Top Banner
DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA UNTUK ANTENATAL CARE (STUDI INTERVENSI DI DAERAH PESISIR KOTA PALU) THE SUPPORTING MODEL FOR PREGNANT MOTHERS AND THEIR FAMILIES IN AN ANTENATAL CARE (A STUDY OF INTERVENTION IN THE COASTAL OF PALU CITY) KETUT SUARAYASA P1000314007 PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS KESEHATAN MASAYARAKAT UNIVERSITAS HASANUDDIN TAHUN 2017
257

DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

Oct 05, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

DISERTASI

MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA UNTUK ANTENATAL CARE

(STUDI INTERVENSI DI DAERAH PESISIR KOTA PALU)

THE SUPPORTING MODEL FOR PREGNANT MOTHERS

AND THEIR FAMILIES IN AN ANTENATAL CARE (A STUDY OF INTERVENTION IN THE COASTAL OF PALU

CITY)

KETUT SUARAYASA

P1000314007

PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS KESEHATAN MASAYARAKAT

UNIVERSITAS HASANUDDIN TAHUN 2017

Page 2: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

DISERTASI

MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA UNTUK ANTENATAL CARE

(STUDI INTERVENSI DI DAERAH PESISIR KOTA PALU)

Disertasi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Doktor

Program Studi Kesehatan Masyarakat

Disusun dan diajukan oleh :

KETUT SUARAYASA P1000314007

Kepada

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2017

Page 3: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN PRA PROMOSI

DISERTASI

MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA UNTUK ANTENATAL CARE

(STUDI INTERVENSI DI DAERAH PESISIR KOTA PALU)

Disusun dan diajukan oleh

KETUT SUARAYASA

P1000314007

Menyetujui

Komisi Penasihat

Prof. Dr. dr. H. Muh. Syafar, MS

Promotor

Dr. Masni, Apt.,MSPH Dr. Nurhaedar Jafar, Apt.,M.Kes

Ko Promotor Ko Promotor

Ketua Program Studi S3

Fakultas Kesehatan Masyarakat

Prof. dr. Veni Hadju, M.Sc.,Ph.

LEMBAR PERSETUJUAN

Page 4: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Ketut Suarayasa

Nomor Mahasiswa : P1000314007

Program Studi : Kesehatan Masyarakat

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa disertasi yang saya tulis ini

benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan

pengambilalihan tulisan atau pemikiran orang lain. Apabila dikemudian

hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan

disertasi ini hasil karya orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas

perbuatan tersebut.

Makassar, Juli 2017 Yang membuat pernyataan,

Ketut Suarayasa P1000314007

Page 5: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

perkenan-Nya jua maka saya dapat menyelesaikan disertasi ini. Pertama-

tama saya haturkan ucapan terima kasih setulus-tulusnya kepada

keempat orang tua saya : ayahanda Ketut Suradnya dan Benyamin Tetu,

A.Md.Kep serta ibunda Ketut Sukrawi dan Christina Paembonan. Mereka

demikian tulus memberikan dorongan moril sehingga proses pendidikan

sampai pada penyusunan disertasi ini bisa diselesaikan dengan baik.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Prof.Dr.dr. H.Muh.

Syafar, MS selaku Promotor yang telah banyak memberikan ide, arahan,

serta bersedia meluangkan waktu ditengah-tengah kesibukannya untuk

melihat langsung jalannya penelitian pada awal dan akhir pelaksanaan.

Kepada Dr. Masni, Apt.,MSPH dan Dr. Nurhaedar Jafar, Apt.,M.Kes

selaku Co-promotor yang telah memberikan saran, masukan serta

motivasi yang sangat membantu dalam proses penyelesaian disertasi ini.

Ucapan terima kasih kepada Dr. Evi Martha, M.Kes selaku penguji

eksternal atas segala saran dan idenya serta bersedia menyisihkan waktu

untuk berkomunikasi lewat media yang ada. Kepada Dr. Muhammad

Farid, M.Si atas segala saran, ide serta koreksinya sehingga disertasi ini

menjadi lebih baik.

Ucapan terima kasih kepada Dr.dr. Citrakesumasari, M.Kes, Sp.GK

dan Dr. Suriah, SKM, M.Kes selaku penguji yang telah banyak

Page 6: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

memberikan saran, ide, dan telaah kritis sehingga disertasi ini menjadi

lebih baik.

Terima kasih saya haturkan kepada Rektor Universitas Hasanuddin,

Prof.Dr.Dwia Aries Tina Pulubuhu, M.A serta Prof.Dr.Syamsul Bachrie,

SH.,M.H selaku Direktur Pascasarjana Universitas Hasanuddin yang telah

memberi kesempatan kepada saya untuk mengikuti pendidikan pada

Pascasarjana Universitas Hasanuddin.

Terima kasih saya haturkan kepada Prof.Dr.drg.Andi Zulkifli

Abdullah, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat yang

telah memberi kesempatan untuk mengikuti pendidikan pada program

studi S3 Fakultas Kesehatan Masyarakat UNHAS serta Prof.dr.Veni

Hadju,Ph.D selaku Ketua Program Studi S3 Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Hasanuddin yang senantiasa bersedia

menyisihkan waktu untuk berkomunikasi dengan mahasiswa S3 guna

mencari solusi terbaik dalam menyelesaikan proses pendidikan S3 ini.

Ucapan terima kasih kepada Rektor Universitas Tadulako

Prof.Dr.Muhammad Basir,MS serta Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan Universitas Tadulako Dr.dr.H.Mansyur Romi,PA(K) yang

memberikan ijin kepada saya untuk melanjutkan studi S3 di Universitas

Hasanuddin serta senantiasa memberikan dukungan moril agar saya bisa

menyelesaikan studi S3 ini dengan baik.

Demikian pula saya haturkan terima kasih kepada Kepala Dinas

Kesehatan Kota Palu, Direktur Wahana Visi Indonesia wilayah Palu, Ketua

Page 7: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat FKIK Universitas Tadulako,

teman-teman relawan Komunitas Peduli Kesehatan Ibu dan Anak, teman-

teman Kepala Puskesmas, bidan, kader posyandu, ibu hamil, serta anak-

anakku mahasiswa Kesehatan Masyarakat yang telah banyak membantu

penelitian ini sehingga bisa disusun menjadi sebuah disertasi. Terima

kasih juga saya ucapkan buat teman-teman dosen pada Program Studi

Pendidikan Dokter (PSPD) dan Program Studi Ilmu Kesehatan

Masyarakat (PSIKM) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas

Tadulako atas segalan dukungan morilnya.

Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada sahabat-

sahabatku mahasiswa program studi S3 Fakultas Kesehatan Masyarakat

angkatan 2014 atas dukungan moril dan motivasinya. Meski terkadang

lelah dan putus asa, tapi selalu diantara kita saling mengingatkan untuk

terus bergerak, menyelesaikan setiap tahap dari proses pendidikan ini.

Terima kasih juga saya sampaikan kepada Irma selaku staf pada program

studi S3 Fakultas Kesehatan Masyarakat yang telah membantu proses

administrasi perkuliahan dengan baik.

Akhirnya, terima kasih tak terhingga kepada istri tercinta Bertin Ayu

Wandira, SKM, M.Kes yang dengan sabar mendampingi, memberi

motivasi, dan membantu dengan do’a nya yang tulus untuk kelancaran

studi ini. Terima kasih untuk anak-anakku tercinta, sumber inspirasi dan

telaga rasa hausku : Luh Ayu Febina Aryanthi Dewi, S.Ked, Ni Made Ayu

Page 8: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

Sanjivani Aryanthi Dewi, Nyoman Bagus Saputra Aryanta Dewa serta

Ketut Bagus Laksmana Aryanta Dewa.

Terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

satu persatu atas segala bantuan dan dukungannya. Semoga Tuhan Yang

Maha Kuasa bisa membalas budi baiknya.

Akhirnya, semoga disertasi ini dapat membawa manfaat untuk kita

semua, khususnya bagi kesehatan ibu dan anak.

Makassar, Juli 2017

Ketut Suarayasa

Page 9: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ......................................................................... I

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................

HALAMAN PERSETUJUAN ...........................................................

PERNYATAAN KEASLIAN DISERTASI .........................................

Ii

iii

iv

KATA PENGANTAR .......................................................................

ABSTRAK .......................................................................................

ABSTRACT .....................................................................................

V

vi

vii

DAFTAR ISI ....................................................................................

DAFTAR TABEL .............................................................................

Viii

Ix

DAFTAR GAMBAR ......................................................................... X

DAFTAR SINGKATAN .................................................................... Xi

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................... Xii

A. Latar Belakang .............................................................

B. Rumusan Masalah .......................................................

C. Pertanyaan Penelitian ..................................................

D. Tujuan Penelitian .........................................................

1. Tujuan Umum ........................................................

2. Tujuan Khusus .......................................................

E. Manfaat Penelitian .......................................................

1

7

10

11

11

12

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................

A. Kehamilan ................................................................... 14

Page 10: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

1. Pengertian ...............................................................

2. Perubahan Tubuh ...................................................

3. Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil ....................

4. Pengawasan Wanita Hamil .....................................

B. Antenatal Care ............................................................

1. Pengertian Antenatal Care ......................................

2. Tujuan Pelaksanaan ANC ......................................

3. Antenatal Care Terpadu .........................................

4. Standar Pelayanan .................................................

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Antenatal Care .

C. Pendampingan Ibu Hamil dan Keluarga

1. Latar belakang Pendampingan .............................

2. Tujuan Pendampingan .........................................

3. Perubahan Perilaku ..............................................

4. Determinan Perilaku .............................................

5. Komunikasi Perubahan Perilaku melalui

Pendampingan ......................................................

D. Kolaborasi Lintas Sektor .............................................

1. Latar belakang ........................................................

2. Pengertian Kerjasama Lintas Sektor ......................

3. Pentingnya Kerjasama Lintas Sektor ......................

4. Model-model Kerjasama Lintas Sektor ...................

5. Mother Support Group ............................................

15

16

18

19

20

21

24

27

29

30

33

37

39

41

41

43

44

46

52

47

Page 11: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

E. Wilayah Pesisir ............................................................

1. Pengertian ...............................................................

2. Batas Batas Wilayah Pesisir ...................................

3. Karakteristik Masyarakat Pesisir .............................

4. Masyarakat Pesisir di Kota Palu ..............................

F. Model Komunikasi Kesehatan untuk Antenatal Care ..

G. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep Penelitian ......

1. Kerangka Teori ......................................................

2. Kerangka Konsep ..................................................

H. Hipotesis ...................................................................

I. Definisi Operasional ....................................................

52

53

55

57

57

64

64

65

65

BAB III. METODE PENELITIAN ....................................................

A. Desain Penelitian ........................................................

B. Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................

1. Lokasi Penelitian .................................................

2. Waktu Penelitian ...................................................

C. Populasi dan Sampel ..................................................

1. Populasi ..................................................................

2. Sampel ...................................................................

3. Pendamping ..........................................................

D. Kontrol Kualitas ..........................................................

E. Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisa Data ..........

69

70

71

72

72

73

76

78

Page 12: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

1. Pengumpulan Data ................................................

2. Pengolahan Data ...................................................

3. Analisis Data ...........................................................

4. Alur Penelitian .........................................................

81

82

83

85

BAB IV. HASIL PENELITIAN ..........................................................

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .............................

1. Keadaan Geografi dan Kependudukan ....................

2. Situasi Derajat Kesehatan ........................................

B. Hasil Penelitian .............................................................

1. Analisis Univariat .....................................................

Karakteristik Responden ......................................

2. Analisis Bivariat .........................................................

1) Pengaruh pendampingan mahasiswa terhadap pelaksanaan standar ANC ibu hamil ...................

2) Pengaruh pendampingan mahasiswa terhadap deteksi dini risiko tinggi kehamilan ......................

3) Pengaruh pendampingan mahasiswa terhadap

perubahan perilaku ibu hamil ..............................

4) Pengaruh pendampingan mahasiswa terhadap dukungan keluarga bagi ibu hamil .......................

3. Analisis Multivariat ....................................................

1) Perbedaan pelaksanaan standar ANC, deteksi dini risiko tinggi, pengetahuan, sikap, tindakan dan dukungan keluarga secara bersamaan pada kedua kelompok sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok perlakuan ............................................

2) Pengaruh intervensi pendampingan mahasiswa

88

88

89

93

93

95 101 103

104

107

Page 13: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

terhadap pelaksanaan standar ANC, deteksi dini risiko tinggi, pengetahuan, sikap, tindakan dan dukungan keluarga setelah dikontrol oleh karakteristik ibu (umur, pendidikan, pekerjaan, gravid, umur ANC dan frekwensi ANC) ...............

C. Pembahasan ................................................................

1. Pengaruh pendampingan mahasiswa terhadap pelaksanaan standar ANC ibu hamil .......................

2. Pengaruh pendampingan mahasiswa terhadap deteksi dini risiko tinggi kehamilan secara mandiri ..

3. Pengaruh pendampingan mahasiswa terhadap perubahan perilaku ibu hamil ..................................

4. Pengaruh pendampingan mahasiswa terhadap dukungan keluarga .................................................

5. Pengaruh Karakteristik Ibu hamil terhadap pelaksanaan antenatal care yang berkualitas .......

6. Model Pendampingan Ibu Hamil dan Keluarga sebagai Pendekatan dalam menurunkan Angka Kematian Ibu ..........................................................

6.1. Latar belakang teori .......................................

6.2. Fakta tentang pelayanan antenatal care .........

6.3. Pendampingan mahasiswa terhadap ibu hamil dan keluarga ..................................................

6.4. Rekomendasi model antenatal care ..............

a. Pengembangan Jejaring ................................

b. Tahapan Pelaksanaan Pendampingan ..........

c. Model Pendampingan mahasiswa untuk antenatal care berbasis rumah tangga (ibu hamil dan keluarga) ..............................................

109

111 119 120 124 126 129 129 131 133 136

138

142 145

Page 14: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

7. Kelebihan dan Kelemahan Penelitian .......................... 149

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ...........................................

1. Kesimpulan .................................................................

2. Saran ..........................................................................

151

153

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................

LAMPIRAN .....................................................................................

Page 15: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel

Nama Tabel Hal

Tabel 1.1 Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 3.1 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel 4.9

Angka Kematian Ibu di Kota Palu Tahun 2011 – 2015 .................................................................. Jadwal Pemberian Antigen Imunisasi .............. Definisi Operasional Variabel, Cara ukur, Hasil ukur, dan Skala ukur penelitian ....................... Jumlah dan distribusi sampel .......................... Distribusi Penduduk di Kota Palu Menurut Jenis Kelamin Tahun 2016 ........................... Angka Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur Kota Palu Tahun 2016 ..................................... Angka Kematian Ibu di Kota Palu tahun 2012 – 2016 .................................................................... Distribusi responden berdasarkan karakteristik pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol di Kota Palu Tahun 2017 ................................. Distribusi responden berdasarkan yang mengikuti pre-test dan post-test pada masing-masing kelompok di Kota Palu Tahun 2017 .................... Pengaruh pendampingan mahasiswa terhadap pelaksanaan standar ANC di kota Palu tahun 2017 Rata-rata (mean) nilai pelaksanaan standar antenatal care (ANC) pada responden di Kota Palu Tahun 2017 ........................................................ Pengaruh pendampingan mahasiswa terhadap pelaksanaan deteksi dini risiko tinggi kehamilan secara mandiri di kota Palu tahun 2017 .............. Pengaruh pendampingan keluarga terhadap perubahan perilaku ibu hamil di kota Palu tahun 2017 ...................................................................

4

25

65

74

87

88

89

92

94

96

97

102

104

Page 16: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

Tabel 4.10 Tabel 4.11 Tabel 4.12 Tabel 4.13

Pengaruh pendampingan mahasiswa terhadap dukungan keluarga ibu hamil di kota Palu tahun 2017 ................................................................... Perbedaan pelaksanaan standar ANC, deteksi dini risiko tinggi, pengetahuan, sikap, tindakan dan dukungan keluarga secara bersamaan pada kedua kelompok sebelum intervensi pada kelompok perlakuan di Kota Palu Tahun 2017 ....................

Perbedaan pelaksanaan standar ANC, deteksi dini risiko tinggi, pengetahuan, sikap, tindakan dan dukungan keluarga secara bersamaan pada kedua kelompok setelah intervensi pada kelompok perlakuan di Kota Palu Tahun 2017 .....................

Pengaruh intervensi pendampingan mahasiswa terhadap pelaksanaan standar ANC, deteksi dini risiko tinggi, pengetahuan, sikap, tindakan dan dukungan keluarga setelah dikontrol oleh karakteristik ibu (umur, pendidikan, pekerjaan, gravid, dan frekwensi anc) di Kota Palu Tahun 2017 ................................................................

107

110

111

112

Page 17: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

DAFTAR GAMBAR

No Nama Gambar Hal

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11. 12.

13.

Gambar 1. Teori Stimulus Organisme ..................................

Gambar 2. Model Teori Reason Action (TRA) ......................

Gambar 3. Teori PRECEDE .................................................

Gambar 4. Tahapan Perubahan Perilaku menurut Prochaska

Gambar 5. Triandi’s Theory of Interpersonal Behavior ..........

Gambar 6. Proses dalam Komunikasi Perubahan Perilaku

Gambar 7. Model Kolaborasi Lintas Sektor di Nevada ........

Gambar 8. Model Kolaborasi Lintas Sektor di North Carolina

Gambar 9. Model Ekologi Sosial dan bentuk Intervensinya .. Gambar 10. Langkah-langkah penelitian ........................... Gambar 11. Model jejaring koordinasi dalam rangka pelaksanaan ANC berbasis rumah tangga ........................ Gambar 12. Tahapan pelaksanaan pendampingan ibu hamil dan keluarga oleh mahasiswa .............................................. Gambar 13. Tupoksi mahasiswa pendamping, ibu hamil dan bidan .................................................................................

33

34

35

36

38

39

49

50

58

69

144

148

151

Page 18: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

DAFTAR SINGKATAN

AIDS

AKI

AKB

AMP

ANC

ASD

ASEAN

ASI

BB

BBLR

BKKBN

BPM

BPP-KB

CSR

DINKES

FKIK

FKM

GKIA

Hb

HPK

HIV

IBI

IMD

IMS

K1

K4

KB

=

=

=

=

=

=

=

=

=

=

=

=

=

=

=

=

=

=

=

=

=

=

=

=

=

=

=

Acquired Imunodeficiency Syndrome

Angka Kematian Ibu

Angka Kematian Bayi

Audit Maternal Perinatal

Antenatal Care

Actor System Dynamic

Association of South East Asia Nations

Air Susu Ibu

Berat Badan

Berat Badan Lahir Rendah

Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional

Badan Pemberdayaan Masyarakat

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga

Berencana

Coporate Social Responsibility

Dinas Kesehatan

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Fakultas Kesehatan Masyarakat

Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak

Hemoglobin

Hari Pertama Kehidupan

Human Imunodeficiency Virus

Ikatan Bidan Indonesia

Inisiasi Menyusui Dini

Infeksi Menular Seksual

Kunjungan Pertama

Kunjungan Ke empat

Keluarga Berencana

Page 19: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

KEK

KEP

KH

KIE

KP-KIA

KSPR

LiLa

MDGs

MSG

Nakes

NGO

PBB

PDUI

PMO

PT

Puskesmas

RS

SDKI

SDGs

SOR

TB

TBC

TFU

TPK

TPL

TPT

TTD

TT

TRA

UHH

UNHAS

=

=

=

=

=

=

=

=

=

=

=

=

=

=

=

=

=

=

=

=

=

=

=

=

=

=

=

=

=

=

=

Kurang Energi Kronik

Kurang Energi Protein

Kelahiran Hidup

Komunikasi, Informasi dan Edukasi

Komunitas Peduli Kesehatan Ibu dan Anak

Kartu Skor Poedji Rochyati

Lingkar Lengn Atas

Millenium Development Goals

Mother Support Group

Tenaga Kesehatan

Non Government Organization

Perserikatan Bangsa Bangsa

Perhimpunan Dokter Umum Indonesia

Pengawan Minum Obat

Perguruan Tinggi

Pusat Kesehatan Masyarakat

Rumah Sakit

Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia

Sustainable Development Goal’s

Stimulus Organisme Respons

Tinggi Badan

Tuberculosis

Tinggi Fundus Uteri

Tingkat Pengambil Keputusan

Tingkat Pelaksana Lapangan

Tingkat Pelaksana Tekhnis

Tablet Tambah Darah

Tetanus Toxoid

Teory Reason Action

Umur Harapan Hidup

Universitas Hasanuddin

Page 20: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

UNTAD

WHO

WVI

=

=

=

=

Universitas Tadulako

World Health Organization

Wahana Visi Indonesia

Page 21: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

ABSTRAK

KETUT SUARAYASA. Model Pendampingan Ibu Hamil dan Keluarga untuk Antenatal Care. Studi Intervensi di Daerah Pesisir Kota Palu (dibimbing oleh Muhammad Syafar, Masni, dan Nurhaedar Jafar) Penelitian ini bertujuan menemukan model pendampingan ibu hamil dan keluarga dalam pelaksanaan Antenatal Care yang berkualitas di wilayah pesisir Kota Palu.

Desain quasi eksperimen dengan rancangan pretest-posttest, nonequivalent control group design dilakukan pada 86 ibu hamil yang tinggal di 12 kelurahan pesisir kota Palu, yakni enam kelurahan (43 ibu hamil) diberikan intervensi dalam bentuk pendampingan mahasiswa dan enam kelurahan (43 ibu hamil) lainnya sebagai kontrol. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam pada 12 orang ibu hamil, 6 orang bidan Puskesmas dan 1 orang Kepala Seksi KIA pada Dinas Kesehatan Kota Palu.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pendampingan mahasiswa terhadap pelaksanaan standar ANC, deteksi dini risiko tinggi kehamilan, perubahan pengetahuan dan tindakan, serta dukungan keluarga. Ada pengaruh karakteristik ibu hamil (umur, pendidikan dan frekwensi ANC) terhadap pelaksanaan standar ANC serta gravid (kehamilan) terhadap deteksi dini risiko tinggi kehamilan. Penelitian juga menemukan model pendampingan ibu hamil dan keluarga dalam pelaksanaan Antenatal Care yang berkualitas.

Kata kunci : model pendampingan ibu hamil dan keluarga, Antenatal

Care, deteksi dini risiko tinggi, perubahan perilaku dan dukungan keluarga.

Page 22: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

ABSTRACT

KETUT SUARAYASA. The Supporting Model for Pregnant Mothers and Their Families in an Antenatal Care (a Study of Intervention in the Coastal Area of Palu City) (supervised by Muhammad Syafar, Masni, and Nurhaedar Jafar) The study aims to invent supporting model for pregnant mothers and their families in receiving an qualified antenatal care in the coastal area of Palu City. The study was designed in quasi-experiment with pretest-posttest non equivalent control group to investigate 86 pregnant mothers dwelling in 12 coastal villages of Palu. Six villages (43 pregnant mothers) were given intervention with student supporting/mentoring and other 6 villages (43 pregnant mothers) as control group. Qualitative approach was applied to interview-indepth 12 pregnant women, 6 midwifes of community health centre, and the head of mother and child health section of the Health Office of Palu City. The study indicates that there is an influence of the supporting/ assistance of the students on the ANC standard implementation, high risk pregnancy early detection, knowledge and behavior changes, and family support. There are also influences of the characteristics of pregnant mothers (age, education, ANC frequency) on the implementation of ANC standard, and early detection of high risk of gravid pregnancy. The study also identifies a model of supporting pregnant mothers and their families in implementing the qualified antenatal care. Keywords : The Supporting Model for Pregnant Mothers and Their

Families, Antenatal Care, high risk pregnancy early detection, behavior changes, and family support

Page 23: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Era Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan

Pembangunan Berkelanjutan telah dimulai saat negara-negara anggota

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), termasuk Indonesia, menyepakati

Outcome Document SDGs sebagai pengganti Millenium Development

Goals (MDGs) pada tanggal 2 Agustus 2015. Salah satu agenda bidang

kesehatan yang menjadi sorotan adalah kesehatan ibu.

Upaya untuk memperbaiki kesehatan ibu telah menjadi prioritas

utama dari pemerintah, bahkan sebelum Millenium Development Goal's

2015 ditetapkan. Angka kematian ibu (bersama dengan Angka

Kematian Bayi) merupakan salah satu indikator utama derajat

kesehatan suatu negara. AKI juga mengindikasikan kemampuan dan

kualitas pelayanan kesehatan, kapasitas pelayanan kesehatan, kualitas

pendidikan dan pengetahuan masyarakat, kualitas kesehatan

lingkungan, sosial budaya serta hambatan dalam memperoleh akses

terhadap pelayanan kesehatan(R. INDONESIA, 2010).

Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)

tahun 2012, rata-rata angka kematian ibu (AKI) tercatat mencapai 359

per 100 ribu kelahiran hidup, atau meningkat sekitar 57 persen bila

dibandingkan dengan kondisi pada 2007, yang hanya sebesar 228 per

Page 24: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

2

100 ribu penduduk(K. RI, 2012). Sementara target Millenium

Development Goal (MDG) tahun 2015 adalah menurunkan angka

kematian ibu menjadi 102 per 100.000(Nasional, 2011). Dibandingkan

dengan beberapa negara dikawasan ASEAN, angka kematian ibu (AKI)

di Indonesia lebih tinggi dari negara Thailand, Myanmar, Malaysia, dan

Philipina, walaupun masih lebih rendah dibandingkan negara Laos dan

Kamboja(U. Indonesia, 2012). Tingginya angka kematian ibu ini

menunjukkan masih rendahnya status kesehatan yang disebabkan oleh

akses dan kualitas pelayanan kesehatan serta rendahnya pengetahuan

ibu dan keluarga dalam pengenalan tanda – tanda bahaya dalam

kehamilan(R. Indonesia, 2009, 2010; INISIATIF, 2013)

WHO memperkirakan bahwa 15-20 persen ibu hamil baik di

negara maju maupun berkembang akan mengalami risiko tinggi (risti )

dan/atau komplikasi(Penelitian, 2010). WHO juga melaporkan bahwa

penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan, eklampsia, dan

infeksi(Graham, Bell, & Bullough, 2001; Misra & Grason, 2006; Stalker,

2008), dan berkontribusi terhadap 60% dari total kematian

ibu(Kemenkes, 2012). Penelitian lainnya menemukan bahwa penyebab

lain (penyebab tidak langsung) kematian ibu adalah faktor determinan

sosial kesehatan-seperti kemiskinan-yang berkaitan dengan

pendapatan dan status ekonomi keluarga(Amiruddin; Misra & Grason,

2006). Faktor lain yang berkontribusi adalah rendahnya akses

masyarakat terhadap layanan kesehatan.

Page 25: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

3

Menurut Bank Dunia (2006), ada empat alasan yang

menyebabkan rendahnya akses masyarakat (khususnya ibu hamil)

terhadap pelayanan kesehatan di negara-negara berkembang.

Pertama, rendahnya tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu hamil

sehingga mereka kurang paham cara mengatur dan merawat

kehamilan. Kedua, dominasi laki-laki dalam pengambilan keputusan.

Ibu hamil boleh jadi mengetahui dan memiliki kesadaran tentang

pentingnya mendatangi pusat-pusat pelayanan kesehatan—misalnya

puskesmas—namun urung melakukannya karena tak mendapat izin

dari suami. Ketiga, ketiadaan fasilitas kesehatan. Ini merupakan

persoalan yang sering terjadi di Tanah Air, terutama di wilayah-wilayah

terpencil-termasuk Sulawesi Tengah-yang sulit diakses karena

keterbatasan infrastruktur. Keempat adalah aspek-aspek non-teknis

seperti adat-istiadat atau budaya. Misalnya, ibu hamil merasa lebih

nyaman ditangani oleh dukun, dll

Salah satu cara yang paling efektif untuk menurunkan angka

kematian ibu adalah dengan meningkatkan pertolongan persalinan oleh

tenaga kesehatan terlatih. WHO sendiri telah menargetkan bahwa

persentase persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih adalah 90 % pada

tahun 2015(R. INDONESIA, 2010). Data menunjukkan bahwa

persentase persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih

meningkat dari 66,7 % (tahun 2002) menjadi 77,34 % (tahun 2009).

Angka tersebut terus meningkat menjadi 82,3 % di tahun 2010 dan

Page 26: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

4

86,89 % di tahun 2014(Penelitian, 2010). Hal yang sama terjadi di Kota

Palu. Data pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan meningkat

dari 89,38% (tahun 2009) menjadi 90% (tahun 2012) dan 97,5% (tahun

2014), melebihi target nasional sebesar 80%(Palu, 2014). Hal ini sangat

relevan dengan keberadaan kota Palu sebagai ibu kota propinsi

Sulawesi Tengah, yang didukung oleh jumlah tenaga kesehatan (bidan)

serta sarana prasarana penunjang yang memadai.

Namun peningkatan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan

terlatih tidak diiringi dengan penurunan jumlah angka kematian ibu.

Berikut ini adalah data AKI di Kota Palu dalam 5 tahun terakhir (Palu,

2014) :

Tabel 1.1 Angka Kematian Ibu di Kota Palu

Tahun 2011 - 2015

Tahun Lahir Hidup Jmlh Kematian

Ibu

Angka Kematian

Ibu

2011 6.412 11 171/ 100.000 KH

2012 6.854 7 102/ 100.000 KH

2013 7.283 12 165/ 100.000 KH

2014 7.233 8 111/ 100.000 KH

2015 7.242 22 365/ 100.000 KH

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kota Palu

Penyebab kematian ibu (data tahun 2015) adalah perdarahan

(27,3%), infeksi (22,7%), eklampsia (18,2%), suddan death (18,2 %),

lain-lain (13,6 %). 17 kasus kematian (77,27 %) terjadi di RS, 3 orang

(13,63 %) di rumah dan 2 orang lagi (9,09 %) terjadi dalam perjalanan

Page 27: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

5

menuju RS. Hasil evaluasi tim Audit Maternal Perinatal kota Palu,

kematian ibu di RS disebabkan keterlambatan rujukan dari layanan

primer serta keterlambatan penanganan pihak RS.

Ada 3 (tiga) analisa yang bisa dilakukan terhadap kesenjangan

antara angka cakupan ANC dengan AKI di kota Palu. Pertama, analisa

terhadap kompetensi teknis bidan dalam melakukan pelayanan

antenatal. Kompetensi teknis ini berkaitan dengan kemampuan pemberi

layanan kesehatan (bidan) dalam mengikuti standar pelayanan

antenatal yang telah ditentukan. Kedua, analisa terhadap ketersediaan

sarana-prasarana serta kesiapan fasilitas kesehatan dalam

memberikan layanan kesehatan yang berkualitas. Ketiga, analisa

terhadap tingkat kepatuhan petugas kesehatan dalam melaksanakan

standar pelayanan antenatal yang sudah ditentukan.

Menurut Mc. Carty, evaluasi mutu layanan sebaiknya dilakukan

terhadap penerima layanan (pelanggan), dalam hal ini ibu hamil, untuk

mengetahui apakah kegiatan antenatal care (ANC) sudah terlaksana

sesuai standar yang ditentukan. Evaluasi juga dilakukan kepada

penerima layanan (ibu hamil), apakah mereka sudah mematuhi

instruksi yang disampaikan oleh bidan pada saat antenatal care.

Kegiatan ini membutuhkan kelompok independen, namun memahami

persoalan kesehatan. Persoalan kematian ibu adalah multifaktor – tidak

bisa diselesaikan ―hanya‖ oleh orang kesehatan - tapi membutuhkan

peran lintas sektor.

Page 28: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

6

Kerjasama lintas sektor telah disadari benar sebagai strategi

penting dalam pembangunan kesehatan. Konferensi Internasional

Promosi Kesehatan di Jakarta bahkan telah melibatkan pihak swasta

(non goverment organization) sebagai peserta. Pada saat itu dibahas

tentang tanggungjawab sosial ―organisasi/perusahaan‖ dalam

kesehatan (coporate social responsibility).

Pada Konferensi Internasional Promosi Kesehatan yang ke tujuh

di Nairobi-Kenya, kemitraan dan kerjasama lintas sektor menjadi isu

penting yang dibahas. Dan pada konferensi Promosi Kesehatan yang

ke sembilan di Pataya Thiland, dibahas beberapa tantangan promosi

kesehatan pada tahun 2013. Konferensi tersebut mengeksplorasi

tingkat investasi dalam promosi kesehatan, bagaimana promosi

kesehatan lebih efektif dalam mendukung program dan kebijakan

kesehatan, serta peran praktisi promosi kesehatan, peneliti dan

pembuat kebijakan dalam menjaga investasi (kesehatan) tersebut

(Sparks, 2013).

Banyak pakar kesehatan berpendapat bahwa akan mustahil

mencapai tujuan nasional dan internasional di bidang kesehatan-

termasuk menurunkan angka kematian ibu -tanpa investasi yang lebih

besar dan lebih efektif dalam sistem kesehatan dan jasa, serta upaya

untuk mencari cara yang inovatif untuk meningkatkan keterlibatan

berbagai pihak (masyarakat, organisasi sosial serta lintas sektor

lainnya) dalam pembangunan kesehatan(Business, 2007). Tujuan 17

Page 29: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

7

dari SDGs juga memberikan solusi kemitraan antar-sektor, antara

pemerintah-swasta-masyarakat sipil. Akan sangat mustahil untuk

membayangkan SDGs dicapai tanpa kerjasama yang terokestrasi

dengan baik di antara pemerintah, swasta dan masyarakat.

Berdasarkan latar belakang diatas serta hasil evaluasi pada uji

coba pendampingan mahasiswa, maka kami tertarik untuk meneliti

lebih jauh implementasi model pendampingan mahasiswa terhadap ibu

hamil dan keluarga, khususnya didaerah pesisir kota Palu.

Pendampingan mahasiswa di fokuskan pada kualitas pelayanan

antenatal care (ANC) yang selama ini sudah berjalan.

B. Rumusan Masalah

Ada 2 (dua) indikator yang bisa dipakai untuk mengukur kualitas

pelayanan kesehatan ibu (ibu hamil) sudah berjalan dengan baik, yakni

cakupan Antenatal Care (K1 dan K4) serta persalinan oleh tenaga

kesehatan terlatih. Cakupan ANC yang baik menunjukkan bahwa

proses kontak bidan-ibu hamil, pemberian edukasi dan informasi serta

pencatatan hasil pemeriksaan ibu hamil dalam buku KIA sudah berjalan

dengan baik. Fungsi Buku KIA adalah sebagai informasi dan alat

pencatatan untuk menganalisis kondisi kesehatan ibu hamil. Dengan

pencatatan yang lengkap dan akurat tentang kesehatan ibu hamil pada

buku KIA maka apabila dianalisa data-datanya dapat sebagai

peringatan dini terhadap ancaman resiko tinggi ibu hamil, sehingga

Page 30: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

8

akan menghindari 3 T (terlambat deteksi, terlambat rujukan, terlambat

penanganan). Bidan harus mengenal kehamilan resiko tinggi/kelainan,

dan bila ditemukan kelainan maka bidan mampu mengambil tindakan

yang diperlukan dan merujuk untuk tindakan selanjutnya. Sedangkan

persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih menunjukkan bahwa ibu-ibu

bersalin sudah mendapatkan layanan kesehatan dari tenaga yang

terdidik dan memenuhi standar.

Namun pada tahun 2015, AKI di Kota Palu mencapai angka

365 per 100.000 KH (22 kasus kematian) atau meningkat 3 kali lipat

dibanding tahun 2014. Dari jumlah kasus kematian tersebut, sebagian

besar (17 kasus) terjadi di RS dan disebabkan oleh keterlambatan

pihak Puskesmas merujuk pasien, atau keterlambatan pihak

Puskesmas, bidan Kelurahan serta ibu hamil dan keluarga dalam

mengenali tanda-tanda bahaya kehamilan. Kejadian yang kontradiktif

dengan angka-angka cakupan program yang sudah mencapai target.

Hasil analisa pada saat pertemuan Audit Maternal Perinatal

menunjukkan kurang maksimalnya deteksi dini risiko tinggi saat

pemeriksaan antenatal care, sehingga beberapa ibu hamil berisiko

―lolos‖ dari pantauan tenaga kesehatan. Sementara hasil workhsop

evaluasi pendampingan mahasiswa menunjukkan bahwa beberapa

pelayanan antenatal care tidak diterima oleh ibu hamil. Dari 10 standar

pelayanan, ada 3 (tiga) jenis layanan yang jarang dilakukan oleh bidan

kelurahan, diantaranya : konseling, monitoring pemberian tablet Fe,

Page 31: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

9

serta monitoring pemeriksaan laboratorium, khususnya pemeriksaan

Hemoglobin.

Olehnya itu, evaluasi mutu layanan sebaiknya dilakukan

terhadap penerima layanan (pelanggan), dalam hal ini ibu hamil, untuk

mengetahui apakah kegiatan antenatal care (ANC) sudah terlaksana

sesuai standar yang ditentukan. Evaluasi juga dilakukan kepada

penerima layanan (ibu hamil), apakah mereka sudah mematuhi

instruksi yang disampaikan oleh bidan pada saat antenatal care.

Kegiatan ini membutuhkan kelompok independen- namun memahami

persoalan kesehatan- serta dilakukan secara konsisten.

Salah satu sumber daya yang bisa melakukan monitoring secara

konsisten (melalui pendampingan) adalah kelompok mahasiswa,

khususnya mahasiswa kesehatan. Mereka adalah kelompok

independen yang mengetahui persoalan kesehatan dan bisa dibimbing

oleh dosen di kampus. Bila disinergikan dengan kegiatan akademik

serta pengabdian pada masyarakat (tri dharma PT), maka kegiatan

monitoring melalui pendampingan bisa berjalan konsisten.

Salah satu model pendampingan terhadap ibu hamil sudah

dilaksanakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.

Program yang diberi nama ―Satu Mahasiswa Satu Ibu Hamil Satu Bayi

untuk 1000 hari awal kehidupan‖ tersebut pada dasarnya merupakan

program berkesinambungan Fakultas Kedokteran UNHAS sejak

angkatan mahasiswa baru tahun 2011. Pada kegiatan ini, mahasiswa

Page 32: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

10

baru Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin akan mengasuh ibu

hamil, bayi yang dilahirkan beserta keluarganya (yang pra sejahtera)

selama 1000 hari. Bentuk pengasuhan berupa pemantauan kesehatan

dan perkembangan ibu hamil dan bayi yang dilahirkannya, disertai

dengan pendampingan dalam menghadapi masalah kesehatan baik

menyangkut ibu dan bayinya, maupun yang ditemukan di dalam

keluarga tersebut yang berpotensi mengganggu pertumbuhan dan

perkembangan ibu dan bayinya.

Pada studi ini, program pendampingan oleh mahasiswa

Kesehatan Masyarakat kepada ibu hamil dan keluarga lebih difokuskan

pada pelaksanaan antenatal care yang sesuai standar, deteksi dini

risiko tinggi kehamilan secara mandiri, serta melakukan edukasi dalam

rangka perubahan perilaku ibu hamil dan keluarga.

C. Pertanyaan penelitian

Pertanyaan dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pengaruh pendampingan mahasiswa terhadap

pelaksanaan standar Antenatal Care ?

2. Bagaimana pengaruh pendampingan mahasiswa terhadap

kemampuan deteksi risiko tinggi kehamilan ?

3. Bagaimana pengaruh pendampingan mahasiswa terhadap

perubahan perilaku (pengetahuan, sikap dan tindakan) ibu

hamil?

Page 33: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

11

4. Bagaimana pengaruh pendampingan mahasiswa terhadap

dukungan keluarga kepada ibu hamil ?

5. Bagaimana pengaruh karakteristik ibu hamil terhadap terhadap

pelaksanaan antenatal care yang berkualitas ?

6. Bagaimana model pendampingan pada ibu hamil dan keluarga

untuk pelaksanaan antenatal care yang berkualitas ?

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum :

Mendapatkan model pendampingan ibu hamil dan keluarga untuk

pelaksanaan antenatal care yang berkualitas di wilayah pesisir kota

Palu.

2. Tujuan khusus :

1. Untuk mengetahui pengaruh pendampingan mahasiswa pada

ibu hamil dan keluarga terhadap pelaksanaan standar Antenatal

Care, sebelum dan setelah pendampingan oleh mahasiswa,

pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol;

2. Untuk mengetahui pengaruh pendampingan mahasiswa pada

ibu hamil dan keluarga terhadap kemampuan deteksi dini risiko

tinggi kehamilan, sebelum dan setelah pendampingan oleh

mahasiswa, pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol;

3. Untuk mengetahui pengaruh pendampingan mahasiswa pada

ibu hamil dan keluarga terhadap perubahan perilaku ibu hamil

Page 34: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

12

(pengetahuan, sikap dan tindakan) sebelum dan setelah

pendampingan oleh mahasiswa, pada kelompok perlakuan dan

kelompok kontrol;

4. Untuk mengetahui pengaruh pendampingan mahasiswa pada

ibu hamil dan keluarga terhadap dukungan keluarga ibu hamil.

5. Untuk mengetahui pengaruh karakteristik ibu hamil terhadap

pelaksanaan antenatal care yang berkualitas

6. Untuk mendapatkan model pendampingan ibu hamil dan

keluarga dalam rangka pelaksanaan antenatal care yang

berkualitas

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

masukan dan pertimbangan bagi Direktorat Bina Kesehatan Ibu dan

Anak dan Dinas Kesehatan, baik tingkat propinsi Sulawesi Tengah

maupun Kota Palu dalam hal :

a. Merencanakan program-program kesehatan ibu melalui kolaborasi

lintas sektor ;

b. Memaksimalkan peran tenaga kesehatan (bidan) dalam

pemeriksaan ibu hamil (Antenatal care);

c. Memberikan data-data tentang pengetahuan, sikap, persepsi serta

perilaku ibu hamil dalam perawatan kehamilan.

2. Bagi Perguruan Tinggi :

Page 35: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

13

a. Sebagai bentuk Pengabdian Kepada Masyarakat (salah satu Tri

Dharma Perguruan Tinggi);

b. Memberi kesempatan Perguruan Tinggi, khususnya PT

Kesehatan untuk memberikan kontribusinya bagi kesehatan

masyarakat, khususnya kesehatan ibu dan anak.

c. Memberi pembelajaran bagi mahasiswa yang ikut dalam

pendampingan.

3. Bagi Masyarakat :

a. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan

ibu dan anak;

b. Meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap keberadaan ibu

hamil;

4. Bagi Keilmuan Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku :

a. Salah satu cara untuk mempelajari dan mengetahui terjadinya

proses perubahan perilaku pada ibu hamil yang diberikan

intervensi pendampingan;

b. Untuk mengetahui proses perubahan perilaku yang terjadi pada

ibu hamil dengan menggunakan pendekatan/teori perubahan

perilaku, khususnya social ecology model;

Page 36: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kehamilan

1. Pengertian

Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra

uteri mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan.

Kehamilan merupakan proses yang diawali dengan adanya pembuahan

(konsepsi), masa pembentukan bayi dalam rahim, dan diakhiri oleh

lahirnya sang bayi. Definisi lain menyebutkan bahwa masa kehamilan

dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal

adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari

pertama haid terakhir(Depkes, 2010; Manuaba, Manuaba, & Manuaba,

2007). Pelayanan kesehatan masa hamil dilakukan sekurang-

kurangnya 4 (empat) kali selama masa kehamilan yang dilakukan,

yakni : 1 (satu) kali pada trimester pertama; 1 (satu) kali pada trimester

kedua; dan 2 (dua) kali pada trimester ketiga. Pelayanan kesehatan

pada masa hamil ini dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki

kompetensi dan kewenangan, serta sesuai dengan standar pelayanan

ibu hamil(M. K. R. INDONESIA; Manuaba et al., 2007)

Kehamilan merupakan pengalaman yang sangat bermakna bagi

perempuan, keluarga, dan masyarakat. Perilaku ibu selama masa

kehamilannya akan mempengaruhi kehamilannya. Demikina halnya

Page 37: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

15

dengan perilaku ibu dalam mencari penolong persalinan, akan

mempengaruhi kesehatan ibu dan janin yang dilahirkan.

2. Perubahan Tubuh

Suatu kehamilan normal biasanya berlangsung 280 hari, selama

ini terjadi perubahan yang menakjubkan baik pada ibu maupun janin.

Tubuh ibu melakukan adaptasi terhadap pertumbuhan dan

perkembangan janin dalam rahim. Adaptasi ini secara umum berfungsi

untuk meminimalkan gaya yang menekan dan menyediakan lingkungan

yang tepat untuk perkembangan janin. Beberapa sistem organ dalam

tubuh ibu hamil yang melakukan adaptasi, antara lain(Geoffrey

Chamberlain, 2013; Manuaba et al., 2007) :

1) Sistem kardiovaskuler : peningkatan beban jantung dalam

kehamilan disebabkan oleh kebutuhan oksigen yang lebih besar

dalam jaringan;

2) Sistem pernafasan : pada awal kehamilan, progesteron

mempengaruhi ibu untuk bernafas lebih dalam, namun tidak

bertambah sering. Pertumbuhan uterus meningkatkan tekanan

intra-abdomen sehingga diafragma terdorong keatas yang

berdampak pada menurunnya volume cadangan ekspirasi diikuti

oleh peningkatan volume tidal yang menyebabkan sensasi sesak

napas sementara;

3) Sistem perkemihan : selama awal kehamilan, aliran darah ginjal

meningkat 40% yang disertai dengan peningkatan laju filtrasi

Page 38: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

16

glomerulus sehingga produksi urine meningkat dan berdampak

pada frekwensi mikturisi yang meningkat;

4) Sistem endokrin : semua organ endokrin maternal berubah

dalam kehamilan, sebagian besar perubahan disebabkan

peningkatan sekresi hormon trofik dari kelenjar hipofisis dan

plasenta;

5) Sistem Reproduksi : uterus berubah dalam kehamilan;

perkembangan massa uterus sebagian besar terjadi karena

hipertrofi sel miometrium. Perubahan lain terjadi pada organ

genitalia externa dan interna dan pada payudara (mammae).

Dalam hal ini hormon somatomammotropin, estrogen, dan

progesteron mempunyai peranan penting.

3. Perubahan Psikologis Pada ibu hamil

Perubahan psikologis yang terjadi pada ibu hamil

adalah(Manuaba, 1998; Manuaba et al., 2007) :

a. Trimester Pertama

Segera setelah, konsepsi kadar hormon progesteron dan

esterogen dalam tubuh akan meningkat dan ini menyebabkan

timbulnya mual muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan

besarnya payudara, ibu merasa tidak sehat dan sering kali

membenci kehamilannya, pada trimester pertama seorang ibu

Page 39: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

17

akan selalu mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan

bahwa dirinya memang hamil.

b. Trimester Kedua

Pada trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa

sehat, ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih

tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang,

perut ibu belum teralu besar sehingga belum dirasakan sebagai

beban, ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat

merasakan gerakan bayinya, dan ibu mulai merasakan

kehadiran bayinya, banyak ibu terlepas dari rasa kecemasan

dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada

trimester pertama.

c. Trimester ketiga

Trimester ketiga sering kali disebut periode menggu atau

waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar

menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya

perut merupakan 2 hal yang mengingatkan ibu akan bayinya.

Kadang-kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir

sewaktu-waktu, ini menyebabkan ibu meningkatkan

kewaspadaan akan timbulnya tanda dan gejala akan terjadi

persalinan, ibu sering kali merasa khawatir atau kalau bayi

yang akan dilahirkannya tidak normal (Setyorini & Hasanbasri,

2011).

Page 40: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

18

4. Pengawasan Wanita Hamil

Ketika diagnosis kehamilan ditegakkan, maka tenaga kesehatan

biasanya menyarankan kepada ibu hamil untuk memeriksakan

kehamilannya secara rutin. Sehingga pemantauan terhadap kondisi ibu

dan janin sejak awal bisa dilakukan. Namun kondisi dilapangan

seringkali tidak ideal. Ibu-ibu seringkali terlambat mengenali gejala

kehamilannya- terutama ibu-ibu muda yang baru pertama kali hamil-

atau pada ibu yang baru habis melahirkan, yang tidak menduga bahwa

dia akan hamil lagi.

Baru dalam setengah abad ini diadakan pengawasan wanita hamil

secara teratur dan tertentu. Dengan usaha itu ternyata angka mortalitas

serta morbiditas ibu dan bayi jelas menurun. Pada pengawasan wanita

hamil hubungan dan pengertian baik antara tenaga kesehatan dan

wanita hamil tersebut harus ada. Sedapat mungkin wanita tersebut di

beri pengertian sedikit tentang kehamilan yang sedang di kandung nya.

Tujuan pengawasan wanita hamil untuk menyiapkan sebaik-baiknya

(baik fisik dan mental), untuk menghadapi kehamilan dan

persalinannya.

Di Inggris, pengawasan kehamilan dilakukan oleh berbagai

profesional kesehatan seperti dokter, bidan, dan dokter rumah sakit.

Dibeberapa negara, hampir 90% pengawasan kehamilan (asuhan

antenatal) ditangani oleh dokter dan bidan komunitas(Geoffrey

Chamberlain, 2013). Sebuah studi kuasi-eksperimental dilakukan pada

Page 41: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

19

tahun 2009 di pusat-pusat kesehatan perkotaan (UHCs) di lima kota

Mandalay, Myanmar, untuk meningkatkan kualitas pemeriksaan ibu

hamil melalui pelibatan pengunjung kesehatan wanita (LHVs) sebagai

pengawas bidan. Sehingga bidan melaksanakan tugasnya dalam

antenatal care secara lebih terstandar dan bertanggungjawab(Thein et

al., 2012). Di Pakistan (2011), sebuah penelitian untuk mengevaluasi

program KIA di distrik Mardan propinsi Khyber Pakhtunkhwa dilakukan.

Hasilnya, program KIA yang diluncurkan sejak tahun 2005 tersebut

tidak mendapat respon dari masyarakat dan tidak berhasil menurunkan

AKI. Setelah masyarakat diajak untuk terlibat dalam pengawasan ibu

hamil bersama bidan komunitas, terdapat peningkatan cakupan untuk

program-program KIA(Akhtar, Khan, & Raoof, 2014).

B. Antenatal Care

1. Pengertian Antenatal Care

Masa kehamilan merupakan masa rawan kesehatan, baik

kesehatan ibu yang mengandung maupun janin yang

dikandungnya(Amiruddin; Geoffrey Chamberlain, 2013). Olehnya itu,

pemeriksaan kehamilan secara teratur sejak dini (Antenatal Care) perlu

dilakukan untuk dapat mendeteksi secara dini

kelainan/gangguan/penyakit yang diderita ibu hamil(Amiruddin; Depkes,

2010). Antenatal Care (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang

diberikan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama kehamilannya dan

Page 42: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

20

dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan yang ditetapkan dalam

Standar Pelayanan Kebidanan/SPK. Tenaga kesehatan yang dimaksud

di atas adalah dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dokter

umum, bidan dan perawat (Kemenkes, 2012; Kesehatan & RI, 2013).

Antenatal care yang dilakukan secara rutin juga bermanfaat untuk

memfasilitasi hubungan saling percaya antara ibu hamil dengan tenaga

kesehatan, sehingga tumbuh rasa tanggungjawab bersama untuk

menjaga kehamilan tetap sehat sampai pada proses

kelahiran(Manuaba et al., 2007; Marmi, Oktober 2011; Sarwono).

2. Tujuan Kegiatan ANC

Pelayanan perawatan kehamilan (Antenatal Care) merupakan

pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama masa

kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal care yang

sudah ditetapkan. Sedangkan tujuan pelaksanaan pelayanan antenatal

antara lain(R. INDONESIA, 2010; Penelitian, 2010) :

a. Untuk memantau kemajuan kehamilan dan untuk memastikan

kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.

b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental

dan sosial ibu. Mengenal secara dini adanya ketidaknormalan,

komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil termasuk riwayat

penyakit secara umum, kebidanan, dan pembedahan.

c. Mempersiapkan kehamilan cukup bulan, melahirkan dengans

elamat ibu dan bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

Page 43: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

21

d. Mempersiapkan Ibu agar masa nifas berjalan normal dan

pemberian ASI ekslusif.

e. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima

kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara optimal.

3. Antenatal Care Terpadu

Namun persoalan kesehatan ibu hamil tidak berdiri sendiri.

Pelayanan kesehatan pada ibu hamil tidak dapat dipisahkan dengan

pelayanan persalinan, pelayanan nifas dan pelayanan kesehatan bayi

baru lahir. Kualitas pelayanan antenatal yang diberikan akan

mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan janinnya, ibu bersalin dan bayi

baru lahir serta ibu nifas. Perlu upaya komprehensif dan terpadu,

mencakup upaya promotif, preventif, sekaligus kuratif dan rehabilitatif,

yang meliputi pelayanan KIA, gizi, pengendalian penyakit menular

(imunisasi, HIV/AIDS, TB, Malaria, penyakit menular seksual),

penanganan penyakit kronis serta beberapa program lokal dan spesifik

lainnya sesuai dengan kebutuhan program melalui pelayanan antenatal

terpadu(Depkes, 2010; M. K. R. INDONESIA).

Pelayanan antenatal terpadu adalah pelayanan antenatal

komprehensif dan berkualitas yang diberikan kepada semua ibu hamil.

Dalam pelayanan antenatal terpadu, tenaga kesehatan harus dapat

memastikan bahwa kehamilan berlangsung normal, mampu mendeteksi

dini masalah dan penyakit yang dialami ibu hamil, melakukan intervensi

Page 44: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

22

secara adekuat sehingga ibu hamil siap untuk menjalani persalinan

normal(Depkes, 2010; M. K. R. INDONESIA).

Pelayanan antenatal yang terpadu dan berkualitas secara

keseluruhan meliputi hal-hal sebagai berikut(Depkes, 2010) :

a) Memberikan pelayanan dan konseling kesehatan termasuk gizi

agar kehamilan berlangsung sehat;

b) Melakukan deteksi dini masalah, penyakit dan

penyulit/komplikasi kehamilan

c) Menyiapkan persalinan yang bersih dan aman;

d) Merencanakan antisipasi dan persiapan dini untuk melakukan

rujukan jika terjadi penyulit/komplikasi.

e) Melakukan penatalaksanaan kasus serta rujukan cepat dan tepat

waktu bila diperlukan.

f) Melibatkan ibu dan keluarganya terutama suami dalam menjaga

kesehatan dan gizi ibu hamil, menyiapkan persalinan dan

kesiagaan bila terjadi penyulit/komplikasi.

Sebagaimana kerangka konsep Antenatal care komprehensif dan

terpadu dibawah ini :

Page 45: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

23

Sumber : buku pedoman antenatal terpadu (2010)

Tujuan umum pelaksanaan antenatal care yang terpadu adalah

untuk memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh pelayanan antenatal

yang berkualitas sehingga mampu menjalani kehamilan dengan sehat,

bersalin dengan selamat, dan melahirkan bayi yang sehat. Sedangkan

tujuan khususnya adalah :

a) Menyediakan pelayanan antenatal terpadu, komprehensif dan

berkualitas, termasuk konseling kesehatan dan gizi ibu hamil,

konseling KB dan pemberian ASI.

b) Menghilangkan ―missed opportunity‖ pada ibu hamil dalam

mendapatkan pelayanan antenatal terpadu, komprehensif,

dan berkualitas.

c) Mendeteksi secara dini kelainan/penyakit/gangguan yang

diderita ibu hamil.

Page 46: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

24

d) Melakukan intervensi terhadap kelainan/penyakit/gangguan

pada ibu hamil sedini mungkin.

e) Melakukan rujukan kasus ke fasiltas pelayanan kesehatan

sesuai dengan sistem rujukan yang ada

4. Standar Pelayanan

Dalam melakukan pemeriksaan antenatal, tenaga kesehatan

harus memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai standar terdiri

dari(Depkes, 2010; M. K. R. INDONESIA) :

1) Pengukuran tinggi badan dan penimbangan berat badan :

dilakukan pada setiap kunjungan antenatal (untuk berat badan),

untuk mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan janin.

2) Pengukuran Tekanan darah : dilakukan pada setiap kali

kunjungan antenatal untuk mendeteksi adanya hipertensi pada

kehamilan dan preeklampsia (hipertensi disertai edema wajah

dan atau tungkai bawah; dan atau proteinuria)

3) Pengukuran lingkar lengan atas /LiLA : hanya dilakukan pada

kontak pertama oleh tenaga kesehatan di trimester I untuk

skrining ibu hamil berisiko KEK (Kurang Energi Protein). Ibu

hamil dengan KEK akan dapat melahirkan bayi berat lahir rendah

(BBLR).

4) Pengukuran Tinggi Fundus Uteri (TFU) : dilakukan pada setiap

kali kunjungan antenatal guna mendeteksi pertumbuhan janin

sesuai atau tidak dengan umur kehamilan.

Page 47: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

25

5) Penentuan letak janin (presentasi janin) dan penghitungan

denyut jantung janin : dilakukan pada akhir trimester II dan

selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal. Apabila trimester III

bagian bawah janin bukan kepala atau kepala belum masuk

panggul, kemungkinan ada kelainan letak atau ada masalah lain.

Bila denyut jantung janin < 120 kali/menit atau > 160 kali/menit,

menunjukkan ada gawat janin.

6) Penentuan status imunisasi Tetanus Toksoid (TT) : untuk

mencegah terjadinya tetanus neonatorum, ibu hamil harus

mendapat imunisasi TT dengan jadwal pemberian sebagai

berikut :

Tabel 2.1 Jadwal Pemberian Antigen Imunisasi

Antigen Interval (selang waktu minimal)

Lama perlindungan

% Perlindungan

TT 1 Pada kunjungan antenatal pertama

- -

TT 2 1 minggu setelah TT 1 3 tahun 80

TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 tahun 95

TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun 95

TT 5 1 tahun setelah TT 4 >25 thn 99

7) Pemberian tablet penambah darah (tablet besi) : untuk

mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus mendapat

tablet tambah darah (tablet zat besi) dan Asam Folat minimal 90

tablet selama kehamilan yang diberikan sejak kontak pertama.

8) Pemeriksaan laboratorium, meliputi :

Page 48: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

26

a. Tes golongan darah, untuk mempersiapkan donor bagi ibu

hamil bila diperlukan;

b. Tes hemoglobin, untuk mengetahui apakah ibu kekurangan

darah (anemia);

c. Tes pemeriksaan urine (air kencing);

d. Tes pemeriksaan darah lainnya sesuai indikasi seperti

malaria, HIV, sifilis, dan lain-lain.

9) Tatalaksana/ penanganan Kasus : berdasarkan hasil

pemeriksaan antenatal dan laboratorium, setiap kelainan yang

ditemukan pada ibu hamil harus ditangani sesuai dengan standar

dan kewenangan tenaga kesehatan. Kasus-kasus yang tidak

dapat ditangani dirujuk sesuai dengan sistem rujukan.

10) Temu wicara (konseling) : dilakukan pada setiap kunjungan

antenatal yang meliputi :

a. Kesehatan ibu

b. Perilaku hidup bersih dan sehat

c. Peran suami/keluarga dalam kehamilan dan perencanaan

persalinan

d. Tanda bahaya pada kehamilan, persalinan dan nifas serta

kesiapan menghadapi komplikasi

e. Asupan gizi seimbang

f. Gejala penyakit menular dan tidak menular.

Page 49: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

27

g. Penawaran untuk melakukan tes HIV dan Konseling di

daerah Epidemi meluas dan terkonsentrasi atau ibu hamil

dengan IMS dan TB di daerah epidemic rendah.

h. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan pemberian ASI ekslusif

i. KB paska persalinan

j. Imunisasi

k. Peningkatan kesehatan intelegensia pada kehamilan (Brain

booster)

5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Antenatal Care (ANC)

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi antenatal care, antara

lain(Geoffrey Chamberlain, 2013; Maramis, 2006; Notoatmodjo, 2007) :

a. Pengetahuan : Ketidakmengertian ibu dan keluarga terhadap

pentingnya pemeriksaan kehamilan berdampak pada ibu

hamil tidak memeriksakan kehamilannya pada petugas

kesehatan.

b. Ekonomi : Tingkat ekonomi akan berpengaruh terhadap

kesehatan, tingkat ekonomi rendah keluarga rendah tidak

mampu untuk menyediakan dana bagi pemeriksaan

kehamilan, masalah yang timbul pada keluarga dengan tingkat

ekonomi rendah ibu hamil kekurangan energi dan protein

(KEK) hal ini disebabkan tidak mampunya keluarga untuk

menyediakan kebutuhan energi dan protein yang dibutuhkan

ibu selama kehamilan.

Page 50: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

28

c. Sosial Budaya : Keadaan lingkungan keluarga yang tidak

mendukung akan mempengaruhi ibu dalam memeriksakan

kehamilannya. Perilaku keluarga yang tidak mengijinkan

seorang wanita meninggalkan rumah untuk memeriksakan

kehamilannya merupakan budaya yang menghambat

keteraturan kunjungan ibu hamil memeriksakan kehamilannya.

d. Geografis : Letak geografis sangat menentukan terhadap

pelayanan kesehatan, ditempat yang terpencil ibu hamil sulit

memeriksakan kehamilannya, hal ini karena transpontasi yang

sulit menjangkau sampai tempat terpencil4

e. Sikap : Respon ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

keteraturatan ANC. Adanya sikap lebih baik tentang ANC ini

mencerminkan kepedulian ibu hamil terhadap kesehatan

dirinya dan janin.

f. Informasi : Informasi adalah keseluruhan makna, dapat

diartikan sebagai pemberitahuan seseorang, biasanya

dilakukan oleh tenaga kesehatan. Pendekatan ini biasanya

digunakan untuk menggugah kesadaran masyarakat terhadap

suatu inovasi yang berpengaruh terhadap perilaku, biasanya

melalui media massa21. Ibu yang pernah mendapatkan

informasi tentang antenatal care dari tenaga kesehatan, media

massa, maupun media elektronik akan meningkatkan

Page 51: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

29

pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya melakukan

antenatal care, sehingga ibu dapat teratur dalam melakukan

kunjungan antenatal care.

g. Dukungan : Dalam kamus besar bahasa Indonesia yang

berarti sokongan dan bantuan, disini dukungan dalam

penentuan sikap seseorang berarti bantuan atau sokongan

dari orang terdekat untuk melakukan kunjungan ulang.

Dukungan sosial suami yang sangat diharapkan oleh sang istri

antara lain suami mendambakan bayi dalam kandungan istri,

suami menunjukkan kebahagiaan pada kelahiran bayi,

memperhatikan kesehatan istri, mengantar dan memahami

istrinya, tidak menyakiti istri, berdo’a untuk keselamatan istri

dan suami menunggu ketika istri dalam proses persalinan.

.

C. Pendampingan Ibu Hamil dan Keluarga

1. Latar belakang Pendampingan

Di negara miskin, sekitar 25-50% kematian wanita usia subur

disebabkan oleh masalah yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan

dan nifas(Economic, 2014; U. Indonesia, 2012). WHO memperkirakan

diseluruh dunia setiap tahunnya lebih dari 585.000 meninggal saat

hamil atau bersalin(Business, 2007). Penyebab langsung kematian ibu

adalah pendarahan, eklampsia,infeksi, partus lama, abortus, dan lain-

lain(B. P. S. RI, 2007). Penyebab tidak langsung kematian ibu karena

Page 52: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

30

kondisi masyarakat seperti pendidikan, sosial ekonomi dan

budaya(Penelitian, 2010; K. RI, 2012). Kondisi geografi serta keadaan

sarana pelayanan yang kurang siap ikut memperberat permasalahan

ini. Kondisi tersebut mengakibatkan 3 terlambat (terlambat mengambil

keputusan, terlambat sampai di tempat pelayanan dan terlambat

mendapatkan pertolongan yang adekuat) dan 4 terlalu (terlalu tua,

terlalu muda, terlalu banyak, terlalu rapat jarak kelahiran).

Keterlambatan pengambilan keputusan di tingkat keluarga dapat

dihindari apabila ibu dan keluarga mengetahui tanda bahaya kehamilan

dan persalinan serta tindakan yang perlu dilakukan untuk mengatasinya

di tingkat keluarga(Sarwono).

Foster dan Anderson (1986) menjelaskan bahwa proses perubahan

tingkah laku atau pengambilan keputusan yang dilakukan oleh individu

atau kelompok didasarkan pada pertimbangan pragmatis dan empiris.

Tahap penerimaan gagasan baru akan mensyaratkan diperlukannya

sejumlah proses seperti proses pembelajaran, proses penyeleksian,

penyesuaian, dan pengadaptasian. Proses ini menurut Kalangie dapat

berlangsung pada derajat kecepatan yang berbeda antara satu sistem

sosial tertentu dengan sistem sosial lainnya(Maas, 2004)

2. Tujuan Pendampingan

Pendampingan merupakan salah satu strategi yang umum

digunakan oleh pemerintah dan lembaga non profit dalam upaya

Page 53: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

31

meningkatkan mutu dan kualitas dari sumber daya manusia, sehingga

mampu mengindentifikasikan dirinya sebagai bagian dari permasalahan

yang dialami dan berupaya untuk mencari alternatif pemecahan

masalah yang dihadapi. Pendampingan merupakan proses

pembimbingan atau pemberian kesempatan kepada masyarakat (dalam

hal ini ibu hamil dan keluarga) yang dilakukan oleh para pendamping

atau fasilitator melalui serangkaian aktivitas yang memungkinkan

komunitas tersebut memiliki kemampuan dan kepercayaan diri dalam

menghadapi permasalahan di seputar kehidupannya. Teori psikososial

mengemukakan bahwa perbedaan status sosio-ekonomi

mempengaruhi kesehatan melalui persepsi tentang posisi seseorang

dalam hirarki sosial. Perbandingan yang dilakukan seseorang dengan

orang lain mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraannya. Makin

rendah hirarki sosial seseorang, makin tidak berdaya dan makin sering

mengalami masalah-masalah kesehatan(Organization, 2010).

Sebagaimana kita ketahui, bahwa kemampuan sumber daya manusia

sangat dipengaruhi oleh keberdayaan dirinya sendiri. Semakin

seseorang merasa tidak berdaya, maka semakin sulit untuk

memecahkan masalah secara mandiri. Oleh karena itu sangat

dibutuhkan kegiatan pemberdayaan disetiap kegiatan pendampingan.

Dalam buku pedoman pemberdayaan masyarakat dikatakan bahwa

pendampingan adalah kegiatan yang dilakukan bersama-sama

masyarakat dalam mencermati persoalan nyata yang dihadapi di

Page 54: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

32

lapangan selanjutnya mendiskusikan bersama untuk mencari alternatif

pemecahan kearah peningkatan kapasitas produktivitas masyarakat.

Selanjutnya dikatakan bahwa pendampingan pada hakekatnya

merupakan upaya menyertakan masyarakat dalam mengembangkan

berbagai potensi yang dimiliki sehingga mampu mencapai kualitas

kehidupan yang lebih baik.

Dalam kegiatan pendampingan, dibutuhkan bantuan dari pihak luar -

baik perorangan maupun kelompok- untuk memberdayakan mereka

memecahkan masalahnya secara mandiri. Pendampingan diupayakan

untuk menumbuhkan keberdayaan dan keswadayaan agar masyarakat

yang didampingi dapat hidup secara mandiri. Jika dikaitkan dengan

proses pendampingan bagi ibu hamil, maka pendampingan diartikan

sebagai proses memberikan pengetahuan dan motivasi bagi ibu hamil

untuk mengenal kehamilannya dan resiko yang mungkin terjadi dari

proses kehamilan tersebut.

Tujuan utama dari kegiatan pendampingan ibu hamil dan keluarga

adalah dalam rangka perubahan perilaku ibu hamil dan keluarganya

(suami maupun keluarga dekatnya), memberdayakan mereka sehingga

bisa mengenal tanda dan bahaya kehamilan serta mampu mengambil

keputusan terhadap masalah kehamilan dan persalinan yang akan

dihadapinya. Untuk mencapai hal tersebut, beberapa hal yang

dilakukan pada proses pendampingan adalah :

Page 55: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

33

a) Memberikan edukasi kepada ibu hamil dan keluarga, sehingga

mereka memiliki pengetahuan yang memadai tentang kehamilan

dan resiko yang menyertai setiap kehamilan. Dengan

pengetahuan yang cukup, diharapkan ada perubahan sikap dan

praktek dalam perawatan kehamilan, serta kemampuan untuk

mengambil keputusan secara mandiri.

b) Melakukan skreening terhadap ibu hamil yang memiliki resiko

terkait dengan kehamilannya, dengan menggunakan kartu skor

Pudji Rochjati (KSPR).

c) Membantu bidan untuk memastikan bahwa pelayanan antenatal

care sudah berjalan sesuai standar yang diharapkan

3. Perubahan Perilaku

Perilaku manusia khususnya yang berkaitan dengan perilaku

kesehatan bersifat kompleks dan tidak mudah dipahami secara jelas.

Banyak teori yang berkembang untuk menjelaskan perilaku manusia,

beberapa diantaranya relevan dengan bidang kesehatan. Belum ada

teori yang mencakup semua aspek perilaku manusia dibidang

kesehatan, bahkan banyak teori yang saling bertolak belakang.

Beberapa teori perubahan perilaku diantaranya :

a) Teori Stimulus Organisme (SOR), yang didasarkan pada asumsi

bahwa penyebab terjadinya perubahan perilaku tergantung

kepada kualitas rangsang (stimulus) yang berkomunikasi dengan

Page 56: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

34

organisme, sebagaimana bagan di bawah ini(Notoatmodjo,

2010) :

Gambar 1. Teori Stimulus Organisasi (SOR)

b) Teori Reason Action (TRA), menunjukkan bahwa perilaku

seseorang ditentukan ―niat‖ yang dipengaruhi oleh sikap

terhadap perilaku, norma subyektiv, dan kontrol terhadap

perilaku, sebagaimana bagan dibawah ini(Morris, Marzano,

Dandy, & O’Brien, 2012; Notoatmodjo, 2010) :

Behavioral Belief

Evaluation of Behavioral Outcome Normative Beliefes

Motivation to Comply Control Belief

Percieved Power

Gambar 2. Model Teori Reason Action (TRA)

STIMULUS ORGANISME (Perhatian, Pengertian,

Penerimaan)

RESPONS

Perubahan

Sikap

Perubahan

Tindakan

Intervensi :

PROMKES

Attitude Toward

Behavior

Subjective Norm

Percieved Behavior Control

Behavior

Intention BEHAVIOR

Page 57: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

35

c) Teori PRECED - PROCEED yang di kembangkan oleh Lawrence

Green (1980)(Green & Kreuter, 1999) menganalisis perilaku

manusia dari tingkat kesehatan yang dipengaruhi oleh 2 faktor

pokok, yakni perilaku (behavior causes) dan faktor di luar

perilaku (non-behavior causes). Untuk faktor Perilaku

dipengaruhi oleh : Predisposing, Enabling, dan Reinforcing

Causes in Educational Diagnosis and Evaluation (PRECEDE)

yang merupakan fase dalam diagnosis masalah. Sedangkan

faktor Non-Perilaku dipengaruhi oleh : Policy, Regulatory,

Organizational Construct in Educational and Environmental

Developmental (PROCEED) yang merupakan fase dalam

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi promosi kesehatan.

Menurut teori Green ini, bahwa perilaku terbentuk dari 3 (tiga)

faktor yakni : faktor-faktor predisposisi (predisposing factors),

faktor-faktor pemungkin (enabling factors), dan faktor-faktor

penguat (reinforcing factors). Karenanya, modifikasi perilaku

dapat dilakukan dengan memberikan intervensi terhadap ketiga

faktor diatas, sebagaimana gambar dibawah ini :

B = f (PF, EF, RF)

Gambar 3. Teori PRECEDE

PREDISPOSING FACTORS (PF)

ENABLING FACTORS (EF)

REINFORCING FACTORS (RF)

BEHAVIOR

Page 58: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

36

d) Teori Transteoritical Model dari Prochaska, bahwa ada

beberapa tahapan yang harus dilalui seseorang ketika

memutuskan sesuatu yang baru. Setiap orang akan memberikan

respons yang berbeda tergantung pada tahap mana orang

mendengar pesan/informasi/stimulus tersebut. Tahap-tahap ini

dijelaskan dalam Teori Perubahan Perilaku menurut

Prochaska(Prochaska & Velicer, 1997), sebagai berikut :

Sumber : American Jurnal of Health Promotion (1997)

Gambar 4. Tahapan Perubahan Perilaku menurut Prochaska

e) Social Cognitiv Theory atau Social Learning Theory, yang

menekankan bahwa pembelajaran sosial adalah jalan yang kuat

dari perubahan perilaku" (Jackson 2005). Teori pembelajaran

sosial menyoroti peran penting pemerintah dalam membuat

kebijakan lingkungan yang mendukung perubahan perilaku

masyarakat(Sierra & McQuitty, 2007). Teori belajar sosial

Page 59: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

37

(Bandura, 1977) ini menekankan bahwa kita belajar dengan trial

and error. Apakah kita menerima penghargaan atau hukuman

akan mempengaruhi bagaimana kita memutuskan untuk

berperilaku. Kita belajar dengan mengamati bagaimana orang

lain berperilaku (orang tua, teman sebaya, dan lain-lain).

Dan masih banyak lagi teori perubahan perilaku yang

dikemukakan oleh berbagai pakar. Dari beberapa teori

perubahan perilaku diatas, sebetulnya ada dua kategori utama

yang mempengaruhi apakah seseorang mau atau tidak

melakukan ―perubahan perilaku‖, yaitu adanya pandangan

terhadap hal-hal yang menghambat (atribut negativ) dan hal-hal

yang menyenangkan atau menguntungkan dari perilaku baru

tersebut (atribut positif ). Perubahan perilaku bisa dilakukan

dengan mengurangi hambatan dan mencari cara untuk

meningkatkan motivasi masyarakat untuk melakukan perilaku

tertentu (Prager, 2012).

4. Determinan Perilaku

Faktor penentu atau determinan perilaku manusia sulit untuk di

batasi karena perilaku merupakan resultan dari berbagai faktor, baik

internal maupun eksternal. Menurut Green faktor perilaku dibentuk oleh

tiga faktor utama(Green & Kreuter, 1999), yaitu :

Page 60: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

38

a) Faktor predisposisi (predisposing factors), yaitu faktor yang

mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku

seseorang antara lain pengetahuan, sikap, keyakinan,

kepercayaan, nilai-nilai dan tradisi.

b) Faktor pemungkin (enabling factors), yaitu faktor yang

memungkinkan atau yang memfasilitasi perilaku atau tindakan

antara lain umur, status sosial ekonomi, pendidikan, prasarana

dan sarana serta sumber daya.

c) Faktor pendorong atau penguat (reinforcing factors), faktor yang

mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku misalnya

dengan adanya contoh dari para tokoh masyarakat yang menjadi

panutan.

Jackson (2005) dalam Triandi’s Theory of Interpersonal

Behavior menekankan pentingnya peranan dari ―niat (intention)‖

sebagai faktor penentu perilaku(Triandis, 1979). Selanjutnya niat

ditentukan oleh : sikap, faktor sosial, dan affect. Teori ini mirip

dengan Teory Reason Action (TRA) nya Fesbein dan Ajzen

(1980) yang juga menekankan pada ―niat‖ sebagai faktor

penentu perilaku(Habermas & Habermas, 1985). Bedanya, pada

Triandi’s Theory of Interpersonal Behavior ada pengaruh Habits

(kebiasaan) serta kondisi fasilitas yang membentuk perilaku,

sebagaimana bagan dibawah ini :

Page 61: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

39

Sumber : Paper presented at: Nebraska symposium on motivation (1979) Gambar 5. Triandi’s Theory of Interpersonal Behavior

5. Komunikasi Perubahan Perilaku melalui Pendampingan

Komunikasi Perubahan Perilaku adalah komunikasi yang

menggunakan berbagai saluran untuk memperbaiki perilaku

(kesehatan) masyarakat(Glanz, Rimer, & Viswanath, 2008). Komunikasi

Perubahan Perilaku juga dapat diartikan sebagai Pengembangan

Media Komunikasi yang berbasis pada perubahan perilaku. Komunikasi

Perubahan Perilaku merupakan pengembangan baru dari KIE

(komunikasi, Informasi dan Edukasi), yang lebih mengedepankan

proses 2 arah dalam komunikasi untuk mencapai perubahan perilaku,

dimana kelompok sasarannya bukan hanya masyarakat (kelompok

primer), tetapi juga petugas/tokoh berpengaruh (kelompok sekunder )

dan pembuat kebijakan (kelompok tersier ). Proses dalam komunikasi

perubahan perilaku dapat di gambarkan sebagai berikut :

Page 62: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

40

Gambar 6. Proses dalam Komunikasi Perubahan Perilaku

Komunikasi diyakini memegang peranan penting dalam

perubahan pengetahuan, sikap dan norma dari individu. Agar dapat

menjadi perilaku, maka pengetahuan harus masuk dalam diri

seseorang sehingga mempengaruhi sikap dan nilainya terhadap

kesehatan. Dalam hal ini, sikap ibu hamil terhadap kehamilannya.

Misalnya adanya nilai bahwa ibu hamil yang mengkonsumi makanan

bergizi akan melahirkan anak yang cerdas, akan mendorong ibu hamil

untuk bersikap positiv terhadap pemeriksaan kehamilannya melalui

pelayanan antenatal care. Proses ini akan berjalan efektiv bila

komunikasi dilakukan secara terus menerus secara konsisten. Salah

satu strateginya melalui upaya pendampingan kepada ibu hamil

maupun keluarga, sehingga secara terus menerus mereka diingatkan

untuk berprilaku positiv terhadap kehamilannya.

Sebagaimana ditulis diatas, dalam kegiatan pendampingan

dibutuhkan bantuan dari pihak luar - baik perorangan maupun

KOMUNIKASI MENGGUNAKAN

SALURAN

PERUBAHAN

PERILAKU

Pendekatan sistematis & interaktif utk menyampaik

a pesan

Yang menggunakan

berbagai saluran (bisa

langsung, media

massa, dll)

Mulai dari sasaran primer, tokoh masyarakat,

organisasi, pembuat

kebijakan, dll

Page 63: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

41

kelompok - untuk memberdayakan mereka memecahkan masalahnya

secara mandiri. Bantuan pihak luar akan lebih efektiv bila dilakukan

melalui upaya kerjasama atau kolaborasi dengan lintas sektor, baik

pemerintah maupun lembaga non pemerintah.

D. Kolaborasi Lintas Sektor

1. Latar Belakang

Sebuah pandangan kritis yang disampaikan dalam rangka

menyambut dua puluh lima (25) tahun Ottawa charter juga menyatakan

bahwa tantangan promosi kesehatan semakin berat. Harus ada

perubahan “mind-set”, gerakan aksi, serta aktivitas lain yang lebih

implementatif dan bisa menjawab kebutuhan masyarakat dunia. Salah

satu jawabannya adalah sebuah kerjasama (collaboration) atau

kemitraan (partnership) antara scientific (melalui penelitian-

penelitiannya) dengan praktisi(Ansell & Gash, 2008; Nikolic & Maikisch,

2006).

Definisi sehat menurut badan kesehatan dunia(Habersack &

Luschin, 2013) adalah suatu keadaan sejahtera yang meliputi fisik,

mental dan sosial yang tidak hanya bebas dari penyakit atau

kecacatan. Hal ini berarti kesehatan tidak hanya mempunyai dimensi

fisik, mental, dan sosial saja, tetapi juga mencakup dimensi ekonomi(R.

Indonesia, 2009). Artinya, meskipun seseorang secara fisik, mental dan

sosial sehat, tetapi tidak produktif secara ekonomi atau sosial maka

Page 64: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

42

orang tersebut tidak sehat. Produktif secara ekonomi dapat diukur dari

pekerjaan, sedangkan produktif secara sosial diukur dari kegiatan-

kegiatan yang terkait peningkatan kualitas hidup pribadinya sendiri atau

orang lain atau masyarakat melalui aktivitas atau kegiatan kegiatan

positif. Kesehatan dibuat oleh orang-orang dalam pengaturan

kehidupan sehari-hari mereka, di mana mereka belajar, bekerja,

bermain, dan memperoleh kasih sayang dari

lingkungannya(Organization, 1986). Olehnya itu, kesehatan bukanlah

statis, bukan melulu persoalan tubuh fisik dengan organ dan sistem

organ didalamnya, tetapi dinamis, progresif dan kontinum(Habersack &

Luschin, 2013).

Orientasi pelayanaan kesehatan telah bergeser dari pelayanaan

kesehatan konvensional (paradigma sakit) ke pelayanan kesehatan

sesuai paradigma baru (paradigma sehat). Orientasi pelayanan

kesehatan telah bergeser dari paradigma ―hitam-putih‖ : sehat-sakit,

pengobatan-penyembuhan, pelayanan Rumah sakit-poliklinik, serta

tenaga medis-paramedis, ke arah yang lebih komprehensif. Kondisi

sehat-sakit bukanlah hitam-putih. Sehat bukan berarti tidak sakit dan

sakit bukan berarti tidak sehat. Pelayanan kesehatan lebih diarahkan

pada preventif dan promotiv, untuk menjaga agar orang-orang tetap

―sehat‖ serta berada dalam lingkungan yang sehat. Yang layak bicara

persoalan kesehatan bukan hanya kalangan medis-paramedis, tapi

Page 65: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

43

juga tenaga kesehatan lainnya (kesehatan masyarakat, dan lain-lain),

bahkan non-kesehatan.

2. Pengertian Kerjasama Lintas Sektor

Kolaborasi adalah sebuah kerjasama antara satu atau lebih

lembaga publik yang secara langsung terlibat dalam proses

pengambilan keputusan kolektif yang bersifat formal. Sedangkan

Jonathan (2004) mendefinisikan kolaborasi sebagai proses interaksi

diantara beberapa orang yang berkesinambungan. Kolaborasi

merupakan proses kompleks yang membutuhkan sharing pengetahuan

yang di rencanakan yang disengaja dan menjadi tanggungjawab.

Sering disamakan dengan pengertian Partnership (kemitraan) yang

merupakan kerjasama dua atau lebih organisasi yang memiliki

komitmen bersama untuk mencapai tujuan(Osborne, 2002). Literatur

lainnya menyebutkan bahwa kolaborasi adalah hubungan antara

individu atau kelompok yang berbeda untuk mengambil tindakan

terhadap masalah dengan cara yang lebih efektif atau berkelanjutan,

sedangkan Partnership (Kemitraan) didefiniskan sebagai kolaborasi

antara individu, kelompok, organisasi, pemerintah atau swasta guna

melakukan aksi bersama untuk mencapai tujuan bersama(Nikolic &

Maikisch, 2006). Konsep kemitraan menyiratkan adanya perjanjian

yang lebih formal (mungkin mengikat secara hukum) di antara pihak-

pihak terkait dengan peran dan tanggung jawab, serta sifat tujuan yang

akan di capai.

Page 66: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

44

Karena berasal dari latar belakang institusi yang berbeda, karakter

organisasi yang berbeda, serta keragaman lainnya, maka dalam upaya

untuk melakukan kerjasama bukanlah pekerjaan yang mudah. Terdapat

sejumlah tantangan dalam melakukan partnership, antara lain :

tantangan struktural, prosedural, finansial dan program, professional,

status dan legitimasi, serta tantangan pengakuan. Untuk menjaga

kesinambungan kerjasama, para pihak perlu memperhatikan hal-hal

berikut : menjaga visi, misi dan tujuan bersama; adanya kebutuhan

bersama; memahami nilai dan budaya masing-masing organisasi;

adanya kepemimpinan yang efektif, sponsorhip, pengetahuan dan

keahlian; mempertahankan infrastruktur yang tersedia; mendukung

proses secara bersama; serta memahami adanya persamaan dan

perbedaan (Robeson, 2009).

3. Pentingnya Kerjasama Lintas Sektor

Salah satu ciri dunia global adalah kecendrungan para pelaku dari

sektor dan tingkat yang berbeda untuk bekerjasama secara kolektif

sebagai sebuah komunitas. Di sektor kesehatan, banyak muncul

kemitraan publik dan swasta (public-private partnership) yang memiliki

sasaran dan tujuan bersama serta memiliki komitmen untuk

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat(Buse, Mays, & Walt,

2012). Di Indonesia, bentuk-bentuk kerjasama lintas sektor dibidang

kesehatan telah lama dikembangkan. Sebut saja kemitraan antara

Page 67: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

45

bidan dan dukun dalam mengelola persalinan yang aman dan sehat,

kemitraan antara petugas kesehatan dan masyarakat yang menjadi

Pengawas Minum Obat (PMO), kerjasama antara pemerintah

desa/kelurahan-petugas kesehatan-kader kesehatan dalam

pengelolaan posyandu, dan lain-lain. Masih seputar kemitraan, pada

tanggal 23 Juni 2010, Menko Kesra Agung Laksono meluncurkan

Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak (GKIA) dijakarta. Gerakan ini

diharapkan dapat menjadi konsolidasi dan koordinasi antara lembaga-

lembaga pemerintah dan organisasi non pemerintah yang selama ini

memiliki kepedulian untuk menurunkan angka kematian ibu dan

anak(Koordinator Kesejahteraan Rakyat, 2012). Persoalan kemitraan

dan kerjasama lintas sektor sebenarnya telah dibahas dan dihasilkan

kesepakatan dalam konferensi Promosi Kesehatan di Jakarta tahun

1997, dan telah tertuang dalam Deklarasi Jakarta(Organization, 1997).

Dengan hadirnya para peserta dari berbagai latar belakang, baik dari

sektor kesehatan maupun non-kesehatan, baik dari pemerintah

maupun swasta, merupakan pencerminan adanya kemitraan dan

kerjasama lintas sektor.

Tujuan utama membangun kemitraan adalah untuk memperoleh

dukungan sumber daya (man, money, material) bagi terwujudnya

sarana dan prasarana guna memfasilitasi perilaku hidup sehat

masyarakat. Dalam mengembangkan kemitraan, prinsip umum yang

Page 68: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

46

harus dipahami bersama antara sektor kesehatan dengan mitra antara

lain(Notoatmodjo, 2005) :

a) Persamaan (equity) : dimana masing-masing institusi atau

lembaga harus menempatkan diri setara atau sama dengan

yang lain.

b) Keterbukaan (transparancy) : masing-masing pihak harus

terbuka terhadap yang lain, terutama dalam hal sumber daya

untuk pelaksanaan kegiatan bersama.

c) Saling menguntungkan (mutual benefit) : masing-masing pihak

harus diuntungkan dengan adanya kegiatan atau hasil kegiatan

bersama tersebut.

WHO menekankan bahwa membangun kerjasama lintas sektor

yang efektiv merupakan komponen penting dalam menyukseskan

pembangunan di bidang kesehatan. Rinehart menggambarkan

kesuksesan kolaborasi sebagai sebuah roda dimana inti dari lingkaran

tersebut adalah kepercayaan (trust).

4. Model-Model Kerjasama Lintas Sektor

Thomson & Perry (2006) mengatakan bahwa kolaborasi adalah

suatu proses dimana para stakeholder berinteraksi dan bernegosiasi,

serta secara bersama-sama membuat aturan dan struktur yang

mengatur hubungan mereka. Ada 3 (tiga) hal penting yang perlu

diperhatikan dalam proses kolaborasi-apapun modelnya-yakni :

Page 69: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

47

negosiasi, komitmen dan aksi (implementasi). Negosiasi dilakukan

untuk membagun hubungan dan komitmen bersama untuk

melaksanakan kerja. Sedangkan Gash & Ansell (2007) menekankan 6

(enam) kriteria penting dalam sebuah kolaborasi :

a) Adanya forum yang diprakarsai oleh lembaga-lembaga publik

atau lembaga non goverment;

b) Peserta dalam forum adalah (termasuk) aktor non goverment;

c) Peserta terlibat langsung dalam pengambilan keputusan dan

tidak hanya oleh lembaga-lembaga publik;

d) Forum yang terbentuk secara resmi terorganisir dan bertemu

secara kolektif;

e) Forum bertujuan untuk membuat keputusan;

f) Fokus kolaborasi adalah kebijakan publik atau manajemen

publik.

Penelitian-penelitian tentang kolaborasi maupun kemitraan antara

berbagai stakeheolders telah banyak dilakukan. Kolaborasi antara

Perguruan Tinggi (Universitas) dengan masyarakat dilakukan antara

University of South Carolina (USC) College of Nursing dengan tiga

puluh (30) organisasi masyarakat guna mengembangkan sistem

informasi kesehatan berbasis masyarakat(Hendricks et al., 2000),

antara Fakultas Keperawatan dengan Kelompok masyarakat dalam

rangka promosi kesehatan remaja, yang memberi manfaat untuk

masyarakat (khususnya remaja) maupun mahasiswa(Corona,

Page 70: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

48

Gonzalez, Cohen, Edwards, & Edmonds, 2009), antara Universitas di

Nevada dengan komunitas keagamaan berhasil membentuk sebuah

Kelompok kerjasama untuk kesehatan yang lebih baik (Woodson et al.,

2009). Sebagian besar kolaborasi dilakukan antara pihak Perguruan

Tinggi (Universitas) dengan Organisasi Kemasyarakatan dan

menghasilkan sebuah lembaga baru (organisasi formal maupun

informal, forum komunikasi, dan lain-lain) yang bertujuan untuk

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, seperti yang ditunjukkan

oleh kolaborasi antara Universitas Nevada dengan komunitas

keagamaan dibawah ini :

Gambar 7. Model Kolaborasi Lintas Sektor di Nevada

Sebuah kolaborasi antara Duke University dengan lembaga

kemasyarakatan Durham County dan Rumah Sakit (Hospitals and

University of Nevada Cooperative Extension

(UNCE) COLLABORATIO

N :

Faith community (komunitas keagamaan/ gereja)

To address health disparities in Clark

County Nevada The Evolution The Challenges

Bentuk Kolaborasi, antara lain : Pemeriksaan tekanan darah bulanan, distribusi poster kesehatan di gereja-

gereja (khususnya faktor risiko penyakit kronis), penyuluhan oleh tokoh agama (pendeta), kolaborasi dg stasiun radio, pameran kesehatan, dll.

Community Partnership for

Better Health (CPBH)

Page 71: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

49

Health Centre) yang membantu masyarakat memantau kesehatan di

rumah tangga(Cook, Michener, Lyn, Lobach, & Johnson, 2010), serupa

dengan kerjasama antara Universitas dan Masyarakat di Richmond

Latino yang focus pada kebutuhan kesehatan anak muda di

Latino(Corona et al., 2009). Model yang dibangun oleh Duke University

dan County Durham mampu menghubungkan sistem rujukan dalam

masyarakat. Perawat maupun mahawasiswa kedokteran bekerja

merawat pasien di rumah (yang terdaftar dalam program dan memiliki

penyakit kronis). Mereka berhasil mengidentifikasi lima langkah kunci

untuk membangun koneksi tersebut, yakni : 1) Sharing dana, sistem

informasi data, dan pengambilan keputusan di antara organisasi

masyarakat; 2) Menyediakan data dan informasi untuk perbaikan

kualitas penyedia perawatan primer; 3) Reimagining perawatan ke

pusat sesuai kebutuhan pasien; 4) Reorientasi agenda penelitian dan

pengumpulan data untuk mengetahui kebutuhan masyarakat; dan (5)

Mendidik dokter di masa depan, peneliti, dan administrator dalam

keterlibatan masyarakat.

Model kolaborasi yang dibentuk antara Duke University, Durham

County dan Hospitals and Health Centre adalah sebagai berikut :

Page 72: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

50

Gambar 8. Model Kolaborasi Lintas Sektor di North Carolina

Di Bangladesh, kerjasama lintas sektor non-kesehatan dengan

Universitas sukses mempromosikan pendidikan kesehatan(Sarker &

Joarder, 2012). Kerjasama antara RS dengan praktisi kesehatan lokal,

antara RS dengan stakeholders lain dalam rangka meningkatkan mutu

layanan dan mengendalikan biaya kesehatan yang tinggi(Lewins, 2011;

Olden, 2003), maupun kerjasama yang bertujuan untuk meningkatkan

partisipasi masyarakat dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak(Abul

Fadl, Bagchi, & Cheikh Ismail, 2010; Akhtar et al., 2014; Ferrer,

Aronstein, & Conley, 2013). Untuk mewujudkan kerjasama yang

optimal, maka setiap stakeholder-mitra harus memiliki : visi dan

komitmen yang kuat, kepemimpinan, serta struktur kolaborasi yang

efisien(Nikolic & Maikisch, 2006).

Dalam penelitian-penelitian yang melibatkan partisipasi

masyarakat hendaknya selalu diingat etika penelitian serta kehati-

Duke University

Durham Community Health Networkers

Hospitals and Health Centre

COLLABORATION :

Community Care of North Caroline

Care managers are assigned to work individually with patients (and their families) enrolled in Medicaid or CHIP who have

chronic diseases

Page 73: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

51

hatian dalam mengintepretasikan hasil wawancara dengan

mereka(McGrath, Fullilove, Kaufman, Wallace, & Fullilove, 2009). Dan

selalu saja, kendala dalam pelibatan partisipasi masyarakat adalah

persoalan ―keberlanjutan‖ program. Sementara dalam hal kolaborasi,

isu terbaru saat ini adalah mengenai “miskinnya kolaborasi efektif dan

cerdas dalam kemitraan kesehatan antara institusi pendidikan bersama

institusi pelayanan kesehatan”.

Olehnya itu, bila kerjasama melibatkan Perguruan Tinggi, maka

beberapa strategi perlu dilakukan seperti melakukan perencanaan yang

matang mengenai transfer ilmu, peningkatan ketrampilan, serta proses

pendampingan. Mahasiswapun hendaknya dibekali dengan ketrampilan

melalui pelatihan-pelatihan. Sebuah studi di Washington menulis bahwa

untuk mempersiapkan mahasiswa ke masyarakat mereka di berikan

pelatihan selama 10 minggu(Lindsey & Hawk, 2013).

Dalam rangka membantu pemantauan pertumbuhan dan

perkembangan anak di masyarakat, maka pelatihan diberikan kepada

pekerja/kader kesehatan(Geoffrey Chamberlain, 2013), ataupun

pemantauan, konsultasi dan kunjungan rumah yang dilakukan sejak

kontak pertama dengan ibu-ibu(Bailey & Dal Poz, 2010).

Dari beberapa model kolaborasi yang dilaksanakan dan

dikembangkan dibeberapa negara oleh beberapa pihak, selalu diawali

oleh sebuah proses ―dialog‖ atau negosiasi yang melibatkan partisipasi

para pemangku kepentingan guna menghasilkan suatu keputusan yang

Page 74: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

52

disepakati bersama. Proses diawali oleh dialog (negosiasi),

membangun kepercayaan, komitmen terhadap proses, berbagi

pemahaman, serta hasil sementara (Anshell & Gash, 2007).

5. Mother Support Group

Salah satu pendekatan yang efektiv dalam perubahan perilaku

(khususnya ibu) adalah melalui pembentukan kelas/kelompok ibu

(Mother’s group or Women’s group) untuk diajak berpartisipasi dan

diberikan pemahaman dalam proses pembelajaran(Prost et al., 2013),

karena peningkatan pengetahuan ibu, dan persepsinya tentang

kesehatan anak memberikan kontribusi yang significan bagi kesehatan

anak(Dickie, 2005; Saaka, 2014).

E. Wilayah Pesisir

1. Pengertian

Pengertian tentang pesisir sampai saat ini masih menjadi suatu

pembicaraan, terutama penjelasan tentang ruang lingkup wilayah

pesisir yang secara batasan wilayah masih belum jelas. Berdasarkan

Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Pulau-Pulau Kecil Terluar dan Undang-Undang Nomor 27 Tahun

2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau Kecil, wilayah

pesisir dan Pulau-Pulau terluar didefinisikan sebagai berikut :

Wilayah pesisir adalah kawasan peralihan yang menghubungkan

ekosistem darat dan ekosistem laut yang terletak antara batas

Page 75: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

53

sempadan ke arah darat sejauh pasang tertinggi dan ke arah laut

sejauh pengaruh aktivitas daratan(Nomor, 2005). Dengan demikian

wilayah pesisir adalah daerah pertemuan antara darat dan laut. Kay dan

Alder (1999) menyatakan bahwa pesisir merupakan wilayah yang

unik, karena dalam konteks bentang alam, wilayah pesisir

merupakan tempat bertemunya daratan dan lautan(Kay & Alder,

1999).

Sementara itu, Soegiarto (1976) mendefinisikan wilayah pesisir

sebagai daerah pertemuan antara darat dan laut, ke arah darat

wilayah pesisir meliputi bagian daratan, baik kering maupun

terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang

surut, angin laut, dan perembesan air asin; sedangkan ke arah laut

wilayah pesisir mencakup bagian laut yang masih dipengaruhi oleh

proses-proses alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan

aliran air tawar, maupun yang disebabkan oleh kegiatan manusia di

darat seperti penggundulan hutan dan pencemaran(Patlis, Dahuri,

Knight, & Tulungen, 2001; Tuwo, 2011).

2. Batas-Batas Wilayah Pesisir

Apabila ditinjau dari garis pantai (coastline), maka suatu wilayah

pesisir memiliki dua macam batas (boundaries) yaitu batas yang

sejajar garis pantai (longshore) dan batas yang tegak lurus terhadap

garis pantai (crossshore)(Kay & Alder, 1999). Belum ada ukuran

baku mengenai batas ke arah darat dan ke arah laut dari wilayah

Page 76: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

54

pesisir. Untuk kepentingan pengelolan, batas ke arah darat dari

suatu wilayah pesisir dapat ditetapkan sebanyak dua macam, yaitu

batas untuk wilayah perencanaan (planning zone) dan batas untuk

wilayah pengaturan (regulation zone) atau pengelolaan keseharian

(day-to-day management)(Patlis et al., 2001).

Wilayah perencanaan sebaiknya meliputi seluruh daerah daratan

(hulu) apabila terdapat kegiatan manusia (pembangunan) yang dapat

menimbulkan dampak secara nyata (significant) terhadap lingkungan

dan sumberdaya pesisir. Oleh karena itu, batas wilayah pesisir ke

arah darat utuk kepentingan perencanaan (planning zone) dapat

sangat jauh ke arah hulu. Jika suatu program pegelolaan wilayah

pesisir menetapkan dua batasan wilayah pengelolaannya (wilayah

perencanaan dan wilayah pengaturan), maka wilayah perencanaan

selalu lebih luas daripada wilayah pengaturan(Kay & Alder, 1999).

Bentang ruang wilayah Kota Palu sendiri merupakan kawasan

lembah yang di lingkupi oleh perbukitan di sebelah Timur,

pegunungan pada sisi Barat sementara sisi Utara terdapat Teluk.

Secara topografi kawasan dipisahkan oleh aliran sungai dari arah

Selatan yang berhulu di danau Lindu hingga bermuara di teluk pada

sebelah Utara. Kawasan teluk atau wilayah pesisir ini merupakan

kawasan yang baru dihuni akibat adanya pergerakan masyarakat

dari pegunungan dan perbukitan ke arah dataran rendah. Kelompok

tersebut merupakan masyarakat etnis to kaili (suku asli setempat)

Page 77: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

55

yang sejak lama telah mendiami kawasan perbukitan dan

pegunungan sekitar lembah. Sebaran masyarakat terus merambah

hingga sampai kawasan tepian teluk dengan berbagai profesi seperti

berdagang, bertani, beternak, buruh hingga nelayan(Ansar, 2012).

3. Karakteristik Masyarakat Pesisir

Secara teoritis, masyarakat pesisir merupakan masyarakat yang

tinggal dan melakukan aktifitas sosial ekonomi yang terkait dengan

sumberdaya wilayah pesisir dan lautan. Dengan demikian, secara

sempit masyarakat pesisir memiliki ketergantungan yang cukup

tinggi dengan potensi dan kondisi sumberdaya pesisir dan lautan.

Namun demikian, secara luas masyarakat pesisir dapat pula

didefinisikan sebagai masyarakat yang tinggal secara spasial di

wilayah pesisir tanpa mempertimbangkan apakah mereka memiliki

aktifitas sosial ekonomi yang terkait dengan potensi dan kondisi

sumberdaya pesisir dan lautan(Ansar,2012).

Menurut Fahmi, Masyarakat pesisir itu sendiri dapat didefinisikan

sebagai kelompok orang atau suatu komunitas yang tinggal di

daerah pesisir dan sumber kehidupan perekonomiannya bergantung

secara langsung pada pemanfaatan sumberdaya laut dan pesisir.

Mereka terdiri dari nelayan pemilik, buruh nelayan, pembudidaya

ikan dan organisme laut lainnya, pedagang ikan, pengolah ikan,

supplier faktor sarana produksi perikanan. Dalam bidang non-

perikanan, masyarakat pesisir bisa terdiri dari penjual jasa

Page 78: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

56

transportasi dan lain-lain. Yang harus diketahui bahwa setiap

komunitas memiliki karakteristik kebudayaan yang berbeda-beda.

Masyarakat pesisir pada umumnya sebagian besar penduduknya

bermatapencaharian di sektor pemanfaatan sumberdaya kelautan

(marine resource based), seperti nelayan, pembudidaya ikan,

penambangan pasir dan transportasi laut(Golden SD, 2012).

Karakteristik masyarakat pesisir berbeda dengan karakterisik

masyarakat agraris atau petani. Dari segi penghasilan, petani

mempunyai pendapatan yang dapat dikontrol karena pola panen

yang terkontrol sehingga hasil pangan atau ternak yang mereka

miliki dapat ditentukan untuk mencapai hasil pendapatan yang

mereka inginkan. Berbeda halnya dengan masyarakat pesisir yang

mata pencahariannya didominasi dengan pelayan. Pelayan bergelut

dengan laut untuk mendapatkan penghasilan, maka pendapatan

yang mereka inginkan tidak bisa dikontrol. Masyarakat pesisir

seringkali dikonotasikan sebagai masyarakat yang masih

terbelakang dan berada dalam posisi marginal. Masyarakat pesisir

mempunyai cara berbeda dalam aspek pengetahuan, kepercayaan,

peranan sosial, dan struktur sosialnya. Sementara itu, dibalik

kemarginalannya, masyarakat pesisir tidak mempunyai banyak cara

dalam mengatasi masalah yang hadir(Patlis JM et al, 2001).

Page 79: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

57

4. Masyarakat Pesisir di kota Palu

Secara ekonomi Kota Palu mengalami kemajuan berkat

pembangungan yang relatif pesat. Dalam pengembangan Kota Palu

yang mengedepankan wilayah Teluk Palu sebagai tujuan utama

untuk penataan, hal ini mengingat Teluk Palu sebagai bagian depan

yang harus ditata terlebih dahulu dengan menggunakan Konsep

Budaya Kaili, yaitu Gandaria (ruang depan), ruang tengah dan ruang

belakang, ini semacam rumah yang harus di tata dengan baik. maka

bagian depan harus bagus, bagian tengah harus nyaman dan bagian

belakang yang menyuplai(Anhar, 2012).

F. Model Komunikasi Kesehatan untuk Antenatal Care

Model Ekologi Sosial (Social Ecology Model) dikembangkan

oleh Bronfenbrenner sejak tahun 1970 – 1980 an. Kerangka basis teori

model ini adalah untuk lebih memahami keterkaitan dinamis antara

berbagai faktor personal dan lingkungan yang menentukan

perilaku(Golden & Earp, 2012; Sallis, Owen, & Fisher, 2008). Sebuah

studi di Amerika didesain untuk menghubungkan keluarga, teman,

sekolah, dan orang tua murid SMP dan SMA. Sasaran program ini

(yang dilakukan oleh sebuah unversitas) adalah murid dari kalangan

Latino dan Afrika-Amerika di keluarga kelas menengah kebawah, yang

memiliki perilaku nakal dan banyak yang mengalami hamil diluar nikah.

Para murid mengatakan bahwa program tersebut membantu mereka

menjembatani kesenjangan antardunia sosial yang berbeda. Program

Page 80: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

58

yang memberikan intervensi komprehensif ini (anak, keluarga,

lingkungan sosial dan sekolah) ini memberi murid harapan dan tujuan

moral untuk melakukan ―sesuatu yang baik bagi masyarakat anda‖.

Pada model ekologi sosial, ada 5 (lima) level yang diberikan

intervensi komunikasi, yakni( Morris J et al, 2012 & Green LW, Kreuter

MW, 1999) : a) pada level individu dilakukan komunikasi perubahan

perilaku; b) pada level keluarga dilakukan komunikasi perubahan

perilaku dan komunikasi perubahan sosial; c) pada level masyarakat

dilakukan komunikasi perubahan sosial; d) pada level organisasi

dilakukan mobilisasi sosial; dan e) pada level pemegang kebijakan

dilakukan advokasi :

Sumber : the Centers for Disease Control and Prevention (1999)

Gambar 9. Model Ekologi Sosial dan bentuk Interveninya

Page 81: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

59

Khusus untuk level individu dan keluarga akan dilakukan

komunikasi perubahan perilaku dengan menggunakan teori Triandi’s.

Komunikasi diyakini memegang peranan penting dalam perubahan

pengetahuan, sikap dan norma dari individu. Komunikasi dalam rangka

perubahan perilaku akan efektiv bila menggunakan saluran atau media

(Glanz et al., 2008). Salah satu media yang bisa dimanfaatkan bisa

dalam bentuk modul atau buku panduan yang praktis dan bisa

menginspirasi pembacanya agar mau melakukan perubahan perilaku

sebagaimana ditulis dalam modul atau buku panduan. Jackson (2005)

dalam Triandi’s Theory of Interpersonal Behavior menekankan

pentingnya peranan ―niat (intention)‖ dan ―kebiasaan (habits)‖ sebagai

faktor penentu perilaku.

Mengacu teori tersebut, maka modul yang disusun sebaiknya bisa

merangsang ―niat‖ dan ―konsistensi‖ seseorang untuk melakukannya.

Maka bab pertama dari modul maupun buku pegangan untuk ibu hamil

dalam penelitian ini memuat tentang harapan atau impian. Seseorang

bisa diajak untuk menulis impian dan harapan untuk diri (kehamilan)

maupun masa depan anaknya. Konseling akan berjalan efektiv bila

seseorang memiliki keyakinan bahwa informasi yang diberikan oleh

pendamping merupakan salah satu cara untuk meraih harapan atau

impiannya. Sedangkan pendampingan dilakukan untuk menjaga

konsistensi tindakan sehingga menjadi kebiasaan (habits) dari

perilakunya.

Page 82: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

60

Menurut Mc Carthy dan Maine (1994) bahwa determinan proksi

kematian ibu adalah kehamilan itu sendiri dan adanya komplikasi

kehamilan. Artinya, setiap ibu, keluarga, masyarakat, dan juga petugas

kesehatan harus menyadari bahwa kehamilan itu sendiri adalah sebuah

risiko. Sehingga pemeriksaan kehamilan menjadi bagian yang sangat

penting dalam rangka melakukan deteksi dini terhadap risiko-risiko

yang mungkin terjadi, dengan menilai determinan antara dan

determinan kontekstualnya, sebagaimana framework dibawah ini :

Conceptual Framework determinan Kematian Ibu Mc Carthy dan Maine

(1994)

Kehamilan

Komplikasi

Perdarahan Infeksi Eklamsia Partus Macet Ruptura Uterus

Kematian /

Kecacatan

Faktor Tak Diketahui /

Tak Terduga

Determinan Kontekstual

(Contextual Determinant)

Determinan Antara

(Intermediate Determinant)

Determinan proksi

(Proximate Determinant)

Status Wanita dalam Keluarga dan Masyarakat Pendidikan, Pekerjaan,

Penghasilan,

Keberdayaan Wanita

Status Keluarga dalam Masyarakat

Penghasilan, Kepemilikan,

Pendidikan dan Pekerjaan Anggota

Rumah Tangga

Status Masyarakat Kesejahteraan,

Sumber daya (dokter, klinik)

Status Kesehatan

Gizi, Infeksi, Penyakit Kronik, Riwayat Komplikasi

Status Reproduksi Umur, Paritas, Status

Perkawinan

Akses ke Pelayanan Kesehatan

Lokasi Pelayanan Kesehata (KB, Pelayanan Antenatal,

Puskesmas, POED), Jangkauan Pelayanan,

Kualitas Pelayanan, Akses Informasi tentang Pelayanan

Kesehatan

Perilaku Sehat

Penggunaan KB, Pemeriksaan Antenatal,

Penolong Persalinan

Page 83: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

61

Berdasarkan conceptual framework determinan kematian ibu

diatas, maka determinan langsung (proksi) yang berhubungan dengan

kematian ibu adalah kehamilan itu sendiri dan komplikasi kehamilan.

Kehamilan ibu terkait dengan ibu hamil sendiri, menyangkut tentang

pengetahuan dan persepsinya terhadap kehamilan yang akan

membentuk sikap dan tindakannya dalam merawat kehamilannya. Bila

ibu memiliki pengetahuan yang baik tentang kehamilan dan komplikasi

yang mungkin terjadi, maka ibu hamil akan melakukan pemeriksaan

kehamilan dengan teratur ke petugas kesehatan sampai kelahiran

anaknya.

Salah satu pendekatan yang selama ini dipakai untuk

meningkatkan pengetahuan ibu hamil adalah melalui kelas/kelompok

ibu (Mother’s group or Women’s group) yang bertujuan untuk mengajak

ibu hamil (sebagai sasaran primer perubahan) berpartisipasi dan

diberikan pemahaman dalam proses pembelajaran(Prost et al., 2013).

Model kelas ibu ini telah dipakai oleh Kementerian Kesehatan dalam

upaya meningkatkan cakupan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil

melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu(K. K. R.

Indonesia).

Data dinas kesehatan kota Palu menunjukkan, dari 7.397

sasaran ibu hamil di tahun 2015, sebanyak 6.075 (82,12%) terlibat aktiv

dalam kelas ibu. Namun dampaknya kurang maksimal karena

keterbatasan waktu, tempat tidak memadai, suasana tidak kondusiv,

Page 84: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

62

partisipasi ibu hamil (datang rutin) rendah, dan lain-lain. Hasil studi

pendahuluan menunjukkan, ada jarak psikologis dalam proses kelas ibu

ini - antara bidan selaku fasilitator kelas ibu dengan ibu hamil sendiri.

Komunikasi terjadi 1 arah, dari bidan ke ibu hamil. Tanggungjawab

kehamilan ―seolah-olah‖ hanya menjadi tanggungjawab bidan. Studi

awal kami menunjukkan bahwa masih banyak ibu hamil yang

mempersepsikan upaya bidan untuk mengumpulkan ibu-ibu dalam

kelas ibu hamil dan memberikan penjelasan tentang buku KIA hanya

merupakan ―kewajiban‖ petugas kesehatan semata, bukan menjadi

kebutuhan ibu hamil. Sedangkan tingkat partisipasi pendamping

(suami) sebagai sasaran sekunder hanya 5,8 %.

Determinan proksi lainnya adalah komplikasi pada kehamilan.

Ini benar-benar merupakan tugas dari petugas kesehatan (bidan) untuk

mengetahuinya melalui pemeriksaan antenatal care (ANC) yang

terstandar. Dengan pemeriksaan ANC yang adekuat, maka determinan

antara seperti : status kesehatan (gizi, infeksi, penyakit kronik, riwayat

komplikasi), status reproduksi (umur, paritas, status perkawinan), akses

ke pelayanan kesehatan (lokasi dan jangkauan pelayanan kesehatan,

informasi tentang pelayanan kesehatan), serta perilaku sehat ibu

(penggunaan KB, pemeriksaan ANC dan penolong persalinan) bisa di

deteksi dari awal.

Hasil studi pendahuluan menunjukkan bahwa bidan ―seringkali‖

tidak melakukan pemeriksaan antenatal care terstandar dan lemah

Page 85: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

63

dalam sistem pencatatan dan pelaporan. Waktu yang terbatas dalam

kegiatan ANC (biasanya dilaksanakan saat kelas ibu atau posyandu

dengan waktu terbatas), model pencatatan yang masih manual,

peralatan pendukung yang terbatas, menyulitkan bidan untuk

mendeteksi sejak awal kemungkinan komplikasi kehamilan. Hasil

diskusi dengan bidan kelurahan, bidan koordinator dan

penanggungjawab KIA Dinas Kesehatan Palu pada saat workshop

evaluasi pendampingan mahasiswa menunjukkan bahwa dari 10

(sepuluh) standar pelayanan antenatal care, ada 3 (tiga) layanan ANC

yang jarang dilakukan bidan, yakni : konseling, monitoring asupan

tablet Fe, serta monitoring pemeriksaan laboratorium (khususnya

Haemoglobin).

Olehnya itu, perlu support dari pihak lain untuk memastikan

pelayanan ANC terstandar bisa dilaksanakan. Salah satunya melalui

kegiatan pendampingan ibu hamil dan keluarga oleh mahasiswa

kesehatan yang ada di kota Palu. Untuk mewujudkan hal ini, perlu

kerjasama antara pemerintah (dinas kesehatan) dengan Perguruan

Tinggi serta pihak lain yang memiliki kepedulian terhadap kesehatan

ibu

Page 86: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

64

G. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep Penelitian

1. Kerangka Teori

Policy Organizational Community Interpersonl Individu

Kerangka pikir penelitian (dimodifikasi dari Model Kolaborasi Lintas Sektor, Social Ecology Model, Triandis’s Theory of Interpersonal

Behavior dan Conceptual Framework determinan Kematian Ibu Mc Carthy dan Maine (1994)

Determinan Kontekstual

Determinan Antara Determinan Proksi

ANC terstandar & Persalinan

Nakes

Pendampingan Ibu hamil dan

Keluarga

Pembentukan Komunitas Peduli Kesehatan Ibu & Anak (KP-KIA)

Kolaborasi Lintas Sektor

(Pelibatan Masyarakat dan pemerintah)

Pemantauan status kesehatan

Bumil (Deteksi Dini Risiko Tinggi Kehamilan)

Kehamilan

Komplikasi

Kehamilan

I B U S E H A

T

Niat

Modul Pendampingan (kunjungan rutin oleh mhs)

Memfasiltasi Kondisi Kebiasaan

Page 87: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

65

H. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. Terdapat pengaruh pendampingan mahasiswa terhadap

pelaksanaan standar pelayanan antenatal care;

2. Terdapat pengaruh pendampingan mahasiswa terhadap

pelaksanaan deteksi dini risiko tinggi kehamilan secara mandiri oleh

ibu hamil;

3. Terdapat pengaruh pendampingan mahasiswa terhadap perubahan

perilaku (pengetahuan, sikap dan tindakan) ibu hamil;

4. Terdapat pengaruh pendampingan mahasiswa terhadap dukungan

keluarga untuk ibu hamil;

5. Adanya pengaruh karakteristik ibu terhadap pelaksanaan antenatal

care yang berkualitas;

6. Adanya model pendampingan ibu hamil dan keluarga untuk

antenatal care yang lebih berkualitas.

I. Definisi Operasional dan Kriteria Obyektif

Adapun definisi operasional dan kriteria obyektif dari komponen

penelitian yang ada di kerangka konsep adalah sebagai berikut :

Page 88: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

66

Tabel 2.2 Definisi Operasional Variabel, Cara ukur, Hasil ukur, dan Skala ukur penelitian

Variabel Definisi Operasional

Variabel Cara Ukur Hasil Ukur

Skala Ukur

Pelaksanaan Standar ANC

Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan/bidan kepada ibu selama kehamilannya dan dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan ANC, meliputi 10 pelayanan : pengukuran tinggi badan dan berat badan, pengukuran tekanan darah, pengukuran LILA, pengukuran tinggi rahim, penentuan letak janin dan denyut jantung janin, penentuan status imunisasi TT, pemberian tablet Fe, pemeriksaan laboratorium, konseling, dan tata laksana kasus.

Lembar Check List

Total Skor standar ANC Sumber : Buku KIA Kemenkes 2015

Rasio

Deteksi Dini Risiko Tinggi Kehamilan

Suatu cara untuk mendeteksi dini kehamilan yang memiliki risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan dengan menggunakan kartu skor Poedji Rochjati.

Lembar check list kartu skor Poedji Rochjati

Total kartu skor yang diisi dan dilaporkan

Rasio

Pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan dan risikonya

Hal-hal yang diketahui ibu hamil tentang ANC meliputi : pengertian, manfaat, waktu, frekwensi, standar pemeriksaan, manfaat setiap pemeriksaan, yang dihindari selama hamil, tanda dan bahaya kehamilan, persiapan melahirkan, tanda awal

Angket Total skor pengetahuan

Rasio

Page 89: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

67

persalinan, rencana tempat persalinan, serta sumber informasi

Sikap ibu hamil terhadap kehamilan, risiko dan pemeriksaan ANC

Respon, kecenderungan ibu memberi penilaian terhadap: kehamilan, ANC, hal-hal yang harus dilakukan dan dihindari selama hamil, informasi (KIE), dan perencanaan persalinan

Angket Total skor sikap

Rasio

Tindakan/ praktek ibu hamil dalam ANC

Praktek/niat ibu untuk melakukan kunjungan ANC, tempat yang dikunjungi untuk ANC, perawatan kehamilan, serta hal-hal yang dilakukan selama pemeriksaan kehamilan.

Angket Total skor tindakan

Dukungan keluarga

Sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap anggotanya (ibu hamil), siap memberikan dukungan dan bantuan jika diperlukan.

Angket Total skor dukungan keluarga

Rasio

Umur Usia ibu saat pengumpulan data, dihitung dari ulang tahun terakhir

Angket Umur dalam tahun

Rasio

Pekerjaan Matapencaharian ibu hamil yang membuatnya mendapatkan penghasilan

Angket Pekerjaan meliputi : 1 = IRT 2 = PNS 3 = Swasta

Ordinal

Pendidikan Jenjang pendidikan formal akhir yang telah dilalui oleh ibu

Angket 1= SD 2= SMP 3=SMA 4=D3 5= S1

Ordinal

Gravid Kehamilan ibu pada saat ini (kehamilan yang keberapa)

Angket 1= Gravid 1 2= Gravid 2 3= Gravid 3 4= Gravid 4

Ordinal

Page 90: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

68

5= Gravid 5 6= Gravid 6

Umur ANC Usia kehamilan ibu pada saat memeriksakan kehamilannya pertama kali

Angket 1= Triwulan 1 2= Triwulan 2 3= Triwulan 3

Ordinal

Frekwensi ANC

Banyaknya kunjungan ibu hamil ke petugas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan

Angket Sesuai jumlah kunjungan : 1= 1x 2= 2x

Ordinal

Page 91: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

69

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimen semu (quasi eksperiment) mengingat tidak semua variabel

(gejala yang muncul) dan kondisi ekperimen dapat diatur dan dikontrol

secara ketat, dengan rancangan pretest-posttest, nonequivalent control

group design. Untuk mengetahui lebih jauh maknaanya, juga dilakukan

studi kualitatif melalui wawancara mendalam (indepth interview) ke

beberapa informan.

Adapun gambaran mengenai rancangan pretest-posttest,

nonequivalent control group design sebagai berikut(Campbell M et al,

2000) :

Gambar. Rancangan pretest-posttest, nonequivalent control group design

Keterangan Gambar :

01 : Pengukuran kemampuan awal kelompok eksperimen

02 : Pengukuran kemampuan akhir kelompok eksperimen

X : Pemberian perlakuan (Intervensi)

03 : Pengukuran kemampuan awal kelompok kontrol

04 : Pengukuran kemampuan akhir kelompok control

01 X 02 (Kelompok Intervensi)

03 04 (Kelompok Kontrol)

Page 92: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

70

Untuk itu, perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : (1)

Pre eksperiment measurenment (pengukuran sebelum perlakuan), (2)

Treatment (tindakan pelaksanaan eksperimen), dan (3) Post

eksperiment measurenment (pengukuran sesudah eksperimen

berlangsung), seperti gambar berikut :

Gambar . Langkah-langkah penelitian

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di wilayah pesisir Kota Palu yang terdiri

dari 12 kelurahan dan berada pada 6 wilayah Puskesmas (Puskesmas

Tipo, Kamonji, Talise, Mamboro, Tawaeli, dan Pantoloan). Kelurahan

akan dibagi menjadi wilayah intervensi dan kontrol. Kelurahan yang

menjadi kelompok intervensi (perlakuan) meliputi : kelurahan tipo,

buluri, ujuna, lere, baiya dan pantoloan. Sedangkan kelurahan yang

menjadi kelompok kontrol meliputi : kelurahan watusampu, barru, taipa,

Ibu Hamil (Kelompok Intervensi), dilakukan

pendampingan oleh mahasiswa

Ibu Hamil (Kelompok Kontrol), tidak dilakukan pendampingan

oleh mahasiswa

Pre-Test Post-Test

Page 93: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

71

mamboro, kayumalue pajeko, dan panau sebagaimana peta dibawah

ini :

Alasan pemilihan lokasi penelitian tersebut didasarkan pada :

a. Kelurahan yang memiliki wilayah pesisir dan terrdapat ibu hamil

di wilayah pesisir tersebut;

b. Kelurahan yang memiliki angka kematian ibu tinggi (intervensi

dan kontrol), serta kelurahan yang memiliki angka kematian ibu

rendah (intervensi dan kontrol);

Taipa

Panau

Ky.Pajeko

Buluri

Watusampu

Tipo

mamboro

Baiya

Pantoloan

Lere

Barru

Ujuna

Page 94: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

72

c. Kelurahan yang terletak di 3 wilayah dengan karakteristik

berbeda (perkotaan, industri, dan pinggiran).

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama kurang lebih 7 (Tujuh) bulan, mulai

bulan Agustus 2016 – Februari 2017 dengan tahapan sebagai berikut :

a) Tahap 1 : rekruitmen pendamping (mahasiswa) serta pelatihan

mahasiswa, bulan Agustus 2016;

b) Tahap 2 : pre-test (penilaian awal) dan intervensi pendampingan

ibu hamil dan keluarga oleh mahasiswa, bulan September 2016 –

Januari 2017

c) Tahap 3 : post-test dan penilaian pasca intervensi, bulan Februari

2017

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian adalah semua ibu hamil bertempat tinggal di

wilayah pesisir (meliputi 12 kelurahan). Jumlah ibu hamil di 12

kelurahan tersebut berdasarkan data sasaran ibu hamil pada bulan

Juli tahun 2016 yang dikeluarkan oleh dinas kesehatan kota Palu

sebanyak : 515 ibu hamil

Page 95: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

73

2. Sampel

Penelitian ini menggunakan teknik penentuan besar sampel

dengan rumus sampel untuk dua mean satu populasi sebagai

berikut:

210

2

11

2

ZZn

Keterangan:

n = besar sampel

= standar deviasi

Z1- = level of signifikan

Z1- = power / kekuatan uji

μ1 = rata-rata keadaan sebelum intervensi

μ 2 = rata-rata keadaan setelah intervensi

Berdasarkan perhitungan rumus di atas didapatkan jumlah

sampel sebesar 43 untuk kelompok perlakuan dan 43 kelompok

kontrol. Angka 43 yang diperoleh pada hasil perhitungan besar

sampel di atas didapatkan dengan memasukan data jumlah

populasi, tingkat kesalahan yang diharapkan, range dari tingkat

ketelitian/ketepatan serta tingkat kepercayaan yang diinginkan

kedalam Sample Size Determination in Health Studies :

Page 96: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

74

Total sampel untuk kedua kelompok sebanyak 86 ibu hamil

dari 515 populasi ibu hamil di Kota Palu. Karena tiap kelurahan

memiliki jumlah ibu hamil yang berbeda, maka dilakukan penarikan

sampel secara Proportionate sampling dengan menggunakan

rumus :

ni = nN

Ni

Keterangan :

Ni : Jumlah sampel yang diinginkan pada setiap strata

Ni : Jumlah populasi pada setiap puskesmas

N : Jumlah seluruh populasi Ibu hamil trimester II - III di kota Palu

n : Besarnya sampel

Hasilnya adalah sebagai berikut :

Page 97: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

75

Tabel 3.1 Jumlah dan distribusi sampel

No Kelurahan Jumlah Bumil Jmlh Sampel

Daerah Intervensi 307 43

1. Pantoloan 27 4

2. Baiya 35 5

3. Lere 99 13

4. Ujuna 78 11

5. Tipo 25 4

6. Buluri 43 6

Daerah Kontrol 208

43

1. Panau 53 11

2. Kayumaule Pajeko 25 5

3. Taipa 23 5

4. Watusampu 10 2

5. Mamboro 29 6

6. Barru 68 14

Total Populasi 515 86

Pemilihan sampel yang dilakukan pendampingan (intervensi) dan

kontrol harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

Kriteria Inklusi :

1. Ibu hamil tinggal menetap di lokasi penelitian;

2. Usia kehamilan 4-6 bulan pada bulan september 2016 (TW 2);.

3. Adanya riwayat kontak sebelumnya dengan bidan;

4. Bersedia menjadi responden penelitian dari awal hingga akhir

pengumpulan data.

Page 98: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

76

Kriteria Eksklusi :

1. Ibu melahirkan pada usia 7 bulan kehamilan (pre-mature);

Pemilihan sampel yang memenuhi kriteria inklusi dilakukan dengan

melihat data ibu hamil di puskesmas. Untuk kriteria inklusi usia

kehamilan (triwulan 2), diprioritaskan ibu hamil dengan usia

kehamilan lebih tua (masih pada triwulan 2) untuk menjadi sampel.

Apabila terdapat ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi melebihi

jumlah sasaran sampel, maka pemilihan sampel ditentukan

berdasarkan metode acak sederhana (simple random sampling).

3. Pendamping

Yang menjadi pendamping ibu hamil dan keluarga adalah

mahasiswa FKM Universitas Tadulako dengan ketentuan sebagai

berikut :

a. Mahasiswa semester 5 yang sudah menyelesaikan mata kuliah :

dasar-dasar komunikasi, ilmu gizi dasar, dan PBL 1

b. Sementara memprogramkan mata kuliah KIA dan KB

c. Bersedia menjadi pendamping ibu hamil dan keluarga

d. Sudah memperoleh pelatihan sebagai pendamping

Mahasiswa melakukan pendampingan selama 4 bulan. Frekwensi

kunjungan rumah sekurangnya 1x dalam sebulan. Tugas mahasiswa

adalah melakukan monitoring dan edukasi sesuai dengan buku

pegangan ibu hamil.

Page 99: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

77

Untuk penelitian kualitatif, dipilih 12 responden dari ibu hamil dan 7

orang informan kunci dari bidan kelurahan, bidan koordinator dan

kepala seksi KIA Dinas Kesehatan kota Palu, sebagai berikut :

Tabel 3.2. Responden Kualitatif

No Kriteria Jumlah

1 Ibu hamil daerah perlakuan 6

2 Ibu hamil daerah kontrol 6

3 Bidan kelurahan 4

4 Bidan koordinator 2

5 Kepala seksi Dinkes Palu 1

Pemilihan sample kualitatif didasarkan pada kriteria sebagai berikut :

1. Ibu hamil yang berasal dari daerah perlakuan (6 orang) dan

kontrol (6 orang) : usia termuda, usia tertua, pendidikan tertinggi,

pendidikan terendah, primigravida, dan multigravida;

2. Bidan kelurahan yang berasal dari daerah perlakuan (2 orang)

dan kontrol (2 orang) : kelurahan tertinggi kasus kematian ibu

dan kelurahan terendah kasus kematian ibu;

3. Bidan koordinator yang berasal dari daerah perlakuan (1 orang)

dan daerah kontrol (1 orang) : bidan yang bertugas di

Puskesmas ujung utara (perlakuan) dan ujung barat (kontrol);

Page 100: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

78

D. Kontrol Kualitas

Kontrol kualitas yang dilakukan dalam penelitian ini :

1. Uji Validitas

Untuk menguji bahwa kuesioner yang disusun benar-benar dapat

mengukur obyek dengan tepat (apa yang searusnya diukur), maka

dilakukan uji validitas. Kuesioner yang dilakukan uji validitas adalah

kuesioner tentang : pengetahuan, sikap, tindakan dan dukungan

keluarga. Sedangkan kuesioner untuk pelaksanaan standar ANC dan

deteksi dini risiko tinggi tidak dilakukan uji validitas karena sudah

merupakan standar prosedur dari Kementerian Kesehatan.

Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai R-Hitung (nilai

Pearson Correlation) dan R-Tabel pada tabel R Product Moment. Uji

validitas dilakukan terhadap 30 responden ibu hamil di kelurahan

Talise (n-2 = 28) dengan tingkat signifikansi 5% (0,05) untuk uji 2

arah didapatkan angka r tabel = 0,3610 . Bila dibandingkan dengan

hasil r hitung :

a. Uji Validitas untuk kuesioner pengetahuan

Tabel 3.3. Hasil uji validitas variabel pengetahuan

Pertanyaan r hitung Kesimpulan Pertanyaan r hitung Kesimpulan

P1 0,494 Valid P11 0,546 Valid

P2 0,458 Valid P12 0,578 Valid

P3 0,195 Valid P13 0,639 Valid P4 0,493 Valid P14 0,383 Valid

P5 0,229 Tidak Valid P15 0,281 Tidak Valid P6 0,714 Valid P16 0,584 Valid

P7 0,369 Valid P17 0,561 Valid

P8 0,530 Valid P18 0,548 Valid P9 0,569 Valid P19 0,383 Valid

P10 0,386 Valid P20 0,634 Valid

Page 101: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

79

b. Uji Validitas untuk kuesioner sikap

Tabel 3.4. Hasil uji validitas variabel sikap

Pertanyaan r hitung Kesimpulan Pertanyaan r hitung Kesimpulan

S1 0,367 Valid S9 0,467 Valid

S2 0,721 Valid S10 0,655 Valid

S3 0,459 Valid S11 0,560 Valid

S4 0,499 Valid S12 0,583 Valid

S5 0,523 Valid S13 0,589 Valid

S6 0,542 Valid S14 0,498 Valid

S7 0,632 Valid S15 0,519 Valid

S8 0,531 Valid

c. Uji Validitas untuk kuesioner tindakan/praktik

Tabel 3.5. Hasil uji validitas variabel tindakan

Pertanyaan r hitung Kesimpulan Pertanyaan r hitung Kesimpulan

Prac1 0,625 Valid Prac6 0,654 Valid

Prac2 0,743 Valid Prac7 0,778 Valid

Prac3 0,598 Valid Prac8 0,686 Valid

Prac4 0,600 Valid Prac9 0,746 Valid

Prac5 0,594 Valid Prac10 0,970 Valid

d. Uji Validitas untuk kuesioner dukungan keluarga

Tabel 3.6. Hasil uji validitas variabel dukungan keluarga

Pertanyaan r hitung Kesimpulan Pertanyaan r hitung Kesimpulan

DK1 0,671 Valid DK9 0,637 Valid

DK2 0,718 Valid DK10 0,262 Tidak Valid

DK3 0,153 Tidak Valid DK11 0,581 Valid

DK4 0,369 Valid DK12 0,441 Valid

DK5 0,485 Valid DK13 0,576 Valid

DK6 0,624 Valid DK14 0,738 Valid

DK7 0,766 Valid DK15 0,476 Valid

DK8 0,671 Valid

Page 102: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

80

Daftar pertanyaan yang digunakan dalam penelitian adalah yang

memenuhi standar validitas (r hitung > r tabel). Kuesioner yang tidak

memenuhi syarat (invalid) tidak dipergunakan dalam penelitian.

2. Uji Reliabilitas

Untuk mengetahui konsistensi sebuah alat ukur, maka dilakukan uji

reliabilitas dengan uji Alpha Cronbach. Kuesioner yang diuji

reliabilitasnya hanya kuesioner yang memenuhi syarat validitas.

Hasilnya sebagai berikut :

Tabel 3.7. Hasil uji Reliabilitas

Variabel Jumlah (item) Cronbach’s Alpha

Pengetahuan 18 0,799

Sikap 15 0,641

Tindakan 10 0,672

Dukungan Keluarga 13 0,745

Nilai cronbach alpha masing-masing instrumen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah > 0,6 artinya bahwa data dikumpulkan

dengan menggunakan instrumen tersebut adalah reliable.

3. Pelatihan Pendamping

Pelatihan bagi pendamping dilaksanakan selama 3 (tiga) hari mulai

tanggal 6 – 8 September 2017. Narasumber pada pelatihan tersebut

terdiri dari akademisi (FKIK Universitas Tadulako), praktisi (Dinas

Kesehatan kota Palu) serta organisasi (Wahana Visi Indonesia).

Page 103: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

81

Juga dihadirkan guru besar promosi kesehatan FKM Unhas,

Prof.DR.dr.H.Muh.Syafar,MS selaku narasumber.

4. Etik Clearance

Etik clearance dilakukan oleh Komisi Etik Penelitian Kesehatan

Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin untuk menguji

kelayakan keseluruhan usulan penelitian sehingga dinyatakan layak

untuk dilakukan penelitian dengan judul yang diusulkan,

sebagaimana rekomendasi persetujuan etik nomor : 1399

/H4.8.4.5.31/ PP36-KOMETIK/2016 tanggal 7 Nopember 2016.

E. Pengumpulan, Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengumpulan Data

Untuk penelitian experimen, pengumpulan data awal/pre-test

dilakukan sesaat sebelum pendampingan. Pengumpulan data

kuantitatif (pre-test) dilakukan selama 1 bulan (bulan agustus). Waktu

pengumpulan data pada setiap wilayah (intervensi dan kontrol) adalah

2 minggu. Kemudian dilakukan intervensi dalam bentuk pendampingan

ibu hamil dan keluarga selama 4 bulan (september – desember).

Pengumpulan data akhir (post-test) dilakukan setelah ibu melahirkan.

Pengumpulan data akhir (post-test) dilakukan selama 2 bulan (januari –

februari), mengingat waktu melahirkan pada ibu hamil tidak bersamaan.

Pengumpulan data awal dan akhir dilakukan baik pada kelompok

intervensi maupun kontrol.

Page 104: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

82

Sedangkan pada penelitian kualitatif, wawancara mendalam

dilaksanakan setelah pendampingan. Instrumen yang digunakan adalah

pedoman wawancara dan dibantu dengan alat perekam untuk merekam

jalannya diskusi serta untuk memastikan informasi dapat diperoleh

dengan lengkap.

2. Pengolahan Data

2.1. Data Kuantitatif

Pengolahan data menggunakan perangkat lunak statistik.

Tahap pengolahan data yang dilakukan yaitu :

a) Editing, untuk memastikan data terisi lengkat;

b) Coding, memberi kode pada data;

c) Entry, memasukkan data yang sudah lengkap dan diberi kode;

d) Cleaning, memeriksa kebenaran serta konsistensi data;

e) Scoring, memberi nilai pada data

2.2. Data Kualitatif

Hasil rekaman wawancara mendalam ditranskrip kemudian

dimasukkan kedalam matriks sesuai tema-tema yang telah

ditentukan sebelumnya dan disajikan dalam bentuk matrix kualitatif

untuk dilakukan analisa.

Page 105: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

83

3. Analisa Data

3.1. Analisa Univariat

Digunakan untuk melihat sebaran dari karakteristik ibu hamil

yang terdiri dari : umur, pekerjaan, dan pendidikan. Juga untuk

melihat faktor predisposisi ibu hamil yang meliputi : pengetahuan,

sikap, dan tindakan. Uji normalitas terhadap beberapa variabel

menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Hasilnya menunjukkan

bahwa data sebagian besar tidak terdistribusi normal, sehingga

untuk analisis bivariat digunakan uji non parametrik.

3.2. Analisa Bivariat

a) Kesetaraan variabel antar kelompok menggunakan uji :

i. Uji Mann Whitney untuk variabel pengetahuan, sikap,

umur, pekerjaan dan impian ;

ii. Uji Chi-square untuk variabel tingkat pendidikan dan

gravid;

b) Untuk menilai perbedaan skor rata-rata pelayanan antenatal

care terstandar, deteksi dini risiko tinggi, pengetahuan, sikap,

dan tindakan ibu hamil, serta dukungan keluarga sebelum

dan setelah intervensi pada masing-masing kelompok

digunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test.

c) Untuk menilai perbandingan selisih rata-rata skor pelayanan

ANC terstandar, deteksi dini risiko tinggi, pengetahuan,

sikap, dan tindakan, serta dukungan keluarga untuk ibu

Page 106: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

84

hamil antar kelompok (intervensi dan kontrol) digunakan uji

Mann Whitney.

3.3. Analisa Multivariat

Untuk melihat pengaruh pelaksanaan antenatal care terstandar,

deteksi dini risiko tinggi kehamilan, perilaku (pengetahuan, sikap

dan praktik ibu hamil), serta dukungan keluarga secara bersamaan

serta pengaruh intervensi terhadap pelaksanaan antenatal care

terstandar, deteksi dini risiko tinggi kehamilan secara mandiri,

perilaku (pengetahuan, sikap dan praktik ibu hamil), serta dukungan

keluarga setelah dikontrol oleh karakteristik ibu hamil (umur,

pekerjaan, pendidikan, gravid, umur ANC serta frekwensi ANC)

digunakan Uji Hotelling’s T2.

Berdasarkan konsep Dillon, W. R., & Goldstein, M. (1984)

menyatakan bahwa untuk melihat perbedaan antar dua kelompok

percobaan, yang masing-masing kelompok terdiri dari dua variate

atau lebih, dan akan dilakukan analisis statistik pada variate

tersebut secara serentak.

Uji ini dipilih karena memiliki keunggulan yaitu mampu

digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel independen

secara bersamaan terhadap variabel dependen.

Page 107: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

85

J. Alur Penelitian :

Pelatihan untuk Mahasiswa Pendamping

Pendampingan Ibu Hamil dan Keluarga o Melakukan edukasi kepada ibu hamil agar bisa melakukan pengisian

check list dan melakukan monitoring pelayanan ANC sesuai standar serta deteksi dini risiko tinggi kehamilan;

o Melakukan KIE dalam rangka perubahan perilaku ibu hamil

o Melakukan komunikasi dg keluarga utk mendapatkan dukungan keluarga

Penyusunan Modul

dan Pelatihan

IBU HAMIL

Kolaborasi Lintas Sektor Fase 1

Fase 2

PRE-TEST BUMIL & KELUARGA

Fase 3

Fase 4

KELUARGA

(Dukungan Keluraga)

POST TEST BUMIL & KELUARGA

Pelayanan ANC terstandar (10 T)

Deteksi dini Risiko tinggi

kehamilan secara mandiri

Perubahan Perilaku

(Pengetahuan, sikap &

Tindakan)

Dukungan keluarga

Page 108: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

86

1. Fase 1 (Persiapan, Advokasi dan Membangun Kesadaran) :

a. Melaksanakan pertemuan lintas sektor, dilaksanakan sebanyak

5 kali pertemuan bertempat di kantor wahana visi indonesia,

dinas kesehatan kota Palu serta di ruang program studi

kesehatan masyarakat Untad.

b. Membangun komitmen, dilaksanakan pada saat workshop

pendampingan mahasiswa yang pertama.

c. Pembentukan Komunitas Peduli Kesehatan Ibu, dilaksanakan

pada tanggal 20 Mei 2016.

d. Mempersiapkan modul pelatihan untuk mahasiswa (tersusun 2

buku pegangan, untuk mahasiswa dan ibu hamil)

2. Fase 2 (Penguatan Kapasitas) :

a. Melaksanakan pelatihan kepada mahasiswa pendamping

dengan modul yg disiapkan. Dilaksanakan pada bulan

September bertempat di gedung IT centre Universitas Tadulako.

b. Merencanakan pendampingan ibu hamil dan keluarga. Pada

saat pelatihan mahasiswa dilakukan pertemuan lintas sektor

untuk membahas tehnis pendampingan dan pembagian wilayah

untuk mahasiswa pendamping.

3. Fase 3 (Pendampingan Ibu hamil dan Keluarga) :

Mengedukasi dan mendampingi ibu hamil agar mampu secara

mandiri melakukan :

Page 109: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

87

i. Check list pelayanan antenatal care terstandar (10 T) pada

buku pegangan ibu, melakukan monitoring dan pengisian

tabel asupan tablet tambah darah, pemeriksaan

laboratorium, serta konseling;

ii. Check list dan pengisian skor pudji rohyati pada buku

pegangan ibu hamil dalam rangka deteksi dini risiko tinggi

kehamilan;

iii. Edukasi kepada ibu hamil dalam rangka perubahan perilaku

terhadap kehamilannya;

iv. Edukasi kepada keluarga untuk mendapatkan dukungan

keluarga.

4. Fase 4 (Evaluasi Output) :

Melakukan evaluasi terhadap hasil pendampingan pada :

a. Ibu hamil :

i. Pelayanan ANC (sesuai standar), monitoring terhadap

asupan tablet Fe, pemeriksaan Hemoglobin dan kegiatan

konseling yang diperoleh;

ii. Kemampuan ibu hamil melakukan deteksi dini risiko tinggi

kehamilan;

iii. Perubahan perilaku (pengetahuan, sikap dan tindakan)

iv. Pengisian buku pegangan ibu hamil.

b. Keluarga (suami atau keluarga lain dalam 1 rumah) :

i. Dukungan keluarga terhadap ibu hamil

Page 110: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

88

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

1. Keadaan Geografi dan Kependudukan

Kota Palu merupakan ibukota Provinsi Sulawesi Tengah

yang memiliki luas wilayah sekitar 395,06 km² dan secara

administratif pemerintahan terdiri atas 8 kecamatan, 46 kelurahan

serta 160.296 rumah tangga. Dari 46 kelurahan yang ada di Kota

Palu, seluruhnya telah berstatus definitif. Berdasarkan hasil sensus

penduduk Tahun 2000 menunjukkan bahwa pertumbuhan penduduk

dari Tahun 1990-2000 mencapai 3,15%, sedangkan pertumbuhan

penduduk dari Tahun 2000-2010 mencapai 3,35%. Dibanding

kabupaten lainnya yang ada di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah,

penduduk Kota Palu memiliki laju pertumbuhan tertinggi dengan luas

wilayah terkecil, oleh karena itu penduduk Kota Palu lebih padat

dibanding kabupaten lainnya. Jumlah penduduk kota Palu menurut

data dinas kependudukan dan catatan sipil tahun 2016 sebanyak

360.171 jiwa.

Distribusi penduduk Kota Palu menurut kecamatan dan

kelurahan pada Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Page 111: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

89

Tabel 4.1 Distribusi Penduduk di Kota Palu Menurut Jenis Kelamin Tahun 2016

NO. KECAMATAN L P L + P Rasio

1 Palu Barat

29.353

28.867

58.220

101,68

2 Palu Selatan

34.914

34.045

68.959

102,55

3 Palu Timur

27.041

27.149

54.190

99,60

4 Palu Utara

10.928

10.838

21.766

100,83

5 Ulujadi

14.504

13.977

28.481

103,77

6 Tatanga

22.906

22.519

45.425

101,72

7 mantikulore

31.649

30.851

62.500

102,59

8 Tawaeli

10.569

10.061

20.630

105,05

KOTA PALU

181.864

178.307

360.171

101,99

Sumber : Data profil dinas kesehatan kota palu

2. Situasi Derajat Kesehatan

Umur Harapan Hidup (UHH) merupakan indikator indeks

pembangunan manusia (IPM) yang sangat ditentukan oleh

peningkatan taraf hidup dan status kesehatan masyarakat. Umur

Harapan Hidup penduduk kota Palu pada Tahun 2015 adalah 70,26

tahun, meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya yang mencapai

angka 7,5 (2013) dan 69,5 (2014).

Angka kematian kasar di Kota Palu selama Tahun 2016

berdasarkan laporan Puskesmas sebanyak 928 orang atau sebesar

2,41 per 1.000 penduduk mengalami penurunan dibandingkan Tahun

Page 112: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

90

2015 (985 orang atau sebesar 2,71 per1.000 penduduk), Sedangkan

angka kematian kasar berdasarkan golongan umur sebagaimana

tabel dibawah ini :

Tabel 4.2 Angka Kematian Kasar Menurut Kelompok Umur

Kota Palu Tahun 2016

No Kelompok Umur Jumlah Kematian

Persentase Laki-laki Perempuan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

<1 tahun

1-4 tahun

5-24 tahun

25-44 tahun

45-64 tahun

>65 tahun

39

6

21

55

199

177

30

5

15

48

160

173

7,44

1,19

3,88

11,10

38,69

37,72

Total 497 431 100

Sumber : profil Dinas Kesehatan kota Palu

Cakupan ibu hamil yang pertama kali diperiksa kehamilannya

(K1) adalah 103,96% dari jumlah sasaran ibu hamil yang ada di Kota

Palu pada Tahun 2016 yaitu 7.935 ibu hamil. Jika dilihat dari

pencapaian Tahun 2015 sebesar 105,2% dengan sasaran 7.485 ibu

hamil terjadi penurunan sekitar 2% namun melebihi target nasional

K1 yaitu 100%, hal ini disebabkan karena adanya perpindahan

penduduk dari satu tempat ke tempat lain sehingga mempengaruhi

cakupan.

Angka kematian ibu yang selanjutnya disebut sebagai AKI

adalah indikator kesehatan yang menggambarkan risiko yang

dihadapi ibu-ibu selama kehamilan dan melahirkan. Ada 3 (tiga)

Page 113: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

91

golongan yang termasuk dalam kematian maternal yaitu kematian

ibu hamil, ibu bersalin, dan ibu nifas (menyusui).

Faktor-faktor yang mempengaruhi angka ini diantaranya

keadaan sosial ekonomi, status kesehatan ibu selama masa

kehamilan serta ketersediaan dan penggunaan fasilitas pelayanan

kesehatan termasuk pelayanan perinatal dan obstetrik.

AKI yaitu kematian ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu nifas di

Kota Palu berdasarkan laporan dari Puskesmas cenderung

berfluktuasi selama lima tahun terakhir, sebagaimana tabel dibawah

ini :

Tabel 4.3 Angka Kematian Ibu di Kota Palu

Tahun 2012 - 2016

Tahun Lahir Hidup Jmlh

Kematian Ibu

Angka Kematian

Ibu

2012 6.854 7 102/ 100.000 KH

2013 7.283 12 165/ 100.000 KH

2014 7.233 8 111/ 100.000 KH

2015 7.242 22 365/ 100.000 KH

2016 6.959 11 158/ 100.000 KH

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kota Palu

Adapun penyebab kematian ibu disebabkan akibat

perdarahan,eklampsia, dan penyebab lain. Penyebab kematian

terbesar pada ibu (maternal) dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Page 114: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

92

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kota Palu (2016)

Jika dilihat dari data yang ada, faktor penyebab langsung

kematian ibu masih didominasi oleh eklampsia dan penyebab lain-

lain. Sedangkan faktor tidak langsung penyebab kematian ibu karena

faktor 3 (tiga) terlambat yaitu terlambat dalam mencapai fasilitas

pelayanan, terlambat dalam mendapatkan pertolongan yang cepat

dan tepat di fasilitas pelayanan dan terlambat dalam mengenali

tanda bahaya kehamilan dan persalinan, dan 4 (empat) terlalu yaitu

terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering dan terlalu banyak. Ini semua

terkait dengan faktor akses, sosial budaya, pendidikan dan ekonomi.

Eklampsia 42,86%

Penyebab lain-lain 57,14%

Perdarahan 36,36%

Gb.III.5. Penyebab Kematian Terbesar pada Ibu di Kota Palu Tahun 2013

Penyebab kematian terbesar pada ibu di kota palu tahun 2016

Page 115: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

93

B. HASIL PENELITIAN

Penelitian ini telah dilaksanakan di 12 kelurahan yang terletak di

wilayah pesisir kota Palu, meliputi : kelurahan tipo, buluri, ujuna, lere,

baiya dan pantoloan (intervensi), kelurahan watusampu, barru, taipa,

mamboro, kayumalue pajeko, dan panau (kontrol). Jumlah sampel

terdiri dari 43 orang ibu hamil di wilayah kontrol dan 43 orang ibu hamil

di wilayah intervensi.

Untuk menjawab tujuan dari penelitian ini maka dilakukan

pengolahan dan analisis data. Berdasarkan hal tersebut diperoleh hasil

penelitian sebagai berikut :

i. Analisis Univariat

Analisis univariat yang dilakukan untuk mendapatkan

gambaran secara deskriptif dari tiap-tiap variabel peneltian.

Karakteristik responden

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh distribusi

karakteristik responden antara lain: umur, pendidikan, pekerjaan,

kehamilan (gravid), serta umur ANC pertama. Terkait hal tersebut

dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 116: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

94

Tabel 4.4 Distribusi responden berdasarkan karakteristik pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol di Kota Palu

Tahun 2017

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa distribusi responden

berdasarkan kelompok umur baik pada kelompok perlakuan dan

kelompok kontrol lebih banyak pada kelompok umur 20-35 tahun

atau kelompok risiko rendah. Demikian halnya dengan pendidikan

responden, baik pada kelompok perlakuan maupun kelompok

kontrol lebih banyak tingkat pendidikan SMA, namun proporsinya

lebih banyak pada kelompok kontrol (49,0 %) dibandingkan

kelompok perlakuan (37,0 %). Sedangkan untuk pekerjaan

Karakteristik

Kelompok Jumlah

Perlakuan Kontrol

N % N % n %

Umur

< 20 tahun 7 16,3 5 11,6 12 14,0

20 – 35 tahun 33 76,7 34 79,1 67 78,0

> 35 tahun 3 7,0 4 9,0 7 8,0

Pendidikan

SDN 10 23,0 6 14,0 16 19,0

SMP 14 33,0 11 25,0 25 29,0

SMA / SMK 16 37,0 21 49,0 37 43,0

D3 (Diploma) 1 2,0 3 7,0 4 4,5

S1 (Sarjana) 2 5,0 2 5,0 4 4,5

Pekerjaan

IRT 35 81,0 33 77,0 68 79,0

Swasta 6 14,0 7 16,0 13 15,0

PNS 2 5,0 3 7,0 5 6,0

Gravid (Kehamilan)

Kehamilan ke-1 13 30,0 16 37,0 29 34,0

Kehamilan ke-2 13 30,0 10 24,0 23 27,0

Kehamilan ke-3 7 17,0 9 21,0 16 19,0

Kehamilan ke-4 9 21,0 4 9,0 13 15,0

Kehamilan ke-5 0 0,0 3 7,0 3 3,0

Kehamilan ke-6 1 2,0 0 0 1 1,0

Kehamilan ke-7 0 0,0 1 2,0 1 1,0

Umur ANC pertama

0–12 minggu (TW 1) 30 70,0 28 65,0 58 67,0

13-24 minggu (TW 2) 13 30,0 15 35,0 28 33,0

Jumlah 43 43 86

Page 117: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

95

responden, sebagian besar adalah ibu rumah tangga (81,0% pada

kelompok perlakuan dan 77,0% pada kelompok kontrol).

Untuk kehamilan (gravid), sebagian besar responden pada

kelompok kontrol merupakan ibu yang baru hamil pertama kali (G I

= 37,0%) dan kehamilan yang kedua (G II = 24,0%). Pada

kelompok perlakuan, responden yang baru pertama kali hamil (G I)

dan kehamilan yang kedua (G II) jumlahnya sama yakni 30,0%.

Sebagian besar responden pada kelompok perlakuan dan

kelompok kontrol telah melakukan pemeriksaan kehamilan

(antenatal care) pada usia kehamilan 0 – 12 minggu (triwulan 1).

ii. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran

perbedaan tiap-tiap variabel penelitian pada kedua kelompok

sebelum dan setelah intervensi pada kelompok perlakuan.

1) Pengaruh pendampingan mahasiswa terhadap pelaksanaan standar ANC ibu hamil

Untuk menilai pengaruh pendampingan mahasiswa terhadap

pelaksanaan standar ANC pada ibu hamil, maka ada beberapa

kondisi yang diukur, yakni : a) Perbedaan pelaksanaan standar

ANC sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok perlakuan

dan kontrol; b) Perbedaan pelaksanaan standar ANC antara

kelompok perlakuan dan kontrol, sebelum dan sesudah

intervensi pada kelompok perlakuan.

Page 118: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

96

Hasilnya bisa dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.6 Pengaruh pendampingan mahasiswa terhadap pelaksanaan standar ANC di kota Palu tahun 2017

Kelompok

Sebelum

(Mean±SD)

Sesudah

(Mean±SD)

Nilai

Perlakuan (n=43) 7,7±1,9 9,8±0,3 p*= 0,000

Kontrol (n=43) 7.9±1,6 9.0±1,0 p* =0,000

Nilai p** = 0,584 p** = 0,000

*uji wilcoxon, **uji mann whitney

Tabel 4.6 memperlihatkan bahwa terdapat perbedaan pelaksanaan

standar ANC pada kelompok perlakuan, bila dibandingkan antara

kondisi sebelum pendampingan mahasiswa dengan sesudah

pendampingan mahasiswa (p< 0,05). Peningkatan juga terjadi pada

kelompok kontrol (p< 0,05), namun peningkatan standar ANC pada

kelompok perlakuan (beda mean = 2.1) lebih tinggi dibandingkan pada

kelompok kontrol (beda mean = 1.1).

Tabel 4.6 juga menunjukkan bahwa kondisi awal responden (ibu

hamil) pada kelompok perlakuan dan pada kelompok kontrol tidak ada

perbedaan (p=0,584). Namun setelah diberikan perlakuan berupa

pendampingan mahasiswa pada kelompok intervensi, terlihat ada

perbedaan yang signifikan dalam pelaksanaan standar ANC antara

kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (p < 0,05).

Hasil penelitian juga menunjukkan pada saat sebelum dilakukan

pendampingan oleh mahasiswa, dari 10 (sepuluh) standar antenatal

care yang harus diterima ibu hamil setiap kali kontrol ke pelayanan

Page 119: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

97

kesehatan, terdapat 4 (empat) standar antenatal care yang belum

secara konsisten dilaksanakan sebagaimana tabel dibawah ini :

Tabel 4.7 Rata-rata (mean) nilai pelaksanaan standar antenatal care (ANC) pada responden

di Kota Palu Tahun 2017

Perlakuan Kontrol

Standar ANC

(skor 0-1)

Pre-test Post-test Pre-test Post-test

Mean± Mean± Mean± Mean± Standar 1 0,98 1,00 1,00 1,00

Standar 2 0,98 1,00 1,00 1,00

Standar 3 0,98 1,00 1,00 1,00

Standar 4 0,90 1,00 0,98 1,00

Standar 5 0,86 1,00 0,81 1,00

Standar 6 0,67 1,00 0,74 0,91

Standar 7 0,90 1,00 0,91 0,98

Standar 8 0,42 1,00 0,56 0,74

Standar 9 0,58 0,95 0,49 0,77

Standar 10 0,42 0,93 0,44 0,67

Sumber : data primer

Dari tabel 4.7 terlihat bahwa sebelum intervensi, baik pada

kelompok perlakuan dan kontrol pelaksanaan standar ANC yang

belum berjalan dengan baik (dibawah 80%) adalah standar 6

(pemberian tablet tambah darah), standar 8 (pemeriksaan

laboratorium), standar 9 (konseling), dan standar 10 (tata laksana

kasus). Untuk pemberian tablet tambah darah (TTD) setelah

intervensi, baik pada kelompok perlakuan dan kontrol mengalami

peningkatan. Namun mean tingkat keteraturan responden minum

tablet tambah darah (TTD) hanya mencapai angka 0,58 pada

kelompok kontrol dan 0,97 pada kelompok intervensi.

Page 120: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

98

Hal tersebut diperkuat oleh hasil wawancara dengan

responden pada di daerah kontrol :

“iya, dikasi tablet tambah darah oleh bu bidan. Tapi tidak rutin saya minum.....biasanya lupa...” (R1)

“tiap datang kontrol pasti dikasi tablet tambah darah. Biasa dikasi 1 papan....kadang 2 papan. Kuminum juga, tapi tidak tiap hari.....lupa....” (R4)

Beberapa ibu hamil yang minum tablet tambah darah (TTD)

terkendala karena jumlah TTD yang diberikan oleh ibu hamil

terbatas :

“Dikasi bu bidan pada saat periksa hamil. Saya minum terus, tapi karena dikasi hanya 1 papan, jadi cepat habis...” (R9) Meskipun ada beberapa ibu hamil yang mencari solusi sendiri

dengan membeli TTD merk lainnya di toko obat :

“Pada saat kontrol dikasi. Minum terus tiap hari. Kalau habis, biasa beli di toko obat...” (R8) Beberapa responden yang rutin minum TTD tiap hari karena

diingatkan oleh suami :

“Iya...dikasi pada saat kontrol. Minum teratur, setiap hari. Suami kadang ingatkan..” (R7)

Sedangkan responden pada daerah intervensi merasa

berterima kasih kepada mahasiswa karena telah mengingatkan

mereka minum tablet tambah darahnya :

“...rajin diingatkan sama rika (nama mahasiswa). Biasa dia sms...” (R2)

“dulu sering lupa...tapi sejak ada mahasiswa itu jadi lebih

teratur minumnya. Malu juga.....(sambil tertawa)‖ (R3).

Page 121: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

99

Beberapa responden mengatakan bahwa minum TTD teratur

karena merasa bertanggungjawab terhadap diri sendiri :

“Masih minum dong. Malu sama mahasiswanya, hehehe. Ndak...ndak... hanya lebih bertanggungjawab saja. Kan ini untuk saya juga...” (R6)

Untuk pemeriksaan laboratorium (khususnya hemoglobin),

rendahnya angka pemeriksaan hemoglobin disebabkan karena ibu

hamil yang diperiksa di posyandu atau polindes enggan datang

memeriksakan darahnya ke puskesmas ataupun karena tidak

mengerti manfaat pengambilan darah (Hb) tersebut, sebagaimana

dikatakan oleh responden :

“sudah dikasi tau sama ibu bidan, tapi belum ada waktuku ke puskesmas. Bapaknya belum ada waktu antar...” (R3) “tensiku bagus....ini ada catatannya (sambil menunjukkan buku KIA). Ibu bidan juga sudah kasi obat penambah darah. Jadi kurasa sehat sudah. Suamiku bilang...ndak usah ke puskesmas untuk ambil darahnya...” (R11) Hal ini dibenarkan oleh informan kunci (koordinator bidan), sebagai

berikut :

“memang untuk cakupan pemeriksaan hemoglobin masih rendah. Terutama ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilannya di polindes, poskesdes, posyandu atau pustu. Disana kan tidak ada alat pemeriksaan darah. Jadi kami arahkan ke puskesmas. Nah, mereka seringkali tidak datang ke puskesmas. Tapi biasanya pada triwulan ketiga, pada saat mereka datang ke puskesmas, langsung kami periksa Hb nya...” (I 5) “kalau ibu hamil yang datang ke puskesmas, pasti kami langsung ambil darahnya. Malah sekarang bukan hanya periksa hemoglobin saja. Sekarang sudah harus diperiksa darah untuk HIV/AIDS, danlain-lain. Hanya saja untuk ibu hamil yang periksa di posyandu, poskesdes, maupun polindes, agak sulit kita paksa” (I 6)

Page 122: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

100

Untuk standar 9 (konseling), hampir semua bidan mengakui bahwa

hal tersebut sulit mereka lakukan karena keterbatasan waktu :

“kalau di posyandu agak sulit kami lakukan konseling. Belum layani anak-anak, belum atur kader, belum anak-anak yang menangis. Waktunya juga sempit. Jadi agak sulit....” (I 1) “untuk pemberian edukasi biasanya kami lakukan di kelas ibu hamil. Kalau di tempat pemeriksaan seperti posyandu ataupun poskesdes agak sulit. Waktunya terbatas...” (I 3) Namun menurut informas kunci dari puskesmas dan dinas

kesehatan, hal tersebut sebetulnya bukan menjadi alasan. Kendala

paling utama (disamping waktu yang sempit dan suasana yang

tidak kondusiv) adalah masalah ketaatan pada standar pelayanan

antenatal care. Sebagian besar bidan belum terbiasa memberikan

konseling (masalah komunikasi) kepada ibu hamil setiap kali habis

memeriksa. Padahal itu merupakan bagian dari tupoksi bidan,

dimanapun mereka melakukan pemeriksaan kehamilan.

“....hanya belum terbiasa saja. Tidak semua bidan mampu melakukan komunikasi dengan baik kepada pasien. Itu harus kami akui...” (I 5) “menurut saya, ini hanya masalah ketaatan bidan terhadap standar pelayanan antenatal. Harusnya mereka melakukan konseling secara konsisten...karena itu bagian terpenting dari pemeriksaan ANC. Saya melihat....tidak semua bidan ya....mereka pikir dengan memeriksa kehamilan tugas mereka sudah selesai. Mungkin menjadi tanggungjawab kami nanti untuk mengingatkan kembali ke bidan-bidan...” (I K)

Sedangkan untuk standar 10 (tata laksana kasus), sebagian besar

informas mengatakan bahwa hal tersebut tidak rutin dilakukan

karena tergantung kasus dan kondisi ibu hamil.

Page 123: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

101

2) Pengaruh pendampingan mahasiswa terhadap pelaksanaan Deteksi dini risiko tinggi kehamilan secara mandiri oleh ibu hamil

Untuk mengetahui pengaruh pendampingan mahasiswa

terhadap kemampuan deteksi dini risiko tinggi kehamilan secara

mandiri oleh ibu hamil, maka ada beberapa kondisi yang diukur,

yakni : a) Perbedaan pelaksanaan deteksi dini risiko tinggi

kehamilan secara mandiri oleh ibu hamil sebelum dan sesudah

intervensi pada kelompok perlakuan dan kontrol; b) Perbedaan

pelaksanaan deteksi dini risiko tinggi kehamilan secara mandiri oleh

ibu hamil antara kelompok perlakuan dan kontrol, sebelum dan

sesudah intervensi pada kelompok perlakuan.

Hasilnya adalah sebagai berikut :

Tabel 4.8 Pengaruh pendampingan mahasiswa terhadap pelaksanaan deteksi dini risiko tinggi kehamilan secara

mandiri di kota Palu tahun 2017

Kelompok

Sebelum

(Mean±SD)

Sesudah

(Mean±SD)

Nilai

Perlakuan (n=43) 0.5 ±0,5 0.9 ±0,2 p*= 0,000

Kontrol (n=43) 0.3 ±0,5 0.4 ±0,5 p* =0,044

Nilai p** = 0,079 p** = 0,000

*uji wilcoxon, **uji mann whitney

Tabel 4.8 memperlihatkan bahwa terdapat peningkatan

kemampuan yang signifikan dalam deteksi dini risiko tinggi

kehamilan secara mandiri pada kelompok perlakuan (p < 0,05),

sebelum dan setelah pemberian intervensi. Sedangkan pada

kelompok kontrol tidak terdapat peningkatan kemampuan deteksi

Page 124: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

102

dini secara mandiri (p > 0,05) sebelum dan setelah pemberian

intervensi.

Tabel 4.8 juga menunjukkan bahwa kondisi awal responden

(ibu hamil) pada kelompok perlakuan dan pada kelompok kontrol

tidak ada perbedaan (p> 0,05). Setelah intervensi, terlihat ada

perbedaan yang signifikan dalam kemampuan deteksi dini risiko

tinggi kehamilan secara mandiri antara kelompok perlakuan dan

kelompok kontrol (p < 0,05).

Kemampuan ibu hamil untuk melakukan deteksi dini risiko

tinggi kehamilan secara mandiri disampaikan oleh responden

sebagai berikut :

“.....senang bisa melakukan check list sendiri faktor risiko yang ada pada kita. Seperti saya.....rupanya menikah pada usia muda juga faktor risiko ya... (sambil tertawa). Saya bisa nasihati teman-teman jangan kawin muda seperti saya...(ketawa lagi)... (R 1)

“merasa lebih bertanggungjawab saja....karena mengetahui faktor risiko kita...” (R 2)

Sebetulnya puskesmas telah melakukan deteksi dini risiko

tinggi dengan menggunakan kartu skor pudji rochyati. Kartu hasil

check list tersebut disimpan di puskesmas atau poskesdes.

Hasilnya apakah ibu hamil tersebut berisiko atau tidak, dibuatkan

stiker P4K yang ditempel disetiap rumah. Ada perbedaan

tanggungjawab apabila bidan yang mengisi kartu tersebut

dibanding ibu hamil sendiri yang mengisinya :

“kita juga punya stiker P4K yang ditempel di setiap rumah. Memang ada perbedaan tanggungjawab yang saya rasakan. Apa yang selama ini kami lakukan seolah-olah bukan untuk mereka (ibu hamil). Kalau sekarang mereka yang mengisinya, mereka jadi mengetahui faktor risikonya. Mereka sudah mulai bertanya-tanya....kalau saya risiko begini bagaimana selanjutnya...” (I 6)

Page 125: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

103

3) Pengaruh pendampingan mahasiswa terhadap perubahan perilaku ibu hamil

Untuk mengetahui pengaruh pendampingan oleh mahasiswa

terhadap perubahan perilaku (pengetahuan, sikap, dan tindakan)

ibu hamil, maka ada beberapa kondisi yang diukur, yakni : a)

Perbedaan perilaku (pengetahuan, sikap dan tindakan) ibu hamil

sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok perlakuan dan

kontrol; b) Perbedaan perilaku (pengetahuan, sikap dan tindakan)

ibu hamil antara kelompok perlakuan dan kontrol, sebelum dan

sesudah intervensi pada kelompok perlakuan;

Hasilnya adalah sebagai berikut :

Tabel 4.9 Pengaruh pendampingan mahasiswa terhadap perubahan perilaku ibu hamil di kota Palu tahun 2017

Variabel Kelompok

Sebelum

(Mean±SD)

Sesudah

(Mean±SD)

Nilai

Pengetahuan Perlakuan (n=43) 25.3±7,6 35.5±3,0 p*= 0,000

Kontrol (n=43) 24,3±7,0 28.8±4,3 p* =0,000

Nilai p** = 0,528 p** = 0,000

Sikap Perlakuan (n=43) 48.4±4,5 49.9±3,9 p*= 0,000

Kontrol (n=43) 48.7±4,9 50.6±4,8 p* =0,000

Nilai p** = 0,751 p** = 0,490

Tindakan Perlakuan (n=43) 13.7±3,1 17.2±1,1 p*= 0,000

Kontrol (n=43) 12.0±4,6 14.4±2,3 p* =0,000

Nilai p** = 0,059 p** = 0,490

*uji wilcoxon, **uji mann whitney

Tabel 4.9 memperlihatkan bahwa perubahan perilaku ibu hamil

yang meliputi pengetahuan, sikap dan tindakan terjadi baik pada

kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol. Tabel 4.9 juga

Page 126: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

104

menunjukkan bahwa kondisi awal responden (ibu hamil), baik pada

variabel pengetahuan, sikap dan tindakan pada kelompok

perlakuan dan pada kelompok kontrol tidak ada perbedaan (p>

0,05). Setelah intervensi, terlihat ada perbedaan yang signifikan

pada variabel pengetahuan dan tindakan antara kelompok

perlakuan dan kelompok kontrol (p < 0,05). Sedangkan pada

variabel sikap, tidak ada perbedaan antara kelompok perlakuan dan

kelompok kontrol sesudah diberikan intervensi (p>0,05).

Menurut bidan yang melakukan pemeriksaan antenatal care,

perubahan perilaku ibu hamil terlihat pada saat mereka melakukan

kunjungan ke puskesmas. Mereka jadi lebih aktiv bertanya. Seperti

mempertanyakan hal-hal yang harus dperiksa (sesuai buku KIA),

meminta agar diperiksa darah, menanyakan tablet tambah

darahnya, faktor risiko yang ada pada mereka, dan lain-lain.

“mereka jadi lebih aktiv bertanya pada saat kunjungan atau pada saat ketemu dengan kami di posyandu. Mungkin mereka merasa ndak enak juga kalau ketemu dengan mahasiswa baru tidak tahu harus jawab apa....(I 3.) “mereka jadi lebih rajin kontrol.....mungkin itu yang berubah ya..?.” (I 4.)

4) Pengaruh pendampingan mahasiswa terhadap dukungan keluarga ibu hamil

Untuk mengetahui pengaruh pendampingan oleh mahasiswa

terhadap dukungan keluarga ibu hamil, maka ada beberapa kondisi

yang diukur, yakni : a) Perbedaan dukungan keluarga ibu hamil

sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok perlakuan dan

Page 127: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

105

kontrol; b) Perbedaan dukungan keluarga ibu hamil antara

kelompok perlakuan dan kontrol, sebelum dan sesudah intervensi

pada kelompok perlakuan.

Hasilnya adalah sebagai berikut :

Tabel 4.10 Pengaruh pendampingan mahasiswa terhadap dukungan keluarga ibu hamil di kota Palu tahun 2017

Kelompok

Sebelum

(Mean±SD)

Sesudah

(Mean±SD)

Nilai

Perlakuan (n=43) 10.8±2,8 11.8±1,4 p*= 0,000

Kontrol (n=43) 9.9±3,8 10.6±2,3 p* =0,003

Nilai p** = 0,186 p** = 0,004

Tabel 4.10 memperlihatkan bahwa peningkatan dukungan

keluarga terhadap ibu hamil terjadi baik pada kelompok perlakuan

maupun kelompok kontrol (p<0,05). Tabel 4.10 juga menunjukkan

bahwa kondisi awal dukungan keluarga terhadap responden (ibu

hamil) pada kelompok perlakuan dan pada kelompok kontrol tidak

ada perbedaan (p>0,05). Setelah intervensi, terlihat ada perbedaan

dukungan keluarga terhadap ibu hamil antara kelompok perlakuan

dan kelompok kontrol (p < 0,05).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua responden (100%),

baik pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol menjawab

bahwa mereka membutuhkan dukungan keluarga. Sebagian besar

responden (ibu hamil), baik pada kelompok perlakuan maupun

kelompok kontrol menjawab bahwa dukungan keluarga yang paling

Page 128: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

106

mereka harapkan adalah suami (76 % pada kelompok perlakuan

dan 69% pada kelompok kontrol), disusul dengan dukungan orang

tua (18 % pada kelompok perlakuan dan 27 % pada kelompok

kontrol), dan dukungan saudara (2 % pada kelompok perlakuan

dan kontrol). Dukungan lainnya yang diharapkan oleh ibu hamil

berasal dari tetangga dan petugas kesehatan (bidan), seperti

diagram dibawah ini :

Yang menarik, ada responden (ibu hamil) yang ditanya pada saat

sebelum pendampingan mahasiswa mengatakan bahwa dukungan

suaminya tidak ada. Bahkan suaminya lebih peduli untuk membeli

rokok daripada membeli perlengkapan bayi :

“mana bapaknya peduli....lebih baik dia belikan rokok uangnya daripada belikan perlengkapannya ini nanti...” (R 4) Wawancara serupa kami lakukan kembali setelah pendampingan

mahasiswa. Hasilnya cukup menggembirakan :

0

5

10

15

20

25

30

35

Suami Ortu Saudara Lain2

Perlakuan

Kontrol

Page 129: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

107

“Alhamdullilah...bapaknya sudah lebih perhatian (sambil tersenyum). Dia sudah mulai membelikan perlengkapan bayi.....” (R 5)

Beberapa suami responden yang kami wawancarai menyatakan

sebagai berikut :

“saya ndak tau harus siapkan apa.....ada ibu mertua saya yang lebih tahu.....” (S 1) “bentuk dukungannya seperti mengantar dia kalau ke puskesmas... kalau beli perlengkapan bayi saya ndak tau. Dia ndak pernah bilang...” (S 2)

3.Analisis Multivariat

Analisis multivariat digunakan untuk menilai pelaksanaan

standar ANC, deteksi dini risiko tinggi, pengetahuan, sikap,

tindakan dan dukungan keluarga secara bersamaan pada kedua

kelompok sebelum dan setelah pemberian intervensi pada

kelompok perlakuan. Selain itu untuk menilai pengaruh intervensi

yang dilakukan terhadap pelaksanaan standar ANC, deteksi dini

risiko tinggi, pengetahuan, sikap, tindakan dan dukungan keluarga

setelah dikontrol oleh karakteristik ibu yakni: umur, pendidikan,

pekerjaan, paritas, umur ANC, dan frekwensi ANC.

1). Hasil Multivariat perbedaan pelaksanaan standar ANC, deteksi dini risiko tinggi, pengetahuan, sikap, tindakan dan dukungan keluarga secara bersamaan pada kedua kelompok sebelum intervensi dan sesudah intervensi

Uraian perbedaan pelaksanaan standar ANC, deteksi dini

risiko tinggi, pengetahuan, sikap, tindakan dan dukungan

Page 130: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

108

keluarga pada kedua kelompok secara bersamaan sebelum

dan sesudah intervensi pada kelompok perlakuan dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 4.11 Hasil multivariat perbedaan variabel penelitian secara bersamaan pada kedua kelompok sebelum dan sesudah

intervensi di Kota Palu Tahun 2017

Sebelum Intervensi

Variabel Mean

p* p***

Pelaksanaan standar ANC 0,942

0,584

Kelompok Deteksi Risti 0,744

0,079

(Perlakuan Pengetahuan 21,50 0,528 0,068 dan Kontrol) Sikap 2,279 0,751

Tindakan 61,965 0,059

Dukungan keluarga 19,547 0,186

Sesudah Intervensi

Variabel Mean

p** p***

Pelaksanaan standar ANC 14,244

0,000

Kelompok Deteksi Risti 6,698 0,000

(Perlakuan Pengetahuan 951,116 0,000 0,000 dan Kontrol) Sikap 9,116 0,490

Tindakan 164,663 0,000

Dukungan keluarga 30,244 0,004

*uji wilcoxon, **uji mann whitney, **uji Hotelling

Berdasarkan tabel 4.11 memperlihatkan tidak terdapat

perbedaan pelaksanaan standar ANC, deteksi dini risiko tinggi,

pengetahuan, sikap, tindakan dan dukungan keluarga secara

bersamaan pada kedua kelompok sebelum intervensi pada

kelompok perlakuan dengan nilai p>0,05.

Sesudah diberikan intervensi terlihat adanya perbedaan secara

bermakna pelaksanaan standar ANC, deteksi dini risiko tinggi,

pengetahuan, tindakan dan dukungan keluarga secara bersamaan

Page 131: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

109

pada kedua kelompok (p<0,05), kecuali pada variabel sikap

menunjukkan tidak terdapat perbedaan setelah mendapatkan

intervensi pada kelompok perlakuan dengan nilai p>0,05.

2) Pengaruh intervensi pendampingan mahasiswa terhadap pelaksanaan standar ANC, deteksi dini risiko tinggi, pengetahuan, sikap, tindakan dan dukungan keluarga setelah dikontrol oleh karakteristik ibu (umur, pendidikan, pekerjaan, gravid, umur ANC dan frekwensi ANC)

Untuk menentukan pelaksanaan antenatal care yang

berkualitas, yang dinilai adalah : pelaksanaan standar antenatal care

dan deteksi dini risiko tinggi kehamilan. Setelah dikontrol dengan

karakteristik ibu hamil, maka yang berpengaruh adalah sebagai

berikut :

Tabel 4.12 Pengaruh intervensi pendampingan mahasiswa terhadap semua variabel penelitian setelah dikontrol oleh

karakteristik ibu di Kota Palu Tahun 2017

Variabel Mean F p*

Umur Ibu Standar ANC 0.996 1.047 0.001

Deteksi Risti 0.007 0.144 0.866

Pekerjaan Standar ANC 0.021 0.194 0.825

Deteksi Risti 0.051 1.133 0.332

Pendidikan Standar ANC 0.780 0.720 0.005

Deteksi Risti 0.010 0.208 0.932

Gravid Standar ANC 0.075 0.689 0.604

Deteksi Risti 0.015 0.013 0.000

Umur ANC I Standar ANC 0.252 2.479 0.123

Deteksi Risti 0.040 0.885 0.352

Frek. ANC Standar ANC 0.352 1.478 0.003

Deteksi Risti 0.040 0.085 0.052

*uji Hotelling

Page 132: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

110

Pada tabel 4.12 menunjukkan bahwa intervensi pada

kelompok perlakuan berupa pendampingan mahasiswa terhadap

ibu hamil dan keluarga, pada pelaksanaan standar antenatal care

dipengaruhi oleh umur, pendidikan dan frekwensi antenatal care

(p< 0,05). Deteksi dini risiko tinggi kehamilan secara mandiri oleh

ibu hamil dipengaruhi gravid/kehamilan (p< 0,05).

Disamping karakteristik ibu hamil, salah satu faktor yang

memegang peranan penting dalam keberhasilan pendampingan

adalah Impian ibu hamil. Pada halaman depan dari buku

pegangan ibu hamil, setiap ibu hamil diajak untuk menulis

impian/harapan untuk : kehamilannya, anak yang dikandungnya,

orang-orang terdekat (suami dan keluarga), persalinan, serta

masa depan setelah melahirkan (rencana kontrasepsi, dan lain-

lain). Menurut Rooselevet, masa depan dimiliki oleh mereka yang

percaya akan keindahan impian/harapan.

Penelitian menunjukkan, dari 43 ibu hamil yang didampingi,

terdapat 9 orang ibu hamil (21%) yang menulis impian/harapan

nya dengan lengkap, 15 orang ibu hamil (35%) menulis impian/

harapannya tidak lengkap, dan 19 orang ibu hamil (44%) yang

sama sekali tidak menulis impian/harapannya di buku pegangan.

Impian/harapan yang ditulis ibu hamil sebagian besar besar

bersifat normatif, seperti : ingin kehamilannya lancar, ingin

anaknya lahir sehat, ingin suami memperhatikan, dan lain-lain.

Page 133: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

111

Menurut mahasiswa pendamping, ibu hamil yang menulis

impian/ harapannya dengan lengkap ternyata memiliki antusiasme

yang lebih tinggi untuk belajar serta dapat menerima kehadiran

mahasiswa pendamping dengan baik.

PEMBAHASAN

1) Pengaruh pendampingan mahasiswa terhadap pelaksanaan

standar ANC ibu hamil

Antenatal Care (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang

diberikan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama kehamilannya dan

dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan yang ditetapkan

dalam Standar Pelayanan Kebidanan/SPK. Tenaga kesehatan yang

dimaksud di atas adalah dokter spesialis kebidanan dan kandungan,

dokter umum, bidan dan perawat terlatih.

Dalam melakukan pemeriksaan antenatal, tenaga kesehatan

harus memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai standar terdiri

dari : 1) Pengukuran tinggi badan dan penimbangan berat badan, 2)

Pengukuran Tekanan darah, 3) Pengukuran lingkar lengan atas

/LiLA, 4) Pengukuran Tinggi Fundus Uteri (TFU), 5) Penentuan letak

janin (presentasi janin) dan penghitungan denyut jantung janin (DJJ),

6) Penentuan status imunisasi Tetanus Toksoid (TT), 7) Pemberian

tablet penambah darah (TTD), 8) Pemeriksaan laboratorium, dan

10) Tatalaksana/ penanganan Kasus.

Page 134: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

112

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan

pelaksanaan standar ANC dari mean 7,7 menjadi mean 9,8.

Sebelum dilaksanakan pendampingan mahasiswa, hanya 7 sampai 8

standar antenatal care yang bisa dilaksanakan bidan dengan baik.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat 4 (empat) standar

antenatal care yang belum bisa dilaksanakan secara konsisten oleh

bidan yakni : standar 6 (pemberian tablet tambah darah), standar 8

(pemeriksaan laboratorium), standar 9 (konseling) dan standar 10

(tata laksana kasus). Namun setelah pendampingan, ke-10 standar

antenatal care dapat terlaksana dengan baik.

a) Pemberian tablet tambah darah (TTD)

Tablet besi atau tablet Tambah Darah (TTD) diberikan pada ibu

hamil sebanyak satu tablet setiap hari berturut-turut selama 90 hari

selama masa kehamilan. TTD mengandung 200 mg ferro sulfat

setara dengan 60 miligram besi elemental dan 0,25 mg asam folat.

Cakupan pemberian tablet tambah darah (TTD) di kota Palu (tahun

2015) cukup tinggi (Fe 1 = 100,8 % dan Fe = 94,3%). Namun selama

ini dinas kesehatan belum pernah melakukan evaluasi tentang

tingkat kepatuhan konsumsi tablet tambah darah (TTD) pada ibu

hamil.

Penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan ibu hamil

dalam mengkonsumsi tablet tambah darah (TTD) masih rendah pada

kelompok kontrol (mean=0,58) dibandingkan dengan kelompok

Page 135: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

113

perlakuan (mean=0,97). Artinya, masih terdapat sekitar 42% ibu

hamil pada kelompok kontrol serta 3% ibu hamil pada kelompok

perlakuan yang tidak mengkonsumsi tablet tambah darahnya (TTD)

secara teratur.

Sejumlah literatur dari berbagai negara menyatakan bahwa

ketidakpatuhan ibu hamil merupakan faktor yang signifikan dari

kegagalan program suplementasi tablet tambah darah (TTD).

Penelitian yang dilakukan oleh Kamidah (2015) di puskesmas Simo

Boyolali menemukan faktor-faktor yang berhubungan dengan

kepatuhan konsumsi tablet tambah darah pada ibu hamil adalah

pengetahuan, pendidikan, dan dukungan keluarga.

Studi yang dilakukan oleh helida Hatta (2013) di Puskesmas

Maradekaya kota Makassar menemukan bahwa monitoring yang

dilakukan oleh petugas kesehatan masih belum sesuai standar yang

ada dan untuk pencatatan dan pelaporan yang dimiliki tidak lengkap

(Hatta H, Dachlan DM, Salam A, 2013). Menurut BKKBN (2012) ada

beberapa faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil dalam

konsumsi tablet tambah darah (TTD) antara lain : pengetahuan ibu

hamil, motivasi ibu hamil, peranan keluarga dan perilaku petugas

kesehatan.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Robiatul Adawiyani

(2013) pada penderita rawat jalan di RS Ramelan Surabaya

menemukan adanya pengaruh pemberian booklet anemia terhadap

Page 136: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

114

kepatuhan konsumsi tablet tambah darah penderita anemia.

Meskipun bukan pada ibu hamil, tapi studi ini memberikan informasi

kepada kita bahwa pemberian media komunikasi (dalam bentuk

booklet, dll) dapat membantu meningkatkan kepatuhan pasien dalam

konsumsi tablet tambah darah.

Kepatuhan merupakan suatu hal yang penting agar dapat

mengembangkan kebiasaan yang dapat membantu dalam

mengikuti jadwal sehari-hari. Taylor (1991), mendefinisikan

kepatuhan terhadap pengobatan adalah perilaku yang

menunjukkan sejauh mana individu mengikuti anjuran yang

berhubungan dengan kesehatan atau penyakit.

Delameter (2006) mendefinisikan kepatuhan sebagai upaya

keterlibatan aktif, sadar dan kolaboratif dari pasien terhadap

perilaku yang mendukung kesembuhan.agar menjadi biasa dalam

perubahan. Kepatuhan terjadi bila aturan dalam mengkonsumsi

obat yang diresepkan serta pemberianya diikuti dengan benar.

Sedangkan menurut Kozier (2010) kepatuhan adalah perilaku

individu (misalnya: minum obat, mematuhi diet, atau melakukan

perubahan gaya hidup) sesuai anjuran terapi dan kesehatan.

Hasil penelitian menemukan bahwa pengetahuan memegang

peranan penting (predisposing factors) dalam menentukan

kepatuhan dalam mengkonsumsi TTD, terutama pengetahuan yang

berkaitan dengan manfaat dan dampak yang mungkin terjadi bila

Page 137: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

115

ibu hamil mengalami anemia zat besi. Kepatuhan konsumsi TTD

meningkat ketika mahasiswa memberikan penjelasan tentang

manfaat TTD kepada ibu hamil. Karakteristik responden yang

masih berada pada usia produktiv (91 % usia 17-35 tahun) dan

berpendidikan menengah (74% tamat SMP dan SMA) merupakan

faktor yang memungkinkan (enabling factors) perubahan perilaku

tersebut (kepatuhan konsumsi TTD).

Faktor lainnya adalah peran serta keluarga, baik suami maupun

orang tua serta pihak lainnya (petugas kesehatan ataupun

pendamping) untuk memberikan dukungan dan selalu

mengingatkan ibu hamil untuk mengkonsumsi TTD sebagai faktor

penguat (reinforcing factors). Kepedulian dalam memperhatikan

dan memonitor konsumsi tablet besi setiap hari meningkatkan

kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi.

b) Pemeriksaan Laboratoium (Hemoglobin)

Pemeriksaan hemoglobin dilakukan minimal sekali pada

trimester pertama dan sekali pada trimester ketiga. Pemeriksaan ini

ditujukan untuk mengetahui ibu hamil tersebut menderita anemia

atau tidak selama kehamilannya karena kondisi anemia dapat

mempengaruhi proses tumbuh kembang janin dalam kandungan.

Hasil wawancara mendalam dengan beberapa ibu hamil

menemukan bahwa keengganan mereka untuk memeriksakan

darah (hemoglobin) karena harus menyediakan waktu khusus ke

Page 138: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

116

puskesmas. Ada jarak fisik yang membuat ibu hamil tidak datang ke

puskesmas. Namun jarak fisik ini tidak ada artinya ketika ibu hamil

memiliki pemahaman tentang pentingnya pemeriksaan darah

(hemoglobin) bagi dirinya.

Beberapa responden bahkan menyatakan bahwa dirinya sehat,

sehingga tidak perlu periksa darah (Hb) lagi. Pandangan orang

tentang kriteria tubuh sehat atau sakit, sifatnya tidaklah selalu

obyektif. Bahkan lebih banyak unsur subyektivitas dalam

menentukan kondisi tubuh seseorang. Persepsi masyarakat

tentang sehat/sakit ini sangatlah dipengaruhi oleh unsur

pengalaman masa lalu, di samping unsur sosial budaya. Olehnya

itu, peran petugas kesehatan dalam memberikan edukasi sangatlah

penting. Sebagaimana dikatakan oleh informas kunci, bahwa

ketidakpatuhan mereka untuk memeriksakan darah (Hb) dan

mengkonsumsi TTD dikarenakan kurangnya edukasi (konseling)

dari tenaga kesehatan (bidan).

Peneltian indah oktaviani dkk di kota Manado (2013)

menyimpulkan bahwa kadar Hb ibu hamil dipengaruhi oleh

kepatuhan mengkonsumsi Fe, usia, dan paritas sehingga

disarankan ibu hamil untuk lebih patuh dalam mengkonsumsi tablet

Fe, mengetahui usia yang baik untuk hamil, dan jumlah kelahiran

ideal untuk mencegah terjadinya anemia.

Page 139: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

117

c) Konseling

Menurut Parsons (1908), konseling adalah proses pemberian

bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli

(disebut konselor/pembimbing, dalam hal ini bidan) kepada individu

yang mengalami sesuatu masalah (disebut konseli, dalam hal ini

ibu hamil) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi

klien (ibu hamil). Untuk melakukan konseling dibutuhkan

kemampuan komunikasi dari pihak konselor (bidan), maupun

adanya kebutuhan dari pihak konseli (ibu hamil).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendahnya angka

konseling disebabkan oleh ketidaktersediaan waktu petugas

kesehatan (bidan). Namun hasil wawancara dengan informan kunci

(bidan koordinator), hal itu bukan menjadi alasan. Karena konseling

merupakan bagian dari standar pelayanan antenatal care. Problem

sesungguhnya ada pada kemampuan komunikasi petugas

kesehatan (bidan) yang tidak sama, khususnya bidan yang masih

muda.

Komunikasi merupakan proses timbal balik yang

berkesinambungan yang menyangkut dua pihak, antara pihak

pemberi informasi (bidan) dan penerima informasi (ibu hamil).

Beberapa studi menunjukkan bahwa kebanyakan petugas

kesehatan ternyata bukanlah pendengar yang baik. Mereka aktif

Page 140: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

118

mengarahkan jalannya komunikasi dengan memberikan berbagai

arahan yang mendukung asumsi tentang penyakit si pasien, tanpa

mempedulikan apakah arahan tersebut merupakan kebutuhan si

pasien. Petugas kesehatan jarang mau mendengarkan atau

memberi kesempatan pasien untuk menyampaian keluhan dan

argumennya. Disisi lain, pasien sendiri jarang berani/mau

mengutarakan pendapat/perasaannya meski telah ditanya oleh

petugas kesehatan (jarak psikologis).

d) Tata Laksana Kasus

Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal dan laboratorium,

setiap kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus ditangani

sesuai dengan standar dan kewenangan tenaga kesehatan. Kasus-

kasus yang tidak dapat ditangani dirujuk sesuai dengan sistem

rujukan.

e) Pelaksanaan antenatal care terstandar (10T)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan

pelaksanaan antenatal terstandar (10T) pada kelompok perlakuan

dan kontrol setelah pemberian intervensi berupa pendampingan

oleh mahasiswa terhadap ibu hamil (p < 0,005). Hasil wawancara

mendalam pada informan kunci (bidan koordinator) mengatakan

bahwa secara tidak langsung mahasiswa pendamping menjadi

―pengawas‖ terhadap pelaksanaan pemeriksaan antenatal oleh

bidan, sehingga bidan lebih disiplin melaksanakan standar yang

Page 141: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

119

ada. Disisi lain, mahasiswa juga membantu memonitoring

kepatuhan ibu hamil mengikuti petunjuk-petunjuk dari petugas

kesehatan.

Dengan adanya pendampingan mahasiswa, maka tingkat

kepatuhan bidan dalam melaksanakan standar pemeriksaan

antenatal meningkat (mean 7,7 menjadi 9,8) atau dari tingkat

kepatuhan 77% menjadi 98%. Hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan Guspianto (2012) yang menunjukkan

bahwa tingkat kepatuhan bidan desa dalam menerapkan standar

ANC masih rendah yaitu 74,28 % masih dibawah standar minimal

yang ditetapkan yaitu 80%.

2) Pengaruh pendampingan mahasiswa terhadap deteksi dini

risiko tinggi kehamilan secara mandiri

Dalam obstetric modern terdapat pengertian potensi resiko,

dimana suatu kehamilan dan persalinan selalu dapat menyebabkan

kemungkinan adanya resiko rendah maupun resiko tinggi akan

terjadinya kematian. Pendekatan risiko dimulai dengan gagasan

bahwa ukuran risiko adalah gambaran adanya kebutuhan pelayanan

yang lebih intensif, dimana kebutuhan ini sebetulnya sudah ada

sebelum kejadian yang diramalkan itu terjadi. Pendekatan risiko

pada ibu hamil merupakan strategi operasional dalam upaya

pencegahan terhadap kemungkinan kesakitan atau kematian melalui

peningkatan efektifitas dan efisiensi dengan memberikan pelayanan

Page 142: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

120

yang lebih intensif kepada Risiko Ibu Hamil denga cepat serta tepat,

agar keadaan gawat ibu maupun bayi dapat dicegah.

Pengenalan adanya risiko tinggi ibu hamil dilakukan melalui

skrining/deteksi dini adanya faktor risiko secara pro-aktif pada semua

ibu hamil, sedini mungkin pada awal kehamilan oleh petugas

kesehatan atau nonkesehatan yang terlatih di masyarakat, misalnya

ibu-ibu PKK, kader karang taruna, ibu hamil sendiri, suami atau

keluarga. Kegiatan skrining antenatal, melalui kunjungan rumah

merupakan langkah awal dari pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan

termasuk salah satu upaya antisipasi untuk mencegah terjadinya

kematian ibu.

Pada penelitian ini, ibu hamil sendiri yang dilatih (melalui

pendampingan oleh mahasiswa) untuk mengenali faktor-faktor risiko

yang dimilikinya melalui pengisian check list. Hasilnya, ibu hamil

pada kelompok perlakuan memiliki kemampuan untuk melakukan

deteksi dini risiko tinggi kehamilan secara mandiri melalui pengisian

check list (p < 0,005) dibandingkan dengan ibu hamil pada kelompok

kontrol (p > 0,005).

3) Pengaruh pendampingan mahasiswa terhadap perubahan

perilaku (pengetahuan, sikap dan tindakan) ibu hamil

Psikologi memandang perilaku manusia (human behavior)

sebagai reaksi yang dapat bersifat sederhana maupun bersifat

Page 143: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

121

komplex. Kurt lewin (1951) merumuskan suatu model hubungan

perilaku yang mengatakan bahwa perilaku adalah fungsi karakteristik

individu dan lingkungan. Dimana karakteristik individu meliputi

berbagai variabel seperti : motif, nila-nilai, sifat kepribadian, dan

sikap yang saling berinteraksi satu sama lain dan kemudian

berinteraksi pula dengan faktor lingkungan dalam menentukan

perilaku. Faktor lingkungan memiliki kekuatan besar dalam

menentukan perilaku, bahkan kadang kekuatannya lebih besar dari

karakteristik individu.

Komunikasi diyakini memegang peranan penting dalam

perubahan pengetahuan, sikap dan norma dari individu. Agar dapat

menjadi perilaku, maka pengetahuan harus masuk dalam diri

seseorang sehingga mempengaruhi sikap dan nilainya terhadap

kesehatan. Dalam hal ini, sikap ibu hamil terhadap kehamilannya.

Tujuan pendampingan oleh mahasiswa agar mereka

(mahasiswa) dapat melakukan komunikasi dengan ibu hamil dalam

rangka perubahan perilaku. Komunikasi Perubahan Perilaku adalah

komunikasi yang menggunakan berbagai saluran untuk memperbaiki

perilaku (kesehatan) masyarakat, meliputi aspek pengetahuan, sikap

dan tindakan. Proses perubahan perilaku bisa diawali dari aspek

kognitif (pengetahuan), melalui pemberian edukasi secara konsisten.

Pada penelitian ini, pengetahuan ibu hamil meningkat baik pada

kelompok perlakuan maupun kontrol. Peningkatan pengetahuan ini

Page 144: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

122

bisa didapatkan dari informasi yang diperoleh, baik media maupun

orang sekitar, sebagaimana dikatakan oleh Notoatmodjo (2003)

bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan,

diantaranya tingkat pendidikan (semakin tinggi tentu semakin baik),

adanya informasi (semakin banyak informasi akan menambah

pengetahuan), pengalaman (sesuatu yang pernah dilakukan atau

dialami, misalnya ibu hamil yang kedua atau ketiga), serta umur

(semakin berumur, mestinya semakin matang).

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan pengetahuan pada kelompok perlakuan dengan

kelompok kontrol setelah diberikan intervensi berupa pendampingan

oleh mahasiswa (p < 0,005). Demikian halnya dengan aspek

tindakan, bila dibandingkan antara kelompok perlakuan dan

kelompok kontrol setelah diberikan intervensi (p < 0,005). Disamping

karena informasi yang diperoleh (edukasi), perubahan tindakan ini

terjadi karena adanya kontrol (monitoring) dari pihak lain

(mahasiswa). Sebagaimana ditulis oleh Kelman (1961) bahwa ada

tiga macam proses pengaruh sosial terhadap pembentukan perilaku :

kepenurutan (compliance), identifikasi, dan internalisasi.

Kepenurutan terjadi bila seseorang menyesuaikan diri dengan

pendapat orang, tetapi akan tetap pada sikap sebelumnya bila

sendirian. Identifikasi terjadi bila seseorang menerima sikap dan

kepercayaan orang lain agar terjadi suatu ―relasi yang baik

Page 145: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

123

dengannya‖. Internalisasi terjadi bila sikap dan pendapat yang

dimasukkan betul-betul menjadi kepunyaan kita. Pada penelitian ini,

proses perubahan perilaku (tindakan/action) pada tahap kepenurutan

sampai identifikasi. Kepenurutan terjadi karena ibu hamil

menyesuaikan diri dengan pendapat pendamping yang notabene

pendidikannya lebih tinggi dan mengetahui kesehatan. Identifikasi

terjadi semata-mata agar terjadi relasi yang baik dengan mahasiswa

pendamping, belum pada tahap menerima dengan baik nilai-nilai dari

orang lain. Untuk mempertahankan proses perubahan perilaku ini

dibutuhkan peran lingkungan sebagai faktor penguat (reinforcing

factor).

Pada penelitian ini, sikap ibu hamil pada kelompok perlakuan

dan kelompok kontrol sebelum dan sesudah diberikan perlakuan

berupa pendampingan ternyata tidak terdapat perbedaan (p>0,005).

Menurut Campbell (1955) dalam Notoatmodjo (2005)

mengemukakan bahwa sikap merupakan sebuah syndrome atau

gejala dari konsistensi reseptor dengan nilai objek sosialnya.

Manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya

ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap belum

merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan

suatu predisposisi tindakan suatu perilaku. Olehnya itu, suatu sikap

belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (over behavior).

Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan

Page 146: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

124

faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan seperti

fasilitas serta faktor pendukung (support) dari pihak lain.

4) Pengaruh pendampingan mahasiswa terhadap dukungan

keluarga

Para ahli sosiologi membedakan keluarga inti dari keluarga

besar. Unit keluarga inti (nuclear family) terdiri dari satu suami dan

anak-anak mereka. Keluarga besar (extended family) terdiri dari

beberapa unit keluarga inti yang berhubungan dan sering

menjangkau lebih dari dua generasi (Maramis, 2009). Dalam

masyarakat kota sekarang ini sering para tetangga tidak saling

mengenal dan relasi pekerjaan menjadi sangat impersonal.

Akibatnya bahwa indivdu lebih cenderung tergantung pada relasi

primer dalam keluarga untuk terpenuhinya kebutuhan sosial, tetapi

pada saat bersamaan justru lebih sedikit relasi dalam keluarga inti

dan keluarga besar yang dapat memberikannya. Pada titik ini masuk

individu atau kelompok baru dalam interaksi dan relasi sosial

mereka.

Pada masyarakat di wilayah pesisir kota palu-dibeberapa

lokasi penelitian kami-pola hubungan keluarga tidak banyak berubah.

Disamping keluarga inti menjadi unit utama relasi, peran keluarga

besar juga masih signifikan (banyak mereka tinggal berdekatan

dengan keluarga besarnya).

Page 147: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

125

Sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah suku

kaili (60,5%) yang merupakan penduduk asli kota Palu. Ada juga

suku pendatang tapi sudah lama menetap di Palu bersama keluarga

besarnya. Hanya sebagian kecil yang merupakan pendatang dan

harus tinggal terpisah dengan keluarga besarnya. Hal ini

mempengaruhi pola relasi dan harapan dukungan dari ibu hamil.

Sebagian besar responden (76 % pada kelompok perlakuan

dan 69% pada kelompok kontrol) mengharapkan dukungan suami

sebagai pilihan pertama, disusul oleh orang tua (18 % pada

kelompok perlakuan dan 27 % pada kelompok kontrol) dan saudara

dekat (2 % pada kelompok perlakuan dan kontrol). Hal ini

menunjukkan bahwa peran suami terhadap kesuksesan pelaksanaan

antenatal care masih cukup besar. Persoalannya, banyak suami

yang belum memainkan perannya sebagai motivator ataupun

pendamping yang memberi dukungan positiv bagi proses kehamilan

ibu karena ketidak pahaman mereka. Suami-suami menganggap

bahwa kewajibannya hanyalah memberi nafkah secara finansial.

Penelitian Surniati, dkk (2013) di wilayah kerja puskesmas

Mamasa Sulawesi barat menemukan bahwa 86,5% responden

mendapatkan dukungan yang positif dari keluarga untuk melakukan

antenatal care, meskipun hasil penelitian tersebut tidak menemukan

adanya hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan

frekwensi antenatal care. Sedangkan penelitian Effi M Hafidz (2007)

Page 148: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

126

di wilayah Puskesmas Kecamatan Sedan Kabupaten Rembang

menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara dukungan

suami dan keluarga dengan perilaku antenatal care ibu hamil.

5). Pengaruh Karakteristik Ibu hamil terhadap pelayanan antenatal

care yang berkualitas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan antenatal care

terstandar (10T) dipengaruhi oleh faktor umur, pendidikan dan

frekwensi ANC. Deteksi dini risiko tinggi kehamilan secara mandiri

oleh ibu hamil dipengaruhi oleh karakteristik gravid/kehamilan.

Serta tindakan ibu hamil terhadap kehamilannya dipengaruhi oleh

pendidikan.

Pelayanan antenatal adalah suatu program yang terdiri dari :

pemeriksaan kesehatan, pengamatan, dan pendidikan kepada ibu

hamil secara terstruktur dan terencana untuk mendapatkan suatu

proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan.

Pelayanan antenatal yang dilakukan secara teratur dan

komprehensif dapat mendeteksi secara dini kelainan dan risiko

yang mungkin timbul selama kehamilan, sehingga kelainan dan

risiko tersebut dapat diatasi dengan cepat dan tepat. Indikator yang

digunakan untuk menggambarkan akses ibu hamil terhadap

pelayanan antenatal yaitu cakupan K1 (Kunjungan pertama) adalah

kontak pertama ibu hamil dengan tenaga kesehatan dan K4 adalah

Page 149: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

127

kontak 4 kali atau lebih dengan tenaga kesehatan yang mempunyai

kompetensi, sesuai standar.

Pelayanan antenatal dinilai berkualitas apabila pelayanan

antenatal tersebut telah memenuhi standar yang telah ditetapkan

pemerintah, yaitu 10 T. Untuk kota Palu, data cakupan K1 dan K4

cukup tinggi, namun belum ada data mengenai pelaksanaan

standar Anc (10T) oleh bidan. Ada beberapa hal yang menjadi

perhatian dalam pelaksanaan antenatal yang sesuai dengan

standar (10T), antara lain :

a. Kompetensi tehnis bidan dalam melaksanakan antenatal care,

menyangkut pengetahuan dan ketrampilan pemberi layanan

kesehatan. Kompetensi teknis juga berkaitan dengan cara

pemberi layanan kesehatan dalam mengikuti standar pelayanan

kesehatan yang telah ditentukan, yang meliputi kepatuhan,

kebenaran dan konsistensi. Kompetensi teknis yang tidak

dipenuhi dapat menyebabkan terjadinya penyimpangan terhadap

standar pelayanan kesehatan, menurunnya mutu layanan

kesehatan. Hasil wawancara mendalam dengan bidan

koordinator menunjukkan bahwa persoalan di tenaga kesehatan

ada pada kepatuhan dan konsistensi dalam mengikuti standar

pelayanan antenatal (10T) yang sudah ada. Kepatuhan dan

konsistensi ini bisa ditingkatkan melalui monitoring dan evaluasi

rutin terhadap pelaksanaan antenatal care terstandar.

Page 150: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

128

Mahasiswa pendamping secara tidak langsung membantu dalam

proses monitoring tersebut.

b. Sarana dan prasarana yang mendukung antenatal care, meliputi

ruangan pemeriksaan, bed pemeriksaan, alat kesehatan

(stetoskop, tensimeter, alat doppler/ monoscope, pita Lila,

termometer), pita meteran, timbangan, vaksin TT, tablet zat besi,

pemeriksaan Hb, buku KIA, kohort antenatal, buku pedoman

antenatal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat

keterbatasan sarana-prasarana bila pemeriksaan antenatal

dilakukan di posyandu atau poskesdes.

c. Peran ibu hamil untuk pro-aktiv memeriksakan kehamilan,

mencari informasi melalui buku KIA serta melakukan komunikasi

dengan petugas kesehatan (bidan). Hasil penelitian

menunjukkan bahwa karakteristik ibu meliputi : umur ibu hamil,

pendidikan dan frekwensi antenatal memberikan pengaruh yang

signifikan (p<0,005) terhadap pelaksanaan ANC terstandar. Usia

dan pendidikan menunjukkan kematangan diri seseorang.

Sebagaimana dikatakan oleh Notoatmodjo (2003) bahwa ada

beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan, diantaranya

tingkat pendidikan (semakin tinggi tentu semakin baik), adanya

informasi (semakin banyak informasi akan menambah

pengetahuan), pengalaman (sesuatu yang pernah dilakukan atau

dialami, misalnya ibu hamil yang kedua atau ketiga ataupun

Page 151: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

129

setelah beberapa kali memeriksakan kehamilannya), serta umur

(semakin berumur, mestinya semakin matang).

Disamping karakteristik ibu hamil, salah satu faktor yang

memegang peranan penting dalam keberhasilan pendampingan

adalah Impian/harapan ibu hamil. Ibu hamil yang menulis impian/

harapannya dengan lengkap di buku pegangan ternyata memiliki

semangat yang lebih besar untuk berubah. Karena sejak awal

sudah memiliki keinginan positiv, maka penerimaan mereka

terhadap mahasiswa pendamping juga lebih baik.

Menurut Jack Canfield, orang-orang yang memiliki

kemampuan menciptakan gambaran yang jelas dimasa

depannya akan lebih siap untuk menerima perubahan. Karena

mereka selalu antusias untuk belajar meraih kesuksesan.

6). Model Pendampingan Ibu Hamil dan Keluarga sebagai

Pendekatan dalam menurunkan Angka Kematian Ibu

6.1. Latar belakang teori

Menurut Mc Carthy dan Maine (1994) bahwa determinan

proksi kematian ibu adalah kehamilan itu sendiri dan adanya

komplikasi kehamilan. Artinya, setiap ibu, keluarga, masyarakat,

dan juga petugas kesehatan harus menyadari bahwa kehamilan itu

sendiri adalah sebuah risiko. Hal ini penting karena diperkirakan

sekitar 15-20% dari seluruh ibu hamil akan mengalami keadaan

Page 152: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

130

risiko tinggi dan komplikasi obstetri, yang dapat membahayakan

kehidupan ibu dan janin(Manuaba IBG, 2007).

Kondisi ini bisa dicegah bila komplikasi kehamilannya dapat

dideteksi secara dini dan mendapat pertolongan pelayanan

kesehatan yang tepat dan cepat. Pencegahan komplikasi

kehamilan dan deteksi dini risiko tinggi dapat dilakukan melalui

pelayanan antenatal dengan pencatatan yang benar sesuai standar

antenatal care. Dengan pemberian pelayanan antenatal care yang

berkualitas diperkirakan akan dapat menurunkan AKI sampai

20%(Depkes RI, 2010).

Cakupan ANC yang baik menunjukkan bahwa proses kontak

bidan-ibu hamil, pemberian edukasi dan informasi serta pencatatan

hasil pemeriksaan ibu hamil dalam buku KIA sudah berjalan

dengan baik. Fungsi Buku KIA adalah sebagai informasi dan alat

pencatatan untuk menganalisis kondisi kesehatan ibu hamil. Data-

data pada buku KIA bisa dimanfaatkan sebagai peringatan dini

terhadap ancaman risiko tinggi kehamilan, sehingga akan

menghindari 3 T (terlambat deteksi, terlambat rujukan, terlambat

penanganan). Buku KIA juga bisa dimanfaatkan ibu hamil sebagai

sarana edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan dan

pemahaman ibu hamil tentang kehamilan.

Page 153: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

131

6.2. Fakta tentang pelayanan antenatal care

Cakupan pelaksanaan antenal care di kota Palu sudah

berjalan baik. Data profil dinas kesehatan kota palu tahun 2015

menunjukkan bahwa cakupan K1 mencapai angka 101,88% dan

K4 mencapai angka 95,76 %. Namun faktanya, tingginya cakupan

ANC di kota Palu tidak diikuti oleh penurunan angka kematian ibu.

Hasil analisa pada saat pertemuan Audit Maternal Perinatal

menunjukkan kurang maksimalnya deteksi dini risiko tinggi saat

pemeriksaan antenatal care, sehingga beberapa ibu hamil berisiko

―lolos‖ dari pantauan tenaga kesehatan.

Hasil penelitian awal (pre-test) menunjukkan bahwa

pemeriksaan antenatal care yang sesuai standar (10T) belum dapat

terlaksana dengan baik. Terdapat 3 (tiga) standar antenatal care

yang belum maksimal dilaksanakan yakni : pemeriksaan darah

(hemoglobin), konseling dan tata laksana kasus, ditambah dengan

monitoring asupan tablet tambah darah (TTD). Bidan tidak punya

waktu yang cukup untuk melakukan monitoring asupan TTD ibu

hamil. Mereka (bidan) ―merasa‖ telah menyelesaikan kewajibannya

ketika menyerahkan tablet tambah darah (TTD) kepada ibu hamil.

Padahal asupan TTD sangat penting bagi ibu hamil dalam rangka

mencegah terjadinya anemia kehamilan yang berdampak pada ibu

hamil sendiri serta janin yang dikandungnya.

Page 154: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

132

Untuk pemeriksaan hemoglobin, kepatuhan ibu hamil untuk

berkunjung ke puskesmas juga masih rendah. Ibu hamil belum

menganggap penting pemeriksaan Hb tersebut. Hal ini sejalan

dengan pelaksanaan konseling oleh bidan yang cakupannya juga

masih rendah. Sehingga proses edukasi pada saat pemeriksaan

antenatal tidak terjadi sesuai harapan.

Pelaksanaan deteksi dini risiko tinggi kehamilan dengan

menggunakan kartu skor pudji rochjati selama ini sudah dilakukan

oleh bidan. Namun ibu hamil selaku aktor dalam studi ini tidak

menganggap kegiatan tersebut ditujukan bagi kebaikannya.

Pendekatan struktural yang selama ini dilakukan menempatkan ibu

hamil secara formal sebagai penerima program, dimana cakupan-

cakupan program tersebut diperuntukkan bagi kepentingan tenaga

dan institusi kesehatan.

Menurut teori Actor-System Dynamics (ASD), determinant

perilaku manusia bukan semata ditentukan oleh keadaan material

(sarana-prasarana di puskesmas), struktur sosial (aturan-aturan

sosial formal yang selama ini diterapkan secara top-down), dan

kultural (nilai yang selama ini dianut ibu hamil), tapi secara

bersama-sama memperhitungkan faktor individu sebagai pelaku

(agent) yang memiliki kebebasan dan kemampuan untuk

menentukan tindakannya.

Page 155: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

133

6.3. Pendampingan mahasiswa terhadap ibu hamil dan keluarga Untuk membuat tindakan aktor (ibu hamil) ini memiliki

orientasi atau tujuan, maka dibutuhkan fasilitator (membantu

memandirikan aktor) dan pengawasan (monitoring). Pengawasan

yang dilakukan dengan mengandalkan kekuatan sistem birokrasi

melalui evaluasi atas cakupan-cakupan program ternyata kurang

efektiv dalam mengubah prilaku sasaran (ibu hamil). Olehnya itu,

pendekatan dalam model pendampingan ini adalah dengan

memanfaatkan mahasiswa Kesehatan Masyarakat sebagai

fasilitator dan monitoring.

Salah satu model pendampingan terhadap ibu hamil sudah

dilaksanakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin,

dengan nama program : ―Satu Mahasiswa Satu Ibu Hamil Satu Bayi

untuk 1000 hari awal kehidupan‖. Program tersebut merupakan

program berkesinambungan Fakultas Kedokteran UNHAS sejak

angkatan mahasiswa baru tahun 2011. Pada kegiatan ini,

mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin akan

mengasuh ibu hamil, bayi yang dilahirkan beserta keluarganya

(yang pra sejahtera) selama 1000 hari. Bentuk pengasuhan berupa

pemantauan kesehatan dan perkembangan ibu hamil dan bayi

yang dilahirkannya, disertai dengan pendampingan dalam

menghadapi masalah kesehatan baik menyangkut ibu dan bayinya,

maupun yang ditemukan di dalam keluarga tersebut yang

Page 156: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

134

berpotensi mengganggu pertumbuhan dan perkembangan ibu dan

bayinya.

Perbedaan model pendampingan dalam studi ini dengan

program pendampingan mahasiswa Fakultas Kedokteran

Universitas Hasanuddin adalah :

1. Mahasiswa yang dimanfaatkan sebagai pendamping pada

program ini adalah mahasiswa Kesehatan Masyarakat dan

mahasiswa Pendidikan Dokter untuk Universitas Hasanuddin;

2. Fokus kegiatan pendampingan adalah pada pelaksanaan

antenatal care, deteksi dini risiko tinggi kehamilan secara mandir,

perubahan perilaku ibu hamil serta dukungan keluarga yang

dipantau selama 4 bulan (trimester 2 akhir sampai melahirkan).

Sedangkan di FK Unhas fokus kegiatan pada 1000 hari pertama

kehidupan yang meliputi kehamilan, masa nifas, serta status gizi

bayi sampai usia 2 tahun;

3. Mahasiswa Kesehatan Masyarakat hanya melakukan monitoring

pelaksanaan antenatal care yang sesuai standar, mengajarkan

ibu hamil untuk melakukan deteksi dini risiko tinggi kehamilan

secara mandiri, serta mengedukasi ibu hamil dan keluarga dalam

rangka perubahan perilaku. Pada pendampingan FK Unhas

berupa pemantauan kesehatan dan perkembangan ibu hamil

dan bayi yang dilahirkannya, disertai dengan pendampingan

dalam menghadapi masalah kesehatan baik menyangkut ibu dan

Page 157: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

135

bayinya, maupun yang ditemukan di dalam keluarga tersebut

yang berpotensi mengganggu pertumbuhan dan perkembangan

ibu dan bayinya.

4. Pada pendampingan mahasiswa Kesehatan Masyarakat, hasil

monitoring di input dengan menggunakan sistem informasi KIA.

Hasilnya bisa diakses oleh semua stakeholder dalam rangka

pengambilan keputusan, khususnya terhadap pelaksanaan ANC

yang sesuai standar dan deteksi dini risiko tinggi kehamilan.

Pada pendampingan mahasiswa FK Unhas, hasilnya dilaporkan

langsung kepada mentor (kakak asuh) ataupun kepada dosen

pembimbing (bila ada masalah).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendampingan ibu hamil

oleh mahasiswa memberikan dampak terhadap pelaksanaan

pemeriksaan antenatal yang sesuai standar (10T) oleh bidan,

kemampuan deteksi dini risiko tinggi kehamilan secara mandiri oleh

ibu hamil, perubahan perilaku ibu hamil (pada aspek pengetahuan

dan tindakan), serta meningkatnya dukungan keluarga.

Pendampingan mahasiswa meningkatkan pemahaman dan

tanggungjawab ibu hamil terhadap kehamilannya, meningkatkan

pemahaman keluarga (suami dan orang tua) tentang pentingnya

peran mereka bagi ibu hamil, serta meningkatkan kepatuhan tenaga

kesehatan (bidan) dalam pelaksanaan standar antenatal care. Bila

Page 158: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

136

dilaksanakan secara konsisten bisa berdampak terhadap penurunan

angka kematian ibu (AKI) di kota Palu.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa peningkatan

pelaksanaan standar antenatal care, deteksi dini risiko tinggi

kehamilan secara mandiri, perubahan pengetahuan dan tindakan ibu

hamil serta dukungan keluarga terjadi pada daerah kontrol (tidak

diberikan pendampingan). Hal ini menunjukkan adanya pengaruh

beberapa faktor yang tidak bisa dihindari untuk karakteristik wilayah

perkotaan seperti : media informasi (baik cetak, elektronik maupun

jejaring sosial yang saat ini berkembang pesat), komunikasi antar ibu

hamil diwilayah perlakuan dan kontrol (baik ketemu secara langsung

maupun menggunakan media komunikasi), komunikasi antar bidan

kelurahan tentang adanya program pendampingan mahasiswa

kepada ibu hamil, serta faktor lainnya.

Namun peningkatan pelaksanaan standar antenatal care,

deteksi dini risiko tinggi kehamilan, perubahan perilaku ibu hamil,

serta dukungan keluarga lebih signifikan pada kelompok perlakuan

dibandingkan dengan kelompok kontrol.

6.4. Rekomendasi model antenatal care

Pelayanan antenatal care adalah upaya preventif program

pelayanan kesehatan obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal

dan neonatal melalui serangkaian program kegiatan pemantauan

Page 159: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

137

rutin selama kehamilan. Secara umum tujuan antenatal care adalah

menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilan, persalinan

dan nifas dengan baik dan selamat, serta menghasilkan bayi yang

sehat. Pemeriksaan antenatal care di tingkat puskesmas dilakukan

oleh bidan puskesmas ataupun bidan kelurahan untuk tingkat

kelurahan, poskesdes dan posyandu.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39

tahun 2016 tentang pedoman penyelenggaraan program Indonesia

sehat dengan pendekatan keluarga, dimana salah satu area prioritas

dari program ini adalah penurunan angka kematian ibu dan bayi.

Salah satu kegiatan intervensi dalam menurunkan angka kematian

ibu dan bayi adalah mengupayakan jaminan mutu antenatal care

(ANC) terpadu.

Masalah kesehatan termasuk persoalan kematian ibu dan bayi

adalah masalah yang multi dimensi, yakni banyak sekali faktor

penentu (determinan) nya. Demikian halnya dengan keberhasilan

program kesehatan, juga sangat ditentukan oleh peran dan

tanggungjawab dari lintas sektor terkait. Kerjasama lintas sektor

telah disadari benar sebagai strategi penting dalam pembangunan

kesehatan.

Dengan melihat hasil pendampingan ibu hamil dan keluarga

oleh mahasiswa Kesehatan Masyarakat, maka kami

merekomendasikan model antenatal care dengan pendekatan

Page 160: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

138

keluarga (melalui pendampingan ibu hamil oleh mahasiswa) sebagai

salah satu strategi dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

Adapun tahapan dalam program pendampingan ibu hamil dan

keluarga adalah sebagai berikut :

a. Pengembangan jejaring Pada model ekologi sosial, ada 5 (lima) level yang diberikan

intervensi (komunikasi) bila ingin melakukan perubahan perilaku

pada sasaran yakni : pada level individu sendiri (ibu hamil),

keluarga (suami dan orang tua), masyarakat sekitar (tokoh

masyarakat dan institusi pemerintah di kelurahan), pada level

organisasi (puskesmas dan dinas kesehatan) serta pada level

pemegang kebijakan (pemerintah kota Palu).

Tahapan pengembangan jejaring yang dilakukan pada studi ini

sebagai berikut :

No Level Kegiatan

1. Pemegang Kebijakan

a. Melakukan advokasi dan negosiasi kepada lintas sektor terkait (Dinas Kesehatan, BKKBN, Badan Pemberdayaan Perempuan & KB, Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perguruan Tinggi Kesehatan, organisasi profesi, NGO yang peduli kesehatan ibu dan anak;

b. Membangun komitmen melalui penandatangan kerjasama (MoU)

2. Organisasi a. Mengajak komponen/lintas sektor terkait berpartisipasi dalam kesehatan ibu dan anak;

b. Membentuk lembaga independen sebagai wadah komunikasi antar lintas sektor terkait. Disepakati dengan nama

Page 161: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

139

Komunitas Peduli Kesehatan Ibu dan Anak (KP-KIA) yang akan menjadi “leader” dalam proses kolaborasi lintas sektor. Anggota komunitas berasal dari lintas sektor yang memiliki kepedulian terhadap kesehatan ibu dan anak

No Level Kegiatan

3. Komunitas a. Melibatkan pimpinan wilayah (Lurah), petugas kesehatan, tokoh masyarakat, serta kader kesehatan. Pada saat pelatihan, mereka diundang untuk merencanakan tekhnis pendampingan

4. Interpersonal Melakukan pendekatan dengan keluarga melalui pendampingan oleh mahasiswa. Tujuannya agar keluarga (suami atau orangtua ibu hamil) mendapatkan edukasi kehamilan dan ANC sehingga mereka bisa memotivasi ibu hamil untuk menjaga kehamilan dengan baik

5. Individu Melakukan pendampingan kepada ibu hamil dalam rangka perubahan perilaku dengan menggunakan buku pegangan ibu hamil. Tujuan pendampingan dan penggunaan buku pegangan ibu hamil : a. Merangsang ―Niat‖ ibu hamil berubah

menjadi lebih baik. Lembar pertama buku pegangan ibu berisi tentang Impian dan harapan. Orang-orang yang memilki impian atau harapan akan memiliki antusiasme/niat yang tinggi untuk berhasil;

b. Menjadikan pola perilaku yang di contohkan mahasiswa menjadi ―kebiasaan‖ (habits)

c. Menciptakan iklim yang kondusiv (memfasilitasi kondisi) bagi perubahan perilaku ibu hamil.

Pendampingan mahasiswa terhadap ibu hamil dan keluarga

akan berjalan efektiv bila terjadi sinergi antara lintas sektor terkait,

sebagai berikut :

Page 162: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

140

A. Sinergi pada Tingkat Pengambil Keputusan (TPK), antara pihak

Perguruan Tinggi (selaku penyedia SDM), Dinas Kesehatan

(selaku penanggungjawab program kesehatan ibu dan anak),

serta dengan lembaga independen (KP-KIA) yang berperan

sebagai “katalisator” yang mengkoordinasikan kegiatan serta

memastikan keterlibatan lintas sektor lainnya. Keterlibatan

lembaga independen seperti KP-KIA sangat penting karena

model-model kerjasama selama ini yang dikembangkan antar 2

pihak ataupun lebih institusi seringkali terperangkap dalam

lingkaran birokrasi yang tidak efektiv. Tugas TPK ini adalah

melakukan advokasi ke pemerintah daerah, membuat dan

menyediakan modul, melakukan pelatihan, manajemen data

(sistem informasi KIA) dan mengawasi proses pendampingan;

B. Sinergi pada Tingkat Pelaksana Tehnis (TPT), antara pihak

kelurahan selaku penanggungjawab masyarakat (ibu hamil),

puskesmas (selaku penanggungjawab tehnis program) serta

program studi (selaku penyedia SDM mahasiswa). Pada

tingkatan ini komunikasi dilakukan untuk menentukan sasaran

pendampingan (ibu hamil), wilayah dampingan, serta mahasiswa

yang akan mendampingi. Tugas TPT adalah menentukan

wilayah dampingan, sasaran pendampingan (ibu hamil dan

keluarga), mahasiswa yang akan mendampingi, waktu

pendampingan, dan evaluasi bulanan;

Page 163: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

141

C. Sinergi pada Tingkat Pelaksana Lapangan (TPL), antara bidan

kelurahan, mahasiswa pendamping, serta ibu hamil dan

keluarga. Tugas TPL adalah melakukan komunikasi dalam

proses pendampingan. Bidan kelurahan melaksanakan

tupoksinya dalam pelayanan antenatal care, mahasiswa

melakukan KIE serta membantu ibu hamil mengisi buku

pegangan ibu hamil, serta ibu hamil sendiri membantu

menciptakan iklim yang kondusiv bagi proses pendampingan.

Adapun model jejaring koordinasi bdalam rangka pendampingan

ibu hamil dan keluarga adalah sebagai berikut :

Keterangan : A (Tingkat Pengambil Keputusan/TPK), B (Tingkat Pelaksana Tehnis /TPT), C (Tingkat Pelaksana Lapangan /TPL)

Gambar 11. Model jejaring koordinasi dalam rangka pelaksanaan pendampingan mahasiswa kepada ibu hamil

KP-KIA

Dinas

Kesehatan

FKIK

Untad

Puskesmas

Kelurahan Prodi Kesmas

Ibu Hamil &

Keluarga Mahasiswa

Bidan kelurahan

B C

A

Page 164: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

142

b. Tahapan pelaksanaan pendampingan

Pada pendampingan ibu hamil dan keluarga oleh mahasiswa

kesehatan, ada beberapa komponen yang terlibat (lihat gambar 11).

Koordinasi antar komponen sangat penting, sehingga pelaksanaan

pendampingan dapat berjalan dengan baik. Adapun tahapan

pelaksanaan pendampingan ibu hamil dan keluarga oleh mahasiswa

kesehatan sebagai berikut :

1. Mahasiswa yang akan menjadi pendamping adalah yang sudah

mendapatkan pelatihan pendampingan oleh Pihak Pengambil

Keputusan (PPK);

2. Bidan kelurahan bertugas mengantarkan mahasiswa kepada ibu

hamil dan keluarga sasaran untuk pertama kalinya;

3. Ibu hamil akan mendapatkan 2 buku, 1 buku KIA (dari bidan

puskesmas) dan 1 buku pegangan ibu hamil (dari mahasiswa

pendamping). Buku KIA merupakan buku komunikasi antara

tenaga kesehatan dengan tenaga kesehatan lainnya (dokter,

bidan, dan tenaga kesehatan lainnya) serta antara tenaga

kesehatan dengan ibu hamil. Buku KIA diisi oleh tenaga

kesehatan setiap kali ibu hamil datang memeriksakan dirinya ke

layanan kesehatan. Bahasa atau catatan-catatan petugas

kesehatan dalam buku KIA seringkali tidak dipahami oleh ibu

hamil. Sedangkan buku pegangan ibu hamil (merupakan buku

suplemen dari buku KIA) merupakan buku komunikasi antara

Page 165: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

143

mahasiswa pendamping dengan ibu hamil dan keluarga. Buku

pegangan ibu hamil diisi oleh ibu hamil sendiri, dibantu oleh

mahasiswa pendamping. Buku pegangan ibu hamil berisi tentang

harapan (impian) ibu hamil, pelayanan antenatal care, sampai

pada perencanaan persalinan yang harus diisi oleh ibu hamil dan

keluarga;

4. Mahasiswa mendampingi dan membantu ibu hamil dan keluarga

mengisi buku pegangan ibu hamil. Ada beberapa data yang harus

ibu hamil isi, yang berasal dari buku KIA. Tugas ibu hamil adalah

memindahkan datanya secara mandiri.

5. Selama pendampingan, hal-hal yang dilakukan oleh mahasiswa

pendamping :

a. Melakukan KIE kepada ibu hamil;

b. Membantu ibu hamil memahami buku KIA;

c. Mendorong ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan antenatal

care secara rutin;

d. Mengajarkan ibu hamil untuk mengisi buku pegangan ibu hamil

yang berisi tentang : harapan ibu hamil, check list pemeriksaan

antenatal, hasil pemeriksaan Hb, konsumsi tablet Fe, check list

deteksi dini risiko tinggi kehamilan, serta rencana persalinan;

e. Melakukan monitoring hasil pendampingan (monitoring

pengisian buku pendampingan ibu hamil);

Page 166: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

144

f. Melakukan entry data hasil pendampingan ke sistem informasi

KIA.

6. Evaluasi pendampingan akan dilakukan setiap bulan di

puskesmas, yang dihadiri oleh : kepala puskesmas, bidan

koordinator, bidan kelurahan, pihak kelurahan, dosen PSIKM, dan

mahasiswa pendamping.

7. Pada akhir pendampingan, dinas kesehatan akan mengeluarkan

sertifikat pendampingan kepada dosen PSIKM (bukti pengabdian

masyarakat) dan bagi mahasiswa yang akan dimanfaatkan saat

mencari kerja di wilayah kota Palu.

Adapun tahapan pelaksanaan pendampingan yang meliputi : tugas

masing-masing komponen, tempat pelaksanaan, penanggungjawab,

serta output yang diharapkan dari masing-masing komponen seperti

gambar dibawah ini :

Page 167: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

145

Gambar 12. Tahapan pelaksanaan pendampingan ibu hamil dan keluarga oleh mahasiswa

c. Model pendampingan mahasiswa untuk Antenatal Care

berbasis Rumah Tangga (ibu hamil dan keluarga)

Sasaran primer dari model pendampingan ini adalah ibu hamil.

Tugas mahasiswa pendamping adalah memastikan ibu hamil

Mahasiswa

1. KIE kehamilan & ANC 2. Edukasi pengisian buku

pegangan ibu hamil 3. Monitoring 4. Entry data ke sistem

informasi KIA

Bidan Kelurahan

1. Pelayanan ANC sesuai standar;

2. Pengisian buku KIA; 3. Pencatatan dan pelaporan;

4. Mengantar mhs ke bumil

di Rumah

Tangga

di Layanan

Kesehatan

Output : 1. Perubahan perilaku; 2. Buku pegangan

terisi 3. Cakupan ANC

terstandar naik;

4. Terinputnya data

Output :

1. Layanan ANC sesuai standar;

2. Terisinya buku KIA sbg sarana komunikasi bidan-bumil;

3. Cakupan ANC (K1 dan K4);

KP-KIA + Dosen Prodi

1. Pelatihan mahasiswa pendamping;

2. Menyerahkan 2 buku pegangan/modul;

3. Mengantar mahasiswa ke puskesmas

Output : Mahasiswa terlatih

Puskesmas

di Perguruan

Tinggi

IBU HAMIL Output :

Ibu Hamil

SEHAT

Page 168: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

146

mengetahui dan memahami manfaat antenatal care, memastikan ibu

hamil memeriksakan kehamilannya, serta memastikan ibu hamil

mendapatkan pelayanan antenatal care yang berkualitas (sesuai

standar). Tugas mahasiswa pendamping adalah memberi

pemahaman kepada ibu hamil dan keluarga bahwa mereka (ibu

hamil) adalah subyek dalam proses antenatal care. Mereka lah yang

paling bertanggungjawab terhadap kehamilan, kelahiran serta masa

depan bayi yang dikandungnya. Kesadaran inilah yang ingin

dibangun pada model pendampingan ibu hamil dan keluarga oleh

mahasiswa kesehatan. Keterlibatan ibu hamil dan keluarga dalam

proses antenatal care adalah kata kuncinya.

Tahapan dalam pembentukan model ini adalah :

No Tahapan Sasaran Kegiatan Hasil

1. Advokasi/ Negosiasi

Pemegang kebijakan

Melakukan kunjungan ke kantor-kantor untuk melakukan komunikasi

Jumlah lintas sektor yang terlibat

2. Membangun Komitmen

Pemegang Kebijakan

Melakukan perjanjian kerjasama

Dokumen kerjasama (MoU)

3. Partisipasi Lintas sektor dan masyarakat

Membentuk lembaga independen sebagai wadah partisipasi mereka (lintas sektor)

Terbentuk Komunitas Peduli- Kesehatan Ibu dan Anak (KP-KIA)

4. Implementasi Individu dan keluarga

Pendampingan ibu hamil, ibu hamil mengisi buku pegangan, membaca buku KIA, memeriksakan kehamilannya ke bidan

Jumlah ibu hamil yang didampingi, jumlah ibu hamil yang aktiv mengisi buku pegangan, jumlah ibu hamil yang memperoleh pemeriksaan ANC sesuai standar

Page 169: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

147

Pada model ini, ibu hamil dibuat berdaya untuk memanajemen

kehamilannya (mengelola, merawat dan merencanakan persalinan).

Keluarga juga dibuat berdaya untuk membantu ibu hamil

memanajemen kehamilannya. Dibutuhkan SDM yang berperan

sebagai fasilitator sekaligus memonitoring proses pemberdayaan

tersebut.

Pada model ini, mahasiswa kesehatan selaku pendamping ibu

hamil dan keluarga memiliki tugas sebagai :

1) Fasilitator, bertugas untuk mengedukasi, mendorong,

menggerakkan, dan memotivasi ibu hamil dan keluarga untuk

melakukan perubahan perilaku dalam ―memanajemen‖

kehamilannya. Ibu hamil diharapkan memiliki pemahaman tentang

kehamilan dan risiko dari setiap kehamilan. Ibu hamil bisa

memahami hak dan kewajibannya. Akhirnya, ibu hamil bisa secara

mendiri melakukan check list terhadap 10 standar layanan

antenatal care yang harus diperolehnya, memonitor sendiri

pemeriksaan Hb, memonitor sendiri konsumsi TTD,

mendiskusikan dengan pendamping atau bidan tentang kehamilan

dan risikonya (konseling), serta bisa melalukan deteksi dini risiko

tinggi kehamilan secara mandiri;

2) Monitoring, bertugas memantau perkembangan ibu hamil melalui

buku pegangan ibu hamil (hasil antenatal care dan deteksi dini

risiko tinggi) untuk di entry dalam sistem informasi KIA. Secara

Page 170: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

148

tidak langsung juga memantau kepatuhan tenaga kesehatan

(bidan) dalam memberikan layanan antenatal care yang sesuai

standar. Bidan kelurahan tetap melakukan tupoksinya. Hasil

pemeriksaan ANC bidan pada buku KIA akan dimanfaatkan oleh

ibu hamil untuk mengisi buku pegangan ibu hamil secara mandiri,

seperti gambar dibawah ini :

Tugas Ibu hamil & Keluarga : 1. Mengisi buku pegangangan bumil 2. Membaca buku KIA 3. Rutin periksa ke Nakes

Tgs Mhs : 1. Fasilitator 2. Monitoring

Tgs bidan : 1. Pemeriksa 2. Konseling

Koordinasi : 1. Tehnis Medis 2. Kegiatan Edukasi

Buku Pegangan

Output : Ibu Hamil Sehat : 1. Hb = 11,0-14,0 gr/dL

2. Asupan Fe > 90 tablet

3. Melakukan konseling

4. Faktor risiko rendah

5. Mendapatkan layanan

ANC tersatndar (10T)

Page 171: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

149

7) Kelebihan dan Kelemahan Penelitian

A. Kelebihan Penelitian

Aspek Metode :

a. Metode Kuasi Experimen memungkinkan peneliti untuk

membuat kriteria responden (bukan random), sehingga benar-

benar sesuai tujuan penelitian. Kriteria responden (ibu hamil

trwiwulan 2 dan sudah pernah kontak dengan bidan) membuat

responden akan menyatakan apa yang dialaminya (bukan

asumsi atau persepsi);

b. Metode Kualitatif membantu peneliti memperoleh informasi

yang lebih lengkap;

Aspek Dukungan Lintas Sektor :

a. Adanya kerjasama lintas sektor mulai dari penentuan dan

pemetaan sasaran, pembuatan modul, pelatihan pendamping,

evaluasi bulanan, serta pelaksanaan pendampingan di

lapangan;

Aspek Praktik :

a. Adanya buku pegangan ibu hamil yang praktis dan diisi sendiri

oleh ibu hamil, membuat ibu hamil mengetahui kondisi

kehamilannya secara mandiri.

b. Kontak langsung antara ibu hamil dan mahasiswa dalam

kurun waktu 4 bulanan mempengaruhi ―norma subjektiv‖ ibu

Page 172: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

150

hamil sehingga tahap perubahan perilaku tidak berlangsung

instan;

B. Kelemahan Penelitian

Aspek Metode :

a. Pemilihan sampel dilakukan dengan kriteria (bukan random),

sehingga tidak semua ibu hamil di wilayah penelitian memiliki

kesempatan untuk jadi responden;

b. Peneliti tidak bisa melakukan kontrol terhadap setiap variabel

penelitian. Ada banyak faktor yang mempengaruhi perubahan

variabel selain bentuk intervensi (pendampingan mahasiswa)

yang diberikan, seperti : komunikasi antar tenaga kesehatan

(langsung atau dengan media), komunikasi antar ibu hamil

(langsung atau dengan media), media sosial, dll;

Aspek Praktik :

a. Kontak langsung dalam kurun waktu 4 bulanan dengan

kunjungan 1x/perbulan (waktu yang pendek) membuat

munculnya “self defens mechanism” dalam bentuk :

penyangkalan (menyangkal tidak minum obat teratur,dll), dan

proyeksi (menyalahkan pihak lain/nakes atas kekeliruannya).

Sehingga informasi yang diperoleh masih dangkal;

b. Perbedaan skill antar mahasiswa dalam komunikasi membuat

perbedaan hasil/dampak pendampingan terhadap ibu hamil;

Page 173: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

151

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan hasil penelitian ini antara lain :

1. Terdapat pengaruh pendampingan mahasiswa terhadap

pelaksanaan standar antenatal care. Secara tidak langsung

mahasiswa pendamping menjadi ―pengawas‖ terhadap

pelaksanaan pemeriksaan antenatal oleh bidan, sehingga bidan

lebih disiplin melaksanakan standar yang ada. Disisi lain,

mahasiswa juga membantu memonitoring kepatuhan ibu hamil

mengikuti petunjuk-petunjuk dari petugas kesehatan;

2. Terdapat pengaruh pendampingan mahasiswa terhadap

pelaksanaan deteksi dini risiko tinggi kehamilan secara mandiri oleh

ibu hamil. Melalui pendampingan mahasiswa, ibu hamil dapat

mengenali faktor-faktor risiko yang dimilikinya melalui pengisian

check list secara mandiri dan lebih bertanggungjawab terhadap

kehamilannya;

3. Terdapat pengaruh pendampingan mahasiswa terhadap perubahan

perilaku (pengetahuan dan tindakan) ibu hamil, namun

pendampingan mahasiswa tidak berpengaruh terhadap sikap ibu

hamil terhadap kehamilannya. Proses komunikasi, pemberian

informasi dan edukasi lebih efektiv ketika didampingi ;

Page 174: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

152

4. Terdapat pengaruh pendampingan mahasiswa terhadap dukungan

keluarga untuk ibu hamil. Kehadiran mahasiswa ―menyadarkan‖

peran suami dalam pelaksanaan antenatal care;

5. Adanya pengaruh karakteristik ibu terhadap pelaksanaan antenatal

care yang berkualitas, yaitu :

a. Umur berpengaruh terhadap pelaksanaan standar pelayanan

antenatal care (ANC);

b. Pendidikan berpengaruh terhadap pelaksanaan standar

pelayanan antenatal care (ANC) dan tindakan;

c. Frekwensi ANC berpengaruh terhadap pelaksanaan standar

pelayanan antenatal care (ANC);

d. Gravid (kehamilan) berpengaruh terhadap deteksi dini risiko

tinggi kehamilan secara mandiri oleh ibu hamil.

6. Adanya model pendekatan antenatal care berbasis rumah tangga

(ibu hamil dan keluarga). Pengembangan model ini melalui

beberapa tahapan intervensi berdasarkan levelnya : a) level

pemegang kebijakan melalui advokasi dan membangun kerjasama

serta komitmen; b) level organisasi dengan menginisiasi lahirnya

wadah bersama yang bersifat independen; c) level komunitas

dengan melibatkan tokoh masyarakat dan tenaga kesehatan

terdekat; d) level interpersonal dengan melibatkan peran keluarga;

dan e) level individu dengan menjadikan ibu hamil sebagai subyek

dalam ANC. Perubahan perilaku ibu hamil sebagai sasaran primer

Page 175: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

153

dimulai dengan menstimulasi ―Niat‖ (intention) melalui isi pesan

dalam buku pegangan ibu hamil, menjadikan perilaku itu sebagai

―kebiasaan‖ (habits) melalui monitoring rutin mahasiswa, dan

membuat suasana kondusiv (facilitating condition).

6.1. Saran

Saran dalam penelitian ini :

1. Program :

a. Kegiatan pendampingan mahasiswa terhadap ibu hamil dan

keluarga perlu dilanjutkan dengan wilayah dan sasaran yang lebih

luas serta keterlibatan Perguruan Tinggi Kesehatan yang ada di

kota Palu (replikasi program);

b. Penentuan daerah sasaran berdasarkan usulan kelurahan (untuk

meningkatkan partisipasi dan tanggungjawab pihak kelurahan).

c. Dibangun MoU antara pihak Perguruan Tinggi, Pemerintah kota

Palu, serta Komunitas Independen dalam program pendampingan

tersebut. Untuk Perguruan Tinggi yang terlibat, agar

dipertimbangkan dalam agenda akademik. Untuk pemerintah kota

Palu (khususnya Dinas Kesehatan) agar dipertimbangkan reward

bagi mahasiswa pendamping serta dukungan data (sasaran).

Bagi pihak independen agar menyiapkan sistem informasi

berbasis IT yang bisa dimanfaatkan dalam pengambilan

keputusan oleh semua pihak;

Page 176: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

154

2. Riset :

a. Perlu kajian lebih mendalam tentang model kerjasama lintas

sektor yang efektiv;

b. Perlu studi yang mengevaluasi perubahan perilaku sasaran

(ibu hamil dan keluarga) secara bertahap (setiap bulan);

c. Studi ini menggunakan pendekatan sosial ekologi model,

namun lebih fokus pada perubahan perilaku individu dan

keluarga. Pada riset selanjutnya perlu dikembangkan variabel

yang mengukur tingkat keterlibatan tiap level pada social

ecology model.

Page 177: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

155

DAFTAR PUSTAKA Abul Fadl, A., Bagchi, K., & Cheikh Ismail, L. (2010). Practices in child

growth monitoring in the countries of the Eastern Mediterranean Region.

Adawiyani R. (2013). Pengaruh pemberian booklet anemia terhadap

pengetahuan, kepatuhan minum tablet tambah darah dan kadar hemoglobin ibu (studi kasus di unit rawat jalan Rumkital Dr. Ramelan Surabaya. Jurnal ilmiah mahasiswa Universitas Surabaya. Vol.2 No. 2

Akhtar, T., Khan, Z., & Raoof, S. (2014). Community participation

eludes Pakistan's maternal, newborn and child health programme.

Amiruddin, R., Hasni (2014). Determinan Kesehatan Ibu dan Anak. CV

Trans Info Media, 13-17. Ansar, A. (2012). Menuju Kebijakan Pengelolaan Teluk Palu yang

Harmonis. Media Litbang Sulteng, 4(2). Ansell, C., & Gash, A. (2008). Collaborative governance in theory and

practice. Journal of public administration research and theory, 18(4), 543-571.

Bailey, R. J., & Dal Poz, M. (2010). Building the public health workforce

to achieve health-related development goals: moving forward in collaboration. J Public Health Policy, 31(4), 494-497. doi: 10.1057/jphp.2010.34

Buse, K., Mays, N., & Walt, G. (2012). Making health policy: McGraw-

Hill Education (UK). Business, W. E. s. (2007). Strengthening Health Systems to Improve

Health Outcomes. WHO’s Framework for Action. Campbell M, Grinshaw J, Eccles M, Steen N. Experimental and

quasiexperimental designs for evaluating guideline implementation strategies. Family practice 2000; 17(Suppl 1): S11-S18.

Cook, J., Michener, J. L., Lyn, M., Lobach, D., & Johnson, F. (2010).

Community collaboration to improve care and reduce health disparities. Health Affairs, 29(5), 956-958.

Page 178: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

156

Corona, R., Gonzalez, T., Cohen, R., Edwards, C., & Edmonds, T. (2009). Richmond Latino needs assessment: A community-university partnership to identify health concerns and service needs for Latino youth. Journal of community health, 34(3), 195-201.

Depkes, R. (2010). Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu:

Kementrian Kesehatan Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Kesehatan Ibu. Jakarta.

Dickie, M. (2005). Parental behavior and the value of children's health:

a health production approach. Southern Economic Journal, 855-872.

Economic, U. N. D. o. (2014). The Millennium Development Goals

Report 2014 United Nations Publications. Ferrer, B., Aronstein, D., & Conley, L. (2013). Collaboration Between

Local Health Authorities, Hospitals, Residents, and Community-Based Organizations in Boston. American journal of public health, 103(3), e1-e2.

Geoffrey Chamberlain, M. M. (2013). ABC Of Antenatal Care. BMJ

Books, 4. doi: 10.1155/2010/272896 Glanz, K., Rimer, B. K., & Viswanath, K. (2008). Health behavior and

health education: theory, research, and practice: John Wiley & Sons.

Golden, S. D., & Earp, J. A. L. (2012). Social ecological approaches to

individuals and their contexts twenty years of health education & behavior health promotion interventions. Health Education & Behavior, 39(3), 364-372.

Graham, W. J., Bell, J. S., & Bullough, C. H. (2001). Can skilled

attendance at delivery reduce maternal mortality in developing countries. Safe motherhood strategies: a review of the evidence, 17, 97-130.

Green, L. W., & Kreuter, M. W. (1999). Health promotion planning: An

educational and ecological approach. Habermas, J., & Habermas, J. (1985). The theory of communicative

action: Lifeworld and system: A critique of functionalist reason (Vol. 2): Beacon press.

Page 179: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

157

Habersack, M., & Luschin, G. (2013). WHO-definition of health must be enforced by national law: a debate. BMC medical ethics, 14(1), 24.

Hatta H, Dachlan DM, Salam A. (2013). Studi pelaksanaan program

suplementasi tablet besi (Fe) untuk ibu hamil di Puskesmas Maradekaya kota Makassar

Hendricks, C. S., Hendricks, D. L., Black, S. H., Hopkins, J. S.,

Washington, B., & McKenzie, T. (2000). A community health promotion partnership model: the South Carolina health connection. Journal of cultural diversity, 8(3), 69-78.

Indonesia, K. K. R. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan.

2013 http://www. depkes. go. id/downloads. Buletin% 20Lansia. pdf.

Indonesia, M.K.R. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, serta Pelayanan Kesehatan Seksual.

Indonesia, R. (2009). Undang-undang Republik Indonesia nomor 36

tahun 2009 tentang Kesehatan. Jakarta: Republik Indonesia. INDONESIA, R. (2010). Laporan pencapaian tujuan pembangunan

milenium Indonesia 2010. Jakarta: Kementerian PPN/Bappenas . Indonesia, U. (2012). Ringkasan Kajian Kesehatan Ibu dan Anak.

Jakarta: UNICEF Indonesia. INISIATIF. (2013). Monitoring Kebijakan dan Anggaran (Komitmen

Pemerintah Indonesia untuk Kesehatan Ibu). Laporan Akhir, I. Kay, R., & Alder, J. (1999). Coastal management and planning. E & FN

SPON. New York. Kemenkes, R. (2012). Profil Data Kesehatan Indonesia 2011:

Kementrian Kesehatan RI, Jakarta. Kesehatan, D., & RI, K. K. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta:

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Page 180: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

158

Koordinator Kesejahteraan Rakyat, M. (2012). Pedoman Nasional Gerakan Sadar Gizi dalam seribu Pertama Kehidupan (1000 HPK). Jakarta: Kementerian Koordinator Kesehateraan Rakyat.

Lewins, G. (2011). Physician integration: the community health center collaboration option. Healthcare financial management: journal of the Healthcare Financial Management Association, 65(1), 72-76.

Lindsey, B. J., & Hawk, C. W. (2013). Training community health

students to develop community-requested social marketing campaigns: an innovative partnership. Progress in community health partnerships: research, education, and action, 7(2), 219-229.

Maas, L. T. (2004). Kesehatan Ibu dan Anak: Persepsi budaya dan

dampak kesehatannya. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Manuaba, I. B. G. (1998). Ilmu kebidanan, penyakit kandungan &

keluarga berencana untuk pendidikan bidan. Manuaba, I. B. G., Manuaba, I. C., & Manuaba, I. (2007). Pengantar

kuliah obstetri. Jakarta: EGC, 810-821. Maramis, W. F. (2006). Ilmu perilaku dalam pelayanan kesehatan.

Cetakan Pertama, Air Langga University Press Surabaya. Marmi, S. S. (Oktober 2011). Asuhan Kebidanan Pada Masa Antenatal.

1. McGrath, M. M., Fullilove, R. E., Kaufman, M. R., Wallace, R., &

Fullilove, M. T. (2009). The limits of collaboration: a qualitative study of community ethical review of environmental health research. American journal of public health, 99(8), 1510.

Misra, D. P., & Grason, H. (2006). Achieving safe motherhood: Applying

a life course and multiple determinants perinatal health framework in public health. Women's Health Issues, 16(4), 159-175.

Morris, J., Marzano, M., Dandy, N., & O’Brien, L. (2012). Theories and

models of behaviour and behaviour change. Forest Research, Tech. Rep.

Nasional, B. P. P. (2011). laporan Pencapaian MDGs 2010. Kementrian

Perencanaan Pembangunan Nasional.

Page 181: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

159

Nikolic, I. A., & Maikisch, H. (2006). Public-private partnerships and collaboration in the health sector: an overview with case studies from recent European experience.

Nomor, P. P. R. I. (2005). Tahun 2005 tentang Pengelolaan Pulau-pulau Kecil Terluar: Jakarta.

Notoatmodjo, S. (2005). Promosi kesehatan teori dan aplikasi. Jakarta:

Rineka Cipta, 52-54. Notoatmodjo, S. (2007). Promosi kesehatan dan ilmu perilaku: Jakarta:

Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta,

20-40. Olden, P. C. (2003). Hospital and community health: Going from

stakeholder management to stakeholder collaboration. Journal of health and human services administration, 35-57.

Organization, W. H. (1986). Ottawa charter for health promotion. Organization, W. H. (1997). The Jakarta Declaration : on leading health

promotion into the 21st century = Declaration de Jakarta sur la promotion de la sante au XXIe siecle .

Organization, W. H. (2010). A conceptual framework for action on the

social determinants of health. Osborne, S. (2002). Public-private partnerships: Theory and practice in

international perspective: Routledge. Palu, D. K. K. (2014). Profil kesehatan: Dinas Kesehatan Kota Palu. Patlis, J. M., Dahuri, R., Knight, M., & Tulungen, J. (2001). Integrated

coastal management in a decentralized Indonesia: How it can work. Indonesian Journal of Coastal and Marine Resources, 4(1), 24-39.

Penelitian, B. (2010). Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2010.

Kemenkes RI, Jakarta. Prager, K. (2012). Understanding behaviour change: how to apply

theories of behaviour change to SEWeb and related public engagement activities. James Hutton Institute.

Page 182: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

160

Prochaska, J. O., & Velicer, W. F. (1997). The transtheoretical model of health behavior change. American journal of health promotion, 12(1), 38-48.

Prost, A., Colbourn, T., Seward, N., Azad, K., Coomarasamy, A., Copas, A., . . . Lewycka, S. (2013). Women's groups practising participatory learning and action to improve maternal and newborn health in low-resource settings: a systematic review and meta-analysis. The Lancet, 381(9879), 1736-1746.

RI, B. P. S. (2007). Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2007.

Jakarta: Badan Pusat Statistik. RI, K. (2012). Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012.

Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI.

Robeson, P. (2009). Networking in public health: Exploring the value of

networks to the National Collaborating Centres for Public Health: National Collaborating Centre for Methods and Tools.

Saaka, M. (2014). Relationship between Mothers’ Nutritional

Knowledge in Childcare Practices and the Growth of Children Living in Impoverished Rural Communities. Journal of health, population, and nutrition, 32(2), 237.

Sallis, J. F., Owen, N., & Fisher, E. B. (2008). Ecological models of

health behavior. Health behavior and health education: Theory, research, and practice, 4, 465-486.

Sarker, M., & Joarder, T. (2012). Intersectoral collaboration: a novel

path to promote community health promotion editorial. Global Health Promotion, 194, 7-8.

Sarwono. Buku Kebidanan. Setyorini, R. H., & Hasanbasri, M. (2011). Konseling Ibu Hamil pada

Bidang Praktik Swasta (BPS) dan Puskesmas di Kabupaten Bantul.K. Text.

Sierra, J. J., & McQuitty, S. (2007). Attitudes and emotions as

determinants of nostalgia purchases: An application of social identity theory. The Journal of Marketing Theory and Practice, 15(2), 99-112.

Sparks, M. (2013). The changing contexts of health promotion. Health

promotion international, 28(2), 153-156.

Page 183: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

161

Stalker, P. (2008). Laporan MDGs 2008: Kita Suarakan MDGs Demi

Pencapaiannya di Indonesia. Jakarta: Bappenas. Thein, T. T., Myint, T., Lwin, S., Oo, W. M., Kyaw, A. K., Myint, M. K., &

Thant, K. Z. (2012). Promoting antenatal care services for early detection of pre-eclampsia.

Triandis, H. C. (1979). Values, attitudes, and interpersonal behavior.

Paper presented at the Nebraska symposium on motivation. Tuwo, A. (2011). Pengelolaan Ekowisata Pesisir dan Laut-Pendekatan

Ekologi, Sosial-Ekonomi, Kelembagaan dan Sarana Wilayah: Brilian Internasional.

Woodson, J. M., Braxton-Calhoun, M., Black, J., Marinelli, R. D., O'Hair,

A., & Constantino, N. L. (2009). Challenges of collaboration to address health disparities in the rapidly growing community of Las Vegas, Nevada. Journal of health care for the poor and underserved, 20(3), 824-830.

Page 184: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

Prodi Kesmas Puskesmas

KP-KIA (Dinkes, PT, NGO, linsek)

Page 185: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

PANDUAN MENJADI

IBU HAMIL SEHAT

Buku Pegangan

bagi Ibu Hamil

Page 186: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

HARAPAN/ IMPIAN

“Masa depan dimiliki oleh mereka yang percaya akan keindahan impiannya”

(Eleanor Roosevelt)

Mari kita mulai proses pendampingan ini dengan menggambarkan dan menulis impian anda

mengenai diri sendiri (kehamilan, persalinan, dan lain-lain), anak dalam kandungan, dan

keluarga.

1. Harapan untuk anak yang dikandung :

a) Karakter :

i. .....................................................................................................................................

ii. .....................................................................................................................................

iii. .....................................................................................................................................

iv. .....................................................................................................................................

v. .....................................................................................................................................

b) Pendidikan :

i. ....................................................................................................................................

ii. .....................................................................................................................................

iii. .....................................................................................................................................

iv. .....................................................................................................................................

v. .....................................................................................................................................

c) Pekerjaan :

i. .....................................................................................................................................

ii. .....................................................................................................................................

iii. .....................................................................................................................................

iv. ..................................................................................................................................

v. .....................................................................................................................................

2. Harapan untuk kehamilan ini :

a. ............................................................................................................................................

b. ............................................................................................................................................

c. ............................................................................................................................................

d. ............................................................................................................................................

e. ............................................................................................................................................

Page 187: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

3. Apa yang ibu harapkan dari orang-orang terdekat (suami dan keluarga) ?

a. ............................................................................................................................................

b. ............................................................................................................................................

c. ............................................................................................................................................

d. ............................................................................................................................................

e. ............................................................................................................................................

4. Siapa yang ibu harapkan bisa membantu memberikan solusi atas masalah kehamilannya ?

a. ...........................................................................................................................................

b. ...........................................................................................................................................

c. ...........................................................................................................................................

d. ...........................................................................................................................................

e. ...........................................................................................................................................

5. Siapa yang ibu harapkan untuk membantu persalinannya ibu nanti ?

a. ...........................................................................................................................................

b. ...........................................................................................................................................

c. ...........................................................................................................................................

6. Dimana tempat yang ibu inginkan untuk bersalin nanti ?

a. ...........................................................................................................................................

b. ...........................................................................................................................................

c. ...........................................................................................................................................

7. Alat kontrasepsi apa yang ingin ibu pakai setelah bersalin nanti ?

a. ...........................................................................................................................................

b. ...........................................................................................................................................

c. ...........................................................................................................................................

“Jika anda bisa memimpikannya, anda bisa

mencapainya”

(Walt Disney)

Page 188: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

MEWUJUDKAN MIMPI/ HARAPAN

“Keberhasilan anda dimulai dari hal-hal sederhana yang anda lakukan”

(Jim Dornan)

Untuk mewujudkan impian anda, hal-hal apa yang harus anda lakukan ?

a. ...........................................................................................................................................

b. ...........................................................................................................................................

c. ...........................................................................................................................................

d. ...........................................................................................................................................

e. ...........................................................................................................................................

Mari kita ulangi bahasan diatas.

1. Apa yang terjadi bila seorang ibu hamil mengalami kurang darah (Anemia) ?

a. Dampak bagi ibu hamil :

i. .....................................................................................................................................

ii. .....................................................................................................................................

iii. .....................................................................................................................................

iv. .....................................................................................................................................

v. .....................................................................................................................................

b. Dampak bagi janin yang dikandung :

i. .....................................................................................................................................

ii. .....................................................................................................................................

iii. .....................................................................................................................................

iv. .....................................................................................................................................

v. .....................................................................................................................................

Untuk mewujudkan impian anda, maka anda harus memberikan makanan

(nutrisi) yang baik untuk ANDA dan JANIN yang anda kandung. Makanan

ini akan diolah di perut (usus), diserap (absorpsi) dan di edarkan keseluruh

tubuh (sel-sel) oleh DARAH. Jadi DARAH lah yang membawa makanan ini ke

seluruh tubuh ibu dan ke janin. Bila DARAH kurang dalam tubuh (Anemia),

maka makanan tidak bisa sampai ke seluruh tubuh ibu dan janin. Ibu akan

menjadi kurang gizi, dan berbahaya pada saat bersalin nanti. Anak yang lahir

juga akan mengalami gangguan pertumbuhan fisik (Berat badan lahir rendah)

dan mental (kecerdasan).

Page 189: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

2. Apa yang harus ibu lakukan untuk mengetahui JUMLAH DARAH dalam tubuh ibu ?

a. ...........................................................................................................................................

b. ...........................................................................................................................................

c. ...........................................................................................................................................

3. Apa yang harus ibu lakukan untuk MENCEGAH agar jumlah darah dalam tubuh ibu tidak

kurang ?

a. ...........................................................................................................................................

b. ...........................................................................................................................................

c. ...........................................................................................................................................

4. Apa yang harus ibu lakukan untuk memperoleh pengetahuan yang cukup mengenai

dampak kurang darah (Anemia) maupun masalah kehamilan lainnya ?

a. ...........................................................................................................................................

b. ...........................................................................................................................................

c. ...........................................................................................................................................

ADA 3 (TIGA) AKTIVITAS SEDERHANA YANG IBU BISA

LAKUKAN UNTUK MENCEGAH KURANG DARAH (ANEMIA) :

1. Periksa Jumlah Darah (Hemoglobin) ke Bidan/ Petugas Kesehatan

MINIMAL 2 (dua) kali selama kehamilan;

2. Minum Tablet Tambah Darah (Tablet Fe) setiap hari secara teratur

MINIMAL 90 Tablet setiap hari berturut-turut selama kehamilan;

3. Konsultasi dengan Bidan/ Petugas Kesehatan/ Pendamping anda

SETIAP KALI anda memeriksakan kehamilan;

Pastikan bahwa anda memeriksakan

kehamilannya secara rutin ke Bidan/

Petugas Kesehatan MINIMAL 4 (empat)

kali selama Kehamilan

Page 190: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

MELAKUKAN 3 (TIGA) AKTIVITAS SEDERHANA

“Satu-satunya cara untuk meraih keberhasilan adalah

dengan melakukannya secara terus menerus (konsisten)”

(Anonymous)

Ingat kembali 3 (tiga) aktivitas sederhana yang harus anda lakukan secara konsisten, dan

tuliskan kembali dibawah ini :

1. ..........................................................................................................................................

2. ..........................................................................................................................................

3. ..........................................................................................................................................

Apakah anda setuju untuk melakukannya secara terus menerus (konsisten), dibawah

bimbingan dan monitoring dari Bidan/ Pendamping ? Bila setuju, mohon tanda tangani

dibawah pernyataan ini untuk menunjukkan KOMITMEN dan KEYAKINAN anda :

Anda juga butuh dukungan dari suami/ keluarga, Bidan/Petugas Kesehatan, dan Pendamping

(Mahasiswa). Untuk itu, ke 3 (tiga) pihak tersebut harus menyatakan kesediaannya untuk

mendukung anda dengan membubuhkan tandatangannya dibawah pernyataan berikut :

Saya setuju untuk melakukan 3 (tiga) hal sederhana tersebut (Periksa Hb,

Minum tablet penambah darah, dan Konsultasi) secara teratur dan konsisten

untuk kebaikan diri saya dan janin yang saya kandung.

........................................, ............................................................ 2016

Ibu Hamil,

........................................................................................

Kami setuju untuk mendukung dan mendampingi ibu .........................................

melakukan 3 (tiga) aktivitas sederhana tersebut (Periksa Hb, Minum tablet

penambah darah, dan Konsultasi) secara teratur dan konsisten untuk kebaikan ibu

dan janin yang dikandungnya.

........................................, ............................................................ 2016

Bidan, Suami/Keluarga, Pendamping,

.............................. .................................................. .....................................

Page 191: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

MENGONTROL AKTIVITAS UNTUK KEBAIKAN DIRI DAN JANIN

“Serahkan masa depan anda kedalam tangan yang baik, tangan anda sendiri”

(Benyamin Disraeli)

1. Monitoring Pemeriksaan darah (Hemoglobin) :

Tabel Monitoring Kepatuhan Pemeriksaan Hemoglobin

No Hari/Tanggal Usia Kehamilan Tempat

Periksa

Pemeriksa

(Nama & Paraf)

Hasil Ket

2. Monitoring Kepatuhan Konsumsi tablet Fe

Tabel Monitoring Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe

Bulan : ..................................................

No Tgl Paraf Ket

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

Bulan : ..................................................

No Tgl Paraf Ket

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

Page 192: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

Bulan : ..................................................

No Tgl Paraf Ket

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

Bulan : ..................................................

No Tgl Paraf Ket

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

Bulan : ..................................................

No Tgl Paraf Ket

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

Bulan : ..................................................

No Tgl Paraf Ket

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

Page 193: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

3. Konseling

Tabel Monitoring Hasil Konseling

No Waktu Materi Hasil Paraf Ibu/

Keluarga

1 Perkenalan, informasi

pendampingan, informasi kelas

ibu

2 Pemeriksaan Antenatal Care

(Hal-hal yang diperoleh ibu

hamil saat pemeriksaan ANC dan

manfaatnya)

3 Perawatan sehari-hari

(nutrisi ibu hamil, istrihat,

menjaga kebersihan diri,

hubungan suami istri, aktiitas

fisik)

4 Tanda dan bahaya pada

kehamilan (perdarahan, demam,

muntah-muntah, dll)

5 Masalah lain pada kehamilan

(sulit tidur, sakit kencing,

jantung berdebar, dll) dan hal2

yang harus dihindari selama

hamil (aktivitas berat, makanan,

minuman dan obat berbahaya,

dll)

6 Persiapan melahirkan (waktu

dan tempat, hal2 yang harus

disiapkan selama bersalin, dll)

7 Ibu bersalin (tanda awal

bersalin, proses melahirkan) dan

perawatan ibu nifas (pelayanan

kesehatan masa nifas, hal2 yang

dihindari selama nifas)

8 Keluarga Berencana

Tidak ada yang gagal untuk di raih,

yang ada adalah orang yang berhenti

melakukannya secara konsisten

Page 194: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

EVALUASI DIRI

“Belajar dari kesalahan merupakan hal paling penting

untuk bisa memperbaikinya lagi, dan lagi”

(Perelman)

Mari kita ulang kembali 3 (tiga) aktivitas sederhana yang harus anda lakukan :

1. Periksa darah (Hb)

2. Minum tablet penambah darah (tablet Fe)

3. Konsultasi

Semua itu akan memberikan hasil maksimal bila ditambah dengan 2 (dua) aktivitas yang bisa

anda KONTROL atau EVALUASI sendiri, dengan bantuan mahasiswa/ Pendamping, yaitu :

1. Pemeriksaan kehamilan secara rutin (Antenatal Care) yang SESUAI STANDAR

2. Melakukan DETEKSI DINI terhadap faktor risiko tinggi kehamilan

Mari kita lakukan check list bersama, sudahkan pelayanan Antenatal care ini anda peroleh

ketika anda mengunjungi bidan/ petugas kesehatan anda ?

Tabel Check List Standar Pelayanan Antenatal Care

No Jenis Pemeriksaan Iya Tidak Ket

1 Ukur TB dan timbang BB

2 Ukur Tekanan Darah (TD)

3 Ukur Lingkar Lengan Atas (LILA)

4 Ukur Tinggu Fundus Uteri (TFU)

5 Tentukan Letak Janin dan DJJ

6 Penentuan status Imunisasi TT

7 Pemberian Tablet Fe

8 Pemeriksaan Laboratorium (Hb)

9 Konseling

10 Tata Laksana Kasus

Page 195: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

Mari kita check list lagi hal-hal yang anda alami (dengan bantuan mahasiswa/pendamping),

untuk mengetahui risiko kehamilan yang anda alami :

No Masalah/ Faktor Risiko Iya Tidak Skor (lingkari)

Skor Awal ibu hamil 2

1. Terlalu muda, hamil <= 16 th 4

2. a. Terlalu lambat hamil I, kawin >= 4 th 4

b. Terlalu tua, hamil I >= 35 th 4

3. Terlalu cepat hamil lagi (<= 2 th) 4

4. Terlalu lama hamil lagi (>= 10 th) 4

5. Terlalu banyak anak, 4 atau lebih 4

6. Terlalu tua, umur >= 35 th 4

7. Terlalu pendek, < 145 cm 4

8. Pernah gagal kehamilan 4

9. Pernah melahirkan dengan :

a. Tarikan tang/ vakum

4

b. Uri dirogoh 4

c. Diberi infus/transfusi 4

10. Pernah Operasi Sesar 8

Total Skor I

Dan setiap kali memeriksakan kehamilan, kita bisa bersama-sama melakukan check list

terhadapa beberapa hal yang anda alami. Konsultasikan dengan bidan dan pendamping anda :

No Masalah/ Faktor Risiko TW 1 TW 2 TW 3.1 TW 3.2

1. Penyakit pada ibu hamil :

a. Kurang darah b. Malaria

4 4 4 4

c. TBC Paru d. Payah Jantung 4 4 4 4

e. Kencing Manis (Diabetes) 4 4 4 4

f. Penyakit Menular Seksual 4 4 4 4

2. Bengkak pada muka/ tungkai dan tekanan darah

tinggi (TD = ............)

4 4 4 4

3. Hamil kembar 2 atau lebih 4 4 4 4

4. Hamil kembar air (hydraminon) 4 4 4 4

5. Bayi mati dalam kandungan 4 4 4 4

6. Kehamilan lebih bulan 4 4 4 4

7. Letak sungsang 8 8 8 8

8. Letak lintang 8 8 8 8

9. Pendarahan dalam kehamilan ini 8 8 8 8

10. Pre-eklampsia berat/ kejang-kejang 8 8 8 8

Total Skor II

Page 196: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

Total Skor I + Total Skor II = ................................................... (Skor Akhir)

Cocokkan nilai Skor Akhir dengan indikator dibawah ini :

1. Jumlah Skor Akhir ( 2) = Kehamilan Risiko Rendah (KRR)

2. Jumlah Skor Akhir (6 – 10) = Kehamilan Risiko Tinggi (KRT)

3. Jumlah Skor Akhir (10) = Kehamilan Risiko Sangat Tinggi (KRST)

Diskusikan dengan bidan atau mahasiswa pendamping anda arti dari setiao indikator tersebut

PENUTUP

Mari kita ingat kembali aktivitas rutin kita, mulai dari awal sampai akhir :

1. Menulis Impian/ Harapan anda;

2. Menulis hal-hal yang anda lakukan untuk mewujudkan impian/harapan tersebut;

3. Menandatangani komitmen yang sudah anda tulis;

4. Melakukan kegiatan yang sudah anda tulis. Fokus pada 3 (tiga) hal sederhana :

Periksa darah (Hb), minum tablet penambah darah (Fe), dan Konsultasi;

5. Monitoring seluruh kegiatan anda dengan melakukan check list sendiri;

6. Evaluasi seluruh kegiatan, ditambah dengan 2 (dua) aktivitas monitoring yang anda

lakukan sendiri (dibantu oleh bidan/pendamping) yaitu : melakukan evaluasli

terhadap pelayanan antenatal care dan melakukan deteksi dini faktor risiko tinggi

kehamilan;

Atau bisa dibuat dalam bentuk bagan siklus seperti ini :

Lakukan dg

Konsisten

Tulis Impian/

harapan anda

Tulis

Solusinya

Membangun

Komitmen

Melakukan

Aktivitas

Melakukan

Monitoring &

Evaluasi

Page 197: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

PENELITIAN

KOLABORASI LINTAS SEKTOR UNTUK KESEHATAN IBU DI KOTA PALU TAHUN

2016

(Model Pendampingan Ibu Hamil dan Keluarga)

KUESIONER UNTUK IBU HAMIL

Saya menyatakan, bahwa saya telah membacakan pernyataan di atas pada informan

setuju untuk berpartisipasi dalam studi ini.

Tanggal :_________________

Tanda tangan Informan :_________________

Tanda tangan pewawancara :_________________

Nama Pewawancara :_________________

KROSCEK KORLAP DATA ENTRI

NAMA/PARAF

TANGGAL

[ ] [ ]/ [ ] [ ]/ 2016 [ ] [ ]/ [ ] [ ]/ 2016 [ ] [ ]/ [ ] [ ]/ 2016

(Salam). Saya ___________ (nama) dari mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

(FKIK) Untad. Kami sedang melakukan penelitian tentang kegiatan pendampingan ibu hamil dan

keluarga. Kami akan bertanya tentang pemeriksaan kehamilan (antenatal care) yang selama ini

dilakukan, baik oleh bidan maupun mahasiswa pendamping. Wawancara ini akan berlangsung tidak

lebih dari 1 jam. Jawaban ibu akan kami rahasiakan sehingga tidak seorangpun akan mengetahuinya.

Partisipasi ibu dalam survei ini bersifat sukarela dan ibu dapat menolak untuk menjawab pertanyaan

atau tidak melanjutkan wawancara. Kami berharap ibu dapat berpartisipasi karena pendapat ibu

sangat penting.

Saat ini apakah ibu bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini? Apakah saya dapat memulai

wawancara ini?

BILA RESPONDEN SETUJU UNTUK DIWAWANCARAI, WAWANCARA DIMULAI

BILA RESPONDEN TIDAK SETUJU DIWAWANCARAI, MAKA AKHIRI DAN

LANJUTKAN UNTUK MEWANCARAI RESPONDEN LAINNYA

Page 198: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

KELENGKAPAN PENGISIAN KUESIONER : [ ] 1. LENGKAP [ ] 2. TIDAK LENGKAP

IDENTITAS

RESPONDEN

IDENTITAS

SUAMI

1 NAMA IBU NAMA SUAMI

2 UMUR UMUR

3 PENDIDIKAN PENDIDIKAN

4 PEKERJAAN PEKERJAAN

5 AGAMA AGAMA

6 SUKU SUKU

7 ALAMAT ALAMAT

8 KELURAHAN

\

KELURAHAN

9 KECAMATAN KECAMATAN

10 NAMA BIDAN

PEMERIKSA

11 NAMA MHS

PENDAMPING

A. DATA KEHAMILAN SAAT INI

a. Riwayat ANC

ANC Sejak umur Kehamilan ……… minggu.

ANC di ………………………….

Frekuensi : Trisemester I …………………...Kali

Trisemster II ………………….. Kali

Trisemester III ………………….. Kali

1. Riwayat kehamilan, Persalinan dan nifas yang lalu

G........ P......... Ab..........

Page 199: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

Hamil

Ke

Persalinan

Tgl

lahir

Umur

kehamilan

Jenis

Persalinan

Tempat

bersalin/

Penolong

BB

Lahir

B. Pengetahuan Ibu Hamil tentang ANC dan Kehamilan

No Pertanyaan

Skor

1. Apa yang ibu ketahui tentang ANC ?

01. Merupakan pemeriksaan kesehatan untuk anak remaja

02. Merupakan pemeriksaan kehamilan yang dilakukan oleh dokter

atau bidan selama masa kehamilan

03. Merupakan pemeriksaan kesehatan ibu melahirkan untuk

mengetahui kesehatan bayi

04. Tidak tahu

2. Menurut ibu, manfaat ANC bagi ibu adalah :

(Jawaban boleh lebih dari satu)

01. Untuk mengetahui sejak dini adanya gangguan atau komplikasi

kehamilan

02. Untuk menyiapkan mental ibu menghadapi persalinan

03. Mempersiapkan ibu untuk melakukan Inisasi Menyusu Dini

(IMD)

04. Memberikan konseling kepada ibu untuk persiapan pemakaian

kontrasepsi

05. Tidak tahu

3. Menurut ibu, kapan pemeriksaan pertama kali sebaiknya dilakukan ?

01. Kehamilan 0 – 3 bulan

02. Kehamilan 4 - 6 bulan

03. Kehamilan 7 – 9 bulan

04. Tidak tahu

4. Menurut ibu, berapa kali paling sedikit ibu memeriksakan kehamilan

(ANC) ?

01. 1 kali

02. 2 kali

03. 3 kali

04. 4 kali atau lebih

Page 200: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

5. Menurut ibu, pemeriksaan kehamilan bermanfaat bagi siapa ? 01. Ibu

02. Janin

03. Keduanya

04. Tidak tahu

6. Menurut ibu, pelayanan apa saja yang bisa ibu dapatkan saat

memeriksakan kehamilan (ANC) ?

(jawaban boleh lebih dari satu)

01. Pengukuran tekanan darah

02. Pengukuran tinggi badan dan berat badan

03. Pengukuruan lingkar lengan atas

04. Pemeriksaan perut (TFU)

05. Penentuan letak janin

06. Penyuntikan (pemberian imunisasi TT)

07. Pemberian tablet penambah darah (tablet Fe)

08. Pemeriksaan darah atau kencing (Hb dan proteinuri)

09. Pengarahan dari bidan (Konseling)

10. Pengobatan bila diperlukan (Tata laksana kasus)

7. Untuk mengetahui apakah ibu menderita tekanan darah tinggi atau

tidak, sebaiknya diperiksa :

01. Tinggi badan

02. Periksa perut

03. Ukur tekanan darah

04. Periksa kencing

05. Tidak tahu

8. Untuk mengetahui apakah ibu memiliki risiko melahirkan bayi yang

memiliki berat badan rendah (BBLR), sebaiknya diperiksa :

01. Periksa perut

02. Ukur tekanan darah

03. Ukur lingkar lengan atas

04. Suntik anti tetanus

05. Tidak tahu

9. Untuk mencegah terjadinya kurang darah (anemia) pada ibu hamil,

sebaiknya ibu :

01. Mengukur tekanan darah

02. Minum tablet penambah darah (tablet Fe)

03. Memeriksa kencing

04. Suntik anti tetanus

05. Tidak tahu

10. Berapa paling sedikit tablet penambah darah yang harus ibu minum

selama kehamilan ?

01. 10 tablet

02. 30 tablet

03. 90 tablet

04. Tidak tahu

Page 201: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

11. Menurut ibu, hal-hal apa saja yang harus dihindari selama ibu hamil ?

(Jawaban bisa lebih dari satu)

01. Kerja berat

02. Minum alkohol

03. Merokok

04. Stress berlebihan

05. Aktivitas sehari-hari yang ringan

06. Tidak tahu

12. Menurut ibu, hal-hal yang harus dipersiapkan menjelang persalinan

adalah (jawaban bisa lebih dari satu) :

01. Tabungan atau dana cadangan untuk biaya persalinan

02. Rencana tempat melahirkan

03. Kartu-kartu yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan

(BPJS, dll)

04. Pendonor darah yang siap

05. Tidak tahu

13. Yang merupakan tanda bahaya pada kehamilan :

(jawaban bisa lebih dari satu)

01. Demam tinggi

02. Pendarahan pada hamil muda

03. Berat badan naik setiap bulan

04. Nafsu makan meningkat

05. Tidak tahu

14. Yang merupakan tanda awal persalinan :

01. Muntah terus

02. Kaki bengkak

03. Sulit tidur

04. Perut mulas-mulas yang teratur dan makin sering

05. Tidak tahu

15. Faktor risiko apa yang ibu bisa ketahui dengan melakukan

pemeriksaan kehamilan secara teratur ?

01. Status ekonomi ibu

02. Letak janin

03. Jenis kelamin anak

04. Pekerjaan ibu

05. Tidak tahu

16. Darimana ibu mengetahui tentang pemeriksaan kehamilan

(jawaban boleh lebih dari satu)

01. Tenaga kesehatan (dokter/ bidan/ perawat/ ...........)

02. Kader posyandu

03. Tetangga/ teman/ tokoh masyarakat

04. Media massa (TV/ koran/ radio/ dll)

98. Lain-lain

Page 202: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

17. Darimana ibu mendapatkan pengetahuan tentang kehamilan, persalinan, dan informasi lainnya yang berhubungan dengan

kesehatan ibu ?

(jawaban bisa lebih dari satu)

01. Buku KIA

02. Kader

03. Bidan/ petugas kesehatan

04. Media elektronik

05. Teman/tetangga

06. Lain-lain .....................................................

18. Kemanakah sebaiknya ibu memeriksakan kehamilannya ?

01. Dokter/ bidan swasta

02. Dukun beranak

03. Kader posyandu

98. Tidak tahu

C. Sikap Ibu Hamil terhadap ANC

No Pernyataan SS S TS STS

1. Setiap kehamilan beresiko

2. Pemeriksaan kehamilan secara rutin banyak manfaatnya

3. Pemeriksaan kehamilan bisa dilakukan oleh dukun

terlatih

4. Pemeriksaan kehamilan bisa dilaksanakan di posyandu

5. Pemeriksaan kehamilan hanya dilakukan bila ibu

merasakan ada keluhan atau gangguan selama

kehamilan

6. Pemeriksaan darah (Hemoglobin) hanya dilakukan bila

ibu menderita Anemia (kurang darah)

7. Tablet penambah darah (tablet Fe) sebaiknya diminum

setiap hari

8. Saya harus tetap menjaga kebersihan saya

9. Saya tidak boleh berhubungan suami-istri selama saya

hamil

10. Saya harus menghindari stress yang berlebihan selama

hamil

11. Dukungan suami atau keluarga sangat dibutuhkan

selama kehamilan

12. Saya harus waspada dan segera ke petugas kesehatan/

bidan bila tiba-tiba janin dirasakan kurang bergerak

13. Pemberian informasi pada saat pemeriksaan kehamilan

sangat penting

14. Informasi (penyuluhan maupun konseling) bisa di

laksanakan oleh kader

15. Perencanaan tempat persalinan sebaiknya dilakukan

jauh hari sebelum bersalin

Page 203: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

D. Tindakan/Praktik ANC

No Pertanyaan

Skor

1. Pada saat saya hamil, saya langsung memeriksakan kehamilan saya pada

petugas kesehatan/bidan :

01. Iya

02. Tidak

2. Saya pertama kali memeriksaan kehamilan pada usia kehamilan < 4 bulan :

01. Iya

02. Tidak

2. Tenaga kesehatan yang pertama kali memeriksa kehamilan saya :

01. Bidan

02. Perawat

03. Dokter

04. Dukun terlatih

(Jawaban 01, 02 dan 03 Iya)

3. Tempat pertama kali dilakukan pemeriksaan kehamilan :

01. Posyandu

02. Poskesdes

03. Puskesmas

04. Rumah Sakit

05. Rumah dukun terlatih

(Jawaban 01 – 05 Iya)

4. Usia kehamilan saya saat ini ................... bulan. Sampai saat ini saya sudah

memeriksakan kehamilan sebanyak :

01. 1 x

02. 2 x

03. >= 3 x

(Nilai Iya, bila sesuai standar waktu ANC)

5. Untuk menambah pengetahuan saya tentang kehamilan, saya ikut di kelas

ibu hamil :

01. Iya

02. Tidak

6. Saya menghindari beberapa aktivitas dibawah ini :

01. Kerja berat

02. Merokok

03. Minum alkohol

04. Istirahat yang cukup

(nilai iya, bila jawaban 01, 02 dan 03)

7. Saya sudah minum minum tablet penambah darah (tablet Fe) setiap hari :

01. Iya

02. Tidak

Page 204: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

8. Saya sudah pernah memeriksakan darah (Hb) saya ke bidan/petugas kesehatan/puskesmas :

01. Iya

02. Tidak

9. Saya sudah pernah mendapatkan pengarahan (konseling) tentang kehamilan

dari bidan/ petugas kesehatan :

01. Iya

02. Tidak

10. Pemeriksaan (ANC) yang dilakukan petugas kesehatan saat ibu

memeriksakan kehamilannya :

(Jawaban bisa lebih dari 1)

01. Pengukuran tekanan darah

02. Pengukuran tinggi badan dan berat badan

03. Pengukuruan lingkar lengan atas

04. Pemeriksaan perut (TFU dan letak janin)

05. Penyuntikan (pemberian imunisasi TT)

06. Pemberian tablet penambah darah (tablet Fe)

07. Pemeriksaan darah atau kencing (Hb dan proteinuri)

08. Pengarahan dari bidan (Konseling)

09. Pengobatan bila diperlukan

(Tiap nomor bernilai 1 bila ibu menerima layanan tersebut)

E. Dukungan Keluarga

No Pertanyaan Skor

1. Saya membutuhkan dukungan keluarga untuk menghadapi kehamilan :

01. Iya

02. Tidak

2. Bila iya, siapa orang yang paling ibu harapkan dukungannya ?

01. Suami

02. Saudara

03. Orang tua

04. Lain-lain ............................................

3. Dukungan dalam bentuk apa yang ibu harapkan ?

01. Ijin

02. Motivasi

03. Mengantar ke tempat pemeriksaan

04. Lain-lain .....................

4. Saya sendirian memeriksakan kehamilan saya di Posyandu :

01. Iya

02. Tidak

5. Bila ke Puskesmas, saya diantar oleh :

Page 205: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

01. Suami 02. Keluarga

03. Sendirian

(jawaban 01 atau 02 Iya)

6. Suami/ keluarga saya membantu mengerjakan pekerjaan yang biasa saya

lakukan :

01. Iya

02. Tidak

7. Suami/keluarga memberikan nasihat bila saya sedang bingung/ stress :

01. Iya

02. Tidak

8. Biaya untuk persalinan sudah dipikirkan oleh suami/keluarga saya :

01. Iya

02. Tidak

9. Suami/keluarga saya sudah menyiapkan semua perlengkapan untuk

menghadapi persalinan saya nanti :

01. Iya

02. Tidak

10. Bila saya mengalami keluhan demam atau sakit, saya segera ke petugas

kesehatan/puskesmas, di dampingi oleh suami/keluarga :

01. Iya

02. Tidak

(penekanan pada DIDAMPINGI oleh suami/keluarga)

11. Suami saya sudah merencanakan alat kontrasepsi yang akan di pakai

setelah melahirkan nanti :

01. Iya

02. Tidak

12. Suami/keluarga saya mengijinkan saya ikut Kelas Ibu hamil :

01. Iya

02. Tidak

13. Suami/ keluarga saya menyerahkan sepenuhnya kepada keputusan saya

untuk memilih tempat melahirkan nanti :

01. Iya

02. Tidak

Page 206: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

PENELITIAN

KOLABORASI LINTAS SEKTOR UNTUK KESEHATAN IBU DI KOTA PALU TAHUN 2016

(Model Pendampingan Ibu Hamil dan Keluarga)

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK IBU HAMIL

Saya menyatakan, bahwa saya telah membacakan pernyataan di atas pada informan

setuju untuk berpartisipasi dalam studi ini.

Tanggal :_________________

Tanda tangan Informan :_________________

Tanda tangan pewawancara :_________________

Nama Pewawancara :_________________

KROSCEK KORLAP DATA ENTRI

NAMA/PARAF

TANGGAL

[ ] [ ]/ [ ] [ ]/ 2016 [ ] [ ]/ [ ] [ ]/ 2016 [ ] [ ]/ [ ] [ ]/ 2016

KELENGKAPAN PENGISIAN KUESIONER : [ ] 1. LENGKAP [ ] 2. TIDAK LENGKAP

(Salam). Saya ___________ (nama) dari mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

(FKIK) Untad. Kami sedang melakukan penelitian tentang kegiatan pendampingan ibu hamil dan

keluarga. Kami akan bertanya tentang pemeriksaan kehamilan (antenatal care) yang selama ini

dilakukan, baik oleh bidan maupun mahasiswa pendamping. Wawancara ini akan berlangsung tidak

lebih dari 1 jam. Jawaban ibu akan kami rahasiakan sehingga tidak seorangpun akan mengetahuinya.

Partisipasi ibu dalam survei ini bersifat sukarela dan ibu dapat menolak untuk menjawab pertanyaan

atau tidak melanjutkan wawancara. Kami berharap ibu dapat berpartisipasi karena pendapat ibu

sangat penting.

Saat ini apakah ibu bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini? Apakah saya dapat memulai

wawancara ini?

BILA RESPONDEN SETUJU UNTUK DIWAWANCARAI, WAWANCARA DIMULAI

BILA RESPONDEN TIDAK SETUJU DIWAWANCARAI, MAKA AKHIRI DAN

LANJUTKAN UNTUK MEWANCARAI RESPONDEN LAINNYA

Page 207: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

IDENTITAS

RESPONDEN

IDENTITAS

SUAMI

1 NAMA IBU NAMA SUAMI

2 UMUR UMUR

3 PENDIDIKAN PENDIDIKAN

4 PEKERJAAN PEKERJAAN

5 AGAMA AGAMA

6 SUKU SUKU

7 ALAMAT ALAMAT

8 KELURAHAN

\

KELURAHAN

9 KECAMATAN KECAMATAN

10 NAMA BIDAN

PEMERIKSA

11 NAMA MHS

PENDAMPING

A. Pelaksanaan Standar ANC (10T) :

1. Apakah ibu sudah tahu 10 standar pemeriksaan kehamilan ?

2. Menurut ibu, apakah bidan sudah melakukan ke 10 standar tersebut ? (ajak responden

mengingat pemeriksaan yang diterima oleh bidan)

B. Monitoring konsumsi TTD :

1. Apakah ibu dikasi tablet tambah darah oleh bidan setiap kali berkunjung ke posyandu

atau puskesmas ? Apakah TTD nya ibu minum tiap hari ?

(sambil minta ibu memperlihatkan tablet tambah darah yang dikasi bidan. Cek kapan

diberikan dan berapa sisanya).

Pada saat post test, cocokkan dengan catatan konsumsi TTD di buku pegangan ibu

hamil.

C. Monitoring pemeriksaan darah (Hemoglobin) :

1. Apakah ibu bidan menyarankan ibu melakukan pemeriksaan darah (Hb) pada saat ibu

ke posyandu atau puskesmas ?

Page 208: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

2. Apakah ibu sudah memeriksakan darah (Hb) sesuai saran ibu bidan ? Alasan bila

sudah atau belum ?

(Cocokkan dengan hasil pemeriksaan Hb di buku KIA dan tanyakan apa arti dari hasil

tersebut)

D. Konseling :

1. Apakah ibu bidan selalu mengajak ibu diskusi mengenai kehamilannya pada saat ibu

memeriksakan kehamilan ke posyandu atau puskesmas ?

2. Hal-hal apa saja yang ibu diskusikan dengan bidan ?

3. Apakah ibu merasa nyaman diskusi dengan bidan ? Alasan ?

E. Deteksi dini risiko tinggi kehamilan ?

1. Apakah ibu tahu tentang faktor-faktor risiko kehamilannya ibu ? apakah bidan pernah

memberitahu ?

2. Apakah mahasiswa sudah mengajar ibu melakukan deteksi dini risiko tinggi

kehamilan dengan mengisi check list ? apakah ibu sudah mengisi check list nya ?

alasannya ?

3. Apa manfaat yang ibu dapatkan dengan mengisi check list risiko kehamilan sendiri ?

F. Dukungan keluarga ?

1. Menurut ibu, apakah selama ini keluarga (suami atau orang tua) sudah membantu ibu

dalam kondisi seperti saat ini ? Kenapa ? (bila sudah atau belum)

2. Dukungan siapa (suami, orang tua, keluarga dekat, petugas kesehatan, dll) yang

paling ibu harapkan ? Bentuk dukungan yang bagaimana yang paling diharapkan ?

Page 209: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK BIDAN KELURAHAN

1. Pelaksanaan standar ANC :

Menurut ibu, apakah pelaksanaan standar ANC (10T) sudah seperti yang diharapkan ?

apakah bisa melaksanakan pemeriksaan ANC tsb sesuai standar ? Alasan ?

2. Monitoring konsumsi tablet tambah darah (TTD) :

a. Menurut ibu, apakah selama ini ibu hamil sudah rutin mengkonsumsi TTD ?

(Bila belum rutin, lanjut yang dibawah)

b. Menurut ibu, apa yang menyebabkan kepatuhan asupan TTD pada ibu hamil rendah ?

c. Menurut ibu, apakah pendampingan mahasiswa bisa meningkatkan kepatuhan

konsumsi TTD ibu hamil ?

3. Monitoring pemeriksaan darah (Hb) :

Apakah ibu hamil datang memeriksakan darah (Hb) seperti yang ibu sarankan ?

Bagaimana tingkat kepatuhannya menurut ibu ? apa yang mempengaruhi tingkat

kepatuhan tersebut ?

4. Konseling :

Menurut ibu apakah sulit melakukan konseling ? Kendala dalam konseling apa saja ?

5. Deteksi dini risiko tinggi kehamilan :

a. Apakah selama ini sudah dilakukan deteksi dini risiko tinggi kehamilan ? dengan

menggunakan apa ? Apakah ibu hamil paham dg hasil tsb ?

b. Bagaimana pendapat ibu ttg pengisian check list deteksi dini risiko tinggi kehamilan

secara mandiri oleh ibu hamil ? Apakah membantu bidan ?

6. Dukungan keluarga :

Menurut ibu, bagaimana dukungan keluarga (suami, ortu, keluarga dekat, dll) ibu hamil

disini ? apakah mereka mensuport ibu hamil ? Apa yang keluarga lakukan untuk

mendukung ibu hamil ?

Page 210: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK INFORMAN KUNCI

1. Menurut ibu, bagaimana peran bidan selama ini. Apakah mereka sudah melakukan

pemriksaan ANC sesuai standar ? Bila belum, apa kendalanya ?

2. Selama ini yang belum pernah di evaluasi adalah monitoring asupan TTD dan pemriksaan

darah (Hb). Menurut ibu, apakah bidan bisa melakukan hal tsb ? Apakah perlu

pendampingan mahasiswa ?

3. Selama ini yang jarang dilakukan adalah konseling. Menurut ibu, apa kendalanya ?

4. Bagaimana pendapat ibu dengan deteksi dini risiko tinggi yang selama ini dilakukan

bidan ? Bagaimana dengan deteksi dini secara mandiri oleh ibu hamil. Bagaimana

pendapat ibu ?

Page 211: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

Abstrak

Ada 2 (dua) indikator yang bisa dipakai untuk mengukur kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil sudah berjalan dengan baik, yakni cakupan Antenatal Care (K1 dan K4) serta persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih. Untuk kota Palu, tingkat pencapaian kedua indikator ini diatas angka nasional. Namun tidak diikuti oleh keberhasilan menurunkan kematian ibu. Beberapa studi menunjukkan bahwa kegiatan KIA selama ini lebih berfokus pada evaluasi kuantitas (seperti angka cakupan ANC dan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan) dibanding kualitas (pelaksanaan standar ANC dan pelaksanaan standar APN). Tujuan umum penelitian adalah untuk mendapatkan model ANC yang berkualitas melalui pendampingan ibu hamil dan keluarga di daerah pesisir kota Palu. Sedangkan tujuan khususnya untuk mengetahui pengaruh pendampingan terhadap pelaksanaan standar ANC, deteksi dini risiko tinggi kehamilan, perubahan perilaku, serta dukungan keluarga. Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi eksperiment) dengan rancangan nonequivalent control group design. Untuk mengetahui lebih jauh maknanya, juga dilakukan studi kualitatif melalui wawancara mendalam (indepth interview). Penelitian dilakukan pada 12 kelurahan yang berada diwilayah pesisir kota Palu, dimana 6 kelurahan (dengan 43 sampel ibu hamil) sebagai kelurahan intervensi dan 6 kelurahan (dengan 43 sampel ibu hamil) sebagai kelurahan kontrol. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh pendampingan oleh mahasiswa terhadap pelaksanaan standar ANC, deteksi dini risiko tinggi kehamilan, perubahan pengetahuan dan tindakan, serta dukungan keluarga. Pendampingan tidak berpengaruh terhadap perubahan sikap ibu hamil. Penelitian juga menghasilkan model pelaksanaan ANC berbasis rumah tangga (ibu hamil dan keluarga) melalui pendekatan pendampingan oleh mahasiswa. Kesimpulan : 1) Pendampingan mahasiswa memberikan pengaruh terhadap pelaksanaan standar ANC, deteksi dini risiko tinggi kehamilan secara mandiri oleh ibu hamil, perubahan pengetahuan dan tindakan, serta dukungan keluarga; 2) Adanya pengaruh karakteristik ibu hamil (umur, pendidikan dan frekwensi ANC) berpengaruh terhadap pelaksanaan standar ANC serta gravid (kehamilan) berpengaruh terhadap deteksi dini risiko tinggi kehamilan secara mandiri oleh ibu hamil; 3) Adanya model pelaksanaan ANC berbasis rumah tangga (ibu hamil dan keluarga) melalui pendekatan pendampingan oleh mahasiswa. Kata kunci : model pendampingan ibu hamil & keluarga, antenatal care, deteksi dini risiko tinggi, perubahan perilaku dan dukungan keluarga.

Page 212: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …
Page 213: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

AGAMA UMUR ANC I (MG) FREK. ANC G P Ab

1 1 Ny F 1 2 1 1 1 Baiya 2 2 3 2 0

2 1 Ny W 1 2 1 2 1 Baiya 2 1 2 1 0

3 1 Ny S 1 3 1 1 1 Baiya 2 2 2 1 0

4 1 Ny I 1 1 1 2 1 Baiya 1 4 2 1 0

5 1 Ny Y 1 3 1 6 1 Baiya 1 2 2 0 1

6 1 Ny W 3 2 1 1 1 PANTOLOAN 2 1 4 3 0

7 1 Ny H 1 5 1 1 1 PANTOLOAN 1 3 2 1 0

8 1 Ny L 2 3 1 1 1 PANTOLOAN 1 4 3 2 0

9 1 Ny N 2 2 1 1 1 PANTOLOAN 1 2 3 2 0

10 1 Ny F 2 3 1 2 1 Lere 1 3 3 2 0

11 1 Ny L 1 2 1 6 1 Lere 2 2 2 1 0

12 1 Ny A 1 3 2 5 2 Lere 2 1 1 0 0

13 1 Ny R 1 2 1 2 1 Lere 2 2 4 2 1

14 1 Ny D 1 2 1 2 1 Lere 1 2 2 1 0

15 1 Ny F 1 2 1 1 1 Lere 1 3 1 0 0

16 1 Ny W 3 3 1 1 1 Lere 1 4 2 1 0

17 1 Ny N 1 3 1 2 1 Lere 1 3 1 0 0

18 1 Ny R 3 3 1 1 1 Lere 1 2 4 3 0

19 1 Ny I 2 3 1 1 1 Lere 1 3 3 2 0

20 1 Ny W 2 2 1 5 1 Lere 2 2 4 2 1

21 1 Ny M 2 3 2 1 1 Lere 1 3 1 0 0

22 1 Ny H 2 3 1 3 1 Lere 1 2 1 0 0

23 1 Ny M 2 2 1 4 1 Ujuna 1 3 2 1 0

24 1 Ny R 1 1 1 6 1 Ujuna 1 2 1 0 0

25 1 Ny N 2 4 3 1 1 Ujuna 2 1 1 0 0

26 1 Ny N 2 3 1 6 1 Ujuna 1 3 2 1 0

27 1 Ny M 1 3 2 2 1 Ujuna 1 2 1 0 0

28 1 Ny U 2 1 1 1 1 Ujuna 2 2 4 3 0

29 1 Ny Z 1 5 3 1 1 Ujuna 1 2 1 0 0

30 1 Ny A 2 1 1 1 1 Ujuna 1 3 4 3 0

ALAMATRIWAYAT ANC RIWAYAT KEHAMILANNO KELOMPOK

IDENTITAS RESPONDEN DATA KEHAMILAN

INISIAL IBU UMURPENDIDI

KAN

PEKERJ

AANSUKU

Page 214: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

31 1 Ny N 1 1 1 1 1 Ujuna 1 3 3 1 1

32 1 Ny I 1 1 1 1 1 Ujuna 2 3 2 1 0

33 1 Ny E 1 2 1 1 1 Ujuna 1 3 2 1 0

34 1 Ny N 1 2 1 1 1 Tipo 1 3 2 1 0

35 1 Ny M 1 2 1 1 2 Tipo 1 2 1 0 0

36 1 Ny A 1 3 1 1 1 Tipo 1 3 4 3 0

37 1 Ny T 1 2 1 1 2 Tipo 1 2 1 0 0

38 1 Ny Y 1 3 2 1 1 Buluri 2 3 1 0 0

39 1 Ny N 1 3 1 1 1 Buluri 1 2 1 0 0

40 1 Ny U 2 1 1 1 1 Buluri 2 2 4 2 1

41 1 Ny A 2 1 2 1 1 Buluri 1 2 6 3 2

42 1 Ny R 2 1 2 1 1 Buluri 1 3 4 3 0

43 1 Ny D 1 1 1 1 1 Buluri 1 4 3 2 0

1 2 Ny S 1 3 1 1 1 Panau 2 2 1 0 0

2 2 Ny M 1 2 1 1 1 Panau 1 3 1 0 0

3 2 Ny S 2 3 2 6 1 Panau 1 3 3 2 0

4 2 Ny E 3 3 1 1 1 Panau 2 2 5 4 0

5 2 Ny A 2 1 1 1 1 Panau 1 3 3 2 0

6 2 Ny I 3 2 1 1 1 Panau 2 1 7 6 0

7 2 Ny A 1 3 1 1 1 Panau 1 3 1 0 0

8 2 Ny S 1 3 1 1 1 Panau 1 2 2 1 0

9 2 Ny A 2 3 1 4 1 Panau 1 3 3 2 0

10 2 Ny N 1 3 1 1 1 Panau 1 3 1 0 0

11 2 Ny T 1 4 2 1 2 Panau 1 2 1 0 0

12 2 Ny N 2 3 1 1 1 Ky Pajeko 1 3 2 1 0

13 2 Ny W 3 2 1 4 1 Ky Pajeko 2 1 4 3 0

14 2 Ny A 3 3 1 1 1 Ky Pajeko 2 2 5 4 0

15 2 Ny R 2 1 1 1 1 Ky Pajeko 2 3 4 3 0

16 2 Ny A 1 3 1 1 1 Ky Pajeko 1 3 1 0 0

17 2 Ny M 1 4 2 4 1 Taipa 1 2 2 1 0

18 2 Ny A 1 1 1 2 1 Taipa 1 2 1 0 0

19 2 Ny F 1 2 1 1 1 Taipa 2 3 3 2 0

20 2 Ny W 1 2 1 2 1 Taipa 2 1 2 1 0

Page 215: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

21 2 Ny A 2 3 2 3 1 Taipa 1 3 1 0 0

22 2 Ny M 2 2 1 4 1 Mamboro 1 3 2 1 0

23 2 Ny S 2 3 2 6 1 Mamboro 1 3 3 2 0

24 2 Ny E 2 3 1 1 1 Mamboro 2 4 5 4 0

25 2 Ny L 1 1 1 1 1 Mamboro 1 2 2 1 0

26 2 Ny E 1 2 1 1 1 Mamboro 1 3 2 1 0

27 2 Ny I 2 3 2 1 1 Mamboro 1 2 1 0 0

28 2 Ny U 2 3 1 4 1 Barru 1 4 3 2 0

29 2 Ny I 2 2 1 5 1 Barru 2 2 4 2 1

30 2 Ny M 2 3 1 1 1 Barru 1 1 1 0 0

31 2 Ny H 2 3 3 3 1 Barru 1 4 1 0 0

32 2 Ny V 2 2 1 4 1 Barru 1 2 2 1 0

33 2 Ny R 1 1 1 2 1 Barru 1 3 1 0 0

34 2 Ny N 1 4 3 1 1 Barru 2 2 1 0 0

35 2 Ny B 2 3 1 5 2 Barru 1 3 3 2 0

36 2 Ny N 2 5 2 1 1 Barru 1 2 3 2 0

37 2 Ny H 1 3 1 2 1 Barru 1 2 3 2 0

38 2 Ny L 1 2 1 6 1 Barru 2 3 2 1 0

39 2 Ny F 1 5 3 5 2 Barru 2 2 1 0 0

40 2 Ny R 2 1 1 1 1 Barru 2 3 4 3 0

41 2 Ny I 1 3 1 1 1 Barru 2 1 1 0 0

41 2 Ny M 1 2 1 4 1 Watusampu 1 3 2 1 0

43 2 Ny I 2 3 1 1 1 Watusampu 1 3 1 0 0

1 1 Ny F 1 2 1 1 1 Baiya 2 2 3 2 0

2 1 Ny W 1 2 1 2 1 Baiya 2 1 2 1 0

3 1 Ny S 1 3 1 1 1 Baiya 2 2 2 1 0

4 1 Ny I 1 1 1 2 1 Baiya 1 4 2 1 0

5 1 Ny Y 1 3 1 6 1 Baiya 1 2 2 0 1

6 1 Ny W 3 2 1 1 1 PANTOLOAN 2 1 4 3 0

7 1 Ny H 1 5 1 1 1 PANTOLOAN 1 3 2 1 0

8 1 Ny L 2 3 1 1 1 PANTOLOAN 1 4 3 2 0

9 1 Ny N 2 2 1 1 1 PANTOLOAN 1 2 3 2 0

10 1 Ny F 2 3 1 2 1 Lere 1 3 3 2 0

Page 216: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

11 1 Ny L 1 2 1 6 1 Lere 2 2 2 1 0

12 1 Ny A 1 3 2 5 2 Lere 2 1 1 0 0

13 1 Ny R 1 2 1 2 1 Lere 2 2 4 2 1

14 1 Ny D 1 2 1 2 1 Lere 1 2 2 1 0

15 1 Ny F 1 2 1 1 1 Lere 1 3 1 0 0

16 1 Ny W 3 3 1 1 1 Lere 1 4 2 1 0

17 1 Ny N 1 3 1 2 1 Lere 1 3 1 0 0

18 1 Ny R 3 3 1 1 1 Lere 1 2 4 3 0

19 1 Ny I 2 3 1 1 1 Lere 1 3 3 2 0

20 1 Ny W 2 2 1 5 1 Lere 2 2 4 2 1

21 1 Ny M 2 3 2 1 1 Lere 1 3 1 0 0

22 1 Ny H 2 3 1 3 1 Lere 1 2 1 0 0

23 1 Ny M 2 2 1 4 1 Ujuna 1 3 2 1 0

24 1 Ny R 1 1 1 6 1 Ujuna 1 2 1 0 0

25 1 Ny N 2 4 3 1 1 Ujuna 2 1 1 0 0

26 1 Ny N 2 3 1 6 1 Ujuna 1 3 2 1 0

27 1 Ny M 1 3 2 2 1 Ujuna 1 2 1 0 0

28 1 Ny U 2 1 1 1 1 Ujuna 2 2 4 3 0

29 1 Ny Z 1 5 3 1 1 Ujuna 1 2 1 0 0

30 1 Ny A 2 1 1 1 1 Ujuna 1 3 4 3 0

31 1 Ny N 1 1 1 1 1 Ujuna 1 3 3 1 1

32 1 Ny I 1 1 1 1 1 Ujuna 2 3 2 1 0

33 1 Ny E 1 2 1 1 1 Ujuna 1 3 2 1 0

34 1 Ny N 1 2 1 1 1 Tipo 1 3 2 1 0

35 1 Ny M 1 2 1 1 2 Tipo 1 2 1 0 0

36 1 Ny A 1 3 1 1 1 Tipo 1 3 4 3 0

37 1 Ny T 1 2 1 1 2 Tipo 1 2 1 0 0

38 1 Ny Y 1 3 2 1 1 Buluri 2 3 1 0 0

39 1 Ny N 1 3 1 1 1 Buluri 1 2 1 0 0

40 1 Ny U 2 1 1 1 1 Buluri 2 2 4 2 1

41 1 Ny A 2 1 2 1 1 Buluri 1 2 6 3 2

42 1 Ny R 2 1 2 1 1 Buluri 1 3 4 3 0

43 1 Ny D 1 1 1 1 1 Buluri 1 4 3 2 0

Page 217: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

1 2 Ny S 1 3 1 1 1 Panau 2 2 1 0 0

2 2 Ny M 1 2 1 1 1 Panau 1 3 1 0 0

3 2 Ny S 2 3 2 6 1 Panau 1 3 3 2 0

4 2 Ny E 3 3 1 1 1 Panau 2 2 5 4 0

5 2 Ny A 2 1 1 1 1 Panau 1 3 3 2 0

6 2 Ny I 3 2 1 1 1 Panau 2 1 7 6 0

7 2 Ny A 1 3 1 1 1 Panau 1 3 1 0 0

8 2 Ny S 1 3 1 1 1 Panau 1 2 2 1 0

9 2 Ny A 2 3 1 4 1 Panau 1 3 3 2 0

10 2 Ny N 1 3 1 1 1 Panau 1 3 1 0 0

11 2 Ny T 1 4 2 1 2 Panau 1 2 1 0 0

12 2 Ny N 2 3 1 1 1 Ky Pajeko 1 3 2 1 0

13 2 Ny W 3 2 1 4 1 Ky Pajeko 2 1 4 3 0

14 2 Ny A 3 3 1 1 1 Ky Pajeko 2 2 5 4 0

15 2 Ny R 2 1 1 1 1 Ky Pajeko 2 3 4 3 0

16 2 Ny A 1 3 1 1 1 Ky Pajeko 1 3 1 0 0

17 2 Ny M 1 4 2 4 1 Taipa 1 2 2 1 0

18 2 Ny A 1 1 1 2 1 Taipa 1 2 1 0 0

19 2 Ny F 1 2 1 1 1 Taipa 2 3 3 2 0

20 2 Ny W 1 2 1 2 1 Taipa 2 1 2 1 0

21 2 Ny A 2 3 2 3 1 Taipa 1 3 1 0 0

22 2 Ny M 2 2 1 4 1 Mamboro 1 3 2 1 0

23 2 Ny S 2 3 2 6 1 Mamboro 1 3 3 2 0

24 2 Ny E 2 3 1 1 1 Mamboro 2 4 5 4 0

25 2 Ny L 1 1 1 1 1 Mamboro 1 2 2 1 0

26 2 Ny E 1 2 1 1 1 Mamboro 1 3 2 1 0

27 2 Ny I 2 3 2 1 1 Mamboro 1 2 1 0 0

28 2 Ny U 2 3 1 4 1 Barru 1 4 3 2 0

29 2 Ny I 2 2 1 5 1 Barru 2 2 4 2 1

30 2 Ny M 2 3 1 1 1 Barru 1 1 1 0 0

31 2 Ny H 2 3 3 3 1 Barru 1 4 1 0 0

32 2 Ny V 2 2 1 4 1 Barru 1 2 2 1 0

33 2 Ny R 1 1 1 2 1 Barru 1 3 1 0 0

Page 218: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

34 2 Ny N 1 4 3 1 1 Barru 2 2 1 0 0

35 2 Ny B 2 3 1 5 2 Barru 1 3 3 2 0

36 2 Ny N 2 5 2 1 1 Barru 1 2 3 2 0

37 2 Ny H 1 3 1 2 1 Barru 1 2 3 2 0

38 2 Ny L 1 2 1 6 1 Barru 2 3 2 1 0

39 2 Ny F 1 5 3 5 2 Barru 2 2 1 0 0

40 2 Ny R 2 1 1 1 1 Barru 2 3 4 3 0

41 2 Ny I 1 3 1 1 1 Barru 2 1 1 0 0

41 2 Ny M 1 2 1 4 1 Watusampu 1 3 2 1 0

43 2 Ny I 2 3 1 1 1 Watusampu 1 3 1 0 0

1 = 17-251 = SD 1 = IRT 1 = kaili1 = islam 1 = 0 - 12 mg (TW1) 1 = 1x 1 = Hamil ke - 1

2 = 26-352 = SMP 2 = PNS 2 = bugis2 = kristen 2 = 13 - 24 mg (TW2)2 = 21 2 = hamil ke - 2

3 = 35-453 = SMA 3 = Wiraswasta3 = mksr 3 = 25 - 38 mg (TW3)3 = 3x 3 = hamil ke- 3

4 = D3 4 = jawa 4 = 4x 4 = hamil ke- 4

5 = S1 5 = pamona 5 = hamil ke- 5

6 = lain2 (sunda, luwuk, gorontalo, muna) 6 = hamil ke- 6

7 = hamil ke- 7

Page 219: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

LAMPIRAN

Uji Normality

Tests of Normality

Kelompok

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Pre_Pengetahuan Perlakuan .109 43 .200* .980 43 .656

Kontrol .147 43 .021 .939 43 .023

Pre_Sikap Perlakuan .120 43 .127 .956 43 .103

Kontrol .129 43 .069 .940 43 .027

Pre_Praktik Perlakuan .171 43 .003 .936 43 .018

Kontrol .157 43 .009 .907 43 .002

Pre_DukunganKeluarga Perlakuan .294 43 .000 .681 43 .000

Kontrol .352 43 .000 .618 43 .000

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Tests of Normality

Kelompok

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Post_Pengetahuan Perlakuan .094 43 .200* .974 43 .417

Kontrol .100 43 .200* .946 43 .042

Post_Sikap Perlakuan .180 43 .001 .952 43 .071

Kontrol .137 43 .042 .941 43 .028

Post_Praktik Perlakuan .203 43 .000 .917 43 .004

Page 220: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

Kontrol .181 43 .001 .917 43 .004

Post_DukunganKeluarga Perlakuan .221 43 .000 .768 43 .000

Kontrol .352 43 .000 .700 43 .000

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

UJI VALIDITAS

PENGETAHUAN

Correlations (r tabel = 0,3061)

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 PTOT

P1 Pearson

Correlation 1 .584

** .074 .242 -.035 .236 .086 .420

* -.028 .062 .300 .387

* .342 .080 .136 .295 .158 .129 .080 .342 .494

**

Sig. (2-tailed)

.001 .697 .198 .853 .210 .652 .021 .881 .745 .113 .035 .064 .675 .472 .113 .403 .496 .675 .064 .006

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 29 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P2 Pearson

Correlation .584

** 1 .025 .076 .074 .224 .042 .210 -.057 .279 .198 .115 .287 .168 .350 .174 .313 .000 .168 .287 .458

*

Sig. (2-tailed) .001

.897 .689 .699 .235 .826 .264 .764 .135 .304 .547 .124 .374 .058 .358 .092 1.000 .374 .124 .011

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 29 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P3 Pearson

Correlation .074 .025 1 .030 -.172 .050 -.057 .123 .059 -.129 .220 .252 .188 .060 .071 .166 .198 .269 .060 .188 .195

Sig. (2-tailed) .697 .897

.877 .365 .795 .766 .519 .756 .498 .251 .179 .319 .752 .710 .380 .294 .151 .752 .319 .301

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 29 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Page 221: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

P4 Pearson

Correlation .242 .076 .030 1 .226 .374

* .250 .330 .432

* .284 .032 .319 .053 .139

-

.163 .016 -.079 .330 .139 .053 .493

**

Sig. (2-tailed) .198 .689 .877

.230 .042 .184 .075 .017 .128 .870 .086 .782 .464 .388 .933 .680 .075 .464 .782 .006

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 29 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P5 Pearson

Correlation -.035 .074 -.172 .226 1 .332 .434

* .039 .396

* .061 -.150 -.132 .033 -.013

-

.241 -.212 -.212 .000 -.013 .033 .229

Sig. (2-tailed) .853 .699 .365 .230

.073 .016 .838 .030 .747 .437 .486 .864 .946 .200 .261 .261 1.000 .946 .864 .223

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 29 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P6 Pearson

Correlation .236 .224 .050

.374

*

.332 1 .058 .346 .382* .352 .109 .356 .271 -.107 .023 .288 .283 .243 -.107 .271 .714

**

Sig. (2-tailed) .210 .235 .795 .042 .073

.762 .061 .037 .056 .574 .053 .148 .574 .905 .122 .130 .196 .574 .148 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 29 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P7 Pearson

Correlation .086 .042 -.057 .250 .434

* .058 1 .336 .443

* -.251 .134 .222

.409

*

.229 -

.030 .061 -.165 .340 .229 .409

* .369

Sig. (2-tailed) .652 .826 .766 .184 .016 .762

.069 .014 .181 .488 .239 .025 .224 .875 .747 .385 .066 .224 .025 .058

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 29 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P8 Pearson

Correlation .420

* .210 .123 .330 .039 .346 .336 1 .424

* -.154 .028 .360

.396

*

.072 .132 .364* .148 .428

* .072 .396

* .530

**

Sig. (2-tailed) .021 .264 .519 .075 .838 .061 .069

.020 .418 .885 .051 .030 .705 .488 .048 .436 .018 .705 .030 .003

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 29 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P9 Pearson

Correlation -.028 -.057 .059

.432

*

.396* .382

* .443

* .424

* 1 .235 .122 .159

.421

*

.324 -

.027 .176 .256 .413

* .324 .421

* .569

**

Sig. (2-tailed) .881 .764 .756 .017 .030 .037 .014 .020

.212 .528 .400 .020 .080 .886 .353 .173 .023 .080 .020 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 29 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Page 222: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

P10 Pearson

Correlation .062 .279 -.129 .284 .061 .352 -.251 -.154 .235 1 .055 -.022

-

.057 .050

-

.163 .009 .166 -.112 .050 -.057 .386

Sig. (2-tailed) .745 .135 .498 .128 .747 .056 .181 .418 .212

.775 .910 .764 .792 .390 .964 .382 .555 .792 .764 .125

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 29 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P11 Pearson

Correlation .300 .198 .220 .032 -.150 .109 .134 .028 .122 .055 1 .388

*

.440

*

.405* .222 .478

** .516

** .429

* .405

* .440

* .546

**

Sig. (2-tailed) .113 .304 .251 .870 .437 .574 .488 .885 .528 .775

.037 .017 .029 .247 .009 .004 .020 .029 .017 .002

N 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29

P12 Pearson

Correlation .387

* .115 .252 .319 -.132 .356 .222 .360 .159 -.022 .388

* 1 .261 .017

.396

*

.388* .257 .414

* .017 .261 .578

**

Sig. (2-tailed) .035 .547 .179 .086 .486 .053 .239 .051 .400 .910 .037

.164 .927 .030 .034 .170 .023 .927 .164 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 29 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P13 Pearson

Correlation .342 .287 .188 .053 .033 .271 .409

* .396

* .421

* -.057 .440

* .261 1 .564

** .347 .352 .387

* .239 .564

** 1 .634

**

Sig. (2-tailed) .064 .124 .319 .782 .864 .148 .025 .030 .020 .764 .017 .164

.001 .060 .056 .034 .203 .001

.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 29 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P14 Pearson

Correlation .080 .168 .060 .139 -.013 -.107 .229 .072 .324 .050 .405

* .017

.564

**

1 .111 .424* .386

* .281 1 .564

** .383

*

Sig. (2-tailed) .675 .374 .752 .464 .946 .574 .224 .705 .080 .792 .029 .927 .001

.559 .020 .035 .133

.001 .037

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 29 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P15 Pearson

Correlation .136 .350 .071

-

.163 -.241 .023 -.030 .132 -.027 -.163 .222 .396

* .347 .111 1 .211 .424

* .000 .111 .347 .281

Sig. (2-tailed) .472 .058 .710 .388 .200 .905 .875 .488 .886 .390 .247 .030 .060 .559

.264 .020 1.000 .559 .060 .132

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 29 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Page 223: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

P16 Pearson

Correlation .295 .174 .166 .016 -.212 .288 .061 .364

* .176 .009 .478

** .388

* .352 .424

* .211 1 .719

** .581

** .424

* .352 .584

**

Sig. (2-tailed) .113 .358 .380 .933 .261 .122 .747 .048 .353 .964 .009 .034 .056 .020 .264

.000 .001 .020 .056 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 29 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P17 Pearson

Correlation .158 .313 .198

-

.079 -.212 .283 -.165 .148 .256 .166 .516

** .257

.387

*

.386*

.424

*

.719** 1 .357 .386

* .387

* .561

**

Sig. (2-tailed) .403 .092 .294 .680 .261 .130 .385 .436 .173 .382 .004 .170 .034 .035 .020 .000

.053 .035 .034 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 29 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P18 Pearson

Correlation .129 .000 .269 .330 .000 .243 .340 .428

* .413

* -.112 .429

* .414

* .239 .281 .000 .581

** .357 1 .281 .239 .548

**

Sig. (2-tailed) .496 1.000 .151 .075 1.000 .196 .066 .018 .023 .555 .020 .023 .203 .133

1.00

0 .001 .053

.133 .203 .002

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 29 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P19 Pearson

Correlation .080 .168 .060 .139 -.013 -.107 .229 .072 .324 .050 .405

* .017

.564

**

1 .111 .424* .386

* .281 1 .564

** .383

*

Sig. (2-tailed) .675 .374 .752 .464 .946 .574 .224 .705 .080 .792 .029 .927 .001

.559 .020 .035 .133

.001 .037

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 29 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P20 Pearson

Correlation .342 .287 .188 .053 .033 .271 .409

* .396

* .421

* -.057 .440

* .261 1 .564

** .347 .352 .387

* .239 .564

** 1 .634

**

Sig. (2-tailed) .064 .124 .319 .782 .864 .148 .025 .030 .020 .764 .017 .164

.001 .060 .056 .034 .203 .001

.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 29 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

PT

OT

Pearson

Correlation .494

** .458

* .195

.493

**

.229 .714** .369 .530

** .569

** .286 .546

** .578

**

.634

**

.383* .281 .584

** .561

** .548

** .383

* .634

** 1

Sig. (2-tailed) .006 .011 .301 .006 .223 .000 .058 .003 .001 .125 .002 .001 .000 .037 .132 .001 .001 .002 .037 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 29 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Page 224: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

SIKAP

Correlations

S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 STOT

S1 Pearson Correlation 1 -.008 -.082 .057 .078 .116 -.038 .056 -.071 -.095 .056 .140 .036 .202 .525** .367

Sig. (2-tailed) .965 .667 .763 .680 .543 .844 .767 .711 .619 .767 .459 .849 .285 .003 .154

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

S2 Pearson Correlation -.008 1 .218 .219 .336 .215 .567** .274 .351 .543

** .372

* .251 .428

* .315 .387

* .721

**

Sig. (2-tailed) .965 .248 .245 .070 .254 .001 .143 .057 .002 .043 .181 .018 .090 .035 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

S3 Pearson Correlation -.082 .218 1 -.064 -.117 -.329 .126 -.032 -.389* .200 .047 .193 -.020 -.085 .073 .459

Sig. (2-tailed) .667 .248 .736 .538 .076 .506 .869 .034 .290 .804 .306 .915 .657 .700 .401

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

S4 Pearson Correlation .057 .219 -.064 1 .308 .420* .266 .398

* .222 .272 .531

** .178 .085 .000 .154 .499

**

Sig. (2-tailed) .763 .245 .736 .098 .021 .156 .029 .239 .146 .003 .347 .653 1.000 .415 .005

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

S5 Pearson Correlation .078 .336 -.117 .308 1 .146 .383* .181 .278 .372

* .181 .336 .117 .324 .164 .523

**

Sig. (2-tailed) .680 .070 .538 .098 .440 .037 .337 .137 .043 .337 .070 .539 .080 .386 .003

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

S6 Pearson Correlation .116 .215 -.329 .420* .146 1 .389

* .510

** .375

* .186 .267 .200 .368

* .391

* .226 .542

**

Sig. (2-tailed) .543 .254 .076 .021 .440 .034 .004 .041 .326 .153 .289 .046 .033 .230 .002

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Page 225: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

S7 Pearson Correlation -.038 .567** .126 .266 .383

* .389

* 1 .348 .109 .389

* .239 .325 .189 .350 .202 .632

**

Sig. (2-tailed) .844 .001 .506 .156 .037 .034 .060 .567 .034 .203 .080 .317 .058 .284 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

S8 Pearson Correlation .056 .274 -.032 .398* .181 .510

** .348 1 .245 .389

* .348 .075 .294 .117 -.051 .531

**

Sig. (2-tailed) .767 .143 .869 .029 .337 .004 .060 .192 .034 .060 .694 .115 .540 .791 .003

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

S9 Pearson Correlation -.071 .351 -.389* .222 .278 .375

* .109 .245 1 .375

* .245 .271 .333 .292 .380

* .467

**

Sig. (2-tailed) .711 .057 .034 .239 .137 .041 .567 .192 .041 .192 .147 .072 .117 .038 .009

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

S10 Pearson Correlation -.095 .543** .200 .272 .372

* .186 .389

* .389

* .375

* 1 .510

** .619

** .368

* .000 -.057 .655

**

Sig. (2-tailed) .619 .002 .290 .146 .043 .326 .034 .034 .041 .004 .000 .046 1.000 .767 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

S11 Pearson Correlation .056 .372* .047 .531

** .181 .267 .239 .348 .245 .510

** 1 .200 .294 -.117 .202 .560

**

Sig. (2-tailed) .767 .043 .804 .003 .337 .153 .203 .060 .192 .004 .290 .115 .540 .284 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

S12 Pearson Correlation .140 .251 .193 .178 .336 .200 .325 .075 .271 .619** .200 1 .491

** .134 .116 .583

**

Sig. (2-tailed) .459 .181 .306 .347 .070 .289 .080 .694 .147 .000 .290 .006 .480 .541 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

S13 Pearson Correlation .036 .428* -.020 .085 .117 .368

* .189 .294 .333 .368

* .294 .491

** 1 .450

* .171 .589

**

Sig. (2-tailed) .849 .018 .915 .653 .539 .046 .317 .115 .072 .046 .115 .006 .013 .366 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

S14 Pearson Correlation .202 .315 -.085 .000 .324 .391* .350 .117 .292 .000 -.117 .134 .450

* 1 .542

** .498

**

Sig. (2-tailed) .285 .090 .657 1.000 .080 .033 .058 .540 .117 1.000 .540 .480 .013 .002 .005

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

S15 Pearson Correlation .525** .387

* .073 .154 .164 .226 .202 -.051 .380

* -.057 .202 .116 .171 .542

** 1 .519

**

Page 226: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

Sig. (2-tailed) .003 .035 .700 .415 .386 .230 .284 .791 .038 .767 .284 .541 .366 .002 .003

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

STOT Pearson Correlation .367 .721** .459 .499

** .523

** .542

** .632

** .531

** .467

** .655

** .560

** .583

** .589

** .498

** .519

** 1

Sig. (2-tailed) .154 .000 .401 .005 .003 .002 .000 .003 .009 .000 .001 .001 .001 .005 .003

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

PRAKTIK ANC

Correlations

PRAC1 PRAC2 PRAC3 PRAC4 PRAC5 PRAC6 PRAC7 PRAC8 PRAC9 PRAC10 PRACTOT

PRAC1 Pearson Correlation 1 .356 -.050 -.050 .074 -.071 .169 -.134 -.105 .256 .625

Sig. (2-tailed) .053 .795 .795 .698 .708 .373 .481 .581 .172 .080

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

PRAC2 Pearson Correlation .356 1 -.062 -.062 -.023 -.089 -.184 .111 -.131 .068 .743

Sig. (2-tailed) .053 .745 .745 .904 .640 .331 .559 .491 .720 .452

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

PRAC3 Pearson Correlation -.050 -.062 1 -.034 -.141 -.050 -.102 .371* -.073 .063 .598

Sig. (2-tailed) .795 .745 .856 .456 .795 .590 .043 .702 .739 .100

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

PRAC4 Pearson Correlation -.050 -.062 -.034 1 -.141 -.050 -.102 -.093 -.073 .140 .600

Sig. (2-tailed) .795 .745 .856 .456 .795 .590 .626 .702 .462 .598

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

PRAC5 Pearson Correlation .074 -.023 -.141 -.141 1 -.203 .071 -.035 -.095 .203 .594

Page 227: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

Sig. (2-tailed) .698 .904 .456 .456 .281 .710 .856 .618 .281 .114

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

PRAC6 Pearson Correlation -.071 -.089 -.050 -.050 -.203 1 -.147 -.134 -.105 .091 .654

Sig. (2-tailed) .708 .640 .795 .795 .281 .437 .481 .581 .631 .776

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

PRAC7 Pearson Correlation .169 -.184 -.102 -.102 .071 -.147 1 .118 .015 .286 .778*

Sig. (2-tailed) .373 .331 .590 .590 .710 .437 .534 .935 .126 .040

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

PRAC8 Pearson Correlation -.134 .111 .371* -.093 -.035 -.134 .118 1 -.196 .068 .686

Sig. (2-tailed) .481 .559 .043 .626 .856 .481 .534 .299 .720 .326

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

PRAC9 Pearson Correlation -.105 -.131 -.073 -.073 -.095 -.105 .015 -.196 1 .134 .746

Sig. (2-tailed) .581 .491 .702 .702 .618 .581 .935 .299 .480 .442

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

PRAC10 Pearson Correlation .256 .068 .063 .140 .203 .091 .286 .068 .134 1 .970**

Sig. (2-tailed) .172 .720 .739 .462 .281 .631 .126 .720 .480 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

PRACTOT Pearson Correlation .625 .743 .598 .600 .594 .654 .778* .686 .746 .970

** 1

Sig. (2-tailed) .080 .452 .198 .598 .114 .776 .040 .326 .442 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 228: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

DUKUNGAN KELUARGA

Correlations

DK1 DK2 DK3 DK4 DK5 DK6 DK7 DK8 DK9 DK10 DK11 DK12 DK13 DK14 DK15 DKTOT

DK1 Pearson

Correlation 1 .630

** .062 .267 .342 .259 .259 .259 .196 .111 .438

* .156 .630

** .528

** .680

** .671

**

Sig. (2-

tailed) .000 .745 .154 .065 .167 .167 .167 .299 .559 .015 .410 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

DK2 Pearson

Correlation .630

** 1 .062 .267 .342 .259 .630

** .259 .196 .111 .438

* .156 .630

** 1 .630

** .718

**

Sig. (2-

tailed) .000 .745 .154 .065 .167 .000 .167 .299 .559 .015 .410 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

DK3 Pearson

Correlation .062 .062 1 .122 -.337 .062 .062 .062 .073 .093 .141 .058 .062 .062 .062 .153

Sig. (2-

tailed) .745 .745 .522 .069 .745 .745 .745 .702 .626 .456 .761 .745 .745 .745 .421

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

DK4 Pearson

Correlation .267 .267 .122 1 -.189 .024 .267 .024 .171 -.145 .408

* -.034 .024 .267 .024 .369

Sig. (2-

tailed) .154 .154 .522 .317 .899 .154 .899 .366 .443 .025 .858 .899 .154 .899 .051

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Page 229: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

DK5 Pearson

Correlation .342 .342

-

.337

-

.189 1 .342 .342 .342 .479

** -.079 .071 .197 .342 .342 .342 .485

**

Sig. (2-

tailed) .065 .065 .069 .317 .065 .065 .065 .007 .679 .710 .297 .065 .065 .065 .007

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

DK6 Pearson

Correlation .259 .259 .062 .024 .342 1 .630

** .630

** .523

** .111 .208 .156 .259 .259 .259 .624

**

Sig. (2-

tailed) .167 .167 .745 .899 .065 .000 .000 .003 .559 .271 .410 .167 .167 .167 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

DK7 Pearson

Correlation .259 .630

** .062 .267 .342 .630

** 1 .630

** .523

** .111 .438

* .156 .259 .630

** .259 .766

**

Sig. (2-

tailed) .167 .000 .745 .154 .065 .000 .000 .003 .559 .015 .410 .167 .000 .167 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

DK8 Pearson

Correlation .259 .259 .062 .024 .342 .630

** .630

** 1 .523

** .389

* .208 .156 .259 .259 .259 .671

**

Sig. (2-

tailed) .167 .167 .745 .899 .065 .000 .000 .003 .034 .271 .410 .167 .167 .167 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

DK9 Pearson

Correlation .196 .196 .073 .171 .479

** .523

** .523

** .523

** 1 .049 .109 .337 .196 .196 .196 .637

**

Sig. (2-

tailed) .299 .299 .702 .366 .007 .003 .003 .003 .797 .568 .069 .299 .299 .299 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Page 230: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

DK10 Pearson

Correlation .111 .111 .093

-

.145 -.079 .111 .111 .389

* .049 1 .138 -.156 .111 .111 .111 .262

Sig. (2-

tailed) .559 .559 .626 .443 .679 .559 .559 .034 .797 .466 .410 .559 .559 .559 .161

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

DK11 Pearson

Correlation .438

* .438

* .141 .408

* .071 .208 .438

* .208 .109 .138 1 -.076 .208 .438

* .208 .581

**

Sig. (2-

tailed) .015 .015 .456 .025 .710 .271 .015 .271 .568 .466 .691 .271 .015 .271 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

DK12 Pearson

Correlation .156 .156 .058

-

.034 .197 .156 .156 .156 .337 -.156 -.076 1 .156 .156 .156 .441

Sig. (2-

tailed) .410 .410 .761 .858 .297 .410 .410 .410 .069 .410 .691 .410 .410 .410 .065

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

DK13 Pearson

Correlation .630

** .630

** .062 .024 .342 .259 .259 .259 .196 .111 .208 .156 1 .630

** 1 .576

**

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .745 .899 .065 .167 .167 .167 .299 .559 .271 .410 .000 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

DK14 Pearson

Correlation .630

** 1 .062 .267 .342 .259 .630

** .259 .196 .111 .438

* .156 .630

** 1 .630

** .738

**

Sig. (2-

tailed) .000 .745 .154 .065 .167 .000 .167 .299 .559 .015 .410 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Page 231: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

DK15 Pearson

Correlation .630

** .630

** .062 .024 .342 .259 .259 .259 .196 .111 .208 .156 1 .630

** 1 .476

**

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .745 .899 .065 .167 .167 .167 .299 .559 .271 .410 .000 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

DKTOT Pearson

Correlation .671

** .718

** .153 .369 .485

** .624

** .766

** .671

** .637

** .262 .581

** .441 .576

** .738

** .476

** 1

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .421 .051 .007 .000 .000 .000 .000 .161 .001 .065 .001 .000 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 232: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …
Page 233: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

TRANSKRIP WAWANCARA MENDALAM

RESPONDEN IBU HAMIL KEL.MAMBORO (R1)

Hari/tanggal : Kamis, 15 September 2016

Waktu : 10.15 menit

P R1 P R1 P R1 P R1 P R1 P R1 P R1 P R1 P R1 P R1 P R1 P R1 P R1 P R1 P R1

Assalamu alaikum. Selamat siang bu Fat. Betul namanya bu fatma ya... Iya dok Saya mengganggu waktunya bu fatma sebentar. Mau tanya2 sekitar kehamilannya ibu. Yah... Sekitar 10-15 menit. Ibu bersedia ya.... Iya dok Begini bu...ibu selama periksa kehamilannya dimana ya ? Di posyandu dok.... Wah...bagus dong. Tiap bulan periksa ya bu.. Iya dok...tiap posyandu Ibu ingat ndak...pertama kali ibu periksa kehamilannya waktu umur berapa ? Kalau ndak salah waktu usia 3 atau 4 bulan. Saya kan ndak tau kalau lagi hamil, hehehe... Lho...ndak KB ya bu... Dulu pernah dok, tapi ndak cocok. Muncul plak2 kehitaman diwajah saya. Katanya karena KB ya. Jadi saya hentikan. Ibu ndak ganti dengan Kb lain? Tidak dok....takut ndak cocok lagi. Berarti ini kehamilan yang keberapa bu? Yang ketiga dok Ibu bisa bercerita ke saya ndak....ibu ingat2....kalau datang ke posyandu dan diperiksa bidannya....eh, bidan yang periksa ya bu? Iya dok...bidan Retno Nah...ibu ingat ndak apa2 yg dilakukan oleh bidan retno sama ibu... Diperiksa semua dok.... Iya...coba ibu ingat...apanya saja yang diperiksa.. Perutnya dok... Ndak di suruh timbang dulu berat badannya.. O,iya...ditimbang dulu. Ini ada catatan berat badan dan tinggi badan (sambil menunjukkan buku KIA). Wah bagus bu....apa lagi yang diperiksa bu... Tekanan darahnya...terus perutnya... Ndak pernah diukur pakae pita di lengannya? O,iya...pernah dok. Terus diperut diapakan bu... Diraba-raba....didengar detak jantung janin katanya...pakai alat apa itu namanya.

Page 234: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

P R1 P R1 P R1 P R1 P R1 P R1 P R1 P R1 P R1 P R1 P R1 P R1 P R1 P R1 P R1 P

Setelah selesai diperiksa...ibu diajak cerita2 sama bidannya ya... Ndak ada dok...cuma dikasi buku ini. Disuruh baca-baca.. Ibu sudah baca2 ya..? Belum dok.....ndak sempat (sambil tersenyum) Sebelum pulang ndak disarankan periksa darah....atau dikasi obat.. O,iya...disarankan ke puskesmas untuk periksa darah Hb katanya. Tapi saya belum sempat kesana. Suami belum sempat antar. Dikasi obat ya bu? Iya, dikasi tablet tambah darah oleh bu bidan 1 papan Ibu minum tiap hari ya.... Hehehe....tidak dok. Tidak rutin. Biasanya lupa... Baik bu.... nanti jangan lupa lagi ya... O,iya bu....menurut ibu nih...pastinya selama kehamilan ini ibu ingin di dukung... disayang sama keluarga. Ngomong2...ibu masih tinggal sama orang tua ya...? Iya dok, masih tinggal sama orangtua saya. Nah, menurut ibu....harus milih ya....diantara keluarga ibu...orang tua... suami... saudara....atau siapa saja....menurut ibu nih...siapa orang yang paling ibu harapkan dukungannya? Semuanya lah dok.... Iya, semuanya bu. Tapi seandainya diurut....yang nomor 1 siapa ya.... (agak berikir).....sepertinya mamak saya....baru suami.... Boleh saya tau bu...kenapa ibu pilih mamak...bukannya suami..? Selama 2 kali saya hamil kan mamak saya yang urus... Berarti suami ndak pernah urus ya... Bukan begitu dok...diurus juga. Tapi bedalah...suami kan sibuk cari uang. Jadi mamak yang lebih banyak urus.. Bu...sebetulnya bentuk dukungan apa sih yang ibu paling harapkan dari suami? Ya..ingin didampingi lah. Ingin ditemani.... Selama ini suaminya ibu yang dampingi ibu periksa kehamilannya di puskesmas ya? Iya..kalau ke puskesmas kadang diantar. Tapi kalau pas sibuk...saya pergi sendiri. Kalau ke pasar pernah diantar ndak? Ndak pernah. Pergi sendiri. Ibu mau ndak kalau bapak antar ke pasar...atau teman jalan2... Ya mau lah dok.... Ibu ndak pernah sampaikan keinginannya itu ke suami? Tidak dok...dia ndak suka antar2 begitu. Paling dia bilang pergi sendiri saja, hehehe.... Baik bu...yang terakhir nih... apa yang ibu harapkan dari kehamilan ini..? baik kehamilannya...maupun anak yang ibu kandung ini?

Page 235: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

R1 P R1 P R1

Supaya sehat dan lahir selamat saja.... Anaknya yang dikandungnya bu? Misalnya....ibu ingin dia jadi apa nanti? Jadi anak yang baik saja dok... Baik bu...terima kasih banyak ya...sampai jumpa lagi nanti. Sehat ya... Baik dok..

Page 236: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

TRANSKRIP WAWANCARA MENDALAM

RESPONDEN IBU HAMIL KEL.PANTOLOAN (R2)

Hari/tanggal : Jumat, 16 September 2016

Waktu : 10.15 menit

P R1 P R1 P R1 P R1 P R1 P R1 P R1 P R1 P R1 P R1 P R1 P R1 P R1 P R1 P R1

Assalamu alaikum. Selamat pagi bu Arni. Betul namanya bu Arni ya... Iya, betul dok... Saya mengganggu waktunya bu arni sebentar. Mau tanya2 sekitar kehamilannya ibu. Yah... Sekitar 10-15 menit. Boleh ya bu.... Iya dok Begini bu...ibu selama periksa kehamilannya dimana ya ? Di posyandu dok....pernah juga ke puskesmas Wah...bagus bu. Berarti ibu sudah beberapa kali periksa kehamilan ya...? Iya dok...sudah 3 kali (sambil memperliatkan catatan di buku KIA) Ibu ingat ndak...pertama kali ibu periksa kehamilannya waktu umur berapa ? Ini dok...ada catatannya. Waktu umur kehamilan 3 bulan... Ini kehamilan yang ke 2 ya bu... Iya dok.. Ndak KB bu... KB dok...saya lepas. Kan mau punya anak lagi... Wah..keren bu... begini bu...Ibu bisa bercerita ke saya ndak....ibu ingat2....kalau datang ke posyandu atau ke puskesmas dan diperiksa bidannya....eh, bidan yang periksa ya bu? Iya dok...bidan Putu Nah...ibu ingat ndak apa2 yg dilakukan oleh bidan Putu sama ibu... Diperiksa tekanan darah dan perut... Ndak di suruh timbang dulu berat badannya.. O,iya...ditimbang dulu. Diukur tinggi badan....lengannya juga...diukur pakai pita yang berwarna itu....terus tekanan darah...baru disuruh baring.. Wah bagus bu....waktu perutnya diperiksa...ibu bidan periksa apa saja...? Diraba-raba, hehehe.... didengarkan detak jantung bayi...Cuma begitu.. Setelah selesai diperiksa...ibu diajak cerita2 sama bidannya ya... Iya...disuruh periksa rutin saja dok... terus bukunya dikembalikan. Disuruh baca-baca buku ini.. Ibu sudah baca2 ya..? Ada...sedikit...(sambil tersenyum) Sebelum pulang ndak disarankan periksa darah....atau dikasi obat.. Iya...diperiksa darah Hb. Ini ada hasilnya (sambil dikasi liat). Ibu dikasi tau ndak apa artinya Hb = 11,6 ini ? Kata bu bidan...agak kurang darahnya.Harus minum obat tambah darah

Page 237: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

P R1 P R1 P R1 P R1 P R1 P R1 P R1 P R1

Bagus bu. Berarti dikasi obat ya bu? Iya, dikasi tablet tambah darah oleh bu bidan 2 papan Rutin dikasi tablet tambah darah ya bu ? Iya...setiap kali kontrol pasti dikasi tablet tambah darah. Kadang dikasi 1 atau 2 papan Ibu minum tiap hari ya.... Hehehe....iya..diminum dok. Tapi tidak tiap hari. Kadang lupa... Baik bu.... nanti jangan lupa lagi ya... O,iya bu....menurut ibu nih...pastinya selama kehamilan ini ibu ingin di dukung... disayang sama keluarga. Ngomong2...ibu masih tinggal sama orang tua ya...? Tidak dok. Tinggal sama suami saja dan anak2. Tapi orang tua saya tingga dekat sini. Nah, menurut ibu....harus milih ya....diantara keluarga ibu...orang tua... suami... saudara....atau siapa saja....menurut ibu nih...siapa orang yang paling ibu harapkan dukungannya? Suami lah dok.. Wah...mantap bu. Berarti suaminya ibu selama ini yang urus kehamilannya ibu ya....misal antar ke puskesmas... Iya dok....suami saya kan pekerjaannya ojek. Jadi dia antar saya ke puskesmas. Masak Cuma orang lain dia antar, hehehe... (ketawa) Baik bu...yang terakhir nih... apa yang ibu harapkan dari kehamilan ini..? baik kehamilannya...maupun anak yang ibu kandung ini? Supaya sehat....lahir dengan selamat....nanti bisa jadi dokter, hehehe (ketawa lagi) Baik bu...terima kasih banyak ya...sampai jumpa lagi nanti. Sehat ya... Baik dok..

Page 238: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

MATRIX WAWANCARA KUALITATIF

Responden : Ibu Hamil (daerah intervensi & Kontrol, sebelum dan setelah pendampingan)

No Pertanyaan Kode Respndn

Emik Reduksi Emik Konsep Emik Konsep Etik

1. Apakah ibu dikasi tablet tambah darah oleh bidan ? Apakah tabletnya diminum tiap hari ? (pertanyaan sebelum intervensi)

R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8

iya, dikasi ji tablet tambah darah oleh bu bidan. Tapi ndak teratur ku minum. Lupa ki biasa

Iya, dikasi tablet dok. Tapi tidak tiap hari saya minum. Biasa lupa.... Iya, dikasi tiap kontrol. Tapi tidak saya minum tiap hari. Sering lupa... Tiap datang kontrol pasti dikasi tablet tambah darah. Biasa dikasi 1 papan....kadang 2 papan. Kuminum juga, tapi tidak tiap hari..... sering lupa... Bu bidan selalu kasi tablet tambah darah. Kadang dikasi 1 papan atau 2 papan. Saya minum terus, tapi ndak tiap hari. Kadang lupa.. Dikasi sama bu bidan. Tidak teratur minumnya. Lebih sering lupa Iya...dikasi pada saat kontrol. Minum teratur, setiap hari. Suami kadang ingatkan... Pada saat kontrol dikasi. Minum terus tiap hari. Kalau habis, biasa beli di toko obat.

o Ketidakpatuhan ibu hamil minum tablet tambah darah karena lupa

o Ketidakteraturn minum tablet tambah darah karena jumlah tablet yang diberikan kurang

Ketidakpatuhn minum tablet tambah darah karena faktor daya ingat (lupa) dan jumlah tablet tambah darah yang diberikan tidak mencukupi

Ketidakpatuhan disebabkan oleh ketidakfahaman dan pengetahuan yang rendah

Page 239: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

R9 R10 R11 R12

Dikasi bu bidan pada saat periksa hamil. Saya minum terus, tapi karena dikasi hanya 1 papan, jadi cepat habis Iya, dikasi pada saat periksa ke puskesmas. Saya minum tiap malam. Lebih sering lupa, hehehe... Iya. Minum teratur. Tiap malam. Dikasi bu bidan. Biasanya dikasi 1 papan. Cepat habis kalau diminum. Saya minum tiap 2 atau 3 hari.

2. Ibu masih minum tablet tambah darah ya? Sudah lebih teratur minumnya atau masih sering lupa..? (setelah pendampingan)

R1 R2 R3 R4

Iya...masih minum dong. dulu sering lupa. Tapi mahasiswa biasa sms saya untuk mengingatkan. Masih. Rajin diingatkan sama rika (nama mahasiswa). Biasa dia sms...” Iya...selalu minum. Dulu sering lupa...tapi sejak ada mahasiswa itu jadi lebih teratur minumnya. Malu juga.....(sambil tertawa) Minum teratur. Disamping diingatkan oleh mahasiswa, saya juga lebih ngerti manfaatnya. Kan ada bukunya ini...saya biasa baca.. (menunjukkan buku pegangan ibu hamil)

Ibu hamil lebih patuh dan teratur minum TTD karena lebih faham manfaatnya dan karena diingatkan oleh mahasiswa

Kepatuhan konsumsi TTD karena adanya pemahaman ttg manfaat TTD dan adanya monitoring oleh mahasiswa

Kepatuhan konsumsi TTD disebabkan oleh : 1) Tingkat pegetahuan meningkat; 2) Tingkat pemahaman meningkat; 3) Adanya monitoring

Page 240: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

R5 R6

Iya...minum terus. Mahasiswanya yang ingatkan. Biasa di sms Masih minum dong. Malu sama mahasiswanya, hehehe. Ndak...ndak... hanya lebih bertanggungjawab saja. Kan ini untuk saya juga.

3. Apakah bidan menyarankn ibu melakukan pemerksaan darah (Hb) ? Apakah ibu melakukan pemerksaan darah (Hb) ?

R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9

Iya...disarankan oleh bu bidan. Tapi belum sempat ke puskesmas Disuruh periksa darah. Katanya supaya tau hb nya. Mungkin minggu depan saya ke puskesmas. Tunggu bapaknya datang dari kampung. O,iya,disarankn ke puskesmas untuk periksa darah Hb. Tapi saya belum sempat kesana. Suami belum sempat antar. Sudah periksa. Ini hasilnya... Iya...belum sempat saja. Iya, disarankan sama bu bidan. Nanti saja, hehehe... Iya, habis periksa langsung disuruh ke laboratorium. Ini hasilnya... Sudah periksa.. Sudah disarankan. Belum sempat periksa. Takut diambil darahkku, hehehe.

Bidan selalu menyarankan untuk memeriksa Hb, tapi belum dilakukan pemeriksaan karena enggan ke puskesmas (tidak ada yang antar)

Bidan sudah menyarankan untuk periksa Hb, tapi kepatuhan ibu masih rendah

Kepatuhan ibu rendah utk periksa Hb karena : 1) Belum faham manfaat periksa Hb; 2) Adanya jarak fisik utk ke puskesmas

Page 241: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

R10 R11 R12

Tapi tensiku katanya bagus. Disarankan ke puskemas. Belum ada yang antar.. Iya... tensiku bagus....ini ada catatannya (sambil menunjukkan buku KIA). Ibu bidan juga sudah kasi obat penambah darah. Jadi kurasa sehat sudah. Suamiku bilang...ndak usah ke puskesmas untuk ambil darahnya... Iya...dikasi tau bu bidan. Mau pergi

nanti...

4. Apakah ibu sudah bisa melakukan pengisian check list untuk deteksi dini risiko tinggi ?

R 1 R 2 R 3 R 4

Iya...sudah bisa dok. senang bisa melakukan check list sendiri faktor risiko yang ada pada kita. Seperti saya.....rupanya menikah pada usia muda juga faktor risiko ya... (sambil tertawa). Saya bisa nasihati teman-teman jangan kawin muda seperti saya...(ketawa lagi)

Iya...sudah bisa. Walaupun belum terlalu lancar. Merasa lebih bertanggungjawab saja....karena mengetahui faktor risiko kita... Sudah bisa...kan hanya mencocokkan dengan kondisi kita saja. Iya...sudah bisa. Senang sekali bisa

Ibu hamil sudah bisa mengisi check list dan merasakan manfaat pengisian check list deteksi dini risiko tinggi kehamilan

Ibu hamil sudah bisa melakukan deteksi dini kehamilan risiko tinggi secara mandiri

Ibu hamil sudah bisa melakukan deteksi dini kehamilan risiko tinggi secara mandiri

Page 242: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

R 5 R 6

mengetahui faktor risiko kita. Jadi lebih waspada saja... Sudah bisa....biasa saja. Iya...sudah bisa. Dibantu oleh adik-adik mahasiswa

5. Menurut ibu, apakah selama ini keluarga (spt org tua..atau suami) sudah membantu ibu dalam kondisi spt ini ?

R 1 R 2 R 3 R 4 R 5 R 6 R 7 R 8 R 9

Sudah sih...bapaknya antar2 ke puskesmas Hehehe...spertinya belum. Seperti biasa saja, spt waktu belum hamil... Mana bapaknya peduli....kadang2 kalau dia punya uang...lebih baik dia belikan rokok uangnya daripada belikan perlengkapannya ini nanti.. Sudah bagus... Ada mertuaku yang bantu2... Belum sih...mereka kan sibuk semua cari uang. Saya mau bilang apa... yahh..terima saja Maunya begitu pak...tapi kan sulit. Suami sibuk cari uang. Terpaksa kerja pekerjaan rumah juga meskipun hamil begini... Perhatian apa....ndak ada pak. Mereka sibuk dengan pekerjaannya. O,iya...semuanya sangat perhatian. Apalagi ini anak pertama saya. Bapaknya sering tanya2...

Ibu hamil belum merasakan dukungan yang baik dari keluarga, terutama suami

Dukungan keluarga (khususnya suami) terhadap ibu hamil masih rendah

Dukungan keluarga (khususnya suami) terhadap ibu hamil masih rendah

Page 243: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

R 10 R 11 R 12

Iya...sudah membantu Belum sih...masih sibuk mereka Lumayan...suami saya masih perhatian

Page 244: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

MATRIX WAWANCARA KUALITATIF

Informan : Bidan kelurahan (daerah intervensi dan kontrol, setelah pendampingan)

No Pertanyaan Kode Informan

Emik Reduksi Emik Konsep Emik Konsep Etik

1. Menurut ibu bidan, apa yang menyebabkan kepatuhan konsumsi TTD pada ibu hamil rendah ?

I 1 I 2 I 3 I 4

Menurut saya, karena faktor kelalaian ibunya. Mereka biasa lupa. Mungkin karena belum terbiasa, dan belum menganggap itu penting Mungkin karena mereka belum paham pentingnya minum TTD ya. Padahal kami sudah jelaskan dan kami minta baca lagi di buku KIA Saya juga kadang tanya2 ibu hamil. Alasan mereka karena lupa. Masak mau diingatkan terus. Harusnya suami yang ingatkan ya...hehehe.. Karena mereka belum faham manfaat TTD saja. Kalau sudah faham, pasti mereka akan ingat. Seperti minum pil KB, karena takut hamil, jadinya mereka ingat minum tiap malam..

Penyebab ibu hamil tidak patuh karena :

a. Lupa b. Kurang

paham

Ketidakpatuhan dalam hal asupan TTD disebabkan oleh faktor ibu (kurang faham dan lupa), serta faktor petugas (kurang mengingatkan)

Ketidakpatuhan konsumsi TTD disebabkan oleh : 1) pengetahuan yang rendah ttg anemia dan manfaat TTD, 2) 2) Monitoring petugas yang kurang

2. Menurut ibu bidan, bagaimana

I 1

Menurut saya kok agak sulit ya. Mgkn karena keterbatasan waktu. Terutama untuk kegiatan

Pelaksanaan pemeriksaan ANC belum benar2 bisa

Pelaksanaan pemeriksaan Anc terstandar (10T)

Pelaksanaan pemeriksaan ANC yg sesuai standar

Page 245: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

pelaksanaan pemeriksaan ANC...apakah bisa melaksanakan 10 standar tsb ?

I 2 I 3 I 4

konselingnya. Kalau yang lainnya kan sudah kita lakukan Kalau di posyandu agak sulit kami lakukan konseling. Belum layani anak-anak, belum atur kader, belum anak-anak yang menangis. Waktunya juga sempit. Jadi agak sulit Pemeriksaan ANC lancar kok. Sudah sesuai standar. Kan ada di buku KIA. Jadi kita lakukan seperti anjuran tsb. Untuk pemberian edukasi biasanya kami lakukan di kelas ibu hamil. Kalau di tempat pemeriksaan seperti posyandu ataupun poskesdes agak sulit. Waktunya terbatas...

menerapkan 10T dengan tuntas karena keterbatasan waktu dan tempat pemeriksaan yang tdk memungkinkan

terkendala oleh ketersediaan waktu bidan serta kondisi tempat pemeriksaan.

(10T) dipengaruhi oleh : 1) Ketersediaan sarana prasarana, 2) Kepatuhan petugas kesehatan (bidan) menerapkan standar yang ada

3. Setelah pendampingan mahasiswa, tingkat kepatuhan konsumsi TTD meningkat. Menurut ibu...kenapa bisa spt itu ? berarti pendampingan

I 1

Iya...kepatuhannya memang meningkat. Malah ada ibu hamil yang datang ke puskesmas minta tambah TTD nya, hehehe. Mereka bilangnya malu kalau ditanya mahasiswa, hehehe. Ada juga yang bilang karena mahasiswanya sms ke ibunya. Menurut saya... pendampingan mhs ada manfaatnya. Mengingatkan ibu hamil untuk konsumsi TTD teratur

Setelah pendmpingan, terdapat peningkatan kepatuhan karena ibu hamil lebih paham dan lebih termonitor (ada yang mengingatkan dan memantau)

Pendampingan mahasiswa terhadap ibu hamil meningkatkan kepatuhan ibu hamil untuk konsumsi TTD dan pemriksaan Hb

Pendampingan mahasiswa berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan konsumsi TTD karena ada pihak yang memonitoring aktivitas ibu

Page 246: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

perlu kita lanjutkan ya...

I2

Menurut saya, karena mhs kan rutin ketemu ibu hamil. Waktu mereka lebih banyak dari kami. Mahasiswa mungkin bercerita tentang manfaat TTD. Mereka jadi takut juga. Makanya ibu hamil jadi rajin datang periksa Hb dan ambil TTD

MATRIX WAWANCARA KUALITATIF

Informan : Bidan kelurahan (daerah intervensi dan kontrol, setelah pendampingan)

No Pertanyaan Kode Informan

Emik Reduksi Emik Konsep Emik Konsep Etik

1. Menurut ibu bidan, apa yang menyebabkan kepatuhan konsumsi TTD pada ibu hamil rendah ?

I 5 I6

Alasan mereka sih karena lupa. Menurut saya sih karena mereka belum mengetahui manfaat minum TTD saja.. Mungkin karena kekurang tahuan mereka. Sehingga tidak menganggap penting dan akhirnya lupa...

Ibu hamil tidak patuh dalam mengkonsumsi TTD karena kurang faham manfaat sehingga mudah melupakannya

Rendahnya kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi TTD karena tidak tahu manfaat TTD

Rendahnya pengetahuan ibu hamil tentang manfaat TTD

2. Bagaimana dengan cakupan pemeriksaan Hb nya ?

I 5

Memang untuk cakupan pemeriksaan hemoglobin juga masih rendah. Terutama ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilannya di polindes, poskesdes, posyandu atau pustu.

Rendahnya cakupan pemeriksaan Hb karena keterbatasan alat

Penyebab rendahnya cakupan pemeriksaan Hb karena keterbatasan sarana pemeriksaan di

Penyebab rendahnya cakupan pemeriksaan Hb : 1) Ketersediaan

Page 247: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

I 6

Disana kan tidak ada alat pemeriksaan darah. Jadi kami arahkan ke puskesmas. Nah, mereka seringkali tidak datang ke puskesmas. Tapi biasanya pada triwulan ketiga, pada saat mereka datang ke puskesmas, langsung kami periksa Hb nya...

Kalau ibu hamil yang datang ke puskesmas, pasti kami langsung ambil darahnya. Malah sekarang bukan hanya periksa hemoglobin saja. Sekarang sudah harus diperiksa darah utk HIV, dll. Hanya saja untuk ibu hamil yang periksa di posyandu, poskesdes, maupun polindes, agak sulit kita paksa. Tapi sejak ada pendampingan oleh adik-adik mahasiswa, mereka sudah rajin datang kesini. Ada yang diantar sama mahasiswa, ada juga dengan kesadaran sendiri. Mungkin malu ditanya lagi tentang Hb nya....(sambil tertawa)...

periksa di poskesdes atau polindes. Sementara ibu hamil enggan ke puskesmas. Kehadiran mahasiswa membantu meningkatkan cakupan karena ada yg mengingatkan

poskesdes atau polindes, serta ketidakdisiplinan ibu periksa ke puskesmas. Mahasiswa membantu meningkatkan cakupan pemeriksaan Hb

alat periksa di layanan kesehatan; 2) kesediaan ibu mematuhui anjuran bidan Peran mahasiswa pendamping : 1) Meningkatkan pengetahuan ibu ttg manfaat pemeriksaan Hb; 2) Memonitor kepatuhan ibu periksa Hb di puskesmas.

3. Setelah pendampingan mahasiswa, tingkat kepatuhan konsumsi TTD meningkat.

I5

Iya dok....kelemahan kita selama ini kan di konseling dan monitoring. Bidan2 tidak punya banyak waktu untuk memberikan edukasi kepada ibu hamil tentang manfaat TTD. Juga ndak punya kesempatan untuk memonitor

Rendahnya kepatuhan minum TTD pada ibu hamil karena pengetahuan ibu yang rendah.

Rendahnya kepatuhan konsumsi TTD disebabkan oleh tingkat pengetahuan yg rendah ttg manfaat TTD.

Meningkatnya kepatuhan konsumsi TTD bumil disebabkan oleh : 1) Pengetahuan ibu

Page 248: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

Menurut ibu...kenapa bisa spt itu ? berarti pendampingan perlu kita lanjutkan ya...

I6

kepatuhan mereka mengkonsumsi TTD. Nah, menurut saya...mahasiswa punya kesempatan lebih banyak melakukan komunikasi dengan mereka. Mungkin karena ditanya-tanya, mereka jadi lebih rajin baca buku KIA dan buku pendampingan ibu hamil. Soalnya ada ibu hamil yang bilang begitu. Katanya malu kalau ditanya...hehehe. Jadi pendampingan memang bagus kalau dilanjutkan Iya...saya lihat begitu. Mereka lebih rajin minum TTD. Lebih rajin periksa. Mungkin karena ada yang kontrol. Berarti kita memang masih perlu di pantau terus ya dok... susah kalau kami yang kontrol terus. Dokter kan tau tugas bidan2 dilapangan. Bukan hanya masalah ibu hamil saja, hehehe. Makanya pendampingannya dilanjutkan saja dok...

Pengetahuan yg rendah ttg manfaatkan TTD karena kurang edukasi dari petugas kesehatan, yang disebabkan oleh terbatasnya waktu yang dimiliki petugas kesehatan utk melakukan edukasi. Mahasiswa memiliki waktu banyak utk edukasi

Hal ini disebabkan oleh kurangnya edukasi ptgs kesehatan karena keterbatasan waktu. Mahasiswa memiliki lebih banyak waktu melakukan edukasi

meningkat krn edukasi oleh mhs; 2) Adanya monitoring oleh mhs.

4. Menurut ibu selaku bidan koordinator, apakah pelaksanaan pemeriksaan

I 5

Harus kami akui bahwa pemeriksaan ANC memang belum sesuai dengan standar. Maksudnya, belum ke-10 standar itu bisa kita lakukan dg tuntas. Yang paling jarang dilakukan kan

Pemeriksaan Anc terstandar belum bisa dilaksanakan dg baik, khususnya konseling. Hal ini

Pelaksanaan pemeriksaan ANC standar (10T) belum bisa dilaksanakan, terutama pd aspek

Pemeriksaan ANC belum sesuai standar (10T), khususnya pd aspek Konseling

Page 249: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

ANC sudah sesuai standar? Karena bidan2 banyak yang mengatakan bahwa 10T itu sulit dilakukan. Bagaimana pendapatnya?

I 6

kegiatan konseling. Menurut saya, hanya belum terbiasa saja. Tidak semua bidan mampu melakukan komunikasi dengan baik kepada pasien. Itu harus kami akui Tergantung kondisinya ya... kalau di puskesmas, saya kira semuanya kita lakukan. Kalau tata laksana kasus kan tergantung ada tidaknya kasus. Kalau konseling, tergantung waktunya. Kalau tempatnya di posyandu dan bidannya pas sendirian, pasti agak sulit.

disebabkan krn keterbatasan waktu bidan

konseling (karena terbatasnya waktu)

5. Bagaimana dengan pengisian check list deteksi dini risiko tinggi oleh ibu hamil. Apakah membantu bidan ?

I 5 I 6

Iya... sangat membantu. Ibu hamil sudah bisa mengetahui faktor risikonya sendiri. mereka jadi lebih bertanggungjawab. Bagus juga model begitu. Nanti kami akan lakukan terus dan kombinasikan dengan pemasangan stiker P4K. Kami juga akan ajarkan di kelas ibu hamil.

Iya...bagus. Kita juga punya stiker P4K yang ditempel di setiap rumah. Memang ada perbedaan tanggungjawab yang saya rasakan. Apa yang selama ini kami lakukan seolah-olah bukan

Pengisian check list faktor risiko tinggi kehamilan membantu ibu hamil (lebih bertanggungjawab) dan bidan (lebih mudah memetakan bumil berisiko)

Pengisian check list untuk deteksi dini risiko tinggi kehamilan membantu ibu hamil sendiri untuk mengenali bahaya kehamilannya dan membantu bidan

Deteksi dini risiko tinggi kehamilan secara mandiri oleh ibu hamil membantu ibu hamil mengenali faktor risiko kehamilannya dan membantu bidan

Page 250: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

untuk mereka (ibu hamil). Kalau sekarang mereka yang mengisinya, mereka jadi mengetahui faktor risikonya. Mereka sudah mulai bertanya-tanya....kalau saya risiko begini bagaimana selanjutnya...

Page 251: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

Pelatihan Mahasiswa pendamping

Bersama Narasumber dan lintas sektor

Bersama mahasiswa pendamping

Page 252: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

Ke Puskesmas wilayah dampingan

Puskesmas Pantoloan

Puskesmas Tipo

Puskesmas Kamonji, sekalian melihat pemeriksaan bumil oleh bidan

Page 253: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

Turun ke wilayah pustu, poskesdes dan sasaran (didampingi bidan)

Kunjungan ke pustu sebelum turun ke rumah-rumah (didampingi bidan kelurahan)

Kunjungan langsung ke rumah sasaran (ibu hamil)

Page 254: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

Kunjungan Rumah

Kunjungan pertama

Kunjungan berikutnya

Ketemu dengan suami ibu hamil

Kunjungan setelah melahirkan

Page 255: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

Evaluasi bulanan di Puskesmas

Wawancara dengan ibu hamil dan keluarga (suami) pada saat post-test

Page 256: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

2. Kerangka Konsep

Keterangan :

= bentuk intervensi

= variabel penelitian

Pelaksanaan Standar Antenatal

Care (10 T)

Deteksi dini risiko tinggi kehamilan secara mandiri

Perubahan perilaku ibu hamil

Dukungan keluarga

Kepatuhan asupan TTD

Pemeriksaan Lab (Hb)

Konseling

Pengetahuan

Sikap

Tindakan

IBU HAMIL (dengan

Karakteristiknyaa)

Didampingi

Mahaisswa

Tidak di

dampingi

Mahasiswa

MODEL PENDAMPINGAN

Page 257: DISERTASI MODEL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DAN KELUARGA …

Deteksi dini risiko tinggi kehamilan secara mandiri

Perubahan perilaku ibu hamil

Dukungan keluarga

Pemeriksaan Lab (Hb)

Konseling

Pengetahuan

Sikap

Tindakan Tidak di

dampingi

Mahasiswa

Dukungan keluarga