TINGKAT KINERJA PERUSAHAAN AGROINDUSTRI DITINJAU DARI KEPATUHAN TERHADAP PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN MENUJU SISTEM EKONOMI HIJAU DI INDONESIA DISERTASI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Doktor Program Studi Ilmu Lingkungan Minat Utama: Manajemen Sumber Daya Oleh: I Gusti Putu Diva Awatara T630209005 PROGRAM DOKTOR ILMU LINGKUNGAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015
36
Embed
DISERTASI - core.ac.uk · Kebon Agung Pabrik Gula Trangkil yang telah memberikan ijin ... ilmu pengetahuan dan teknologi telah menumbuhkan kesadaran akan lingkungan yang bersih dan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
TINGKAT KINERJA PERUSAHAAN AGROINDUSTRI DITINJAU DARI KEPATUHAN TERHADAP PELAKSANAAN SISTEM
MANAJEMEN LINGKUNGAN MENUJU SISTEM EKONOMI HIJAU DI INDONESIA
DISERTASI
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Doktor
Program Studi Ilmu Lingkungan Minat Utama: Manajemen Sumber Daya
Oleh:
I Gusti Putu Diva Awatara T630209005
PROGRAM DOKTOR ILMU LINGKUNGAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
ii
iii
iv
PERNYATAAN KEASLIAN DAN PERSYARATAN PUBLIKASI
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:
1. Disertasi yang berjudul: “Tingkat Kinerja Perusahaan Agroindustri Ditinjau
Dari Kepatuhan Terhadap Pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan
Menuju Sistem Ekonomi Hijau di Indonesia” ini adalah karya penelitian saya
sendiri dan tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk
memperoleh gelar akademik serta tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tertulis dengan acuan yang
disebutkan sumbernya, baik dalam naskah karangan dan daftar pustaka. Apabila
ternyata di dalam naskah disertasi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur
plagiasi, maka saya bersedia menerima sangsi, baik disertasi beserta gelar doktor
saya dibatalkan serta diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi disertasi pada jurnal atau forum ilmiah
harus menyertakan tim promotor sebagai author dan PPs UNS sebagai institusinya.
Apabila saya melakukan pelanggaran dari ketentuan publikasi ini, maka saya
bersedia mendapatkan sanksi akademik yang berlaku.
Surakarta, Januari 2015
Mahasiswa,
I Gusti Putu Diva Awatara NIM. T630209005
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas
Kebesaran dan KemuliaanNya, peneliti dapat menyelesaikan Disertasi dengan judul “
TINGKAT KINERJA PERUSAHAAN AGROINDUSTRI DITINJAU DARI
KEPATUHAN TERHADAP PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN MENUJU SISTEM EKONOMI HIJAU DI INDONESIA” dengan
lancar.
Penyelesaian Disertasi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena
itu dengan segala kerendahan hati peneliti mengucapkan terima kasih kepada yang
terhormat:
1. Prof. Dr. Ravik Karsidi MS, selaku Rektor Universitas Sebelas Maret yang telah
memberikan kesempatan peneliti untuk menuntut ilmu di Program Doktor Ilmu
Lingkungan Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.
2. Prof. Drs. Sutarno, M.Sc., Ph.D, selaku Ketua Penguji Ujian Terbuka yang telah
memberikan kritik dan saran yang sangat berharga dalam penulisan disertasi ini.
3. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, MS selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas
Sebelas Maret Surakarta dan Sekretaris Penguji Ujian Terbuka yang telah memberi
kesempatan kepada peneliti untuk menuntut ilmu dan mengajukan penelitian doktor
dalam rangka menyelesaikan studi di Program Doktor Ilmu Lingkungan Program
Pascasarjana Universitas Sebelas Maret serta memberikan perbaikan-perbaikan
dalam penulisan disertasi ini.
4. Prof. Dr. Okid Parama Astirin, M.S selaku Ketua Penguji Ujian Tertutup yang telah
memberikan arahan dan masukan sangat berharga dalam penulisan disertasi ini.
5. Prof. Dr. Ir. Edi Purwanto, M.Sc selaku Promotor karena kesediaan untuk
membimbing dengan penuh dedikasi, keiklasan dan kesabaran yang tulus dan
memberi wawasan dalam penulisan disertasi ini.
6. Prof. Dr. rer.nat Sajidan, M.Si selaku Co Promotor I yang bersedia untuk
memberikan bimbingan, saran dan masukan dengan penuh dedikasi, keiklasan dan
kesabaran yang tulus.
7. Dr. Prabang Setyono, S.Si., M.Si selaku Ketua Program Doktor Ilmu Lingkungan
dan Co Promotor II yang telah bersedia membantu dalam proses akademik dan
memberikan bimbingan, arahan serta masukan dengan penuh kesabaran yang tulus.
vi
8. Prof. Dr. Ir. MTh. Sri Budiastuti, M.Si selaku Sekretaris Program Doktor Ilmu
Lingkungan dan anggota penguji yang telah memberikan arahan dan bimbingan
untuk menyelesaikan penulisan disertasi ini.
9. Prof. Dr. Ir. Endang Siti Rahayu, MS selaku penguji internal yang telah memberikan
saran dan arahan dalam penulisan disertasi ini.
10. Wakhid Slamet Ciptono, Ph.D selaku penguji eksternal yang telah memberikan
saran, masukan dan motivasi dalam penulisan disertasi ini.
11. Seluruh Pengajar dan Karyawan Program Doktor Ilmu Lingkungan Program
Pascasarjana Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan ilmu yang sangat
bermanfaat kepada peneliti.
12. Romani, SH, MH selaku Kabag Personalia dan Umum PT. Perkebunan Nusantara
IX (Persero) yang telah memberikan ijin penelitian.
13. H. Abdul Rochim B.Sc selaku Kepala Bagian Pengolahan Divisi Tanaman Semusim
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) yang telah berkenan memberikan memo
penelitian.
14. Prasetyo Budi Santoso selaku Pimpinan PT. Kebon Agung Pabrik Gula Trangkil
yang telah memberikan ijin penelitian.
15. Retna Isharsriyani selaku Kabag Personalia dan Umum PT. Madubaru Yogyakarta
yang telah memberikan ijin penelitian.
16. Istri dan anak-anak yang memotivasi dengan penuh kesabaran dalam penyelesaikan
penelitian ini.
17. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu yang telah membantu
kelancaran penyelesaian disertasi ini.
Peneliti menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penyusunan disertasi ini,
untuk kritik dan saran yang bersifat membangun sangat peneliti hargai. Akhirnya
peneliti berharap semoga disertasi ini dapat bermanfaat bagi peneliti sendiri dan
bermanfaat untuk masyarakat.
Surakarta, Januari 2015
Peneliti,
I Gusti Putu Diva Awatara
vii
RINGKASAN DISERTASI
Isu lingkungan bukan lagi merupakan isu yang baru, namun permasalahan
lingkungan semakin berkembang. Persoalan lingkungan semakin menarik untuk dikaji
seiring dengan perkembangan teknologi dan ekonomi global dunia. Secara perlahan
terjadi perubahan yang mendasar dalam pola hidup bermasyarakat yang secara langsung
atau tidak memberikan pengaruh pada lingkungan hidup. Indonesia sebagai negara
sedang berkembang tidak terlepas pula dari persoalan lingkungan yang semakin hari
semakin terasa dampaknya.
Sistem manajemen lingkungan paling baik dipandang sebagai suatu kerangka
kerja pengorganisasian dipantau secara berkelanjutan dan dikaji secara berkala untuk
memberikan arahan yang efektif bagi manajemen lingkungan organisasi dalam
menghadapi perubahan akibat faktor internal dan eksternal. Semua tingkatan dalam
organisasi sebaiknya menerima tanggung jawab untuk bekerja mencapai perbaikan
lingkungan sesuai yang dapat dilakukan.
Kebijakan lingkungan menetapkan prinsip sebagai dasar bagi organisasi dalam
melakukan tindakan. Kebijakan menentukan tingkat tanggung jawab dan kinerja yang
disyaratkan oleh organisasi, sehingga semua tindakan berikutnya akan dinilai
berdasarkan kebijakan ini. Kebijakan sebaiknya sesuai dengan dampak lingkungan dari
kegiatan, produk dan jasa organisasi (dalam lingkup sistem manajemen lingkungan
yang ditetapkan) dan sebaiknya menjadi panduan dalam menyusun tujuan dan sasaran.
Berbagai macam organisasi semakin meningkatkan kepedulian terhadap
pencapaian dan penunjukkan kinerja lingkungan yang baik melalui pengendalian
dampak lingkungan yang terkait dengan kegiatan, produk dan jasa organisasi yang
dilakukan secara konsisten dengan kebijakan dan tujuan lingkungan organisasi.
Kemampuan perusahaan dalam mengelola kinerja lingkungan menjadi isu strategis bagi
banyak perusahaan di dunia, karena lingkungan saat ini sebagai asset untuk memberikan
nilai perusahaan. Konsekuensinya para manajer tidak saja disibukkan oleh pengurangan
jam kerja, perbaikan kualitas dan pengurangan biaya, tetapi juga memiliki kepedulian
yang tinggi terhadap masalah lingkungan (Goh et al, 2006).
Indonesia sejahtera adalah impian setiap anak bangsa untuk mencapai
kesejahteraan hidup yang lebih baik. Untuk mencapai impian ini, sektor agroindustri
viii
dapat menjadi tumpuan sebagian besar masyarakat Indonesia, meskipun demikian
sektor agroindustri sampai saat ini belum dapat secara optimal memberikan kontribusi
kepada masyarakat Indonesia secara luas. Kasus yang sampai saat ini terjadi adalah
masih tingginya ketergantungan impor sektor pertanian secara luas dan yang lebih
memprihatinkan banyak produk-produk akhir yang diimpor justru bahan bakunya
berasal dari Indonesia.
Kondisi ini jelas memprihatinkan karena Indonesia sebagai negara agraris yang
sebagian besar masyarakat bertumpu pada sektor pertanian sebagai mata pencariannya.
Pada prinsipnya produk pertanian tidak ada yang tidak dapat dimanfaatkan apabila
dilakukan dengan inovasi dan penggunaan teknologi secara maksimal sehingga
diharapkan dapat tercipta nilai tambah (value added) dari produk pertanian dan tidak
merusak lingkungan (zero waste). Untuk mewujudkan Indonesia sejahtera maka peran
shareholders dalam membangun nilai tambah dari hasil pertanian sudah menjadi
keharusan untuk segera diterapkan di setiap daerah bahkan di tingkat desa.
Kondisi perusahaan sektor agroindustri di Indonesia saat ini dalam perlindungan
dan pengelolaan lingkungan yang relatif belum sesuai harapan shareholders. Cukup
ironis karena Negara Indonesia yang merupakan Negara agraris yang bertumpu pada
sektor pertanian menunjukkan penurunan kinerja perusahaan dalam pengelolaan
lingkungan hidup terutama dalam pemenuhan kriteria penilaian wajib yang meliputi
I Gusti Putu Diva Awatara. T630209005. Edi Purwanto, Sajidan, Prabang Setyono. 2014. Tingkat Kinerja Perusahaan Agroindustri Ditinjau Kepatuhan Terhadap Pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan Menuju Sistem Ekonomi Hijau Di Indonesia. Disertasi. Program Studi Ilmu Lingkungan, Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.
Kondisi perusahaan sektor agroindustri di Indonesia saat ini dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan yang relatif belum sesuai harapan shareholders. Cukup ironis karena Negara Indonesia yang merupakan Negara agraris yang bertumpu pada sektor pertanian menunjukkan penurunan kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup terutama dalam pemenuhan kriteria penilaian wajib yang meliputi aspek pengendalian pencemaran air, pengendalian pencemaran udara, pengelolaan limbah B3 dan penerapan AMDAL.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan ditinjau dari komitmen perusahaan, implementasi biaya, budaya perusahaan, orientasi perusahaan, manajemen lingkungan proaktif dan dorongan manajemen lingkungan sebagai perwujudan pelaksanaan sistem manajemen lingkungan; mengidentifikasikan dan melakukan penilaian moneter manfaat yang diterima masyarakat; mengevaluasi manfaat langsung yang diperoleh perusahaan setelah menerapkan kebijakan manajemen lingkungan serta mengetahui komponen yang berperan penting dalam pelaksanaan sistem manajemen lingkungan menuju sistem ekonomi hijau di Indonesia.
Penelitian ini dilakukan pada PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) PG. Gondang Baru Klaten, PG. Pangkah, Rendeng, PG. Sragi, PG. Sumberharjo, PG. Jatibarang; PT. Kebon Agung PG. Trangkil; PT. Madu Baru PG. Penelitian ini dikaji menggunakan pendekatan survei melalui kuesioner, dokumentasi, wawancara dan observasi. Sampel penelitian ini adalah manajemen perusahaan agroindustri. Teknik pengambilan sampel menggunakan pengambilan sampel acak berstrata proporsional. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua teknik analisis utama yaitu structural equation modeling (SEM) dan travel cost method (TCM) serta analisis jaring laba-laba.
Hasil penelitian menunjukkan komitmen perusahaan dilihat dari kebijakan lingkungan di masing-masing perusahaan dengan mempertimbangkan karakteristik, skala dan dampak dari setiap kegiatan lingkungan. Implementasi biaya dilakukan berupa dana tanggap darurat dan dana regular. Budaya perusahaan perlu perbaikan terutama dalam merubah perilaku karyawan untuk fokus meningkatkan kepedulian tinggi pada lingkungan, motivasi kuat untuk mengimplementasikan sistem manajemen lingkungan. Orientasi perusahaan dalam setiap kebijakan organisasi, tujuan dan target didasarkan pada pengetahuan tentang aktivitas dan pengaruhnya pada lingkungan. Manajemen lingkungan proaktif terkait peningkatan upaya perusahaan untuk meminimalisasi limbah sekaligus merupakan upaya meningkatkan efisiensi khususnya efisiensi penggunaan bahan baku agar seluruh bahan baku dimanfaatkan dan ditingkatkan nilai tambahnya. Dorongan manajemen lingkungan terkait peningkatan perusahaan meminimalisasi limbah sekaligus merupakan upaya untuk meningkatkan efisiensi. Perbaikan dan penambahan fasilitas di kawasan berupa revitalisasi sarana dan prasarana yang lebih representatif. Manfaat langsung yang diperoleh perusahaan setelah menerapkan kebijakan manajemen lingkungan adalah perusahaan semakin lebih peduli terhadap lingkungan dalam melaksanakan kegiatan usaha, mempermudah perusahaan
xxvi
dalam memperoleh kredit perbankan sebagai upaya mendorong green banking sehingga perusahaan dituntut meningkatkan kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup. Komponen yang berperan penting dalam pelaksanaan sistem manajemen lingkungan menuju sistem ekonomi hijau di Indonesia adalah perusahaan, masyarakat, pemerintah, akademisi, lembaga swadaya masyarakat, perbankan, pemasok dan media massa. Kata kunci: kinerja perusahaan agroindustri, sistem manajemen lingkungan, sistem ekonomi hijau
xxvii
ABSTRACT
I Gusti Putu Diva Awatara. T630209005. Edi Purwanto, Sajidan, Prabang Setyono. 2014. The Levels of Agro industry Corporate Performance on Compliance Toward The Implementation of Environmental Management System of Green Economy System in Indonesia. Dissertation. Environmental Science Program, Sebelas Maret University.
The conditions agro industry sector companies in Indonesia today on environmental protection and management is relatively not as expected shareholders. Quite ironic because the State of Indonesia which is an agricultural country that relies on agriculture sector showed a decrease in the company's performance in environmental management, especially in fulfilling the mandatory assessment criteria covering aspects of water pollution control, air pollution control, waste (B3) management and AMDAL.
This study aims to evaluate the corporate performance in terms of commitment to the company, costs implementation, corporate culture, corporate orientation, proactive environmental management and environmental management as an embodiment boost the implementation of environmental management systems; identifying and assessing the monetary benefits received by the community; evaluate the direct benefits from the company after implementing environmental management policies and identify the components that play an important role in the implementation of environmental management systems towards a green economy system in Indonesia.
This research was conducted at PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) PG. Gondang Baru Klaten, PG. Pangkah, Rendeng, PG. Sragi, PG. Sumberharjo, PG. Jatibarang; PT. Kebon Agung PG. Trangkil; PT. Madu Baru PG. Madukismo. This study examined the use of the approach through a questionnaire survey, documentation, interviews and observations. The sample in this study is the management of agro-industry company. The sampling technique using proportional stratified random sampling. The analysis technique used in this study using two main analytical techniques of structural equation modeling (SEM) and travel cost method (TCM) as well as the analysis of spider webs.
The results showed the corporate commitment in environmental policy views of the respective companies with considering the characteristics, scale and environmental impacts of each activity. Implementation cost is in the form of emergency funds and regular funds. The corporate culture needs to be improved, especially in changing the behavior of employees to focus on increasing high concern for the environment, a strong motivation to implement environmental management systems. The corporate orientation in any organization's policies, objectives and targets based on knowledge of the activity and its impact on the environment. Proactive environmental management related to the increase in the company's efforts to minimize waste at the same time an effort to improve efficiency, especially the efficiency of use of raw materials that all raw materials utilized and enhanced value added. The encouragement of environmental management related to the increase in the company minimize waste at the same time an attempt to improve efficiency. Facility improvements and additions in the form of facilities and infrastructure revitalization more representative. The direct benefits from the company after implementing environmental management policies are increasingly more concerned about the company in conducting business environment, easier for companies to obtain bank credit in an effort to encourage green banking so the company sued improve corporate performance in environmental management. The components
xxviii
that play an important role in the implementation of environmental management systems towards a green economy system in Indonesia is a company, society, government, academia, non-governmental organizations, banks, suppliers and the media. Keywords: agro industry corporate performance, environmental management systems, green economy system