perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROSEDUR PRODUK SIMPANAN WADIAH YAD ADH-DHAMANAH PADA KJKS BMT INSAN KAMIL SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Ekonomi Program Studi Diploma III Keuangan dan Perbankan Oleh : KURNIASARI NOVI ARIYANI NIM. F 3609045 DIPLOMA III KEUANGAN DAN PERBANKAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012
104
Embed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROSEDUR PRODUK …/Prosedur... · BMT dapat berdiri dalam jumlah yang lebih banyak dan besar di seluruh polosok tanah air. Salah satu sekian
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PROSEDUR PRODUK SIMPANAN WADIAH YAD ADH-DHAMANAH
PADA KJKS BMT INSAN KAMIL SURAKARTA
TUGAS AKHIR
Disusun Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Ekonomi
Program Studi Diploma III Keuangan dan Perbankan
Oleh :
KURNIASARI NOVI ARIYANI
NIM. F 3609045
DIPLOMA III KEUANGAN DAN PERBANKAN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KATA PENGANTAR
Assalamu’allaikum Wr. Wb.
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-
Nya pada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan Tugas Akhir yang
berjudul “PROSEDUR PRODUK SIMPANAN WADIAH YAD ADH-DHAMANAH
PADA KJKS BMT INSAN KAMIL SURAKARTA”.
Tugas Akhir ini ditulis sebagai pemenuhan sebagai syarat perolehan derajat Ahli
Madya. Penulis memiliki keterbatasan waktu untuk menyelesaikan pembuatan Tugas Akhir,
sehingga Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Dalam pembuatan Tugas Akhir ini,
penulis telah dibantu oleh banyak pihak, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati
penulis mengucapkan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Ketua Program Studi Diploma III Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Pembimbing Akademis.
4. Bapak Dosen Pembimbing pembuatan Tugas Akhir yang telah bersedia untuk
membimbing dalam pembuatan karya ini.
5. Ibu Manajer KJKS BMT Insan Kamil Surakarta.
6. Pembimbing Magang di KJKS BMT Insan Kamil Surakarta.
7. Seluruh karyawan KJKS BMT Insan Kamil Surakarta yang tidak mungkin penulis
sebutkan satu persatu.
8. Bapak, Ibu dan Adikku tercinta yang telah mendukung penuh.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9. Fajar Mu’arif yang tak lelah-lelahnya memberiku semangat dalam proses penulisan
karya ini.
10. Sahabat-sahabat dan teman-temanku Keuangan Perbankan 2009 yang telah banyak
membantu dalam pembuatan Tugas akhir ini.
11. Dan semua pihak yang selalu mendukungku.
Tugas Akhir ini telah penulis buat semaksimal mungkin, namun jika masih ada
banyak kekurangan penulis mengharapkan kritik dan saran agar penulisan makalah yang
selanjutnya bisa lebih baik lagi. Semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat yang
lebih bagi para pembaca.
Surakarta, 9 Mei 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
MOTTO
"Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah
selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain
dan hanya kepada Tuhanmullah kamu berharap."
( Q.S. Alam Nasyrah : 6-8 )
Karir, Keberhasilan, dan Masa Depan
Apapun yang Anda lakukan, lakukanlah dengan sebaik mungkin
( Mario teguh )
If we do the Best, Why Not?
Lakukanlah apa yang ada sekarang selagi masih bisa
Talk less Do More!
( Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
HALAMAN PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini dipersembahkan untuk :
1. Allah SWT
2. Bapak dan Ibu atas segala doa restunya
3. Dik Nana yang mendukungku
4. Fajar Mu’arif atas segala perhatian dan saranmu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR ISI
Halaman Judul ....................................................................................... i
Abstraksi ................................................................................................ ii
Halaman Persetujuan Pembimbing ......................................................... iii
Halaman Pengesahan .............................................................................. iv
Kata Pengantar ........................................................................................ v
Motto ....................................................................................................... vii
Halaman Persembahan ............................................................................ viii
Daftar Isi ................................................................................................. ix
Daftar Tabel ............................................................................................ xi
Daftar Gambar ........................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................ 1
B. Perumusan Masalah..................................................... 5
C. Tujuan Penelitian......................................................... 5
D. Manfaat Penelitian....................................................... 6
E. Metodologi Penelitian.................................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................... 10
A. Tinjauan Prosedur Secara Umum..................................... 10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
B. Tinjauan Produk Secara Umum....................................... 13
BAB III PEMBAHASAN .................................................................. 23
A. Gambaran Umum Perusahaan..................................... 24
B. Pembahasan................................................................. 55
BAB IV PENUTUP ........................................................................... 77
A. Kesimpulan....................................................................... 77
B. Saran................................................................................. 79
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Porsi Nisbah/ Bagi Hasil Mudharabah ................................... 55
Tabel 3.2 Perbandingan Wadiah Yad Adh-Dhamanah dengan
Gambar 3.4 Skema Proses Pemberian Bagi Hasil/ Bonus Simpanan
Wadiah Yad Adh Dhamanah ............................................. 73
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAKSI
“PROSEDUR PRODUK SIMPANAN WADIAH YAD ADH-DHAMANAH PADA KJKS BMT INSAN KAMIL SURAKARTA”
KURNIASARI NOVI ARIYANI
NIM. F 3609045
Kegiatan usaha KJKS BMT Insan Kamil dilaksanakan dari dan untuk anggota, calon anggota, maupun KJKS BMT lainnya. Kegiatan–kegiatan pelayanan yang dilakukan meliputi pelayanan dana pembiayaan. Dengan adanya sasaran pelayanan KJKS BMT Insan Kamil, dibutuhkan suatu sistem operasional untuk mempermudah jalannya kegiatan usaha, terutama dalam prosedur penyetoran dan penarikan kas serta pemberian bagi hasil/bonus dari produk simpanan wadiah yad adh-dhamanah. Tujuan pEmbuatan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui bagaimana prosedur produk simpanan wadiah yad adh-dhamanah pada KJKS BMT Insan Kamil. Selain itu juga untuk mengetahui apa saja kelemahan dan kelebihan dari prosedur yang dijalankan tersebut.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif tentang deskripsi umum dan produk pada KJKS BMT Insan Kamil,metode observasi, metode wawancara terhadap karyawan, dan metode kepustakaan.
Pembahasan Tugas Akhir ini secara khusus melihat dari bagaimana prosedur yang dijalankan dari produk simpanan wadiah yad adh-dhamanah pada KJKS BMT Insan Kamil sehingga nasabah/anggota tidak perlu khawatir karena simpanan mereka terjamin. Kemudian melihat dari segi apa saja kelemahan dan kelebihan dari prosedur yang telah dijalankan KJKS BMT Insan Kamil tersebut.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan dari pengamatan yang telah dilakukan sewaktu magang kerja bahwa kegiatan operasional pada KJKS BMT Insan Kamil berjalan dengan baik karena sudah memenuhi standar dan mengacu pada SOP (Standar Operasional Prosedur) yang telah digunakan pada produk simpanan wadiah yad adh-dhamanah. Prosedur yang dijalankan adalah penyetoran kas, penarikan kas dan pemberian bagi hasil/bonus. Sedangkan dilihat dari kelemahan dan kelebihan dari prosedur yang telah dijalankan tersebut masih dapat diminimalisir dengan beberapa saran berikut antara lain yaitu ditinjau dari penggunaan slip setoran hendaknya diberikan nomor urut tercetak yang sistematis. Proses pemberian dan perhitungan porsi bagi hasil sebaiknya di informasikan kepada nasabah. Dari segi operasional sebaiknya mengadakan perputaran job (job rotation) pada setiap karyawannya minimal dua kali dalam setahun.
Kata Kunci : Prosedur Produk Simpanan Wadiah Yad Adh-Dhamanah, KJKS BMT Insan Kamil Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia perekonomian semakin berkembang, hal ini dapat di lihat dari
laju perkembangan ekonomi yang ada di tiap negara. Perkembangan
ekonomi tersebut tidak lepas dari peranan sektor lembaga keuangan.
Lembaga keuangan pada prinsipnya ialah merupakan lembaga intermediasi
yaitu ialah lembaga yang menghimpun dana-dana dari pihak yang kelebihan
dana dan menyalurkannya kepada pihak yang kekurangan dana. Koperasi
Jasa Keuangan Syari’ah merupakan koperasi yang menghimpun dana dari
para anggotanya kemudian dana tersebut disalurkan kembali untuk semua
para anggota koperasi dan masyarakat pada umumnya dengan berprinsip
syariah, artinya para anggota koperasi mempunyai simpanan uang untuk
sementara waktu uang tersebut belum digunakan. Kemudian oleh pengurus
koperasi uang tersebut di pinjamkan kembali kepada para anggotanya yang
membutuhkan, termasuk kepada masyarakat umum yang membutuhkan jika
memungkinkan.
Pada akhir Oktober 1995 diseluruh Indonesia telah berdiri lebih dari
300 Baitul Mal Tanwil, yang dalam istilah Indonesia dinamakan dengan
Balai Usaha Mandiri Terpadu (BMT), dan masing-masing BMT melayani
100-150 pengusaha kecil bawah. Secara konsepsi BMT adalah suatu
lembaga yang didalamnya mencakup dua jenis kegiatan sekaligus, yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pertama yaitu kegiatan mengumpulkan dana dari berbagai sumber seperti
zakat, infaq dan shadaqah yang dapat dibagikan/ disalurkan kepada yang
berhak dalam mengatasi kemiskinan dan yang Kedua, kegiatan produktif
dalam rangka menciptakan nilai tambah baru dan mendorong pertumbuhan
ekonomi yang bersumber daya manusia.
BMT direkayasa menjadi lembaga solidaritas sekaligus lembaga
ekonomi rakyat kecil untuk bersaing di pasar bebas. BMT berupaya
mengkombinasikan unsur-unsur iman dan takwa, uang, materi secara
optimum sehingga diperoleh efisien dan produktif dan dengan demikian
membantu para anggotamya untuk dapat bersaing secara efektif. Semakin
besar nilai tambah baru yang dapat diciptakan semakin besar dana yang
dapat disalurkan kepada sayap solidaritas dan semakin cepat teratasi
kemiskinan disekitar lokasi BMT.
Pertumbuhan ekonomi terkait langsung dalam skala mikro dengan
upaya mengatasi kemiskinan materi dan kemiskinan non materi baik melalui
kegiatan yang amat padat karya maupun melalui hasil-hasil yang diperoleh.
Sesuai namanya, maka semua kegiatan ini diorganisasikan dan dilaksanakan
oleh masyarakat setempat secara mandiri. Diharapkan dan di upayakan
BMT dapat berdiri dalam jumlah yang lebih banyak dan besar di seluruh
polosok tanah air.
Salah satu sekian banyak BMT di Indonesia yang ada di kota
Surakarta adalah KJKS BMT Insan Kamil. KJKS BMT Insan Kamil
merupakan salah satu bentuk organisasi koperasi yang pada dasarnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
disusun secara terpadu sebagai sebuah kumpulan dari orang-orang yang
mempunyai komitmen atau kesepakatan dalam mendirikan dan membangun
koperasi. Keterpaduan ini mencerminkan adanya sifat keterpaduan antara
satu bagian dengan bagian lain sehingga saling berhubungan dalam bentuk
pembagian kerja, fungsi yang jelas sehingga mampu mencerminkan
kehidupan ekonomi yang dilakukan berdasarkan usaha bersama dengan asas
kekeluargaan. KJKS BMT Insan Kamil sendiri bertujuan untuk kepentingan
umat tanpa mengharap keuntungan yaitu dengan kegiatan menghimpun,
mengelola serta menyalurkan ZIZ (Zakat,Infak,Shodaqoh). Selain itu juga,
KJKS BMT Insan Kamil bertujuan untuk kepentingan bisnis, yaitu dengan
kegiatan menghimpun, mengelola dan menyalurkan dana produktif dari
masyarakat (anggota) dan bersifat saling memberikan keuntungan (bagi
hasil/bonus).
Kegiatan usaha KJKS BMT Insan Kamil dilaksanakan dari dan
untuk anggota, calon anggota KJKS BMT Insan Kamil, maupun KJKS
BMT lainnya. Kegiatan–kegiatan pelayanan yang dilakukan meliputi
pelayanan dana pembiayaan. Dengan adanya sasaran pelayanan KJKS BMT
Insan Kamil, dibutuhkan suatu sistem operasional untuk mempermudah
jalannya kegiatan usaha, terutama dalam prosedur penyetoran dan penarikan
kas serta pemberian bagi hasil/bonus dari simpanan wadiah yad adh-
dhamanah. Sehingga dengan adanya sistem operasional ini akan dapat
meningkatkan kecepatan, ketepatan dalam menyampaikan informasi kepada
nasabah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Sistem yang digunakan di KJKS BMT Insan Kamil sudah mengacu
pada SOP (Standar Operasional Prosedur) dalam menjalankan sistem
operasionalnya dan khususnya dalam prosedur penerimaan setoran,
penarikan simpanan, dan sistem pemberian hasil/bonus dari simpanan
wadiah yad adh-dhamanah. Selain itu KJKS BMT Insan Kamil juga
menggunakan sistem komputerisasi untuk memperlancar administrasi usaha
dalam melaksanakan kegiatan usaha serta penggunaan software funding
yaitu program komputerisasi untuk penghimpunan dana. Dengan demikian
data administrasi dan data keuangan dapat diproses dengan cepat dan akurat.
Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, salah satu sistem
operasional yang diharapkan dapat menunjang keberhasilan perusahaan
adalah prosedur penyetoran simpanan, penarikan simpanan, dan pemberian
bagi hasil/bonus dari simpanan wadiah yad adh-dhamanah yang diterapkan
perlu dievaluasi agar di masa mendatang KJKS BMT Insan Kamil dapat
meningkatkan pelayanan kepada nasabah. Adanya evaluasi memungkinkan
diketahui adanya kelebihan dan kelemahan dari prosedur di KJKS BMT
tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian lebih mendalam dan menuangkan dalam bentuk tugas akhir
dengan judul “ PROSEDUR PRODUK SIMPANAN WADIAH YAD ADH-
DHAMANAH PADA KJKS BMT INSAN KAMIL SURAKARTA “.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
B. Perumusan Masalah
Pada Penelitian ini, untuk mempermudah pelaksanaan penulisan dan
supaya sasaran yang ingin dicapai menjadi jelas, tegas, terarah, dan
mencapai hasil yang diharapkan, maka dapat di rumuskan permasalahan
sebagai berikut :
1. Bagaimana prosedur produk simpanan wadiah yad adh-dhamanah pada
KJKS BMT Insan Kamil Surakarta?
2. Apa saja kelebihan dan kelemahan dari prosedur produk simpanan
wadiah yad adh-dhamanah pada KJKS BMT Insan kamil Surakarta?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah diatas, maka
penulisan tugas akhir ini mempunyai tujuan :
1. Untuk mengetahui prosedur dari produk simpanan wadiah yad adh-
dhamanah pada KJKS BMT Insan Kamil Surakarta.
2. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan dari prosedur produk
simpanan wadiah yad adh-dhamanah pada KJKS BMT Insan Kamil
Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Instansi
Diharapkan dari penelitian ini dapat di manfaatkan sebagai informasi dan
bahan masukan dalam pengembangan prosedur produk simpanan wadiah
yad adh-dhamanah pada KJKS BMT Insan Kamil Surakarta.
2. Bagi Mahasiswa
a) Untuk meningkatkan dan memperluas pengetahuan dan ketrampilan
yang membentuk kemampuan sebagai bekal untuk memasuki dunia
kerja yang sesungguhnya.
b) Untuk membandingkan antara teori yang di dapat dalam perkuliahan
dengan praktek yang sesungguhnya.
c) Untuk lebih mengenal pada aspek-aspek usaha yang potensial dalam
lapangan kerja yang antara lain adalah struktur organisasi, visi dan
misi, manajemen KJKS BMT Insan Kamil, serta sistem dan prosedur
yang dijalankan.
d) Memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memasyarakatkan diri
pada lingkungan kerja yang sebenarnya, baik sebagai penerima upah
(employee) maupun sebagai pekerja mandiri (entrepreneur) terutama
yang berkenaan dengan disiplin waktu.
3. Bagi Pembaca
Melalui penulisan ini, pembaca dapat lebih mengetahui apa saja yang
dijalankan dalam prosedur produk simpanan wadiah yad adh-dhamanah
pada KJKS BMT Insan kamil Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4. Bagi Masyarakat Umum
Dapat menambah pengetahuan masyarakat terhadap prosedur yang
dijalankan pada produk simpanan wadiah yad adh-dhamanah pada KJKS
BMT Insan Kamil Surakarta.
E. Metodologi Penelitian
1. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian dilakukan dengan program magang kerja mahasiswa di kantor
pusat KJKS BMT Insan Kamil Surakarta yang beralamatkan di Jln
Kalilarangan No.153 Surakarta untuk memperoleh data sesuai materi yang
ingin ditulis.
2. Jenis Data
Data yang dikumpulkan yaitu data tentang diskripsi umum KJKS BMT
Insan Kamil Surakarta dan Produk yang terdapat pada KJKS BMT Insan
kamil Surakarta.
3. Macam Data
a) Data Primer
Data yang diperoleh langsung dari sumbernya, yang diamati dan
dicatat untuk pertama kalinya. Dalam pengumpulan data ini penulis
mengadakan pengamatan dan peninjauan langsung di tempat KJKS BMT
Insan Kamil Surakarta. Data yang diperoleh penulis berupa prosedur
produk simpanan wadiah yad adh-dhamanah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
b) Data Sekunder
Data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh penulis.
Data berasal dari beberapa pihak yang terkait dalam penulisan ini. Data
tersebut berupa :
1) Sejarah dan perkembangan KJKS BMT Insan Kamil
2) Visi dan Misi KJKS BMT Insan kamil
3) Sifat dan Fungsi KJKS BMT Insan Kamil
4) Struktur organisasi KJKS BMT Insan Kamil
5) Deskripsi Jabatan KJKS BMT Insan Kamil
6) Produk/Layanan KJKS BMT Insan Kamil.
4. Metode Pengumpulan Data
Dalam memperoleh data yang diperlukan untuk melaksanakan
penelitian pada BMT, penulis menggunakan metode pengumpulan data
sebagai berikut :
a. Observasi
Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan cara mengadakan
pengamatan secara langsung kepada obyek atau lokasi penelitian yang
berhubungan dengan topik pembahasan penelitian.
b. Wawancara
Tehnik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab
dengan karyawan KJKS BMT Insan Kamil Surakarta tentang hal-hal
yang berhubungan dengan bidang yang diteliti dalam Tugas akhir ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
c. Studi Pustaka
Tehnik pengumpulan data yang dilakukan dalam bentuk pengumpulan
data-data dari sumber literature dan buku yang berhubungan dengan
topik pembahasan dalam penulisan ini untuk memperoleh data teoritis
yang relevan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Prosedur Secara Umum
1. Pengertian Prosedur
Pengertian prosedur menurut Wikipedia indonesia adalah
serangkaian aksi yang spesifik, tindakan atau operasi yang harus dijalankan
atau dieksekusi dengan cara yang sama agar selalu memperoleh hasil yang
sama dari keadaan yang sama. Lebih tepatnya, kata ini bisa mengindisikan
rangkaian aktivitas, tugas-tugas, langkah-langkah, keputusan-keputusan,
perhitungan-perhitungan dan proses-proses yang dijalankan melalui
serangkaian pekerjaan yang menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan,
suatu produk atau sebuah akibat. Sebuah prosedur biasanya mengakibatkan
sebuah perusahaan.
Sedangkan pengertian prosedur menurut beberapa para ahli sebagai berikut :
1) Menurut Muhammad Ali (2000 : 325)
“Prosedur adalah tata cara kerja atau cara menjalankan suatu pekerjaan”
2) Menurut Amin Widjaja (1995 : 83)
“Prosedur adalah sekumpulan bagian yang saling berkaitan misalnya :
orang, jaringan gudang yang harus dilayani dengan cara yang tertentu
oleh sejumlah pabrik dan pada gilirannya akan mengirimkan pelanggan
menurut proses tertentu”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3) Menurut Kamaruddin (1992 : 836 – 837)
“Prosedur pada dasarnya adalah suatu susunan yang teratur dari
kegiatan yang berhubungan satu sama lainnya dan prosedur-prosedur
yang berkaitan melaksanakan dan memudahkan kegiatan utama dari
suatu organisasi”.
4) Menurut Ismail masya (1994 : 74)
“Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas yang saling berhubungan
yang merupakan urutan-urutan menurut waktu dan tata cara tertentu
untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang dilaksanakan berulang-
ulang”.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas maka dapat disimpulkan
yang dimaksud dengan prosedur adalah suatu tata cara kerja atau kegiatan
untuk menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola
kerja yang tetap yang telah ditentukan.
2. Karakteristik Prosedur
Berikut ini adalah beberapa karakteristik prosedur, diantaranya adalah:
a) Prosedur menunjang tercapainya suatu organisasi
b) Prosedur mampu menciptakan adanya pengawasan yang baik dan
menggunakan biaya yang seminimal mungkin.
c) Prosedur menunjukan urutan-urutan yang logis dan sederhana.
d) Prosedur menunjukan adanya penetapan keputusan dan tanggung
jawab.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
e) Menunjukan tidak adanya keterlambatan atau hambatan.Adanya
suatu pedoman kerja yang harus diikuti oleh anggota-anggota
organisasi.
f) Mencegah terjadinya penyimpangan.
g) Membantu efisiensi, efektivitas dan produktivitas kerja dari suatu
unit organisasi.
3. Manfaat Prosedur
Suatu prosedur dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
a) Lebih memudahkan dalam menentukan langkah-langkah kegiatan
dimasa yang akan datang.
b) Mengubah pekerjaan berulang-ulang menjadi rutin dan terbatas,
sehingga menyederhanakan pelaksanaan dan untuk selanjutnya
mengerjakan yang seperlunya saja.
c) Adanya suatu petunjuk atau program kerja yang jelas dan harus
dipatuhi oleh seluruh pelaksana.
d) Membantu dalam usaha meningkatkan produkivitas kerja yang
efektif dan efisien.
e) Mencegah terjadinya penyimpangan dan memudahkan dalam
pengawasan, bila terjadi penyimpangan akan dapat segera diadakan
perbaikanperbaikan sepanjang dalam tugas dan fungsinya masing-
masing.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
B. Tinjauan Produk Secara Umum
1. Definisi Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
diperhatikan, dibeli oleh konsumen ke dalam produk termasuk obyek-obyek
fisik, jasa, tokoh-tokoh,organisasi dan pikiran
(Radiosunu, 1986 : 99).
Produk menurut Kotler dan Amstrong (1996: 274) adalah : segala
sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli,
dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan
konsumen.
Menurut Stanton, (1996: 222), suatu produk adalah kumpulan dari
atribut-atribut yang nyata maupun tidak nyata, termasuk di dalamnya
kemasan, warna, harga, kualitas dan merk ditambah dengan jasa dan
reputasi penjualannya.
Menurut Tjiptono (1999: 95) secara konseptual produk adalah
pemahaman subyektif dari produsen atas “sesuatu” yang bisa ditawarkan
sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan
kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan
kapasitas organisasi serta daya beli.
2. Lima Tingkatan Produk
Menurut Kotler (2003: 408) ada lima tingkatan produk, yaitu core
benefit, basic product, expected product, augmented product dan potential
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
product . Penjelasan tentang kelima tingkatan produk adalah sebagai
berikut:
a. Core benefit
yaitu manfaat dasar dari suatu produk yag ditawarkan kepada
konsumen.
b. Basic product
yaitu bentuk dasar dari suatu produk yang dapat dirasakan oleh
panca indra.
c. Expected product
yaitu serangkaian atribut-atribut produk dan kondisi-kondisi yang
diharapkan oleh pembeli pada saat membeli suatu produk.
d. Augmented product
yaitu sesuatu yang membedakan antara produk yang ditawarkan oleh
badan usaha dengan produk yang ditawarkan pesaing.
e. Potential product
yaitu semua argumentasi dan perubahan bentuk yang dialami oleh
suatu produk dimasa datang.
3. Klasifikasi Produk
Banyak klasifikasi suatu produk yang dikemukakan ahli pemasaran,
diantaranya pendapat yang dikemukakan oleh Kotler. Menurut Kotler
(2002, p.451), produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa
kelompok, yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
a. Berdasarkan wujudnya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua
kelompok utama, yaitu :
i. Barang
Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa
dilihat, diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan,
dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya.
ii. Jasa
Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan
untuk dijual (dikonsumsi pihak lain). Seperti halnya bengkel
reparasi, salon kecantikan, hotel dan sebagainya.
Kotler (2002, p.486) juga mendefinisikan jasa sebagai berikut:
“Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh
satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan
tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produknya dapat dikaitkan
atau tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik ”.
b. Berdasarkan aspek daya tahannya produk dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu:
i. Barang tidak tahan lama (nondurable goods)
Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya
habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian.
Dengan kata lain, umur ekonomisnya dalam kondisi pemakaian
normal kurang dari satu tahun. Contohnya: sabun, pasta gigi,
minuman kaleng dan sebagainya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii. Barang tahan lama (durable goods)
Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya
bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian (umur
ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu tahun lebih).
Contohnya lemari es, mesin cuci, pakaian dan lain-lain.
c. Berdasarkan tujuan konsumsinya yaitu :
Didasarkan pada siapa konsumennya dan untuk apa produk itu
dikonsumsi, maka produk diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
i. Barang konsumsi (consumer’s goods)
Barang konsumsi merupakan suatu produk yang langsung dapat
dikonsumsi tanpa melalui pemrosesan lebih lanjut untuk
memperoleh manfaat dari produk tersebut.
ii. Barang industri (industrial’s goods)
Barang industri merupakan suatu jenis produk yang masih
memerlukan pemrosesan lebih lanjut untuk mendapatkan suatu
manfaat tertentu. Biasanya hasil pemrosesan dari barang industri
diperjual belikan kembali.
Menurut Kotler (2002, p.451), ” Barang konsumen adalah barang
yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir sendiri (individu
dan rumah tangga), bukan untuk tujuan bisnis ”.
Pada umumnya barang konsumen dibedakan menjadi empat jenis yaitu :
a. Convenience goods
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Merupakan barang yang pada umumnya memiliki frekuensi
pembelian tinggi (sering dibeli), dibutuhkan dalam waktu segera,
dan hanya memerlukan usaha yang minimum (sangat kecil)
dalam pembandingan dan pembeliannya. Contohnya antara lain
produk tembakau, sabun, surat kabar, dan sebagainya.
b. Shoping goods
Barang-barang yang dalam proses pemilihan dan
pembeliannya dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai
alternatif yang tersedia. Contohnya alat-alat rumah tangga,
pakaian, furniture, mobil bekas dan lainnya.
c. Specialty goods
Barang-barang yang memiliki karakteristik dan/atau
identifikasi merek yang unik dimana sekelompok konsumen
bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya. Misalnya
mobil Lamborghini, pakaian rancangan orang terkenal, kamera
Nikon, dan sebagainya.
d. Unsought goods
Merupakan barang-barang yang tidak diketahui konsumen
atau kalaupun sudah diketahui, tetapi pada umumnya belum
terpikirkan untuk membelinya. Contohnya asuransi jiwa,
ensiklopedia, tanah kuburan dan sebagainya.
d. Berdasarkan fungsinya produk dibedakan menjadi tiga level, antara
lain sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i. Level pertama adalah core product yaitu suatu produk yang
fungsinya merupakan alasan dasar konsumen untuk
membelinya.Contoh sederhana dari core product adalah
pakaian, fungsinya dasarnya untuk melindungi tubuh manusia.
ii. Level kedua adalah actual product yaitu fitur-fitur yang ada
pada produk untuk menambah nilainya. Misal desain yang
menarik, nama merk, dan kemasan.
iii. Level ketiga adalah augmented product yaitu tambahan
manfaat-manfaat yang tidak terpikirkan oleh konsumen tapi
akan memberi kepuasan bagi mereka, seperti garansi.
4. Dimensi Kualitas Produk
Menurut Kotler and Armstrong (2004, p.283) arti dari kualitas
produk adalah “the ability of a product to perform its functions, it
includes the product’s overall durability, reliability, precision, ease of
operation and repair, and other valued attributes” yang artinya
kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu
termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan
pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya.
Menurut Mullins, Orville, Larreche, dan Boyd (2005, p.422)
apabila perusahaan ingin mempertahankan keunggulan kompetitifnya
dalam pasar, perusahaan harus mengerti aspek dimensi apa saja yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
digunakan oleh konsumen untuk membedakan produk yang dijual
perusahaan tersebut dengan produk pesaing.
Dimensi kualitas produk tersebut terdiri dari :
1. Kinerja (Performance)
berhubungan dengan karakteristik operasi dasar dari sebuah produk.
2. Daya tahan (Durability)
yang berarti berapa lama atau umur produk yang bersangkutan
bertahan sebelum produk tersebut harus diganti. Semakin besar
frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk maka semakin
besar pula daya tahan produk.
3. Kesesuaian dengan spesifikasi (Conformance to specifications)
yaitu sejauh mana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk
memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak
ditemukannya cacat pada produk.
4. Fitur (Features)
adalah karakteristik produk yang dirancang untuk menyempurnakan
fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen terhadap
produk.
5. Reliabilitas (Reliabilty)
adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan
atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan
terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat diandalkan.
6. Estetika (Aesthetics)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
berhubungan dengan bagaimana penampilan produk bisa dilihat dari
tampak, rasa, bau, dan bentuk dari produk.
7. Kesan kualitas (Perceived quality)
sering dibilang merupakan hasil dari penggunaan pengukuran yang
dilakukan secara tidak langsung karena terdapat kemungkinan bahwa
konsumen tidak mengerti atau kekurangan informasi atas produk
yang bersangkutan. Jadi, persepsi konsumen terhadap produk didapat
dari harga, merek, periklanan, reputasi, dan Negara asal.
Sedangkan Menurut Tjiptono (1997, p.25), dimensi kualitas produk
meliputi :
1. Kinerja (performance)
yaitu karakteristik operasi pokok dari produk inti (core product) yang
dibeli, misalnya kecepatan, konsumsi bahan bakar, jumlah
penumpang yang dapat diangkut, kemudahan dan kenyamanan dalam
mengemudi dan sebagainya.
2. Keistimewaan tambahan (features)
yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap, misalnya kelengkapan
interior dan eksterior seperti dash board, AC, sound system, door lock
system, power steering, dan sebagainya.
3. Keandalan (reliability)
yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal
dipakai, misalnya mobil tidak sering ngadat/macet/rewel/rusak.
4. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi
standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Misalnya standar
keamanan dan emisi terpenuhi, seperti ukuran as roda untuk truk
tentunya harus lebih besar daripada mobil sedan.
5. Daya tahan (durability)
Berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan.
Dimensi ini mencakup umur teknis maupun umur ekonomis
penggunaan mobil.
6. Estetika (asthethic)
yaitu daya tarik produk terhadap panca indera. Misalnya bentuk fisik
mobil yang menarik, model atau desain yang artistik, warna, dan
sebagainya.
5. Dimensi Kepuasan Produk
Produk berdasarkan dimensi kepuasan segera dan kesejahteraan
konsumen jangka panjang dapat digolongkan menjadi empat golongan
yaitu:
a. Barang yang bermanfaat (solutory product)
Barang yang bermanfaat adalah barang yang mempunyai daya
penarik rendah tetapi dapat memberikan manfaat tinggi kepada
konsumen dalam jangka panjang.
b. Barang yang kurang sempurna (deficient product)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Barang yang kurang sempurna merupakan barang yang tidak
mempunyai daya penarik yang tinggi maupun kualitas yang
bermanfaat.
c. Barang yang menyenangkan (pleasing product)
Barang yang menyenangkan adalah barang yang dapat segera
memberikan kepuasan tetapi dapat berakibat buruk bagi konsumen
dalam jangka panjang.
d. Barang yang sangat diperlukan (desirable product)
Barang yang sangat diperlukan merupakan barang yang dapat
memberikan kepuasan dengan segera dan sangat manfaat dalam
jangka panjang.
6. Faktor Strategi Produk
Siswanto Sutojo mengemukakan bahwa (2005: 78) ada beberapa
faktor penting yang wajib diperhatikan perusahaan dalam menyusun
strategi produk mereka, antara lain :
a) Faktor pertama adalah strategi pemilihan segmen pasar yang pernah
mereka tentukan sebelumnya.
b) Faktor kedua adalah pengertian tentng hakekat produk di mata
pembeli.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
c) Faktor ketiga adalah strategi produk pada tingkat kombinasi produk
secara individual, pada tingkat seri produk dan pada tingkat
kombinasi produk secara keseluruhan.
d) Adapun faktor keempat adalah titik berat strategi pemasaran pada
tiap tahap siklus kehidupan produk.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah dan Perkembangan KJKS BMT Insan Kamil
Surakarta merupakan pusat kegiatan perekonomian di wilayah
karesidenan Surakarta. Oleh karena itu, banyak sekali masyarakat Surakarta
dan sekitarnya yang mengembangkan sektor ekonomi dengan membuka
usaha dibidang perdagangan, pengrajin, industri, dan sektor jasa. Tetapi
kehidupan ekonomi masyarakat Surakarta, khususnya daerah pinggiran,
sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai pengusaha kecil
dan pedagang. Sebagian dari mereka membuka usahanya dengan modal
yang pas-pasan dan masih sangat membutuhkan modal untuk
mengembangkan usahanya.
Selama ini lembaga keuangan yang ada belum menjangkau
kalangan bawah dan hanya mengakses golongan tertentu saja sehingga
masyarakat menghadapi kendala untuk mengakses permodalan. Melihat
kondisi seperti itu, maka pada tanggal 19 Mei 2004 didirikan KSU BMT
Insan Kamil dan tanggal 12 Juli 2004 memiliki badan hukum dengan
Nomor 14046/BH/KD.11/VII/2004. KSU BMT Insan Kamil adalah
lembaga ekonomi rakyat kecil yang beranggotakan orang atau badan hukum
koperasi yang melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip syari’ah dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
koperasi atas dasar kekeluargaan dan sebagai lembaga pengumpul dana
(mudhorib) dari umat dan milik umat. Dana yang terkumpul digunakan
sebagai modal awal didasarkan atas akad wadiah yaitu merupakan titipan
yang dijamin keamanannya dan atas izin penyimpan dana tersebut
dimanfaatkan untuk pembiayaan produktif guna pengembangan ekonomi
umat khususnya pengusaha kecil.
Seiring berjalannya waktu, pada tanggal 12 Januari 2010 secara
resmi BMT Insan Kamil berubah dari yang sebelumnya KSU (Koperasi
Serba Usaha) menjadi KJKS (Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah). Hal ini
didasarkan pada perubahan anggaran dasar Nomor
01/PAD/KDK.11/II/2010. Perubahan tersebut disebabkan karena semakin
kompleknya permasalahan dalam BMT. Dengan berubahnya badan hukum
KJKS yang telah ditetapkan oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah, BMT lebih mudah dalam menyelesaikan masalah-masalah
intern maupun ekstern dari BMT itu sendiri, karena telah memiliki aturan
resmi yang khusus mengatur BMT.
2. Visi, Misi dan Tujuan KJKS BMT INSAN KAMIL
a. Visi
Meningkatkan kualitas ibadah anggota untuk menjadi khalifatullah
dalam memakmurkan dan meningkatkan taraf kehidupan.
b. Misi
Meningkatkan kualitas usaha ekonomi rakyat kecil dengan sistem
syari’ah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
c. Tujuan
Memajukan kesejahteraan anggota dan masyarakat, serta
membangun tatanan perekonomian, berdasarkan konsep syari’ah
dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur dalam
ridho Allah SWT.
3. Sifat dan Fungsi KJKS BMT INSAN KAMIL
a. Sifat
Sebagai pendukung usaha ekonomi rakyat kecil dengan melalukan
semua kegiatan dengan konsep dan sistem syari’ah.
b. Fungsi
i. Membangun dan mengembangkan potensi ekonomi untuk
meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat.
ii. Membentuk dan mengembangkan jaringan antar anggota dan asas
BMT.
4. Struktur Organisasi KJKS BMT Insan Kamil
Organisasi merupakan kerangka yang menjadi wadah usaha
kerjasama dari sekelompok orang untuk mejadi tujuan bersama. Suatu
organisasi pada umumnya mengandung unsur-unsur adanya
sekelompok orang, pimpinan, kerjasama, tujuan tertentu, dan
pembagian tugas serta tanggung jawab. Untuk memudahkan dalam
mengoperasikan perusahaaan, maka disusun struktur organisasi. Dalam
struktur organisasi digariskan mengenai tugas dan tanggung jawab
masing-masing fungsi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Struktur organisasi adalah gambaran secara sistematis mengenai
hubungan-hubungan kerjasama dari orang-orang dalam rangka
mencapai tujuan tertentu. Adapun tujuan disusunnya struktur organisasi
(Baridwan, Zaki, 1990) adalah :
a. Membantu mencapai tujuan organisasi secara efektif.
b. Mendorongkan terwujudkan keharmonisan kerja dan menghindari
terjadinya kekosongan kerja.
c. Dapat mengetahui tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing-
masing bagian dalam perusahaan.
Dengan adanya struktur organisasi yang baik dan teratur, maka
efisiensi kerja dapat terwujud berkat adanya kerjasama dalam
menjalankan tugas dan kewajiban masing-masing karyawannya. KJKS
BMT Insan Kamil menggunakan struktur organisasi garis yang
menunjukkan suatu rangkaian dari kekuasaan perintah dari manajemen
ke bawah melalui bermacam-macam bagian sampai tingkat kekuasaan
atau tanggung jawab terendah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
STRUKTUR ORGANISASI
KOPERASI JASA KEUANGAN SYARI’AH
BMT INSAN KAMIL SURAKARTA
Gb. 1.1
Struktur Organisasi KJKS BMT Insan Kamil Surakarta
(Sumber : KJKS BMT Insan Kamil)
RAPAT ANGGOTA TAHUNAN
PENGURUS
Ketua : H. Widodo Muchtar, SE
Sekretaris : Drs. M. Safrudin
PENGAWAS
Ketua : Dr. Harun Rosyid SP. B, MARS
Anggota : 1. Dr. Siti Nurjanah SP. THT, MMR
MANAGER
Nimri Rohmi, SE
PEMBUKUAN
Fitri Nurita
TELLER
Almaidah Rosmadiana
MARKETING
1. Agung Priyatmoko
ADMINISTRASI
Sahrul Mubarok
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5. Deskripsi Jabatan KJKS BMT Insan Kamil
Deskripsi jabatan adalah uraian tertulis atau penggambaran
mengenai tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian yang terdapat
dalam struktur organisasi. Adapun pembagian wewenang, tugas, dan
tanggung jawab dalam KJKS BMT Insan Kamil adalah sebagai berikut :
a. Rapat Anggota Tahunan
Rapat Anggota Tahunan (RAT) adalah lembaga tertinggi
dari struktur kelembagaan di lingkungan KJKS BMT Insan Kamil
yang mempunyai kewenangan untuk memilih dan memberhentikan
pengawas, pengurus, manajer, dan memutuskan hal-hal yang
sifatnya sangat prinsip dan mendasar dari koperasi.
Dengan kewenangan diatas, maka rapat anggota tahunan
mempunyai tugas sebagai berikut :
1) Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
koperasi termasuk bila ada perubahan
2) Kebijaksanaan umum di bidang organisasi, manajemen, dan
usaha koperasi.
3) Mengangkat pengurus dan pengawas koperasi setiap periode
serta dapat memberhentikan pengawas dan pengurus bila
melanggar ketentuan-ketentuan koperasi.
4) Menetapkan rencana kerja, anggaran pendapatan, dan belanja
koperasi serta pengesahan laporan keuangan.
5) Melakukan pembagian sisa hasil usaha
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6) Penggabungan, peleburan, dan pembubaran koperasi.
b. Pengawas
Fungsi utama jabatan pengawas adalah mengumpulkan
data/informasi, mnyimpulkan atas segala transaksi operasional, dan
menyusun laporan keuangan yang terdiri dari neraca, daftar
laba/rugi, arus kas, rasio keuangan, serta memonitor seluruh
kegiatan transaksi simpanan dan pembiayaan. Dengan fungsi utama
tersebut, maka pengawas mempunyai tanggung jawab sebagai
berikut :
1) Bertanggung jawab langsung dengan pimpinan dan
memberikan internal memorandum kepada manajer KJKS
BMT Insan Kamil.
2) Bertanggung jawab memberikan informasi dan saran sesuai
dengan kebutuhan manajemen dan perkembangan baik di
bidang operasional maupun pemasaran serta memikirkan cara-
cara alternatif yang baik bagi KJKS BMT Insan Kamil.
3) Membuat laporan berkaitan dengan hasil-hasil pemeriksaan
secara periode (harian, bulanan, tahunan).
Dengan tanggung jawab yang demikian besar, maka pengawas
mempunyai tugas pokok sebagai berikut :
a. Memberikan hasil penilaian mengenai kelayakan dan
kecukupan pengendalian di bidang operasional, keuangan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
pembiayaan, dan kegiatan koperasi lainnya serta peningkatan
efisiensi dan efektivitas pengendalian dengan biaya yang
layak.
b. Melakukan penilaian mengenai kualitas pelaksanaan tugas tiap
unit kerja dalam melaksanakan tanggung jawabnya dan
memberikan rekomendasi mengenai perbaikan-perbaikan di
bidang operasional dan pembiayaan.
c. Membuat laporan yang berkaitan dengan hasil pemeriksaan
kegiatan di KJKS BMT Insan Kamil dan menyampaikannya
kepada manajer.
c. Pengurus
Fungsi utama jabatan pengurus adalah melakukan kontrol dan
pengawasan secara keseluruhan atas aktifitas organisasi dalam
rangka menjaga kekayaan KJKS BMT Insan Kamil dan
memberikan arahan dalam upaya lebih mengembangkan dan
meningkatkan kualitasnya.
Dengan fungsi utama pengurus diatas, maka pengurus
mempunyai tanggung jawab sebagai berikut :
1) Bertanggung jawab atas aktifitas KJKS BMT Insan Kamil dan
melaporkan perkembangan KJKS BMT Insan Kamil kepada
seluruh pihak terkait mekasnisme rapat yang disepakati.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2) Terseleksinya calon karyawan sesuai dengan formasi yang
dibutuhkan dan mengeluarkan surat keputusan tentang
pengangkatan dan pemberhentian karyawan.
3) Terkendalinya aktivitas funding, lending, dan collecting di
KJKS BMT Insan Kamil
4) Terjaganya kondisi kerja yang aman dan nyaman di lingkungan
KJKS BMT Insan Kamil.
5) Terbukanya hubungan kerjasama dengan pihak-pihak luar dalam
rangka mengembangkan usaha KJKS BMT Insan Kamil.
Dengan tanggung jawab yang demikian besar, maka pengurus
mempunyai tugas-tugas pokok sebagai berikut :
1. Bertanggung jawab atas aktivitas KJKS BMT Insan Kamil dan
melaporkan perkembangannya kepada seluruh pihak yang
terkait melalui mekanisme rapat dan reporting lain secara
tertulis yang meliputi :
a) Melakukan pengawasan dan pertemuan bulanan untuk
membahas capaian target serta kendala-kendala yang di
hadapi.
b) Membantu karyawan melakukan evaluasi dan menyusun
perencanaan.
c) Mendapatkan data dan mempersiapkan bahan dan agenda
rapat untuk melaporkan perkembangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
d) Menyelenggarakan rapat anggota dan melaporkan
perkembangan tahunan.
e) Melakukan penyeleksian calon karyawan sesuai dengan
formasi yang dibutuhkan dan mengeluarkan surat keputusan
pengangkatan dan pemberhentian karyawan.
2. Mengendalikan seluruh aktivitas di KJKS BMT Insan Kamil
yang mencakup :
a) Mengawasi secara keseluruhan aktivitas KJKS BMT Insan
Kamil.
b) Melakukan penilaian terhadap aktivitas KJKS BMT Insan
Kamil dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan.
c) Mengatur dan melalukan segala tindakan-tindakan dalam
rangka menjaga dan melindungi kekayaan.
3. Menjaga kondisi kerja yang aman dan nyaman di KJKS BMT
Insan Kamil yang meliputi :
a) Merencanakan dan merancang sitem hubungan kerja yang
memotivasi karyawan untuk bekerja sama dalam mencapai
sasaran organisasi.
b) Memperhatikan keluhan karyawan dalam hal kerjasama tim
dalam mencapai target kerja.
4. Membuka kerjasama dengan pihak-pihak luar dalam rangka
mengembangkan usaha yang mencakup :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
a) Mencari peluang dan membuka kerjasama dengan pihak lain
(organisasi atau perorangan) yang dapat secra langsung
ataupun tidak langsung memenuhi kebutuhan organisasi.
b) Mempertahankan kerjasama yang telah dijalin dengan
organisasi-organisasi sejenis.
c) Melalukan hubungan keorganisasian dengan pihak eksternal
baik pemerintah maupun swasta.
Berdasarkan tugas-tugas tersebut,pengurus berwenang untuk :
1) Menyetujui dan menolak pengajuan pengeluaran biaya
dengan alsan-alasan yang dapat diterima.
2) Menyetujui dan menolak pengajuan pembiayaan apabila
dianggap dapat merugikan.
3) Menyetujui dan menolak pengajuan pembelian aktiva tetap.
4) Menyetujui dan menolak pencairan dropping pembiayaan
sesuai dengan batasan wewenang.
5) Mengeluarkan surat keputusan pengangkatan dan ataui
pemberhentian karyawan.
d. Manajer
Fungsi utama jabatan manajer adalah merencanakan,
mengkoordinasikan, dan mengendalikan seluruh aktivitas KJKS
BMT Insan Kamil didalam menghimpun dana dari anggota dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
calon anggota serta penyaluran dana yang merupakan kegiatan
utama di dalam KJKS BMT Insan Kamil.
Dengan fungsi utama tersebut diatas, maka manajer bertanggung