-
DISKURSUS MUSIK DAN SENIMAN
DI MAJALAH HAI
PERIODE 1980-1990
SKRIPSI Disusun untuk memenuhi persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Humaniora
Program Studi Sejarah
Oleh:
Fattoni Nugraha
NIM 134314001
PROGRAM STUDI SEJARAH
FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iv
MOTTO
Under the boot of great oppression, we slither and crawl.
On the path for annihilation but in the name of god?!
-Riley Gale-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua Orang Tua dan Adik
saya yang tidak
pernah lelah memberikan dukungan kepada saya untuk menyelesaikan
skripsi ini.
Skripsi ini juga saya persembahkan untuk penulisan sejarah
mengenai musik di
Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
viii
ABSTRAK Fattoni Nugraha, Diskursus Musik dan Seniman Di Majalah
Hai Periode 1980-
1990. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Ilmu Sejarah, Fakultas
Sastra,
Universitas Sanata Dharma, 2020.
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab ketiga permasalahan.
Pertama apa
yang melatar belakangi lahirnya majalah Hai berdiri dan
menambahkan rubrik
musik. Kedua bagaimana sikap majalah Hai dalam membahas pelaku
seni lokal dan
luar. Ketiga bagaimana majalah Hai memaknao kegiatan-kegiatan
kesenian yang
ada di Indonesia.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode sejarah
yang
meliputi; pemilihan topik, pengumpulan data, kritik sumber,
interpretasi, dan
historiografi. Pada penelitian skripsi ini menggunakan
perspektif sejarah media
massa.
Majalah Hai merupakan barometer musik di Indonesia, awal
terbitnya
majalah Hai pada tahun 1977 yang berisi 36 halaman di dominasi
dengan komik-
komik terbitan sindikat luar negeri dan lokal Indonesia yang
populer pada tahun
1970-an. Ketika era komik redup di tahun 1980-an yang disebabkan
oleh maraknya
rental-rental VHS dan juga munculnya MTV membuat majalah Hai
harus
berinovasi pada rubrik dari majalahnya, maka pada tahun 1980-an
majalah Hai
mulai menambahkan rubrik review video, film, acara TV, musik,
dan berita yang
berkenaan dengan sekolah.
Pada periode 1980 hingga 1990 majalah Hai sangat populer
dikalangan
remaja Indonesia, hal ini dikarenakan majalah Hai selalu
memberikan informasi
terbaru tentang perkembangan musik dan budaya Barat. Keberadaan
majalah Hai
juga memberikan dampak negatif bagi perkembangan musik
tradisional Indonesia,
minimnya informasi tentang musik tradisional Indonesia yang
diberitakan oleh
majalah Hai berdampak pada berkurangnya peminat musik
tradisional di Indonesia.
Remaja pada periode tersebut lebih tertarik terhadap musik dan
budaya Barat yang
lebih sering diangkat oleh media pada periode tersebut
Kata kunci: Majalah Hai, Remaja, Musik, Seniman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ix
ABSTRACT Fattoni Nugraha, Diskursus Musik dan Seniman Di Majalah
Hai Periode 1980-
1990. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Ilmu Sejarah, Fakultas
Sastra,
Universitas Sanata Dharma, 2020.
This study aims to answer three main problems. First, what was
the
background of Hai magazine and added the music rubric. Second,
how is Hai’s
attitude in discussing local and foreign art performers. Third,
how is Hai magazine
interpreting art activities in Indonesia.
The method that is used in this study is the historical method
which includes;
topic selection, data collection, source criticism,
interpretation, and historiography.
In this thesis the research is using the perspective of the
history of mass media.
Hai Magazine is a music barometer in Indonesia, the beginning of
the
publication of Hai magazine was in 1977 which contained 36 pages
dominated by
comics that were published by foreign and local syndicates that
were popular in the
1970s. When the comic era fell in the 1980s due to the rise of
VHS rentals and also
the emergence of MTV, the Hai magazine had to innovate in the
rubric of its
magazine, then in the 1980s Hai magazine began adding video
review rubrics,
films, TV shows, music and news related to school.
In the period 1980 to 1990 Hai magazine was very popular
among
Indonesian teenagers, this was because Hai magazine always
provides the latest
information about the development of Western music and culture.
The existence of
Hai magazine also has a negative impact on the development of
traditional
Indonesian music, the lack of information about traditional
Indonesian music
reported by Hai magazine has an impact on the reduced interest
in traditional music
in Indonesia. Teenagers in that period were more interested in
Western music and
culture which were more often raised by the media in that
period.
Keywords: Hai Magazine, Teenagers, Music, Artist
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
x
KATA PENGANTAR Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Dosen prodi Ilmu Sejarah Bu Ning (alm), Pak Hery Santosa
(alm), Pak Rio,
Pak Sandiwan, Pak Purwanta, Pak Heri Priyatmoko, Pak Yerry,
Romo
Baskara, dan Romo Banar yang telah membimbing dan berdinamika
dari
awal saya menjadi mahasiswa hingga hari ini.
2. Kedua orang tua dan adik saya yang telah memberikan dukungan
moral dan
finansial selama masa perkuliahan saya.
3. Mas Doni yang selalu membantu dan mempermudah saya dalam
urusan
birokrasi kampus mau pun diluar kampus.
4. Teman-teman sejarah 2010, 2011, 2012, 2013, 2014, dan 2015
yang tidak
bisa disebutkan satu persatu, terima kasih telah memberikan
dukungan
kepada saya untuk menyelesaikan skripsi ini.
5. Teman-teman depan WC sejarah Erik, Riko, Juan, Brito, Fauzan,
Lud, Luiz,
Kevin, Ndoi, Kevin Topan, Adit, Wowok, Deslin, Yasmine, Penyik,
Fariz,
Eka, Novi, Desi, Marni, dan Popon.
6. Teman-teman dari Kebon Tebu Dian, Agung, Cimot, Adi Hermanos,
Nia,
Sindu, Wisnu, Mone, Narco, Pedil, Anjar, Bondhead, Eat, Reza,
Inong,
Jeffi, Rere, Oni Kunyit, Itok, Tio, dan Luci yang selalu
memberikan bantuan
dan dukungannya.
7. Teman-teman dari West Mandala Imam, Adnan, Kancil, Agam,
Wahyu, dan
Kotex yang telah memberikan bantuan dan dukungannya.
8. Teman-teman dari Roemah Kardoes dan Guide Stuff Jakarta yang
tidak
dapat disebutkan satu persatu, terima kasih telah memberikan
dukungan
moral untuk menyelesaikan studi ini.
9. Kepada teman-teman lain yang tidak dapat saya sebutkan satu
persatu yang
telah membantu memberikan informasi dan mendukung saya selama
ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xi
DAFTAR ISI HALAMAN PERSETUJUAN
..........................................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN
..........................................................................................
iii
HALAMAN MOTTO
......................................................................................................
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
........................................................................................
v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
....................................................... vi
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
....................... vii
ABSTRAK
....................................................................................................................
viii
ABSTRACT
....................................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR
......................................................................................................
x
DAFTAR ISI
...................................................................................................................
xi
BAB I PENDAHULUAN
.................................................................................................
1
A. Latar Belakang
................................................................................................................
1
B. Rumusan Masalah dan Pembatasan Masalah
....................................................................
3
C. Tujuan Penelitian
............................................................................................................
4
D. Manfaat Penelitian
..........................................................................................................
4
E. Tinjauan Pustaka
.............................................................................................................
4
F. Landasan Teori
...............................................................................................................
5
G. Metode Penelitian
.......................................................................................................
6
H. Sistematika Penulisan
..................................................................................................
7
BAB II SEJARAH MAJALAH DI INDONESIA DAN SEJARAH MAJALAH HAI
........ 8
A. Sejarah Pers di Indonesia
.................................................................................................
8
B. Sejarah Majalah Hai
......................................................................................................
12
C. Rubrik-rubrik dari Majalah Hai
.....................................................................................
14
1. Hai Sayang
...............................................................................................................
14
2. Mbak Retno
...............................................................................................................
15
3. Istimewa
...................................................................................................................
16
4. Hanya Ada di Hai
.....................................................................................................
17
5. Rada Istimewa
..........................................................................................................
18
6. Resensi Kaset
............................................................................................................
19
7. Musik Hai
.................................................................................................................
20
8. Hai Prix
....................................................................................................................
20
9. Cerita
.......................................................................................................................
21
10. Kiprah Sekolah
.....................................................................................................
22
BAB III SUDUT PANDANG MAJALAH HAI TERHADAP SENIMAN
....................... 23
A. Musisi Mancanegara:
....................................................................................................
23
1. Paul McCartney
........................................................................................................
23
2. Al Di Meola
..............................................................................................................
25
3. Terence Trent D’Arby
...............................................................................................
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xii
4. Yngwie Malmsteen
...................................................................................................
29
5. Blow Monkeys
..........................................................................................................
31
6. Whitesnake
...............................................................................................................
33
7. The Bangles
..............................................................................................................
34
8. Rockers Jerman
.........................................................................................................
36
9. George Michael
........................................................................................................
38
10. Def
Leppard..........................................................................................................
39
B. Musisi Indonesia
...........................................................................................................
42
1. Fusion Jazz
Indonesia................................................................................................
42
2. Totok
Tewel..............................................................................................................
44
3. Acid Speed
...............................................................................................................
46
4. Ian Antono
................................................................................................................
48
5. Iwan Fals
..................................................................................................................
50
BAB IV SUDUT PANDANG MAJALAH HAI TERHADAP
......................................... 54
A. Gebrak Macan Tua
........................................................................................................
54
B. Mick Jagger Show di Sydney
........................................................................................
57
C. Mick Jagger Show Di Indonesia
....................................................................................
60
D. Jak Jazz Tahun 1988
.....................................................................................................
64
E. Alexander Tharaud
........................................................................................................
67
F. Opera Tipuan Harry Roesli
............................................................................................
69
G. Konser Europe di Surabaya dan Jakarta
.....................................................................
71
H. Liputan Konser Yes di California
..............................................................................
73
BAB V PENUTUP
.........................................................................................................
76
Daftar Pustaka
................................................................................................................
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dunia musik di Indonesia ditandai dengan
runtuhnya
Sukarno dari kursi kepresidenan Indonesia yang mana pada era
Sukarno
kesenian tradisional lebih sangat dijunjung tinggi, segala
bentuk kesenian yang
berasal dari luar Indonesia pada waktu itu dilarang untuk
beredar dan dimainkan
di Indonesia. Kebudayaan luar masuk di Indonesia ketika Soeharto
berkuasa,
kebudayaan dari luar bisa masuk dengan mudah dan memberi
pengaruh yang
sangat besar bagi masyarakat Indonesia hingga saat ini.
Perkembangan ini
memuncak pada era 80-an yang mana banyak media-media Indonesia
yang
mulai menambahkan rubrik musik, review, hingga rubrik yang
membahas
tentang kehidupan remaja di Indonesia.
Sejak tahun 1970-an, perkembangan majalah di Indonesia menjadi
semakin
unik dan canggih. Hal ini dibuktikan dengan tersingkirnya
majalah-majalah
umum karena kalah bersaing dipasaran dengan majalah-majalah yang
lebih
spesifik.1 Masuknya investor-investor asing di Indonesia juga
memberikan
pengaruh yang besar bagi dunia pers di Indonesia, penerbit
majalah pun mulai
berubah menjadi bagian dari bisnis pers.2
1 Kurniawan Junaedhie, Rahasia Dapur Majalah Di Indonesia,
Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama, 1995, hal. xxx
2 Ibid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
2
2
Pada tahun 1967 terbit majalah yang secara spesifik membahas
musik yaitu
majalah Aktuil, majalah tersebut lebih menyajikan informasi
mengenai dunia
musik, musisi rock dunia, lagu-lagu barat, dan juga berita musik
Indonesia.
Berita tentang musik-musik dari Barat sangat mendominasi tiap
artikel dari
majalah Aktuil, hal ini tentu saja membuat majalah Aktuil
menjadi bacaan wajib
bagi remaja pada tahun 1970 ditambah lagi majalah Aktuil sering
memberikan
bonus poster pada setiap edisinya, akan tetapi pada tahun 1977
majalah Aktuil
berhenti menerbitkan artikel-artikel tentang musik dan
menggantinya dengan
artikel-artikel yang lebih umum bagi masyarakat. Berhentinya
majalah Aktuil
menyajikan artikel tentang musik, berdampak pada munculnya
majalah-
majalah baru yang mengikuti jejak Aktuil dalam menyajikan
artikel tentang
musik, salah satunya adalah majalah Hai.3
Majalah Hai merupakan salah satu media yang menyajikan rubik
musik,
pada awal kemunculannya pada tahun 1970 majalah Hai hanya
menyajikan
rubik yang berisi komik-komik karya komika lokal dan luar
negeri. Pada tahun
1984 majalah Hai menambahkan rubik musik, film, review acara TV,
hingga
tentang pop culture yang sedang berkembang di kalangan anak muda
Indonesia
pada saat itu.
Pada tahun 1980-an hingga 1990-an tidak dapat dipungkiri bahwa
majalah
Hai merupakan salah satu media cetak yang memiliki rubrik musik
di
dalamnya. Majalah Hai merupakan salah satu wadah bagi para
penikmat musik
di Indonesia untuk mendapatkan suatu pengetahuan baru dari dunia
musik,
3 Ibid, hal. 249.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
3
seperti band apa saja yang telah mengeluarkan album baru dan apa
saja kegiatan
musisi tersebut setelah menyelesaikan materi albumnya.
Tampaknya ada hubungan simbiosis mutualisme yang kuat antara
musik
dan majalah. Hal ini dibuktikan dengan musisi-musisi yang
membutukan media
untuk mempromosikan karya-karyanya sedangkan pihak majalah
membutuhkan berita dan juga pembeli untuk membuat perusahaannya
tetap
berjalan. Penelitian ini akan melihat bagaimana cara majalah
Hai
memperlakukan musisi dan pelaku seni dari Indonesia dan luar
negeri.
B. Rumusan Masalah dan Pembatasan Masalah
Dalam sebuah penulisan sejarah, ada batasan untuk mengkaji
suatu
permasalahan yaitu batasan dari segi temporal (waktu), batasan
spasial (tempat)
dan tematis. Dari segi temporal (waktu) penelitian ini membahas
periode tahun
1980 hingga 1990, pada tahun 1980 majalah Hai menambahkan rubrik
lain
selain rubrik komik yang ada di dalam majalahnya. Sementara dari
segi batasan
spasial (tempat) penelitian ini berpusat di Indonesia yang mana
Indonesia
merupakan wilayah cangkupan dari terbitan majalah Hai.
Majalah Hai yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian
ini.
Untuk menjawab pokok permasalahan tersebut, diajukan beberapa
pertanyaan
sebagai berikut :
1. Bagaimana latar belakang lahirnya majalah Hai dan sejarah
penambahkan rubrik musik?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
4
2. Bagaimana majalah Hai memposisikan para pelaku seni Indonesia
dan
luar negeri?
3. Bagaimana majalah Hai memaknai kegiatan-kegiatan kesenian
yang
ada di Indonesia?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menambah tulisan tentang
sejarah
media masa atau pers khususnya media massa atau pers yang
membahas tentang
pop culture di Indonesia.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian diskursus musik dan
seniman di
majalah Hai yaitu, memperkaya kajian sejarah media massa atau
pers di
Indonesia dan juga memberikan informasi tentang bagaimana
hubungan antara
pers dengan para seniman.
E. Tinjauan Pustaka
Kurangnya tulisan tentang sejarah atau peran yang dilakukan
media
massa dalam dunia musik dan seni di Indonesia, maka dari itu
metode pustaka
terhadap majalah Hai edisi tahun 1980 hingga 1990 menjadi sumber
primer
dalam penelitian ini. Ada pun penulisan terkait tentang majalah
adalah buku
Rahasia Dapur Majalah di Indonesia karya Kurniawan Junaedhie
yang
membahas tentang sejarah media massa yang pernah ada di
Indonesia.4
4 Kurniawan Junaedhie, Rahasia Dapur Majalah Di Indonesia,
Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama, 1995.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
5
Buku terkait lainnya adalah buku 100 Konser Musik di Indonesia
karya
Anas Syahrul Alimi dan Muhidin M. Dahlan, meski pun buku ini
tidak
membahas tentang majalah Hai, namun buku ini membahas 100 konser
musik
yang pernah terjadi di Indonesia.5
Buku berikutnya adalah Kebudayaan dan Kekuasaan di Indonesia
karya
Tod Jones yang membahas tentang kebijakan tentang kebudayaan
lokal dan
kebudayaan luar pada masa pemerintahan Orde Baru. Pada buku
tersebut
menjelaskan bagaimana kebudayaan luar dengan mudah masuk ke
Indonesia
dan diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia, terutama
remaja.
Selain itu buku Media Massa dan Pendidikan karya JVS.
Tondowidjojo,
buku ini menjelaskan tentang bagaimana masyarakat Indonesia
memaknai
media massa sebagai salah satu hiburan yang memberikan informasi
untuk
melepas lelah setelah seharian melakukan aktivitas.
F. Landasan Teori
Diskursus adalah sebuah cara mengorganisasi pengetahuan,
pemikiran,
atau pengalaman yang berakar dari bahasa dan konteks yang nyata
kemudian
diunkapkan secara formal dan teratur. 6
Media massa menyampaikan wacana yang berisi tentang opini dari
pihak
media massa tersebut terhadap suatu topik yang spesifik, wacana
tersebut
berbentuk karangan atau laporan utuh yang ditulis berdasarkan
kemampuan
5 Anas Syahrul Alimi, Muhidin M. Dahlan, 100 Konser Musik Di
Indonesia,
Yogyakarta: I:BOEKOE, 2018.
6 Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
https://kbbi.web.id/diskursus, diakses
pada 28 Oktober 2019 pukul 14.43.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
https://kbbi.web.id/
-
6
atau prosedur berpikir secara sistematis.7 Sedangkan topik
spesifik yang
dimaksud ialah topik tentang seniman, seniman merupakan orang
yang
memiliki bakat seni dan berhasil menciptakan dan menggelarkan
karya seni.
Karya seni tersebut dapat berupa lukisan, musik, penyair, tari,
dan sebagainya.8
G. Metode Penelitian
Menurut Kuntowijoyo, penelitian sejarah mempunyai lima
tahapan
yakni: pemilihan topik, pengumpulan sumber, kritik sumber,
interpretasi, dan
historiografi9. Metode ini diawali dengan pemilihan topik, lalu
mengumpulkan
data, dengan mengumpulkan sumber primer. Lalu sumber-sumber
yang
diperoleh masuk dalam tahapan heuristik, selanjutnya melalui
tahap kritik
sejarah untuk melihat kredibilitasnya sebagai sumber
sejarah.
Lalu pada tahap berikutnya yaitu interpretasi yaitu
memberikan
penafsiran terhadap fakta yang ditemukan dalam sumber-sumber
yang telah di
dapatkan. Interpretasi ini dilakukan dengan menganalisa data
yang telah
melewati proses kritik. Pada tahap terakhir dalam penelitian ini
adalah
historiografi atau penulisan sejarah. Di mana fakta-fakta
sejarah yang
ditemukan diseleksi, disusun, diberi tekanan dan ditempatkan
dalam suatu
urutan kronologis dan sistematis. Metode penelitian yang
dilakukan dalam
7 Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
https://kbbi.web.id/wacana, diakses
pada 28 Oktober 2019 pukul 14.43.
8 Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
https://kbbi.web.id/seniman, diakses
pada 28 Oktober 2019 pukul 14.43.
9 Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang,
1995, hlm. 89.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
7
penelitian diskursus musik dan seniman pada majalah Hai periode
1980-1990
adalah studi pustaka terhadap majalah Hai terbitan 1980 hingga
1990.
H. Sistematika Penulisan
Penelitian mengenai diskursus musik dan seniman di majalah Hai
periode
1980-1990 akan disusun dalam lima bab, dengan urutan sebagai
berikut :
Bab I : Pendahuluan membahas Latar Belakang, Identifikasi
Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian,
Tinjauan
Pustaka, Landasan Teori, Metode Penelitian, Sistematika
Penulisan.
Bab II : Sejarah majalah di Indonesia dan latar belakang
berdirinya
majalah Hai. Pada bab ini akan dibahas apa, dimana, kenapa,
kapan, siapa, dan
bagaimana majalah Hai dapat berdiri dan berproses.
Bab III : Majalah Hai membahas para tokoh-tokoh seni. Pada bab
ini
akan di jelaskan bagaimana majalah Hai memposisikan para tokoh
pelaku seni
di Indonesia dan luar negeri.
Bab IV : Majalah Hai membahas kegiatan-kegiatan kesenian.
Pada
bab ini akan di jelaskan bagaimana majalah Hai memaknai
kegiatan-kegiatan
kesenian yang ada di Indonesia dan luar negeri.
Bab V : Penutup. Dalam bab terakhir ini akan dipapar
mengenai
kesimpulan dari penelitian dan jawaban dari ketiga rumusan
masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
8
BAB II
SEJARAH MAJALAH DI INDONESIA DAN SEJARAH
MAJALAH HAI
A. Sejarah Pers di Indonesia
Majalah muncul pertama kali di Indonesia pada abad ke-17 yang
dibawa oleh
orang-orang Belanda. Majalah yang pertama terbit di Indonesia
adalah majalah
berbahasa Belanda yang bernama Bataviasche Nouvelles yang terbit
pada tahun
1744, majalah tersebut membahas tentang masalah perkebunan dan
industri
minyak. Pada akhir abad ke-19 pemerintah Hindia Belanda baru
mulai menerbitkan
majalah yang membahas dinamika politik di Hindia Belanda,
Bondsblad
merupakan salah satu majalah tentang politik di Hindia Belanda
yang terbit pada
1897. Semenjak mesin cetak masuk ke Hindia Belanda pada abad
ke-17, majalah
merupakan salah satu media bagi para Indische Bond dalam
menyampaikan suara
mereka untuk memperjuangkan hak-hak politik mereka.10
Pada abad ke-19 muncul majalah Li Po, Kabar Perniagaan, Siang
Po, dan Sin
Po yang di pelopori oleh masyarakat Tionghoa dan kemudian di
ikuti oleh kaum
bumiputra untuk turut serta menerbitkan majalah.11 Majalah
Bromomartani dan
Slompret Melajoe merupakan majalah-majalah terbitan masyarakat
bumiputra,
majalah Bromomartani merupakan majalah pertama berbahasa Jawa
yang terbit di
10 Kurniawan Junaedhie, Rahasia Dapur Majalah Di Indonesia,
Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama, 1995, hal. xvii
11 Ibid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
9
Surakarta pada tahin 1855, sedangkan Slompret Melajoe
menggunakan bahasa
Melayu yang terbit di Semarang 1860.12
Pers Indonesia memiliki perbedaan dengan pers Tionghoa dan
Belanda,
Abdurrachman Surjomihardjo menyatakan bahwa,
“awal sejarah pers di Indonesia mempunyai ciri-ciri yang khusus,
berhubung
dengan keadaan masyarakat, kebudayaan, dan politik. Sejak
pertumbuhannya pers
di Indonesia mencerminkan struktur masyarakat majemuk, dengan
adanya golongan penduduk yang terpisah satu sama lain: golongan
penduduk Belanda,
Tionghoa, Arab, dan India. Penduduk Indonesia sendiri pada zaman
colonial
berada dalam batas-batas hidup kesukuan. Dengan itu maka bahasa
yang dipakai pun berbeda dan pers dipakai sebagai media pemberitaan
dan pendapat yang
berbeda pula, dan tidak jarang merupakan suara pendukung
berbagai ideologi.”13
Akan tetapi pers Indonesia pada waktu itu masih kalah dalam
pengumpulan berita
dan material dibandingkan pers milik orang-orang Tionghoa dan
Belanda, pers di
Indonesia masih sering mengutip berita-berita lama dari pers
Eropa yang sudah
pernah diterbitkan.
Menurut Edward C. Smith, perkembangan pers di Indonesia
masih
ketinggalan jauh dari pers Belanda dan Cina, hal ini dikarenakan
kurangnya tenaga
kerja yang menguasai dunia jurnalistik dan masalah biaya. Selain
itu tekanan dari
pemerintahan Belanda juga menjadi penghambat berkembangnya pers
di Indonesia.
Smith menambahkan bahwa, jiwa nasionalisme yang dimiliki oleh
masyarakat
pribumi menjadi salah satu faktor pendukung dari berdirinya pers
Indonesia.
Pada awal abad ke-20 politik etis yang dilakukan oleh Belanda
mulai
menunjukkan dampak positifnya, sekolah-sekolah yang dibuka untuk
para anak
12 Ibid.
13 Abdulrrachman Surjomiharjo, dkk, Beberapa Segi Perkembangan
Sejarah Pers
di Indonesia, Jakarta: Kompas, 2002, hal. 78.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
10
dari Priyayi dan masyarakat umum, hal tersebut berdampak pada
munculnya
organisasi-organisasi seperti Boedi Oetomo, Sarekat Islam, dan
Indische Partij juga
menjadi salah satu dampak dari politik etis. Berdirinya
organisasi-organisasi
tersebut justru memberikan perkembangan pada dunia pers di
Indonesia,
organisasi-organisasi tersebut ingin aspirasinya di sampaikan
kepada masyarakat
luas dengan tujuan untuk mengajak seluruh masyarakat Indonesia
untuk
memerdekakan Indonesia. Organisasi-organisasi tersebut pun mulai
menerbitkan
majalah yang kemudian disebar luarkan di pulau Jawa dan
Sumatera, penerbitan
majalah oleh organisasi-organisasi ini pun menjadi penanda
perkembangan pers di
Indonesia sekaligus kemunculan majalah Indonesia gelombang
kedua.14
Seiring berjalannya waktu majalah di Indonesia pun mengalami
perkembagan, pada awal kemunculannya majalah Indonesia lebih
berisi tentang
aspirasi atau suara-suara dari anggota organisasi kemerdekaan
kemudian
membahas tentang keadaan politik di Indonesia dan kemudian mulai
pada tahun
1929 majalah di Indonesia terbit dengan isi yang terbagi
berdasarkan segmennya.
Majalah segmentasi pertama yang terbit di Indonesia adalah
majalah Doenia Film
dan Pertjatoeran Doenia Film.15 Dua majalah ini secara
segmentasi membahas
tentang film yang sedang tayang dan akan tayang di Batavia pada
tahun 1920,
kemudian majalah Doenia Film berinovasi dengan menambahkan
berita olahraga
di dalamnya dan merubah namanya menjadi Doenia Film dan
Olahraga.
14 Kurniawan Junaedhie, Op. Cit., hal. xvii.
15 Ibid, hal. 246
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
11
Kemunculan majalah yang segementasi membahas tentang film ini
pun berdampak
pada kebangkitan film nasional pada tahun 1967.16
Pada tahun 1967 pers Indonesia kembali berkembang dengan
munculnya
majalah segmentasi musik, majalah Aktuil yang terbit di kota
Bandung merupakan
majalah pertama di Indonesia yang membahas tentang dunia musik
Indonesia dan
luar negeri. Majalah Aktuil juga membuka kantor perwakilan
koresponden di
beberapa negara seperti di Hamburg, Munich, New York, Berlin,
Swedia,
Stockholm, Ottawa, Tokyo, Hong Kong, dan Kowloon. Majalah Aktuil
juga tercatat
sering mengadakan acara-acara musik pada tahun 1975, seperti
acara Kemarau di
Bandung dan mengundang Deep Purple untuk bermain di beberapa
kota di
Indonesia.17
Semenjak berdiri pada than 1967, majalah Aktuil telah berhasil
membuat
jaringan internasional dengan para perusahaan-perusahaan musik
dan film di
Belanda, Jerman, Inggris, dan Amerika Serikat. Hal ini dapat
dibuktikan dengan
keberadaan kantor perwakilan koresponden di beberapa kota di
negara-negara
tersebut.
Pada tahun 1970-an awal majalah Aktuil menjadi majalah wajib
bagi para
penikmat musik Indonesia, apa lagi majalah Aktuil sering
memberikan bonus poster
dan stiker disetiap terbitannya pada tahun tersebut. Pada tahun
1977 majalah Aktuil
berhenti menyajikan berita-berita tentang musik dan merubah
konsepnya menjadi
majalah yang membahas topik-topik umam, hal ini membuat para
penikmat musik
16 Ibid, hal. 247
17 Ibid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
12
di Indonesia menjadi kehilangan arah atau petunjuk untuk
mendapatkan
pengetahuan tentang musik-musik yang baru saja dirilis.18
Beberapa tahun sebelum majalah Aktuil merubah konten majalahnya
di
Indonesia sendiri bermunculan majalah-majalah yang ingin meniru
konsep majalah
Aktuil, seperti majalah Top dan Junior. Akan tetapi usaha
majalah Top dan Junior
untuk merebut pembaca majalah Aktuil tersebut gagal, hal ini
dikarenakan para
pembaca bosan setiap membalik halaman dari majalah Top hanya
melihat orang
memegang microphone.19 Majalah Top yang pertama kali terbit pada
tahun 1974
harus terpaksa merubah haluan kontennya menjadi majalah pria
dewasa pada tahun
1976.
Sama halnya dengan majalah Top. Majalah Junior juga gagal
mendapatkan
perhatian dari pembaca majalah Aktuil dan pada akhirnya pada
tahun 1977
mengubah namanya menjadi Nova dan mengubah segmentasinya ke
pembaca
wanita.20
B. Sejarah Majalah Hai
Majalah Hai pertama kali terbit pada 5 Januari 1977, terbitan
pertama majalah
Hai berisikan 36 halaman yang bercetak hitam putih. Kontennya
pun lebih di
dominasi oleh komik hasil karya komika Indonesia dan dari luar
Indonesia. Pada
18 Ibid., hal. 249.
19 Ibid.
20 Ibid, hal. 250.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
13
awal berdiri, majalah Hai memiliki target pasar remaja di usia
15-24 tahun yang
masih duduk dibangku Sekolah Menengah Atas atau SMA.21
Redupnya para peminat komik di Indonesia pada awal 1980-an
membuat
majalah Hai berinovasi dengan menambahkan rubrik baru yang
berisi tentang
kegiatan-kegiatan musik yang ada di Indonesia, review tentang
film-film yang baru
saja rilis di bioskop, hingga laporan kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh para
murid SMA diseluruh Indonesia.22 Majalah Hai tidak hanya
menyampaikan
informasi tetapi majalah Hai juga memberikan kolom bagi para
pembacanya untuk
mengirimkan surat yang berisi saran, kritik, hingga
pertanyaan-pertanyaan yang
ingin ditanyakan oleh para pembaca. Hal ini tentu saja menarik
perhatian para
pembacanya karena, majalah Hai hampir menjawab dan mengabulkan
seluruh
permintaan dan pertanyaan pembacanya.
Pada 1980-an akhir hingga 1990-an awal merupakan puncak dari
kepopuleran
musik rock di Indonesia, hal ini tentu saja tidak lepas dari
pengaruh media-media
di Indonesia dan salah satunya adalah majalah Hai yang pada
setiap edisinya
memberikan laporan atau ulasan tentang album baru dari band-band
yang berasal
dari Eropa dan Indonesia. Terkadang majalah Hai juga memberikan
laporan
eksklusif tentang konser dari suatu band di luar negeri hanya
untuk memuaskan
para pembacanya. Rubrik ulasan album baru merupakan rubrik yang
sangat
populer, hal ini dikarenakan majalah Hai memberikan gambaran
tentang album
tersebut sebelum para penikmat musik tersebut membelinya.
21 https://Hai.grid.id/about, diakses pada 7 November 2019 pukul
19.21
22 Ibid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
https://hai.grid.id/about
-
14
C. Rubrik-rubrik dari Majalah Hai
Dari tahun 1980-an awal hingga 1980-an akhir disetiap terbitan
majalah Hai
selalu berisikan oleh rubrik-rubrik seperti;
1. Hai Sayang
Rubrik ini berisikan tentang kiriman surat dari para pembaca
kepada redaksi
majalah Hai yang kebanyakan meminta atau menanyakan suatu
informasi
kepada majalah Hai, selain itu rubrik ini juga berisi tentang
kritik dan saran
terhadap majalah Hai itu sendiri. Pada terbitan majalah Hai
edisi 21 Oktober
1980 banyak pembaca yang menginginkan majalah Hai untuk
menambahkan
halaman dan rubrik-rubriknya serta permintaan untuk menambahkan
daftar isi,
majalah Hai pun memberikan respon yang positif terhadap masukkan
tersebut
dan menjanjikan akan menambahkan halaman dan rubrik pada edisi
berikutnya.
Majalah Hai Edisi 16-22 Agustus 1983
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
15
2. Mbak Retno
Dalam rubrik Mbak Retno majalah Hai memberikan wadah bagi
para
pembacanya untuk bercerita tentang masalah yang sedang dihadapi
oleh
pembacanya dan kemudian majalah Hai mencoba memberikan solusi
dan jalan
keluar dari masalah-masalah pembacanya, rubrik ini bisa juga
dikatakan
sebagai kolom curhat antara pembaca dan majalah Hai sendiri.
Pada terbitan
tahun 1990 rubrik ini menghilang dan tidak diketahui alasan
rubrik ini tidak lagi
termasuk dalam terbitan tahun tersebut.
Majalah Hai Edisi 15-21 April 1986
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
16
3. Istimewa
Rubrik ini berisi tentang profil-profil pelaku seni dari luar
dan dalam negeri,
terkadang rubrik ini juga memberikan laporan tentang suatu acara
kesenian
yang sudah atau akan digelar di Indonesia atau luar Indonesia.
Rubrik Istimewa
ini bisa dikatakan merupakan rubrik andalan dari seluruh rubrik
yang yang ada
dalam satu terbitan majalah Hai. Pada bab III dan IV skripsi ini
akan
dikhususkan membahas tentang rubrik ini.
Majalah Hai 15-21 April 1986
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
17
4. Hanya Ada di Hai
Hanya Ada di Hai merupakan rubrik yang membahas tentang
informasi
yang tidak pernah tuliskan atau disampaikan oleh majalah-majalah
lain,
informasi yang ditulis dalam rubrik ini pun beragam mulai dari
informasi
tentang senjata api yang sempat diterbitkan pada edisi 2-8 April
1985 hingga
informasi tentang film seri kartun yang ditayangkan di salah
satu stasiun televisi
Indonesia.
Majalah Hai Edisi 2-8 April 1985
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
18
5. Rada Istimewa
Rubrik ini biasanya membahas tentang profil seniman lokal
Indonesia dan
juga para tokoh-tokoh penting di Indonesia, akan tetapi pada
terbitan 1980-an
akhir hingga 1990-an rubrik ini lebih membahas tentang artis dan
model yang
baru saja muncul di dunia hiburan Indonesia. Selain membahas
tentang artis-
artis Indonesia, dalam rubrik ini juga membahas tentang
artis-artis luar negeri
yang baru saja terjun ke dunia hiburan dan juga membahas tentang
kabar terbaru
dari artis-artis lama yang tidak begitu populer di kalangan
pembaca majalah
Hai. Pada bab III dan IV skripsi ini akan dikhususkan membahas
tentang rubrik
ini.
Majalah Hai Edisi 16-22 Agustus 1983
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
19
6. Resensi Kaset
Pada rubrik ini majalah Hai memberikan resensi album-album yang
baru
saja rilis di Indonesia dan luar Indonesia, dalam setiap
resensinya majalah Hai
memberikan info selengkap mungkin kepada pembacanya dengan
tujuan
memberikan gambaran tentang lagu-lagu dalam album tersebut. Pada
terbitan
tahun 1980 akhir rubrik ini menghilang dan kemudian mendapatkan
banyak
protes dari para pembacanya di kolom Hai Sayang.
Majalah Hai Edisi 20-26 September 1988
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
20
7. Musik Hai
Rubrik ini merupakan cara majalah Hai memanjakan para
pembacanya, dari
setiap surat yang menanyakan dan meminta berita tentang musik
majalah Hai
menjawab dan memenuhi permintaan pembacanya pada rubrik ini.
Selain rubrik
Mbak Retno dan Hai Sayang rubrik ini juga merupakan salah satu
rubrik
interaksi antara para pembaca dengan redaksi majalah, mengingat
di tahun
tersebut belum tersedianya layanan internet seperti sekarang
membuat rubrik
ini menjadi seperti Google musik pada era tersebut.
8. Hai Prix
Hai Prix merupakan salah satu rubrik di majalah Hai yang
khusus
membahas tentang kegiatan otomotif, rubrik ini sering
memberitakan tentang
Majalah Hai Edisi 20-26 September 1988
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
21
profil para pembalap dari Indonesia dan luar Indonesia. Selain
itu rubrik ini juga
memberikan laporan tentang kegiatan yang berhubungan tentang
balapan motor
dan mobil yang ada di Indonesia dan luar Indonesia.
9. Cerita
Rubrik Cerita berisi tentang cerpen, cerbung, dan cerita serial
hasil karya
penulis-penulis Indonesia. Seperti tulisan cerita karya
Surtiningsih yang
berjudul Operasi Teratai, Eddy Suhendro yang berjudul Kelompok
Empat dan
Nona Sekretaris , Ris Prasetyo yang berjudul Mas Kromo Piano,
Yunita H. yang
berjudul Gedung Abu-abu Tercinta, Bb. Widoyo Sp yang berjudul
Menyolek
Matahari, Kent yang berjudul Boneka Lilin, dan Hilman yang
berjudul Lupus.
Majalah Hai Edisi 16-22 Agustus
1983
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
22
10. Kiprah Sekolah
Kirprah Sekolah adalah rubrik yang menyampaikan informasi
tentang
kegiatan-kegiatan yang ada di salah satu sekolah menengah umum
yang ada di
Indonesia, selain membahas tentang kegiatan yang menjadi
unggulan dari SMU
tersebut dalam rubrik ini juga membahas tentang prestasi dari
sekolah tersebut.
Dalam rubrik ini majalah Hai mempersilahkan pembacanya yang
masih duduk
dibangku SMU untuk mengirimkan laporan kegiatan atau prestasi
yang pernah
diraih dari sekolahnya, dengan adanya rubrik ini semakin
membuktikan bahwa
majalah Hai sangat dekat dengan para pembacanya.
Majalah Hai Edisi 15-21 April 1986
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
23
BAB III
SUDUT PANDANG MAJALAH HAI TERHADAP
SENIMAN
Jika membicarakan penokohan pemusik lokal atau luar yang sempat
dibahas
oleh majalah Hai, nama-nama seperti Paul Mccarney, John Lennon,
Yoko Ono,
Makara Band, Al Di Meola, Terence Trent D’Arby, Dian Pranama
Poetra, The
Bangles, Yngwie Malmsteen, Blow Monkey, Europe, Skid Row,
Genesis, George
Michael, Def Leppard, Toto Tewel, Ian Antono, Ikang Fauzi, Guns
‘n Roses, dan
Lita Ford sempat dibahas dalam rubrik Istimewa dalam majalah
Hai.
Kisah yang ditulis tentang tokoh-tokoh musik tersebut pun sangat
beragam
mulai dari kehidupan pribadi sang musisi, cerita musisi tentang
pengalaman tur
meraka, pembuatan album, dan masih banyak lagi. Sebagai
contoh:
A. Musisi Mancanegara:
1. Paul McCartney
Pada majalah Hai edisi HAI31/VII 16 -22 Agustus 1983, majalah
Hai
membahas tentang album solo terbaru Paul. Setelah bubarnya
supergroup The
Beatles yang dibentuk oleh Paul, John, Ringo, dan George. John
Lennon yang sibuk
dengan kampanye perdamaian yang dilakukan bersama istrinya Yoko
Ono, George
Harrison sibuk belajar tentang agama Hindu di India, dan Ringo
tidak diketahui
keberadaannya.
Hanya Paul yang pada saat itu masih sibuk berkecimpung dalam
dunia musik
dan masih produktif dalam mengeluarkan album-album solo,
walaupun album-
album solo Paul masih sangat sulit diterima oleh para fansnya.
Majalah Hai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
24
mengatakan bahwa album solo Paul tidak laku di pasaran dan Paul
tidak bisa
membuat musik sebaik dan sebagus ketika dirinya masih bergabung
dalam The
Beatles, majalah Hai juga menyatakan bahwa dalam satu album
hanya terdapat satu
lagu yang bisa dikatanan “lumayan” yaitu Maybe I’m Amazed.23
Memang sulit bagi Paul untung lepas dari bayang-bayang The
Beatles yang
membesarkan namanya itu, belum lagi perannya sebagai front-man
di dalam The
Beatles yang berdampingan dengan John Lennon. Majalah Hai juga
menyatakan
bahwa Paul hanya berharga ketika bersama The Beatles dan ketika
Ia mengeluarkan
23 Anonim, “Paul Mccarney atau Billy Shears”, Majalah Hai,
HAI31/VII, 16-22
Agustus 1983, hal. 6-7.
Majalah Hai Edisi 16-22 Agustus 1983
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
25
album solo majalah Hai dengan tegas menyatakan bahwa, music Paul
adalah musik
yang membuat orang menjadi ngantuk atau musik untuk orang yang
sedang bangun
tidur.24
2. Al Di Meola
Al Di Meola merupakan gitaris Italia Amerika yang memainkan
musik beraliran
fusion jazz dan berasal New Jersey, Amerika Serikat. Majalah Hai
menobatkan Di
Meola sebagai gitaris fusion jazz terbaik yang pernah ada, hal
ini diperkuat dengan
banyaknya penghargaan yang sudah diraih oleh Di Meola. Selain
mengakui skill
Individual dari Di Meola, majalah Hai juga menyatakan bahwa
album-album yang
dibuat oleh Di Meola merupakan album jazz terbaik pada tahun
1986.
Pada artikel yang membahas Al Di Meola ini majalah Hai lebih
lengkap dalam
menyampaikan informasi, seperti umur Di Meola pada waktu itu
hingga alat musik
pertama yang dipelajari oleh Di Meola. Hal ini sangat berbeda
dengan artikel
tentang Paul Mccartney yang terdapat dalam terbitan majalah Hai
tiga tahun silam
yang mana pada artikel mengenai Paul pembahasannya tidak
selengkap seperti
membahas Di Meola. Majalah Hai juga menambahkan beberapa
pernyataan dari Di
Meola seperti pengakuan Di Meola yang pada tahun pertamanya
bermain musik Ia
sempat dijauhi teman-teman seumurannya lantaran tidak dapat
memainkan musik
rock n roll.25
24 Ibid.
25 Iwan, “Al Di Meola”, Majalah Hai, HAI no 15/X, 15-21 April
1986, hal. 41.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
26
Pada awal 1960-an hingga akhir 1980-an aliran musik rock n roll
sangat
digandrungi oleh anak muda diseluruh belahan dunia. Nama-nama
seperti The
Beatles, Eric Clapton, The Rolling Stone, dan Cream merupakan
penyebar virus
rock n roll dari Britania Raya dan berhasil membawa musik rock n
roll hingga
Amerika Serikat.
Dalam artikel ini majalah Hai juga menuliskan pernyataan Di
Meola yang
merasa bangga bahwa Ia dapat memainkan gitar lebih cepat dan
nada-nada yang
dihasilkan olehnya juga sangat jauh berbeda dengan para musisi
beraliran rock n
roll yang ada di Amerika maupun Britania Raya, hal ini
dikarenakan Di Meola
menggabungkan antara musik jazz, klasik, dan latin yang sering
Ia dengarkan di
radio. Pada artikel ini, majalah Hai juga mengupas tuntas
tentang kesuksesan Di
Meola menjadi gitaris jazz terbaik di Amerika. Mulai dari
bergabung dengan band
jazz kelas kampus hingga dapat bermain gitar di band jazz
professional seperti
Majalah Hai Edisi 15-21 April 1986
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
27
Return to Forever band yang dapat mengembangkan talentanya
hingga dinobatkan
menjadi gitaris jazz terbaik di dunia.
3. Terence Trent D’Arby
Pada paragraf awal dari artikel ini majalah Hai langsung
menyampaikan
pernyataan dari D’Arby yang berbunyi, “tidak sampai delapan
belas bulan saya
akan jadi lebih beken dari Madonna. Sementara Prince dan Michael
Jackson akan
bergidik mendengar nama saya. Tunggu saja!”. Majalah Hai pun
bertanya-tanya
siapa sebenarnya D’Arby ini? Karena pada saat Ia mengeluarkan
pernyataan
tersebut Madonna, Prince, dan Michael Jackson sedang berada di
puncak
karirnya.26
Dalam artikel ini majalah Hai memberikan resensi artis pendatang
baru bagi
para pembacanya, kalimat pembuka yang terdengar sangat sombong
bagi artis yang
26 Iwan, “Terence Trent D’Arby: Saya Nggak Takut Kena AIDS”,
Majalah Hai,
HAI no 42/XI, 20-26 Oktober 1987, hal. 24.
Majalah Hai Edisi 20-27 Oktober 1987
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
28
baru saja berencana mengeluarkan album malah berhasil menarik
perhatian rasa
penasaran para pembaca untuk mendengarkan lagu-lagu dari D’Arby.
Majalah Hai
memberikan gambaran bahwa D’Arby ini memiliki corak vokal
gabungan antara
Michael Jackson, Stevie Wonder, dan Prince. Majalah Hai juga
mengupas tentang
tema lirik yang ditulis pada setiap lagu D’Arby, menurut majalah
Hai D’Arby
sangat peka terhadap isu-isu politik yang terjadi di dunia
terutama isu tentang
rasialisme yang terjadi di Afrika Selatan. Ketidak sukaannya itu
membuat D’Arby
meninggalkan Amerika Serikat dan tinggal di Eropa, D’Arby
menyatakan bahwa
Ia tidak suka dengan Ronald Reagan, menurutnya Reagan tidak jauh
berbeda
dengan sosok Rambo yang haus akan ke kuasaan.27
Dalam artikel ini, majalah Hai juga mengupas sedikit tentang
kehidupan
D’Arby sebelum dirinya terjun ke dunia musik. Majalah Hai
menyatakan bahwa
D’Arby lahir dari keluarga yang sangat taat beragama di
Manhattan, New York.
Sebelum terjun ke dunia tarik suara D’Arby merupakan seorang
petinju amatir,
karir D’Arby di dunia olahraga tinju pun tidak begitu buruk, Ia
pernah meraih
penghargaan sarung tinju emas pada usianya yang baru saja
menginjak dua belas
tahun.28
Seperti yang digambarkan dalam film Rocky karya dari Sylvester
Stallone,
olahraga tinju sangat populer di kota New York khususnya
district Manhattan.
Penggambaran taraf ekonomi yang rendah dan angka kriminal yang
tinggi juga
27 Iwan, “Terence Trent D’Arby: Saya Nggak Takut Kena AIDS”,
Majalah Hai,
HAI no 42/XI, 20-26 Oktober 1987, hal. 26.
28 Ibid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
29
membuat olahraga tinju sangat menjanjikan bagi siapa saja yang
tinggal di district
Manhattan dan Bronx.
4. Yngwie Malmsteen
Sosok musisi selanjutnya yang dibahas dalam rubrik istimewa
majalah Hai
ialah Yngwie Malmsteen, gitaris yang berasal dari Swedia ini
memiliki teknik yang
berbeda dari gitaris lainnya. Ia menggabungkan pattern-pattern
gitar dengan violin
yang merupakan alat musik pertama yang Ia pelajari, majalah Hai
menyatakan
bahwa Yngwie dapat membuat Richie Blackmore dari Deep Purple
terkagum-
kagum dengan teknik gitar yang Ia mainkan. Jika lima belas tahun
yang lalu dunia
dibuat kagum dengan Richie Blackmore dan Eddie van Halen, kali
ini Yngwie
berhasil membuat kita memalingkan wajah dari Blackmore dan van
Halen.29
Pada artikel ini majalah Hai mengupas tuntas tentang teknik yang
digunakan
oleh Yngwie, majalah Hai menyatakan bahwa Yngwie memiliki jari
yang super
cepat dan dapat mengontrol tebal tipis nada yang keluar dari
gitarnya. Hal ini
semakin meyakinkan bahwa sebelum mendalami gitar Yngwie
menguasai teknik-
teknik dasar dari alat musik violin, karena hanya alat musik
yang digesek yang dapat
diatur tipis rendahnya nada yang dihasilkan.
29 Iwan, “Richie Blackmore Gak Ada Apa-apanya”, Majalah Hai, Hai
no 7/XI, 17-
23 Februari 1987, hal 24.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
30
Selain membahas masalah teknik yang digunakan Yngwie dalam
bermain gitar,
majalah Hai juga membahas tentang karir musik Yngwie selama di
Amerika.
Majalah Hai mencatat bahwa selama di Amerika Yngwie bergabung
dengan dua
band yaitu Steeler dan Alcatrazz. Karir music Yngwie selama
bergabung bersama
grup band Steeler tidak berjalan mulus, hal ini dikarenakan
pihak management grup
band tidak dapat mempromosikan band ini seperti band-band
Amerika lainnya
sedangkan untuk mendapatkan fans yang banyak tim management band
harus
bekerja keras dalam mempromosikan band tersebut. Setelah
bubarnya Steeler, karir
Yngwie diselamatkan oleh Alcatrazz yang pada saat itu memiliki
tempat kosong di
posisi gitaris utama.
Majalah Hai menyatakan bahwa debut album Alcatrazz yang bertajuk
No
Parole from Rock n Roll berhasil memperkenalkan Yngwie ke mata
dunia dan tentu
saja Yngwie berhasil mencuri hati para pengemar musik rock
diseluruh dunia
Sumber:
https://supermusic.id/supernews/superbuzz/yngwie-malmsteen-napak-
tilas-sang-kesatria-gitar-di-nusantara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
31
dengan permainan gitarnya. Tidak lama setelah debut album
pertama Alcatrazz
meledak, Yngwie yang merasa paling berjasa dalam album tersebut
harus
dikeluarkan oleh personil Alcatrazz lainnya karena sudah tidak
memiliki kesamaan
dalam bidang hal musik. Majalah Hai juga membahas secara lengkap
alasan
keluarnya Yngwie dari grup band Alcatrazz. Setelah keluar dari
Alcatrazz, Yngwie
langsung memutuskan untuk solo karir dengan mengeluarkan tiga
album yang Ia
tulis sendiri.
Majalah Hai juga membahas tentang gitaris-gitaris yang meniru
gaya
permainan dari Yngwie, majalah Hai juga menambahkan bawah pola
permainan
gitar dari Yngwie menjadi pola yang dipelajari dalam
sekolah-sekolah musik di
Amerika Serikat pada waktu itu30. Pernyataan-pernyataan Yngwie
pada majalah
Hai sangat menonjolkan sifat arogannya, akan tetapi Ia mengakui
bahwa Ia sangat
kagum terhadap Eddie van Halen.31
5. Blow Monkeys
Dalam rubrik istimewa kali ini, majalah Hai membahas grup band
asal Inggris
yang dimotori oleh Robert Howard. Kali ini membahas Panjang
lebar dari band
tersebut, tetapi lebih membahas tentang single mereka yang
terbaru yang berjudul
It Doesn’t Have to Be This Way yang dianggap tidak berguna dan
tak bernilai seni.
Padahal single terbaru mereka sangat hit di Indonesia. Robert
beranggapan bahwa
30 Iwan, “Richie Blackmore Gak Ada Apa-apanya”, Majalah Hai, Hai
no 7/XI, 17-
23 Februari 1987, hal 26.
31 Ibid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
32
musik-musik Blow Monkeys sangat baik untuk kesehatan dan Ia juga
yakin bahwa
Blow Monkeys memiliki potensi untuk menjadi band pop paling
hebat di Inggris.32
Pada artikel ini lebih menceritakan tentang kehidupan pribadi
dari Robert
Howard atau yang lebih dikenal sebagai Doctor Robert yang mana
pada sesi
wawancaranya dengan majalah Hai Doctor Robert sangat senang
membanggakan
prestasinya dengan band Blow Monkeys. Selain itu majalah Hai
juga menceritakan
tentang nama Doctor yang Ia dapat, majalah Hai menyatakan bahwa
Ia mendapat
nama Doctor karena pernah bersekolah di Kings Lynn. Semasa
sekolah di Kings
Lynn, Robert terkenal sangat fokus dalam belajar di kelas dan
menurut
32 Hilman, “Sombong itu Perlu”, Majalah Hai, Hai no 36/XI, 8-14
September
1987, hal 24-25.
Sumber:
https://soundofthecrowd.org.uk/artists/the-blow-monkeys/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
33
pengakuannya Ia juga tidak pernah terpengaruh dengan hal-hal
negatif yang
dilakukan teman-temannya.33
6. Whitesnake
Pada terbitan 17-23 November 1987, majalah Hai mengulas tentang
single
terbaru dari band heavy metal asal Middlesbrough, Britania Raya
yang bernama
Whitesnake. Selain membahas tentang single terbaru mereka,
majalah Hai juga
memberikan komentarnya terhadap dua gitaris yang baru saja
bergabung dengan
band ini yaitu Vivian Campbell dan Adrian Vandenberg. Menurut
majalah Hai,
kedua gitaris ini merupakan gitaris terbaik versi majalah Hai.
Vivian Campbell
merupakan mantan gitaris dari grup heavy metal Dio sedangkan
Adrian
Vandenberg merupakan mantan gitaris dari band hard rock asal
Belanda
Vandenberg.34
33 Ibid.
34 Denny, “Ular Putih itu Mengigit Lagi”, Majalah Hai, Hai no
46/XI, 17-23
November 1987, hal 24-25.
Sumber: https://www.pinterest.com/pin/11470174026688007/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
34
Dalam artikel ini majalah Hai juga membahas tentang Whitesnake
yang kerap
kali bongkar pasang personil, majalah Hai mencatat bahwa
Whitesnake selama
berdiri hingga tahun 1987 sudang bongkar pasang personil
sebanyak tiga kali.
Sepanjang karir Whitesnake yang dibentuk pada 1978 sudah
bergonta-ganti
personil sebanyak lebih dari sepuluh kali, hal ini sudah menjadi
hal yang biasa bagi
band-band rock besar. Faktor ego yang besar dari setiap
personil, pembagian fee
yang dianggap terlalu merugikan salah satu personil, hingga
kehidupan pribadi dari
tiap personil diduga menjadi faktor utama dari band
bergonta-ganti personil.
7. The Bangles
Pada rubrik istimewa kali ini majalah Hai mengulas tentang The
Bangles,
kesuksesan dari band pop perempuan asal Los Angeles, Amerika
Serikat ini berasal
dari sentuhan Prince. Majalah Hai menyatakan bahwa The Bangles
merupakan The
Beatles versi perempuan, hal ini dikarenakan corak musik yang
dimainkan oleh The
Bangles sangat mirip dengan The Beatles.35
Julukan sebagai The Beatles versi perempuan ini tidak juga
membantu The
Bangles menarik banyak peminat pecinta musik rock n roll di
Amerika, pasalnya
mereka masih atraktif dengan The Go Go dan kalah galak dalam
corak musik dari
Girlschool. Majalah Hai juga menuliskan bahwa tampang dan tampil
atraktif di
panggung tidak menjadi jaminan yang mutlak untuk mendapatkan
respon baik dari
para penikmat musik, pasalnya pada tahun 1986 The Bangles
merilis single yang
berjudul Walk Like an Egyptian yang sukses merajai tangga musik
Amerika
35 Lanny, Iwan, “Ogah Rok Mini karena Betis Gede”, Majalah Hai,
Hai no 18/XI,
5-11 Mei 1987, hal. 24.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
35
beberapa pekan.36 Single The Bangles yang berada di puncak
tangga lagu Amerika
itu pun diikuti oleh kesuksesan besar pada album mereka yaitu
Different Light yang
diproduseri oleh Prince.
Menurut penulis, corak musik yang dimainkan oleh The Bangles
sangat jauh
berbeda dengan The Beatles, meski pun mereka sama-sama memainkan
musik rock
n roll. The Beatles lebih memainkan rock n roll yang tradisional
sedangkan The
Bangles merupakan versi modern. Menurut penulis, musik The
Bangles lebih mirip
dengan Prince yang tidak lain adalah produser mereka sendiri,
sebut saja single
mereka yang berjudul Walk Like an Egyptian yang hampir mirip
seperti mega hits
dari Prince yang berjudul Let’s Go Crazy. Kesamaan tersebut
dapat ditemui dari
segi pemilihan sound gitar dan drum yang sama, serta kesamaan
dari beberapa
aransemen.
36 Ibid.
Sumber:
https://id.pinterest.com/pin/199495458473434817/?lp=true
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
36
Selain membahas dari segi musik yang dimainkan oleh The Bangles,
majalah
Hai juga membahas tentang penolakan The Bangles untuk tampil
dengan rok mini.
Hal ini dikarenakan para personil dari The Bangles merasa malu
karena ukuran betis
mereka yang besar. Selain itu majalah Hai juga membahas tentang
keadaan
ekonomi dari setiap personil yang tidak memiliki rumah sendiri,
menurut majalah
Hai para personil menyimpan uang mereka yang nantinya akan
digunakan untuk
keperluan keluarga mereka kelak.37
8. Rockers Jerman
Pada edisi 20-26 September 1988 majalah Hai dalam rubrik
istimewanya
membahas tentang para rocker yang berasal dari Jerman, nama-nama
besar seperti
Scorpions, Warlock, Doro Pesch, dan Munchener Freiheit menjadi
sorotan majalah
Hai. Hal ini dikarenakan nama-nama besar tersebut yang sangat
tidak asing bagi
para penikmat music rock di Indonesia. Majalah Hai juga
menyatakan bahwa,
musik rock di Jerman sendiri sudah ada sejak tahun 60-an dan
kualitas musiknya
juga tidak jauh berbeda dengan band-band atau penyanyi-penyanyi
dari Amerika
Serikat dan Inggris.38
37 Ibid., hal. 26.
38 Pop, Tris, Iwan, “Rockers Jerman”, Majalah Hai, Hai no
38/XII, 20-26
September 1988, hal. 10-11.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
37
Majalah Hai menyatakan bahwa asal muasal munculnya rocker-rocker
Jerman
tersebut karena adanya pengaruh dari musisi-musisi rock n roll
Amerika Serikan
yang melakukan konser di Jerman, mereka adalah Bill Haley,
Little Richard, Fats
Domino, dan Chuck Berry. Hal serupa juga terjadi di Inggris,
film Cadillac Record
yang dirilis pada tahun 2008 menjelaskan bagaimana musisi-musisi
blues Amerika
menginvasi Inggris dan merubah skena musik di Inggris.
Pada artikel ini juga menjelaskan kenapa negara Jerman yang
menjadi tujuan
musisi-musisi rock n roll yang berasal dari Inggris dan Amerika,
karena Jerman
Barat lebih terbuka terhadap pengaruh dari luar pasca Perang
Dunia II. Hal ini lah
yang membuat musik rock di Jerman khususnya Jerman Barat lebih
berkembang
dari pada negara-negara lain di Eropa. Majalah Hai mengatakan
bahwa musik rock
Jerman berpusat pada satu club malah bernama Star Club yang
berada dikota
Sumber:
https://scorpionsfc.gr/savage-amusement-tour-1988-1989/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
38
Hamburg, disana lah para musisi-musisi yang berasal dari luar
Jerman mengadakan
konser mereka.39
9. George Michael
George Michael merupakan penyanyi asal Inggir yang memiliki nama
asli
Yorgos Panaylotou, Ia memulai karir menyanyinya dengan duo Wham!
bersama
dengan Andrew Ridgeley dan melahirkan hits single Careless
Whisper. Akan tetapi
perjalanan duo Wham! harus bubar dikarenakan George lebih
memilih solo karir.40
Menurut para kritikus musik yang ditulis oleh majalah Hai,
keputusan George
untuk bersolo karir sangat lah tepat, pasalnya pada duo Wham!
George lebih banyak
mengambil peran dalam penulisan musiknya. Hal ini dapat
dibuktikan dengan
terpilihnya George sebagai penulis lagu terbaik Inggris pada
tahun 1985, majalah
Hai pun menyebut bahwa George Michael sudah sejajar dengan Paul
McCarney
39 Ibid.
40 Iwan, “Jika Paul McCarney digabungkan dengan Elvis Presley”,
Majalah Hai,
Hai no 37/XII, 13-19 September 1988, hal. 32.
Sumber:
https://www.popexpresso.com/2019/06/25/revisiting-george-michaels-1987-masterpiece-faith/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
39
dalam penulisan music. Selain itu, korang New York Times dari
Amerika Serikat
juga menulis artikel tentang George yang mana New York Times
menyatakan
bahwa George merupakan seorang penulis lirik, penulis musik, dan
produser
terbaik pada tahun 1988. Hal ini dikarenakan meledaknya debut
album solo George
yang berjudul Faith.
Dalam artikel ini majalah Hai juga menuliskan hasil wawancara
yang dilakukan
oleh majalah Life dengan George Michael, salah satu pertanyaan
majalah Life yang
menarik adalah pertanyaan tentang alasan George tidak membawakan
lagu sendiri
pada acara ulang tahun Nelson Mandela. George menyatakan tidak
suka terhadap
acara tersebut dan acara-acara amal yang menjual negara dunia
ketiga, Ia
menyatakan “sekalian saja saya membawakan lagu dari
bintang-bintang kulit
hitam”.41
10. Def Leppard
Pada artikel yang membahas tentang Def Leppard grup band asal
Inggris, tahun
1987 majalah Hai mencatat bahwa Def Leppard baru saja
mengeluarkan album
Hysteria dan album tersebut sukses terjual sebanyak 2.000.000
kopi. Selain itu
dalam artikel ini majalah Hai juga menuliskan bahwa Def Leppard
masih memiliki
peminat yang sangat antusias setelah vacuum selama empat tahun
dari dunia
musik.42
41 Ibid.
42 Yuddi, “Berkah Setelah Musibah”, Majalah Hai, HAI no 14/XII,
5-11 April
1988, hal. 10-12.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
40
Menghilangnya Def Leppard dari dunia musik pada tahun 1983
membuat para
fans nya sempat berpaling ke band-band seperti Motley Crue,
Poison, Ratt, Bon
Jovi, Cinderella, dan Poison yang pada era awal 80-an merajai
musik rock dunia
dengan muncurkan beberapa album dan melakukan tur keliling
dunia. Menurut
majalah Hai, album Def Leppard yang berjudul Hysteria seharusnya
sudah bisa
diluncurkan pada tahun 1983 akan tetapi sederetan musibah
terjadi dalam lingkaran
Def Leppard.
Salah satunya ialah mundurnya produser Def Leppard yang mana
produser
tersebut sudah terlibat dalam seluruh pembuatan album-album Def
Leppard, selain
itu kecelakaan mobil yang dialami oleh Rick Allen membuat Rick
harus kehilangan
tangan kirinya dan membuat Rick dirawat selama tiga minggu lebih
di rumah sakit.
Kehilangan lengan kiri tidak membuat Rick putus asa, sepulangnya
dari rumah sakit
Sumber:
https://www.guitarinteractivemagazine.com/news/2017/07/def-leppard-share-new-hysteria-documentary/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
41
Ia terus berusaha untuk melatih permainan drumnya dengan satu
tangan dan teman-
temannya dari Def Leppard mendukungnya untuk terus
bermain.43
Setelah Rick Allen mampu beradaptasi dengan musik Def Leppard
giliran sang
vokalis yang terkena musibah, Joe Elliot terkena radang kelenjar
ludah yang
memaksa Def Leppard kembali beristirahat sembari menunggu Joe
sembuh total
sehingga dapat kembali bernyayi dan menyelesaikan album.
Pulihnya suara Joe
membuat Def Leppard kembali ke studio untuk menyelesaikan album
yang
tertunda, proses penyelesaian album hysteria ini seperti tidak
habis dilanda masalah
dan musibah. Kali ini giliran Robert Lange yang mengalami
kecelakaan lalu lintas,
Robert Lange yang sudah memproduseri album-album Def Leppard
dari awal
berdiri itu harus dirawat di rumah sakit berminggu-minggu
lantaran tempurung
kakinya yang pecah akibat dari kecelakaan lalu lintas, sehingga
membuat proses
pembuatan album Hysteria kembali tertunda.44
Setelah diluncurkan pada musim panas 1987, album Hysteria
langsung
memuncak dan mengalahkan album Pyromania yang merupakan salah
satu album
hits dari Def Leppard. Dalam sesi wawancara dengan Joe Elliot,
majalah Hai
menyatakan bahwa penundaan yang terjadi akibat sederet musibah
yang terjadi
membuat Def Leppard lebih meningkatkan mutu dari album
tersebut.45
43 Ibid.
44 Ibid.
45 Ibid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
42
B. Musisi Indonesia
1. Fusion Jazz Indonesia
Pada rubrik Istimewa majalah Hai kali ini membahas tentang skena
musik
fusion jazz di Indonesia, menurut majalah Hai fusion jazz di
Indonesia sedang
digemari oleh anak muda pada waktu itu. Hal ini dibuktikan
dengan maraknya
acara-acara musik yang secara khusus hanya menampilkan band-band
jazz saja,
ditambah lagi dengan pernyataan yang menyatakan bahwa “musik
kampus tidak
sah jika bukan musik fusion yang tampil”.46
Nama-nama seperti Krakatau, Bhaskara, dan Karimata merupakan
musisi jazz
yang ternama di Indonesia, Krakatau yang sukses tampil di Light
Music Contest
Internasional di Jepang dan juga penampilan Bhaskara dan
Karimata di North Sea
Jazz Festival di Den Haag diduga memberikan pengaruh yang besar
bagi skena
musik jazz di Indonesia. Akan tetapi hal tersebut dibantah oleh
majalah Hai,
majalah Hai menyatakan bahwa skena fusion jazz di Indonesia
sangat dipengaruhi
oleh penampilan Casiopea.
` 46 Gideon, “Fusion di Indonesia koq laku”, Majalah Hai, Hai no
19/XII, 10-16 Mei
1988, hal. 11.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
43
Band fusion jazz asal Jepang ini mengadakan konser pada tahun
1984 di
Indonesia dan menyebarkan virus fusion jazz kepada anak-anak
muda Indonesia
pada waktu itu. Majalah Hai menuliskan bahwa sebelum Casiopea
memberikan
pengaruhnya dalam skena fusion jazz Indonesia, Jopie Item-Christ
Kyhatu Cs sudah
terlebih dulu terjun dalam skena fusion jazz Indonesia, akan
tetapi peminatnya pada
waktu itu masih sedikit.
Pasca Casiopea manggung di Indonesia baru lah muncul nama-nama
seperti
Karimata, Bhaskara, Emerald, Spirit, dan Krakatau. Majalah Hai
menyatakan
bahwa corak yang mereka mainkan tidak lah jauh berbeda akan
tetapi yang menjadi
pembeda antara nama band-band di atas ialah skill individual
setiap personilnya,
Sumber:
http://indolawas.blogspot.com/2007/12/krakatau-second-album.html
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
44
menurut majalah Hai setiap band memiliki salah satu personil
yang memiliki skill
individual yang di atas rata-rata dan menjadi identitas dari
bandnya.47
Salah satu buktinya ialah muncul nama-nama seperti Erwin Gutawa
dan Gilang
Ramadhan, Erwin Gutawa yang merupakan pemain bass dari band
Karimata
memiliki skill individual yang diatas rata-rata yang mana Ia
dapat memberikan
rhythm yang dapat menggiring setiap pendengarnya kearah yang
Karimata
inginkan. Hal serupa pun terjadi pada band Krakatau yang lebih
menonjolkan skill
individual dari Gilang Ramadhan, drummer yang disebut-sebut
sebagai drummer
terbaik Indonesia ini pun menjadi ujung tombak dari musik
Krakatau yang mana
para pendengar dapat dibuat terpukau dengan permainan
drumnya.
2. Totok Tewel
Salah satu musisi Indonesia yang di bahas dalam rubrik Istimewa
majalah Hai
adalah Totok Tewel yang merupakan gitaris dari band El Pamas,
dalam artikel ini
majalah Hai menuliskan biografi singkat dari sang gitaris ini.
Majalah Hai
menyatakan bahwa lagu Bimbo yang berjudul “Balada Seorang
Biduan” sangat
cocok menggambarkan kisah hidup dari Totok, pasalnya gitaris
yang berasal dari
kota Malang, Jawa Timur ini pergi ke Jakarta untuk bermain
music. Malajalah Hai
menyebutkan bahwa alasan Totok pindah ke Jakarta karena merasa
di kota Malang
peluang untuk bermain musik tidak sebesar di Jakarta, majalah
Hai juga
47 Ibid., hal. 12-13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
45
menjelaskan bahwakota Malang merupakan salah satu barometer
musik rock
Indonesi.48
Kepindahan Totok dari kota Malang ke Jakarta tentu saja
membuahkan hasil
yang besar, seperti yang dituliskan oleh majalah Hai Totok
berhasil mendapatkan
manajer baru untuk band El Pamas. Selain itu Totok juga berhasil
menjadi gitaris
dari penyanyi-penyanyi rock Indonesia, Bangkit Sanjaya dan Yosie
Lucky
merupakan dua penyanyi rock Indonesia yang berhasil membesarkan
nama Totok
di Jakarta dan berkat Totok album dari kedua penyanyi tersebut
dapat meledak di
pasaran.49
48 Denny MR, “Roker Bekas Kuli Bangunan”, Majalah Hai, HAI no
33/XII, 16-22
Agustus 1988, hal. 10-11
49 Ibid.
Majalah Hai Edisi 16-22 Agustus 1988
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
46
Selain menuliskan kisah tentang hijrahnya Totok dari kota Malang
ke Jakarta,
majalah Hai juga membahas tentang kehidupan pribadi seorang
Totok Tewel.
Majalah Hai menuliskan bahwa Totok merupakan anak ketiga dari
enam
bersaudara, Ia merupakan anak seorang pensiunan pegawai
Perkebunan Negara.
Semasa SMA, Totok memiliki keinginan untuk mengurangi beban
orang tuanya
dengan mencoba berbagai pekerjaan. Sifat mandiri yang sudah Ia
perlihatkan sejak
dibangku SMA membawa Totok dalam kesuksesan di dunia
musik.50
3. Acid Speed
Musisi Indonesia selanjutnya adalah Acid Speed, band yang
digawangi oleh
Chodun, Oding, Ipank, Andri, Tonny, dan Rico ini dinyatakan oleh
majalah Hai
sebagai grup band yang cukup populer dikalangan pencinta music
rock di Indonesia
pada tahun 1989 akan tetapi majalah Hai juga mengkritik band ini
sebagai band
fotocopy-an dari The Rolling Stone. Kepopuleran Acid Speed
terpaksa harus hilang
ketika Acid Speed memasuki dapur rekaman dan mengeluarkan album
yang
berjudul Julia, majalah Hai menuliskan bahwa mereka harus
melepas identitas
Rolling Stone-nya dan mulai mencari karakter musik mereka
sendiri.51
Majalah Hai menyatakan bahwa setiap Acid Speed membawakan lagu
yang
mereka tulis sendiri kebanyakan penonton meminta mereka segera
turun dari
panggung dan banyak juga yang memaki.52 Hal ini membuktikan
bahwa lagu yang
ditulis oleh mereka tidak sebagus dan berkarakter seperti lagu
Rolling Stone yang
50 Ibid., hal. 12.
51 Bis, “Acid Speed Menggigit”, Majalah Hai, 21-27 Maret 1989,
hal. 8-11.
52 Ibid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
47
sering mereka bawakan, hal ini juga merupakan masalah terbesar
dari band-band
yang meng-cover dan meng-copy suatu band hingga hari ini.
Selain membahas tentang Acid Speed dalam rubrik Istimewa,
majalah Hai juga
membahas tentang sang vokalis dari Acid Speed yang memiliki
tampang mirip
Mick Jagger vokalis dari Rolling Stone. Rico menyatakan bahwa Ia
tidak merasa
meniru Jagger karena Ia lebih mengagumi Keith Richards yang
merupakan gitaris
dari Rolling Stone, Ia juga menyatakan bahwa sangat terpengaruh
oleh Rolling
Stone karena pada tahun 1978 Ia sempat menyaksikan Rolling Stone
tampil di New
York dan konser itu membuatnya ingin hidup dari dunia
musik.53
53 Iwan, “Gua Nggak Kayak Jagger”, Majalah Hai, 21-27 Maret
1989, hal. 11.
Majalah Hai Edisi 21-27 Maret 1989
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
48
4. Ian Antono
Ian Antono sempat mengisi rubrik Istimewa pada majalah Hai edisi
26 Maret
1991, dalam artikel tersebut majalah Hai menuliskan kisah Ian
Antono selama
bergelut di dunia musik Indonesia. Majalah Hai menyatakan bahwa
Ian sangat laris
menjadi penata musik yang mana dengan keterlibatannya dalam
album Nicky
Astria membuahkan kesuksesan yang luar biasa. Majalah Hai juga
menuliskan
bahwa banyak produser-produser musik di Indonesia yang kesusahan
dalam
mengajak Ian untuk dapat terlibat di dalam proyeknya, hal ini
pun masih simpang
siur kebenarannya. Banyak produser mengatakan bahwa sangat sulit
untuk
membawa Ian masuk ke dalam studio untuk melakukan sesi rekaman
bahkan
setelah menandatangani kontrak kerja sama pun produser sering
kali di buat deg-
degan oleh Ian, karena Ian membutuhkan waktu yang lama untuk
menyelesaikan
sebuah paket rekaman.54
Selain pernah bekerja sama dengan Nicky Astria, Ian juga pernah
bekerja sama
dengan Anggun C. Sasmi. Menurut Ian bekerja dengan Anggun lebih
susah dari
pada bekerja dengan penyanyi Indonesia lainnya, hal ini
dikarenakan sangat sulit
untuk membuat lirik yang cocok untuk karakter vokal Anggun.
Majalah Hai sudah
tidak meragukan lagi tentang sepak terjang Ian dalam dunia musik
Indonesia,
terutama untuk terlibat dalam penulisan musik untuk
penyanyi-penyanyi lain. Hal
54 Denny MR, “Perjalanan Panjang Ian Antono”, Majalah Hai, Hai
13/XV, 26
Maret 1991, hal. 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
49
ini juga dibuktikan dengan pengakuan dari Sofyan Ali yang
merupakan promotor
konser sekaligus produser dari grup band Jeps.55
Selain membahas tentang sepak terjang Ian dalam keterlibatannya
dalam
pembuatan lagu penyanyi-penyanyi Indonesia, majalah Hai juga
membahas tentang
perjalanan Ian dalam mengumpulkan uang untuk memiliki studio
rekaman sendiri.
Majalah Hai menyatakan bahwa pada tahun 1986 ketika God Bless
band
pertamanya bersama Achmad Albar sedang tidak punya job manggung
dan
kiprahnya sebagai penata musik belum dilirik oleh para produser
Indonesia, Ian
sempat menjadi pengrajin mebel.
55 Ibid.
https://www.musikindonesia.co.id/article/319-ian-
antono
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
50
Seluruh pekerjaan Ian kerjakan sendiri karena pada saat itu Ian
tidak mampu
menggaji pegawai untuk membantunya mengerjakan pesanan mebel
yang
kebanyakan berasal dari teman-teman dekatnya dari dunia musik.
Usaha mebelnya
ini pun tidak bertahan lama setelah Ian mendapatkan ajakan untuk
ikut terlibat
dalam proses pembuatan lagu Zakia dengan sahabatnya Achmad
Albar.
Kesuksesan lagu Zakia membuatnya dilirik oleh Iwan Fals untuk
terlibat dalam
penataan musik lagu-lagu Iwan Fals, lagu-lagu berlirik tajam
milik Iwan seperti
Pesawat Tempurku, Ada Lagi yang Mati, dan Mimpi yang Terbeli
dipoles dengan
baik oleh Ian dengan nada-nada rock yang menjadi ciri khasnya.
Akan tetapi
keterlibatannya dalam pembuatan album Iwan menuai banyak
kritikan yang
menyatakan bahwa Ian telah mengobrak-abrik musik Iwan Fals, Iwan
Fals sendiri
tidak mengambil pusing dengan kritikan-kritikan tersebut,
berbeda halnya dengan
Ian yang menentang keras kritik tersebut.56
5. Iwan Fals
Dalam rubrik Istimewa majalah Hai juga pernah melakukan sesi
wawancara
dengan Iwan Fals. Pada paragraf awal artikel ini majalah Hai
menyatakan bahwa
Iwan Fals merupakan orang yang sangat cuek pada lingkungan
keluarganya,
majalah Hai menyatakan bahwa Iwan Fals tidak dapat mengingat
kapan ulang tahun
pernikahannya dan istrinya. Akan tetapi Iwan Fals sangat peka
terhadap situasi
sosial politik yang terjadi di sekitarnya, kondisi ini
menginspirasinya untuk menulis
lagu tentang kritik sosial. Majalah Hai menuliskan bahwa selain
giat dalam dunia
musik Iwan Fals juga sangat senang berolahraga terutama sepak
bola dan karate,
56 Ibid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
51
majalah Hai juga menyatakan bahwa Iwan telah memegang Dan II
dalam bidang
olahraga karate.57
Pada sesi wawancara dengan majalah Hai, Iwan Fals menjelaskan
aliran musik
yang Ia mainkan. Iwan Fals menyatakan bahwa Ia tidak mau
dinyatakan sebagai
musisi country atau pun balada Ia menegaskan bahwa Ia hanya lah
seorang
penyanyi. Iwan Fals sangat menyayangkan tentang opini publik
yang menyatakan
corak musik dari Iwan Fals berubah, Iwan menambahakan bahwa
dalam proses
bermusik Ia tidak mengkonsep lagu tersebut karena Ia mengaku
bahwa bermain
musik itu berasal dari nurani dan tidak dapat di
kelompok-kelompokkan. Menurut
Iwan Fals penggelompokan aliran musik malah menghambat
kreatifitas musisi dan
hal tersebut yang dilawan oleh Iwan Fals.58
Selain mempertanyakan tentang corak musik dari Iwan Fals,
majalah Hai juga
menanyakan tentang proses pembuatan album dari Iwan Fals. Iwan
Fals
menyatakan bahwa, dalam pembuatan albumnya Ia sering bertolang
belakang
dengan tim produksinya. Hal ini dikarenakan Iwan Fals selalu
ingin meng-explore
musik yang Ia buat, akan tetapi pihak produksi59 selalu
menginginkan musik yang
dapat di jual atau di terima di pasaran Indonesia.
Selain itu Iwan Fals juga menyatakan bahwa Ia tidak ingin
menjadi idola bagi
para fans-nya, menurutnya menjadi idola itu berat dan harus
mengikuti semua
keinginan para fans agar terus menjadi idola. Iwan Fals juga
menambahkan bahwa
57 Anonymous, “Iwan Fals: Jangan Jadikan Saya Idola”, Majalah
Hai, HAI No
28/XII, 12-18 Juli 1988, hal. 10.
58 Ibid.
59 Produser, band pengiring, dan label
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
52
jika Ia menjadi idola dan suatu waktu Ia berubah, Ia takut akan
menjadi bahan olok-
olokan dari fans-nya.60
Pada rubrik ini majalah Hai memberikan informasi yang sangat
informatif bagi
pembacanya khususnya bagi penikmat musik di Indonesia, pembaca
diberikan
informasi mengenai berita terbaru dan rencana kedepan dari para
musisi yang tidak
dapat diakses oleh semua orang mengingat pada periode 1980
hingga 1990 akses
internet belum berkembang seperti sekarang.
Selain rubrik Istimewa yang membahas tentang tokoh-tokoh penting
dalam
dunia musik Indonesia mau pun mancanegara, majalah Hai juga
memiliki rubrik
Rada Istimewa yang biasanya membahas atau mengulas tentang
acara-acara musik
60 Ibid, hal. 13
Sumber:
http://bpwoi-sulsel.blogspot.com/2009/01/kiat-awet-muda-iwan-fals.html
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
53
yang ada di Indonesia dan juga diluar Indonesia. Rubrik ini akan
dibahas pada bab
berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
54
BAB IV
SUDUT PANDANG MAJALAH HAI TERHADAP
KEGIATAN SENI
Selain membahas tentang tokoh-tokoh penting dalam dunia musik
di
Indonesia majalah Hai juga memberikan laporan eksklusif dari
beberapa konser
musik yang pernah ada di Indonesia, mulai dari konser bertaraf
nasional hingga
internasional. Selain itu majalah Hai juga memberikan gambaran
tentang konser
artis luar negeri yang akan tampil di Indonesia dengan
mengirimkan timnya untuk
meliput konser artis atau band tersebut di negara lain tepat
sebelum konser tersebut
digelar di Indonesia.
Laporan tentang konser-konser ini terkadang menjadi headline
dari suatu
edisi majalah Hai dan dimasukkan dalam rubrik Istimewa yang pada
edisi-edisi
sebelumnya berisikan tentang wawancara atau liputan dari
tokoh-tokoh musik luar
dan dalam negeri. Konser yang pernah masuk dalam rubrik Istimewa
majalah Hai
antara lain adalah:
A. Gebrak Macan Tua
Gebrak Macan Tua merupakan pertunjukan musik dan atraksi drum
selama 10
jam dari Jelly Tobing, acara yang digelar pada 1 Oktober 1988 di
Drive in Theater
Ancol merupakan salah satu pertunjukan yang memecahkan Guinness
World
Record atraksi drum terlama di dunia, dalam konser ini Jelly
Tobing mengisi
seluruh penampilan drum dan perkusi dari band, penyanyi, dan
kelompok seni yang
tampil. Pada ulasan acara ini, majalah Hai menuliskan bahwa
Jelly Tobing berhasil
menyelamatkan nama Indonesia di mata dunia. Hal ini dikarenakan
Indonesia dicap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
55
sebagai negara pembajak kaset terbesar di dunia.61 Pada era
80-an di Indonesia
rilisan fisik berbentuk kaset pita sangat populer, karena kaset
pita lebih gampang di
putar dan juga perawatannya lebih mudah dari pada piringan hitam
atau PH.
Dalam ulasan ini majalah Hai menuliskan secara lengkap tentang
acara tersebut,
majalah Hai menuliskan bahwa penonton yang hadir pada acara
tersebut sebanyak
10.000 orang dengan membayar tiket sebesar 5000 Rupiah.
Pertunjukan dibuka
dengan penampilan Kelompok Rampak Gendang yang memainkan musik
jaipong,
majalah Hai menuliskan bahwa pada saat Jelly Tobing bermain
dengan kelompok
ini ketahanan fisik dari Jelly Tobing saat memukul bedug sangat
diuji.62
Setelah penampilan dari Kelompok Rampak Gendang, acara
dilanjutkan
dengan penampilan dari grup band Jet Liar yang beraliran heavy
metal. Lagu-lagu
dari grup band Deep Purple pun di bawakan dan dengan cepat
membakar semangat
penonton untuk ikut terhanyut dalam alunan lagu. Menurut majalah
Hai,
penampilan Jelly Tobing dengan Jet Liar ini sangat terbilang
sukses pada acara ini,
akan tetapi majalah mengkritik aksi panggung dari gitaris Jet
Liar yang menurut
majalah Hai terlalu meniru aksi panggung dari Ritchie Blackmore
yang merupakan
gitaris dan penulis lagu dari Deep Purple.63
61 Denny MR, “Gebrakan Macan Tua”, Majalah Hai, HAI no 41/XII,
11-17
Oktober 1988, hal. 10.
62 Ibid.
63 Ibid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
56
Selain penampilan dari Jet Liar, penampilang Ireng Maulana All
Stars juga tak
kalah memukai. Ireng Maulana All Stars juga membawakan lagu-lagu
swing jazz
berhasil disulap oleh Jelly Tobing menjadi lagu-lagu rock dan
berhasil memukai
penonton yang hadir, tidak dapat dipungkiri bahwa Jelly Tobing
yang memiliki
chemistry dengan musik rock hal ini dapat dibuktikan dengan
beberapa yang pernah
Ia tunggangi. Sebut saja Superkid, band yang Ia bentuk bersama
Dedi Dores dan
Dedi Stanzah pada tahun 1976 berhasil mendaur ulang aransemen
lagu-lagu hits
dari Dee