Top Banner
1

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

Mar 03, 2019

Download

Documents

duongcong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

i

PENGARUH MEDIA KUIS INTERAKTIF BERBANTUAN KOMPUTER

TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

PADA KONSEP SUHU DAN KALOR

SKRIPSI

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan (S.Pd)

Disusun Oleh:

SITI SHOPIYAH

1110016300003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2015

Page 2: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Page 3: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

ii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN MUNQASAH

8

Jakarta, Oktober 2015

Page 4: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

iii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Page 5: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

iv

ABSTRAK

SITI SHOPIYAH 1110016300003. Pengaruh Media Kuis Interaktif

Berbantuan Komputer Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Konsep

Suhu dan Kalor. Skripsi Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media kuis interaktif

berbantuan komputer terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep suhu dan

kalor. Penelitian dilaksanakan di SMA AL-HASRA. Sampel dalam penelitian ini

adalah kelas X MIA 1 sebagai kelas eksperimen dan X MIA 3 sebagai kelas

kontrol. Sampel tersebut ditentukan berdasarkan teknik purposive sampling.

Penelitian berlangsung pada bulan April sampai bulan Mei 2015. Instrumen

penelitian yang digunakan adalah instrumen tes berupa pilihan ganda dan nontes

berupa angket. Data hasil instrumen tes dianalisis secara kuantitatif menggunakan

uji analisis statistik dengan uji t, sedangkan data hasil instrumen nontes dianalisis

secara kuantitatif, menghasilkan data berupa persentase, kemudian dikonversi

menjadi data kualitatif. Berdasarkan analisis data tes, diperoleh bahwa thitung >

ttabel. Artinya, terdapat pengaruh media kuis interaktif berbantuan komputer

terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep suhu dan kalor. Selain itu,

pembelajaran menggunakan media kuis interaktif juga unggul dalam

meningkatkan ranah kognitif C1 (mengingat), C2 (memahami), C3 (menerapkan)

dan C4 (menganalisis). Hasil analisis data nontes menunjukkan respon siswa

terhadap media kuis interaktif berbantuan komputer dalam proses pembelajaran

suhu dan kalor secara keseluruhan memperoleh hasil dengan kategori baik.

Kata kunci : Kuis Interaktif, Hasil Belajar Fisika, Pembelajaran Berbantuan

Komputer (CAI), Suhu dan Kalor.

Page 6: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

v

ABSTRACT

SITI SHOPIYAH 1110016300003. The Effect of Computer-Aided Media

Interactive Quiz to result of the Learn Physics Student on the Temperature and

Heat Concept. Skripsi of Physics Education Program, Science Education

Departement, Faculty of Tarbiyah and Teaching Training, State Islamic

University of Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015

This research aims to determine the effect of computer-aided media interactive

quiz to result of the learn physics student on the temperature and heat concept.

Research was done at Senior High School of AL-HASRA. The samples in this

research are class X science 1 as experimental class and X science 3 as the

control class. The sampel in this research based on purposive sampling technique.

The research took place in April and May 2015. The instruments used are

multiple choice for instrument test and a questionnaire for non-test instrument.

Data from test instrument were analyzed quantitatively used statistical analyzed

with t test, while data from non-test instrument were analyzed quantitatively,

produce data in the form of percentage, and then converted to qualitative data.

Based on the analysis of test data, it is found that the value tcount > ttable. It’s mean,

there is effect of computer-aided media interactive quiz to result of the learn

physics student on the temperature and heat concept. Learning use media

interactive quiz superior in improving cognitive of C1 (recall), C2 (understand), C3

(apply) and C4 (analyze). The result of analyzed non-test data Student’s responses

to indicate that use computer-aided interactive quiz media in physics learning of

temperature and heat concept overall gain good result.

Keywords : Interactive Quiz, learning outcomes of physics, Computer Assisted

Instruction (CAI), Temperature and Heat.

Page 7: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

vi

Kata Pengantar

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan segala nikmat dan

karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, shalawat dan salam

semoga selalu tercurah kepada junjungan, tauladan dan panglima besar Nabi

Muhammad SAW. beserta para keluarganya, para sahabatnya dan para

pengikutnya.

Skripsi ini dapat terselesaikan bukan semata-mata atas kemampuan penulis

saja, tetapi atas ridho yang Allah SWT berikan serta ilham dari-Nya yang

membuat penulis mendapatkan ide untuk menulis skripsi yang berjudul Pengaruh

Media Kuis Interaktif Berbantuan Komputer Terhadap Hasil Belajar Fisika

Siswa Pada Konsep Suhu dan Kalor.

Dalam penyusunan skripsi ini tidak mungkin selesai tanpa bantuan dari

berbagai pihak. Atas bimbingan, fasilitas, dan bantuan yang diberikan dalam

penyusunan laporan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. selaku Dekan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA FITK

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dwi Nanto, Ph.D selaku Ketua Prodi Pendidikan Fisika FITK UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Bapak Iwan Permana Suwarna, M.Pd selaku dosen Pembimbing I yang telah

memberikan ilmu, didikan, dorongan semangat, waktu luang, tenaga dan

pikirannya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Erina Hertanti, M.Si selaku dosen Pembimbing II yang telah berkenan

meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk membimbing dan

mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 8: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

vii

6. Segenap dosen dan staff jurusan IPA, khususnya program studi Pendidikan

Fisika, yang telah memberikan ilmu selama perkuliahan di perguruan tinggi

ini.

7. Bapak Drs. Wilmar selaku kepala sekolah SMA Al-Hasra yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di

sekolah yang dipimpinnya.

8. Kepada orang tua tercinta (Ibu Asmanah dan Alm. Bapak Drs. H. Daud) yang

tak pernah lelah untuk memanjatkan doanya dan atas segala dukungan moril

maupun materil.

9. Sahabat-sahabatku tercinta (Dewanti Mustika Sari, Syifa Fauziah, Dyah

Sukowati, Fitriyanti, Hayatul Mardhiyah, Siti Ipah Latipah, Shelly

Yuskartika, Anugrah Azhar), yang selalu mendoakan, membantu, dan

memberikan dukungan baik suka maupun duka.

10. Serta teman-teman seperjuangan Pendidikan Fisika angkatan 2010 yang telah

memberikan dukungannya dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Allah SWT membalas amal kebaikan dari pihak-pihak yang telah

membantu di dalam pembuatan dan penyusunan skripsi ini. Penulis berharap

skripsi ini dapat memenuhi tugas yang telah ditentukan dan penulis telah berusaha

untuk menyusun skripsi ini seoptimal mungkin maka penulis menerima segala

kritik dan saran yang dapat membangun pengetahuan penulis. Akhirnya semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak. Amiin.

Jakarta, Oktober 2015

Penulis

Siti Shopiyah

Page 9: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

viii

Daftar Isi

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN MUNQASAH ........................................... ii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI .................................................................. iii

ABSTRAK ......................................................................................................................... iv

ABSTRACT ........................................................................................................................ v

Kata Pengantar ................................................................................................................... vi

Daftar Isi .......................................................................................................................... viii

Daftar Tabel ........................................................................................................................ x

Daftar Gambar ................................................................................................................... xi

Daftar Lampiran ................................................................................................................ xii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

A. Latar belakang masalah .............................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah .................................................................................................. 4

D. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ........................................................................................................ 5

F. Manfaat Penelitian ...................................................................................................... 5

BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PERUMUSAN

HIPOTESIS......................................................................................................................... 7

A. Kajian Teoritis ............................................................................................................ 7

B. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................................................. 27

C. Kerangka Berpikir .................................................................................................... 29

D. Perumusan Hipotesis ................................................................................................ 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................................... 32

A. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................................. 32

B. Metode Penelitian ..................................................................................................... 32

C. Desain Penelitian ...................................................................................................... 32

D. Populasi dan Sampel ................................................................................................ 33

E. Variabel Penelitian ................................................................................................... 33

F. Teknik Pengumpulan Data........................................................................................ 34

G. Instrumen Penelitian ................................................................................................ 34

H. Kalibrasi Instrumen .................................................................................................. 37

I. Teknik Analisis Data ................................................................................................. 42

Page 10: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

ix

J. Hipotesis Statistik ...................................................................................................... 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 48

A. Hasil Penelitian ........................................................................................................ 48

B. Pembahasan .............................................................................................................. 58

BAB V PENUTUP ........................................................................................................... 64

A. Kesimpulan .............................................................................................................. 64

B. Saran ......................................................................................................................... 64

Daftar Pustaka ................................................................................................................... 65

Page 11: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

x

Daftar Tabel

Tabel 2.1 Perbandingan Skala Termometer ……………………………………. 24

Tabel 2.2 Jenis-jenis Pemuaian pada Zat Padat ..………………………………. 25

Tabel 2.3 Rumus-rumus Perpindahan Kalor …………………………………… 27

Tabel 3.1 Desain Penelitian …………………………………………………….. 33

Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data …………………………………………... 34

Tabel 3.3 Kisi Kisi Instrumen Tes .…………………………………………..… 35

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Nontes ...………………………………………... 36

Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ...…………..………………… 38

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes …………………………………....38

Tabel 3.7 Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen …………………………..39

Tabel 3.8 Interpretasi Tingkat Kesukaran ...……………………………………. 40

Tabel 3.9 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Instrumen Tes ...……………………….40

Tabel 3.10 Interpretasi Daya Pembeda Soal ...………………………………..... 41

Tabel 3.11 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes ...…………………………. 41

Tabel 3.12 Uji Validitas Instrumen Nontes ...…………………………. ...…… 42

Tabel 3.13 Kategori Uji Hipotesis (Uji t) ...………………………… ...………. 46

Tabel 3.14 Tabel Kategori Nilai N-Gain.....…………………………. ...……… 46

Tabel 3.15 Penskoran Alternatif Jawaban Pernyataan Angket...……………… 46

Tabel 3.16 Kriteria Penilaian Angket ...…………………………. ...……………47

Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen ...……………………………...……49

Tabel 4.2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Posttest Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen ...…………………………....…….. 51

Tabel 4.3 Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan Posttest..…………………….. 52

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Liliefors Pretest dan Posttest

Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ...…………………………… 55

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen ...…………………………....…….. 56

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji Hopotesis Pretest dan Posttest Kelas Kontrol

dan Kelas Eksperimen...…………………………....………………. 57

Tabel 4.7 Hasil Respon Siswa terhadap Media Kuis Interaktif …………….....57

Posisi 4/10

Posisi 4/10

Posisi 4/10

Page 12: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

xi

Daftar Gambar

Gambar 2.1 Peta Konsep. ………………………………………………………. 24

Gambar 2.2 Perubahan wujud benda akibat pengaruh kalor…………………….26

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir ………………………………………………….31

Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen…………………………………………………...……48

Gambar 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen…………………………………………………….…..50

Gambar 4.3 Persentase Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen Berdasarkan Ranah Kognitif…………………………53

Gambar 4.4 Persentase Peningkatan Hasil Belajar Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen Berdasarkan Ranah Kognitif…………………………54

Page 13: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

xii

Daftar Lampiran

Lampiran A Perangkat Pembelajaran ……………..………………………….… 67

1. RPP Kelas Eksperimen………………………………………... 68

2. RPP Kelas Kontrol …………………...………......…………….84

3. Tampilan Media Kuis Interaktif ………………………...…… 100

Lampiran B Instrumen Penelitian ..…………………..…...………………..…. 102

1. Kisi-kisi Instrumen Tes ……………………………………… 103

2. Instrumen Tes ………………………………………………... 104

3. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen Tes ……………………… 124

a. Uji Validitas Butir Soal …………………………………... 124

b. Uji Reliabilitas Instrumen …………………………..…….. 125

c. Uji Taraf Kesukaran ……………………………………… 126

d. Uji Daya Pembeda ………………………………….…….. 127

4. Kisi-kisi Instrumen tes Valid ………………………….…….. 128

5. Instrumen Tes Valid …………………………………………. 129

6. Soal Tes Penelitian …………………………………………... 141

7. Kisi-kisi Instrumen Nontes ………………………………….. 145

8. Instrumen Nontes (Angket) ……………………….…………. 146

9. Lembar Validasi Ahli Media ………………………………… 147

10. Lembar Validasi Ahli Materi ………………………………. 151

11. Lembar Validasi Instrumen Nontes (Angket)………………. 155

Lampiran C Analisis Data Hasil Penelitian ……………….…………………. 157

1. Hasil Pretest …………………………………………………. 158

2. Hasil Posttest ………………………………………………… 164

3. Uji Normalitas Data Pretest ……………………………….... 170

4. Uji Normalitas Data Posttest ……………………….….…….. 176

5. Uji Homogenitas Data Pretest ………………………………. 183

6. Uji Homogenitas Data Posttest ……………………………… 185

7. Uji Hipotesis Data Pretest …………………………………… 187

8. Uji Hipotesis Data Posttest ………………………………….. 189

Page 14: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

xiii

9. Analisis Data Hasil Angket Respon Siswa ………………….. 191

10. L Tabel ……...…….…………….…………….……………. 193

11. F Tabel ……...…….…………….…………….……………. 194

12. t Tabel ……...…….………….…………….……………...... 195

Lampiran D Surat-surat Penelitian ……………………………………………. 196

1. Surat Permohonan Izin Penelitian ………………………….... 197

2. Surat Keterangan Penelitian………………………………….. 198

3. Lembar Uji Referensi ………………………………………... 199

4. Daftar Riwayat Hidup Penulis …………………………..…... 206

Page 15: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Penggunaan komputer dalam bidang pendidikan semakin meningkat, namun

masih sedikit tenaga pendidik yang memanfaatkan fasilitas komputer sebagai

media pendidikan. Pemanfaatan laboratorium komputer di sekolah kurang

optimal, yaitu hanya sebatas penggunaan word processing. Selain pemanfaatan

fasilitas sekolah yang kurang optimal permasalahan lain ada pada tenaga pendidik

yaitu guru. Guru yang menguasai materi pelajaran sebagian besar tidak mampu

menghadirkan pembelajaran menggunakan media komputer, sementara ahli

komputer yang mampu merealisasikan segala hal dalam komputer biasanya tidak

menguasai materi pelajaran.1 Artinya yang perlu diperhatikan adalah bagaimana

menjadikan komputer dapat bermanfaat bagi kemajuan pendidikan.

Fisika merupakan salah satu pelajaran yang memuat banyak konsep yang

bersifat abstrak, sehingga untuk belajar fisika siswa harus mengolah informasi

yang mereka terima dengan melibatkan semua indera yang mereka miliki. Ada

beberapa alasan yang menyebabkan fisika menjadi pelajaran yang sulit dimengerti

dan tidak diminati siswa. Alasan-alasan tersebut yaitu: (1) siswa merasa bahwa

fisika itu sulit dan bersifat abstrak, (2) suasana belajar mengajar yang buruk dan

tidak adanya media yang membantu proses pembelajaran fisika, serta kebanyakan

guru fisika tidak menggunakan variasi metode pembelajaran, (3) kemampuan

matematis siswa yang buruk.2 Kurangnya minat belajar siswa dalam mata

pelajaran fisika ini berpengaruh pada pemerolehan hasil belajar siswa.

Salah satu konsep fisika adalah suhu dan kalor. Suhu dan kalor merupakan

salah satu konsep yang sulit untuk dipelajari. Konsep yang terlalu abstrak

menimbulkan berbagai pemikiran yang berbeda pada siswa ketika

1 Arif Rahman Aththibby, “Perancangan Media Pembelajaran Fisika Berbantuan Animasi

Komputer Untuk Sekolah Menengah Atas Pokok Bahasan Hukum-Hukum Newton Tentang

Gerak”, Skripsi pada Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, 2010, h. 1-2, tidak dipublikasikan. 2 Benson Adesina Adegoke, Effect Of Multimedia Instruction On Senior Secondary School

Students’ Achievement In Physics, European Journal of Educational Studies 3(3), 2011, p. 538.

Page 16: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

2

mempelajarinya. Butuh visualisasi agar siswa lebih mudah memahami konsep

yang ada. Misalnya, konsep kalor yang merupakan energi yang mengalir,

dipahami siswa sebagai materi atau zat yang terbentuk seperti fluida.3 Padahal

kalor merupakan energi yang mengalir karena adanya perbedaan suhu dan bukan

merupakan zat atau partikel seperti yang kebanyakan siswa bayangkan. Selain itu,

siswa mempunyai konsepsi bahwa suhu benda berubah karena dingin berpindah

dari benda bersuhu rendah ke tinggi.4 Konsep yang benar adalah kalor merupakan

energi yang mengalir dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu lebih rendah.

Miskonsepsi yang ada pada siswa ini mengakibatkan pemerolehan hasil belajar

siswa pada konsep suhu dan kalor rendah.

Peranan guru dalam proses pembelajaran sangatlah penting. Kebanyakan

guru dalam pembelajaran di kelas masih menggunakan metode konvensional dan

tidak bervariasi. Hali ini menyebabkan siswa menjadi bosan, kurang antusias

mengikuti pembelajaran dan respon umpan balik dari siswa terhadap penjelasan

dan pertanyaan guru serta pemusatan perhatian menjadi kurang.

Upaya dalam menyelesaikan masalah di atas, diperlukan variasi metode

pembelajaran yang dapat meningkatkan semangat belajar siswa dan

meminimalisir rasa jenuh dan kebosanan siswa dalam belajar. Selain metode,

tidak kalah penting juga efektivitas penggunaan media pembelajaran. Media

pembelajaran yang menarik dapat mengaktifkan siswa, sehingga kegiatan belajar

mengajar menjadi lebih interaktif.

Perkembangan teknologi yang begitu pesat telah menciptakan berbagai

media pembelajaran baru yang dianggap lebih menunjang proses pembelajaran.

Salah satunya media yang berbentuk aplikasi untuk membuat kuis interaktif. Kuis

interaktif adalah salah satu media alternatif yang dapat digunakan untuk

menunjang proses pembelajaran yang berisi materi pelajaran dalam bentuk soal

atau pertanyaan. Kuis interaktif digolongkan menjadi media berbantuan komputer

karena untuk menjalankannya diperlukan komputer. Kuis interaktif merupakan

salah satu contoh dari media pembelajaran yang menerapkan sistem pembelajaran

3 Yenny Khristiani, “Analisis Ragam Perubahan Konsepsi Kalor Siswa SMA Negeri 5

Malang”, Skripsi Pada Universitas Negeri Malang, Malang, 2013, h. 59 4 Ibid., h. 55-56

Page 17: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

3

langsung dengan pola Learning by doing. Pola pembelajaran yang dilakukan

dapat melalui tantangan – tantangan yang ada dalam kuis ataupun faktor

kegagalan yang dialami sang pemain (siswa), sehingga mendorong pemain untuk

tidak mengulangi kegagalan dalam tahap berikutnya. Dari pola yang diterapkan

kuis interaktif ini, sang pemain akan dituntut melakukan proses pembelajaran

secara mandiri.

Kuis yang ada saat ini masih bersifat tradisional. Secara tradisional butir-

butir soal kuis dikemas dalam bentuk teks tertulis saja, selain itu umpan balik

(feed back) dari guru kepada siswa memerlukan waktu yang lama. Kuis

tradisional hanya dijadikan sebagai alat evaluasi di akhir proses pembelajaran dan

tidak digunakan pada saat pembelajaran. Untuk mengatasi kekurangan

kekurangan dari kuis tradisional tersebut, maka peneliti membuat kuis interaktif

berbantuan komputer. Kelebihan-kelebihan yang ada dalam kuis interaktif ini

diantaranya: (1) partisipasi siswa meningkat karena lebih termotivasi dan lebih

berminat, (2) umpan balik dapat diperoleh segera dan langsung, (3) dapat

mengkonstruk pengetahuan siswa karna hanya disajikan dua pilihan jawaban, (4)

memperkecil beban karena suasana penuh kegembiraan. Namun selain memiliki

kelebihan, kuis ini juga memiliki kelemahan, yaitu tidak dapat digunakan tanpa

adanya komputer dan listrik.

Konsep suhu dan kalor akan disajikan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan

berupa kuis. Kuis yang dimaksud berisi soal yang di dalamnya disajikan dua

pilihan jawaban. Selain itu, disajikan pula pembahasan secara terperinci dari dua

pilihan jawaban tersebut. Dari pembahasan yang disajikan itu, siswa akan

mengetahui informasi-informasi bermakna yang berkaitan dengan konsep suhu

dan kalor. Karena hanya ada dua pilihan jawaban, maka jika siswa salah dalam

menjawab kuis, siswa dengan sendirinya dapat mengetahui jawaban mana yang

lebih tepat. Pada akhirnya siswa dapat menalar dan mengkonstruk konsep dengan

pemahamannya sendiri. Penggunaan komputer pada media kuis interaktif

mendorong partisipasi siswa sehingga dapat memaksimalkan proses

pembelajaran. Yang dimaksud interaktif dalam komputer misalnya apabila

Page 18: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

4

komputer menayangkan suatu pertanyaan maka siswa dapat menjawab pertanyaan

pada komputer dan jawaban siswa akan direspon langsung oleh komputer.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti ingin menggunakan media kuis

interkatif berbantuan komputer pada pembelajaran fisika khususnya pada konsep

suhu dan kalor, serta mengetahui pengaruhnya terhadap hasil belajar fisika siswa.

Untuk mendapatkan jawaban yang telah diuraikan di atas, maka penulis

melakukan penelitian dan menuliskannya dalam penelitian yang berjudul:

“Pengaruh Media Kuis Interaktif Berbantuan Komputer terhadap Hasil

Belajar Fisika Siswa Pada Konsep Suhu dan Kalor”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dikemukakan di atas, maka

dapat diidentifikasikan masalah, antara lain:

1. Kemajuan teknologi yang ada saat ini masih belum bisa dimanfaatkan dengan

baik oleh guru, begitu pun keberadaan laboratorium komputer di sekolah

belum bisa dimanfaatkan secara optimal oleh guru.

2. Metode pembelajaran yang dipakai oleh guru masih bersifat monoton, tidak

bervariasi yang menyebabkan siswa bosan, kurang antusias mengikuti

pembelajaran dan respon umpan balik dari siswa terhadap penjelasan dan

pertanyaan guru serta pemusatan perhatian menjadi kurang.

3. Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran fisika masih rendah khususnya pada

konsep suhu dan kalor.

4. Bentuk soal kuis yang ada saat ini masih dalam bentuk tradisional, yaitu dalam

bentuk teks atau tulisan saja, monoton sehingga membuat jenuh siswa.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini

hanya dibatasi pada hasil belajar siswa pada konsep suhu dan kalor. Hasil belajar

yang dimaksud merupakan hasil tes kognitif yang dinilai berdasarkan taksonomi

Page 19: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

5

Bloom yang sudah direvisi.5 Ranah kognitif yang akan diukur dalam penelitian ini

adalah C1 (mengingat), C2 (memahami), C3 (menerapkan) dam C4 (menganalisis).

Konsep suhu dan kalor meliputi materi suhu, pemuaian pada zat padat, kalor dan

perubahan wujud benda, asas black serta perpindahan kalor. Untuk mengatasi

masalah hasil belajar fisika siswa tersebut, dilakukan pemberian kuis dengan

menggunakan jenis kuis interaktif berbantuan komputer. Jenis kuis yang

dimaksud berisi soal yang didalamnya disajikan dua pilihan jawaban yang

dimaksudkan agar siswa dapat menalar dan mengkonstruk konsep dengan

pemahamannya sendiri.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

dapat di rumuskan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut: ”Apakah

terdapat pengaruh media kuis interaktif berbantuan komputer terhadap hasil

belajar fisika siswa pada konsep suhu dan kalor?”

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui pengaruh media kuis interaktif berbantuan komputer terhadap

hasil belajar fisika siswa pada konsep suhu dan kalor.

F. Manfaat Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

antara lain:

1. Memberikan alternatif media pembelajaran baru bagi guru, yaitu menerapkan

kuis interaktif berbantuan komputer yang telah dibuat dalam proses

pembelajaran fisika di sekolah.

5 Lorin W. Anderson and David R. Krathwohl, Kerangka Landasan untuk Pembelajaran,

Pengajaran, dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom, Terj. dari A Taxonomy for

Learning, Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy Educational Objectives oleh

Agung Prihantoro, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), cet. I, h. 100-102.

Page 20: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

6

2. Membantu mengkonstruk pengetahuan siswa sehingga siswa mampu

memahami konsep pada pelajaran fisika khususnya pada konsep suhu dan

kalor.

3. Mampu meningkatkan hasil belajar siswa khususnya dalam pelajaran fisika

pada konsep suhu dan kalor.

Page 21: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

7

BAB II

KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PERUMUSAN

HIPOTESIS

A. Kajian Teoritis

1. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Media berasal dari bahasa latin “medius” yang secara harfiah berarti tengah,

perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau

pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.6 Media adalah pengantar pesan

dari pengirim ke penerima pesan, dengan demikian media merupakan wahana

penyalur informasi belajar atau penyalur pesan.7 Media salah satu alat komunikasi

dalam menyampaikan pesan tentunya sangat bermanfaat jika diimplementasikan

ke dalam proses pembelajaran, media yang digunakan dalam proses pembelajaran

tersebut disebut sebagai media pembelajaran.8 Association of Education and

Communication Technology (AECT) atau Asosiasi Teknologi dan Komunikasi

Pendidikan Amerika mendefinisikan media sebagai segala bentuk dan saluran

yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi.9

Yudhi Munadi dalam bukunya menyebutkan bahwa media pembelajaran

merupakan “segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan

dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif

dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.”10

Media pembelajaran yang baik harus memenuhi beberapa syarat. Media

pembelajaran harus meningkatkan motivasi siswa. selain itu media juga harus

merangsang peserta didik mengingat apa yang sudah dipelajari selain memberikan

rangsangan belajar baru. Media yang baik juga mengaktifkan siswa dalam

6 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Press, 2009), h. 3.

7 Rusman, Deni Kurniawan, dan Cepi Riyana, Pembelajaran Berbantuan Teknologi

Informasi Dan Komunikasi : Mengembangkan Profesionalitas Guru, (Jakarta: Rajawali Pers,

2013), h. 169. 8 Ibid.

9 Arsyad, loc.cit.

10 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada

Press Jakarta, 2012), h. 7-8.

Page 22: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

8

memberikan tanggapan, umpan balik dan juga mendorong siswa untuk melakukan

praktik-praktik dengan benar.

Jadi, media pembelajaran adalah alat perantara yang digunakan untuk

menyampaikan isi materi pelajaran yang dapat mendorong minat dan motivasi

siswa untuk belajar.

b. Manfaat dan Fungsi Media Pembelajaran

Manfaat media pembelajaran dalam proses pembelajaran adalah sebagai

berikut:11

1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar.

2) Materi pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami

oleh para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran

lebih baik.

3) Metode pembelajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan

guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru harus mengajar untuk setiap jam

pelajaran.

4) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,

melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.

Ada beberapa fungsi media pembelajaran dalam pembelajaran

diantaranya:12

1) Fungsi media pembelajaran sebagai sumber belajar

Secara teknis, media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar, yakni

sebagai penyalur, penyampai, penghubung dan lain-lain. Untuk beberapa hal

media pembelajaran dapat menggantikan fungsi guru terutama sebagai sumber

belajar.

2) Fungsi semantik

11

Rusman, dkk., op.cit., h. 172. 12

Munadi, op.cit., h. 37-48

Page 23: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

9

Yaitu kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata (simbol

verbal) yang makna atau maksudnya benar-benar dipahami anak didik (tidak

verbalistik).

3) Fungsi manipulatif

Fungsi manipulatif ini didasarkan pada ciri-ciri (karakteristik) yang dimilikinya

yaitu kemampuan mengatasi ruang dan waktu serta mengatasi keterbatasan

inderawi.

4) Fungsi psikologis

a) Atensi

Media pembelajaran dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap materi

ajar.

b) Afektif

Yaitu menggugah perasaan, emosi, dan tingkat penerimaan atau penolakan

siswa terhadap sesuatu.

c) Kognitif

Dengan media pembelajaran, siswa akan memperoleh dan menggunakan

bentuk-bentuk representasi yang mewakili objek-objek yang dihadapi, baik

objek itu berupa orang, benda, atau kejadian/peristiwa.

d) Imajinatif

Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengembangkan imajinasi

siswa yang mencakup penimbulan atau kreasi objek-objek baru sebagai

rencana bagi masa mendatang, atau dapat juga mengambil bentuk fantasi

(khayalan) yang didominasi kuat sekali oleh pikiran-pikiran autistik.

e) Motivasi

Media pembelajaran berfungsi untuk mendorong siswa agar terdorong

melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai.

5) Fungsi sosio-kultural

Media pembelajaran memiliki fugsi dalam mengatasi hambatan sosio-kultural

antara peserta komunikasi pembelajaran, karena media pembelajaran memiliki

kemampuan dalam memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan

pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama.

Page 24: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

10

c. Tahapan Dalam Memilih Media Pembelajaran

Terdapat beberapa tahap yang harus diperhatikan dalam menentukan media

pembelajaran yang akan digunakan pada proses pembelajaran, tahapan-tahapan

tersebut diantaranya:13

1) Menentukan media pembelajaran berdasarkan identifikasi tujuan pembelajaran

atau kompetensi dan karakteristik aspek materi pelajaran yang akan dipelajari.

2) Mengidentifikasi karakteristik media pembelajaran harus disesuaikan dengan

tingkat kemampuan siswa, penggunaannya dikuasai guru, ada di sekolah,

mudah penggunaannya, tidak memerlukan waktu yang banyak atau sesuai

dengan waktu yang disediakan, dapat mencapai tujan pembelajaran dan

meningkatkan kreativitas siswa.

3) Mendesain penggunaannya dalam proses pembelajaran bagaimana tahapan

penggunaannya sehingga menjadi proses yang utuh dalam proses belajar

mengajar.

4) Mengevaluasi penggunaan media pembelajaran sebagai bahan umpan balik

dari efektivitas dan efisiensi media pembelajaran.

d. Jenis-Jenis Media Pembelajaran

Ada lima jenis media yang dapat digunakan dalam pembelajaran, yaitu:14

1) Media visual

Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan

indra penglihatan yang terdiri atas media yang dapat diproyeksikan dan media

yang tidak dapat diproyeksikan yang biasanya berupa gambar diam atau

gambar bergerak.

2) Media Audio

Yaitu media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif yang dapat

merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan para peserta didik untuk

mempelajari bahan ajar. Contoh media audio adalah program kaset suara dan

program radio.

13

Rusman, dkk., op.cit., h. 178. 14

Ibid., h. 63.

Page 25: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

11

3) Media Audio-Visual

Yaitu media yang merupakan kombinasi audia dan visual atau biasa disebut

media pandang-dengar. Contoh dari media audio-visual adalah program

video/televisi pendidikan, video/televisi instruksional, dan program slide suara

(sound slide).

4) Kelompok Media Penyaji

Donald T. Tosti dan John R. Ball mengelompokkan media ke dalam tujuh

jenis, yaitu: (a) kelompok kesatu; grafis, bahan cetak, dan gambar diam, (b)

kelompok kedua; media proyeksi diam, (c) kelompok ketiga; media audio, (d)

kelompok keempat;media visual, (e) kelompok kelima; media gambar

hidup/film, (f) kelompok keenam; media televisi, dan (g) kelompok ketujuh;

multimedia.

5) Media Objek dan Media Interaktif Berbantuan Komputer

Media objek merupakan media tiga dimensi yang menyampaikan informasi

tidak dalam bentuk penyajian, melainkan melalui ciri fisiknya sendiri, seperti

ukurannya, bentuknya, beratnya, susunannya, warnanya, fungsinya, dan

sebagainya. Media interaktif berbantuan komputer adalah media yang

menuntut peserta didik untuk berinteraksi selain melihat maupun

mendengarkan. Contoh media interaktif berbantuan komputer adalah program

interaktif dalam pembelajaran berbantuan komputer.

Dari kelima bentuk media tersebut, media yang terakhir merupakan media

dan sumber terbaik yang dapat digunakan sebagai sumber media pembelajaran.

Karakteristik terpenting dari media ini adalah bahwa siswa tidak hanya

memperhatikan media atau objek, melainkan juga dituntut untuk berinteraksi

selama mengikuti pembelajaran.

Page 26: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

12

2. Pembelajaran Berbantuan Komputer

a. Pengertian Pembelajaran Berbantuan Komputer

Komputer adalah hasil karya manusia yang mampu membawa perubahan

besar dalam berbagai bidang pekerjaan manusia, termasuk dalam bidang

pendidikan.15

Pembelajaran berbantuan komputer (PBK) merupakan program

pembelajaran yang menggunakan software komputer berupa program komputer

yang berisi tentang muatan pembelajaran meliputi: judul, tujuan, materi

pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.16

Pembelajaran berbantuan komputer

atau lebih dikenal dengan Computer Assisted Instruction (CAI) adalah peran

komputer sebagai pembantu tambahan dalam belajar, yang pemanfaatannya

meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran, latihan, atau kedua-duanya.17

CAI mendukung pembelajaran dan pelatihan akan tetapi ia bukanlah penyampai

utama materi pelajaran.18

Sistem komputer dapat menyampaikan pembelajaran

secara individual dan langsung kepada siswa dengan cara berinteraksi dengan

mata pelajaran yang diprogramkan ke dalam sistem komputer.

Pembelajaran berbantuan komputer merupakan pembelajaran yang sangat

menarik dan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa. Program pembelajaran

berbantuan komputer ini memanfaatkan seluruh kemampuan komputer, terdiri

dari gabungan beberapa media, yaitu teks, grafis, gambar, foto, audio, video, dan

animasi. Pembelajaran ini juga bersifat off-line sehingga dalam penggunaannya

tidak tergantung pada akses internet.19

Secara konsep pembelajaran berbantuan komputer adalah bentuk penyajian

bahan-bahan pembelajaran dan keahlian atau keterampilan dalam satuan unit-unit

kecil, sehingga mudah dipelajari dan dipahami oleh siswa. PBK merupakan suatu

bentuk pembelajaran yang menempatkan komputer sebagai piranti sistem

15

Deni Darmawan, Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi: Teori dan Aplikasi,

(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), h.91. 16

Rusman,dkk., op. cit., h. 97. 17

Arsyad, op.cit., h. 96 18

Ibid. 19

Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran: Landasan Aplikasinya, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2008), h. 137

Page 27: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

13

pembelajaran individual, dimana siswa dapat berinteraksi langsung dengan sistem

komputer yang sengaja dirancang atau dimanfaatkan oleh guru.20

b. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Berbantuan Komputer

Menurut Rusman, dkk. Pembelajaran berbantuan komputer (PBK)

mempunyai prinsip-prinsip sebagai berikut:21

1) Berorientasi pada tujuan pembelajaran

Dalam mengembangkan PBK harus berorientasi pada tujuan pembelajaran baik

standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang harus dicapai pada

setiap kegiatan pembelajaran.

2) Berorientasi pada pembelajaran individual

PBK dilakuakn secara individual oleh masing-masing siswa di laboratorium

komputer. Hal ini memberikan keleluasaan pada siswa untuk menggunakan

waktu sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.

3) Berorientasi pada pembelajaran mandiri

Dalam pelaksanaan PBK dilakukan secara mandiri, dimana guru hanya

berperan sebagai fasilitator, semua pengalaman belajar dikemas dalam program

pembelajaran berbantuan komputer.

4) Berorientasi pada pembelajaran tuntas

Keunggulan PBK adalah penerapan prinsip belajar tuntas atau mastery

learning. Dalam pelaksanaan PBK, semua siswa harus dapat menyelesaikan

semua pengalaman belajar yang dikemas dalam program pembelajaran

berbantuan komputer, baik itu berupa pemahaman materi dan tugas

mengerjakan tes atau evaluasi yang harus diselesaikan dengan benar. Bila

siswa salah dalam mengerjakan soal-soal latihan, maka komputer akan

memberikan feedback, bahwa jawaban salah, sehingga siswa harus kembali

pada uraian materi yang belum dipahaminya, setelah itu siswa dapat kembali

ke soal latihan tadi untuk dikerjakan dengan benar.

20

Rusman, dkk., op.cit., h. 98. 21

Ibid., h. 98-100.

Page 28: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

14

Sementara para ahli telah mencoba untuk mengajukan prinsip-prinsip

perancangan CAI yang diharapkan bisa melahirkan program CAI yang efektif.

Prinsip-prinsip tersebut diantaranya sebagai berikut:22

1) Belajar harus menyenangkan, yaitu dengan memperhatikan tiga unsur seperti

menantang, fantasi dan ingin tahu.

2) Interaktivitas, yaitu dengan mempertimbangkan unsur-unsur seperti dukungan

komputer yang dinamis, dukungan sosial yang dinamis, aktif dan interaktif,

keluasan, dan power.

3) Kesempatan berlatih harus memotivasi, cocok, dan tersedia feedback, yaitu

dengan memperhatikan beberapa faktor dalam perancangan latihan dengan

bantuan komputer. Pertama, latihan harus sesuai dengan tingkat perkembangan

siswa. Kedua, kesempatan latihan dengan bantuan komputer harus

mempersiapkan umpan balik yang dapat dipahami, segera dan produktif.

Ketiga, lingkungan latihan dan praktik harus memotivasi.

4) Menuntun dan melatih siswa dengan lingkungan informal, yaitu dengan

menganalisis tingkat keterampilan dan kelemahan siswa dengan merekam

langkah-langkah yang benar dan salah selama program dijalankan. Oleh karena

itu, program komputer sebaiknya dapat memberikan umpan balik.

c. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Berbantuan Komputer

Kelebihan program pembelajaran berbantuan komputer (CAI), yaitu

interaktif, individual, fleksibel, cost effectiveness, motivasi, umpan balik, record

keeping dan kontrol ada pada pengguna (user).23

Selain itu, menurut Chaeruman

dalam Warsita, pembelajaran berbantuan komputer memiliki kelebihan yang

memungkinkan terjadinya proses pembelajaran sebagai berikut:24

1) Aktif, yaitu siswa dapat terlibat langsung secara aktif dalam proses belajar

yang menarik dan bermakna.

2) Konstruktif, yaitu siswa dapat menggabungkan ide-ide baru ke dalam

pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya untuk memahami suatu makna.

22

Arsyad, op.cit., h. 166-170. 23

Warsita, Op.cit., h. 34-35 24

Ibid., h. 35-36

Page 29: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

15

3) Kolaboratif, yaitu peserta didik dapat saling bekerja sama dalam suatu

kelompok untuk berbagi ide, saran atau pengalaman, dan memberi masukan

pada anggota kelompok lainnya.

4) Antusias, yaitu siswa dapat secara aktif dan berusaha mencapai standar

kompetensi yang telah ditetapkan.

5) Dialogis, yaitu peserta didik melalui proses belajar secara inherent merupakan

suatu proses sosial dan dialogis di mana peserta didik memperoleh

keuntungan dari proses komunikasi baik di dalam maupun luar sekolah.

6) Kontekstual, yaitu situasi belajar siswa diarahkan pada proses belajar

bermakna dan diarahkan pada upaya untuk memecahkan suatu permasalahan.

7) Reflektif, yaitu peserta didik menyadari apa yang telah dipelajarinya serta

merenungkan apa yang telah dipelajarinya sebagai bagian dari proses belajar

itu sendiri.

8) Multisensory, yaitu pembelajaran dapat disampaikan kepada siswa melalui

berbagai modalitas belajar atau melalui berbagai panca indera, baik audio,

visual, maupun kinestetik.

9) High order thinking skills training, yaitu untuk melatih kemampuan berpikir

tingkat tinggi serta meningkatkan ICT dan media literacy

Adapun beberapa kelebihan dari aplikasi komputer menurut Rusman, dkk.

diantaranya adalah sebagai berikut:25

1) Memungkinkan siswa belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya

dalam memahami pengetahuan dan informasi yang disajikan.

2) Menayangkan kembali informasi yang diperlukan oleh penggunanya, yang

diistilahkan dengan “kesabaran komputer”, dapat membantu siswa yang

memiliki kecepatan yang lambat.

3) Kemampuan komputer untuk merekam hasil belajar penggunanya (record

keeping), komputer dapat diprogram untuk memeriksa dan memberikan skor

hasil belajar secara otomatis.

25

Rusman, dkk,. Op.cit., h. 109-110.

Page 30: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

16

4) Kemampuan dalam mengintegrasikan komponen warna, musik, dan animasi

grafik (graphic animation), sehingga komputer mampu menyampaikan

informasi dan pengetahuan dengan tingkat realisme tinggi.

5) Penggunaan waktu dan biaya yang relatif kecil. Contohnya program komputer

simulasi untuk melakukan percobaan dalam mata pelajaran sains dapat

mengurangi biaya bahan dan peralatan untuk melakukan percobaan.

Disamping memiliki banyak kelebihan, komputer sebagai sarana

komunikasi interaktif juga memiliki beberapa kekurangan, diantaranya adalah:26

1) Tingginya biaya pengadaan dan pengembangan program komputer, terutama

yang dirancang khusus untuk maksud pembelajaran.

2) Pengadaan, pemeliharaan dan perawatan komputer yang meliputi perangkat

keras (hardware) dan perangkat lunak (software) memerlukan biaya yang

relatif tinggi.

3) Merancang dan memproduksi program pembelajaran berbantuan komputer

merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Memproduksi program komputer

merupakan kegiatan intensif yang memerlukan waktu banyak dan juga

keahlian khusus.

Adapun beberapa keterbatasan komputer menurut Arsyad, diantaaranya

adalah:27

1) Meskipun harga perangkat keras komputer cenderung semakin murah,

pengembangan perangkat lunaknya masih relatif mahal.

2) Untuk menggunakan komputer diperlukan pengetahuan dan keterampilan

khusus tentang komputer.

3) Keragaman model komputer sering menyebabkan program (software) yang

tersedia untuk satu model tidak cocok (kompatibel) dengan model lainnya.

4) Program yang tersedia saat ini belum memperhitungkan kreativitas siswa,

sehingga hal tersebut tentu tidak akan dapat mengembangkan kreativitas siswa.

5) Komputer hanya efektif bila digunakan oleh satu orang atau beberapa orang

dalam kelompok kecil. Untuk kelompok yang besar diperlukan tambahan

26

Ibid., h. 110-111. 27

Arsyad, op.cit., h. 55-56.

Page 31: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

17

peralatan lain yang mampu memproyeksikan pesan-pesan dimonitor ke layar

lebih lebar.

d. Model-Model Pembelajaran Berbantuan Komputer

Model-model pembelajaran berbantuan komputer diantaranya adalah

sebagai berikut:28

1) Model Drills

Model drills merupakan suatu model dalam pembelajaran dengan jalan melatih

siswa terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan. Melalui model drills

akan ditanamkan kebiasaan tertentu dalam bentuk latihan. Dengan latihan

terus-menerus, maka akan tertanam dan kemudian akan menjadi kebiasaan.

2) Model Tutorial

Tutorial dalam program pembelajaran berbantuan komputer ditujukan sebagai

pengganti sumber belajaryang proses pembelajarannya diberikan lewat teks,

grafik, animasi, audio yang tampak pada monitor yang menyediakan

pengorganisasian materi, soal-soal latihan, dan pemecahan masalah.

3) Model Penemuan

Penemuan adalah istilah umum untuk menjelaskan kegiatan yang

mempergunakan pendekatan induktif dalam pembelajaran. Misalnya penyajian

masalah-masalah yang dipecahkan oleh peserta didik dengan cara mencoba-

coba. Model ini mendekati kegiatan belajar di laboratorium dan kegiatan nyata

yang biasa dilakukan di luar kelas.29

4) Model Simulasi

Model simulasi pada dasarnya merupakan salah satu strategi pembelajaran

yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret melalui

pencapaian tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana

sebenarnya dan berlangsung dalam suasana yang tanpa risiko.

5) Model Instructional Games

28

Rusman, dkk., op.cit., h. 112-120. 29

Darmawan, op.cit., h.94.

Page 32: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

18

Instructional Games (IG) merupakan salah satu bentuk metode dalam

pembelajaran berbantuan komputer. Tujuan IG adalah untuk menyediakan

pengalaman belajar yang memberikan fasilitas belajar untuk menambah

kemampuan siswa melalui bentuk permainan yang mendidik.

3. Kuis Interaktif

Perkembangan teknologi yang begitu pesat telah menciptakan berbagai

media pembelajaran yang dianggap lebih menunjang dalam proses pembelajaran,

diantaranya adalah media yang berbentuk kuis interaktif. Konsep interaktif dalam

pembelajaran paling erat kaitannya dengan media berbantuan komputer. Interaksi

dalam lingkungan pembelajaran berbantuan komputer pada umumnya mengikuti

tiga unsur, yaitu (1) urutan-urutan instruksional yang dapat disesuaikan, (2)

jawaban/respons pekerjaan siswa, dan (3) umpan balik yang dapat disesuaikan.30

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) “Kuis berarti acara

hiburan dalam radio atau televisi yang berupa perlombaan adu cepat menjawab

pertanyaan, cepat tepat, cerdas cermat”. Di beberapa negara kuis merupakan

permainan singkat yang digunakan dalam bidang pendidikan dan mirip dengan

mengukur pertumbuhan dalam pengetahuan, kemampuan dan keterampilan. Kuis

biasanya mencetak poin dan banyak kuis yang dirancang untuk menentukan

pemenang dari sekelompok peserta, biasanya peserta dengan skor tertinggi.

Kuis dapat dalam bentuk media yang bermacam-macam seperti catatan

cetak, alat ataupun dalam bentuk kegiatan. Ketika membuat sebuah kuis yang

ditujukan untuk lebih mengasah pengetahuan siswa, tentunya menginginkan kuis

tersebut dapat menarik perhatian siswa dan memberikan pengaruh yang efektif

bagi siswa. Kuis dapat dimainkan tidak hanya dalam ruang kelas, tetapi juga

secara individu di rumah.

Kuis sebagai salah satu bentuk metode permainan dapat digunakan untuk

mewadahi keinginan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran karena di dalam

program pertunjukan kuis terdapat dua unsur yang baik untuk memfasilitasi

pembelajaran, yaitu belajar dan bermain. Dengan metode permainan siswa dapat

30

Arsyad, op.cit., h. 100

Page 33: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

19

belajar dan guru dapat mengajar dengan situasi yang menyenangkan tanpa harus

mengorbankan tujuan yang ingin dicapai. Tentu saja permainan yang dipilih juga

harus sesuai dengan materi pembelajaran yang akan diajarkan.

Kuis interaktif dapat digolongkan menjadi media berbantuan komputer

karena dalam proses penggunaannya dibutuhkan komputer. Kuis interaktif

merupakan sebuah aplikasi yang berisi materi pelajaran dalam bentuk soal atau

pertanyaan mengenai materi pembelajaran secara mandiri.31

Nikmatu dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa kuis interaktif

berbantuan komputer sangat efektif digunakan dalam proses belajar siswa, karena

kuis interaktif ini sangat mudah dimengerti dan bisa digunakan dimanapun. Teks

dalam kuis interaktif mudah dipahami dan sesuai dengan kemampuan siswa.

Selain itu, teks dan latihan soal-soal dalam kuis interaktif dapat membantu siswa

dalam memahami materi pelajaran. Secara umum kuis interaktif, bagus dan

praktis digunakan dalam proses pembelajaran.32

Kuis interaktif bertujuan untuk menguji seseorang yang mencakup dimensi

pengetahuan, keterampilan, dan pendidikan yang disertai dengan kecerdasan,

kecermatan, ketepatan waktu, dan jawaban. Kuis dapat menambah wawasan dan

meningkatkan kemampuan siswa tentang materi pelajaran yang saat itu sedang

dipelajarinya. Kuis juga dapat merangsang siswa untuk belajar. Kuis memiliki tiga

kelebihan yaitu:33

1) Pengetahuan yang diperoleh siswa dari hasil belajar akan dapat diingat lebih

lama.

31

Siti Aniqotunnisa, “Pengembangan Media Pembelajaran Kuis Interaktif Nahwu Berbasis

Macromedia Flash 8 Sebagai Sumber Belajar Mandiri di Madrasah Tsanawiyah Ibnul Qoyyim

Putra Kelas Vii”, Skripsi pada Universitas Islam Negeri Kalijaga, Yogyakarta, 2013, H. 13, Tidak

Dipublikasikan. 32

Nikmatu Rohma, “Pengembangan Media Pembelajaran Kuis Interaktif Berbantuan

Komputer Untuk Keterampilan Membaca Bahasa Jerman Kelas Xi Ips 4 Sma Negeri 1 Dampit

Tahun Ajaran 2011/2012”, Jurnal Universitas Negeri Malang, 2012. h.. 9 33

Hermawan, “Penggunaan Pemberian Kuis Sebelum Kegiatan Pembelajaran Sebagai

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VI SDN Ngabean Kecamatan Secang

Kabupaten Magelang Tahun Ajaran 2011/2012”, Skripsi pada Universitas Kristen Satya Wacana,

Salatiga, 2012, h. 5-6, tidak dipublikasikan.

Page 34: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

20

2) Siswa berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil

inisiatif, bertanggung jawab, kreatif, tekun, giat, rajin belajar, dan berdiri

sendiri.

3) Siswa terbiasa mengisi waktu senggang dengan hal-hal yang konstruktif.

Berdasarkan uraian di atas dapat dilihat bahwa kuis interaktif bertujuan

menguji seseorang yang mencakup dimensi pengetahuan, keterampilan, dan

pendidikan yang disertai dengan kecerdasan, kecermatan, ketepatan waktu, dan

jawaban. Kuis juga dapat menambah wawasan dan meningkatkan kemampuan

siswa.

4. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia

menerima pengalaman belajarnya.34

Hasil belajar merupakan hal yang

berhubungan dengan kegiatan belajar karena kegiatan belajar merupakan proses

sedangkan hasil belajar adalah sebagi hasil yang dicapai seseorang setelah

mengalami proses belajar dengan terlebih dahulu mengadakan evaluasi dari proses

belajar yang dilakukan.

Gagne dalam bukunya Sudjana membagi lima kategori hasil belajar, yakni

(a) informasi verbal, (b) keterampilan intelektual, (c) strategi kognitif, (d) sikap

dan (e) keterampilan motoris. Tujuan pendidikan nasional saat ini menggunakan

klasifikasi hasil belajar menurut Benyamin Bloom. Benyamin Bloom

mengklasifikasikan hasil belajar menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah

afektif dan ranah psikomotorik.35

Dari ketiga ranah tersebut, ranah kognitiflah

yang sering dijadikan bahan penilaian bagi guru di sekolah karena berhubungan

langsung dengan tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan oleh

guru selama di dalam kelas.

34

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 1989), h. 22. 35

Ibid.

Page 35: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

21

a. Ranah Kognitif

Ranah Kognitif yang berkenaan dengan hasil belajar menurut taksonomi

pendidikan Bloom yang telah direvisi terdiri dari 6 dimensi yaitu: Mengingat,

Memahami, Menerapkan, Menganalisis, Mengevaluasi, Mencipta.36

1) Mengingat (C1), yaitu mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori

jangka panjang. Pengetahuan yang disampaikan dalam ingatan akan digali pada

saat dibutuhkan dengan cara mengenali dan mengingat kembali.

2) Memahami (C2), yaitu mengkonstruksi makna dari materi atau pesan-pesan

pembelajaran baik yang bersifat lisan, tulisan, ataupun grafis, yang

disampaikan melalui pengajaran, buku, atau layar komputer. Proses-proses

kognitif dalam kategori memahami adalah menafsirkan, mencontohkan,

mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan dan

menjelaskan.

3) Mengaplikasikan (C3), yaitu menerapkan atau menggunakan suatu prosedur

untuk mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan masalah. Mengeksekusi

dan mengimplementasikan merupakan kategori dari proses-proses kognitif

dalam kategori mengaplikasikan.

4) Menganalisis (C4), yaitu memecah-mecah materi jadi bagian-bagian kecil dan

menentukan bagaimana hubungan antarbagian dan antara setiap bagian dan

keseluruhan struktur atau tujuan. Proses-proses kognitif dalam kategori

menganalisis meliputi membedakan, mengorganisasi, mengatribusikan.

5) Mengevaluasi (C5), yaitu membuat keputusan berdasarkan kriteria dan

standard. Kategori mengevaluasi mencakup proses-proses kognitif memeriksa

dan mengkritik.

6) Mencipta (C6), yaitu memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu

yang baru dan koheren atau untuk membuat suatu produk yang orisinil.

Mencipta melibatkan proses menyusun elemen-elemen jadi sebuah keseluruhan

yang koheren atau fungsional. Kategori mencipta meliputi tiga proses kognitif,

diantaranya merumuskan, merencanakan dan memproduksi.

36

Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl (eds), Kerangka Landasan Untuk

Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2010), Cet. 1, h.99-128.

Page 36: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

22

b. Ranah Afektif

Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Nana

Sudjana membagi ranah afektif menjadi 5 kategori, yaitu:37

1) Penerimaan (reciving), yaitu semacam kepekaan dalam menerima rangsangan

atau stimulus dari luar yang datang kepada siswa dalam bentuk masalah,

situasi, gejala, dan lain-lain. Penerimaan dibedakan menjadi kesadaran,

keinginan untuk menerima stimulus, kontrol dan seleksi gejala atau rangsangan

dari luar.

2) Jawaban (responding), yakni reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap

stimulus yang datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi, perasaan,

kepuasan dalam menjawab stimulus dari luar yang datang kepada dirinya.

3) Penilaian (valuing), berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala

atau stimulus tadi. Penilaian dibedakan menjadi kesediaan menerima nilai, latar

belakang atau pengalaman untuk menerima nilai dan kesepakatan terhadap

nilai tersebut.

4) Organisasi, yakni pengembangan nilai ke dalam satu sistem organisasi,

termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan, dan prioritas nilai

yang telah dimilikinya. Kemampuan organisasi dibedakan menjadi konsep

tentang nilai, organisasi sistem nilai, dan lain-lain.

5) Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan semua sistem nilai

yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan

tingkah lakunya. Hal ini mencakup keseluruhan nilai dan karakteristiknya.

c. Ranah Psikomotorik

Ranah psikomotorik berkaitan erat dengan keterampilan secara fisik dan

motorik. Aspek dari ranah psikomotorik terdiri dari:38

1) Persepsi, yakni menyadari stimulus, menyeleksi stimulus terarah sampai

menerjemahkannya dalam pengamatan stimulus terarah kepada kegiatan yang

ditampilkan.

37

Sudjana, op.cit., h. 30. 38

Zulfiani, Tonih Feronika dan Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 68-69.

Page 37: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

23

2) Kesiapan, berkaitan dengan kesiapan melakukan suatu kegiatan tertentu,

termasuk kesiapan mental, fisik dan emosional.

3) Respons terpimpin, meliputi kemampuan menirukan gerakan, gerakan coba-

coba dan performance yang memadai menjadi tolak ukur.

4) Mekanisme, yakni kebiasaan yang berasal dari respons yang dipelajari, gerakan

dilakukan dengan mantap, penuh keyakinan dan kemahiran.

5) Respons kompleks, berkaitan dengan gerak motorik yang memerlukan pola

gerakan yang kompleks.

6) Penyesuaian, berkaitan dengan pola gerakan yang telah berkembang dengan

baik, sehingga seseorang dapat mengubah pola gerakannya agar sesuai dengan

situasi yang dihadapinya.

7) Mencipta, yakni keterampilan tingkat tinggi dimana pada tingkatan ini

seseorang memiliki kemampuan untuk menghasilkan pola-pola gerakan baru

agar sesuai dengan situasi yang dihadapinya.

Hasil belajar dapat dikatakan tuntas apabila telah memenuhi kriteria

ketuntasan minimum yang ditetapkan oleh masing-masing guru mata pelajaran.

Hasil belajar sering dipergunakan dalam arti yang sangat luas yakni untuk

bermacam-macam aturan terdapat apa yang telah dicapai oleh siswa, misalnya

ulangan harian, tugas-tugas pekerjaan rumah, tes lisan yang dilakukan selama

pelajaran berlangsung, tes akhir catur wulan dan sebagainya.

Hasil belajar merupakan bagian akhir dari proses pembelajaran dimana akan

menjadi tolak ukur bagi guru dan peserta didik, untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

5. Kajian Materi Subjek

a. Peta Konsep Suhu dan Kalor

Konsep suhu dan kalor dimulai dengan menjelaskan tentang suhu. Sesuatu

yang mengalir dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih

rendah disebut kalor. Adanya kalor mengakibatkan terjadinya pemuaian dan

perubahan wujud suatu benda. Kalor dapat berpindah dari satu tempat ke tempat

lain dengan cara konduksi, konveksi dan radiasi. Agar pembelajaran pada konsep

Page 38: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

24

suhu dan kalor lebih mudah dipahami, maka disajikan peta konsep dalam Gambar

2.1 berikut ini:

Gambar 2.1 Peta Konsep Suhu dan Kalor

b. Materi Konsep Suhu dan Kalor

1) Suhu dan Pemuaian

Suhu adalah ukuran mengenai panas atau dinginnya suatu zat atau benda.

Termometer adalah alat pengukur suhu. Ada empat skala termometer yang perlu

diketahui, yaitu Celcius, Reamur, Fahrenheit dan Kelvin.

Tabel 2.1 Perbandingan Skala Termometer

Celcius Reamur Fahrenheit Kelvin

Titik tetap atas 100°C 80°R 212°F 373

Titik tetap bawah 0°C 0°R 32°F 273

Rentang 100 80 180 100

Skala 5 4 9 5

Pemuaian adalah bertambah besarnya ukuran suatu benda karena kenaikan

suhu yang terjadi pada benda tersebut. Jenis-jenis pemuaian pada zat padat

ditunjukkan pada Tabel 2.2 berikut ini:

Page 39: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

25

Tabel 2.2 Jenis-jenis Pemuaian pada Zat Padat

Jenis Pemuaian Pertambahan Ukuran Ukuran Akhir

Muai panjang ( ) Muai luas ( ) Muai volume ( )

Keterangan: L = panjang akhir (m)

L0 = panjang mula-mula (m)

α = koefisien muai panjang (/°C-1

atau /K-1

)

A = luas akhir (m2)

A0 = luas mula-mula (m2)

β = koefisien muai luas (/°C-1

atau /K-1

)

β = 2α

V = volume akhir (m3)

V0 = volume mula-mula (m3)

= koefisien muai volume (/°C-1

atau /K-1

)

T= perubahan suhu (°C atau K)

2) Kalor

Kalor adalah bentuk energi yang diberikan oleh benda yang bersuhu tinggi

ke benda yang bersuhu rendah. Satuan kalor adalah joule atau kalori. 1 kalori =

4,184 joule. Jika sebuah benda diberi sejumlah kalor maka ada dua kemungkinan

perubahan, yaitu:

atau

Keterangan: Q = banyak kalor yang diperlukan (J)

m = massa benda (kg)

c = kalor jenis benda (J/kg°C)

C = kapasitas kalor benda (J/°C)

T= perubahan suhu (°C)

Kalor jenis didefinisikan sebagai jumlah kalor yang diperlukan untuk

menaikkan suhu 1 kg suatu zat sebesar 1 K. Sementara kapasitas kalor adalah

jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu benda sebesar 1 K.

Sebuah benda dapat berubah wujud ketika suhunya dinaikkan atau

diturunkan. Maka banyaknya kalor yang dibutuhkan saat perubahan wujud benda

dapat dihitung menggunakan rumus berikut:

Keterangan: Q = banyak kalor yang diperlukan (J)

m = massa benda (kg)

L = kalor lebur (J/kg)

Page 40: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

26

Akibat penyerapan dan pelepasan kalor, suatu zat dapat berubah wujud.

Gambar 2.2 berikut menyajikan proses perubahan wujud suatu benda.

Gambar 2.2 Perubahan wujud benda akibat pengaruh kalor

3) Azas Black

Kalor yang diberikan oleh benda yang bersuhu tinggi sama dengan kalor

yang diterima oleh benda yang bersuhu rendah.

4) Perpindahan Kalor

Ada tiga cara untuk kalor berpindah dari satu benda ke benda lain, yaitu:

a) Konduksi, yaitu perpindahan kalor tanpa disertai perpindahan zat

penghantarnya.

b) Konveksi, yaitu perpindahan kalor yang disertai perpindahan partikel-partikel

zat.

c) Radiasi, yaitu perpindahan kalor dalam bentuk pancaran gelombang

elektromagnetik

Pada Tabel 2.3 berikut, disajikan rumus-rumus untuk menghitung laju

perpindahan kalor, diantaranya yaitu:

Page 41: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

27

Tabel 2.3 Rumus-rumus Perpindahan Kalor

Perpindahan Kalor Laju Perpindahan Kalor (H) Kalor (Q)

Konduksi

Konveksi

Radiasi

Keterangan: H = laju perpindahan kalor (J/s)

Q = kalor (J)

t = waktu (s)

A= Luas permkaan benda (m2)

l = panjang benda (m)

T = suhu benda (°C atau K)

k = kokonduktivitas termal benda (W/mK)

h = koefisien konveksi (J/s m2K)

σ = tetapan Stefan-Boltzmann (5,67 x 10-8

W/m2K

4)

e = emisivitas benda

T = perubahan suhu (°C atau K)

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Beberapa hasil penelitian yang berhubungan dengan media kuis interaktif

dan pembelajaran berbantuan komputer adalah sebagai berikut:

1. Setia Utami dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Implementasi CD

Pembelajaran Kuis Interaktif Asam Basa Karya Devi Kunti Ernawati terhadap

Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa kelas XI Semester 2 SMA Muhammadiyah

3 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012”, hasil penelitian menunjukkan bahwa

penggunaan media pembelajaran kuis interaktif ini dapat meningkatkan

motivasi dan prestasi belajar peserta didik. Hasil uji t tersebut menunjukkan

adanya perbedaan motivasi dan prestasi belajar yang signifikan antara peserta

didik yang menggunakan CD pembelajaran kuis interaktif dengan peserta didik

yang tanpa menggunakan CD pembelajaran kuis interaktif.39

39

Setia Utami, “Pengaruh Implementasi CD Pembelajaran Kuis Interaktif Asam Basa

Karya Devi Kunti Ernawati Terhadap Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa kelas XI Semester 2

SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012”, Skripsi pada UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta, Yogyakarta, 2012, h. 60, tidak dipublikasikan.

Page 42: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

28

2. Nikmatu dalam penelitiannya yang berjudul “Pengembangan Media

Pembelajaran Kuis Interaktif Berbantuan Komputer untuk Keterampilan

Membaca Bahasa Jerman Kelas XI IPS 4 SMA Negeri 1 Dampit Tahun Ajaran

2011/2012” menyimpulkan bahwa kuis interaktif berbantuan komputer sangat

efektif digunakan dalam proses belajar siswa, karena kuis interaktif ini sangat

mudah dimengerti dan bisa digunakan dimanapun. Teks dalam kuis interaktif

mudah dipahami dan sesuai dengan kemampuan siswa. Selain itu, teks dan

latihan soal-soal dalam kuis interaktif dapat membantu siswa dalam memahami

materi pelajaran.40

3. Penelitian yang berjudul “Pengembangan Media Kuis Interaktif Menggunakan

Macromedia Flash Ditinjau dari Pemahaman Konsep Fisika pada Pokok

Bahasan Cahaya” yang dilakukan oleh Tri Haryosso dan Supriyadi

menyatakan bahwa penggunaan media kuis interaktif menghasilkan

pemahaman konsep fisika yang lebih baik dibandingkan dengan peserta didik

yang tidak menggunakan kuis interaktif. Hal ini dilihat dari rata-rata nilai

posttest kelas eksperimen sebesar 84,0 sementara rata-rata posttest kelas

kontrol sebesar 76,8.41

4. Gilang Sunu A.P. dan Sutirman dalam penelitian yang berjudul “Dampak

Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbantuan Komputer dan Metode

Mengajar Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa” menyimpulkan bahwa

terdapat dampak positif dan signifikan antara pemanfaatan media pembelajaran

berbantuan komputer dan metode mengajar guru terhadap prestasi belajar

siswa kelas X AP di SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta.42

5. Penelitian yang berjudul “Minat dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran

Matematika Menggunakan Media Berbantuan Komputer pada Materi Bola”

40

Nikmatu Rohma, “Pengembangan Media Pembelajaran Kuis Interaktif Berbantuan

Komputer Untuk Keterampilan Membaca Bahasa Jerman Kelas Xi Ips 4 Sma Negeri 1 Dampit

Tahun Ajaran 2011/2012”, Jurnal Universitas Negeri Malang, 2012, h. 9-10. 41

Tri Haryosso dan Supriyadi, “Pengembangan Media Kuis Interaktif Menggunakan

Macromedia Flash Ditinjau Dari Pemahaman Konsep Fisika Pada Pokok Bahasan Cahaya”,

Jurnal Universitas Negeri Yogyakarta, Vol. 2, 2013, h. 5. 42

Gilang Sunu A.P. dan Sutirman, “Dampak Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbantuan

Komputer Dan Metode Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa”, Jurnal P. ADP

Universitas Negeri Yogyakarta , Vol. 2, 2013, h. 6.

Page 43: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

29

oleh Debby Dwi Susanti dan Siti Khabibah menunjukkan bahwa minat dan

hasil belajar siswa terhadap pembelajaran matematika mengalami peningkatan

setelah menerima pembelajaran menggunakan media berbantuan komputer.

77,14% siswa mengalami peningkatan minat belajar dan termasuk dalam

kategori tinggi. Perbandingan hasil belajar kelas eksperimen dengan kelas

kontrol menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi

dibandingkan dengan hasil belajar siswa kelas kontrol. Rata-rata posttest kelas

eksperimen yaitu sebesar 88,91, sedangkan rata-rata posttest kelas kontrol yaitu

sebesar 83,49.43

6. Sujit Pal dan Sibananda Sana dalam penelitian yang berjudul “Influence of

Interactive Multimedia Courseware: a Case Study among the Students of

Physical Science of Class VIII”, menyimpulkan bahwa pembelajaran

menggunakan multimedia interaktif berbantuan komputer dalam proses

pembelajaran dapat membuat pembelajaran lebih menarik, menstimulus, dan

interaktif dari pada pembelajaran tradisional dengan hanya menggunakan

media kapur tulis dan metode ceramah.44

C. Kerangka Berpikir

Fisika merupakan salah satu pelajaran yang memuat banyak konsep yang

bersifat abstrak. Untuk belajar fisika bukan hanya sekedar tahu matematika, tetapi

lebih jauh peserta didik diharapkan mampu memahami konsep yang terkandung di

dalamnya, menuliskannya ke dalam simbol-simbol fisis, memahami permasalahan

serta menyelesaikannya secara matematis. Selain konsep fisika yang abstrak,

kebanyakan guru dalam pembelajaran fisika di kelas masih menggunakan metode

konvensional dan tidak bervariasi. Hal ini menyebabkan siswa menjadi bosan,

kurang antusias mengikuti pembelajaran dan respon siswa terhadap penjelasan

43

Debby Dwi Susanti dan Siti Khabibah, “Minat Dan Hasil Belajar Siswa Dalam

Pembelajaran Matematika Menggunakan Media Berbantuan Komputer Pada Materi Bola”, Jurnal

FMIPA Unesa, h. 3. 44

Sujit Pal dan Sibananda Sana dalam penelitian yang berjudul “Influence of Interactive

Multimedia Courseware: a Case Study among the Students of Physical Science of Class VIII”,

Bhatter College Journal of Multidisciplinary Studies,Vol. II, 2012, H. 85.

Page 44: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

30

dan pertanyaan guru menjadi kurang. Permasalahan tesebut mengakibatkan

pemerolehan hasil belajar fisika menjadi rendah.

Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut, maka diperlukan

variasi metode pembelajaran dan media pembelajaran yang menarik, yang dapat

meningkatkan semangat belajar siswa. Media yang menarik akan meminimalisir

rasa jenuh siswa dalam belajar serta dapat mengaktifkan siswa, sehingga kegiatan

belajar mengajar menjadi lebih interaktif. Salah satu media yang dapat digunakan

untuk menunjang proses pembelajaran adalah kuis interaktif. Kuis interaktif

adalah media pembelajaran yang terdiri dari latihan soal. Kuis interaktif

digolongkan menjadi media berbantuan komputer karena untuk menjalankannya

diperlukan komputer.

Konsep yang akan diterapkan dengan kuis interaktif ini adalah suhu dan

kalor. Konsep suhu dan kalor akan disajikan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan

berupa kuis. Kuis yang dimaksud berisi soal yang didalamnya disajikan dua

pilihan jawaban. Selain itu, disajikan pula pembahasan secara terperinci dari dua

pilihan jawaban tersebut. Dari pembahasan yang disajikan itu, siswa akan

mengetahui informasi-informasi bermakna yang berkaitan dengan konsep suhu

dan kalor. Dengan kuis ini siswa tidak merasa bahwa dirinya sedang mengerjakan

soal, sehingga membuat siswa menjadi betah belajar. Betah belajar inilah yang

membuat siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik, sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya pada konsep suhu dan kalor.

Kerangka berpikir penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.3 berikut ini

Page 45: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

31

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir

D. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan kerangka pikir dan deskripsi teoritis yang telah dikemukakan,

maka rumusan hipotesis penelitian ini adalah terdapat pengaruh media kuis

interaktif berbantuan komputer terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep

suhu dan kalor.

Fisika merupakan salah satu pelajaran yang

memuat konsep abstrak

Guru masih menggunakan metode konvensional dan

tidak bervariasi dalam mengajar fisika di kelas

Hasil belajar fisika siswa rendah

Diperlukan media pembelajaran yang

menarik

Media pembelajaran berbantuan komputer

Media kuis interaktif Pembelajaran fisika

menjadi lebih menarik

Hasil belajar fisika siswa meningkat

Page 46: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA AL-HASRA yang berlokasi di Jl. Raya

Ciputat Parung KM. 24, Bojongsari - Depok. Pengambilan data dilakukan pada

semester genap bulan April - Mei 2015 Tahun Ajaran 2014/2015.

B. Metode Penelitian

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

eksperimen. Kuasi eksperimen adalah jenis penelitian yang mempunyai kelompok

kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol pengaruh

berbagai faktor lain yang tidak termasuk perlakuan.45

Hal ini dikarenakan sampel

penelitian adalah siswa yang tidak memungkinkan peneliti melakukan

pengontrolan penuh.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah Non-equivalent control group

design. Desain ini dilakukan pada dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol yang tidak dipilih secara random.46

Kedua kelompok dipilih

berdasarkan pertimbangan tertentu agar kedua kelompok memiliki homogenitas

yang relatif sama. Sebelum diberikan perlakuan, pada kedua kelompok dilakukan

pretest untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dasar siswa pada konsep yang

bersangkutan yaitu konsep suhu dan kalor. Selanjutnya, keduanya diberikan

perlakuan yang berbeda, yaitu kelompok eksperimen akan diberikan perlakuan

pembelajaran menggunakan media kuis interaktif berbantuan komputer, dan

kelompok kontrol diberikan perlakuan pembelajaran secara konvensional. Setelah

diberikan perlakuan, pada kedua kelompok akan dilakukan posttest untuk

45

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2014), cet. ke-19, h. 114. 46

Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif Edisi Revisi,

(Jakarta:Rajawali Pers, 2012), h. 102-103.

Page 47: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

33

mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa pada konsep suhu dan kalor. Desain

penelitian ini dapat dilihat dalam rancangan sebagai berikut:47

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen O1 Xe O2

kontrol O1 Xk O2

Keterangan:

O1 : Tes awal (pretest) sebelum perlakuan

O2 : Tes akhir (posttest) setelah perlakuan

Xe : Perlakuan dengan menggunakan media kuis interaktif berbantuan komputer

Xk : Perlakuan dengan cara konvensional

D. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.48

Populasi pada penelitian ini

adalah seluruh siswa di SMA AL-HASRA. Sampel adalah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti.49

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIA 1

sebagai kelompok eksperimen dan X MIA 3 sebagai kelompok kontrol. Teknik

pemilihan sampel yang akan digunakan pada penelitian ini adalah purposive

sampling, yaitu teknik pengambilan sampel bukan didasarkan atas strata, random

atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu.50

E. Variabel Penelitian

Variabel penelitian yaitu suatu atribut yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari.51

Dalam penelitian ini terdapat dua

variabel yaitu variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent).

Variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah:

Variabel Bebas (X) : Media kuis interaktif berbantuan komputer

Variabel Terikat (Y) : Hasil belajar pada konsep suhu dan kalor.

47

Ibid, h. 105. 48

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,(Jakarta: Rineka

Cipta, 2010), h. 173. 49

Ibid. h. 174 50

Ibid. h. 183 51

Sugiyono, op. cit., h.60

Page 48: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

34

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian berupa tes

dengan instrumen berupa soal tes objektif tipe pilihan ganda, dan nontes berupa

angket.

Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data

Sumber Data Jenis Data

Teknik

Pengumpulan

Data

Instrumen

Kelas

eksperimen

dan kontrol

Hasil belajar siswa sebelum

diterapkan dengan media kuis

interaktif berbantuan komputer

pada kelas eksperimen dan

pembelajaran konvensional

pada kelas kontrol

Melakukan

tes awal

(pretest)

Butir soal

pilihan ganda

Kelas

eksperimen

dan kontrol

Hasil belajar siswa setelah

diterapkan dengan media kuis

interaktif berbantuan komputer

pada kelas eksperimen dan

pembelajaran konvensional

pada kelas kontrol

Melakukan

tes akhir

(posttest)

Butir soal

pilihan ganda

Kelas

eksperimen

Respon siswa terhadap

penggunaan media

Memberikan

angket Angket

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur variabel

penelitian.52

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian adalah instrumen

tes dan nontes.

1. Instrumen Tes

Instrumen tes berupa soal tes objektif tipe pilihan ganda. Tes digunakan

untuk mengukur hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Instrumen tes ini

mencakup ranah kognitif pada aspek pengetahuan (C1) sampai analisis (C4). Tes

hasil belajar ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum perlakuan (pretest)

dan sesudah perlakuan (posttest) yang diberikan pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Kisi-kisi instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat

pada Tabel 3.3 berikut ini:

52

Ibid,.h. 148

Page 49: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

35

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Tes

Kompetensi

Dasar Konsep Indikator

Aspek Kognitif Jumlah

Soal C1 C2 C3 C4

Menganalisis

pengaruh

kalor

terhadap

suatu zat

Suhu dan

Termometer

Menjelaskan

konsep suhu dan

kalor

1*,

3* 2* 3

Menghitung

konversi skala

thermometer

4*,

5, 6 7* 4

Pemuaian Menjelaskan

konsep

pemuaian

10*,

11

8*,

9 4

Menghitung

besarnya muai

panjang, muai

luas dan muai

volume

12*,

14*,

15

13* 4

Menganalisis

pengaruh

kalor

terhadap

suatu zat

Kalor dan

perubahan

wujud

Menganalisis

pengaruh kalor

terhadap suhu

dan wujud

benda

17* 16 18*,

21

19*,

20*,

22*

7

Menjelaskan

peristiwa

perubahan

wujud dan

karakteristiknya

serta

memberikan

contohnya

dalam

kehidupan

sehari-hari

24*,

25 23* 3

Melakukan

analisis

kuantitatif

tentang

perubahan

wujud

26 27*,

28 3

Menganalisis

cara

perpindahan

kalor

Perpindahan

kalor secara

konduksi,

konveksi

dan radiasi

Membedakan

peristiwa

perpindahan

kalor secara

konduksi,

konveksi dan

Radiasi

35*

34*,

36*,

37

4

Menghitung laju

perpindahan

kalor secara

konduksi,

38*,

39*,

40

3

Page 50: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

36

konveksi dan

radiasi

Menerapkan

Asas Black

dalam

pemecahan

masalah

Asas Black

Menerapkan

Asas Black

dalam peristiwa

perubahan kalor

29 30*,

31*

32,

33 5

Jumlah 9 8 14 9 40

Persentase 22,5

%

20

%

35

%

22,5

% 100%

Keterangan : * = butir soal yang valid

Berdasarkan Tabel 3.3 terlihat bahwa terdapat 25 butir soal yang valid.

Butir soal yang valid pada ranah kognitif C1 sebanyak 6 soal, pada ranah kognitif

C2 sebanyak 5 soal, pada ranah kognitif C3 sebanyak 8 soal dan pada ranah

kognitif C4 sebanyak 6 soal. Tabel kisi-kisi instrumen tes yang valid terdapat pada

lampiran B.4.

2. Instrumen Nontes

Nontes yang digunakan pada penelitian ini berupa angket. Angket

(kuesioner) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

menjawabnya. Angket dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau

terbuka.53

Penelitian ini menggunakan angket untuk mengetahui respon siswa

mengenai penggunaan media kuis interaktif berbantuan komputer dalam

pembelajaran fisika konsep suhu dan kalor. Angket yang digunakan dalam

penelitian ini adalah model angket skala Likert, dimana siswa menjawab

pertanyaan-pertanyaan dengan pilihan Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju

(TS), Setuju (S) dan Sangat Setuju (SS). Kisi-kisi instrumen nontes yang

digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut ini:

53

Ibid. h. 199

Page 51: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

37

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Nontes

No. Indikator Angket Media Kuis Interaktif

Jumlah Soal Positif Negatif

1.

Penggunaan media kuis

interaktif dalam proses

pembelajaran

1,2 3,4 4

2.

Penyajian materi suhu dan

kalor pada pembahasan kuis

interaktif

5 6 2

3. Penggunaan animasi pada

media kuis interaktif 7, 9 8, 10 4

4. Penjelasan rumus dalam

media kuis interaktif 11 12 2

Jumlah Pernyataan 6 6 12

H. Kalibrasi Instrumen

Kalibrasi instrumen dilakukan untuk mengetahui kualitas instrumen yang

digunakan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini harus memenuhi

kriteria kelayakan.

1. Kalibrasi Instrumen Tes

Sebelum diberikan pada sempel, instrumen tes diuji terlebih dahulu pada

siswa kelas XI MIA 2 SMA AL-HASRA. Uji coba ini dimaksudkan untuk

mengetahui kualitas dari setiap soal. Berikut ini adalah pengujian berkaitan

dengan kriteria yang harus dipenuhi oleh instrumen tes dalam penelitian:

a. Uji Validitas

Sebuah instrumen dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur sesuatu

yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data yang diteliti dengan tepat.

Pengujian validitas butir soal dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi

antara skor butir soal dengan skor total tes. Soal dianggap valid jika skor butir

soal tersebut memiliki koefisien korelasi signifikan dengan skor total tes. Skor

butir soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah skor dikotomi karena

bentuk tes yang digunakan adalah tes objektif. Sehingga uji validitas yang

Page 52: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

38

digunakan adalah dengan menggunakan rumus koefisien korelasi biserial, yaitu

sebagai berikut54

:

Keterangan:

𝑏𝑖 = Koefisien korelasi biserial

Mp = Rata-rata skor subjek menjawab benar bagi item yang dicari validitasnya

= Rata-rata skor total semua responden

Sdt = Standar deviasi skor total semua responden

p = Proporsi siswa yang menjawaban benar

(

)

q = Proporsi siswa yang menjawab salah ( = 1 – )

Interpretasi nilai koefisien korelasi yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel

3.5 berikut55

:

Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 – 1.00 Sangat tinggi

0.60 – 0.79 Tinggi

0.40 – 0.59 Cukup

0.20 – 0.39 Rendah

0.00 – 0.19 Sangat rendah (tidak valid)

Hasil uji validitas instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.6 di bawah ini:

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes

Statistik Butir Soal

Jumlah Soal 40

Jumlah Siswa 38

Nomor Soal yang Valid 1, 2, 3, 4, 7, 8, 10, 12, 13, 14, 17, 18, 19, 20,

22, 23, 24, 27, 30, 31, 34, 35, 36, 38, 39

Jumlah Soal yang Valid 25

Persentase Soal yang Valid 62,5%

54

Arikunto, op.cit., h. 326 55

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),

Cet. 10, h. 75.

Page 53: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

39

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat

dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi apabila tes tersebut dapat

memberikan hasil yang tetap.56

Uji reliabilitas ini dilakukan untuk memperoleh

data yang dipercaya. Koefisien reliabilitas dihitung dengan menggunakan KR-20,

yaitu sebagai berikut57

:

(

)(

)

Keterangan:

= Koefisien reliabilitas tes.

n = Banyaknya item pertanyaan

p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = Proporsi subjek yang menjawab item salah (q =1 - p)

Σpq = Jumlah hasil perkalian p dan q

S2 = standar deviasi dari tes

Jika instrumen ini reliabel, maka dilihat kriteria penafsiran indeks

reliabilitas pada Tabel 3.7 sebagai berikut:

Tabel 3.7 Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen

Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas

0,70 ≤ r11< 1,00 Tinggi

0,50≤ r11< 0,70 Sedang

0,00≤ r11< 0,50 Rendah

Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh bahwa nilai reliabilitas

instrumen tes ini adalah 0,81. Nilai ini termasuk ke dalam kriteria tinggi, sehingga

dapat disimpulkan bahwa instrumen tes ini layak digunakan dalam penelitian.

c. Analisis Tingkat Kesukaran

Bermutu atau tidaknya butir-butir item tes hasil belajar dapat diketahui dari

tingkat kesukaran yang dimiliki oleh masing-masing butir item tersebut. Tingkat

kesukaran suatu butir soal adalah proporsi dari keseluruhan siswa yang menjawab

56

Ibid., h. 86. 57

Ibid., h. 100.

Page 54: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

40

benar pada butir soal tersebut. Tingkat kesukaran dapat diperoleh dengan

persamaan sebagai berikut58

:

Keterangan:

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

Js = Jumlah seluruh siswa

Interpretasi yang lebih rinci mengenai nilai-nilai tingkat kesukaran sebagai

berikut:59

Tabel 3.8 Interpretasi Tingkat Kesukaran

Nilai P Tingkat Kesukaran

0,00<P ≤ 0,30 Sukar

0,30<P ≤ 0,70 Sedang

0,70<P < 1,00 Mudah

Hasil perhitungan tingkat kesukaran instrumen tes dapat dilihat pada Tabel

3.9 berikut ini:

Tabel 3.9 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Instrumen Tes

Tingkat

Kesukaran

Butir Soal

Jumlah Soal Persentase

Mudah 8 20%

Sedang 19 47,5%

Sukar 13 32,5%

Jumlah 40 100%

d. Analisis Daya Pembeda

Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang pandai

(berkemampuan rendah).60

Uji coba soal dilakukan terhadap jumlah sampel yang

akan diteliti, sehingga kelompok atas dan kelompok bawah diperoleh dengan

58

Ibid,. h. 208 59

Ibid., h. 210 60

Ibid., h. 211

Page 55: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

41

membagi dua jumlah siswa sama besar. Persamaan daya pembeda soal sebagai

berikut61

:

Keterangan:

D = daya pembeda

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

JA = banyaknya peserta kelompok atas

JB = banyaknya peserta kelompok bawah

Penentuan kategori tingkat kesukaran suatu butir soal didasarkan pada

kriteria berikut:62

Tabel 3.10 Interpretasi Daya Pembeda Soal

Nilai DP Interpretasi Daya

Pembeda Soal

0,71 – 1,00 Sangt Baik

0,41 – 0,70 Baik

0,21 – 0,40 Cukup

0,00 – 0,20 Buruk

Negatif Drop

Hasil uji daya pembeda instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.11 berikut

ini:

Tabel 3.11 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes

Kriteria Daya

Pembeda Soal

Butir Soal

Jumlah Soal Persentase

Drop 8 20%

Buruk 4 10%

Cukup 3 7,5%

Baik 14 35%

Sangat Baik 11 27,5%

Jumlah 40 100%

2. Kalibrasi Instrumen Nontes

Pengujian kelayakan instrumen nontes dilakukan dengan pertimbangan para

ahli. Pertimbangan tersebut berhubungan dengan validitas isi yang berkaitan

61

Ibid., h. 213 62

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013),

Ed.2.Cet. 2, h.. 232.

Page 56: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

42

dengan butir-butir pernyataan yang terdapat pada lembar angket yang ada pada

Tabel 3.12 berikut ini:

Tabel 3.12 Uji Validitas Instrumen Nontes

No Aspek yang diuji Kriteria

Baik Cukup Kurang

1. Pengembangan indikator dari setiap tahap

pembelajaran

2. Keterwakilan semua tahap pembelajaran

oleh setiap indikator yang dikembangkan

3. Penskoran terhadap tiap-tiap indikator

4. Pemilihan kata dan kalimat dalam

pengembangna indikator

5. Kejelasan dan keefektifan bahasa yang

digunakan

Saran:

………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………….

I. Teknik Analisis Data

Setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul, maka

data-data tersebut kemudian dianalisis. Kegiatan dalam analisis data adalah

mengelompokkan data, mentabulasi data, menyajikan data tiap variabel yang

diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan

melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.63

Dalam

penelitian ini terdapat data tes dan nontes yang harus dianalisis.

1. Analisis Data Tes

Analisis data tes, dilakukan melalui dua tahapan, yaitu uji prasyarat analisis

dan uji hipotesis.

a. Uji Prasyarat Analisis

Sebelum penelitian dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat

terhadap instrumen yang akan digunakan dalam penelitian. Pengujian ini meliputi

uji normalitas dan uji homogenitas.

63

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2014), cet. ke-19,h. 207

Page 57: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

43

1) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti

berdistribusi normal atau tidak. Teknik yang digunakan untuk menguji normalitas

dalam penelitian adalah uji Lilliefors dengan rumus sebagai berikut:64

( ) ( )

Keterangan:

Lo = Harga mutlak terbesar

F(Zi) = Peluang angka baku

S(Zi) = Proporsi angka baku

Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

a) Urutkan data sampel dari yang terkecil hingga yang terbesar

b) Tentukan nilai Zi dari tiap-tiap data dengan menggunakan rumus:

𝑖

Keterangan :

Zi = Skor baku

Xi = Data yang diperoleh

= Nilai rata-rata

SD = Standar deviasi

c) Tentukan nilai Ztabel berdasarkan nilai Zi.

d) Tentukan nilai F(Zi) berdasarkan Ztabel.

Jika Zi negatif (-), maka 0,5 – Ztabel

Jika Zi positif (+), maka 0,5 + Ztabel

e) Tentukan nilai S(Zi) dengan rumus :

( )

f) Hitung selisih F(Zi) – S(Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.

g) Ambil data terbesar diantara harga-harga mutlak tersebut ini kita namakan L0

h) Memberikan interpretasi L0, dengan membandingkan dengan Lt. Lt adalah

harga yang diambil dari tabel harga kritis Uji Liliefors.

64 Sudjana, Metode Statistik (Bandung: Tarsito, 2005), h. 466.

Page 58: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

44

Mengambil kesimpulan berdasarkan harga L0 dan Lt yang telah didapat.

apabila Lhitung ≤ Ltabel, maka Ho diterima atau data berdistribusi normal. Dan

apabila Lhitung > Ltabel, maka Ho ditolak atau data tidak berdistribusi normal.

2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui kesamaan antara dua

keadaan atau populasi. Homogenitas dilakukan dengan melihat keadaan

kehomogenan populasi. Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut65

:

1) Menentukan varians

2) Menghitung nilai F:

dengan

(∑ )

( )

Keterangan:

F = koefisien F tes

V1 = varians besar

V2 = varians kecil

S1 = deviasi standar data varians besar

S2 = deviasi standar data varians kecil

Penentuan kategori uji homogenitas berdasarkan uji Fisher didasarkan pada

kriteria pengujian uji F sebagai berikut:

1) Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak (data memiliki varians

homogen).

2) Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak (data tidak memiliki

varians homogen)

b. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh media kuis interaktif

berbantuan komputer terhadap hasil belajar siswa. Uji hipotesis pada penelitian ini

65

Ibid,. hal 249.

Page 59: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

45

adalah t-test. Terdapat beberapa rumus t-test yang digunakan untuk pengujian,

diantaranya:

1) Data terdistribusi normal dan homogen

Untuk data terdistribusi normal dan homogen, maka pengujian hipotesis

dengan analisis tes statistik parametrik. Secara matematis dirumuskan sebagai

berikut:66

dengan, √( )

( )

Keterangan:

= rata-rata data kelompok eksperimen

= rata-rata data kelompok kontrol

s = nilai standar deviasi gabungan data kelompok eksperimen dan kontrol

n1 = jumlah data kelompok eksperimen

n2 = jumlah data kelompok kontrol

2) Data terdistribusi normal dan tidak homogen

Untuk data terdistribusi normal dan tidak homogen, maka pengujian

hipotesis dengan analisis tes statistik nonparametrik. Secara matematis

dirumuskan sebagai berikut:67

Keterangan:

= rata-rata data kelompok eksperimen

= rata-rata data kelompok kontrol

S12 = varians kelompok eksperimen

S22 = varians kelompok kontrol

n1 = jumlah data kelompok eksperimen

n2 = jumlah data kelompok control

Penentuan kriteria uji hipotesis didasarkan pada Tabel 3.13 berikut:

66

Ibid., h. 239. 67

Ibid., h. 241.

Page 60: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

46

Tabel 3.13 Kategori Uji Hipotesis (Uji t)

Rentang nilai t Kategori

thitung > ttabel Ha diterima dan H0 ditolak

thitung < ttabel Ho diterima dan Ha ditolak

c. Uji N-Gain

Untuk melihat peningkatan pretest ke posttest di setiap ranah kognitif, maka

dilakukan uji N-Gain (normalized gain). Nilai N-Gain ini dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑖

𝑖

Dengan kategori perolehan sebagai berikut:

Tabel 3.14 Tabel Kategori Nilai N-Gain

Nilai N-Gain Kategori

G > 0,7 Tinggi

0,3 ≤ G ≤ 0,7 Sedang

G < 0,3 Rendah

2. Analisis Data Nontes

Dalam penelitian ini, analisis data nontes digunakan untuk mengetahui

seberapa besar respon siswa terhadap penggunaan media kuis interaktif

berbantuan komputer. Skala likert pada penelitian ini terdiri dari empat skala,

yaitu skala 1 sampai 4.68

Peneliti menyimpulkan makna setiap alternatif jawaban

pada Tabel 3.15 berikut ini:

Tabel 3.15 Penskoran Alternatif Jawaban Pernyataan Angket

Jawaban

Nilai

Pernyataan

Positif

Pernyataan

Negatif

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4

Tidak Setuju (TS) 2 3

Setuju (S) 3 2

Sangat Setuju (SS) 4 1

68

Eko Putro Widyoko, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka

Belajar, 2012), h. 105.

Page 61: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

47

Selanjutnya, data dari hasil perolehan skor angket diolah dalam bentuk

presentase dengan menggunakan rumus:69

𝑖 𝑖 𝑖

𝑖

𝑖

Kemudian presentase yang didapat dikategorikan sesuai interpretasi pada

kategori yang ada pada Tabel 3.16 berikut:70

Tabel 3.16 Kriteria Penilaian Angket

Nilai Keterangan

0 - 20% Sangat Kurang

21% - 40% Kurang

41% - 60% Cukup

61% - 80% Baik

81% - 100% Sangat Baik

J. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik yang digunakan adalah sebagai berikut:

Keterangan:

H0 = Hipotesis nol (Tidak terdapat pengaruh media kuis interaktif berbantuan

komputer terhadap hasil belajar sisiwa pada konsep suhu dan kalor

Ha = Hipotesis alternatif (Terdapat pengaruh media kuis interaktif berbantuan

komputer terhadap hasil belajar sisiwa pada konsep suhu dan kalor

μE = Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan media kuis interaktif

μK = Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang belajar secara konvensional

69

Ibid., 137. 70

Piet A. Sahartian, Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,

2008), h. 60.

Page 62: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

48

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada subbab ini akan diuraikan mengenai gambaran umum dari data yang

telah diperoleh. Data-data yang dideskripsikan merupakan data hasil pretest dan

posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen, serta hasil angket dari kelas

eksperimen.

1. Hasil Pretest

Hasil pretest yang diperoleh dari kelas X MIA 1 sebagai kelas eksperimen

dan X MIA 3 sebagai kelas kontrol sebelum diberikan perlakuan pada penelitian

ini disajikan dalam bentuk diagram pada Gambar 4.1 berikut ini.

Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen

Perhitungan untuk menentukan tabel distribusi frekuensi di atas terdapat pada

lampiran C.1.

Pada Gambar 4.1 terlihat bahwa nilai pretest antara kelas eksperimen

maupun kelas kontrol secara umum terlihat jauh berbeda. Perbedaan terlihat jelas

pada perolehan di setiap rentang nilai. Pada rentang nilai 12 sampai 27, tidak ada

siswa yang memperoleh nilai pada rentang tersebut di kelas kontrol, sementara

pada kelas ekperimen terdapat 8 orang siswa yang memperoleh nilai di rentang

tersebut. Pada rentang nilai 28 sampai 35 terdapat 5 orang siswa di kelas kontrol

dan 13 orang siswa di kelas eksperimen yang memperoleh nilai pada rentang

0

2

4

6

8

10

12

14

12-19 20-27 28-35 36-43 44-51 52-59 60-67

0 0

5

13

9

2 1 1

7

13

8

1 0 0

Ban

yak

Sisw

a

Rentang NIlai kelas kontrol kelas eksperimen

Page 63: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

49

tersebut. Selanjutnya pada rentang nilai 36 sampai 43 di kelas kontrol terdapat 13

orang siswa yang memperoleh nilai pada rentang tersebut, sementara di kelas

eksperimen terdapat 8 orang siswa yang memperoleh pada rentang tersbut. Jumlah

siswa yang memperoleh nilai pada rentang 44 sampai 51 di kelas kontrol

sebanyak 9 orang dan pada kelas eksperimen yang memperoleh nilai pada rentang

tersebut sebanyak 1 orang. Terdapat 2 orang siswa di kelas kontrol yang

memperoleh nilai antara 52 sampai 59, sementara di kelas eksperimen tidak ada

siswa yang memperoleh nilai pada rentang tersebut. Pada interval terakhir, yaitu

60 sampai 67 terdapat 1 orang siswa di kelas kontrol yang memperoleh nilai pada

rentang tersebut sementara di kelas eksperimen tidak ada siswa yang memperoleh

nilai pada rentang nilai tersebut.

Berdasarkan perhitungan-perhitungan statistik, maka diperoleh beberapa

nilai pemusatan dan penyebaran data dari nilai pretest ditunjukkan pada Tabel 4.1

berikut ini.

Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen

Pemusatan dan

Penyebaran Data

Kelas

Kontrol

Kelas

Eksperimen

Nilai Terendah 32,00 12,00

Nilai Tertinggi 64,00 44,00

Mean 41,70 30,90

Median 40,50 29,50

Modus 31,50 27,29

Standar Deviasi 7,78 6,67

Berdasarkan Tabel 4.1, diketahui bahwa nilai minimum yang diperoleh

kelas kontrol sebesar 32,00 sedangkan kelas eksperimen sebesar 12,00.

Selanjutnya, nilai maksimum yang diperoleh kelas kontrol sebesar 64,00 dan kelas

eksperimen sebesar 44,00. Nilai rata-rata (mean) pada kelas kontrol dan

eksperimen tidak berbeda jauh yaitu 41,70 dan 30,90. Nilai tengah (median) yang

diperoleh kelas kontrol adalah 40,50, sementara pada kelas eksperimen sebesar

29,50. Nilai yang paling banyak muncul (modus) pada kelas kontrol sebesar 31,50

sementara pada kelas eksperimen adalah 27,29. Untuk standar deviasi yang

diperoleh kelas kontrol adalah 7,78, sedangkan kelas ekperimen adalah 6,67.

Page 64: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

50

2. Hasil Posttest

Hasil posttest yang diperoleh dari kelas X MIA 1 sebagai kelas eksperimen

dan X MIA 3 sebagai kelas kontrol setelah diberikan perlakuan yang berbeda pada

penelitian ini disajikan dalam diagram pada Gambar 4.2 berikut ini.

Gambar 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen

Perhitngan-perhitungan untuk menentukan tabel distribusi frekuensi di atas

terdapat pada lampiran C.2.

Gambar 4.2 di atas menunjukkan bahwa pada kelas kontrol terapat 1 orang

siswa yang memperoleh nilai pada rentang 48 sampai 54, sementara pada kelas

eksperimen tidak ada siswa yang memperoleh nilai pada rentag tersebut. Terdapat

11 orang siswa di kelas kontrol dan 1 orang siswa di kelas eksperimen yang

memperoleh nilai pada rentang nilai 55 sampai 61. Jumlah siswa yang

memperoleh nilai pada rentang 62 sampai 68 di kelas kontrol sebanyak 10 orang

dan di kelas eksperimen sebanyak 5 orang. Pada kelas kontrol terdapat 3 orang

siswa yang memperoleh nilai pada rentang 69 sampai 75, sedangkan di kelas

eksperimen terdapat 8 orang siswa yang memperoleh nilai pada rentang tersebut.

Selanjutnya, terdapat 4 orang siswa pada kelas kontrol yang memperoleh nilai

antara 76 sampai 82 dan 9 orang siswa pada kelas eksperimen yang memperoleh

nilai pada rentang tersebut. Terdapat 1 orang siswa di kelas kontrol dan 6 orang

siswa di kelas eksperimen yang memperoleh nilai antara 83 sampai 89. Pada

rentang nilai terakhir, yaitu 90 sampai 96, di kelas kontrol tidak ada siswa yang

0

2

4

6

8

10

12

48-54 55-61 62-68 69-75 76-82 83-89 90-96

1

11 10

3 4

1 0 0

1

5

8 9

6

1

Ban

yak

Sisw

a

Rentang Nilai kelas kontrol kelas eksperimen

Page 65: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

51

memperoleh nilai pada rentang tersebut, sementara pada kelas eksperimen

terdapat 1 orang siswa yang memperoleh nilai pada rentang tersebut.

Berdasarkan perhitungan-perhitungan statistik, maka diperoleh beberapa

nilai pemusatan dan penyebaran data dari nilai posttest yang ditunjukkan pada

Tabel 4.2 berikut ini.

Tabel 4.2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Posttest Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen

Pemusatan dan

Penyebaran Data

Kelas

Kontrol

Kelas

Eksperimen

Nilai Terendah 48,00 60,00

Nilai Tertinggi 84,00 92,00

Mean 65,23 76,10

Median 63,60 75,65

Modus 60,86 74,93

Standar Deviasi 8,52 8,33

Berdasarkan Tabel 4.2, diketahui bahwa nilai terendah yang diperoleh kelas

kontrol sebesar 48,00 sedangkan kelas eksperimen sebesar 60,00. Nilai

maksimum yang diperoleh kelas kontrol adalah 84,00 dan kelas eksperimen

sebesar 92,00. Nilai rata-rata (mean) pada kelas kontrol dan eksperimen yaitu

65,23 dan 76,10. Nilai tengah (median) yang diperoleh kelas kontrol adalah 63,60,

sementara pada kelas eksperimen sebesar 75,65. Nilai yang paling banyak muncul

(modus) pada kelas kontrol sebesar 60,86 sementara pada kelas eksperimen adalah

74,93. Untuk standar deviasi yang diperoleh kelas kontrol adalah 8,52, sedangkan

kelas ekperimen adalah 8,33.

3. Rekapitulasi Hasil Belajar

a. Data Hasil Pretest dan Posttest

Data hasil pretets dan posttest kelas kontrol dan eksperimen dapat terlihat

pada Tabel 4.3 berikut ini:

Page 66: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

52

Tabel 4.3 Rekapitulasi Data Hasil Pretets dan Posttest

Pemusatan dan

Penyebaran Data

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Pretest Posttest Pretest Posttest

Nilai Terendah 32,00 48,00 12,00 60,00

Nilai Tertinggi 64,00 84,00 44,00 92,00

Mean 41,70 65,23 30,90 76,10

Modus 31,50 60,86 27,29 74,93

Median 40,50 63,60 29,50 75,65

Standar Deviasi 7,78 8,52 6,67 8,33

Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, terlihat bahwa nilai rata-rata (mean) pretest

kelas kontrol lebih tinggi daripada kelas eksperimen. Nilai rata-rata pretest untuk

kelas kontrol adalah 41,70, sedangkan kelas eksperimen sebesar 30,90. Sementara

itu, nilai rata-rata posttest kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol.

Nilai rata-rata posttest kelas kontrol adalah 65,23, sedangkan kelas eksperimen

adalah 76,10. Hasil ini menunjukkan bahwa kedua kelas mengalami peningkatan

setelah diberikan perlakuan yang berbeda. Kelas kontrol yang diberi perlakuan

pembelajaran konvensional mengalami peningkatan sebesar 23,53, sedangkan

kelas eksperimen yang diberi perlakuan pembelajaran menggunakan media kuis

interaktif mengalami peningkatan sebesar 45,20. Artinya, kelas eksperimen

memiliki peningkatan hasil belajar lebih tinggi dibandingkan dengan kelas

kontrol.

b. Hasil Belajar Siswa pada Ranah Kognitif

Hasil belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen berdasarkan ranah

kognitif dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut.

Page 67: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

53

Gambar 4.3 Hasil Belajar Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Berdasarkan Ranah Kognitif

Diagram pada Gambar 4.3 di atas menunjukkan bahwa jumlah siswa yang

menjawab benar pada ranah kognitif C1 sampai C4 pada saat posttest baik di kelas

kontrol maupun kelas eksperimen mengalami peningkatan dari pretest. Secara

keseluruhan, pada saat pretest kelas kontrol lebih unggul daripada kelas

eksperimen di setiap ranah kognitif. Namun, pada saat posttest kelas eksperimen

lebih unggul dibandingkan dengan kelas kontrol.

Pada saat pretest, jumlah siswa yang menjawab benar di kelas kontrol pada

ranah kognitif C1 sebanyak 15 orang, sementara pada saat posttest sebanyak 22

orang. Pada ranah kognitif C2 sebanyak 12 orang, sementara pada saat posttest

sebanyak 22 orang. Jumlah siswa yang menjawab benar pada ranah kognitif C3

sebanyak 11 orang, sementara pada saat posttest sebanyak 18 orang. Selanjutnya,

pada ranah kognitif C4 sebanyak 12 orang, sementara pada saat posttest sebanyak

18 orang.

Pada saat pretest, jumlah siswa yang menjawab benar di kelas eksperimen

pada ranah kognitif C1 sebanyak 12 orang, sementara pada saat posttest sebanyak

24 orang. Pada ranah kognitif C2 sebanyak 10 orang, sementara pada saat posttest

sebanyak 22 orang. Jumlah siswa yang menjawab benar pada ranah kognitif C3

sebanyak 9 orang, sementara pada saat posttest sebanyak 22 orang. Selanjutnya,

0

5

10

15

20

25

C1 C2 C3 C4

15

12 11

12

22 22

18 18

12

10 9

6

24 22 22 23

Jum

lah

Sis

wa

Ranah Kognitif

PretestKontrol

PosttestKontrol

PretestEksperimen

PosttestEksperimen

Page 68: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

54

jumlah siswa yang menjawab benar di kelas eksperimen pada ranah kognitif C4

sebanyak 6 orang, sementara pada saat posttest sebanyak 23 orang.

Untuk melihat peningkatan pretest dan posttest pada kelas kontrol dan

eksperimen maka dilakukan uji N-Gain. Hasil uji N-Gain dapat dilihat pada

Gambar 4.4 berikut ini.

Gambar 4.4 Peningkatan Hasil Belajar Kelas Kontrol dan

Kelas Eksperimen Berdasarkan Ranah Kognitif

Diagram pada Gambar 4.4 di atas menunjukkan bahwa setelah diberikan

perlakuan yang berbeda terhadap kelas kontrol dan eksperimen, hasil belajar siswa

pada ranah kognitif C1 (mengingat), C2 (memahami), C3 (menerapkan), dan C4

(menganalisis) baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen mengalami

peningkatan. Secara keseluruhan, kelas ekperimen lebih unggul dibandingkan

dengan kelas kontrol. Kelas eksperimen unggul dalam meningkatkan ranah

kognitif C1 (mengingat) dengan nilai N-Gain sebesar 0,66, C2 (memahami) dengan

nilai N-Gain sebesar 0,60, C3 (menerapkan) dengan nilai N-Gain sebesar 0,63, dan

C4 (menganalisis) dengan nilai N-Gain sebesar 0,65. Berdasarkan nilai N-Gain

yang diperoleh di setiap ranah kognitif, maka didapatkan rata-rata N-Gain ranah

kognitif C1 sampai C4 sebesar 0,64 dengan kategori sedang.

0.00

0.20

0.40

0.60

0.80

C1 C2 C3 C4

0.48 0.53

0.35 0.34

0.66 0.60 0.63

0.69

N-G

ain

Ranah Koggnitif

kontrol eksperimen

Page 69: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

55

4. Hasil Uji Prasyarat Analisis Statistik

a. Uji Normalitas

Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji

Lilliefors. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

digunakan berdistribusi normal atau tidak, dengan melihat ketentuan bahwa data

terdistribusi normal jika memenuhi Lhitung ≤ Ltabel diukur pada taraf signifikan dan

tingkat kepercayaan tertentu. Uji ini dilakukan terhadap dua buah data, yaitu hasil

pretest dan posttest kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Tabel 4.4

menggambarkan hasil yang diperoleh dari perhitungan tersebut.

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Liliefors Pretest dan Posttest

Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Statistik

Pretest Posttest

Kelas

Kontrol

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

Kelas

Eksperimen

Lhitung 0,156 0,134 0,135 0,133

Ltabel 0,161 0,161 0,161 0,161

Keputusan Normal Normal Normal Normal

Perhitungan uji normalitas secara rinci dapat dilihat pada lampiran C.3 dan C.4.

dan nilai Ltabel dapat dilihat pada lampiran C.10.

Berdasarkan Tabel 4.4, terlihat bahwa keempat data terdistribusi normal,

Nilai Lhitung data pretest pada kelas kontrol sebesar 0,156 sementara nilai Lhitung

posttest sebesar 0,134 dan Ltabel pada taraf signifikansi 5% (α= 0,05) adalah

sebesar 0,161. Terlihat bahwa data pretest 0,156 ≤ 0,161 (Lhitung ≤ Ltabel) dan data

posttest 0,134 ≤ 0,161 (Lhitung ≤ Ltabel) pada kelas kontrol. Hal ini menunjukkan

bahwa data pretest dan posttest kelas kontrol terdistribusi normal. Hasil Lhitung

data pretest pada kelas eksperimen sebesar 0,135 sedangkan nilai Lhitung posttest

sebesar 0,133 dan LTabel pada taraf signifikansi 5% (α= 0,05) adalah sebesar 0,161.

Terlihat bahwa data pretest 0,135 ≤ 0,161 (Lhitung ≤ Ltabel) dan data posttest 0,133 ≤

0,161 (Lhitung ≤ Ltabel) pada kelas eksperimen. Hal ini menunjukkan bahwa data

pretest dan posttest kelas eksperimen terdistribusi normal.

Page 70: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

56

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelas memiliki

varians yang homogen atau tidak. Sama halnya dengan uji normalitas, uji

homogenitas juga dilakukan terhadap dua buah data, yaitu hasil pretest dan

posttest kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Dalam penelitian ini, pengujian

homogenitas terhadap kedua data menggunakan Uji Fisher (Uji F). Kedua

kelompok dinyatakan homogen apabila Fhitung ≤ Ftabel.

Perhitungan secara lengkap untuk uji homogenitas kedua kelas dapat dilihat pada

lampiran C.5 dan C.6 dan nilai Ftabel dapat dilihat pada lampiran C.11

Berikut ini adalah Tabel 4.5, yaitu Tabel rekapitulasi hasil uji homogenitas

data pretest dan posttest kelas kontrol dan eksperimen.

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen

Statistik

Pretest Posttest

Kelas

Kontrol

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

Kelas

Eksperimen

Nilai Varians 60,58 44,52 72,60 69,35

Fhitung 1,36 1,05

Ftabel 1,85

Keputusan Kedua data homogen Kedua data homogen

Nilai FTabel diperoleh dari F statistik pada taraf signifikansi 5%. Keputusan

diambil berdasarkan pada ketentuan pengujian hipotesis homogenitas, yaitu Fhitung

≤ Ftabel, maka data dinyatakan homogen. Tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa

nilai Fhitung data pretest sebesar 1,36 dan data posttest sebesar 1,05. Artinya, kedua

data lebih kecil dari Ftabel, sehingga dinyatakan bahwa kelas kontrol dan kelas

eksperimen memiliki kemampuan yang sama, baik pada saat pretest maupun

posttest.

5. Hasil Uji Hipotesis

Berdasarkan uji prasyarat analisis statistik, diperoleh bahwa kedua data

terdistribusi normal dan homogen. Oleh karena itu, pengujian hipotesis dapat

dilakukan dengan menggunakan rumus uji t analisis tes statistik parametrik. Hasil

perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.6 di bawah ini.

Page 71: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

57

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Pretest dan Posttest Kelas Kontrol

dan Kelas Eksperimen

Statistik Pretest Posttest

Nilai thitung -5,77 4,99

Nilai tTabel 1,67

Keputusan Ha ditolak Ha diterima

Perhitungan uji hipotesis secara rinci dapat dilihat pada lampiran C.7 dan C.8.

Nilai ttabel diperoleh dari Tabel t statistik pada taraf signifikansi 5% yang

dapat dilihat pada lampiran C.12. Keputusan diambil berdasarkan pada ketentuan

pengujian hipotesis, yaitu jika thitung > ttabel, maka dinyatakan Ha diterima. Tabel

4.8 di atas menunjukkan bahwa nilai thitung hasil pretest sebesar -5,77. Artinya,

nilai thitung hasil pretest lebih kecil dibandingkan nilai ttabel, sehingga dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh hasil belajar fisika siswa antara kedua

kelas sebelum diberikan perlakuan. Sementara nilai thitung hasil posttest sebesar

4,99. Artinya, nilai thitung hasil posttest lebih besar dibandingkan nilai ttabel,

sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap

penggunaan media kuis interaktif berbantuan komputer pada konsep suhu dan

kalor.

6. Hasil Analisis Data Angket

Hasil data angket direkapitulasi dan dijumlahkan skornya untuk setiap

indikator. Skor yang diperoleh kemudian dihitung persentasenya dan dikonversi

menjadi data kualitatif. Tabel 4.7 menunjukkan hasil perhitungan angket respon

siswa terhadap media kuis interaktif.

Tabel 4.7 Hasil Respon Siswa terhadap Media Kuis Interaktif

Indikator Angket Persentase Keterangan

Penggunaan media kuis interaktif dalam proses

pembelajaran 80% Baik

Penyajian materi suhu dan kalor pada

pembahasan kuis interaktif 80% Baik

Penggunaan animasi pada media kuis interaktif 82% Baik Sekali

Penjelasan rumus dalam media kuis interaktif 79% Baik

Rata-rata 80% Baik

Perhitungan data angket secara rinci dapat dilihat pada lampiran C.9.

Page 72: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

58

Tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa penggunaan media kuis interaktif

dalam proses pembelajaran fisika pada konsep suhu dan kalor secara keseluruhan

memperoleh hasil baik. Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 80%, artinya

penggunaan media kuis interaktif mendapat respon yang baik dari siswa dalam

mempelajari konsep suhu dan kalor

B. Pembahasan

Hasil pretest menunjukkan bahwa nilai rata-rata (mean) kelas kontrol

maupun kelas eksperimen tidak jauh berbeda. Dari hasil pretest diketahui bahwa

hasil belajar siswa baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen sangat rendah.

Hal tersebut dikarenakan baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen belum

diberikan perlakuan. Namun, setelah diberikan perlakuan yang berbeda,

didapatkan perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata kelas kontrol dengan

nilai rata-rata kelas eksperimen. Jika dilihat berdasarkan nilai rata-rata posttest,

maka kelas eksperimen yang menggunakan media kuis interaktif nilai rata-ratanya

lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Terdapat selisih sebesar 10,87

antara nilai rata-rata kelas eksperimen dengan nilai rata-rata kelas kontrol. Hal ini

senada dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Haryosso dan Supriyadi,

didapatkan hasil bahwa siswa yang menggunakan media kuis interaktif

menghasilkan nilai rata-rata (mean) lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang

tidak menggunakan media kuis interaktif.71

Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan menggunakan perhitungan uji t test

pada taraf signifikansi α = 0.05 terhadap data posttest, diketahui bahwa nilai thitung

sebesar 4,99 dan nilai ttabel sebesar 1,67. Artinya, nilai thitung lebih besar

dibandingkan nilai ttabel, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan terhadap penggunaan media kuis interaktif pada konsep suhu dan kalor.

Hasil ini senada dengan hasil penelitian Gilang dan Sutiman yang menunjukkan

bahwa terdapat dampak positif dan signifikan antara pemanfaatan media

71

Tri Haryosso dan Supriyadi, “Pengembangan Media Kuis Interaktif Menggunakan

Macromedia Flash Ditinjau Dari Pemahaman Konsep Fisika Pada Pokok Bahasan Cahaya”,

Jurnal Universitas Negeri Yogyakarta, Vol. 2, 2013, h. 5.

Page 73: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

59

pembelajaran berbasis komputer dan metode mengajar guru terhadap prestasi

belajar siswa kelas X AP di SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta.72

Pembelajaran fisika menjadi lebih menarik dengan menggunakan media

kuis interaktif pada konsep suhu dan kalor. Hasil ini diperoleh dari hasil angket

respon siswa terhadap media kuis interaktif. Berdasarkan hasil angket,

keseluruhan penggunaan media kuis interaktif dalam pembelajaran fisika pada

konsep suhu dan kalor mendapatkan respon yang baik. Hal ini dikarenakan dalam

media kuis interaktif ditampilkan pertanyaan yang disajikan dengan beberapa

gambar dan animasi serta pembahasan mengenai konsep suhu dan kalor. Gambar

dan animasi tersebut disajikan untuk memvisualisasikan konsep yang akan

disampaikan kepada siswa, sehingga siswa menjadi lebih tertarik untuk

mempelajari konsep tersebut. Pal dan Sana dalam penelitiannya menyimpulkan

bahwa pembelajaran menggunakan multimedia interaktif berbasis komputer

dalam proses pembelajaran dapat membuat pembelajaran lebih menarik,

menstimulus, dan interaktif dari pada pembelajaran tradisional dengan hanya

menggunakan media kapur tulis dan metode ceramah.73

Selanjutnya, Kadek dan

Sukoco mengungkapkan bahwa pelajaran yang dibuat visualisasi ke dalam bentuk

gambar animasi lebih bermakna dan menarik, lebih mudah diterima, dipahami dan

lebih dapat memotivasi siswa.74

Berdasarkan ranah kognitif, hasil belajar siswa pada kelas eksperimen

maupun kelas kontrol mengalami peningkatan. Namun kelas eksperimen lebih

unggul dibandingkan dengan kelas kontrol dalam meningkatkan setiap ranah

kognitif. Beberapa keunggulan pada media kuis interaktif berpengaruh terhadap

peningkatan hasil posttest kelas eksperimen pada ranah kognitif C1 (mengingat),

C2 (memahami), C3 (menerapkan) dan C4 (menganalisis).

72

Gilang Sunu A.P. dan Sutirman, “Dampak Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis

Komputer Dan Metode Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa”, Jurnal P. ADP

Universitas Negeri Yogyakarta , Vol. 2, 2013, h. 6. 73

Sujit Pal dan Sibananda Sana dalam penelitian yang berjudul “Influence of Interactive

Multimedia Courseware: a Case Study among the Students of Physical Science of Class VIII”,

Bhatter College Journal of Multidisciplinary Studies,Vol. II, 2012, H. 85. 74

Kadek Sukiyasa dan Sukoco, “Pengaruh Media Animasi Terhadap Hasil Belajar dan

Motivasi Belajar Siswa Materi Sistem Kelistrikan Otomotif”, Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 3,

No. 1, 2013, h. 128.

Page 74: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

60

Pada ranah kognitif C1 (mengingat), kelas eksperimen mengalami

peningkatan lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Hal ini terjadi karena pada media

kuis interaktif disajikan pembahasan materi yang jelas, serta gambar dan animasi

yang dapat membantu siswa untuk mengingat materi yang telah dipelajari,

sehingga pada saat siswa menemukan permasalahan terkait konsep suhu dan

kalor, siswa dapat dengan mudah mengingat informasi yang telah didapatkannya

dengan mengingat kembali beberapa gambar dan animasi yang ada pada media

kuis interaktif. Arsyad menyatakan bahwa media gambar dan animasi dapat

memperkuat ingatan.75

Selain itu, adanya interaksi antara siswa dengan media

kuis interaktif membuat siswa cepat menangkap apa yang telah disajikan. Hal ini

didukung dengan hasil angket, dimana pada indikator penggunaan media kuis

interaktif dalam proses pembelajaran memperoleh kategori baik dengan

persentase 80%.

Media kuis interaktif juga meningkatkan kemampuan memahami (C2) siswa

pada kelas eksperimen. Kemampuan memahami meningkat karena di dalam

media kuis interaktif disajikan beberapa animasi dan visualisasi terkait dengan

konsep suhu dan kalor. Dengan visualisasi tersebut, siswa dengan mudah dapat

membedakan perubahan suhu dan perubahan wujud serta memahami berbagai

jenis pemuaian melalui beberapa animasi pada media kuis interaktif. Siswa juga

dapat melihat perbedaan berbagai macam cara perpindahan kalor melalui tampilan

animasi yang ada pada media kuis interaktif. Gambar dan animasi tersebut dapat

membantu siswa memahami konsep suhu dan kalor dengan mudah, serta

membuat pemahaman siswa terhadap konsep tersebut terkonstruk. Menurut

Arsyad, media gambar dan animasi dapat memperlancar pemahaman.76

Hal ini

juga didukung dengan hasil angket, dimana pada indikator penggunaan animasi

pada media kuis interaktif memperoleh kategori baik sekali, dengan persentase

82%.

Gambar dan animasi pada media kuis interaktif juga dapat menambah minat

dan motivasi siswa serta menstimulus siswa untuk mau belajar. Hal ini juga sesuai

75

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo), h. 91. 76

Ibid.

Page 75: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

61

dengan penelitian yang dilakukan oleh Utami dalam skripsinya menunjukkan

bahwa penggunaan media pembelajaran kuis interaktif ini dapat meningkatkan

motivasi dan prestasi belajar peserta didik. Hasil uji t tersebut menunjukkan

adanya perbedaan motivasi dan prestasi belajar yang signifikan antara peserta

didik yang menggunakan CD pembelajaran kuis interaktif dengan peserta didik

yang tanpa menggunakan CD pembelajaran kuis interaktif.77

Kadek dan Sukoco

dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa penggunaan media animasi dalam

penyampaian materi memberikan motivasi yang lebih tinggi daripada

pembelajaran yang menggunakan media powerpoint.78

Kemampuan menerapkan (C3) juga dapat ditingkatkan dengan

menggunakan media kuis interaktif. Selain gambar dan animasi, pada media kuis

interaktif disajikan juga soal-soal hitungan. Pada soal hitungan tersebut disajikan

pembahasan yang sistematis guna membantu siswa memahami dan mengatasi

masalah yang disajikan. Pada pembahasan ini juga ditampilkan rumus rumus atau

persamaan-persamaan fisika. Menurut Anderson, soal latihan yang menggunakan

persamaan-persamaan fisika melatih siswa dalam menerapkan persamaan tersebut

ketika mengerjakan soal.79

Ketika soal kuis disertai dengan pembahasannya sudah

tersaji dalam media kuis interaktif, maka tidak banyak waktu yang diperlukan

oleh guru untuk menjelaskan soal dan pembahasan tersebut, sehingga

pembelajaran menjadi lebih efisien. Media kuis interaktif ini mendorong siswa

untuk menerapkan pengetahuan yang dimilikinya. Pengetahuan diterapkan ketika

siswa menyelesaikan soal pada bagian evaluasi dengan menggunakan rumus atau

persamaan yang ada pada media kuis interaktif. Penjelasan terkait simbol yang

ada di rumus dapat dilihat langsung oleh siswa ketika siswa mengarahkan kursor

pada rumus yang disajikan, membuat rumus-rumus pada media kuis interaktif

77

Setia Utami, “Pengaruh Implementasi CD Pembelajaran Kuis Interaktif Asam Basa

Karya Devi Kunti Ernawati Terhadap Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa kelas XI Semester 2

SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012”, Skripsi pada UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta, Yogyakarta, 2012, h. 60, tidak dipublikasikan. 78

Kadek Sukiyasa dan Sukoco, “Pengaruh Media Animasi Terhadap Hasil Belajar dan

Motivasi Belajar Siswa Materi Sistem Kelistrikan Otomotif”, Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 3,

No. 1, 2013, h. 135. 79

Lorin W. Anderson, David R. Krathwohl. (eds), Kerangka Landasan Untuk

Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom, (Yogyakarta :

Pustaka Pelajar, 2010), Cet.1, h. 117.

Page 76: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

62

mudah untuk dipahami. Hal ini didukung dengan hasil angket respon siswa yang

memperoleh kategori baik pada indikator penjelasan rumus pada media kuis

interaktif dengan persentase 79%.

Pada ranah kognitif C4 (menganalisis), kelas eksperimen juga mengalami

peningkatan lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Keunggulan ini dikarenakan pada

kuis interaktif, siswa dilatih untuk menganalisis keterkaitan antara rumus-rumus

yang digunakan dengan pertanyaan-pertanyaan yang disajikan pada soal kuis

selanjutnya. Menurut Anderson, menganalisis melibatkan proses menguraikan

materi soal menjadi bagian-bagian kecil dan menentukan bagaimana hubungan

antara bagian dan antara setiap bagian soal.80

Jadi, dengan menguraikan materi

soal tersebut maka kemampuan siswa dalam menganalisis akan terkonstruk. Hal

ini didukung dengan hasil angket respon siswa yang memperoleh kategori baik

pada indikator penyajian materi suhu dan kalor pada pembahasan kuis interaktif

dengan persentase 80%. Sementara pada kelas kontrol guru hanya membahas

soal-soal analisis (C4) secara konvensional di papan tulis, sehingga memerlukan

waktu yang cukup lama untuk mengerjakan soal. Waktu yang dibutuhkan akan

lebih lama lagi ketika terdapat siswa yang belum paham dengan apa yang

dijelaskan oleh guru, sehingga guru harus menjelaskannya kembali.

Dalam pelaksanaannya, pembelajaran dengan media kuis interaktif

dilakukan secara individu oleh masing-masing siswa di laboratorium komputer.

Prinsip media kuis interaktif mengacu pada pembelajaran berbantuan komputer.

Interaksi dalam pembelajaran berbantuan komputer pada umumnya mengikuti tiga

unsur, yaitu (1) urutan-urutan instruksional yang dapat disesuaikan, (2)

jawaban/respons pekerjaan siswa, dan (3) umpan balik yang dapat disesuaikan.81

Sesuai dengan prinsip tersebut, siswa berperan aktif dalam pembelajaran karena

menggunakan komputer secara mandiri. Kendali berada di tangan siswa, sehingga

tingkat kecepatan belajar siswa dapat disesuaikan dengan tingkat

penguasaannya.82

Disamping itu, komputer juga dapat diprogram untuk

memberikan umpan balik, memeriksa dan memberikan skor hasil belajar secara

80

Ibid.h. 120. 81

Arsyad, op.cit., h. 100. 82

Ibid, h. 55.

Page 77: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

63

otomatis.83

Siswa dituntut untuk berinteraksi secara langsung dengan komputer.

Siswa harus menyelesaikan semua pengalaman belajarnya dengan media kuis

interaktif. Bila siswa salah dalam menjawab pertanyaan pada kuis, maka

komputer akan memberikn feedback, bahwa jawaban salah dan memberikan

pembahasan mengenai jawaban yang benar. Pada akhir program selalu

ditampilkan skor atau nilai akhir, bila belum mencapai KKM maka siswa harus

mengulang kuis dari awal dengan menekan tombol “ulang” pada media kuis

interaktif.

Salah satu kelemahan media kuis interaktif dalam proses pembelajaran

adalah terdapat beberapa siswa yang belum memahami prosedur penggunaan

media kuis interaktif. Hal ini menjadi sebuah kendala bagi guru ketika meminta

siswa mengklik tombol yang ada pada media kuis interaktif. Namun secara

keseluruhan hasil angket respon siswa menunjukkan bahwa sebesar 81% siswa

setuju dengan pernyataan media kuis interaktif dapat menjadikan pembelajaran

lebih aktif karena menggunakan komputer secara mandiri. Hal ini menunjukkan

bahwa secara keseluruhan penggunaan media kuis interaktif dalam proses

pembelajaran memberikan pengaruh yang positif terhadap hasil belajar siswa.

83

Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbantuan Komputer, (Bandung: Alfabeta, 2012),

h. 190.

Page 78: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

64

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

media kuis interaktif berbantuan komputer terhadap hasil belajar fisika siswa pada

konsep suhu dan kalor di SMA AL-Hasra. Pengaruh tersebut dapat dilihat dari

hasil uji hipotesis yang menyatakan bahwa thitung > ttabel. Pembelajaran

menggunakan media kuis interaktif juga dapat meningkatkan ranah kognitif C1

(mengingat), C2 (memahami), C3 (menerapkan), dan C4 (menganalisis). Selain itu,

hasil analisis angket respon siswa terhadap media kuis interaktif berbantuan

komputer juga menunjukkan bahwa penggunaan media kuis interaktif berbantuan

komputer dalam proses pembelajaran fisika pada konsep suhu dan kalor secara

keseluruhan memperoleh hasil dengan kategori baik.

B. Saran

Program komputer biasanya menggunakan perangkat keras (hardware)

dengan spesifikasi yang sesuai. Namun perangkat lunak (software) seringkali

tidak dapat digunakan pada komputer yang spesifikasinya tidak sesuai. Untuk itu

pemilihan jenis software yang digunakan dalam pembelajaran harus benar-benar

diperhatikan. Selain itu, diperlukan pengetahuan untuk mengoperasikan program

pada komputer. Jika penelitian ini akan dilanjutkan, maka sebaiknya guru

menyediakan waktu yang lebih banyak untuk menjelaskan pengoperasian program

komputer, sehingga tidak ada siswa yang mengalami kesulitan ketika

menggunakan media kuis interaktif selama kegiatan pembelajaran.

Page 79: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

65

Daftar Pustaka

Adegoke, Benson Adesina. Effect Of Multimedia Instruction On Senior

Secondary School Students’ Achievement In Physics, European Journal of

Educational Studies 3(3), 2011

Anderson Lorin W. and Krathwohl, David R. Kerangka Landasan untuk

Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan

Bloom, Terj. dari A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A

Revision of Bloom’s Taxonomy Educational Objectives oleh Agung

Prihantoro cet. I,. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010

Aniqotunnisa, Siti. Pengembangan Media Pembelajaran Kuis Interaktif Nahwu

Berbasis Macromedia Flash 8 Sebagai Sumber Belajar Mandiri di

Madrasah Tsanawiyah Ibnul Qoyyim Putra Kelas VII. Skripsi Universitas

Islam Negeri Kalijaga, Yogyakarta, 2013

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,

2009

-------- . Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2 Cet. 10. Jakarta: Bumi Aksara,

2013

-------- . Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta,

2010

Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011

Aththibby, Arif Rahman, Perancangan Media Pembelajaran Fisika Berbasis

Animasi Komputer Untuk Sekolah Menengah Atas Pokok Bahasan Hukum-

Hukum Newton Tentang Gerak. Skripsi Universitas Ahmad Dahlan,

Yogyakarta, 2010

Darmawan, Deni. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi : Teori dan

Aplikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012

Emzir. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif EdisiRevisi.

Jakarta:Rajawali Pers, 2012.

Haryosso, Tri dan Supriyadi. Pengembangan Media Kuis Interaktif Menggunakan

Macromedia Flash Ditinjau Dari Pemahaman Konsep Fisika Pada Pokok

Bahasan Cahaya. Jurnal Universitas Negeri Yogyakarta, Vol. 2, 2013

Hermawan. Penggunaan Pemberian Kuis Sebelum Kegiatan Pembelajaran

Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VI SDN

Ngabean Kecamatan Secang Kabupaten Magelang Tahun Ajaran

2011/2012. Skripsi Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, 2012

Khristiani, Yenny. Analisis Ragam Perubahan Konsepsi Kalor Siswa SMA Negeri

5 Malang. Skripsi Universitas Negeri Malang, Malang, 2013

Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl (eds), Kerangka Landasan Untuk

Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen Revisi Taksonomi Pendidikan

Bloom. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2010

Munadi, Yudhi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung

Persada Press Jakarta, 2012

Page 80: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

66

Pal, Sujit dan Sana, Sibananda. Influence of Interactive Multimedia Courseware: a

Case Study among the Students of Physical Science of Class VIII. Bhatter

College Journal of Multidisciplinary Studies,Vol. II, 2012

Rohma, Nikmatu. Pengembangan Media Pembelajaran Kuis Interaktif Berbasis

Komputer Untuk Keterampilan Membaca Bahasa Jerman Kelas XI IPS 4

SMA Negeri 1 Dampit Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal Universitas Negeri

Malang, 2012

Rusman. Belajar dan Pembelajaran Berbantuan Komputer. Bandung: Alfabeta,

2012

Rusman, Kurniawan, Deni, dan Riyana, Cepi. Pembelajaran Berbasis Teknologi

Informasi Dan Komunikasi : Mengembangkan Profesionalitas Guru.

Jakarta: Rajawali Pers, 2013

Sahartian, Piet A. Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan. Jakarta: Rineka

Cipta, 2008

Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 1989

Sudjana. Metode Statistik. Bandung: Tarsito, 2005

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2011

Sukiyasa, Kadek dan Sukoco. Pengaruh Media Animasi Terhadap Hasil Belajar

dan Motivasi Belajar Siswa Materi Sistem Kelistrikan Otomotif. Jurnal

Pendidikan Vokasi, Vol 3, No. 1, 2013

Sunu A.P, Gilang. dan Sutirman. Dampak Pemanfaatan Media Pembelajaran

Berbasis Komputer Dan Metode Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar

Siswa. Jurnal P. ADP Universitas Negeri Yogyakarta , Vol. 2, 2013

Susanti , Debby Dwi dan Khabibah, Siti. Minat Dan Hasil Belajar Siswa Dalam

Pembelajaran Matematika Menggunakan Media Berbasis Komputer Pada

Materi Bola. Jurnal FMA UNESA, 2012

Utami, Setia. Pengaruh Implementasi CD Pembelajaran Kuis Interaktif Asam

Basa Karya Devi Kunti Ernawati Terhadap Motivasi dan Prestasi Belajar

Siswa kelas XI Semester 2 SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta Tahun

Ajaran 2011/2012. Skripsi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Yogyakarta,

2012

Warsita, Bambang. Teknologi Pembelajaran: Landasan & Aplikasinya. Jakarta:

Rineka Cipta, 2008

Widyoko, Eko Putro. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta:

Pustaka Belajar, 2012

Zulfiani, Feronika, Tonih, dan Suartini, Kinkin. Strategi Pembelajaran Sains.

Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009

Page 81: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

67

LAMPIRAN A

PERANGKAT PEMBELAJARAN

1. RPP Kelas Eksperimen

2. RPP Kelas Kontrol

3. Tampilan Media Kuis Interaktif

Page 82: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

68

A.1. RPP Kelas Eksperimen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Eksperimen

Satuan Pendidikan : SMA AL-HASRA

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/ Semester : X / Satu

Peminatan : MIA

Materi Pokok : Suhu dan Pemuaian

Alokasi waktu : 3 x 45 menit

Pertemuan ke- : 1 (satu)

A. Standar Kompetensi

4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai

perubahan energi

B. Kompetensi Dasar 4.1 Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat

C. Indikator

1. Menjelaskan konsep suhu 2. Menghitung konversi skala termometer.

3. Menjelaskan konsep pemuaian.

4. Menghitung besarnya muai panjang, muai luas dan muai volume pada benda

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa diharapkan dapat menjelaskan konsep suhu dengan benar setelah

mengerjakan dan melihat pembahasan soal kuis nomor 1-4

2. Siswa diharapkan mampu menghitung konversi skala suhu pada berbagai

jenis skala termometer dengan benar setelah mengerjakan dan melihat

pembahasan soal kuis nomor 5-10

3. Siswa diharapkan dapat menjelaskan konsep pemuaian dengan benar setelah

mengerjakan dan melihat pembahasan pada soal kuis nomor 1-6

4. Siswa diharapkan dapat menghitung besarnya muai panjang, muai luas dan

muai volume pada benda setelah mengerjakan dan melihat pembahasan soal

kuis nomor 7-10

E. Materi Pembelajaran

Suhu dan Pemuaian

Suhu adalah ukuran mengenai panas atau dinginnya suatu zat atau benda.

Termometer adalah alat pengukur suhu. Ada empat skala termometer yang perlu

diketahui, yaitu Celcius, Reamur, Fahrenheit dan Kelvin.

Page 83: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

69

Tabel 2.1 Perbandingan Skala Termometer

Celcius Reamur Fahrenheit Kelvin

Titik tetap atas 100°C 80°R 212°F 373

Titik tetap bawah 0°C 0°R 32°F 273

Rentang 100 80 180 100

Skala 5 4 9 5

Pemuaian adalah bertambah besarnya ukuran suatu benda karena kenaikan

suhu yang terjadi pada benda tersebut. Jenis-jenis pemuaian pada zat padat

ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 2.2 Jenis-jenis Pemuaian pada Zat Padat

Jenis Pemuaian Pertambahan Ukuran Ukuran Akhir

Muai panjang ( ) Muai luas ( ) Muai volume ( )

Keterangan: L = panjang akhir (m)

L0 = panjang mula-mula (m)

α = koefisien muai panjang (/°C-1

atau /K-1

)

A = luas akhir (m2)

A0 = luas mula-mula (m2)

β = koefisien muai luas (/°C-1

atau /K-1

)

β = 2α

V = volume akhir (m3)

V0 = volume mula-mula (m3)

= koefisien muai volume (/°C-1

atau /K-1

)

T= perubahan suhu (°C atau K)

F. Metode Pembelajaran

Model : Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

Metode : Ceramah dan drill soal

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Tahap Pembeljaran Langkah-langkah Kegiatan

Waktu Guru Siswa

Pendahuluan Apersepsi

Menggali pengetahuan

awal siswa dengan

memberikan pertanyaan:

“Apakah yang kalian

rasakan pada waktu siang

hari? Dan apa yang kalian

rasakan ketika berada di

ruangan berAC?

Memperhatikan

pertanyaan yang

diberikan oleh

guru dan

memberikan

jawaban

5

menit

Motivasi Menyiapkan siswa untuk Berkonsentrasi 5

Page 84: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

70

berkonsentrasi mengikuti

pembelajaran

dengan fokus dan

siap

melaksanakan

aktivitas

pembelajaran

menit

Inti

Eksplorsi

Mengarahkan siswa

membuka media kuis

interaktif pertemuan 1

Membuka media

kusi interaktif

pertemuam 1

5

menit

Melalui kuis interaktif

slide 1-2 disajikan

kompetensi mengenai

konsep suhu dan

pemuaian, disajikan SK,

KD dan indikator yang

ingin dicapai

Memperhatikan

kompetensi yang

ingin dicapai

dalam media kuis

interaktif

5

menit

Elaborasi

Meminta siswa

mengerjakan kuis

interaktif yang ada pada

komputer masing-masing

terkait konsep suhu dan

pemuaian

Mengerjakan kuis

interaktif yang

ada pada

komputer masing-

masing terkait

konsep suhu dan

pemuaian

30

menit

Melalui kuis interaktif

disajikan pembahasan

mengenai jawaban dari

setiap kuis terkait konsep

suhu dan pemuaian (kuis

pertemuan 1)

Menyimak

pembahasan yang

disajikan pada

media kuis

interaktif terkait

konsep suhu dan

pemuaian (kuis

pertemuan 1)

30

menit

Konfirmasi

Memberikan kesempatan

kepada siswa yang belum

memahami materi untuk

bertanya

Bertanya kepada

guru mengenai

materi yang

belum dipahami

15

menit

Menjelaskan kembali

materi yang belum

dipahami oleh siswa

Memperhatikan

penjelasan guru 20

menit

Penutup

Penarikan

Kesimpulan

Membimbing siswa untuk

menyimpulkan materi

pembelajaran tentang suhu

dan pemuaian

Menyimpulkan

hasil

pembelajaran

materi suhu dan

pemuaian dengan

bimbingan guru

10

menit

Evaluasi

Memberikan evaluasi

sebanyak 5 butir soal

tentang suhu dan

Mengerjakan soal

secara individual

dalam kuis

10

menit

Page 85: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

71

pemuaian yang terdapat

pada kuis interaktif bagian

evaluasi pertemuan 1

secara individual

interaktif

pertemuan 1

H. Media Pembelajaran

Komputer dan Media Kuis Interaktif tentang suhu dan pemuaian

I. Sumber Belajar 1. Ani Rufaidan, Sufi dan Sarwanto. 2013. Fisika Peminatan Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam SMA/MA Kelas X.

2. Supriyanto. 2006. Fisika 1 Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Phibeta

J. Penilaian Hasil Belajar

Tes tertulis dalam media kuis interaktif pada bagian evaluasi sebanyak 5

butir soal pilihan ganda.

No. Soal Jawaban Skor

1. Pengertian suhu yang benar

adalah…..

A. Besaran yang menyatakan sifat

dari suatu benda yang memiliki

kalor tertentu

B. Besaran yang mempunyai kalor

dan mengalir dari benda panas

ke benda dingin

C. Besaran yang memiliki kalor

dan mengalir dari benda dingin

ke benda panas

D. Besaran yang menyatakan

banyaknya kalor yang keluar

dari suatu benda

E. Besaran yang menyatakan

derajat panas atau dinginnya

suatu benda

E 1

2. Suhu suatu zat bila diukur dengan

termometer Fahrenheit

menunjukkan angka 62°F. Bila

suhu benda tersebut diukur

dengan termometer Celsius

menunjukkan angka…

A. 16,7°C D. 52,2°C

B. 22,2°C E. 54,0°C

C. 34,2°C

A 1

3. Sebuah termometer dengan skala B 1

Page 86: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

72

°X memiliki titik beku air pada -

40°X dan titik didih air 160°X.

pada saat teermometer tersebut

terbaca 15°X, maka pada

thermometer skala Celcius

terbaca…

A. 17,5°C D. 47,5°C

B. 27,5°C E. 57,5°C

C. 37,5°C

4. Faktor apa sajakah yang

mempengaruhi besarnya

pemuaian?

A. Massa benda, volume benda

dan jenis benda

B. Jenis benda, perubahan suhu

dan luas benda

C. Ukuran benda semula,

perubahan suhu dan jenis

benda

D. Panjang benda, berat benda dan

jenis benda

E. Perubahan suhu, panjang benda

dan massa benda

C 1

5. Kawat tembaga (α = 1,7×10-5

/°C)

pada suhu 20°C panjangnya 80

cm, dipanaskan sampai mencapai

suhu 150°C. panjang kawat

setelah dipanaskan adalah…. m

A. 0,92017 D. 0,80178

B. 0,80761 E. 0,80176

C. 0,80617

E 1

Total skor = 5

Ciputat, Januari 2015

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran

Yanti, S.Pd

Mahasiswa Peneliti

Siti Shopiyah

NIM. 1110016300003

Page 87: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

73

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Eksperimen

Satuan Pendidikan : SMA AL-HASRA

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/ Semester : X / Satu

Peminatan : MIA

Materi Pokok : Kalor dan Perubahan Wujud

Alokasi waktu : 3 x 45 menit

Pertemuan ke- : 2 (dua)

A. Standar Kompetensi

4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai

perubahan energi

B. Kompetensi Dasar 4.1 Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat

C. Indikator

1. Menganalisis pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud benda

2. Menjelaskan peristiwa perubahan wujud dan karakteristiknya serta

memberikan contohnya dalam kehidupan sehari-hari

3. Melakukan analisis kuantitatif tentang perubahan wujud

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa diharapkan dapat menganalisis pengaruh kalor terhadap suhu dan

wujud benda dengan benar setelah mengerjakan dan melihat pembahasan

soal kuis interaktif kalor nomor 1-4 pada pertemuan 2

2. Siswa diharapkan dapat menjelaskan peristiwa perubahan wujud dan

karakteristiknya serta memberikan contohnya dalam kehidupan sehari-hari

setelah mengerjakan dan melihat pembahasan soal kuis interaktif kalor

nomor 10-14 pada pertemuan 2

3. Siswa diharapkan mampu melakukan analisis kuantitatif tentang perubahan

wujud dengan benar setelah mengerjakan dan melihat pembahasan soal kuis

interaktif kalor nomor 5-9 dan 15 pada pertemuan 2

E. Materi Pembelajaran

Kalor

Kalor adalah bentuk energi yang diberikan oleh benda yang bersuhu tinggi

ke benda yang bersuhu rendah.. satuan kalor adalah joule atau kalori., 1 kalori =

4,184 joule. Jika sebuah benda diberi sejumlah kalor maka ada dua kemungkinan

perubahan, yaitu:

atau

Page 88: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

74

Keterangan: Q = banyak kalor yang diperlukan (J)

m = massa benda (kg)

c = kalor jenis benda (J/kg°C)

C = kapasitas kalor benda (J/°C)

T= perubahan suhu (°C)

Kalor jenis didefinisikan sebagai jumlah kalor yang diperlukan untuk

menaikkan suhu 1 kg suatu zat sebesar 1 K. Sementara kapasitas kalor adalah

jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu benda sebesar 1 K.

Sebuah benda dapat berubah wujud ketika suhunya dinaikkan atau

diturunkan. Maka banyaknya kalor yang dibutuhkan saat perubahan wujud benda

dapat dihitung menggunakan rumus berikut:

Keterangan: Q = banyak kalor yang diperlukan (J)

m = massa benda (kg)

L = kalor lebur (J/kg)

Akibat penyerapan dan pelepasan kalor, suatu zat dapat berubah wujud.

Gambar 2.2 berikut menyajikan proses perubahan wujud suatu benda.

Gambar Perubahan wujud benda akibat pengaruh kalor

F. Model dan Metode Pembelajaran

Model : Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

Metode : Ceramah dan drill soal

G. Kegiatan Pembelajaran

Tahap Pembeljaran Langkah-langkah Kegiatan

Waktu Guru Siswa

Pendahuluan Apersepsi Menggali pengetahuan

awal siswa dengan

Memperhatikan

pertanyaan yang

5

menit

Page 89: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

75

memberikan

pertanyaan:

“Apa yang terjadi

ketika gelas berisi air

dingin dicelupkan ke

dalam wadah berisi air

panas?”

diberikan oleh

guru dan

memberikan

jawaban

Motivasi

Menyiapkan siswa

untuk berkonsentrasi

mengikuti pembelajaran

Berkonsentrasi

dengan fokus

dan siap

melaksanakan

aktivitas

pembelajaran

5

menit

Inti

Eksplorsi

Mengarahkan siswa

membuka kuis

interaktif pertemuan 2

Membuka kuis

interaktif

pertemuan 2

5

menit

Melalui kuis interaktif

slide 1-2 disajikan

kompetensi mengenai

konsep kalor dan

perubahan wujud,

disajikan SK, KD dan

indikator yang ingin

dicapai

Memperhatikan

kompetensi

yang ingin

dicapai dalam

media kuis

interaktif

5

menit

Elaborasi

Meminta siswa

mengerjakan kuis

interaktif yang ada pada

komputer masing-

masing terkait konsep

kalor dan perubahan

wujud

Mengerjakan

kuis interaktif

yang ada pada

komputer

masing-masing

terkait konsep

kalor

30

menit

Melalui media kuis

interaktif konsep kalor

disajikan soal kuis

disertai pembahasan

yang berhubungan

dengan konsep kalor

dan perubahan wujud

Mengerjakan

kuis interaktif

yang ada pada

komputer

masing-masing

terkait konsep

kalor dan

perubahan

wujud

30

menit

Konfirmasi

Memberikan

kesempatan kepada

siswa yang belum

memahami materi

untuk bertanya

Bertanya kepada

guru mengenai

materi yang

belum dipahami

15

Menit

Menjelaskan kembali Memperhatikan 20

Page 90: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

76

materi yang belum

dipahami oleh siswa

penjelasan guru menit

Penutup

Penarikan

Kesimpulan

Membimbing siswa

untuk menyimpulkan

materi pembelajaran

tentang kalor dan

perubahan wujud

Menyimpulkan

hasil

pembelajaran

materi kalor dan

perubahan

wujud dengan

bimbingan guru

10

menit

Evaluasi

Memberikan evaluasi

sebanyak 5 butir soal

tentang kalor dan

perubahan wujud yang

terdapat pada kuis

interaktif bagian

evaluasi pertemuan 2

secara individual

Mengerjakan

soal secara

individual dalam

kuis interaktif

pertemuan 2

10

menit

H. Media Pembelajaran

Komputer dan Media Kuis Interaktif tentang kalor dan perubahan wujud

I. Sumber Belajar 1. Ani Rufaidan, Sufi dan Sarwanto. 2013. Fisika Peminatan Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam SMA/MA Kelas X.

2. Supriyanto. 2006. Fisika 1 Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Phibeta

J. Penilaian Hasil Belajar

Tes tertulis dalam media kuis interaktif pada bagian evaluasi sebanyak 5

butir soal pilihan ganda.

No. Soal Jawaban Skor

1. Bentuk energi yang pindah karena

adanya perbedaan suhu disebut …..

A. Kalori D. Radiasi

B. Kalor E. Konduksi

C. Konveksi

B 1

2. Berikut ini yang merupakan contoh

dari pengaruh kalor terhadap

perubahan suhu adalah…..

A. Ban sepeda yang meletus karena

panas

B. Air yang meluap saat direbus

C. Air raksa pada termometer naik bila

didekatkan dengan kalor

D. Air direbus menjadi panas

D 1

Page 91: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

77

Ciputat, Januari 2015

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran

Yanti, S.Pd

Mahasiswa Peneliti

Siti Shopiyah

NIM. 1110016300003

E. Terbentuknya embun di pagi hari

3. Perubahan-perubahan wujud zat yang

membebaskan kalor adalah…..

A. Melebur dan menguap

B. Membeku dan mengembun

C. Menguap dan mendidih

D. Melebur dan membeku

E. Membeku dan menguap

B 1

4. Berapa banyak kalor yang diperlukan

untuk meleburkan es bermassa 0,8 kg

menjadi air bersuhu 0°C, jika diketahui

kalor lebur es 334.000 J/kg?

A. 267.200 J D. 4.175 J

B. 417.500 J E. 0 J

C. 2.672 J

A 1

5.

Perhatikan grafik berikut! Grafik

tersebut menunjukkan pemanasan 1 kg

es. Jika kalor jenis es 2.100 J/kgoC,

kalor lebur es 336.000 J/kg dan kalor

jenis air adalah 4.200 J/kgoC, maka

kalor yang dibutuhkan dalam proses

dari P-Q-R sebesar…..

A. 10.500 J D. 336.000 J

B. 21.000 J E. 346.500 J

C. 42.000 J

E 1

Total skor = 5

Page 92: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

78

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Eksperimen

Satuan Pendidikan : SMA AL-HASRA

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/ Semester : X / Satu

Peminatan : MIA

Materi Pokok : Perpindahan Kalor dan Azas Black

Alokasi waktu : 3 x 45 menit

Pertemuan ke- : 3 (tiga)

A. Standar Kompetensi

4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai

perubahan energi

B. Kompetensi Dasar 4.2 Menganalisis cara perpindahan kalor

4.3 menerapkan Azas Black dalam pemecahan masalah

C. Indikator

1. Membedakan peristiwa perpindahan kalor cara konduksi, konveksi dan

radiasi

2. Menentukan faktor-faktor yang berpengaruh pada peristiwa perpindahan

kalor melalui konduksi, konveksi dan radiasi

3. Menghitung laju perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi

4. Menerapkan Azas Black dalam peristiwa perubahan kalor

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa diharapkan dapat membedakan peristiwa perpindahan kalor secara

konduksi, konveksi dan radiasi dengan benar setelah mengerjakan dan

melihat pembahasan pertanyaan dan pembahasan materi perpindahan kalor

nomor 1,4,5,8 dan 9 pada media kuis interaktif pertemuan 3

2. Siswa diharapkan dapat menentkan faktor-faktor yang mempengaruhi

peristiwa perpindahan kalor setelah mengerjakan dan melihat pembahasan

pertanyaan dan pembahasan materi perpindahan kalor nomor 2, 6 dan 8

pada media kuis interaktif pertemuan 3

3. Siswa diharapkan mampu menghitung laju perpindahan kalor dengan benar

setelah mengerjakan dan melihat pertanyaan dan pembahasan materi

perpindahan kalor nomor 3, 7, dan 10 pada media kuis interaktif pertemuan

3

4. Siswa diharapkan dapat menerapkan asas Black dengan benar setelah

mengerjakan dan melihat pembahasan pertanyaan dan pembahasan materi

Azas Black nomor 1-5 pada media kuis interaktif pertemuan 3

Page 93: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

79

E. Materi Pembelajaran

Perpindahan Kalor

Ada tiga cara untuk kalor berpindah dari satu benda ke benda lain, yaitu:

a) Konduksi, yaitu perpindahan kalor tanpa disertai perpindahan zat

penghantarnya.

b) Konveksi, yaitu perpindahan kalor yang disertai perpindahan partikel-partikel

zat.

c) Radiasi, yaitu perpindahan kalor dalam bentuk pancaran gelombang

elektromagnetik

Pada Tabel 2.3 berikut, disajikan rumus-rumus untuk menghitung laju

perpindahan kalor, diantaranya yaitu:

Tabel 2.3 Rumus-rumus Perpindahan Kalor

Perpindahan Kalor Laju Perpindahan Kalor (H) Kalor (Q)

Konduksi

Konveksi

Radiasi

Keterangan: H = laju perpindahan kalor (J/s)

Q = kalor (J)

t = waktu (s)

A= Luas permkaan benda (m2)

l = panjang benda (m)

T = suhu benda (°C atau K)

k = kokonduktivitas termal benda (W/mK)

h = koefisien konveksi (J/s m2K)

σ = tetapan Stefan-Boltzmann (5,67 x 10-8

W/m2K

4)

e = emisivitas benda

T = perubahan suhu (°C atau K)

Azas Black

Kalor yang diberikan oleh benda yang bersuhu tinggi sama dengan kalor

yang diterima oleh benda yang bersuhu rendah.

F. Model dan Metode Pembelajaran

Model : Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

Page 94: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

80

Metode : Ceramah dan drill soal

G. Kegiatan Pembelajaran

Tahap Pembeljaran Langkah-langkah Kegiatan

Waktu Guru Siswa

Pendahuluan

Apersepsi

Menggali

pengetahuan awal

siswa dengan

memberikan

pertanyaan:

““Mengapa

tangan kita terasa

panas ketika

sedang mengaduk

kopi yang panas

menggunakan

sendok?”

Memperhatikan

pertanyaan yang

diberikan oleh

guru dan

memberikan

jawaban 5

menit

Motivasi

Menyiapkan

siswa untuk

berkonsentrasi

mengikuti

pembelajaran

Berkonsentrasi

dengan fokus dan

siap

melaksanakan

aktivitas

pembelajaran

5

menit

Inti

Eksplorsi

Mengarahkan

siswa membuka

kuis interaktif

pertemuan 3

Membuka kuis

interaktif

pertemuan 3

5

menit

Melalui kuis

interaktif slide 1-

2 disajikan

kompetensi

mengenai konsep

perpindahan kalor

dan Azas Black

disajikan SK, KD

dan indikator

yang ingin

dicapai

Memperhatikan

kompetensi yang

ingin dicapai

dalam media kuis

interaktif 5

menit

Elaborasi

Meminta siswa

mengerjakan kuis

interaktif yang

ada pada

komputer masing-

masing terkait

konsep

perpindahan kalor

Mengerjakan kuis

interaktif yang

ada pada

komputer masing-

masing terkait

konsep

perpindahan kalor

dan Azas Black

30

menit

Page 95: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

81

dan Azas Black

Melalui media

kuis interaktif

disajikan

pembahasan

mengenai

jawaban dari

setiap kuis terkait

konsep

perpindahan kalor

dan Azas Black

(kuis pertemuan

3)

Menyimak

pembahasan yang

disajikan pada

media kuis

interaktif terkait

konsep

perpindahan kalor

dan Azas Black

(kuis pertemuan

3)

30

menit

Konfirmasi

Memberikan

kesempatan

kepada siswa

yang belum

memahami materi

untuk bertanya

Bertanya kepada

guru mengenai

materi yang

belum dipahami

15

Menit

Menjelaskan

kembali materi

yang belum

dipahami oleh

siswa

Memperhatikan

penjelasan guru 20

menit

Penutup

Penarikan

Kesimpulan

Membimbing

siswa untuk

menyimpulkan

materi

pembelajaran

tentang

perpindahan kalor

dan Azas Black

Menyimpulkan

hasil

pembelajaran

materi

perpindahan kalor

dan Azas Black

dengan

bimbingan guru

10

menit

Evaluasi

Memberikan

evaluasi sebanyak

5 butir soal

tentang

perpindahan kalor

dan Azas Black

yang terdapat

pada kuis

interaktif bagian

evaluasi

pertemuan 3

secara individual

Mengerjakan soal

secara individual

dalam kuis

interaktif

pertemuan 3

10

menit

H. Media Pembelajaran

Komputer dan Media Kuis Interaktif tentang perpindahan kalor dan Azas Black

Page 96: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

82

I. Sumber Belajar 1. Ani Rufaidan, Sufi dan Sarwanto. 2013. Fisika Peminatan Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam SMA/MA Kelas X.

2. Supriyanto. 2006. Fisika 1 Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Phibeta

J. Penilaian Hasil Belajar

Tes tertulis dalam media kuis interaktif pada bagian evaluasi sebanyak 5

butir soal pilihan ganda.

No. Soal Jawaban Skor

1. Pernyataan berikut yang sesuai dengan

perpindahan kalor secara konduksi

adalah…..

A. Proses perpindahan kalor melalui zat

disertai perpindahan partikel zat

B. Proses perpindahan kalor melalui

suatu zat tanpa disertai perpindahan

partikel

C. Proses perpindahan kalor dari

permukaan semua benda dalam

bentuk gelombang elektromagnetik

D. Zat yang mudah dilalui kalor

E. Zat yang sulit dilalui kalor

B 1

2. Dibawah ini yang merupakan contoh

perpindahan kalor secara radiasi

adalah…..

A.

B.

C.

D.

A 1

Page 97: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

83

E.

3. Dinding sebuah rumah yang berukuran 8

m × 4 m memiliki suhu permukaan

dalam sebesar 20°C dan suhu permukaan

luar sebesar 10°C. Berapa banyak kalor

yang hilang karena konveksi alami pada

dinding selama sehari, jika diketahui

koefisien konveksi rata-rata sebesar 3,5

J.s-1.

mK-1

…..

A. 9,68 x 104 J D. 9,68 x 10

7 J

B. 9,68 x 105 J E. 9,68 x 10

8 J

C. 9,68 x 106 J

D 1

4. Joseph Black mengungkapkan bahwa

apabila benda panas dan benda dingin

digabungkan (dicampur), maka jumlah

kalor yang dilepaskan pada benda panas

sama dengan jumlah kalor yang diterima

benda dingin. Pernyataan tersebut sesuai

dengan prinsip kekekalan…..

A. Suhu D. Momentum

B. Energi E. Kapasitas kalor

C. Kalor jenis

B 1

5. Jika 0,75 gram air yang suhunya 0oC

dicampur dengan 0,50 gram air yang

suhunya 100 oC, tentukan suhu akhir

campuran tersebut! (cair= 1 kal/g oC)

A. 10 oC D. 40

oC

B. 20 oC E. 50

oC

C. 30 oC

D 1

Total skor = 5

Ciputat, Januari 2015

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran

Yanti, S.Pd

Mahasiswa Peneliti

Siti Shopiyah

NIM. 1110016300003

Page 98: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

84

A.2. RPP Kelas Kontrol

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Kontrol

Satuan Pendidikan : SMA AL-HASRA

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/ Semester : X / Satu

Peminatan : MIA

Materi Pokok : Suhu dan Pemuaian

Alokasi waktu : 3 x 45 menit

Pertemuan ke- : 1 (satu)

A. Standar Kompetensi

4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai

perubahan energi

B. Kompetensi Dasar 4.1 Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat

C. Indikator

1. Menjelaskan konsep suhu

2. Menghitung konversi skala termometer.

3. Menjelaskan konsep pemuaian.

4. Menghitung besarnya muai panjang, muai luas dan muai volume pada benda

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa diharapkan dapat menjelaskan konsep suhu dengan benar setelah

melakukan kegiatan tanya jawab

2. Siswa diharapkan mampu menghitung konversi skala suhu pada berbagai

jenis skala termometer setelah melakukan kegiatan tanya jawab

3. Siswa diharapkan dapat menjelaskan konsep pemuaian setelah melakukan

kegiatan tanya jawab

4. Siswa diharapkan dapat menghitung besarnya muai panjang, muai luas dan

muai volume pada benda setelah melakukan kegiatan tanya jawab

E. Materi Pembelajaran

Suhu dan Pemuaian

Suhu adalah ukuran mengenai panas atau dinginnya suatu zat atau benda.

Termometer adalah alat pengukur suhu. Ada empat skala termometer yang perlu

diketahui, yaitu Celcius, Reamur, Fahrenheit dan Kelvin.

Page 99: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

85

Tabel 2.1 Perbandingan Skala Termometer

Celcius Reamur Fahrenheit Kelvin

Titik tetap atas 100°C 80°R 212°F 373

Titik tetap bawah 0°C 0°R 32°F 273

Rentang 100 80 180 100

Skala 5 4 9 5

Pemuaian adalah bertambah besarnya ukuran suatu benda karena kenaikan

suhu yang terjadi pada benda tersebut. Jenis-jenis pemuaian pada zat padat

ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 2.2 Jenis-jenis Pemuaian pada Zat Padat

Jenis Pemuaian Pertambahan Ukuran Ukuran Akhir

Muai panjang ( ) Muai luas ( ) Muai volume ( )

Keterangan: L = panjang akhir (m)

L0 = panjang mula-mula (m)

α = koefisien muai panjang (/°C-1

atau /K-1

)

A = luas akhir (m2)

A0 = luas mula-mula (m2)

β = koefisien muai luas (/°C-1

atau /K-1

)

β = 2α

V = volume akhir (m3)

V0 = volume mula-mula (m3)

= koefisien muai volume (/°C-1

atau /K-1

)

T= perubahan suhu (°C atau K)

F. Metode Pembelajaran

Ceramah dan Tanya jawab

G. Kegiatan Pembelajaran

Tahap Pembeljaran Langkah-langkah Kegiatan

Waktu Guru Siswa

Pendahuluan Apersepsi

Menggali pengetahuan

awal siswa dengan

memberikan

pertanyaan: “Apakah

yang kalian rasakan

pada waktu siang hari?

Dan apa yang kalian

rasakan ketika berada di

ruangan berAC?

Memperhatikan

pertanyaan yang

diberikan oleh guru

dan memberikan

jawaban 5

menit

Motivasi Menyiapkan siswa Berkonsentrasi dengan 5

Page 100: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

86

untuk berkonsentrasi

mengikuti pembelajaran

fokus dan siap

melaksanakan

aktivitas pembelajaran

menit

Inti

Eksplorsi

Melalui media

powerpoint, guru

menyampaikan tujuan

pembelajaran yang

ingin dicapai

Memperhatikan

penjelasan guru 5

menit

Melalui media

powerpoint, guru

menyampaikan materi

mengenai konsep suhu

dan pemuaian

Memperhatikan

penjelasan guru 5

menit

Elaborasi

Melakukan Tanya

jawab bersama siswa

dan memberikan latihan

soal yang berhubungan

dengan konsep suhu

dan pemuaian

Melakukan tanya

jawab bersama guru

dan mengerjakan

latihan soal yang

diberikan oleh guru

70

menit

Konfirmasi

Memberikan

kesempatan kepada

siswa yang belum

memahami materi

untuk bertanya

Bertanya kepada guru

mengenai materi yang

belum dipahami 10

Menit

Menjelaskan kembali

materi yang belum

dipahami oleh siswa

Memperhatikan

penjelasan guru 15

menit

Penutup

Penarikan

Kesimpulan

Membimbing siswa

untuk menyimpulkan

materi pembelajaran

tentang suhu dan

pemuaian

Menyimpulkan hasil

pembelajaran materi

suhu dan pemuaian

dengan bimbingan

guru

10

menit

Evaluasi

Melalui media

powerpoint, guru

memberikan 5 butir

soal evaluasi yang

dikerjakan individual

Mengerjakan soal

secara individual 10

menit

Page 101: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

87

H. Media Pembelajaran

Komputer dan powerpoint tentang suhu dan pemuaian

I. Sumber Belajar 1. Ani Rufaidan, Sufi dan Sarwanto. 2013. Fisika Peminatan Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam SMA/MA Kelas X.

2. Supriyanto. 2006. Fisika 1 Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Phibeta

J. Penilaian Hasil Belajar

Tes tertulis yang ditampilkan dalam powerpoint pada bagian evaluasi

sebanyak 5 butir soal pilihan ganda.

No. Soal Jawaban Skor

1. Pengertian suhu yang benar adalah…..

A. Besaran yang menyatakan sifat dari

suatu benda yang memiliki kalor

tertentu

B. Besaran yang mempunyai kalor dan

mengalir dari benda panas ke benda

dingin

C. Besaran yang memiliki kalor dan

mengalir dari benda dingin ke benda

panas

D. Besaran yang menyatakan banyaknya

kalor yang keluar dari suatu benda

E. Besaran yang menyatakan derajat

panas atau dinginnya suatu benda

E 1

2. Suhu suatu zat bila diukur dengan

termometer Fahrenheit menunjukkan

angka 62°F. Bila suhu benda tersebut

diukur dengan termometer Celsius

menunjukkan angka…

A. 16,7°C D. 52,2°C

B. 22,2°C E. 54,0°C

C. 34,2°C

A 1

3. Sebuah termometer dengan skala °X

memiliki titik beku air pada -40°X dan

titik didih air 160°X. pada saat

teermometer tersebut terbaca 15°X,

maka pada thermometer skala Celcius

terbaca…

A. 17,5°C D. 47,5°C

B. 27,5°C E. 57,5°C

C. 37,5°C

B 1

Page 102: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

88

4. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi

besarnya pemuaian?

A. Massa benda, volume benda dan

jenis benda

B. Jenis benda, perubahan suhu dan luas

benda

C. Ukuran benda semula, perubahan

suhu dan jenis benda

D. Panjang benda, berat benda dan jenis

benda

E. Perubahan suhu, panjang benda dan

massa benda

C 1

5. Kawat tembaga (α = 1,7×10-5

/°C) pada

suhu 20°C panjangnya 80 cm,

dipanaskan sampai mencapai suhu

150°C. panjang kawat setelah

dipanaskan adalah…. m

A. 0,92017

B. 0,80761

C. 0,80617

D. 0,80178

E. 0,80176

E 1

Total skor = 5

Ciputat, Januari 2015

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran

Yanti, S.Pd

Mahasiswa Peneliti

Siti Shopiyah

NIM. 1110016300003

Page 103: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

89

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Kontrol

Satuan Pendidikan : SMA AL-HASRA

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/ Semester : X / Satu

Peminatan : MIA

Materi Pokok : Kalor dan Perubahan Wujud

Alokasi waktu : 3 x 45 menit

Pertemuan ke- : 2 (dua)

A. Standar Kompetensi

4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai

perubahan energi

B. Kompetensi Dasar 4.1 Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat

C. Indikator

1. Menganalisis pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud benda

2. Menjelaskan peristiwa perubahan wujud dan karakteristiknya serta

memberikan contohnya dalam kehidupan sehari-hari

3. Melakukan analisis kuantitatif tentang perubahan wujud

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa diharapkan dapat menganalisis pengaruh kalor terhadap suhu dan

wujud benda setelah melakukan kegiatan tanya jawab

2. Siswa diharapkan dapat menjelaskan peristiwa perubahan wujud dan

karakteristiknya serta memberikan contohnya dalam kehidupan sehari-hari setelah melakukan kegiatan tanya jawab

3. Siswa diharapkan mampu melakukan analisis kuantitatif tentang perubahan

wujud setelah melakukan kegiatan tanya jawab

E. Materi Pembelajaran

Kalor

Kalor adalah bentuk energi yang diberikan oleh benda yang bersuhu tinggi

ke benda yang bersuhu rendah.. satuan kalor adalah joule atau kalori., 1 kalori =

4,184 joule. Jika sebuah benda diberi sejumlah kalor maka ada dua kemungkinan

perubahan, yaitu:

atau

Keterangan: Q = banyak kalor yang diperlukan (J)

m = massa benda (kg)

c = kalor jenis benda (J/kg°C)

Page 104: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

90

C = kapasitas kalor benda (J/°C)

T= perubahan suhu (°C)

Kalor jenis didefinisikan sebagai jumlah kalor yang diperlukan untuk

menaikkan suhu 1 kg suatu zat sebesar 1 K. Sementara kapasitas kalor adalah

jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu benda sebesar 1 K.

Sebuah benda dapat berubah wujud ketika suhunya dinaikkan atau

diturunkan. Maka banyaknya kalor yang dibutuhkan saat perubahan wujud benda

dapat dihitung menggunakan rumus berikut:

Keterangan: Q = banyak kalor yang diperlukan (J)

m = massa benda (kg)

L = kalor lebur (J/kg)

Akibat penyerapan dan pelepasan kalor, suatu zat dapat berubah wujud.

Gambar 2.2 berikut menyajikan proses perubahan wujud suatu benda.

Gambar Perubahan wujud benda akibat pengaruh kalor

F. Metode Pembelajaran

Ceramah dan tanya jawab

G. Kegiatan Pembelajaran

Tahap Pembeljaran Langkah-langkah Kegiatan

Waktu Guru Siswa

Pendahuluan Apersepsi

Menggali pengetahuan

awal siswa dengan

memberikan

pertanyaan:

“Apa yang terjadi

ketika gelas berisi air

Memperhatikan

pertanyaan yang

diberikan oleh

guru dan

memberikan

jawaban

5

menit

Page 105: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

91

dingin dicelupkan ke

dalam wadah berisi air

panas?”

Motivasi

Menyiapkan siswa

untuk berkonsentrasi

mengikuti pembelajaran

Berkonsentrasi

dengan fokus

dan siap

melaksanakan

aktivitas

pembelajaran

5

menit

Inti

Eksplorsi

Melalui media

powerpoint, guru

menyampaikan tujuan

pembelajaran yang ingi

dicapai

Memperhatikan

penjelasan guru 5

menit

Melalui media

powerpoint, guru

menyampaikan materi

mengenai konsep kalor

dan perubahan wujud

Memperhatikan

penjelasan guru 5

menit

Elaborasi

Melakukan Tanya

jawab bersama siswa

dan memberikan latihan

soal yang berhubungan

dengan kalor dan

perubahan wujud

Melakukan

tanya jawab

bersama guru

dan

mengerjakan

latihan soal yang

diberikan oleh

guru

70

menit

Konfirmasi

Memberikan

kesempatan kepada

siswa yang belum

memahami materi

untuk bertanya

Bertanya kepada

guru mengenai

materi yang

belum dipahami

10

Menit

Menjelaskan kembali

materi yang belum

dipahami oleh siswa

Memperhatikan

penjelasan guru 15

menit

Penutup

Penarikan

Kesimpulan

Membimbing siswa

untuk menyimpulkan

materi pembelajaran

tentang kalor dan

perubahan wujud

Menyimpulkan

hasil

pembelajaran

materi

perpindahan

kalor dan Azas

Black dengan

bimbingan guru

10

menit

Evaluasi

Melalui media

powerpoint, guru

memberikan 5 butir

Mengerjakan

soal secara

individual

10

menit

Page 106: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

92

soal evaluasi yang

dikerjakan individual

H. Media Pembelajaran

Komputer dan powerpoint tentang kalor dan perubahan wujud

I. Sumber Belajar 1. Ani Rufaidan, Sufi dan Sarwanto. 2013. Fisika Peminatan Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam SMA/MA Kelas X.

2. Supriyanto. 2006. Fisika 1 Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Phibeta

J. Penilaian Hasil Belajar

Tes tertulis dalam media kuis interaktif pada bagian evaluasi sebanyak 5

butir soal pilihan ganda.

No. Soal Jawaban Skor

1. Bentuk energi yang pindah karena

adanya perbedaan suhu disebut …..

A. Kalori D. Radiasi

B. Kalor E. Konduksi

C. Konveksi

B 1

2. Berikut ini yang merupakan contoh

dari pengaruh kalor terhadap

perubahan suhu adalah…..

A. Ban sepeda yang meletus karena

panas

B. Air yang meluap saat direbus

C. Air raksa pada termometer naik bila

didekatkan dengan kalor

D. Air direbus menjadi panas

E. Terbentuknya embun di pagi hari

D 1

3. Perubahan-perubahan wujud zat yang

membebaskan kalor adalah…..

A. Melebur dan menguap

B. Membeku dan mengembun

C. Menguap dan mendidih

D. Melebur dan membeku

E. Membeku dan menguap

B 1

4. Berapa banyak kalor yang diperlukan

untuk meleburkan es bermassa 0,8 kg

menjadi air bersuhu 0°C, jika diketahui

kalor lebur es 334.000 J/kg?

A. 267.200 J D. 4.175 J

B. 417.500 J E. 0 J

C. 2.672 J

A 1

Page 107: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

93

Ciputat, Januari 2015

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran

Yanti, S.Pd

Mahasiswa Peneliti

Siti Shopiyah

NIM. 1110016300003

5. Perhatikan grafik berikut! Grafik

tersebut menunjukkan pemanasan 1

kg es. Jika kalor jenis es 2.100

J/kgoC, kalor lebur es 336.000 J/kg

dan kalor jenis air adalah 4.200

J/kgoC, maka kalor yang

dibutuhkan dalam proses dari P-Q-

R sebesar…..

D. 10.500 J D. 336.000 J

E. 21.000 J E. 346.500 J

F. 42.000 J

E 1

Total skor = 5

Page 108: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

94

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Kontrol

Satuan Pendidikan : SMA AL-HASRA

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/ Semester : X / Satu

Peminatan : MIA

Materi Pokok : Perpindahan Kalor dan Azas Black

Alokasi waktu : 3 x 45 menit

Pertemuan ke- : 3 (tiga)

A. Standar Kompetensi

4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai

perubahan energi

B. Kompetensi Dasar 4.2 Menganalisis cara perpindahan kalor

4.3 menerapkan Azas Black dalam pemecahan masalah

C. Indikator

1. Membedakan peristiwa perpindahan kalor cara konduksi, konveksi dan

radiasi

2. Menentukan faktor-faktor yang berpengaruh pada peristiwa perpindahan

kalor melalui konduksi, konveksi dan radiasi

3. Menghitung laju perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi

4. Menerapkan Azas Black dalam peristiwa perubahan kalor

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa diharapkan dapat membedakan peristiwa perpindahan kalor secara

konduksi, konveksi dan radiasi dengan benar setelah melakukan kegiatan

tanya jawab

2. Siswa diharapkan dapat menentkan faktor-faktor yang mempengaruhi

peristiwa perpindahan kalor setelah melakukan kegiatan tanya jawab

3. Siswa diharapkan mampu menghitung laju perpindahan kalor dengan benar

setelah melakukan kegiatan tanya jawab

4. Siswa diharapkan dapat menerapkan asas Black dengan benar setelah

melakukan kegiatan tanya jawab

E. Materi Pembelajaran

Perpindahan Kalor

Ada tiga cara untuk kalor berpindah dari satu benda ke benda lain, yaitu:

a) Konduksi, yaitu perpindahan kalor tanpa disertai perpindahan zat

penghantarnya.

Page 109: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

95

b) Konveksi, yaitu perpindahan kalor yang disertai perpindahan partikel-partikel

zat.

c) Radiasi, yaitu perpindahan kalor dalam bentuk pancaran gelombang

elektromagnetik

Pada Tabel 2.3 berikut, disajikan rumus-rumus untuk menghitung laju

perpindahan kalor, diantaranya yaitu:

Tabel 2.3 Rumus-rumus Perpindahan Kalor

Perpindahan Kalor Laju Perpindahan Kalor (H) Kalor (Q)

Konduksi

Konveksi

Radiasi

Keterangan: H = laju perpindahan kalor (J/s)

Q = kalor (J)

t = waktu (s)

A= Luas permkaan benda (m2)

l = panjang benda (m)

T = suhu benda (°C atau K)

k = kokonduktivitas termal benda (W/mK)

h = koefisien konveksi (J/s m2K)

σ = tetapan Stefan-Boltzmann (5,67 x 10-8

W/m2K

4)

e = emisivitas benda

T = perubahan suhu (°C atau K)

Azas Black

Kalor yang diberikan oleh benda yang bersuhu tinggi sama dengan kalor

yang diterima oleh benda yang bersuhu rendah.

F. Metode Pembelajaran

Ceramah dan tanya jawab

G. Kegiatan Pembelajaran

Tahap Pembeljaran Langkah-langkah Kegiatan

Waktu Guru Siswa

Pendahuluan Apersepsi Menggali Memperhatikan 5

Page 110: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

96

pengetahuan awal

siswa dengan

memberikan

pertanyaan:

“Mengapa tangan

kita terasa panas

ketika sedang

mengaduk kopi

yang panas

menggunakan

sendok?”

pertanyaan yang

diberikan oleh

guru dan

memberikan

jawaban

menit

Motivasi

Menyiapkan

siswa untuk

berkonsentrasi

mengikuti

pembelajaran

Berkonsentrasi

dengan fokus dan

siap

melaksanakan

aktivitas

pembelajaran

5

menit

Inti

Eksplorsi

Melalui media

powerpoint, guru

menyampaikan

tujuan

pembelajaran

yang ingi dicapai

Memperhatikan

penjelasan guru

5

menit

Melalui media

powerpoint, guru

menyampaikan

materi mengenai

konsep

perpindahan kalor

dan Azas Black

Memperhatikan

penjelasan guru

5

menit

Elaborasi

Melakukan Tanya

jawab bersama

siswa dan

memberikan

latihan soal yang

berhubungan

dengan

perpindahan kalor

dan Azas Black

Melakukan tanya

jawab bersama

guru dan

mengerjakan

latihan soal yang

diberikan oleh

guru

70

menit

Konfirmasi

Memberikan

kesempatan

kepada siswa

yang belum

memahami materi

untuk bertanya

Bertanya kepada

guru mengenai

materi yang

belum dipahami

10

Menit

Menjelaskan Memperhatikan 15

Page 111: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

97

kembali materi

yang belum

dipahami oleh

siswa

penjelasan guru menit

Penutup

Penarikan

Kesimpulan

Membimbing

siswa untuk

menyimpulkan

materi

pembelajaran

tentang

perpindahan kalor

dan Azas Black

Menyimpulkan

hasil

pembelajaran

materi

perpindahan kalor

dan Azas Black

dengan

bimbingan guru

10

menit

Evaluasi

Melalui media

powerpoint, guru

memberikan 5

butir soal evaluasi

yang dikerjakan

individual

Mengerjakan soal

secara individual

10

menit

H. Media Pembelajaran

Komputer dan Media Kuis Interaktif tentang perpindahan kalor dan Azas Black

I. Sumber Belajar 1. Ani Rufaidan, Sufi dan Sarwanto. 2013. Fisika Peminatan Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam SMA/MA Kelas X.

2. Supriyanto. 2006. Fisika 1 Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Phibeta

J. Penilaian Hasil Belajar

Tes tertulis dalam media kuis interaktif pada bagian evaluasi sebanyak 5

butir soal pilihan ganda.

No. Soal Jawaban Skor

1. Pernyataan berikut yang sesuai dengan

perpindahan kalor secara konduksi

adalah…..

A. Proses perpindahan kalor melalui zat

disertai perpindahan partikel zat

B. Proses perpindahan kalor melalui

suatu zat tanpa disertai perpindahan

partikel

C. Proses perpindahan kalor dari

permukaan semua benda dalam

bentuk gelombang elektromagnetik

D. Zat yang mudah dilalui kalor

E. Zat yang sulit dilalui kalor

B 1

2. Dibawah ini yang merupakan contoh A 1

Page 112: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

98

perpindahan kalor secara radiasi

adalah…..

A.

B.

C.

D.

E.

3. Dinding sebuah rumah yang berukuran 8

m × 4 m memiliki suhu permukaan

dalam sebesar 20°C dan suhu permukaan

luar sebesar 10°C. Berapa banyak kalor

yang hilang karena konveksi alami pada

dinding selama sehari, jika diketahui

koefisien konveksi rata-rata sebesar 3,5

J.s-1.

mK-1

…..

A. 9,68 x 104 J D. 9,68 x 10

7 J

B. 9,68 x 105 J E. 9,68 x 10

8 J

C. 9,68 x 106 J

D 1

4. Joseph Black mengungkapkan bahwa

apabila benda panas dan benda dingin

digabungkan (dicampur), maka jumlah

kalor yang dilepaskan pada benda panas

sama dengan jumlah kalor yang diterima

benda dingin. Pernyataan tersebut sesuai

dengan prinsip kekekalan…..

A. Suhu D. Momentum

B 1

Page 113: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

99

B. Energi E. Kapasitas kalor

C. Kalor jenis

5. Jika 0,75 gram air yang suhunya 0oC

dicampur dengan 0,50 gram air yang

suhunya 100 oC, tentukan suhu akhir

campuran tersebut! (cair= 1 kal/g oC)

A. 10 oC D. 40

oC

B. 20 oC E. 50

oC

C. 30 oC

D 1

Total skor = 5

Ciputat, Januari 2015

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran

Yanti, S.Pd

Mahasiswa Peneliti

Siti Shopiyah

NIM. 1110016300003

Page 114: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

100

A.3. Tampilan Media Kuis Interaktif

Page 115: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

101

Page 116: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

102

LAMPIRAN B

INSTRUMEN PENELITIAN

1. Kisi-kisi Instrumen Tes

2. Instrumen Tes

3. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen

a. Validitas

b. Reliabilitas

c. Taraf kesukaran

d. Daya pembeda

4. Kisi-kisi Instrumen Tes Valid

5. Instrumen Tes Valid

6. Soal Tes Penelitian

7. Kisi-kisi Instrumen Nontes

8. Instrumen Nontes (Angket)

9. Lembar Validasi Ahli Media

10. Lembar Validasi Ahli Materi

11. Lembar Validasi Instrumen Nontes Angket

Page 117: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

103

B. 1. KISI-KISI INSTRUMEN TES

Pertemuan Kompetensi Dasar Konsep Indikator Aspek Kognitif Jumlah

Soal C1 C2 C3 C4

Ke-1

Menganalisis

pengaruh kalor

terhadap suatu zat

Suhu dan

Termometer

Menjelaskan konsep suhu dan kalor 1*, 3* 2* 3

Menghitung konversi skala thermometer 4*, 5, 6 7* 4

Pemuaian Menjelaskan konsep pemuaian 10*, 11 8*, 9 4

Menghitung besarnya muai panjang, muai luas

dan muai volume

12*,

14*, 15 13* 4

Ke-2

Menganalisis

pengaruh kalor

terhadap suatu zat

Kalor dan

perubahan

wujud

Menganalisis pengaruh kalor terhadap suhu

dan wujud benda 17* 16 18*, 21

19*,

20*,

22*

7

Menjelaskan peristiwa perubahan wujud dan

karakteristiknya serta memberikan contohnya

dalam kehidupan sehari-hari

24*, 25 23* 3

Melakukan analisis kuantitatif tentang

perubahan wujud 26 27*, 28 3

Ke-3

Menganalisis cara

perpindahan kalor

Perpindahan

kalor secara

konduksi,

konveksi

dan radiasi

Membedakan peristiwa perpindahan kalor

secara konduksi, konveksi dan Radiasi 35*

34*,

36*, 37 4

Menghitung laju perpindahan kalor secara

konduksi, konveksi dan radiasi 38*,

39*, 40 3

Menerapkan Asas

Black dalam

pemecahan masalah

Asas Black

Menerapkan Asas Black dalam peristiwa

perubahan kalor 29 30*,

31* 32, 33 5

Jumlah 9 8 14 9 40

persentase 22,5 % 20 % 35 % 22,5 % 100 %

Keterangan : * = butir soal yang valid

Page 118: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

104

B. 2. INSTRUMEN TES

Satuan Pendidikan : SMA / MA

Mata Pelajaran : FISIKA

Materi Pokok : Suhu dan Kalor Standar Kompetensi : 4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energy

Kompetensi Dasar : 4.1 Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat 4.2 Menganalisis cara perpindahan kalor

4.3 Menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah

Kelas / Semester : X / Genap

Bentuk Soal : Pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban

Jumlah Soal : 40 Soal

Indikator Indikator Soal Butir Soal Penyelesaian Aspek

Kognitif

Menjelaskan

konsep suhu dan

kalor

Menjelaskan

pengertian suhu

1. Suhu adalah …..

A. Besaran yang menyatakan sifat dari suatu

benda yang memiliki kalor

B. Besaran yang mempunyai kalor dan

mengalir dari benda panas ke benda dingin

C. Besaran yang memiliki kalor dan mengalir

dari benda dingin ke benda panas

D. Besaran yang menyatakan banyaknya kalor

yang keluar dari suatu benda

E. Besaran yang menyatakan derajat panas

atau dinginnya suatu benda

Suhu merupakan Besaran yang

menyatakan derajat panas atau

dinginnya suatu benda

Jawaban : E

C1

Menjelaskan

konsep kalor

2. Sebongkah es dimasukkan ke dalam wadah

berisi air panas sehingga seluruh es mencair.

Hal ini terjadi karena …..

A. Es menerima kalor dan air melepaskan

Kalor mengalir dari suhu yang tinggi

menuju suhu yang lebih rendah. Air

panas memiliki suhu yang lebih tinggi

daripada es, sehingga air akan

C2

Page 119: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

105

kalor

B. Air menerima kalor dan es melepaskan

kalor

C. Es dan air sama-sama melepaskan kalor

D. Es dan air sama-sama menerima kalor

E. Semua pernyataan benar

melepaskan kalor dan es akan menerima

kalor.

Jawaban : A

Menyebutkan

definisi kalor

3. Bentuk energi yang pindah karena adanya

perbedaan suhu disebut …..

A. Kalor

B. Kalori

C. Radiasi

D. Konduksi

E. Konveksi

Kalor merupakan bentuk energi yang

berpindah dari benda yang suhunya

lebih tinggi ke benda yang suhunya

lebih rendah ketika benda bersentuhan.

Jawaban : A

C1

Menghitung

konversi skala

termometer

Menghitung

konversi skala

Celcius ke skala

Fahrenheit

4. Suhu suatu zat bila diukur dengan termometer

Celcius menunjukkan angka 25°C. Jika suhu

benda tersebut diukur dengan termometer

Fahrenheit menunjukkan angka …..

A. 14°F D. 77°F

B. 20°F E. 318°F

C. 45°F

(

)

Jawaban : D

C3

Menghitung

konversi skala

Fahrenheit ke

skala Kelvin

5. Suhu 80oF jika dinyatakan dalam skala

termometer Kelvin menjadi …..

A. 290,00 K

B. 299,66 K

C. 299,88 K

D. 300,00 K

E. 317,40 K

(

( ))

Jawaban : B

C3

Menghitung

konversi skala

Celcius ke skala

6. Suatu ruangan memiliki suhu 40°C. Jika jika

diukur menggunakan skala Reamur maka suhu

ruangan menjadi …..

(

)

Jawaban : A

C3

80°F

Page 120: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

106

Reamur A. 32°R

B. 36°R

C. 40°R

D. 50°R

E. 72°R

Menghitung

konversi skala

Celcius ke skala

termometer X

7. Termometer X dirancang dapat mengukur air

membeku pada skala -20 dan air mendidih

pada skala 140. Jika suatu benda diukur

dengan termometer Celcius menunjukkan nilai

45°C maka tentukan nilai yang ditunjuk saat

diukur dengan termometer X …..

A. -52°

B. -92°

C. 52°

D. 72°

E. 92°

( )

( )

( ) ( )

Jawaban : A

C4

Menjelaskan

konsep tentang

pemuaian

Menyimpulkan

peristiwa

pemuaian

8. Besi yang diberikan kalor akan mengalami

pertambahan panjang, luas ataupun

volumenya. Berdasarkan penjelasan tersebut

maka dapat disimpulkan bahwa setiap benda

bila diberi kalor akan mengalami …..

A. Pemuaian

B. Penyusutan

C. Pertambahan luas

D. Perubahan wujud

Pemuaian adalah bertambah besarnya

ukuran suatu benda karena kenaikan

suhu yang terjadi pada benda tersebut.

Jawaban : A

C2

X C

140 100

-20 0

X 45

Page 121: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

107

E. Perubahan bentuk

Menjelaskan

fenomena

pemuaian

9. Gelas yang diisi air panas

dapat pecah atau retak.

Fenomena tersebut terjadi

akibat …..

A. Air yang dituangkan

mengalirkan panas secara merata keseluruh

permukaannya dan menjadikan gelas

memuai perlahan-lahan hingga retak dan

akhirnya pecah

B. Air yang dituangkan mengalirkan panas

secara tidak merata ke seluruh

permukaannya dan menjadikan gelas

memuai perlahan-lahan hingga retak dan

akhirnya pecah

C. Air yang dituangkan mengalirkan panas

secara merata keseluruh permukaannya dan

menjadikan gelas tidak memuai perlahan-

lahan hingga retak dan akhirnya pecah

D. Air yang dituangkan mengalirkan panas

secara merata kesebagian permukaannya

dan menjadikan gelas memuai cepat hingga

retak

E. Air yang dituangkan tidak mengalirkan

panas secara merata keseluruh

permukaannya dan menjadikan gelas

memuai perlahan-lahan hingga retak dan

akhirnya pecah

Air yang dituangkan mengalirkan panas

secara tidak merata ke seluruh

permukaannya dan menjadikan gelas

memuai perlahan-lahan hingga retak

Jawaban : B

C2

Menjelaskan

konsep muai luas

10. Suatu zat dikatakan mengalami pemuaian

luas jika…..

A. Ukuran luas awal suatu zat lebih kecil

Suatu zat dikatakan mengalami

pemuaian luas jika ukuran luas

awal suatu zat lebih kecil dari

C1

Page 122: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

108

dari ukuran luas akhir zat

B. Ukuran panjang awal zat lebih kecil dari

ukuran lebar akhir zat

C. Suhu awalnya lebih besar dari suhu

akhirnya

D. Kalornya meningkat

E. Adanya perbedaan suhu

ukuran luas akhir zat

Jawaban : A

Menyebutkan

rumus muai

panjang

11. Persamaan yang tepat untuk pertambahan

panjang benda adalah…..

A.

B.

C.

D.

E.

Jawaban : A C1

Menghitung

muai panjang,

muai luas dan

muai volume

pada benda

Menghitung muai

panjang

12. Sebuah baja memiliki panjang 100 m. Jika

diketahui koefisien muai panjang baja

sebesar 12×10-6

/°C, berapakah pertambahan

panjang baja jika baja mengalami kenaikan

suhu dari 20°C menjadi 42°C …..

A. 2,54 cm

B. 2,64 cm

C. 2,65 cm

D. 3,01 cm

E. 3,64 cm

Diketahui:

l0 = 100 m

α = 12×10-6

/°C

T1 = 20°C

T2 = 42°C

T = 42 – 20 = 22°C

Ditanyakan: l

Jawab:

Jawaban : B

C3

Menganalisis

koefisien muai

13. Perhatikan tabel panjang (L) dan koefisien

muai panjang (α) dari berbagai jenis logam Dengan menggunakan rumus

C4

Page 123: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

109

panjang berikut:

Jenis

logam L (cm) Α (°C

-1) T (°C)

(1) 100 0,00016 50

(2) 100 0,00025 50

(3) 100 0,00018 50

(4) 100 0,00020 50

(5) 100 0,00028 50

Dari data pada tabel, berdasarkan analisa kamu,

logam yang terpanjang setelah dipanaskan

adalah jenis logam …..

A. (1)

B. (2)

C. (3)

D. (4)

E. (5)

Jenis

logam

L

(cm)

Α

(°C-1

)

T

°C ( )

(1) 100 0,00016 50 0,8

(2) 100 0,00025 50 1,25

(3) 100 0,00018 50 0,9

(4) 100 0,00020 50 1

(5) 100 0,00028 50 14

Maka nilai logam yang terpanjang

setelah dipanaskan adalah jenis logam 5

Jawaban : E

Menghitung muai

luas

14. Sebatang besi pada suhu 20°C memiliki

panjang 4 m dan lebar 20 cm. Jika besi

tersebut dipanaskan hingga mencapai 40°C

dan koefisien muai panjang besi sebesar

12×10-6

/°C, luas besi setelah dipanaskan

adalah …..

A. 0,0800384 m2

B. 0,8003840 m2

C. 8,0038400 m2

D. 80,038400 m2

E. 800,38400 m2

Diketahui:

P = 4 m

l = 20 cm = 0,2 m

T1 = 20°C

T2 = 40°C

T = 40 – 20 = 20°C

α =12×10-6

/°C

β=2 α= 2(12×10-6

/°C)= 24×10-6

/°C

Ditanyakan: At =?

Jawab:

( )

C3

Page 124: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

110

( )

Jawaban : B

Menghitung muai

volume

15. Besi berbentuk kubus, pada suhu 27°C

memiliki panjang rusuk 20 cm. Jika kubus

dipanaskan hingga suhu 327°C dan

koefisien muai panjang besi 1,2×10-5

/°C,

maka volum kubus setelah dipanaskan

adalah .....

A. 8000,0086 cm3

B. 8000,0864 cm3

C. 8000,8640 cm3

D. 8008,6400 cm3

E. 8086,4000 cm3

Diketahui:

V0 = (20 cm)3 = 8 x 10

3 cm

3

= 3α = 3(1,2 x 10-5

/°C) = 3,6 10-5

/°C

T1 = 27°C

T2 = 327°C

T = 327 – 27 = 300°C

Ditanyakan: Vt = ?

Jawab:

( )

( )

Jawaban : E

C3

Menganalisis

pengaruh kalor

terhadap suhu

dan wujud

benda

Mengklasifikasik

an pengaruh kalor

terhadap

perubahan suhu

benda

16. (1) Besarnya suhu

(2) Besarnya kalor jenis suatu zat

(3) Besarnya massa zat

(4) Besarnya kalor yag diberikan

Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan

suhu suatu zat cepat meningkat adalah…..

A. 1, 2 dan 3

B. 2, 3 dan 4

C. 1, 3 dan 4

D. 1, 2 dan 4

E. 1, 2, 3 dan 4

Faktor-faktor yang mempengaruhi

perubahan suhu benda yaitu: besarnya

kalor jenis zat, besarnya massa zat dan

banyaknya kalor yang diberikan

Jawaban : B

C2

Menyebutkan

contoh pengaruh

kalor akibat

17. Berikut ini yang merupakan contoh dari

pengaruh kalor terhadap perubahan suhu

adalah…..

Jawaban : D C1

Page 125: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

111

perubahan suhu A. Ban sepeda yang meletus karena panas

B. Air yang meluap saat direbus

C. Air raksa pada termometer naik bila

didekatkan dengan kalor

D. Air direbus menjadi panas

E. Terbentuknya embun di pagi hari

Menghitung

jumlah kalor yang

dibutuhkan

18. Hitunglah banyaknya kalor yang diperlukan

untuk mengubah suhu 500 gram air dari

20°C menjadi 50°C, bila diketahui kalor

jenis air sebesar 4.200 J/kg°C…..

A. 24000 J

B. 42000 J

C. 36000 J

D. 63000 J

E. 105000 J

Diketahui:

m = 500 gram = 0,5 Kg

c = 4.200 J/kg°C

T1 = 20°C

T2 = 50°C

T = 50 – 20 = 30°C

Ditanyakan: Q = ?

Jawab:

Q = mcT

Q = (0,5)(4.200)(30)

Q = 63000 J

Jawaban : D

C3

Menganalisis

massa benda

19. Perhatikan tabel berikut!

Jenis

Logam

Kalor

(J)

Kalor Jenis

(kal/g°C) T

(°C)

(1) 2.200 0,11 40

(2) 4.400 0,11 40

(3) 6.600 0,11 40

(4) 8.800 0,11 40

(5) 11.000 0,11 40

Berdasarkan data pada tabel, jenis logam

yang memiliki massa terbesar adalah …..

A. (1)

Diketahui:

Q = mcT

C4

Page 126: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

112

B. (2)

C. (3)

D. (4)

E. (5)

Jawaban : E

Menganalisis

suhu benda

20. Sebuah tembaga bermassa 4 kg dengan suhu

20°C menerima kalor sebanyak 15400 J. Jika

kalor jenis tembaga tersebut 385 J/kg°C,

suhu tembaga tersebut akan menjadi…..

A. 10°C

B. 20°C

C. 30°C

D. 40°C

E. 50°C

Diketahui:

m = 4 kg

T1 = 20°C

Q = 15400 J

c = 385 J/kg°C

Ditanyakan: T2 = ?

Jawab:

T2 = T + T1 = 10 + 20 = 30

Jawaban : C

C4

Menghitung nilai

kalor jenis suatu

benda

21. Sebuah cincin perak massanya 5 gram dan

suhunya 30°C. Cincin tersebut dipanaskan

dengan diberikan kalor sejumlah 5 kal

sehingga suhu cincin menjadi 47,5°C.

Hitunglah kalor jenis cincin perak

tersebut…..

A. 0,000571 kal/gr°C

B. 0,00571 kal/gr°C

C. 0,0571 kal/gr°C

D. 0,571 kal/gr°C

E. 571 kal/gr°C

Diketahui:

m = 5 gram

T1 = 30°C

T2 = 47,5°C

T = 47,5 – 30 = 17,5°C

Q = 5 kal

Ditanyakan: c =?

Jawab:

Jawaban : C

C3

Page 127: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

113

Menghitung biaya

pemakaian kalor

22. Besar biaya listrik yang harus dibayarkan

untuk memanaskan 10 liter air dari suhu 20oC

menjadi 100oC bila 1 KWh seharga Rp.300,-

adalah……

A. Rp.280,-

B. Rp.560,-

C. Rp.600,-

D. Rp.720,-

E. Rp.820,-

Diketahui:

1 KWh = 3.600.000 J

m = 10 liter = 10 kg

cair = 4.200 J/Kg oC

T1= 20oC

T2 = 100oC

T = 100-20 = 80 oC

Q = mcT

Q = (10)(4.200)(80)

Q = 3.360.000 J

Biaya yang harus dibayar:

Jawaban : A

C4

Menjelaskan

peristiwa

perubahan

wujud dan

karakteristiknya

serta

memberikan

contohnya

dalam

kehidupan

sehari-hari

Mengkategorikan

perubahan wujud

benda

23. Berikut ini disajikan beberapa perubahan

wujud benda

(1) Mencair

(2) Membeku

(3) Mengembun

(4) Menguap

Manakah diantara perubahan wujud di atas

ini yang melepaskan kalor…..

A. (1) dan (2)

B. (1) dan (3)

C. (2) dan (3)

D. (2) dan (4)

E. (4) dan (1)

Perubahan wujud benda yang

melepaskan kalor adalah pada saat

peristiwa membeku dan mengembun

Jawaban : C

C2

Menyebutkan

faktor yang

24. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk

mengubah wujud suatu benda bergantung Banyaknya kalor yang diperlukan untuk

mengubah wujud suatu benda

C1

Page 128: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

114

berpengaruh

dalam mengubah

wujud benda

dari …..

A. Massa benda dan kalor jenis benda

B. Massa benda dan perubahan suhu benda

C. Perubahan suhu benda dan kalor jenis

benda

D. Kalor jenis benda dan kalor laten

E. Masa benda dan kalor laten

bergantung dari masaa benda m (kg)

dan kalor laten L (J/kg)

Jawaban : E

Menjelaskan

proses perubahan

wujud benda

25. Proses menyebarnya bau harum dari minyak

wangi yang diletakkan di kamar

merupakan contoh pemanfaatan perubahan

wujud benda dari …..

A. Padat menjadi cair

B. Padat menjadi gas

C. Cair menjadi gas

D. Cair menjadi padat

E. Gas menjadi padat

Menyebarnya bau harum dari minyak

wangi yang diletakan di kamar

merupakan contoh pemanfaatan

perubahan wujud benda dari cair

menjadi gas (menguap).

Jawaban : C

C1

Melakukan

analisis

kuantitatif

tentang

perubahan

wujud

Menghitung

jumlah kalor yang

dibutuhkan untuk

menguap

26. Banyak kalor yang diperlukan untuk

menguapkan 1 kg air pada suhu 100°C jika

diketahui kalor uap = 540 kal/g adalah …..

A. 540 kal

B. 5400 kal

C. 54000 kal

D. 540000 kal

E. 5400000 kal

Diketahui:

m = 1 kg = 1000 gram

LU = 540 kal/g

Ditanyakan:Q = ?

Jawab:

Q = m. LU

Q = (1000)(540)

Q = 540000 Kal

Jawaban : D

C3

Page 129: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

115

Menghitung

banyaknya kalor

yang dibutuhkan

hingga berubah

wujud

27. Perhatikan grafik berikut!

Grafik di atas menunjukkan pemanasan 1 kg

es. Jika kalor jenis es 2.100 J/kgoC, kalor lebur

es 336.000 J/kg dan kalor jenis air adalah

4.200 J/kgoC, maka kalor yang dibutuhkan

dalam proses dari P-Q-R sebesar…..

A. 10.500 J

B. 21.000 J

C. 42.000 J

D. 336.000 J

E. 346.500 J

Diketahui:

m = 1 kg

cair = 4.200 J/kgoC

Les = 336.000 J/kg

ces = 2.100 J/kgoC

Ditanyakan: QP-Q-R =?

Jawab:

Proses P-Q (Q1)

T1= -5oC

T2 = 0oC

T = 0-(-5) = 5 oC

Q1 = mcT

Q1 = (1)(2.100)(5)

Q1 = 10.500 J

Proses Q-R (Q2)

Q2 = m.L

Q2 = (1)(336.000)

Q2 = 336.000 J

Banyak kalor yang diperlukan pada

proses P-Q-R adalah:

Q = Q1 + Q2

Q = 10.500 + 336.000

Q = 346.500 J

Jawaban : E

C4

Page 130: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

116

Menghitung

banyaknya kalor

yang dibutuhkan

hingga berubah

wujud

28. Perhatikan grafik berikut!

Besar kalor yang diperlukan untuk

mengubah 500 gram es pada proses A ke

D, jika kalor jenis es = 2.100 J/kgoC,

kalor jenis air = 4.200 J/kgo, dan kalor

lebur es = 336.000 J/kg adalah ….. A. 100.500 J

B. 168.000 J

C. 178.500 J

D. 189.000 J

E. 199.500 J

Diketahui:

m = 500 gram = 0,5kg

cair = 4.200 J/kgoC

Les = 336.000 J/kg

ces = 2.100 J/kgoC

Ditanyakan: QA-D = ?

Jawab:

Proses A-B (Q1)

T1 = -10oC

T2 = 0oC

T = 0-(-10) = 10 oC

Q1 = mcT

Q1 = (0,5)(2.100)(10)

Q1 = 10.500 J

Proses B-C (Q2)

Q2 = m.L

Q2 = (0,5)(336.000)

Q2 = 168.000 J

Proses C-D (Q3)

T1 = 0oC

T2 = 10oC

T = 10-0 = 10 oC

Q3 = mcT

Q3 = (0,5)(4.200)(10)

Q3 = 21.000 J

Banyak kalor yang diperlukan pada

proses A-D adalah:

Q = Q1 + Q2 + Q3 =

C4

Page 131: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

117

Q = 10.500 + 168.000 + 21.000

Q = 199.500 J

Jawaban : A

Menerapkan

asas Black

dalam peristiwa

perubahan kalor

Menyatakan

prinsip kekekalan

energy

29. Joseph Black mengungkapkan bahwa apabila

benda panas dan benda dingin digabungkan

(dicampur), maka jumlah kalor yang

dilepaskan pada benda panas sama dengan

jumlah kalor yang diterima benda dingin.

Pernyataan tersebut sesuai dengan prinsip

kekekalan…..

A. Suhu

B. Energi

C. Kalor jenis

D. Momentum

E. Kapasitas kalor

Jawaban : B C1

Menghitung suhu

campuran

30. Sebanyak 200 gram air pada suhu 80oC

dicampur dengan 300 gram air pada suhu

20oC. Suhu campuran pada keadaan setimbang

jika cair= 1 kal/g oC adalah…..

A. 20 oC

B. 44 oC

C. 100 oC

D. 220 oC

E. 225 oC

Diketahui:

m1 = 200 gram

m2 = 300 gram

ΔT1 = 80 − Tc

ΔT2 = Tc – 20

Ditanyakan: Tcampuran = Tc

Jawab:

Qlepas = Qterima

m1c1ΔT1= m2c2ΔT2

(200)(1)(80−Tc) = (300)(1)(Tc − 20)

(2)(1)(80 − Tc) = (3)(1)( Tc − 20)

160 − 2 Tc = 3 Tc − 60

5Tc = 220

C3

Page 132: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

118

Tc = 44oC

Jawaban : B

Menghitung suhu

campuran

31. Sebatang besi yang massanya 50 gram dan

bersuhu 26,3°C dimasukkan ke bejana

aluminium bermassa 75 gram dan bersuhu

33,7°C. Jika kalor jenis besi = 0,11

kal/gr°C dan kalor jenis aluminium = 0,09

kal/gr°C, maka berapakah suhu akhir dari

campuran tersebut …..

A. 0,6229 oC

B. 6,2290 oC

C. 6,2920 oC

D. 62,2900 oC

E. 62,2920 oC

Diketahui:

mbesi = 50 gram

Tbesi = 25°C

cbesi = 0,11 kal/gram°C

mal = 75 gram

Tal = 35°C

cal = 0,09 kal/gram °C

Ditanyakan: Tcampuran = Tc

Jawab:

Qlepas = Qterima

mal cal ΔT1= mbesi cbesi ΔT2

(75)(0,09)(35−Tc) = (50)(0,11)(Tc−25)

(6,75)(35 − Tc) = (5,5)(Tc −25)

236,25 – 35 Tc = 25Tc −137,5

60Tc = 373,75

Tc = 6,229 oC

Jawaban : B

C3

Menghitung suhu

campuran

32. Sebanyak 0,2 kg air yang suhunya 80°C dan

kalor jenisnya 4,2 J/g °C, dituangkan ke dalam

bejana tembaga seberat 50 gram yang suhunya

20°C dan kapasitas kalornya adalah 168

Joule/°C. Suhu campuran pada keadaan

setimbang adalah …..

A. 60 oC

B. 65 oC

C. 70 oC

D. 75 oC

Diketahui:

mt = 50 gram

Ct = 168 J/°C

Tt = 20°C

mair = 0,2 Kg = 200 gram

Tair = 80°C

cair = 4,2 J/g °C

Ditanyakan: Tcampuran = Tc

Jawab:

C4

Page 133: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

119

E. 95 oC ct =

Qlepas = Qterima

maircairΔT1= mtctΔT2

(200)(4,2)(80−Tc) = (50)(3,36)(Tc−20)

(840)(80 − Tc) = (168)(Tc −20)

67200 – 840 Tc = 168Tc −3360

1008Tc = 70560

Tc = 70 oC

Jawaban : C

Menganalisis

massa benda

33. Es yang suhunya -10 oC dicampur dengan 0,9

kg air yang suhunya 60 o

C sehingga

diperoleh suhu campuran sebesar 10 o

C. Jika

diketahui kalor jenis air 1.000 kal/kg o

C dan

kalor jenis es 500 kal/kg o

C, maka massa es

tersebut sebesar …..

A. 0,10 kg

B. 0,15 kg

C. 0,20 kg

D. 0,50 kg

E. 1,00 kg

Diketahui:

cair = 1.000 kal/kg oC

ces = 500 kal/kg oC

Les = 80.000 kal/kg

mair = 0,9 kg

Tair = 60 oC

Tes = -10 oC

Tc = 10 oC

Ditanyakan: mes = ?

Jawab:

Qlepas = Qterima

mair cair ΔT= mes Les+ mes cesΔT

(0,9)(1000)(60−10) = mes (80000)+ mes

(500)(10 – (–10))

45000= 80000 mes +10000 mes

45000 = 90000 mes

mes = 45000/90000

mes = 0,5 kg

Jawaban : D

C4

Page 134: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

120

Membedakan

peristiwa

perpindahan

kalor cara

konduksi,

konveksi dan

radiasi

Mencontohkan

perpindahan kalor

secara konveksi

34. Dibawah ini adalah contoh perpindahan kalor

secara konveksi…..

A.

B.

C.

D.

E.

Yang merupakan contoh perpindahan

kalor secara konveksi adalah peristiwa

angina laut yaitu pada gambar D.

gambar A dan C merupakan contoh

perpindahan kalor secara radiasi,

sementara gambar B dan E adalah

contoh perpindahan kalor secara

konduksi.

Jawaban : D

C2

Page 135: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

121

Menyatakan

perpindahan kalor

secara konduksi

35. Pernyataan berikut yang sesuai dengan

perpindahan kalor secara konduksi adalah…..

A. Proses perpindahan kalor melalui zat

disertai perpindahan partikel zat

B. Proses perpindahan kalor melalui suatu

zat tanpa disertai perpindahan partikel

C. Proses perpindahan kalor dari permukaan

semua benda dalam bentuk gelombang

elektromagnetik

D. Zat yang mudah dilalui kalor

E. Zat yang sulit dilalui kalor

Konduksi adalah proses perpindahan kalor

melalui suatu zat tanpa disertai

perpindahan partikel

Jawaban : B

C1

Mengkategorikan

perpindahan kalor

secara radiasi

berdasarkan

gambar

36. Perhatikan gambar gambar berikut!

I. III.

II. IV.

Perpindahan kalor secara radiasi ditunjukkan

oleh gambar …..

A. I dan II

B. I dan III

C. II dan III

D. II dan IV

E. III dan IV

Jawaban : C C2

Page 136: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

122

Mengkategorikan

laju perpindahan

kalor pada logam

37. Pernyataan-pernyataan berikut ini terkait

dengan laju perpindahan kalor tiap satuan

waktu pada batang yang terbuat dari bahan

logam.

1) sama untuk semua jenis logam

2) Sebanding dengan luas penampang logam

3) berbanding lurus dengan panjang

konduktor logam

4) Kalor berpindah dari ujung dengan suhu

yang lebih tinggi ke suhu lebih rendah

Pernyataan yang benar adalah...

A. 1, 2, 3 dan 4

B. 1, 2, 3

C. 1 dan 3

D. 2 dan 4

E. 4

Laju perpindahan kalor sebanding

dengan luas penampang, dan

berbanding terbalik dengan panjang

logam. Kalor berpindah dari ujung

logam yang suhunya lebih tinggi ke

ujung logam yang suhunya lebih

rendah.

Jawaban: D

C2

Menghitung laju

perpindahan

Kalor secara

konveksi,

konduksi dan

radiasi

Menghitung laju

perpindahan kalor

secara konduksi

38. Sebuah ruangan memiliki kaca jendela yang

luasnya 2 m × 1,5 m dan tebalnya 3,2 mm.

Jika suhu permukaan dalam kaca 25°C dan

suhu pada permukaan luar kaca 30°C,

berapakah laju konduksi kalor yang masuk ke

ruang itu? (k= 0,8 W/mK)

A. 375 J/s

B. 3750 J/s

C. 37500 J/s

D. 375000 J/s

E. 3750000 J/s

Diketahui:

A= (2×1,5) m = 3 m2

d= 3,2 mm = 3,2 x 10-3

k= 0,8 W/mK

T=30 °C-25°C = 5°C= 10K

Ditanyakan:

H= ?

Jawab:

Jawaban: B

C3

Page 137: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

123

Menghitung laju

perpindahan kalor

secara konveksi

39. Dinding sebuah rumah yang berukuran 8 m

× 4 m memiliki suhu permukaan dalam

sebesar 20°C dan suhu permukaan luar sebesar

10°C. Berapa banyak kalor yang hilang karena

konveksi alami pada dinding selama sehari,

jika diketahui koefisien konveksi rata-rata

sebesar 3,5 J.s-1.

mK-1

…..

A. 9,68 x 104 J

B. 9,68 x 105 J

C. 9,68 x 106 J

D. 9,68 x 107 J

E. 9,68 x 108 J

Diketahui:

A= (8 × 4) m = 32 m2

T= 20°C-10°C =10°C=10K

t= 24 jam = 86.400 s

k = 3,5 J.s-1.

m-2

K-1

Ditanyakan:

Q=?

Jawab:

Q =3,5 × 32 x 10 × 86400

Q = 9,68 × 107

J

Jawaban: D

C3

Menghitung laju

perpindahan kalor

secara radiasi

40. Sebuah bola tembaga luasnya 20 cm2

dipanaskan hingga berpijar pada suhu 127oC.

Jika emisivitasnya e adalah 0,4 dan tetapan

Stefan adalah 5,67 × 10-8

W/m2.K

4, hitunglah

energi radiasi yang dipancarkan oleh bola

tersebut tiap sekonnya!

A. 580,608 W

B. 5806,08 W

C. 508,608 W

D. 5086,08 W

E. 508,688 W

Diketahui:

A= 20 cm2= 2 x 10

2m

2

T= 127 + 273= 400 K

e= 0,4

σ= 5,7 × 10 -8

W.m -2

K -4

Ditanyakan:

P=?

Jawab:

P= e. σ.A.T4

P= 0,4. 5,67 × 1 -8

2.102.(400)

4

P= 580,608 W

Jawaban: A

C3

Page 138: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

124

B. 3.a. Uji Validitas Instrumen Tes

No

Butir

Korelasi Signifikansi

1 0,443 Sangat Signifikan

2 0,631 Sangat Signifikan

3 0,583 Sangat Signifikan

4 0,492 Sangat Signifikan

5 -0,576 -

6 -0,005 -

7 0,570 Sangat Signifikan

8 0,552 Sangat Signifikan

9 -0,160 -

10 0,594 Sangat Signifikan

11 0,046 -

12 0,520 Sangat Signifikan

13 0,353 Signifikan

14 0,628 Sangat Signifikan

15 -0,182 -

16 -0,152 -

17 0,343 Signifikan

18 0,462 Sangat Signifikan

19 0,664 Sangat Signifikan

20 0,475 Sangat Signifikan

21 -0,196 -

22 0,608 Sangat Signifikan

23 0,825 Sangat Signifikan

24 0,485 Sangat Signifikan

25 0,263 -

26 0,141 -

27 0,573 Sangat Signifikan

28 0,154 -

29 0,231 -

30 0,405 Sangat Signifikan

31 0,648 Sangat Signifikan

32 -0,332 -

33 0,097 -

34 0,548 Sangat Signifikan

35 0,441 Sangat Signifikan

36 0,477 Sangat Signifikan

37 -0,160 -

38 0,579 Sangat Signifikan

39 0,728 Sangat Signifikan

40 -0,430 -

*Signifikan dan sangat signifikan = Valid

Page 139: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

125

B. 3.b. Uji Reliabilitas Instrumen Tes

Rata2= 18,92

Simpang Baku= 5,84

KorelasiXY= 0,68

Reliabilitas Tes= 0,81

No.Urut Kode/Nama Subyek Skor

Ganjil

Skor

Genap

Skor Total

1 Bima D. 16 14 30

2 Jihan N. 12 16 28

3 Alan K. 16 12 28

4 Naufal A. 14 14 28

5 Nesya R 14 13 27

6 Khairunisa R. 16 11 27

7 Rizky R. 15 11 26

8 Hilal N. 13 13 26

9 Rivaldi R. 13 13 26

10 M. Giffari 14 12 26

11 Chudzaifatur 14 7 21

12 Friesca O 13 7 20

13 Vega D. 13 7 20

14 Desi I. 11 8 19

15 Rachmawatie 9 10 19

16 Livia S. 11 8 19

17 Bimasena E. 10 9 19

18 Dzuwlqasthi 9 10 19

19 Puspyta A. 9 8 17

20 Rizka K. A. 12 6 18

21 Lidya T. 10 8 18

22 Zahra F. 7 10 17

23 Indri A. 8 8 16

24 Nadine F. 10 7 17

25 Famiatus S. 9 8 17

26 Adji T. 7 10 17

27 Shally R. 10 7 17

28 Puji J. 8 8 16

29 M. Syahrizal 6 8 14

30 Alfi S. 6 7 13

31 Elang R. 7 6 13

32 Ayuningtias 7 5 12

33 Arizal Z. 5 6 11

34 Fahmy E. 7 5 12

35 Mia K. 4 6 10

36 Rizka K. D. 5 6 11

37 Rani F. 4 5 9

38 Argista W. 4 5 9

Page 140: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

126

B. 3.c. Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes

No Butir Jml Betul Tkt.

Kesukaran(%)

Tafsiran

1 26 68,42 Sedang

2 21 55,26 Sedang

3 32 84,21 Mudah

4 24 63,16 Sedang

5 8 21,05 Sukar

6 33 86,84 Sangat Mudah

7 12 31,58 Sedang

8 28 73,68 Mudah

9 2 5,26 Sangat Sukar

10 29 76,32 Mudah

11 24 63,16 Sedang

12 32 84,21 Mudah

13 23 60,53 Sedang

14 15 39,47 Sedang

15 6 15,79 Sukar

16 11 28,95 Sukar

17 8 21,05 Sukar

18 25 65,79 Sedang

19 20 52,63 Sedang

20 27 71,05 Mudah

21 26 68,42 Sedang

22 22 57,89 Sedang

23 11 28,95 Sukar

24 10 26,32 Sukar

25 36 94,74 Sangat Mudah

26 16 42,11 Sedang

27 17 44,74 Sedang

28 4 10,53 Sangat Sukar

29 8 21,05 Sukar

30 9 23,68 Sukar

31 12 31,58 Sedang

32 6 15,79 Sukar

33 20 52,63 Sedang

34 21 55,26 Sedang

35 15 39,47 Sedang

36 31 81,58 Mudah

37 2 5,26 Sangat Sukar

38 14 36,84 Sedang

39 26 68,42 Sedang

40 7 18,42 Sukar

Page 141: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

127

B. 3.d. Uji Daya Pembeda Instrumen Tes

Jumlah Subyek= 38

Klp atas/bawah(n)= 10

No

Butir

Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%)

1 10 4 6 60,00

2 10 2 8 80,00

3 10 4 6 60,00

4 9 3 6 60,00

5 0 7 -7 -70,00

6 9 9 0 0,00

7 8 2 6 60,00

8 10 4 6 60,00

9 0 1 -1 -10,00

10 10 3 7 70,00

11 7 5 2 20,00

12 10 5 5 50,00

13 8 3 5 50,00

14 9 1 8 80,00

15 1 3 -2 -20,00

16 4 5 -1 -10,00

17 5 1 4 40,00

18 8 2 6 60,00

19 10 0 10 100,00

20 10 4 6 60,00

21 6 10 -4 -40,00

22 10 1 9 90,00

23 10 0 10 100,00

24 5 0 5 50,00

25 10 8 2 20,00

26 5 4 1 10,00

27 8 1 7 70,00

28 1 0 1 10,00

29 4 1 3 30,00

30 5 1 4 40,00

31 8 0 8 80,00

32 1 4 -3 -30,00

33 6 5 1 10,00

34 8 0 8 80,00

35 8 3 5 50,00

36 10 5 5 50,00

37 0 1 -1 -10,00

38 9 2 7 70,00

39 10 0 10 100,00

40 0 4 -4 -40,00

Page 142: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

128

B. 4. KISI-KISI INSTRUMEN TES VALID

Pertemuan Kompetensi Dasar Konsep Indikator Aspek Kognitif Jumlah

Soal C1 C2 C3 C4

Ke-1

Menganalisis

pengaruh kalor

terhadap suatu zat

Suhu dan

Termometer

Menjelaskan konsep suhu dan kalor 1, 3 2 3

Menghitung konversi skala thermometer 4 5 2

Pemuaian Menjelaskan konsep pemuaian 7 6 2

Menghitung besarnya muai panjang, muai luas

dan muai volume 8, 10 9 3

Ke-2

Menganalisis

pengaruh kalor

terhadap suatu zat

Kalor dan

perubahan

wujud

Menganalisis pengaruh kalor terhadap suhu

dan wujud benda 11 12

13, 14,

15 5

Menjelaskan peristiwa perubahan wujud dan

karakteristiknya serta memberikan contohnya

dalam kehidupan sehari-hari

17 16 2

Melakukan analisis kuantitatif tentang

perubahan wujud 18 1

Ke-3

Menganalisis cara

perpindahan kalor

Perpindahan

kalor secara

konduksi,

konveksi

dan radiasi

Membedakan peristiwa perpindahan kalor

secara konduksi, konveksi dan Radiasi 22 21, 23 3

Menghitung laju perpindahan kalor secara

konduksi, konveksi dan radiasi 24, 25 2

Menerapkan Asas

Black dalam

pemecahan masalah

Asas Black

Menerapkan Asas Black dalam peristiwa

perubahan kalor 19, 20 2

Jumlah 6 5 8 6 25

persentase 24% 20 % 32 % 24 % 100 %

Page 143: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

129

B. 5. INSTRUMEN TES VALID

Satuan Pendidikan : SMA / MA

Mata Pelajaran : FISIKA

Materi Pokok : Suhu dan Kalor Standar Kompetensi : 4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energy

Kompetensi Dasar : 4.1 Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat 4.2 Menganalisis cara perpindahan kalor

4.3 Menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah

Kelas / Semester : X / Genap

Bentuk Soal : Pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban

Jumlah Soal : 25 Soal

Indikator Indikator Soal Butir Soal Penyelesaian Aspek

Kognitif

Menjelaskan

konsep suhu dan

kalor

Menjelaskan

pengertian suhu

1. Suhu adalah …..

A. Besaran yang menyatakan sifat dari suatu

benda yang memiliki kalor

B. Besaran yang mempunyai kalor dan

mengalir dari benda panas ke benda dingin

C. Besaran yang memiliki kalor dan mengalir

dari benda dingin ke benda panas

D. Besaran yang menyatakan banyaknya kalor

yang keluar dari suatu benda

E. Besaran yang menyatakan derajat panas

atau dinginnya suatu benda

Suhu merupakan Besaran yang

menyatakan derajat panas atau

dinginnya suatu benda

Jawaban : E

C1

Menjelaskan

konsep kalor

2. Sebongkah es dimasukkan ke dalam wadah

berisi air panas sehingga seluruh es mencair.

Hal ini terjadi karena …..

A. Es menerima kalor dan air melepaskan

Kalor mengalir dari suhu yang tinggi

menuju suhu yang lebih rendah. Air

panas memiliki suhu yang lebih tinggi

daripada es, sehingga air akan

C2

Page 144: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

130

kalor

B. Air menerima kalor dan es melepaskan

kalor

C. Es dan air sama-sama melepaskan kalor

D. Es dan air sama-sama menerima kalor

E. Semua pernyataan benar

melepaskan kalor dan es akan menerima

kalor.

Jawaban : A

Menyebutkan

definisi kalor

3. Bentuk energi yang pindah karena adanya

perbedaan suhu disebut …..

A. Kalor D. Konduksi

B. Kalori E. Konveksi

C. Radiasi

Kalor merupakan bentuk energi yang

berpindah dari benda yang suhunya

lebih tinggi ke benda yang suhunya

lebih rendah ketika benda bersentuhan.

Jawaban : A

C1

Menghitung

konversi skala

termometer

Menghitung

konversi skala

Celcius ke skala

Fahrenheit

4. Suhu suatu zat bila diukur dengan termometer

Celcius menunjukkan angka 25°C. Jika suhu

benda tersebut diukur dengan termometer

Fahrenheit menunjukkan angka …..

A. 14°F D. 77°F

B. 20°F E. 318°F

C. 45°F

(

)

Jawaban : D

C3

Menghitung

konversi skala

Celcius ke skala

termometer X

5. Termometer X dirancang dapat mengukur air

membeku pada skala -20 dan air mendidih

pada skala 140. Jika suatu benda diukur

dengan termometer Celcius menunjukkan nilai

45°C maka tentukan nilai yang ditunjuk saat

diukur dengan termometer X …..

A. -52°

B. -92°

C. 52°

D. 72°

E. 92°

( )

( )

( ) ( )

C4

X C

140 100

-20 0

X 45

Page 145: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

131

Jawaban : A

Menjelaskan

konsep tentang

pemuaian

Menyimpulkan

peristiwa

pemuaian

6. Besi yang diberikan kalor akan mengalami

pertambahan panjang, luas ataupun

volumenya. Berdasarkan penjelasan tersebut

maka dapat disimpulkan bahwa setiap benda

bila diberi kalor akan mengalami …..

A. Pemuaian

B. Penyusutan

C. Pertambahan luas

D. Perubahan wujud

E. Perubahan bentuk

Pemuaian adalah bertambah besarnya

ukuran suatu benda karena kenaikan

suhu yang terjadi pada benda tersebut.

Jawaban : A

C2

Menjelaskan

konsep muai luas

7. Suatu zat dikatakan mengalami pemuaian

luas jika…..

A. Ukuran luas awal suatu zat lebih kecil dari

ukuran luas akhir zat

B. Ukuran panjang awal zat lebih kecil dari

ukuran lebar akhir zat

C. Suhu awalnya lebih besar dari suhu

akhirnya

D. Kalornya meningkat

E. Adanya perbedaan suhu

Suatu zat dikatakan mengalami

pemuaian luas jika ukuran luas

awal suatu zat lebih kecil dari

ukuran luas akhir zat

Jawaban : A

C1

Menghitung

muai panjang,

muai luas dan

muai volume

pada benda

Menghitung muai

panjang

8. Sebuah baja memiliki panjang 100 m. Jika

diketahui koefisien muai panjang baja

sebesar 12×10-6

/°C, berapakah pertambahan

panjang baja jika baja mengalami kenaikan

suhu dari 20°C menjadi 42°C …..

A. 2,54 cm

B. 2,64 cm

C. 2,65 cm

D. 3,01 cm

E. 3,64 cm

Diketahui:

l0 = 100 m

α = 12×10-6

/°C

T1 = 20°C

T2 = 42°C

T = 42 – 20 = 22°C

Ditanyakan: l

Jawab:

C3

Page 146: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

132

Jawaban : B

Menganalisis

koefisien muai

panjang

9. Perhatikan tabel panjang (L) dan koefisien

muai panjang (α) dari berbagai jenis logam

berikut:

Jenis

logam L (cm) Α (°C

-1) T (°C)

(1) 10 0,00016 50

(2) 100 0,00025 50

(3) 100 0,00018 50

(4) 100 0,00020 50

(5) 100 0,00028 50

Dari data pada tabel, berdasarkan analisa kamu,

logam yang terpanjang setelah dipanaskan

adalah jenis logam …..

A. (1)

B. (2)

C. (3)

D. (4)

E. (5)

Dengan menggunakan rumus

Jenis

logam

L

(cm)

Α

(°C-1

)

T

°C ( )

(1) 100 0,00016 50 0,8

(2) 100 0,00025 50 1,25

(3) 100 0,00018 50 0,9

(4) 100 0,00020 50 1

(5) 100 0,00028 50 14

Maka nilai logam yang terpanjang

setelah dipanaskan adalah jenis logam 5

Jawaban : E

C4

Menghitung muai

luas

10. Sebatang besi pada suhu 20°C memiliki

panjang 4 m dan lebar 20 cm. Jika besi

tersebut dipanaskan hingga mencapai 40°C

dan koefisien muai panjang besi sebesar

12×10-6

/°C, luas besi setelah dipanaskan

adalah …..

A. 0,0800384 m2

B. 0,8003840 m2

Diketahui:

P = 4 m

l = 20 cm = 0,2 m

T1 = 20°C

T2 = 40°C

C3

Page 147: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

133

C. 8,0038400 m2

D. 80,038400 m2

E. 800,38400 m2

( ) (

)

T = 40 – 20 = 20°C

α =12×10-6

/°C

β=2 α= 2(12×10-6

/°C)= 24×10-6

/°C

Ditanyakan: At =?

Jawab:

Jawaban : B

Menganalisis

pengaruh kalor

terhadap suhu

dan wujud

benda

Menyebutkan

contoh pengaruh

kalor akibat

perubahan suhu

11. Berikut ini yang merupakan contoh dari

pengaruh kalor terhadap perubahan suhu

adalah…..

A. Ban sepeda yang meletus karena panas

B. Air yang meluap saat direbus

C. Air raksa pada termometer naik bila

didekatkan dengan kalor

D. Air direbus menjadi panas

E. Terbentuknya embun di pagi hari

Jawaban : D C1

Menghitung

jumlah kalor yang

dibutuhkan

12. Hitunglah banyaknya kalor yang diperlukan

untuk mengubah suhu 500 gram air dari

20°C menjadi 50°C, bila diketahui kalor

jenis air sebesar 4.200 J/kg°C…..

A. 24000 J

B. 42000 J

C. 36000 J

D. 63000 J

E. 105000 J

Diketahui:

m = 500 gram = 0,5 Kg

c = 4.200 J/kg°C

T1 = 20°C

T2 = 50°C

T = 50 – 20 = 30°C

Ditanyakan: Q = ?

Jawab:

Q = mcT

Q = (0,5)(4.200)(30)

Q = 63000 J

C3

Page 148: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

134

Jawaban : D

Menganalisis

massa benda

13. Perhatikan tabel berikut!

Jenis

Logam

Kalor

(J)

Kalor Jenis

(kal/g°C) T

(°C)

(6) 2.200 0,11 40

(7) 4.400 0,11 40

(8) 6.600 0,11 40

(9) 8.800 0,11 40

(10) 11.000 0,11 40

Berdasarkan data pada tabel, jenis logam

yang memiliki massa terbesar adalah …..

A. (1)

B. (2)

C. (3)

D. (4)

E. (5)

Diketahui:

Q = mcT

Jawaban : E

C4

Menganalisis

suhu benda

14. Sebuah tembaga bermassa 4 kg dengan suhu

20°C menerima kalor sebanyak 15400 J. Jika

kalor jenis tembaga tersebut 385 J/kg°C,

suhu tembaga tersebut akan menjadi…..

A. 10°C

B. 20°C

C. 30°C

D. 40°C

E. 50°C

Diketahui:

m = 4 kg

T1 = 20°C

Q = 15400 J

c = 385 J/kg°C

Ditanyakan: T2 = ?

Jawab:

T2 = T + T1 = 10 + 20 = 30

Jawaban : C

C4

Menghitung biaya 15. Besar biaya listrik yang harus dibayarkan Diketahui: C4

Page 149: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

135

pemakaian kalor untuk memanaskan 10 liter air dari suhu 20oC

menjadi 100oC bila 1 KWh seharga Rp.300,-

adalah……

A. Rp.280,-

B. Rp.560,-

C. Rp.600,-

D. Rp.720,-

E. Rp.820,-

1 KWh = 3.600.000 J

m = 10 liter = 10 kg

cair = 4.200 J/Kg oC

T1= 20oC

T2 = 100oC

T = 100-20 = 80 oC

Q = mcT

Q = (10)(4.200)(80)

Q = 3.360.000 J

Biaya yang harus dibayar:

Jawaban : A

Menjelaskan

peristiwa

perubahan

wujud dan

karakteristiknya

serta

memberikan

contohnya

dalam

kehidupan

sehari-hari

Mengkategorikan

perubahan wujud

benda

16. Berikut ini disajikan beberapa perubahan

wujud benda

1) Mencair

2) Membeku

3) Mengembun

4) Menguap

Manakah diantara perubahan wujud di atas

ini yang melepaskan kalor…..

A. (1) dan (2)

B. (1) dan (3)

C. (2) dan (3)

D. (2) dan (4)

E. (4) dan (1)

Perubahan wujud benda yang

melepaskan kalor adalah pada saat

peristiwa membeku dan mengembun

Jawaban : C

C2

Menyebutkan

faktor yang

berpengaruh

17. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk

mengubah wujud suatu benda bergantung

dari …..

Banyaknya kalor yang diperlukan untuk

mengubah wujud suatu benda

bergantung dari masaa benda m (kg)

C1

Page 150: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

136

dalam mengubah

wujud benda

A. Massa benda dan kalor jenis benda

B. Massa benda dan perubahan suhu benda

C. Perubahan suhu benda dan kalor jenis

benda

D. Kalor jenis benda dan kalor laten

E. Masa benda dan kalor laten

dan kalor laten L (J/kg)

Jawaban : E

Menghitung

banyaknya kalor

yang dibutuhkan

hingga berubah

wujud

18. Perhatikan grafik berikut!

Grafik di atas menunjukkan pemanasan 1 kg

es. Jika kalor jenis es 2.100 J/kgoC, kalor lebur

es 336.000 J/kg dan kalor jenis air adalah

4.200 J/kgoC, maka kalor yang dibutuhkan

dalam proses dari P-Q-R sebesar…..

A. 10.500 J

B. 21.000 J

C. 42.000 J

D. 336.000 J

E. 346.500 J

Diketahui:

m = 1 kg

cair = 4.200 J/kgoC

Les = 336.000 J/kg

ces = 2.100 J/kgoC

Ditanyakan: QP-Q-R =?

Jawab:

Proses P-Q (Q1)

T1= -5oC

T2 = 0oC

T = 0-(-5) = 5 oC

Q1 = mcT

Q1 = (1)(2.100)(5)

Q1 = 10.500 J

Proses Q-R (Q2)

Q2 = m.L

Q2 = (1)(336.000)

Q2 = 336.000 J

Banyak kalor yang diperlukan pada

proses P-Q-R adalah:

Q = Q1 + Q2

Q = 10.500 + 336.000

Q = 346.500 J

C4

Page 151: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

137

Jawaban : E

Menerapkan

asas Black

dalam peristiwa

perubahan kalor

Menghitung suhu

campuran

19. Sebanyak 200 gram air pada suhu 80oC

dicampur dengan 300 gram air pada suhu

20oC. Suhu campuran pada keadaan setimbang

jika cair= 1 kal/g oC adalah…..

A. 20 oC

B. 44 oC

C. 100 oC

D. 220 oC

E. 225 oC

Diketahui:

m1 = 200 gram

m2 = 300 gram

ΔT1 = 80 − Tc

ΔT2 = Tc – 20

Ditanyakan: Tcampuran = Tc

Jawab:

Qlepas = Qterima

m1c1ΔT1= m2c2ΔT2

(200)(1)(80−Tc) = (300)(1)(Tc − 20)

(2)(1)(80 − Tc) = (3)(1)( Tc − 20)

160 − 2 Tc = 3 Tc − 60

5Tc = 220

Tc = 44oC

Jawaban : B

C3

Menghitung suhu

campuran

20. Sebatang besi yang massanya 50 gram dan

bersuhu 26,3°C dimasukkan ke bejana

aluminium bermassa 75 gram dan bersuhu

33,7°C. Jika kalor jenis besi = 0,11

kal/gr°C dan kalor jenis aluminium = 0,09

kal/gr°C, maka berapakah suhu akhir dari

campuran tersebut …..

A. 0,6229 oC

B. 6,2290 oC

C. 6,2920 oC

D. 62,2900 oC

E. 62,2920 oC

Diketahui:

mbesi = 50 gram

Tbesi = 25°C

cbesi = 0,11 kal/gram°C

mal = 75 gram

Tal = 35°C

cal = 0,09 kal/gram °C

Ditanyakan: Tcampuran = Tc

Jawab:

Qlepas = Qterima

mal cal ΔT1= mbesi cbesi ΔT2

(75)(0,09)(35−Tc) = (50)(0,11)(Tc−25)

C3

Page 152: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

138

(6,75)(35 − Tc) = (5,5)(Tc −25)

236,25 – 35 Tc = 25Tc −137,5

60Tc = 373,75

Tc = 6,229 oC

Jawaban : B

Membedakan

peristiwa

perpindahan

kalor cara

konduksi,

konveksi dan

radiasi

Mencontohkan

perpindahan kalor

secara konveksi

21. Dibawah ini adalah contoh perpindahan kalor

secara konveksi…..

A.

B.

C.

D.

Yang merupakan contoh perpindahan

kalor secara konveksi adalah peristiwa

angina laut yaitu pada gambar D.

gambar A dan C merupakan contoh

perpindahan kalor secara radiasi,

sementara gambar B dan E adalah

contoh perpindahan kalor secara

konduksi.

Jawaban : D

C2

Page 153: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

139

E.

Menyatakan

perpindahan kalor

secara konduksi

22. Pernyataan berikut yang sesuai dengan

perpindahan kalor secara konduksi adalah…..

A. Proses perpindahan kalor melalui zat

disertai perpindahan partikel zat

B. Proses perpindahan kalor melalui suatu

zat tanpa disertai perpindahan partikel

C. Proses perpindahan kalor dari permukaan

semua benda dalam bentuk gelombang

elektromagnetik

D. Zat yang mudah dilalui kalor

E. Zat yang sulit dilalui kalor

Konduksi adalah proses perpindahan kalor

melalui suatu zat tanpa disertai

perpindahan partikel

Jawaban : B

C1

Mengkategorikan

perpindahan kalor

secara radiasi

berdasarkan

gambar

23. Perhatikan gambar gambar berikut!

III. III.

IV. IV.

Perpindahan kalor secara radiasi ditunjukkan

Jawaban : C C2

Page 154: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

140

oleh gambar …..

A. I dan II

B. I dan III

C. II dan III

D. II dan IV

E. III dan IV

Menghitung laju

perpindahan

Kalor secara

konveksi,

konduksi dan

radiasi

Menghitung laju

perpindahan kalor

secara konduksi

24. Sebuah ruangan memiliki kaca jendela yang

luasnya 2 m × 1,5 m dan tebalnya 3,2 mm.

Jika suhu permukaan dalam kaca 25°C dan

suhu pada permukaan luar kaca 30°C,

berapakah laju konduksi kalor yang masuk ke

ruang itu? (k= 0,8 W/mK)

A. 375 J/s

B. 3750 J/s

C. 37500 J/s

D. 375000 J/s

E. 3750000 J/s

Diketahui:

A= (2×1,5) m = 3 m2

d= 3,2 mm = 3,2 x 10-3

k= 0,8 W/mK

T=30 °C-25°C = 5°C= 10K

Ditanyakan:

H= ?

Jawab:

Jawaban: B

C3

Menghitung laju

perpindahan kalor

secara konveksi

25. Dinding sebuah rumah yang berukuran 8 m

× 4 m memiliki suhu permukaan dalam

sebesar 20°C dan suhu permukaan luar sebesar

10°C. Berapa banyak kalor yang hilang karena

konveksi alami pada dinding selama sehari,

jika diketahui koefisien konveksi rata-rata

sebesar 3,5 J.s-1.

mK-1

…..

A. 9,68 x 104 J

B. 9,68 x 105 J

C. 9,68 x 106 J

D. 9,68 x 107 J

E. 9,68 x 108 J

Diketahui:

A= (8 × 4) m = 32 m2

T= 20°C-10°C =10°C=10K

t= 24 jam = 86.400 s

k = 3,5 J.s-1.

m-2

K-1

Ditanyakan:

Q=?

Jawab:

Q =3,5 × 32 x 10 × 86400=9,68 × 10

7 J

Jawaban: D

C3

Page 155: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

141

B. 6. SOAL TES PENELITIAN

Berilah tanda silang (X) pada

jawaban yang kamu anggap benar!

1. Suhu adalah …..

A. Besaran yang menyatakan sifat

dari suatu benda yang memiliki

kalor

B. Besaran yang mempunyai kalor

dan mengalir dari benda panas ke

benda dingin

C. Besaran yang memiliki kalor dan

mengalir dari benda dingin ke

benda panas

D. Besaran yang menyatakan

banyaknya kalor yang keluar dari

suatu benda

E. Besaran yang menyatakan derajat

panas atau dinginnya suatu benda

2. Sebongkah es dimasukkan ke dalam

wadah berisi air panas sehingga

seluruh es mencair. Hal ini terjadi

karena …..

A. Es menerima kalor dan air

melepaskan kalor

B. Air menerima kalor dan es

melepaskan kalor

C. Es dan air sama-sama melepaskan

kalor

D. Es dan air sama-sama menerima

kalor

E. Semua pernyataan benar

3. Bentuk energi yang pindah karena

adanya perbedaan suhu disebut …..

A. Kalor

B. Kalori

C. Radiasi

D. Konduksi

E. Konveksi

4. Suhu suatu zat bila diukur dengan

termometer Celcius menunjukkan

angka 25°C. Jika suhu benda

tersebut diukur dengan termometer

Fahrenheit menunjukkan angka …..

A. 14°F

B. 20°F

C. 45°F

D. 77°F

E. 318°F

5. Termometer X dirancang dapat

mengukur air membeku pada skala -

20 dan air mendidih pada skala 140.

Jika suatu benda diukur dengan

termometer Celcius menunjukkan

nilai 45°C maka tentukan nilai yang

ditunjuk saat diukur dengan

termometer X …..

A. -52°

B. -92°

C. 52°

D. 72°

E. 92°

6. Besi yang diberikan kalor akan

mengalami pertambahan panjang,

luas ataupun volumenya.

Berdasarkan penjelasan tersebut

maka dapat disimpulkan bahwa

setiap benda bila diberi kalor akan

mengalami …..

A. Pemuaian

B. Penyusutan

C. Pertambahan luas

D. Perubahan wujud

E. Perubahan bentuk

7. Suatu zat dikatakan mengalami

pemuaian luas jika…..

A. Ukuran luas awal suatu zat lebih

kecil dari ukuran luas akhir zat

B. Ukuran panjang awal zat lebih

kecil dari ukuran lebar akhir zat

C. Suhu awalnya lebih besar dari

suhu akhirnya

D. Kalornya meningkat

E. Adanya perbedaan suhu

8. Sebuah baja memiliki panjang 100

m. Jika diketahui koefisien muai

panjang baja sebesar 12×10-6

/°C,

berapakah pertambahan panjang

X C

140 100

-20 0

X 45

Page 156: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

142

baja jika baja mengalami kenaikan

suhu dari 20°C menjadi 42°C …..

A. 2,54 cm

B. 2,64 cm

C. 2,65 cm

D. 3,01 cm

E. 3,64 cm

9. Perhatikan tabel panjang (L) dan

koefisien muai panjang (α) dari

berbagai jenis logam berikut:

Jenis

logam L0 (cm) α (°C

-1)

T

(°C)

(1) 100 0,00016 50

(2) 100 0,00025 50

(3) 100 0,00018 50

(4) 100 0,00020 50

(5) 100 0,00028 50

Dari data pada tabel, berdasarkan

analisa kamu, logam yang

terpanjang setelah dipanaskan

adalah jenis logam …..

A. (1)

B. (2)

C. (3)

D. (4)

E. (5)

10. Sebatang besi pada suhu 20°C

memiliki panjang 4 m dan lebar 20

cm. Jika besi tersebut dipanaskan

hingga mencapai 40°C dan

koefisien muai panjang besi sebesar

12×10-6

/°C, luas besi setelah

dipanaskan adalah …..

A. 0,0800384 m2

B. 0,8003840 m2

C. 8,0038400 m2

D. 80,038400 m2

E. 800,38400 m2

11. Berikut ini yang merupakan contoh

dari pengaruh kalor terhadap

perubahan suhu adalah…..

A. Ban sepeda yang meletus karena

panas

B. Air yang meluap saat direbus

C. Air raksa pada termometer naik

bila didekatkan dengan kalor

D. Air direbus menjadi panas

E. Terbentuknya embun di pagi

hari

12. Hitunglah banyaknya kalor yang

diperlukan untuk mengubah suhu

500 gram air dari 20°C menjadi

50°C, bila diketahui kalor jenis air

sebesar 4.200 J/kg°C…..

A. 24000 J

B. 42000 J

C. 36000 J

D. 63000 J

E. 105000 J

13. Perhatikan tabel berikut!

Jenis

Logam

Kalor

(J)

Kalor

Jenis

(kal/g°C)

T

(°C)

(1) 2.200 0,11 40

(2) 4.400 0,11 40

(3) 6.600 0,11 40

(4) 8.800 0,11 40

(5) 11.000 0,11 40

Berdasarkan data pada tabel, jenis

logam yang memiliki massa

terbesar adalah …..

A. (1)

B. (2)

C. (3)

D. (4)

E. (5)

14. Sebuah tembaga bermassa 4 kg

dengan suhu 20°C menerima kalor

sebanyak 15400 J. Jika kalor jenis

tembaga tersebut 385 J/kg°C, suhu

tembaga tersebut akan menjadi…..

A. 10°C

B. 20°C

C. 30°C

D. 40°C

E. 50°C

15. Besar biaya listrik yang harus

dibayarkan untuk memanaskan 10

liter air dari suhu 20oC menjadi

100oC bila 1 KWh seharga Rp.300,-

adalah……

A. Rp.280,-

Page 157: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

143

B. Rp.560,-

C. Rp.600,-

D. Rp.720,-

E. Rp.820,-

16. Berikut ini disajikan beberapa

perubahan wujud benda

(1) Mencair

(2) Membeku

(3) Mengembun

(4) Menguap

Manakah diantara perubahan

wujud di atas ini yang melepaskan

kalor…..

A. (1) dan (2)

B. (1) dan (3)

C. (2) dan (3)

D. (2) dan (4)

E. (4) dan (1)

17. Banyaknya kalor yang diperlukan

untuk mengubah wujud suatu

benda bergantung dari …..

A. Massa benda dan kalor jenis

benda

B. Massa benda dan perubahan

suhu benda

C. Perubahan suhu benda dan kalor

jenis benda

D. Kalor jenis benda dan kalor

laten

E. Masa benda dan kalor laten

18. Perhatikan grafik berikut!

Grafik di atas menunjukkan

pemanasan 1 kg es. Jika kalor jenis

es 2.100 J/kgoC, kalor lebur es

336.000 J/kg dan kalor jenis air

adalah 4.200 J/kgoC, maka kalor

yang dibutuhkan dalam proses dari

P-Q-R sebesar…..

A. 10.500 J

B. 21.000 J

C. 42.000 J

D. 336.000 J

E. 346.500 J

19. Sebanyak 200 gram air pada suhu

80oC dicampur dengan 300 gram air

pada suhu 20oC. Suhu campuran

pada keadaan setimbang jika cair= 1

kal/g oC adalah…..

A. 20 oC D. 220

oC

B. 44 oC E. 225

oC

C. 100 oC

20. Sebatang besi yang massanya 50

gram dan bersuhu 26,3°C

dimasukkan ke bejana aluminium

bermassa 75 gram dan bersuhu

33,7°C. Jika kalor jenis besi =

0,11 kal/gr°C dan kalor jenis

aluminium = 0,09 kal/gr°C, maka

berapakah suhu akhir dari campuran

tersebut …..

A. 0,6229 oC

B. 6,2290 oC

C. 6,2920 oC

D. 62,2900 oC

E. 62,2920 oC

21. Dibawah ini adalah contoh

perpindahan kalor secara

konveksi…..

A. B.

C. D.

Page 158: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

144

E.

22. Pernyataan berikut yang sesuai

dengan perpindahan kalor secara

konduksi adalah…..

A. Proses perpindahan kalor

melalui zat disertai perpindahan

partikel zat

B. Proses perpindahan kalor

melalui suatu zat tanpa disertai

perpindahan partikel

C. Proses perpindahan kalor dari

permukaan semua benda dalam

bentuk gelombang

elektromagnetik

D. Zat yang mudah dilalui kalor

E. Zat yang sulit dilalui kalor

23. Perhatikan gambar gambar berikut!

I. III.

II. IV.

Perpindahan kalor secara radiasi

ditunjukkan oleh gambar …..

A. I dan II

B. I dan III

C. II dan III

D. II dan IV

E. III dan IV

24. Sebuah ruangan memiliki kaca

jendela yang luasnya 2 m × 1,5 m

dan tebalnya 3,2 mm. Jika suhu

permukaan dalam kaca 25°C dan

suhu pada permukaan luar kaca

30°C, berapakah laju konduksi kalor

yang masuk ke ruang itu? (k= 0,8

W/mK)

A. 375 J/s

B. 3750 J/s

C. 37500 J/s

D. 375000 J/s

E. 3750000 J/s

25. Dinding sebuah rumah yang

berukuran 8 m × 4 m memiliki suhu

permukaan dalam sebesar 20°C dan

suhu permukaan luar sebesar 10°C.

Berapa banyak kalor yang hilang

karena konveksi alami pada dinding

selama sehari, jika diketahui

koefisien konveksi rata-rata sebesar

3,5 J.s-1.

mK-1

…..

A. 9,68 x 104 J

B. 9,68 x 105 J

C. 9,68 x 106 J

D. 9,68 x 107 J

E. 9,68 x 108 J

Page 159: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

145

B. 7. KISI-KISI INSTRUMEN NONTES (ANGKET)

Satuan Pendidikan : SMA / MA

Mata Pelajaran : FISIKA

Materi Pokok : Suhu dan Kalor Standar Kompetensi : Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi

pada berbagai perubahan energi

Kelas / Semester : X / Genap

No. Indikator Angket Media Kuis Interaktif

Jumlah Soal Positif Negatif

1.

Penggunaan media kuis

interaktif dalam proses

pembelajaran

1,2 3,4 4

2.

Penyajian materi suhu dan

kalor pada pembahasan kuis

interaktif

5 6 2

3. Penggunaan animasi pada

media kuis interaktif 7, 9 8, 10 4

4. Penjelasan rumus dalam

media kuis interaktif 11 12 2

Jumlah Pernyataan 6 6 12

Page 160: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

146

B. 8. INSTRUMEN NONTES (ANGKET)

Angket Respon Siswa terhadap Media Kuis Interaktif Hari, Tanggal :

Jenis Kelamin : P/L

Petunjuk Pengisian:

1. Pada angket ini terdapat 12 butir pernyataan. Pertimbangkan baik-baik setiap butir

pernyataan dalam kaitannya dengan pembelajaran menggunakan media kuis interaktif.

2. Tentukan pilihan Anda atas pernyataan yang tersedia dengan memberikan tanda

checklist (√) pada lembar angket. Jawaban yang diberikan harus sesuai dengan

pendapat Anda.

3. Angket ini tidak berpengaruh pada nilai, sehingga mohon bantuannya untuk mengisi

dengan benar.

Keterangan Pilihan Jawaban:

STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju

S : Setuju SS : Sangat Setuju

No. Pernyataan STS TS S SS

1. Saya merasa pembelajaran lebih aktif menggunakan

media kuis interaktif karena menggunakan komputer

secara mandiri

2. Media kuis interaktif memotivasi keinginan saya untuk

menjawab pertanyaan

3. Pertanyaan yang disajikan dalam media kuis interaktif

membuat saya sulit memahami konsep suhu dan kalor

4. Saya merasa tidak puas dalam menerima pembelajaran

suhu dan kalor karena menggunakan media kuis

interaktif

5. Saya dapat membaca dengan jelas teks dalam

pembahasan kuis interaktif

6. Saya merasa uraian materi suhu dan kalor dalam

pembahasan kuis interaktif sulit dipahami

7. Penyajian animasi dalam media kuis interaktif

menambah pemahaman saya dalam mempelajari

konsep suhu dan kalor

8. Saya merasa bosan karena penyajian animasi dalam

media kuis interaktif kurang menarik

9. Animasi-animasi dalam media kuis interaktif

menambah minat dan motivasi saya untuk mempelajari

konsep suhu dan kalor

10. Saya merasa animasi-animasi dalam media kuis

interaktif tidak dapat menyampaikan isi materi konsep

suhu dan kalor

11. Saya lebih mudah memahami rumus-rumus pada

konsep suhu dan kalor dengan menggunakan media

kuis interaktif

12. Saya memerlukan tingkat kecerdasan yang tinggi untuk

memahami rumus-rumus konsep suhu dan kalor yang

ada pada media kuis interaktif

Page 161: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

147

B. 9. LEMBAR VALIDASI AHLI MEDIA

Page 162: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

148

Page 163: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

149

Page 164: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

150

Page 165: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

151

B. 10. LEMBAR VALIDASI AHLI MATERI

Page 166: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

152

Page 167: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

153

Page 168: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

154

Page 169: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

155

B. 11. LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN NONTES (ANGKET)

Page 170: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

156

Page 171: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

157

LAMPIRAN C

ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN

1. Hasil Pretest

2. Hasil Posttest

3. Uji Normalitas Data Pretest

4. Uji Normalitas Data Posttest

5. Uji Homogenitas Data Pretest

6. Uji Homogenitas Data Posttest

7. Uji Hipotesis Data Pretest

8. Uji Hipotesis Data Posttest

9. Data Angket

10. L Tabel

11. F Tabel

12. T Tabel

Page 172: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

158

C.1. Hasil Pretest

A. Hasil Pretest Kelas Kontrol

Perolehan nilai terendah hingga nilai tertinggi berdasarkan hasil pretest

yang didapat dari kelas kontrol adalah sebagai berikut:

32 32 32 32 32 36 36 36 36 36 36 36 40 40

40 40 40 40 44 44 44 44 44 44 48 48 48 52

56 64

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dibutuhkan beberapa nilai,

yaitu:

1. Banyak data (N) : 30

2. Nilai maksimal (Xmaks) : 64

3. Nilai minimal (Xmin) : 32

4. Jangkauan (J) : Xmaks - Xmin = 64 - 32 = 32

5. Banyak Kelas (k) : k = 1 + 3,3 log n

k = 1+ 3,3 log 30 = 5,87 6

6. Interval Kelas (I) :

=

Tabel Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol

Interval Frekuensi

(fi)

Batas

Kelas

Titik

Tengah (xi) xi

2 fi. xi fi . xi

2

32 - 37 12 31,5 34,5 1190,25 414 14283

38 - 43 6 37,5 40,5 1640,25 243 9841,5

44 - 49 9 43,5 46,5 2162,25 418,5 19460,25

50 - 55 1 49,5 52,5 2756,25 52,5 2756,25

56 – 61 1 55,5 58,5 3422,25 58,5 3422,25

62 - 67 1 61,5 64,5 4160,25 64,5 53923,5

Jumlah 30 15331,5 1251 1617705

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan beberapa

nilai, yaitu:

1. Rata-rata (x )

x =

2. Median (Me)

Page 173: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

159

Me = TB + (

)

Dimana

Me : median

TB : tepi bawah kelas median

N : banyak nilai pengamatan

: frekuensi kumulatif sebelum kelas median

: frekuensi kelas median

c : interval kelas

Maka

Me = TB + (

)

Me = 37,5 + (

)

Me = 37,5 + (

)

Me = 37,5 + 3

Me = 40,50

3. Modus (Mo)

Mo = TB + (

)

Dimana

Mo: modus

TB: tepi bawah kelas modus

: selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya

: selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya

c : interval kelas

Maka

Mo = TB + (

)

Page 174: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

160

Mo = 31,50 + (

)

Mo = 31,50 + (

)

Mo = 31,50 + 0

Mo = 31,50

4. Standar Deviasi

S = √ ( )

( )

S = √ ( ) ( )

( )

S = √

S = √

S = √

S = 7,78

Page 175: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

161

B. Hasil Pretest Kelas Eksperimen

Perolehan nilai terendah hingga nilai tertinggi berdasarkan hasil pretest

yang didapat dari kelas kontrol adalah sebagai berikut:

12 20 24 24 24 24 24 24 28 28 28 28 28 28

28 32 32 32 32 32 32 36 36 36 36 40 40 40

40 44

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dibutuhkan beberapa nilai,

yaitu:

1. Banyak data (N) : 30

2. Nilai maksimal (Xmaks) : 44

3. Nilai minimal (Xmin) : 12

4. Jangkauan (J) : Xmaks - Xmin = 44 - 12 = 32

5. Banyak Kelas (k) : k = 1 + 3,3 log n

k = 1+ 3,3 log 30 = 5,87 6

6. Interval Kelas (I) :

=

6

Tabel Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen

Interval Frekuensi

(fi)

Batas

Kelas

Titik

Tengah (xi) xi

2 fi. Xi fi . Xi

2

12 – 17 1 11,5 14,5 210,25 14,5 210,25

18 – 23 1 17,5 20,5 420,25 20,5 420,25

24 – 29 13 23,5 26,5 702,25 344,5 9129,25

30 – 35 6 29,5 32,5 1056,25 195 633,7

36 – 41 8 35,5 38,5 1482,25 308 11858

42 – 47 1 41,5 44,5 1980,25 44,5 1980,25

Jumlah 30 5851,5 927 29935,5

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan beberapa

nilai, yaitu:

1. Rata-rata (x )

x =

2. Median (Me)

Page 176: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

162

Me = TB + (

)

Dimana

Me : median

TB : tepi bawah kelas median

N : banyak nilai pengamatan

: frekuensi kumulatif sebelum kelas median

: frekuensi kelas median

c : interval kelas

Maka

Me = TB + (

)

Me = 29,5 + (

)

Me = 29,5 + (

)

Me = 29,5 + 0

Me = 29,50

3. Modus (Mo)

Mo = TB + (

)

Dimana

Mo: modus

TB: tepi bawah kelas modus

: selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya

: selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya

c : interval kelas

Maka

Mo = TB + (

)

Page 177: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

163

Mo = 23,5 + (

)

Mo = 23,5 + (

)

Mo = 23,5 + 3,79

Mo = 27,29

4. Standar Deviasi

S = √ ( )

( )

S = √ ( ) ( )

( )

S = √

S = √

S = √

S = 6,67

Page 178: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

164

C.2. Hasil Posttest

A. Hasil Posttest Kelas Kontrol

Perolehan nilai terendah hingga nilai tertinggi berdasarkan hasil pretest

yang didapat dari kelas kontrol adalah sebagai berikut:

48 56 56 56 56 56 60 60 60 60 60 60 64 64

64 64 64 68 68 68 68 68 72 72 72 76 76 76

80 84

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dibutuhkan beberapa nilai,

yaitu:

1. Banyak data (N) : 30

2. Nilai maksimal (Xmaks) : 84

3. Nilai minimal (Xmin) : 48

4. Jangkauan (J) : Xmaks - Xmin = 84 - 48 = 36

5. Banyak Kelas (k) : k = 1 + 3,3 log n

k = 1+ 3,3 log 30 = 5,87 6

6. Interval Kelas (I) :

=

Tabel Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol

Interval Frekuensi

(fi)

Batas

Kelas

Titik

Tengah (xi) xi

2 fi. xi fi . xi

2

48 – 54 1 47,5 51 2601 51 2601

55 – 61 5 55,5 58 3364 638 37004

62 – 68 11 61,5 65 4225 650 42250

69 – 75 5 68,5 72 5184 216 15552

76 – 82 6 75,5 79 6241 316 24964

83 – 89 2 82,5 86 7396 86 7396

Jumlah 30 29011 1957 129767

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan beberapa

nilai, yaitu:

1. Rata-rata (x )

x =

2. Median (Me)

Page 179: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

165

Me = TB + (

)

Dimana

Me : median

TB : tepi bawah kelas median

N : banyak nilai pengamatan

: frekuensi kumulatif sebelum kelas median

: frekuensi kelas median

c : interval kelas

Maka

Me = TB + (

)

Me = 61,5 + (

)

Me = 61,5 + (

)

Me = 61,5 + 2,1

Me = 63,60

3. Modus (Mo)

Mo = TB + (

)

Dimana

Mo: modus

TB: tepi bawah kelas modus

: selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya

: selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya

c : interval kelas

Maka

Mo = TB + (

)

Page 180: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

166

Mo = 54,5 + (

)

Mo = 54,5 + (

)

Mo = 54,5 + 6,36

Mo = 60,86

4. Standar Deviasi

S = √ ( )

( )

S = √ ( ) ( )

( )

S = √

S = √

S = √

S = 8,52

Page 181: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

167

B. Hasil Posttest Kelas Eksperimen

Perolehan nilai terendah hingga nilai tertinggi berdasarkan hasil pretest

yang didapat dari kelas kontrol adalah sebagai berikut:

60 64 64 64 64 68 72 72 72 72 72 72 72 72

76 76 76 76 76 80 80 80 80 84 84 84 84 88

88 92

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dibutuhkan beberapa nilai,

yaitu:

1. Banyak data (N) : 30

2. Nilai maksimal (Xmaks) : 92

3. Nilai minimal (Xmin) : 60

4. Jangkauan (J) : Xmaks - Xmin = 92 - 60 = 32

5. Banyak Kelas (k) : k = 1 + 3,3 log n

k = 1+ 3,3 log 30 = 5,87 6

6. Interval Kelas (I) :

=

6

Tabel Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen

Interval Frekuensi

(fi)

Batas

Kelas

Titik

Tengah (xi) xi

2 fi. xi fi . xi

2

60 – 65 5 59,5 62,5 3906,25 312,5 19531,25

66 – 71 1 65,5 68,5 4692,25 68,5 4692,25

72 – 77 13 71,5 74,5 5550,25 968,5 72153,25

78 – 83 9 77,5 80,5 6480,25 322 25921

84 – 89 6 83,5 86,5 7482,25 519 44893,5

90 – 95 1 89,5 92,5 8556,25 92,5 8556,25

Jumlah 30 36667,5 2283 175747,5

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan beberapa

nilai, yaitu:

1. Rata-rata (x )

x =

2. Median (Me)

Page 182: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

168

Me = TB + (

)

Dimana

Me : median

TB : tepi bawah kelas median

N : banyak nilai pengamatan

: frekuensi kumulatif sebelum kelas median

: frekuensi kelas median

c : interval kelas

Maka

Me = TB + (

)

Me = 71,5 + (

)

Me = 71,5 + (

)

Me = 71,5 + 4,15

Me = 75,65

3. Modus (Mo)

Mo = TB + (

)

Dimana

Mo: modus

TB: tepi bawah kelas modus

: selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya

: selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya

c : interval kelas

Maka

Mo = TB + (

)

Page 183: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

169

Mo = 71,5 + (

)

Mo = 71,5 + (

)

Mo = 71,5 + 3,43

Mo = 74,93

4. Standar Deviasi

S = √ ( )

( )

S = √ ( ) ( )

( )

S = √

S = √

S = √

S = 8,33

Page 184: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

170

C.3. Uji Normalitas Hasil Pretest

Uji normalitas dengan menggunakan uji Liliefors dengan rumus sebagai berikut:

( ) ( )

Keterangan :

Lo = Harga mutlak terbesar

F(Zi) = Peluang angka baku

S(Zi) = Proporsi angka baku

A. Kelas Kontrol

Tabel Hasil Pretest Kelas Kontrol

Siswa Nilai Siswa Nilai Siswa Nilai

1. 32 11. 36 21. 44

2. 32 12. 36 22. 44

3. 32 13. 40 23. 44

4. 32 14. 40 24. 44

5. 32 15. 40 25. 48

6. 36 16. 40 26. 48

7. 36 17. 40 27. 48

8. 36 18. 40 28. 52

9. 36 19. 44 29. 56

10. 36 20. 44 30. 64

Ʃ 1232

41,07

SD 7,57

Tabel Perhitungan Uji Normalitas Kelas Kontrol

No. Xi f Fk Zi Ztabel F(Zi) S(Zi) L0 |L0|

1 32 5 5 -1,20 0,3849 0,1151 0,1667 -0,0516 0,0516

2 36 7 12 -0,67 0,2486 0,2514 0,4000 -0,1486 0,1486

3 40 6 18 -0,14 0,0557 0,4443 0,6000 -0,1557 0,1557

4 44 6 24 0,39 0,1517 0,6517 0,8000 -0,1483 0,1483

5 48 3 27 0,92 0,3212 0,8212 0,9000 -0,0788 0,0788

6 52 1 28 1,44 0,4251 0,9251 0,9333 -0,0082 0,0082

7 56 1 29 1,97 0,4756 0,9756 0,9667 0,0089 0,0089

8 64 1 30 3,03 0,4988 0,9988 1,0000 -0,0012 0,0012

Ʃ 30

L0 0,156

Ltabel 0,161

Page 185: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

171

Langkah-langkah penentuan nilai-nilai pada tabel bantu di atas adalah

sebagai berikut:

1. Mengurutkan data dari yang terkecil hingga terbesar

2. Menentukan Zi dari tiap-tiap data dengan rumus:

Keterangan :

Zi = Skor baku

Xi = Data yang diperoleh

= Nilai rata-rata

SD = Standar deviasi

3. Menentukan nilai luas Zi

Zi -1,25 -0,67 -0,14 0,39 0,92 1,44 1,97 3,03

Luas Ztabel 0,3849 0,2486 0,0557 0,1517 0,3212 0,4251 0,4756 0,4988

4. Menentukan nilai F(Zi) berdasarkan Ztabel

Jika Zi negatif (-), maka 0,5 - Ztabel

( )

( )

( )

Page 186: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

172

Jika Zi negatif (+), maka 0,5 +Ztabel

( )

( )

( )

( )

( )

5. Menentukan nilai S(Zi) dengan rumus

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

6. Menghitung selisih F(Zi) – S(Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya

( ) ( )

( ) ( )

( ) ( )

( ) ( )

( ) ( )

( ) ( )

( ) ( )

( ) ( )

7. Ambil data terbesar diantara harga-harga mutlak tersebut ini kita namakan L0

8. Memberikan interpretasi L0, dengan membandingkan dengan Lt. Lt adalah

harga yang diambil dari tabel harga kritis Uji Liliefors.

Karena jumlah n = 30, maka Lt = 0,161. L0 yang diperoleh dari hasil

perhitungan adalah 0,156.

Jadi, L0 < Lt ; 0,156 < 0,161 artinya Data Berdistribusi Normal

Page 187: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

173

B. Kelas Eksperimen

Tabel Hasil Pretest Kelas Eksperimen

Siswa Nilai Siswa Nilai Siswa Nilai

1. 12 11. 28 21. 32

2. 20 12. 28 22. 36

3. 24 13. 28 23. 36

4. 24 14. 28 24. 36

5. 24 15. 28 25. 36

6. 24 16. 32 26. 40

7. 24 17. 32 27. 40

8. 24 18. 32 28. 40

9. 28 19. 32 29. 40

10. 28 20. 32 30. 44

Ʃ 912

30,4

SD 7,015

Tabel Perhitungan Uji Normalitas Kelas Eksperimen

No. Xi f Fk Zi Ztabel F(Zi) S(Zi) L0 |L0|

1 12 1 1 -2,62 0,4956 0,0044 0,0333 -0,0289 0,0289

2 20 1 2 -1,48 0,4306 0,0694 0,0667 0,0027 0,0027

3 24 6 8 -0,91 0,3186 0,1814 0,2667 -0,0853 0,0853

4 28 7 15 -0,34 0,1331 0,3669 0,5000 -0,1331 0,1331

5 32 6 21 0,23 0,0910 0,5910 0,7000 -0,1090 0,1090

6 36 4 25 0,80 0,2881 0,7881 0,8333 -0,0452 0,0452

7 40 4 29 1,37 0,4147 0,9147 0,9667 -0,0520 0,0520

8 44 1 30 1,94 0,4738 0,9738 1,0000 -0,0262 0,0262

Ʃ 30

L0 0,134

Ltabel 0,161

Langkah-langkah penentuan nilai-nilai pada tabel bantu di atas adalah

sebagai berikut:

1. Mengurutkan data dari yang terkecil hingga terbesar

2. Menentukan Zi dari tiap-tiap data dengan rumus:

Keterangan :

Zi = Skor baku

Page 188: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

174

Xi = Data yang diperoleh

= Nilai rata-rata

SD = Standar deviasi

3. Menentukan nilai luas Zi

Zi -2,62 -1,48 -0,91 -0,34 0,23 0,80 1,37 1,94

Luas Ztabel 0,4956 0,4306 0,3186 0,1331 0,0910 0,2881 0,4147 0,4738

4. Menentukan nilai F(Zi) berdasarkan Ztabel

Jika Zi negatif (-), maka 0,5 - Ztabel

( )

( )

( )

( )

Jika Zi negatif (+), maka 0,5 +Ztabel

( )

( )

( )

( )

5. Menentukan nilai S(Zi) dengan rumus

( )

Page 189: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

175

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

6. Menghitung selisih F(Zi) – S(Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya

( ) ( )

( ) ( )

( ) ( )

( ) ( )

( ) ( )

( ) ( )

( ) ( )

( ) ( )

7. Ambil data terbesar diantara harga-harga mutlak tersebut ini kita namakan L0

8. Memberikan interpretasi L0, dengan membandingkan dengan Lt. Lt adalah

harga yang diambil dari tabel harga kritis Uji Liliefors.

Karena jumlah n = 30, maka Lt = 0,161. L0 yang diperoleh dari hasil

perhitungan adalah 0,134.

Jadi, L0 < Lt ; 0,134 < 0,161 artinya Data Berdistribusi Normal

Page 190: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

176

C. 4. Uji Normalitas Hasil Posttest

Uji normalitas dengan menggunakan uji Liliefors dengan rumus sebagai berikut:

( ) ( )

Keterangan :

Lo = Harga mutlak terbesar

F(Zi) = Peluang angka baku

S(Zi) = Proporsi angka baku

A. Kelas Kontrol

Tabel Hasil Pretest Kelas Kontrol

Siswa Nilai Siswa Nilai Siswa Nilai

1. 48 11. 60 21. 68

2. 56 12. 60 22. 68

3. 56 13. 64 23. 72

4. 56 14. 64 24. 72

5. 56 15. 64 25. 72

6. 56 16. 64 26. 76

7. 60 17. 64 27. 76

8. 60 18. 68 28. 76

9. 60 19. 68 29. 80

10. 60 20. 68 30. 84

Ʃ 1956

65,2

SD 8,28

Tabel Perhitungan Uji Normalitas Kelas Kontrol

No. Xi f Fk Zi Ztabel F(Zi) S(Zi) L0 |L0|

1 48 1 1 -2,08 0,4812 0,0188 0,0333 -0,0145 0,0145

2 56 5 6 -1,11 0,3665 0,1335 0,2000 -0,0665 0,0665

3 60 6 12 -0,63 0,2357 0,2643 0,4000 -0,1357 0,1357

4 64 5 17 -0,14 0,0557 0,4443 0,5667 -0,1224 0,1224

5 68 5 22 0,34 0,1331 0,6331 0,7333 -0,1002 0,1002

6 72 3 25 0,82 0,2939 0,7939 0,8333 -0,0394 0,0394

7 76 3 28 1,30 0,4032 0,9032 0,9333 -0,0301 0,0301

8 80 1 29 1,79 0,4633 0,9633 0,9667 -0,0034 0,0034

9 84 1 30 2,27 0,4884 0,9884 1,0000 -0,0116 0,0116

Ʃ 30 L0 0,135

Ltabel 0,161

Page 191: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

177

Langkah-langkah penentuan nilai-nilai pada tabel bantu di atas adalah

sebagai berikut:

1. Mengurutkan data dari yang terkecil hingga terbesar

2. Menentukan Zi dari tiap-tiap data dengan rumus:

𝑖 𝑖

Keterangan :

Zi = Skor baku

Xi = Data yang diperoleh

= Nilai rata-rata

SD = Standar deviasi

3. Menentukan nilai luas Zi

Zi -2,08 -1,11 -0,63 -0,14 0,34 0,82 1,30 1,79 2,27

Luas Ztabel 0,4812 0,3665 0,2375 0,0557 0,1331 0,2939 0,4032 0,4633 0,4884

4. Menentukan nilai F(Zi) berdasarkan Ztabel

Jika Zi negatif (-), maka 0,5 - Ztabel

( )

( )

Page 192: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

178

( )

( )

Jika Zi negatif (+), maka 0,5 +Ztabel

( )

( )

( )

( )

( )

5. Menentukan nilai S(Zi) dengan rumus

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

6. Menghitung selisih F(Zi) – S(Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya

( ) ( )

( ) ( )

( ) ( )

( ) ( )

( ) ( )

( ) ( )

( ) ( )

( ) ( )

( ) ( )

7. Ambil data terbesar diantara harga-harga mutlak tersebut ini kita namakan L0

Page 193: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

179

8. Memberikan interpretasi L0, dengan membandingkan dengan Lt. Lt adalah

harga yang diambil dari tabel harga kritis Uji Liliefors.

Karena jumlah n = 30, maka Lt = 0,161. L0 yang diperoleh dari hasil

perhitungan adalah 0,135.

Jadi, L0 < Lt ; 0,135 < 0,161 artinya Data Berdistribusi Normal

B. Kelas Eksperimen

Tabel Hasil Pretest Kelas Eksperimen

Siswa Nilai Siswa Nilai Siswa Nilai

1. 60 11. 72 21. 80

2. 64 12. 72 22. 80

3. 64 13. 72 23. 80

4. 64 14. 72 24. 84

5. 64 15. 76 25. 84

6. 68 16. 76 26. 84

7. 72 17. 76 27. 84

8. 72 18. 76 28. 88

9. 72 19. 76 29. 88

10. 72 20. 80 30. 92

Ʃ 2264

75,47

SD 8,05

Tabel Perhitungan Uji Normalitas Kelas Eksperimen

No. Xi f Fk Zi Ztabel F(Zi) S(Zi) L0 |L0|

1 60 1 1 -1,92 0,4726 0,0274 0,0333 -0,0059 0,0059

2 64 4 5 -1,42 0,4222 0,0778 0,1667 -0,0889 0,0889

3 68 1 6 -0,93 0,3238 0,1762 0,2000 -0,0238 0,0238

4 72 8 14 -0,43 0,1664 0,3336 0,4667 -0,1331 0,1331

5 76 5 19 0,07 0,0279 0,5279 0,6333 -0,1054 0,1054

6 80 4 23 0,56 0,2123 0,7123 0,7667 -0,0544 0,0544

7 84 4 27 1,06 0,3554 0,8554 0,9000 -0,0446 0,0446

8 88 2 29 1,56 0,4406 0,9406 0,9667 -0,0261 0,0261

9 92 1 30 2,05 0,4798 0,9798 1,0000 -0,0202 0,0202

Ʃ 30 L0 0,133

Ltabel 0,161

Page 194: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

180

Langkah-langkah penentuan nilai-nilai pada tabel bantu di atas adalah

sebagai berikut:

1. Mengurutkan data dari yang terkecil hingga terbesar

2. Menentukan Zi dari tiap-tiap data dengan rumus:

𝑖 𝑖

Keterangan :

Zi = Skor baku

Xi = Data yang diperoleh

= Nilai rata-rata

SD = Standar deviasi

3. Menentukan nilai luas Zi

Zi -1,92 -1,42 -0,93 -0,43 0,07 0,56 1,06 1,56 2,05

Luas Ztabel 0,4726 0,4222 0,3238 0,1664 0,0279 0,2123 0,3554 0,4406 0,4798

4. Menentukan nilai F(Zi) berdasarkan Ztabel

Jika Zi negatif (-), maka 0,5 - Ztabel

( )

( )

Page 195: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

181

( )

( )

Jika Zi negatif (+), maka 0,5 +Ztabel

( )

( )

( )

( )

( )

5. Menentukan nilai S(Zi) dengan rumus

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

6. Menghitung selisih F(Zi) – S(Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya

( ) ( )

( ) ( )

( ) ( )

( ) ( )

( ) ( )

( ) ( )

( ) ( )

( ) ( )

( ) ( )

Page 196: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

182

7. Ambil data terbesar diantara harga-harga mutlak tersebut ini kita namakan L0

8. Memberikan interpretasi L0, dengan membandingkan dengan Lt. Lt adalah

harga yang diambil dari tabel harga kritis Uji Liliefors.

Karena jumlah n = 30, maka Lt = 0,161. L0 yang diperoleh dari hasil

perhitungan adalah 0,133.

Jadi, L0 < Lt ; 0,133 < 0,161 artinya Data Berdistribusi Normal

Page 197: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

183

C. 5. Uji Homogenitas Hasil Belajar (Pretest)

Untuk menguji homogenitas varians kedua data hasil belajar (pretest)

digunakan uji Fisher, berdasarkan rumus berikut ini:

F =

=

Dimana:

S = √

( )

Kriteria pengujian uji Fisher adalah sebagai berikut:

1. Jika Fhitung Ftabel maka H0 diterima, yang berarti varians kedua populasi

homogen.

2. Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak, yang berarti varians kedua populasi tidak

homogen.

A. Tabel Bantu Uji F

Tabel Bantu Uji F Kelas Kontrol

Interval Frekuensi

(fi)

Batas

Kelas

Titik

Tengah (xi) xi

2 fi. xi fi . xi

2

32 - 37 12 31,5 34,5 1190,25 414 14283

38 - 43 6 37,5 40,5 1640,25 243 9841,5

44 - 49 9 43,5 46,5 2162,25 418,5 19460,25

50 - 55 1 49,5 52,5 2756,25 52,5 2756,25

56 – 61 1 55,5 58,5 3422,25 58,5 3422,25

62 - 67 1 61,5 64,5 4160,25 64,5 53923,5

Jumlah 30 15331,5 1251 1617705

Tabel Bantu Uji F Kelas Eksperimen

Interval Frekuensi

(fi)

Batas

Kelas

Titik

Tengah (xi) xi

2 fi. Xi fi . Xi

2

12 – 17 1 11,5 14,5 210,25 14,5 210,25

18 – 23 1 17,5 20,5 420,25 20,5 420,25

24 – 29 13 23,5 26,5 702,25 344,5 9129,25

30 – 35 6 29,5 32,5 1056,25 195 633,7

36 – 41 8 35,5 38,5 1482,25 308 11858

42 – 47 1 41,5 44,5 1980,25 44,5 1980,25

Jumlah 30 5851,5 927 29935,5

Page 198: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

184

B. Perhitungan Nilai Standar Deviasi

1. Kelas Kontrol

S = √ ( )

( )

S = √ ( ) ( )

( )

S = √

S = √

= √ = 7,78

2. Kelas Eksperimen

S = √ ( )

( )

S = √ ( ) ( )

( )

S = √

S = √

= √ = 6,67

C. Menentukan Nilai Fhitung dan Menguji Hipotesis Homogenitas

Berdasarkan nilai standar deviasi kedua data, maka nilai Fhitung adalah:

F =

F = ( )

( )

F =

= 1,36

Untuk menguji homogenitas, maka harus membandingkan nilai Fhitung

dengan Ftabel. Pada taraf signifikansi 5%, terlihat bahwa nilai Ftabel (29;29) adalah

sebesar 1,85. Maka terlihat nilai Fhitung < Ftabel (1,36 < 1,85), sehingga Ha diterima

dan Ho ditolak (data dinyatakan homogen).

Page 199: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

185

C. 6. Uji Homogenitas Hasil Belajar (Posttest)

Untuk menguji homogenitas varians kedua data hasil belajar (pretest)

digunakan uji Fisher, berdasarkan rumus berikut ini:

F =

=

Dimana:

S = √

( )

Kriteria pengujian uji Fisher adalah sebagai berikut:

1. Jika Fhitung Ftabel maka H0 diterima, yang berarti varians kedua populasi

homogen.

2. Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak, yang berarti varians kedua populasi tidak

homogen.

A. Tabel Bantu Uji F

Tabel Bantu Uji F Kelas Kontrol

Interval Frekuensi

(fi)

Batas

Kelas

Titik

Tengah (xi) xi

2 fi. xi fi . xi

2

48 – 54 1 47,5 51 2601 51 2601

55 – 61 5 55,5 58 3364 638 37004

62 – 68 11 61,5 65 4225 650 42250

69 – 75 5 68,5 72 5184 216 15552

76 – 82 6 75,5 79 6241 316 24964

83 – 89 2 82,5 86 7396 86 7396

Jumlah 30 29011 1957 129767

Tabel Bantu Uji F Kelas Eksperimen

Interval Frekuensi

(fi)

Batas

Kelas

Titik

Tengah (xi) xi

2 fi. xi fi . xi

2

60 – 65 5 59,5 62,5 3906,25 312,5 19531,25

66 – 71 1 65,5 68,5 4692,25 68,5 4692,25

72 – 77 13 71,5 74,5 5550,25 968,5 72153,25

78 – 83 9 77,5 80,5 6480,25 322 25921

84 – 89 6 83,5 86,5 7482,25 519 44893,5

90 – 95 1 89,5 92,5 8556,25 92,5 8556,25

Jumlah 30 36667,5 2283 175747,5

Page 200: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

186

B. Perhitungan Nilai Standar Deviasi

1. Kelas Kontrol

S = √ ( )

( )

S = √ ( ) ( )

( )

S = √

S = √

= √ = 8,52

2. Kelas Eksperimen

S = √ ( )

( )

S = √ ( ) ( )

( )

S = √

S = √

= √ = 8,33

C. Menentukan Nilai Fhitung dan Menguji Hipotesis Homogenitas

Berdasarkan nilai standar deviasi kedua data, maka nilai Fhitung adalah:

F =

F = ( )

( )

F =

= 1,05

Untuk menguji homogenitas, maka harus membandingkan nilai Fhitung

dengan Ftabel. Pada taraf signifikansi 5%, terlihat bahwa nilai Ftabel (29;29) adalah

sebesar 1,850. Maka terlihat nilai Fhitung < Ftabel (1,05 < 1,850), sehingga Ha

diterima dan Ho ditolak (data dinyatakan homogen).

Page 201: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

187

C. 7. Uji Hipotesis Pretest

Karena kedua data yang akan diuji terdistribusi normal dan homogen,

maka rumus uji hipotesis yang akan digunakan adalah:

dimana:

√( )

( )

Keterangan :

XE : nilai rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen

XK : nilai rata-rata hasil belajar kelompok kontrol

nE : jumlah sampel kelompok eksperimen

nK : jumlah sampel kelompok kontrol

SE2 : varians kelompok eksperimen

SK2 : varians kelompok kontrol

Kriteria pengujian uji t adalah sebagai berikut:

, maka Ho diterima, Ha ditolak.

, maka Ho ditolak, Ha diterima.

Langkah-langkah menentukan nilai adalah sebagai berikut:

1. Menentukan nilai-nilai yang telah diketahui. Berdasarkan hasil pretest

diperoleh:

= 30,9

= 41,7

SE2 = (6,67)

2 = 44,52

SK2 = (7,78)

2 = 60,60

2. Menentukan nilai standar deviasi gabungan

Page 202: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

188

√( )

( )

√( ) ( )

3. Menentukan nilai

4. Menentukan nilai

Derajat kebebasan untuk mencari nilai adalah:

Pada taraf signifikansi 5% (α = 0,05) nilai untuk dk = adalah 1,67.

5. Menguji hipotesis

Karena nilai , maka Ho diterima, Ha ditolak.

Memberikan Interpretasi

Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas, pada taraf kepercayaan 95%, dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil belajar fisika pada konsep

suhu dan kalor antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Page 203: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

189

C. 8. Uji Hipotesis Posttest

Karena kedua data yang akan diuji terdistribusi normal dan homogen,

maka rumus uji hipotesis yang akan digunakan adalah:

dimana:

√( )

( )

Keterangan :

XE : nilai rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen

XK : nilai rata-rata hasil belajar kelompok kontrol

nE : jumlah sampel kelompok eksperimen

nK : jumlah sampel kelompok kontrol

SE2 : varians kelompok eksperimen

SK2 : varians kelompok kontrol

Kriteria pengujian uji t adalah sebagai berikut:

, maka Ho diterima, Ha ditolak.

, maka Ho ditolak, Ha diterima.

Langkah-langkah menentukan nilai adalah sebagai berikut:

1. Menentukan nilai-nilai yang telah diketahui. Berdasarkan hasil pretest

diperoleh:

= 76,1

= 65,23

SE2 = (8,33)

2 = 69,35

SK2 = (8,52)

2 = 72,60

2. Menentukan nilai standar deviasi gabungan

Page 204: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

190

√( )

( )

√( ) ( )

3. Menentukan nilai

4. Menentukan nilai

Derajat kebebasan untuk mencari nilai adalah:

dk = = 30 + 30 – 2 = 58

Pada taraf signifikansi 5% (α = 0,05) nilai untuk dk = 58 adalah 1,67.

5. Menguji hipotesis

Karena nilai , maka Ho ditolak, Ha diterima.

6. Memberikan Interpretasi

Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas, pada taraf kepercayaan 95%, dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh media kuis interaktif terhadap hasil

belajar fisika siswa pada konsep suhu dan kalor.

Page 205: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

191

C.9. Analisis Data Hasil Angket Respon Siswa

Responden Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

Ʃ 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 39

2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37

3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 42

4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 40

5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 37

6 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 43

7 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 38

8 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 40

9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 36

10 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 40

11 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 38

12 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 36

13 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 39

14 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37

15 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 38

16 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 40

17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36

18 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 37

19 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 40

20 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 39

Page 206: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

192

21 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 41

22 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 40

23 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 38

24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 37

25 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 39

26 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 39

27 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 38

28 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 37

29 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 42

30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 38

Jumlah 97 96 96 97 98 93 95 102 98 99 98 92

Skor 81% 80% 80% 81% 82% 78% 79% 85% 82% 83% 82% 77%

Rata-rata 80% 80% 82% 79%

80%

Page 207: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

193

C.10. L Tabel

Ukuran

Sampel

(n)

Tarap Nyata (α)

0,01

(99%)

0,05

(95%)

0,10

(90%) 0,15 0,2

4 0,417 0,381 0,352 0.319 0.300

5 0,405 0,337 0,315 0.299 0.285

6 0,364 0,319 0,294 0.277 0.265

7 0,348 0,3 0,276 0.258 0.247

8 0,331 0,285 0,261 0.244 0.233

9 0,311 0,271 0,249 0.233 0.223

10 0,294 0,258 0,239 0.224 0.215

11 0,284 0,249 0,23 0.217 0.206

12 0,275 0,242 0,223 0.212 0.199

13 0,268 0,234 0,214 0.202 0.190

14 0,261 0,227 0,207 0.194 0.183

15 0,257 0,22 0,201 0.187 0.177

16 0,25 0,213 0,195 0.182 0.173

17 0,254 0,206 0,289 0.177 0.169

18 0,239 0,2 0,184 0.173 0.166

19 0,235 0,195 0,179 0.169 0.163

20 0,231 0,19 0,174 0.166 0.160

25 0,2 0,173 0,158 0.147 0.142

30 0,187 0,161 0,144 0.136 0.131

>30 (1.031)/√n (0.866)/√n (0.805)/√n (0.768)/√n (0.736)/√n

Sumber : Sudjana, Metoda Statistik. Jakarta, Tarsito, 2005, h. 467

Page 208: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

194

C.11. F Tabel

Page 209: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

195

C.12. t Tabel

Page 210: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

196

LAMPIRAN D

SURAT-SURAT PENELITIAN

1. Surat Permohonan Ijin Penelitian

2. Surat Keterangan Penelitian

3. Lembar Uji Referensi

4. Daftar Riwayat Hidup Penulis

Page 211: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

197

D.1. SURAT PERMOHONAN IJIN PENELITIAN

Page 212: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

198

D. 2. SURAT KETERANGAN PENELITIAN

Page 213: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

199

D. 3. LEMBAR UJI REFERENSI

Page 214: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

200

Page 215: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

201

Page 216: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

202

Page 217: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

203

Page 218: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

204

Page 219: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

205

Page 220: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29569/1/SITI... · PADA KONSEP SUHU DAN KALOR SKRIPSI Disusun Sebagai

206

D.4. DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

SITI SHOPIYAH. Anak kedua dari dua bersaudara

pasangan H. Daud (Alm.) dan Asmanah. Lahir di Jakarta

pada tanggal 11 Desember 1991 dan bertempat tinggal di Jl

Angsana I RT 001/008 No.18, Kelurahan Pamulang Timur,

Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan.

Riwayat Pendidikan. Jenjang pendidikan yang telah ditempuh penulis

diantaranya: MI Asy-Syifa lulus pada tahun 2004, SMP Al-Hasra lulus pada tahun

2007. Selanjutnya penulis melanjutkan sekolah di SMA Al-Hasra dan lulus pada

tahun 2010. Penulis tercatat sebagai mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Program Studi Fisika pada tahun 2010 melalui

jalur PMDK.