DISEMINASI AWAL DEPARTEMEN MANAJEMEN RUANG PAVILIUN MELATI RUMKIT TK II dr. SOEPRAOEN MALANG Laporan Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok Kepaniteraan Klinik Departemen Keperawatan Manajemen Oleh: Kelompok 10 A PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
DISEMINASI AWAL
DEPARTEMEN MANAJEMEN
RUANG PAVILIUN MELATI
RUMKIT TK II dr. SOEPRAOEN MALANG
Laporan Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok Kepaniteraan Klinik
Departemen Keperawatan Manajemen
Oleh:
Kelompok 10 A
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
2.1 Rumah Sakit dr. Soepraoen Malang
Rumah sakit Tk II Dr. Soepraoen merupakan rumah sakit rujukan di wilayah kodam
V/ Brawijaya dan telah terakreditasi 12 pelayanan tahun 2012.
2.1.1 Sejarah Singkat
a. Berdiri 1928 dengan nama Rumah Sakit Zending Malang
b. Tahun 1932 digabung dengan CBZ(Central Burgerlijke Ziekeninrichting),
diperluas dengan penambahan ruang baru seperti yang ada sekarang
c. Dr. Soepraoen diambil dari nama seorang dokter militer Angkatan Darat
yang gugur saat menjalankan tugas di Jawa Timur dan dimakamkan di
Ds. Balungbendo Kab. Mojokerto tahun 1946
2.1.2 Luas Lahan
a. Seluruhnya : 73.578,01 M
b. Luas Pekarangan : 61.696
c. Luas Bangunan :11.882,01 M
2.1.3 Fasilitas Pelayanan
a. IGD, ICCU/ICU/NICU/PICU, Hemodialisis
b. Poliklinik : Penyakit Dalam, Bedah, Anak, Klinik Pediatri / Tumbang
Berdasarkan tabel di atas diinterpretasikan bahwa pada tanggal 14 JuLi 2014 terdapat 12 pasien, sebanyak33% pasien yang dirawat memiliki tingkat ketergantungan minimal dan 67% pasien memiliki tingkat ketergantugan parsial.
Tabel 3.5. Diagnosa dan Skor Ketergantungan Pasien di Ruang Melati RS Tingkat II Dr Supraoen pada tanggal 15 Juli 2014
Berdasarkan tabel di atas diinterpretasikan bahwa pada tanggal 15 Juli
2014 terdapat 13 pasien, 100% memiliki tingkat ketergantugan parsial.
1. Kebutuhan Tenaga Keperawatan Berdasarkan Metode Gillies
Tanggal 14Juli 2014
a. Tingkat ketergantungan pasien
Minimal : 2 orang
Parsial : 10 orang
Total : 0 orang
Intensive : 0 orang
b. Kebutuhan Perawat
Keperawatan Langsung
Minimal 2 x 2 = 4jam
Parsial 10 x 4 = 40jam
Total 0 x 6= 0 jam
Intensive 0 x 8 = 0 jam +
44 jam
Keperawatan tidak langsung
12 x 60 menit = 720 menit = 12 jam
Penyuluhan
12 x 15 menit = 180 menit = 3 jam
Total waktu keperawatan
Keperawatan langsung + keperawatan tidak langsung + penyuluhan=
44 jam+ 12 jam+ 3 jam = 59 jam
Jumlah kebutuhan perawat per hari
Total waktu keperawatan=59 jam = 8,42= 8orang
Waktu kerja efektif 7 jam
Jumlah kebutuhan per shif
Pagi= 47% x 8 = 4 orang
Sore = 35% x 8= 3orang
Malam = 17% x8= 1orang
Tanggal 15Juli 2014
a. Tingkat ketergantungan pasien
Minimal : 2 orang
Parsial : 9 orang
Total : 0 orang
Intensive : 0 orang
b. Kebutuhan Perawat
Keperawatan Langsung
Minimal 2 x 2 = 4jam
Parsial 9 x 4= 36jam
Total 0 x 6 = 0 jam
Intensive 0 x 8 = 0 jam +
40 jam
Keperawatan tidak langsung
11 x 60 menit = 660 menit = 11 jam
Penyuluhan
11 x 15 menit = 165 menit = 2.75 jam
Total waktu keperawatan
Keperawatan langsung + keperawatan tidak langsung + penyuluhan=
40 jam+11 jam+ 2.75 jam = 53.75 jam
Jumlah kebutuhan perawat per hari
Total waktu keperawatan=53.75 jam= 7,67= 8orang
Waktu kerja efektif 7 jam
Jumlah kebutuhan per shift
Pagi = 47% x 8 = 4 orang
Sore = 35% x 8 = 3 orang
Malam = 17% x 8 = 1 orang
Tanggal 16 Juli 2014
a. Tingkat ketergantungan pasien
Minimal : 0 orang
Parsial : 13 orang
Total : 0 orang
Intensive : 0 orang
b. Kebutuhan Perawat
Keperawatan Langsung
Minimal 0 x 2 = 0jam
Parsial 13 x 4= 52jam
Total 0 x 6= 0jam
Intensive 0 x 8 = 0 jam
52 jam
Keperawatan tidak langsung
13 x 60 menit = 780 menit = 13 jam
Penyuluhan
13 x 15 menit = 195 menit = 3,25 jam
Total waktu keperawatan
Keperawatan langsung + keperawatan tidak langsung + penyuluhan=
52 jam+ 13 jam+ 3,25 jam =68.25 jam
Jumlah kebutuhan perawat per hari
Total waktu keperawatan = 68.25 jam = 9.75 = 10 orang
Waktu kerja efektif 7 jam
Jumlah kebutuhan per shift
Pagi = 47% x 10 = 5 orang
Sore = 35% x 10 = 3 orang
Malam = 17% x 10= 2 orang
Berdasarkan rumus Gillies didapatkan hasil perhitungan rata-rata jumlah perawat perhari adalah 9 orang, sedangkan jumlah perawat jaga diruang Melati adalah 8 orang perawat per hari, yaitu 4 perawat dinas pagi, 2 perawat dinas sore dan 2 perawat dinas malam.
2. MATERIAL/MACHINE
a. Fasilitas untuk perawat
1) Nurse station
Ada satu ruangdengan kondisi cukup rapi. Nurse station utama berada di
bagian selatan ruang rawat inap melati, perawat dapat mengakses pasien
dengan cepat karena letaknya yang dekat dan setiap bed pasien memiliki
tombol pemanggil perawat. Untuk dokumentasi di lengkapi dengan buku
injeksi, buku observasi TTV, buku laporan tim, buku operan jaga, buku
radiologi, buku KLB, buku ekspedisi alat, buku copy resep dinas, buku
ekspedisi laborat, buku laporan bulanan, buku acutren.
2) Kamar mandi
Kamar mandi cukup bersih dan lokasi di daerah ruang melati
1. Fasilitas Peralatan dan Bahan Kesehatan
Daftar inventaris Alat Keperawatan TH 2014 R. Paviliun Melati
Kapasitas: 16 ruangan
BULAN JULI 2014
No. Nama Barang JumlahKondisi
Standar ProsentaseBaik Rusak
1. Almari obat 1 1 2
2. Ambubag dewasa 1 1 2
3 Bag Hot (WWZ) 3 2 1 3
4 Bag Ice (escrap) 2 2 2
5 Bag instrument besar 2 2 2
6 Bak instrument kecil 1 1 2
7 Bbak isntrumen sedang 2 2 2
8 Bengkok stenlis 3 3 5
9 Brankart 1 1 1
10 ECG serial 1 1 1
11 Gunting Verband 1 1 2
12 Kereta O2 (kecil) 1 1 1
13 korentang 2 2 2
14 Kursi roda 2 2 1
15 Lampu Senter 1 1 1
16 Lampu tindakan 1 1 1
17 Manometer O2 6 5 6
18 Nebulizer 1 1 1
19 Pinset Anatomi 2 2 5
20 Pispot 8 8 5
21 Reflex hammer 1 1 1
22 regestin 1 1 2
23 Tempat tidur
multifungsi
5 5 2
24 Standart infus beroda 15 15 5
25 Sterilisator kering 1 1 1
26 Stetescope dewasa 3 3 5
27 Suction dewasa 1 1 1
28 Tensi meter dewasa 2 2 1 3
29 Thermometer rectal 1 1 1
30 Timbangan BB 1 1 1
31 Tongspatel stenlis 2 2 3
32 torniquet 2 2 3
33 Troli tindakan 5 5 2
34 Troli besar 1 1 1
35 Urinal plastik 6 6 6
36 Waskom mandi seng 6 6 6
37 Waskom mandi stenlis 6 6 6
38 Panjatan kaki pasien
kayu
2 2 5
39 Lampu pembaca
foto/luminator
1 1 1
40 Pinset chirurgi 2 2 2
41 Tensi meter beroda 1 1 1
42 Troli dua lobang
baskom mandi
1 1 4
43 Rak pispot 5 5 1
44 Gunting bengkok 1 1 1
Jumlah 114 112 111
Rata – rata 102,8 = 100 %
2. Daftar peralatan inventaris alat tenun
Daftar inventaris Alat Tenun TH 2014
Ruang:Paviliun Melati…Kapasitas: 16 ruangan
BULAN MEI 2014
No. Nama Barang JumlahKondisi
Standar ProsentaseBaik Rusak
1. Baju operasi 5 5 7
2. Baju operasi anak 3 3 5
3 Bungkus kasur perlak 16 16 16
4 Handuk kecil/lap cuci
tangan
30 30 80
5 Korden jendela hijau 32 32 32
6 Korden lurus/korden
sekat)
20 20 20
7 Manset tensi dewasa 3 3 3
8 Perlak pink 20 20 20
9 Perlak putih 10 10 10
10 Sarung bantal hijau 25 25 25
11 Sarung bantal pink 30 30 30
12 Sarung WWZ 1 1 1
13 Selimut wol pink 19 19 19
14 Selimut lorek 16 16 16
15 Selimut wool hijau 12 12 12
16 Skort perawat 5 5 5
17 Sprei hijau 6 6 6
18 Sprei pink 70 50 20 70
19 Tutup tabung oksigen
hijau
3 3 3
Jumlah 326 380
Rata – rata 86 %
3. Daftar inventaris alat rumah tangga
Daftar inventaris Alat Rumah Tangga TH 2014
Ruang:Paviliun Melati…Kapasitas: 16 ruangan
BULAN MEI 2014
No. Nama Barang JumlahKondisi
Standar ProsentaseBaik Rusak
1. Bai melamin 20 20 0
2. Bantal dewasa 25 20 5 25
3 Ceret aluminium 1 1 1
4 Ceret plastic/teko 1 1 1
5 Gayung 5 5 8
6 Gelas pasien 20 20 20
7 Jam dinding 9 9 8
8 Kasur pasien dewasa 16 16 16
busa
9 Kereta makan 1 1 1
10 Kulkas 1 1 1
11 Kursi penunggu kotak 20 20 20
12 Kursi penunggu
panjang kayu
5 5 5
13 Kursi petugas jaga 10 10 10
14 Lap dapur 5 5 5
15 Loker petugas 1 1 1
16 Meja makan pasien 20 20 20
17 Papan tulis 2 2 2
18 Pengaman TT 5 5 5 5
19 Piring snack sango 20 20 20
20 Rak handuk 7 7 8
21 Rambu-rambu dilarang
merokok
4 4 6
22 Rambu-rambu jagalah
kebersihan
4 4 6
23 Rambu-rambu jagalah
kebersihan
4 4 6
24 Rantang besar 1 1 1
25 Saringan teh 1 1 1
26 Sendok 25 25 25
27 Sisir 1 1 1
28 Tempat sampah
tanggung tertutup
3 3 3
29 Troli baju kotor 1 1 1
30 Tutup gelas
plastik/melamin
15 15 15
31 Almari linen 1 1 1
32 Almari pasien kayu 4 4 4
33 Kompor gas 1 1 1
34 Lukisan/gambar pola 1 1 1
35 Meja kepala ruangan 1 1 1
36 Meja perawat 2 2 1
37 Regulator gas 1 1 1
38 stavolt 2 2 1
39 Tabung elpiji 1 1 1
40 Telepon flexi 1 1 1
41 Telepon permanen 1 1 1
42 Televisi 14 in 8 8 1
43 Tempat tidur pasien 16 16 16
44 Piring lauk sango 20 20 20
Jumlah 313 293
Rata – rata 313/293X100= 106,9 %= 100%
3. METHODE
Metode yang digunakan ruang Melati untuk pemberian asuhan
keperawatan pada pasien adalah metode tim. Dalam pembagian tugasnya
dibagi menjadi2tim, yaitu tim 1 dan tim 2. Masing-masing tim dipimpin oleh
seorang Kepala Tim (Ka. Tim) dibantu oleh perawat assosiate yang jumlahnya
disesuaikan dengan ketersediaan tenaga keperawatan.Metode yang
digunakan merujuk pada fungsi-fungsi manajemen keperawatan.
Secara struktur organisasi di ruang melati memang dibagi ke dalam 2
tim namun dalam pelaksanaannya tidak dilakukan sesuai peran masing-
masing karena keterbatasan jumlah perawat.
Tindakan Keperawatan di Ruang Melati
a. Operan
No. Langkah-langkah
Tanggal
14/07 15/07 16/07
P S P S P S
Persiapan:
1. Buku laporan shift sebelumnya V V V V V V
2. Membaca laporan shift sebelumnya. V V V V V V
3. Shift yang akan mengoperkan,
menyiapkan hal-hal yang akan di
sampaikan.
V V V V V V
4. Shift yang akan menerima membawa
buku catatan operan / catatan harian
V V V V V V
5. Kedua kelompok sudah siap. V V V V V V
Prosedur Pelaksanaan:
1. Kepala ruang / Ketua Tim memberikan
salam (selamat pagi/
assalamu’alaikum) dan menyampaikan
akan segera di lakukan operan.
V V V V V V
2. Perkenalkan diri dan perawat yang
akan bertugas selanjutnya.
- - - - - -
3. Kegiatan dimulai dengan
menyebut/mengidentifikasi secara satu
- - - - - -
persatu (berurutan tempat tidur /
kamar) :
Identifikasi Klien: nama,alamat, no
register
Jelaskan diagnosa medis.
Jelaskan diagnose keperawatan
sesuai data focus
4. Jelaskan kondisi / keadaan umum klien. V V V V V V
5. Jelaskan tindakan keperawatan yang
telah dan belum di lakukan
- - - - - -
6. Jelaskan hasil tindakan .masalah
teratasi sebagian belum atau muncul
masalah baru.
- - - - - -
7. Jelaskan secara singkat dan jelas
rencana kerja dan tindak lanjut asuhan
(mandiri atau kolaborasi)
- - - - - -
8. Memberikan kesempatan anggota shift
yang menerima operan untuk
melakukan klarifikasi / bertanya tentang
hal-hal atau tindakan yang kurang jelas.
V V V V V V
9. Perawat yang menerima operan
mencatat hal-hal penting pada buku
catatan harian
V V V V V V
10. Lakukan prosedur 1 – 7 untuk pasien
berikutnya sampai seluruh pasien di
operkan.
V V V V V V
11 Perawat yang mengoperkan
menyerahkan semua berkas catatan
perawatan kepada tim yang akan
menjalankan tugas berikutnya.
V V V V V V
Penutup:
1. Kepala Ruang / ketua tim (yang
memimpin ) kembali ke Nurse Station
V V V V V V
2. Berdoa bersama yang di pimpin oleh - - - - - -
kepala ruang / ketua Tim.
3. Mengucap salam. V V V V V V
4. Mengucapkan selamat istirahat bagi
anggota tim / shift sebelumnya.
- - - - - -
5. Mengucapkan selamat bekerja untuk
tim / shift berikutnya
- - - - - -
TOTAL 13 13 13 13 13 13
Presentase 61,9
%
61,9
%
61,9
%
61,9
%
61,9
%
61,9
%
Keterangan :
: Dilakukan
: Tidak Dilakukan
P : Operan Malam ke Pagi
S : Operan Pagi ke Sore
Keterangan:
Operan merupakan suatu timbang terima tugas dari shift satu ke shif lain
dengan waktu, isi dan strategi yang telah ditentukan. Operan mampu
mengkomunikasikan secara tertulis dan lisan pada staf keperawatan dan tim
kesehatan lain yang memerlukan data klien secara teratur. Operan dilakukan sebesar
61,9% pada tanggal 14-16 Juli 2014.
Conference adalah diskusi kelompok tentang beberapa aspek klinik dan
kegiatan konsultasi.Pre conference adalah diskusi tentang aspek klinik sebelum
melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien. Post conference adalah diskusi
tentang aspek klinik sesudah melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien. Pada
tanggal 14-16 Juli 2014, tidak ada pelaksanaan conference dikarenakan beberapa
faktor yaitu :
1) Tenaga perawat yang jumlahnya terbatas hanya 2 perawat untuk ruangan rawat
inap berkapasitas 21 pasien
2) Jadwal visite dokter yang tidak tentu, kadang-kadang datang ketika operan
sehingga tidak bisa melaksanakan pre conference.
3) Tidak dilakukan middle conference di ruang melati
4) Tidak dilakukan pembacaan SOP tindakan setiap dinas pagi.
b. Orientasi Pasien Baru
Tabel jumlah pasien baru pada shift pagi tanggal 14-16 Juli2014 di ruang
Melati.
Jumlah pasien baru
14/07 15/07 16/07
- 2 6
Ket : Tidak ada yang
diorientasikan
Pada tanggal 14-16Juli 2014, jumlah pasien baru ada 8 orang.Berdasarkan
observasi orientasi kepada pasien sudah dilakukan tetapi belum optimal.
c. Ronde Keperawatan
Saat melakukan wawancara kepada perawat, perawat mengatakan bahwa
dulu diadakan ronde keperawatan, namun sekarang sudah tidak dilakukan karena
sibuk untuk akreditasi rumah sakit.Disamping itu, pergantian kepala ruangan juga
menjadi salah satu alasan ronde keperawatan masih belum jalan.
d. Pendidikan Kesehatan
Saat dilakukan wawancara dengan perawat, pendidikan kesehatan biasanya
diberikan langsung kepada pasien dan keluarga secara lisan dengan memberi KIE
terkait penyakit klien.Saat ini belum ada jadwal khusus dalam ruangan untuk
promosi kesehatan. Selain itu PKMRS yang dibentuk oleh tim RS. Dr. Soepraoen
belum berjalan, sehingga keluarga jarang mendapat media informasi seperti leaflet
terkait dengan kondisi pasien di ruangan dan perawatannya.
e. Sentralisasi Obat
Sentralisasi obat oral maupun injeksi berada di apotik.Untuk pengambilan obat dari
apotik, jika jam dinas (07.00-14.00 WIB) diantar oleh petugas apotik ke ruangan,
jika diluar jam dinas maka yang mengambil adalah perawat. Khusus untuk pasien
Askes, yang mengambil obat ke apotik adalah keluarga.PJ obat hanya
bertanggung jawab untuk menjaga keberadaan obat. Obat peroral dan injeksi
sudah ditempatkan pada tempat yang sama, diberi identitas nama pasien dan
nomor bed agar tidak tertukar antar pasien, hanya saja belum adanya
pendokumentasian obat pasien yang masuk ke ruang melati. Untuk obat
emergency (terbatas) seperti dopmin, norepinefrin, epinefrin, sulfat atrofin
disediakan di ruangan namun jarang digunakan karena bila pasien mengalami
kondisi emergency pasien akan segera dipindah ke ruang ICU.
4. MONEY
a. Sistem Gaji dan Remunerisasi SDM
Sumber dana gaji pegawai golongan Tentara dan PNS di Ruang Pav.
Melati Rumah Sakit Tingkat II Dr Soepraoen berasal dari pemerintah, dan
sumber dana gaji pegawai Non-PNS (honorer) berasal dari rumah sakit itu
sendiri beserta insentif per bulan berasal dari instalasi watnap masing-
masing.
b. Sumber Pendapatan Ruangan
Sumber pendapatan Ruang Pav. Melati Rumah Sakit Tingkat II Dr
Soepraoen berasal dari Pemerintah yang diatur oleh rumah sakit untuk
dibagikan ke setiap ruangan di rumah sakit sesuai kebutuhannya yang
tersentralisasi dari instalasi watnap.
c. Tarif Rawat Inap
- Daftar Tarif Rawat Mondok
VISITE DOKTER AHLI (SPESIALIS)
NO URAIAN JUMLAH ADM BIAYA
MAKAN
KAMAR JASA
DOKTER PERAWAT
1 KELAS II 277.500 10.000 35.000 97.500 88.000 47.000
- Daftar Tarif Rawat Mondok
VISITE DOKTER UMUM
NO URAIAN JUMLAH ADM BIAYA
MAKAN
KAMAR JASA
DOKTER PERAWAT
1 KELAS IIA 256.400 10.000 35.000 97.400 70.400 43.600
2 KELAS IIB 204.100 10.000 35.000 56.100 61.600 41.400
TARIF TINDAKAN RAWAT INAP
NO
JENIS TINDAKAN
TARIF DISTRIBUSI
RUMKIT JASA PELAKSANA
ADM FAS HAR ALKES
M FI PM
1 KELAS II 33.000 1.700 10.000 3.300 3.300 13.000 1.700
5. Market
1. Efisiensi Ruang Rawat Inap
Hasil pengkajian analisis selama tanggal 14-16 juli 2014 di Ruang Melati RS
Tingkat II Dr Soepraoen.
a. BOR
Jumlah tempat tidur adalah 16 buah.
Jumlah pasien rata-rata selama pengkajian tanggal 14-16 Juli 2014 adalah
12orang dengan BOR rata rata selama 3 hari adalah 75%
BOR pada tanggal 14 Juli 2014 :
BOR = ∑ tempat tidur ruangan yang dipakai pasien x 100%
∑ tempat tidur yang tersedia
11 x 100% = 68,8 %
16
BOR pada tanggal 15 juli 2014
BOR = ∑ tempat tidur ruangan yang dipakai pasien x 100%
∑ tempat tidur yang tersedia
12 x 100% = 75 %
16
BOR pada tanggal 16 juli 2014
BOR = ∑ tempat tidur ruangan yang dipakai pasien x 100%
∑ tempat tidur yang tersedia
13 x 100% = 81.25 %
16
b. ALOS
Data ALOS Juni2014 adalah rata-rata pasien menjalankan perawatan selama 5 hari di ruang melati
c. Jumlah klien per bulan
No. BulanSisa klien bulan lalu
Klien baruTotal
pasien1 April 12 93 1052 Mei 9 85 943 Juni 12 88 100
Berdasarkan data dari bulan Maret-Mei 2014, jumlah klien rata-rata perbulan adalah 92 orang.
d. Jumlah kasus terbanyak
No. Bulan Diabetes Mellitus BPH Batu ureter Fraktur1 April 16 8 8 32 Mei 7 3 3 11
3 Juni 5 5 - 5Berdasarkan data dari bulan april-juni 2014, kasus yang terbanyak adalah kasus
Diabetes Mellitus.
e. Jumlah Mortalitas selama tiga bulan terakhir
No Bulan ∑ PX mortalitas Presentasi Mortalitas
1 April 105 0 0%
2 Mei 94 0 0%
3 Juni 100 1 1%
Penghitungan ALOS tidak sesuai dengan pembagian, namun langsung
bergabung menjadi satu sesuai pendokumentasian dari buku registrasi ruangan.
1. Jenis pembayaran
a. Pasien ditinjau dari sistem pembiayaan
1. BPJS
Askes aktif, Askes Non Hankam (ANH), Askes Hankam (AH),
Asuransi Mandiri, Jamkesmas, pegawai pemerintah non negeri, pegawai
swasta, pegawai lain yang memenuhi kriteria pekerja penerima upah.
2. Swasta
Pasien luar berhak (PLB)
3. Jamkesda
pengguna layanan kesehatan yang pembiayaannya ditanggung oleh
daerah asal masing-masing
Pengguna jasa pelayanan kesehatan di instalasi pelayanan kesehatan
TNI AD dibedakan menjadi 3 yaitu pasien BPJS, Swasta (umum) dan
Jamkesda. Pasien BPJS adalah :
1) Prajurit/PNS TNI AD yang masih dinas aktif dan dalam menjalankan MPP
berhak mendapatkan pelayanan kesehatan di instalasi Kesad.
2) Istri/suami sah Prajurit/PNS TNI AD yang masuk dan terdaftar dalam buku
penghasilan/daftar gaji personel TNI AD.
3) Anak sah dari Prajurit/PNS TNI AD berusia 0 – 25 tahun, masih sekolah
(untuk anak yang berusia 21 – 25 tahun wajib menunjukkan surat
keterangan dari sekolah), belum pernah kawin serta masuk dan terdaftar
dalam buku penghasilan/daftar gaji personel TNI AD.
Berdasarkan analisa data dengan menggunakan analisa SWOT tersebut di atas
dapat disimpulkan pernyataan masalah sebagai berikut:
1. Ketidakefektifan komunikasi multidisipliner dalam perencanaan, implementasi,
dan pendokumentasian pada pasien di melati akibat sistem pendokumentasian
yang masih pada lembar terpisah
2. Ketidakefektifan komunikasi antara perawat dengan pasien/ keluarga tentang
orientasi ruangan dan aktivitas perawatan pada pasien
3. Ketidakefektifan dalam melakukan tindakan patient safety untuk mencegah pasien
dekubitus, risiko jatuh, dan kejadian tidak diharapkan dalam pemberian obat.
4. Setiap petugas kesehatan harus senantiasa mencegah penyebaran infeksi
nosokomial (INOS) dari alat medis dengan cara mencuci alat medis bekas pakai
sesuai dengan langkah-langkah dekontaminasi yang benar.
5. Rendahnya KIE (penyuluhan kesehatan) kepada pasien dan keluarganya.
6. Kurangnya kesadaran membuang sampah medis pada tempat sampah medis yang
sudah disediakan dan untuk tidak membuangnya di sampah umum, serta
membuang jarum bekas pakai di sharp container.
7. Belumdiberlakukannya pre,post conference, ronde, belum ada pembacaan SOP
dan membaca doa
BAB IV
PRIORITAS MASALAH, ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH DAN POA
PENYELESAIAN MASALAH
Setelah dilaksanakan pengkajian selama tiga hari (4-6 Juni 2014), didapatkan
beberapa permasalahan di ruang Melati, untuk menyelesaikan masalah tersebut maka
perlu ditentukan prioritas masalah dan Plan Of Action dari tiap-tiap masalah yang
diangkat.
4.1 Penentuan Prioritas Masalah
Teknik prioritas masalah yang digunakan disini adalah “teknik kriteria
matrik (criteria matrix technique)”, yakni teknik pemungutan suara dengan
menggunakan kriteria tertentu. Secara sederhana dapat dibedakan atas 5
macam yaitu:
1. Kecenderungan besar dan seringnya kejadian masalah (Magnitude = Mg)
2. Besarnya kerugian yang ditimbulkan (Severity=Sv).
3. Bisa dipecahkan (Managebility=Mn)
4. Perhatian perawat terhadap masalah (Nursing concern=Nc)
5. Ketersediaan sumber daya (Affordability=Af)
No Masalah Mg Sv Mn Nc Af Total
Prioritas
1
Ketidakefektifan dalam melakukan
tindakan patient safety untuk
mencegah pasien dekubitus, risiko
jatuh, dan kejadian tidak
diharapkan dalam pemberian obat
5 5 4 5 5 2500 II
2 Kurangnya kesadaran petugas
kesehatan dalam mencegah
penyebaran infeksi nosokomial
(INOS) dari alat medis dengan
cara mencuci alat medis bekas
pakai sesuai dengan langkah-
langkah dekontaminasi yang
benar.
4 5 4 3 4 960 III
3 Kurangnya kesadaran membuang
sampah medis pada tempat
4 4 4 3 3 576 IV
sampah medis yang sudah
disediakan dan untuk tidak
membuangnya di sampah umum,
serta membuang jarum bekas
pakai di sharp container.
4 Belumdiberlakukannya pre,post
conference, ronde dan belum ada
pembacaan SOP dan membaca
teks doa
5 5 5 5 5 3125 I
Keterangan :
5 = sangat penting
4 = penting
3 = kurang penting
2 = tidak penting
1 = sangat tidak penting
4.2 Alternatif Pemecahan masalah
N Masalah Penyebab Alternatif Pemecahan Masalah
1 Kurangnya kesadaran
membuang sampah
medis pada tempat
sampah medis yang
sudah disediakan dan
untuk tidak
membuangnya di
sampah umum, serta
membuang jarum
bekas pakai di sharp
container.
1. Kurangnya
kesadaran petugas
kesehatan untuk
memisahkan sampah
medis dan non
medis, dan jarum
bekas pakai.
2. Kurangnya jumlah
sharp container di
ruangan
1. Setiap selesai operan
kepala ruangan sering
mengingatkan kembali
tentang pemilahan
sampah dan
penggunaan APD
2. Pembuatan sharp
container sendiri dari
kardus.
2 Belumdiberlakukannya
pre&post conference,
1. Keterbatasan jumlah
SDM sehingga
1. Membiasakan
membaca SOP setelah
N Masalah Penyebab Alternatif Pemecahan Masalah
ronde dan belum ada
pembacaan SOP
tindakan dan
membaca teks doa
operan dijadikan satu
dengan pre
conference namun
masih ada poin-poin
penting yang tidak
dilaksanakan saat
operan.
melakukan operan
2. Mendokumentasikan
dan menerapkan
kegiatan pre post
conference
3. Membuat dan
membaca teks doa
sebelum bekerja
3 Ketidakefektifan dalam
melakukan tindakan
patient safety untuk
mencegah pasien
risiko jatuh, dan
kejadian tidak
diharapkan dalam
pemberian obat
1. Rendahnya
kesadaran perawat
dalam implementasi
identifikasi pasien
resiko jatuh, dan
kejadian tidak
diharapkan dalam
pemberian obat
2. Kurang
maksimalnya KIE
keluarga terkait
pencegahan
dekubitus pada
pasien bed rest
1. Dilakukan screening
pada pasien
menggunakan morse
scale
2. Menempatkan pasien
dengan risiko tinggi
jatuh di bed yang
berada di dekat tembok
3. Penandaan pada
gelang pasien dengan
risiko tinggi jatuh
4. Membuat prinsip
pemberian obat 6
benar (benar
pasien,obat,dosis,rute,
waktu dan
dokumentasi) dan
menempelkan prinsip
pemberian obat 6
benar di area
sentralisasi obat.
5. Melakukan KIE pada
keluarga untuk
melakukan pergantian
posisi setiap 2 jam
sekali pada pasien bed
rest dan melakukan
personal higiene
N Masalah Penyebab Alternatif Pemecahan Masalah
secara rutin.
4 Kurangnya kesadaran petugas kesehatan dalam mencegah penyebaran infeksi nosokomial (INOS) dari alat medis dengan cara mencuci alat medis bekas pakai sesuai dengan langkah-langkah dekontaminasi yang benar
1. tidak ada klorin
sebagai
desinfektan
2. beban kerja perawat
yang berat
3. tidak ada protab
dekontaminasi
alat-alat medis
1.Menyediakan larutan
klorin
2.Membuat protap
dekontaminasi alat
medis yang di tempel di
tempat cuci alat medis
3. menyediakan lembar
evaluasi terhadap protap
dekontaminasi alat
medis
4.3 Penentuan Prioritas Jalan keluar
Prioritas cara pemecahan masalah dilakukan dengan memperhatikan aspek :
a. Efektivitas jalan keluar
Besarnya masalah yang diselesaikan(Magnitude = Mg)
Pentingnya cara penyelesaian masalah (Importancy = I)
Sensitivitas penyelesaian masalah (Vulnerability = V)
b. Efisiensi jalan keluar (Efficiency = E)
No. Daftaralternatif jalankeluar
EfektivitasEfisien
siJumlah
MxIxV
EM I V E
1 1. Setiap selesai operan kepala ruangan sering
mengingatkan kembali tentang pemilahan sampah
dan penggunaan APD
2. Pembuatan sharp container sendiri dari kardus
atau melapisi sharp container dengan plastik agar
mudah dibuang
5
5
5
5
5
5
3
2
41.6
62.5
2 1. Mendokumentasikan dan menerapkan kegiatan
pre & post conference
2. Membiasakan membaca SOP setelah melakukan
operan
3. Membuat membaca teks doa sebelum bekerja
5
5
5
5
5
5
5
5
3
2
2
2
62.5
62.5
37.5
3 1. Dilakukan screening pada pasien menggunakan
morse scale
5 5 3 2 37.5
2. Menempatkan pasien dengan risiko tinggi jatuh di
bed yang berada di dekat tembok
3. Penandaan pada gelang pasien dengan risiko
tinggi jatuh
4. Membuat prinsip pemberian obat 6 benar (benar
pasien,obat,dosis,rute, waktu dan dokumentasi)
dan menempelkan prinsip pemberian obat 6 benar
di area sentralisasi obat.
5
3
5
5
5
5
4
5
5
3
2
2
33.3
62.5
65.2
4 1. menyediakan larutan klorin
2. Membuat protap dekontaminasi alat medis yang di
tempel di tempat cuci alat medis
3. menyediakan lembar evaluasi terhadap protap
dekontaminasi alat medis
5
4
5
5
5
3
4
3
3
3
2
3
33.3
30
15
Keterangan :
5 = sangat penting
4 = penting
3 = kurang penting
2 = tidak penting
1 = sangat tidak penting
4.4 Perencanaan Kegiatan
4.4.1 Pengorganisasian
Berdasarkan analisis situasi lingkungan tempat aplikasi model praktik
keperawatan profesional, maka kelompok mahasiswa membuat tim kerja
sebagai berikut:
Ketua : Kiromi suryandi
Wakil : Zaky Soewandi ahmad
Sekretaris : Novitha rering
Bendahara : Indra Wahyu
Sarana dan Prasarana : Jajang Khusnul farid
Susunan kepanitiaan ini berfungsi dalam menentukan kebijakan-kebijakan internal
seputar teknis penyelenggaraan kegiatan manajemen yang bersifat umum.
Pembagian Tugas Managemen Ruangan
Untuk selanjutnya, khusus dalam pengelolaan dalam ruang rawat maka
diselenggarakan pengorganisasian dalam pembagian peran periode 21 Juli – 31
agustus2014 sebagai berikut:
Tanggal
NamaKiromi Zaky Novitha Indra Jajang
21 KR KT1 PP1 PP2 KT222 KR KT1 PP1 PP2 KT223 KR PP1 KT2 KT1 PP224 KR PP1 KT2 KT1 PP225 KR PP1 KT2 KT1 PP226 KT2 KR PP2 PP1 KT127 L L L L L11 KT2 KR PP2 PP1 KT112 KT2 KR PP2 PP1 KT113 PP2 KR KT1 KT2 PP114 PP2 KR KT1 KT2 PP115 KT1 PP1 KR PP2 KT216 KT1 PP1 KR PP2 KT217 L L L L L18 PP1 KT2 KR KT1 PP219 PP1 KT2 KR KT1 PP220 PP1 KT2 KR KT1 PP221 KT2 PP2 PP1 KR KT122 KT2 PP2 PP1 KR KT123 KT2 PP2 PP1 KR KT124 L L L L L25 PP2 KT1 KT2 KR PP126 PP2 KT1 KT2 KR PP127 KT1 PP1 PP2 KT2 KR28 KT1 PP1 PP2 KT2 KR29 PP1 KT2 KT1 PP2 KR30 PP1 KT2 KT1 PP2 KR31 L L L L L