/ Semen Portland ype $.
b) Direksi Pekerjaan dapat meminta pengujian mutu dari setiap pengiriman semen yang
tiba di lapangan, dan juga setiap saat untuk semen yang sudah disimpan di lapangandan akan digunakan, untuk memastikan apakah semen tersebut rusak atau tidak oleh
setiap kemungkinan selama pengirimanan atau penyimpanan. idak ada semen yang
boleh digunakan sebelum diterima oleh Direksi Pekerjaan.
c) Semua semen yang akan digunakan dalam Pekerjaan harus disimpan di tempat
penyimpanan di lapangan sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan dalam Seksi
1.11 dan Pasal .1.1.( dari Spesifikasi ini dan harus didaftar untuk setiap
penerimaannya di ba6ah penga6asan Direksi Pekerjaan. :atatan dalam daftar ini
harus ditandatangani oleh Penyedia -asa dan Direksi Pekerjaan untuk menyatakan
kebenarannya. -umlah semen yang diletakkan di lapangan untuk Percobaan
!apangan 76al 5 Preliminary Field (rial) atau dalam Pekerjaan juga harus dicatat
secara terinci dan tidak ada semen yang boleh diletakkan di lapangan kecuali bilamana terdapat Direksi Pekerjaan atau 6akilnya di lapangan untuk menga6asi dan
mencatat jumlah yang dihamparkan. Penyedia -asa dan Direksi Pekerjaan akan
menandatangani catatan harian yang menyatakan jumlah semen yang sebenarnya
yang digunakan dalam Pekerjaan.
) 7ir
Penyedia -asa harus mengadakan pengaturan sendiri dalam menyediakan dan memasok air
yang telah disetujui untuk pembuatan dan pera6atan !apis Pondasi Semen anah dan harus
menyerahkan contoh air tersebut kepada Direksi Pekerjaan untuk persetujuannya,
bersamasama dengan surat keterangan yang menyatakan sumber atau sumber9sumbernya,sebelum memulai Pekerjaan. 7ir yang digunakan dalam Pekerjan haruslah air ta6ar, dan
bebas dari endapan maupun larutan atau bahan suspensi yang mungkin dapat merusak
pembuatan !apis Pondasi Semen anah seperti yang sudah ditentukan, dan harus
memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam S;$ 09<(1900. Direksi Pekerjaan
selanjutnya dapat meminta pengambilan contoh dan pengujian air lanjutan dalam inter3al
6aktu selama Periode Pelaksanaan dan bilamana pada setiap saat, contoh9contoh air
tersebut tidak memenuhi ketentuan maka Penyedia -asa akan diminta dengan biaya sendiri
baik untuk mencari sumber baru lainnya maupun membuat pengaturan yang dapat diterima
oleh Direksi Pekerjaan untuk membuang air yang merusak tersebut.
) anah
4 9 //
7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen
a) Sebelum penghalusan, tanah yang cocok digunakan untuk !apis Pondasi Semen
anah harus sesuai dengan ukuran partikel yang ditentukan di ba6ah ini dengan cara
pengayakan basah %
i) Ukuran paling besar dari partikel batu harus lebih kecil dari 4 mm.
ii) 'urang dari 40? mele6ati saringan ;o.00 dengan pengayakan secara basah.
Setelah penghalusan tanah, batas ukuran partikel harus diperiksa, seperti yang
ditentukan di Pasal 4./.4..5c) di ba6ah ini.
b) anah dengan plastisitas yang rendah atau tanah laterit yang mempunyai sifat9sifat
kekuatan yang baik, adalah tanah yang cenderung dipilih, daripada tanah yang
berkekuatan rendah, plastisitas tinggi atau tanah mengembang 5ex!ani$e).
c) anah harus bebas dari bahan organik yang dapat mengganggu proses hidrasi dari
Semen Portland. #ilamana diuji sesuai prosedur S;$ 1*9</<9000, nilai p+ nya
setelah berselang satu jam harus lebih besar dari 1,. Pengujian ini hanya dilakukan bilamana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, seperti dalam hal yang tidak umum
dimana pengerasan berjalan lambat 5 lo& #ardenin" ) atau kekuatan campuran
semen9tanah yang diperoleh rendah.
d) anah yang digunakan harus sedemikian hingga menunjang hasil !apis Pondasi
Semen anah yang disyaratkan dalam Spesifikasi ini, dapat digunakan dengan
menggunakan rentang kadar semen yang disyaratkan di Pasal 4./. di ba6ah ini.
anah yang sifat9sifatnya tidak memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam Pasal
4./. belum tentu akan ditolak jika tanah tersebut dapat menunjukkan bah6a
sifatsifat !apis Pondasi Semen anah memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam
abel 4./..
e) Semua lokasi sumber bahan yang diusulkan harus diperiksa dan disetujui oleh
Direksi Pekerjaan sebelum digunakan. Persetujuan tidak akan diberikan kecuali bila
Penyedia -asa telah menyediakan contoh9contoh tanah, yang diambil dari lokasi
sumber bahan di ba6ah penga6asan Direksi Pekerjaan, dan mengujinya di ba6ah
penga6asan Direksi Pekerjaan untuk memastikan bah6a sifat9sifat tanah tersebut
memenuhi ketentuan yang disyaratkan Spesifikasi ini. Persetujuan yang diberikan
oleh Direksi Pekerjaan untuk menggunakan tanah dari suatu sumber bahan tidak
berarti bah6a !apis Pondasi Semen anah yang dibuat dari tanah tersebut pasti
diterima dan juga tidak berarti membebaskan Penyedia -asa dari tanggung ja6abnya
untuk membuat !apis Pondasi Semen anah yang memenuhi ketentuan seperti yang
disyaratkan.
5.4.
(AMPURAN
1) 'omposisi Umum Untuk :ampuran
:ampuran !apis Pondasi Semen anah terdiri dari tanah yang telah disetujui, semen dan
air. 'adar semen akan ditentukan oleh Direksi Pekerjaan berdasarkan data pengujian
laboratorium dan Percobaan !apangan 76al, tetapi harus dalam rentang ? sampai
dengan 1 ? dari berat tanah asli 5yaitu, sebelum dicampur dengan semen) dalam keadaan
kering o3en.
4 9 /4
7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen
A 7ngka9angka ini dapat disesuaikan oleh Direksi Pekerjaan untuk dikalibrasikan dengan angka9angka U:S
yang disyaratkan, mengikuti pengujian kalibrasi untuk setiap jenis tanah baru. 8 7ngka9angka di dalam
kurung adalah kemampuan penetrasi eki3alen dalam cm per pukulan.
5.4.4
PER(OBAAN LAPANGAN FIELD TRIALS
1)
Percobaan 76al !apangan Untuk :ampuran9campuran erpilih
a) Untuk usulan setiap jenis tanah baru yang akan digunakan, rancangan campuran
semen tanah yang ditunjukkan dalam prosedur laboratorium yang diuraikan pada
Pasal 4./. harus dilengkapi dengan pembuatan lajur percobaan bahan !apis Pondasi
Semen anah yang diusulkan sepanjang 00 meter dengan tebal, peralatan,
pelaksanaan dan prosedur pengendalian mutu yang diusulkan untuk Pekerjaan ini.
b) !ajur percobaan ini harus diterapkan di luar lapangan 5proyek) atau, bilamana atas
permintaan Penyedia -asa dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan, berdasarkan hasil
pengujian laboratorium yang memuaskan atas sifat9sifat tanah yang diusulkan, dapat
diterapkan pada bagian dari Pekerjaan tersebut.
c) 7kan tetapi, bilamana percobaan lapangan ini dalam segala hal tidak menunjukkankinerja yang memuaskan, atau bilamana !apis Pondasi Semen anah yang dihampar
ini dalam segala hal tidak memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam Spesifikasi,
maka lajur percobaan ini harus disingkirkan seluruhnya dari jalan tersebut dan tanah
dasarnya harus diperbaiki lagi untuk penyipan badan jalan. #ilamana Direksi
Pekerjaan menerima lajur percobaan ini sebagai bagian dari Pekerjaan, !apis
Pondasi Semen anah ini akan diukur dan dibayar sebagai bagian dari Pekerjaan.
idak ada pembayaran untuk lajur percobaan yang dilaksanakan di luar lapangan
5proyek).
d) -ika Direksi Pekerjaan menyetujui sisa lajur percobaan untuk digabungkan sebagai
bagian dari Pekerjaan, bahan Pondasi anah Semen tersebut harus diukur dandibayar sebagai bagian dari Pekerjaan. Untuk lajur percobaan yang dilaksanakan di
4 9 /(
7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen
a) Pekerjaan penyiapan tanah dasar harus dilakukan sesuai dengan Pasal ini dan
ketentuan pada Seksi . dari Spesifikasi ini, terhadap garis, ketinggian dan dimensiseperti yang ditunjukkan dalam Gambar atau yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan.
b) 7rti dari tanah dasar adalah permukaan tanah yang sudah disiapkan untuk
pelaksanaan pekerjaan lanjutan yang akan dilaksanakan. 'ecuali bilamana ele3asi
perkerasannya harus dinaikkan 5raiin" of t#e !a$ement "rade) seperti yang
ditunjukkan pada Gambar, maka permukaan tanah dasar harus sama tinggi dengan
permukaan jalan lama, kecuali kalau diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan .
c) Permukaan jalan lama harus dibersihkan dari bahan yang tidak diinginkan dan
kemudian digilas 5 !roof-rollin" ). Setiap ketidakrataan atau amblas yang terjadi pada
permukaan tanah dasar selama pemadatan harus diperbaiki dengan menggemburkan
lokasi tersebut dan menambah, membuang atau mengganti bahan, menyesuaikan
kadar air jika diperlukan, dan memadatkannya kembali supaya permukaannya halus
dan rata.
d) 0 cm tanah di ba6ah tanah dasar harus dipadatkan sampai kepadatan seperti yang
ditentukan oleh S;$ 09((91**, tidak boleh kurang dari *4 ? kepadatan kering
maksimum 5maximum dry denity) yang diperoleh sesuai dengan S;$ 1/ % 00(.
e) Selain kalau disetujui oleh Direksi Pekerjaan, nilai :# tanah yang disiapkan
bilamana diuji sesuai dengan S;$ 091//91*(*, paling sedikit harus <? 5enam
persen) setelah direndam selama empat hari bila dipadatkan sampai 100? kepadatankering maksimum seperti yang ditentukan sesuai S;$ 1/ % 00(. #ilamana kondisi
kekuatan ini tidak dapat dicapai, Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan Penyedia
-asa untuk melaksanakan perbaikan tanah dasar yang mencakup pembuangan dan
penggantian bahan yang tidak memenuhi ketentuan atau melapisinya dengan bahan
berbutir dengan proporsi tertentu sebagaimana diperlukan sehingga memenuhi
Spesifikasi ini.
f) Setelah selesai pemadatan dan sebelum memulai operasi berikutnya, permukaan
tanah dasar harus memenuhi toleransi permukaan yang ditentukan pada Pasal ..1.
dari Spesifikasi ini.
g) Setiap lokasi tanah dasar yang menjadi lumpur, pecah9pecah atau lepas karena cuaca
atau kerusakan lainnya sebelum dimulainya penghamparan !apis Pondasi Semen
anah harus diperbaiki sampai memenuhi Spesifikasi ini dengan biaya Penyedia -asa
sendiri.
h) Sebelum penghamparan !apis Pondasi Semen anah pada setiap ruas, tanah dasar
padat yang sudah disiapkan harus dibersihkan dari debu dan bahan lainnya yang
mengganggu dengan kompresor angin atau cara lain yang disetujui, dan harus
dilembabkan bilamana diperlukan, seperti yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan.
) Pemilihan :ara Untuk Pencampuran dan Penghamparan
4 9 41
7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen
a) anah dari lokasi sumber bahan yang telah disetujui harus dihampar dan disebar
sampai rata di atas tanah dasar yang sudah disiapkan serta kadar airnya disesuaikan
seperlunya untuk mendapatkan penghalusan tanah yang optimum. #ilamana
pengeringan diperlukan, kecepatan pengeringan harus dimaksimumkan dengan terus
menerus menggaru tanah memakai luku pertanian, atau peralatan sejenis, dan@atau
beberapa lintasan a6al pul3iriHer 5penghalus tanah) sampai tanah tersebut cukup
kering untuk dikerjakan.
b) 'adar air optimum tanah untuk penghalusan harus berada di ba6ah kadar air tanah
untuk 'epadatan 'ering &aksimum, seperti yang ditentukan pada S;$ 1/ % 00(,
dan akan dirancang oleh Direksi Pekerjaan berdasarkan Percobaan !apangan 76al
seperti yang diuraikan dalam Pasal 4././ dari Spesifikasi ini. Selain kalau disetujui
oleh Direksi Pekerjaan, pekerjaan penghalusan harus dilaksanakan bilamana kadar
air tanah berada dalam rentang ? 5dari berat tanah kering) dari angka yang telah
dirancang.
c) Sebelum semen ditambahkan, tanah itu harus dihaluskan sedemikian, kecuali untuk
partikel batu atau kerikil, sehingga memenuhi ketentuan di ba6ah ini bilamanadiayak secara kering %
!olos 7yakan 4 mm % 100 ?
!olos 7yakan ;o./ % 4 ?
d) anah yang sudah dihaluskan harus disebar dengan ketebalan sedemikian, sehingga
setelah dipadatkan mencapai ketebalan lapisan yang dirancang, harus dalam batas
toleransi yang disyaratkan pada Pasal 4./.1..b). 'etebalan yang tepat dari bahan
gembur yang akan dihampar, harus seperti yang ditentukan dalam percobaan
lapangan 5Pasal 4././ di atas). -umlah lapisan yang diperlukan untuk mendapatkan
tebal rancangan penuh !apis Pondasi Semen anah harus seperti yang diperintahkanoleh Direksi Pekerjaan dan harus berdasarkan kehomogenan dan derajat kepadatan
yang dapat dicapai oleh Penyedia -asa. Perintah Direksi Pekerjaan untuk menambah
jumlah lapisan tidak dapat dijadikan dasar untuk penambahan 6aktu pelaksanaan
pekerjaan.
e) Setelah penghalusan tanah sampai memenuhi ketentuan, sesuai dengan kriteria yang
diberikan dalam Pasal 4./.4..5c) di atas, semen harus ditebar secara merata di atas
tanah, baik dengan tangan maupun dengan mesin penebar, pada takaran yang
dihitung sedemikian untuk memperoleh kadar semen seperti yang dirancang oleh
Direksi Pekerjaan berdasarkan rancangan campuran laboratorium dan Percobaan
!apangan 76al. #ilamana ditebar dengan tangan, petunjuk untuk jarak yang
diperlukan untuk standar penempatan semen /0 kg per Hak diberikan di !embar
1.10.1 dari Gambar.
f) Setelah semen disebar merata, serangkaian lintasan mesin pencampur harus
dilaksanakan sampai seluruh tanah dan semen tercampur merata, yang ditunjukkan
dari meratanya 6arna adukan. -umlah lintasan yang diperlukan haruslah
sebagaimana yang dirancang oleh Direksi Pekerjaan berdasarkan Percobaan
!apangan 76al 5Pasal 4././.1 di atas) dan berdasarkan kehomogenan campuran yang
diperoleh dalam pekerjaan yang sedang berlangsung, seperti yang ditunjukkan oleh
pengujian pengendalian dengan Scala Penetrometer .
4 9 4
7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen
g) #ilamana tidak diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan, pekerjaan penempatan
tanah, penghalusan tanah dan pencampuran semen tanah harus selalu dilaksanakan
dari ba6ah dengan ketinggian berapapun menuju keatas 5yaitu kearah tanjakan).
h) #ilamana semen dan tanah dianggap telah tercampur merata, kadar airnya harus
ditambahkan seperlunya untuk menyamai batas kadar air yang ditentukan dalam prosedur rancangan campuran laboratorium seperti yang diuraikan di Pasal 4./..
dari Spesifikasi ini atau seperti yang dirancang oleh Direksi Pekerjaan berdasarkan
Percobaan !apangan 76al atau cara lainnya. Pada umumnya, batas ba6ah kadar air
untuk campuran semen tanah akan ditentukan sebagai 'adar 7ir Fptimum 5F&:) di
laboratorium dan batas atasnya harus ? 5dari berat campuran semen tanah) lebih
tinggi daripada F&:, seperti yang diuraikan pada Pasal 4./. dari Spesifikasi ini.
7ir yang ditambahkan pada semen tanah harus dicampur sampai merata dengan
menambahkan beberapa kali lintasan mesin pencampur dan pemadatan harus segera
dilaksanakan setelah lintasan ini selesai.
/) Pencampuran dan Penghamparan &enggunakan :ara &esin erpusat 5)entral-Plant )
a) &esin pencampur yang tetap 5tidak berpindah) dapat menggunakan cara takaran
berat 5&ei"#t-batc#in" ) atau cara pemasokan menerus 5continou feeder ) dan dapat
dilengkapi dengan pengaduk pedal 5 !addle mixer) maupun jenis panci 5 !an mixer).
b) #ilamana cara takaran berat digunakan, jumlah bahan tanah dan semen yang harus
diukur dengan tepat pertama9tama harus dimasukkan kedalam instalasi pencampur
kemudian air ditambahkan secukupnya agar kadar air hasil campuran terletak dalam
rentang yang dirancang umtuk pemadatan di lapangan. Perhatian khusus harus
diberikan ke instalasi pencampur jenis takaran berat 5batc#) dengan pengaduk pedal
untuk memastikan bah6a semua semen tersebar merata di loading skip dan dipasok
merata di seluruh bak pencampur. #aik pencampur jenis pedal maupun jenis panci,semen harus ditakar secara akurat dengan timbangan atau alat penakar yang terpisah,
dan kemudian dicampur dengan bahan tanah yang akan distabilitasi. #ahan tanah
harus dicampur sedemikian sehingga terdistribusi merata di seluruh campuran.
c) #ilamana cara takaran dengan pemasok menerus 5continou-feed ) digunakan, pedal
pencampur, baffels dan kecepatan pemasukan bahan harus disesuaikan agar
bahanbahannya tercampur merata. Semprotan yang digunakan untuk
mendistribusikan air kedalam pencampur harus disesuaikan agar dapat memberikan
kadar air yang merata di seluruh campuran.
d) -umlah dan kapasitas kendaraan pengangkut bahan campuran harus disesuaikan
dengan hasil campuran yang dihasilkan instalasi pencampur dan kecepatan
pelaksanaan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jad6al
yang ditentukan.
e) :ampuran harus dihampar di atas tanah dasar yang sudah dilembabkan dengan tebal
lapisan yang seragam dan harus dihampar dengan mesin penghampar 5 !a$in"
mac#ine) atau kotak penyebar 5 !reader box) yang dioperasikan secara mekanis
dimana dapat meratakan campuran dengan suatu ketebalan yang merata. #ahan harus
dihampar sedemikian hingga setelah dipadatkan mencapai tebal lapisan yang
dirancang, dalam toleransi yang disyaratakan pada Pasal 4./.1..b).
4) Pemadatan
4 9 4/
7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen
a) Pemadatan untuk campuran semen tanah harus dimulai sesegera mungkin setelah
pencampuran dan seluruh operasi, termasuk pembentukan dan penyelesaian akhir,
dan harus diselesaikan dalam 6aktu <0 menit sejak semen yang pertama tercampur
tanah. Semua operasi penghamparan, pencampuran, dan pemadatan dari !apis
Pondasi Semen anah harus dilaksanakan dalam ruas9ruas yang pendek dan bahansetiap ruas harus dipadatkan dan dibentuk sampai selesai sebelum pencampuran pada
ruas berikutnya dapat dimulai.
b) Panjang maksimum setiap ruas yang diijinkan akan dirancang oleh Direksi Pekerjaan
berdasarkan kapasitas produksi Penyedia -asa dan kapasitas, seperti yang
ditunjukkan selama Percobaan !apangan 76al 5Pasal 4././) atau dari yang
sesudahnya, tetapi dalam keadaan apapun tidak boleh lebih panjang dari 00 meter.
#ilamana Direksi Pekerjaan telah membatasi panjang ruas pelaksanaan pekerjaan,
pembatasan ruas ini dapat saja dibatalkan jika Penyedia -asa dapat membuktikan
sampai diterima Direksi Pekerjaan bah6a Penyedia -asa telah menambah kapasitas
produksi yang mencukupi, tetapi dalam hal apapun Penyedia -asa tidak dapat
meminta perpanjangan 6aktu penyelesaian pekerjaan sehubungan dengan pembatasan panjang ruas pelaksanaan pekerjaan oleh Direksi Pekerjaan.
c) Pemadatan a6al harus dilaksanakan dengan penggilas #ee!foot , penggilas roda
karet atau penggilas beroda halus, dimana penggilas ini tidak boleh membebani
secara langsung pada bahan semen tanah yang sudah dihampar, baik dalam kondisi
sudah mengeras maupun sebagian sudah mengeras.
d) Setelah penggilasan a6al, pembentukan dengan motor grader mungkin diperlukan
sebelum penggilasan akhir. Pemadatan harus diselesaikan dengan penggilas roda
karet atau penggilas beroda halus bersamaan dengan motor grader untuk membentuk
!apis Pondasi Semen anah seperti yang rancangannya. Pada umumnya, penggilasanakhir perlu disertai penyemprotan sedikit air untuk membasahi permukaan yang
kering selama operasi pemadatan. Derajat kepadatan yang dicapai di seluruh lapisan
!apis Pondasi Semen anah harus lebih besar dari *? kepadatan kering maksimum
laboratorium atau lebih tinggi dari batas kepadatan lainnya yang mungkin
ditentukan oleh Direksi Pekerjaan dari hasil pengujian rancangan campuran
laboratorium, dan dari Percobaan !apangan, atau dari pengujian pengendalian mutu
yang sedang berjalan.
e) Perhatian khusus harus diberikan untuk memperoleh pemadatan penuh di sekitar
sambungan memanjang maupun melintang. Sebelum setiap bahan baru disambung
dengan bahan yang telah dipadatkan sebelumnya, ujung bahan dari pekerjaan
sebelumnya harus dipotong sampai memperoleh permukaan 3ertikal sehingga dapat
dicapai pemadatan penuh pada tebal lapisan yang diperlukan. #ahan pada
sambungan melintang antara ujung akhir ruas pekerjaan yang lampau dengan ujung
a6al dari ruas baru harus dipadatkan dengan penggilasan melintang 5melintang jalan)
sedemikian hingga seluruh tekanan roda penggilas diarahkan pada sambungan tanpa
menyentuh secara langsung pada bahan dari pekerjaan sebelumnya. &alahan,
Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan penambahan pemadatan dengan
menggunakan alat timbris mekanis 5tam!in" com!actor ) untuk memastikan
pemadatan yang cukup pada sambungan.
f) Permukaan !apis Pondasi Semen anah yang telah selesai harus ditutup dengan
rapat, bebas dari pergerakan yang disebabkan oleh peralatan dan tanpa bekas jejak
4 9 44
7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen
roda pemadat, lekukan, retak atau bahan yang lepas. Semua bagian yang lepas,
segregasi atau yang cacat lainnya harus diperbaiki sesuai dengan Pasal 4./.1..
g) Segera setelah pemadatan dan pembentukan lapisan terakhir !apis Pondasi Semen
anah, butiran batu 5c#i!!in" ) yang memenuhi ketentuan dalam Seksi <. dari
Spesifikasi ini ditebar secara merata di atas permukaan !apis Pondasi Semen anahdan dibenamkan pada permukaan dengan penggilasan. #utiran batu harus berukuran
nominal 1 mm dengan takaran kira9kira 1, kg@m.
<) Pera6atan
a) Segera setelah pemadatan dan pembentukan !apis Pondasi Semen anah dan
penanaman butiran batu, selaput tipis untuk pera6atan 5curin" membrane) harus
dipasang di atas hamparan dalam periode sebagaimana yang disebutkan dalam 5b) di
ba6ah ini. )urin" membrane ini dapat berupa %
i) !embaran plastik kedap air yang telah disetujui, dikaitkan secukupnya supaya
tidak terbang tertiup angin dan dengan sambungan tumpang tindih palingsedikit 00 mm dan dipasang untuk menjaga kehilangan airM atau
ii) #ahan karung goni yang harus selalu basah selama masa pera6atanM atau
iii) #ahan lainnya yang terbukti efektif selama Percobaan !apangan 76al dan
disetujui oleh Direksi Pekerjaan .
b) I)urin" membraneI harus dipertahankan di tempat selama hari setelah
pencampuran dan penghamparan !apis Pondasi Semen anah, atau seperti yang
diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan berdasarkan percobaan lapangan.
Pera6atan harus dilanjutkan sampai penghamparan aspal di atas !apis PondasiSemen anah. Pada saat itu Icurin" membraneI harus dipindahkan dan !apis esap
Pengikat disemprotkan sesuai dengan ketentuan Seksi <.1 dari Spesifikasi. 7kan
tetapi, dalam 6aktu / jam pertama dari masa pera6atan, !apis esap Pengikat tidak
boleh diterapkan.
c) !alu lintas atau peralatan untuk pelaksanaan pekerjaan tidak diijinkan mele6ati
permukaan jalan sampai pelapisan campuran aspal telah dilaksanakan. Selama masa
tunggu ini Penyedia -asa harus menjaga arus lalu lintas yang melalui Pekerjaan ini
dengan menyediakan jalan memisah atau jalan alih 5detour ) yang memadai, sesuai
dengan ketentuan yang disyaratkan pada Pasal 4./.1.* dan Seksi 1.( dari Spesifikasi.
d) Pengendalian penggilasan !apis Pondasi Semen anah dapat diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan pada a6al masa pera6atan untuk mengurangi ukuran dan jarak
retak susut.. Penambahan penggilasan ini harus ditentukan dari Percobaan !apangan
76al, seperti yang diuraikan dalam Pasal 4././.1.5c).
e) #ilamana !apis Pondasi Semen anah akan dibuat dalam dua lapisan atau lebih,
setiap lapisan yang sudah dihampar harus dira6at sesuai dengan Spesifikasi ini
paling sedikit hari sebelum lapisan yang berikutnya dapat dihampar.
5.4.3
PENGENDALIAN MUTU1) Pengendalian Penyiapan anah Dasar
4 9 4<
7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen
dipilih untuk pengambilan contoh harus bertepatan dengan penampang melintang
yang dipantau, diperiksa dengan sur3ei ele3asi permukaan maupun Scala ,ynamic
)one Penetrometer 5lihat Pasal 4./.<.< dari Spesifikasi ini). Pengambilan contoh
tersebut harus dilaksanakan sesegera mungkin, untuk mengurangi keterlambatan
dimulainya penggilasan. :ontoh yang diambil harus segera dimasukkan dalam
kantong plastik yang kedap atau tempat penyimpanan lainnya dan ditutup rapat
untuk diba6a ke laboratorium lapangan dimana contoh9contoh ini akan 5tanpa
ditunggu lagi, untuk menjaga kehilangan air) digunakan baik untuk pembuatan benda
uji untuk pengujian kepadatan kering maksimum maupun pengujian kekuatan 5baik
U:S maupun :#, sesuai dengan yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan).
'ecuali diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan, dua benda uji harus disiapkan
untuk menentukan kepadatan kering maksimum 5menggunakan pemadatan S;$ 1/
% 00() dan empat benda uji harus disiapkan untuk pengujian kekuatan
5menggunakan S;$ 091//91*(* untuk pengujian :# atau S;$ 09<*(900
untuk pengujian U:S).
b) Segera setelah pemadatan setiap lapisan selesai dilaksanakan, pengujian kepadatanlapangan 5S;$ 09((91**) harus dilaksanakan, di lokasi yang diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan dengan inter3al tidak melebihi 100 m di sepanjang jalan. Setiap
lokasi pengujian yang kelima harus sama dengan lokasi pengambilan contoh semen
tanah gembur sebelum penggilasan. +asil kepadatan dan kadar air pengujian konus
pasir 5 and-cone) harus dibandingkan dengan nilai rata9rata dari kapadatan kering
maksimum dan kadar air optimum yang diukur dari dua benda uji, seperti yang
diuraikan pada butir 5a) di atas, untuk menentukan persentase pemadatan yang
dicapai di lapangan dan menentukan apakah pengendalian kadar air di lapangan
cukup memadai.
4) Pengendalian 'ekuatan dan 'ehomogenan dari !apis Pondasi Semen anah
a) Setelah pencetakan benda uji, keempat benda uji untuk pengujian kekuatan yang
diuraikan pada Pasal 4./.<./ di atas harus dira6at dengan kelembaban yang tinggi di
dalam kantong plastik yang ditutup rapat, menggunakan cara yang diuraikan pada
Pasal 4./...b) dari Spesifikasi ini kecuali dua benda uji yang pertama harus dira6at
di dalam kantong plastik sampai 6aktu pengujian dan dua benda uji yang kedua
harus dikeluarkan dari kantong plastik setelah pera6atan selama hari dan direndam
di dalam bak air untuk selama / hari sebelum pengujian. 'eempat benda uji tersebut
harus diuji kekuatannya pada umur hari setelah pencetakan benda uji dan pada hari
yang sama juga dilakukan pengujian dengan Scala Penetrometer di lapangan pada
penampang melintang tempat pengambilan contoh semen tanah. ;ilai rata9rata
kekuatan dari dua benda uji yang direndam harus dicatat sebagai kekuatan
laboratorium semen tanah untuk ruas jalan dimana contoh tersebut diambil, dan
harus dibandingkan dengan kekuatan sasaran 5target strength) yang disyaratkan pada
abel 4./. atau yang ditentukan oleh Direksi Pekerjaan. Dari nilai kekuatan
laboratorium ini, kekuatan !apis Pondasi Semen anah di lapangan juga dapat
diperkirakan, pertimbangan akan diberikan untuk tingkat pemadatan yang dapat
dicapai di lapangan, dan nilainya dibandingkan dengan nilai minimum yang
disyaratkan atau dirancang.
b) ;ilai rata9rata kekuatan dari dua benda uji yang tidak direndam harus dibandingkan
terhadap nilai rata9rata kekuatan yang diperoleh dari hitungan pukulan pada
pengujian dengan Scala Penetrometer di lokasi pengambilan contoh, sehingga hasil perbandingan ini dapat digunakan oleh Direksi Pekerjaan untuk pengecekan dan
4 9 4(
7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen
bilamana dipandang perlu, Direksi Pekerjaan akan memerintahkan penyesuaian
kalibrasi antara Scala Penetration Reitance 5SP) dan kekuatan 5U:S atau :#).
c) +asil pengujian dengan Scala Penetrometer yang dilaksanakan untuk memantau
tebal lapisan, seperti yang diuraikan pada Pasal 4./.<.< dari Spesifikasi ini, juga akan
digunakan untuk memeriksa seluruh kekuatan rata9rata dan kehomogenan dari sementanah yang dikerjakan. Dengan menggunakan kalibrasi yang ditunjukkan pada
!embar 1.10.4 dari Gambar, disesuaikan bila dipandang perlu seperti yang
disyaratkan dalam 5b) di atas, nilai rata9rata kekuatan dari dua per tiga seluruh tebal
lapisan dari !apis Pondasi Semen anah dapat ditentukan dari setiap catatan
penetrasi, suatu nilai rata9rata kekuatan untuk setiap 00 meter 5atau kurang) ruas
jalan dengan !apis Pondasi Semen anah harus lebih besar dari kekuatan sasaran
5tar"et tren"t#) yang disyaratkan dalam abel 4./., dan tidak satupun nilainya yang
boleh kurang dari kekuatan minimum yang disyaratkan dalam abel 4./..
d) #ilamana terjadi perbedaan pendapat tentang kekuatan aktual di lapangan dari !apis
Pondasi Semen anah yang sudah selesai dikerjakan, Direksi Pekerjaan akan
memerintahkan Penyedia -asa untuk mengambil dan menguji benda uji inti 5core) berbentuk silinder. Setiap benda uji inti harus dipotong sedemikian hingga tingginya
tepat dua kali garis tengahnya, dan ujung9ujungnya harus diratakan sampai tegak
lurus sumbu silinder. #ila diuji dengan kuat tekan unconfined, kekuatan benda uji
inti ini harus melampaui batas minimum yang diberikan dalam abel 4./..
<) Pemantauan 'etebalan !apis Pondasi Semen anah
a) 'etebalan !apis Pondasi Semen anah yang telah selesai harus dipantau oleh
Penyedia -asa, di ba6ah penga6asan Direksi Pekerjaan, pada inter3al 40 meter di
sepanjang jalan dengan cara pengukuran ele3asi permukaan dan pengujian dengan
Scala Penetrometer. Dua macam ketebalan yang harus diukur %
b) 'etebalan terpasang !apis Pondasi Semen anah yang telah selesai harus ditentukan
dan dipantau sebagai perbedaan tinggi permukaan sebelum dan sesudah
penghamparan !apis Pondasi Semen anah, pada titik9titik penampang melintang
setiap 40 meter sepanjang proyek..
c) 'etebalan efektif harus ditentukan dan dipantau sebagai ketebalan bahan !apis
Pondasi Semen anah yang telah selesai dikerjakan dan mempunyai kekuatan yang
melampaui batas minimum yang disyaratkan dalam abel 4./., sebagaimana yang
diukur dengan Scala Penetrometer pada penampang melintang yang sama dan
sebagaimana pengukuran ele3asi permukaan. Dalam pengukuran ini, hitungan
tumbukan penetrometer harus dikalibrasikan terhadap kekuatan dengan cara yang
diuraikan pada Pasal 4./.<.4 dari Spesifikasi ini dan batas ba6ah ketebalan efektif
harus diambil sebagai titik pada kur3a hitungan tumbukan setelah dilakukan
penghalusan kur3a untuk menghilangkan 3ariasi93ariasi yang terjadi berdasarkan
pengalaman kesalahan pembacaan, dengan batas penetrasi 5cm@tumbukan) di ba6ah
Scala Penetration Reitance 5SP) yang disyaratkan dalam abel 4./. atau seperti
yang ditetapkan Direksi Pekerjaan berdasarkan percobaan lapangan. Untuk
menghindari terjadinya ketidak9konsistenan, maka pengujian dengan cala
!enetrometer harus selalu dilakukan dengan standar yang sama seperti yangdiuraikan dalam !ampiran 4./.7 dari Spesifikasi ini dan kur3a hitungan tumbukan
4 9 4*
7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen
harus diplot dengan asumsi bah6a nilai hitungan tumbukan diperoleh dari setiap
aplikasi tumbukan pada kedalaman yang diukur setelah tumbukan tersebut diberikan.
d) Pada setiap penampang melintang yang akan dipantau ketebalannya, titik9titik yang
akan diukur ele3asinya atau diuji oleh penetrometer harus diberi jarak yang sama
satu dengan lainnya dan harus termasuk satu titik pada sumbu jalan, satu titik padatepi luar bahu keras 5#ard #oulder ) untuk kedua sisi jalan, dan titik9titik di
antaranya sebagaimana diperlukan. #ilamana tidak diperintahkan lain oleh Direksi
Pekerjaan, maka jumlah keseluruhan titik pemantauan tiap penampang melintang
harus lima buah.
#ilamana !apis Pondasi Semen anah dilaksanakan setengah lebar jalan, maka
diperlukan dua titik pengujian yang terletak pada kedua sisi sambungan memanjang
yang digunakan sebagai pengganti titik pengujian pada sumbu jalan.
e) itik pemantauan yang sama harus digunakan baik untuk pengukuran ele3asi
permukaan maupun untuk pengujian dengan penetrometer. Pada umumnya pengujian
dengan penetrometer hanya dilaksanakan setelah penghamparan lapisan terakhir 5paling atas) dari !apis Pondasi Semen anah selesaiM akan tetapi, bilamana
pengujian dengan penetrometer dapat juga dilaksanakan pada lapisan antara dari
!apis Pondasi Semen anah sebelum lapisan terakhir dilaksanakan, maka titik9titik
pemantauan harus digeser 0 cm di sepanjang jalan untuk setiap lapisan baru, untuk
menghindari kemungkinan masuknya ujung konus kedalam bahan pada lapisan di
ba6ahnya yang sudah terganggu oleh pengujian sebelumnya.
f) Setiap pengujian dengan penetrometer untuk pemantauan ketebalan efektif tidak
boleh digunakan sebagai dasar pengukuran untuk pembayaran kecuali baik Penyedia
-asa maupun Direksi Pekerjaan, atau yang me6akili telah menyaksikan pengujian
dan menandatangani catatan hitungan tumbukan pada saat pengujian tersebut.
g) #ilamana terjadi perbedaan pendapat tentang plotting grafik dari data hitungan
tumbukan, atau dari interpretasi ketebalan efektif yang diperoleh dari grafik tersebut,
maka keputusan Direksi Pekerjaanlah yang menjadi keputusan final dan harus
diikuti, kecuali bilamana dalam hal yang demikian Penyedia -asa memilih, atau
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, untuk mengambil benda uji inti 5core) untuk
memastikan kedalaman bahan yang sudah tersemen dengan baik pada titik yang
dipantau ataupun pada titik9titik yang diperdebatkan.
) 'adar Semen
#ilamana !apis Pondasi Semen anah tidak memenuhi ketentuan yang disyaratkan karena
rendahnya mutu ini diperkirakan kekurangan kadar semen, maka Direksi Pekerjaan dapat
memerintahkan Penyedia -asa untuk melaksanakan pengujian sesuai dengan S;$ 09
</1000 untuk menentukan kadar semen aktual dengan cara analitis pada contoh
campuran semen tanah yang diambil dari pekerjaan yang tidak sempurna tersebut.
5.4. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
1) Pengukuran untuk Pembayaran
a) 'uantitas !apis Pondasi Semen anah yang diukur untuk pembayaran adalah jumlah
meter kubik pekerjaan yang diperlukan yang telah selesai sebagaimana diuraikan
4 9 <0
7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen
pada Seksi ini, dihitung dari perkalian panjang ruas yang diukur, lebar rata9rata yang
diterima dan tebal rata9rata yang diterima. Pengukuran harus dilaksanakan oleh
Penyedia -asa dan dia6asi oleh Direksi Pekerjaan .
b) 'uantitas !apis Pondasi Semen anah yang diterima untuk pengukuran harus tidak
termasuk daerah9daerah dimana !apis Pondasi Semen anahnya tidak sekuatkekuatan yang dipersyaratkan atau disetujui, atau mengandung bahan yang lepas atau
bahan yang tersegregasi atau bahan yang merugikan.
c) ebal rata9rata !apis Pondasi Semen anah yang diterima, yang diukur untuk
pembayaran untuk setiap ruas haruslah tebal rata9rata !apis Pondasi Semen anah
yang diterima dan diukur pada semua titik pemantauan dalam ruas tersebut. ebal
!apis Pondasi Semen anah yang diterima pada setiap titik pemantauan harus
merupakan Iketebalan efektifI seperti yang didefinisikan dalam Pasal 4./.<.<.c) atau
Iketebalan terpasangI seperti yang didefinisikan dalam Pasal 4./.<.<.b) atau tebal
rancangan nominal seperti yang tercantum dalam Gambar, dipilih mana yang paling
kecil. iga jenis ketebalan ini semuanya harus dipantau pada titik pemantauan yang
sama, yang letaknya harus seperti yang disyaratkan dalam Pasal 4./.<.<.
d) !ebar rata9rata !apis Pondasi Semen anah yang diterima, yang diukur untuk
pembayaran untuk setiap ruas haruslah lebar rata9rata yang diterima dan diukur pada
semua penampang melintang dalam ruas tersebut. !ebar yang diterima pada setiap
pemantauan penampang melintang haruslah lebar rancangan permukaan teratas dari
!apis Pondasi Semen anah, seperti yang ditunjukkan dalam Gambar atau seperti
yang disetujui Direksi Pekerjaan, atau lebar permukaan teratas terhampar dari bahan
yang diterima, dipilih mana yang lebih kecil. !okasi pemantauan penampang
melintang haruslah seperti yang disyaratkan dalam Pasal 4./.<.<.
e) Panjang membujur sepanjang jalan !apis Pondasi Semen anah harus diukur sepanjang sumbu jalan, dengan menggunakan prosedur standar ilmu ukur tanah
f) #ilamana perbaikan !apis Pondasi Semen anah yang tidak memenuhi ketentuan
telah diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan sesuai dengan Pasal 4./.1., kuantitas
yang akan diukur untuk pembayaran tidak boleh lebih besar dari kuantitas
seandainya pekerjaan semula diterima. idak ada pembayaran yang dilakukan untuk
pekerjaan tambah atau kuantitas yang diperlukan untuk perbaikan.
g) 'uantitas semen yang akan diukur untuk pembayaran untuk setiap ruas pekerjaan
yang diberikan adalah berat aktual, diukur dalam ton, yang telah dicampur kedalam
!apis Pondasi Semen anah yang telah diterima untuk pembayaran sesuai denganPasal 4./..1.5b), sebagaimana dihitung dengan rumus di ba6ah ini %
#erat total 'uantitas !apis Pondasi Semen anah yang diterima
semen yang K 999999999999999999999999999999999999999999999999999999999999999999 dipakai
'uantitas !apis Pondasi Semen anah yang dihampar
Dimana berat total semen yang digunakan untuk ruas pekerjaan yang diukur adalah
seperti yang dicatat pada perhitungan pemakaian semen harian dan kuantitas
terhampar !apis Pondasi Semen anah adalah jumlah meter kubik bahan, yang
dihitung dari hasil kali lebar rata9rata yang dihampar, tebal rata9rata yang dihampar
dan panjang ruas tersebut, termasuk semua lokasi yang ditolak.
4 9 <1
7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen
Pekerjaan ini terdiri dari penyediaan semua tenaga, peralatan, persediaan dan material,
dan dalam melaksanakan seluruh pekerjaan dalam kaitannya dengan pekerjaan !apis
#eton Semen Pondasi #a6ahM memasukkan, menyiapkan dan mengangkut agregat
#aulin", meletakkan dan membentangkan !apis #eton Semen Pondasi #a6ahM
pencampuran, pembasahan atau pengeringan, pemadatan, pembentukan dan
penyelesaian, pera6atan, pemeliharaan dan termasuk pekerjaan khusus lainnya dalam
pekerjaan !apis #eton Pondasi #a6ah dan fasilitas yang berhubungan. Semua pekerjaan harus dikerjakan dengan teliti dengan rencana dan gambar, spesifikasi dan
sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan. !apis #eton Semen Pondasi #a6ah dapat
dihamparkan untuk pemadatannya dengan salah satu cara dengan pencampuran basah
atau pencampuran setengah 5semi) kering dengan roller3 tergantung dari kondisi cuaca
dalam pelaksanaannya. !apis #eton Semen Pondasi #a6ah harus dibuat pada
Peralatan Pencampur Pusat )entral Mixin" Plant atau pada Peralatan Pencampur di
lapangan Site Plant dan harus dicampur dalam peralatan tersebut atau dengan truck
atau pencampur transit tetapi tidak diiHinkan dicampur diperjalanan.
) Pekerjaan Seksi !ain yang #erkaitan dengan Seksi $ni
5a) &anajemen dan 'eselamatan !alu !intas % Seksi 1.(
5b) ekayasa !apangan % Seksi 1.*
5c) #ahan dan Penyimpanan % Seksi 1.11
5d) 'eselamatan dan 'esehatan 'erja % Seksi 1.1*
5e) Galian % Seksi .1
5f) imbunan % Seksi .
5g) Penyiapan #adan -alan % Seksi .
5h) Pelebaran Perkerasan % Seksi /.1
5i) !apis Pondasi 7gregat Dengan :# % Seksi 4.<
5j) #eton % Seksi .1
5k) Pemeliharaan -alan Samping dan -embatan % Seksi 10.
)
Standar ujukan
Standar $ndustri $ndonesia 5S$$) dan Standar ;asional $ndonesia 5S;$) %
Sebelum dilakukan pelaksanaan :S#, Penyedia -asa harus menyiapkan tenaga
teknis yang sesuai dengan usulan teknisnya dan komposisi agregat yang akan
dipakai dalam konstruksi :S#. 7gregat tersebut harus memenuhi syarat9syarat
dalam Spesifikasi. Dasar pemberian ijin Direksi Pekerjaan terhadap agregat yang
dipakai adalah hasil pengujian agregat dan hasil pengujian kuat tekan sampel yang
dibuat dari hasil percobaan campuran dan sudah mengalami pera6atan, diuji pada
umur hari seperti tersebut dalam Pasal .1, mengenai Perbandingan 'omposisi.
Penyedia -asa harus melakukan secara dini pengetesan material supaya Direksi
Pekerjaan dapat segera memberikan ijin sebelum pekerjaan dimulai.
b) Pemeriksaan, Pengujian dan Persetujuan 7gregat
Untuk menetapkan sifat9sifat agregat :S# Penyedia -asa harus menyerahkan
sertifikat pengujian dari laboratorium yang ditunjuk 5atau laboratorium Penyedia
-asa sendiri asal pada saat pengujian selalu dia6asi oleh Direksi Pekerjaan).
Semua agregat yang akan digunakan harus mendapat persetujuan dari Direksi
Pekerjaan sebelum mulai pegambilan material tersebut dari tempat pengambilan.
:ontoh bahan yang akan diuji harus diambil oleh Penyedia -asa atas biayanya
sendiri, dan disaksikan oleh Direksi Pekerjaan, dan sebagian dari contoh material
tersebut harus diserahkan kepada Direksi Pekerjaan untuk pengecekan di
kemudian hari. Persetujuan terhadap sumber khusus agregat harus tidak dianggap
sebagai persetujuan akhir agregat dari sumber tersebut, kecuali bila diolah,
disimpan dan digelar seperti persyaratan yang akan diterapkan kemudian. #ila
gradasi atau mutu dari agregat yang dikirimkan kelokasi proyek tidak cocok
dengan gradasi atau mutu yang diberikan dan diuji sebelumnya, atau tidak sesuai
dengan Spesifikasi, Direksi Pekerjaan berhak menolak agregat yang demikian itu.
:ontoh9contoh harus mengalami pengujian9pengujian yang diperlukan
sebagaimana disyaratkan dalam Spesifikasi ini sesuai dengan kehendak Direksi
Pekerjaan. Penyedia -asa harus mengijinkan tiap rencana Direksi Pekerjaan untuk
memeriksa setiap agregat yang sedang digunakan atau yang ingin digunakan pada
setiap 6aktu, selama atau sesudah persiapan, atau sementara sedang digunakandalam pekerjaan, atau sesudah pekerjaan selesai. Semua agregat yang tidak sesuai
dengan spesifikasi ini, apakah ditempat atau tidak harus ditolak dan harus segera
dipindahkan keluar dari tempat pekerjaan. Penyedia -asa harus mengirim atau
mengatur dengan masing9masing prosedur untuk menyediakan semua agregat
yang diperlukan, tenaga kerja, perlengkapan dan peralatan untuk pemeriksaan.
c) Penyimpanan 7gregat
7gregat harus disimpan sedemikian untuk menjaga mutu yang disyaratkan dan
siap untuk dipakai. 7gregat harus ditempatkan pada tempat yang keras,
permukaan yang bersih, bila dianggap perlu harus ditempatkan sedemikian hinggamemudahkan pemeriksaan setiap 6aktu. #agian tempat dari daerah penyimpanan
harus ditinggikan dan miring kearah samping untuk membentuk drainase yang
4 9 </
7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen
layak terhadap kelembaban yang berlebihan. 7gregat harus disimpan dengan cara
sedemikian untuk mencegah segregasi dan untuk memelihara gradasi dan kadar
air. Persediaan agregat tidak boleh langsung terkena sinar matahari. Penyedia -asa
di6ajibkan menjaga kondisi agregat terhadap kadar air, suhu, gradasi dan lain9lain
supaya tetap@konstan selama penyimpanan dan selama diba6a ke tempat
pencampuran. &isalnya, jika bagian atas dari agregat yang tidak terlindung
diba6a ketempat pencampur menyebabkan temperatur adukan menjadi sangat
tinggi dan mutu :S# menurun.
d) Syarat9syarat yang Diperlukan pada 7gregat
7gregat untuk :S# harus sesuai dengan persyaratan pada abel 4.4.1. Semua
agregat untuk :S# harus bebas dari bongkahan tanah lempung, kotoran, unsur
organik, atau unsur9unsur lain yang merugikan dan harus berkualitas sedemikian
sehihgga akan membentuk suatu :S# yang kuat dan stabil.
) Semen
Semen yang digunakan untuk :S# adalah Portland cement biasa kecuali ditunjukkan
lain dalam gambar atau atas perintah Direksi Pekerjaan. Semen harus sesuai dengan
persyaratan S;$ 1490/*900/ Semen Portland.
) 7ir
7ir yang digunakan untuk :S# harus mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
7ir yang digunakan untuk mencampur, mera6at atau pemakaian9pemakaian yang lain
harus bebas dari minyak, garam, asam, alkali, gula, tumbuh tumbuhan atau bahan9
bahan lain yang merugikan terhadap hasil akhir. #ila dianggap perlu oleh Direksi
Pekerjaan air harus diperiksa dengan cara membandingkan dengan air suling.Perbandingan harus dibuat dengan cara pemeriksaan semen standar untuk kekekalan
6aktu pengikatan, kekuatan adukan. Petunjuk9petunjuk tentang ketidak9kekalan
perubahan 6aktu ikat sama dengan atau lebih besar dari 0 menit, atau berkurangnya
kekuatan adukan lebih dari 10 ? bila dibandingkan dengan air suling, sudah cukup
sebagai alasan untuk menolak penggunaan air semacam yang diperiksa tersebut 5S;$
09<(1900).
/) #ahan Pencampuran
#ahan pencampuran tidak boleh digunakan tanpa persetujuan Direksi Pekerjaan.
Penyedia -asa harus menyerahkan lebih dulu contoh bahan pencampur yang ingindigunakan kepada Direksi Pekerjaan untuk persetujuannya sebelum tanggal
dimulainya pekerjaan :S#. Pemakaian bahan pencampur, terutama yang untuk
memperlambat 6aktu ikat, adalah sering digunakan dalam hal dimana :S#
diproduksi dengan unit pencampur sentral dan dikirim ketempat yang jauh, atau perlu
6aktu lama untuk pekerjaan penyelesaian. +arus dilakukan secara hati9hati dalam
memberikan bahan pencampur, kelebihan bahan pencampur akan merusak mutu
:S#.
abel 4.4..51) Spesifikasi :S#
Uraian Per*!arata"
7nalisa 7yakan ? lolos saringan dalam berat 51)
4 9 <4
7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen
1. 7nalisa ayakan agregat harus dilakukan sesuai dengan S;$ 091*<(91**0.
. Dilakukan pada contoh9contoh yang sesuai dengan S;$ 091*491**0 dan dipakai
untuk agregat sebelum pencampurannya dengan bahan pencampur untuk
kestabilan.
. Persentase terhadap kering tanah.
/. $ni adalah harga perkiraan, hanya berlaku untuk perkiraan biaya bagi Penyedia -asa.
5.5. (AMPURAN
1) Perencanaan :ampuran
Segera sesudah bahan9bahan disetujui pemakainnya oleh Direksi Pekerjaan, Penyedia
-asa harus menunjuk tenaga tekniknya dengan menyerahkan perencanaan campuran
yang akan dipakai untuk percobaan pencampuran. Perencanaan campuran harus
memberikan perbandingan komposisi dengan beberapa kadar semen dan kadar air
optimum. encana campuran tersebut juga harus disertai sertifikat untuk bahannya dan
petunjuk cara pencampurannya, apakah diukur dalam berat atau dalam isi, bersamadengan jad6al percobaan campuran dan kekuatan pada pemeriksaan umur hari.
) Percobaan :ampuran dan Pemeriksaan 'ekuatan
Percobaan campuran dan pemeriksaan kekuatan untuk menetapkan perbandingan
komposisi harus dilakukan oleh Penyedia -asa diba6ah penga6asan Direksi Pekerjaan.
Perhatian khusus harus diberikan dalam pekerjaaan persiapan, pera6atan dan
penanganan contoh9contoh. Direksi Pekerjaan akan memberikan persetujuan terhadap
perbandingan komposisi atas dasar sertifikat bahan9bahan dan hasil pengujian kekuatan
pada umur hari, kekuatan minimum pada umur ( hari tidak boleh kurang dari 4
'g@cm. Setiap perubahan terhadap perbandingan komposisi campuran harus mendapat
persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
ahapan penentuan kadar semen optimum %
a) ambahkan semen kedalam agregat, jumlah semen harus diperkirakan dapat
menghasilkan kekuatan optimum.
b) +itung kadar air optimum dari campuran di atas.
c) Siapkan contoh9contoh dengan kadar semen yang ber3ariasi antara 1 atau ?
terhadap jumlah semen yang diperkirakan mencapai kekuatan optimum pada Pasal
4.4.. l).
d) 'ekuatan tekan yang ditunjukkan pada umur hari akan menentukan kadar semen
untuk mencapai kuat tekan yang diperlukan. 51) -umlah semen ditunjukkan berdasarkan prosentase terhadap berat.
4 9 <<
7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen
5) :ontoh9contoh diambil dan disiapkan dengan silinder ukuran diameter inci
untuk material yang halus atau < inci untuk material yang kasar dan diperiksa
dengan cara yang sama terhadap struktur beton yang lain.
5.5.4 PERALATAN DAN PERKAKAS
1) Umum
Peralatan, perkakas9perkakas dan mesin9mesin yang digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan pada Spesifikasi ini harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan dan dira6at agar
supaya selalu dalam keadaan yang memuaskan. Peralatan dan perkakas yang
digunakan oleh sub9Penyedia -asa atau supplier untuk kepentingan Penyedia -asa
harus mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai. Peralatan
processing harus direncanakan, dipasang, dioperasikan dan dengan kapasitas
sedemikian sehingga dapat mencampur agregat, semen, air secara merata sehingga
menghasilkan adukan yang homogen, seragam dan pada kekentalan yang diperlukan
untuk pemadatan. #ilamana instalasi pencampur digunakan maka instalasi pencampur
tersebut harus dilengkapi dengan alat pengukur berat atau 3olume yang mampu
menahan semen, agregat dan air secara tepat seperti perbandingan pada Spesifikasi
yang disyaratkan oleh Direksi Pekerjaan. :S# harus dipadatkan dengan alat pemadat
seperti stamper, alat penggetar, alat pemadat roda besi, alat pemadat roda karet yang
disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
) Pencampur di !okasi Pekerjaan
7lat pencampur yang dilengkapi atau tidak dilengkapi dengan alat penimbang,
penyimpan air atau alat pengukur air, boleh digunakan atas persetujuan Direksi
Pekerjaan. 7lat pencampur yang tidak dilengkapi dengan penimbang dan alat pengukur air harus dibuatkan bak9bak pengukur isi dan tempat air yang memadai.
) 7lat untuk Pemadatan
7lat pamadat dari roda baja, penggetar atau pemadat dari roda karet, harus digunakan
untuk pemadatan :S# yang sudah dalam keadaan kadar air optimum untuk
pemadatan.
/) Pengangkutan
ruk miKer, truk pengaduk atau dump truk harus digunakan untuk pengangkutan bahanbahan dasar ke lokasi pekerjaan. ruk9truk yang baknya tidak bisa di balikkan
juga diijinkan untuk digunakan mengangkut bahan9bahan dasar tersebut.
4) Penggetar Perata
Penggetar perata bisa digunakan untuk pemadatan dan parataan adukan :S# basah.
7cuan samping yang disetujui Direksi Pekerjaan harus selalu dipakai untuk konstruksi
yang menggunakan adukan :S#.
<) Perkakas9perkakas !ain
4 9 <
7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen
Perkakas9perkakas lain yang termasuk dalam daftar berikut ini harus disediakan dalam
jumlah yang cukup dan ditambah dengan perkakas lain yang ditunjuk oleh Direksi
Pekerjaan.
a. #atang penumbuk untuk adukan basah
b. &istar pengecek kerataan permukaanc. 7lat perata dengan tangan
d. Penghalus permukaan dari kayu
e. Sekop
f. Gerobak
g. :angkul
h. Paku
i. 7cuan tepi
j. ali pelurus
k. Pita pengukur
Penyedia -asa harus dianjurkan untuk menggunakan mesin penghamparan aspal untuk
menghampar :S# bila dikerjakan dengan unit pengaduk terpusat dan dikirim dengan
dump truk yang ditutup terpal dan digelar dalam keadaan setengah kering untuk
pemadatan dengan penggilas.
5.5.5 PELAKSANAAN PENGGAL)AN ATAU PENAMBANGAN
Pelaksanaan penggalian atau penambangan harus meliputi pembersihan lapangan darirumput dan semak9semak, pengupasan, penggalian, diproses, dan dicampur sampaimenghasilkan bahan 9bahan yang sesuai dengan yang disyaratkan.
5.5.3 PENY)APAN AGREGAT
1) Unit Pencampuran
#ila menggunakan unit pencampur, maka material9material terpilih harus disediakan
dan dilindungi dari cuaca pada lokasi unit pencampur sesuai dengan petunjuk Direksi
Pekerjaan.
)
7lat Pencampur di !okasi Pekerjaan
Penyedia -asa harus menyediakan tempat khusus dilapangan untuk menimbun material
yang sudah terpilih. Daerah ini harus cukup keras dan cukup miring untuk
memudahkan drainase dan bila diperlukan harus dipasang lembaran plastik sebelum
dipakai sehingga persediaan material ini tidak kotor. Persediaan material harusdisusun berlapis9lapis untuk menghindari segregasi dan diletakkan sedekat mungkin
dengan alat pencampur. Persediaan material bagian ba6ah yang sudah menjadi kotor
karena bercampur tanah tidak boleh digunakan untuk :S#. Penyedia -asa harus
menutupi persediaan material tersebut dengan lembaran plastik atau terpal untuk
melindunginya terhadap pengaruh cuaca.
5.5. PEN(AMPURAN DAN PENGHAMPARAN
4 9 <(
7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen
5i) #ila :S# dicampur untuk dipadatkan dengan roller maka :S# itu
harus ditebarkan merata diatas permukaan dengan memakai sekop. Untuk
menghindarkan segregasi, tidak diijinkan menggunakan penggaruk untuk
menebarkan :S#. &aterial ditebarkan sampai le3el dan potongan
melintang yang sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar.
5ii) :S# yang dicampur basah pada slump yang ditentukan Penga6as
eknik, diba6a, dituang dan diratakan seperti di atas. !e3el permukaan
harus dia6asi dari bekisting samping dan harus diatur pada kemiringan
yang betul, material harus dipadatkan dan diratakan dengan penggetar
perata atau batang pemadat. Permukaan dihaluskan dengan penghalus
kayu.
5iii) Pembentukan dan pemadatan, sambungan konstruksi dan pera6atan harus
dilaksanakan seperti yang ditentukan pada ayat 1) butir d, e dan f di atas.
5.5. KERATAAN PERMUKAAN
:S# harus dibentuk dan diakhiri sesuai garis9garis kemiringan dan penampang yang
diperlihatkan pada gambar rencana. Permukaan yang telah selesai tidak boleh
berselisih lebih dari cm dari ele3asi rencana. Permukaan yang selesai tidak boleh
menyimpang lebih dari cm dari mistar lurus m bila dipakai sejajar dengan atau
tegak lurus kepada sumbu jalan. &istar lurus harus dipakai dengan o3erlaping sebesar
1@ dari panjang mistar pelurus. Perbedaan de3iasi dari ele3asi yang direncanakan
untuk lapis :S# bagi perkerasan beton diantara titik dalam jarak 0 cm tidak
melebihi 1,4 cm. 'etebalan lapisan :S# yang sudah selesai harus berada diantara
lebih kurang 10? dari ketebalan rencana. #ila kekurangan itu lebih dari 10? dari
ketebalan rencana, maka harus digaruk, material ditambahkan supaya tercapai
ketebalan rencana, dicampur dan dipadatkan kembali sampai kekuatan yangdisyaratkan, dibentuk dan di9finishing sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan. #ilamana
lebih dari 10? dari ketebalan rencana maka harus digaruk, material diambil,
dipadatkan kembali seperti kekuatan semula, dibentuk, dan di9finishing sesuai
petunjuk Direksi Pekerjaan.
:atatan %
Pada kasus dimana tanah dasar terlalu rendah dan Penyedia -asa membuat :S# 10?
lebih tebal dari ketebalan rencana, padahal hasil akhir permukaan :S# adalah masih
dalam toleransi diatas, Penyedia -asa harus menanggung biaya dari tambahan :S#
yang terpakai untuk mengganti kekurangan pada tanah dasar.
5.5.6 PEMELIHARAAN
!apisan :S# harus dipertahankan dalam kondisi yang baik selama konstruksi yang
berurutan. 'erusakan harus diperbaiki sampai memuaskan Direksi Pekerjaan.
5.5.17 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
1) Pengukuran
4 9 1
7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen
Penyedia -asa harus mengajukan kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapat
persetujuan terhadap %
a) +asil percobaan laboratorium dari agregat, termasuk sifat9sifat dan kualitasdisesuaikan dengan Spesifikasi yang ada terlebih dahulu sebelum melaksanakan
pekerjaan. :ontoh9contoh harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan dan akan
disimpan sebagai referensi selama pelaksanaan konstruksi. Penyedia -asa harus
menyediakan tempat penyimpanan yang tahan terhadap air dan dapat di kunci
di lapangan untuk menyimpan contoh sesuai dengan instruksi Direksi
Pekerjaan.
b) Data Sur3ai
Sebelum memulai melaksanakan pekerjaan, semua data ele3asi hasil sur3ai
lapangan harus diserahkan untuk ditandatangani oleh Direksi Pekerjaan, dan juga semua Gambar potongan melintang yang disyaratkan.
49/
7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen
7ir harus sesuai dengan S;$ 09<(1900 dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan. 7ir
harus bebas dari endapan dan dari Hat yang merusak.
) 7gregat
Secara keseluruhan gradasi agregat harus dalam batasan seperti berikut %
abel 4.<..51) Gradasi 7gregat
Sar#"%a" ASTM mm 9 Lo)o*
40
,4
1*,0
/,4 ,4
1,1(
0,04
100
*4 E 100
/4 E (0
4 E 40 (90
09(
094
Persyaratan lain dari agregat adalah sebagai berikut %
abel 4.<..5) Persyaratan 7gregat
S#/at Meto,e
Pe"%$0#a" Per*!arata"
'eausan 7gregat dengan &esin7brasi !os 7ngeles
$ndeks Plastisitas
#atas :air
'adar !empung dan #utir &udah
Pecah dalam 7gregat
S;$ /1 % 00(
S;$ 1*<< % 00(
S;$ 1*< % 00(
S;$ 09/1/191**<
&aks. 4?
&aks. <?
&aks. 4?
&aks. 1?
5.3. (AMPURAN DAN TAKARAN
1) :ampuran :ement reated #ase 5:#) terdiri dari agregat, semen dan air atas
persetujuan Direksi Pekerjaan. 'adar semen harus ditentukan berdasarkan percobaanlaboratorium 5laboratory tet ) dan campuran percobaan 5trial mix). 'adar air optimum
harus ditentukan berdasarkan percobaan laboratorium.
) ancangan :ampuran
Penyedia -asa harus melakukan campuran percobaan 5trial mix) diba6ah penga6asan
Direksi eknis, untuk menentukan %
5a) 'uat tekan dari :ement reated #ase 5:#)
5b) 'adar semen yang dibutuhkan
5c) 'adar air optimum 5d) #erat isi campuran kering pada kadar air optimum.
49<
7/17/2019 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen