6. Analisa Kelayakan Usaha Perhitungan NPV, Net B/C Ratio, IRR dan PBP Berdasarkan perhitungan analisa kelayakan usaha diatas pembesaran ikan lele dikolam terpal ini menguntungkan dikarenakan discount factor 20% per tahun net B/C ratio sebesar 2,05 (>1), PBP 1,47 tahun dan NPV sebesar Rp. 18.655.920,- (> 0). Sedangkan nilai IRR 80,73% per tahun. Sedangkan jangka waktu pengembalian seluruh Modal tetap/PBP (usaha) adalah ± 1,47 tahun (1,47 tahun = enam siklus). Dengan demikian usaha ini layak dilaksanakan karena jangka waktu pengembalian modal tetap lebih kecil dari periode usaha yaitu 3 tahun. IRR 80,73 % PBP (Usaha) - tahun 1,47 DF ( Discount Factor) 20% PV Benefit 166.795.200 PV Cost 148.139.280 B/C Ratio 1,13 NPV 18.655.920 Net B/C Ratio Cash Flow (+) 36.475.920 Cash Flow (-) (17.820.000) Net B/C Ratio 2,05 ANALISA USAHA BUDIDAYA LELE DI KOLAM TERPAL DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA DIREKTORAT USAHA BUDIDAYA 2012 URAIAN 0 1 2 3 a. Pendapatan - 79.200.000 79.200.000 79.200.000 b. Dana Sendiri 5.346.000 c. Kredit Modal Tetap 1.645.000 d. Kredit Modal Kerja 10.829.000 e. Nilai Sisa Total Inflow 17.820.000 79.200.000 79.200.000 79.200.000 Total Inflow Untuk IRR 79.200.000 79.200.000 79.200.000 Outflow a. Modal Tetap 2.350.000 - - - b. Modal Kerja 15.470.000 c. Biaya Operasional - 61.880.000 61.880.000 61.880.000 d. Angsuran Pokok 4.158.000 4.158.000 4.158.000 e. Bunga Kredit Perbankan 665.280 665.280 665.280 f. Pajak - - - - Total Outflow 17.820.000 66.703.280 66.703.280 66.703.280 Total Outflow Untuk IRR 17.820.000 61.880.000 61.880.000 61.880.000 Cash Flow - 12.496.721 12.496.721 12.496.721 Kumulatif Cash Flow - 12.496.721 24.993.442 37.490.163 Kumulatif Cash Flow(-nilai sisa) - 12.496.721 24.993.442 37.490.163 Cash Flow untuk IRR (17.820.000) 17.320.000 17.320.000 17.320.000 PV Benefit - 65.973.600 54.964.800 45.856.800 PV Cost 17.280.000 51.546.040 42.944.720 35.828.520 PV Cash Flow (17.820.000) 14.427.560 12.020.080 10.028.280 Kumulatif PV Cash Flow (17.820.000) (3.392.440) 8.627.640 18.655.920 TAHUN Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Direktorat Usaha Budidaya Jl. Harsono RM No.3 Ragunan Pasar Minggu Jakarta Selatan Copyrighted @ IUP 2012
2
Embed
DIREKTORAT USAHA BUDIDAYA 2012 Total Outflow … Analisa... · Berdasarkan perhitungan analisa kelayakan usaha diatas pembesaran ikan lele dikolam terpal ini menguntungkan dikarenakan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
6. Analisa Kelayakan Usaha
Perhitungan NPV, Net B/C Ratio, IRR dan PBP
Berdasarkan perhitungan analisa kelayakan usaha diatas pembesaran ikan lele dikolam terpal ini
menguntungkan dikarenakan discount factor 20% per tahun net B/C ratio sebesar 2,05 (>1), PBP
1,47 tahun dan NPV sebesar Rp. 18.655.920,- (> 0). Sedangkan nilai IRR 80,73% per tahun.
Sedangkan jangka waktu pengembalian seluruh Modal tetap/PBP (usaha) adalah ± 1,47 tahun
(1,47 tahun = enam siklus). Dengan demikian usaha ini layak dilaksanakan karena jangka waktu
pengembalian modal tetap lebih kecil dari periode usaha yaitu 3 tahun.
IRR 80,73 %
PBP (Usaha) - tahun 1,47
DF ( Discount Factor) 20%
PV Benefit 166.795.200
PV Cost 148.139.280
B/C Ratio 1,13
NPV 18.655.920
Net B/C Ratio
Cash Flow (+) 36.475.920
Cash Flow (-) (17.820.000)
Net B/C Ratio 2,05
A N A L I S A
U S A H A B U D I D A Y A L E L E
D I K O L A M T E R P A L
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
DIREKTORAT USAHA BUDIDAYA
2012
URAIAN
0 1 2 3
a. Pendapatan - 79.200.000 79.200.000 79.200.000
b. Dana Sendiri 5.346.000
c. Kredit Modal Tetap 1.645.000
d. Kredit Modal Kerja 10.829.000
e. Nilai Sisa
Total Inflow 17.820.000 79.200.000 79.200.000 79.200.000
Total Inflow Untuk IRR 79.200.000 79.200.000 79.200.000
Outflow
a. Modal Tetap 2.350.000 - - -
b. Modal Kerja 15.470.000
c. Biaya Operasional - 61.880.000 61.880.000 61.880.000
d. Angsuran Pokok 4.158.000 4.158.000 4.158.000
e. Bunga Kredit Perbankan 665.280 665.280 665.280
f. Pajak - - - -
Total Outflow 17.820.000 66.703.280 66.703.280 66.703.280
Total Outflow Untuk IRR 17.820.000 61.880.000 61.880.000 61.880.000
I kan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah dibudidayakan secara
komersial oleh masyarakat Indonesia terutama di Pulau Jawa. Budidaya lele berkembang
pesat dikarenakan : 1) dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan
padat tebar tinggi, 2) teknologi budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat, 3)
pemasarannya relatif mudah dan 4) modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah.
Di Indonesia ikan lele mempunyai beberapa nama daerah, antara lain : ikan kalang
(Padang), ikan maut (Gayo, Aceh), ikan pintet (KalSel), ikan keling (Makasar), ikan cepi
(Bugis), ikan lindi (JaTeng). Di negara lain dikenal dengan nama mali (Afrika), plamond
(Thailan), ikan keli (Malaysia), dan gura magura (Srilangka). Ikan lele bersifat nokturnal yaitu
aktif bergerak mencari makan pada malam hari. Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan
berlindung ditempat-tempat gelap. Di alam, ikan lele memijah pada musim penghujan.
Ikan lele yang terkenal ada 2 jenis yaitu
lele lokal (Clarias batracus) yang
merupakan jenis asli Indonesia, ukurannya
tidak terlalu besar dengan warna yang
bervariasi dari cokelat gelap, terang dan
berwarna hitam putih. Jenis yang kedua
adalah lele dumbo merupakan hasil
persilangan antara lele Clarias gariepinus
dengan Clarias fuscus (SNI 01-6484.5-
2002). Ukuran tubuhnya lebih besar
sehingga diberi nama ‘dumbo’ yang berasal
dari kata ‘jumbo’ atau sangat besar.
Ikan lele dumbo tergolong omnivora. Di alam ataupun lingkungan budidaya. Ia dapat
memanfaatkan plankton, cacing, insekta, udang-udang kecil sebagai makanannya. Ikan lele
dumbo ini merupakan ikan air tawar yang menyenangi air tenang. Spesies ini merupakan saudara
dekat lele lokal (Clarias batracus) yang selama ini dikenal, sehingga ciri-ciri morfologinya
hampir sama. Ikan lele dumbo memiliki
kecepatan tumbuh yang relatif cepat
sehingga memiliki prospek yang cukup
baik untuk memulai suatu usaha budidaya.
A. LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN KOLAM TERPAL
1. Usahakan lahan yang sedikit rindang, tapi jangan langsung dibawah pohon.
2. Terpal, ukuran 4x3 m (terpal jenis A3 lebih tebal), saat pemasangan sebaiknya ukuran terpal agak dilebihkan agar dapat dibentuk sesuai rangka/patok.
3. Bambu yang dibelah besar dengan ukuran 2,2 m sebanyak kurang lebih 10 belahan dan ukuran 3,2 m sebanyak 10 belahan.
4. Tiang patok, diperlukan kayu yang nantinya bakal tumbuh agar bisa bertahan lama seperti tanaman hanjuang atau apa saja yang kuat. Jangan menggunakan bambu karena masa pakainya terbatas.
5. Paku, digunakan untuk memaku belahan bambu ke patoknya
Kawat, digunakan untuk mengikat terpal ke patok/bambu
B. PERSIAPAN KOLAM
Sebelum digunakan, sebaiknya kolam dipupuk terlebih dahulu. Pemupukan bermaksud
untuk menumbuhkan plankton hewani dan nabati yang menjadi makanan alami bagi benih
lele. Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang (kotoran ayam) dengan dosis 500-700 gr/
m2. Dapat pula ditambahkan urea 15 gr/m2, TSP 20 gr/m2, dan amonium nitrat 15 gr/m2.
Tahapan pemupukannya adalah mula-mula kolam diisi air setinggi 30-50 cm dan dibiarkan
selama seminggu sampai warna air kolam berubah menjadi cokelat atau kehijauan, yang
menunjukkan mulai banyak jasad-jasad renik yang tumbuh sebagai makanan alami lele.
Kemudian secara bertahap ketinggian air ditambah, sebelum benih lele ditebar.
C. ANALISA USAHA PEMBESARAN DI KOLAM TERPAL
2. Modal Kerja
3. Modal Tetap dan Modal Kerja
4. Proyeksi Produksi dan Pendapatan
5. Proyeksi Laba Rugi
No Komponen Unit Satuan Harga
Per Unit (Rp)
Nilai (Rp)
Ekonomis
Umur
(Tahun)
Penyusutan
(Rp)
1 Sewa Kolam
Terpal
15 Unit 150.000 2.250.000 3 750.000
2 Peralatan 1 Paket 100.000 100.000 3 33.333
Jumlah Biaya 2.350.000 783.333
No Komponen Unit Satuan Harga per
Satuan (Rp)
Nilai per
Periode (Rp)
Siklus
Per Tahun
Total Per
Tahun (Rp)
1 Benih 18.000 Ekor 125 2.250.000 4 9.000.000
2 Pakan 1.620 Kg 6.000 9.720.000 4 38.880.000
3 Tenaga Kerja 1 Orang 1.000.000 3.000.000 4 12.000.000