qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg hjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg hjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg hjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbn mqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwert yuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopas dfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklz RENCANA AKSI KEGIATAN DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TAHUN 2016 - 2019
22
Embed
DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA TAHUN 2016 - 2019kesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Rencana aksi... · Kementerian Kesehatan RI Tahun 2015 - 2019 ... Memberikan informasi dari hasil
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty
uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd
fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx
cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg
hjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc
vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg
hjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc
vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg
hjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbn
mqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwert
yuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopas
dfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklz
RENCANA AKSI KEGIATAN
DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA
TAHUN 2016 - 2019
Kata Pengantar
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Direktorat Kesehatan Keluarga Tahun 2016 -2019,
merupakan gambaran kegiatan Direktorat Kesehatan Keluarga dalam mencapai
tujuan/sasaran strategisnya di Tahun 2016 - 2019. Direktorat Kesehatan Keluarga sebagai
salah satu unit esselon 2 di Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat dan merupakan
bagian dari Kementerian Kesehatan juga memiliki kewajiban untuk mencapai sasaran
pembangunan kesehatan.
RAK ini adalah penjabaran Renstra Kementerian Kesehatan 2015 - 2019 yang
dilaksanakan oleh Direktorat Kesehatan Keluarga. Penyusunan RAK 2016 - 2019 ini
dimaksudkan sebagai sarana untuk mengkomunikasikan kegiatan yang akan dilakukan oleh
Direktorat Kesehatan Keluarga sesuai dengan tugas pokok dan fungsi institusi sepanjang
tahun 2016 - 2019. RAK ini akan menjadi acuan kebijakan di Direktorat Kesehatan Keluarga
agar :
1. Kebijakan yang muncul dapat tetap focus dan selaras dengan Renstra
Kementerian Kesehatan RI Tahun 2015 - 2019
2. Sebagai bahan monitoring dan evaluasi kegiatan Direktorat Kesehatan Keluarga
tahun 2016 - 2019.
Masukan dan saran membangun dari semua pihak sangat diharapkan sebagai
bahan penyempurnaan RKT Direktorat Kesehatan Keluarga pada waktu yang akan datang.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu baik
secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan RKT ini.
Jakarta, Januari 2016
Direktur Kesehatan Keluarga
dr. Eni Gustina, MPH NIP : 196308201994122003
Daftar Isi
Contents
Kata Pengantar ..................................................................................................................................... 2
Daftar Isi ................................................................................................................................................ 3
BAB I ...................................................................................................................................................... 4
BAB II ..................................................................................................................................................... 7
SITUASI ORGANISASI DAN SITUASI KESEHATAN KELUARGA ............................................ 7
2.2. Situasi Kesehatan Keluarga ................................................................................................... 8
2.3. Permasalahan dan Tantangan ............................................................................................. 12
BAB III .................................................................................................................................................. 14
ARAH KEBIJAKAN ............................................................................................................................ 14
3.1. Tujuan, Sasaran Dan Indikator ......................................................................................... 14
Tujuan .......................................................................................................................................... 14
BAB IV .................................................................................................................................................. 17
MONITORING DAN EVALUASI ...................................................................................................... 17
BAB V ................................................................................................................................................... 19
2. Dari sisi indikator, Renstra sebagai bagian didalam upaya penurunan AKI dan
AKB juga menunjukan keberhasilan didalam mencapai target Renstra walaupun
pencapaian ini juga masih memberikan gap bila dibandingkan dengan seluruh
sasaran penduduk di Indonesia. Di akhir Renstra 2010 – 2014 capaian-capaian
tersebut antara lain.
84 86 88 8990
84,01
90,51 92,31 92,33 97,07
2010 2011 2012 2013 2014
Trend Cakupan KN 1 Tahun 2010 - 2014
Target Capaian
84 8586
87
90
84,085,2
87,787,8
92,5
2010 2011 2012 2013 2014
Trend Cakupan Yankes Bayi Tahun 2010 - 2014
Target Capaian
7880
81 83 85
78
80
73,52 70,1275,82
2010 2011 2012 2013 2014
Tren Cakupan Yankes Balita 2010 - 2014
Target Capaian
80
90 92 94 95
61,08
74,86
83,95
73,91
82,17
2010 2011 2012 2013 2014
Tren Cakupan SD/MI Melaksanakan Penjaringan Siswa
Kelas I Tahun 2010 - 2014
Target Capaian
84,8
86,38
88,64
90,8890,89
84
86
88
89
90
2010 2011 2012 2013 2014
Tren Cakupan Persalinan oleh Nakes Tahun 2010-2014
Cakupan Target
3. Pada tahun 2015 terjadi perubahan indikator. Perubahan ini dilakukan sebagai
bentuk penajaman atas indikator yang ada didalam upaya menurunkan AKI dan
AKB. Kondisi terkait indikator-indikator tersebut tercantum dalam tabel dibawah.
Cakupan indikator kesehatan Ibu dan Anak tahun 2015 (Renstra 2015 – 2019)
No. Indikator Target 2015
Capaian
2015
1. Persentase (%) persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan 75% 78,43% 2. Persentase (%) puskesmas yang melaksanakan kelas ibu hamil 78% 86,92% 3. Persentase (%) puskesmas yang melakukan orientasi program
perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi 77% 79,60%
4. Persentase (%) ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal minimal 4 kali (K4)
72% 83,39%
5 Persentase Kunjungan Neonatal Pertama (KN1) 75% 84% 6 Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan
kesehatan untuk peserta didik kelas I 50% 57%
7 Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan untuk peserta didik kelas VII dan X
30% 48%
8 Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan kesehatan remaja
25% 32%
85,56
86,77 87,28 86,85
88,88
85
8890
9395
2010 2011 2012 2013 2014
Tren Cakupan K4 Tahun 2010 -2014
Cakupan Target
12000
26554
49633
60392 63500
7000
25400
48750
57150
63500
2010 2011 2012 2013 2014
Tren Jumlah Fasilitas Kesehatan Yang Mampu
Pelayanan KB Sesuai Standar Tahun 2010-2014
Cakupan Target
2.3. Permasalahan dan Tantangan
1. Pelaksanaan pelaporan masih belum optimal, di tahun 2015, ketepatan laporan
triwulanan masih rendah, jejaring komunikasi data yang disediakan untuk kab/kota
tingkat isian masih rendah sehingga unit teknis perlu berulang kali meminta
laporan kepada dinas kesehatan provinsi.
2. Pelaksanaan pencatatan belum optimal untuk melaporkan pelaksanaan program
secara berjenjang dan tepat waktu dari tingkat kabupaten, propinsi ke pusat,
3. Pelaporan berbasis puskesmas belum terintegrasi dengan laporan pelayanan
kesehatan dirumah sakit.
4. Ditahun 2015 dengan adanya PP No. 46 tahun 2014 tentang system informasi
kesehatan dan permenkes 92 tahun 2014 dimana system pelaporan diarahkan
melalui 1 sistem, ternyata belum dapat terealisasi dikarenakan system informasi
puskesmas yang rencananya akan mulai dilaksanakan pada tahun 2016 ternyata
mundur menjadi tahun 2017 (kondisi system pelaporan yang selama ini
dilaksanakan dengan adanya kebijakan tersebut sudah mulai di hentikan)
5. Belum optimalnya kerjasama antar sektor terkait, lintas program dan organisasi
profesi serta perguruan tinggi untuk mendukung upaya kelangsungan hidup
neonatal, bayi dan anak balita serta upaya peningkatan kualitas hidup dan
perlindungan kesehatan anak.
6. Masih kurangnya komitmen dan dukungan dana (APBD tingkat I dan II) dari
pemerintah daerah setempat dalam program peningkatan kesehatan ibu dan anak
7. Terjadinya perubahan struktur dan pejabat di daerah yang berpengaruh dalam
transfer informasi maupun pencairan dana.
8. Keterbatasan sumber daya strategis yang berkualitas untuk mendukung program
kesehatan keluarga di Dinas Kesehatan maupun di Puskesmas.
9. Penggantian pengelola program cukup sering, sehingga mempengaruhi
kelancaran pelaksanaan program di provinsi dan kabupaten/kota.
10. Pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu, anak dan
reproduksi masih relatif rendah.
11. Akses dan kualitas pelayanan Kesehatan ibu dananakbelum optimal dan masih
perlu ditingkatkan.
12. Belum optimalnya jejaring dan regionalisasi rujukan maternal dan neonatal antara
pelayanan primer – Rumah Sakit dan Dinas Kesehatan.
13. Kurang optimalnya pelibatan fasyankes swasta dalam hal peningkatan akses dan
kualitas pelayanan kesehatan keluarga.
14. Pelayanan KB masih didominasi oleh metode kontrasepsi jangka pendek (pil dan
suntik). Untuk menurunkan kehamilan 4 Terlalu, diperlukan metode kontrasepsi
jangka panjang (IUD, susuk)
15. Kepatuhan terhadap standar pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan dasar
dan rujukan belum seperti yang diharapkan (antara lain karena kurangnya Bidan
Kit, IUD Kit, Partus Kit, PONED Kit, dan PONEK Kit).
16. Kurangnya dukungan lintas program dalam pelaksanaan PKRT.
17. Kurangnya dukungan terhadap pelayanan kespro pada situasi krisis kesehatan
melalui kegiatan PPAM.
18. Pemanfaatan KIE kespro bagi calon pengantin dan kerjasama lintas sektor dalam
pelaksanaan pelayanan kespro catin belum optimal, utamanya Kementerian
Agama.
19. Masih rendahnya dukungan Pemda dalam penyediaan dan pemantauan indikator
AUKR.
20. Belum optimalnya penguasaan data dan informasi manajemen KIA (PWS, AMP,
DTPS, Supfas).
BAB III
ARAH KEBIJAKAN
3.1. Tujuan, Sasaran Dan Indikator
Tujuan
Tujuan sasaran Direktorat kesehatan Keluarga mengacu pada Renstra Kementerian
Kesehatan RI tahun 2015 – 2017. Direktorat Kesehatan Keluarga memiliki tujuan yang
bersifat outcome bahkan dapat dikatakan bersifat dampak, Tujuan tersebut yaitu :
1. Menurunnya angka kematian ibu dari 359 per 100.00 kelahiran hidup (SP 2010),
346 menjadi 306 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2012).
2. Menurunnya angka kematian bayi dari 32 menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup.
Didalam mencapai tujuan tersebut telah ditetapkan strategi nasional dan arah
kebijakan nasional 2015-2019 yang kemudian juga menjadi tujuan (bersifat outcome)