SKRIPSI Ditulis Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Pendidikan Biologi IAIN Ambon OLEH: JUBAIDA MARABOTE NIM:0130402165 UJI ORGANOLEPTIK DAN KEAMANAN KONSUMSIPANGAN PRODUK BERBAHAN DASAR ALGA (Eucheumacottoni) BERDASARKAN NILAI ANGKA LEMPENG TOTAL BAKTERI DAN KAPANG JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUTAGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) AMBON 2017
46
Embed
Ditulis Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
SKRIPSI
Ditulis Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan MemperolehGelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Pendidikan Biologi
IAIN Ambon
OLEH:JUBAIDA MARABOTE
NIM:0130402165
UJI ORGANOLEPTIK DAN KEAMANAN KONSUMSIPANGAN PRODUK BERBAHAN DASAR ALGA (Eucheumacottoni)
BERDASARKAN NILAI ANGKA LEMPENG TOTALBAKTERI DAN KAPANG
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUTAGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) AMBON
2017
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Penyusun yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Jubaida Marabote
NIM : 0130402165
Jurusan : Pendidikan Biologi
Menyatakan bahwa Skripsi ini benar adalah hasil penelitian/karya
penyusun sendiri. Jika di kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat,
tiruan, plagiat atau dibuat atau dibantu orang lain secara keseluruhan atau
sebagian, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya, batal demi hukum.
Ambon, Mei 2017
Penyusun
Jubaida MaraboteNim : 0130402165
iii
iv
MOTTO dan PERSEMBAHAN
Motto
Seseorang yang pergi menuntut ilmu.Maka sama halnya ia berperang di jalan Allah sampai pada saat
kepulangannya
Persembahan ini:Kepersembahkan yang pertama untuk kedua orang tua terutama untukibunda tercinta Janiba Keleangin (Alm) dan juga Hasan Marabote yang
telah membesarkanku dan juga menjagaku hingga sampai pada tahap iniserta saudariku-saudariku yang tersayang Hesti Marabote, Aponia
Marabote, Ena Marabote dan Fitri Marabote yang selalu menyemangatiku.
iv
v
ABSTRAK
Jubaida Marabote, dosen Pembimbing Surati, M.Pd dan Dr. Muhammad Rijal,M.Pd “Uji Organoleptik Dan Keamanan Konsumsi Pangan Produk BerbahanDasar Eucheuma cottoni Berdasarkan Nilai Angka Lempeng Total Bakteri danKapang”, Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, InstitutAgama Islam Negeri (IAIN) Ambon, 2017.
Kata kunci : alga laut, pengujian organoleptik dan ALT bakteri dan kapang.
v
Alga laut (Eucheuma cottoni) merupakan salah satu sumber daya alamhayati Indonesia. Tumbuhan ini mempunyai nilai ekonomis yang penting dalamindustri pangan. Selain alga laut ini dapat diolah menjadi produk makanan agardan keraginan dia juga dapat diolah menjadi produk makanan lainnya sepertidodol, selai dan sirup. Dalam mengkonsumsi suatu produk makanan perlu adanyapenanganan pada produk tersebut untuk mencegah terjadinya kerusakan produkmakanan yang disebabkan oleh mikroba (bakteri dan kapang).
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui uji organoleptik produk bahan alga(Eucheuma cottoni) berdasarkan rasa, tekstur dan aroma dan mengetahuikandungan angka lempeng total (ALT) bakteri dan kapang pada produk olahanmakanan alga laut (Eucheuma cottoni). Jenis penelitian ini deskriptif kuantitatifdengan pendekatan eksperimen laboratorium. Penelitian ini dilaksanakan padatanggal 21-27 Februari 2017.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengujian organoleptik yangmelibatkan 5 panelis menunjukkan bahwa produk selai memiliki rasa yang manis,tekstur kenyal dan aroma seperti durian. Dodol memiliki rasa manis, teksturlembut dan aroma seperti buah nangka. Sirup memiliki rasa manis, tekstur cairdan aroma seperti buah anggur. Pada pengujian angka lempeng total bakteri dankapang dilakukan 3 pengulangan. Kandungan angka lempeng total (ALT) bakteripada produk selai aman untuk dikonsumsi karena memenuhi syarat standar SNI(ALT bakteri < 1 x 103) dan sirup aman untuk dikonsumsi karena memenuhisyarat standar SNI (ALT bakteri < 5 x 102), sedangkan pada produk dodol tidakaman dikonsumsi karena tidak memenuhi syarat standar SNI (ALT bakteri > 5 x102). Kandungan ALT kapang pada selai tidak aman untuk dikonsumsi karenatidak memenuhi syarat standar SNI (ALT kapang > 5 x 101). Dodol dan siruptidak aman untuk dikonsumsi karena tidak memenuhi syarat standar SNI (ALTkapang > 1 x 102).
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah sebagai ungkapan rasa syukur tiada lain yang patut penulis
ungkapkan selain memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT beserta Nabi
kita Muhammad SAW atas segala rahmat dan hidayahNya yang telah memberikan
kekuatan, kesehatan dan keteguhan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana pada jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Ambon.
Penulis juga menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Surati, M.Pd dan Dr. Muhammad Rijal, M.Pd selaku pembimbing yang telah
banyak memberikan bimbingan, kritikan, saran dan motivasi kepada penulis
dalam penyusunan skripsi. Tak lupa pula ucapan dan terima kasih kepada
Rosmawati T, M.Si dan Sarmawaty Kotala, M.Si selaku penguji yang telah
meluangkan waktunya guna memberikan masukan dan petunjuk menuju
kesempurnaan dalam penyusunan skripsi ini.
Melalui kesempatan yang berharga ini penulis juga tak lupa mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua Hasan Marabote dan Janiba Keleangin (Alm.) tercinta yang
telah tulus memberikan kasih sayangnya selama ini telah membimbing dan
membesarkan penulis serta senantiasa memberikan dukungan, semangat dan
doa yang tak ternilai harganya sehingga penulis dapat sampai pada tahap ini.
2. Dr. H. Hasbollah Toisuta, M.Ag, selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
Ambon, Dr. H. Mohdar Yanlua, M.H selaku Wakil Rektor I, Dr. Ismail DP
M.Pd selaku Wakil Rektor II, dan Dr. Abdullah Latuapo M.Pd.I selaku Wakil
Rektor III.
3. Dr. Samad Umarella M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Dr. Patma Sopamena M.Pd selaku wakil Dekan I, Ummu Saidah
vi
vii
M.Pd.I selaku Wakil Dekan II, dan Dr. Ridwan Latuapo M.Pd.I selaku Wakil
Dekan III.
4. Dr. Muhammad Rijal M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi
dan Janaba Rengiwur, M.Pd selaku sekretaris.
5. Wa Atima, M.Pd selaku kepala Lab. MIPA IAIN Ambon dan Sarmawaty
Kotala, M.Si, Adit Raharja, S.Si serta Fahrul Rozi Fakaubun, S.Pd
6. Surati, M.Pd selaku pembimbing I dan Dr. Muhammad Rijal M.Pd selaku
pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada
penulis dalam penyusunan skripsi ini.
7. Rosmawati.T, M.Si selaku penguji I dan Sarmawaty Kotala, M.Si selaku
penguji II yang telah meluangkan waktunya dan juga memberkan kritikan
serta saran kepada penulis dalam menyempurnakan penyusunan skripsi ini.
A. LatarBelakang......................................................................... 1B. Rumusan Masalah................................................................... 4C. Tujuan Penelitian.................................................................... 4D. Penjelasan Istilah.................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. Keamanan Konsumsi Pangan........................................................... 6B. Tinjauan Umum Tentang Alga......................................................... 8
a. Jenis-Jenis Alga.......................................................................... 8b. Eucheuma cottoni ..................................................................... 1c. Parameter Lingkungan Hidup Eucheuma cottoni ..................... 13d. Pemanfaatan Alga Di Bidang Industri ..................................... 15e. Hasil Pengolahan Alga ............................................................. 17
C. Angka Lempeng Total .................................................................... 20
BAB III METODE PENELITIANA. Jenis Penelitian .............................................................................. . 25B. Data dan Sumber Data ................................................................... 25C. Waktu dan Tempat ......................................................................... 26D. Alat dan Bahan ............................................................................... 26
1. Alat .......................................................................................... 262. Bahan........................................................................................ 27
E. Prosedur Penelitian ......................................................................... 291. Pembuatan Dodol Alga Laut...................................................... 282. Pembuatan Selai Alga Laut ....................................................... 283. Pembuatan Sirup Alga Laut ...................................................... 294. Penyiapan Media NA ................................................................ 295. Pengujian ALT Bakteri ............................................................. 306. Penyiapan Media PDA .............................................................. 317. Pengujian ALT Kapang ............................................................. 31
F. Teknik Pengumpulan Data............................................................... 32
ix
x
G. Teknik Analisis Data ...................................................................... 33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian................................................................................ 36
1. Hasil Uji Organoleptik ............................................................. . 362. Hasil Uji ALT Bakteri Dan Kapang ......................................... 37
B. Pembahasan..................................................................................... 371. Uji Organoleptik ....................................................................... 392. Pengujian ALT Bakteri dan ALT Kapang ................................ 40
BAB V KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan.......................................................................... 45B. Saran..................................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 47LAMPIRAN-LAMPIRAN.......................................................................... 49
Tabel 3.1 Hasil Uji Organoleptik .................................................................. 26Tabel 3.2 Alat Pembuatan Produk ................................................................ 26Tabel 3.3 Alat Uji Angka Lempeng Total Bakteri dan Kapang .................... 27Tabel 3.4 Bahan Pembuatan Produk ............................................................. 27Tabel 3.5 Bahan Uji Angka Lempeng Total Bakteri dan Kapang. .............. 28Tabel 4.1 Hasil Pengujian Organoleptik ................................................. .... 36Tabel 4.2 Hasil Pengujian ALT Bakteri dan Standar SNI ............................. 37Tabel 4.3 Hasil Pengujian ALT Kapang dan Standar SNI ........................... 38
xii
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Judul HalLAMPIRAN I Hasil Penelitian ............................................................... .. 49
A. Prosedur Pembuatan Produk................................................................. 49B. Tabel Syarat Mutu Standar SNI Untuk Produk Sirup, Dodol dan
Selai. ..................................................................................................... 52C. Tabel Pengujian Organoleptik .............................................................. 54D. Tabel Analisis Angka Lempeng Total Bakteri dan Kapang................. 54
LAMPIRAN II Hasil Dokumentasi Penelitian ............................................ 56
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Luas wilayah Indonesia sebagian besar, yaitu dua per tiganya merupakan
wilayah perairan. United Nation Convention on the Law of the Sea (UNCLOS)
pada tahun 1982 melaporkan bahwa luas perairan Indonesia adalah 5,8 juta km 2
dan di dalamnya terdapat 27,2% dari seluruh spesies flora dan fauna di dunia.
Alga laut atau lebih dikenal dengan sebutan sea weed merupakan salah satu
sumber daya hayati yang sangat melimpah di perairan Indonesia yaitu sekitar
8,6% dari total biota di laut. Luas wilayah yang menjadi habitat alga laut di
Indonesia mencapai 1,2 juta hektar atau terbesar di dunia. Potensi alga perlu terus
digali, mengingat tingginya keanekaragaman alga di perairan Indonesia. Indonesia
memiliki sentra-sentra produksi alga yang cukup menyebar di wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia1.
Alga laut (Eucheuma spp.) merupakan salah satu sumber daya alam hayati
Indonesia. Tumbuhan ini mempunyai nilai ekonomis yang penting dalam industri
kosmetik, pangan dan lain-lain. Alga banyak diolah dalam bentuk kering setelah
melalui proses penjemuran atau diolah menjadi makanan siap konsumsi, seperti:
dodol, selai dan sirup.
1 Suparmi dan Achmad Sahri. 2009. Kajian Pemanfaatan Sumber Daya Rumput LautDari Aspek Industri Dan Kesehatan. Jurnal Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung.Diponegoro
1
2
Kandungan dietary fiber dan nutrisinya bermanfaat sebagai antioksidan,
antimutagenic, anti koagulan, anti tumor, dan metabolisme lipid. alga laut juga
sebagai sumber iodium alami yang terbaik. Kandungan serat (diatery fiber) pada
alga laut bersifat untuk mengenyangkan dan memperlancar proses metabolisme
tubuh, sehingga sangat baik dikonsumsi penderita obesitas. Karbohidratnya juga
sukar dicerna, sehingga anda merasa kenyang lebih lama tanpa takut kegemukan.
Alga bermanfaat untuk kesehatan karena kandungan zat gizinya antara
lain: karbohidrat, protein, mineral, vitamin dan sedikit lemak, lebih banyak
vitamin A (beta karoten), B1, B2, B6, B12, C dan niacin, serta mineral yang
penting, seperti kalsium dan zat besi. Untuk itu perlu adanya inovasi teknologi
yang akan memberikan nilai tambah pada alga salah satunya adalah dengan
pembuatan serbuk minuman instan2.
Alga laut Eucheuma cottoni di Indonesia belum banyak dimanfaatkan
secara optimal. Selama ini hanya dimanfaatkan sebagai bahan baku industri
karagenan dan agar-agar, namun alga laut dapat juga dimanfaatkan sebagai bahan
pangan ,pakan maupun obat-obatan. Dibidang kedokteran dan farmasi alga laut
merupakan salah satu bahan pangan yang juga telah banyak digunakan sebagai
bahan pembuatan suplemen kesehatan. Alga dapat ditambahkan dalam berbagai
macam produk makanan. Contoh produk makanan yang menggunakan alga laut
2 Lukas Wibowo dan Evi Fitriyani. 2012. Pengolahan Rumput Laut (Eucheuma Cottoni)Menjadi Serbuk Minuman Instan. Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan. Pontianak. hlm 101-102
3
sebagai bahan penambahnya adalah stick alga laut, dodol alga laut, selai alga laut,
keripik alga laut dan masih banyak lagi,termasuk kerupuk algat laut3.
Kerusakan pada produk olahan dapat disebabkan oleh kerusakan fisik,
mekanis, kimia dan biologi. Kerusakan secara biologis merupakan bentuk
kerusakan yang sangat merugikan terhadap hasil perikanan serta dapat
menimbulkan penyakit bagi kesehatan manusia karena dapat memproduksi racun
dan salah satu penyebab adalah oleh mikroorganisme yaitu bakteri dan kapang.
Jenis mikroba yang terdapat dalam makanan meliputi bakteri dan kapang yang
dapat menyebabkan perubahan-perubahan yang tidak diinginkan seperti
penampilan, tekstur, rasa dan bau dari makanan.
Banyak faktor yang mempengaruhi jumlah serta jenis mikroba yang
terdapat dalam makanan, diantaranya adalah sifat makanan itu sendiri (pH,
kelembaban, nilai gizi), keadaan lingkungan dari mana makanan tersebut
diperoleh, serta kondisi pengolahan ataupun penyimpanan. Jumlah mikroba yang
terlalu tinggi dapat mengubah karakter organoleptik, mengakibatkan perubahan
nutrisi / nilai gizi atau bahkan merusak makanan tersebut4.
3 Gustin H. Ismail, Nikmawatisusanti Yusuf S.IK, M.Si, dan Lukman Mile S.Pi, M.Si.2014. Formulasi Selai Lembaran Dari Campuran Rumput Laut Kppaphycus Alvarezii Dan BuahNanas (Ananas Comosus). Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Negeri Gorontalo.hlm 2
4 Badan POM RI. Pengujian Mikrobiologi Makanan. InfoPOM Pengawas Obat danMakanan Republik Indoneisa Vol. 9, No. 2. Maret 2008. hlm 2
4
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat diambil permasalahan dalam penelitian
sebagai berikut:
1. Bagaimana organoleptik produk bahan alga (Eucheuma cottoni) berdasarkan
rasa, tekstur dan aroma ?
2. Bagaimana kandungan angka lempeng total (ALT) bakteri dan kapang pada
produk olahan makanan alga (Eucheuma cottoni) ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui organoleptik produk bahan alga (Eucheuma cottoni)
berdasarkan rasa, tekstur dan aroma.
2. Untuk mengetahui kandungan angka lempeng total (ALT) bakteri dan kapang
pada produk olahan makanan alga (Eucheuma cottoni).
D. Penjelasan Istilah
Untuk menghindari kesalahan dalam penafsiran terhadap variabel dalam
penelitian ini, maka dijelaskan sebagai berikut:
1. Kemanan konsumsi pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk
mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain
yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia.
2. Eucheuma cottoni adalah salah satu jenis alga merah penghasil keraginan.
3. Angka Lempeng Total (ALT) Bakteri adalah pengujian jumlah mikroba
(bakteri) yang terdapat pada suatu produk sebagai bentuk pengawasan dan
5
terhadap bahan pangan yang diuji berdasarkan kualitas mikrobiologi dengan
menggunakan media Nutrient Agar (NA).
4. Angka Lempeng Total Kapang adalah pengujian jumlah mikroba (kapang)
yang terdapat pada suatu produk sebagai bentuk pengawasan dan terhadap
bahan pangan yang diuji berdasarkan kualitas mikrobiologi dengan
menggunakan media Potato Dextrosa Agar (PDA).
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah survei dan eksperimen laboratorium. Survei
bertujuan untuk mengetahui lokasi pengambilan sampel alga laut di Kabupaten
Maluku tengah dan mengetahui pengetahuan masyarakat dalam mengolah rumput
laut menjadi makanan berserat tinggi. Setelah melakukan pembuatan produk,
langkah selanjutnya adalah melakukan analisis keamanan pangan bertujuan untuk
mengetahui apakah produk yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi dengan
melihat kandungan mikroba berupa kandungan bakteri dan kapang secara total
dan merujuknya dengan Standar Nasional Indonesia untuk makanan olahan.
B. Data dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini berupa kuantitatif. Data kuantitatif berupa
angka-angka terkait ALT bakteri dan ALT kapang melalui pengujian
Laboratorium. Selain itu akan diperoleh data organoleptik terkait dengan produk
yang telah dibuat. Uji organoleptik menggunakan 5 responden yang akan
memberikan pendapat terkait produk yang dihasilkan. Uji organoleptik dilakukan
untuk mengetahui rasa, tekstur dan aroma yang dihasilkan dari produk pengolahan
alga laut.
25
26
Tabel 3.1 Hasil Uji Organoleptik
No.Nama
ProdukResponden
1 2 3 4 5
1.
Dodol
2.
Selai
3.
Sirup
C. Waktu Dan Tempat
1. Waktu
Penelitian ini dilakukan selama 1 minggu mulai dari tanggal 21-27
Februari 2017.
2. Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di dua tempat yaitu: pengambilan sampel rumput
laut (Eucheuma cottoni) di Maluku Tengah sedangkan pembuatan produk
makanan dodol, sirup dan selai, serta pengujian angka lempeng total bakteri dan
kapang dilakukan di Laboratorium MIPA IAIN Ambon.
D. Alat Dan Bahan
1. Alat Penelitian
Tabel 3.2 Alat Pembuatan ProdukNama Alat Kegunaan
Blender Untuk mencacah halus algaNeraca Analitik Untuk menimbang sampel dan bahanSendok Makan Untuk mengambil dan mengaduk bahanSpatula Kayu Untuk mengaduk sampel agar merata dengan bahan
lainnyaKompor Untuk memasak sampel sampai masakWajan Sebagai wadah untuk memasak sampelPanci Sebagai wadah untuk memasak sampel
27
Tabel 3.3 Alat Uji Angka Lempeng Total Bakteri Dan KapangNama Alat Kegunaan
Hot plate Untuk memanaskan mediaNeraca Analitik Untuk menimbang media dalam bentuk padatErlenmeyer Untuk melarutkan mediaMicropipet/Tip Mengambil volume larutan dengan ukuran tertentuGelas Ukur Untuk mengukur volume larutanBeker glass Untuk menampung pelarut (aquadest)Tabung reaksi Digunakan untuk membuat pengenceranRak Tabung Digunakan untuk menempatkan tabung reaksiBatangpengaduk/MagnetStirrer
Berfungsi sebagai alat penghomogenan atau pemercepat pelarutandan juga mengaduk medium selama sedang dipanaskan agar tidakterjadi penggumpalan pada saat dipanaskan
Cawan petri Digunakan untuk menempatkan media dan menumbuhkan mikrobaPipet Tetes Untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan volume tertentuAutoklaf Berfungsi untuk mensterilkan bahan-bahan dan alat-alat yang tahan
terhadap panas dan tekanan yang tinggiSpatula Logam Untuk mengambil bahan-bahan kimia dalam bentuk padatanBunsen Untuk mensterilkan alat dengan teknik pemanasan.Inkubator Digunakan untuk menginkubasi
2. Bahan Penelitian
Tabel 3.4 Bahan Pembuatan Produk.Produk Nama Bahan Kegunaan
Dodol
Alga Sebagai sampel untuk penelitianSantan Sebagai pemberi rasa dan mengurangi
sifat melekatnya bahan penyusun dodolVanili Pemberi aromaPasta nangka Sebagai penambah rasa nangka dan warnaTepung ketan putih (RoseBrand)
Berfungsi untuk merekatkan adonan
Gula pasir Sebagai pemanis untuk produk olahanmakanan
Gula merah Untuk memberikan aroma, rasa manis,mempercepat kekentalan, warna cokelatpada dodol, sebagai pengawet, membantulapisan keras atau tekstur dodol.
Selai
Alga Sebagai sampel untuk penelitianAquades Sebagai pengencerGula pasir Sebagai pemanis untuk produk olahan
sampelPasta durian Sebagai perasa durian dan pemberi warnaTepung tapioca Untuk perekatNatrium benzoate Untuk memberi rasa asam
Sirup
Alga Sebagai sampel untuk penelitianAquades Sebagai pengencerPasta Anggur Sebagai pemberi rasa anggur dan warnaGula Sebagai penambah rasa manis
28
Tabel 3.5 Bahan Uji Angka Lempeng Total Bakteri Dan Kapang.Nama Bahan Kegunaan
PDA ( Potato Dextrose Agar) Berfungsi untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkankapang atau jamur
NA (Nutrient Agar) Memiliki fungsi yakni untuk mengembangbiakkan bakterisecara umum
Aquades Sebagai pengencerAlumuniom Foil Untuk mencegah agar bahan tidak terkontaminasi dengan
mikroba yang ada pada udaraKapas Untuk menutup tabung reaksi dan Erlenmeyer agar tidak
terkontaminasiAlkohol Untuk mensterilkan wadah atau tempat melakukann isolasi
mikrobaSampel (dodol, selai dansirup)
Sebagai bahan untuk diuji ALT bakteri dan kapang
E. Prosedur kerja
1. Pembuatan Dodol Alga Laut
a. Timbang Alga laut sebanyak 400 gr dan cuci bersih lalu tiriskan.
b. Kemudian di blender sampai halus dengan air secukupnya.
c. Peras santan dengan air sebanyak 500 ml, santan yang digunakan hanya santan
pekat.
d. Kemudian didihkan santan pekat bersama dengan alga yang sudah diblender,
e. Setelah mengental masukan kedalam botol yang telah di sediakan.
3. Pembuatan Sirup Alga Laut
a. Timbang alga laut sebanyak 400 gr dan cuci bersih lalu tiriskan.
b. Kemudian di blender sampai halus dengan air secukupnya.
c. Didihkan air 1 liter ½ bersama dengan alga dan gula.
d. Setelah mendidih air rebusan tadi disaring untuk membuang sisa-sisa alga.
e. Kemudian air yang telah disaring dimasak kembali dan dicampurkan dengan
perisa anggur dan sitrum.
f. Didihkan sampai benar-benar mendidih.
g. Setelah selesai dimasukan kedalam botol sirup.
4. Penyiapan Media NA
a. NA ditimbang dengan alumuniom foil sebanyak 2,3 gr. Saat penimbangan
juga menggunakan alat pembakar bunsen agar tetap steril.
b. Bahan hasil timbangan dimasukkan kedalam Erlenmeyer 250 ml dan
menambahkan aquades sebanyak 100 ml.
c. Kemudian larutan tersebut dipanaskan sampai mendidih di atas hot plate dan
diaduk dengan magnetic stirer agar larutan homogen. Setelah selesai,
erlenmeyer ditutup dengan menggunakan kapas dan alumuniom foil.
30
d. Media dan cawan petri di sterilkan dalam autoklaf selama 15 menit pada suhu
1210C dengan tekanan 1 atm.
e. Setelah itu, media NA yang telah disterilkan dikeluarkan dari autoklaf.
5. Pengujian ALT Bakteri
a. Masing-masing produk makanan (dodol, selai dan sirup) ditimbang dengan
neraca analitik sebanyak 1 gram yang di letakan pada alumuniom foil. Saat
penimbangan juga menggunakan alat pembakar bunsen agar tetap steril.
b. 1 gr sampel dimasukan ke dalam 9 ml aquadest steril (10-1), pipet 1 ml dan
masukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi 9 ml aquadest steril (10-2),
kemudian dari tabung ke dua mengambil 1 ml dan dimasukkan ke dalam
tabung ketiga yang berisi 9 ml aquadest steril (10-3).
f. Media NA dituangkan ke dalam cawan petri.
g. Sebaiknya pada saat menuang media, untuk membuka / menutup cawan petri
gunakan tangan kiri, untuk membuka/menutup erlenmeyer berisi media steril
gunakan tangan kanan dan lakukan di dekat pembakaran (Bunsen).
h. Media dibiarkan memadat dalam cawan petri.
i. Sampel yang disebarkan sebanyak 1 ml ke dalam cawan petri dengan
menggunakan mikropipet.
j. Pada saat menuang sampel pada cawan petri dekatkan dengan bunsen agar
tidak terkontaminasi gunakan tangan kiri. Jari telunjuk untuk membuka dan
menutup dan tangan kanan untuk memipet sampel dari tabung dengan
menggunakan mikropipet.
31
k. Batang penyebar digunakan untuk meratakan sampel pada permukaan media
dan di dekatkan dengan bunsen agar tidak terjadi kontaminasi.
l. Setelah itu, cawan petri di masukan dalam inkubator dan di inkubasi selama 1
X 24 jam.
6. Penyiapan Media PDA
a) PDA ditimbang dengan alumuniom foil sebanyak 3,9 gr. Saat penimbangan
juga menggunakan alat pembakar bunsen agar tetap steril.
b) Bahan hasil timbangan dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 250 ml dan
menambahkan aquades sebanyak 100 ml.
c) Kemudian larutan tersebut dipanaskan sampai mendidih di atas hot plate dan
diaduk dengan magnetic stirer agar larutan homogen. Setelah selesai,
Erlenmeyer ditutup dengan menggunakan kapas dan alumunion foil.
d) Media dan cawan petri di sterilkan dalam autoklaf selama 15 menit pada suhu
121 0C dengan tekanan 1 atm.
e) Setelah itu, media PDA yang telah disterilisasi di keluarkan dari autoklaf.
7. Pengujian ALT Kapang
a. Masing-masing produk makanan (dodol, selai dan sirup) ditimbang dengan
neraca analitik sebanyak 1 gram yang diletakan pada alumuniom foil. Saat
penimbangan juga menggunakan alat pembakar bunsen agar tetap steril.
b. 1 gr sampel dimasukan ke dalam 9 ml aquadest steril (10-1), pipet 1 ml dan
masukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi 9 ml aquadest steril (10-2),
kemudian dari tabung ke dua mengambil 1 ml dan dimasukkan ke dalam
tabung ketiga yang berisi 9 ml aquadest steril (10-3).
32
c. Media PDA dituangkan ke dalam cawan petri.
d. Sebaiknya pada saat menuang media, untuk membuka / menutup cawan petri
gunakan tangan kiri; untuk membuka/menutup erlenmeyer berisi media steril
gunakan tangan kanan dan lakukan di dekat pembakaran (Bunsen).
e. Media di biarkan memadat dalam cawan petri.
f. Sampel yang disebarkan sebanyak 1 ml ke dalam cawan petri dengan
menggunakan mikropipet.
g. Pada saat menuang sampel pada cawan petri dekatkan dengan Bunsen agar
tidak terkontaminasi gunakan tangan kiri. Jari telunjuk untuk membuka dan
menutup dan tangan kanan untuk menuang sampel dari tabung dengan
menggunakan mikropipet.
h. Batang penyebar digunakan untuk meratakan sampel pada permukaan media
dan di dekatkan dengan bunsen agar tidak terjadi kontaminasi.
i. Setelah itu, cawan petri di masukan dalam inkubator dan di inkubasi selama 1
X 24 jam.
F. Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini ada 2 yaitu:
1. Tanggapan responden terkait dengan hasil pengujian organoleptik produk
olahan alga laut yang diperoleh melalui pengujian langsung pada 5 orang
panelis.
2. ALT bakteri dan kapang yang dihitung langsung pada media NA (Bakteri)
dan PDA (kapang) berdasarkan jumlah koloni yang tumbuh. Syarat
33
perhitungan yang digunakan dalam penelitian ini adalah angka koloni antara
30 – 300 koloni.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 sesuai
dengan data yang diperoleh yaitu:
1. Uji organoleptik dianalisis berdasarkan hasil tanggapan panelis secara
langsung setelah melakukan uji rasa, tekstur, dan aroma. Panelis yang
digunakan berjumlah 5 orang
2. ALT bakteri dan kapang dianalisis dengan menggunakan petunjuk berikut:
a. Dipilih cawan petri dari satu pengenceran yang menunjukkan jumlah
koloni antara 30-300. Jumlah koloni rata-rata dari kedua cawan dihitung
lalu dikalikan dengan faktor pengencerannya. Hasil dinyatakan sebagai
angka lempeng total dari tiap gram atau tiap ml sampel.
b. Bila salah satu dari cawan petri menunjukkan jumlah koloni kurang dari
30 atau lebih dari 300, dihitung jumlah rata-rata koloni, kemudian
dikalikan faktor pengencerannya. Hasil dinyatakan sebagai angka lempeng
total dari tiap gram atau tiap ml sampel.
c. Jika terdapat cawan-cawan dari dua tingkat pengenceran yang berurutan
menunjukkan jumlah koloni antara 30-300, maka dihitung jumlah koloni
dari masing-masing tingkat pengenceran, kemudian dikalikan dengan
faktor pengencerannya. Apabila hasil perhitungan pada tingkat yang lebih
tinggi diperoleh jumlah koloni rata-rata lebih besar dari dua kali jumlah
koloni rata-rata pengenceran dibawahnya, maka ALT dipilih dari tingkat
34
pengenceran yang lebih rendah. Bila hasil perhitungan pada tingkat
pengenceran lebih tinggi diperoleh jumlah koloni rata-rata kurang dari dua
kali jumlah rata-rata pada penenceran dibawahnya maka ALT dihitung
dari rata-rata jumlah koloni kedua tingkat pengenceran tersebut.
d. Bila tidak ada satupun koloni dari cawan maka ALT dinyatakan sebagai <
dari 1 dikalikan faktor pengenceran terendah.
e. Jika seluruh cawan menunjukkan jumlah koloni lebih dari 300, dipilih
cawan dari tingkat pengenceran tertinggi kemudian dibagi menjadi
beberapa sektor.
f. Dihitung jumlah koloni dari satu sektor. ALT adalah jumlah koloni
dikalikan dengan jumlah sektor, kemudian dihitung rata-rata dari kedua
cawan dan dikalikan dengan faktor pengencerannya.
g. Jumlah koloni rata-rata dari 1/8 bagan cawan lebih dari 300, maka ALT
dinyatakan lebih besar dari 300 x 8 dikalikan faktor pengenceran.
h. Perhitungan dan pencatatan hasil ALT hanya ditulis dalam dua angka.
Angka berikutnya dibulatkan kebawah bila kurang dari 5 dan dibulatkan
ke atas apabila lebih dari 5. Jika dijumpai koloni “spreader” meliputi
seperempat sampai setengah bagian cawan, maka dihitung koloni yang
tumbuh diluar daerah spreader. Jika 75 % dari seluruh cawan mempunyai
koloni spreader dengan seperti di atas, maka dicatat sebagai “spr”. Untuk
keadaan ini harus dicari penyebabnya dan diperbaiki cara kerjanya
(pengujian diulang).
35
i. Jika dijumpai koloni spreader tipe rantai maka tiap 1 deret koloni yang
terpisah dihitung sebagai 1 koloni, dan bila dalam kelompok spreader
terdiri dari beberapa rantai, maka tiap rantai dihitung sebagai 1 koloni.
45
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas penulis dapat menyimpulkan sebagai
berikut :
1. Organoleptik produk bahan alga (Eucheuma cottoni) berupa selai memiliki
rasa yang manis, tekstur kenyal dan aroma seperti durian. Dodol miliki rasa
manis, tekstur lembut dan aroma seperti buah nangka. Dan sirup miliki rasa
manis, tekstur cair dan aroma seperti buah anggur.
2. Kandungan angka lempeng total (ALT) bakteri pada produk selai aman untuk
dikonsumsi karena memenuhi syarat standar SNI (ALT bakteri < 1 x 103) dan
sirup aman untuk dikonsumsi karena memenuhi syarat standar SNI (ALT
bakteri < 5 x 102), sedangkan pada produk dodol tidak aman dikonsumsi
karena tidak memenuhi syarat standar SNI (ALT bakteri > 5 x 102).
Kandungan ALT kapang pada selai tidak aman untuk dikonsumsi karena tidak
memenuhi syarat standar SNI (ALT kapang > 5 x 101). Dodol dan sirup tidak
aman untuk dikonsumsi karena tidak memenuhi syarat standar SNI (ALT
kapang > 1 x 102).
45
46
B. Saran
Berdasarkan hasil diatas peneliti maka saran yang dapat diberikan oleh
peneliti sebagai berikut :
1. Untuk masyarakat bahwa : alga laut selain dapat diolah menajadi prdouk
makanan agar dan kerginan alga laut ini juga dapat diolah menjadi produk
makanan seperti dodol, selai dan sirup.
2. Untuk mahasiswa : memberikan suatu pengetahuan dan agar kedepannya
dapat diaplikasikan pada masyarakat sekitar tentang pengolahan alga laut dan
keamanan dalam pembuatan suatu produk..
3. Untuk peneliti mendapatkan tambahan pengetahuan mengenai pengolahan
alga laut dan keamanan dalam memproduksi suatu produk yang akan
diproduksi.
47
DAFTAR PUSTAKA
Anggadiredja, J. T., Heri Purwanto, Sri Istini. 2006. Rumput Laut. PanebarSwadaya. Jakarta Budi daya. Departemen Kelautan dan Perikanan.Jakarta.
BPOM. (2008). Pengujian Mikrobiologi Pangan. Jakarta: Pusat Pengujian Obat.Dan Makanan Badan Pengawasan Obat Dan Makanan RepublikIndonesia.
BPOM. 2008. Pengujian Mikrobiologi Pangan. Jakarta: Pusat Pengujian ObatDan Makanan Badan Pengawasan Obat Dan Makanan RepublikIndonesia. Sonjaya, H. 2010. Bahan Ajar Fisiologi Ternak Dasar.Fakuiltas Peternakan-Universitas Hasanuddin. Makassar.
Badu Srinildawaty. 2013. Analisis Kandungan Mikroba Pada Permen Soba AlgaLaut Kappaphycus Alvarezii Selama Penyimpanan. Fakultas Ilmu – IlmuPertanian. Universitas Negeri Gorontalo.
Dewi Mutiara Meylisa. 2016. “Uji Angka Kapang/Khamir (KPP) Dan AngkaLempeng Total (ALT) Pada Jamu Gendong Temulawak Di PasarTarumanegara Magelang”. Skripsi. Fakultas Farmasi Universitas SanataDharma Yogyakarta.
H.C.Ansel. 1989. “ Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi”, Edisi Keempat.Terjemahan oleh Farida Ibrahim. UI Press. Jakarta.
Hatta Rachmi. 2012. Penambahan Kacang Hijau (Phaseolus Eureus) StudiPembuatan Dodol Dari Rumput Laut (Eucheuma Cottonii). Skripsi.Fakultas Pertanian
Ismail, H Gustin. Nikmawati susanti Yusuf S.IK, M.Si, dan Lukman Mile S.PiM.Si. 2014. Formulasi Selai Lembaran Dari Campuran Rumput LautKapaphycus alvarezii Dan Buah Nanas (Ananas Comosus). FakultasPerikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Negeri Gorontalo.
Infopom. 2008. Pengujian Mikrobiologi Pangan. Jurnal Badan POM RI.
J.W Kimball. .1992.. Biologi Jilid 3, Edisi kelima.. Terjemahan Soetarmi T. danNawangsari S. Erlangga. Jakarta.
Lalqisny I dan Widyartini. 2000. Makro Alga. Fakultas Biologi UniversitasJendral. Soedirman. Purwokerto.
47
48
M. Ghufra . 200. Budi Daya Perairan. Citra Aditya Bakti. Bandung.
Muryanti. 2011. Proses pembuatan selai herbal rosella (hibiscus sabdariffa L)kaya akan anitoksidan dan vitamin C Fakultas Ilmu Pertanian. UniversitasHasanudin. Makassar..
Riyadi Har Putut dan Azis Nur Bambang. 2007. Analisis Kebijakan KeamananPangan Produk Hasil Perikanan di Pantura Jawa Tengah Dan DiYogyakarta. Jurnal Pasir Laut.
Sahri Achmad dan Suparmi. 2009. Kajian Pemanfaatan Sumber Daya RumputLaut Dari Aspek Industri Dan Kesehatan. Jurnal Fakultas Kedokteran.Universitas Islam Sultan Agung. Diponegoro.
Sonjaya, H. 2010. Bahan Ajar Fisiologi Ternak Dasar. Fakultas. Peternakan-Universitas Hasanuddin. Makassar.
Sahri Achmad. 2013. Mengenal Potensi Rumput Laut :Kajian PemanfaatanSumber Daya Rumput Laut Dari Aspek Industri Dan KesehatanPUSLITBANG Oseanologi. LIPI, Jakarta.
Suryani Inggrid. 2016. Pengantar Keamanan Pangan Untuk Industri Pangan.(Yogyakarta: CV budi utama).
Surono, A. 2004. Profil Rumput Laut Indonesia.. Direktorat Jenderal Perikanan
Sartini M. N. Djide. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Universitas Hasanuddin.Makassar.
Tim Koordinasi Nasional Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS). 2010. Pedoman Pelatihan Penyediaan Makanan Tambahan AnakSekolah (PMT-AS).
Wibowo Lukas dan Evi Fitriyani. 2012. Pengolahan Rumpu tLaut (EucheumaCottoni) Menjadi Serbuk Minuman Instan. Jurusan Ilmu Kelautan danPerikanan. Pontianak.
Dwyana, Zaraswati. 2004. Analisis Mikrobiologi Bahan Pangan. UniversitasHasanuddin. Makassar
49
LAMPIRAN I
HASIL PENELITIAN
1. Prosedur Pembuatan Produk
Skema Pengolahan Dodol Alga
Pencucian alga yg di rendam
Ditiriskan di potong-potong & timbang
Blender
Sediakan bahan ygdicampur
Santan, Tepung ketanputih (Rose Brand)
Adonan diCampur
Pasta nangka,Vanili, Gulapasir. Gula
merah.
Dimasak
Pencetakan
Dodol
Dinginkan
49
50
Skema Pengolaan Selai Alga
Pencucian alga yg di rendam
Ditiriskan di potong-potong &timbang
Sediaan bahan yg dicampur
Aquades ,Gula pasir
AdonanCampurkan
Natriumbenzoate, Pasta
durian ,Tepung tapioca
Dimasak
Dikemas
Selai
Blender
Dinginkan
51
Skema Pengolahan Sirup Alga
Pencucian alga yg direndam
Ditiriskan di potong-potong &timbang
Sediaan bahan yg dicampur
Aquades ,Gula pasir
Campurkan
Pasta angur
Dimasak
Dikemas
Sirup
Blender
Dinginkan
52
2. Tabel Syarat Mutu Standar SNI Untuk Produk Sirup, Dodol dan Selai.
Tabel Syarat Mutu Sirup (SNI 01-3544-1994)No Kriteria Satuan Persyaratan1. Keadaan
- Aroma- Warna
--
NormalNormal
2. Gula jumlah dihitungsebagai sakarosa
% (bb) Min 65
Bahan penambahanmakanan- Pemanis buatan
- Pewarna
- Pengawet
_
_
_
Tidak boleh ada
Sesuai sni 01-0222-1995Sesuai sni 01-0222-1995
3 Cemaran mikroba- Angka Lempeng
Total bakteri- Coliform- E.coli- Kapang/khamir
Koloni/ml
APM/mlAPM/ml
Koloni/ml
5 x 102
<3<3
1 x 102
Tabel Syarat Mutu Dodol Rumput Laut (SNI 01-2986-1992 Dodol)No Parameter Satuan Syarat Mutu1. Keadaan
- Aroma- Warna- Rasa
---
NormalNormalNormal
2. Bahan tambahanmakanan- Pemanis buatan- Pewarna- Penambahan cita rasa
-
-
-
Normalsesuai SNIsesuai SNI
53
No Parameter Satuan Syarat Mutu
3 Cemaran mikroba- ALT bakteri- Coliform- E.coli- Kapang/khamir
Koloni/mlAPM/mlAPM/ml
Koloni/ml
Maks 5 x 102
<3<3
Maks 1 x 102
Tabel Syarat Mutu Selai (SNI 3746-2008)No Parameter Satuan Persyaratan1. Keadaan
- Aroma- Warna- Rasa
---
NormalNormalNormal
Bahan tambahanmakanan- Pemanis buatan- Pewarna- Penambahan cita rasa