KEPERCAYAAN JEMAAT TIBERIAS TERHADAP MINYAK URAPAN DAN PERJAMUAN KUDUS SEBAGAI SARANA PENYEMBUHAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Oleh: Ken Pradnya Paramita NIM : 009114064 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008
254
Embed
DINAMIKA PSIKOLOGIS JEMAAT TIBERIAS YANG MEMANDANG …repository.usd.ac.id/27838/2/009114064_Full[1].pdf · adalah Stratified purposeful sampling atau pengambilan sampel purposif
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KEPERCAYAAN JEMAAT TIBERIAS
TERHADAP MINYAK URAPAN DAN PERJAMUAN KUDUS
SEBAGAI SARANA PENYEMBUHAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh:
Ken Pradnya Paramita
NIM : 009114064
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2008
KEPERCAYAAN JEMAAT TIBERIAS
TERHADAP MINYAK URAPAN DAN PERJAMUAN KUDUS
SEBAGAI SARANA PENYEMBUHAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh:
Ken Pradnya Paramita
NIM : 009114064
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2008
I
Jadilah kuat!
Betapapun parahnya kesalahan,
betapapun sulitnya peperangan,
betapapun lamanya penantian;
Jangan patah semangat - teruslah berjuang!
Esok pasti terdengar sorak nyanyian. – Babcock
IV
Karya ini kupersembahkan untuk
Tuhan Yesus ku,
Sahabat dan penolong yang setia
Ayah, Ibu dan Ade,
Bagian dari hidup yang paling ku sayangi
V
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan
dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 28 Maret 2008
Penulis
Ken Pradnya Paramita
VI
ABSTRAK
KEPERCAYAAN JEMAAT TIBERIAS
TERHADAP MINYAK URAPAN DAN PERJAMUAN KUDUS
SEBAGAI SARANA PENYEMBUHAN
Ken Pradnya Paramita
Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
Penelitian ini bertujuan untuk melihat kepercayaan Jemaat Gereja Tiberias terhadap Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus sebagai sarana penyembuhan. Termasuk di dalamnya alasan serta latar belakang mengapa mereka tertarik, menggunakan dan mempercayainya sebagai sarana penyembuhan. Penelitian ini juga berusaha mengetahui proses pembentukan kepercayaan terhadap Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus yang dialami Jemaat Gereja Tiberias, yang menggunakannya sebagai sarana penyembuhan.
Penelitian ini menggunakan Metode Deskriptif Kualitatif karena pendekatan ini diyakini dapat memberikan fasilitas yang maksimal. Wawancara terfokus dengan penggunaan pedoman umum digunakan sebagai metode pengumpulan data. Wawancara juga akan diperlengkapi dengan metode observasi tidak berstruktur tanpa panduan, untuk memperoleh data yang lebih lengkap. Prosedur pengambilan sampel yang digunakan adalah Stratified purposeful sampling atau pengambilan sampel purposif yang terstratifikasi. Subjek penelitian adalah dua orang laki-laki dan dua orang perempuan anggota Jemaat Gereja Tiberias yang percaya serta menggunakan Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus sebagai sarana penyembuhan.
Berdasarkan hasil penelitian ini, secara umum dapat disimpulkan bahwa kepercayaan jemaat gereja Tiberias terhadap Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus sebagai sarana penyembuhan muncul karena pengaruh yang kuat dari lingkungan sekitarnya. Pengaruh tersebut berupa informasi mengenai Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus yang memiliki kuasa untuk penyembuhan. Sebagian jemaat menggunakan Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus sebagai sarana penyembuhan karena meniru jemaat lain yang sudah lebih dahulu menggunakannya dan mendapat kesembuhan. Jemaat juga menjadi percaya karena setelah mereka menggunakan Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus sebagai sarana penyembuhan, mereka juga menjadi sembuh.
Kata Kunci : Kepercayaan, Penyembuhan.
VII
ABSTRAC
THE BELIEF OF TIBERIAS CHURCH COMMUNITY
ON THE BLESSING OIL AND THE HOLY COMMUNION
AS A HEALING MEDIUM
Ken Pradnya Paramita
Faculty of Psychology
Sanata Dharma University
Yogyakarta
This research’s aim is to see the belief of Tiberias church community on the
blessing oil and the holy communion as a healing medium. Including the reason and the background why they are interested, used, and believed it as a healing medium. This research also tries to find out the belief formation process of the blessing oil and the holy communion wich Tiberias church community used as a healing medium.
This research used Qualitative Descriptive Method, because this method can give maximum facility to the research. Focused interview with a general guide was used to collect data. Observation was used to equip data from interview method. Stratified purposeful sampling was used as the sample withdrawal procedure. Two males and two females who believed and used the blessing oil and the holy communion as a healing medium from Tiberias Church Community were used as the subject of this research.
Based on the result of this research, we can see that the belief of Tiberias church community on the blessing oil and the holy communion as a healing medium, developed because of the strong influece from their social situation. Some of Tiberias church community used the blessing oil and the holy communion as a healing medium because they saw other people healed. Tiberias church community believe that the blessing oil and the holy communion has the power to heals them, because they also have had the healing experience to after they used the blessing oil and the holy communion as a healing medium.
Key words : Belief, Healing.
VIII
IX
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas karunia-Nya luar biasa besar
sehingga penulis berhasil menyelesaikan skripsi yang berjudul “Kepercayaan
Jemaat Tiberias terhadap Minyak Urapan sebagai Sarana Penyembuhan” sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi di Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis banyak mendapat dukungan dari berbagai pihak selama penulisan
skripsi ini. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan penghargaan dan
ucapan terima kasih kepada :
1. Tuhanku Yesus Kristus, “You always reminds me that nothing’s going
to happen that You and I can’t handle together.”
2. Bapak Eddy Suhartanto. S.Psi., Msi., Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma, terima kasih untuk ijin yang telah
diberikan untuk melakukan penelitian.
3. Ibu Sylvia Carolina M.Y.M. M.Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi.
“Terima kasih ibu mau sabar membimbing, membantu dan
memberikan dorongan sehingga skripsi ini akhirnya selesai juga.”
4. Bapak Drs. H. Wahyudi, Msi. & Bapak Y. Heri Widodo, M.Psi.,
selaku dosen penguji. “Terima kasih untuk semua masukannya Pak..”
5. Segenap karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma :
Mas Gandung dan Mbak Nanik, Mas Mudji, Mas Donny, dan terutama
Pak Gie yang selalu membantu dengan senyuman.
x
6. Segenap karyawan Perpustakaan Universitas Sanata Dharma.
7. Petugas-petugas Perpustakan Universitas Atma Jaya Jakarta,
Universitas Duta Wacana Yogyakarta dan Kolose St. Ignatius
Yogyakarta, yang telah melayani dengan sepenuh hati.
8. Pdt.Rusli Monoarfa, yang telah membantu penulis masuk ke dalam
lingkungan Gereja Tiberias untuk melakukan penelitian.
9. Bapak Elfris dan petugas sekretariat pusat Gereja Tiberias yang telah
membantu pengurusan ijin penelitian serta membantu penulis
menghubungi jemaat Tiberias yang menjadi subjek penelitian ini.
10. Ibu Hey, Bapak Sat, Ibu Sum, dan Bapak Sur yang telah bersedia
menceritakan pengalamannya mendapatkan kesembuhan di Gereja
Tiberias. “JBU Always!”
11. Pdt.Tata Suharyana Kusnadi MTh. “Terima kasih banyak Yah, untuk
semua dorongan dan doa bagi anakmu ini, juga untuk semua
informasi dan pengetahuan mengenai Teologi.”
12. Ibu Sri Setyawati, ibu terbaik yang bisa dimiliki oleh seorang anak.
“Kasih sayang Ibu menguatkan Kakak untuk terus berusaha
menyelesaikan skipsi ini. You’re the best, Mom!”
13. Lungguh Ginanjar Iswara, adik yang tidak pernah bosan mendorong
kami tolak roh minta-minta, kami tolak resesi ekonomi.
Didalam nama Tuhan Yesus, inilah Darah Kristus.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode penelitian adalah bagian yang sangat penting dalam suatu
penelitian ilmiah, sebab ketepatan dalam pemilihan metode akan
mempengaruhi hasil yang didapat dari penelitian tersebut. Hasil akhir yang
diharapkan dalam penelitian ini adalah suatu gambaran yang lengkap dan
mendalam mengenai kepercayaan anggota jemaat Gereja Tiberias terhadap
Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus, sebagai sarana penyembuhan. Metode
studi deskriptif dengan pendekatan kualitatif diyakini dapat memberikan
fasilitas yang maksimal untuk penelitian ini.
Metode deskriptif kualitatif memungkinkan peneliti memberikan
gambaran yang mendalam dan mendetil mengenai subjek penelitan dalam
segala kompleksitasnya, karena dalam metode ini pengumpulan data tidak
dibatasi pada kategori yang sudah ditentukan (Poerwandari, 2005). Metode ini
memberikan perhatian pada pemaknaan subjektif dari partisipan dan
menjelaskan fenomena dari sudut pandang mereka yang diteliti. Dan untuk
mendapatkan pemahaman yang mendalam, metode ini melakukan kontak
dengan setting penelitian (Tjundjing, 2004). Penelitian kualitatif digunakan
untuk memahami fenomena yang dialami subjek penelitian secara holistik dan
mendalam, dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata, pada konteks
khusus yang alamiah (Moleong, 2005).
26
27
B. Batasan Istilah
Jemaat Tiberias adalah sekelompok orang yang sudah terdaftar menjadi
anggota Gereja Tiberias, ditandai dengan melakukan baptisan selam yang
dipimpin oleh gembala sidang Gereja Tiberias, yaitu Pdt. Pariadji. Selain
terdaftar menjadi anggota, mereka juga rutin mengikuti ibadah-ibadah yang
diadakan oleh Gereja Tiberias dan melakukan ajaran yang diajarkan dalam
Gereja Tiberias, termasuk menggunakan Minyak Urapan dan Perjamuan
Kudus sebagai sarana penyembuhan.
Kepercayaan adalah suatu komponen kognitif dari sikap. Percaya berarti
sungguh-sungguh yakin akan seseorang atau sesuatu bahwa hal tersebut akan
dapat memenuhi harapannya. Kepercayaan datang dari apa yang yang telah
kita lihat atau telah kita ketahui, dan berdasarkan pengetahuan itu terbentuklah
suatu ide mengenai karakteristik sebuah objek.
C. Subjek Penelitian
1. Prosedur Pengambilan Sampel
Penelitian ini akan menggunakan prosedur pengambilan sampel
purposif yang terstratifikasi atau Stratified purposeful sampling. Prosedur
ini bertujuan untuk menangkap variasi yang ada dalam populasi, bukan
hanya berusaha mengidentifikasi masalah inti, walaupun masalah inti ini
nantinya juga akan muncul dalam analisis (Patton, 2002). Pendekatan ini
akan memilih sampel yang memiliki persamaan seperti dalam pendekatan
kasus tipikal, tetapi juga memiliki variasi seperti dalam pendekatan variasi
maksimum.
28
Stratifikasi yang akan dibedakan adalah tingkat pendidikan subjek.
Tujuannya adalah untuk memperoleh variasi sampel, agar didapat
gambaran yang lebih lengkap mengenai kepercayaan terhadap objek,
berdasarkan pengetahuan dasar yang dimiliki subjek.
2. Karakteristik Subjek Penelitian
Jemaat Gereja Tiberias yang akan menjadi subjek adalah jemaat
yang menggunakan Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus sebagai sarana
penyembuhan. Kriteria subjek yang akan dipilih adalah jemaat Tiberias
yang mengalami sakit, berobat lewat jalur medis, menerima Minyak
Urapan dan Perjamuan Kudus di Gereja Tiberias, kemudian sembuh. Usia
subjek akan dibatasi yang sudah lebih dari 25 tahun, karena diharapkan
pada usia diatas 25 tahun individu akan lebih stabil dan tidak mudah
berubah sikap (Krosnick & Alwin dalam Aronson, Wilson & Akert, 2005).
D. Metode Pengumpulan Data
1. Wawancara
Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan
tindakan subjek penelitian (Moleong, 2005), karena itu metode wawancara
akan digunakan untuk mendapatkan sumber data utama. Wawancara
kualitatif dilakukan karena peneliti bermaksud untuk memperoleh
pengetahuan tentang makna-makna subjektif yang dipahami individu
berkenaan dengan topik yang diteliti dan bermaksud melakukan eksplorasi
terhadap isu tersebut (Banister dkk. dalam Poerwandari, 2005).
29
Penelitian ini akan menggunakan wawancara terfokus dengan
pedoman umum. Peneliti dalam pendekatan ini akan mengarahkan atau
wawancara pada hal-hal tertentu dari kehidupan atau pengalaman subjek
yang berkaitan dengan hal yang ingin diteliti, dan dalam pelaksanaannya
peneliti akan diperlengkapi dengan pedoman umum mengenai isu yang
harus diliput, tanpa bentuk pertanyaan yang baku. Pedoman wawancara ini
berisi garis besar petunjuk tentang proses dan isi wawancara yang
berfungsi untuk menjaga agar pokok-pokok bahasan yang direncanakan
dapat seluruhnya tercakup (Poerwandari, 2005 dan Moleong, 2005).
2. Observasi
Observasi pada penelitian ini digunakan untuk melengkapi data yang
diperoleh melalui metode wawancara. Metode observasi yang akan dipakai
adalah jenis observasi tidak berstruktur, yaitu metode observasi yang
dilakukan tanpa menggunakan panduan. Hal yang penting dalam metode
ini adalah pengamat harus memiliki pengetahuan tentang objek yang
hendak diamati secara umum. Observer atau peneliti juga harus mampu
mengembangkan daya pengamatannya dalam mengamati objek penelitian
(Bungin, 2007).
Observasi pada penelitian ini dilakukan dengan mengamati kegiatan
Ibadah Penyembuhan yang dilakukan oleh Jemaat Tiberias di gereja.
Tujuan observasi ini adalah untuk mendapatkan gambaran umum yang
jelas mengenai situasi yang terjadi pada Ibadah Penyembuhan.
30
E. Instrumen Penelitian
1. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara merupakan instrumen penelitian yang penting.
Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan peneliti mengenai
aspek-aspek yang harus dibahas, sekaligus menjadi daftar pengecek
(Poerwandari, 2005).
2. Alat Perekam
Sedapat mungkin wawancara perlu direkam dan dibuat transkripnya
secara verbatim (Poerwandari, 2005). Alat perekam yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tape recorder. Fungsi alat perekam adalah untuk
mencegah kealpaan peneliti dalam mencatat data wawancara.
F. Prosedur Penelitian
1. Persiapan Penelitian
a. Menetapkan masalah dan tujuan penelitian.
b. Mengumpulkan referensi.
c. Mengurus surat izin penelitian di Fakultas.
d. Menghubungi Kantor Media Tiberias untuk meminta izin penelitian
dan rekomendasi subjek.
e. Menghubungi subjek sesuai rekomendasi, menanyakan kesediaan dan
memeriksa kesesuaian dengan karakteristik subjek yang dibutuhkan.
f. Mencari subjek selain yang sudah direkomendasikan oleh Kantor
Media Tiberias sebagai variasi responden.
31
g. Menghubungi subjek diluar rekomendasi, menanyakan kesediaan dan
memeriksa kesesuaian dengan karakteristik subjek yang dibutuhkan.
h. Observasi mengenai Ibadah Penyembuhan di Gereja Tiberias.
i. Menyusun pedoman wawancara sesuai referensi dan hasil observasi.
2. Pelaksanaan Penelitian
a. Konfirmasi janji dengan subjek.
b. Wawancara subjek penelitian.
c. Menuliskan hasil wawancara dengan subjek.
d. Melakukan observasi
e. Melakukan wawancara sumber
f. Menganalisis hasil temuan.
g. Menyusun pembahasan.
h. Menyusun kesimpulan dan saran.
G. Metode Pengolahan dan Analisis Data
Data yang didapat dari penelitian kualitatif akan berupa berupa narasi,
deskripsi, cerita, dan dokumen tertulis atau tidak tertulis. Data-data ini akan
menjadi tidak banyak berarti jika tidak diolah dan diinterpretasikan dengan
baik oleh peneliti (Poerwandari, 2005). Data penelitian ini harus diolah sebaik
mungkin untuk mendapatkan hasil penelitian yang juga baik. Tahapan
pengolahan dan analisis data yang dilakukan pada penelitian ini akan
dijelaskan dibawah ini :
32
1. Pengorganisasian Data
Data penelitian berupa kaset rekaman wawancara, catatan lapangan
dan transkrip wawancara diorganisasikan dengan rapi, sistematis dan
lengkap mulai dari data yang paling mentah, sampai yang sudah selesai
diolah. Pengorganisasian data ini dilakukan agar peneliti memperoleh
kualitas data yang baik, memiliki dokumentasi analisis yang dilakukan
serta menyimpan data dan analisis yang berkaitan dengan penyelesaian
penelitian (Highlen dan Finley, 1996 dalam Poerwandari, 2005)
2. Koding
Koding adalah sistem pengkodean atau pemberian tanda pada data-
data yang masuk dalam kategori yang sama. Tujuannya adalah agar
peneliti memperoleh data yang sistematis dan terorganisasi sehingga data
yang ada dapat memunculkan makna dari apa yang diteliti. Langkah-
langkah yang dilakukan sesuai dengan koding menurut Poerwandari
(2005) yaitu :
a. Menyusun transkrip verbatim wawancara dengan menyisakan ruang di
sebelah kiri dan kanan transkrip untuk membubuhkan kode dan catatan
berkaitan dengan transkrip tersebut.
b. Memberikan nomor pada setiap baris transkrip secara urut dan
berkesinambungan.
c. Memberi nama pada pada tiap berkas dengan kode.
33
Setiap tema dalam transkrip akan dikelompokan dengan tema serupa
dari masing-masing subjek, lalu kemudian diberi kode. Tujuan
pengelompokan dan pemberian kode adalah untuk memudahkan proses
analisis tema, yang akan dilakukan selanjutnya. Kode akan dijelaskan
pada tabel berikut :
Tabel 1 : Penjelasan Kode Tema
No.
Tema
Kode
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Pengalaman sakit subjek
Pandangan mengenai sakit yang dialami
Perasaan atau emosi yang dirasakan dalam menghadapi sakit
Pengobatan yang dilakukan sebelum masuk ke Tiberias
Perasaan atau emosi dalam menjalani pengobatan medis
Masalah yang dialami saat melakukan pengobatan medis
Pandangan mengenai pengobatan medis
Latar belakang keyakinan
Pengalaman masuk Tiberias
Pengalaman penyembuhan sakit yang dialami di Tiberias
Pandangan mengenai penyembuhan di Tiberias
Makna Perjamuan Kudus
Kepercayaan pada Perjamuan Kudus
Penggunaan Perjamuan Kudus
Makna Minyak Urapan
Kepercayaan pada Minyak Urapan
Penggunaan Minyak Urapan
Pandangan mengenai Pdt. Pariadji
Kepercayaan pada Pdt. Pariadji
Pembentukan kepercayaan
PS
PMS
EMS
PST
EPM
MPM
PPM
LBK
PMT
PPST
PPT
MPK
KPK
PPK
MMU
KMU
PMU
PPP
KPP
PK
34
3. Analisis Tema
Analisis tema adalah proses mengkode dan mengolah informasi
kualitatif yang akan menghasilkan daftar tema serta kualifikasi yang
biasanya terkait dengan tema tersebut. Tahap yang dilakukan dalam
analisis tema (Boyatzis dalam Poerwandari, 2005) adalah :
a. Menemukan pola yang tidak dilihat pihak lain secara jelas yang
muncul secara acak dalam data.
b. Melakukan klasifikasi pola yang sudah ditemukan dengan memberi
label, definisi atau deskripsi.
4. Interpretasi
Tahapan selanjutnya yang dilakukan adalah, melakukan interpretasi,
yaitu usaha untuk memahami data lebih ekstensif dan mendalam. Peneliti
dalam proses interpretasi menggunakan perspektifnya mengenai apa yang
sedang diteliti untuk menginterpretasi data, mengembangkan struktur dan
hubungan bermakna yang tersirat dalam data.
H. Pemeriksaan Keabsahan Data
1. Credibility (Derajat Kepercayaan)
Kredibilitas menggantikan istilah validitas internal dari penelitian
non-kualitatif. Kredibilitas studi kualitatif terletak pada keberhasilannya
mencapai maksud mengeksplorasi masalah atau mendeskripsikan seting,
proses, kelompok sosial atau pola interaksi yang kompleks (Poerwandari,
35
2005). Pada penelitian ini kredibilitas diperoleh dengan melakukan
beberapa hal. Pertama, memperpanjang keikut-sertaan peneliti, penelitian
tidak dilakukan dalam waktu singkat karena keikutsertaan peneliti sangat
menentukan dalam pengumpulan data (Moleong, 2005). Kedua,
melakukan ketekunan pengamatan, yaitu usaha untuk menemukan ciri dan
unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang
sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara
rinci (Moleong, 2005).
2. Transferability (Keteralihan)
Transferabilitas menggantikan istilah validitas eksternal atau
generalitas dalam penelitian non-kualitatif, yang memiliki arti sejauh mana
penelitian pada suatu kelompok tertentu dapat diaplikasikan pada
kelompok lain (Poerwandari, 2005). Transferabilitas diperoleh dengan
melaporkan hasil penelitian yang menggambarkan konteks tempat
penelitian dilakukan dengan uraian yang seteliti dan secermat mungkin,
agar peneliti lain dapat memahami konteks penelitian ini dengan jelas jika
ingin melakukan penelitian serupa (Moleong, 2005).
3. Dependability (Kebergantungan)
Dependabilitas adalah pengganti istilah reliabilitas dalam penelitian
non-kualitatif. Reliabilitas dalam penelitian non-kuantitatif diperoleh
dengan melakukan replikasi studi, jika hasilnya secara esensial sama maka
36
akan dianggap reliabel, pada penelitian kualitatif hal tersebut sulit untuk
dilakukan (Moleong, 2005). Peneliti kualitatif menganggap konsep
replikasi sebagai konsep problematis yang tidak dapat diterima, karena itu
yang dapat dilakukan adalah mengkonsentrasikan diri pada pencatatan
rinci fenomena yang diteliti, termasuk interrelasi aspek-aspek yang berkait
(Poerwandari, 2005). Dependabilitas perlu diusahakan agar peneliti lain
dapat melakukan replikasi proses, bukan replikasi hasil penelitian
(Tjundjing, 2004).
4. Confirmability (Kepastian)
Konfirmabilitas menggantikan konsep tentang objektivitas. Peneliti
dalam konsep ini hanya perlu memaparkan kondisi partisipan, konteks
penelitian, serta apa yang dibawa atau disampaikan pada mereka, peneliti
akan membiarkan pembaca untuk menilai apakah usaha peneliti untuk
memaparkan metodologi, kebermaknaan, nilai dan manfaat hasil penelitian
itu dapat diterima atau perlu ditolak (Patton, 1990 dalam Tjundjing, 2004).
37
I. Skema Rancangan Penelitian
1. Permasalahan
2. Gambaran Awal Penelitian
Mengapa? Orang datang dan percaya.
Gereja melakukan Ibadah Penyembuhan.
Gereja peduli dengan masalah masyarakat
Masyarakat Indonesia sakit, tetapi miskin, sedangkan penyembuhan medis mahal dan pelayanannya mengecewakan.
Teologi Penyembuhan
Penyembuhan yang dilakukan di Gereja
Jemaat datang dan percaya pada penyembuhan non-medis di Gereja
Kenapa datang?
• Ada kecenderungan “massa mengambang” yaitu pengikut gereja Kristen Karismatik yang berpindah dari satu gereja ke gereja lain mengikuti “trend gereja” terbaru.
• Orang memiliki berbagai latar belakang permasalahan.
• Orang memiliki kebutuhan. • Gereja menjanjikan jawaban atas
permasalahan yang dialami. • Gereja menjawab kebutuhan. • Latar belakang dan sejarah awal mula
gereja menarik perhatian orang.
Kenapa percaya? • Gereja melakukan berbagai usaha untuk
menarik perhatian jemaat dan membuat jemaat percaya dengan memberikan banyak bukti nyata.
• Jemaat melihat bukti yang diberitakan oleh gereja lalu kemudian percaya.
Masyarakat mencari penyembuhan yang lebih baik, yaitu penyembuhan non-medis.
38
J. Panduan Wawancara
Tabel 2. Panduan Wawancara
TEMA Hal-hal yang ingin diungkap
1. Latar belakang
penyakit subjek
• Sakit apa?
• Sudah berapa lama sakit?
• Perasaan saat mengalami sakit terus-menerus?
• Pengobatan apa yang pernah dijalani sebelumnya?
• Bagaimana hasilnya?
• Perasaan saat melakukan pengobatan sebelumnya?
• Apakah ada masalah dengan pengobatan
sebelumnya?
• Kondisi saat ini?
2. Latar belakang
gereja asal
• Sebelumnya berasal dari gereja mana?
• Apa yang membuat pindah dari gereja asal?
• Apa kelebihan gereja Tiberias?
3. Latar belakang
subjek mengikuti
ibadah
penyembuhan di
Gereja Tiberias
• Sudah berapa lama mengikuti penyembuhan?
• Bagaimana mengenal Gereja Tiberias?
• Apa alasan datang ke Gereja Tiberias?
• Perasaan ketika pertama kali ikut ibadah
penyembuhan?
• Apa perasaan itu berubah, seperti apa jika berubah?
• Alasan yang membuat terus bertahan di Tiberias?
39
4. Objek kepercayaan
subjek
• Apa yang dilakukan dalam ibadah penyembuhan?
• Apa makna Perjamuan Kudus dan Minyak Urapan
di Tiberias?
• Yang membedakannya dengan gereja lain?
• Seberapa jauh mempercayai Perjamuan Kudus dan
Minyak Urapan sebagai sesuatu yang memiliki
kuasa untuk menyembuhkan?
• Biasanya menggunakan Perjamuan Kudus dan
Minyak Urapan untuk apa, mengapa?
• Bagaimana perasaan saat menggunakan Perjamuan
Kudus dan Minyak Urapan?
• Sosok seperti apa Pdt.Pariadji?
• Hal yang menarik dari Pdt.Pariadji?
• Yang membedakan Pdt.Pariadji dengan pendeta
lain?
• Apa Pdt.Pariadji alasan untuk datang ke Tiberias?
• Seberapa jauh meyakini apa yang dikatakan oleh
Pdt.Pariadji?
• Perasaan saat mengikuti ibadah penyembuhan yang
dilakukan Pdt.Pariadji?
• Perbedaan dengan mengikuti ibadah yang dipimpin
pendeta lain?
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian
Sebelum memulai pengumpulan data, peneliti terlebih dahulu
menghubungi gatekeepers, seorang Pendeta Gereja Tiberias yang sudah
peneliti kenal. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian
kepadanya, dan meminta saran untuk bisa masuk ke dalam lingkungan
Gereja Tiberias. Pendeta Tiberias yang bersangkutan kemudian
memberikan nomor telpon, alamat dan nama petugas sekretariat Gereja
Tiberias yang bisa dihubungi untuk dimintai bantuan.
Peneliti kemudian menghubungi pihak sekretariat lewat telepon
dan mendatangi kantor pusat Gereja Tiberias di Boulevard Kelapa Gading,
Jakarta untuk menjelaskan detil pelaksanaan penelitian, membicarakan
kesepakatan yang akan dibuat untuk penelitian ini dan meminta calon
subjek yang dapat dihubungi. Peneliti dan pihak sekretariat kemudian
bertemu lagi di kantor sekretariat Menteng Prada, Jakarta untuk
menyerahkan surat ijin penelitian dari pihak fakultas dan menerima daftar
anggota jemaat Gereja Tiberias yang bersedia membantu penelitian ini.
Peneliti juga diperkenalkan kepada salah satu subjek penelitian yang
kebetulan sedang berada di tempat.
40
41
Berdasarkan nama dan nomor telpon yang sudah diberikan oleh
pihak sekretariat, peneliti menghubungi calon-calon subjek melalui telpon
satu-persatu untuk menjelaskan secara langsung maksud penelitian,
meminta kesediaan membantu dan melakukan pendekatan awal. Dua calon
subjek dari pihak gereja digunakan dalam penelitian ini. Peneliti kemudian
mencari dua subjek lain di luar yang telah disediakan oleh pihak gereja
untuk mendapatkan variasi subjek yang lebih beragam.
2. Waktu, Tempat dan Kegiatan Penelitian
Tabel 3 : Kegiatan Penelitian
Waktu & Lokasi Kegiatan Penelitian
Minggu, 19 Nov ’06 Pk. 10.30 WIB
Hotel Bumi Wiyata, Depok Observasi Ibadah Minggu dan Perjamuan Kudus.
Senin, 20 Nov ’06 Pk. 11.00 WIB
Tiberias Center, Kelapa Gading
Menemui Sekretariat Media Tiberias untuk meminta
izin penelitian.
Rabu, 22 Nov ’06 Pk. 18.30 WIB
Menteng Prada, Pegangsaan Timur
Menyerahkan surat penelitian, dan melakukan
observasi Ibadah Penyembuhan.
Minggu, 26 Nov ’06 Pk. 09.00
Gedung Plaza Sentral, Sudirman Observasi Ibadah Minggu dan Perjamuan Kudus.
Kamis, 30 Nov ’06 Pk. 11.30 WIB
Ruang tamu S1 Wawancara Subjek 1
Minggu, 3 Des ’06 Pk. 13.00
Ruang Sekretariat Tiberias,
Menteng Prada, Pegangsaan Timur
Wawancara Subjek 2 dan dilanjutkan dengan observasi
Ibadah Minggu dan Perjamuan Kudus.
Rabu, 10 Jan ’07 Pk.15.00
Ruang Tamu S3 Wawancara Subjek 3
Jumat, 12 Jan ’07 Pk. 20.00
Ruang Tamu S4 Wawancara Subjek 4
Senin, 15 Jan ’07 Pk. 14.00
Ruang Tamu Sumber
Wawancara Pendeta Gereja Tiberias untuk konfirmasi
informasi yang sebelumnya telah didapat.
42
3. Subjek Penelitian
Pemilihan subjek dilakukan berdasarkan metode stratified
purposeful sampling, yang bertujuan mencari variasi yang muncul dalam
populasi, selain untuk melihat inti dari permasalahan penelitian. Subjek
didapatkan dari daftar calon subjek yang ditawarkan oleh pihak sekretariat
gereja, ditambah dengan yang ditemukan sendiri oleh peneliti untuk
mencapai variasi yang dibutuhkan.
Peneliti melakukan wawancara kepada 4 orang subjek yang
dianggap sesuai dengan kriteria yang telah dibuat. Subjek adalah anggota
jemaat Tiberias, laki-laki maupun perempuan yang mempercayai dan
menggunakan Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus sebagai sebuah
sarana untuk penyembuhan. Variasi diperoleh dari tingkat pendidikan
subjek yang beragam yaitu lulusan SD, SMA, S1 dan lulusan Sekolah
Teologi.
B. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum mengenai Gereja Tiberias Indonesia
a. Sejarah dan Perkembangan Gereja Tiberias
Sejarah Gereja Tiberias Indonesia dimulai dari kisah pertobatan
bapak Pariadji, pendiri dan gembala sidang Gereja Tiberias Indonesia
yang sebelumnya tidak mengenal Yesus. Bapak Pariadji mengalami
sakit kanker otak yang divonis dokter tidak bisa disembuhkan, saat itu
setiap hari beliau mendengar suara yang memerintahkannya untuk
43
membaca Injil, namun beliau selalu menolak, setelah mengalami
kelumpuhan beliau baru mau membaca Injil. Bapak Pariadji dalam
pertobatannya mengaku dijemput ke surga dan bertemu langsung
dengan Yesus, di sana beliau diperintahkan untuk membangun gereja
yang penuh kuasa dan mujizat Allah, serta diminta untuk menyerukan
kepada orang banyak untuk bertobat agar siap masuk ke surga.
(Pariadji, 2006; Monoarfa, wawancara pribadi, 15 Januari 2007).
Gereja Tiberias berkembang dengan pesat karena keberadaannya
yang menjawab kebutuhan masyarakat pada saat ini dan usahanya
yang kuat untuk memberitakan ajarannya. Gereja Tiberias saat ini
mengadakan ibadah Minggu di sekitar 40 tempat yang berbeda di
Jakarta dan di kota-kota besar lainnya di dalam dan luar negeri, dan di
masing-masing tempat dilayankan rata-rata lima waktu ibadah yang
berbeda. Gereja Tiberias juga berusaha memperluas jangkauan dalam
memberitakan ajaran dengan melakukan siaran nasional lewat stasiun
televisi dan radio. Jemaat Gereja Tiberias yang sudah mengalami
mujizat kesembuhan diberi kesempatan untuk menyatakan kesaksian,
dan akan disebar-luaskan melalui warta jemaat yang dibagikan pada
setiap jam ibadah. Usaha-usaha untuk menarik perhatian banyak orang
agar datang beribadah ke Gereja Tiberias dapat dikatakan berhasil.
Gereja Tiberias dalam waktu yang cukup singkat sudah memiliki
jemaat yang sangat banyak.
44
b. Aliran dan Ajaran Gereja Tiberias
Martin Luther pada tahun 1517 menyatakan ketidak-setujuannya
pada perbedaan yang dia temukan antara teologi serta praktek gereja
saat itu dengan ajaran Alkitab, hal ini kemudian memicu munculnya
masa reformasi gereja (Van Den End, tanpa tahun terbit). Berbagai
aliran Kristen Protestan mulai muncul sejak masa reformasi gereja,
aliran-aliran ini memiliki tradisi dan ajaran yang berbeda. Ajaran yang
berbeda-beda ini muncul dari perbedaan cara tafsir Alkitab dan
perbedaan pemahaman teologis yang dimiliki oleh para pendiri gereja
tersebut, dan akhirnya memunculkan banyak aliran gereja Protestan
yang berbeda satu dengan yang lainnya. Gereja Tiberias Indonesia
termasuk dalam aliran gereja Protestan Karismatik, yang di Indonesia
diakui sebagai bagian dari gereja Kristen Protestan. Gereja Kristen
Karismatik adalah gereja Kristen yang memusatkan diri pada karunia
dan kuasa Roh Kudus.
Gereja Protestan tidak seperti gereja Katolik yang memiliki satu
kiblat aturan dan tata gereja yaitu Paus di Vatikan, dalam gereja
Protestan tidak ada satu pusat ajaran yang baku dan dipegang oleh
semua gereja. Masing-masing gereja mengembangkan teologinya
sesuai dengan kebutuhan dan ajaran pendahulu yang hendak dipegang.
Gereja Tiberias memegang ajaran yang berasal dari Gembala
sidangnya yaitu Pdt. Pariadji, beliau menyatakan bahwa semua ajaran
yang dilakukan di Gereja Tiberias diperintahkan langsung oleh Tuhan
45
kepada dirinya. Salah satu ajaran Gereja Tiberias yang akan dibahas
dalam penelitian ini adalah mengenai penyembuhan yang dilakukan
melalui Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus.
c. Jemaat Gereja Tiberias
Gereja Kristen Protestan yang memiliki aliran Karismatik
biasanya memiliki jemaat yang tidak tetap. Jemaat atau pengikut gereja
ini biasa berpindah dari satu gereja Karismatik ke gereja Karismatik
yang lain, mengikuti pengkhotbah yang disukai atau trend yang sedang
banyak diikuti. Mereka disebut dengan massa yang mengambang,
karena mereka tidak memiliki pegangan iman yang kuat dan cenderung
mudah dipengaruhi. Jemaat Gereja Tiberias sebagai gereja Karismatik
juga memiliki jenis jemaat seperti itu. Gereja Tiberias belum lama
berdiri maka jemaat yang ada di Gereja Tiberias saat ini merupakan
pindahan dari gereja-gereja lainnya.
Jemaat Tiberias adalah sekelompok orang yang sudah terdaftar
menjadi anggota Gereja Tiberias, yang diawali dengan mengikuti
baptisan selam yang dilakukan oleh gembala sidang Gereja Tiberias,
yaitu Pdt. Pariadji. Selain terdaftar menjadi anggota, mereka juga rutin
mengikuti ibadah-ibadah yang diadakan oleh Gereja Tiberias dan
melakukan ajaran yang diajarkan dalam Gereja Tiberias, termasuk
menggunakan Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus sebagai sarana
penyembuhan.
46
2. Hasil Observasi
a. Ringkasan Hasil Observasi
Observasi dilakukan sebanyak empat kali pada tiga tempat yang
berbeda. Tujuan variasi tempat observasi adalah agar diperoleh
gambaran yang lebih luas dari bermacam latar belakang lokasi
pengamatan. Observasi dilakukan dengan mengamati situasi yang
secara umum terjadi pada ibadah-ibadah yang dilakukan oleh Jemaat
Gereja Tiberias, yaitu Ibadah Minggu yang melakukan Perjamuan
Kudus, serta Ibadah Penyembuhan Ilahi yang khusus untuk
penyembuhan.
Pengamatan pertama dilakukan pada Ibadah Minggu di Hotel
Bumi Wiyata, Depok tanggal 19 November 2006. Ibadah waktu itu
tidak dihadiri oleh Pdt.Pariadji. Kotbah maupun Perjamuan Kudus
dipimpin oleh pendeta lain. Jemaat yang datang cukup banyak, tetapi
tidak sampai membuat gedung pertemuan tersebut penuh. Ibadah
dilakukan pada ruangan yang sepertinya terlalu luas untuk jumlah
jemaat yang datang, hal ini membuat jemaat yang hadir terlihat tidak
terfokus pada ibadah yang sedang dilakukan.
Peneliti melihat bahwa pada saat Perjamuan Kudus, hampir
semua jemaat mengambil anggur dan roti lebih dari satu. Anggur
perjamuan dikemas dalam wadah kecil seperti gelas sloki dari plastik,
sehingga memudahkan jemaat untuk membawanya pulang. Mereka
telah menyediakan wadah untuk menyimpan roti dan anggur tersebut.
47
Peneliti bertanya pada seorang jemaat yang berdiri di samping peneliti,
untuk apa dia membawa pulang anggur dan roti perjamuan, lalu ia
berkata bahwa anggur dan roti itu akan dia berikan pada saudaranya
yang sakit dan tidak bisa datang ke gereja. Peneliti juga melihat bahwa
pada Perjamuan Kudus di Tiberias anak kecil pun ikut makan dan
minum perjamuan.
Kegiatan pemberkatan dengan Minyak Urapan dilakukan di akhir
ibadah, pada waktu itu sebagian jemaat maju ke depan untuk diperciki
Minyak Urapan oleh pemimpin ibadah. Petugas ibadah juga
membagikan Minyak Urapan pada jemaat, yang dikemas pada tabung
plastik kecil. Peneliti melihat bahwa sama seperti saat pembagian
Perjamuan Kudus, sebagian besar jemaat mengambil Minyak Urapan
lebih dari satu tabung.
Pengamatan kedua dilakukan hari Rabu, 22 November 2006 di
gedung Menteng Prada, Pegangsaan Timur pada Ibadah Penyembuhan
Ilahi yang dipimpin oleh Pdt.Pariadji. Ibadah kali ini dipimpin oleh
Pdt.Pariadji langsung. Peneliti melihat bahwa ibadah kali ini dihadiri
oleh bermacam jemaat yang terlihat kontras. Sebagian jemaat terlihat
sakit dengan kursi roda, tongkat atau tampak lemah dan pucat, tapi
sebagian juga terlihat tidak sakit, mereka datang dalam grup-grup kecil
yang tampaknya baru saja pulang bekerja. Ibadah Penyembuhan Ilahi
memiliki urutan ibadah yang hampir sama dengan Ibadah Minggu,
hanya saja pada tengah ibadah, dipanggil beberapa orang yang akan
48
memberikan kesaksian mengenai keberhasilan mereka untuk sembuh
dari penyakitnya setelah menggunakan Minyak Urapan dan Perjamuan
Kudus sebagai sarana penyembuhan.
Jemaat pada saat Perjamuan Kudus tiba seperti berebut untuk
mengambil roti dan anggur perjamuan dengan jumlah besar. Petugas
beberapa kali mengingatkan mereka untuk mengambil secukupnya
dulu, nanti jika masih membutuhkan tambahan akan diberikan setelah
ibadah selesai. Jemaat juga berdesakan untuk maju ke depan saat
pemberkatan dengan Minyak Urapan dilakukan oleh Pdt.Pariadji.
Pdt.Pariadji dibantu oleh beberapa orang lain saat memerciki jemaat
dengan Minyak Urapan, tapi sebagian besar jemaat yang maju terlihat
berusaha lebih mendekatkan diri pada Pdt.Pariadji untuk mendapat
berkat langsung darinya.
Observasi ketiga dilakukan pada Ibadah Minggu tanggal 26
November 2006 di Gedung Plaza Sentral, Sudirman. Kotbah dalam
ibadah ini dipimpin oleh Pendeta Tiberias lain, tapi Perjamuan Kudus
dipimpin oleh Pdt.Pariadji. Ibadah kali ini berlangsung lebih lama,
karena saat akan masuk pada bagian Perjamuan Kudus, Pdt.Pariadji
yang seharusnya memimpin belum datang. Beliau masih dalam
perjalanan dari memimpin Perjamuan Kudus di lokasi lain. Pdt.
Pariadji juga tidak berada di lokasi ini dalam waktu yang lama, sebab
setelah selesai memimpin Perjamuan Kudus ia kembali pergi untuk
memimpin Perjamuan Kudus di tempat lain.
49
Peneliti melihat bahwa pada saat Pdt.Pariadi masuk ke ruangan
banyak orang yang bergerak mendekatinya, walaupun saat itu sedang
berlangsung ibadah. Sebagian jemaat juga ada yang mengikuti
Pdt.Pariadji ketika ia meninggalkan lokasi ibadah, walaupun saat itu
acara belum selesai. Peneliti melihat bahwa banyak Jemaat Tiberias
yang memang datang ke Tiberias untuk bertemu dan mendapatkan
berkat atau penyembuhan langsung dari Pdt.Pariadji.
Observasi keempat dilakukan di gedung Menteng Prada tanggal
3 Desember 2006 pada Ibadah Minggu. Ibadah kali ini tidak dipimpin
oleh Pdt.Pariadji. Secara umum kebaktian berjalan seperti Ibadah
Minggu yang telah diobservasi sebelumnya. Tidak ada hal yang
terlihat sangat berbeda yang perlu dijadikan catatan khusus, sehingga
peneliti merasa telah mendapat cukup data dari metode observasi.
b. Analisis Observasi
1) Perjamuan Kudus
Gereja Tiberias dalam setiap ibadah Minggu atau
Penyembuhan Ilahi, selalu melakukan Perjamuan Kudus. Semua
jemaat boleh ikut makan dan minum Perjamuan Kudus, termasuk
anak kecil. Saat melakukan Perjamuan Kudus, jemaat mengangkat
roti dan anggur, lalu kemudian mengucapkan Syahadat Perjamuan
yang isinya menyatakan bahwa roti dan anggur tersebut adalah
tubuh dan darah Yesus yang memiliki kuasa untuk menolak segala
macam penyakit dan kutuk.
50
Peneliti melihat bahwa jemaat Tiberias memiliki kebutuhan
untuk melakukan Perjamuan Kudus yang cukup besar. Jemaat
terlihat antusias dalam melakukan Perjamuan Kudus, yaitu saat
mereka bersama-sama berdiri dan mengangkat roti serta anggur
Perjamuan dan mengucapkan keyakinan mereka dalam Syahadat
Perjamuan Kudus, yang menyatakan bahwa roti dan anggur
tersebut adalah tubuh dan darah Kristus yang memiliki kuasa
penyembuhan.
Gereja menyediakan roti dan anggur untuk dibawa pulang
oleh jemaat. Anggur dikemas dalam kemasan kecil agar mudah
dibawa. Roti yang digunakan juga berbentuk hosti, sehingga dapat
bertahan lebih lama dan praktis dibawa pulang. Roti dan anggur ini
dibagikan saat Perjamuan, dan hampir semua jemaat mengambil
roti dan anggur untuk dibawa pulang.
2) Pemberkatan dengan Minyak Urapan
Jemaat Tiberias pada akhir ibadah akan diberkati dengan
menggunakan Minyak Urapan. Jemaat akan maju ke arah mimbar
atau altar untuk mendapat berkat dari pendeta. Pendeta dan petugas
akan mengurapi kepala jemaat yang berada di dekat altar, dan bagi
jemaat yang berada agak jauh dari altar akan diperciki dengan
Minyak Urapan. Pengurapan ini biasanya juga disertai doa yang
diucapkan pendeta untuk orang yang ia berkati.
51
Gereja menyediakan Minyak Urapan untuk dibawa pulang
dalam kemasan tabung kecil. Sama seperti roti dan anggur
Perjamuan, Jemaat juga banyak yang mengambil Minyak Urapan
untuk dibawa pulang.
3) Situasi dalam Ibadah
Ibadah Minggu dan Ibadah Penyembuhan Ilahi memiliki
susunan acara yang hampir sama. Perbedaan yang nyata adalah,
pada ibadah Penyembuhan Ilahi jemaat yang sudah mengalami
kesembuhan akan diundang untuk maju ke atas mimbar untuk
menceritakan pengalamannya. Dalam ibadah Penyembuhan Ilahi,
fokusnya adalah pada kegiatan Perjamuan Kudus dan Pemberkatan
dengan Minyak Urapan. Jemaat yang maju untuk mendapat
pemberkatan lebih banyak daripada pada ibadah Minggu. Jemaat
terlihat lebih antusias untuk maju ke mimbar.
c. Interpretasi Observasi
Peneliti melihat bahwa sebagian besar jemaat mempercayai Pdt.
Pariadji lebih dari pendeta lain. Jemaat terlihat lebih antusias maju
untuk mendapatkan pengurapan minyak jika ibadah penyembuhan
dipimpin oleh Pdt. Pariadji dibandingkan jika dipimpin oleh pendeta
lain. Perjamuan Kudus dalam Ibadah Minggu juga lebih penuh jika
dipimpin oleh Pdt.Pariadji, karena itu biasanya Pdt.Pariadji akan
berpindah dari satu lokasi ibadah ke lokasi ibadah lainnya, hanya
52
untuk melayani Perjamuan Kudus tanpa mengikuti jalannya ibadah.
Bahkan untuk melayani Perjamuan Kudus di lokasi yang sulit
terjangkau karena jauh, dilakukan Perjamuan Kudus via satelit.
Kepercayaan jemaat yang berbeda antara kepada Pdt.Pariadji
dengan pendeta lainnya, mungkin terjadi karena fokus Gereja Tiberias
memang tertuju padanya. Beliau dalam setiap kesempatan selalu
menyatakan bahwa ia adalah pilihan Tuhan, memiliki kuasa Roh
Martir karena bersedia masuk neraka demi jemaatnya, dan
menceritakan pengalaman-pengalamannya dibawa ke surga. Peneliti
juga mendengar ia berkata bahwa ia tidak pernah berbohong sejak
kecil, dan tidak suka melakukan dosa, karena itu ia dipilih oleh Tuhan.
Pdt. Pariadji juga sering mengatakan jika ada kata-katanya yang
bohong, maka saat itu juga akan ada setan yang membawanya ke
neraka, atau akan ada malaikat yang memotong tangannya. Jemaat
Tiberias terlihat sungguh mempercayai kata-kata Pdt.Pariadji tersebut.
Peneliti melihat bahwa jemaat terus menerus dijejali informasi
melalui berbagai cara bahwa Pdt.Pariadji memiliki kuasa Roh Martir,
serta Perjamuan Kudus dan Minyak Urapan memiliki kuasa
menyembuhkan, menolak roh jahat, dan menolak kutuk. Informasi itu
akhirnya akan sungguh merasuk dan mempengaruhi jemaat. Bukti-
bukti nyata berupa kesaksian orang yang sudah sembuh atau sukses
karena Minyak Urapan, Perjamuan Kudus atau kuasa Pdt.Pariadji juga
disajikan kepada mereka secara rutin.
53
3. Hasil Wawancara
a. Data Demografi Subjek
Tabel 4 : Data Demografi Subjek
Keterangan S1 S2 S3 S4
1. Jenis
Kelamin
• Perempuan • Laki-laki • Perempuan • Laki-laki
2. Usia • 50 tahun • 62 tahun • 45 tahun • 58 tahun
3. Status • Menikah • Menikah • Menikah • Menikah
4. Latar
belakang
pendidikan
• Sekolah
Teologi
Apolos.
• Sarjana
Sipil UI
• SD • SMA
5. Tingkat
ekonomi
• Menengah
keatas.
• Menengah
keatas.
• Menengah
kebawah.
• Menengah
kebawah.
6. Sakit yang
dialami
• Asma.
• Kelainan
pada bilik
jantung.
• Radang
paru-paru.
• TBC
ginjal.
• Herpes.
• Perut
bengkak.
• Penyakit
lain yang
tidak
diketahui.
• Jatuh dari
atap
sehingga
mengalami
kompresi.
• Penyakit
biasa.
Hasil penelitian dapat digambarkan sebagai berikut, subjek
yang digunakan dalam penelitian memiliki tingkat pendidikan yang
beragam. Subjek 1 lulusan Sekolah Teologi, Subjek 2 seorang Sarjana
Sipil, Subjek 3 lulusan Sekolah Dasar dan Subjek 4 lulusan Sekolah
Menengah Atas. Tingkat sosial ekonomi subjek juga berbeda, Subjek 1
dan 2 dari golongan ekonomi menengah keatas, sedangkan Subjek 3
dan 4 berasal dari golongan ekonomi menengah kebawah.
54
Usia semua subjek 45 tahun ke atas, dengan pembatasan usia
subjek yang di atas 25 tahun, diharapkan subjek akan lebih stabil dan
tidak mudah merubah sikap. Subjek 1 berusia 50 tahun, Subjek 2
berusia 62 tahun, Subjek 3 berusia 45 tahun dan Subjek 4 berusia 58
tahun. Usia subjek yang tidak terlalu jauh satu dengan yang lainnya
diharapkan akan memberikan variasi minimal dari pengaruh usia.
55
b. Ringkasan Hasil Wawancara
Tabel 5 : Ringkasan Hasil Wawancara
Tema Subjek 1 Subjek 2 Subjek 3 Subjek 4
1. Jenis kelamin • Perempuan • Laki-laki • Perempuan • Laki-laki
2. Latar belakang
pendidikan.
• Sekolah Teologi
Apolos.
• Teknik Sipil
Universitas Indonesia
• SD (Sekolah Dasar) • SMA
(Sekolah Menengah Atas)
3. Tingkat ekonomi. • Menengah keatas. • Menengah keatas. • Menengah kebawah. • Menengah kebawah.
4. Sakit yang dialami. • Asma.
• Kelainan pada bilik
jantung.
• Radang paru-paru.
• TBC ginjal.
• Herpes.
• Perut membengkak.
• Penyakit lain yang tidak
diketahui.
• Jatuh dari atap sehingga
mengalami kompresi.
• Penyakit-penyakit biasa
yang tidak parah.
5. Lama sakit • 25 tahun • Kelainan jantung sejak
lahir.
• Radang paru-paru
beberapa bulan.
• TBC ginjal tidak tahu.
• Herpes beberapa
minggu.
• Penyakit lain tidak
diketahui.
• Kompresi beberapa
hari.
• Penyakit lain sekitar 1
minggu.
56
6. Pandangan mengenai
sakit yang dialami.
• Sakit kambuh karena
kondisi stres
menghadapi masalah
rumah tangga yang
tidak harmonis.
• Harapan untuk sembuh
sudah sangat tipis jadi
selalu pasrah dan siap
menghadapi kematian
setiap saat.
• Penyakitnya adalah
hukuman atau
peringatan dari Tuhan
agar ia tidak sombong.
• Biasa-biasa saja, tidak
terlalu serius
menghadapinya.
7. Perasaan yang muncul
saat menghadapi
penyakit.
• Khawatir karena
sakitnya semakin
memburuk.
• Putus asa karena
dokternya putus asa.
• Pasrah karena sudah
bisa menerima
keadaan.
• Takut dan khawatir
karena sakitnya
menular.
• Malu karena penyakitya
tidak wajar.
• Pasrah karena tidak
mampu berobat.
• Tidak ada.
8. Pengobatan yang
dilakukan sebelum
masuk Tiberias.
• Dokter umum.
• Klinik khusus asma
alergi.
• Obat umum yang
dijual bebas.
• Dokter spesialis
jantung dari Jakarta
sampai Bandung.
• Hampir operasi
jantung.
• Pijat refleksi.
• Ke dukun/orang pintar.
• Dokter umum
• Dokter umum.
57
9. Perasaan yang muncul
saat menjalani
pengobatan medis
• Kecewa karena kondisi
tidak membaik.
• Risih harus selalu
membawa obat.
• Putus asa karena dokter
tidak memberikan
harapan.
• Bosan tiap hari
disuntik.
• Takut karena diagnosis
dokter yang
mengatakan
penyakitnya menular.
• Tidak ada.
10. Masalah yang
dirasakan selama
menjalani pengobatan
medis.
• Biaya yang
dikeluarkan sangat
besar.
• Tidak ada perubahan
yang signifikan walau
sudah banyak
mengeluarkan uang.
• Tidak punya cukup
uang untuk operasi
jantung.
• Merasa jadi bahan
percobaan team dokter
spesialis di RSCM.
• Kondisi fisik dan
mental tidak
memungkinkan untuk
operasi.
• Tidak punya cukup
uang untuk selalu
memeriksakan diri ke
dokter saat sakit.
• Merasa salah diberi
obat oleh dokter.
• Merasa tidak ada
masalah dengan
pengobatan medis.
11. Situasi yang dirasakan
akibat penyakit yang
diderita.
• Tidak bebas untuk
melakukan aktivitas.
• Sering sekali sesak
nafas dalam berbagai
kondisi.
• Jantung sering sekali
berhenti berdetak, dan
kemungkinan
meninggal setiap saat
ada.
• Tidak bebas untuk
melakukan aktivitas.
• Tidak ada.
58
12. Pengalaman
penyembuhan yang
terjadi di Tiberias.
• Saat ia kambuh,
suaminya memberi
dukungan dengan
menggosokkan Minyak
Urapan di badan dan
mendoakannya,
kesungguhan suami
untuk mendukungnya
ini dianggapnya
sebagai awal
kesembuhan.
• Ajaran Tiberias untuk
hidup kudus merubah
sifat suaminya dan
membuat rumah tangga
kembali harmonis.
Dengan hilangnya
stres, maka Asmanya
tidak kambuh lagi.
• Pada acara KKR ia
menuliskan nama dan
sakit yang dideritanya
di kertas, gembala
sidang mengatakan
bahwa dalam 10 hari ia
akan sembuh, dan
benar jantungnya
sembuh.
• Saat Perjamuan Kudus
ia berdoa agar semua
sakit di tubuhnya
sembuh, suatu hari saat
buang air kecil keluar
gumpalan darah,
setelah konsultasi
dengan dokter ternyata
itu adalah TBC ginjal
yang sudah sembuh.
• Setelah lama sakit, dan
tidak sembuh ia
memutuskan untuk ke
gereja agar dapat di
sentuh oleh
Pdt.Pariadji, ia yakin
Pdt Pariadji dapat
menyembuhkannya,
dan kemudian ia
sembuh.
• Saat merasa hampir
mati, ia memasrahkan
diri dan berdoa dengan
Minyak Urapan, ia
tidak jadi mati dan ada
orang lain disekitar
rumahnya yang
meninggal, ia merasa
nyawanya digantikan
orang itu.
• Setelah jatuh dari atap
dan di rontgen, ia
mengurut memarnya
dengan Minyak Urapan
dan ia sembuh.
59
13. Pandangan mengenai
pengobatan medis
setelah ikut Tiberias.
• Tidak menggunakan
obat dokter maupun
obat bebas sejak pakai
Minyak Urapan dan
Perjamuan Kudus.
• Menggunakan Minyak
Urapan dan Perjamuan
Kudus tapi tidak
merinci apakah masih
konsumsi obat umum.
• Tidak mau minum obat
lagi, hanya
mengandalkan Minyak
Urapan.
• Pengobatan medis baik
asalkan cocok dengan
penyakit.
14. Awal mula masuk
Tiberias.
• Mendapat peringatan
dari Tuhan berupa
mimpi, pengelihatan
dan tanda untuk
bertemu Pdt.Pariadji.
• Diundang saudara
untuk datang
persekutuan.
• Diajak teman yang
tahu bahwa ia sakit
parah, ia berniat
menyenangkan
temannya saja.
• Dikenalkan lewat GL
Ministry (tempat belajar
Alkitab) yang mayoritas
anggotanya jemaat
Tiberias.
• Mencari Pdt.Gilbert
Lumoindong (pangajar
di GL Ministry dan
pendeta di Tiberias)
karena ingin
mendengarkan
kotbahnya.
15. Kondisi yang
mendorong untuk
pindah ke Tiberias.
• Gereja lama tidak
melakukan babtis
selam padahal ingin
dibabtis selam.
• Gereja lama tidak
membantu
pertumbuhan iman.
• Tiberias
menyadarkannya untuk
bertobat.
• Ada kuasa yang
ditunjukkan di
Tiberias.
• Tiberias memberikan
sukacita yang tidak
ditemukan di gereja
lain.
• Tiberias memberikan
kepuasan dalam
mencari kebenaran.
• Ada rasa nyaman di
Tiberias.
• Tiberias berjanji
mengantarkan jemaat
siap ke surga.
60
16. Pandangan mengenai
penyembuhan yang
dilakukan di Tiberias.
• Penyembuhan adalah
suatu proses perubahan
cara pandang dan cara
merasakan sesuatu
yang akan
menghasilkan
kesembuhan.
• Penyembuhan itu
terjadi hanya dari
Tuhan, dalam ibadah
penyembuhan, minyak
akan didoakan untuk
digunakan sebagai
sarana pengurapan.
• Penyembuhan yang
dilakukan oleh
Pdt.Pariadji lebih
manjur daripada yang
dilakukan oleh pengerja
di Tiberias lainnya.
• Yang melakukan
penyembuhan adalah
Tuhan sendiri, Minyak
Urapan dan Perjamuan
Kudus digunakan
sebagai sarana.
17. Makna Perjamuan
Kudus di Tiberias.
• Perjamuan Kudus
memiliki kuasa untuk
menolak segala kutuk
yang mengikat.
• Perjamuan Kudus
mengembalikan
manusia seperti awal
diciptakan.
• Perjamuan Kudus
untuk memperingati
karya salib, dimana
melalui pengorbanan
Yesus segala sakit,
kutuk dan penderitaan
diselesaikan oleh
Tuhan sehingga
semuanya hilang.
• Perjamuan Kudus untuk
kemuliaan Tuhan dan
kita sendiri, supaya
dibangkitkan pada hari
kiamat.
• Dalam Perjamuan
Kudus jemaat bersatu
dengan tubuh dan darah
Kristus, yang akan
menguatkan dan
menjamin surga.
61
18. Kepercayaan terhadap
Perjamuan Kudus.
• Sungguh meyakini
bahwa Perjamuan
adalah tubuh dan darah
Yesus yang benar-
benar dasyat kuasanya.
• Efeknya
menyembuhkannya
lebih cepat daripada
obat biasa.
• Bagi yang percaya,
dengan Perjamuan
seharusnya sembuh,
tapi semua kembali
pada kedaulatan Tuhan
untuk memutuskan
apakan akan sembuh
atau tidak.
• Sangat percaya sebab
Perjamuan Kudus
adalah satu-satunya
harapan.
• Perjamuan Kudus
memiliki makna yang
kuat sebagai mujizat
untuk menyembuhkan.
19. Penggunaan
Perjamuan Kudus.
• Sebagai sarana untuk
menolak segala macam
kutukan.
• Mengatasi berbagai
macam masalah.
• Membantu
pertumbuhan iman.
• Menggantikan segala
macam obat yang ada
di rumah.
• Perjamuan Kudus
adalah peringatan akan
karya salib Tuhan.
• Perjamuan Kudus
digunakan untuk
penyembuhan.
• Perjamuan Kudus
digunakan untuk
memuliakan Tuhan dan
diri sendiri supaya
dibangkitkan pada hari
kiamat.
• Perjamuan Kudus
digunakan sebagai
sarana penyembuhan.
• Perjamuan Kudus
digunakan sebagai
sarana untuk
penyembuhan
62
20. Makna Minyak
Urapan.
• Minyak Urapan
sediakan Tuhan untuk
menyembuhkan tubuh.
• Minyak urapan
memiliki kuasa karena
Tuhan yang memberi
kuasa, bukan yang
mendoakan minyak itu.
• Minyak Urapan
sebagai sarana
pengurapan dan sarana
penyembuhan.
• Dari Minyak Urapan
ada kuasa dari surga
yang akan
menyembuhkan dan
memulihkan.
• Minyak Urapan adalah
minyak zaitun kesukaan
Tuhan, dan kita akan
dimuliakan melalui
minyak itu.
21. Penggunaan Minyak
Urapan.
• Untuk penyembuhan.
• Memberikan rasa
damai dan
menenangkan pikiran.
• Menghilangkan
kekhawatiran dan
perasaan tidak nyaman.
• Melindungi dari kuasa-
kuasa kegelapan.
• Untuk penyembuhan. • Untuk penyembuhan.
• Untuk melindungi diri
dari kuasa-kuasa
kegelapan.
• Untuk mendekatkan diri
pada Tuhan.
• Untuk meyakinkan diri
bahwa kita disukai
Tuhan karena memakai
minyak kesukaanNya.
• Untuk perlindungan.
63
22. Kepercayaan pada
Minyak Urapan
• Sesuai dengan yang
dikatakan dalam
Alkitab maka percaya
benar bahwa Minyak
Urapan yang sudah
diurapi kuasanya
memang benar-benar
kuat.
• Minyak Urapan tidak
harus yang didoakan di
gereja, jika terpaksa
didoakan sendiri pun
sama, asal sungguh
diimani.
• Kuasa Minyak Urapan
bergantung pada
seberapa dekat
hubungan orang yang
mendoakannya dengan
Tuhan.
• Lebih yakin dengan
Minyak Urapan yang ia
doakan sendiri
daripada yang
didoakan orang lain.
• Sungguh percaya
bahwa Minyak Urapan
selalu memberikan
pengaruh positif jika
dioleskan.
• Minyak Urapan sudah
melebihi pengobatan
apapun.
• Sungguh yakin Minyak
Urapan memiliki kuasa
jika digunakan secara
benar.
• Merasa dilindungi dan
dijauhkan dari hal
buruk jika
menggunakan Minyak
Urapan.
• Percaya bahwa dengan
memakai Minyak
Urapan ia menjadi
disukai Allah.
64
23. Pandangan mengenai
Pdt.Pariadji.
• Melihat Pdt.Pariadji
sebagai orang yang
sudah dipakai Tuhan
secara luar biasa.
• Teladan untuk
memiliki hubungan
yang lebih dekat
dengan Tuhan.
• Terkesan oleh iman
Pdt.Pariadji.
• Menganggap Pdt.Pariadji
sebagai orang yang
nekad.
• Orang yang mengerjakan
semua sesuai maunya
sendiri.
• Kesaksiannya
supranatural dan tidak
masuk akal.
• Menganggap
Pdt.Pariadji sebagai
sosok yang sangat
berkuasa atas
kebenaran.
• Sosok yang penuh
wibawa, rendah hati
dan sangat ia
banggakan.
• Menganggap
Pdt.Pariadji adalah
orang kudus yang
sangat dihormati.
• Pdt.Pariadji berkotbah
apa adanya sesuai apa
yang diperintahkan
padanya.
24. Kepercayaan terhadap
Pdt.Pariadji
• Percaya bahwa
walaupun dalam
keterbatasan, kata-kata
Pdt.Pariadji memiliki
kuasa, karena ia
dikuasai oleh Roh
Kudus.
• Setiap perkataan
pendeta harus diperiksa
• Kesaksian Pdt.Pariadji
yang supranatural
belum bisa ia percayai.
• Percaya pada Alkitab,
bukan pada orang.
• Semua pendeta sama.
• Sangat meyakini bahwa
apa yang dikatakan
Pdt.Pariadji itu benar.
• Kalau belum didoakan
oleh Pdt.Pariadji belum
puas, hanya yakin jika
didoakan oleh
Pdt.Pariadji
• Pdt.Pariadji lebih
• Meyakini bahwa semua
perkataan Pdt.Pariadji
itu benar.
• Pendeta satu dan
lainnya memiliki
kemampuan yang
berbeda.
65
lagi apakah ada
dasarnya di Alkitab,
jika tidak ada maka
tidak akan dipercaya.
• Semua pendeta sama.
berkuasa dibanding
pendeta lain.
25. Pembentukan
kepercayaan.
• Awalnya memiliki
pandangan yang
berseberangan dengan
ajaran Tiberias, tetapi
setelah mengerti dan
membuktikan sendiri
jadi percaya.
• Kaget terjadi mujizat,
dan menjadi percaya.
• Awalnya ragu-ragu, tapi
setelah membuktikan
jadi percaya.
• Awalnya belum tahu
jadi belum percaya, tapi
setelah melihat menjadi
percaya.
66
b. Analisis Wawancara
1) Latar belakang gereja asal subjek
Setiap subjek dalam penelitian ini merupakan anggota jemaat
gereja lain sebelum pindah ke Gereja Tiberias. Sebagian besar
sudah pindah gereja lebih dari tiga kali sebelum pindah ke gereja
Tiberias. Subjek-subjek penelitian ini pindah ke Tiberias dengan
bermacam alasan, akan tetapi secara umum mereka datang karena
pengaruh dari orang lain. Sebagian diajak orang lain secara
langsung dan sebagian tertarik karena banyak orang yang menjadi
jemaat Tiberias disekitar mereka.
Subjek 1 tiga kali pindah gereja sebelum menjadi anggota
Tiberias. Subjek 1 pindah ke Tiberias karena ingin mengalami
babtis selam. Ia merasa Tuhan mengarahkannya ke Tiberias dengan
mimpi dan pengelihatan, terutama pengelihatan mengenai
Pdt.Pariadji. Akan tetapi yang yang membuatnya datang pertama
kali ke Tiberias adalah undangan saudaranya untuk menghadiri
persekutuan doa di Tiberias.
Subjek 2 diperkenalkan pada Tiberias melalui temannya yang
memaksanya datang karena tahu Subjek 1 sakit parah. Awalnya
selama 25 tahun Subjek 2 tidak pindah-pindah gereja, tetapi setelah
merasakan perbedaan gereja karismatik, ia kemudian mencoba
datang ke beberapa gereja dalam waktu yang bersamaan.
67
Subjek 3 pindah gereja lima kali sebelum pindah ke Tiberias,
alasannya ia ingin menjajaki. Ia merasa Tiberias berbeda dari
gereja lain karena mengajarkan kebenaran dan membuatnya
senang. Subjek 3 pindah ke Tiberias karena tertarik banyak orang
yang menjadi jemaat Tiberias di tempatnya belajar Alkitab di
Gilbert Lumoindong Ministry.
Subjek 4 pernah merasakan tiga gereja sebelum masuk ke
Tiberias. Ia mencoba datang ke Tiberias karena banyak orang di
tempat belajar Alkitabnya di GL Ministry yang menjadi jemaat
Tiberias. Subjek 4 juga merasa mendapat mujizat saat pertama kali
datang karena ia mendapat uang dari orang yang tidak ia kenal.
2) Pengalaman dan pandangan subjek terhadap sakitnya
Setiap subjek dalam penelitian ini memiliki pandangan yang
berbeda mengenai sakit yang dialaminya, karena setiap subjek
mengalami situasi yang berbeda dan memiliki latar belakang
penyakit yang berbeda pula. Jenis penyakit, lama sakit, sikap
dalam menghadapi masalah, yang dalam hal ini adalah sakit, dan
berbagai latar belakang lain mempengaruhi cara pandang subjek
terhadap sakitnya.
Subjek 1 mengalami sakit Asma selama puluhan tahun,
selama itu ia berusaha mencari tahu penyebab sakitnya. Subjek 1
menyadari bahwa sakitnya kambuh jika ia stres menghadapi
68
masalah rumah tangga, sehingga ia menghubungkan kambuhnya
Asma dengan masalah rumah tangga. Subjek 1 juga meyakini
bahwa penyakitnya adalah akibat dari kutukan nenek moyang. Ia
merasa bahwa leluhurnya yang anggota keraton Jawa di Blitar
bermusuhan dengan kerajaan Jawa Barat, dan ini mengakibatkan ia
menjadi sakit setiap ia pergi ke daerah Jawa Barat.
Subjek 2 mengalami kebocoran pada bilik yang ada di
jantung sejak ia lahir. Setiap saat jantungnya bisa berhenti
berdetak. Subjek 2 merasa harapan untuk sembuh sudah sangat
tipis sehingga ia menghadapi penyakitnya dengan pasrah dan siap
menghadapi kematian kapan saja. Selain kelainan jantung, Subjek
2 juga mengalami peradangan pada paru-paru dan TBC ginjal.
Subjek 3 mengalami sakit Herpes selama beberapa minggu
dan penyakit lain yang tidak ia ketahui namanya, karena tidak ia
periksakan ke dokter. Sakit yang Subjek 3 alami menyebabkan
perutnya membesar seperti orang yang sedang hamil, dan ia
berkali-kali merasa hampir mati. Subjek 3 merasa penyakitnya
adalah hukuman atau peringatan dari Tuhan supaya ia menjadi
orang yang tidak sombong
Subjek 4 tidak terlalu menganggap serius penyakitnya,
karena penyakit yang ia alami tidak terlalu parah. Subjek 4 selama
beberapa hari mengalami kompresi atau cedera tubuh karena
mengalami tekanan berlebihan akibat jatuh dari atap.
69
3) Pengalaman subjek melakukan pengobatan medis
Semua Subjek sebelum masuk ke Tiberias melakukan
pengobatan medis. Subjek 1 berulang-kali memeriksakan diri ke
dokter umum, karena kondisinya semakin parah ia juga melakukan
pengobatan di klinik khusus Asma alergi. Hasil yang tidak
signifikan membuatnya berhenti mengikuti pengobatan di klinik
dan meminum obat yang dijual bebas, sampai akhirnya kembali ke
obat resep dokter, karena obat bebas tidak lagi manjur.
Subjek 2 mendatangi banyak dokter spesialis jantung, tidak
hanya di Jakarta, melainkan sampai ke Bandung. Subjek 2
diharuskan untuk melakukan operasi penutupan lubang di jantung
oleh dokter-dokter yang memeriksanya, tapi kondisi fisik dan
keuangan Subjek 2 tidak memungkinkan untuk melakukan operasi.
Subjek 2 juga pernah mencoba pijat refleksi, yang menurutnya
tidak bermanfaat.
Subjek 3 sebelum sungguh-sungguh bertobat, memiliki
langganan orang pintar untuk melakukan pengobatan, setelah ia
bertobat ia tidak boleh lagi datang ke dukun atau orang pintar
sehingga hanya berobat ke dokter umum. Sedangkan subjek 4
hanya memeriksakan diri ke dokter umum.
Hampir semua subjek merasakan emosi negatif saat
menjalani pengobatan medis, hanya Subjek 4 yang merasa tidak
ada masalah dengan pengobatan medis. Subjek 1 merasa kecewa
70
karena kondisinya tidak juga membaik padahal biaya yang
dikeluarkan sangat besar. Subjek 2 merasa bosan dengan kondisi
sakit terus menerus, ia putus asa karena dokter yang memeriksanya
tidak memberikan pengharapan, dan merasa menjadi bahan
percobaan karena team dokter yang memeriksanya kebingungan
saat ia akan dioperasi. Subjek 3 merasa khawatir dengan diagnosis
dokter. Subjek 3 juga pernah merasa salah diberi obat karena
kondisinya memburuk setelah berobat ke dokter. Subjek 3 akhirnya
tidak mau lagi berobat ke dokter karena takut.
Subjek 1, 2 dan 3 mengeluhkan biaya pengobatan medis yang
dianggap memberatkan, sedangkan Subjek 4 tidak mengeluhkan
biaya pengobatan medis karena sakit yang dialaminya tidak parah.
Subjek 1 merasa biaya pengobatan sangat memberatkan karena ia
harus menjalani pengobatan di klinik khusus asma. Setiap kambuh
juga ia harus minum obat. Subjek 2 tidak mampu melakukan
operasi penutupan lubang di jantungnya karena biaya operasi yang
terlalu besar. Subjek 3 tidak selalu memeriksakan diri ke dokter
jika mengalami sakit karena ketidak-mampuan membayar biaya
pemeriksaan dokter.
4) Pengalaman subjek dengan penyembuhan di Gereja Tiberias
Setelah mengalami penyembuhan di Tiberias, Subjek 1 hanya
menggunakan Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus untuk
pengobatan, ia tidak lagi menggunakan obat resep dokter atau obat
71
yang dijual bebas, baik untuk Asmanya maupun untuk segala
ganguan kesehatan seluruh anggota keluarga lainnya. Subjek 2
menggunakan Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus untuk
menyembuhkan serta menangkal segala gangguan kesehatan tetapi
tidak merinci apakah masih menggunakan obat medis. Subjek 3
sudah tidak mau minum obat ataupun memeriksakan diri ke dokter
lagi dan hanya mengandalkan Minyak Urapan untuk
penyembuhan. Sedangkan Subjek 4 merasa pengobatan medis
baik, asalkan cocok dengan penyakitnya. Subjek 4 banyak
menggunakan Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus untuk hal lain
diluar penyembuhan penyakit.
Pengalaman penyembuhan yang dialami oleh subjek sangat
beragam. Subjek 1 merasa hubungan rumah-tangganya membaik
setelah ia dan suaminya masuk ke Tiberias. Kondisi yang rumah
tangga yang membaik membuat Subjek 1 tidak stres sehingga
penyakitnya tidak kambuh lagi.
Subjek 2 sembuh dari sakit jantung setelah ikut KKR. Subjek
2 saat itu ia menulis nama penyakitnya di selembar kertas dan
dibacakan oleh Pdt.Pariadji, yang kemudian mengatakan bahwa
sakitnya akan sembuh dalam 10 hari, dan ternyata benar sembuh.
TBC ginjal Subjek 2 sembuh secara tidak ia sadari, setelah ia
melakukan Perjamuan Kudus dan meminta Tuhan menyembuhkan
segala sakit yang ia miliki bahkan yang tidak ia ketahui. Subjek 2
72
tahu bahwa ia sakit TBC ginjal dan ternyata sudah sembuh dari
konsultasi dengan dokter, setelah ia buang air kecil dan ada
gumpalan darah yang ikut keluar.
Subjek 3 sakit Herpes selama beberapa waktu, ia sudah
memeriksakan diri ke dokter dan tidak membaik, lalu ia ikut
Perjamuan Kudus di Tiberias, tapi tetap tidak membaik. Subjek 3
yakin ia akan sembuh jika ia disentuh dan didoakan oleh
Pdt.Pariadji secara langsung. Subjek 3 kemudian berusaha untuk
maju dan disentuh oleh Pdt.Pariadji dalam ibadah penyembuhan,
subjek 3 kemudian sembuh. Subjek 4 sembuh setelah mengurut
memarnya dengan Minyak Urapan.
Subjek 2 dan 4 melihat penyembuhan datang dari Tuhan,
Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus merupakan sarana untuk
mendapatkan penyembuhan tersebut. Subjek 1 merasakan bahwa
penyembuhan yang ia alami adalah sebuah proses perubahan cara
pandang. Subjek 1 menjadi sembuh karena Tuhan merubah cara
pandangnya terhadap keluarga, sedang Minyak Urapan dan
Perjamuan Kudus adalah sarananya. Subjek 4 merasa Pdt.Pariadji
mempu melakukan penyembuhan, melalui Minyak Urapan dan
Perjamuan Kudus, karena ia yakin Pdt.Pariadji memiliki kuasa
yang sangat besar ia sebut sebagai kuasa Roh Martir.
73
5) Makna dan kegunaan Perjamuan Kudus bagi subjek
Makna Perjamuan Kudus bagi tiap subjek berbeda, tetapi
pada intinya hampir memiliki persamaan, yaitu menyembuhkan
penyakit. Subjek 3 adalah satu-satunya subjek yang tidak
menyinggung tentang penyembuhan, melainkan agar dibangkitkan
di hari kiamat. Subjek 1 menekankan pada kuasa Perjamuan Kudus
untuk pelepasan kutuk yang akan menyembuhkan semua penyakit.
Subjek 2 memaknai Perjamuan Kudus sebagai pengorbanan Yesus
yang menanggung semua penderitaan manusia, termasuk sakit
penyakit. Subjek 4 menyatakan tentang persatuan tubuh dan darah
Kristus dengan manusia dalam Perjamuan Kudus yang akan
memberi kekuatan bagi manusia.
Semua subjek mempercayai Perjamuan Kudus, akan tetapi
dengan kadar kepercayaan yang berbeda-beda. Subjek 1 sangat
mempercayai Perjamuan Kudus dapat menyembuhkan penyakit,
bahkan merasa lebih cepat efeknya daripada obat. Subjek 2 merasa
bahwa kalau orang percaya harusnya sembuh, tapi semua ia
kembalikan pada Tuhan yang memberi kesembuhan. Subjek 3
menganggap Perjamuan Kudus adalah satu-satunya harapan untuk
dibangkitkan pada hari kiamat. Sedangkan Subjek 4 meyakini
Perjamuan Kudus memiliki makna yang kuat sebagai mujizat
untuk penyembuhan.
74
Semua subjek menggunakan Perjamuan Kudus sebagai
sarana penyembuhan, tetapi Subjek 3 berfokus pada kebangkitan
pada hari kiamat. Subjek 1 menggunakan Perjamuan Kudus untuk
banyak kegunaan, untuk menolak kutuk, membantu mengatasi
berbagai macam masalah, dan membantu pertumbuhan iman.
6) Makna dan kegunaan Minyak Urapan bagi subjek
Subjek 1, 2 dan 3 sependapat mengenai makna Minyak
Urapan, yaitu sebagai sarana penyembuhan, hanya subjek 4 yang
melihat Minyak Urapan sebagai sarana untuk mendapat kemuliaan
dan untuk meyakinkan diri bahwa ia disukai Tuhan.
Subjek 1 menggunakan Minyak Urapan untuk penyembuhan.
Subjek 1 mengoleskan Minyak Urapan pada bagian yang sakit
seperti di hidung dan dada saat mengalami Flu. Subjek 1 juga
menggunakan Minyak Urapan untuk memberikan ketenangan, jika
ia sedang merasa pikirannya tidak tenang ia mengoleskannya pada
kepalanya. Subjek 1 juga mengoleskan Minyak Urapan jika akan
bepergian, untuk mendapatkan perlindungan dari kuasa jahat.
Subjek 2 menggunakan Minyak Urapan hanya untuk
penyembuhan. Subjek 2 berdoa dan mengoleskan Minyak Urapan
untuk menghilangkan seperti daging tumbuh kecil di lehernya, ia
berharap untuk sembuh dengan Minyak Urapan, tapi kalaupun
tidak sembuh ia merasa bahwa tidak apa-apa.
75
Subjek 3 menggunakan Minyak Urapan untuk penyembuhan,
ia yakin bahwa Minyak Urapan memiliki kekuatan melebihi obat
apapun. Subjek 3 merasa bahwa Minyak Urapan segera memberi
efek positif jika digunakan, misalnya ketika ia sedang jauh dari
Tuhan, jika ia menggunakan Minyak Urapan maka ada malaikat
yang melindunginya. Ia juga mengoleskan Minyak Urapan di
sekeliling rumahnya untuk menghindari kuasa jahat masuk
Subjek 4 melihat Minyak Urapan sebagai sarana mendapat
kemuliaan Tuhan. Subjek 4 percaya bahwa Minyak Urapan adalah
kesukaan Tuhan dan dengan menggunakannya maka ia akan juga
menjadi kesukaan Tuhan. Contohnya, Subjek 4 mengoleskan
Minyak Urapan pada barang yang ia akan jual supaya barang itu
disukai oleh Tuhan dan nantinya akan laku dijual. Subjek 4
meyakini bahwa dengan menggunakan Minyak Urapan ia akan
dilindungi. Subjek 4 mengoleskan Minyak Urapan pada tubuhnya
jika akan keluar rumah untuk mendapat perlindungan dan
dijauhkan dari hal-hal yang akan merugikan
7) Kepercayaan subjek pada Pdt. Pariadji
Hampir semua subjek percaya kepada Pdt.Pariadji. Subjek 1
datang ke Tiberias selain karena diajak saudara juga karena
Pdt.Pariadji. Subjek 1 sebelum masuk Tiberias sangat ingin untuk
dibaptis selam, dan pada saat ia berdoa minta baptis selam ia
76
merasa Tuhan memberinya pengelihatan mengenai Pdt.Pariadji
melalui mimpi dan situasi yang ia alami. Pengelihatan ini membuat
Subjek 1 meyakini bahwa ia memang diarahkan kepada
Pdt.Pariadji. Subjek 1 percaya bahwa Pdt.Pariadji dikuasai oleh
Roh Kudus dan kata-katanya memiliki kuasa, tapi ia juga
mengatakan bahwa ia tidak bisa sepenuhnya percaya pada
perkataan pendeta, siapapun orangnya, kecuali kata-katanya
tersebut sesuai Alkitab.
Subjek 2 adalah satu-satunya subjek yang tidak mempercayai
kata-kata Pdt.Pariadji karena kesaksiannya yang supranatural.
Subjek 2 bahkan sempat meminta bukti dari Tuhan karena ketidak
percayaannya tersebut, dan walaupun menurutnya bukti itu sudah
diberikan, ia masih juga ragu-ragu. Subjek 2 memandang semua
pendeta sama saja.
Subjek 3 dan 4 sangat percaya kepada Pdt.Pariadji. Mereka
menganggap Pdt.Pariadji adalah orang kudus yang diberi kuasa
yang sangat besar, langsung oleh Tuhan, yang disebut kuasa Roh
Martir. Subjek 3 dan 4 percaya bahwa semua kata-kata yang
diucapkan oleh Pdt.Pariadji adalah kebenaran. Pdt.Pariadji sering
mengatakan bahwa jika ada dari perkataannya yang bohong maka
ia akan diterkam setan dan dibawa ke neraka saat itu juga, dan
karena hal itu tidak pernah terjadi maka Subjek 3 dan 4 sangat
mempercayainya.
77
8) Kepercayaan subjek pada Tiberias
Kepercayaan semua subjek terhadap Tiberias muncul secara
bertahap dan tidak tiba-tiba setelah melihat atau membuktikan
sendiri penyembuhan yang terjadi.
c. Interpretasi Wawancara
Jenis penyakit, lama mengalami sakit, serta pemahaman
mengenai sakit akan mempengaruhi cara pandang subjek terhadap
sakit yang ia alami. Subjek dapat memasrahkan penyakitnya kepada
Tuhan jika ia merasa tidak mampu lagi untuk berbuat apa-apa untuk
menyembuhkan penyakitnya. Sedangkan subjek lain yang paham
bahwa ia masih dapat melakukan sesuatu untuk menyembuhkan
penyakitnya, akan terus berusaha mengatasi penyakitnya.
Pengalaman buruk atau adanya masalah dalam pengobatan medis
akan mempengaruhi subjek untuk berhenti total menggunakan
pengobatan medis setelah mengikuti penyembuhan di Tiberias. Subjek
yang merasa bermasalah dengan pengobatan medis, entah karena
mengeluarkan banyak uang dengan hasil yang tidak memuaskan atau
yang merasa mengalami malpraktek akan menghentikan dan menolak
pengobatan medis sama sekali, kemudian akan sepenuhnya
mengandalkan Minyak Urapan atau Perjamuan Kudus. Sedangkan
subjek yang merasa pengobatan medis baik-baik saja, tidak akan
menolak pengobatan medis sepenuhnya.
78
Pengertian subjek terhadap Minyak Urapan dan Perjamuan
Kudus mempengaruhi kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Subjek yang memahami Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus sebagai
sarana penyembuhan sungguh menggunakannya untuk penyembuhan.
Sedangkan subjek yang memiliki pemahaman lain juga akan
menggunakannya sesuai pemahamannya dan kepercayaannya.
Pandangan subjek mengenai Pdt.Pariadji dipengaruhi oleh
pemahamannya terhadap teologi. Subjek yang memahami teologi tidak
begitu fanatik dengan Pdt.Pariadji dan lebih mengandalkan Tuhan atau
kebenaran Alkitab. Tetapi subjek yang mendapatkan pemahaman
teologi hanya dari gereja bisa sangat percaya pada semua perkataan
Pdt.Pariadji, dan menganggapnya sebagai orang suci.
A. Pembahasan
1. Proses Pembentukan Kepercayaan Subjek
a. Proses Subjek 1
Subjek 1 dididik dan dibesarkan dengan budaya barat yang
mengutamakan kebenaran. Ia berusaha mencari informasi dan
membuktikan segala sesuatu sebelum dia mempercayai hal tersebut.
Subjek 1 tertarik pada Tiberias saat menyelidiki tentang baptisan, ia
mendapatkan informasi bahwa baptisan yang benar adalah baptis
selam. Subjek 1 merasa diarahkan Tuhan untuk dibaptis selam oleh
Pdt.Pariadji melalui mimpi dan pengelihatan, karena itu ia percaya
pada Pdt.Pariadji.
79
Subjek 1 mendapat pengajaran dari Tiberias bahwa sakit penyakit
merupakan akibat dari kutukan nenek moyang dan tubuh-darah Kristus
pada perjamuan memiliki kuasa untuk menghapuskan kutukan
tersebut. Ia juga mendengar cerita dari saudaranya yang mendukung
pendapat ini. Subjek 1 berusaha mencari tau kebenaran ajaran ini
dengan banyak membaca dan menonton film, setelah itu ia berusaha
membuktikannya. Ketika merasa berhasil membuktikannya, ia menjadi
percaya.
Subjek 1 seperti telah ditunjukkan di atas, menjadi percaya pada
Tiberias dan ajarannya tentang kuasa Perjamuan Kudus, setelah ia
berusaha mencari kebenaran ajaran tersebut melalui banyak sumber
dan berhasil membuktikannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Azwar
(1995) bahwa kepercayaan adalah komponen kognitif dari sikap.
Kepercayaan datang dari pengetahuan kita mengenai karakteristik
suatu objek. Setelah ia memiliki informasi dan pengetahuan mengenai
kuasa dibalik Perjamuan Kudus yang ia dapat dari banyak sumber, lalu
kemudian berhasil membuktikannya sendiri, ia menjadi percaya.
Subjek 1 sakit selama puluhan tahun. Ia telah berobat dengan
cara medis dan menghabiskan banyak uang tapi tetap tidak sembuh.
Subjek 1 sadar bahwa ia kambuh karena masalah rumah tangga yang
membuat ia tertekan. Hubungan rumah tangganya membaik setelah ia
masuk Tiberias. Ia merasa mendapat dukungan dari suaminya ketika
suaminya mau menggosokkan Minyak Urapan padanya saat sakit, dan
80
menguatkannya untuk meyakini bahwa ia akan sembuh. Azwar (1995)
menyatakan bahwa kebutuhan emosional adalah salah satu determinan
utama pembentuk kepercayaan. Dengan menggunakan Minyak Urapan
untuk penyembuhan, Subjek 1 mendapatkan hubungan emosi yang
baik dengan suaminya.
Subjek 1 tidak langsung sembuh total setelah ia menggunakan
Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus. Subjek 1 pernah datang kepada
salah satu pendeta di Tiberias dan mengeluhkan bahwa ia masih sering
kambuh walaupun sudah ikut Perjamuan Kudus. Pendeta tersebut
menguatkan dia untuk meyakini bahwa ia memiliki kemampuan untuk
menolak penyakitnya. Pendapat dan dukungan dari pendeta ini
menurut Hybels & Weaver II (2004) juga mempengaruhi kepercayaan
Subjek 1 pada Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus sebagai sarana
penyembuhan.
Subjek 1 juga bercerita mengenai kegunaan Minyak Urapan dan
Perjamuan Kudus dalam kehidupannya sehari-hari. Ia sangat
mengandalkan kedua hal tersebut baik untuk pengganti obat-obatan,
juga sebagai perlindungan. Kondisi ini dapat terjadi, karena Subjek 1
memiliki banyak pengalaman dengan Minyak Urapan dan Perjamuan
Kudus, yang menunjukkan bahwa kedua hal tersebut dapat diandalkan
saat dibutuhkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Erikson bahwa
seseorang dapat membentuk kepercayaan pada suatu objek, jika ia
dapat mengandalkan objek tersebut saat ia butuhkan.
81
Subjek 1 merasa dapat mengandalkan Minyak Urapan dan
Perjamuan Kudus saat ia butuhkan, setelah melihat pengalamannya. Ia
merasa kutukan nenek moyangnya lepas sehingga sakitnya tidak
kambuh lagi jika pergi ke daerah Jawa Barat karena menggunakan
Perjamuan Kudus. Kondisi ini oleh Skinner disebut superstitious
behavior, karena Subjek 1 merasa bahwa penggunaan Perjamuan
Kudus membuat ia tidak sakit. Padahal ia mendapatkan reinforcement
kebetulan saja.
b. Proses Subjek 2
Subjek 2 sakit sejak lahir dan sudah berobat ke banyak dokter
spesialis, tapi tidak sembuh. Kebocoran pada bilik jantungnya hanya
dapat disembuhkan dengan cara melakukan operasi penutupan lubang,
tetapi ia tidak mampu untuk membiayai operasi tersebut. Subjek 2
sadar bahwa ia dapat meninggal setiap saat, dan ia merasa tidak
mampu berbuat apapun untuk mencegahnya, sehingga ia menjadi
pasrah menghadapi sakitnya.
Subjek 2 datang ke Tiberias karena diajak oleh seorang
temannya, yang tahu bahwa ia sakit parah. Subjek 2 terus dibujuk
untuk datang, sampai akhirnya ia datang untuk menyenangkan hati
temannya. Tahun 1996 ia resmi menjadi anggota jemaat Gereja
Tiberias setelah ia dibaptis. Subjek 2 sembuh pada tahun 2004, setelah
mengikuti Kebaktian Kebangkitan Rohani (KKR) dan dinyatakan oleh
82
Pdt.Pariadji bahwa sakitnya akan sembuh dalam 10 hari. Selama 8
tahun Subjek 2 aktif sebagai pelayan di gereja dan mengikuti Ibadah
penyembuhan di Tiberias tanpa percaya dan berharap untuk sembuh.
Ia kemudian menjadi sangat takjub ketika bisa sembuh begitu saja.
Subjek 2 kemudian diberi penjelasan bahwa ia sembuh karena
kuasa Minyak Urapan dan Perjamuan. Ia mencari tahu mengenai
kebenaran hal itu dan berusaha menguji kebenarannya. Subjek 2
mengalami proses pembentukan percaya sesuai dengan pendapat
Azwar (1995), yaitu kepercayaan yang muncul dari pengetahuannya
mengenai karakteristik objek. Subjek 2 percaya dan menggunakan
Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus untuk penyembuhan, karena ia
sudah mengalami penyembuhan itu sendiri. Kesembuhan tersebut
menjadikan reinforcement baginya untuk menggunakan Minyak
Urapan dan Perjamuan Kudus sebagai sarana penyembuhan.
Skinner (dalam Cloninger, 2004) menyatakan bahwa seseorang
dapat memilih perilaku adaptif yang akan ia lakukan berdasarkan
pengalamannya, dan lingkungan akan mempengaruhi orang tersebut
dalam memilih perilaku. Subjek 2 mengalami reinforcement saat
penyakit jantungnya sembuh. Lingkungan sekitarnya yaitu gereja
Tiberias mengarahkannya bahwa reinforcement tersebut ia dapatkan
karena adanya kuasa dari Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus yang
selama ini ia gunakan. Karena itu perilaku penggunaan Minyak Urapan
dan Perjamuan Kudus untuk penyembuhan menjadi dikuatkan.
83
Setelah kesembuhan jantungnya, Subjek 2 terus menggunakan
Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus untuk penyembuhan lainnya. Ia
berhasil sembuh dari penyakit TBC ginjal yang sebenarnya tidak ia
sadari dengan Perjamuan Kudus, tetapi ia tidak berhasil
menyembuhkan kutil di lehernya dengan Minyak Urapan. Subjek 2
bisa membantu orang lain sembuh dengan mendoakan orang tersebut
dengan Minyak Urapan dan memberikan Perjamuan Kudus, tapi tidak
sedikit juga orang yang ia doakan tidak sembuh lalu meninggal.
Kegagalan dan kekecewaan karena tidak berhasil menyembuhkan
ini tidak membuat Subjek 2 berhenti percaya pada Minyak Urapan dan
Perjamuan Kudus. Ia berhasil membentuk pengharapan, yang menurut
Erikson adalah berkat dari kontinuitas pengalaman yang dimilikinya
dengan Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus sebagai sesuatu yang
dapat ia andalkan. Subjek 2 dapat percaya bahwa walau kadang ia
tidak berhasil menyembuhkan, Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus
tetap memiliki kuasa. Hanya saja ia percaya Tuhan yang berkuasa
menentukan apakah orang akan sembuh atau tidak.
Situasi dimana kadang Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus
berhasil menyembuhkan, tetapi kadang tidak ini juga menunjukkan
bahwa Subjek 2 mengalami reinforcement tidak tetap. Reinforcement
tidak tetap ini menurut Skinner (dalam Hall, 1993), berperan
menghasilkan dan menjaga kelangsungan tingkah laku menggunakan
Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus yang sangat stabil.
84
c. Proses Subjek 3
Subjek 3 mengandalkan pengobatan dengan orang pintar sebelum
ia bertobat, kemudian setelah bertobat ia hanya melakukan pengobatan
medis. Akan tetapi, pengalaman Subjek 3 dengan pengobatan medis
kurang baik. Selain dari faktor biaya yang memberatkan baginya,
Subjek 3 juga mengalami masalah-masalah lain seperti ketakutannya
pada diagnosis dokter dan merasa salah diberi obat. Hal tersebut
membuatnya tidak percaya pada pengobatan medis.
Subjek 3 senang mencoba datang ke berbagai gereja, dan ia juga
mencoba datang ke Tiberias, setelah melihat bahwa banyak orang di
tempat ia belajar Alkitab yang menjadi anggota Tiberias. Tiberias
memiliki ajaran mengenai penyembuhan dengan sarana Minyak
Urapan dan Perjamuan Kudus. Subjek 3 melihat kesaksian di Tiberias
bahwa banyak orang sembuh setelah menggunakan Minyak Urapan
dan Perjamuan Kudus sebagai sarana penyembuhan dan setelah
didoakan oleh Pdt Pariadji.
Subjek 3 yakin bahwa Pdt.Pariadji adalah orang yang memiliki
kuasa, pada ibadah penyembuhan banyak orang berdesak-desakan
berusaha diurapi langsung oleh Pdt.Pariadji dengan Minyak Urapan.
Kepercayaan subjek 3 muncul karena ia melihat bahwa jemaat itu
sembuh setelah disentuh dan didoakan oleh Pdt.Pariadji. Situasi ini
sesuai dengan teori Belajar Sosial Bandura, Subjek 3 mendapat
reinforcement vicarious karena melihat jemaat sembuh setelah diurapi
85
dengan Minyak Urapan oleh Pdt.Pariadji, kemudian ia termotivasi
untuk meniru jemaat yang sudah sembuh, untuk diurapi langsung oleh
Pdt.Pariadji. Subjek 3 juga mendapat reinforcement vicarious setelah
mendengar kesaksian dari jemaat yang sembuh karena menggunakan
Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus sebagai sarana penyembuhan.
Saat ia sakit ia mengingat kesaksian tersebut lalu meniru model
menggunakan Minyak Urapan untuk menyembuhkan sakitnya.
Gozzaniga & Heathertrone (2003) menyatakan bahwa hampir
setiap orang terpengaruh secara kuat oleh situasi sosial. Hybels &
Weaver II (2004) juga mengatakan bahwa kepercayaan seseorang
dipengaruhi oleh pandangan orang lain. Kedua pernyataan ini nampak
pada Subek 3, ia terlihat sangat terpengaruh oleh lingkungan sosialnya.
Kepercayaannya pada Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus terbentuk
karena lingkungan sosialnya mempercayai hal tersebut.
Pendapat Azwar (1995) yang mengatakan bahwa pengalaman
pribadi, cerita orang lain dan kebutuhan emosional seseorang adalah
determinan pembentuk kepercayaan, juga sesuai dengan situasi Subjek
3. Selain percaya karena mendengar kesaksian orang, Subjek 3 juga
memiliki kebutuhan emosional untuk berpegang pada seseorang yang
memiliki kuasa. Seperti dulu ia mengandalkan orang pintar, ia juga
menyatakan bahwa ia datang ke Tiberias karena kuasa yang dimiliki
oleh Pdt.Pariadji. Subjek 3 meyakini bahwa Pdt.Pariadji adalah orang
yang berkuasa atas kebenaran.
86
Pengkondisian operan oleh Skinner dijelaskan sebagai
penyeleksian perilaku melalui konsekuensi yang terjadi ketika perilaku
tersebut dilakukan. Hal ini terjadi pada Subjek 3. Ketika menggunakan
Minyak Urapan untuk sarana penyembuhan penyakitnya ia
mendapatkan reinforcement berupa penyembuhan, sehingga perilaku
penggunaan Minyak Urapan sebagai sarana penyembuhan dikuatkan.
Akan tetapi saat menggunakan Perjamuan Kudus untuk penyembuhan,
ia tidak mendapat reinforcement, sehingga perilaku ini tidak dikuatkan.
Pada akhirnya ketika Subjek 3 mengalami sakit, ia memilih untuk
menggunakan Minyak Urapan sebagai sarana penyembuhan.
d. Proses Subjek 4
Subjek 4 datang pertama kali ke Tiberias untuk mencari Pdt.
Gilbert, yang menurutnya berkotbah dengan baik. Setelah masuk ke
Tiberias Subjek 4 mengetahui ajaran Tiberias mengenai Minyak
Urapan sebagai sarana untuk menjadi kesukaan Tuhan.
Subjek 4 kadang menjual barang dari Jakarta ke Lampung dan ia
merasa dukungan Tuhan itu penting untuk kelangsungan usahanya.
Dukungan itu ia dapatkan jika ia disukai oleh Tuhan dan untuk itu ia
menggunakan Minyak Urapan yang merupakan kesukaan Tuhan.
Subjek 4 menggunakan Minyak Urapan untuk menambah keyakinan.
Ia percaya bahwa ada kuasa dalam Minyak Urapan yang membuat apa
yang diolesinya menjadi kesukaan Tuhan dan mendatangkan kebaikan.
87
Cervone dalam Hockenbury (2003) menyatakan bahwa manusia
memproses informasi dari pengalaman sosial, dan informasi ini akan
mempengaruhi tujuan, harapan, kepercayaan, dan perilakunya. Subjek
4 dalam pengalaman sosialnya di Tiberias melihat bahwa banyak orang
sukses dengan menggunakan Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus.
Kesaksian yang Subjek 4 dengar dari jemaat Tiberias yang sudah
sukses ini, kemudian mempengaruhinya untuk juga menggunakan
Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus. Subjek 4 menggunakan
Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus karena ia percaya dan berharap
bahwa dengan menggunakan Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus ia
akan menjadi kesukaan Tuhan dan mendapat kesuksesan.
Proses yang terjadi pada Subjek 4 juga sesuai dengan teori
Belajar Sosial yang dikemukakan oleh Bandura. Subjek 4 meniru
prilaku model yang menggunakan Minyak Urapan dan Perjamuan
Kudus, karena melihat bahwa model mendapat reinforcement positif,
yaitu kesuksesan setelah menggunakan Minyak Urapan dan Perjamuan
Kudus. Ia meniru prilaku model karena berharap dan percaya bahwa
jika ia menggunakan Minyak Urapan ia akan menjadi kesukaan Tuhan
seperti model yang sukses setelah menggunakan Minyak Urapan. Hal
ini menunjukkan bahwa Subjek 4 termotivasi oleh reinforcement
vicarious, ketika ia melihat kesaksian jemaat lain yang mendapat
kesuksesan.
88
Subjek 4 sangat mempercayai bahwa Pdt.Pariadji adalah orang
yang kudus dan semua kata-katanya adalah kebenaran. Dalam tiap
kesempatan, Pdt. Pariadji selalu mengatakan bahwa Minyak Urapan
dan Perjamuan Kudus memiliki kuasa yang besar untuk menolak hal-
hal buruk, termasuk sakit-penyakit. Karena Subjek 4 sangat
mempercayai Pdt.Pariadji, ia juga kemudian menjadi percaya pada
pernyataan Pdt. Pariadji bahwa Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus
memiliki kuasa penyembuhan. Hal ini sesuai dengan pendapat dari
Hybels & Weaver II (2004) yang mengatakan bahwa kepercayaan
seseorang dipengaruhi oleh pandangan orang lain, termasuk di
dalamnya pemimpin agama.
Subjek 4 menceritakan bahwa ia pernah mendapat
keberuntungan, yaitu dagangannya laku setelah ia mengoleskan
Minyak Urapan pada kemasan barang yang dijual, dan perlindungan
sehingga tidak jadi kehilangan uang, karena menggunakan Minyak
Urapan, sebelum keluar dari rumah. Penggunaan Minyak Urapan oleh
Subjek 4 sebagai sarana untuk mendapat perlindungan dan
keberuntungan ini disebut oleh Skinner (dalam Hergenhahn & Olsen,
2007) sebagai perilaku takhayul atau superstitious behavior. Subjek 4
percaya bahwa ritual pengolesan Minyak Urapan sebagai sarana
perlindungan dan keberuntungan akan membuat ia mendapat
reinforcement yaitu menjadi kesukaan Allah, sehingga ia akan
dilindungi. Pada kenyataannya belum tentu.
89
2. Proses Pembentukan Kepercayaan Jemaat Tiberias
Psikologi Sosial menunjukkan bahwa hampir semua orang
terpengaruh secara kuat oleh situasi sosial (Gozzaniga & Heathertrone,
2003). Hal ini juga berlaku pada pembentukan kepercayaan jemaat
Tiberias terhadap Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus sebagai sarana
Penyembuhan. Jemaat Tiberias mempercayai Minyak Urapan dan
Perjamuan Kudus sebagai sarana penyembuhan, karena pengaruh dari
orang-orang di sekitar mereka, seperti jemaat Tiberias lain, pendeta
Tiberias, teman atau keluarga. Pengaruh yang diberikan berupa ajakan,
cerita, pendapat maupun perilaku yang menyatakan bahwa Minyak Urapan
dan Perjamuan Kudus memiliki kuasa untuk menyembuhkan. Informasi
yang jemaat Tiberias dapat dari orang-orang di lingkungan sosialnya ini,
menurut Cervone (dalam Hockenbury, 2003) akan mempengaruhi tujuan,
harapan, kepercayaan dan perilaku jemaat Tiberias terhadap Minyak
Urapan dan Perjamuan Kudus sebagai sarana penyembuhan.
Teori belajar sosial berusaha menjelaskan tingkah laku manusia
dari segi interaksi timbal balik yang berkesinambungan, antara faktor
kognitif, tingkah laku dan faktor lingkungan (Bandura dalam Hall, 1993).
Jemaat Tiberias seperti yang telah dijelaskan di atas, mendapat informasi
dari lingkungan Gereja Tiberias mengenai Minyak Urapan dan Perjamuan
Kudus sebagai sarana penyembuhan. Informasi ini akan menjadi dasar
pengetahuan jemaat mengenai karakteristik Minyak Urapan dan
Perjamuan Kudus (Azwar, 1995).
90
Manusia mempelajari banyak perilaku dengan mengamati perilaku
orang lain serta konsekuensi apa yang mengikuti tindakan yang telah
dilakukan orang lain tersebut (Bandura dalam Hockenbury, 2003). Gereja
Tiberias secara rutin mengadakan Ibadah Penyembuhan dan pada ibadah
tersebut jemaat yang sudah sukses dan sembuh karena menggunakan
Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus akan diberi kesempatan untuk
memberi kesaksian. Kesaksian dari para jemaat yang sudah mengalami
kesembuhan ini dilihat sebagai model oleh jemaat lainnya. Perilaku
menggunakan Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus para model
menunjukkan bahwa mereka mendapat konsekuensi yang baik, yaitu
kesembuhan.
Jemaat mengalami empat tahap yang disebutkan oleh Bandura
sebagai tahapan belajar observasi, saat mereka melihat perilaku model di
Gereja Tiberias. Pertama, mereka akan memperhatikan model. Model
akan menjadi pusat perhatian, karena pada Ibadah Penyembuhan mereka
akan diajak ke atas panggung dan diminta untuk menceritakan kisahnya.
Kedua, jemaat akan mengorganisasi dan mengingat perilaku model.
Jemaat akan mengingat apa yang dilakukan model, karena pada tiap
ibadah mereka melakukan Perjamuan Kudus secara bersama-sama.
Kegiatan ini akan menunjukkan mereka mampu melakukan tahapan
ketiga, yaitu kemampuan untuk mempraktekkan perilaku model. Tahapan
keempat, yaitu penilaian jemaat apakah model mendapatkan konsekuensi
91
yang baik. Setiap kesaksian model menceritakan bahwa mereka
mendapatkan kesembuhan atau kesuksesan setelah menggunakan Minyak
Urapan dan Perjamuan Kudus, dan ini menunjukan pada jamaat lain
bahwa para model mendapat konsekuensi yang baik.
Jemaat meniru perilaku model sebab mereka termotivasi dengan
reinforcement vicarious, yaitu karena melihat dan mengingat model yang
diberi reinforcement berupa kesembuhan dan kesuksesan. Jemaat yang
sudah pernah mengalami kesembuhan akan mengulang perilakunya karena
adanya reinforcement di masa lampau. Dan mereka terus datang ke Gereja
Tiberias, karena reinforcement yang dijanjikan dan bisa diimajinasikan,
yaitu janji Tiberias untuk membawa jemaatnya masuk ke surga jika
mereka mau hidup kudus.
Jemaat Tiberias yang sudah menggunakan Minyak Urapan dan
Perjamuan Kudus sebagai sarana penyembuhan kemudian akan memiliki
pengalaman dengan kedua hal tersebut. Pengalaman dan pengetahuan
mengenai Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus menjadi bahan penilaian
apakah kedua hal tersebut dapat dipercaya sebagai sarana penyembuhan.
Jemaat Tiberias akan memiliki kepercayaan pada Minyak Urapan dan
Perjamuan Kudus sebagai sarana penyembuhan, jika mereka dapat
mengandalkan kedua hal tersebut saat dibutuhkan untuk penyembuhan.
Hal ini sesuai dengan pandangan Erikson yang menyatakan bahwa
seseorang dapat membentuk kepercayan pada suatu objek jika objek
tersebut dapat diandalkan saat dibutuhkan.
92
Kontinuitas pengalaman jemaat Tiberias dengan Minyak Urapan
dan Perjamuan Kudus yang dapat diandalkan untuk penyembuhan, akan
membentuk kepercayaan mereka. Dengan kepercayaan yang sudah
terbentuk, mereka kemudian juga akan membentuk pengharapan pada
kedua hal tersebut. Melalui pengharapan yang ada jemaat Tiberias tidak
akan merubah perilakunya dengan cepat menjadi tidak percaya, jika suatu
saat Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus tersebut mengecewakan ketika
digunakan sebagai penyembuhan. Jemaat tetap memiliki pengharapan
bahwa objek tersebut tetap dapat diandalkan di masa mendatang.
Jemaat Tiberias seperti telah disebutkan di atas menjadi percaya
pada Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus karena dalam pengalamannya
menggunakan Perjamuan Kudus mereka mendapat reinforcement berupa
kesembuhan. Karena adanya reinforcement ini, mereka kemudian terus
menggunakan Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus sebagai sarana
penyembuhan. Menurut Skinner (dalam Hergenhahn & Olson, 2007),
perilaku penggunaan Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus sebagai sarana
penyembuhan ini disebut dengan superstitious behavior, atau tingkah laku
takhayul. Disebut seperti ini sebab perilaku ini muncul karena jemaat
Tiberias percaya bahwa respon ritual yang mereka lakukan inilah yang
menghasilkan reinforcement berupa kesembuhan. Skinner menyatakan
bahwa reinforcement yang muncul pada superstitious behavior ini adalah
reinforcement aksidental atau kebetulan, dimana tidak ada hubungan
kausal antara perilaku yang dilakukan dengan reinforcement yang muncul.
93
B. Skema Proses Percaya
Skema 2 : Proses Percaya Subjek 1
Latar Belakang Dinamika Subjek
• Dididik dengan budaya rasional barat.• Lulusan sekolah Teologi.
Rasa ingin tahu besar dan selalu berusahamencari pembuktian sebelum mempercayai sesuatu.
Diajak untuk masuk Tiberias yang memiliki ajaran : • Perjamuan Kudus memiliki kuasa untu
penyembuhan dan pelepasan kutuk. • Minyak Urapan memiliki kuasa untuk
penyembuhan dan kuasa perlindungan.
Berusaha mencari info sebanyak-banyaknya mengenai Perjamuan Kudus dan Minyak Urapan melalui bacaan, filmdan doa.
Sungguh percaya bahwa Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus memiliki kuasa yang lebih besar dari obat-obatan untuk penyembuhan.
Mendapat informasi bahwa Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus memang memiliki kuasa.
Berusaha membuktikan dengan menggunakannya.
• Saat menggunakan Minyak Urapan untuk penyembuhan ia mendapat dukungan dari suaminya.
• Saat merasa tidak sembuh walaupun sudah menggunakan Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus, ia dikuatkan oleh pendeta di Tiberias untuk meyakini kuasa untuk menolak penyakit.
• Setelah menggunakan Perjamuan Kudus ia merasa kutukan nenek moyangnya hilang dan ia menjadi sembuh dan lebih bebas.
Subjek 1 merasa mendapat penguatan untuk percaya pada Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus
94
Skema 3 : Proses Percaya Subjek 2
Latar Belakang Dinamika Subjek
Sakit kelainan jantung sejak lahir, tidak mungkin sembuh jika tidak dioperasi, dania tidak punya biaya untuk melakukan operasi.
Sangat pasrah dalam menjalani hidup.
Sikap pasrah membuatnya tidak berhenti percaya pada Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus, melainkan membentukpengharapan dan menyerahkan semua keputusan untuk kesembuhan pada Tuhan
Banyak pengalaman gagal mendapat mujizat penyembuhan walau sudah menggunakan Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus
Diajak ke Tiberias oleh teman yang ingindia mengalami penyembuhan di Tiberias.
Menjadi jemaat dan pelayan di Tiberias selama 8 tahun, tanpa berharap sembuh.
Saat ikut KKR dinyatakan akan sembuh dalam 10 hari, dan sembuh begitu saja. Takjub
Diberi tahu bahwa ia sembuh karena kuasa dibalik Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus
Tidak percaya begitu saja, ia mencari informasi lain dan berusaha menguji-uji kebenaran kuasa Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus.
Mengalami banyak mujizat dengan Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus.
Percaya bahwa Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus memiliki kuasa.
95
Skema 4 : Proses Percaya Subjek 3
Latar Belakang Dinamika Subjek
• Tingkat pendidikan dan pengetahuankurang luas.
• Pemikiran kurang rasional. • Tingkat ekonomi menengah ke
bawah.
• Mempercayakan diri pada pengobatan dukun, sebelum dilarang oleh gereja.
• Setelah dilarang ke dukun, hanya berobat ke dokter.
Memiliki masalah dengan pengobatan medis : • Tidak selalu mampu membayar biaya
periksa ke dokter jika sakit. • Tidak suka dengan diagnosa dokter
yang menakutkan. • Merasa salah diberi obat oleh dokter
Tidak percaya pada pengobatan medis
Mencoba masuk Tiberias yang mengajarkan bahwa Minyak Urapan memiliki kuasa untuk penyembuhan daperlindungan.
Melihat kesaksian dari jemaat Tiberias yang sudah mengalami penyembuhan dan mujizat melalui Minyak Urapan daPerjamuan Kudus
Ajaran di Tiberias sangat menjawab kebutuhan untuk memperoleh penyembuhan yang tidak mahal, melalui sarana dengan kuasa yang sangat manjur.
Sangat percaya pada ajaran Tiberias mengenai Minyak Urapan dan hanya mengandalkannya untuk penyembuhan serta perlindungan.
• Ajaran Pdt.Pariadji mengenai kuasa Roh Martir yang diberikan langsung oleh Tuhan kepadanya.
• Kesaksian-kesaksian mengenai perjumpaan Pdt.Pariadji dengan Tuhan yang memberi perintah langsung padanya untuk menjadi pendeta dan ia hanya menyampaikanpada jemaat kata-kata dari Tuhan.
Melihat bahwa banyak orang sembuh setelah didoakan Pdt.Pariadji
• Percaya bahwa Pdt.Pariadji adalah orang kudus yang semua kata-katanya adalah kebenaran.
• Percaya bahwa Pdt.Pariadji memiliki kuasa untuk menyembuhkan, pasti sembuh jika sudah disentuh dan didoakan oleh Pdt.Pariadji.
96
Skema 5 : Proses Percaya Subjek 4
Latar Belakang Dinamika Subjek
• Tidak mengalami sakit parah yang sampai sangat mengganggu.
• Tingkat ekonomi menengah kebawah.• Bekerja sebagai buruh bangunan dan
kadang menjual barang ke kampungnya di Lampung.
• Senang pindah-pindah gereja.
Merasa bahwa itu mujizat dan lalu tertarimasuk Tiberias, karena banyak yang datang di GL Ministry, jemaat Tiberias.
Saat pertama kali ikut ibadah di Gilbert Lumoindong Ministry, diberi uang oleh seseorang yang tidak dikenal.
Mengetahui ajaran Tiberias mengenai : • Minyak Urapan adalah kesukaan
Tuhan dan apa yang diolesinya akan dilindungi dan diberkati Tuhan.
• Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus adalah sarana untuk penyembuhan.
Melihat kesaksian orang-orang yang berhasil menggunakan Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus untuk penyembuhan dan kesuksesan.
• Mencoba menggunakan Minyak Urapauntuk perlindungan dan memberi keyakinan pada dirinya sendiri bahwa idan barang yang akan dijual disukai Tuhan dan membawa kebaikan.
• Menggunakan Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus untuk penyembuhan
• Ajaran Pdt.Pariadji mengenai kuasa Roh Martir yang diberikan langsung oleh Tuhan kepadanya.
• Kesaksian-kesaksian mengenai perjumpaan Pdt.Pariadji dengan Tuhan yang memberi perintah langsung padanya untuk menjadi pendeta dan ia hanya menyampaikanpada jemaat kata-kata dari Tuhan.
Melihat bahwa banyak orang sembuh atau sukses setelah didoakan Pdt.Pariadji
• Percaya bahwa Pdt.Pariadji adalah orang kudus yang semua kata-katanya adalah kebenaran.
• Percaya bahwa Pdt.Pariadji memiliki kuasa besar yang langsung diberikan oleh Tuhan.
• Berhasil, lalu kemudian ia sungguh mempercayai bahwa Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus memiliki kuasa untuk penyembuhan.
• Ia juga percaya bahwa Minyak Urapanmemiliki kuasa untuk membuat apa yang diolesiinya menjadi kesukaan Tuhan sehingga dilindungi, diberkati dan membawa kebaikan.
97
C. Skema Hasil Penelitian
Skema 6 : Hasil Penelitian
Gereja peduli dengan masalah masyarakat
Masyarakat Indonesia sakit, tetapi miskin, sedangkan penyembuhan medis mahal dan pelayanannya mengecewakan.
Penyembuhan yang dilakukan di Gereja
Masyarakat mencari penyembuhan yang lebih baik, yaitu penyembuhan non-medis.
Orang datang ke ibadah penyembuhan yang dilakukan di gereja Tiberias
Alasan Datang
• Jemaat mencoba datang karena pengaruh orang lain, baik karena diajak maupun karena tertarik setelah mendengar dari orang lain.
• Jemaat memiliki kebutuhan-kebutuhan yang bisa dipenuhi di Tiberias.
Alasan Percaya • Jemaat merasa penyembuhan di gereja Tiberias adalah satu-satunya
harapan untuk sembuh, karena tidak mampu berobat secara medis. • Jemaat mendapat banyak informasi dari lingkungan sosialnya mengenai
Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus sebagai sarana penyembuhan. Informasi ini mempengaruhi kepercayaan mereka terhadap Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus sebagai sarana penyembuhan.
• Jemaat melihat jemaat lain yang bersaksi bahwa mereka sudah sembuh karena menggunakan Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus yang sudah diurapi oleh Pdt.Pariadji. mereka mendapat vicarious reinforcement dan percaya karena meniru model sesuai teori belajar sosial.
• Subjek percaya pada Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus sebagai sarana penyembuhan, karena mereka sudah mengalaminya juga, lalu mereka membentuk pengharapan berdasarkan kontinuitas pengalaman mereka.
• Jemaat mendapat reinforcement aksidental saat melakukan penyembuhan menggunakan Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus, lalu kemudian mereka percaya bahwa Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus adalah hal yang memberikan penyembuhan bagi mereka.
Gereja harus sesuai dengan kebutuhan atau ditinggalkan
Jemaat percaya pada penyembuhan yang dilakukan di gereja Tiberias
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka peneliti dapat
menarik kesimpulan bahwa Jemaat Gereja Tiberias membentuk kepercayaan
pada Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus sebagai sarana penyembuhan
karena pengaruh yang kuat dari lingkungan sosial disekitar mereka.
Lingkungan sosial jemaat Tiberias memberikan informasi mengenai Minyak
Urapan dan Perjamuan Kudus sebagai sarana penyembuhan. Informasi ini
kemudian mempengaruhi tujuan, harapan, kepercayaan dan perilaku mereka.
Jemaat Tiberias sebagian besar terpengaruh oleh perilaku jemaat lain
yang sudah menggunakan Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus sebagai
sarana penyembuhan karena mereka melihat bahwa jemaat lain yang
melakukan hal itu menjadi sembuh. Jemaat yang melihat bahwa orang lain
sembuh dengan Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus kemudian akan
menggunakan kedua hal tadi juga untuk mendapat kesembuhan, dengan
harapan bahwa mereka juga akan sembuh seperti orang yang mereka lihat.
Jemaat Tiberias yang sudah menggunakan Minyak Urapan dan
Perjamuan Kudus sebagai sarana penyembuhan menjadi percaya bahwa kedua
hal tadi memiliki kuasa untuk penyembuhan, karena mereka mengalami
kesembuhan juga setelah menggunakan Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus
sebagai sarana penyembuhan.
98
99
B. Saran
1. Saran Bagi Peneliti Lain
Untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal, peneliti selanjutnya
dapat menggabungkan metode wawancara dengan survey atau angket.
Survey atau angket akan memberi gambaran yang lebih luas mengenai
penelitian yang akan di teliti. Wawancara juga dapat dibuat lebih
mendalam, sehingga data yang didapat lebih menggambarkan dinamika
dan proses yang terjadi pada seseorang dalam mempercayai sesuatu.
Penelitian ini memiliki kelemahan yaitu hanya menggunakan subjek
yang berusia diatas 25 tahun. Tujuan awal pengambilan sampel di atas 25
tahun adalah untuk mendapat subjek yang diharapkan sudah tidak mudah
berubah sikap. Akan tetapi peneliti lain diharapkan dapat memilih sampel
dengan variasi yang lebih maksimal, sehingga data yang diperoleh dapat
lebih lengkap.
2. Saran Bagi Praktisi Kesehatan
Penelitian ini menunjukan bahwa kepercayaan masyarakat pada
bidang kedokteran medis Indonesia saat ini semakin berkurang.
Kompetensi dokter banyak diragukan, ketidak-pedulian praktisi kesehatan
pada sisi psikologis dan harapan-harapan pasien, biaya yang terlalu besar
dan banyak kekurangan lain harus segera dibenahi. Jika tidak, tentunya
pengobatan medis tidak akan dapat bersaing dengan pengobatan non-
medis yang semakin disukai masyarakat.
100
3. Saran Bagi Masyarakat
Penelitian ini menunjukkan bahwa kepercayaan seseorang pada
sarana penyembuhan sangat berpengaruh pada kesembuhan. Diharapkan
masyarakat dalam melakukan pengobatan medis berusaha untuk lebih
mempercayai kualitas pengobatan itu, sehingga hasil yang didapat lebih
baik. Mengingat pengobatan medis didasarkan peda penelitian yang
mendalam sehingga sebenarnya obat-obatan dan metode yang digunakan
sungguh memiliki manfaat yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
101
DAFTAR PUSTAKA
Aronson, E. Wilson, TD. Akert, RM. 2005. Social Psychology (5th ed.). New Jersey : Prentice-Hall. Pearson Education Inc.
Chadwick, O. 1995. A History of Christianity. New York : St.Martin Press Chusairi, A. 2004. Health Seeking Behavior Para Pasien Poli Perawatan Paliatif
: Studi Eksploratif terhadap Lima Pasien Poli Perawatan Paliatif RSUD Dokter Soetomo Surabaya. Jurnal Insan. Volume 6. No.1. Surabaya : Fakultas Psikologi Universitas Airlangga
Csordas, TJ. 2002. Body / Meaning / Healing. New York : Palgrave MacMillan Dister, NS. 2004. Teologi Sistematika 1 : Allah Penyelamat. Yogyakarta :
Kanisius ____, 2004. Teologi Sistematika 2 : Ekonomi Keselamatan. Yogyakarta : Kanisius Freund, PES. & Mc Guire MB. 1991. Health Illness And The Social Body : A
Critical Sociology. New Jersey : Prentice-Hall inc. Gozzaniga, MS. & Heatherton, TF. 2003. PSYCHOLOGYCAL SCIENCE : Mind,
Brain and Behavior. New York : W.W. Norton & Company Inc. Hardanti, YR. 2003. Kemiskinan di Indonesia dan Berbagai Upaya
Penanggulangannya. Antisipasi. Volume 7. No.1. Hartoko, DS. 2004. Editorial : Seperti Membeli Tomat di Supermarket. Suksma
Volume 2 No.2. Yogyakarta : Jurnal Psikologi Sanata Dharma Hartono, A. 2006. Sembuh Karena Iman Harapan dan Kasih. Yogyakarta :
Kanisius Hergenhahn, BR. & Olson, MH. 2007. An Introduction to Theories of Personality
(7th Ed). New Jersey : Pearson Education Inc. Heuken, A. 2005. Ensiklopedi Gereja Jilid VI. Jakarta : Cipta Loka Caraka Hockenbury & Hockenbury. 2003. Psychology (3rd Ed). New York : Worth
Publisher Huffman & Vernoy. 2000. Psychology In Action (5th Ed). New York : John Wiley
& Sons, Inc.
102
Hybels, S. & Weaver, RL. 2004. Comunicating Effectively (7th ed.). New York : McGraw-Hill
Iriana, N. & Irmaningrum, Y. 2007. Statistik Kesejahteraan Rakyat 2006. Jakarta :
Badan Pusat Statistik (BPS) Lees, B. & Fiddes, P. 1997. How Are People Healed Today? : The Relationship
Between The Medical and The Spiritual in Healing. Christian Healing: What We Can Believe?. London : Lynx Communication
Lisna, V. 2006. Indikator Kesejahteraan Rakyat 2005. Jakarta : Badan Pusat
Statistik (BPS) Lubis, DU. 2005. Aspek Psikologiss dalam Hubungan Antara Pasien dan Praktisi
Kesehatan. Jurnal Intelektual. Volume 3. No. 2. Jakarta : Universitas Indonesia
Marcsh, M. 2006. Penyembuhan Melalui Sakramen Gereja. Yogyakarta :
Kanisius Meehan, BM. 2006. Kuasa Penyembuhan Doa. Yogyakarta : Kanisius Michael, T. 2001. Pokok-Pokok Iman Kristiani : Sharing Iman seorang Kristiani
dalam Dialog antar Agama. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma Moleong, RJ. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung :
Remaja Rosdakarya Monoarfa, R. (Wawancara pribadi, 15 Januari 2007) Nadesul, H. 2001. Penyembuhan Non Medis. Hidup Sehat bagi Eksekutif :
Penyembuhan Non Medis dan Pengetahuan Kecantikan serta Kesehatan. Jakarta : Kompas
Papalia, DE. & Olds, SW. 1986. Human Development (3rd ed.). New York :
McGraw-Hill Book Company Pariadji, Y. 2006. Saya Pendeta yang Dipaksa Tuhan, Dipilih langsung dari
Surga. Buku Acara KKR & Perayaan Natal 2006 Gereja Tiberias Indonesia. Jakarta : GTI
Passer, MW. & Smith RE. 2007. PSYCHOLOGY : The Science of Mind and
Behavior (3rd ed.). New York : McGraw-Hill Book Company Patton, MQ. 2002. Qualitative Research & Evaluation Methods (3rd ed.).
Calofornia : Sage Publication
103
Pervin, LA. Cervone D. & John, OP. 2005. Personality : Theory and Research (9th Ed). New York : John Wiley & Sons, Inc.
Poerwandari, K. 2005. Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Prilaku Manusia.
Jakarta : Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi Universitas Indonesia.
Profil Kesehatan Indonesia 2004. 2006 Jakarta : Departemen Kesehatan RI. Sastrapratedja, M. SJ. 2002. Agama dan Tantangan Masa Kini. Yogyakarta :
Universitas Sanata Dharma Singgih, EG. 2004. Mengantisipasi Masa Depan : Berteologi dalam Konteks di
Awal Milenium III. Jakarta : Gunung Mulia Sodikin, A. 2006. Mahalnya Sehat : Terlalu Sakit Hati Menjadi Orang Miskin.
Fokus Malnutrisi Kompas. Sabtu 7 Oktober 2006. Jakarta : Kompas Statistik Indonesia 2006/2007 : Statistical Year Book of Indonesia. 2007. Jakarta :
Badan Pusat Statistik (BPS) Supratiknya, A (Editor). 1993. Psikologi Kepribadian 1 : Teori-teori Psikodinamik
(Klinis). Yogyakarta : Kanisius Tjundjing, S. 2004. Lima Jalan Menuju Penelitian Kualitatif Berkualitas :
Manakah Pilihan Anda. Anima. Indonesian Psychological Journal. Volume 19. No.4. Surabaya : Fakultas Psikologi Universitas Surabaya
Van den End, TH. Tanpa tahun terbit. Harta dalam Bejana : Sejarah Gereja
Ringkas. Jakarta : BPK Gunung Mulia Widyatmoko, S. 2004. Sehat. Medis. Manusia. Suksma Volume 2 No.2.
Yogyakarta : Jurnal Psikologi Sanata Dharma
104
Tabel Koding
Wawancara Pertama, Subjek Pertama
Lokasi : Ruang Tamu Subjek
Waktu : Kamis, 30 November 2006
Nama : Hed
Usia : 50 tahun
Pendidikan : Sekolah Teologi Apolos
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga & Aktivis di LPMI
Refleksi Verbatim Padatan Faktual Koding S1 memiliki keinginan yang besar untuk melayani Tuhan.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Apa penyakit yang ibu alami?
Asma
Sudah berapa lama ibu sakit?
20, berapa ya? ya, 25 tahun lah.
Bagaimana perasaan ibu saat mengalami sakit yang
berkepanjangan?
Yang saya rasakan, sebagai yang sudah melayani Tuhan
pada saat itu, tentu merasa banyak hambatan ya. Sehingga
merasa bahwa penyakit itu memang menghalangi untuk
S1 mengalami sakit Asma selama 25 tahun. S1 merasa penyakit yang dia alami menghambatnya untuk melakukan yang Tuhan kehendaki.
S
SAS
105
S1 memikirkan dan berusaha mencari tau penyebab sakitnya.
EMS
Kondisi penyakitnya yang semakin parah membuat S1 menjadi risau dan mencari pengobatan lain yang lebih baik
PST
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
merasa bahwa penyakit itu memang menghalangi untuk
saya melakukan apa yang Tuhan kehendaki.
Asmanya kambuhan sekali ya bu?
Itu 3 tahun terakhir yang sering sekali. Tapi ya itu lah, buat
saya sendiri lah, buat pergumulan. Kenapa saya juga
bingung, waktu itu kan dari muda saya kan tinggal di
Belanda ya, gede di Belanda, nikah tahun 80 terus punya
anak pertama, ya baik-baik saja. Tapi selanjutnya pilek,
sering pilek-pilek aja gitu, terus akhirnya pertama diperiksa,
kata dokter alergi udara Indonesia, tidak cocok sama udara
Indonesia. Terus saya pikir ya mau diapain, ya diterima aja,
kecuali kalau sudah keterlaluan, baru ke dokter, dikasih
obat. Akhirnya saya ikut, waktu itu tahun berapa ya?
hmmm… ya udah nggak usah tau ya? Akhirnya saking
merasa risau, ya itu lah, tiba-tiba muncul juga sesek-sesek,
mungkin flu berat saya pikir begitu, dokter juga, dokter
umum bilangnya “Oh, ini flu berat Ibu, tapi pileknya sudah
terlalu lama jadi mengganggu ke paru-paru”, jadi ya udah.
Tapi akhirnya saya cium apa-apa jadi sesek. Saya pergi
jalan-jalan kecapekan jadi sesek. Naik mikrolet sudah
S1 Menggumuli mengapa 3 tahun terakhir sering sekali kambuh, padahal saat tinggal di Belanda, sebelum menikah dan punya anak kondisinya baik-baik saja. Karena sering pilek maka S1 memeriksakan diri ke dokter dan diberi tau bahwa dia alergi udara Indonesia. Pasrah dan menerima penyakitnya, kalau parah baru ke dokter. S1 merasa risau karena semakin sering sesak dan kondisi penyakitnya semakin parah. S1 diberi tau dokter umum bahwa pileknya sudah mengganggu ke paru-paru.
EMS
EMS
PST
106
S1 memiliki rasa ingin tau yang kuat, dan hal itu ditopang dengan minatnya membaca, karena itu S1 memiliki pengetahuan yang cukup luas. S1 merasa kecewa dengan pengobatan medis di klinik khusus asma karena uang banyak keluar tapi hasilnya tidak signifikan, akhirnya S1 berhenti ikut klinik.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
hampir nggak bisa juga gitu, pulang sudah langsung bersin-
bersin langsung sesek aja gitu. Jadi harus sering istirahat,
kalau terlalu cepat juga istirahatnya kurang panjang gitu,
cepat kambuhnya seperti itu. Akhirnya saya ikut suatu,
Indriani ya? Khusus untuk asma alergi, cukup terkenal juga
ya kliniknya. Saya ikut disitu. Ya menolong sih, tapi ya
terasa risih aja gitu, harus bawa obat, kan nggak bisa
kemana-mana. Mau keluar kota harus bawa obat. Pokoknya
nggak bisa terlepas obat di dalam kantong aja, atau di dalam
tas, kan harus dibawa. Sampai juga nyimpen obat yang
khusus untuk alergi. Itu ada yang untuk Asma, yang hirup,
tapi saya baca satu majalah medis ya, disitu juga dokter
yang ahli dikatakan sebenarnya kalau orang asma sudah
sekali memakai obat hirup itu, akan perlu obat hirup itu.
Obat-obat lain akan kurang mempan gitu. Ah, saya bilang
“Saya nggak mau deh, nanti…” Di toko juga jual kan
Asmasol atau apa gitu. Ya udah beli kayak begitu-begitu,
tapi lama-lama nggak kebantu. Jadi memang harus lewat
dokter, resep dokter. Dan saya ikut itu, selama berapa ya?
ada kali 8 bulan. Karena saya rasa, uang banyak habis,
S1 ikut INDRIANI, klinik khusus Asma alergi. S1 merasa tertolong, tapi juga ada perasaan risih karena tidak bisa lepas dari obat. S1 membaca majalah medis tentang obat hirup Asma, lalu S1 tidak mau pakai obat asma hirup, karena tidak mau ketergantungan. S1 memilih menggunakan obat yang dijual bebas. Tidak terbantu jadi kembali ke resep dokter. Ikut klinik selama +/- 8 bulan. Merasa uang banyak habis tapi perubahan tidak signifikan, jadi menerima sambil berdoa saja.
PST
EMS
PST
MMPM
107
S1 sudah mengenal penolakan pada penyakit sebelum masuk Tiberias.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
perubahannya nggak terlalu signifikan gitu. Jadi ya sudah
lah saya terima sambil berdoa saja. Memang banyak mujizat
juga. Lain kali saya sedang sendiri, pernah saya coba, saya
coba dengan kekuatan sendiri, ah masa sih saya punya
Tuhan Yesus, saya punya penyakit begini saya nggak bisa
pelayanan, ah saya buang saja obatnya. Obatnya saya buang.
Nah pas suami saya nggak ada, anak-anak saya masih kecil,
nggak punya pembantu, tengah malem itu saya kambuh,
wah hebat sekali itu. Wah bingung juga kan, obat nggak
ada. Pokoknya saya tolak-tolak. Itulah, pada saat itu sih
sudah ada, tolak-tolak begitu, tapi masih usaha sendiri. Saya
pergi ambil air putih, saya berdoa, “Tuhan tolong saya, ini
air putih, Tuhan berkati, melalui air putih ini aku
disembuhkan”. Waktu itu nggak ada orang di rumah, sudah,
saya minum, saya berdoa, saya minum. Dan puji Tuhan
memang bantu gitu, lega gitu. Napas dan tidur normal gitu.
Tapi kan itu tidak bisa selalu. Yang paling hambat untuk
saya sebagai ibu rumah tangga, terhambat untuk pekerjaan
dalam rumah juga, kalau pas tidak ada pembantu, repot.
Saya mau pergi, walau saya ibu rumah tangga, saya punya
S1 pernah mencoba membuang obatnya. Saat tidak ada suami, S1 kambuh, Dia bingung karena tidak ada obat.Lalu berusaha menolak penyakit dengan usaha sendiri. S1 mendoakan air putih, agar dengan meminumnya jadi sembuh. Merasa terbantu, tapi S1 sadar bahwa tidak bisa selalu seperti itu. S1 merasa terhambat menjadi ibu rumah tangga.
PST
SAS
108
S1 mengaitkan antara kambuhnya asma dengan pergumulan rumah-tangganya. Ada kedekatan antara S1 dengan pendeta Tiberias.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
pembantu, kalau mau pergi ke pasar kan saya juga susah.
Karena bau-bau pasar itu, bau sampah, bau sampah yang
dibakar, itu semua saya nggak bisa. Ya memang karena
dokter juga bilang sudah parah, gitu ya. Karena itulah lari ke
asma. Nah, memang saya juga punya latar belakang itu
asma, keluarga itu asma, waktu saya umur berapa? Kecil itu
dikatakan keturunan, ya. Waktu itu tapi umur 6 tahun itu
hilang sendiri, jadi dari umur 6 tahun sampai dengan umur
23 tahun saya nggak pernah lagi asma, 23-25 lah saya nggak
asma, jadi 23 tahun lah saya asmanya. Baru punya anak,
baru, ya baru mulai pergumulan dalam rumah tangga.
Diceritain ya, pada saat saya ke mana? Ke Tiberias, waktu
itu saya ngomong sama pendeta, waktu itu pendeta Dolf
Mailangkay, “Dolf, itu gimana sih ya? aku itu masih sering-
sering begini”, “Oh itu kamu harus tolak”. Memang sudah
perjamuan di situ ya. “Itu kamu harus tolak, kamu sudah
punya kuasa Tuhan Yesus sudah kasih kuasa”. Jadi ya itu,
memang tolak sih tolak. Jadi itu lah kalau pengalaman.
Mungkin sangat-sangat tersiksa lah ya, nggak bebas, nggak
bebas. Jadi kita tidak bebas untuk melakukan sesuatu
Diberi tau dokter, karena sudah parah, jadi lari ke Asma. Waktu kecil S1 Asma sampai umur 6 tahun, lalu hilang. Umur 23 tahun Asma lagi, setelah punya anak dan mengalami pergumulan rumah tangga. S1 berbicara pada pendeta Tiberias mengenai penyakitnya. Pendeta menguatkannya untuk menolak penyakit, karena sudah diberi kuasa oleh Tuhan. S1 merasa sangat tersiksa dan tidak bebas karena Asma.
PST
S
SAS
109
Penyakit parah yang berlangsung lama (bertahun-tahun) akan menimbulkan masalah, terutama dalam hal keuangan. S1 kurang terbuka dengan suami. Bagi S1 pelayanan merupakan hal penting, sehingga kesembuhan dilihat sebagai kebebasan untuk melakukan pelayanan.
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.
101.
102.
103.
104.
105.
106.
107.
108.
dengan enak. Kecapaian kena, bau yang tidak benar kena,
kena debu kena.
Jadi sebelumnya ibu sudah ke dokter dan ke klinik khusus
asma itu ya? Sebenarnya ada hasilnya tapi tidak terlalu
signifikan ya? Selain kurang signifikan, sebenarnya ada
masalah tidak dengan pengobatan sebelumnya?
Oh, tentu. Biaya ya yang sangat-sangat berat sekali, karena
dalam 3 tahun terakhir sebelum saya kenal Tiberias, bahkan
2 tahun terakhir itu, bisa dikatakan setiap minggu itu
sebenarnya saya kambuh, tapi saya tidak pernah ceritakan
pada suami, karena punya obatnya, begitu terasa mulai
kambuh saya langsung minum obatnya.
Jadi memang ada masalah ya, dari segi biaya dan nggak
sembuh-sembuh itu ya?
Iya, secara psikis juga pengaruh.
Kalau sekarang sudah lebih baik bu, kondisinya?
Oh jauh lebih baik, pelayanan saya juga sudah bisa fulltime,
sampai beberapa malam juga nggak tidur karena harus urus
ini urus itu, pergi kesana, pergi kesini. Dan itu juga naik-
naik mikrolet, ya saya memang merasa jauh lebih enak, saya
S1 merasa biaya sangat berat sekali, karena sering kambuh. S1 tidak pernah cerita pada suami kalau kambuh, dia hanya bergantung pada obat. Kondisi S1 saat sudah jauh lebih baik.
S1 merasa lebih bebas dalam pelayanan dan bisa menangani pekerjaan rumah tangga.
MMPM
SAS
110
S1 mengandalkan Tuhan dalam pengambilan keputusan dalam hidupnya, dan karena sudah merasa diberi petunjuk maka ia sangat meyakini keputusannya.
109.
110.
111.
112.
113.
114.
115.
116.
117.
118.
119.
120.
121.
122.
123.
124.
125.
126.
127.
128.
lebih bebas mau pergi pelayanan, saya sih yang paling
penting itu. Dan juga menangani dalam segi rumah tangga
ya. Sebagai ibu rumah tangga kita juga punya tanggung
jawab supaya rumah tetap bersih, terus pakaian anak anak
selalu rapi, masak, supaya persediaan makanan selalu ada,
repot ibu rumah tangga kan bukan job dari jam 8 sampai
jam 5.
Ini sekarang mengenai latar belakang gereja asal Bu, kan
Tiberias juga belum terlalu lama ada. Ibu dulu sempat
dari gereja lain?
Saya kan dari keluarga saya, saya gereja Katolik. Setelah
nikah, saat-saat saya bertobat lah itu ya, saya minta sendiri
sama Tuhan. Jadi waktu saya bertobat, karena masih
berbahasa Belanda, jadi saya berdoa, saya minta sama
Tuhan Yesus, sesungguhnya saya minta kepada Tuhan,
agama yang tepat dan benar, itu yang mana? Yang harus
saya ikutin gitu. Pada saat itu kan gereja-gereja seperti
Tiberias kan belum ada. Jadi saya ambil ya gereja suami
saya, Protestan. Ya maklum lah, kita tidak lagi berdoa pada
yang lain-lain lah. Dan kemudian ke gereja diluar Tiberias
S1 berasal dari keluarga Katolik. Setelah menikah, bertobat. S1 berdoa minta petunjuk agama apa yang benar dan harus diikuti. Kemudian S1 ikut gereja suami, Protestan. Kemudian ke gereja di luar Tiberias.
LBA
LBA
LBA
LBA
111
S1 memiliki kebutuhan yang kuat untuk bertumbuh dalam iman. Karena kecewa dengan gereja lama yang tidak bisa memberikan kebutuhannya maka S1 mencari di tempat lain. S1 mengaitkan antara pertobatan ulang suami dengan kambuhnya penyakit Asma.
129.
130.
131.
132.
133.
134.
135.
136.
137.
138.
139.
140.
141.
142.
143.
144.
145.
146.
147.
148.
lah.
Jadi sempat pindah-pindah juga ya?
Sebenarnya dua kali saya pindah, sebab yang terakhir ini
saya masih terdaftar, tapi sudah tidak aktif lagi disitu. Saya
lagi tunggu, karena kan suami saya penatua di gereja itu, 5
tahun sekali ada pendaftaran ulang, saat itu kita putuskan
saat mendaftar kita katakan sudah tidak aktif lagi. Hal ini
menyangkut juga ya, masalahnya kan kesetiaan gereja ini.
Gereja itu kan harus membuat kita bertumbuh dalam iman
kita, lebih mengenal Tuhan, dan segala kehendakNya, dan
bukan hanya sekedar peraturan yang disesuaikan. Dan
memang selama ini dalam gereja itu saya tidak mengalami
suatu pertumbuhan. Bahkan saya bisa katakan saya
mendapatkan pertumbuhan itu, karena pertobatan saya itu
pertobatan dari Tuhan ya, saya tidak dibimbing oleh siapa-
siapa ya, memang itu sungguh-sungguh dari Tuhan.
Bimbingan saya dapat dari lembaga-lembaga dari luar.
Pertumbuhan rohani saya dapatnya dari sana. Terlebih lagi
suami saya juga, kalau suami saya bisa dikatakan bertobat
ulang. Jadi kalau asma itu banyak pengaruh, kalau secara
Sudah dua kali pindah. Terakhir masih terdaftar, tapi tidak aktif. S1 merasa tidak mengalami pertumbuhan di gereja lama. S1 merasa pertumbuhan rohani didapat dari Tuhan dan lembaga dari luar. S1 beranggapan bahwa Asma dipengaruhi banyak hal.
LBA
APG
PMS
112
Latar belakang budaya barat S1 dan pandangannya terhadap persamaan jender berbenturan dengan situasi di Indonesia. Kondisi ini dianggap S1 sebagai salah satu masalah yang juga membuatnya menjadi Asma.
149.
150.
151.
152.
153.
154.
155.
156.
157.
158.
159.
160.
161.
162.
163.
164.
165.
166.
167.
168.
rohani dikatakan dari kutukan dari nenek moyang, ya itu
memang benar. Tapi pengaruh juga saya bilang itu dari
kedamaian hati. Sebagaimana emosi kita. Nah perempuan
kan paling terkenal pintar menyimpan sesuatu dalam hati,
karena memang mau menghindari keributan. Nah itu lah,
waktu kesaksian juga saya bilang, perbedaan antara budaya
barat dengan budaya timur lumayan besar. Kita banyak
menganggap banyak hal tidak ada masalah, terlebih lagi
kalau dilihat secara jender, kalau di Indonesia masih, walau
sudah ada kemajuan tapi dalam hal jender ini masih tetap
wanita ini ada dibawah. Dimana pun juga kita, walaupun
kita di gereja, disitu juga kita lihat. Bukan hanya di sekuler
saja, tapi sering kali di gereja kita juga melihat. Karena saya
pelayanan antar perempuan, dan skripsi saya juga saya
ambil yang sudah menguasai, kan itu kan yang paling
penting kan kalau kita bikin skripsi, yang kita sudah
menguasai, yaitu mengenai perempuan. Jadi saya
menyelidiki status perempuan di dalam Alkitab itu seperti
bagaimana. Dan ternyata Tuhan tidak pernah membuat
peraturan bahwa dalam hal ini perempuan berada di bawah
Secara rohani berasal dari kutukan.Tapi juga dipengaruhi oleh emosi dan kedamaian hati. S1 menyimpan masalah dalam hati untuk menghindari keributan. Perbedaan antara budaya barat dan timur lumayan besar, terutama dalam masalah jender. S1 memiliki ketertarikan mengenai masalah jender
PMS
LBM
LBM
LBP
113
Pekerjaan suami S1 sebagai artis film memunculkan kecemasan dalam diri S1. Hal ini diperparah dengan lingkungan sosial S1 yang juga seolah-olah mempertanyakan kesetiaan suami S1 S1 mengatasi situasi ini dengan melakukan rasionalisasi sebagai mekanisme pertahanan diri.
169.
170.
171.
172.
173.
174.
175.
176.
177.
178.
179.
180.
181.
182.
183.
184.
185.
186.
187.
188.
laki-laki. Di bidang rohani pun juga tidak, bahkan muncul
nabi-nabi yang luar bisa ya, seperti nabi Deborah, Golda, itu
muncul, belum lagi muncul ratu Ester, ya. Seorang ratu,
nggak kalah dengan raja Daud, raja Salomo, itu ratu Ester.
Itu membuat saya, yang dididik secara barat, memang
secara psikis itu memang ada pengaruhnya di berbagai diri
saya. Jadi mengadaptasi ya dengan budaya Indonesia, jadi
lumayan harus banyak mengalah ya, khusus pada mertua.
Kepada yang lebih tua kan kita harus mengalah. Ya itu lah,
kebaratan itu saya masih ada, saya mau mengalah dalam
segi tanda kutip juga, jadi kalau tidak melampaui kebenaran.
Dan juga sama suami, yang artis, didunia film, bahkan saya
masih bertambah umur, lain kali pasangannya yang masih
jauh di bawah umur, suami saya kan saat ini sudah 53, ya
54, itu dapet istri yang usianya 30, 28 gitu, waduh enak
sekali, ya kan. Saya itu selalu punya pandangan, sebenarnya
untuk proteksi diri saya sendiri ya. Kalau temen bilang “Bu
Hedy, suami Ibu Hedy kan ganteng, terus kan artis, apa
nggak takut?” “Kenapa saya harus takut? kalau dia buat
dosa saya nggak bawa kok dosanya”. Tapi selalu saya
Pandangan itu secara psikis mempengaruhi S1 saat beradaptasi dengan budaya Indonesia jadi harus banyak mengalah, terutama pada mertua. S1 mau mengalah asal tidak melampaui kebenaran. Suami S1 adalah seorang artis film.S1 khawatir karena usia terus bertambah, dan ia membayangkan kalau suami punya istri lebih muda pasti enak. Teman-teman S1 bertanya apa tidak takut punya suami artis ganteng.
LBM
LBM
LBM
114
Hubungan rumah-tangga S1 dengan suaminya tidak harmonis bahkan sampai terpikirkan untuk bercerai.
189.
190.
191.
192.
193.
194.
195.
196.
197.
198.
199.
200.
201.
202.
203.
204.
205.
206.
207.
208.
tutupi, ya saya bilang, “Sebagai istri kita kan harus selalu
mendoakan suami, tapi kan kalau dia berbuat dosa juga kan
saya nggak bawa. Tuhan tidak akan menilai saya apa yang
suami saya perbuat, biar dia yang bawa”. Ya paling
jawaban saya seperti itu, sebenarnya itu menghibur diri saya
sendiri, ya kan, menutupi kecurigaan-kecurigaan kita ya,
wanita kecurigaan. Begitu juga kalau punya pacar kan? Ada
perasaan seperti itu. Apa lagi rumah tangga. Yang ini bicara
A lain bicara Z, nggak akan ketemu. Belum lagi dalam
pelayanan. Waktu itu saya kuliah kan malem, siang
pelayanan rumah tangga, nah suami itu kalau pas syuting
pulang itu baru pagi-pagi, nah kan dia tidur, saya udah
berangkat, lain, jadi komunikasi juga kurang. Pada waktu
dia nggak syuting lagi, jadi tiap hari kami ketemu, nggak tau
tiap hari kami cekcok terus. Jadi itulah, karena kami berdua
masih takut sama Tuhan jadi kata perceraian itu tidak
pernah ada. Mungkin dalam hati ya, hati dalam gitu ya. Ya
memang si jujur saja dalam hati saya sempat juga,
kesabaran manusia, kesabaran manusia itu kan ada batasnya.
Nah itu lah banyak pergumulan yang menyebab asma itu,
S1 berusaha memproteksi diri sendiri, menutupi kecurigaan dan menghibur diri sendiri dengan mengatakan bahwa apapun yang suami lakukan, dosanya akan ditanggung sendiri, jadi tidak perlu takut. S1 merasa komunikasi tidak nyambung dengan suami. Saat sibuk dengan aktifitas masing-masing S1 merasa komunikasi dengan suaminya kurang. Saat ketemu tiap hari dengan suami, cekcok terus. Karena S1 masih takut Tuhan jadi tidak ada kata cerai, meskipun di dalam hati S1 sempat ingin cerai. S1 merasa banyak pergumulan penyebab munculnya kelemahan tubuhnya, yaitu Asma.
LBM
LBM
LBM
LBM
LBM
PMS
115
S1 meyakini sekali bahwa stres lah yang menyebabkan Asmanya kambuh. Dan S1 merasa pernikahannya adalah sumber stresnya, karena itu sejak suaminya bertobat dan melayani di Tiberias, problema inti dalam dirinya sudah terangkat dan itu dirasa mempengaruhi kesembuhannya. Penekanan Tiberias pada hidup kudus dirasa sangat sesuai untuk S1 karena dapat menyelesaikan masalah dengan suaminya.
209.
210.
211.
212.
213.
214.
215.
216.
217.
218.
219.
220.
221.
222.
223.
224.
225.
226.
227.
228.
itukan kelemahan dari tubuh saya, itu yang muncul. Karena
dikatakan dokter kan kalau stres itu kan menyebab banyak
sakit. Itu yang saya yakin dan percaya. Karena sejak suami
saya bertobat, benar-benar bertobat, sampai sekarang
pelayanan di Tiberias, itu pun menentukan kesembuhan
saya juga. Diluar, ya bukan diluar juga Perjamuan Kudus
juga, pengertian kita yang sudah mengangkat sebuah
problema yang inti dalam diri saya ya, mengenai suami lah.
Ini balik ke gereja lagi nih Bu, menurut Ibu, kelebihan
Tiberias dari gereja lama Ibu itu apa?
Kelebihannya? Mungkin pada penekanannya pada hidup
yang kudus, yang pertama itu, lalu pengajarannya, yang
sangat menonjol itu pengertian kita kembali pada Perjamuan
Kudus dan Minyak Urapan, itu sangat menonjol. Saya juga
pelajari gereja-gereja lain yang bisa dikatakan hampir sama
dengan Tiberias, punya jemaat yang besar juga. Tapi di
Tiberias itu kami, saya dan suami saya benar menemukan
hidup kudus. Karena sesunguhnya kita bisa hidup kudus,
kalau dulu kan, ah hidup kudus nggak mungkin lah, masa
hidup seperti Tuhan Yesus kan, tidak buat kesalahan, tidak
S1 yakin dan percaya yang dikatakan dokter bahwa stres menyebabkan banyak penyakit. S1 merasa pertobatan suami menentukan kesembuhan, karena problema inti diri dari S1 sudah terangkat. Kelebihan Tiberias menurut S1 adalah penekanannya pada hidup kudus dan pengajarannya mengenai Perjamuan Kudus dan Minyak Urapan. Di Tiberias S1 bisa menemukan hidup kudus dengan suami.
PMS
PMS
KPT
KPT
116
Kelebihan lain Tiberias adalah pengajarannya yang menonjol mengenai Perjamuan Kudus dan Minyak Urapan. S1 sungguh mempercayai Perjamuan Kudus sebagai tubuh dan darah Yesus yang memiliki kuasa sehingga ia sangat mengandalkan Perjamuan, baik dalam mengatasi masalah kehidupan maupun untuk pertumbuhan iman.
229.
230.
231.
232.
233.
234.
235.
236.
237.
238.
239.
240.
241.
242.
243.
244.
245.
246.
247.
248.
marah, tidak jengkel, tidak cemburu, tidak benci, tidak rasa
sakit hati ya kan? Wah itu tidak mungkin bagi kita, gitu kan,
tapi ya ternyata penekanan Tiberias. Ya itulah sebenarnya
intinya pada hidup kudus dan penekanan pada Perjamuan
Kudus itu kan benar-benar darah Yesus bukan lambang,
benar-benar darah Yesus, benar-benar roti itu adalah tubuh
Yesus. Dan bahkan itu bukan hanya sekali setahun atau dua
kali setahun atau seminggu sekali atau sebulan sekali, tapi
itu bisa kita lakukan setiap saat. Bukan saat kita sakit saja,
atau ketika ekonomi kita sedang kendor. Tapi juga untuk
pembangunan iman kita. Rasa kita lemah dalam tubuh kita,
kita angkat perjamuan itu meyakini sungguh-sungguh
bahwa inilah darah Yesus ini bener-bener tubuh Yesus,
“Kau pulih kan mengampuni ku, membebaskan aku
menguatkan, menyempurnakan, mengubahku” jadi ya,
punya kuasa. Jadi pada saat itu, tentu saja saya alami ya,
pada saat sudah hidup dalam Tuhan, kan permasalahan
kehidupan tidak pernah hilang, bagaimana kita
mengatasinya, dan itu diatasi dengan darah Yesus itu. Kalau
memang sakit, entah itu flu atau pilek, saat ini di rumah
Penekanan Tiberias pada Perjamuan Kudus yang benar-benar tubuh dan darah Yesus, bukan lambang. Perjamuan kudus bisa dilakukan setiap saat, bukan hanya dalam kesusahan, tapi juga untuk pembangunan iman. Saat merasa lemah, S1 mengangkat Perjamuan dengan penuh keyakinan bahwa sungguh darah dan tubuh Yesus yang berkuasa. S1 merasa saat hidup dalam Tuhan, permasalahan kehidupan tidak pernah hilang, tapi itu bisa diatasi dengan darah Yesus. Di rumah sudah sama sekali tidak ada lagi obat-obatan, hanya supleman atau vitamin.
MPKT
MPKT
KTPK
KTPK
KTPK
117
Efek dari kepercayaan S1 adalah saat ini sudah tidak ada lagi obat-obatan dirumah S1. Keyakinan S1 terhadap Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus sudah sangat kuat, sehingga merasa itu lebih manjur dari obat.
249.
250.
251.
252.
253.
254.
255.
256.
257.
258.
259.
260.
261.
262.
263.
264.
265.
266.
267.
268.
tidak ada lagi obat-obat yang murah, atau yang mahal, atau
dari dokter itu nggak ada, dari dokter sudah sama sekali
nggak ada dalam rumah ini, ya paling, tapi itu bukan obat
ya, suplemen sih ya, vitamin, itu saja. Kalau lagi pilek, pada
waktu itu suami saya pilek, saya pilek, pokoknya kena flu
lah dua-duanya itu kita angkat perjamuan bisa sampai 3 kali
4 kali satu hari kita lakukan, dan kita olesi minyak urapan
dibagian hidung mungkin mana yang rasa flu itu dimana, ya
hilang lah itu. Dan sangat cepat, kalau obat kan berapa lama
gitu periodenya baru kita rasa fit gitu, kalau ini nggak,
memang cepet. Jadi kegiatan ini tetap bisa dilakukan,
pelayanan juga tetap bisa dilakukan.
Ini ada pertanyaan yang hampir mirip, sebenernya apa
yang Ibu rasakan yang ditawarkan oleh gereja Tiberias
yang tidak ditawarkan oleh gereja-gereja sebelumnya?
Iya, sama juga seperti tadi.
Terus mengenai latar belakang ikut penyembuhan. Sudah
berapa lama ibu di Tiberias?
Dari kesembuhan itu terjadi ya?
Dari awal ikut.
Saat Flu dengan suami, angkat Perjamuan sampai 3-4 kali sehari, mengolesi Minyak Urapan di tempat yang sakit. Dan sembuhnya lebih cepat dari obat. Jadi kegiatan tidak terganggu. S1 sudah ikut Tiberias selama 1 1/2 tahun. Sembuh juga sudah 1 1/2 tahun.
KTPK
KTPK
AMT
118
Awalnya S1 memiliki pandangan yang berseberangan dengan Tiberias mengenai ajaran hidup kudus, karena itu dia tidak pernah datang ke Tiberias walaupun sudah mengenal Tiberias sejak lama.
269.
270.
271.
272.
273.
274.
275.
276.
277.
278.
279.
280.
281.
282.
283.
284.
285.
286.
287.
288.
Oh, kalau ikut di Tiberias sih baru satu setengah tahun.
Yang kesembuhan, ya sembuh juga sudah satu setengah
tahun. Datang dari awal lah, waktu itu saya masih inget
banget, 6 Juni kami pertama kali dateng, saya itu kena
asama yang sungguh berat sekali, saat itu kita terapkan, kita
menerapkan Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus itu akhir
bulan Juli lah.
Ibu kenal penyembuhan di Tiberias itu dari siapa ya Bu?
Gimana caranya bisa kenal Tiberias?
Sebenernya kalau denger mengenai Tiberias sih sudah lama
ya, tapi ya itu lah pandangan kita masih, ya itu yang saya
bilang nggak mungkin lah hidup kudus. Manusia. Tapi kan
firman Tuhan Matius 5 : 8 mengatakan dengan jelas,
“Orang yang kudus akan melihat Allah” ya kalau kita
nggak kudus nggak bisa lihat Allah. Seperti itu, ya cukup
lama juga sih saya kenal, dari 80an, sudah saya tau tapi saya
nggak pernah pergi sana.
Untuk yang pertama kali ngajak ibu kesana ada saudara
atau teman?
Saudara, karena kan suaminya sudah pendeta juga ya di
Pertama kali S1 datang ke Tiberias tanggal 6 Juni (2005). Saat itu sedang kena Asma yang sangat parah sekali. Mulai menerapkan Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus sejak akhir bulan Juli (2005). S1 sudah lama dengar tentang Tiberias dari tahun 80an, tapi ia memiliki pandangan bahwa tidak mungkin hidup kudus, jadi tidak pernah kesana.
AMT
PPST
AMT
119
S1 pernah sekolah teologi, dan saat dia mempelajari sesuatu kemudian merasa tertarik dia akan menyelidiki lebih dalam mengenai hal tersebut. Selain mengenai masalah jender, hal lain yang menarik minatnya adalah mengenai baptisan selam.
289.
290.
291.
292.
293.
294.
295.
296.
297.
298.
299.
300.
301.
302.
303.
304.
305.
306.
307.
308.
Tiberias itu sehingga dia bilang, memang saya sama pendeta
itu saudaranya bukan sama istrinya, tapi kan dekat, akrab
jadi saya bilang saudara. Dia bilang “Kak Hedy dateng
dong, saya sudah mulai lagi pembukaan persekutuan,
koordinatornya baru, tolong hadir ya, sama Kak Sam.” “Oh
iya” ya udah kita pada saat itu, ya 6 Juni itu lah. Kita ke
Raden Saleh, sejak di Raden Saleh itu suami saya bertobat.
Ya sudah, terus-terus sampai saat ini. Kalau suami saya kan
baru pelayanan aktif itu baru, sebelumnya kan cuma jemaat
biasa, baru aktif itu mulai bulan Januari. Januari itu baru
mulai ikut tim doa nya Pak Dolf kan. Saya juga ikut, kalau
sedang tidak ada halangan ya saya ikut juga itu dari pagi
sampe malam.
Yang membuat ibu tertarik pertama kali itu saudara ibu
ya? Baru kemudian ibu merasakan?
Sebetulnya tertarik kepada Tiberias bukan dia saja, saya
lupa ini. Waktu itu kan saya berdoa, saya belajar mengenai
baptisan selam ini. Saya belajar, akhirnya saya selidiki kan,
saya baca ambil buku-buku dari tokoh-tokoh yang ya sudah
almarhum sekarang, tokoh-tokoh yang rohani yang Tuhan
Yang pertama mengajak S1 ke Tiberias adalah saudara yang suaminya pendeta di Tiberias. Mengajak ke persekutuan, karena mulai pembukaan dengan koordinator baru. 6 Juni (2005) S1 mulai ke Raden Saleh, dan sejak itu suami S1 bertobat. Suami S1 ikut aktif pelayanan tim doa Pak Dolf bulan Januari (2006). Kadang S1 ikut kalau sedang tidak berhalangan. Ada hal lain yang menarik S1 ke Tiberias. S1 belajar mengenai baptisan selam dari buku-buku tulisan tokoh rohani yang memakai baptis percik, kemudian dia
AMT
AMT
AMT
AMT
LBP
120
S1 menyimpulkan bahwa baptisan selam adalah baptisan yang dikehendaki Tuhan, dan S1 merasa bahwa Tuhan sungguh mengarahkan jalannya kepada Pak Pariadji. Yang membuat S1 merasa diarahkan Tuhan kepada Pak Pariadji : 1. S1 diberi pengelihatan
wajah Pak Pariadji sebanyak 3 kali.
2. S1 menonton Pak Pariadji di acara Mujizat secara tidak sengaja di TV yang ternyata sedang membahas hal yang ia gumuli dan dapat memberi jawaban yang sangat tepat bagi dia.
3. S1 mimpi bertemu dengan Pak Pariadji dalam suatu ibadah.
309.
310.
311.
312.
313.
314.
315.
316.
317.
318.
319.
320.
321.
322.
323.
324.
325.
326.
327.
328.
pakai luar biasa di beberapa negara. Di situ semuanya
berasal dari gereja yang lain, di mana hanya pakainya baptis
percik. Setelah saya baca, saya renungkan, saya bandingkan
dengan firman Tuhan, memang baptis selam lah yang benar,
memang yang Tuhan kehendaki. Pada saat itulah saya
harus baptis selam, kemana saya harus pergi?” Itu jadi
pertanyaan saya, nah akhirnya setelah saya selesai bertanya,
di saat itu, saat intim sama Tuhan, itu Tuhan menampakkan
wajahnya Pak Pariadji pada saya. Pada saat itu saya belum
begitu kenal, dulu saya pernah lihat itu ada sih di buletin
gambarannya kecil sekali begitu di pojok. Tapi saat saya
berdoa saya lihat Pak Pariadji lagi, berdiri pakai jubah hitam
dan pakai stola nya yang putih, itu berdiri. Itu sampai dua
kali itu saya lihat. Karena pada saat itu suami saya belum
bertobat, ya kan, itu tahun 2005 itu tahun luar biasa lah bagi
saya ya. Nah pada saat itu saya berdoa terus. Nah kedua kali
itu di TV, Mujizat. Waktu itu saya berdoa, “Aduh Tuhan
saya sudah begitu lama, saya sudah berdoa puasa, apa
yang tidak saya lakukan untuk minta kepada Tuhan supaya
membandingkan dengan firman Tuhan, dan merasa baptis selam lah yang benar. S1 berdoa minta petunjuk dimana ia harus pergi untuk baptis selam, lalu Tuhan menampakkan wajah Pak Pariadji. Saat itu S1 belum kenal Pak Pariadji, baru lihat gambar kecil di buletin. Saat berdoa, S1 melihat Pak Pariadji lagi, sampai dua kali.
AMT
AMT
AMT
121
S1 selalu mencari alasan rohani saat melakukan tindakan, ketika ingin meninggalkan suaminya karena sudah tidak tahan S1 menggunakan alasan bahwa di Belanda butuh sekali pelayanan.
329.
330.
331.
332.
333.
334.
335.
336.
337.
338.
339.
340.
341.
342.
343.
344.
345.
346.
347.
348.
suami hidup seperti yang Tuhan kehendaki. Sekarang saya
sudah nggak tau lagi lah Tuhan, pokoknya saya..” Ya itu
lah sebagai anak kecil boleh kan kita meminta sama Tuhan,
“Pokoknya saya, saya mau melayani Engkau, saya mau ibu-
ibu yang lain juga mengenal Engkau seperti saya mengenal
Engkau, tapi bagaimana saya bisa menghadapi suami, saya
sudah nggak tahan lagi.” Dan pada saat itu saya punya
undangan untuk menghadiri perkawinan ponakan saya di
Belanda. Sudah lah pikiran saya saya mau tinggalin suami
saya, saya mau tinggal di Belanda, Belanda perlu banget
pelayanan. Ya sudah, pokoknya saya tidak akan cerai tapi
saya tidak akan kembali. Begitu, itu saya katakan sama
Tuhan, saya tidak katakan pada siapa-siapa, saya katakan
pada Tuhan itu. Tuhan kan tidak kehendaki, akhirnya saya
“Tuhan pokoknya saya sudah nggak mau lagi berdoa untuk
suami saya, kecuali Tuhan sendiri yang kasih saya doa”.
Sudah, seperti anak kecil begitu kan. Pada saat itulah saya
nyalain TV, hari Sabtu saya nggak ada kerjan, nggak punya
pembantu juga saat itu, saya nyalain TV, kalau kata anak
muda itu bete gitu, saya nyalain, nggak terlalu perhatiin juga
S1 berdoa, putus asa karena sudah melakukan apapun agar suaminya bertobat tapi tidak berhasil, sampai akhirnya dia sudah tidak tahan lagi menghadapi suami. Saat punya undangan untuk menghadiri perkawinan ponakannya di Belanda, S1 sudah memikirkan untuk meninggalkan suami, tidak cerai, tapi ia tidak akan kembali. S1 mau melayani di Belanda karena di sana butuh pelayanan. S1 tidak mau berdoa lagi untuk suami, kecuali Tuhan yang kasih doa. Saat tidak ada kerjaan dan sedang bete, S1 menyalakan TV dan mendengar suara yang mengatakan agar jangan minta berkat untuk suami, tapi minta hati yang kudus.
LBM
LBM
AMT
122
Dalam menghadapi situasi hidup S1 selalu berusaha menghadapinya dengan sisi spiritual, misalnya berdoa atau puasa.
349.
350.
351.
352.
353.
354.
355.
356.
357.
358.
359.
360.
361.
362.
363.
364.
365.
366.
367.
368.
itu, tapi kok denger suara, “Ibu-ibu jangan minta berkat
untuk suami, kalau suami makin diberkati, makin diberkati
makin kurang pulang, nanti malah dapet kuntilanak” begitu
katanya. “Pokoknya minta sama Tuhan supaya suami punya
hati yang kudus, hati yang kudus” begitu dikatakan. Saya
kan jadi kaget, Pak Pariadji gitu kan, saya nonton Pak
Pariadji. Wah ini bener. Saat itu saya berdoa seperti yang
Pak Pariadji anjurkan gitu, pada saat itulah perubahan
terjadi pada diri suami saya. Begitulah proses mengetahui
Tiberias, kenal, kenal, tapi tidak mengetahui, atau
mengetahui tapi tidak, mengetahuinya sudah, tapi kenal
tidak, beda kan? Terus saya berdoa, terus saya bicara sama
suami saya, saya bilang kan, “Pa, aku pengen di baptis”
Pada saat itu dia belum bertobat kan “Aku pengen di baptis
selam deh” “Ya kalau memang hati kamu damai, ya
silahkan” dia bilang begitu kan berarti dia tidak. Saya
bilang lagi “Tuhan saya nggak mau kalau dibaptis selam
sendirian, saya mau kalau saya dibaptis selam, suami saya
juga” saya bilang begitu kan. Saya bilang, “Jadi gimana
dong Tuhan babtisnya” kan belom dapet, nah Pak Pariadji
S1 kaget karena Pak Pariadji yang mengatakannya. S1 berdoa seperti yang dianjurkan Pak Pariadji, dan merasa ada perubahan pada suami. S1 berbicara pada suami kalau ingin dibabtis selam, dan diijinkan. Tapi S1 tidak mau baptis selam sendiri tanpa suami.
AMT
AMT
AMT
123
369.
370.
371.
372.
373.
374.
375.
376.
377.
378.
379.
380.
381.
382.
383.
384.
385.
386.
387.
388.
lagi yang muncul, jadi sudah ketiga kali kan. Waktu pas
dekat-dekat pertobatannya saya lihat lagi, ini dalam mimpi,
saya masih inget banget itu saya pergi sama keluarga suami
saya, saya nginep di hotel mana gitu, saya lagi naik lift kok
saya dengar-dengar pujian, pas keluar kok dengar-dengar
pujian, eh ibadah, “Ah aku mau ikut ah” saya bilang sama
suami saya, “Sudah deh kamu aja” “Iya deh aku mau lihat
dulu” naik lah saya ke atas. Itu ada ruangan besar, ada meja-
meja, pokoknya ada suara yang mengatakan mari kita
berdoa, tapi kita duduk, di sekeliling meja saling
berpegangan tangan. Ada kursi kosong ah sudah, saya ikut
aja duduk, di dalam mimpi. Tangan saya, saya kedepanin,
orang disebelah saya bapak-bapak, taruh tangan nya diatas
tangan saya, terus aku lihat kok Pak Pariadji, saat itu saya
kaget, bangun, gitu. Nggak lama itu saya yakin, wah itu
Tuhan pasti ingin saya ketemu dengan Pak Pariadji.
Akhirnya kesampaian juga, waktu di baptis kan memang
disentuh dan didoakan, ditumpangkan tangan kan. Nah
sudah, terus kok tiba-tiba saudara saya undang ke Tiberias,
padahal dia tau bagaimana kita terhadap Tiberias, tapi dia
S1 berdoa lalu kemudian diberi visi ketiga kalinya melalui mimpi, bertemu Pak Pariadji dalam sebuah ibadah. Kemudian tiba-tiba S1 diundang saudara ke Tiberias padahal, saudaranya tersebut sudah tau bagaimana pandangannya mengenai Tiberias.
AMT
AMT
124
Kedatangan S1 ke Tiberias dia rasakan sebagai peringatan dari Tuhan dan pertemuannya dengan Pak Pariadji diyakininya sebagai keinginan Tuhan. Pertemuan S1 dengan Pak Pariadji sangat berkesan baginya, karena saat bertatapan langsung dengan Pak Pariadji, ia merasa dijamah oleh Tuhan dan merasa ada perubahan dalam dirinya.
389.
390.
391.
392.
393.
394.
395.
396.
397.
398.
399.
400.
401.
402.
403.
404.
405.
406.
407.
408.
tetap mengundang kita, supaya kita datang. Alasan saya
datang karena dapat peringatan dari Tuhan, kalau suami
dateng karena saudara yang mengundang. Jadi itulah proses
kita mengenal Tiberias.
Itu kan tadi prosesnya dari Ibu pertama kali datang, dari
mimpi dan sebagainya. Lalu waktu pertama kali datang ke
ibadah penyembuhan nya itu gimana perasaan Ibu?
Yang pertama kan, aduh bagaimana saya bisa maju
kedepan, banyak orang pertama itu kan. Akhirnya saya
sudah lupa ya, itu kedua atau ketiga kali, akhirnya suami
saya nyusul.
Oh waktu pertama kali itu Ibu sendiri?
Nggak, ada suami juga. Yang ketiga kali itu suami ada
bisnis. “Aku nyusul deh, kalau bisa kamu duluan” akhirnya
saya datang, dia datang juga, kita dapat pindah, kita pindah
pas waktu altar call kan orang-orang pada maju ke depan
biar bisa lihat lebih baik, sudah kosong, kan orang-orang
maju ke depan bawa tasnya, ya sudah pindah saja, kita
duduk. Pas saat itulah, Pak Pariadji lihat, kalau lihat-lihat
langsung ke saya, langsung saya merasa satu hal dalam diri
saya itu ya Saya merasa suatu perubahan dalam diri saya
Alasan S1 datang ke Tiberias karena mendapat peringatan dari Tuhan.
Waktu pertama kali datang S1 merasa bingung bagaimana bisa maju ke depan, karena banyak orang. Saat datang ke tiga kali baru S1 bisa pindah duduk di depan, saat altar call karena orang-orang pada maju. S1 dilihat langsung oleh Pak Pariadji kemudian ia merasa ada perubahan dalam dirinya.
AMT
AMT
125
Setelah datang ke Tiberias, hubungan rumah-tangganya membaik, karena S1 melihat banyak perubahan terjadi pada suaminya.
409.
410.
411.
412.
413.
414.
415.
416.
417.
418.
419.
420.
421.
422.
423.
424.
425.
426.
427.
428.
saya, itu ya. Saya merasa suatu perubahan dalam diri saya.
Bahkan suami saya juga nangis aja kalau dalam gereja,
padahal jarang nangis, dia kan laki-laki, jarang nangis. Itu
air mata keluar terus kan. Itu lah, saya rasa Tuhan
menjamah kami lewat Pak Pariadji.
Terus kalau sekarang, apakah ada perubahan setelah
sekian lama ibu datang kesana?
Ya perubahannya banyak ya, perubahannya kita lebih kuat
dalam Tuhan, khususnya dengan hubungan saya dengan
suami ya. Walaupun kita sibuk banget tapi komunikasi tetap
jalan. Lain kali walau pulang-pulang sudah capek, kita juga
banyak sharing, kalau dia juga mendapat problema dalam
usahanya, ya dia juga lebih terbuka. Kalau dia menghadapi
pencobaan-pencobaan seperti dulu, ya kan, suka banget lihat
cewek, ya kan, kita jalan berdua tapi ngeliat perempuan lain
itu kayak gimana. Nah itu saya melihat, dari suami saya itu
banyak perubahan. Juga sikapnya dia terhadap saya, anak-
anak, tentunya dalam rumah tangga banyak perubahan juga.
Ada suatu kerja sama yang lebih baik, ya, dalam rumah
tangga kita.
Suami S1 juga menangis kalau dalam gereja. S1 dan suaminya merasa dijamah Tuhan lewat Pak Pariadji. Setelah sekian lama datang ke Tiberias S1 merasakan banyak perubahan. Merasa lebih kuat dalam Tuhan dan hubungan dengan suami juga lebih baik, karena komunikasi lebih lancar dan terbuka. Dulu suami S1 suka banget lihat perempuan lain, sekarang sudah banyak perubahan. Dalam rumah tangga juga banyak berubah, ada kerja sama yang lebih baik.
126
S1 merasa kebutuhan rohaninya terpenuhi di Tiberias.
429.
430.
431.
432.
433.
434.
435.
436.
437.
438.
439.
440.
441.
442.
443.
444.
445.
446.
447.
448.
Kalau saat ini, Ibu mengikuti ibadah penyembuhan lagi,
kan masih rutin ya? Bagaimana perasaan Ibu sekarang?
Apakah ada perubahan dari yang dulu, gitu?
Kalau perubahan, gimana ya? Merasa dirubah. Merasa di
rumah, senang, kerasa sama Tuhan juga, jadi sudah belajar.
Karena saya pendoa syafaat jadi lebih baik saya mendukung
seluruh acara, jadi kalau saya ikut, saya ikut memang benar-
benar menyembah Tuhan, dan di sana saya berdoa, jadi
kalau ada altar call, itu saya ikut berdoa, padahal dari
mereka ada tim doanya juga, tapi ya bisa dibilang saya lebih
peka terhadap suara Roh Kudus. Jadi sungguh merasakan
yang dikatakan Yohanes 14 dan 16, Roh itu penghibur,
penolong kita, akan menyampaikan segala sesuatu dari
Bapa, kan. Ya jadi lebih peka, kadang kan dalam gereja
pikiran kemana-kemana, jalan-jalan. Ya itu sepertinya
rohani, kalau kadang-kadang disuruh bawa firman di tempat
lain, kalau belum sempat untuk mempersiapkan diri nanti
jalan sendiri ini khotbah, nanti mau dibawain. Itu jadi benar-
benar bisa dikendalikan, jadi kalau firman Tuhan mau
berapa kali kita dengar kalau kita benar-benar mau dipimpin
Saat ini kalau mengikuti ibadah penyembuhan S1 merasa senang dan seperti di rumah. S1 tidak hanya mengikuti ibadah, tapi juga ikut mendoakan acara. S1 merasa lebih peka terhadap suara Roh Kudus. Lebih dipimpin oleh Roh Kudus dalam pelayanan dan kehidupan rohani.
127
S1 mengaitkan lagi antara kondisi penyakitnya, dengan situasi rumah tangganya. S1 melihat penyembuhannya terjadi karena Tuhan punya rencana terhadap suaminya. S1 terbiasa tidak bercerita pada suaminya saat kambuh, karena itu mungkin S1 tidak terbiasa mendapat dukungan dari suaminya
449.
450.
451.
452.
453.
454.
455.
456.
457.
458.
459.
460.
461.
462.
463.
464.
465.
466.
467.
468.
Roh Kudus, kita bisa mendapat satu hal yang baru.
Selanjutnya, dalam ibadah penyembuhan itu, sebenarnya
apa sih yang dilakukan, Bu?
Apa yang dilakukan dalam ibadah itu? Kalau saya sih
merasakan bahwa penyembuhan itu suatu proses. Bukan,
memang ada penyembuhan yang saat itu terjadi. Tapi saya
sih merasakannya suatu proses, pertama kali pembaharuan
dulu ya, bagaimana sikap kita berpikir, pembaharuan
bagaimana kita memandang sesuatu, bagaimana kita
merasakan sesuatu. Tapi kalau penyembuhan itu seperti di
rumah. Saya merasakan itu sebagai kerja sama, Tuhan itu
benar-benar mau memulihkan rumah tangga. Jadi ada
kesembuhan itu bukan karena saya saja percaya, tapi karena
memang saya diyakinkan bahwa Tuhan punya rencana
terhadap suami saya. Saya pernah juga waktu itu, dalam
proses ini, tiba-tiba tanpa bau apa, capek, tiba-tiba saya jadi
pilek berat, jadi asma juga. Tapi saya tidak minum, suami
saya juga menguatkan saya untuk tidak minum tapi betul-
betul percaya terhadap darah Yesus dan Minyak Urapan,
sehingga saya pada hari Minggu itu juga tetap ke gereja,
Dalam ibadah penyembuhan memang ada penyembuhan yang saat itu juga terjadi. Tapi penyembuhan itu suatu proses. Diawali dengan pembaharuan diri secara menyeluruh. Pengalaman pemulihan Tuhan terhadap rumah tangga, S1 merasa sembuh bukan hanya karena percaya, tapi karena Tuhan punya rencana terhadap suaminya. S1 pernah mengalami kambuh Asma sampai parah dan seharusnya masuk rumah sakit, tapi ia tidak minum obat, melainkan percaya saja pada Perjamuan Kudus dan Minyak Urapan.
PPT
PPT
PPST
128
saat penyakitnya kambuh. Hubungan yang kurang harmonis juga mempengaruhi kepercayaan S1 terhadap dukungan suaminya, ketika suaminya memberikan dukungan. Tapi saat S1 kambuh setelah menerapkan Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus, ada kesungguhan sikap yang ditunjukkan oleh suaminya yang ia rasa berbeda, dan itulah yang S1 rasa sebagai permulaan proses penyembuhannya.
469.
470.
471.
472.
473.
474.
475.
476.
477.
478.
479.
480.
481.
482.
483.
484.
485.
486.
487.
488.
tetap berdiri, menyanyi puji-pujian, itu untuk orang yang
memang sesek napas, suatu pekerjaan yang keras, gitu kan,
tapi saya tetep lakukan itu, setelah selesai saya memang
merasa lebih bebas. Tapi ternyata malamnya datang
kembali, itu kembali sudah, seharusnya sudah masuk rumah
sakit. Tapi saya bilang suami saya “Nggak, saya sudah
sembuh.” Walaupun masih berat banget, tapi saya katakan
“Saya sudah sembuh, darah Yesus menyembuhkan, Minyak
Urapan” itu yang saya katakan terus. Suami saya juga, dia
ambil Minyak Urapan, dia taruh, dia gosok semua dada
saya, di belakang, kaki, tangan, kepala. Dia pakai Minyak
Urapan, dia tumpang tangan, berdoa. Kesungguhan saat
itulah, pada saat dia berdoa, tumpang tangan, pada dada
saya. Saya ketiduran sampai besok pagi, sudah tidak apa-
apa, ya proses kesembuhan saya disitu. Kalau selanjutnya
dibilang, saya yakin saya sudah sembuh total, tapi kalau
dibilang kita dalam pelayanan, suami dalam pelayanan, saya
juga dalam pelayanan. Jadi ada saja gangguan. Jadi bisa
dikata iblis juga sekali-sekali masih kasih cobaan, tapi saya
langsung berkata, saya angkat saja langsung Perjamuan. Jadi
S1 meyakinkan diri dan juga suaminya bahwa sudah disembuhkan oleh darah Yesus dan Minyak Urapan, meskipun sebenarnya masih berat. Kesungguhan yang ditunjukkan suaminya saat menggosokkan minyak urapan pada seluruh tubuh, menumpangkan tangan dan berdoa dianggap S1 memulai proses penyembuhan. Saat ini S1 merasa sudah sembuh total, tapi karena bekerja melayani Tuhan iblis masih mencobai (masih kadang kambuh) kalau itu terjadi S1 langsung angkat Perjamuan.
PPST
PPST
PPST
129
S1 selalu merasa ia adalah orang barat dengan pemikiran rasional, tapi sebenarnya ia masih percaya takhayul, seperti pandangannya bahwa penyakit itu bisa terjadi karena kuasa kegelapan, dan kutukan dari nenek moyang. Pemutusan kutuk dan penolakan terhadap kutukan nenek moyang yang dilakukan dalam Perjamuan Kudus dianggap memberikan jawaban terhadap pandangannya itu.
489.
490.
491.
492.
493.
494.
495.
496.
497.
498.
499.
500.
501.
502.
503.
504.
505.
506.
507.
508.
kalau kata saya penyembuhan itu banyak, memang dari
sebelah keturunan saya, saya kan memang besar di Belanda,
sampai kuliah, kerja itu di Belanda, terus, tapi keturunannya
Menado sama Jawa. Menado itu terkenal juga sama kuasa-
kuasa kegelapan, dari Jawa ini Jawa Timur, Jawa Timur ini
masih keturunan keraton, keraton yang lama itu di Blitar. Itu
dibeli sama Sukarno, ya, itu orang tua lahir di sana. Dari sini
ada kutukan keturunan, dari nenek moyang kita, jadi saya
juga lihat di situ. Di Perjamuan Kudus kan kita selalu
katakan tolak, jadi tidak ada lagi hubungan, putuskan
hubungan dengan keraton, apa gitu. Tuhan itu proses, jadi
saat saya lagi kena itu saya merenungkan kenapa gitu, saat
sudah disembuhkan masih bisa terpengaruh, gitu. Akhirnya
ya saat belajar-belajar ya itu, memang latar belakang itu,
benar-benar harus diputuskan. Berpengaruh. Tapi kalau
sekarang sih, sudah nggak sama sekali.
Jadi yang terjadi dalam penyembuhan itu menolak segala
kutukan-kutukan nenek moyang ya?
Ya, suami saya juga katakan. Suatu saat kan suami
pelayanan di Bandung, akhirnya saya renungkan kenapa
Memiliki keturunan Manado yang terkenal dengan kuasa kegelapan, juga keturunan keraton Blitar di Jawa Timur. Ini menyebabkan adanya kutukan keturunan dari nenek moyang yang menyebabkan sakit. Dalam Perjamuan Kudus kutukan itu ditolak dan diputuskan. S1 merasa bahwa latar belakang harus diputuskan, karena itu berpengaruh. S1 merenungkan, kenapa setiap ke daerah Jawa Barat selalu sakit, meskipun awalnya baik-baik saja.
PMS
PMS
PMS
130
S1 suka memikirkan alasan-alasan dibalik sakit yang dideritanya, atau mencari-cari penyebab sakitnya. S1 juga suka menghubung-hubungkan kondisi sakitnya dengan situasi yang sedang ia alami.
509.
510.
511.
512.
513.
514.
515.
516.
517.
518.
519.
520.
521.
522.
523.
524.
525.
526.
527.
528.
setiap saya ke Bandung saya jadi sakit, tiba-tiba sakit.
berangkat nggak apa-apa, di Bandung sakit, gitu. Dulu
liburan ke Pangandaran sama, sakit juga. Setiap kali,
pokoknya ke Jawa Barat saja sakit. Akhirnya suami ku
bilang, dia kan pernah main film juga, itu Prabo kan, “Lho,
itu kan kerajaan Jawa sama Jawa Barat bermusuhan”
katanya begitu. Akhirnya aku ke saudara jauh saya yang
keturunan keraton sama, sudah bertobat juga, pelayanan
juga, terus aku cerita ke dia, “Iya, aku juga sama.” Katanya
gitu. “Jadi memang seharusnya ada pemutusan.” Oh, iya,
disitu saya memang nggak pernah pikirin. Ya sudah itu kan
latar belakang saya yang dulu-dulu, gitu kan. Jadi ya sudah,
saat itu saya sendiri, saya sendiri, suami mendukung, tiap
hari, tiap pagi kami perjamuan kami juga menolak, sampai
saat ini. Nah, puji Tuhan, kemarin saat saya ke
Pangandaran, setelah tsunami itu, membawa sembako, ya
kan kesana, dari LPMI sudah nggak ada gangguan apa-apa,
pilek nggak, asma juga nggak, pokoknya nggak ada apa-apa.
Ya puji Tuhan, jadi memang sudah diputuskan. Sudah
benar-benar dipulihkan lah ya istilahnya.
Suami S1 mengatakan itu terjadi karena kerajaan Jawa dan Jawa Barat bermusuhan. S1 bertanya kepada saudara yang juga keturunan keraton, dan ternyata mengalami hal yang sama Sejak saat itu sampai sekarang didukung oleh suami setiap pagi perjamuan S1 selalu menolak kutukan itu. Saat S1 membawa sembako ke Pangandaran sudah tidak ada gangguan apa-apa. Saat ini S1sudah benar-benar diputuskan dan dipulihkan.
PMS
PMS
PMS
131
S1 sungguh meyakini bahwa Perjamuan di Tiberias memiliki pemahaman yang sesuai dengan keinginan Tuhan, yaitu sungguh merupakan tubuh dan darah Yesus yang telah mati di kayu salib, untuk menggenapi janji Tuhan, yang sungguh memiliki kuasa bukan hanya untuk menghapus dosa manusia, tapi juga memutuskan kutuk-kutuk. Pandangan ini didapat S1 bukan hanya dari apa yang diajarkan di Tiberias, tapi juga dari bacaan-bacaan yang ia coba gali, film yang ia lihat dan petunjuk yang selalu ia minta dari Roh Kudus.
529.
530.
531.
532.
533.
534.
535.
536.
537.
538.
539.
540.
541.
542.
543.
544.
545.
546.
547.
548.
Ini masuk ke makna Perjamuan Kudus di Tiberias,
menurut Ibu?
Ya, makna Perjamuan Kudus, Perjamuan Kudus itu menurut
saya pribadi ya. Kalau di Tiberias itu mengembalikan,
benar-benar dia kembalikan keinginan Tuhan. Karena
mengenai Perjamuan Kudus kan dituliskan dalam Yohanes
pasal 6, lengkap sekali. Itu memang benar-benar perkataan
Tuhan Yesus sendiri, “bahkan Perjamuan Kudus itu lebih
dari roti Manna.” Di situ benar-benar digambarkan karena
memang benar-benar darah, jadi ya saya bilang, pengertian,
pengertian yang diberikan adalah kuasa dibelakang
Perjamuan Kudus itu. Itu yang menjadi, buat saya
maknanya lebih besar dari sebelumnya. Lalu kita juga baca
dalam Korintus kan juga bilang, kalau Perjamuan itu
dilakukan dengan benar kan sangat bermanfaat, ya kan.
Kalau kita tidak mengertinya dengan benar, malah yang
sebaliknya yang terjadi, seperti itu. Tapi saya memang
merasakan, memang kuasa, kuasa Perjamuan Kudus. Saya
merasa orang yang dari barat yang banyak mengandalkan
logika, pertama kali juga saya belajar banyak mengenai
Perjamuan Kudus di Tiberias itu benar-benar mengembalikan keinginan Tuhan. Sesuai dengan perkataan Yesus dalam Injil Yohanes pasal 6 bahwa Perjamuan Kudus lebih dari roti Manna, dan digambarkan benar-benar darah. Pengertian yang diberikan Tiberias adalah kuasa dibalik Perjamuan Kudus, karena itu maknanya menjadi lebih besar dari sebelumnya. Jika dilakukan dengan benar Perjamuan akan sangat beranfaat. S1 merasakan kuasa Perjamuan. Merasa sebagai orang barat yang mengandalkan logika, karena itu awalnya belajar banyak mengenai Perjamuan Kudus melalui buku, khususnya mengenai darah Yesus.
MPKT
MPKT
MPKT
KTPK
KTPK
132
549.
550.
551.
552.
553.
554.
555.
556.
557.
558.
559.
560.
561.
562.
563.
564.
565.
566.
567.
568.
Perjamuan Kudus. Saya tambah-tambah belajar melalui
buku, mengenai darah itu apa artinya. Khususnya darah itu
darah Yesus ya, bukan darah-darah biasa, darah Yesus itu
apa artinya. Memang mungkin untuk orang-orang sekuler
gitu, itu sangat seperti, apa ya, barbar, gitu kan, “Itu darah
kok diminum”, seperti itu ya. Tapi ini kan bukan lambang,
tetapi iman yang berbicara. Kalau kita mau berbicara
tentang iman itu sulit, iya kan. Nah iman lah ini yang
berbicara. Kan dikatakan juga dalam, apa itu kan?
“Terjadilah menurut iman, terjadilah menurut kepercayaan
mu.” Ya kalau kita percaya bahwa itu buruk, nggak ada
manfaatnya, ya itulah yang akan terjadi. Tapi ya Tuhan ini
sudah sungguh-sungguh mati di kayu salib, Dia sudah
sungguh-sungguh mencurahkan, ya kan, darahNya. Jadi
buat saya artinya lebih besar, pemahaman saya mengenai
pengorbanan Tuhan Yesus, dan perjanjian Tuhan dalam
Kejadian 3. Itu benar-benar ada suatu pertalian. Jadi itu lah
penggenapan darah Yesus. Padahal kalau kita melihat kan
dalam kejatuhan manusia kan tanah kena kutuk ya kan,
suami-istri ada suatu jabatan, kan sebelumnya tidak ada.
S1 meyakini bahwa Tuhan sudah sungguh mati dan mencurahkan darahNya, dan ini artinya besar. Pemahaman mengenai pengorbanan Tuhan Yesus dan janji Tuhan dalam Kejadian 3 adalah suatu pertalian. Dalam kejatuhan manusia, manusia kena kutuk, tanah kena kutuk. Kesusahan akan terjadi dalam hidup manusia.
KTPK
133
569.
570.
571.
572.
573.
574.
575.
576.
577.
578.
579.
580.
581.
582.
583.
584.
585.
586.
587.
588.
Adam dan Hawa itu sama rata, tapi ada perbedaan setelah
manusia jatuh dalam dosa. Antara suami-istri, suami harus
kerja keras, tanah dikutuk, kerja keras lagi kan, jadi ya
memang susah banget, gitu kan, itu kesusahan yang akan
terjadi dalam kehidupan manusia. Wanita harus melahirkan
dengan susah payah juga kan, dengan penuh sakit, kan. Itu
kan semuanya, termasuk ini, tanah, tanah kan selamanya
akan susah. Keributan akan selalu terjadi, antara Habel dan
adiknya itu Kain. Ya itulah. Pada saat saya nonton Passion
of the Christ, berapa kali saya nonton, akhirnya saya
pelajari, setiap kali saya nonton saya minta “Roh Kudus
berikan saya pemahaman yang lebih dalam” ini masih
tentang Perjamuan, kalau saya memang angkat Perjamuan
itu, memang saya bener-bener melihat seolah-olah darah
Yesus itu benar-benar tercurah, tertetes gitu kan, membasahi
tanah. Pada saat itu juga kan lagi hujan gede, ya kan, kilat.
Jadi darah itu mengalir bersama air, jadi tanah itu semuanya
penuh dengan darah Yesus, darah Yesus itu memang sampai
tetes terakhir darah dalam tubuhNya itu sudah dicurahkan
untuk kita. Dan untuk apa, memang untuk ini lah, memang
Setelah nonton film Passion of the Christ, saat S1 mengangkat Perjamuan melihat seolah-olah darah Yesus sungguh tercurah sampai tetes terakhir membasahi tanah bercampur dengan air hujan. Untuk mengembalikan manusia seperti semula diciptakan. Saat ini manusia masih dalam daging, jadi dalam prosesnya perlu darah Yesus untuk menyucikan.
MPKT
MPKT
MPKT
134
S1 merasa nyaman dengan Perjamuan Kudus yang dilakukan di Tiberias dibandingkan dengan ditempat lain.
589.
590.
591.
592.
593.
594.
595.
596.
597.
598.
599.
600.
601.
602.
603.
604.
605.
606.
607.
608.
untuk mengembalikan manusia itu seperti semula
diciptakan. Jadi dia punya kuasa, nah ini, sekarang ini sisa
proses. Kita masih dalam daging ini, dan itu perlu darah
Yesus. Tuhan Yesus akan mensucikan kita lagi. Jadi kalau
bagi saya maknanya luar biasa lah.
Apa yang membedakan Perjamuan Kudus di Tiberias
dengan di tempat lain menurut Ibu?
Kalau saya pertama, perbedaan ya, saya lebih menikmati.
Saya lebih menikmati, saya lebih mendalami dan saya lebih
merasakan satu kuasa di situ. Walaupun di situ ratusan
orang, ya, tapi saya merasakan satu kesatuan. Saya
merasakan kalau di gereja lama kita dituntut, apa ya,
kayaknya harus gimana gitu, sepi, tenang, mau dibilang
khusuk, khusuk nya dimana, ya seperti itu. Terus kayaknya
nggak boleh senyum, atau apa, ya saya bilang sebenarnya
mau minumnya juga gimana gitu kan. Kurang, sehingga,
yang ikut itu, merasa tidak ada kesatuan lah ya. Jadi, yang
banyak melakukan itu sebagai suatu apa ya, liturgi ya,
dalam tata liturgi itu kan tata ibadah itu. Hanya satu liturgi
saja itu. Kalau dibandingkan dengan di Tiberias, semua
Perbedaan Perjamuan di Tiberias dengan di tempat lain adalah S1 merasa bisa lebih menikmati, mendalami dan merasakan kuasa. Walau ada ratusan orang, tapi ada kesatuan. Kalau di tempat lain S1merasa dituntut untuk tenang sepi dan khusuk. Di tempat lain tidak ada kesatuan diantara yang ikut, sehingga banyak yang melakukannya hanya sebagai liturgi. Di Tiberias semua mengatakan bahwa ini darah Yesus. Di tempat lain hanya dibacakan oleh Pendetanya saja.
135
S1 juga merasakan ada kuasa dalam Perjamuan Kudus yang tidak ditemukan ditempat lain. S1 mengulangi dan menekankan sekali lagi pernyataan nya di atas mengenai makna Perjamuan Kudus baginya.
609.
610.
611.
612.
613.
614.
615.
616.
617.
618.
619.
620.
621.
622.
623.
624.
625.
626.
627.
628.
sungguh mengatakan bahwa inilah benar-benar darah Yesus.
Bahkan kalau di situ kan hanya dibacakan oleh pendeta saja,
ya kan. Kita tidak ada, kalau ini kan kita diajak untuk
mengucapkannya, kalau di gereja Tiberias kan kita tidak
diajarkan untuk mendengarkan, ini firman Tuhan. Kalau
cawan kan digilir, kalau sloki bersama, “Minumlah ini lah
darahKu,” sudah seperti itu, tetapi tidak ada menyatakan
bahwa ada kuasa. Jadi kita kurang sadar ada kuasa dalam
Perjamuan itu.
Seberapa jauh Ibu merasa bahwa Perjamuan ini memiliki
kuasa?
Ya pada saat kita juga angkat, memang nyatakan benar-
benar kalau roti ya kita angkat benar-benar kita menyatakan
bahwa inilah tubuh Yesus Kristus karena kan secara dalam
dunia psikologi, kalau kita mengucapkan sesuatu dengan
bersuara, telinga kita juga ikut dengar, ya kan. Nah telinga
kita ikut dengar, seluruh pikiran kita ikut, kan, meresapinya,
seperti itu lah. Kadang kalau kita Perjamuan, “Ini
Perjamuan” sudah begitu aja, hanya sekedar minum. Lain
kali kita perhatiin, “Ni orang kok minum banyak banget”
Di tempat lain tidak ada yang menyatakan bahwa ada kuasa, jadi kurang sadar akan kuasa Perjamuan. Saat mengangkat Perjamuan S1 sungguh menyatakan bahwa inilah tubuh Yesus. S1 meyakini bahwa kalau kita mengucapkan sesuatu dengan bersuara, telinga ikut mendengar dan seluruh pikiran kita ikut meresapi. Jika tidak diucapkan akan hanya sekedar minum dan pikiran tidak fokus kepada Tuhan.
KTPK
136
S1 menyatakan makna Minyak Urapan baginya, yang sesuai dengan bacaan-bacaan yang ia pernah baca.
629.
630.
631.
632.
633.
634.
635.
636.
637.
638.
639.
640.
641.
642.
643.
644.
645.
646.
647.
648.
seperti itu, atau lain kali kita pikir mau minum cawan kan
rasa jijik karena mulut orang, kan seperti itu. Pikiran kita itu
tidak terfokus kepada Tuhan. Jadi ya hilang lah. Di Tiberias
itu sungguh merasakan ini kuasa, darahNya itu. Bahwa saya
sungguh-sungguh tolak ya iblis tidak bisa jamah karena ini
darah Yesus. Iblis kan paling takut sama darah Yesus.
Nggak ada lagi, lain kali iblis nggak mau pergi kalau kita
usir orang keluar “Dalam nama Yesus”, nggak keluar-
keluar, tapi begitu pakai “Darah Yesus, keluar!” begitu
cepat. Jadi ya saya merasakan iblis itu sungguh-sungguh
takut, ya. Kalau pakai ikut-ikut istilah anak muda kan,
“Wah, dasyat ya darah Yesus.” seperti itu.
Ini mengenai Minyak Urapan, sebenarnya apa makna
Minyak Urapan di Tiberias menurut Ibu?
Sama juga, hampir sama sebenarnya dengan Perjamuan ya.
Memberikan pengertian sebenarnya apa yang Tuhan sudah
sediakan bagi kita, untuk menyembuhkan tubuh kita.
Bahkan Minyak Urapan adalah Minyak yang didoakan dan
diserahkan kepada Tuhan, nah itu kan Minyak Urapan. Mau
kita pakai minyak Zaitun, atau minyak goreng, apapun itu,
Di Tiberias S1 sungguh merasa kuasa darahNya, saat sungguh-sungguh menolak, iblis tidak bisa menjamah karena ini darah Yesus. Minyak Urapan menurut S1 memiliki pengertian mengenai apa yang sebenarnya sudah Tuhan sediakan bagi kita untuk menyembuhkan penyakit. Minyak Urapan adalah minyak yang didoakan dan diserahkan kepada Tuhan.
KTPK
MMU
MMU
137
S1 meyakini bahwa Minyak Urapan memiliki kuasa, karena kuasa Tuhan yang memberkati, bukan bergantung pada orang yang mendoakannya.
649.
650.
651.
652.
653.
654.
655.
656.
657.
658.
659.
660.
661
662.
663.
664.
665.
666.
667.
668.
tapi kalau kita memang berdoa, bahwa inilah minyak, dalam
nama Tuhan Yesus aku gosok, aku urapi diriku. Nah karena
Minyak Urapan itu juga kita baca dalam Alkitab itu juga
mengurapi raja-raja, ya kan, juga imam, ya kan, pada saat
mempersembahkan korban. Harus lemak, itu kan lemak dari
binatang, minyak juga itu kan. Harus dia urapkan, saya lupa
baca dimana, harus diusap di tangannya, di kakinya, di
telinganya, di matanya, di bibirnya, supaya diurapi dan
dikuduskan saat itu. Jadi ya, sampai saat ini, tambah lagi
dalam firman Tuhan banyak, bahwa mengoles dan
disembuhkan. Jadi Minyak Urapan itu apa saja ya, yang
penting kita doakan dan diserahkan kepada Tuhan. Memang
ada kalau di sana kan didoakan, itulah saya bilang lain kali,
kita jangan mengindividualkan pribadi itu, tapi kita harus
percaya bahwa kuasa dari Tuhan, jadi kita harus melihat
bahwa benar-benar orang ini dipakai oleh Tuhan, jadi kuasa
Tuhan yang memberkati Minyak itu. Ya sebenernya kita di
rumah juga bisa kan berdoa. Kalau umpamanya tidak ada
Minyak Urapan yang didoakan oleh hamba-hambaNya gitu,
kita lagi di mana gitu, sudah habis umpamanya gitu, ya kan
Tidak masalah minyak apa yang digunakan, asal didoakan. Dalam Alkitab, Minyak Urapan juga digunakan oleh raja dan imam supaya diurapi dan dikuduskan Dalam firman Tuhan banyak ditulis bahwa jika mengoles Minyak disembuhkan. Kalau di Tiberias minyak di doakan, tapi menurut S1 jangan mengindividualkan pribadi yang mendoakan, tapi harus percaya bahwa kuasa datang dari Tuhan, orang itu dipakai Tuhan, jadi kuasa Tuhan yang memberkati. Kita juga bisa berdoa sendiri kalau tidak ada Minyak Urapan yang didoakan hambaNya, iman yang harus berbicara.
KPMU
MMU
MMU
KPMU
KPMU
138
S1 bergantung pada Minyak Urapan. S1 tidak hanya menggunakan nya untuk menyembuhkan penyakit saja, tapi juga untuk memberikan ketenangan hati dan pikiran.
669.
670.
671.
672.
673.
674.
675.
676.
677.
678.
679.
680.
681.
682.
683.
684.
685.
686.
687.
688.
sulit. Ya iman kita yang harus berbicara, pokoknya Minyak
itu menyenangkan hati Tuhan.
Biasanya Ibu menggunakan Minyak Urapan untuk
penyakit saja?
Oh nggak, kalau saya rasa tidak damai, karena beberapa
macam hal lah, saya bisa pakai Minyak Urapan juga. Atau
kalau pemikiran saya mulai, ah, saya rasa itu tidak benar,
mempengaruhi itu kan, biasanya saya pakai Minyak Urapan
di kepala, sedikit saja, nggak usah banyak, gitu kan. Dimana
pun saya berada, kalau saya rasa ada suatu perasaan
kekhawatiran, atau perasaan tidak nyaman, di suatu tempat,
saya selalu bawa Minyak Urapan, selalu saya pakai. Nah
kita kan sering kali dengar, kalau kita naik mikrolet, ya kan.
Saya pernah tuh terjadi dalam mikrolet. Pada waktu itu saya
sama temen-temen mau pergi pelayanan. Masuk lah, wah
saya lihat ini orang, langsung hati saya kurang enak lihat
orang itu, ya kan, dalam nama Tuhan Yesus, saya pakai aja
Minyak Urapan, kan saya bawa itu dalam dompet saya.
Memang benar, saya berdoa aja. Nggak lama kemudian ada
orang datang bawa burung, terus bicara kan mengenai
S1 menggunakan Minyak Urapan saat merasa tidak damai, atau saat pikiran mulai tidak benar. Dimanapun S1berada jika merasa khawatir selalu membawa dan memakai Minyak Urapan. S1 pernah mengalami, saat di mikrolet hati langsung kurang enak saat melihat seseorang, karena itu berdoa dan memakai Minyak Urapan. Ternyata orang itu berusaha menipu dengan menggunakan burung, tapi tidak terjebak.
PMU
PMU
PMU
139
S1 dan keluarganya juga menggunakan Minyak Urapan untuk melindunginya dari kuasa-kuasa kegelapan.
689.
690.
691.
692.
693.
694.
695.
696.
697.
698.
699.
700.
701.
702.
703.
704.
705.
706.
707.
708.
burung, ternyata kan teman saya pernah mengalaminya, tapi
tidak terjebak, gitu, cuma ada orang dalam mobil, gitu.
Akhirnya kan ngomong “Burungnya ini ni ni..” mengenai
burung “Dengerin aja tuh suaranya, ini ditutupin soalnya
itu deh, terlalu risih burungnya jadi ditutupin” jadi
semacam hipnotis yang mereka lakukan. Orang kan jadi
terpana ngeliatnya, nggak tau beli-beli, sampai berapa
mahal, lain kali orang beli sampai keluarin uang dari
ATMnya, berapa juta. Akhirnya bawa pulang, bukan
burung, hanya kayu aja, katanya gitu. Jadi seperti itu lah,
kita kan melihat kuasa-kuasa kegelapan di mana-mana, jadi
saya pakai juga untuk hal itu. Keluar dari rumah saya selalu
pakai itu, anak-anak juga selalu saya urapi sama suami saya
juga.
Terus Ibu merasa lebih tenang ketika menggunakan
Minyak Urapan?
Iya, tenang dan damai.
Seberapa jauh Ibu meyakini bahwa Minyak Urapan
memiliki kuasa?
Seperti yang tadi saya ceritakan ya, sama seperti Perjamuan.
S1 memakai Minyak Urapan untuk menghindari kuasa kegelapan. Kalau keluar rumah keluarga S1 selalu pakai Minyak Urapan. S1 merasa tenang dan damai saat memakai Minyak Urapan.
PMU
PMU
PMU
140
S1 percaya benar bahwa Minyak Urapan memiliki kuasa untuk menyembuhkan. S1 melihat Pak Pariadji sebagai teladan yang membuatnya terdorong untuk lebih dekat dengan Tuhan .
709.
710.
711.
712.
713.
714.
715.
716.
717.
718.
719.
720.
721.
722.
723.
724.
725.
726.
727.
728.
Lebih lagi mempertimbangkan Minyak Urapan kita
menyenangkan hati Tuhan, ya. Tuhan sendiri kan yang
mengatakan. Di dalam Alkitab itu Minyak Urapan
menyenangkan Tuhan, dari raja Daud, semuanya juga pakai
itu. Jadi kita melihat kuasa, juga dalam Yakobus kan
dituliskan kalau orang sakit kan diberi minyak. Jadi saya
percaya bener bahwa Minyak Urapan yang sudah diurapi itu
kuasanya memang benar-benar kuat.
Kalau membicarakan tentang Tiberias kan tidak bisa
dipisahkan dengan Pak Pariadji, Bapak pendeta Pariadji,
dalam pandangan Ibu sosok seperti apa sih Pak Pariadji
itu?
Kalau saya sih melihatnya sebagai seorang pribadi yang
Tuhan sudah pakai secara luar biasa. Jadi saya juga melihat
bahwa tidak mungkin seorang bisa seperti Pariadji jika tidak
punya persekutuan yang luar bisa dengan Tuhan. Itu
membuat saya terdorong untuk lebih banyak lagi bersekutu
dengan Tuhan. Buat saya bisa dikatakan seperti itu, teladan,
panduan. Ya seperti itu lah sosoknya. Bagaimana dia
pribadinya, ya saya tidak tau kan. Belum pernah melihat dia
S1 meyakini kuasa Minyak Urapan seperti Perjamuan, terlebih karena Minyak Urapan itu menyenangkan hati Tuhan. Di Yakobus ditulis kalau orang sakit diberi Minyak, jadi S1 percaya benar bahwa Minyak Urapan yang sudah diurapi kuasanya benar-benar kuat. S1 melihat Pak Pariadji sebagai pribadi yang sudah dipakai Tuhan secara luar biasa, dan memiliki persekuatuan yang juga luar biasa dengan Tuhan. Pak Pariadji dianggap S1 menjadi pendorong dan teladan untuk lebih dekat dengan Tuhan.
KPMU
KPMU
PMPP
PMPP
141
S1 terkesan oleh iman Pak Pariadji, ia melihat walaupun dalam keterbatasan, kata-kata Pak Pariadji memiliki kuasa, karena ia dikuasai oleh Roh Kudus.
729.
730.
731.
732.
733.
734.
735.
736.
737.
738.
739.
740.
741.
742.
743.
744.
745.
746.
747.
748.
santai di rumah, kan kita bisa menilai seseorang kalau
dirumah kan. Tapi saya yakin dan percaya sih kalau semua
manusia kan punya kelemahan, tidak bisa seratus persen,
tapi kan dia berusaha kan, itu yang Tuhan lihat.
Hal apa dari Pak Pariadji yang membuat Ibu terkesan?
Terkesan, imannya. Jadi imannya, kan dia pimpin
Perjamuan, bagaimana dia menyampaikan, dengan, kalau
Ken sendiri sudah dengar bagaimana Pariadji, ya, kalau kita
juga sudah belajar sekolah Teologi, kotbahnya kalau dilihat
dari segi itu ya, bukan dari segi rohani, kurang berbobot, ya
kan. Itu-itu saja. Tapi saya melihat, setiap perkataannya itu
punya kuasa. Sebenarnya saya juga melihat imannya disitu,
jadi Tuhan pakai dia. Nggak mungkin orang yang tidak
punya iman bisa dikuasai oleh Roh Kudus seperti itu, kan
itu yang saya lihat. Sehingga dengan kata-katanya yang
sederhana, yang mungkin dengan firman Tuhan yang itu,
itu, itu saja, setiap kali ada maknanya lagi, ada suatu pesan
yang Tuhan ingin sampaikan lagi. Bagi saya seperti itu, bagi
suami saya juga kalau dia ngomong, “Ih, luar biasa ya,
kalau dipikir sih Pak Pariadji kotbahnya itu-itu saja tapi
Yang membuat S1 terkesan pada Pak Pariadji adalah imannya. Menurut S1 Saat memimpin Perjamuan, kothbah Pak Pariadji sebenarnya kurang berbobot dan itu-itu saja, tapi setiap perkataannya punya kuasa. Disitulah terlihat imannya, karena nggak mungkin orang yang tidak punya iman bisa dikuasai Roh Kudus seperti itu.
PMPP
PMPP
PMPP
142
749.
750.
751.
752.
753.
754.
755.
756.
757.
758.
759.
760.
761.
762.
763.
764.
765.
766.
767.
768.
setiap kali dia menjawab kaitannya itu kayaknya meletus
gitu kan, membuat kita lebih sadar lagi.”
Jadi yang membedakan dengan pendeta-pendeta lain di
Tiberias itu ya?
Ya, sebenarnya saya lihat itu transfer ya, pendeta yang lain
transfer juga. Lain kali kita kan mengikuti Pak Dolf ya,
kotbahnya sampai berapa kali, sampai berapa minggu ya
memang agak beda-beda, sering kali sama tapi ada beda
sedikit-sedikit, tapi ada pesan yang baru gitu.
Apa Pak Pariadji menjadi salah satu alasan Ibu untuk
datang ke Tiberias?
Tidak, kalau kita melihat manusia, sebagai alasannya, kalau
dia sudah tidak ada bagaimana?
Seberapa jauh Ibu meyakini apa yang dikatakan oleh Pak
Pariadji?
Sebagaimana yang firman Tuhan katakan lagi, saya kutip,
segala sesuatu harus diselidiki. Oleh sebab itu kalau saya
pribadi, tidak tau yang dengan yang lain, saya itu hamba
Tuhan siapa saja, apa yang dia sampaikan harus kembali
kepada firman Tuhan. Harus ada dasar firman Tuhan. Untuk
S1 tidak menjadikan Pak Pariadji sebagai alasan untuk datang ke Tiberias. Latar belakang S1 yang pernah belajar teologi membuat ia tidak langsung menerima semua perkataan Pendeta, ia selalu mengembalikannya pada Firman Tuhan.
Pendeta lain juga sama saja. Pak Pariadji bukan alasan bagi S1 untuk datang ke Tiberias. Menurut S1 segala sesuatu harus diselidiki, oleh sebab itu hamba Tuhan siapa saja, apa yang dia sampaikan harus sesuai firman Tuhan, jika tidak sesuai dengn firman Tuhan tidak bisa dipegang.
KTPP
143
Sekali lagi S1 menunjukan bahwa ia tidak pendeta satu dengan lainnya.
769.
770.
771.
772.
773.
774.
775.
776.
777.
778.
779.
780.
781.
782.
783.
784.
785.
786.
787.
saya apa yang orang ucapkan diluar firman Tuhan saya tidak
bisa pegang.
Ibu merasa ada perbedaan nggak sih kalau mengikuti
ibadah yang dipimpin oleh Pak Pariadji atau dengan
pendeta lain?
Kalau sekarang sih saya menilai, itu kan hamba Tuhan,
bagaimana seorang dikuasai oleh Tuhan. Sulit bagi saya
untuk menilainya, saya nggak berani menilainya karena
hamba Tuhan notabene adalah orang yang Tuhan pakai, gitu
kan. Jadi saya bilang semua hamba Tuhan yang melakukan
kesembuhan Ilahi itu, mereka masing-masing memiliki
karunia. Caranya memang bisa berbeda, tapi kuasa saya
bilang tetap sama. Kalau tanda kutip ya, pendeta itu
memang punya persekutuan yang kuat dengan Tuhan. Jadi
tergantung juga hubungan kita dengan Tuhan, persekutuan
kita dengan Tuhan. Kan ada bedanya hubungan dengan
persekutuan kan, kalau hubungan kan lebih kepada darah,
keturunan kan gitu, kalau persekutuan kan komunikasi,
berbicara mengenai komunikasi, itu lain.
S1 sulit menilai perbedaan antara hamba Tuhan, karena mereka adalah orang yang dipakai Tuhan. Semua hamba Tuhan yang melakukan penyembuhan Ilahi masing-masing memiliki karunia, caranya bisa berbeda, tapi kuasanya sama. Tergantung pada persekutuannya dengan Tuhan.
144
Tabel Koding
Wawancara Pertama, Subjek Kedua
Lokasi : Sekretariat GTI, Gedung Menteng Prada
Waktu : Minggu, 3 Desember 2006
Nama : Sat
Usia : 62 tahun
Pendidikan : Sarjana Teknik Sipil Universitas Indonesia
Pekerjaan : Pensiun, berhenti bekerja 10 tahun lalu untuk pendalaman Alkitab
Refleksi Verbatim Padatan Faktual Koding
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Apa penyakit yang Bapak alami?
Yang pertama sakit jantung, penyakit bawaan dari lahir.
Ketahuannya pas check-up waktu lulus SMA, baru ketahuan.
Bilik kiri sama bilik kanan saya itu bocor, jadi darah bersih
saya itu tekor, masuk ke bilik kotor. Dan itu menyebabkan
gejala-gejala yang parah. Lemah, lemes, kadang-kadang
jantung saya berdetak keras, sehingga menyebabkan jantung
saya bengkak. Beberapa dokter di Jakarta maupun di
B d d h i i li j t
S2 mengalami sakit jantung sejak lahir, ada kebocoran pada bilik kanan dan kiri.
S
145
S2 mengalami sakit jantung bawaan yang seharusnya dioperasi, tapi terhalang faktor biaya, fisik dan mental. Ada situasi yang berbeda pada gereja karismatik yang membuat orang terdorong untuk berubah atau bertobat. S2 masuk Kristen sejak usia 25 tahun tetapi ia merasa bertobat pada usia 52 setelah ia mencoba beberapa gereja karismatik dan akhirnya masuk sebagai anggota.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
Bandung sudah menangani saya, spesialis jantung, semuanya
menghendaki saya dioperasi, ditutup lobangnya. Tapi biaya,
dan juga kondisi saya waktu mau dioperasi itu. Pernah sih
ada keputusan mau dioperasi, jadi dikateter dulu, tetapi
kembali diperiksa, ternyata paru-parunya juga ada
peradangan. Lalu dikirim ke rumah sakit Sumber Waras, eh
Persahabatan, berobat jalan di Persahabatan 3 bulan kira-
kira, dinyatakan sembuh paru-parunya. Tapi saya nggak
kembali ke Cipto, saya takut harus operasi. Setelah itu terjadi
mujizat. Kesembuhan jantung.
Bagaimana perasaan Bapak saat mengalami penyakit yang
berkepanjangan? Itu kan lama juga sakit jantung.
Ya, Lama sekali. Dan saya kan tadinya Islam, umur 25
masuk Kristen. Saya masih baru belajar ya, Kristen biasa
gitu. Sampai umur 52 baru bertobat sungguh-sungguh, lalu
masuk karismatik. Umur 52 saya bertobat sungguh-sungguh.
Ikut konseling pelepasan, babtisan selam, Perjamuan Kudus
sering-sering, dengan olesan Minyak Urapan dan
sebagainya. Sehingga saya merasa masuk ke dalam kawasan
mujizat nih sekarang, sebab saya mengalami banyak mujizat.
S2 sudah ditangani beberapa dokter spesialis jantung dari Jakarta dan Bandung. Semua menginginkan S2 melakukan operasi penutupan lubang. Selain terhambat biaya S2 ternyata memiliki peradangan di paru-paru yang harus disembuhkan dahulu sebelum operasi. Setelah paru-parunya sembuh, S2 tidak kembali ke RS untuk di operasi karena takut. Sakit jantung S2 akhirnya sembuh karena mujizat. S2 dulu Muslim, pada usia 25tahun masuk Kristen (pindah agama saat menikah, ikut istri). S2 merasa bertobat sungguh-sungguh pada usia 52, kemudian masuk gereja Karismatik. S2 merasa masuk ke dalam kawasan mujizat, karena banyak mengalami mujizat.
PST
S
LBM
PPST
LBA
146
Pertobatan membuat S2 merasa masuk dalam kawasan mujizat, karena penyakit-penyakit yang dulu tidak ada harapan untuk sembuh akhirnya bisa sembuh begitu saja. Sakit yang S2 alami beragam dan parah.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
Seperti kesembuhan jantung, itu saya nggak berniat untuk
sembuh gitu, itu nggak. Terjadi dengan sendirinya, setelah
babtisan selam, sembuh gitu. Kemudian yang paru-paru itu,
akibat jantung itu, yang bukan peradangan, lain lagi. Batuk
berkepanjangan sampai obat apapun nggak mempan, terus
kata dokter setelah di rontgen ini akibat jantung, jadi darah
yang sudah dibersihkan oleh paru-paru setelah dikirim ke
jantung itu ditolak sebagian sama jantung, kembali ke paru-
paru, jadi paru-parunya kacau.
Kerjanya terlalu berat?
Nggak tau apa sebabnya, jantungnya pokoknya nolak. Nah
itu saya ikut KKR kesembuhan, sudah terlalu rame ya KKR
pada waktu saya itu, tahun 2000-an ya, tahun 2004. Jadi saya
pakai kertas saja dari jauh, gagal jantung. Gembala sidang
saya waktu itu bilang, “Kenapa itu Satrio, gagal jantung,
kamu 10 hari lagi sembuh!” Nggak didoakan, cuma dibilang
begitu. Betul-betul sembuh itu. Lalu ketika ginjal, saya
nggak tau itu, ada TBC ginjal, dan saya nggak pernah denger
itu. Kalau Perjamuan kan ada kesempatan berdoa sendiri,
nah saya berdoa. “Tuhan sekujur tubuh saya, apapun yang
Pada saat kesembuhan jantung S2 tidak berniat untuk sembuh, tapi setelah babtis selam sembuh. S2 pernah sakit paru-paru, akibat darah bersih dari paru-paru ditolak jantung dan kembali lagi ke paru-paru sehingga kerjanya menjadi kacau. Tahun 2004 ikut KKR, ia menulis di kertas penyakit yang ia alami. Saat itu tulisan itu dibaca oleh Pdt.Pariadji dan dikatakan bahwa 10 hari lagi ia akan sembuh, dan ia benar sembuh. Dalam Perjamuan ada kesempatan untuk doa sendiri, dalam doanya S2 meminta kesembuhan atas
PPST
S
PPST
PPST
147
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
menjadi kelemahan di tubuh saya, sakit penyakit, Tuhan
sembuhkan, dengan kuasa darah Kristus sembuh! bahkan
yang tidak saya ketahui Tuhan jamah, sembuh, organ tubuh
saya sembuh, dalam nama Yesus sembuh.” Suatu hari saat
saya buang air kecil, pagi-pagi. Keluar dari saluran kencing
saya itu segumpal darah sebesar ginian (menunjuk ujung
ruas ibu jari) itu sudah kental seperti cendol, itu melesat
seperti peluru itu, duas, kaget sekali saya. Saya cerita sama
kawan-kawan, ada dr. Bram disini. “Oh itu ciri-ciri TBC
ginjal itu, tapi kamu dapat mujizat itu, sembuh itu.” Sembuh,
keluar begitu aja, dan nggak pernah ngalamin apa-apa lagi
itu. Memang nggak kerasa. “Eh, kamu TBC ginjal” setau
saya TBC itu paru-paru, “Ooh semua ada, TBC tulang, TBC
otak, TBC ginjal, ada semua, nah kamu kena di ginjal, tapi
kamu puji Tuhan lah kamu sudah sembuh.” Ya puji Tuhan
lah, mujizat juga. Dan mujizat yang baru-baru saya alami,
yang tahun lalu tuh, saya ada di Jogja kena gempa, nah itu
dasyat sekali gempa nya satu menit itu. Saya nggak apa-apa,
luput saya dari segala bahaya celaka. Ketika dari Jogja mau
pulang kan airport kan ditutup, saya ke Semarang. itu di
semua penyakit yang ia miliki, bahkan yang tidak ia ketahui. Suatu hari ketika buang air kecil, keluar gumpalan darah mengental sebesar ujung jari dari saluran kencingnya. Oleh dokter di Tiberias S2 diberi tahu bahwa itu adalah ciri-ciri penyakit TBC ginjal, dan ia sudah sembuh. S2 sembuh dari sakit TBC ginjal tanpa ia ketahui sakitnya. S2 ada di Yogyakarta saat gempa besar, tapi ia tidak tidak terkena apa-apa. Saat ia melihat korban-korban, ia melihat itu sebagai mujizat, anak Tuhan dilindungi dari bahaya celaka.
PPST
PPST
PPST
148
S2 bukan orang yang mudah putus asa, namun kadang ia juga putus asa, terutama jika orang lain yang ia harapkan membantunya sudah putus asa. Bagi S2, kematian dapat terjadi kapan saja. S2 dan istrinya sudah siap menghadapinya, sehingga mereka menikmati hal-hal kecil dalam hidup, seperti detakan jantung.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
sana saya ngelihat korban-korban, anak Tuhan itu dilindungi,
ya, bahaya celaka itu tidak menimpa, bahaya celaka itu tidak
menimpa kita, kita hanya menonton dengan mata kepala
sendiri. Nah itu, saya juga menganggapnya mujizat.
Bapak pernah merasa putus asa nggak sih pak? Penyakit
begitu banyak, terus lama?
Pernah. Jadi terakhir di dokter di jalan Taman Kimia ya, itu
ahli jantung juga. Dokter nya yang putus asa, “You musti
operasi, tapi kalau lihat kamu, kamu bukan orang kaya.”
Pada waktu itu, belum ada rumah sakit Harapan kan, operasi
harus ke Houston, Amerika. Dia menganggap “Kamu nggak
akan mampu deh, jadi begini aja, jadi lupakan aja
penyakitmu, anggap kamu tinggal di kaki gunung yang
nggak atau apa-apa, ya tunggu aja sampai mati.” Gitu,
dokternya putus asa, saya jadi ikut putus asa juga. Wah,
parah sekali itu. Setiap malam istri saya, saya suruh tidur
disini ya (menunjuk ke dada) dengerin jantung, deg, deg,
deg, deg, deg, berenti lama, “Lho Pa kok berhenti lama?”
“Ya iya.” Kalau berhenti gitu ya lemes, deg, deg, tiap malam
saja dengerin. Itu bermalam-malam dengerin. Pada waktu
S2 pernah putus asa menghadapi penyakit jantungnya. S2 putus asa karena dokter yang menanganinya putus asa S2 tidak mampu membiayai operasi. S2 dan istrinya memiliki kebiasaan mendengarkan detak jantung S2 saat malam hari, menikmati debaran jantung dan menunggu jantung berdetak lagi ketika tiba-tiba berhenti.
EMS
149
Kesiapan dan kepasrahannya menghadapi kematian tidak membuatnya hanya berdiam diri. S2 tetap bekerja, tetapi dia selalu mempersiapkan jika kematian itu datang, bagaimana mempermudah apa yang harus dilakukan oleh orang lain. S2 masih merasa takjub dengan kesembuhan yang ia alami di Tiberias.
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.
101.
102.
103.
104.
105.
106.
107.
108.
pacaran juga saya sudah bilang, “Kamu mau kawin sama
orang sakit jantung?” “Memang orang sakit jantung nggak
boleh kawin?” kata dia gitu, “Ya sudah kalau mau ya resiko
ya?” Ya kalau malam ya menikmati debaran jantung saja.
“Eh lagi lemes, lagi lemes” sebentar sudah nggak. Dan setiap
bangun, tidur-bangun itu berenti, berenti, jadi jatuh lagi kan,
jadi saya goyang-goyang (sambil menggerak-gerakan tangan
di dada) nanti bunyi lagi. Pokoknya lemah banget.
Oh sering berhenti gitu ya?
Berhenti, siap mati aja terus. Ya sudah nunggu aja lah siap
mati. Waktu saya pergi membangun pabrik di Samarinda
gitu kan, di Halmahera atau di mana gitu. Asrama itu kamar
itu saya tinggal terbuka, saya bilang sama teman-teman,
“Buka aja kalau saya terlambat. Kalau saya meninggal
anter pulangnya caranya begini.” Sudah siap mati gitu.
Waktu di Bandung juga gitu di kereta api. (Beliau sempat
kerja di PJKA) Pertama setiap keluar kota, caranya
mengantar jenasah ke Jakarta itu gimana. Tapi setelah dapat
mujizat, nggak ada apa-apa. Semua keluhan hilang. Kata
pendeta itu diganti jantung baru, nggak bisa diterangkan
Setiap bangun dari posisi tidur, jantung S2 berhenti, jadi jatuh lagi, ia akan menggoyang-goyangkan dadanya, nanti akan bunyi lagi. S2 sudah siap mati. Setiap kerja di luar kota, ia tidak pernah mengunci kamar asramanya ia bilang pada teman-temannya untuk cek kamarnya jika ia terlambat dan memberi tahu bagaimana cara mengantar pulang jika ia meninggal. Kerena itu S2 selalu mencari tau bagaimana mengantar jenasah ke Jakarta jika ia sampai di sebuah kota. Setelah dapat mujizat semua keluhan hilang, seperti didanti jantung baru.
SAS
EMS
SAS
PPST
150
Pengobatan yang terus menerus, setiap hari membuat S2 jenuh dan akhirnya meninggalkan pengobatan tersebut. S2 mengandalkan pengobatan medis. Walaupun tidak mengatakan secara langsung tapi ada keraguan akan kompetensi dokter yang akan menangani operasinya.
109.
110.
111.
112.
113.
114.
115.
116.
117.
118.
119.
120.
121.
122.
123.
124.
125.
126.
127.
128.
secara kedokteran, nggak bisa.
Berarti pengobatan sudah sering ya Pak?
Waktu dulu iya. Orang kalau ke apotik terima obat kan, saya
terima ampuls, suntik. Tiap hari disuntik. Kiri, kanan, kiri,
kanan. “Pak dokter, ini sampai kapan?” “Terus..” “Tiap
hari?” Siapa yang tahan. Lama-lama sudah lah, saya tinggal
aja. Tiap hari vitamin, vitamin B, vitamin C, vitamin. Saya
kan bosan sakit, gitu. Sakit! suster sih enak aja.
Terus, pernah ke pengobatan-pengobatan lain, misalnya
pengobatan tradisional gitu?
Dokter, pijit, pijit refleksi pernah, ya nggak pengaruh sih,
sesaat aja. Sakit aja waktu dipijitnya. Ya itu aja sama dokter.
Ada masalah dengan pengobatan sebelumnya? Misalnya
dengan kompetensi dokter, atau nggak ada nya harapan?
Nggak ada, masalahnya hanya operasi. Saya diperiksa
lengkap di RSCM karena mau operasi. Itu satu tim dokter
lengkap, itu kebingungan semua, “Kok gerakannya begini
ya?” “Kok getarannya begini?” saya bilang, “Wah, saya ini
percobaan ini, percobaan.” Jadi mereka juga, kan diperiksa
ulang tuh, lain lagi. Jadi getarannya lain-lain. Mereka juga
S2 dulu setiap hari disuntik, tapi karena tidak tahan maka ia tinggal. Tiap hari juga harus mengkonsumsi vitamin sampai ia merasa bosan sakit. Selain ke dokter, S2 pernah ikut pijik refleksi, tapi ia tidak merasakan pengaruhnya selain sakit saat dipijit. Masalah S2 dengan pengobatan hanya pada operasi. Saat diperiksa lengkap ketika akan dioperasi, satu tim dokter lengkap kebingungan dengan gerakan jantungnya, sehingga S2 merasa seperti bahan percobaan.
MMPM
EMS
MMPM
MMPM
151
Kadang dokter juga memberikan vonis yang melemahkan harapan, sehingga S2 menjadi benar-benar siap untuk mati. Rasa syukur S2 atas kesembuhan yang ia alami ia bagikan melalui kesaksian di TV dan gereja.
129.
130.
131.
132.
133.
134.
135.
136.
137.
138.
139.
140.
141.
142.
143.
144.
145.
146.
147.
148.
bingung kenapa. Tapi kan ada alat yang canggih tuh, kayak
monitor TV, itu keliatan semburan darahnya sret, sret, sret.
“Lihat darah kamu bocor tuh”. Terakhir di Sumber Waras,
waktu itu kesimpulannya “Jantung kamu prosentasenya
60%” “Apa tuh maksudnya? Kalau 0% mati?” “Bukan, lu
kalau 55% saja sudah mati.” Masa dari 60 ke 50 mati,
waduh, nih gawat bener deh. Wah pokoknya sudah bener-
bener siap mati deh.
Kalau sekarang kondisinya sudah bagus Pak?
Bagus sekali. Semuanya bagus. Luar biasa deh. Makanya
saya sudah beberapa kali kesaksian, di TV dua kali, disini
juga.
Terus sebelum Bapak jadi jemaat gereja Tiberias Bapak
pernah jadi jemaat gereja lain?
Gereja Kristen Jawa, Rawamangun. GKJ, itu 25 tahun tuh,
dari umur 25 sampai umur 50, saya umur 25 masuk Kristen.
Terus yang membuat Bapak pindah kesini?
Eh, temen. Temen GKJ juga terus dia ikut Tiberias, terus dia
mendapat pelepasan ya, pelepasan kuasa gelap, setan-setan
dan sakit penyakitnya. Ketika ketemu saya sih ngomong
Di rumah sakit Sumber Waras ia diberi tahu dokter bahwa prosentase jantungnya tinggal 60% padahal 55% saja sudah mati, jadi S2 sudah sungguh siap mati. Saat ini kondisi S2 sudah bagus sekali. Ia sudah beberapa kali kesaksian di TV dan di gereja. Sebelum menjadi jemaat Tiberias, S2 menjadi jemaat GKJ Rawamangun selama 25 tahun. Yang mengajak S2 ke Tiberias adalah teman di GKJ yang ikut Tiberias dan mengalami pelepasan kuasa gelap dan penyakit.
EMPM
LBA
AMT
152
S2 terbuka dengan pandangan baru, setelah diajak teman untuk datang ke Tiberias yang jelas sangat berbeda dengan gereja lamanya ia juga datang ke beberapa gereja karismatik lainnya. Situasi yang berbeda di gereja Karismatik mendorongnya untuk bertobat dan akhirnya pindah ke Tiberias.
149.
150.
151.
152.
153.
154.
155.
156.
157.
158.
159.
160.
161.
162.
163.
164.
165.
166.
167.
168.
proyek, tapi lama-lama jadi ngomongin pelayanan “Kamu
datang aja ke Tiberias, kamu kan sakit, gini, gini, gini”.
Berkali-kali, sampai sebulan dia ngerayu-ngerayu saya,
akhirnya saya datang. Gimana, lain sekali kan, disana
tenang, disini rame, tapi saya nikmati aja, setiap hari. Waktu
itu kan kalau di GKJ setiap Minggu, nah setelah ikut
saya ikut semua. Setiap hari kebaktian, pulang dari kantor
ikut kebaktian jam 7 jadi sampai rumah jam 10 gitu. Lama-
lama, ah saya mau bertobat. Lalu saya ikut konseling
pelepasan di Tiberias sampai lima kali. Banyak sih, dari
Islam, penyakit, pengertian, dan saya dulu kan baptisan
ditumpangi, tumpangi air, saya putuskan baptis selam, ya
mau nggak mau, apa boleh buat, pindah saya, suara hati saya
bilang pindah. Saya juga nggak lari begitu aja, dari GKJ nya
juga saya mau pindah, minta kartunya, tapi ya mereka bilang
sih sesat disini, ya nggak apa-apa juga sih. Ya nggak apa-apa
dong, pribadi sih, urusannya kan pribadi. Tapi ternyata pada
ikut, walau masih GKJ tapi pada ikut, sampai majelisnya pun
ikut. Majelis sakit, itu pengalaman aja nih, “Wah tolong Pak
Teman S2 merayu-rayu nya untuk datang ke Tiberias, sampai akhirnya ia datang. S2 merasakan perbedaan antara gereja lama dan Tiberias, tapi ia nikmati saja. Setelah ikut Tiberias ia setiap hari ke gereja, bukan hanya ke Tiberias, tapi juga ke gereja karismatik lainnya. Kemudian S2 ingin bertobat lalu ikut koseling pelepasan sampai lima kali. S2 juga memutuskan untuk baptis selam dan pindah keanggotaan ke Tiberias. S2 meminta kartu keanggotaannya di GKJ dan pindah meski dikatakan bahwa Tiberias sesat, teman-teman di GJK pun banyak yang ikut pindah.
AMT
AMT
AMT
AMT
AMT
153
S2 sudah merasakan kuasa penyembuhan dan ia yakin bahwa orang lain pun dapat merasakan mujizat penyembuhan tersebut.
nih, pingsan mau dioperasi di rumah sakit, rumah sakit
Keluarga. Saya minta Pak Pariadji nggak sempet, akhirnya
saya yang dateng. Dengan iman yang kuat, dengan istri saya,
saya doakan, Perjamuan Kudus, saya olesi Minyak Urapan
perutnya. Sudah mau operasi itu, “Pak Hermanto saat ini
juga Bapak sembuh, tanda-tanda orang percaya,
menumpangkan tangan pada orang sakit, yang sakit sembuh,
dalam nama Yesus sembuh, darah Yesus menyembuhkan,
bilur-bilur Yesus menyembuhkan” Besoknya saya besuk lagi
kan, sudah duduk, waktu pertama kan semua pipa ada kan,
kateter lah, pipa ini lah, sekarang, “Lho kok sudah duduk?”
“Orang saya sudah mandi sendiri.” ”Gimana ceritanya?”
“Saya sudah sembuh rasanya, tapi nggak tau nih, dokter
mau periksa saya lagi.” “Diperiksa aja Pak” sorenya dia
telpon saya lagi, “Pak saya mau pulang aja ah.” “Masa?”
“Nggak boleh sih sama dokternya, tapi saya sudah nggak
sakit kok”. Kata dokternya “Dioperasi aja yuk usus buntu
nya” “Orang usus buntu saya nggak apa-apa kok
dioperasi?” “Diambil aja usus buntu” katanya pokoknya
S2 menceritakan tentang temannya majelis jemaat di GKJ yang sakit dan mau operasi. S2 diminta mendoakan. S2 dan istrinya mendoakan, melakukan Perjamuan Kudus mengoleskan Minyak Urapan di perut orang yang sakit itu. Besoknya saat S2 menjenguk, orang itu sudah sehat.
154
S2 datang ke Tiberias demi temannya, tetapi diluar harapan, ia mengalami penyembuhan.
189.
190.
191.
192.
193.
194.
195.
196.
197.
198.
199.
200.
201.
202.
203.
204.
205.
206.
207.
208.
ada tindakan, “Nggak Dok saya pulang aja” “Tanda tangan
bersin” Habis didoakan dan saya pulang dia bersin dan
semua pipa lepas. Ajaib. Ya gitu lah salah satu pengalaman.
Bapak datang kesini karena mendapat kesembuhan, atau
sebelumnya pernah kesini?
Jadi saya kesini nya konseling pelepasan, terus kan proses
terus akhirnya saya ambil keputusan babtisan, terus saya
babtis. Setelah saya babtis nggak ada keluhan, kemudian
memang sembuh. Tapi waktu di babtis saya bukan mau
sembuh, karena bertobat, dosa saya banyak banget deh,
dikorek semua dosa saya. Nggak ada pikiran untuk sembuh
gitu, didoakan untuk sembuh itu nggak ada. Jadi masuk sini
ya gitu aja, “Lho kok saya sembuh” waktu paru-paru
memang pengen sembuh, paru-paru. Waktu ginjal malah
nggak tau sakit, loh kok saya ngalamin, ternyata saya sakit
ginjal. Puji Tuhan deh sembuh.
Terus menurut Bapak nih, kelebihan Tiberias dari gereja
lama Bapak itu apa?
Disini kuasa darah Yesus dinyatakan, dan kuasa Roh Kudus
S2 masuk Tiberias saat konseling pelepasan lalu ambil keputusan untuk babtis. Setelah babtis S2 sembuh, tapi babtis karena ingin bertobat, bukan supaya sembuh. S2 tidak ada pikiran untuk didoakan agar sembuh. Kalau sakit paru-paru memang ingin sembuh. Dan saat sakit ginjal tidak tahu sakit tiba-tiba sembuh.
AMT
AMT
AMT
155
S2 merasa bahwa di Tiberias kuasa Tuhan benar-benar ditunjukan secara nyata dalam berbagai peristiwa.
209.
210.
211.
212.
213.
214.
215.
216.
217.
218.
219.
220.
221.
222.
223.
224.
225.
226.
227.
228.
juga didemonstrasikan. Terutama saat konseling pelepasan
ya, saya sering sekali mengajak orang, menemani orang,
ngajak gitu, yang putus asa ke konseling pelepasan, saya
tunggu, banyak sekali dinyatakan kuasanya, di gereja yang
lama tidak pernah saya melihat demontrasi kuasa Roh
Kudus. Malaikat. Seperti saya ngajak ibu-ibu, yang
suaminya baru saja meninggal, dia kan stres. Pengen saya
layani kan, saya dilempar-lemparin, dilemparin tas nya,
dilemparin sepatunya “Satrio, kamu mau ikut-ikut campur
saja” Sampai lari-lari saya, sudah didoakan, rupanya
menurut hamba-hamba Tuhan kerasukan setan kan,
kerasukan setan, belum pernah tau saya. Lalu dia minta
dianterin ke kuburan suaminya, siapa yang mau anter,
ngapain kekuburan, minta dianter. “Satrio kamu ikut-ikut
campur saja, kalau gitu saya pergi sendiri deh, ya sudah”
“Ini gimana nih, orang gila, orang kerasukan mau pergi
sendiri” Kata temen saya “Biarin saja, biarin-biarin, tempat
ini kan sudah dipagari Malaikat kan” Dia keluar pintu ada
yang dorong gitu, setiap dia jalan didorong terus dia, “Lihat
Menurut S2 kelebihan Tiberias adalah kuasa darah Yesus dan Roh kudus ditunjukan, terutama saat konseling pelepasan. S2 sering mengajak orang ke konseling pelepasan dan banyak kuasa yang dinyatakan, di gereja lama tidak pernah melihat kuasa Roh kudus. S2 bercerita mengenai pengalamannya melihat kuasa malaikat pada acara konseling pelepasan.
156
229.
230.
231.
232.
233.
234.
235.
236.
237.
238.
239.
240.
241.
242.
243.
244.
245.
246.
247.
248.
orangnya didorong-dorong. “Ini ngapain sih orang gede
dorong-dorong saya.” katanya.”Itu Malaikat itu, biarin aja”
nggak bisa keluar, bukan siapa-siapa dia kedorong-dorong
saja. Saya kan lihat, gerakannya kan aneh. Ternyata dipagari
Malikat. Didemonstrasikan kuasa Tuhan. Itu juga saya alami
lagi di Sahid, hotel Sahid, ada yang lari keluar, saya tenang,
berdasarkan pengalaman yang lalu lho nggak apa-apa lari
keluar, toh ada Malaikat. Eh ternyata lari, terus ke ruangan
yang lain, terus si worship leadernya bilang, “Para malaikat
ikat dia” Kaki tuh bisa gini (sambil merapatkan kedua kaki)
guling-guling, terikat, wah itu Malaikat itu. Gerakan orang
ke ikat saja saya lihat, malaikatnya nggak kelihatan. Itu kan
kuasa, itu yang nggak pernah saya lihat di gereja lama.
Nyata. Seperti yang saya alami, anak-anak saya saja. Anak
saya sering bolos, nggak pernah belajar. Saya lihat mata
kuliahnya, buku mata kuliahnya itu paling-paling selembar,
dua lembar. Ini anak gimana. Terus mau ulangan umum,
nggak belajar pula, lalu pas kenaikan kelas, pasti nggak naik
dong. Tapi saya berdoa sama Tuhan, gandengan tangan sama
istri minta anak ini supaya naik, ini kelas 2 SMA ke 3 SMA.
Kuasa yang nyata seperti di Tiberias tidak pernah ia lihat di gereja lama. S2 bercerita mengenai pengalamannya meminta tolong Tuhan untuk menaikan anaknya yang sebenarnya sudah pasti tidak naik kelas karena malas, Tuhan menolong, sehingga anaknya bisa naik kelas.
157
249.
250.
251.
252.
253.
254.
255.
256.
257.
258.
259.
260.
261.
262.
263.
264.
265.
266.
267.
268.
Anak ini pernah nggak naik kelas 4 SD. Itu syok sekali
sampai nggak mau keluar dari kolong tempat tidur, sampai
saya bilang “Bapak nggak marah Diksi, Bapak nggak
marah, sini.” Saya mau peluk, masalahnya bukan karena
marahnya, nggak mau berteman sama adik-adik kelasnya,
“Saya mau pindah Pak, pindah, kemana saja deh, nggak
mau di situ” Lho nggak apa-apa malah banyak teman kan di
situ. Sampai berbulan-bulan. Sama gurunya, sama kepala
sekolahnya saja dia berani, mau pindah. Tapi nggak boleh,
rayon kan, masalah rayon. Nah itu, saya dalam doa saya ”Ya
Tuhan, mengingat jiwanya labil, pada waktu kelas 4 SD dia
nggak naik begitu syok. Saya mengerti sih, kalau orang
nggak pernah belajar nggak bisa naik, nggak pernah
sekolah, jarang sekolah, sering bolos, saya ngerti Tuhan dia
pasti nggak naik, tapi saya mohon dinaikan, mengingat
jiwanya, Tuhan perhatikan jiwanya.” Istri saya juga bingung
saya doa begitu. ”Ya Tuhan, tolong Tuhan, kami orang
tuanya sangat mengasihi dia, saya juga percaya Tuhan juga
perkiraan nggak mungkin naik, menurut perhitungan apapun
sudah pasti nggak naik. Ketika harinya saya mau terima
raport, di PSKD 1 itu, didepan ketemu kepala sekolah, ”Ini
orang tua Diksi nih? Payah, payah.” Saya pegang istri saya,
”Sudah deh, nyerah deh.” Itu nyelonong aja kepala sekolah,
kepala sekolah kan lain sama wali kelas ya. Ketika sampai di
kelasnya, wali kelasnya ”Aduh Pak, aduh Bu, kenapa sih?
Saya langsung vonis aja, udahlah, Diksi naik kelas.” ”Hah,
naik Bu?” ”Tapi saya mau cerita ya.” Udah cerita dia, rapat
dengan Kanwil, P&K nih, rapat untuk kenaikan kelas, sudah
semua, Diksi kan nggak naik, si Ibu ini meraung-raung
seperti orang kematian. ”Wah, anak ini harus naik.” ”Nggak
bisa dong Bu, merahnya segini, bagaimana rumusnya.”
”Nggak bisa, harus naik.” seperti anak kecil. ”Begini deh
Bu, kalau ini dinaikan jadi 6, ini jadi 6, tinggal dua
merahnya, ini 6, 6 tinggal dua merahnya boleh naik.” Guru-
guru yang bersangkutan akhirnya, ”Iya deh Bu, saya naikan
jadi 6 nilainya.” jadi ketika ngasih saya, ”Ini nggak naik”
dilembar paling tengah itu, ”Tapi ini jangan ditanda-tangan
ini mau saya ganti dengan yang baru, angka baru yang naik
159
289.
290.
291.
292.
293.
294.
295.
296.
297.
298.
299.
300.
301.
302.
303.
304.
305.
306.
307.
308.
kelas.” Tuhan bisa bikin begitu, kuasa begitu. Tadinya saya
pikir begini, ”Kok Tuhan bisa diajak curang ya?” Tapi
ternyata pengertiannya luar biasa. Tuhan itu pengertiannya
luar biasa. Anak-anaknya problemnya seperti apa, mengerti.
Si Diksi sudah lari dia nginep di mana gitu, saya kejar lagi
nginep di rumah lain, pura-pura tidur dia siang. ”De,
bangun, De selamat ya kamu naik.” Dia nya sendiri kaget
terus saya ceritain. ”Pertolongan dari Tuhan ini hanya sekali
ini saja, selanjutnya kamu harus belajar. Ini spesial, buat
kamu ini spesial. Kamu harus cinta Yesus.” Gitu, ya sudah,
salah satu kuasa yang dinyatakan dalam hidup saya itu.
Bapak ke Tiberias sudah berapa lama Pak?
Tahun ’96, Juni ’96 saya dibaptis, sebelum-sebelumnya saya
ikut kebaktian-kebaktian saja, resminya dibabtis. Dan
gembalanya langsung minta saya pelayanan.
Taunya dari teman Bapak itu ya?
Iya.
Terus yang membuat Bapak tertarik untuk datang?
Datang kesini? Ya itu teman.
Maksudnya ada apa gitu yang menarik? Atau Bapak
Juni 1996 S2 dibaptis dan resmi masuk anggota jemaat Tiberias.
AMT
160
Situasi yang berbeda antara gereja lama dan gereja-gereja karismatik yag ia datangi kemudian merangsang S2 untuk tumbuh secara rohani.
309.
310.
311.
312.
313.
314.
315.
316.
317.
318.
319.
320.
321.
322.
323.
324.
325.
326.
327.
328.
nggak tau sama sekali datang, asal ngikutin temen Bapak
saja?
Untuk nyenengin temen aja, tapi saya nggak cuma dateng ke
Tiberias aja ya, di REM juga, temen saya ini pelepasan di
Tiberias tapi melayani di REM. Waktu saya muncul kan, dia
peluk saya. ”Wah akhirnya!” habis itu kan saya hilang,
dicariin. ”Lu kemana?” ”Saya pelayanan di Tiberias” ”Oh,
puji Tuhan, kirain lu murtad, hilang kemana gitu.”
Gimana ketika Bapak pertama kali kesini, kan beda sekali
dengan di GKJ?
Beda, beda. Ini, terangsang untuk bertumbuh, pasti tiap
khotbah saya catat, sampai kapan pun saya catat. Lalu
sampai rumah saya perbaiki lagi, saya rapikan lagi, semangat
terus, semangat. Malah dulu kan waktu sebagai jemaat itu
sampai enam kali tujuh kali ikut ibadah, dan pindah-pindah
bukan hanya di Tiberias, Tiberias, REM, Mawar Sharon,
yang karismatik-karismatik itu.
Kalau sekarang ada perubahan?
Masih seperti itu, kalau sekarang lebih ingin menyampaikan.
Apa yang saya dapat ingin saya sampaikan. Dan saya
S2 datang ke Tiberias awalnya hanya untuk menyenangkan temannya saja. Situasi di Tiberias merangsang S2 untuk bertumbuh, rajin beribadah dan mencatat khotbah. S2 juga datang di berbagai gereja karismatik lainnya.
AMT
KPT
161
Kepercayaan S2 terhadap Tiberias muncul secara perlahan. Setelah mengalami penyembuhan baru S2 mendapat penjelasan mengenai kuasa dibalik Perjamuan Kudus dan Minyak Urapan.
329.
330.
331.
332.
333.
334.
335.
336.
337.
338.
339.
340.
341.
342.
343.
344.
345.
346.
347.
348.
menyampaikannya di persekutuan doa kantor, dan
persekutuan doa pengerja, itu anak-anak. Setiap hari Sabtu,
itu saya sampaikan, setiap baca buku kalau bisa dijadikan
khotbah saya sampaikan, atau ringkasan saya sampaikan, itu
inginnya saya menyampaikan, kalau ngerti sendiri ya bagus
saja, tapi kalau tidak bisa dibagikan, kurang bermanfaat. Di
rumah juga mezbah keluarga, saya sampaikan juga.
Walaupun anak saya kalau di rumah berani kritik apa, tapi
nggak apa-apa kan sharing.
Bapak dari awal sudah langsung percaya atau akhirnya
baru muncul kemudian setelah datang? Maksud saya
kepercayaan pada Minyak Urapan dan Perjamuan
Kudusnya.
Nggak ada. Ikut aja gitu, hadir-hadir aja, kepercayaan nggak
Perjamuan, kok Perjamuan tiap kebaktian atau tiap hari.
Kalau di GKJ hanya 4 bulan sekali kan, kalau disini kan, ah
ikut aja. Terjadi kesembuhan, lalu dijelaskan kemudian,
dibalik Perjamuan ada kuasa, dibalik Minyak Urapan ada
kuasa. Ya kita pelajari aja, pelajari darimana, nggak percaya-
i j
S2 sampai sekarang masih rajin mencatat, dan sekarang ada keinginan untuk membagikan kepada orang lain apa yang ia dapat dari khotbah maupun dari bacaan, melalui persekutuan-persekutuan doa. S2 merasa pengetahuan akan lebih bermanfaat jika dibagikan kepada orang lain. Awalnya S2 tidak memiliki kepercayaan terhadap Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus, setelah sembuh baru mendapat penjelasan mengenai kuasanya. S2 kemudian mempelajarinya, dan tidak langsung percaya.
KTPK /
KTMU
KTPK /
KTMU
162
Inti kepercayaan S2 sungguh pada kuasa Tuhan, bukan pada Minyak Urapan dan Perjamuan kudus, kedua hal tersebut ia gunakan sebagai alat dan meyakini penuh kedaulatan Tuhan atas kesembuhan. Ini membuatnya sungguh pasrah.
349.
350.
351.
352.
353.
354.
355.
356.
357.
358.
359.
360.
361.
362.
363.
364.
365.
366.
367.
368.
percaya gitu aja.
Jadi setelah ada kenyataan nya Bapak baru percaya, ”Oh
ternyata, gitu?”
Iya, itu pun masih nguji-nguji juga, ”Bener nggak nih?”
Tapi saya rasa doanya, Minyak Urapan hanya sarana,
Minyak Urapan bukan obat, olesin, sembuh, nggak. Saya
nggak percaya kalau itu, ini Minyak Urapan nih, olesin saja
di luka mu itu, pasti sembuh, nggak. Kesembuhan itu mau-
maunya Tuhan. Kalau Tuhan nggak mau sembuh ya nggak.
Perjamuan pun sama.
Terus ini mengenai objek kepercayaan ya Pak, menurut
Bapak itu yang dilakukan dalam penyembuhan itu apa sih
Pak di Tiberias?
Kalau saya kan doanya yang utama, bukan minyaknya,
minyak sarana saja, minyak didoakan menjadi sarana untuk
urapan. Kan ada firman yang mengatakan, dengan minyak
yang sakit sembuh, nah gitu. Hanya melakukan firmanNya
saja, tapi kesembuhan hanya dari Tuhan Yesus, bukan
karena minyak jadi sembuh. Kan belum tentu yang
mendoakan minyak itu benar, atau manjur gitu, pada saat itu,
Setelah percaya pun S2 masih menguji-uji kebenaran kuasa Minyak Urapan. Menurut S2 Minyak Urapan bukan obat, Minyak Urapan hanya sarana. S2 tidak percaya jika sakit dioles dengan Minyak Urapan lalu pasti sembuh. Kesembuhan adalah kehendak Tuhan, begitu pula Perjamuan. Dalam Pernyembuhan, doa adalah hal utama, minyak yang didoakan menjadi sarana untuk urapan. Kesembuhan itu dari Tugan, bukan dari minyak. Sebab belum tentu yang mendoakan minyak itu benar atau manjur setiap saat.
KTMU
KTMU
PMU
KTMU
163
Perjamuan Kudus menurut S2 berarti Tuhan Yesus berkorban sehingga segala penderitaan selesai, semua ditanggung oleh Tuhan.
369.
370.
371.
372.
373.
374.
375.
376.
377.
378.
379.
380.
381.
382.
383.
384.
385.
386.
387.
388.
mungkin minggu depan manjur, minggu depan lagi nggak.
Saya tiap hari di rumah itu pakai Minyak Urapan. Saya ingin
menyembuhkan ini nih, (menunjukan sejenis daging tumbuh
kecil di wajah) kadang-kadang kering, tapi muncul lagi. Saya
kan inginnya hilang, tapi nggak. Tapi puji Tuhan nggak
membesar. Tapi terus tiap hari saya minyakin dengan doa,
”Dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus, dengan Minyak
Urapan yang penuh kuasa, penuh mujizat kesembuhan Ilahi,
hamba oleskan minyak ini ke tempat yang sakit, menjadi
sembuh, kering, copot, coplok, dalam nama Tuhan Yesus.”
Kalau Tuhan nggak kasih, ya mau apa? Kan berdaulat kan
kuasa.
Kalau menurut Bapak, makna Perjamuan Kudus itu untuk
Bapak apa?
Perjamuan Kudus itu memperingati karya salib Tuhan yang
luar biasa itu dimana melalui pengorbanan Tuhan Yesus di
atas kayu salib itu, segala sakit penyakit dan penderitaan
sudah diselesaikan oleh Tuhan Yesus, jadi kita sudah bebas,
sakit apapun sembuh, ya. Segala dosa-dosa sudah diampuni,
dosa-dosa diampuni, hukumannya dipikul. Enak ya kita,
Setiap hari S2 menggunakan Minyak Urapan untuk menyembuhkan sejenis daging tumbuh di wajahnya. Tiap hari ia beri minyak dan berdoa, tetapi tetap tidak sembuh. S2 merasa jika Tuhan tidak kasih maka tidak bisa apa-apa. Menurut S2 Perjamuan Kudus itu memperingati karya salib Tuhan Yesus, dimana melalui pengorbananNya di kayu salib segala sakit dan penderitaan ditanggung oleh Tuhan, sehingga sakit apapun akan sembuh.
PMU
MPKT
164
Gereja lain memperingati karya pengorbanan Kristus, tapi Tiberias merinci bahwa karena hal tersebut maka segala sakit sembuh.
389.
390.
391.
392.
393.
394.
395.
396.
397.
398.
399.
400.
401.
402.
403.
404.
405.
406.
407.
408.
dosa-dosa kita diampuni, hukumannya yang harusnya untuk
kita dipikul dikayu salib. Kutuk-kutuk dipikul, Tuhan Yesus
menjadi kutuk, jadi kita sudah hilang. Bahkan kita diberi
kuasa melalui karya salib ini untuk melawan godaan-godaan
dunia. Jadi itu makna nya. Luar biasa itu. Diangkat menjadi
anak-anak Tuhan yang berkemenangan. Setan-setan dilawan,
sakit-sakit semua penderitaan, kutuk habis, menang.
Terus menurut Bapak, apa yang membedakan Perjamuan
Kudus di Tiberias dengan di tempat lain?
Pada intinya sih sama ya, tapi ditempat lain, yang lama ya,
betul-betul upacara aja, upacara memperingati akan
pengorbanan Tuhan Yesus. Itu diperingati. Tapi tidak
ditekankan bahwa melalui pengorbanan darah Yesus ini sakit
penyakit sembuh, memperingati karya pengorbanannya aja.
Bahwa Tuhan Yesus berkorban untuk keselamatan kita,
keselamatan manusia. Sudah nggak dirinci lagi. Kalau di sini
dirinci lagi, dan kita imani.
Seberapa jauh Bapak percaya dalam hal ini bahwa
Perjamuan Kudus miliki kuasa menyembuhkan?
Kembali lagi pada kedaulatan Tuhan, segala sakit penyakit
Segala hukuman dosa dan kutuk yang kita miliki dipikul Tuhan, sehingga manusia bebas dan memiliki kekuatan untuk melawan godaan dunia. Menurut S2 Perjamuan Kudus di Tiberias maupun di gereja lama sebenarnya maknanya sama saja, tapi di tempat lain hanya berbentuk upacara, sedangkan di Tiberias benar-benar ditekankan bahwa karena pengorbanan Yesus Kristus sakit penyakit sembuh.
MPKT
MPKT
165
Bagi yang percaya akan karya salib, maka segala sakit-penyakit sembuh, tapi emua kembali pada kedaulatan Tuhan.
409.
410.
411.
412.
413.
414.
415.
416.
417.
418.
419.
420.
421.
422.
423.
424.
425.
426.
427.
428.
oleh bilur-bilur Tuhan Yesus itu kan, bilur-bilur itu kan
menggantikan sakit penyakit kita, jadi kita mustinya sembuh.
Bagi kita yang percaya pada karya salib itu sakit penyakit
sembuh. Dengan minum darah Yesus, makan tubuh Yesus
kita menyatu, segala sakit penyakit, luka dibalur menjadi
sembuh, menyembuhkan.
Ini kalau Minyak Urapan nih Pak, maknanya untuk Bapak
sendiri ini apa?
Ya itu kembali ke Alkitab ya, menjadi sarana pengurapan,
sarana kesembuhan juga, sarana aja ya, tapi itu tadi kuasa
ada di Tuhan Yesus.
Mengapa Bapak bisa memaknai Minyak Urapan sebagai
sarana?
Memang Alkitab yang mengatakan begitu, dari sejak
Perjanjian Lama. Di Perjanjian Baru juga, ayat-ayatnya kan
banyak.
Biasanya Bapak menggunakan Minyak Urapan itu untuk
apa Pak?
Untuk kesembuhan, kita berdoa seperti yang saya bilang
tadi, kita berdoa. Kalau anak-anak saya sakit, istri saya sakit.
Menurut S2, dengan mempercayai karya salib melalui Perjamuan Kudus seharusnya segala sakit penyakit sembuh, tapi semua kembali lagi pada kedaulatan Tuhan. S2 melihat Minyak Urapan sebagai sarana pengurapan dan sarana kesembuhan karena ada di Alkitab. S2 menggunakan Minyak Urapan untuk penyembuhan.
KTPK
PMU
PMU
166
S2 melihat kuasa Minyak Urapan bergantung pada seberapa dekat hubungan orang yang mendoakannya dengan Tuhan. S2 yakin dengan kedekatan hubungannya dengan Tuhan sehingga ia selalu mendoakan ulang Minyak Urapan yang ia akan gunakan di rumah.
429.
430.
431.
432.
433.
434.
435.
436.
437.
438.
439.
440.
441.
442.
443.
444.
445.
446.
447.
448.
Saya angkat dulu, walaupun sudah didoakan di mimbar, saya
angkat lagi. Dalam nama Bapa Putra dan Roh Kudus, dalam
nama Tuhan Yesus inilah Minyak Urapan yang penuh kuasa
dan kesembuhan Ilahi. Saya oleskan Minyak Urapan ini
sesuai dengan Markus 6 : 12-13 kepada yang sakit, yang
sakit sembuh. Markus 6 : 12-13 kan bercerita mengenai
Tuhan Yesus mengutus murid-muridnya dengan membekali
Minyak Urapan, dan ketika Minyak Urapan ini, Minyak
Urapan ini dapat mengusir setan, dioleskan pada yang sakit,
yang sakit sembuh. Kita ikutin dulu, meneladani apa yang
dilakukan Tuhan Yesus, tapi masalah kapasitas Minyak
Urapan ini, siapa yang mendoakan, kalau Tuhan Yesus yang
mendoakan pasti dong sembuh ya. Nah, hamba-hamba
Tuhan semanjur apa gitu, hubungannya dengan Tuhan
sedekat apa. Kalau saya merasa saya akrab saja dengan
Tuhan ya. Doa saja, karena banyak pengalaman juga akrab
dengan Tuhan itu. Luar biasa itu kalau sudah akrab itu.
Tuhan memberi tau, walaupun tidak secara audibel ya, tapi
hati itu menangkap itu, jadi kalau doa itu tenang aja gitu.
Walaupun saya sering berdoa. Ini ada orang sakit ni, seperti
Kalau keluarga S2 sakit, ia akan mengangkat dan mendoakan Minyak Urapan. Walaupun sudah didoakan di gereja ia akan tetap mendoakannya lagi. Ia melakukannya untuk meneladani Tuhan Yesus. Menurut S2, kapasitas Minyak Urapan itu bergantung pada siapa yang mendoakan. Kalau Tuhan yang mendoakan pasti manjur, tapi kalau hamba Tuhan yang berdoa itu berkaitan dengan sedekat apa hubungannya dengan Tuhan. S2 merasa dekat dengan Tuhan ia mendoakan ulang Minyak Urapan yang akan ia pakai di rumah.
PMU
KTMU
167
S2 sungguh meyakini bahwa Tuhan berdaulat atau berkuasa penuh akan apa yang terjadi pada hidupnya, maka dalam hidupnya ia hanya percaya dan pasrah.
449.
450.
451.
452.
453.
454.
455.
456.
457.
458.
459.
460.
461.
462.
463.
464.
465.
466.
467.
468.
yang saya bilang, ini orang yang ke delapan, yang saya
doakan meninggal. ”Apakah saya berhenti berdoa, ya
Tuhan” dan Tuhan katakan ”Tetaplah berdoa” eh anak saya
sakit ”Pa doain saya Pa, saya nggak bisa pelayanan”
”Kenapa?” ”Cacar air” ya saya doain, tetap saya doain.
Terus apa yang Bapak rasakan ketika Bapak
menggunakan Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus?
Yang saya rasakan? Yang saya rasakan dalam hal apa ya?
Dalam hal emosional.
Apa ya, saya bisa bilang apa ya? Ya di situ iman ya, kalau
saya Perjamuan Kudus saya imani kata-katanya itu. Kan
seperti saya ceritakan tadi, minyak itu dengan doa, dengan
saya imani doa itu. Tapi kembali kepada kedaulatan Tuhan.
Itu saya imani betul tuh bahwa Tuhan itu maha kuasa,
berdaulat penuh akan hal apapun yang terjadi pada diri kita.
Dia mau bikin sembuh, Dia mau kabulkan doa kita terserah
Tuhan, ”Kehendak Mu lah yang jadi” Tapi minta, ya minta
saja. Makanya dibilang kan ”Mintalah maka kamu akan
diberi.” Tuhan memberi sesuai dengan kehendak Tuhan.
Makanya yang kedua kan ”Carilah maka engkau akan
Walau sudah ada 8 orang yang ia doakan meninggal, ia tetap berdoa. S2 mengimani kata-kata pada Perjamuan Kudus (sahadat) dan doa pada Minyak Urapan, dan ia juga percaya betul kedaulatan Tuhan untuk menentukan apapun yang terjadi. S2 berdoa, berusaha dan pasrah.
KTMU /
KTPK
168
469.
470.
471.
472.
473.
474.
475.
476.
477.
478.
479.
480.
481.
482.
483.
484.
485.
486.
487.
488.
mendapat.” Jadi kita harus mencari kehendak Tuhan. Jangan
minta kehendak kita saja, kehendak Tuhan apa sih? ”Ketok
lah maka engkau akan dibukakan pintu” ”Akulah pintu”
kata Tuhan Yesus, jadi kalau berdoa dalam nama Yesus
jangan ketok jendela gitu maksudnya dalam nama Tuhan
Yesus. Baru-baru ini saya kan saya diajak tim pendeta-
pendeta, ”Pak Satrio ikut yuk, kita berdoa ke Sidoarjo”
”Ngapain Pak” ”Kita berdoa mau setop lumpur” ”Siapa
saja yang ikut” ”Pokoknya siapa aja yang imannya kuat,
Pak Satrio deh ikut” ”Sebentar dulu Pak, sebentar, kita cari
tau dulu kehendak Tuhan, apa sesaat aja. Yang Tuhan
kehendaki itu orang masuk surga, orang-orang Sidoarjo itu
kan harus bertobat. Harus terima Yesus, itu yang dikejar.
Jangan lumpurnya, lumpur peduli amat”. Saya nggak ikut
akhirnya. Mau di shoot pakai TV lagi, ah. Kehendak Tuhan
itu orang bertobat. Orang-orang Sidoarjo itu yang bakar
gereja-gereja, dan bakar satu keluarga kristen mati semua itu
kan, suami istri, anak, ponakan sama pengerja itu posisinya
lagi berdoa itu dibakar, itu mati semua, itu di Sidoarjo. Itu
Tuhan berbicara, supaya bertobat mereka semua. Lumpurnya
169
489.
490.
491.
492.
493.
494.
495.
496.
497.
498.
499.
500.
501.
502.
503.
504.
505.
506.
507.
508.
jangan diapa-apain, orangnya yang dicari, diinjili. Di
Sidoarjo itu nenek moyang saya, kakek saya itu dari
Sidoarjo, dari pihak bapak, itu leluhur saya. Itu makanya
banyak saudara saya disana. Saya itu mau kesana kalau mau
bertemu dengan orang-orangnya, kalau lumpurnya biar aja,
jadi gunung kok itu nanti.
Kalau berbicara tentang Tiberias kan tidak bisa dipisahkan
dengan Bapak gembala sidang disini, Pak Pariadji,
menurut Bapak, sosok seperti apa sih dia?
Nekad ya, kalau saya nekad, orangnya nekad, imannya
nekad. Udah deh. ”My way” Makanya one man show kan
dia nggak mau punya staff kan maunya sendiri, kalau usul,
kan pernah ada yang usul ”Pak, gimana kalau gini-gini”
”Lho kok kamu yang ngatur?” gitu orangnya. Saya tidak
memandang gembala, tidak memandang pendeta, tidak
memandang organisasinya, saya pandang hanya Tuhan
Yesus, di manapun saya ditempatkan, itu Tuhan Yesus dan
jemaat, kalau pengerja itu temen lah, sesama. Saya pernah
dinubuatkan begini, Pak Bronmutu pernah denger? Pak
Bronmutu dari Malaysia, dia doakan saya ”I bless you”
S2 melihat Pdt.Pariadji sebagai orang yang imannya nekad. Semua dikerjakan menurut caranya dan maunya sendiri. “One man show” tidak mau punya staff. Dalam melayani S2 tidak melihat pendeta atau pengerja gereja lain, ia hanya melihat Tuhan dan jemaat.
PMPP
PMPP
170
509.
510.
511.
512.
513.
514.
515.
516.
517.
518.
519.
520.
521.
522.
523.
524.
525.
526.
527.
528.
katanya, pakai bahasa Inggris, ”Aku memberkati kamu”
katanya. Setahu saya sih Tuhan memberkati, tapi terakhir
saya tau ternyata dia kerasukan, kerasukan Roh Kudus itu
maksudnya, ”Aku memberkati kamu dan Aku beri kamu hati
seorang bapak, kamu akan menggembalakan domba-
dombaku yang ada padamu. Dan kamu akan mengajarkan
apa yang telah Aku ajarkan padamu.” Jadi itu saya pegang
terus tuh sampai sekarang. Jadi anak-anak itu saya bilang
kamu itu anak-anak saya, ada 60an orang kan disini,
pokoknya hari Sabtu, di pelayanan saya di Tiberias
pokoknya yang paling penting itu pelayanan hari Sabtu,
persekutuan doa pengerja. Di situ kami bersekutu, memuji,
menyembah, berdoa syafaat, membawakan renungan dan
sharing, dan kami kesaksian. Kadang sampai nangis, ya kita
sharing lah. Makanya akrab.
Berarti bukan Pak Pariadji ya yang Bapak lihat?
Bukan, tapi saya berterima kasih sih sama dia. Pada waktu
saya diangkat jadi pelayan, saya bilang ”Pak Pariadji saya
terima kasih ya, saya diajak melayani disini.” Tapi nggak
apa-apa ya ini buat cerita disini. Kesaksiannya kan suka
S2 pernah diberkati oleh pendeta dari Malaysia yang kerasukan Roh Kudus, dan ia diberi tahu bahwa ia akan mengajar anak-anak Tuhan, dan hal itu yang ia pegang sampai sekarang. S2 datang ke Tiberias bukan melihat Pdt.Pariadji, tapi ia bersyukur diajak pelayanan.
S2 merasa dipilih oleh Tuhan untuk melayani, ada kepercayaan diri pada S2 yang membuatnya merasa semua pengerja gereja itu sama dan tidak perlu membesarkan hamba Tuhan yang lain. S2 tidak cocok dengan Pdt.Pariadji karena kesaksiannya yang supranatural yang tidak bisa S2 percayai.
171
Kondisi ini menimbulkan masalah dengan istri S2 sehingga akhirnya ia meminta tanda dari Tuhan mengenai kebenaran Pdt.Pariadji.
529.
530.
531.
532.
533.
534.
535.
536.
537.
538.
539.
540.
541.
542.
543.
544.
545.
546.
547.
548.
supra natural ya, wah luar biasa ya, saya suka bertengkar
sama istri saya. Silahkan saja Pak Pariadji punya pengalaman
dengan Tuhan yang begitu, saya sih percaya Alkitab, percaya
100%, istri saya ”Kamu nggak percaya Pak Pariadji dong.”
”Ya silahkan saja, itu kan pengalaman pribadi, saya
percaya Alkitab” gitu. Tapi sampai 4 tahun saya ribut terus.
Saya nggak menghina beliau, nggak. Itu pribadi saya aja,
kasian deh saya. Saya kalau belum bisa menerima
pengalaman orang kok maksa, iya kan? Suatu hari saya jadi
minta tanda, sebetulnya itu sudah kepepet itu, minta tanda
saya, mau ke Stadion Utama nih, pada waktu pertama kali ke
Stadion Utama, ”Saya mau minta tanda Tuhan, tentang
hamba Mu, Pariadji, apakah pengalaman dia itu berdusta
apa benar? Tolong beri tanda, kalau berdusta, tolong hujan
lebat, dengan petir, badai, sehingga perayaan natal di
Stadion Utama gagal total, semua peralatan musik,
elektronik hancur, tapi kalau dia betul Tuhan tolong beri
suasana yang sejuk, semuanya lancar, aman, dan
memberkati semua orang.” Saya minta tanda seperti itu.
Saya mau melayani nih, Jam 4 hujan ”Ma, hujan Ma” ”Wah
Menurut S2 kesaksian Pdt.Pariadji sering supranatural dan tidak bisa ia percaya. Hal itu menjadi sumber pertengkaran dengan istrinya selama 4 tahun. Suatu saat S2 meminta tanda dari Tuhan, saat akan ibadah natal di Stadion Utama ia minta tanda, jika Pdt.Pariadji benar maka ibadah akan berjalan lancar, tapi jika tidak maka ia meminta hujan badai sehingga perayaan natal itu kan gagal total.
KTPP
KTPP
172
Walaupun S2 merasa sudah diberi tanda akan kebenaran Pdt.Pariadji, masih ada keragu-raguan dalam hati S2 terhadap kebenaran Pdt.Pariadji.
549.
550.
551.
552.
553.
554.
555.
556.
557.
558.
559.
560.
561.
562.
563.
564.
565.
566.
567.
568.
Papa sih” Saya minta tanda itu di depan anak-anak
berdoanya, istri sama anak-anak saya mintanya. Hujan, kita
berangkat saja hujan, hujan sampai di stadion masih hujan,
lari-lari kan, sampai di stadionnya berenti. Terus cerah,
lancar-lancar aja, tadi hujan kenapa ya? Belakangan baru tau
tadi hujan itu untuk menyiram, supaya tempat rumput atau
tanah itu sejuk, nggak berdebu itu, gitu ceritanya.
”Bagaimana, bener kan Pak Pariadji?” ”Masih ragu-ragu
juga sih.” ”Bagaimana sih kamu, sudah minta tanda juga,
lancar tadi nggak ada apa-apa.” ”Iya, iya, oke deh” saya
datengin ke kantor Pak Pariadji. ”Pak saya ceritain, saya
minta tanda, gini-gini, Bapak ternyata kesaksiannya benar
Pak, saya sudah dapet tanda, kemaren acaranya nggak
apa2. Pak Pariadji, saya cinta sama Bapak” saya bilang,
”Iyo, Iyo” ”Pak Pariadji saya cinta sama Bapak” saya
bilang, sama staff-staffnya itu Pak Luther segala, dicatat itu,
nekad, nekad Pak Pariadji itu orangnya.
Kelebihan dia itu menurut Bapak apa?
Berani mati. Dia dilabrak aja deh pokoknya udah. Seperti
keluar dari GBI itu kan berani mati juga itu, bikin sinode
Sore harinya turun hujan. S2 tetap berangkat ke Stadion hujan-hujan. Tapi ternyata akhirnya cuaca menjadi cerah dan perayaan natal berjalan lancar. S2 sebenarnya masih ragu-ragu tapi kemudian ia datang ke kantor Pdt.Pariadji dan menceritakan pada Pdt.Pariadji bahwa ia meminta tanda pada Tuhan.
KTPP
173
S2 melihat Pdt.Pariadji sebagai orang yang nekad, dan memiliki kekurangan seperti manusia lain jadi ia mengarahkan untuk hanya fokus kepada Tuhan. S2 tidak meyakini apa yang dikatakan oleh Pdt.Pariadji.
569.
570.
571.
572.
573.
574.
575.
576.
577.
578.
579.
580.
581.
582.
583.
584.
585.
586.
587.
588.
baru. Waduh bener2 deh. Tapi walau bagaimana juga
manusia ya, ada kelemahannya atau gimana. Ya itu kembali
fokus kepada Tuhan Yesus saja, fokusnya memandangnya
kesana.
Bapak, kalau ikut ibadah disini dan yang memimpin
pendeta lain gitu ada perbedaan nggak tuh Pak?
Yang khotbah maksudnya? Sama aja, sama aja.
Seberapa jauh Bapak meyakini apa yang dikatakan oleh
Pak Pariadji?
Tuhan sudah bicara cukup lengkap di Alkitab, kalau mau
mendengar suara Tuhan baca Alkitab deh. Dalami abis-
abisan, itu tidak terbatas kayanya. Kekayaannya maksud
saya, kayanya itu sepertinya, kekayaanya. Kita manusia yang
terbatas, tidak akan bisa mendalami Alkitab yang tidak
terbatas, mengenal Tuhan yang kekayaanya tidak terbatas
itu.
Sebenernya Bapak gimana sih perasaanya kalau mengikuti
ibadah penyembuhan yang dipimpin oleh pendeta lain?
Penyembuhan ya? Pendeta lain kayak sekarang Pak Yosua
ya. Kalau saya sama, saya akan melayani sama-sama. Karena
Menurut S2 Pdt.Pariadji berani mati, tapi S2 juga melihat bahwa manusia memiliki kelemahan, jadi kembali fokus pada Tuhan saja. Semua pendeta sama saja. S2 tidak meyakini apa yang dikatakan oleh Pdt.Pariadji, ia hanya berfokus kepada Alkitab. Menurut S2 pendeta lain sama saja dengan Pdt.Pariadji.
PMPP
KTPP
KTPP
174
S2 menyadari bahwa banyak jemaat yang mengejar Pdt.Pariadji untuk mendapatkan kesembuhan.
589.
590.
591.
592.
593.
594.
595.
596.
597.
598.
tadi, Tuhan Yesus nya sama kan. Tapi, orang-orang, jemaat,
nggak, banyak yang mengejar Pak Pariadjinya. Seperti sudah
didoakan Pak Rizal misalnya, saya lihat masih tetap cari Pak
Pariadji. Tuhan Yesus nya sama kok. Kalau saya sama, saya
didoakan siapa saja sama, malah doa sendiri. Kalau ada
jemaat yang itu-itu aja saya bilang gini, ”Kamu kristen kan,
doa sendiri ya. Kenapa sih minta didoain terus, doa sendiri
dong, punya iman, Tuhan Yesus yang sama kok.” Ada yang
saya gituin, bukan kesel ya, membangkitkan imannya dia,
gitu, doa sendiri, tiap kebaktian ”Doakan saya.”
S2 tidak menyangkal bahwa banyak jemaat yang mengejar Pdt.Pariadji, sudah didoakan yang lain masih belum yakin jika belum didoakan Pdt.Pariadji. S2 lebih baik berdoa sendiri saja.
175
Tabel Koding
Wawancara Pertama, Subjek Ketiga
Lokasi : Ruang Tamu Subjek
Waktu : Rabu, 10 Januari 2007
Nama : Sum
Usia : 45 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Refleksi Verbatim Padatan Faktual Koding
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Tante pernah mengalami penyakit yang disembuhkan di
Tiberias?
Pernah, berapa kali ya? Sudah beberapa kali, nggak bisa
dihitung.
Sakit apa yang paling parah?
Yang paling parah itu sakit Herpes, sama nggak tau
namanya sakit apa ya, seluruh badan sakit semua, sudah gitu
terus gatal-gatal sampe sakit semua gitu. Saya itu sampe,
b it T k ti b b kit
S3 sudah beberapa kali mengalami kesembuhan di Tiberias. Sakit pertama Herpes, sakit lainnya ia tidak tahu namanya.
S
176
Karena S3 tidak selalu memeriksakan diri ke dokter jika ia sakit, maka S3 kurang paham sakit apa saja yang ia derita.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
sampe bosen gitu ya. Terus yang ketiga benar-benar sakit,
aduh benar-benar parah deh, kalau menurut saya itu
seharusnya saya dirawat di rumah sakit. Cuma saya pikir
saya punya Tuhan yang sumber kehidupan saya gitu loh.
Jadi saya nggak takut, pokoknya susah lah Ken, soalnya
saya nggak periksa kan, sakit apa cuma sakitnya itu nggak
wajar gitu loh. Sakitnya itu makan biasa, tapi perutnya itu
sampai gede gitu Ken. Perutnya sampai seperti orang hamil
sembilan bulan gitu. Waduh, saya sampai nggak enak
banget diliatin orang, dikirain orang hamil, terus saya
sampai ngumpetin pakai stagen gitu. Sudah gitu kalau kena
angin gini aja sudah nggak bisa. Musti dalam ruangan yang
nggak ada udara masuk gitu. Jadi susah banget, pernah kan
dulu sampai waktu mau pemilu kan waktu pawai-pawai itu
kan ikut. Itu sebetulnya saya nggak mau ikut, soalnya bau
apa gitu sedikit sudah nggak bisa, aduh sudah sesek aja
nafasnya. Itu saya sampai boring banget, sampai susah,
sudah bosen. Saya apa karena teguran Tuhan apa memang
karena disentil gitu ya, itu saya bosen banget, saya boring
banget, sampai nangis pagi-pagi itu, kan saya berdoa pakai
S3 merasa seharusnya ia sudah masuk Rumah Sakit karena penyakitnya tesebut. S3 merasa punya Tuhan sebagai sumber kehidupan, sehingga ia tidak takut. S3 tidak memeriksakan sakitnya ke dokter. Gejala sakitnya, walau makan biasa tapi perutnya seperti hamil besar dan tidak bisa terkena angin. S3 malu dan menyembunyikannya dengan stagen. S3 pernah ikut pawai Pemilu, padahal tidak mau karena kalau cium bau apa-apa sesak nafas. S3 berpikir apakan sakitnya akibat teguran Tuhan.
SAS
S
EMS
SAS
PMS
177
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
Minyak Urapan ”Tuhan, besok hari Minggu saya harus ikut
ibadah, tapi kalau badan saya sakit semua, bagaimana saya
bisa beribadah, bersuka cita didalam rumahMu, tapi saya
yakin Tuhan saya sudah mengungkapkan semuanya dalam
Tuhan. Saya percaya Tuhan bahwa Tuhan itu nggak akan
lengah, lalai, memperhatikan umat. Mungkin ini karena
teguran dariMu Tuhan, makanya saya itu nggak angkuh,
nggak sombong, nggak egois, nggak emosi, jadi mungkin
ini teguran dariMu Tuhan. Supaya saya nggak tinggi hati,
supaya belajar merendahkan diri dihadapan Tuhan.” terus
saya ngomong, saya pikir seolah-olah Tuhan itu di depan
saya, saya itu mikirnya gitu. Saya kan selalu begitu Ken
kalau berdoa, seolah-olah saya menganggap Tuhan itu di
depan saya gitu. Saya ngomong pribadi dengan Tuhan gitu,
sudah sampai lama gitu, kadang sampai 2 jam gitu Ken.
Seolah-olah saya merasa Tuhan sudah deket banget kalau
sudah begitu. Jadi saya yakin Tuhan pasti akan
menyembuhkan saya dan saya bersyukur. Memang loh Ken,
pagi begitu saya bangun jam berapa ya? Sekitar jam 5 lah,
sudah nggak ada rasa sakit lagi, ya ampun sukacita nya
S3 merasa bosan sekali sampai menangis dan mengungkapkan semua perasaannya pada Tuhan dalam doa. S3 berdoa seolah-olah Tuhan ada di depannya. Ia merasa Tuhan sangat dekat, sehingga ia merasa Tuhan pasti menyembuhkannya. S3 merasa sangat senang yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata karena rasa sakitnya hilang.
EMS
178
Bermacam-macam obat yang diberikan oleh dokter dirasa S3 tidak manjur. S3 merasa takut dan khawatir karena diagnosa dan cara dokter menyampaikan penyakit yang ia alami. Penyakit yang S3 alami sebenarnya bukan penyakit yang sangat parah, tapi S3 merasa sangat tidak kuat, mungkin ia merasa malu sebab Herpes sering dikaitkan dengan penyakit kelamin, bahkan suaminya pun sampai bertanya-tanya. S3 kecewa dengan pengobatan medis sehingga ia beralih kepada pengobatan di gereja. Awalnya ia mencoba untuk mengandalkan
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
seperti apa gitu, mungkin kalau cuma dikasih uang sepuluh
juta itu mungkin sudah terkalahkan itu uang sepuluh juta.
Sukacitanya seperti apa sudah nggak bisa
mengungkapkannya. Sudah itu sakit Herpes, saya berobat ke
dokter yang kasih obat ini, kasih obat itu nggak sembuh
juga. Terus kata dokter, katanya sih ”Wah sakit bahaya ini
Bu, sakit menular.” saya kan tambah ngeri dibilang begitu.
Soalnya saya lihat di TV katanya penyakit Herpes itu
menular, katanya. Saya kan juga bingung bapak (suami)
juga bingung ”Ibu ini main dimana sih kok bisa kena
penyakit begitu?.” Pas kalau malam itu, sakitnya luar biasa
Ken, padahal cuma kecil itu. Cuma bulet sedikit, tapi si kulit
yang kena Herpes itu nggak gampang pecah, digituin itu
sampai nggak bisa pecah. Saya kan penasaran, itu airnya
supaya keluar, satu saya gituin, itu modelnya bulet-bulet.
Nah gitu itu pas parah-parahnya panas, sakit, perih campur-
aduk. Saya sampai nangis sangking nggak kuatnya ya.
Tadinya sih pas minggu pertama saya cuma mikir, ah saya
mau ke gereja ah, mau ikut Perjamuan Kudus. Itu sudah, pas
pulang belum ada perubahan, pas seminggu lagi sudah
Saat sakit Herpes S3 berobat ke dokter dan diberi bermacam-macam obat tapi tidak sembuh. S3 takut kerena diberi tahu dokter bahwa penyakitnya menular, ia juga melihat di TV bahwa Herpes itu menular. S3 merasa sangat sakit kalau malam, ia merasa penasaran untuk memecahkan bagian yang terkena Herpes agar airnya keluar. Pada minggu pertama S3 berpikir akan ke gereja (Tiberias) untuk ikut Perjamuan Kudus, tapi setelah pulang ia merasa tidak ada perubahan.
PST
EMPM
S
179
Perjamuan Kudus tapi tidak berhasil. S3 yakin betul bahwa yang bisa menyembuhkannya adalah Pdt.Pariadji, sehingga ia berusaha sekuat tenaga untuk disentuh Pdt.Pariadji. Setelah disentuh oleh Pdt.Pariadji dan sembuh, S3 semakin yakin.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
boring banget, sudah bosen, sudah gimana ya sudah nggak
tahan, ”Saya harus ke gereja, dan saya harus maju ke
depan, sujud di altar, saya harus dijamah sama Pak
Pariadji” itu dari lubuk hati itu Ken, bukannya gimana-
gimana. Nggak tau, dari lubuk hati memang keinginan
sudah begitu banget. ”Saya harus dijamah sama Pak
Pariadji, supaya sakit saya ini sembuh.” Saya nekat, mau
berjubel-jubel kayak apa juga saya maju ke depan. Itu susah
banget itu maju ke depan itu. Berjuang sampai berdesak-
desakan, sepatunya lepas, kancing baju juga sampai putus.
Itu sudah, maju berdesak-desakan supaya saya dijamah
sama Pak Pariadji. Puji syukur, bisa maju dan dijamah sama
Pak Pariadji itu sukacitanya luar biasa gitu Ken. Pokoknya
nggak bisa mengungkapkan nya deh, sukacita banget deh.
Selang dua hari kempes, sakitnya berkurang, sudah
seminggu sudah kering, sudah nggak sakit lagi.
Sakitnya sudah lama itu?
Ya udah, berminggu-minggu. Kok sakit apa sih, kok gatel-
gatel, terus lama-lama sakit-sakit sampe akhirnya sakit
banget, panas, perih. Ke dokter diperiksa ”Ibu kok kena
Karena tidak tahan, seminggu kemudian S3 bertekad untuk ke gereja dan harus disentuh Pdt. Pariadji supaya sembuh. S3 nekad maju kedepan sambil berdesakan, sampai sepatunya lepas dan kancing bajunya putus supaya bisa disentuh Pdt.Pariadji Akhirnya S3 bisa maju dan disentuh Pdt. Pariadji. Setelah 2 hari Herpesnya kempes dan sakitnya berkurang, sampai akhirnya sembuh. S3 sakit Herpes selama beberapa minggu.
PPST
PPST
PPST
PPST
LS
180
Sebelumnya S3 biasa mencari pengobatan di dukun atau orang pintar, tapi sekarang sudah tidak.
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.
101.
102.
103.
104.
105.
106.
107.
108.
penyakit Herpes? Ini bahaya, jangan sampai pecah, kalau
sampai pecah menular kemana-mana.”
Itu pengobatannya ke dokter saja? Atau pernah di beri
obat apa?
Sama dokter sih sudah diberi obat, tapi cuma ke dokter aja
sih nggak kemana-mana, soalnya sejak saya kenal Tuhan
Yesus kan paling anti sama namanya ke dukun-dukun gitu.
Paling nggak mau deh, soalnya dari waktu masih di Citarum
dulu juga dulu langganan (orang pintar), tapi sekarang
nggak boleh, namanya orang Kristen gitu-gitu nggak boleh.
(S4 berhenti ke dukun setelah masuk gereja Bethani) Itu
terus yang ketiga kalinya itu sakit yang perutnya sampai
gembung gede banget itu ya, saya sampai boring banget itu
ya, sampai keluar gitu aja susah. Itu sampai nggak tau sakit
apa, sampai berkali kali. Pernah juga pagi-pagi mau masak
nasi, bapak kan belum bangun, masih tidur. Saya itu mau
masak nasi, itu apa ya? Nafas nya itu kok kayaknya cuma
sampai disini gitu (nunjuk ke dada) sudah mau les, itu sudah
mau ilang. Saya kan manggil ”Pak, pak bangun. Pak
bangun.” ”Kenapa?” ”Nafasku sudah mau ilang. Pak doain
Selama sakit S3 hanya berobat ke dokter. Sejak kenal Tuhan ia tidak lagi pergi ke dukun. Sebelumnya S3 memiliki langganan dukun di daerah Citarum, tapi sekarang sudah tidak boleh lagi. Suatu hari S3 akan masak nasi, ia merasa nafasnya hampir hilang, ia panggil suaminya, ia minta didoakan karena merasa sudah mau mati. S3 minta didoakan supaya tidak dosa lagi dan bisa masuk surga.
PST
PST
S / PMU
181
S3 percaya sekali dengan kesaksian-kesaksian orang di gereja dan ia menghubungkan situasi yang ia alami dengan kesaksian yang ia dengar.
109.
110.
111.
112.
113.
114.
115.
116.
117.
118.
119.
120.
121.
122.
123.
124.
125.
126.
127.
128.
aku Pak, cepet, aku sudah mau mati ini, doain aku supaya
aku nggak berdosa lagi, nanti mati kan supaya masuk
surga.” Saya sudah ikhlas banget deh, pokoknya pasrah. Pas
kedua kali pas bapak nggak di rumah, pas kerja di Depok,
anak sekolah, masih pagi kira-kira jam 8, begitu juga.
Pokoknya saya sudah pasrah deh. Nyawa itu kan dari ujung
rambut sampai ujung kaki ya, itu seolah-olah dari ujung
kaki sampai tangan sudah ngumpul semua disini (menunjuk
ke leher) seolah-olah nyawa itu tinggal les gitu aja, jadi saya
sudah pasrah di tempat tidur saja. Saya terus itu aja, puji-
pujian, terus menyembah, berdoa pakai Minyak Urapan,
udah pasrah, sudah prosesnya sudah lama. Sudah gitu kok
sreeeng gitu terasa lagi sampai ke kaki-kaki. ”Tuhan
mengembalikan lagi nyawaku, terima kasih Tuhan, Engkau
belum mengambil nyawaku, Engkau masih memberikan
kesempatan bagiku untuk menjalani hidup ini.” Sudah gitu
kan memang saya pernah denger kesaksian, katanya orang
itu sakit parah sudah mau mati, tapi dia berserah pada
Tuhan, nggak taunya dia nggak jadi mati. Karena ada Roh
Kudus yang mengatakan ”Nyawamu belum mau aku ambil,
Saat terjadi lagi yang kedua kali, suami dan anak S3 sedang tidak ada di rumah. S3 pasrah di tempat tidur, menyanyi dan berdoa menggunakan Minyak Urapan, lalu tidak jadi mati lagi. S3 bercerita, ia pernah dengar kesaksian, ada orang sakit parah yang hampir mati, tapi ia berserah kepada Tuhan dan ia tidak mati karena nyawanya digantikan oleh orang lain yang mati tertabrak.
S / PMU
182
Sikap pasrah yang ditunjukkan oleh S3 muncul karena ia merasa tidak punya fasilitas untuk mengatasinya sendiri.
129.
130.
131.
132.
133.
134.
135.
136.
137.
138.
139.
140.
141.
142.
143.
144.
145.
146.
147.
148.
tapi akan aku gantikan orang lain yang akan mati.” begitu
dia denger suara itu terus sudah selesai ada orang mati
ketabrak. Ada orang kesaksian begitu. Terus pas saya nggak
jadi mati itu, itu, dulu nenek-nenek, dulu ngontrak disitu,
padahal nggak sakit nggak apa kata orang-orang sini kok
mendadak mati. Nah kan saya abis berdoa gitu kan sudah
sehat lagi. Terus saya jalan ke sana, ke warung, denger itu
orang cerita ”Itu nenek itu, ibu sepuh itu mati nggak sakit
nggak apa.” Saya kan terus kaget, kok bersamaan saya
sudah pasrah gitu, Ken, bersamaan itu waktunya. Terus saya
mikir, apa Tuhan nggak jadi ngambil nyawa saya terus
diganti sama ibu sepuh itu nyawanya, apa iya sama kayak
ibu-ibu yang kesaksian itu, saya terus mikir ke situ.
Ini kembali kesini, perasaan tante saat mengalami sakit
yang macem-macem ini gimana sih?
Perasaan?
Perasaan yang dialami itu emosi nya ya maksudnya.
Saya waktu sakit itu ya perasaannya ya bingung, ya sedih,
ya gundah, ya pokoknya campur aduk ya bosen, campur
aduk pikirannya. Saya selalu kalau sakit sudah parah gitu
Setelah S3 tidak jadi mati, ia pergi ke warung, lalu disana ia mendengar ada nenek-nenek tetangganya yang baru saja mati mendadak tanpa sakit apa-apa. S3 merasa bahwa Tuhan tidak jadi mengambil nyawanya tapi digantikan dengan nyawa nenek tersebut. Perasaan S3 saat mengalami sakit adalah bingung, sedih, gundah, bosan, pasrah, dan pikirannya campur aduk.
EMS
183
S3 merasa dokter yang memberi obat nyeri salah memberi obat dan membuatnya lebih sakit.
149.
150.
151.
152.
153.
154.
155.
156.
157.
158.
159.
160.
161.
162.
163.
164.
165.
166.
167.
168.
kan perasaan mikirnya ke Tuhan, ”Tuhan, misalkan kalau
aku seperti orang-orang yang banyak duit, mungkin seperti
orang-orang itu hanya mengandalkan uang atau kekuatan
sendiri tapi karena Tuhan tau sendiri keadaan ku kayak
gimana, jadi aku hanya berharap kepadaMu Tuhan.”
Pasrah saja, jadi segala suatu kalau saya sih ya sudah pasrah
saja, mau gimana lagi?
Berarti tante kalau sakit hanya ke dokter saja ya, terus
pernah nggak mengalami masalah dengan pengobatan di
dokter gitu? Misalnya merasa dokternya nggak pinter,
atau biayanya mahal, atau takut malpraktek?
Iya pernah, saya kan sering nyeri, terus berobat ke dokter.
Dulu waktu saya sakit darah tinggi, itu sebetulnya karena
salah obat. Dokter ngasih obatnya seharusnya bukan yang
saya minum. Nggak tau lupa atau kenapa, bisa salah ngasih
obat. Terus saya minum, baru berapa kali, kok sakit, kok
kepala saya tiba-tiba sakit, karena saya nggak tau kalau itu
pengaruh dari obat itu ya , terus saya diemin saja, tiba-tiba
sakit banget, sampai mau pecah kepala. Sudah begitu
menggigil, demam banget, terus bapak nggak jadi kerja kan,
S3 berdoa pada Tuhan, ia berkata bahwa ia tidak bisa seperti orang lain yang mengandalkan uang atau kekuatan sendiri jadi ia hanya berharap kepada Tuhan. S3 pernah merasa salah diberi obat oleh dokter, saat ia minum obat dari dokter tersebut kepalanya menjadi sangat sakit bahkan sampai hampir kejang. Saat itu suami S3 tidak jadi berangkat kerja, S3 meminta suaminya mengoleskan Minyak Urapan, setelah diberi Minyak Urapan kondisinya membaik.
EMS
MMPM
PMU
184
Keyakinan S3 pada Minyak Urapan sangat kuat sehingga dioleskan Minyak Urapan sakitnya segera membaik. S3 kapok berobat medis, saat ini ia hanya mengandalkan Minyak Urapan. S3 merasa tidak mengerti apa-apa di gereja lama.
169.
170.
171.
172.
173.
174.
175.
176.
177.
178.
179.
180.
181.
182.
183.
184.
185.
186.
187.
188.
terus saya sudah sampai mau kejang, giginya rapet, terus
saya bilang ”Pak, pak, itu pak, minyak.” Minyak Urapan,
setelah dikasih Minyak Urapan mending sih, giginya nggak
sampai rapet, akhirnya saya terus ke dokter lain, terus kata
dokternya ”Ibu ini, tensi darahnya tinggi banget.” saya pikir
pasti karena obat itu, terus sudah itu saya nggak mau lagi.
Sejak saat itu saya hanya mengandalkan Minyak Urapan
deh.
Sebelum di Tiberias tante pernah di gereja lain?
Pernah, sebelumnya kan di GKJ. Di GKJ saya sudah jadi
nggak tau mungkin karena belum waktunya kali ya. Terus
akhirnya ke Bethani. Kalau di GKJ kan baptis percik, kalau
di Bethani baptis selam. Nah baptis selam itu di Bethani itu,
ini banget, mujizat juga itu Ken pas di baptisnya itu, soalnya
saya sudah pasrah banget itu, nggak tau saya sudah rindu
banget baptis selam gitu, nggak tau. Mungkin memang
tuntunan dari Tuhan sendiri ya? Jadi waktu dibaptis selam,
di Bethani Dharmawangsa itu sampe naik keatasnya saja
S3 kemudian ke dokter lain, dan diberi tahu bahwa tensinya tinggi. S3 berpikir itu pasti karena obat yang diberi dokter, karena itu ia tidak mau lagi minum obat. Sejak saat itu S3 hanya mengandalkan Minyak Urapan. Sebelumnya S3 adalah anggota GKJ, tapi ia tidak merasakan perubahan apa-apa. Kemudian S3 pindah ke Bethani dan dibaptis selam di Bethani.
PST
MMPM /
PMU
LBA
LBA
185
S3 senang menjajaki macam-macam gereja. S3 merasa mendapat sukacita dan kebenaran di Tiberias.
189.
190.
191.
192.
193.
194.
195.
196.
197.
198.
199.
200.
201.
202.
203.
204.
205.
206.
207.
208.
sampe diangkat sama hamba Tuhannya, nggak tau saya
sangking pasrahnya itu sampe lama, sampe diangkat keatas,
”kok ibu nggak naik-naik ke atas” katanya. ”nggak tau
kenapa pak, saya sudah pasrah sama Tuhan jadi nggak tau
kenapa gitu ya?”
Dari Bethani pernah ke gereja lainnya?
Pernah sih, di gereja Efatha, di GKI, di gereja situ Mawar
Sharon, sempet pindah-pindah sih. Nggak tau seperti pengen
menjajaki aja gitu.
Kalau menurut tante, kelebihan Tiberias dari gereja-
gereja lain yang pernah tante datangi itu apa? Kan
banyak gereja yang sudah didatangi, bedanya apa?
Bedanya karena saya nggak merasa sukacita saja.
Di tempat lain?
Heeh, nggak merasa sukacita, terus nggak ada kemajuan
gitu loh. Dari diri saya sendiri, dan memang saya itu nggak
tau, seperti mencari kebenaran itu loh. Seperti mencari
kebenaran Firman Tuhan itu loh, jadi jiwa saya itu
sepertinya haus akan kebenaran itu sendiri.
Apa yang ditawarkan di Tiberias yang tidak ditemui di
S3 juga pernah ke gereja Efatha, GKI dan Mawar Sharon, karena ingin menjajaki. S3 merasa ditempat lain ia tidak merasa sukacita dan tidak ada kemajuan, ia merasa mencari kebenaran Firman Tuhan.
LBA
KPT
186
Ajaran Tiberias untuk hidup kudus membuat S3 merasa tertarik. S3 awalnya ikut GL Ministry (pimpinan Pdt.Gilbert Lumoindong) lalu ikut Tiberias karena mayoritas pengikutnya adalah jemaat Tiberias. S3 senang Pdt.Gilbert karena mengajar seperti di sekolah, dan mudah ia terima.
209.
210.
211.
212.
213.
214.
215.
216.
217.
218.
219.
220.
221.
222.
223.
224.
225.
226.
227.
228.
gereja lain?
Saya tertariknya karena gembala sidangnya berbuat baik,
mengajarkan bahwa kita itu harus hidup benar, hidup kudus,
dan didalam kita menjalani hidup itu tangan kita harus
kudus, mulut kita harus kudus, nggak boleh menipu, nggak
boleh mencuri, nggak boleh mengatakan hal-hal yang nggak
berarti gitu loh. Gembala sidangnya mengatakan hal itu.
Sudah berapa lama tante datang ke Tiberias?
Sudah berapa lama ya? Sudah tiga tahun.
Yang ngasih tau tentang Tiberias itu siapa? Pertama kali
tau itu dari siapa?
Dari ikut persekutuan di GL Ministry, karena disitu
kebanyakan mayoritas itu jemaat Tiberias, jadi dari situ saya
mengenal, ternyata dari Pak Gilbert itu cara pengajarannya
itu sampai mendetil pokoknya semuanya, sampai mendetil,
seminggu tiga kali, jadi seperti belajar gitu, seperti anak
sekolah gitu. Jadi itu ditulis itu dicatat.
Terus tau tentang penyembuhannya itu darimana, tau ada
penyembuhan di Tiberias itu dari mana?
Ya dari gereja.
S3 tertarik dengan Tiberias karena gembala sidangnya (Pdt.Pariadji) berbuat baik, mengajarkan untuk hidup benar dan kudus. S3 sudah 3 tahun ke Tiberias. S3 tahu Tiberias dari ikut GL Ministry yang mayoritas adalah jemaat Tiberias.
PMPP
AMT
187
S3 melihat sendiri mujizat di ibadah penyembuhan Tiberias sehingga ia menjadi percaya. S3 membedakan pendeta di Tiberias dari keahlian atau kemampuannya sehingga ia kadang sampai ikut ibadah 2 kali untuk mendapatkan manfaat yang berbeda.
229.
230.
231.
232.
233.
234.
235.
236.
237.
238.
239.
240.
241.
242.
243.
244.
245.
246.
247.
248.
Jadi setelah masuk baru tau?
Iya setelah masuk baru melihat bahwa setiap yang sakit itu,
lumpuh, karena saya sudah beberapa kali itu menyaksikan
orang sudah tua gitu lumpuh, di doain disitu langsung jalan.
Terus waktu pertama kali datang ke ibadah
penyembuhannya itu gimana perasaan tante, kan pasti
berbeda dengan tempat lain?
Ya berbeda, disitu selalu diwarnai dengan sukacita, orang
yang kesitu itu kalau yang saya perhatiin gitu ya, memang
yang haus akan kebenaran itu sendiri. Kebanyakannya gitu.
Terus bagaimana perasaan nya sekarang saat ikut ibadah
penyembuhan setelah sekian lama? Apakah ada
perubahan?
Sama, sukacita karena apa yang nggak saya dapet di gereja
lain disitu dapet. Kadang ikut ibadah dua kali, pertama ikut
pas Pak Pariadji karena butuh Perjamuan Kudus dan
Minyak Urapan, terus ikut Pak Gilbert untuk pendalaman
alkitabiah itu.
Pertanyaan selanjutnya tante, menurut tante, apa sih yang
terjadi saat penyembuhan di Tiberias?
S3 tahu ada penyembuhan di Tiberias dari gereja, setelah melihat sendiri. S3 kadang ikut ibadah 2 kali, ke Pdt. Pariadji karena butuh Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus. Dan ikut ibadah Pdt. Gilbert untuk pendalaman Alkitab.
KTPP
188
S3 percaya bahwa Pdt.Pariadji memiliki kuasa yang lebih besar dari pendeta lain di Tiberias untuk menyembuhkan orang sakit atau mengusir setan dari dalam diri orang. S3 meyakini ajaran Pdt.Pariadji yang mengatakan bahwa Perjamuan Kudus adalah untuk kemuliaan manusia agar dibangkitkan pada hari kiamat.
249.
250.
251.
252.
253.
254.
255.
256.
257.
258.
259.
260.
261.
262.
263.
264.
265.
266.
267.
268.
Di situ, kalau saya sering lihat di gereja, kan orang-orang
pada sakit, terus minta didoain, pokoknya orang
mengangkat tangan, nah disitu pasti ada kuasa mujizat
disitu. Ada yang kemasukan itu, roh-roh, roh-roh duniawi
ya, kuasa-kuasa gelap, nanti disitu pasti ada hal-hal yang
aneh, yang teriak-teriak, yang ngelawan, tapi kan sama Pak
Pariadji belum tuh, masih pengerja-pengerjanya yang
nanganin, nanti kalau sama pak Pariadji sudah tanganin,
kalau sudah ditanganin sama Pak Pariadji bisa langsung
pulih lagi. Soalnya memang banyak sih Ken, kayaknya kaya
orang biasa kaya kita kita ini, nggak taunya jiwanya itu
memang sudah dipenuhi dengan kuasa-kuasa kegelapan
gitu.
Kalau makna Perjamuan Kudus di Tiberias menurut tante
itu apa?
Kalau Perjamuan Kudus menurut saya itu untuk kemuliaan
nama Tuhan. Ya untuk kemuliaan kita sendiri, soalnya Pak
Pariadji itu mengajarkan kita itu Perjamuan itu untuk
kemuliaan kita juga supaya kita itu nanti-nantinya itu
dibangkitkan pada hari kiamat itu.
Menurut S3, yang terjadi saat ibadah penyembuhan di Tiberias adalah orang-orang yang sakit atau kemasukan roh didoakan oleh para pengerja di Tiberias, lalu pasti ada yang ngelawan, jika Pdt. Pariadji sudah menangani langsung bisa pulih lagi. Perjamuan Kudus itu untuk kemuliaan Tuhan dan kemuliaan kita. Pdt. Pariadji mengajarkan bahwa kita Perjamuan Kudus supaya nanti dibangkitkan pada hari kiamat.
KTPP
MPKT
189
S3 percaya bahwa Perjamuan Kudus adalah satu-satunya harapan.
269.
270.
271.
272.
273.
274.
275.
276.
277.
278.
279.
280.
281.
282.
283.
284.
285.
286.
287.
288.
Tante mamaknainya seperti itu karena diajarkan oleh pak
pariadji ya?
Iya di Alkitab juga ada.
Terus bedanya dari tempat lain itu apa?
Ya memang beda, kalau di Tiberis itu bukan lambang, disitu
dikatakan bahwa itu tubuh dan darah Yesus, kalau di gereja
lain kan dikatakan lambang.
Seberapa jauh tante meyakini bahwa Perjamuan Kudus
itu memiliki kuasa yang menyembuhkan?
Seberapa jauh? Nggak bisa dibilang ya. Maksudnya
seberapa jauh gimana?
Maksudnya kadarnya gitu, misalnya percaya banget, atau
nggak ya percaya aja, atau kalau saya sembuh ya saya
percaya, tapi kalau saya nggak sembuh ya saya nggak
percaya.
Kalau menurut saya, gimana ya, ya itu memang harapan
satu-satunya, memang nggak ada lain, karena memang
Perjamuan Kudus itu memang kebutuhan.
Berarti memang percaya sekali ya?
Ya memang sangat-sangat.
Bedanya ditempat lain hanya lambang. S3 percaya Perjamuan Kudus karena itu memang harapan satu-satunya (agar dibangkitkan pada hari kiamat)
KTPK
190
S3 menggunakan Minyak Urapan untuk kesembuhan dan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. S3 mengoleskan Minyak Urapan di sekeliling rumahnya untuk melindungi dari kuasa jahat.
289.
290.
291.
292.
293.
294.
295.
296.
297.
298.
299.
300.
301.
302.
303.
304.
305.
306.
307.
308.
Terus ini sekarang mengenai Minyak Urapan. Kalau
Minyak Urapan menurut tante itu maknanya apa?
Minyak Urapan itu untuk itu, supaya kita itu selalu, apa ya?
Kalau Minyak Urapan itu kalau menurut saya itu sangat-
sangat, untuk kesehatan, untuk keimanan kita supaya kita
sendiri juga dari Minyak Urapan itu ada kuasa-kuasa dari
surga, gitu supaya kita. Kalau saya Minyak Urapan itu
berdoa dengan Minyak Urapan itu ada kuasa kesembuhan,
ada kuasa pemulihan, misalnya saya sudah mulai lesu,
sudah mulai jauh dari Tuhan, nanti terus berdoa pakai
Minyak Urapan, nanti saya berdoa supaya melalui Minyak
Urapan itu ada kuasa-kuasa itu, supaya malaikat-malaikat
Tuhan itu membentengi kita.
Tante biasanya menggunakan Minyak Urapan itu untuk
apa?
Untuk membentengi dari kuasa-kuasa jahat. Saya selalu ini
kok, saya selalu rumah ini saya pakein Minyak Urapan, saya
tolak kuasa-kuasa dunia ini supaya nggak menghalangi saya
bersekutu dengan Tuhan Yesus.
Mengapa tante menggunakan Minyak Urapan untuk
Minyak Urapan menurut S3 digunakan untuk kesehatan dan keimanan, kalau berdoa dengan Minyak Urapan ada kuasa kesembuhan, misalnya sedang jauh dari Tuhan, lalu berdoa dengan Minyak Urapan supaya malaikat Tuhan melindungi. S3 menggunakan Minyak Urapan untuk membentengi dari kuasa-kuasa jahat. S3 mengoleskan Minyak Urapan di rumahnya untuk menolak kuasa dunia agar tidak menghalanginya dekat dengan Tuhan
MMU /
KPMU
MMU
MMU
191
S3 sungguh percaya bahwa Minyak Urapan segera memberikan efek positif jika digunakan. Minyak Urapan menurut S3 melebihi pengobatan apapun.
309.
310.
311.
312.
313.
314.
315.
316.
317.
318.
319.
320.
321.
322.
323.
324.
325.
326.
327.
328.
menghalau kuasa kegelapan?
Karena itu satu-satunya jalan.
Apa yang tante rasakan saat menggunakan Minyak
Urapan dan Perjamuan Kudus? Ini secara emosi ya, saat
menggunakan Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus itu
apa yang tente rasakan?
Yang saya rasakan itu selalu ada perbedaan ya. Sebelumnya
pasti saya itu entah lagi pusing, sakit, atau perasaan gimana,
dendam, berdoa terus pakai Minyak Urapan, itu nanti terus
pasti ada perbedaannya, menjadi lebih baik.
Terus ini perasaannya hampir sama dengan yang tadi,
seberapa jauh tante meyakini bahwa Perjamuan Kudus itu
memiliki kuasa yang menyembuhkan?
Nggak bisa dibilang ya, soalnya sudah melebihi daripada
obat sih. Sudah melebihi obat-obatan itu menurut saya itu
Minyak Urapan itu lebih dari pengobatan-pengobatan
apapun.
Kalau membicarakan tentang Tiberias kan tidak bisa tidak
membicarakan Pak Pariadji ya, kalau menurut tante sosok
seperti apa sih Pak Pariadji?
Kalau berdoa pakai Minyak Urapan, situasi sedang tidak enak akan menjadi lebih baik. Minyak Urapan melebihi obat-obatan, Minyak Urapan melebihi pengobatan apapun.
KPMU
KPMU
192
S3 sangat mempercayai Pdt.Pariadji berkuasa atas kebenaran. Saat ini S3 merasa sukacita setiap bertemu dan didoakan oleh Pdt.Pariadji meskipun sedang ada masalah. S3 sangat bangga dengan Pdt.Pariadji.
329.
330.
331.
332.
333.
334.
335.
336.
337.
338.
339.
340.
341.
342.
343.
344.
345.
346.
347.
348.
Wah, Pak Pariadji itu sosok figur yang amat sangat ya, amat
sangat, kalau saya itu memang merasa sebagai figur yang
amat sangat berkuasa atas hal-hal kebenaran itu sendiri.
Ada perubahan nggak dari pertama tante bertemu Pak
Pariadji dan sekarang perasaan tante ke Pak Pariadji?
Oh iya pasti ada perubahan, masalahnya orang kalau dari
rumah, kan orang kan setiap hari kan nggak lepas dari
masalah, nah disitu kalau sudah ketemu sama Pak Pariadji,
udah didoain, apalagi udah dijamah gitu ya, pasti ada
sukacita tersendiri.
Terus menurut tante apa yang membuat Pak Pariadji itu
menarik, yang membuat tante itu terkesan?
Pak Pariadji itu sesosok orang yang penuh wibawa, dan
rendah hati dia itu orangnya, yang sangat amat dibanggakan
menurut saya.
Sangat dibanggakan oleh tante?
Iya, oleh semua orang yang percaya.
Oh di Tiberias ya?
Iya.
Terus yang membedakan Pak Pariadji dengan pendeta-
Pdt. Pariadji adalah figur yang amat sangat berkuasa atas hal-hal kebenaran. S3 merasa bahwa jika bertemu dengan Pdt. Pariadji dan didoakan, apalagi sampai disentuh, maka walaupun tadinya sedang ada masalah tapi pasti jadi sukacita. Menurut S3 Pdt. Pariadji penuh wibawa, rendah hati dan amat sangat ia banggakan.
PPMP
PPMP
PPMP
193
S3 merasa Pdt.Pariadji lebih dari pendeta lain. Kuasa yang dimiliki oleh Pdt.Pariadji yang menarik S3 untuk terus datang ke Tiberias.
349.
350.
351.
352.
353.
354.
355.
356.
357.
358.
359.
360.
361.
362.
363.
364.
365.
366.
367.
368.
pendeta lain yang tante tau di Tiberias, jadi kan pasti
banyek pendeta di Tiberias, nah apa yang membedakan
Pak Pariadji dengan pendeta di Tiberias lainnya?
Kalau menurut saya, kalau Pak Pariadji itu, kalau belum
didoain sama Pak Pariadji itu belum puas gitu rasanya.
Nggak sreg ya?
Iya. Jadi kayanya ya, jadi karena perasaan saya sendiri ya.
Orang-orang selalu berebutan minta doain Pak Pariadji,
kadang-kadang kepalanya saja sampai dijulurin gitu supaya
dijamah sama Pak Priadji, jadi dia itu orang yang baik, jujur
dan orang nya komitmen, disiplin banget orangnya.
Apa pak Pariadji menjadi salah satu alasan tante untuk
datang ke Tiberias?
Kalau menurut saya pak Pariadji itu nomor dua, kalau
menurut saya yang pertama yang paling utama itu kuasanya,
karena dia itu punya roh martir, dan dia itu rela berkorban
bukan hanya nyawa juga harta, dan rela segala macem dia,
memang disiplin orangnya.
Jadi yang pertama itu kuasanya Pak Pariadji itu ya?
Iya kuasanya.
S3 belum merasa puas jika belum didoakan oleh Pdt. Pariadji. S3 melihat orang lain pun selalu rebutan minta didoakan Pdt. Pariadji. Alasan S3 datang ke Tiberias adalah kuasa Pdt. Pariadji, karena Pdt. Pariadji memiliki roh martir (rela berkorban) dan rela berkorban segalanya.
KTPP
KTPP
194
S3 sangat meyakini bahwa apa yang dikatakan oleh Pdt.Pariadji itu benar.
369.
370.
371.
372.
373.
374.
375.
376.
377.
378.
379.
380.
381.
382.
383.
384.
385.
386.
387.
388.
Seberapa jauh tante meyakini apa yang dikatakan Pak
Pariadji?
Yakin banget saya, nggak ternilai, jadi saya sendiri sangat-
sangat butuh dengan apa yang dia kotbahkan, setiap kata itu
kan dia selalu diajarkan sama Tuhan, “kalau kotbah kamu
harus begini, kamu harus begini” kalau misalkan belum pas,
nanti dia ditegur sama Tuhan, nanti ditepuk pundaknya
dibilang sama Tuhan “kamu kalau berkotbah harus begini,
kamu kalau membabtis jangan capek, toh kamu membabtis
orang puluhan ribu orang, bahkan ratusan ribu orang jadi
kamu jangan takut capek.” Itu yang amat sangat saya
kagumi disitu Pak Pariadji, orangnya memang yang bener-
bener dipercaya oleh Tuhan Yesus. Dia soalnya kalau
kotbah di mimbar nggak pernah berbeda, selalu yang sama,
selalu mengatakan yang sama, nggak pernah berbeda selalu
sama. Selalu dia katakan “Tuhan karena Tuhan yang
memilih saya, karna Tuhan yang menyuruh saya menjadi
pendeta jadi kalau saya dosa, kalau saya salah ngomong,
saya dilempar ke neraka saat ini.” Jadi karena Tuhan Yesus
yang minta selalu sama.
S3 sangat meyakini perkataan Pdt. Pariadji, ia sangat membutuhkan apa yang dikotbahkan, karena semua berasal dari Tuhan. S3 sangat kagum dengan Pdt. Pariadji karena sangat Pdt. Pariadji benar-benar dipercaya Tuhan. S3 percaya karena Pdt. Pariadji berkata Tuhan yang memilih dia dan jika ia salah bicara maka ia akan dilempar ke neraka.
KTPP
KTPP
KTPP
195
S3 sangat yakin bahwa Pdt.Pariadji benar. S3 hanya merasa yakin pada Pdt.Pariadji dan tidak pada pendeta lainnya karena Pdt.Pariadji memiliki kuasa.
389.
390.
391.
392.
393.
394.
395.
396.
397.
398.
399.
400.
401.
402.
403.
404.
405.
406.
407.
408.
Bagaimana perasaan tante saat mengikuti badah
penyembuhan yang dipimpin oleh Pak Pariadji?
Perasaanya sangat senang, mendapat wawasan yang nggak
ternilai harganya. Karena kalau saya baca di Firman itu
selalu sama, jadi dia selalu mengikuti apa yang Tuhan taro
di Firman Tuhan.
Itu kan kalau sedang membawa firman, lalu kalau sedang
memimpin ibadah penyembuhannya, gimana
perasaannya? Apa lebih yakin?
Iya sih selalu, karena kalau menurut saya sih, banyak juga
orang-orang meyakini hal yang sama, karena dari Pak
Pariadji sendiri mengikuti apa yang benar seperti yang
dalam Alkitab jadi ya saya sendiri meyakini amat sangat.
Kalau ikut ibadah penyembuhan yang dipimpin oleh
pendeta lain apakah ada perbedaan yang tante rasakan
dibandingkan dengan pas lagi dipimpin Pak Pariadji?
Kalau saya nggak tau ya? kalau saya orangnya yakinnya
sama Pak Pariadji aja sih. Nggak tau ya kenapa, tetapi
karena dari hati saya sendiri begitu.
Kira-kira apa yang berbeda menurut tante?
S3 sangat senang mengikuti ibadah yang dipimpin Pdt. Pariadji karena merasa bahwa apa yang Pdt. Pariadji katakan selalu sesuai Firman Tuhan. Karena Pdt. Pariadji mengikuti kebenaran Alkitab, jadi S3 meyakini dengan amat sangat. S3 merasa hanya yakin pada Pdt. Pariadji jika ikut dalam ibadah penyembuhan.
KTPP
KTPP
KTPP
196
S3 awalnya belum percaya, tapi setelah mengalami baru bisa percaya.
409.
410.
411.
412.
413.
414.
415.
416.
417.
418.
419.
420.
421.
Yang beda ya kuasanya itu, kuasa roh martir itu, kuasa yang
memang lain dari yang lain gitu.
Waktu pertama kali tante ikut ibadah penyembuhan di
Tiberias itu tante langsung meyakini bahwa apa yang
dikatakan di situ, misalnya Minyak Urapan dan
Perjamuan Kudus itu memiliki kuasa, itu langsung yakin
atau belum yakin pertamanya?
Gimana ya, waktu pertama memang disuruh maju sama
bapak untuk berdoa minta anak, tapi saya nggak gimana gitu
karena ego lebih besar ya. jadi saya pikir ah punya anak
juga nanti repot jadi gimana ya. belom sih ya, waktu
pertama belom percaya karena belom mengalami sendiri.
Tapi setelah mengalami mujizat, ya yakin.
Perbedaannya adalah kuasa roh martirnya. Pada awalnya S3 belum percaya pada Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus karena belum mengalami sendiri dan egonya masih besar, tapi setelah mengalami sendiri menjadi yakin.
KTMU /
KTPK
197
Tabel Koding
Wawancara Pertama, Subjek Keempat
Lokasi : Ruang Tamu Subjek
Waktu :
Nama : Sur
Usia : 58 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pekerja Bangunan
Refleksi Verbatim Padatan Faktual Koding S4 tidak mengalami suatu penyakit spesifik yang berlangsung cukup lama.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Om, pernah mengalami penyakit apa yang disembuhkan di
Tiberias?
Macam-macam penyakit, ya. Kan ada benjolan disini
(menunjuk perut) terus hilang, terus pernah juga waktu jatuh
dari loteng, jatuh terus dioles Minyak, mestinya sih agak
lama ya sembuhnya, tapi itu cuma gitu aja waktu di rontgen
dibilang ada kompresi ya karena jatuh ada kompresi ada
tekanan karena terlalu kuat, tapi terus ternyata setelah
S4 pernah mengalami berbagai penyakit yang disembuhkan, misalnya benjolan di perut yang hilang, lalu mengalami kompresi akibat jatuh dari loteng, yang kemudian sembuh setelah diurut Minyak Urapan.
S
198
S4 masih memandang obat medis menyembuhkan asal cocok dengan sakitnya.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
dikasih Minyak, diurut, setelah dua tiga hari sudah biasa lagi,
cuma sakit-sakit sedikit.
Ada penyakit lain Om, yang parah gitu?
Sebetulnya sih macam-macam penyakit, tapi ya bisa sembuh
aja gitu, kita nggak tau, tau-tau sudah agak mendingan terus
sembuh.
Berapa lama Om ngalamin penyakit macam-macam
begitu?
Sakitnya sih nggak begitu lama, cuma sekitar seminggu gitu.
Kalau Om sakit, pernah mencoba mengobati dengan cara
lainnya, misalnya medis, kedokter?
Pernah.
Terus bagaimana hasilnya?
Selama penyakitnya obatnya cocok, misalnya darah tinggi,
ini obatnya minum, ya terus menurun.
Pernah mengalami masalah nggak dengan pengobatan
sebelumnya, misalnya medis?
Sepertinya belum.
Oh belum ya, jadi belum pernah misalnya ada masalah
dokternya kurang berkompeten, atau malpraktek, atau
bi j b t t h k d it k
S4 juga mengalami sakit lain yang bermacam-macam, tapi kemudian sembuh. Penyakit yang dialami S4 tidak berlangsung lama, hanya 1minggu. S4 pernah melakukan pengobatan medis. S4 merasa jika obatnya cocok maka akan sembuh. S4 belum mengalami masalah dengan pengobatan medis.
S
LS
PST
EMPM
MMPM
199
S4 tidak mengalami masalah dengan pengobatan medis karena merasa sakitnya biasa-biasa saja. S4 senang mencoba hal baru (dalam hal ini gereja) saat mendengar-dengar tentang satu gereja ia mudah tertarik untuk mencoba datang.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
biayanya juga berat, atau harapannya nggak ada itu nggak
ada ya Om ya?
Nggak ada. Penyakitnya bukan terlalu gawat gitu, cuma
penyakit biasa aja.
Kalau sekarang kondisinya sehat ya Om?
Sehat.
Ini mengenai latar belakang gereja nih Om, sebelum jadi
jemaat Tiberias Om pernah jadi jemaat gereja lain ya. Itu
dari mana aja?
Dari GKI, terus di GBI, Bethani.
GBI, Bethani ya Om ya, terus yang membuat Om pindah
dari gereja lama ke Tiberias itu apa Om?
Sebetulnya begini, waktu itu kan, sepertinya seolah-olah
seperti tidak sengaja ya, pertama dari GKI ke Bethani, itu
sepertinya pernah denger-denger disana jemaat kalau
pelayanannya begini, pengen coba. Setelah coba secara
nggak sengaja ketemu orang bawa brosur Tiberias kan. Saya
pikir kok nama gereja Tiberias, kok rada aneh gitu, nggak
umum, tak lihat-lihat brosurnya, gereja ini dekat dengan
Bethani. Wah, saya pikir, gereja ini jemaatnya nggak lama
Penyakit S4 hanya penyakit biasa dan tidak gawat. Saat ini kondisi S4 sehat. Sebelum di Tiberias S4 menjadi jemaat GKI (Gereja Kristen Indonesia), lalu GBI Bethani (Gereja Bethel Indonesia). S4 pindah dari GKI ke Bethani karena mendengar tentang pelayanannya dan ingin mencoba. Setelah masuk Bethani, S4 tidak sengaja bertemu oarang yang membawa brosur Tiberias yang lokasinya dekat dengan Bethani. Karena bangga dengan Bethani maka S4 merasa jemaat Tiberias pasti tertarik (pindah) ke Bethani.
PMS
LBA
LBA
AMT
AMT
200
Jika S4 tertarik pada satu hal, ia akan berusaha mencari. Bentuk mujizat bagi S4 tidak terbatas pada penyembuhan saja. Saat diberi uang oleh orang yang tidak ia kenal, ia melihatnya sebagai mujizat. S4 benar-benar tertarik dengan kotbah Pdt.Gilbert sampai ia mencari-cari.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
pasti ketarik ke Bethani. Di dalam hati, karena saat itu saya
terlalu bangga dengan Bethani. Tapi lama kelamaan, ya
pertama kali ikut di GL ministri itu. Terus tertarik di
ibadahnya itu, Gilbert. Terus lama-lama ternyata, waktu saya
mau ibadah, saya telpon cari, ”Gilbert adanya ibadahnya
S4 pernah melihat Pdt. Gilbert Lumoindong di TV dan tertarik ingin dengar khotbahnya, tapi dicari tidak pernah ketemu. S4 ngobrol dengan orang yang memberi tau bahwa Pdt. Gilbert melayani GL Ministri di Balai Sarbini. S4 datang dan merasakan sukacita. S4 merasa mendapat mujizat, saat bersalaman dengan orang yang duduk dibelakangnya, S4 diberi uang 200 ribu padahal tidak saling kenal. S3 merasa tertarik ibadah di GL Ministri. Saat akan ibadah, S4 mencari Pdt. Gilbert dan diberi tau bahwa ada di Tiberias Global.
AMT
AMT
AMT
AMT
AMT
AMT
201
Ketertarikan S4 pada Pdt.Pariadji muncul secara perlahan-lahan. S4 sangat yakin dengan pribadi Pdt.Pariadji, menurutnya tidak mungkin Pdt.Pariadji berdusta.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
dimana?” ”Di sana di Tiberias, di Global.” waktu itu di
Global. Ternyata waktu itu nggak ketemu, yang khotbah Pak
Pariadji, waktu itu belum tertarik sama Pak Pariadji, lama-
lama kan terus masuk ke Tiberias, lama-lama tertarik.
Jadi pertamanya dari Pak Gilbert dulu ya.
Iya. Justru yang dicari Gilbertnya itu, bukan Tiberiasnya.
Menurut Om, kelebihan Tiberias dari gereja lama Om itu
apa?
Kelebihannya di gembala sidangnya itu, Pak Pariadji itu,
pertama dia memang orang baik, kedua dia pernah ke surga,
gitu. Dan dia sendiri bilang, kalau dia berdusta, dia akan
diterkam setan gitu, jadi saya begitu yakin kalau dia memang
nggak berdusta. Jadi selain dia memang begitu, dia banyak
dapat petunjuk-petunjuk langsung dari Tuhan Yesus itu.
Jadi dari Pak Pariadjinya yang membuat punya kelebihan
ya?
Kelebihannya dia punya banyak pengalaman tentang surga.
Terus menurut Om, yang ditawarkan gereja Tiberias yang
nggak ada di gereja lain itu apa Om?
Yang di tawarkan, dia berjanji mengantarkan jemaat siap ke
S4 datang, tapi ternyata yang melayani Pak Pariadji, awalnya S3 belum tertarik dengan Pak Pariadji, setelah masuk Tiberias baru tertarik. S4 pertama datang ke Tiberias mencari Pdt. Gilbert. S4 merasa kelebihan Tiberias ada pada Pak Pariadji, karena : • Orangnya baik • Pernah ke surga • Banyak mendapat petunjuk
langsung dari Yesus. Dan berkata jika ia berdusta maka akan diterkam setan, karena itu S4 begitu yakin kalau Pak Pariadji tidak berdusta. S4 merasa Pak Pariadji punya banyak pengalaman tentang surga. Tiberias berjanji mengantarkan jemaatnya ke surga, jadi S4 merasa harus berbuat baik.
AMT
AMT
PMPP /
KTPP
PMPP
202
Tiberias menawarkan suatu janji yang penting, yaitu masuk surga, asalkan bisa hidup kudus. Ini yang membuat jemaatnya berusaha untuk hidup kudus. Tujuan awal S4 masuk Tiberias adalah mencari Pdt.Gilbert.
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.
101.
102.
103.
104.
105.
106.
107.
108.
surga. Jadi memang kita harus berlaku baik, gitu, dan suci.
Jadi kita harus bisa menghindarkan segala sesuatu yang
jahat.
Om sudah berapa lama datang ke Tiberias?
Ke Tiberias sejak tahun berapa ya, kira-kira sekitar, tujuh
tahun.
Terus Om tau tentang penyembuhan di Tiberias itu tau
dari mana Om?
Tau tentang penyembuhan di Tiberias setelah masuk ke
Tiberias, jadi bukan sebelumnya. Jadi setelah di Tiberias.
Terus yang membuat Om pertama kali tertarik untuk
dateng itu karena Pak Gilbert itu ya Om?
Ya, kan jadi saya sengaja datang ke Tiberias bukan nyari
penyembuhan.
Karena Pak Gilbertnya ya?
Ya, dan yang nyaman.
Berarti Om baru tau ada ibadah penyembuhan saat sudah
masuk Tiberias, terus waktu pertama kali tau kalau disana
ada ibadah penyembuhan bagaimana perasaan Om?
Maksudnya kok ternyata ada ibadah ini.
S4 sudah 7 tahun datang ke Tiberias. S4 mengetahui tentang ibadah penyembuhan di Tiberias setelah dia masuk. S4 datang ke Tiberias datang ke Tiberias bukan mencari penyembuhan, tetapi mencari Pdt. Gilbert dan tempat yang nyaman untuk ibadah.
AMT
203
S4 biasa dengan ibadah penyembuhan sebelum masuk Tiberias. Keyakinan dan kepercayaan S4 akan penyembuhan di Tiberias berubah sejalan dengan bertambahnya cerita yang ia dengar mengenai keberhasilan orang lain mendapatkan mujizat.
109.
110.
111.
112.
113.
114.
115.
116.
117.
118.
119.
120.
121.
122.
123.
124.
125.
126.
127.
128.
Ya agak nggak begitu kaget, ya biasa biasa aja, sebab sudah
pernah ada juga di Bethani, jadi nggak terlalu kaget. Jadi
sudah pernah ada sebelumnya.
Apakah perasaan Om berubah, dari waktu pertama kali
ikut ibadah penyembuhan dengan sekarang?
Berubah, berubah sekali, awalnya biasa saja, tapi jadi lebih
yakin karena kenyataannya banyak kesaksian-kasaksian
orang-orang yang disembuhkan, bukan hanya di Indonesia
ini, dari mancanegara juga banyak yang datang khusus untuk
penyembuhan. Juga ada yang cuma melalui telpon dia bisa
sembuh, ada yang dikirimi roti dan anggur, Minyak Urapan
bisa sembuh. Seperti di Cina, di Australi, di Prancis, di
Amerika.
Kalau saat ini ketika mengikuti ibadah penyembuhan di
Tiberias itu gimana perasaan Om?
Karena sudah hari-harinya ya tiap ibadah hari minggu ya
biasa-biasa saja, itu sudah rutin sih.
Rutinitas ya sekarang bentuknya. Terus apa yang membuat
Om bertahan di Tiberias selama ini, setelah 7 tahun ya?
Sepertinya sih memang, kayaknya saya memang
S4 tidak begitu kaget dengan ibadah penyembuhan yang ada di Tiberias, karena di Bethani sudah pernah ada. Perasaan S4 berubah menjadi lebih yakin, karena melihat banyak kesaksian orang-orang yang disembuhkan, dari dalam dan bahkan luar negeri. Saat ini S4 merasa biasa saja saat mengikuti ibadah penyembuhan. S4 merasa ditempatkan di Tiberias.
204
S4 merasa diarahkan ke Tiberias supaya menjadi orang yang lebih baik. Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus bagi S4 adalah sebagai sarana untuk menyembuhkan.
129.
130.
131.
132.
133.
134.
135.
136.
137.
138.
139.
140.
141.
142.
143.
144.
145.
146.
147.
148.
ditempatkan di situ, sebab setelah saya telusuri ya berkali-
kali sebetulnya bukan karena kebetulan, tetapi seolah-olah
setelah saya pikir saya memang diberi jalannya di situ, di
Tiberias, dari mulai saya mencari Pak Gilbert, terus orang
berpapasan terus ngasih buletin itu, terus yang ada mujizat di
GL ministri itu, ternyata saya memang dipimpin ke Tiberias.
Mungkin karena saya banyak melakukan kesalahan
sebelumnya. Supaya saya menjadi orang yang baik itu saya
dituntun kesitu, ke Tiberias.
Jadi memang merasa ada panggilan kesana ya?
Betul
Terus ini mengenai kepercayaan, sebenarnya menurut Om
yang dilakukan dalam ibadah penyembuhan di Tiberias itu
apa sih Om?
Yang dilakukan disana sebetulnya dari hamba Tuhan
mendoakan supaya orang itu sembuh, melalui ada Minyak
Urapan, ada Perjamuan Kudus, terus ada juga Babtis Selam,
itu sebetulnya semua cuma sarana, sebab yang
menyembuhkan sendiri itu Tuhan Yesus, jadi melalui sarana
itu, jadi sarana Minyak Urapan itu kan dibuat dari minyak
S4 merasa diberi jalan ke Tiberias melalui peristiwa-peristiwa yang ia alami. S4 merasa memiliki banyak kesalahan dan dituntun ke Tiberias supaya menjadi orang baik. S4 merasa mendapat panggilan ke Tiberias. Yang dilakukan dalam ibadah penyembuhan menurut S4 adalah hamba Tuhan mendoakan orang supaya sembuh, menggunakan sarana Minyak Urapan, Perjamuan Kudus dan Babtisan Selam. Yang menyembuhkan itu Tuhan, Minyak Urapan dijadikan sarana
PPT
PMMU
205
S4 percaya bahwa Pdt.Pariadji memiliki roh martit (rela berkorban) jadi berkuasa untuk merubah Perjamuan menjadi darah Kristus.
149.
150.
151.
152.
153.
154.
155.
156.
157.
158.
159.
160.
161.
162.
163.
164.
165.
166.
167.
168.
zaitun, karena minyak zaitun itu adalah kesukaan Allah.
Terus kalau buat Om, makna Perjamuan Kudus itu di
Tiberias itu apa Om?
Perjamuan Kudus adalah kita sebagai jemaat Tuhan bersatu
dalam tubuh dan darah Kristus, jadi adanya tubuh Kristus di
dalam tubuh kita di dalam darah kita itu menguatkan kita dan
itu memateraikan kita sebagai warga kerajaan sorga.
Terus bedanya dari gereja lain itu apa Om?
Saya juga kurang begitu tau ya, cuma gereja lain dengar-
dengar ada yang menganggap itu cuma lambang. Jadi dia
tidak memperoleh mujizat sebab di mengangap cuma
lambang. Dan bahkan kalau mengangap cuma lambang itu
dosa. Sebab waktu dalam Perjamuan Suci ketika Yesus
berkumpul itu dia mengatakan ”Inilah tubuhKu” jadi Dia
bukan inilah lambang dari tubuhKu. Yesus tidak mengatakan
begitu, tapi ”Inilah tubuhku”. Jadi di Tiberias, karena
dikatakan bahwa Pak Pariadji itu orang yang memiliki roh
martir, jadi waktu didoakan itu, waktu kita ikut Perjamuan,
itu berubah menjadi darah Kristus.
Terus seberapa jauh Om meyakini dan bahwa Perjamuan
K d i iliki k b hk ?
sebab terbuat dari minyak zaitun yang merupakan kesukaan Allah. Menurut S4 Perjamuan Kudus adalah persatuan jemaat Tuhan dengan tubuh dan darah Kristus, untuk menguatkan dan memeteraikan kita sebagai warga kerajaan surga. S4 mendengar bahwa Perjamuan Kudus di gereja lain dianggap sebagai lambang, sehingga mereka tidak memperoleh mujizat. Menurut S4 jika menganggap cuma lambang itu berdosa sebab tidak sesuai dengan perkataan Yesus. S4 percaya bahwa Pak Pariadji adalah orang yang memiliki roh martir, jadi saat mendoakan Perjamuan Kudus akan berubah menjadi darah Yesus.
MPK
KTPK
KTPP
206
S4 percaya Perjamuan Kudus memiliki makna khusus dan kekuatan untuk membauat mujizat. S4 percaya bahwa Minyak Urapan merubah status/posisinya menjadi lebih disukai Allah, karena Minyak Urapan adalah kesukaan Allah.
169.
170.
171.
172.
173.
174.
175.
176.
177.
178.
179.
180.
181.
182.
183.
184.
185.
186.
187.
188.
Kudus itu memiliki kuasa yang menyembuhkan?
Ya itu tadi, pasti tubuh dan darah Kristus itu pasti punya
makna yang khusus, yang kuat itu sebagai mujizat. Karena
kita bisa sembuh karena bulir-bulir darah Yesus.
Jadi memang percaya bahwa itu menyembuhkan ya?
Memang percaya.
Terus makna Minyak Urapan di Tiberias menurut Om itu
apa?
Minyak Urapan itulah, minyak zaitun adalah minyak
kesukaan Tuhan, jadi kita dimuliakan melalui minyak itu.
Terus biasanya Om menggunakan Minyak Urapan untuk
apa?
Minyak Urapan itu saya gunakan sebagai sarana, jadi kita
umpama mau pergi, kita berdoa, melalui Minyak Urapan itu
untuk meyakinkan, jadi karena Minyak Urapan itu kesukaan
Tuhan, kita meyakinkan bahwa kita disukai Tuhan, kita
memakai Minyak Urapan itu terus kita berdoa, kita
dilindungi. Sebagai sarana dan menambah iman kita.
Apa yang pernah Om lakukan dengan Minyak Urapan,
jadi tadi kan biasanya pakai buat apa, yang Om inget Om
pakai ini untuk apa gitu
S4 percaya bahwa Perjamuan Kudus adalah tubuh dan darah Kristus dan pasti punya makna khusus dan kuat sebagai mujizat. Menurut S4 Minyak Urapan adalah minyak kesukaan Allah, jadi kita dimuliakan melalui minyak itu. S4 menggunakan Minyak Urapan sebagai sarana. S4 percaya bahwa Minyak Urapan adalah kesukaan Tuhan, kalau pakai Minyak Urapan jadi yakin bahwa kita disukai Tuhan. Kalau pergi pakai Minyak Urapan dan berdoa, kita akan dilindungi. S4 menggunakan Minyak Urapan sebagai sarana menambah iman.
KTPK
MMU
PMU
PMU
PMU
PMU
207
S4 memakai Minyak Urapan untuk menambah keyakinan. Menurut S4 ada kuasa yang dimiliki Minyak Urapan yang membuat apa yang diolesi menjadi disukai Tuhan dan kemudian akan menjadi sebuah keuntungan atau kebaikan. S4 merasa dilindungi dan dijauhkan dari hal-hal yang tidak diinginkan jika memakai Minyak Urapan.
189.
190.
191.
192.
193.
194.
195.
196.
197.
198.
199.
200.
201.
202.
203.
204.
205.
206.
207.
208.
pakai ini untuk apa gitu.
Om kalau pergi kemana-kemana, kalau sekiranya kurang
yakin atau kerasa bimbang, itu pakai Minyak Urapan.
Biar lebih yakin ya?
Ya, pernah juga Om pergi ke Lampung membawa suatu
barang. Barang itu mau Om jual di Lampung kan, buat apa
disini kan. Karena takut kalau nggak laku nanti kan Om rugi,
buat apa barang ini, Om kasih minyak itu tempatnya,
kardusnya, Om doain dan ternyata sampai sana memang
benar-benar laku. Pernah juga Om waktu pulang dari kerja
ya, di Bekasi. Om kan naik bis, kan Om biasa pakai Miyak
kan, Om naek bis, terus Om bawa dompet, itu sebetulnya
bukan uang Om, bukan, buat untuk belanja gitu, punya
mamanya Rendi itu. Terus 600ribu dikantong belakang, terus
600ribu pas Om turun disini, ternyata dompet itu jatuh, jatuh
dibelakang kursi, Om nggak tau kan itu. Waktu Om turun,
Om pegang kantong, loh dompet Om jatuh, terus Om bilang
haleluya, terus terpikir pasti dompet Om jatuh di bis. Terus
bis itu Om kejar, padahal bis itu sudah jalan, padahal itu
keadaan nggak macet, pasti bis itu lari kenceng. Kan tangan
S4 menggunakan Minyak Urapan jika akan pergi dan sekiranya kurang yakin atau merasa bimbang.
S4 pernah mengoleskan Minyak Urapan pada kardus barang yang hendak ia jual di Lampung karena takut tidak laku, tapi ternyata laku.
S4 pernah juga hampir kehilangan uang belanja milik orang lain yang ada di dompetnya saat dompetnya jatu di bis yang ia tumpangi. Karena S4 biasa memakai Minyak Urapan ia dilindungi, dan ia bisa mendapatkan kembali dompet nya yang jatuh, padahal bis yang ia tumpangi sudah berjalan.
PMU
PMU
PMU
KTMU
208
209.
210.
211.
212.
213.
214.
215.
216.
217.
218.
219.
220.
221.
222.
223.
224.
225.
226.
227.
228.
Om di lambai-lambaikan begini, ternyata itu si kenek liat ke
belakang, dan berenti mobil itu. Dan Om kejar sampai itu,
trus ”Ada apa?” ”Dompet saya jatoh” ternyata dompet itu
masih ada, didalam bis, nggak ada yang ngambil, Om ambil
terus belum dibuka isinya masih ada apa nggak. Terus Om
masuk rumah, tak liat, isinya masih ada, terus Om puji
syukur, langsung Om berdoa berterima kasih pada Tuhan,
waktu itu 600ribu ya banyak, lagi waktu Om pikir itu bukan
uang Om, tanggung jawabnya bagaimana.
Apa yang Om rasakan ketika menggunakan Minyak
Urapan dan Perjamuan Kudus?
Sepertinya memang karena kita sudah biasa ya, waktu pakai
Minyak Urapan itu rasanya senang saja, waktu ikut
Perjamuan Kudus kan setelahnya kita langsung bersyukur,
bahwa dapat bersatu dalam tubuh dan darah Yesus.
Jadi perasaan nya lebih beryukur aja ya, suka cita ya?
Ya.
Seberapa jauh Om meyakini bahwa Minyak Urapan itu
memiliki kuasa?
Yakin, memang sungguh yakin. Selama kita cara
S4 merasa senang saat memakai Minyak Urapan dan setelah ikut Perjamuan Kudus S4 langsung bersyukur karena dapat bersatu dalam tubuh dan darah Kristus. S4 sungguh yakin bahwa Minyak Urapan memiliki kuasa selama memakainya benar.
KTMU /
KTPK
KTMU
209
S4 sungguh yakin bahwa Minyak Urapan memiliki kuasa. S4 mengangap Pdt.Pariadji adalah orang kudus. S4 sangat meyakini bahwa semua perkataan Pdt.Priadji itu benar. S4 merasa bahwa kotbah Pdt.Pariadji yang mengulang-ulang tentang bahwa ia pernah surga itu memang diperintahkan untuk disampaikan, jadi kotbahnya apa adanya.
229.
230.
231.
232.
233.
234.
235.
236.
237.
238.
239.
240.
241.
242.
243.
244.
245.
246.
247.
248.
memakainya benar, itu memang punya kuasa.
Kalau membicarakan Tiberias kan kita nggak bisa lepas
dari Pak Pariadji, menurut Om sosok seperti apakah Pak
Pariadji?
Pak Pariadji itu orangnya, setelah saya tau itu orangnya
memang baik, memang baik dan memang dia dipakai Tuhan,
sebab dia termasuk di Indonesia termasuk langka. Termasuk
orang kudus, karena dia bisa sampai dibawa malaikat ke
surga bertemu Tuhan, itu sungguh luar biasa. Jadi ya saya
sungguh sangat menghormati, karena dia belum pernah,
belum pernah ya saya dengar dia itu berkata tidak benar.
Hal-hal apa yang menarik dari Pak Pariadji yang
membuat Om terkesan?
Dia kalau berkotbah itu apa adanya, jadi nggak seperti
banyak pendeta-pendeta lain itu kalau kotbah itu banyak
bumbunya, kalau dia apa adanya, walaupun kadang-kadang
sepertinya berulang-ulang, yang di kotbahkan, tapi dia
memang apa adanya. Dan setelah dia memberi tau kalau dia
memang diperintahkan menyampaikan apa yang dia
saksikan, jadi dia mengatakan bahwa dia pernah ke surga itu,
S4 menganggap Pak Pariadji adalah orang baik dan dipakai Tuhan sebab ia termasuk langka di Indonesia.
S4 menganggap Pak Pariadji sebagai orang kudus karena dibawa malaikat ke surga bertemu Tuhan.
S4 sungguh menghormati Pak Pariadji karena belum pernah mendengar Pak Pariadji berkata tidak benar. S4 terkesan pada khotbah Pak Pariadji yang apa adanya, walau terkesan berulang-ulang, tapi tidak seperti pendeta lain yang banyak bumbunya. Pak Pariadji memberi tau bahwa ia diperintahkan untuk menyampaikan yang ia saksikan (pernah ke surga).
PMPP
PMPP
PMPP
PMPP
KTPP
210
S4 merasa bahwa pendeta lain banyak yang hanya mencari uang. S4 merasa Tiberias menyenangkan dan banyak pendeta bagus. S4 memang yakin dan percaya bahwa apa yang dikatakan Pdt.Pariadji itu benar.
249.
250.
251.
252.
253.
254.
255.
256.
257.
258.
259.
260.
261.
262.
263.
264.
265.
266.
267.
268.
jadi banyak ayat-ayat yang dipakai yang sekitar surga itu.
Terus menurut Om yang membedakan Pak Pariadji
dengan pendeta lainnya di Tiberias?
Pendeta lainnya di Tiberias, ya ada juga pendeta yang cuma
cari makan, cari uang. cuma di Tiberias kan pendeta-pendeta
yang cari uang di gereja kebanyakan sudah disingkirkan,
dicari pendeta-pendeta yang melayani dengan sungguh-
sungguh, memang terpanggil untuk melayani.
Terus apa Pak Pariadji saat ini menjadi salah satu alasan
bagi Om untuk datang ke Tiberias?
Bukan, sebab saya datang ke Tiberias bukan hanya untuk
Pak Pariadji, saya datang ke Tiberias untuk beribadah
dengan jemaat-jemaat yang lain. Dan tempatnya itu di
Tiberias itu memang menyenangkan. Suasananya membuat
sukacita dan banyak hamba-hamba Tuhan yang bagus.
Seberapa jauh Om meyakini apa yang dikatakan oleh Pak
Pariadji?
Saya meyakini dan percaya apa yang dikatakan oleh Pak
Pariadji itu memang benar, jadi bermanfat buat saya tentang
pengetahuan saya tentang surga dan kebenaran, dan cara-cara
pelayanan yang benar soalnya banyak ada di gereja gereja
S4 melihat ada pendeta-pendeta di Tiberias yang hanya mencari uang, tapi sekarang sudah disingkirkan.
S4 tidak datang ke Tiberias hanya untuk Pak Pariadji, tapi juga untuk beribadah. S4 merasa suasana di Tiberias menyenangkan, memberi sukacita dan banyak hamba Tuhan bagus. S4 meyakini dan percaya apa yang dikatakan Pak Pariadji itu benar. S4 merasa mendapat banyak pengetahuan tentang surga, kebenaran dan cara pelayanan.
KTPP
211
S4 takut diberkati oleh pendeta yang tidak ia tahu karena takut dosa pendeta itu pindah padanya. Ada keinginan S4 untuk terus mengikuti ibadah yang dipimpin oleh Pdt. Pariadji. S4 termasuk sering pilih-pilih pendeta yang ia ingin dengar kotbahnya.
269.
270.
271.
272.
273.
274.
275.
276.
277.
278.
279.
280.
281.
282.
283.
284.
285.
286.
287.
288.
pelayanan yang benar, soalnya banyak, ada di gereja-gereja
lain yang pelayanannya kurang benar, kurang benarnya
begini, Hamba Tuhan yang melayani tapi di luar melayani
dia banyak melakukan dosa diluar. Jadi saya takutkan kalau
di gereja lain yang kita belum tau hamba Tuhannya, nah
waktu kita di berkati itu sering terjadi transfer roh yang dosa
itu masuk ke kita.
Terus kalau mengikuti ibadah penyembuhan yang
dipimpin oleh Pak Pariadji itu gimana perasan Om?
Perasaannya memang senang bersukacita, karena terkadang
kalau saya sekali dua kali saya nggak beribadah, sepertinya
kita rindu untuk mendengarkan kotbah dari Pak Pariadji.
Terus ada perasaan yang berbeda nggak kalau datang ke
Tiberias terus ternyata yang pimpin bukan Pak Pariadji?
Oh nggak, sebab jarang terjadi seperti itu, sebelum berangkat
kita sudah tau jadwalnya. Umpamanya bukan Pak Pariadji
yang mimpin ini, pelayanan digereja itu, kita sudah tau
sebelumnya, jadi kita nggak kecewa, memang kita,
terkadang memang saya khusus, ”Ah pengen mendengarkan
kotbah dari Pak ini, Pak Gilbert”, memang kita khusus
S4 merasa banyak ghereja lain yang hamba Tuhannya berbuat dosa di luar, jadi ia takut jika diberkati oleh pendeta tersebut akan terjadi transfer roh dosa masuk pada dirinya. S4 merasa sukacita jika ikut ibadah yang dipimpin Pak Pariadji. Dan jika tidak beribadah akan rindu mendengar khotbah Pak Pariadji. Sebelum berangkat ibadah S4 sudah melihat jadwal pelayan. S4 sering khusus datang pada jam ibadah tertentu untuk mendengarkan khotbah dari pendeta yang ia ingin dengar saat itu.
KTPP
212
Kepercayaan S4 muncul bertahap.
289.
290.
291.
292.
293.
294.
295.
296.
297.
298.
299.
300.
301.
302.
303.
304.
305.
306.
dateng jam-jam tertentu, atau dari Pak siapa, banyak kan, itu
dia kan tema nya lain-lain dan punya daya tarik sendiri-
sendiri.
Ini tentang pembentukan kepercayaan, apa Om langsung
percaya waktu di kasih tau tentang penyembuhan melalui
Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus oleh Pak Pariadji,
kan sebelumnya belum tau, ketika pertama kali diberi tau
sama Pak Paridji apa Om langsung meyakini atau, lihat
dulu lah, atau gimana?
Oh nggak, itu bertahap. Karena waktu itu kan waktu pertama
masuk itu belum tau penyembuhan itu, bertahap. Lama-lama
setelah saya meyakini bahwa memang benar ya saya
percaya.
Jadi pertama ikut saja?
Ikut saja, seperti gereja-gereja kebanyakan lah.
Lama-lama akhirnya baru tumbuh kepercayan setelah
melihat hasilnya ya?
Iya.
Kepercayaan S4 pada Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus muncul bertahap, awalnya belum tau, lama-lama setelah yakin baru percaya.
KTMU /
KTPK
Verbatim Wawancara
Wawancara Sumber
Nama : Pdt. Rusli Monoarfa (Pendeta Gereja Tiberias Indonesia)
Lokasi : Ruang Tamu Subjek
Waktu : Senin, 15 Januari 2007
(T) : Bisa Bapak ceritakan latar belakang Gereja Tiberias Indonesia?
(J) : Sejarah ini dimulai dari kisah pertobatan Pak Pariadji. Pak Pariadji
tadinya seorang yang keturunan Ismail, tidak kenal Yesus. Lalu
kemudian mengalami satu sakit penyakit. Tuhan ijinkan satu sakit-
penyakit, kanker ya. Bahkan dia sendiri ini sebagai seorang, apa
namanya? Birokrasi, dan istrinya sebagai seorang apoteker yang punya
apotek, bahkan dia seorang farmasi kalau nggak salah, farmasi latar
pendidikannya. Tapi kemudian mengalami sakit penyakit, kanker otak,
dan sudah tidak bisa disembuhkan. Tapi kemudian dia berjumpa
dengan Yesus. Harus membaca Alkitab, diperintahkan untuk membaca
Injil. Dan beberapa kali dia menolak, untuk dipanggil, ditempatkan
menjadi hamba Tuhan. Tetapi semakin dia menolak, semakin dia
mengalami situasi yang buruk. Bahkan dia sempat dibawa ke neraka,
sempat dibawa ke surga juga. Lalu diperintahkan untuk membuat
gereja, gereja itulah Tiberias. Dan Tiberias, menurut Pak Pariadji itu
berdasarkan perintah Tuhan sendiri, dan dikatakan gereja akan penuh
205
dengan mujizat. Harus syaratnya satu yaitu hidup dalam kekudusan.
Saya kira itu latar belakang munculnya Tiberias. Lalu dia mulai
dengan persekutuan-persekutuan doa, sampai kemudian terbentuklah
gereja yang besar.
(T) : Di Tiberias ada ibadah penyembuhan Ilahi, apakah sejak awal ada
ibadah itu?
(J) : Ya, penyembuhan itu sudah melekat, sekaligus dengan perintah
panggilan dan pengutusan Pak Pariadji, yang dipicu oleh Perjamuan
Kudus. Jadi yang dipicu oleh Perjamuan Kudus, oleh kuasa Perjamuan
Kudus itu. Bahwa itu adalah tubuh dan darah Yesus, kemudian ada
Minyak Urapan. Jadi melalui tiga unsur itu yaitu tubuh dan darah
Yesus, lalu kemudian Minyak Urapan. Jadi kuasa penyembuhan itu
sudah sekaligus melekat kepada Pak Pariadji, dipicu melalui atau
dibalik Perjamuan Kudus dan Minyak Urapan.
(T) : Berarti dari awal ya Pak?
(J) : Ya dari awal, karena sebagai pribadi Pak Pariadji berpikir, ngapain jadi
pendeta kalau nggak punya kuasa. Sementara dunia punya kuasa,
paranormal ada kuasa, setan juga ada kuasa. Jadi kalau dia tidak
diperlengkapi dengan kuasa, ngapain dia melayani Tuhan. Nah, dan ini
juga sangat alkitabiah, bahwa ada tanda-tanda yang menyertai orang
percaya. Ya kan? Menyembuhkan orang sakit, mengusir roh jahat. Jadi
kesembuhan itu, kuasa itu sudah satu paket dengan pangilan dan
pengutusan kepada gembala sidang Pak Pariadji. Jadi tidak kemudian
pisah, gitu loh, itu sudah satu paket. Bahkan Tuhan berjanji padanya
untuk menyembuhan banyak orang. Sehingga sekarang sudah 15 atau
16 tahun Tiberias ini banyak orang yang mengalami mujizat. Banyak
orang yang keturunan Ismail yang tadinya nggak percaya Yesus,
sekarang percaya. Dan buktinya kita kemarin Natal itu tangal 2,
kurang lebih hampir 160 ribu yang hadir di Gelora Bung Karno.
Bahkan saya cek ke gereja-gereja siapa yang ikut pada malam itu,
banyak yang nggak ikut juga. Bayangkan sudah penuh begitu masih
banyak yang nggak ikut, itu yang mengherankan. Dengan kuasa ini,
kita memberitakan Injil. Kalau tidak punya kuasa penyembuhan ini,
kita begini, Indonesia ini butuh mujizat, masyarakat Indonesia ini
butuh mujizat, butuh kuasa Tuhan, ya kan? Mereka ke dokter, yang
maaf saja sepuluh yang dioperasi, sebelas yang meninggal, kata
pendeta Yusuf Roni kan? Banyak yang malpraktek dan seterusnya,
dan seterusnya. Dan kita memang butuh mujizat, dan mujizat itu
pertama-pertama mereka cari di gereja. jika di gereja mereka tidak
temukan, mereka cari di yang lain, alternatif kan namanya. Jadi
kembali pada pertanyaan tadi bahwa kuasa penyembuhan itu atau
mujizat itu sudah melekat, saat Pak Pariadji diperintahkan untuk
membuat persekutuan, yang kemudian disebut sebagai gereja.
(T) : Bagaimana dengan dasar-dasar Perjamuan?
(J) : Nah, dasar-dasarnya itu kepada Alkitab, mengembalikan, jadi kita itu
mengembalikan apa namanya? Formulasi Perjamuan Kudus yang
benar, sebab kalau dilakukan dengan benar, oleh orang yang benar, itu
ada kuasa. Jadi waktu Yesus angkat roti Dia tidak bilang “Inilah
lambang tubuhKu” Dia katakan “Inilah tubuhKu” jadi kita harus
percaya kepada apa yang Yesus katakan, pada Tuhan kita. Jangan kita
mengira-ngira, jangan kita main perasaan. Jadi kita harus pegang apa
yang Dia katakan, Dia katakan “Inilah tubuhKu” Dia tidak
katakan”Inilah roti sebagai lambang tubuhKu” Tapi kemudian ini
terjadi distorsi ya, pergeseran, sehingga Perjamuan Kudus menjadi
hanya sebuah kegiatan seremonial, dan orang tidak menikmati kuasa
dibalik itu. Sebab kan Yesus katakan “Apabila kita menyatu, Aku
didalam engkau dan engkau didalam Aku, minta apa saja.” gitu kan?
Nah Perjamuan Kudus itu merupakan wujud bahwa Yesus itu didalam
kita, sebab ketika kita mengakui bahwa inilah tubuhKu, eh inilah
tubuh Yesus, maka tubuh Yesus menyatu dalam tubuh kita.
Mengakuai bahwa inilah darah Yesus, maka darah itu masuk, menyatu