Top Banner
SISTEM REPRODUKSI JANTAN Untuk melangsungkan kehidupan yang kekal dari dari suatu organisme maka sebelum ia mati, organisme tersebut akan membentuk penggantinya yang serupa dengan organisme yang digantikan itu. Reproduksi adalah suatu cara yang penting bagi organisme untuk mempertahankan species. Kelangsungan hidup tersebut hanya dapat dicapai semata-mata dengan bentukan organisme baru oleh organisme yang sudah ada sebelumnya, dalam suatu proses reproduksi. Atau dengan perkataan lain reproduksi berdasarkan Omne vivom vivo. Disebut juga Tocogoni (Tokos = orang tua atau induk, gonos = asal yang diadakan, jenis kelamin ) karena pembentukan organisme baru itu dilakukan oleh orang tua atau induk dengan mengadakan jenis kelamin lebih dulu. Pada dasarnya ada dua jenis reproduksi yaitu Vegetatif dan generatif. Reproduksi vegetatif adalah suatu cara pemebentukan organisme baru oleh induknya tanpa mengadakan sel-sel kelamin atau gamet. Disebut juga monogami )mono= satu, gonos=asal, yang diadakn) karena organisme baru yang diadakan berasal dari satu induk saja, jadi tidak berasal dari satu induk saja, jadi tidak ada istilah janyan dan betina. 1
111

Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

Jun 08, 2015

Download

Documents

melanie87
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

SISTEM REPRODUKSI JANTAN

Untuk melangsungkan kehidupan yang kekal dari dari suatu organisme maka

sebelum ia mati, organisme tersebut akan membentuk penggantinya yang serupa

dengan organisme yang digantikan itu.

Reproduksi adalah suatu cara yang penting bagi organisme untuk

mempertahankan species. Kelangsungan hidup tersebut hanya dapat dicapai semata-

mata dengan bentukan organisme baru oleh organisme yang sudah ada sebelumnya,

dalam suatu proses reproduksi. Atau dengan perkataan lain reproduksi berdasarkan

Omne vivom vivo. Disebut juga Tocogoni (Tokos = orang tua atau induk, gonos =

asal yang diadakan, jenis kelamin ) karena pembentukan organisme baru itu

dilakukan oleh orang tua atau induk dengan mengadakan jenis kelamin lebih dulu.

Pada dasarnya ada dua jenis reproduksi yaitu Vegetatif dan generatif.

Reproduksi vegetatif adalah suatu cara pemebentukan organisme baru oleh

induknya tanpa mengadakan sel-sel kelamin atau gamet. Disebut juga

monogami )mono= satu, gonos=asal, yang diadakn) karena organisme baru yang

diadakan berasal dari satu induk saja, jadi tidak berasal dari satu induk saja, jadi tidak

ada istilah janyan dan betina.

Dibedakan 5 macam reproduksi demikian yaitu :

Pada organisme yang terdiri hanya satu sek, hasil pembelahan dapat berupa 2

individu baru atau lebih. Mula-mula nuklea membelah, kemudian didikuti oleh

pembelahan nukleus membelah, kemudian diikuti oleh pembelahan cytoplasma dari

tubuh organisme tersebut.

Pada protozoa misalnya ameba dari satu menjadi dua ameba. Pada hewan satu

sel yang hidupnya meamnjang, terjadi pembelahn longitodina, misalnya pada

Trypanosoma.

Reproduksi generatif ulah cara perkembangbiakn dengan pertemuan 2 macam

sel kelamin atau gamt atau gonocyt. Kedua Gonocyt itu masing-masing disebut sel

1

Page 2: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

kelamin jantan atau bersifat jantan dan sel telur atau sejenisnya. Reproduksi Generatif

disebut juga Amphigoni (Amphi = dua).

Menurut bentuk dan besarnya gamet yang bersatu, maka fertilisasi dibedakan

3 macam, Yaitu :

1. Isogami. Bila gamet yang bersatu sama besarnya dan sama

bentuknya, ini misalnya terjadi pada protista.

2. Anisogami. Bila gamet yang bersatu tidak sama besarnya , tetapi tidak

sama bentuknya, terjadi misalnya pada Flagellata.

3. Oogami. Bila gamet yang bersatu tidak sama besarnya dan tidak sama

bentuknya. Salah satu gamet lebih kecil dan aktif bergerak, sedangkan

gamet lainnya lebih besar dan tidak aktif bergera. Gamet yang kecil

disebut Spermatozoon. Yang besar disebut Ovum.

Alat kelamin pria mempunyai dua fungsi reproduksi untuk produksi sel

kelamin dan pelepasan sel-sel ini ke saluran sel kelamin wanita.

Yang dimaksud dengan Sprmatogenesis adalah proses pembentukan Spermatozoa,

yang berlangsung di dalam buah zakar (testis). Alat kelamin pria antara lain terdiri

dari :

1. Buah zakar (testis) yaitu kelenjar kelamin pria yang menghasilkan hormon

kelamin pria dan sel-sel mani. Sepasang buah zakar tedapat di kantung zakar

(skroktum)

2. Kantung mani (vesika seminalis ) yaitu tempat penyimpanan sel mani

sebelum dikeluarkan dari tubuh pria.

3. Saluran Mani (Epididmis dan Vas Deferens) ialah alat penghubung antar buah

zakar dan kantung mani. Di dalam saluran mani spermatozoa yang terbentuk

oleh buah mani mengalami proses pematangan., sehingga menjadi sel mani

yang lengkap bentuknya.

4. Kelenjar Prostat atau Glandula Prostata ). Kelenjar –prostat dan beberapa

kelenjar lainnya (seperti kelenjar Cowper) menghasilkan sejenis caiaran yang

2

Page 3: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

merupakan bagian cair dari sel amni. Campuran spermatozoa dan cairanini

disebut Semen.

5. Zakar atau penis. Ini merupakan alat untuk sanggama (coitus) dan berkemih.

Karene itu saluran yang terdapat di dalamnya berfungsi ganda yaitu untuk

mengeluarkan semen dan air kemih saluran ini diebut uretra. Apabila jaringan

penis terisi darah, maka penis menjadi keras dan kaku, sehingga dapat

digunakan untuk bersetubuh. Vasektomi yang dicanangkan dalam rangka

Kelurga berencana inilah memotong suatu Segmen dari Vas Deferens.

Spermatozoa dibentuk dalam rangka tubulus Seminiferus dan keluar melalui

Epididmis dan Vas Deferens.

Gonad disebut testis. Ada sepasang terletak dalam scrotum, suatu kantong di

luar rongga tubuh. Pada awal pertumbuhan testis berada dalam rongga tubuh

(abdomen), kemudian turun ke skrotum. Ketika turun itu ikut terbawa lapisan rongga

tubuh (peritoneum ) bersama otot dinding abdomen.

Spermatozoa yang dihasilkan testis, bersama sedikit plasma semen di salurkan

ke tubuh lewat saluran berikut: Tubuli recti, rete testis, ductus epididimis, vas

deverens, dan uretra. Dalam saluran itu banyak terdapat sel penggetah cairan yang

jadi komponen semen. Terdapat pula cairan yang menghasilkan cairan semen yang

mengalurkan cairannya ke saluran. Kelenjar itu ialah: Vesicula seminalis, Prostata,

Cowper dan Littre.

Saluran terujung , yakni uretra berada dalam penis, sebagai genitalia luar.

Kantong gonad ini berada di bawah penis, yang disebut juga kanjut, terdiri dari kulit

yang di tumbuhi bulu dan mengandung kelenjar peluh dan kelenjar minyak bulu.

TESTIS

Gonad yang sepasang dan berada dalam srotum ini memiliki kapsula yang

terdiri dari 2 lapisan: 1. Tunica vaginalis

2. Tunica albuginea

3

Page 4: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

Tunica vaginalis ialah lapisan terluar kapsula, membentuk kantong testis,

berasal dari selaput peritoneum yan melapisis rongga tubuh dan jeroan perut, yang

ikut terbawa ketika testis tumbuh menggantung ke dalam srotum. Lapisan ini terdiri

dari lapisan mesothelium.

Tunica albuginea terdiri dari lapisan jaringan ikat dan sel – sel otot polos.

dengan tunica vaginalis dipisahkan oleh lamina basalis. Tunica valkuloso, lapisan

jaringan ikat renggang yang mengandung jaringan jaringan pembuluh darah, adalah

bagian dalam lapisan albuginea. Lapisan ini berhubungan dengan jaringan interstitial

dalam testis. Lewat lapisan ini darah keluar masuk lewat testis.

Tunica albuginea menebal dibagan belakang testis dan menjadi landaan

bangunan testis sendiri., disebut mediastinum testis. Dari mediastinum inilah saluran

keluar semen dari testis berpangkal.

Testis dilekatkan lewat tunica vaginalis oleh suatu ligament ke dasar scrotum.

Ligamen ini persisaan dari gumpalan sel mesekrim di mana embrio dan bayi disebut

gubernaculum testis.

Tubuli seminiferi

Terdiri dari 5 daerah : 1. Lapisan jaringan ikat

2. Lapisan basalis

3. Epitel garminal

4. Sel spermatogenik

5. Rongga

Lapisan jaringan ikat terdiri dari beberapa lapis sel yang berasal dari jaringan

interistial. Sel-sel itu di sebut sel – sel adventitia. Yang terluar terdiri dari fibroblas

yang terdalam melekat ke lamina basalis, terdiri dari sel myoid. Sel ini bersifat

seperti sel otot, dapat berkerut tetapi bentuk mirip sel epitel.

Epitel germinae dibina atas 2 macam sel : 1. Sel germinatif

2. Sel pemelihara

4

Page 5: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

Sel germinatif disebut sel spermatigonia. Sel – sel ini berada di dasar tubulus,

selapis. dengan jaringan interistitial di batasi oleh lan\mina basalis. Spermatogonia

berfoliperasi terus menerus membentuk sel spermatogenetik : Spematosit, Spermatid,

spermatozoa. Spermatogonia adalah sel iniduk gamet, spematozoa adalah gamet

matang.

Sel – sel spermatogenik di atas berada di arah ke ronga saluran, membentuk 4

– 8 lapis sel. Sel – sel spermatogenik ini diselaputi oleh tonjolan – tonjolan halus

sel,pemelihara. Sel pemelihara itu di sebut Sel sertoli, yang berfungsi untuk

memelihara, memberi makan dan melindungi sel – sel spermatogenik dari perubahan

pH, radiasi sinar radioaktif, dan serangan anti body yang mungkin hadir di dalam

darah atau lumen tubulus.

Sel sertoli terletak di antara spermatogonia, tegak pada lamina basalis, dan

puncaknya mencapai lumen. Di bawah mikroskop elektron sel Sertoli banyak

mengandung retikulum endoplasma halus, dan sedikit retikulum endoplasma kasar.

Alat golgi besar, banyak mitokondria dan lisosom. Inti lonjong , sering bersegi tiga

dan keryotheca atau nuklear envelope itu berceruk – ceruk. Kromatin kurang jelas,

nukleus besar.

Fungsi sel Sertoli :

1. Malindungi dan memberi nutrisi sel – sel spermatogenik

2. Phagocytosis, yakni memakan sel – sel spermatogenik yang abnormal dan

sisa spermatid.

3. Menggetahkan lendir yang ikut membina plasma seman

4. Diduga juga menggetahkan hormon estrogen

5. Menggetahkan Androgen- Binding- Protein ( ABP ) untuk mengikat

Androgen dari sel Leydig

5

Page 6: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

Jaringan Interstitial

Rongga antara tubuli seminiferi dalam tiap lobula testis diisi oleh jaringan

interstitial. Di dalamnya terdapat jaringan saraf, urat saraf, pembuluh darah, dan

pembuluh limfa. Dalam jaringan ikat terkandung fibroblas, sel mast, dan makrofag.

SALURAN DAN KELENJAR

Bagian tubuli semiferi yang lurus terletak di daerah puncak lobula, disebut

tubuli recti. Ini bermuara di Rete testis, suatu sistem celah berlapis sel- sel epitel

jaringan ikat. Rete testis berada dalam mediastinum. Tubuli recti dan rete memiliki

selapis sel epitel berbentuk batang bermikrovili. Beberapa sel itu juga ada yang

berflagelum.

Rete testis menyalurkan semen kedutuli efferentes, saluran yang berpilin-

pilin yang membentuk 5 – 10 badan bentuk krucut di puncak testis. Ada 2 macamsel

epitel pada lapisan ke lumen ductuli eferentes: 1. bersilia; 2. brmikrivilli memiliki

banyak cekukan di permukaan , karena banyak endositosis

Ductus epididimis, melilit banyak sekali, jika dibentangkan 6 m panjang .

Lapisan epitel membuat cairan lingkunan yang cocok bagi pematangan spermatozoa.

Disebelah luar lapisan epitel lapisan otot polos dan yang paling luar sekali

ialah lapisan jaringan ikat yang kaya dengan pembuluh kapiler.

Epididimis terdiri dari 3 daerah : 1. caput

2. corpus

Caput ialah daerah kepala, tempat bermuara ductuli eferentes, corpus bagian

tengah; dan cauda bagian ekor atau ujung, bertemu dengan vas deferens.

Epididimis adalah daerah tempat pematangan dan penyimpanan spermatozoa.

Secara berangsur, sejak dari caput sampai ke cauda sel epitel berstereocilia itu

semakin rendah. Lapisan otot polos epididimis itu semakin ujung semakin tebal.

Vas deferens, berlumen lebih besar dan berdinding lebih tebal daripada

lapisan sebelumnya. Lapisan terdalam di sebut lapisan mukasa yang membentuk

6

Page 7: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

lapisan longitudinal. Terdiri dari se epitel beberapa lapis . Yang paling dalam, ke

lumen, berbentuk batang dan berstereosilia. Lapisan propria, jaringan ikat di bawah

mukosa, mengandung jaringan serat elastis.

Vas deferens Meninggalkan skotom lewat integunal canal, dalam spermatid

cord. Integunal canal adalah lobang yang menghubungkan rongga abdomen dengan

srotum, yang secara normal tertutup dan hanya di lewati spermatid cord. Dalam

spermatid cord itu terdapat pula pembuluh darah, pembuluh limfa, urat saraf dan

semua diselaputi oleh otot cremaster. Setelah mingilang ureter dalam ronga abdomen,

saliuran ini menjadi membesar yang disebut bagian ampula.

Vesicula seminalis, sepasang panjang 15 cm. Lapisan dalamnya terdiri dari

lapisan mukosa yang berlipat- lipat dan bercabang banyak.

Pada Rodentia vesicula seminalis berupa sepasang kantong yang panjang

besar dan lumennya sering ditemukan kristal getahan.

Pengaruh testosteron besar sekali terhadap kelenjar ini. Jika hormon ini kuran

sel epitel beratrofi dan keseluruhan kelenjar jadi kecil sekali.

Prostata, disingkat prostat. Pada orang untaian 30-50 kelenjar tubolo alveolar

yang bercabang – cabang . Pda mamalia lain, seperti rodentia, terdiri dari 3 pasang

lobi: 1. Kelenjar koagulasi; 2 lobi dorsal; 3. lobi ventral

Pada oramg saluran kelenjar berpuluh- puluh banyaknya, bermuara ke urethra,

di kadua sisi. Seperti halnya vesicula seminalis, kelenjar ini dinina oleh lapisan

mukosa, lapisan otot polos, dan lapisan jaringan ikat paling luar.

Cairan yang digetahkan prostat banyak menghasilkan asam sitrat, enzim

fosfatase, amilase dan glukorunidase. Juga spermin seminin dan postaglandin.

Memeriksa kadar aam sitrat dan enzim posfatase dalam semen untuk mengetahui

keadaan kelenjar ini.

Kelenjar bulbourethralis atau Cowper, terletak di belakang urethra, sebelum

penis.

7

Page 8: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

Kelenjar Littre, ialah kelenjar yang terdapat banyak sepanjang urethra,

beberapa langsung menyalurkan getahan ke epitel urethra, beberapa memiliki

saluran sendiri yang bermuara ke urethra itu.

GENITALIA LUAR

Penis adalah genitalia luar jantan, untuk menyalurkan sperma ke dalam tubuh

betina. Terdiri dari tiga batang silinder jaringan yang erektif ( dapat bereaksi ) 2

batang corpora cavernosa sebelah atas, 1 batang corpus spongiosum di bawah.

Fase tutup, saat gelembung akrosom akrosom makin besar, membentuk

lipatan tipis melingkupi bagian kutup yang bakal jadi bagian depan. Akhirnya

terbentuk semacam tutup atau topi spermatozoon.

Fase akrosom, terdiri retribusi bahan akrosom. Nukleoplasma berkomdensasi,

sementara itu spermatid memanjang. Bahan akrsom kemudian menyebar membentuk

lapisan tipis miliputi kepala tutup, sampai akrosom dan tutup kepala membentuk

tutup akrosom.

Fase pematangan, terjadi perubahan bentuk spermatid sesuai dengan ciri

spesies. Butiran inti akhirnya bersatu, dan inti gepeng membentuk pyriform, sebagai

ciri spermatozoa primata dan khususnya manusia. Ketika akrosom terbentuk di bakal

jadi bagian depan spermatozoa, sentrior pun bergerak bersebrangan. Sentrol terdepan

membentuk flagelum, sentriol satu lagi membentuk kelepak sekeliling pangkal ekor.

Mitokondria membentuk cincin – cincin di bagain midle piece eker, dan seludang

fibrosa di luarnya. Mikrotubul muncul dan berkumpul bagian sampuing spermatid

membentuk satu batang besar, disebut manchette. Manchette ini membentuk inti

sehingga jadi lonjong, sememtera spermatid sendiri memanjang, dan sitoplasma

terdesak ke belakang inti.

Ketika ekor mengalami diferensiasi sitoplasma sisa yang diselaputi membran,

melepaskan diri ke samping, disebut recidual body of Regnaud.

8

Page 9: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

SPERMATOZOA

Spematozoa untuk pertama kali dilihat oleh Johan Hamm dalam tahun 1677.

hasil percobaanya dilaporkan kapada Anton van Leeuwen hoek yang kemudian

menguraikan morfologinya secara mendetail kepada Royal Society di London. Akan

tetapi peranan Spermatozoa dalam pembuahan baru diketahui 200 tahun kemudian.

Dalam tahun 1784 Lazzaro Spalanzia menyaring mani anjig untuk

memisahkan spermatozoa dari bahan lainnya. Kemudian baru diketahui bahwa

spermatozoa itu diperlukan untuk membuat anjing betina bunting. Mungkin

percobaan itu merupakan percobaan pertama dalam bidang inseminasi buatan (kawin

suntik). Suatu tehnik yang kini umum dilakukan oleh hewan ternak.

Orang laki-laki mencapai akil balig umur 12-16 tahun. Permulaan akil balig

ini dimulai dengan menghasilkan Hormon gonodotofin yang dihasilkan oleh kelenjar

Pituari.

Spermatozoa jika dilihat dari ilmu genetis berasal dari sel primordial yang

diploid yang disebut Spermatosit primer, yang mengandung 46 kromosom, yaitu 44

kromososm autosom dan 2 kromosom kelamin 9pada pria merupakan kromosom X

dan Y). setelah mengalami pembelahan meosiss I maka jumlah kromosom diparoh

dan terjadilah 2 macam Spermatosit sekunder yang haploid yaitu yang satu

mengandung 22 kromosom autosom + sebuah kromosom X dan yang lainnya

mengandung 22 kromosom autosom + sebuah kromosom Y.

Bila pembelahan meosis II yang berlangsung sebagai pembelahan biasa

selesai, mak terbentuklah 4 sel spermatid yang masing-masing haploid, dua buah

spermatid masing-masing mengandung 22 kromosom autosom + sebuah kromosom

X dan dua buah lainnya mengandung 22 kromosom autosom + sebuah kromosom Y.

selanjutnya Spermatid akan berkembang menjadi Spermatozoa. Nukleus dari

spermatid membentuk bagian yang terpenting dari kepala Spermatozoa. Dalam

sitoplasma spermatid terdapat butir-butir halus disebut motokondria dan sentriol.

Jutaan sel Diploid mengalami perkembangan ini di dalam tubus seminiferus

yang terdapat di dalam buah zakar (testis).mengalami perkembangan ini di dalam

9

Page 10: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

tubus seminiferus yang terdapat di dalam buah zakar (testis).kembangan dari sel

Diploid sampai terbentuknya Spermatozoa mencapai waktu kira-kira 64-72 hari.

Akan tetapi karema setiap hari ada sel-sel baru yang mengalami proses

perkembangan itu , maka seorang pria normal dan sehat tidak akan kekurangan

sperma.

Pada waktu ejakulasi dikeluarkan air mani atau semen maka semen

mengandung rata-rata 250-500 juta spermatozoa. Jiak spermatozoa yang abnormal

melebihi 25 %, maka pria iru biasanya mandul atau steril. Kira-kira 4 dari 10

perkawinan infertil terutama disebabkan karena jumlah spermatozoa terlalu sedikit

atau mengalami kelainan.

Macam spermatozoa menurut stuktur

Ada 2 kelompok: I. Tak berflagelum

II. Berflagelum

Yang tak berflagelum terdapat pada beberapa janis Evertebrata, yakni

Nematoda, Crustacea, Diplopoda. Yang berflagelum yang umum terdapat pada

hewan. Flagelum itu ada yang satu ( umum ) ada yang dua ( jarang )

Yang berflagelum lazim memiliki bagian – bagian : kepala dan ekor. Kepala sebagai

penerobos jalan menuju dan masuk ke ovum, dan membawa bahan genetis yang akan

diwariskan pada anak cucu. Ekor untuk pergerakan menuju tempat pembuahan dan

untuk mendorong kepala menerobos selaput ovum.

Dalam kepala ada inti dan akrosom. Inti mengandung bahan genetis, akrosom

mengandung bahan lysin. Akrosom adalah lisosom spermatozoon, untuk melysis

lendir penghalang saluran kelamin betina dan selaput ovum. Seperti halnya lisosom

umumnya, akrosom pun di produksi oleh alat Golgi.

Ekor berporoskan flagellum. Flagellum ini memiliki rangka dasar, disebut

aksonem, di bina atas 9 duplet dan 2 singlet mikrotubul. Ekor mengandung sentrior

( sepasang ), mitokondria, dan serat fibrosa.

10

Page 11: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

Macam spermatozoa menurut kromosom kelamin

Sesuai dengan adanya kromosom kelamin pada hewan yang bersisitem XY

(umum pada Vertebrata), mak dalam hal spermatozoa jadi haploid pada proses

Meosis , terbentuklah spermatid yang disepihak yang mangandung hanya salah satu

kedua macam kromosom itu. Terbentuklah sperma yang hanya mengandung

kromosom kelamin X, disingkat sperma X, lalu ada sperma yang menganadung

kromosom kelamin Y yang disingkat sperma Y.

Pada Aves sususnan kromosom kelamin disebut sistem ZW. Jantan

bersusuann kromosom kelamin ZZ, betina ZW. Karena itu pada proses meosis hanya

spermatozoa yang terbentuk , yakni sperma Z.

Pada orang dan mamamalia lain sudah diselidiki adakah perbedaan morfologis

dan fisiologis kedua jenis sprema X dan Y. dengan cara Sentrifugasi (pemusingan)

dan dengan perbewdaan kedua muataan listrik itu telah dapat dipisahkan spermatozoa

itu.

Cairan (plasma) bersama spermatozoa yang dikandung disebut mani (semen).

Daftar berikut memeperlihatkan banyaknya mani yang dikeluarkan sekali ejakulasi

atau pancaran ketika Coitus, serta jumlah sperma yang terkandung dalam tiap ml.

Ternyata aves memilki kerapatan Spermatozoa yang paling tinggi dibandingkan

dengan maamlia, tetapi jumlah yang dikeluarakan lebih sedikit.

Kerapatan Spermatozoa ikut menentukan kemandulan pria. Kalau terlalu

rendah maka ia akan mandul.

11

Page 12: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

Banyaknya mani serta kerapatan sperma

sekali ejakulasi dalam cc.

Species Volume mani sekali

Ejakulasi dalam cc

Kerapatan sperma tiap ml

dalm juta

Orang

Babi

Kuda

Anjing

Kelinci

Sapi

Domba

Ayam

Kalkun

3.5

250

70

6

1

5

1

0.8

0.3

100

100

120

200

700

1000

3000

3500

7000

Gerakan

Ketika masih dalam tubulus seminiferus spermatozoa tidak bergerak. Secara

berangsur dalam ductus Epididimis mengalami pengaktifan. Ketika keluar dari tubuh

kecepatan spermatozoa dalam medium cairan dalam medium cairan saluran kelamin

betina sekitar 205 mm/menit.

Karena itu disebut bersama Vas Deferens, ductus epididimis berfungsi sebagai

daerah pematangan spermatozoa. Dalam ductus ini sperma disimpan berhari-hari

samapai berbulan-nulan.

Sifat gerakan spermatozoa menentukan juga kemandulan seseorang pria.

Kalau gerakan terlalulambat atau gerakam itu tak menentu arahnya, maka pembuaha

akan sulit berlangsung. ada batas waktu bagi ovum untuk dapat dibuahi. Kalau

terlambat spermatozoa datang tak subur lagi.

12

Page 13: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

Ketahanan di luar Tubuh

Spermatozoa mudah sekali tergangu oleh suasana lingkungan yang berubah.

Kekurangan vitamin E menyebabkan ia tidak bertenga melkukan pembuahan. Terlalu

remndah atau tinggi suhu medium pun akan merusak pertumbuhan dan kemammpuan

membuahi. Pada mamalia scroctum memilki suhu lebih rendah dari suhu tubuh. Jika

testis tetap berada dalam rongga tubuh atau abdomen pada umumnya meneybabkan

spermatozoa rusak atau tak biasa mealkukan pembuahan. Suhu Sroctum 1-8o C lebih

rendah dari suhu tubuh. Namun ada juga mamalia yang testisnya terpisah dari rongga

abdomen tubuh. Ini pun menurunkan suhu testis dibandingkan dengan suhu tubuh.

Perubahan Ph pun dapat merusak Sperma. Terlebih terhadap asam.

Keasamaan senggama (vagina )ternyata dapat menebabkan kemandulan juga, karena

mematikan spermatozoa yag masuk.

SPERMATOZOA MANUSIA

Satu spermatozoa terdiri atas kepala dan ekor.

Kepala lonjong dilihat dari atas dan Pyriform dilihat dari samping, lebih tebal

dekat leher dan menggepeng ke ujung. Kepala 4-5 um panjang dan 2-5 um

lebar.sebagian terbesar ke[ala berissi inti, yang kromatinnyasangat terkondensasi

untuk menghemat ruangan yang kecil, dan untuk melindungi diri dari kerusakan

ketika spermatozoon itu mencari ovum. Dua pertiga bagian inti ditutupi oleh

Akrosom, berisi enzim untuk menembus dan memasuki ovum.

SEMEN

Lendir yang keluar dari genetelia jantan waktu ejakulasi disebut semen atau

mani. Ia terdiridari bagian padat dan cair. Bagian padat ialah spermatozoa, bagian

yang cair disebut plasma semen. Spermatozoa dihasilkan testis, plasma semen

dihasilkan ampulla vas deferens, dan kelenjar-kelenjar prostat, vesikula seminalis,

copver dan Littre.

13

Page 14: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

Semen keluar dari semen biasanya dalam 4 fraksi :

1. fraksi Pre-ejakulasi

2. fraksi awal fraksi-fraksi ejakulasi

3. fraksi utama

4. fraksi akhir

zat yang terkandung dalam semen, ialah sebgai berikut :

1. Fruktosa, dihasilkan vesikula seminalis, berada dalam plasma semen. Untuk

sumber energi bagi spermatozoa dalam bergerak. Sifat pernapasannya ialah

anerobis.

2. Asam sitrat, spewermin,seminin, Enzim profase asam, glukoronidase,lisozim

dan amilase. Semua dihasilkan prostat. Sam sitrat belum jelass perananny,

dikira untuk mengumpulkan semen setelah ejakulasi. Spermin yang memberi

bau khas semini untuk merombak sehingga semen mengencer dan juga untuk

mengencerkan lendir cervix betina, sedangkan enzim-enzim lain beroperan

dalam memelihara atau memberi nutrisi bagi spermatozoa diluar tubuh jantan.

3. Prostaglandin, dihasilkan vesikula dan prostat peranan untuk melancarkan

pengankutan spermatozoa dalam saluran kelamin jantan betina, diantaranya

dengan mengurangi gerakan uteru merangsang kontraksi otot polos saluran

kelamin jantan dan betina waktu ejakulasi.

4. Elektrolit terutama Na, K, Zn, Mg. Dihasilkan prostat dalam vesikula

seminalis. Untuk memelihara Ph plasma semen.

5. Enzim pembuahan: Hyaluronidae, neurominidase,protea, mirip tripsin, protese

seperti kimotripsin. Enzim pembuahan ini sebagian terdapat di akrosom

spermatozoa dan plasma semen. Enzim pembuahan ini masih berupa ejakult

artinya belum mendapat reaksi dari saluran kelsamin betina

6. Hormon : testosteron, FSH ( Follicle stimulating Hormin ), LH (Luteinizing

Hormon ). Ketiganya berasal dari testis.

7. Zat organik lain seperti asam amino , perotein dan lemak.

14

Page 15: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

SISTEM REPRODUKSI BETINA

Hewan betina tidak hanya menghasilkan sel – sel kelamin betina yang

penting untuk membentuk suatu individu baru,tetapi juga menyediakan lingkungan

dimana individu tersebut terbentuk, diberi makan dan berkembang selama masa –

masa permulaan hidupnya.Fungsi – fungsi ini dijalankan oleh organ – organ

reproduksi primer dan sekunder.

Organ reproduksi primer : Ovarium

Organ reproduksi sekunder : a. saluran

b. kelenjar :- lendir

- susu

c. permukaan lobang keluar

Saluran terdiri dari : tuba, uterus, vagina.

Fungsi organ reproduksi sekunder adalah menerima dan menyalurkan

sel – sel kelamin jantan dan betina memberi makan dan melahirkan individu

baru.Kelenjar air susu dapat dianggap sebagai suatu organ kelamin pelengkap,karena

sangat erat berhubungan dengan proses – proses reproduksi dan esensial untuik

pemberian makanan bagi individu yang baru lahir.

( Toelihere,1981 ).

Anatomi dan Fisiologi Alat Kelamin Betina

Secara anatomic, alat kelamin betina dapat dibagi menjadi 3 bagian besar

yaitu :

1. Gonad atau ovarium, merupakan bagian alat kelamin yang utama; ovarium

menghasilkan telur, oleh karena itu dalam bahasa Indonesia seringkali disebut

induk telur, indung telur atau ada pula yang memberi nama pangarang telur.

2. Saluran-saluran repruduksi betina terbagi menjadi: oviduct atau tuba falopii,

uterus yang terbagi lagi atas kornua uteri dan korpus uteri, serviks dan vagina.

3. Alat kelamin bagian luar, terdiri atas : klitoris dan vulva.

15

Page 16: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

Jadi sistem reproduksi pada betina terdiri dari :

- Ovarium (indung telur)

- Tuba fallopi / oviduct (saluran telur)

- Uterus (rahim)

- Vagina (lobang senggama)

- Vulva (kelamin luar)

- Mammae (kelenjar susu)

OVARIUM

Sepasang dikiri kanan uterus,dalam rongga pelvis.Diikatkan ke

dinding dorsal tubuh pada broad ligament uterus oleh mesovarium, dan ke uterus

sendiri oleh ligament pula.Pada orang panjang 2,5 – 5 cm,lebar 0,6 – 1,5 cm.Ia

diselaputi oleh selapi sel – sel yang berasal dari lapisan peritoneum,yang kemudian

berubah jadi bentuk kubus,disebut epitel germinal.Dikira dulu sel induk benih

( oogonia ) berasal dari epitel ini.Ternyata kemudian tidak.Sel benih itu berasal dari

kantung yolk embryo.Sebelah dalam epitel germinal terdiri dari selapis jaringan ikat

rapat,tunica albuginea.

Jaringan dasar ovarium disebut stroma,mengandung serat jaringan ikat,otot polos dan

pembuluh darah yang bergelung – gelung banyak kali.Badan ovarium terdiri dari 2

daerah yaitu cortex dan medulla :

1. korteks : di bawah epitel germinal, terdiri dari jaringan ikat interstitial yang

disebut stroma, diantara stroma terdapat banyak folikel. Folikel mengandung

sel telur yang diselaputi oleh sel folikel. Berbatasan dengan germinal stroma

memadat membentuk lapisan tunica albuginea.

2. medulla : bagian tengah, batas korteks dan medulla tidak kentara, terdiri dari

jaringan ikat dan pembuluh darah.

16

Page 17: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

Cortex langsung di sebelah dalam tunica albuginea,menyeliputi

medulla.Dalam stroma cortex banyak sekali folikel .Folikel itu terdiri dari oosit yang

diselaputi sel –sel folikel.Jumlah folikel itu ada sekitar 2 juta butirwaktu bayi

lahir,dan menjelang akil balig dan waktu itu mulai tumbuh,jumlahnya susut jadi

sekitar 300.000 butir saja lagi.Jumlah ini susut terus sampai kegiatan ovarium untuk

menghasilkan ovum berhenti.Proses penyusutan folikel itu disebut

atresia,berdegenerasi lalu diserap kembali oleh stroma.

Folikel

Dalam cortex ada 5 macam folikel,yaitu :

1. folikel muda

2. folikel primer

3. folikel sekunder

4. folikel tersier

5. folikel de Graaf

Kebanyakan adalah folikel muda,bergerombol di pinggir cortex,persis di bawah

tunica albuginea.

Corpus luteum dan corpus albicans

Selain folikel yang 5 macam dalam cortex ovarium ditemukan pula dua badan

yaitu corpus luteum dan corpu albicans.Corpus luteum atau badan kuning berasal dari

folikel Graaf yang ovumnya telah berovulasi.Badan itu berwarna kuning karena sel –

sel granulosanya yang mengandung pigment lipokrom yang berwaerna kuning.

Dalam Ilmu Reproduksi dikenal 3 macam korpus luteum, diantaranya yaitu :

1. korpus luteum periodikum

yaitu korpus luteum yang tumbuh dan beregresi dalam siklus berahi.

2. korpus luteum graviditatum

17

Page 18: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

yaitu korpus luteum yang menyertai kebuntingan, berfungsi merawat

kebuntingan dengan progesteronnya.

3. korpus luteum persisten

yaitu korpus luteum yang merupakan gangguan terhadap siklus berahi.

Hewan betina tidak berahi, meskipun tidak bunting.

.Corpus albicans ialah corpus luteum yang dua macam sudah berhenti

bekerja menghasilkan hormone.Berupa parut ( bekas luka ) yang dimasuki banyak

serat jaringan ikat.

Stroma

Stroma cortex terdiri dari jalinan serat retikulosa dan sel bentuk gelendong

mirip otot polos.Tapi sel itu tak mengandung myofolament seperti sel otot

biasa,disebut sel ephitelioid.Sel itu dapat berdeferensiasi jadi sel interstitial ,dan

waktu hamil dapat bertransformasi jadi sel decidual.Kelenjar bisa terbentuk

disini ,disebut kelenjar interstitial.Kelenjar itu bersebar dalam stroma dan sel ini kaya

akan butir lipid dan pada beberapa spesies mammali menggetahkan hormon steroid.

( Yatim,1982 )

Pada hewan menyusui ovarium dan saluran-saluran reproduksinya terpisah,

akan tetapi keduanya tergantung dalam ruang abdomen dengan jarak dekat. Kedua-

duanya tergantung pada liga-mentum yang bertaut pada dinding ruang abdomen. Pada

liga mentum ini pula terdapat syaraf dan pembuluh darah yang memberi hidup pada

ovarium dan saluran-saluran revroduksi. Urat syaraf dan pembuluh darah masuk

kedalam ovarium melalui hilusnya. Liga mentum menggantung mempunyai

kelanjutan yang bersatu dengan ligamentum inguinalis , yang homolog dengan alat

penggantung testes atau gubernaculum testes.

Ovarium Hewan Menyusui

18

Page 19: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

Pada semua hewan menyusui, ovarium terdapat sepasang, tempatnya dekat

ginjal dimana gonad berasal. Bagian ovarium yang terbuka, artinya bagian yang tidak

melekat pada ligamentum penggantungnya, menghadap ke ruang abdomen.

Besarnya ovarium tergantung pada umur dan masa reproduksi hewan betina.

Pada hewan betina yang telah beranak, ovarium dapat menjadi dua kali besarnya

ovarium betina dewasa.

Pertumbuhan ovarium dan perkembangan histology ovarium selama peralihan

masa reproduksi diatur oleh hormone-hormon yang berasal dari kelenjar hormon

yaitu kelenjar hipofisa yang terdapat di dasar otak dalam kepala.

Ovulasi

Yang dimaksud dengan ovulasi adalah peristiwa folikel de graaf dan

keluarnya ovum dari dalam folikel. Umumnya orang menempatkan peristiwa ovulasi

di puncak dari pada siklus berahi. Pecahnya folikel de graaf itu tidak meletus seperti

ban yang kebanyakan angina, melainkan dinding folikel mula-mula retak di bagian

stigmanya, yaitu suatu tempat di bagian permukaan folikel yang menonjol keluar dari

bagian badan ovarium ; lalu cairan folikel meleleh keluar. Bersama keluarnya liquor

folikuli inilah ovum keluar ; dalam pada itu fimbriae, yaitu bagian ujung dari saluran

reproduksi betina yang berbentuk corong telah siap sedia menangkapnya.

Saluran-saluran reproduksi betina kecuali bertugas menerima telur-telur yang

diproduksikan oleh ovarium juga menampung semen yang dipancarkan oleh alat

kelamin jantan. Lebih lanjut didalam saluran itu juga dipertemukan bibit dari pejantan

dan betina, diplihara, dibesarkan dan bila telah cukup umur dilahirkan untuk menjadi

mahluk baru.

Berhubung saluran-saluran bangsa burung jauh berbeda dari hewan menyusui,

maka fisiologi dan anatomi alat kelamin burung betina tidak dibicarakan.

Oviduct atau Tuba Fallopii

19

Page 20: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

Saluran ini ada sepasang, merupakan saluran yang menghubungkan ovarium

dan uterus. Secara embriologik, oviduct berasal dari saluran muller. Bentuknya bulat,

kecil, panjang, berkelak-kelok; ukuran panjang dan kelak-keloknya berlain-lain pada

berbagai jenis hewan.

Tuba Fallopi atau oviduct merupakan saluran kelamin paling anterior,kecil,

berliku – liku dan terasa keras seperti kawat terutama pada pangkalnya.Panjang dan

derajat liku – likunya berbeda – beda menurut spesies.Pada sapi dan kuda panjang

oviductmencapai 20 sampai 30 cm dan diameter 1,5 sampai 3 cm.Panjang pada babi

dan domba mencapai 15 sampai 30 cm.( Toelihere,1981 )

Dinding terdiri dari 3 lapis : mukosa,otot,dan serosa.Mukosa melipat – lipat

memanjang dan bercabang – cabang membentuk lumen ( rongga ) yang labyrinth.Sel

epitel mukosa bentuk batang selapis atau beberapa lapis.Ada dua macam sel epitel itu

: 1.bersilia ; 2.menggetahkan.Tak ada kelenjar khusus.Sel bersilia untuk

mengayuhkan ovum atau spermatozoa agar lancer bergerak ke tempat pembuahan.Sel

penggetah ( secretory ) berguna untuk menggetahkan lender,yang tanpa itu cilia tak

bisa berfungsi.Karena cilia hanya bekerja dalam medium yang basah.

Tuba fallopii bergantung pada lipatan peritoneum disebut Mesosalphinx dan

merupakan bagian dari legamentum penggantung uterus. Ujung tuba fallopii yang

berada dekat ovarium merupakan ujung permulaan dari saluran reproduksi, sering

disebut fimbrae. Ujung ini berupa corong yang bibirnya tidak teratur dan berjumbai-

jumbai. Pada keadaan yang normal, fimbriae biasanya didapati sedang menyelimuti

ovarium atau setidak-tidaknya berada sangat dekat dengan oparium. Fimbriae

mempunyai sifat ovotaxis, artinya bergerak kearah adanya ovum. Hal ini terbukti dari

gerakan-gerakannya ; jumbai-jumbai pinggir mulut corong aktif bergerak pada saat

ovulasi. Dapat ditambahkan disini menurut beberapa penyelidik, fimbriae itu dapat

mengusap-usap ovarium untuk mempercepat proses ovulasi. Bukti lain dari sifat

ovotaxis itu iayah fimbriae itu dapt mengambil ovum-ovum yang jatuh kedalam

ruang abdomen; juga fimbriae kiri dapat menangkap ovum yang diovulasikan oleh

ovarium kanan atau sebaliknya, tanpa mengganggu proses jalannya reproduksi. Pada

20

Page 21: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

beberapa spesies ujung tuba fallopii yang dekat ovarium tidak berbentuk corong

melainkan berbentuk kapsul. Dalam kapsul inilah didapati ovariumnya. Kapsdul ini

disebut bursa ovariji. Pada tikus-tikus kecil maupun tikus-tikus jenis besar bursa ini

hampir buntu atau hanya mempunyai lubang kecil pada dindingnya. Pada jenis anjing

yaitu anjing gembala, fox, mink dan sebagainya bursa ini mempunyai celah yang

hanya cukup luas untuk kelura masuknya ovarium dengan mudah. Meskipun sama-

sama jenis polytoccus, babi dan kelinci, ujung oviductnya tidak merupakan bursa

melainkan berbentuk corong seperti pada sapi,domba dan kerbau,tidak diragukan

bahwa oviduct yang berujung bentuk bursa merupakan bentuk yang lebih baik

daripada bentuk corong.Akan tetapi walaupun kebanyakan hewan ujung oviductnya

berbentuk corong,namun kegagalan reproduksi karena lepasnya ovun ke dalam ruang

abdomen tidak berbeda;angka trsebut sangat kecil.

Fungsi Oviduct.

Fungsi oviduct adalah menerima telur yang diovulasikan oleh ovarium,

menerima spermatozoa dari uterus, mempertemukan ovum dan spermatozoa, dan

menyalurkan ovum yang telah dibuahi kedalam uterus.

Pada waktu ovulasi telur yang muncul dari kantong folikel de Graaf disapu

oleh fimbirae dan dimasukkan kedalam corong oviduct. Rambut silia pada sel-sel

dinding oviduct menyapu telur secara berlahan-lahan menyelusuri lumen oviduct.

Kecuali sel-sel yang mengeluarkan cairan oviduct didapatkan pula sel-sel lain yang

mengeluarkan cairan oviduct yang berfungsi sebagai cairan penyelenggara fertilisasi

dan pertumbuhan embrio muda.

Di bagian pertemuan oviduct dengan uterus didapatkan kontruksi muskulatur

yang khusus untuk setiap spesies hewan. Kontruksi ini disebut Utero-Tubal-Junction

(UTJ). Pada sapi dan domba UTJ tidak menyolok bentuknya, tetapi sangat jelas pada

babi dan kuda. Fungsi dari UTJ pada umumnya adalah menyeleksi sperma yang akajn

masuk kedalam tuba falopi dari uterus. Karena UTJ termasuk oviduct, maka seleksi

spermatozoa ini pun termasuk salah satu fungsi oviduct.

21

Page 22: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

Fungsi lain yang dapat dimasukkan kedalam fungsi oviduct adalah kapasitasi

spermatozoa, yaitu proses pendewasaan sperma sehingga sperma mampu membuahi

telur. Seperti telah diterangkan diatas, lumen oviduct mengandung cairan oviduc.

Ternyata cairan ini keculai berkhasiat terhadap penghidupan embrio muda, juga

sangat pital bagi proses pendewasaan spermatozoa, hingga spermatozoa tersebut

mampu membuahi telur.

UTERUS

Uterus pada hewan kebanyakan terdiri atas sebuah korpus uteri dan dua buah

kornua uteri ( cornua = tanduk ). Kornua umumnya berbentuk panjang lancip, hanya

pada jenis kera dan manusia berbentuk pendek sekali atau beberapa pendapat

mengatakan kornua pada bangsa primates tidak ada. Uterus bergantung pada

ligamentum yang bertaut pada dinding ruang abdomen dan ruang pelvis. Syaraf dan

pembuluh darah ke uterus menjalar pada ligamentum ini. Lapis luar dari ligamentum

penggantung uterus menyelimuti seluruh uterus.

Fungsi Uterus dan Perubahan-perubahannya.

Uterus pada umumnya mempunyai fungsi penting dalam proses reproduksi.

Dari sejak hewan betina berahi sampai bunting dan melahirkan, uterus mengalami

berbagai-bagai perubahan. Perubahan-perubahan tersebut erat hubungannya dengan

perubahan-perubahan yang terjadi pada embrio dan ovarium.

Menerima ovum dari ovulasi,dan kalau dibuahi tempat pertumbuhan

embryo.Pada orang suatu alat berotot tebal bentuk buah pir,agak gepeng

dorsoventral.Jika tak hamil panjang 6,5 cm,lebar 3,5 cm dan tebal 2,5 cm.

Dapat dibedakan atas 3 bagian :

1. fundus,tempat bermuara tuba

2. corpus,bagian atas ( anterior )

3. cervix,bagian bawah ( posterior ) yang bulat

Dinding uterus terdiri atas 3 lapisan

22

Page 23: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

1. endometrium,lapisan mukosa

2. myometrium,lapisan otot polos

3. serosa,penerusan peritoneum

Endometrium

Fungsi : 1.menyiapkan dan ikut bekerja untuk proses nidasi

2.ikut membina placenta dari pihak induk

Struktur dan fungsi endometrium berhubungan erat dengan kegiatan

penggetahan hormone dari ovarium,jadi menyesuaikan diri dengan kegiatan ovarium

menghasilkan folikel dan ovum.Endometrium terdiri dari sel epitel batang dengan

banyak ceruk berisi kelenjar.Ceruk kelenjar itu dapat mencapai lamina

propia,jaringan ikat dibawah lapisan epitel.Seperti halnya tuba ,sel epitel ada dua

macam bercilia dan penggetah.

Myometrium

Sebagian besar tebal dinding uterus terdiri dari myometrium.Waktu

hamil lapisan ini tumbuh.Sel otot polosnya membelah diri,begitu pula sel jaringan

ikat.Sementara itu sel otot itupun bisa lebih panjang 10X dari waktu sebelum

hamil.Sel – sel jaringan ikat bisa bertransformasi jadi sel otot,sel otot bisa pula

membikin serat kolagen.Setelah bayi lahir serat otot dan jaringan ikat itu susut

kembali.Terdiri dari 4 lapis otot,meski batasnya sulit dibedakan.Sel – sel otot polos

disertai serat jaringan ikat,terurtama kolagen,elastis,dan sedikit retikulosa.

CERVIX

Serviks adalah urat daging sphincter yang terletak diantara uterus dan vagina ;

jadi serviks dapat dianggap pintu masuk kedalam uterus, karena dapat terbuka dan

tertutup dan tergantung pada fase siklus berahi hewan.

Anatomi serviks pada berbagai jenis hewan ternak berbeda-beda namun pada garis

besarnya sama, yaitu lumennya terbentuk dari beberapa gelang-gelang penonjolan

dari mucosa serviks. Gelang-geleng ini dapat mengecil dan menutup rapat sekali.

23

Page 24: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

Gelang-gelang ini pada sapi menutup kuat sekali, pada babi agak kurang kuat dan

pada kuda boleh dikatakan kendor.

Bagian depan uterus yang bermuara ke vagina,juga memiliki 3 lapis jaringan :

mukosa sebelah dalam,otot di tengah dan serosa sebelah luar.Fungsi cervix antara

lain:

1. Katub spermatozoa ; hanya waktu sekitar ovulasi tembus

2. pelindung spermatozoa terhadap vagina yang asam

3. pelindung dari phagocytosis di lumen cervix

4. reservoir spermatozoa

5. menyeleksi spermatozoa ( semacam filter ); hanya yang baik dan sehat yang

dibolehkan terus menuju uterus

6. mensuplai energi

7. kapasitasi spermatozoa

8. sumbat masuknya kuman

Fungsi serviks adalah terutama menutup lumen uterus sehingga tak memberi

kemungkinan untuk masuknya jasad mikroskopik maupun makroskopik kedalam

uterus.

Lumen serviks selalu tertutup keculai pada berahi dan melahirkan. Pada waktu

berahi hanya terbuka sedikit untuk memeberi jalan masuk bagi semen.

VAGINA

Saluran terdepan system pembiakan betina,antara vestibule genitalia

luar dan cervix.Dinding terdiri dari 3 lapis :1.mukosa;2.otot polos ;3.jarinagn ikat

( adventitia ).Lapisan mikosa terdiri atas epitel dan lamina propia.Lapisan otot terdiri

dari berkas yang melingkar dan memanjang dan dekat lobang ke luar ada sedikit otot

lurik berupa cincin.Lapisan adventitia terdiri dari lapisan tipis jaringan ikat rapat.

( Yatim,1982 )

Legokan yang dibentuk oleh penonjolan cervix ke dalam vagina

disebut fornix.Ia dapat membentuk suatu lingkaran penuh sekeliling cervix seperti

24

Page 25: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

pada kuda atau tidak ada sama sekali seperti pad babi.Suatu fornix dorsal ditemukan

pada sapi dan domba.

( Toelihere,1981 )

Vagina terbagi atas bagian vestibulum yaitu bagian kesebelah luar yang

berhubungan dengan vulva, dan portio valiganis cervicis yaitu bagian kesebelah

serviks. Batas dari kedua bagian itu ialah tepat di kranial daripada munculnya uretra.

Jadi muara uretra itu ikut vertibulum vagina.

Lapisan muskulatur di bagian vagina tidak sebaik lapis-lapis muskulatur di

bagian serviks maupun uterus, tetapi masih tetap terdiri dari dua lapis yaitu : lapis

memanjang ( longitidinal ) tipis, merupakan lapis luar, dan lapis lingkar ( circulair )

agak tebal di bagian dalam. Diantara kedua lapisan muskulatur tersebut, terdapat

tenunan pengikat longgar maupun padat. Disini terdapat banyak pula plexus-plexus

vena dan beberapa kelompok sel-sel syaraf perasa.

Hewan betina yang normal dan tidak bunting, epitel mukosa vaginanya secara

periodik beruba. Perubahan ini berada di bawah pengaruh hormon yang disekresikan

oleh ovarium. Etipel itu bisa berbentuk kubus, dapat pula berbentuk tipis berlapis-

lapis serupa sisik, tergantung pada setatus hewan betina itu dalam siklus berahinya.

Perubahan histologik pada vagina mempunyai hubungan erat dengan perubahan pada

ovariumnya.

Pada vagina tak didapati kelenjar. Kalau terdapat lendir dalam vagina pada

hewan berahi, maka lendir itu berasal dari serviks.

Pada hewan betina dara , ada selaput tipis yang merupakan sekat atau batas

antara vestibulum vaginae dan portio vaginalis cervicis, disebut hymen. Selapu ini

terbentang transpersal menutup vagina. Histologik hymen terdiri atas lapisan epitel

sisik ( stratified squamous epithelium ).

Pada umumnya, hymen karena tipisnya robek dan hilang pada waktu hewan

mencapai dewas. Hanya kadang-kadang saja hymen tinggal tidak robek karena

tebalnya. Hymen ini tentu menghalangi kopulasi yang normal, hingga perlu dirobek

dengan pisau. Pada babi dara hymen dapat diraba dengan jari.

25

Page 26: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

GENITALIA LUAR

Disebut vulvae,terdiri dari daerah atau bagian : zona pubis,clitoris,labia

majora,labia minora,vestibulum,lobang urethra dan lobang vagina.Mons

pubis ,bantalan lemak yang ditutup kulit,berada di luar symphisis pubis.Labia

majora,dua lipatan jaringan lemak diselaputi kulit,terbentang dari mons sampai

perineum.Labia minora,terdiri dari lipatan berotot di dalam labia majora.Di atas

membentuk prepuce yang membungkus clitoris.Labia minora diselaputi kulit yang

kaya akan kelenjar peluh dan kelenjar minyak bulu.

Clitoris,secara embryologis dan histologis berstruktur sama dengan

penis,kecuali tidak dilewati urethra.Vestibulum ialah celah antar labia minora.Lobang

urethra dan lobang vagina ada dipermukaannya.Didalam ada kelenjar yaitu kelenjar

vestibuler bermuara ke vagina.Cairan yang digetahkan kelenjar itu perlu untuk

membasahi dan melicinkan permukaan vulva.Vulva mengandung indara raba,di

antaranya Meissner dan Pacinian corpuscles.Indra ini berperan dalam hubungan sex.

( Yatim,1982 )

Klitoris, embriologik homolog dengan penis ; sedang vulva homolog dengan

skrotum. Pada permukaan vulva terdapat banyak kelenjar subaceous ( kelenjar kulit ).

Semua bagian dari alat kelamin bagian luar ini, yaitu klitoris dan

vulva,mempunyai banyak ujung-ujung syaraf perasa. Syaraf perasa ini memegang

peranan penting pada waktu kopulasi ; klitoris dapat sedikit bereaksi karena

mengandung sepasang unsur cavernus yang kecil, sedang vulva dapat menjadi tegang

karena bertambahnya volume darah yang mengalir kedalamnya.

26

Page 27: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

GAMETOGENESIS

(PEMBENTUKAN SEL-SEL KELAMIN)

Manusia seperti halnya makhluk lainnya yang membiak secara seksual mulai

saat tertentu akan membentuk sel-sel kelamin (gamet-gamet). Sel-sel kelamin yang

dibentuk orang laki-laki dinamakan sel mani (spermatozoa), sedangkan yang

dibentuk orang perempuan dinamakan sel telur (ovum) (Suryo, 1997).

Gamet dihasilkan dalam gonad. Gamet jantan : spermatozoon

(jamak :spermatozoa), disingkat : sperma; dihasilkan dalam gonad jantan, disebut

testis. Gamet betina : ovum (jamak : ova) ; dihasilkan dalam gonad betina, disebut

ovarium. Hewan hermaprodit atau monocious memiliki sebuah gonad gabungan,

disebut ovo-testis, yang menghasilkan kedua jenis gamet.

Proses menghasilkan gamet matang sehingga mampu membuahi disebut

gametogenesis, yang dibagi atas 2 macam:

a. spermatogenesis, pembentukan spermatozoa.

b. Oogenesis, pembentukan ovum.

Gametogenesis terdiri dari 4 tahap:

1. perbanyakan

2. pertumbuhan

3. pematangan

4. perubahan bentuk

Tahap perbanyakan (proliferasi) berlangsung secara mitosis berulang-ulang.

Gametogonium (sel induk gamet) membelah menjadi 2, 2 jadi 4, 4 jadi 8 dan

seterusnya. Gametogonium ini akan tumbuh membesar menjadi gametosit I.

Gametosit I mengalami tahap pematangan, berlangsung secara meiosis. Akhir

meiosis I terbentuk gametosit II, akhir meiosis II terbentuk gametid. Gametid

mengalami tahap perubahan bentuk (transformasi) menjadi gamet.

27

Page 28: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

Gametogonium pada jantan disebut spermatogonium, pada betina disebut

oogonium. Gametosit pada jantan disebut spermatosit, pada betina disebut oosit.

Gametid pada jantan disebut spermatid, pada betina disebut ootid.

Pada Mammalia, selesai meiosis I pada betina, terjadi satu oosit II dan satu

polosit (badan kutub). Polosit jauh lebih kecil dari oosit, karena sitoplasma sedikit

sekali. Selesai meiosis II terjadi satu ootid dan satu polosit II. Sementara itu polosit

I membelah pula jadi dua; tapi jarang terjadi, keburu berdegenerasi. Polosit yang

tiga buah itu nanti akan berdegenerasi lalu diresap kembali oleh tubuh.

PEMBELAHAN SEL

Agar reproduksi dan embryogenesis berlangsung, harus terjadi pembelahan

sel. Sel induk gamet (gametogonium) harus lebih dulu berproliferasi, kemudian

gametosit mengalami pembelahan reduksi. Kalau terjadi pembuahan, terjadilah

embryogenesis, yang pada prinsipnya berlangsung dengan cara perbanyakan satu

sel zigot menjadi ribuan sampai milyaran sel..

Daerah tempat terjadinya pembelahan sel dibagi atas:

1. inti

2. sitoplasma.

Proses pembelahan yang berlangsung pada inti disebut karyokinesis

sedangkan yang berlangsung pada sitoplasma disebut cytokinesis. (Berasal dari

kata: karyon = inti: cytus = sel: genesis = kejadian atau gerakan).

Karyokinesis. Mendahului cytokinesis. Bahan dalam inti lebih lebih dulu

mengalami penggadaan (duplikasi), kemudian membelah dua dan masing –masing

belahan menyusun inti sel anak. Setelah inti terbagi dua, disusul oleh sitoplasma,

bersama membran sel, sehingga terbentuk dua sel anak yang sempurna. Bahan

sitoplasma,seperti organel, mengalami duplikasi dan pembelahan lebih dulu,

sebelum terjadinya cytokinesis. Mitokondria dapat mengganda autonom, tanpa

bergantung langsung kepada aktivitas inti. Ini disebabkan karena organel ini

28

Page 29: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

mengandung ADN sendiri, sehingga ia mampu melakukan transkripsi dan replikasi

untuk membentuk bahan mitokondria baru.

Bahan inti terutama sekali mengandung bahan genetis (hereditas). Oleh

pembelahan, bahan genetis pun membelah dua dan masing-masing belahan

membina inti sel anak. Dengan demikian sel anak selalu memiliki bahan genetis

seperti sel induk. Berarti pula, lewat pembelahan sel terjadi pewarisan sifat

keturunan kepada sel anak.

Menurut sifat dan letak terjadinya pembelahan dibagi atas 2 macam:

1. mitosis

2. meiosis

Mitosis, dari kata mitos, artinya benang. Yakni terbentuknya benang-benang

kromosom dalam inti. Pembelahan macam ini terjadi pada seluruh jenis jaringan

tubuh, baik jaringan somatif (vegetatif) maupun jaringan germinatif (generatif).

Karyotype yang 2N (diploid) pada sel induk akan tetap 2N pada sel anak.

Meiosis, dari kata meion, artinya lebih kecil. Disebut juga pembelahan

reduksi. Terjadi hanya pada jaringan germinatif, yakni sel induk benih. Meiosis

didahului mitosis, untuk melipatgandakan (proliferasi) jumlah sel induk benih lebih

dulu. Karyotype sel induk yang 2N, pada sel anak yang disebut gamet, akan

direduksi menjadi 1N (haploid). Berarti kromosom sel induk direduksi jadi separuh

pada sel anak.

Kedua macam pembelahan memiliki fase-fase pembelahan sebagai berikut:

1. profase

2. metafase

3. anafase

4. telofase

Pada profase kromatid yang berupa jala yang sangat halus berubah jadi

benang kasar yang disebut kromosom. Pada metafase kromosom yang ganda

berpisah dan pergi ke ekuator. Pada anafase kromosom yang ganda berpisah dan

29

Page 30: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

pergi ke kutub berseberangan inti. Pada telofase kromosom pada tiap kutub inti

berubah jadi kromatin, nukleolus muncul, terbentuk selaput inti, terbentuk pula

membran sel baru di bidang ekuator, dan akhirnya terbentuk dua sel anak.

Meiosis memiliki dua kali pembelahan, masing-masing dengan fase yang

disebut diatas. Sehingga pada akhir pembelahan sel anak akan mengandung hanya

separuh kromosom sel induk. Pada meiosis tahap kedua kromosom tidak lagi

menganda jadi dua, dan pada anafase tetap terjadi pemisahan kromosom anak ke

masing-masing kutub berseberangan.

Antara meiosis tahap pertama dengan meiosis tahap kedua ada masa istirahat,

disebut interkinesis. Pda jantan Mammalia masa istirahat ini singkat saja, hanya

beberapa puluh menit atau dalam jam; sedangkan pada betinsanya masa itu lama

sekali; bisa sampai berpuluh tahun.

# MITOSIS

Bagi sel jaringan yang selalu bersifat muda dan terus mampu membelah diri

(meristematis), berlaku proses apa yang dikenal dengan sel “cell cycle” (daur sel),

sebagai berikut:

1. persiapan

2. pembelahan.

Persiapan interfase terdiri dari:

1. periode G1

2. periode S

3. periode G2.

Mitosis memiliki 4 fase :

a. Profase

Kromatid berubah jadi kromosom dengan jalan berpilin-pilinnya

kromatin itu sehingga kian pendek dan tebal. Kromatin yang semula berupa jala

yang halus sekali dan sukar terlihat di bawah mikroskop cahaya, setelah jadi

kromosom jadi besar-besar dan tampak jelas. Kromosom itu muncul sudah

30

Page 31: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

rangkap dua, disebut kromatid (kromosom anak). Nukleolus mula-mula

membesar, kemudian jadi hilang. Sentrosom membelah jadi dua, pergi ke kutub

berseberangan inti. Tiap sentrosom terdiri dari sepasang sentriol yang tegak

lurus sesama. Sentriol membentuk serat gelendong antara mereka, dari kutub ke

kutub. Serat gelendong itu terutama terdiri dari mikrotubul, diantaranaya

terdapat mikrofilamen.Selaput inti menipis dan akhirnya hilang.

b. Metafase

Serat gelendong terbentuk sempurna antara kutub, kromosom

menggantung pada serap gelendong itu lewat sentromernya, dan semua

bergerak ke bidang ekuator.

c. Anafase

Sentromer mengganda, sehingga setiap kromatid memiliki sentromer

sendiri-sendiri. Kromatid yang berasal dari satu kromosom kemudian berpisah

dan pindah ke kutub berseberangan. Sementara itu sel sendiri jadi memanjang

menurut poros serat gelendong. Bergeraknya kromatid ke kutub berseberangan

inti dikira oleh perasnan mikrotubul dan mikrofilamen yang memendek dan

memanjang. Mikrotubul yang menggantung kromosom memendek, sedangkan

yang menghubungkan kedua kutub memanjang, mengakibatkan sel jadi ikut

panjang pula.

d. Telofase

Selaput inti terbentuk mengelilingi kromatid di sekitar tiap kutub; kromatin.

Serentak dengan itu muncul nukleolus.sentriol yang sepasang menempatkan diri

di sebelah luar selaput inti. Kromosom anak (kromatid) melonggar pilinannya,

sehingga jadi

Cytokinesis

Ceruk terbentuk oleh invaginasi di daerah bidang ekuator dari kedua sisi,

yang makin lama makin dalam, sampai bertemu dengan mikrotubul serat

gelendong. Miktotubul ikut membuat gentingan bersama mikrofilamen.

31

Page 32: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

Sementara itu terbentuk vesikula di bidang ekuator, menyertai invaginasi itu,

semacam pinocytosis. Vesikula bersatu terbentuk 2 membran sel. Sebelum

kedua anak sel berpisah sempurna, lebih dulu terjadi penggandaan organel. Ada

2 macam cytokinesis:

1. disjunctive

2. astral

Cytokinesis yang disjunctive, menghasilkan sel-sel anak yang lepas-lepas.

Contoh proliferasi limfosit dalam reaksi immun, sehingga terbentuk klon. Setiap

sel berhubungan atau berlekatan sedikit pun.

Cytokinesis yang astral, menghasilkan sel-sel anak yang masih berhubungan

atau berlekatan.Seperti cleavage pada zigot membentuk blastula. Tiap sel dalam

blastula (disebut blastomer) masih berlekatan dan berhubungan. Hubungan

antara sel bersebelahan berupa gap junction. Lewat gap junction terjadi keluar

masuk atau transportberbagai bahan bermolekul kecil, ion, air danjuga terjadi

perimbangan muatan listrik.

# MEIOSIS

Hanya terdapat pada gonad, berlaku pada pembelahan gametosit. Pembelahan

meiosis, seperti halnya pada pembelahan mitosis, sel-sel benih primitif baik jantan

akan menggandakan DNA-nya sesaat sebelum dimulainya pembelahan mitosis

pertama. Dengan kata lain, pada permulaan dari pembelahan meiosis, set benih

mengandung DNA dua kali lipat dari jumlah normal (4n) dan tiaptiap clan 60 (pada

sapi) kromosom tersebut merupakan suatu bentuk rangkap dua (bivalent). Zigot dan

semua set somatis yang berkembang mempunyai kromosom berpasangan yang

disebut (2n). sebaliknya, set gamet mempunyai hanya satu anggota dari tiap pasangan

kromosom disebut haploid (n). selama proses spermatogenesis terjadi reduksi jumlah

kromosom dari diploid menjadi haploid (misalnya pada sapi dari 60 menjadi 30

kromosom), dimana hal ini terjadi melalui dua kali pembelahan. Proses reduksi ini

penting untuk menjaga jumlah kromosom yang tepat dan tetap pada spesies hewan.

32

Page 33: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

Reduksi kromosom diikuti juga oleh reduksi kandungan DNA dari 2n menjadi n.

Secara mitosis gametogonium (sel induk benih) mengalami proliferasi

menjadi banyak gametosit I. Gametosit I ini mengalami meiosis, akhirnya menjadi

gamet. Meiosis terdiri atas 2 tahap:

1. meiosis pertama (I)

2. meiosis kedua (II)

Masing-masing memiliki ke-4 fase: profase, metafase, anafase dan telofase.

Istirahat antara kedua tahap disebut interkinesis. Profase meiosis I dibagi lagi atas 5

sub-tahap: leptoten, zigoten, pakiten, diploten dan diakinesis.

∙ Meiosis I

a. Profase

Profase terdiri dari lima tahap yaitu;

o Leptotene : kromosom terlihat sebagai untaian tipis

o Zygoten : kromosom yang homolog (sejenis) yang berasal dari tetua

jantan dan betina saling berpasangan membentuk ikatan protein

yang disebut synaptonemal complex. Proses perpasangan ini

disebut synapsis yang merupakan ciri khas pembelahan

meiosis.

o Pachytene : kromatid menebal dan memendek, mudah teramati, dan

berbentuk bivalen atau tetrad (dua kromosom homolog saling

berpasangan, bivalen, sehingga terdapat empat kromatid yang

berpasangan, tetrad). Terjadi crosing over atau perpindahan gen

diantara kromosom homolog yang berpasangan.

o Diplotene : crosing over berlanjut, terjadi pemisahan ikatan synaptonemal

complex dan pemisahan dua kromosom yang homolog, kecuali

pada tempat-tempat tertentu yang disebut dengan chiasmata

yang menunjukkan tempat terjadinya crosing over.

o Diakinesis : kromosom mencapai kettebalan maksimum, nukleolus

33

Page 34: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

menghilang, membran nukleus menghilang.

b. Metafase

Selaput inti hilang sama sekali dan antara kedua pasang sentriol terbentuk

serat gelendong, yang terdiri dari mikrotubul dan mikrofilamen. Kromosom,

sambil tetap menggandeng antara yang homolog, bergerak ke bidang

ekuator.

c. Anafase

Sel memanjang dari kutub ke kutub, kromosom homolog berpisah, masing-

masing pindah ke kutub berseberangan; tapi kromatidnya belum berpisah.

d.Telofase

Terbentuk selaput inti, sentriol yang sepasang berada di pinggir luar selaput

inti itu. Terjadi cytokinesis sehingga sel induk jadi dua sel anak. Gametosit I

pada akhir meiosis I menjadi gametosit II.

∙ Meiosis II

a. Profase

Masanya pendek sekali. Selaput inti hilang, sentriol mengganda dan pergi ke

kutub berseberangan inti. Kromatid tiap kromosom belum berpisah, karena

sentromer masih satu. Kromatid berarti tadak lagi mengganda untuk kedua

kalinya pada meiosis II.

b. .Metafase

Serat gelendong terbentuk antara sepasang sentriol. Kromosom yang terdiri

dari sepasang kromatid menggantung pada serat gelendong lewat sentromer,

pindah ke kutub ekuator.

c. Anafase

Sel memanjang dari kutub ke kutub menurut poros serat gelendong.

Sentromer tiap pasangan kromatid membelah sehingga kromatid bersaudara

lepas, masing0masing terpisah dan bergerak ke kutub berseberangan.

d. Telofase

34

Page 35: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

Kromatid terbuka kembali pilinannya, terlepas-lepas, sehingga menjadi jala

halus: kromatin. Selaput inti terbentuk. Nukleolus muncul, melekat pada

kromatin. Terjadi cytokinesis, sehingga dari 2 gametosit II terbentuk 4

gametid.Masing-masing mengandung kromosom separuh dari sel induk;

dari 2N pada gametosit I, menjadi 1N pada gametid.

Dengan proses tarnsformasi gametid nanti akan jadi gamet, sel benih matang.

Meiosis menghasilkan gamet yang mengandung bahan genetis yang.

1. Separuh dari bahan genetis gametogonium.

2. Bervariasi, karena terjadinya crossing over pada profase I.

Jadi segera setelah pembelahan meiosis pertama selesai sel mulai dengan

meiosis kedua. Berbeda dengan pembelahan meiosis pertama, pembelahan MI tidak

didahului dengan diplikasi DNA. Ke 30 kromosom bersusun ganda (2n) membelah

pada sentromer dan setiap sel anak yang baru terbentuk menerima kromosom tunggal

(n). Jumlah DNA pada sel yang baru terbentuk kini adalah setengah jumlah DNA sel

somatik normal. Oleh karena itu, tujuan kedua dari meiosis ada dua:

1. Memungkinkan anggota pasangan kromosomhomolog menukar sekelompok

bahan genetiknya (pembelahan meiosis pertama).

2. Memberikan setiap sel benih sejumlah kromosom haploid dan jumlah DNA

setengah jumlah DNA sel somatik normal (pembelahan meiosis kedua).

Akibat adanya proses pertukaran gen dari kromosom homolog saat crossing

over, maka variasi kromosom yang mungkin terbentuk saat pembelahan meiosis ini

adalah 2 jadi, proses meiosis selain memungkinkan terciptanya variasi kromosom

yang sangat banyak, sehingga pada saat fertilisasi, individu baru yang terbentuk

benar-benar merupakan individu yang unik.

Sebagai hasil pembelahan meiosis, oosit primer menghasilkan 4 sel anak,

masing-masing dengan 29 + 1 kromosom X. Hanya satu diantara 4 sel tersebut yang

berkembang menjadi Oosit matang, sedangkan ketiga yang lainnya menjadi badan

kutub yang hampir tidak mendapatkan sitoplasma dan akan mengalami degenerasi

35

Page 36: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

dalam perkembangan selanjutnya.

Diferensiasi pada jantan dimulai saat sebelum pubertas. Pada saat lahir sel

benih terdapat dalam tall sel benih testis sebagai sel yang besar, pucat dan dikelilingi

sel penunjang. Set penunjang berasal dari epitel permukaan kelenjar kelamin (gonad)

dan dikenal dengan set Sertoli.

Beberapa saat sebelum masa pubertas, tali benih yang awalnya tidak berongga akan

menjelma menjadi tubuli seminiferi yang berongga. Pada saat yang bersamaan set

benih primodial juga berkembang menjadi spermatogonia yang selanjutnaya akan

berdiferensiasi menjadi spermatosit primer. setelah terjadi penggandaan DNA,

spermatosit primer mulai memasuki tahap profase pembelahan meiosis pertama.

Selanjutnya spermatosit primer akan berkembang menjadi sprematosit sekunder,

mulai tahap pembelahan meiosis kedua dan akan dihasilkan empat spermatid yang

bersifat haploid.

SPERMATOGENESIS

Yang dimaksud dengan spermatogenesis ialah proses pembemtukan

spermatozoa, yang berlangsung di dalam buah zakar (testis). Alat kelamin pria antara

lain terdiri dari :

1. Buah zakar (testis), yaitu kelenjar kelamin pria yang menghasilkan hormon

kelamin pria dan sel-sel mani. Sepasang buah zakar terdapat di dalam kantung

zakar (skrotum).

2. Kantung mani (vesica seminalis), yaitu tempat penyimpanan sel-sel mani

sebelum dikeluarkan dari tubuh pria.

3. Saluran mani (epididimis dan vas deferens), ialah alat penghubung antara

buah zakar dan kantung mani. Di dalam saluran mani spermatozoa yang

dibentuk oleh buah zakar mengalami proses pematangan, sehingga menjadi

sel mani yang lengkap bentuknya.

4. Kelenjar prostat (glandula prostata). Kelenjar prostat dan beberapa kelenjar

lainnya (seperti kelenjar Cowper) menghasilkan sejenis cairan yang

36

Page 37: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

merupakan bagian cair dari air mani. Campuran spermatozoa dan cairan ini

disebut semen.

5. Zakar (penis). Ini merupakan alat untuk senggama (coitus) dan berkemih.

Karena itu saluran yang terdapat di dalamnya befungsi ganda, yaitu untuk

mengeluarkan semen dan air kemih.

Apabila jaringan penis terisi darah., maka penis menjadi keras dan kaku,

sehingga dapat digunakan untuk bersetubuh. Vasektomi, yang kadang-kadang

dijalankan dalam rangka Keluarga Berencana, ialah memotong suatu segmen dari vas

deferens (Suryo, 1997).

Spermatogenesis merupakan suatu proses pembelahan sel kelamin (gamet)

jantan atau spermatozoa. Perubahan sitologis yang terjadi melalui proses poliferasi

spermatogonia melalui pembelahan mitosis dan meiosis sampai terbentuk spermatid

disebut dengan spermatositogenesis. Perubahan struktural yang terjadi pada spermatid

sampai terbentuk spermatozoa dikenal dengan spermiogenesis (Djuwita, 2000).

Pembentukan spermatozoa. Dibagi atas 3 tahap:

1. spermatocytogenesis

2. meiosis

3. spermiogenesis

Spermatocytogenesis

Disebut juga tahap proliferasi atau perbanyakan. Spermatogonia

mengalami mitosis berkali-kali, sehingga menjadi spermatogonia yang

mengalami meiosis. Spermatogonia asal yang mengalami proliferasi disebut

spermatogonium tipe A, dan hasil proliferasi disebut spermatogonium tipe B.

Spermatogonium tipe A berinti lonjong dan bernukleolus di pinggir.

Spermatogonium tipe B memiliki inti bundar dan bernukleolus agak di tengah.

Spermatogonium tipe B bermitosis lagi menjadi spermatosit I (primer).

Spermatosit I berada di lapisan kedua tubulus arah ke lumen.

37

Page 38: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

Diferensiasi sel benih primordial pada betina terjadi sejak masa prenatal,

sedangkan pada jantan terjadi sesaat sebelum pubertas. Pada saat lahir sel benih

terdapat dalam tali benih testis sebagai sel yang besar, pucat dan dikelilingi sel

penunjang. Sel penunjang berasal dari epitel permukaan kelenjar kelamin (gonad) dan

dikenal dengan sel Sertoli (Djuwita, 2000).

Beberapa saat sebelum masa pubertas, tali benih yang awalnya tidak berongga

akan menjelma menjadi tubuli seminiferi yang berongga. Pada saat yang bersamaan

sel benih primordial juga berkembang menjadi spermatogonia yang selanjutnya akan

berdiferensiasi menjadi spermatosit primer. Setelah terjadi penggandaan DNA,

spermatosit primer mulai memasuki tahap profase pembelahan meiosis pertama.

Selanjutnya spermatosit primer akan berkembang menjadi dua spermatosit sekunder,

mulai tahap pembelahan meiosis kedua dan akan dihasilkan empat spermatid yang

bersifat haploid (Djuwita, 2000).

Meiosis

Spermatosit I menjauh dari lamina basalis, sitoplasma makin banyak. Ia

segera mengalami meiosis. Pada meiosis I ia menempuh fase leptoten, zigoten,

pakiten, diploten dan diakinesis dari profase, lalu metafase, anafase dan

telofase. Pada meiosis II pun menempuh profase, metafase, anafase dan

telofase.

Cytokinesis pada meiosis I dan II ternyata tidak membagi sel benih

lengkap terpisah, tapi masih berhubungan sesama lewat suatu jembatan, disebut

intercellular bridge. Lewat jembatan ini komunikasi sel bertetangga dapat

berlangsung.

Dibandingkan dengan spermatosit I, spermatosit II memiliki inti yang

gelap. Spermatid sudah sangat beda bentuknya dari spermatosit II: inti lonjong

runcing, terbentuk ekor yang halus panjang dalam sitoplasma.

Spermiogenesis

38

Page 39: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

Spermatid berbentuk bulat seperti sel pada umumnya mengalami serangkaian

perubahan morfologis menghasilkan spermatozoa dikenal dengan spermiogenesis.

Perubahan utama meliputi kondensasi kromatin inti, pembentukan ekor sperma dan

perkembangan tudung akrosom. Perubahan yang terjadi antaralain adalah :

a. Pemadatan inti. Terjadi perubahan kondensasi kromatin inti sehingga inti tampak

lebih padat.

b. Pembentukan akrosom yang meliputi lebih dari setengah permukaan inti.

Aparatus Golgi pada spermatid membentuk sisterna yang mengandung granul-

granul (butiran). Sisterna akan bergabung membentuk kantung akrosom bersama

granul-granul. Kantung akrosom berikut granul akan bermigrasi menuju inti dan

melekat ke membran inti, kemudian menyebar ke seluruh permukaan inti.

c. Pembentukan leher, lempeng tengah ekor. Diakhir meiosis II, dua buah sentriol

berpindah mendekati inti dengan posisi berlawanan dengan akrosom yang sedang

berkembang. Satu sentriol (bagian proksimal) menempati posisi leher di bagian

yang berlekatan ekor ke kepala. Sedangkan sentriol bagian distal mulai

membentuk aksonema dari bakal ekor. Aksonema kemudian mengalami elongasi

(perpanjangan) keluar dari sitoplasma. Sejalan dengan perkembangan ekor,

sitoplasma akan mengalami perpindahan ke arah distal.

d. Mitokondria dari spermatid secara bertahap menyusun diri diseputar bagian

tengah (mid-piece) dari ekor sperma.

Transformasi spermatid menjadi spermatozoa. Ada 4 fase:

1. fase Golgi

2. fase tutup

3. fase akrosom

4. fase pematangan

∙ Fase Golgi

Saat butiran proakrosom terbentuk dalam alat Golgi spermatid. Butiran atau granula

ini nanti bersatu membentuk satu butiran akrosom. Butiran ini dilapisi membran

39

Page 40: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

dalam gembungan akrosom. Gembungan ini melekat ke salah satu inti yang bakal

jadi bagian depan permatozoon.

∙ Fase tutup

Saat gembungan akrosom makin besar, membentuk lipatan tipis melingkupi bagian

kutub yang bakal jadi bagian depan. Akhirnya terbentuk semacam tutup atau topi

spermatozoon.

∙ Fase akrosom

Terjadi redistribusi bahan akrosom. Nukleoplasma berkondensasi, sementara itu

spermatid memanjang. Bahan akrosom kemudian menyebar membentuk lapisan

tipis meliputi kepala kutub, sampai akrosom dan tutup kepala membentuk tutup

akrosom.

∙ Fase pematangan

Terjadi perubahan bentuk soermatid sesuai dengan ciri spesies. Butiran inti akhirnya

bersatu, dan inti jadi gepeng bentuk pyriform, sebagai ciri spermatozoa Primata dan

khususnya manusia. Ketika akrosom terbentuk di bakal jadi bagian depan

spermatozoa, sentriol pun bergerak ke kutub berseberangan. Sentriol terdepan

membentuk flagellum, sentriol satu lagi membentuk kelepak sekeliling pangkal

ekor. Mitokondria membentuk cincin-cincin di bagian middle piece ekor, dan

seludang fibrosa di luarnya. Mikrotubul muncul dan berkumpul di bagian samping

spermatid membentuk satu batang lonjong, sementara spermatid sendiri memanjang

dan sitoplasma terdesak ke belakang inti.

Gambar. I

Pembentukan sperma. Untuk menyederhanakan, diperlihatkan perilaku dari hanya

sepasang kromoson homolog. Dengan dua pasang atau lebih, pemisahan secara

acak kromoson homolog membantu variasi kombinasi gen dalam gamet.

40

Page 41: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

JANTAN

Gambar I. Pembentukan Sperma

Setelah terbentuk sempurna, spermatozoa memasuki ruang tubuli seminiferi

(dikenal dengan spermiasi) untuk selanjutnya didorong kearah epididimis oleh

kontraksi dinding tubuli seminiferi. Walaupun pada mulanya memiliki gerakan yang

lambat, di dalam epididimis spermatozoa memperoleh kemam an gerak (motilitas)

yang pesat (Djuwita, 2000).

Spermatozoa

Orang laki-laki mencapai akil balig antara umur 12-16 tahun. Permulaan akil

balig ini dimulai dengan dihasilkannya hormone gonadotrofin yang dihasilkan oleh

kelenjar pituitari (Suryo, 1997).

Spermatozoa berasal dari sel primordial yang diploid yang disebut spermatosit

primer, yang mengandung 46 kromosom, yaitu 44 autosom dan 2 kromosom kelamin

(pada pria berupa kromosom kelamin-X dan –Y). setelah mengalami pembelahan

meiosis I, maka jumlah kromosom diparoh dan terjadilah dua macam spermatosit

sekunder yang haploid, yaitu yang satu mengandung 22 autosom + sebuah kromosom

41

Spermatogonium

Spermatosit 1

Spermatosid

Spermatozoon

Spermatosit II

Page 42: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

–X dan yang lainnya mengandung 22 autosom + sebuah kromosom –Y

(Suryo,1997).

Bila pembelahan meiosis II yang berlangsung selama pembelahan biasa selesai, maka

terbentuklah 4 sel spermatid yang masing-masing haploid. Dua buah spermatid

masing-masing mengandung 22 autosom + sebuah kromosom -X dan dua buah

lainnya masing-masing mengandung 22 autosom + sebuah kromosom -Y. selanjutnya

spermatid akan berkembang menjadi spermatozoa.

Kepala; pada bagian ini mengandung lapisan tipis sitoplasma, dan sebuah ini

bentuk lonjong yang hampir mengisi seluruh bagian kepala itu. Inti diselaputi

selubung prisai, didepan dan dibelakang. Didepan disebut tudung atau

acrosom (akrosom). Dibelakang disebut tudung belakang. Ketudung belakang

melekat sentriol depan dan filamen poros.

Bagian tengah; terdiri atas bagian leher dan badan,

- leher : daerah genting sperma. Didalam terdapat sentriol dan bagian

depan filamen poros

- badan : mengandung filamen poros. Mitokondria dan sentriol belakang

berbentuk cincin. (jadi sentriol yang terdapat 2 buah pada setiap sel

42

Gambar. Skema berlangsungnya spermatogenesis

44xy

22x

2y

22x

2y

22x

2y

SpermatositPrimer

(diploid)

SpermatositSekunder (haploid)

Meiosis I

Meiosis II

22 X

22 X

22 Y

22 Y

Page 43: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

umumnya, pada sperma letaknya terpisah dan berbeda bentuk)

ekor; terdiri dari bagian utama dan bagian ujung. Sedikit sekali bagian ekor ini

mengandung sitoplasma dan hampir seluruhnya dibina atas filamen poros

(flagellum) bagian ujung tidak mengadung sitoplasma sama sekali.

Jutaan sel diploid mengalami perkembangan ini didalam tubulus seminiferus

yang terdapat didalam buah zakar (testes). Perkembangan dari sel diploid

(spermatosit primer) sampai terbentuknya spermatozoa memakan waktu kira-kira 64-

72 hari. Akan tetapi setiap ada sel-sel baru yang mengalami proses perkembangan itu,

maka seorang pria yang normal dan sehat tidak akan kekurangan sperma.

Sperma dihasilkan terus menerus setiap hari, pada Eutheria (plasentaliaa0 jumlah

sperma diproduksi jutaa ekor setiap hari oleh kedua belah testes. Spenna itu

dicadangkan dalam ductus epididymis dan vas deferens. Kalau saatnya dikel;uarkan

dari tubuh sperma itu terendam dalam cairan yang dihasilkan oleh tubuli seminiferi

(sedikit) dan kelenjar-kelenjar tambahan. Yakni vesikula seminalis, bulbourethralis

dan prostata.

Cairan (plasma) bersama sperma yang dikandung disebut mani(semen). Tabel I

menunjukkan banyak mani yang dikeluarkan sekali ejakulasi (pancaran) ketika

coitus, serta jumlah sperma yang terkandung dalam tiap cc. Ternyata Aves memiliki

kerapatan sperma yang paling tinggi dibandingkan dengan mamalia, tapi jumlah mani

yang dikeluarkan lebih sedikit.

Kerapatan ikut juga menentukan kemandulan pria. Kalu terlalu rendah (sedikit

jumlahnya dalam l cc) oarang itu besar kemungkinan mandul. Jumlah minimum

sperma dalam 1 cc mani orang supaya subur (fertil) ialah sekitar 40 juta. (Tapi ada

juga sarjana berpendapat bahwa dengan jumlah sperma 4 juta pun sewaktu-waktu

dapat menimbulkan pembuahan)

Sperma, ketika dalam seminiferus sperma tak bergerak, secara berangsur

dalam ductus epididymis mengalami pengaktifan,ketika keluar dari tubuh kecepatan

sperma dalam medium saluran kelamin betina sekitar 2,5 mm/menit. Karena itu

disebut, bersarna vas deferens, ductus epididymis berfungsi sebagai daerah

43

Page 44: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

pematangan fisiologis sperma. Dalam ductus ini sperma di simpan berhari-hari

sampai berbulan-bulan.

Sifat gerakan sperma menentukan juga kemandulan seseorang pria, kalau gerakan

terlalu lambat, lamban atau gerakan itu tak menentu arahnya, maka pembuahan sulit

berlangsung ada Batas waktu menunggu bagi ovum untuk dapat dibuahi. Kalau

terlambat sperma datang tak subur lagi.

Sperma mudah sekali terganggu oleh suasana lingkungan yang berubah. Kekurangan

vitamin E menyebabkan ia tak bertenaga melakukan pembuahan. Terlalu rendah atau

tinggi suhu medium pun akan merusak pertumbuhan dan kemampuan membuahi.

Pada mamalia skrotum memiliki suhu lebih rendah dari suhu tubuh. Jika testes tetap

berada dalam rongga tubuh (abdomen) pada umumnya menyebabkan sperma rusak

atau tak bisa melakukan pembuahan. Suhu scrotum 1-80 C lebih rendah dari suhu

tubuh. Namun ada juga mamalia yang testesnya bukan dalam skrotum khusus, tapi

dalam rongga terpisah dari rongga abdomen. Ini pun telah menurunkan sedikit suhu

testes dibandingkan dengan suhu tubuh.

Perubahan pH pun merusak sperma terlebih terhadap asam. Keasaman

senggama (vagina) ternyata dapat menyebabkan kemandulan pula, karena mematikan

sperma yang masuk.

Suhu 45-500 C merusak dan membunuh sperma pada mamalia. Untuk usaha

perbenihan (inseminasi tiruan ) dalam bidang peternakan. Suhu medium sperma

mamalia dan ayam kini diatur antara 8 sampai 12O C

Sifat kekebalan, pada plasma mani bersama sperma sama-sama mengandung

antigen. beberapa kemandulan dari pria maupun wanita ada hubungan dengan

kekebalan yang dikandung mani. Antibodi yang ada dalam serum wanita, dan yang

diangkat kemucus cervix (leher rahim) akan mengagglutinasi atau membuat sperma

lumpuh, tak bisa lagi bergerak.

Secara invitro serum yang mulanya tak mengagglutinasi sperma akan menjadi

mengagglutinasi kalau ditambahkan progesteron atau testoteron. Sebaliknya akan

tidak mengagglutinasi atau berkurang keagglutinasian itu kalu diberi stradiol dan

44

Page 45: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

estriol.

Sedang dikembangkan penelitian kearah sifat kekebalan itu dalam usaha

kontrasepsi. lni akan membuat akibat yang lebih balk dibandingkan dengan

kontrasepsi dengan memakai hormon, yang populer kini dipakai. Dengan hormon

dikira lebih banyak akibat sampingan (side effect) yang timbul pada tubuh wanita

yang melaksanakan kontrasepsi dibandingkan dengan serum. Pada tahun (1975) ada

yang penggunaan sejenis zat tanpa mengandung hormon lewat mulut (pil).

Pekerjannya mengagglutinasi sperma dalam mucus cercix.

Setelah spermatozoa dilepaskan dan masuk kedalam uterus (rahim),

dibutuhkan waktu 24 jam agar spermatozoa mempunyai kemampuan maksimal untuk

memasuki sel telur meskipun spermatozoa dapat hidup untuk 3-5 hari lamanya, tetapi

kemampuannya untuk memasuki sel telur makin berkurang. Pada waktu ejakulasi

(dikelurkan air mani atau semen), maka semen mengandung rata-rata 250-500 juta

spermatozoa. Jika jumlah spermatozoa yang abnormal melebihi 25%, maka pria itu

biasanya mandul (steril). Kira-kira 4 dari 10 perkawinan infertil terutama disebabkan

karena jumlah spermatozoa terlalu sedikit atau spermatozoa mengalami kelainan.

Walaupun jutaan spermatozoa telah dilepas pada saat ejakulasi, tetapi hanya

beberapa ribu saja yang dapat mencapai sel telur (oviduct) dan hanya beberapa losin

saja yang dapat mencapai sel telur dalam, saluran fallopi.

Pada jantan atau pria tidak adanya fluktuasi hormon yang ekivalen dengan

siklus haid pada wanita. Pria normal dan sehat menghasilakn spermatozoa terus

menerus dalam jumlah besar. Produksi spermatozoa secara maksimal terjadi pada

kira-kira 16 tahun tetapi pria yang sehat akan terns membentuk spermatozoa sampai

ia meninggal dunia.

Spermatozoa yang dihasilkan didalam tubulus seminiferus akan tertahan di

epididimis, dimana ia akan bercampur dengan cairan yang dikeluarkan oleh beberapa

kelenjar. Sebelum masuk kedalam epididimis spermatozoa tidak mampu membuahi

sel telur. Setelah melalui epididimi, spermatozoa menjadi aktif untuk berlangsungnya

spermatogenesis itu testes harus memiliki temperatur 3-4OC dibawah temperatur

45

Spermatogenesisberkesinambungan

9 bln dalamkandungan

lahirZigotpria

meninggal dunia

MEIOSIS

Page 46: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

badan ( 37OC ) ada yang berpendapat bahwa pakaian pria yang terlalu tebal akan

menimbulkan temperatur yang lebih tinggi dari pada temperatur normal yang berlaku

untuk skrotum, sehingga mengurangi jumlah spermatozoa yang dibentuk.

OOGENESIS

Oogenesis merupakan proses pembentukan sel kelamin (gamet) betina atau

oosit. Proses ini bersamaan dengan proses pembentukan folikel yang dikenal dengan

folikulogenesis. Oogenesis terjadi dalam gonad betina (ovarium) pada bagian korteks.

Proses ini terjadi dalam dua tahap:

1. Pranatal

Setelah migrasi sel benih primordial menuju kelenjar kelamin, pada individu

betina sel benih primordial akan segera berdiferensiasi menjadi oogonia. Setelah

mengalami sejumlah pembelahan mitosis, sel tersebut akan tersusun dalam

kelompok-kelompok yang dikelilingi oleh sel epitel pipih yang berasal dari epitel

pada lapisan permukaan kelenjar kelamin. Sebagian besar oogonia membelah terus

secara mitosis, sementara beberapa diantaranya berdiferensiasi menjadi oosit primer.

Segera setelah terbentuk, oosit primer akan menggandakan DNA-nya dan memasuki

tahap profase dari pembelahan meiosis pertama. Sebuah oosit primer bersama dengan

sel epitel pipih yang mengelilinginya dikenal sebagai folikel primordial (Djuwita,

2000).

2. Postnatal

46

Page 47: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

Menjelang kelahiran, semua oosit primer telah menyelasaikan tahap profase

pembelahan meiosis pertama, tetapi tidak memasuki tahap metafase melainkan akan

mengalami masa istirahat pada tahap diploten (diktioten), suatu tahap istirahat

selama tahap profase (meiosis I) yang ditandai oleh adanya jalinan halus kromatin.

Pada tahap diploten, membran inti masih utuh dan nucleolus tampak jelas yang

dikenal dengan tahap germinal vesicle (GV). Oosit primer tetap dalam tahap profase

dan tidak menyelesaikan pembelahan meiosis pertamanya sebelum mencapai masa

pubertas (Djuwita, 2000).

Memasuki masa pubertas oosit primer pada tahap diploten mulai membesar,

sedangkan sel epitel yang mengelilinginya berubah dari pipih menjadi kuboid. Folikel

ini kemudian disebut folikel primer. Pada mulanya sel folikel berhubungan erat

dengan oosit, tetapi segera suatu lapisan zat aseluler dan terdiri dari mukopolisakarida

diendapkan pada permukaan oosit. Zat yang dihasilkan oleh sel folikel ini berangsur-

angsur menjadi tebal membentuk zona pelusida (zona pellucida) (Djuwita, 2000).

Dengan berangsurnya perkembangan,sel sel folikuler mulai berproliferasi

sambil membentuk suatu lapisan seluler yang tebal disekelilingi oosit dekenal

dengan folikel primer kemudian berkembang menjadi folikel sekunder dan

membentuk antrum folikuli.Sel folikuler disekitar oosit tetap utuh dan membentuk

kumulus ooforus.Oosit memasuki tahp diakinesis,dilanjutkan dengan metafase

I,anaphase I dan telofase.Iinti bergerak ke tepi,membrane inti dan nucleolus

menghilang,dikenal dengan tahap germinal vesicle break down ( GVBD ).Folikel

yang matang disebut folikel tersier.Antrum folikuler terus bertambah besar seiring

dengan perkembangan folikel tersier sampai menjelang ovulasi.Pada saat ini folikel

tersier disebut folikel de Graaf.

Oosit primer melanjutkan pembelahan meiosis pertamanya dan membentuk

dua sel anak ynag tidaksama besar masing – masing dengan 30 pasang kromosom

( pada sapi ) dan DNA ganda ( 2n ),yaitu :

a) Oosit sekunder,memerima seluruh sitoplasma

b) Badan kutub pertama yang praktis tidak memperoleh sitoplasma

47

Page 48: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

Pembelahan meiosi pertama ini berlangsung singkat sebelum ovulasi.Setelah

pembelahan meiosis pertama selesai dan sebelum inti oosit sekunder kembali dalam

stadium istirahat,oosit sekunder memasuki pematangan pembelahan meiosis kedua

tanpa menggandakan DNA.Pada mamalia ,ovulasi terjadi pada saat oosit mencapai

tahap metafase dari pembelahan miosis pertama.Selanjutnya pembelahan meiosis

kedua hanya akan diselesaikan bila oosit diaktivasi oleh spermatozoa atau factor

lain.Apabila tidak terjadi pembuahan maka oosit akan berdegenerasi kurang lebih 24

jam setelah ovulasi.

Proses fertilisasi melibatkan dua jenis sel gamet,yaitu sel telur dan

spermatozoa.Tanpa melalui proses pembentukan yang normal,kedua sel ini tidak akan

mampu melakukan fertilisasi.Proses fertilisasi merupakan kelanjutan proses

oogenesis,karena oogenesis berhenti saat ovulasi terjadi dan akan dilanjutkan jika

terjadi fertilisasi.

Pada saat hewan lahir,ovarium memiliki sejumlah folikel primordial yang

akan berkembang pada saat pubertas.olikel ini mengandung sel telur denganinti

berada pada tahap profase dari pembelahan meiosis pertama (oosit primer). Setelah

pebertas,folikel primordial berkembang menjadi folikel primer,sekunder,tersier dan

akhirnya mencapai bentuk folikel de Graaaf.Selama proses tersebut,sel telur

mengalami penambahan sitoplasma tanpa melakukan meiosis.Menjelang ovulasi,sel

telur didalam folikel de Graaf menyelesaikan proses pembelahan meiosis

pertamanya,dimana akan terbentuk oosit sekunder dan satu badan kutub

pertama.Setelah melakukan pembelahan meiosis pertama,sel telur masuk ke

pembelahan meiosis kedua dan berhenti pada tahp metafase II. baru kemudian

ovulasi terjadi,diman folikel de Graaf pecah dan melontarkan sel telur tadi.Jadi sel

telur yang akan berperan didalam fertilisasi adalah oosit sekunder yang berada pada

tahap metafase II dari pembelahan meiosis kedua.Proses meiosis dari sel telir hanya

akan dilanjutkan jika terjadi aktivasi pada sel telur yang dapat berupa fertilisasi

maupun oleh pengaruh lain.

48

Page 49: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

Setelah terjadi ovulasi,sisa folikel de Graafakan berkembang menjadi folikel

hemoragikum ( korpus rubrum ).Selanjutnya korpus hemoragikum yang berupa

bekuan darah akan berkembang menjadi korpus luteum dengan banyak

mengandungsel lutein ( menghasilkan hormone progesterone yang berfungsi menjaga

kebuntingan ).Perkembangan selanjutnya akan tergantung dari nasib telur yang

diovulasi.Apabila sel telur yang diovulasi mengalami fertilisasi dan berkembang

menjadi embrio dan hewan menjadi bunting,korpus luteum akan berkembang menjadi

korpur luteum gravidiatum.Jika sel telur gagal dibuahi dan tidak berkembang menjadi

embrio,maka yang dibentuk adalah korpus spurium atau korpus ovulasionum yang

pada akhirnya akan diserap oleh tubuh.Korpus luteum akan regresi ( ditandai dengan

berkurangnya sel lutein ) bila fungsinya telah berakhir dan berubah menjadi korpus

albican ( mengandung serabut jaringan ikat ) (Djuwita, 2000).

Seperti halnya pada jantan, oogenesis pun memiliki tahap:

1. proliferasi

2. meiosis

3. transformasi atau pematangan

Yang sangat menyolok beda antara kedua jenis kelamin ialah,

spermatogenesis berlangsung setelah akil baliq; sedangkan oogenesis sudah mulai

semasa embryo awal, terhenti sebagian waktu lahir dan dilanjutkan setelah akil baliq.

Bedanya lagi, ini terutama pada orang dan Mammalia piara, jantan tak memiliki daur

pembiakan yang jelas, sedang betina ada memiliki daur itu. Daur itu berlangsung 28

hari rata-rata pada orang dan ditandai denagn terjadinya secara berkala menstruasi

(haid).

Primordial germ cells

Serentak dengan terbentuknya gonad dari epitel coelom dekat ginjal awal

disebut “genital ridge”, maka sel induk benih muda (primordial germ cell) pun datang

bermigrasi besaran dari kantung yolk, dekat allantois. Sebelumnya di kantung yolk itu

49

Page 50: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

primordial germ cell berproliferasi secara mitosis, sehingga ditaksir yang bermigrasi

ke gonad itu sekitar 1700 butir.

Oogonia dan oosit primer

Ketika gonad berdifferensiasi jadi ovarium germ cell primordial itu

berproliferasi membentuk oogonia (tunggal: oogonium) yang jumlahnya ditaksir

600.000 butir. Oogonia berproliferasi secara mitosis, membentuk lebih kurang 7 juta

oosit primer. Ini ketika embryo berumur 5 bulan. Kemudian terjadi atresia, sehingga

waktu bayi lahir dalam ovariumnya tinggal sekitar 2 juta oosit primer. Waktu anak

berumur 7 tahun jumlahnya susut lagi menjadi sekitar 300.000.

Oosit sekunder

Ketika embryo berumur 6 bulan oosit primer memasuki meiosis I, mulai dari

tahap leptoten, zigoten sampai pakiten. Waktu bayi lahir meiosis I sudah

menyelesaikandiploten profase. Meiosis berhenti dulu sampai sini, sampai saat anak

wanita itu akil baliq pada umur sekitar 12-13 tahun.

Ketika wanita sudah akil baliq meiosis I diselesaikan sampai diakinesis dan waktu

mau berovulasi meiosis II berlangsung sampai metafase. Oosit sekunder ini berhenti

mengalami meiosis, sampai saat ada kesempatan dibuahi. Kalau tidak dibuahi meiosis

II tak dilengkapi sama sekali.

Ketika meiosis I berlangsung, terbentuk 1 oosit sekunder dan 1 polosit primer dari 1

oosit primer. Polosit itu akan bergenerasi secara berangsur.

Kalau pembuahan berlangsung dan meiosis II diselesaikan, dari 1 oosit sekunder

terbentuk 1 ootid dan 1 polosit sekunder. Sementara itu polosit primer pun ikut

bermeiosis II sehingga terbentuk 3 polosit pada akhir pembelahan. Ketiga polosit ini

tetap hadir di luar ootid, sebelah dalam zona pellucida sampai pada cleavage awal

mengalami degenerasi dan diresap.

Oosit dalam folikel

50

Page 51: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

Folikel tumbuh memiliki tahap pertumbuhan sejak dari folikel primer,

sekunder sampai tertier. Pada folikel primer terkandung oosit primer. Folikel muda

tumbuh jadi folikel primer ditaksir ketika embryo berumur 6 bulan. Waktu itu oosit

primer sedang menempuh tahap leptoten profase meiosis I.

Ketika folikel primer tumbuh menjadi folikel sekunder, oosit primer sampai pada

tahap pakiten profase meiosis I.

Folikel tertier sudah mulai dibentuk dari folikel sekunder waktu bayi alhir.

Berarti folikel tertier ini mengandung oosit primer yang sudah menyelesaikan tahap

diploten profase meiosis I.

Waktu wanita akil baliq tertier mengalami proses transformasi, dan pada oosit

primernya penyelesaian meiosis I, disusul meiosis II sampai metafase. Berhenti

sampai daisitu sampai ada pembuahan. Folikel ini disebut matang atau folikel Graaf

dan waktu ovulasi oosit sekundernya sudah boleh disebut ovum.

Transformasi oosit

Transformasi ada 3 arah;

1. vitellogenesis: penyimpanan deutoplasma atau yolk, pigment dan cortical

granules.

2. organisasi daerah bakal jadi bagian-bagian embryo serta orientasi kekutuban.

3. pembentukan selaput pelindung.

Deutoplasma atau yolk ialah cadangan makanan telur. Diproduksi oleh

mitokondria, alat Golgi dan vakuola sel-sel folikel dan oosit sendiri. Adapula

sebagian diangkut oleh darah dari hati tubuh induk. Yolk ada berupa butiran bundar

besar, ada yang gepenglonjong , ada pula berupa keping atau platelet. Terdiri dari

protein, lemak dan karbohidrat. Ada yolk yang terutama terdiri dari protein yang

bersenyawa dengan fosfat, disebut phosvitin. Ada yang terutama terdiri dari lemak

yang juga bersenyawa denga fosfat, disebut lipovitellin.

51

Page 52: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

Pigment masuk telur dari luar, tak ada yang diproduksi dalam oosit. Pigment

itu bermacam-macam.

Bila dibandingkan dengan sel-sel kelamin jantan, yang membentuk empat

spermatozoa dari tiap sel kelamin primer, masaknya sel kelamin primer betina hanya

menghasilkan satu ovium (= ootid) masak dan tiga sel-sel rudimenter yang disebut

badan-badan polar atau polosit. Biasanya pembelahan yang menghasilkan badan

polar yang pertama (primer) bersifat meiotik, artinya adalah suatu pembelahan

reduksi dimana jumlah kromosom dikurangkan menjadi separuh jumlah aslinya.

Ovum kemudian mengalami pembelahan mitotik untuk memecah badan polar yang

kedua (sekunder). Badan polar primer dapat juga membelah secara mitosis atau

amitosis sebelum badan-badan polar melakukan degenerasi. Pada kebanyakan hewan,

badan polar yang pertama dilepaskan di ovari, sedangkan yang kedua dilepaskan

setelah ovulasi.

Gambar II.

Pembentukan telur. Kromosom yang terdapat dalam telur dan macam kromosom

terdapat dalam badan kutub seluruhnya merupakan peluang.

BETINA

Gambar II. Pembentukan Telur

52

Oogoniumm

Oosit I

Ootid

Ovum

Oosit II

…..…….

.

.

.

.

.

.…,.

Page 53: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

Sel telur (ovum)

Seperti halnya dengan spermatozoa, sel telur berasal dari sel primordial

diploid, disebut oosit primer, yang mengandung 46 kromosom, yaitu 44 autosom + 2

kromosom kelamin (pada wanita kedua-duanya berupa kromosom –X). pada bayi,

apabila sel primordial ini terbentuk dan ternyata mengandung 2 buah kromosom –X,

maka bayi berkembang menjadi anak perempuan dan dua buah indung telur

(ovarium) terbentuk (Suryo, 1997).

Pada wanita, meiosis pada sel telur yang berkembang berhenti selama profase.

Sel telur akan tetap tinggal dalam keadaan ini sebagai oosit primer sampai gadis itu

mencapai akil balig (pubertas) kira-kira 12-16 tahun kemudian. Sesudah itu hanya

sebuah oosit saja (biasanya satui tiap 28 hari) mengalami pembelahan pertama dan

terbentuklah 2 inti yang masing-masing mengandung 23 kromosom. Sebuah inti

tinggal di dalam oosit, sedangkan inti lainnya terdapat di dalam badan kutub. Inti

yang memiliki 23 kromosom itumengalami pembelahan fase ke dua dan berhenti.

Pembelahan meiosis II menanti sampai sel telur dibuahi oleh sperma. Ini berarti

bahwa pada seorang wanita yang berusia 45 tahun ada sebuah oosit primer yang telah

berusia 45 tahun memasuki fase ke dua dari meiosis I. dengan bertambahnya umur

oosit primer itu ada kemungkinan besar bahwa kromosom-kromosom akan

berkumpul satu sama lain. Peristiwa berkumpulnya dua kromosom homolog sehingga

kedua kromosom itu akan menuju nucleus yang sama selama meiosis dinamakan

gagal memisah atau “ondisjunction”. Nondisjunction ini adalah penyebab terjadinya

kelainan kromosom pada anak dan mengakibatkan cacat (Suryo, 1997).

Ovulasi

Dengan datangnya pubertas (masa remaja), alat reproduksi wanita mulai

mengalami ritme seks 28 hari yang disebut haid atau menstruasi. Haid adalah

peristiwa keluarnya darah dari vagina. Darah haid ini berasal dari rongga rahim dan

53

Page 54: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

timbul akibat terlepasnya selaput lendir rahim yang mengalami proses kemunduran

dan kerusakan. Selaput lendir rahim ini dipersiapkan untuk menerima sel telur yang

telah dibuahi. Karenanya dalam darah haid selain darah biasa terdapat pula sisa-sisa

dan hancuran dari jaringan selaput lendir rahim. Lama pendarahan haid rata-rata

berlangsung antara 2-6 hari. Jangka waktu dari hari pertama haid sampai hari pertama

haid berikutnya disebut daur atau siklus haid. Daur haid dianggap normal apabila

berlangsung antara 21 sampai 40-45 hari lamanya dan dikatakan teratur bilamana

perbedaan dalam daur-daur haid yang dialami seorang wanita tidak lebih dalam satu

minggu lamanya (Suryo, 1997).

Daur haid dapat dibagi dalam tahap pra-ovulasi (sebelum ovulasi) dan tahap

pasca-ovulasi (sesudah ovulasi). Tahap pra-ovulasi ialah jangka waktu hari pertama

haid sampai saat ovulasi. Lamanya tahap pra-ovulasi ini dapat berubah-ubah pada

seseorang dan berbeda diantara para wanita. Tahap pasca-ovulasi ialah jangka waktu

antara ovulasi sampai hari pertama haid berikutnya. Untuk semua daur haid lamanya

tahap pasca-ovulasi adalah tetap dan sama, yaitu rata-rata 14 hari, ialah antara12-16

hari lamanya (Suryo, 1997).

FERTILISASI

1. Pengertian Fertiliasi

Fertilisasi adalah proses penyatuan atau peleburan inti sel telur (ovum) dengan

inti sel spermatozoa membentuk makhluk hidup baru yang disebut dengan zigot.

Zigot merupakan bentuk awal dari makhluk hidup yang berkembang melalui proses

fertilisasi. Dari zigot akan berkembang menjadi embrio tahap dua sel, empat sel,

morula, blastosis, berlanjut dengan diferensiasi membentuk organ organ

(organogenesis) hingga akhirnya menjadi fetus dan lahir.

54

Page 55: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

Fungsi utama dari fertilsasi yaitu: 1) fungsi reproduksi dan 2) fungsi

perkembangan. Fungsi reproduksi memungkinkan perpindahan unsur-unsur genetik

dari parentalnya. Jika pada gametogenesis terjadi reduksi (2n n) unsur genetik,

maka pada fertilisasi terjadi penggabungan unsur genetik (pemulihan kembali dari n

2n, n dari masing-masing parental). Pada kasus-kasus tertentu individu ada yang

haploid dan triploid serta tanpa proses fertialisasi.. fungsi perkembangan

memungkinkan rangsangan pada sel telur untuk melanjutkan dan menyelesaikan

proses pembelahan meiosisnya dan membentuk pronukleus betina yang akan melebur

(syngami) dengan pronukleus jantan (berasal dari inti spermatozoa) membentuk

zigot. Jika fertilisasi tidak terjadi maka sel telur akan bertahan pada tahap metaphase

II dan berdegenerasi tapa melalui proses selanjutnya.

2. Tahap Persiapan

Untuk dapat terjadinya fertilisasi perlu tahapan-tahapan yang menentukan dari

fertilisasi. Tiap tahapan merupakan penentu berhasilnya fertilisasi.

a. Sel telur

Sebelum fertilisasi sel telur harus mencapai tahap pematangan (maturasi) dan

ovulasi. Maturasi ovum terjadi pada folikulogenesis di dalam ovarium yang

meliputi pematangan sitoplasma dan pematangan inti. Maturasi sitoplasma

meliputi penambahan butir-butir yolk di dalam sitoplasma, pembentukan zona

pelusida, serta pembentukan granula-granula kortek. Pematangan inti pada

mamalia terjadi sesaat sebelelum diovulasikan (inti ada pada tahap metaphase

II dari pemeblahan meiosis II, pada anjing tetap pada thap meiosis I). sel telur

kemudian akabn berovulasi bersama dengan sel kumulus (sel-sel folikel)

yang menyelubunginya.

b. Spermatozoa

Spermatozoa setelah melalui spermatogenesis di dalam testes harus melalui

tahap pematangan di epididimis, kapasitasi di saluran reproduksi betina dan

55

Page 56: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

reaksi akrosom saat berikatan dengan sel telur agar terjadi fertilisasi.

Maturasi di epididimis meliputi penghilangan sisa-sisa sitoplasmic

(cytoplasmic droplet), penambahan beberapa protein pada membrane plasma,

serta perolehan kemampuan bergerak (motilitas). Kapasitasi merupakan

proses fisiologis yang terjadi selama spermatozoa melalui saluran reproduksi

betina dimana terjadi perubahan kestabilan membran plasma spermatozoa

sehingga meungkinkan terjadinya proses reaksi akrosom. perubahan itu

meliputi pembuangan sebagian kolesterol membran, perubahan

glycosaminoglikan dan perubahan ion-ion sehingga membran fosfolipid

spermatozoa menjadi tidak stabil. Perubahan ini memungkinkan spermatozoa

mengalami reaksi akrosom. Yaitu peleburan membran plasma dengan

membran akrosom yang memungkinkan pengeluaran enzim-enzim hidrolitik

yang terkandung di dalam tudung akrosom. Enzim-enzim tersebut diantaranya

adalah hyaluronidase, proacrosin (bentuk inaktif dari acrosin, esterase,

fosfolipase, dan asam fosfatase. Enzim-enzim tersebut berguna didalam

proses penembusan selubung sel telur oleh spermatozoa saat fertilisasi

berlangsung.

3. Proses fertilisasi

Proses fertilisasi pada mamalia terjadi di tuba falopii (1/3 bagian atas tuba

falopii). Sebelum spermatozoa menembus dan masuk ke dalam sitoplasma sel

telur, spermatozoa harus melalui beberapa lapisan selubung sel telur yaitu dari

bagian paling luar berturut-turut adalah sel –sel kumulus, zona pelusida dan

membran plasma (membran vitelina). Spermatozoa menembus lapisan sel-sel

kumulus dengan dikeluarkannya enzim hyaluronidase yang akan mencerna asam

hyaluronat yang terdapat diantara sel-sel kumulus. Asam hyaluronat ini dihasilkan

oleh sel-sel granulose selama perkembangannya di dalam folikel di ovarium.

56

Page 57: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

Setelah menembus sel-sel kumulus, spermatozoa berikatan dengan zona pelusida

melalui ikatan semacam antigen-resptor yang bersifat spesifik. Dalam hal ini yang

bertindak sebagai antigen adalah protein-protein yang ada pada membran plasma

spermatozoa dan sebagai reseptor adalah glikoprotein pada zona pelusida.

Terdapat tiga jenis glikoprotein pada mamalia yaitu glikoprotein ZP1, ZP2, ZP3.

Glikoprotein ZP1 berfungsi sebagai keranga berikatan dengan glikoprotein ZP2

dan ZP3. Glikoprotein ZP3 bertindak sebagai reseptor primer bagi ikatan

spermatozoa-zona pelusida ikatan spermatozoa-ZP3 akan merangsang reaksi

akrosom dan pengeluaran enzim-enzim hidrolitik. Enzim-enzim akan berperan

dalam meluruhkan dan mencerna zona pelusida sehingga dapat ditembus.

4. Proses fertilisasi pada katak dan reptil.

Fertilisasi pada katak

Pada katak dewasa hidup didarat tapi ketika hendak berkembang biak

menuju ke air. Katak jantan mempunyai sepasang testis menghasilkan sperma,

sperma, sperma dikeluarkan melalui saluran sperma yang bermuara ke

kloaka. Katak betina mempunyai sepasang ovarium yang menghasilkan telur,

dan sepasang saluran telur yang berkelok- kelok seperti corong yang bermuara

pada kloaka. Melalui kloaka, telur dikeluarakan dari tubuh induk betina.

Apabila telur sudah masak katak betina menuju ke air, jantan menaiki

punggung betina, dan jari – jari katak betina menekan tubuh betina, sehingga

katak betina mengeluarkan telur ke dalam air, dan telur berkelompok-

kelompok yang dilindungi oleh lendir, bersamaan dengan itu katak jantan

mengeluarkan sperma sehingga terjadi proses fertilisasi.

Pembuahan akan terjadi jika sel telur dibuahi oleh sperma. Peristiwa

ini menghasilkan zigot. Zigot tumbuh dan berkembang menjadi embrio

mendapat makanan dari kuning telur.Seminggu kemudian menetas menjadi

berudu bernapas dengan kulit dan mengalami pertumbuhan dan

perkembangan selama 3 bulan.

57

Page 58: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

Fertilisasi pada reptil

Pada reptil jantan mempunyai alat kelamin jantan terdiri dari sepasang

testis, sepasang saluran sperma , dan hemipenis yang merupakan tonjolan

kloaka. Hemi penis berfungsi untuk memasukkan sperma ke tubuh induk

betina.

Pada reptil pembuahan terjadi didalam induk tubuh betina. Terjadinya

fertilisasi saat telur – telur yang dikeluarkannya sudah mengandung embrio.

Kemudian telur itu oleh induknya yang betina diletakkan didalam rongga

tubuhnya.

Perkembangan embrio terjadi di darat, reptilia betina mempunyai 2

ovarium dan saluran telur masing – masing bermuara pada menuju kloaka.

Pada umumnya reptil bersifat ovipar tetapi beberapa jenis ular dan kadal ada

ovovipar, telur menetas dalam oviduct.

58

Page 59: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

Macam – macam selaput ekstra embrionik dan fungsinya :

Selaput ekstra embrionik berfungsi sebagai media perantara bagi pertukaran zat

serta perlindungan bagi embrio.Disebut juga selaput janin ( fetal membranes ), Meski

pertumbuhannya berlangsung sebelum embrio jadi janin ( umur 2 bulan ). Selaput

janin itu berupa kantung – kantung yang menyeliputi embrio, terdiri dari :

Kantung amnion

Amnion adalah selaput yang menyelubungi embrio dimana embrio

terletak di dalam rongga amnion yang berisi cairan amnion.Tumbuh secara

kavitasi dari jaringan trophoblast yang melingkup embroblast di atasnya.

Disebelah ke exocoelom dilapisi oleh extra embrionik mesoderm. Inilah

selaput pertama embrio yang berlangsung melingkupnya. Amnion berisi

cairan amnion. Beberapa belas hari kehamilan cairan ini berasal dari ampas

metabolisme. Komposisinya mirip kemih encer mengandung urea, NaCl, dan

bahan organis yang mengandung N. Cairan amnion beredar juga : I. Ditelan

janin, diabsorbsi darah dari dinding saluran pencernaan, dibuang ginjal,

59

Page 60: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

masuk lagi ke kantung amnion. II, Dari kantung amnion ke plasma darah

induk, lewat placenta dan decidua capsularis.

Dengan demikian peredaran amnion sebagai berikut :

Induk

Amnion Janin

Pada orang waktu lahir cairan amnion ada 800 ml. Waktu mau lahir

amnion pecah dan cairan ini keluar lewat vagina berupa air ketuban.

Amniocentesis biasanya untuk mengetahui kelainan kromosom pada janin.

Pada mamalia dengan implantasi non invasive, pembentukan amnion dan

korion terjadi seperti unggas. Pada mamalia dengan implantasi invasive

( seperti manusia dan rodensia ) terjadi sebagai akibat peronggaan dari inner

cell mass ( ICM ) pada saat proses gastrulasi. Pada unggas cairan amnion

berfungsi sebagai media untuk mengambang, melindungi, serta

memungkinkan pergerakan dari tubuh dan tungkai embrio. Amnion

merupakan kantung yang berisi cairan tempat embrio mengapung, gunanya

melindungi janin dari tekanan atau benturan.

Kantung yolk

Kantung kuning telur ( Yolk ) adalah selaput yang menyelubungi

kuning telur, berkembang baik pada unggas tetapi relatif tidak berkembang

baik pada mamalia. Pada mamalia kantung kuning telur bersifat sementara.

Sel telur mamalia memiliki tipe oligolesital ( jumklah yolk sedikit ) sehingga

60

Page 61: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

peran kuning telur sebagai sumber nutrisi digantikan oeh darah induk melalui

plasenta. Meskipun kantung kuning telur berkembang di awal perkembangan

embrional mamalia ( kemudian akan mengecil dan menjadi bagian dari tali

pusar ), Kantung kuning telur memiliki fungsi yang penting. Pada mamalia,

kantung kuning telur pada awal perkembangannya berfungsi sebagai

hematopoesis ( pembentuk sel – sel darah ) dan pada beberapa spesies sebagai

sumber sel gamet primordial. Pada unggas, sel telurnya tipe polilesital

( jumlah kuning telur banyak ) diperlukan sebagai sumber nutrsi selama

perkembangan embrio. Kantung kuning telur merupakan pelebaran

endodermis berisi persediaan makanan bagi hewan ovipar, pada manusia

hanya terdapat sedikit.

Alantois

Alantois merupakan selaput ekstra embrionik dari penonjolan dinding

usus belakang yang berbentuk seperti kantung. Alantois pada Reptilia, Aves

dan Monotremata sebagai kantung kemih ( vesica urinaria )| embryo. Pada

Metatharia ( Mamalia yang bermarsupium, kangguru ) Alantois berkembang

61

Page 62: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

dan menjadi korion. Pembuluh alntoisnya pun berfungsi penuh untuk

mengedarkan darah ke tempat kontak korion dengan endometrium induk.

Karena itu plasenta pada metharia disebut juga chorio- allantoic.

Pada unggas, Korioalantois kaya akan pembuluh darah yang

berkembang dari mesoderm splankis alantois. Pembuluh darah ini

memungkinkan korioalantois melakasanakan perannya di dalam perikatan

oksigen dan karbon dioksida pada selaput kerabang telur. Selain itu berfungsi

menampung ekskresi urin embrio.

Pada embrio manusia, alantois tidak berkembang seperti mamalia

yang lain. Pada manusia, alantois seperti halnya dengan kantung kuning telur

bersifat rudimenter dan menjadi bagian di dalam tali pusar.

Pada alantois berfungsi sebagai organ respirasi dan pembuangan sisa

metabolisme. Pada mammalia dan manusia, alantois merupakan kantung kecil

dan masuk ke dalam jaringan tangkai badan, yaitu bagian yang akan

berkembang menjadi tali pusat.

Korion

Korion merupakan selaput ekstra embrionik paling luar. Pada unggas

korion bersama- sama dengan alantois berfungsi di dalam pertukaran gas dan air.

Pada mamalia korion merupakan selaput ekstra embrionik yang berhubungan

dengan endometrium induk untuk membentuk plasenta.

Korion pada manusia memiliki vili – vili yang berfungsi untuk

memperluas daerah permukaan korion untuk perlekatan dengan endometrium

induk serta kaya dengan pembuluh – pembuluh darah yang akan berfungsi di

dalam pertukaran darah dengan induk. Penyebaran vili pada korion untuk

mengklasifikasikan berbagai jenis plasenta

Korion adalah dinding berjonjot yang terdiri dari mesoderm dan

trofoblas. Jonjot korion menghilang pada hari ke-28, kecuali pada bagian tangkai

badan, pada tangkai badan jonjot trofoblas masuk ke dalam daerah dinding uterus

62

Page 63: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

membentuk ari-ari (plasenta). Setelah semua membran dan plasenta terbentuk

maka embrio disebut janin/fetus.

3. Tipe implantasi

Implantasi yaitu proses bersarangnya embrio ( tahap blastosis ) pada dinding

rahim ( endometrium ) induk. Jenis – jenis implantasi :

63

Page 64: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

Implantasi invasive

Dinding rahim di daerah tempat terjadinya implantasi akan mengalami

peningkatan vaskularisasi dan perubahan komposisi matriks interseluler,

perubahan morfologi sel – sel stromanya serta peningkatan pertumbuhan

kapiler – kapiler pembuluh darah. Dalam 2- 3 hari proses desidualisasi

semakin luas untuk mempersiapkan endometrium sebagai bagian dari

plasenta. Beberapa jam setelah terjadi perlekatan, permukaan epitel

endometrium pada daerah perlekatan mengalami erosi. Penjuluran trofoblas

menyelinap diantara sel – sel epitel dan kemudian mencernanya.

64

Page 65: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

Implantasi non invasive

Pada implantasi non invasive, nutrisi selama proses implantasi

disediakan oleh sekresi kelenjar uterus ( susu uterus ). Dengan perlekatan

yang terjadi lenih lambat dan pertambahan ukuran blastosis ( dalam hal ini

trofoblasnya ) yang relatif besar memungkinkan peningkatan luas permukaan

untuk pertukaran metabolit dengan susu uterus terjadi. Luasnya permukaan

trofoblas ini juga memungkinkan perlekatan yang lebih ekstensif dengan

permukaan uterus selama proses implantas

65

Page 66: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

Berdasarkan kedalaman proses implantasi bisa kita bedakan atas tiga yaitu

implantasi iterstitial / profundal, eksentrik dan superfisial/ sentral. Imlpantasi

profundal dan eksentrik terjadi pada hewan – hewan dengan proses implantasi secara

invasive sedangkan implantasi superfisial terjadi pada hewan – hewan dengan proses

implantasi non – invasive.

Implantasi interstitial

Terjadi pada manusia, simpanse dan marmut, dimana invasi embrio

merusak jaringan stroma uterus sedemikian dalam kemudian embrio masuk

kedalam stroma dan permukaan uterus akan menutup daerah bekas masuknya

embrio.

Implantasi eksentrik

Seperti pada monyet resus, anjing, kucing dan tikus, kerusakan stroma

terjadi hanya sebagian dan embrio yang berkembang masih berhubungan

dengan lumen uterus.

Implantasi superfisial

Seperti pada kuda, babi, sapi, domba, kambing, perlekatan hanya

terjadi pada permukaan uterus dan relatif tidak terjadi penetrasi ataupun erosi

epitel endometrium.

66

Page 67: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

Kembar identik, fraternal, dan siam

Kembar identik

Yaitu kembar yang sama susunan genetis golongan darah; jenis

kelamin ( sex ), rupa, bentuk, warna kulit dan sidik jari- gurat tapak ; atau

setangkup. Berasal dari pembuahan oleh satu spermatozoa terhadap ssatu

ovum. Sehingga disebut juga kembar monovuler ( 1 ovum ). Anak kembar ini

sama antigen histocompatabilitynya. Kembaridentik tak pasti oleh faktor

hereditas. Umumnya oleh faktor lingkungan. Kembar identik ini dapat juga

semacam rekapitulasi dari sifat leluhur yang jauh, pembiakan secara asexsual.

( Lihat gambar 19.1 )

Kembar freternal

Yaitu kembar yang tak bisa sama segalanya, seperti halnya bersaudara

sekandung kelahirannya berbeda tahun. Berasal dari pembuhan oleh 2

spermatozoon terhadap 2 ova. Dikira oleh faktor hereditas lebih sering

terdapat pada ibu yang sudah berkali- kali melahirkan ( multipara ). Kembar

fraternal suatu rekapitulasi dari pembawaan leluhur yang beranak banyak

sekaligus, seperti tikus, dan kelinci. Krena berasal dari 2 ova pada satu daur,

disebut juga kembar binovular ( 2 ova ). ( Gambar 19.1 ).

Kembar siam ( dempet )

Frekuensinya 1 % dari lahir kembar identik. Tergolong kembar

monochorionic monoamniotic. Perdempetan atau pertautan bervariasi, dan

waktu lahir tetap berdempet. Perdempetan yang ringan biasa disebut kembar

siam, sedang yang parah disebut monster double atau duplex. Kembar dempet

berasal dari 2 kemungkinan 1. Karena tak sempurnanya pembelahan primitive

streak kiri kanan, 2. Karena tak sempurnanya lapis benih membelah

Pada kemungkinan pertama, bersatu tulang punggung dan batang

saraf; sedangkan kepala pisah; lengan bisa gabung bisa pisah. Kemungkinan

67

Page 68: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

kedua menciptakan kembar dempet yang ringan, dan sering dipisahkan

dengan jalan operasi. Masing- masing dapat tumbuh sampai dewasa dengan

sehat dan normal. Inilah yang dimaksud dengan kembar siam.

Monster duplex itu ada perdempetan berhadapan, sehingga kapala atau

perut yang dempet. Ada pula perdempetan menyamping, sehingga sebelah

anggota yang berdempet tak ada. Kalau perdempetan memunggung, yang

bertaut ialah daerah punggung, dan sering juga dengan kepala. Ada dempet

seimbang atau symmetris, atau yang tak seimbang. Yang tak seimbang itu,

satu tumbuh normal, satu lagi tak mungkin semacam miniatur atau gumpalan

jaringan yang tak utuh; atau hanya sebagian tubuh yang melekat kepada

individu yang tumbuh normal.

68

Page 69: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

DAFTAR PUSTAKA

Djuwita, DKK. 2000. Embriologi. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Frandson, D. R. 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Edisi ke 4. Gadjah Mada

University : Yogyakarta.

Kimball, W. J. 1996. Biologi Jilid 2. Erlangga : Jakarta.

Kimball. 1992. Biologi Jilid II, Edisi Kelima; Erlangga. Jakarta

Partodiharjo, S. 1980. Ilmu Reproduksi Hewan. Mutiara, Jakarta

Radioepotro. 1986. Zoologi; Erlangga. Jakarta

Suryo. 1997. Genetika Manusia; Gajah Mada University press. Yogyakarta

Toelihere, M. R. 1981. Fisiologi Reproduksi pada Ternak. Angkasa. Bandung

Yatim, W. 1982. Reproduksi dan Embryologi. Tarsito. Bandung

Yatim, W. 1994. Reproduksi dan Embriologi; Tarsito. Bandung

69

Page 70: Diktat Kuliah Reproduksi Embriologi

DIKTAT KULIAH

REPRODUKSI DAN EMBRIOLOGI

Disusun oleh:Reni Kurniati, S. Si., M. SiRetno Aryani., S. Si., M. Si

Rudy Agung Nugroho, S. Si., M. Si

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA2006

70