perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN KEMAMPUAN SEKSUAL ANTARA LANSIA PRIA YANG BEROLAHRAGA DAN TIDAK BEROLAHRAGA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran ATIKA ZULFA G0008202 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Surakarta 2011
40
Embed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN …... · enampuluhan, kemudian berlanjut sesuai dengan bertambahnya usia (Hurlock, 2003). Diperkirakan 70 persen laki-laki yang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERBEDAAN KEMAMPUAN SEKSUAL ANTARA LANSIA PRIA YANG
BEROLAHRAGA DAN TIDAK BEROLAHRAGA
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
ATIKA ZULFA G0008202
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Surakarta 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang segera tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Surakarta, 20 Desember 2011
Atika Zulfa
G0008202
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
ABSTRAK
Atika Zulfa, G0008202, 2011. Perbedaan Kemampuan Seksual antara Lansia Pria yang Berolahraga dan Tidak Berolahraga. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kemampuan seksual antara lansia pria yang berolahraga dan tidak berolahraga.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian adalah lansia pria yang berolahraga dan tidak berolahraga. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Data penelitian diperoleh dari dua macam kuesioner, yaitu kuesioner L-MMPI dan ASEX-male. Analisis statistik menggunakan uji t
Hasil: total 60 jumlah sampel terdiri atas 30 lansia pria yang berolahraga dan 30 lansia pria yang tidak berolahraga. Pada lansia yang berolahraga didapatkan rata-rata skor ASEX-male sebesar 20.77 dan SD sebesar 6.14. Pada lansia yang tidak berolahraga didapatkan rata-rata skor ASEX-male sebesar 25.43 dan SD sebesar 5.24. Perbedaan kemampuan seksual antara lansia pria yang berolahraga dan tidak berolahraga menghasilkan nilai signifikansi (p = 0.004).
Simpulan: Terdapat perbedaan kemampuan seksual yang secara statistik signifikan antara lansia pria yang berolahraga dan tidak berolahraga (p = 0.004).
Kata kunci : kemampuan seksual, olahraga.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRACT
Atika Zulfa, G0008202, 2011. Sexual Ability Differences between The Elderly who Exercise and Not Do Exercise.
Objectives: This study aims to find the difference between the elderly who exercise and not do exercise.
Methods: This was an analytic observational research with cross sectional approach. The subjects is the elderly who exercise and not do exercise. The sampling technique using purposive sampling. The research data obtained by two different questionaire, the L-MMPI questionnaire and Arizona Sexual Experiences Scale (ASEX)-Male. Statitical analysis using t-test.
Results: Of the totals 60 number of samples consisted of 30 elderly who exercise and 30 elderly who not do exercise. The elderly who exercise is obtained on average sexual ability score of 20.77 and SD 6.14. The elderly who not do exercise is obtained on average sexual ability score of 25.43 and SD 5.24. Sexual ability differences between the elderly who exercise and not do exercise generate significant value (p = 0.004).
Conclusion: Sexual ability differences between the elderly who exercise and not do exercise generate significant value (p = 0.004).
Key words : Sexual ability, elderly.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan ridho-Nya skripsi dengan judul “Perbedaan Kemampuan Seksual antara Lansia Pria yang Berolahraga dan Tidak Berolahraga” dapat terselesaikan.
Penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan tingkat sarjana di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Penelitian ini tidaklah dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu:
1. Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp. PD-KR-FINASIM, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
2. I.G.B. Indro N, dr., Sp.KJ selaku pembimbing utama atas segala bimbingan, masukan, dan jalan keluar dari permasalahan yang timbul dalam proses penyusunan skripsi ini.
3. Novi Primadewi, dr., Sp.THT., M.Kes selaku pembimbing pendamping atas segala bimbingan dan masukan mulai dari awal penyusunan hingga akhir penelitian skripsi ini.
4. Prof. Dr. Aris Sudiyanto, dr., Sp.KJ (K) selaku penguji utama atas segala masukan dan koreksi untuk berbagai kekurangan dalam skripsi ini.
5. Sinu Andhy Yusuf, dr, M.Kes selaku anggota penguji atas masukan dan koreksi untuk berbagai kekurangan dalam skripsi ini.
6. Muthmainah, dr., M.Kes, selaku Ketua Tim Skripsi beserta Staf Bagian Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
7. Papa, Mama, Mbah, dan semua saudara yang telah memberikan doa dan dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini.
8. Yusuf Allan, Ratri Satya, Dwi Wirastama, Rakryan, Maria Leony, Dessy Hayu, Maulia, saudara, sahabat, rekan seperjuangan Pendidikan Dokter 2008 atas segala kerjasama dan bantuannya dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Teman-teman angkatan 2010 yang bersedia meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner penelitian ini.
10. Pihak-pihak yang tidak dapat penulisan sebutkan satu-persatu atas bantuan dan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak terlepas dari banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk perbaikan di masa datang. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Surakarta, 2 Desember 2011
Atika Zulfa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
DAFTAR ISI
PRAKATA ................................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xi
BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ................................................................. 3
BAB II. LANDASAN TEORI .................................................................. 4
A. Tinjauan Pustaka ................................................................... 4
B. Kerangka Pemikiran .............................................................. 15
C. Hipotesis ................................................................................ 16
BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................ 17
A. Jenis Penelitian ...................................................................... 17
B. Lokasi Penelitian ................................................................... 17
C. Subjek Penelitian. .................................................................. 17
D. Teknik Sampling ................................................................... 18
E. Rancangan Penelitian ............................................................ 19
F. Identifikasi Variabel Penelitian ............................................. 19
G. Definisi Operasional Variabel ............................................... 20
H. Instrumen Penelitian .............................................................. 21
I. Cara Kerja .............................................................................. 22
J. Teknik Analisis Data ............................................................. 22
BAB IV. HASIL PENELITIAN ................................................................. 23
A. Deskripsi Sampel ....................................................................... 23
B. Analisis Statistika....................................................................... 24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
BAB V. PEMBAHASAN ......................................................................... 27
BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 30
A. Simpulan ................................................................................ 30
B. Saran ...................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 31
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tipe Olahraga pada Lansia…………………………………….. 12
Tabel 4.1 Distribusi Gangguan Kemampuan Seksual Berdasarkan Umur.. 24
Tabel 4.2 Distribusi Gangguan Kemampuan Seksual Berdasarkan Tingkat
Pendidikan……………………………………………………… 24
Tabel 4.3 Uji Normalitas Penyebaran Data dengan Kolmogorov-Smirnov.. 25
Tabel 4.4 Hasil Analisis Data dengan Mann-Whitney…………………….. 25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1. Gambar Bloxpot Perbedaan Rata-rata Kemampuan Seksual…… 26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian dari Fakultas Kedokteran
Lampiran 2. Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 3. Data Pribadi Responden dan Informed Consent
Lampiran 4. Kuesioner L-MMPI
Lampiran 5. Kuesioner Arizona Sexual Experiences Scale (ASEX)-Male
Lampiran 6. Data Mentah Hasil Penelitian
Lampiran 7. Uji Normalitas Data dan Uji Analisis Data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Proses menjadi tua merupakan suatu kondisi yang wajar dan tidak dapat
dihindarkan sebagai suatu fase kehidupan manusia. Sebagai suatu proses sudah
barang tentu diperlukan persiapan sejak dini agar memiliki persiapan menghadapi
ketuaan itu. Rentang kehidupan orang usia lanjut ditandai dengan perubahan fisik
dan psikologis tertentu (Dermatoto, 2006).
Menurut BPS (dalam Darmojo, 2010), pada tahun 2000 jumlah orang lanjut
usia diproyeksikan sebesar 7,28 % dan pada tahun 2020 sebesar 11,34 %. Menurut
Kinsella dan Tauber dari data USA-Bureau of the Census (dalam Darmojo, 2010),
bahkan indonesia diperkirakan akan mengalami pertambahan warga lansia terbesar
seluruh dunia, antara tahun 1990 - 2025, yaitu sebesar 414 %.
Fakta yang tidak terbantahkan adalah pertambahan usia memang terus
menggerogoti kebugaran fisik. Bagi yang rajin memelihara kesehatan, meskipun
proses penuaan tetap tidak mungkin dihindarkan, tetapi efeknya bisa diminimalisir.
Tetapi, jika seseorang melakukan perawatan kesehatan secara buruk, pengaruh
proses penuaan terhadap kondisi fisik akan lebih cepat terjadi (Surbakti, 2008).
Pada hal ini, penting untuk mengukur kemampuan lansia dalam memilih jenis
olahraga dan kegiatan fisik yang sesuai. Biasanya sudah ada keterbatasan dalam
pergerakannya (Santoso, 2009).
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Perubahan lain pada lansia yang mengalami kemunduran yaitu perubahan
seksual. Masa berhentinya reproduksi keturunan (klimakterik) pada pria datang
belakangan dibandingkan masa menopause pada wanita, dan memerlukan masa
yang lebih lama. Pada umumnya ada penurunan potensi seksual selama usia
enampuluhan, kemudian berlanjut sesuai dengan bertambahnya usia (Hurlock,
2003).
Diperkirakan 70 persen laki-laki yang berusia lebih dari 60 tahun aktif
secara seksual. Aktivitas seksual biasanya dibatasi oleh tidak adanya pasangan.
Walaupun potensi seksual telah berkurang, tetapi tidak berarti bahwa keinginan
seksualnya menurun, atau kemampuan untuk melakukan hubungan seksual
menurun. Bagi pria dengan semakin bertambahnya usia, minat seksualnya lebih
besar dibandingkan dengan aktivitas seksualnya (Hurlock, 2003).
Terdapat banyak bukti bahwa seks yang teratur dapat membantu hidup
yang lebih lama. Untuk menunjang kehidupan seksual pada lansia, diperlukan
kesehatan fisik dan emosional. Tubuh yang sehat didapatkan dari olahraga yang
teratur. Sedangkan keadaan emosionalnya dapat dipengaruhi oleh keadaan
fungsional dan fisik yang efektif (Kusuma, 2000).
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk meneliti tentang
perbedaan kemampuan seksual pada lansia pria yang berolahraga dan tidak
berolahraga.
B. Perumusan Masalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan
masalah penelitian: Adakah perbedaan kemampuan seksual pada lansia pria yang
berolahraga dan tidak berolahraga?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan
kemampuan seksual pada lansia pria yang berolahraga dan tidak berolahraga.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Memperoleh wawasan dan pengetahuan tentang kemampuan seksual
pada lansia pria serta dapat digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan
penelitian selanjutnya dengan hasil yang lebih baik.
2. Manfaat praktis
Untuk menambah pengetahuan lansia tentang pentingnya olahraga
dalam meningkatkan kualitas hidup, salah satunya yaitu kehidupan seksualitas
yang juga penting dalam membina rumah tangga yang harmonis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Lansia
a. Pengertian Lansia
Banyak istilah yang diberikan kepada orang usia lanjut, seperti
”melanus” (manusia lanjut usia), ”manula” (manusia usia lanjut), ”jompo”,
dan lain sebagainya. Dari singkatan-singkatan tersebut, yang paling populer
sampai sekarang adalah ”manula” karena dianggap paling tepat menurut tata
bahasa Indonesia (Dermatoto, 2006).
Dalam Undang-Undang RI No. 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan
Lanjut Usia dengan tegas dinyatakan bahwa yang disebut lansia adalah laki-
laki maupun perempuan yang berusia 60 tahun atau lebih. Dalam usia ini,
kemampuan fisik dan kognitif manusia sangat menurun. Hal itu nantinya
juga berakibat pada berkurangnya tingkat produktivitas manusia (Dermatoto,
2006).
Usia tua juga diartikan sebagai periode penutup dalam rentang hidup
seseorang, yaitu suatu periode di mana seseorang yang telah beranjak jauh
dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan, atau beranjak dari waktu
yang penuh dengan manfaat (Hurlock, 2003).
4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
b. Klasifikasi Lansia
WHO (dalam Dermatoto, 2006)memberi patokan pembagian umur usia
lanjut sebagai berikut:
1) Usia pertengahan (middle age) berusia 45 - 55 tahun
2) Usia lanjut (erderly) berusia 60 - 74 tahun
3) Tua (old) berusia 75 - 90 tahun
4) Sangat tua (very old) berusia di atas 90 tahun
c. Karakteristik Lansia
Proses menjadi tua ini dinamakan senescence (dari kata yunani yang
artinya menjadi tua) dan proses ini ditandai khas oleh penurunan fungsi
seluruh sistem tubuh yang bertahan secara bertahap sistem kardiovaskuler,
pernafasan, kemih, endokrin, dan sistem imun.
Perubahan-perubahan menjadi tua, karena adanya reaksi alat-alat
tubuh yang berubah karena telah mengalami proses degenerasi. Ini tak lain
dari proses bahwa makin tinggi usia, makin banyak terjadi perubahan-
perubahan di dalam tubuh. Perubahan yang paling umum adalah kelelahan,
berkurangnya ketegapan dan kekuatan, kenaikan berat badan, berkurangnya
kelenturan pada persendian, penurunan kemauan dan kemampuan seks,
datangnya menopause (pada wanita), berkurangnya penglihatan dan
pendengaran, penurunan keterampilan, dan berkurangnya stamina pada
umumnya. Misalnya sel mengecil atau menciut, jaringan ikat baru
menggantikan sel-sel yang menghilang atau menciut dengan akibat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
timbulnya kemunduran fungsi organ tubuh.
Menurut Kaplan dan Saddock (2002), perubahan biologis yang
terjadi pada lansia antara lain:
1) Tingkat selular
Terjadi perubahan tempat dan sensitivitas reseptor dan
peningkatan kolagen dan elastin intraselular.
2) Sistem imun
Terjadi peningkatan kerentanan terhadap infeksi dan neoplasia dan
peningkatan fungsi badan autoimun.
3) Muskuloskeletal
Terjadi penurunan tinggi badan karena pemendekan kolumna
spinalis, penurunan massa otot dan kekuatan otot, kehilangan matriks
tulang, serta degenerasi permukaan sendi.
4) Kulit
Terjadi perubahan warna rambut menjadi kelabu disebabkan
penurunan produksi melanin di folikel rambut, pengeriputan umum kulit,
penurunan aktivitas kelenjar keringat, dan pertumbuhan kuku melambat.
5) Genitourinarius dan reproduktif
Pada genitourinarius terjadi penurunan kecepatan filtrasi
glomerulus dan aliran darah ginjal. Fungsi organ reproduktif juga
mengalami penurunan kekerasan ereksi, menghilangnya semburan
ejakulasi, dan pembesaran prostat. Penurunan kekerasan ereksi dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
menghilangnya semburan ejakulasi dapat berpengaruh terhadap
seksualitas lansia.
6) Indera khusus
Terjadi penebalan lensa optik, ketidakmampuan untuk