perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH EARNING VOLATILITY, SIZE DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL ( Studi Empiris pada Industri Manufaktur yang Terdaftar Di BEI) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas- Tugas dan Memenuhi Syarat- Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: ATIK SRI WARDANI F. 1306552 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009
70
Embed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH EARNING .../Pengaruh...Adik- adikku tercinta Haris, Putri dan Henny 3. Almamaterku . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENGARUH EARNING VOLATILITY, SIZE DAN RASIO
PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL
( Studi Empiris pada Industri Manufaktur yang Terdaftar Di BEI)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas- Tugas dan Memenuhi
Syarat- Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh:
ATIK SRI WARDANI
F. 1306552
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2009
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19551126198503200
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
MOTTO
Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.
(Q.S Al-Mu’min :60)
Ketulusan dan Keikhlasan akan menjadikan buah yang sangat manis dalam setiap amal kebaikan
(Atik Sri Wardani)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERSEMBAHAN
Segala Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang menciptakan alam semesta, Muhammad Rosul umat mu’min, Alquran dan Al-hadist sebagai petunjuk, skripsi ini kupersembahkan kepada:
1. Kedua Orangtuaku Bapak Sriyono, S.Sos
dan Ibu Warisna tercinta yang dengan
ikhlas merawat dan mendidikku, telaga
kasih sayang yang tak kan pernah kering
mengalirkan doa untukku
2. Adik- adikku tercinta Haris, Putri dan
Henny
3. Almamaterku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum. Wr. Wb.
Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan lancar.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan,
pengarahan, dan dukungan dari berbagai pihak yang dengan ketulusan, kasih sayang, dan
pengorbanannya memberikan bantuan kepada penulis. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. DR.Bambang Sutopo, M. Com., Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah meberikan ijin menyusun skripsi.
2. Bapak Drs. Jaka Winarna, M.Si., Ak selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah menyetujui permohonan skripsi ini.
3. Ibu Dra. Falikhatun, M.Si., Ak selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah menyetujui permohonan skripsi ini.
4. Ibu Dra. Yasmin Umar Assegaf, MM., Ak selaku Pembimbing Skripsi yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan
baik.
5. Seluruh Dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
yang telah memberikan ilmu- ilmu teori maupun terapan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6. Ayah dan Ibuku tercinta yang telah memberikan doa yang tak ada hentinya, semangat,
kasih sayang, perhatian dan pengorbanan moral dan material yang tidak terkira. Matur
sembah nuwun...
7. Adik- adikku tercinta, Haris, Putri dan Henny yang telah memberikan kasih sayang dan
doanya pula kepadaku…
8. Eyang Putri, kulo nyuwun doa pangestu mugi-mugi sedoyo cita-cita dan
cinta kulo terkabul….amien
9. Seluruh keluarga besarku yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu, terima kasih atas
Prima, dan temen2 yang lainnya, terima kasih buat kebersamaannya. Tetep jadi ade kost
yang baik ya…;)
16. Temen- temen UMS yang tidak dapat aku sebutkan satu persatu yang telah ikut serta
dalam membantu dalam menyelesaikan skripsi ini..Thank’s
17. Pak Man dan Pak Pur terima kasih buat motivasi dan doanya…terima kasih pula sudah
jagain motorku…J
18. Semua pihak yang telah membantuku dalam penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran
yang bersifat membangun dari pembaca akan penulis terima dengan senang hati. Akhirnya
penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Wassalaamu’alaikum Wr.Wb
Surakarta, Juli 2009
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………..i
HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………………...ii
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………iii
HALAMAN MOTTO………………………………………………………iv
HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………….v
ABSTRAK………………………………………………………………….vi
KATA PENGANTAR……………………………………………………....viii
DAFTAR ISI………………………………………………………………...x
DAFTAR TABEL…………………………………………………………...xiv
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………..xv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………….1
B. Perumusan Masalah…………………………………………………4
C. Tujuan Penelitian……………………………………………………4
D. Manfaat Penelitian…………………………………………………..4
BAB II. LANDASAN TEORI
A. Modal………………………………………………………………...5
1. Pengertian Modal………………………………………………....5
2. Jenis Modal……………………………………………………….5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
B. Struktur Modal……………………………………………………….9
1. Pengertian Struktur Modal………………………………………..9
2. Teori Struktur Modal……………………………………………..20
3. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal………….....13
C. Earning Volatility…………………………………………………...22
D. Size (Ukuran Perusahaan)…………………………………………...23
E. Rasio Profitabilitas…………………………………………………..24
F. Laporan Keuangan…………………………………………………..24
1. Pengertian Laporan Keuangan…………………………………...24
2. Analisis Laporan Keuangan……………………………………...25
3. Pihak- Pihak yang Berkepentingan Terhadap Laporan
Keuangan…………………………………………………………26
G. Penelitian Terdahulu………………………………………………...28
H. Kerangka Teoritis…………………………………………………...30
I. Perumusan Hipotesis………………………………………………..31
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian……………………………………………………34
B. Populasi dan Sampel………………………………………………...35
C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel……………………..37
D. Jenis Data dan Sumber Data………………………………………...38
E. Teknik Analisis Data………………………………………………..39
1. Model Penelitian…………………………………………………39
2. Pengujian Asumsi Klasik………………………………………...40
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
a) Uji Normalitas Data…………………………………………...40
b) Uji Multikolinearitas…………………………………..............40
c) Uji Autokorelasi……………………………………………….41
d) Uji Heterokedastisitas…………………………………………42
3. Pengujian Hipotesis………………………………………………43
a) Uji F…………………………………………………………...43
b) Uji T…………………………………………………………..44
c) Koefisien Determinasi………………………………………...44
BAB IV. ANALISIS DAN PAMBAHASAN
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian………………………………..46
B. Deskripsi Variabel…………………………………………………..47
C. Pengujian Data……………………………………………………...49
1. Pengujian Asumsi Klasik………………………………………...49
a) Uji Normalitas Data…………………………………………...49
b) Uji Multikolinearitas…………………………………..............50
c) Uji Autokorelasi……………………………………………….51
d) Uji Heterokedastisitas…………………………………………53
2. Pengujian Hipotesis………………………………………………55
a) Uji F…………………………………………………………...56
b) Uji T…………………………………………………………..57
c) Koefisien Determinasi………………………………………...63
3. Pengujian Linear Berganda………………………………………64
D. Pembahasan Hasil Penelitian………………………………………..66
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………….69
B. Keterbatasan………………………………………………………...70
C. Saran………………………………………………………………...70
D. Implikasi…………………………………………………………….71
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR TABEL
TABEL IV. 1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian………………………….47
TABEL IV. 2 Hasil Uji Normalitas Data………………………………………..49
TABEL IV. 3 Hasil Uji Normalitas Data Setelah Transformasi Data…………..50
TABEL IV. 4 Hasil Uji Multikolinearitas………………………………………..51
TABEL IV. 5 Hasil Uji Autokorelasi……………………………………………52
TABEL IV. 6 Hasil Analisis Regresi Berganda………………………………….56
TABEL IV. 7 Hasil Uji Simultan (F)…………………………………………….57
TABEL IV. 8 Nilai dari Koefisien Determinasi, Koefisien Korelasi dan Standar Eror Of Estimate
dari Hasil Analis
Regresi……………………………………………………………65
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1 Bagan Rerangka Konsep Penelitian…………………….31
GAMBAR 4. 1 Grafik Scatter Plot Heterokedastisitas………………….54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 DAFTAR SAMPEL
LAMPIRAN 2 STATISTIK DESKRIPTIF DAN UJI NORMALITAS SEBELUM
TERDISTRIBUSI NORMAL
LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS SETELAH TERDISTRIBUSI NORMAL DAN
REGRESSION
LAMPIRAN 4 DATA UJI ANOVA
LAMPIRAN 5 COEFFICIENT CORRELATION DAN COLLINEARITY
DIAGNOSTICS
LAMPIRAN 6 RESIDUALS STATISTICS DAN UJI AUTOKORELASI
LAMPIRAN 7 UJI HETEROKEDASTISITAS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK
PENGARUH EARNING VOLATILITY, SIZE DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL
ATIK SRI WARDANI NIM. F. 1306552
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh earning volatility, size dan rasio profitabilitas terhadap struktur modal perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2003-2007.
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan yang dipublikasikan di internet melalui website resmi Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id serta data dari Indonesia Capital Market Directory (ICMD). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan Food and Beverage selama tahun 2003-2007. Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji hipotesis alternatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal. Pada pengujian asumsi klasik, tidak terjadi gejala autokorelasi, multikolinearitas dan heterokedastisitas. Dengan menggunakan model regresi berganda, hasil uji F menunjukkan bahwa earning volatility, ukuran perusahaan, dan rasio profitabilitas secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal perusahaan. Sedangkan hasil uji-t menunjukkan bahwa variabel earning volatility yang diproksikan dengan Ln standar deviasi dari laba bersih, ukuran perusahaan yang diproksikan dengan Ln penjualan dan Ln total asset, rasio profitabilitas yang diproksikan dengan retun on asset dan return on equity secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal.
Kata Kunci: earning volatility, size, profitability, capital structure, food and beverage Ketersediaan Data : ICMD, www.idx.co.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
ABSTRACT
INFLUENCE ANALYSIS OF EARNING VOLATILITY, SIZE AND PROFITABILITY RATIO TO CAPITAL STRUCTURE
ATIK SRI WARDANI NIM. F. 1306552
The aim of this research is to test the impact of earning volatility, size and profitability ratio to the capital structure of food and beverage business which enlisted in Indonesia Stock Exchange (BEI) during year of 2003-2007.
This research uses secondary data gotten from annual report with published in internet at the official website of Indonesia Stock Exchange (BEI) www.idx.co.id and data from Indonesia Capital Market Directory (ICMD). Sample used in this research is company which in food and beverages product annually from 2003-2007.
Regression on classic assumptions trial, it doesn’t happen any symptoms of autocorrelation, mullticolinearities and heterokedasticities. By using double regression model, the result of trial F shows that variable of earning volatility, size and profitability ratio simultant have signifikan influence to company capital structure. While the result of trial-t shows that earning volatility proxies by Ln standard deviation of net income, size proxy by Ln Sales and Ln total assets, and profitability proxy by return on asset and return on equity variable partially have significant influence to company capital structure. Key Word: earning volatility, size, profitability, capital structure, food and beverage. Data Availability : ICMD, www.idx.co.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Perkembangan kondisi perekonomian dunia yang semakin cepat menuntut dunia usaha untuk
terus selalu mengikuti perubahan- perubahan yang ada. Pengembangan perusahaan dalam upaya
untuk mengantisipasi persaingan yang semakin tajam dalam pasar yang semakin global seperti
sekarang ini akan selalu dilakukan baik oleh perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Upaya
tersebut merupakan permasalahan tersendiri bagi perusahaan, karena menyangkut pemenuhan
dananya yang diperlukan.
Dalam hal ini manajer diberi kepercayaan oleh para pemegang saham untuk mengelola dan
menjalankan perusahaan. Dalam usahanya untuk mengelola dan menjalankan kegiatan perusahaan,
manajer memerlukan dana untuk kegiatan ekspansi bisnisnya (Fidyati, 2003). Seorang manajer
keuangan dalam mengambil keputusan pendanaan harus teliti secara sifat dan biaya dari sumber
yang dipilih. Hal ini karena masing-masing sumber pendanaan mempunyai konsekuensi financial
yang berbeda-beda. Keputusan pendanaan berkaitan dengan pemilihan sumber dana baik yang
berasal dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal) sangat mempengaruhi nilai perusahaan.
Sumber dana perusahaan dari internal berasal dari laba ditahan dan depresiasi. Dana yang diperoleh
dari sumber eksternal adalah dana yang berasal dari para kreditur dan pemilik, peserta atau
pengambilan bagian dalam perusahaan. Dana yang diperoleh dari para pemilik merupakan modal
sendiri (Mayangsari, 2001). Perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang
dengan modal sendiri (long term debt to total equity ratio) (Riyanto, 1990: 228). Salah satu
keputusan penting yang dihadapi oleh manajer keuangan dalam kaitannya dengan kelangsungan
operasi perusahaan adalah keputusan pendanaan atau keputusan struktur modal, yaitu suatu
keputusan keuangan yang berkaitan dengan komposisi utang, saham preferen dan saham biasa yang
harus digunakan oleh perusahaan (Saidi, 2004) dalam Sa‘ diyah (2007).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Masalah struktur modal merupakan masalah penting bagi setiap perusahaan, karena baik
buruknya struktur modal perusahaan akan mempunyai efek yang langsung terhadap posisi
finansialnya. Suatu perusahaan yang mempunyai struktur modal yang tidak baik adalah dimana
perusahaan tersebut mempunyai hutang yang sangat besar yang kemudian akan memberikan beban
yang berat kepada perusahaan tersebut (Aditya, 2006).
Struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan
antara risiko dan pengembalian sehingga memaksimumkan harga saham. Untuk itu, dalam penetapan
struktur modal suatu perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai variabel yang
mempengaruhinya. Dengan mengetahui apa dan bagaimana faktor-faktor yang paling mempengaruhi
struktur modal, dapat membantu khususnya pihak manajemen perusahaan dalam menentukan
bagaimana seharusnya pemenuhan kebutuhan dana untuk mencapai struktur modal yang optimal
harus dilakukan dan juga para investor di pasar modal pada umumnya. Dengan demikian tujuan
pihak manajemen perusahaan untuk memaksimumkan kemakmuran pemegang saham (pemilik)
dapat tecapai.
Penelitian ini juga merupakan replikasi dari penelitian Indrawati dan Suhendro (2006) dengan
perbedaan seperti berikut ini.
1. Periode Penelitian
Indrawati dan Suhendro (2006) menggunakan periode penelitian tahun 2000-2004. Sementara
penelitian ini menggunakan periode 2003-2007 dengan dasar alasan bahwa dalam periode
tersebut kondisi perekonomian stabil dengan indikasi stabilnya nilai kurs rupiah terhadap dollar.
2. Variabel Penelitian
Indrawati dan Suhendro (2006) menggunakan variabel independen dalam penelitiannya yaitu
size, growth, profitabilitas dan ownership. Sementara penelitian ini menggunakan variabel
earning volatility, size dan rasio profitabilitas.
3. Sampel penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Indrawati dan Suhendro (2006) menggunakan sampel penelitian pada perusahaan manufaktur.
Sedangkan penelitian ini menggunakan 70 sampel perusahaan manufaktur sektor Food and
Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
B. PERUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini dirumuskan dengan pertanyaan riset sebagai
berikut:
“Apakah earning volatility, size dan rasio profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal?”
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan permasalahan tersebut diatas, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh earning volatility, size dan rasio profitabilitas terhadap struktur modal.
D. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi praktisi (manajemen perusahaan, investor, kreditur, dan analis), dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan sehingga dapat menghasilkan keputusan
yang cermat dan tepat.
2. Bagi akademisi, hasil penelitian akan memberikan referensi dan kontribusi terkait dengan faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi struktur modal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Modal
1. Pengertian Modal
Modal menurut Polak dalam Riyanto (1990: 11)
Modal adalah kekuasaan untuk menggunakan barang- barang modal. Modal terdapat di neraca sebelah kredit. Adapun barang- barang yang ada dalam perusahaan yang belum digunakan yang terdapat dalam neraca sebelah debet.
Menurut Nitisemito (1979: 20)
Modal dapat berupa elemen- elemen dalam aktiva suatu neraca perusahaan (misal uang kas, bahan baku, gedung, mesin dan sebagainya) dan elemen- elemen dalam pasiva suatu neraca yang merupakan sumber modal yang berupa hutang jangka pendek, hutang jangka panjang dan modal sendiri.
2. Jenis Modal
a. Modal asing atau hutang.
Merupakan modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya sementara di dalam
perusahaan dan modal tersebut merupakan hutang yang pada saatnya harus dibayar kembali.
Bentuk modal asing antara lain:
1) Hutang jangka pendek, adalah hutang dalam jangka waktu satu tahun yang terdiri dari:
a) Kredit dari penjualan, merupakan kredit perniagaan (trade credit) dan kredit ini
terjadi apabila penjualan produk dilakukan secara kredit.
b) Kredit dari pembeli, kredit yang diberikan perusahaan sebagai pembeli kepada
pemasok (supplier) dari bahan mentahnya atau barang- barang lainnya.
c) Kredit wesel, terjadi apabila suatu perusahaan mengeluarkan “surat pengakuan
hutang” yang berisikan kesanggupan untuk membayar sejumlah uang tertentu
kepada pihak tertentu dan pada saat tertentu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
2) Hutang jangka menengah, adalah hutang jangka waktunya lebih dari satu tahun dan
kurang dari 10 tahun yang terdiri dari:
a) Term loan, adalah kredit usaha dengan umur lebih dari satu tahun dan kurang dari 10
tahun.
b) Leasing, adalah suatu alat atau cara untuk mendapatkan “service” dari suatu aktiva
tetap.
3) Hutang jangka panjang adalah hutang yang jangka waktunya lebih dari 10 tahun,
meliputi hutang yang digunakan untuk membiayai perluasan perusahaan.
b. Modal sendiri
Merupakan modal yang berasal dari pemilik perusahaan dan tertanam dalam perusahaan
untuk waktu yang tidak tentu lamanya.
Modal sendiri terdiri dari:
1) Modal Saham
Merupakan tanda bukti penyertaan bagian dalam suatu PT, bukan merupakan penanaman
permanen karena sewaktu- waktu dapat dijual. Pada umumnya modal saham dapat
dibedakan menurut jenisnya, yaitu
a) Common stock (modal saham biasa)
Saham biasa adalah bukti tanda kepemilikan atas suatu perusahaan. Deviden yang
diterima tidak tetap, tergantung keputusan RUPS. Pemilik saham biasa mempunyai
hak memilih (vote) dalam RUPS (Husnan, 1996: 30). Saham biasa adalah sekuritas
yang menunjukkan bahwa pemegang saham biasa tersebut mempunyai hak
kepemilikan atas aset-aset perusahaan (Tandelilin, 2001: 18).
b) Prefered stock (saham preferen)
Saham preferen merupakan saham yang akan menerima deviden dalam jumlah yang
tetap. Biasanya pemiliknya tidak mempunyai hak dalam RUPS. (Husnan, 1996: 30).
Saham preferen adalah saham yang mempunyai kombinasi karakteristik gabungan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
dari obligasi maupun saham biasa, karena saham preferen memberikan pendapatan
yang tetap seperti obligasi, dan juga mendapatkan hak kepemilikan seperti pada
saham biasa (Tandelilin, 2001: 18).
2) Cadangan
Cadangan dibentuk dari keuntungan yang diperoleh perusahaan selama beberapa waktu
yang lampau atau dari tahun berjalan. Tidak semua cadangan termasuk dalam modal
sendiri. Cadangan yang termasuk dalam modal sendiri adalah cadangan ekspansi,
cadangan modal kerja, cadangan selisih kurs. Cadangan yang tidak termasuk modal
sendiri adalah cadangan depresiasi, cadangan piutang ragu- ragu dan cadangan yang
bersifat hutang (cadangan untuk pensiun pegawai, cadangan untuk membayar pajak).
3) Laba ditahan
Adalah bagian dari laba perusahaan yang tersedia bagi pemegang saham yang tidak
dibagi dalam bentuk deviden. Keuntungan yang diperoleh suatu perusahaan dapat
sebagian dibayarkan sebagai deviden dan sebagian dapat ditahan perusahaan. Apabila
penahanaan keuntungan tersebut sudah dengan tujuan tertentu, maka dibentuklah
cadangan. Apabila perusahaan belum mempunyai tujuan tertentu mengenai penggunaan
keuntungan tersebut, maka keuntungan tersebut merupakan keuntungan yang ditanam
(retairned earnings).
Menurut Riyanto (1990: 184), adanya keuntungan akan memperbesar retained earning,
ini berarti akan memperbesar modal sendiri. Sebaliknya adanya kerugian yang diderita
oleh perusahaan akan memperkecil retairned earning, yang mana berarti akan
memperkecil modal sendiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
B. Struktur Modal
1. Pengertian Struktur Modal
Menurut Indrawati dan Suhendro (2006):
struktur modal (capital structure) adalah merupakan gabungan antara modal sendiri (equity) berasal dari common stock, paid in capital, retained earning dan dikurangi treasury stock (internal equity). Modal sendiri (equity) dapat pula berasal dari eksternal equity yaitu apabila perusahaan menjual sahamnya kepada investor.
Menurut Christanti (2006), struktur modal (capital structure) adalah proporsi penggunaan
sumber dana intern dan/ ekstern dalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan.
Menurut Riyanto (1990: 228), struktur modal adalah “perimbangan atau perbandingan antara
jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri (long term debt to total equity ratio).”
Struktur modal perusahaan mencerminkan cara bagaimana aktiva- aktiva perusahaan
dibelanjai. Struktur modal terkait dengan risiko dan pendapatan yang akan diterima. Pilihan
struktur modal yang baik pada perusahaan adalah sangat penting. Oleh karena itu, perbandingan
modal pinjaman dengan modal sendiri haruslah tepat, karena perbandingan tersebut akan
mempunyai akibat langsung terhadap posisi keuangan perusahaan. Dengan struktur modal yang
stabil diharapkan perusahaan lebih stabil pula dalam melakukan kegiatan operasional hariannya
sehingga mampu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Teori Struktur Modal
a. Asymmetric Information Theory
Asymmetric Information atau ketidaksamaan informasi menurut (Brigham dan
Houston, 2004: 503) adalah situasi di mana manajer memiliki informasi yang berbeda (yang
lebih baik) mengenai prospek perusahaan daripada yang dimiliki investor. Asimetri informasi
ini terjadi karena pihak manajemen mempunyai informasi yang lebih banyak daripada para
pemodal. Adanya asymmetric information membuat manajer perusahaan lebih leluasa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
bertindak di dalam menentukan strategi struktur modal karena lebih menguasai informasi
yang terjadi di dalam perusahaan.
b. Agency Theory
Teori ini dikemukakan oleh Jansen dan Meckling (1976), manajemen merupakan
agen dari pemegang saham, sebagai pemilik perusahaan. Para pedagang saham berharap agen
akan bertindak atas kepentingan mereka sehingga mendelegasikan wewenang kepada agen.
Untuk dapat melakukan fungsinya dengan baik, manajemen harus diberikan insentif dan
pengawasan yang memadai. Pengawasan dapat dilakukan melalui cara-cara seperti
pengikatan agen, pemeriksaan laporan keuangan, dan pembatasan terhadap keputusan yang
dapat diambil manajemen. Kegiatan pengawasan tentu saja membutuhkan biaya yang disebut
dengan biaya agensi. Biaya agensi adalah biaya-biaya yang berhubungan dengan pengawasan
manajemen untuk meyakinkan bahwa manajemen bertindak konsisten sesuai dengan
perjanjian kontraktual perusahaan dengan kreditor dan pemegang saham (Horne dan
Wachowic, 1998: 482) dalam Saidi (2001).
c. Signaling Theory
Isyarat atau signal menurut (Brigham dan Houston, 2004: 503) adalah suatu tindakan
yang diambil manajemen perusahaan yang memberi petunjuk bagi investor tentang
bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan. Dalam (Brigham dan Houston,
2004: 503), perusahaan dengan prospek yang menguntungkan akan mencoba menghindari
penjualan saham dan mengusahakan setiap modal baru yang diperlukan dengan cara-cara
lain, termasuk penggunaan hutang yang melebihi target struktur modal yang normal.
Perusahaan dengan prospek yang kurang menguntungkan akan cenderung untuk menjual
sahamnya. Pengumuman emisi saham oleh suatu perusahaan umumnya merupakan suatu
isyarat (signal) bahwa manajemen memandang prospek perusahaan tersebut suram. Apabila
suatu perusahaan menawarkan penjualan saham baru lebih sering dari biasanya, maka harga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
sahamnya akan menurun, karena menerbitkan saham baru berarti memberikan isyarat negatif
yang kemudian dapat menekan harga saham sekalipun prospek perusahaan cerah.
d. Pecking Order Theory
Secara singkat teori ini menyatakan bahwa (a) Perusahaan menyukai internal
financing (pendanaan dari hasil operasi perusahaan berwujud laba ditahan), (b) Apabila
pendanaan dari luar (eksternal financing) diperlukan, maka perusahaan akan menerbitkan
sekuritas yang paling aman terlebih dulu, yaitu dimulai dengan penerbitan obligasi, kemudian
diikuti oleh sekuritas yang berkarakteristik opsi (seperti obligasi konversi), baru akhirnya
apabila masih belum mencukupi, saham baru diterbitkan, (c) Dalam teori pecking order, tidak
ada satu target debt to equity ratio, karena ada dua jenis modal sendiri, yaitu internal dan
eksternal. Modal sendiri berasal dari dalam perusahaan lebih disukai daripada modal sendiri
yang berasal dari luar perusahaan.
Ada dua alasan mengapa dana eksternal lebih disukai dalam bentuk hutang daripada
modal sendiri. Pertama, adalah pertimbangan biaya emisi. Biaya emisi obligasi akan lebih
murah dari biaya emisi saham baru. Hal ini disebabkan karena penerbitan saham baru akan
menurunkan harga saham lama. Kedua, manajer khawatir kalau penerbitan saham baru akan
ditafsirkan sebagai kabar buruk oleh para pemodal dan membuat harga saham akan turun. Hal
ini disebabkan antara lain oleh kemungkinan adanya asimetri informasi antara pihak manajer
dengan pihak modal (Sartono, 2004: 248).
3. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal
Menurut Sartono (2004: 248), ada beberapa faktor yang mempengaruhi penentuan
struktur modal yaitu :
a. Tingkat Penjualan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Perusahaan dengan penjualan relatif stabil berarti memiliki aliran kas yang relatif stabil pula,
maka dapat menggunakan utang lebih besardari perusahaan dengan penjualan yang tidak
stabil.
b. Struktur Asset
Perusahaan yang memiliki asset dalam jumlah besar dapat menggunakan utang dalam jumlah
besar. Hal ini disebabkan karena dari skalanya jumlah asset besar akan lebih mudah
mendapatkan akses ke sumber dana dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki asset
kecil. Kemudian besarnya asset tetap dapat digunakan sebagai jaminan atau kolateral utang
perusahaan.
c. Tingkat Pertumbuhan Perusahaan
Semakin cepat pertumbuhan perusahaan maka semakin besar kebutuhan dana untuk
pembiayan ekspansi.
d. Profitabilitas
Profitabilitas periode sebelumnya merupakan faktor penting dalam menentukan struktur
modal. Dengan laba ditahan yang besar, perusahaan akan lebih senang menggunakan laba
ditahan sebelum menggunakan utang.
e. Variabel Laba dan Perlindungan Pajak
Variabel ini sangat erat kaitannya dengan stabilitas penjualan. Jika variabilitas atau volatilitas
laba perusahaan kecil maka perusahaan mempunyai kemampuan yangbesar untuk
menanggung beban tetap dari utang. Ada kecenderungan bahwa penggunaan utang akan
memberikan manfaat berupa perlindungan pajak.
f. Skala Perusahaan
Perusahaan yang sudah well established akan lebih mudah memperoleh modal di pasar modal
dibanding dengan perusahaan kecil. Karena kemudahan akses tersebut berarti perusahaan
besar memiliki tingkat flexibilitas yang lebih besar pula.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Menurut Maness (1988), ada beberapa faktor yang mempengaruhi penentuan struktur
modal yang optimal, yaitu :
a. Stabilitas Penjualan
Perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil dapat lebih aman memperoleh lebih banyak
pinjaman dan menanggung beban tetap yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan
yang penjualannya tidak stabil.
b. Operating Leverage
Perusahaan yang mengurangi leverage operasinya lebih mampu untuk menaikkan
penggunaan leverage keuangan ( hutang ).
c. Corporate Taxes
Karena bunga tax-deductable, ada sebuah keuntungan jika menggunakan hutang. Marginal
tax rate perusahaan yang lebih tinggi, maka keuntungan menggunakan hutang akan lebih
tinggi, semua yang lainnya dianggap sama.
d. Kadar risiko dari aktiva
Tingkat atau kadar risiko dari setiap aktiva didalam perusahaan adalah tidak sama. Makin
panjang jangka waktu penggunaan suatu aktiva didalam perusahaan, makin besar derajat
risikonya. Dan perkembangan dan kemajuan teknologi serta ilmu pengetahuan yang tiada
henti, dalam artian ekonomis dapat mempercepat tidak digunakannya suatu aktiva, meskipun
dalam artian teknis masih dapat digunakan.
e. Lenders dan rating agencies
Jika perusahaan menggunakan hutang semakin berlebih, maka pihak lenders akan mulai
meminta tingkat bunga yang lebih tinggi dan rating agencies akan mulai menurunkan rating
pada tingkat hutang perusahaan.
f. Internal cash flow
Tingkat internal cash flow yang lebih tinggi dan lebih stabil dapat menjastifikasi sebuah
tingkat leverage lebih stabil.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
g. Pengendalian
Banyak perusahaan sekarang meningkatkan tingkat hutangnya dan memulai dengan
menerbitkan hutang baru hingga repurchase outstanding commonstock. Tujuan dari
peningkatan hutang tersebut adalah untuk mendapatkan return yang lebih tinggi, sedangkan
pembelian kembali saham bertujuan untuk lebih meningkatkan tingkat pengendalian.
h. Kondisi ekonomi
Kondisi ekonomi seperti sekarang ini dan juga kondisi pada pasar keuangan dapat
mempengaruhi keputusan struktur modal. Ketika tingkat suku bunga tinggi, mungkin
keputusan pendanaan lebih mengarah pada short-term debt, dan akan dilakukan refinance
dengan long-term debt atau equity jika kondisi pasar memungkinkan.
i. Preferensi pihak manajemen
Preferensi manajemen terhadap resiko dan gaya manajemen mempunyai peran dalam
hubungannya dengan kombinasi debt-equity perusahaan pada struktur modalnya.
j. Debt covenant
Uang yang dipinjam dari sebuah bank dan juga penerbitan surat hutang dan terwujud melalui
serangkaian kesepakatan (debt covenant).
k. Agency cost
Agency cost adalah sebuah biaya yang diturunkan guna memonitor kegiatan pihak
manajemen untuk menjamin bahwa kegiatan mereka selaras dengan persetujuan antara
manajer, kreditur dan juga para shareholders.
l. Profitabilitas
Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi, dan penggunaan internal financing yang lebih
besar dapat menurunkan penggunaan hutang (rasio hutang).
Sedangkan menurut Riyanto (1990: 228), struktur modal suatu perusahaan dipengaruhi
oleh banyak faktor, dimana faktor-faktor yang utama adalah :
a. Tingkat bunga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Pada waktu perusahaan merencanakan pemenuhan kebutuhan modal adalah sangat
dipengaruhi oleh tingkat suku bunga yang berlaku pada waktu itu. Tingkat bunga akan
mempengaruhi pemilihan jenis modal apa yang akan ditarik, apakah perusahaan akan
mengeluarkan saham ataukah obligasi.
b. Stabilitas dari earnings
Suatu perusahaan yang mempunyai earnings yang stabil akan selalu dapat memenuhi
kewajiban finansialnya sebagai akibat dari penggunaan modal asing. Sebaliknya perusahaan
yang mempunyai earnings yang tidak stabil dan unpredictable akan menanggung resiko tidak
dapat membayar beban bunga pada tahun atau keadaan yang buruk.
c. Susunan dari aktiva
Kebanyakan perusahaan manufaktur dimana sebagian besar dari modalnya tertanam dalam
aktiva tetap, akan mengutamakan pemenuhan kebutuhan modalnya dari modal yang
permanen, yaitu modal sendiri, sedangkan modal asing sifatnya adalah sebagai pelengkap.
Sementara itu, perusahaan yang sebagian besar dari aktivanya adalah aktiva lancar akan
mengutamakan pemenuhan kebutuhan dananya dengan hutang jangka pendek.
d. Kadar risiko dari aktiva
Tingkat atau kadar risiko dari setiap aktiva didalam perusahaan adalah tidak sama. Makin
panjang jangka waktu penggunaan suatu aktiva didalam perusahaan, makin besar derajat
risikonya. Dengan perkembangan dan kemajuan teknologi serta ilmu pengetahuan yang tiada
henti, dalam artian ekonomis dapat mempercepat tidak digunakannya suatu aktiva, meskipun
dalam artian teknis masih dapat digunakan.
e. Besarnya jumlah modal yang dibutuhkan
Apabila jumlah modal yang dibutuhkan sangat besar, maka dirasakan perlu bagi perusahaan
tersebut untuk mengeluarkan beberapa golongan sekuritas secara bersama-sama, sedangkan
bagi perusahaan yang membutuhkan modal yang tidak begitu besar cukup hanya
mengeluarkan satu golongan sekuritas saja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
f. Keadaan pasar modal
Keadaan pasar modal sering mengalami perubahan disebabkan karena adanya gelombang
konjungtur. Pada umumnya apabila gelombang meninggi (up-saving) para investor lebih
tertarik untuk menanamkan modalnya dalam saham. Oleh karena itu, dalam rangka
mengeluarkan atau menjual sekuritas-nya, perusahaan harus menyesuaikan dengan keadaan
pasar modal tersebut.
g. Sifat manajemen
Sifat manajemen akan mempunyai pengaruh langsung dalam pengambilan keputusan
mengenai cara pemenuhan kebutuhan dana.
h. Besarnya suatu perusahaan
Perusahaan yang lebih besar dimana sahamnya tersebar sangat luas akan lebih berani
mengeluarkan saham baru dalam memenuhi kebutuhannya untuk membiayai pertumbuhan
penjualannya dibandingkan perusahaan yang lebih kecil.
Selain itu, menurut Awat dan Mulyadi (1990), dalam penentuan struktur modal, perlu
diperhatikan beberapa faktor yang dianggap dominan. Faktor-faktor tersebut antara lain :
a. Tujuan perusahaan
Tujuan manajer adalah memakmurkan para pemegang saham, maka struktur modal yang
optimal adalah yang dapat memaksimumkan nilai perusahaan. Sedangkan jika tujuan para
manajer itu hanya memaksimumkan keamanan pekerjaannya maka struktur modal yang
digunakan cukup terletak pada leverage rata-rata perusahaan lain yang sejenis.
b. Tingkat leverage untuk perusahaan yang sama dengan perusahaan manufaktur.
c. Kemampuan dana intern
Penentu bagi dana internal adalah tingkat pertumbuhan pendapatan. Jika tingkat pertumbuhan
pendapatan tinggi, memungkinkan bagi manajemen memperoleh dana yang lebih besar dari
laba ditahan sehingga akan mengurangi dana pinjaman. Selain itu, kebijakan deviden juga
berpengaruh terhadap kemampuan dana internal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
d. Perumusan kepemilikan dan pengendalian
Apabila saham yang ada dalam suatu perusahaan hanya dimiliki oleh sejumlah kecil
pemegang saham, maka pihak manajemen akan segan untuk mengeluarkan saham baru.
e. Batas Kredit
Batasan kredit juga dipengaruhi oleh persepsi pihak kreditur tentang perusahaan.
f. Besarnya perusahaan
Suatu perusahaan yang berukuran besar akan lebih mudah memperoleh pinjaman
dibandingkan dengan perusahaan kecil.
g. Pertumbuhan aktiva perusahaan
Pertumbuhan aktiva dapat dijadikan indikator bagi kesempatan pengembangan perusahaan
pada waktu yang akan datang. Jadi pertumbuhan aktiva dapat memberikan gambaran bagi
kebutuhan dana total dalam suatu perusahaan.
h. Stabilitas pendapatan atau earnings
Seperti diketahui bahwa variabilitas pendapatan dapat dijadikan ukuran bagi resiko bisnis.
Kreditur cenderung bersedia memberikan pinjaman kepada perusahaan yang memiliki
pendapatan yang stabil.
i. Biaya Hutang
Jika biaya hutang lebih besar dari rentabilitas aktiva, maka penambahan hutang akan
memberikan efek yang kurang mendukung bagi rentabilitas modal sendiri.
j. Biaya Modal Sendiri
Biaya modal sendiri (cost of equity) direfleksikan melalui harga saham. Naik turunnya harga
saham menunjukkan harapan bagi pembelanjaan modal sendiri yang murah ataupun mahal,
sehingga dapat membuat penarikan hutang yang kurang maupun lebih menarik.
k. Tarif Pajak
Berhububung pembayaran bunga merupakan tax deductable bagi perusahaan, maka
pembelanjaan dengan menggunakan hutang akan menjadi lebih menarik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
l. Perkiraan Tingkat Inflasi
Tingkat inflasi akan mempengaruhi permintaan dan penawaran dana. Dalam keadaan inflasi
yang tinggi perusahaan menyenangi pembelanjaan melalui hutang.
m. Kemampuan sumber dana pinjaman
Penawaran bagi dana pinjaman dipengaruhi oleh kebijaksanaan pemerintah. Berkurangnya
ketersediaan dana ekstern akan mengakibatkan pembelanjaan hutang menjadi mahal.
n. Kebiasaan Umum di Pasar Modal.
Kecenderungan investor yang lebih menyenangi surat-surat berharga dari bank, perusahaan
asuransi dan public utility akan menyulitkan perusahaan untuk segera mengubah struktur
modalnya.
o. Struktur Aktiva
Jika komposisi aktiva suatu perusahaan bersifat capital intensive berarti perusahaan
mengutamakan pembelanjaan modal sendiri, artinya modal pinjaman hanya merupakan
pelengkap, terutama bagi pembiayaan modal kerja.
Selain teori diatas tentang faktor- faktor yang mempengaruhi struktur modal, masih
banyak lagi yang mengemukakan pendapatnya tentang hal tersebut. Dari beberapa faktor yang
dipilih oleh mereka, pada umumnya mempunyai kesamaan dengan latar belakang alasan yang
hampir sama pula.
C. Earning Volatility
Volatility merupakan arti dari komoditi atau pasar yang menunjukkan kenaikan atau
penurunan harga secara tajam dalam jangka pendek (Sa’diyah, 2007). Menurut Dharmastuti, dkk
(2003) fluktuasi dari laba merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dalam memutuskan
struktur modal. Variabilitas laba dapat dijadikan ukuran bagi risiko bisnis. Kreditur cenderung
bersedia memberikan pinjaman kepada perusahaan yang memiliki pendapatan yang stabil.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Menurut Sartono (2004: 249) variabel earning volatility sangat erat kaitannya dengan
stabilitas penjualan. Jika variabilitas atau volatilitas laba perusahaan kecil maka perusahaan
mempunyai kemampuan yang besar untuk menanggung beban tetap dari hutang. Ada kecenderungan
bahwa penggunaan utang akan memberikan manfaat berupa perlindungan pajak.
D. Size (Ukuran Perusahaan)
Ukuran perusahaan menunjukkan berapa asset atau kekayaan yang dimiliki perusahaan (Sa’
diyah, 2007). Perusahaan kecil akan cenderung untuk biaya modal sendiri dan biaya hutang jangka
panjang lebih mahal dari pada perusahaan besar. Maka perusahaan kecil akan cenderung menyukai
hutang jangka pendek dari pada hutang jangka panjang karena biayanya lebih rendah. Demikian juga
dengan perusahaan besar akan cenderung memiliki sumber pendanaan yang kuat. Menurut Soliha &
Taswan (2002) mengemukakan bahwa size yang besar memudahkan perusahaan dalam masalah
pendanaan, karena pada umumnya perusahaan dengan size besar memiliki fleksibilitas dan
aksebilitas yang tinggi dalam pendanaan melalui pasar modal.
E. Rasio Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba (Indrawati dan
Suhendro, 2006). Menurut Weygandt et al dalam Meythi (2007), rasio profitabilitas adalah rasio
yang digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen perusahaan secara keseluruhan, yang
ditunjukkan dengan besarnya laba yang diperoleh perusahaan. Rasio profitabilitas dianggap sebagai
alat yang paling valid dalam mengukur hasil pelaksanaan operasi perusahaan, karena rasio
profitabilitas merupakan alat pembanding pada berbagai alternatif investasi yang sesuai dengan
tingkat risiko (Meythi, 2007).
Menurut Soliha & Taswan (2002) profitabilitas adalah tingkat keuntungan bersih yang layak
dibagikan kepada pemegang saham. Keuntungan yang layak dibagikan kepada pemegang saham
adalah keuntungan setelah bunga dan pajak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
F. Laporan Keuangan
1. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat
untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas perusahaan dengan pihak- pihak yang
berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut (Munawir, 2004: 5).
Adapun bagian dari proses laporan keuangan yang lengkap menurut Standar Akuntansi
Keuangan tahun 2007 adalah sebagai berikut:
a. Neraca
Laporan yang menunjukkan keadaan keuangan (aktiva, kewajiban dan modal) dari suatu
perusahaan pada saat tertentu.
b. Laporan Laba Rugi
Laporan yang menunjukkan hasil- hasil yang dicapai dari operasi perusahaan selama periode
tertentu.
c. Laporan Perubahan Modal
Laporan yang menunjukkan sebab- sebab perubahan modal perusahaan selama periode
tertentu.
d. Laporan Aliran Kas
Laporan yang menunjukkan jumlah arus kas masuk dan keluar selama suatu periode tertentu
yang biasanya meliputi periode satu tahun.
e. Catatan dan laporan lain serta materi penjelas yang merupakan bagian internal dari laporan
keuangan, selain itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan
laporan tersebut.
2. Analisis Laporan Keuangan
Dengan mengadakan analisa terhadap pos- pos neraca akan diketahui atau diperoleh
gambaran tetang posisi keuangannya. Sedangkan analisa terhadap laporan rugi laba akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
memberikan gambaran tentang hasil atau perkembangan usaha perusahaan yang bersangkutan
(Munawir, 2004: 31).
Ukuran yang dapat digunakan dalam analisis laporan keuangan adalah rasio. Rasio
menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematik) antara suatu jumlah tertentu
dengan jumlah yang lain. Analisi rasio ini dapat memberikan gambaran kepada penganalisa
tentang baik buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka
tersebut dibandingkan dengan rasio yang digunakan sebagai standar (Munawir, 2004: 32).
3. Pihak-pihak yang Berkepentingan terhadap Laporan Keuangan
Pihak- pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan adalah
a. Para pemilik perusahaan
Laporan Keuangan diperlukan oleh pemilik perusahaan untuk menilai hasil-hasil yang
telah dicapai dan untuk menilai kemungkinan hasil-hasil yang akan dicapai di masa yang
akan datang sehingga bisa menaksir bagian keuntungan yang akan diterima atau
perkembangan harga saham yang dimilikinya.
b. Manajer atau pimpinan perusahaan
Laporan Keuangan digunakan manajer sebagai alat pertanggungjawaban kepada para
pemilik perusahaan atas kepercayaan yang telah diberikan kepadanya. Selain itu, laporan
keuangan juga dapat digunakan manajer untuk:
1) Mengukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan perusahaan.
2) Untuk menentukan atau mengukur efisiensi bagi tiap-tiap bagian, proses, atau produksi
serta untuk menentukan derajat keuntungan yang dapat dicapai perusahaan yang
bersangkutan.
3) Untuk menilai dan mengukur hasil kerja tiap-tiap individu yang telah diserahi wewenang
dan tanggung jawab.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
4) Untuk menentukan perlu tidaknya digunakan kebijaksanaan atau prosedur yang baru
untuk mencapai hasil yang ada.
c. Investor
Investor membutuhkan Laporan Keuangan untuk mengetahui prospek keuntungan di masa
mendatang dan perkembangan perusahaan selanjutnya, untuk mengetahui jaminan investasi,
dan untuk mengetahui kondisi kerja atau kondisi keuangan jangka pendek perusahaan.
d. Kreditur dan Bankers
Para kreditur dan banker’s sebelum mengambil keputusan untuk memberi atau
menolak permintaan kredit dari suatu perusahaan perlu mengetahui terlebih dahulu posisi
keuangan dari perusahaan yang bersangkutan.
e. Pemerintah
Pemerintah menggunakan laporan keuangan untuk menentukan basarnya pajak yang harus
ditanggung perusahaan.
G. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Soliha & Taswan (2002) pada seluruh perusahaan
manufaktur yang telah go public sejak tahun 1993- 1997, berusaha mengkaitkan antara pengaruh
kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan serta faktor- faktor yang mempengaruhinya. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa insider ownership, profitabilitas dan size berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kebijakan hutang yang berarti berpengaruh juga terhadap nilai perusahaan .
Penelitian oleh Dharmastuti, dkk (2003) yang mempelajari tentang analisis keterkaitan
secara simultan antara kebijakan deviden dan kebijakan hutang pada perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Jakarta periode tahun 2000- 2002. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa terdapat
hubungan interpendensi (keterkaitan simultan) antara kebijakan deviden dan kebijakan hutang
(struktur modal), variabel earning volatility dan profitabilitas berpengaruh signifikan positif terhadap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
kebijakan hutang (struktur modal) sedang pertumbuhan berpengaruh signifikan negatif terhadap
kebijakan hutang (struktur modal).
Chen dan Hammes (2003) mempelajari tentang faktor- faktor yang mempengaruhi
leverage perusahaan di Kanada, Denmark, Jerman, Italia, Swedia, Inggris dan Amerika tahun 1990-
1996. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas, tangibility dan
market to book value berpengaruh terhadap struktur modal.
Indrawati dan Suhendro (2006) meneliti tentang faktor- faktor yang berpengaruh terhadap
struktur modal dalam perusahaaan manufaktur yang telah terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode
2000- 2004. Hasil yang diperoleh adalah bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan negatif
terhadap struktur modal. Variabel ukuran perusahaan berpengaruh signifikan positif terhadap
struktur modal dan variabel pertumbuhan perusahaan menunjukkan tidak berpengaruh signifikan
terhadap struktur modal.
Christanti (2006) mengadakan penelitian tentang penentuan perilaku kebijakan struktur
modal pada perusahaan manufaktur di BEJ dengan hipotesis static trade off atau pecking order
theory. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asset tangibility, growth dan profitabilitas berpengaruh
negatif terhadap leverage perusahaan. Hasil ini menunjukkan bahwa baik asset tangibility, growth
dan profitabilitas mendukung hipotesis pecking order theory. Namun, untuk atribut earning volatility
berpengaruh secara positif sehingga menunjukkan hasil yang tidak mendukung baik hipotesis static
trade off atau pecking order theory.
Oliver (2006) menguji tentang pengaruh management confidence, market to book, external
finance weighted average market to book, size, tangibility of asset dan profitability berpengaruh
terhadap struktur modal pada 229 perusahaan di Amerika tahun 1979- 2004. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa management confidence, market to book, external finance weighted average
market to book, size, tangibility of asset dan profitability berpengaruh secara simultan terhadap
struktur modal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Sa’diyah (2007) menguji tentang pengaruh asset tangibility, size, growth, profitability, dan
earning volatility terhadap leverage pada perusahaan manufaktur di BEJ. Hasil penelitian secara
parsial asset tangibility, growth, profitability, dan earning volatility berpengaruh negatif terhadap
leverage. Sedangkan size berpengaruh positif terhadap leverage. Hasil penelitian secara simultan
asset tangibility, size, growth, profitability, dan earning volatility berpengaruh secara bersama-sama
terhadap leverage.
Widyatmoko (2008) meneliti tentang pengaruh struktur aktiva, tingkat pertumbuhan
perusahaan, ukuran perusahaan, profitabilitas dan cost of equity terhadap struktur modal pada
perusahaan otomotif di Indonesia periode 2004- 2006. Hasilnya penelitiannya adalah struktur aktiva,
tingkat pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan, cost of equity dan profitabilitas berpengaruh
simultan terhadap struktur modal.
Purnamasari (2009) menganalisis tentang faktor- faktor yang mempengaruhi struktur
modal perusahaan manufaktur di BEI. Hasil penelitian menunjukkan profitabilitas, ukuran
perusahaan dan market to book berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Sedang struktur
aktiva, likuiditas, pertumbuhan perusahaan dan risiko bisnis tidak berpengaruh signifikan.
H. Kerangka Teoritis
Berdasarkan banyak penelitian terdahulu yang mengemukakan tentang faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi struktur modal, maka dalam penelitian ini dimunculkan tiga variabel yang
diduga berpengaruh terhadap struktur modal. Variabel-variabelnya meliputi earning volatility, size
dan rasio profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal. Sehingga kerangka konseptual dari
penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Variabel independen Variabel Dependen
Gambar 1. Bagan Rerangka Konsep Penelitian
I. Perumusan Hipotesis
Pada dasarnya manajer keuangan dari suatu perusahaan akan berusaha menyediakan dana
bagi perusahaan untuk menjalankan operasional perusahaan dengan baik melalui perimbangan antara
komposisi utang dan modal. Untuk dapat memenuhi komposisi utang dan modal manajer keuangan
perlu mengetahui faktor- faktor yang berpengaruh terhadap struktur modal.
Manajer keuangan akan mempertimbangkan earning volatility. Dharmastuti, dkk (2003)
menemukan bahwa fluktuasi dari laba merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dalam
memutuskan struktur modal. Instabilitas laba, yang ditunjukkan dengan volatilitas laba yang tinggi
akan menyebabkan perusahaan memberikan deviden yang lebih tinggi kepada pemegang saham.
Pembagian deviden yang tinggi akan membuat perusahaan tidak dapat menggunakan laba ditahan
sebagai alternatif pendanaan, sehingga alternatif berikutnya yang tersedia adalah penggunaan hutang
sebagai sumber dana. Semakin besar deviden yang dibagikan maka semakin besar kemungkinan
berkurangnya laba ditahan (penambahan modal internal). Hal tersebut menyebabkan perusahaan
harus mencari dana eksternal untuk melakukan investasi baru.
Selain itu, manajer juga akan memperhatikan ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan
menunjukkan berapa asset atau kekayaan yang dimiliki perusahaan. Perusahaan yang sudah well
established akan lebih mudah memperoleh modal di pasar modal dibanding dengan perusahaan kecil.
Karena kemudahan akses tersebut berarti perusahaan besar memiliki tingkat flexibilitas yang lebih
besar pula. Selain itu, perusahaan dengan ukuran besar mempunyai risiko kebangkrutan yang lebih
kecil dibanding dengan perusahaan yang kecil.
EARNING VOLATILITY
RASIO PROFITABILITAS
STRUKTUR MODAL
SIZE
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Selain earning volatility dan size manajer juga akan memperhitungkan profitabilitas yaitu
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Perusahan yang mempunyai profitabilitas tinggi
cenderung akan menggunakan hutang relatif kecil karena laba ditahan yang tinggi sudah memadai
untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan. Chen dan Hammes (2003) mengemukakan
bahwa perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan akan meminjam uang atau mengeluarkan
saham baru dengan kondisi tertentu agar mendapatkan sumber dana untuk kegiatan operasionalnya.
Perusahaan dengan kondisi keuangan yang baik akan meminjam uang lebih sedikit walaupun
mempunyai kesempatan untuk meminjam lebih banyak. Hal ini sejalan dengan pecking order theory
yaitu bahwa perusahaan cenderung mempergunakan sumber pendanaan internal sebanyak mungkin
sebelum memutuskan untuk berutang.
Dharmastuti dkk (2003) dan Christanti (2006) menemukan bukti empiris bahwa earning
volatility berpengaruh positif terhadap struktur modal. Atas dasar hasil penelitian tersebut, maka
hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
H1 : earning volatility berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal.
Soliha & Taswan (2002), Chen dan Hammes (2003), Indrawati dan Suhendro (2006),
Sa’diyah (2007) memperoleh hasil penelitian bahwa size berpengaruh positif signifikan terhadap
struktur modal. Oleh karena itu, hipotesis dalam penelitian ini dapat dinyatakan seperti berikut:
H2 : size berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal.
Sementara itu, Chen dan Hammes (2003), Christanti (2006), Indrawati dan Suhendro (2006)
dan Sa’diyah (2007) menemukan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal.
Atas dasar hasil penelitian tersebut, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:
H3 : profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Atas dasar hasil- hasil penelitian diatas maka dapat dinyatakan bahwa earning volatility, size
dan rasio profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal dan oleh karena itu, maka hipotesis
dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
H4 : earning volatility, size dan rasio profitabilitas berpengaruh signifikan secara bersama-
sama (simultan) terhadap struktur modal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini membahas tentang metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Pada bagian
awal bab ini dijelaskan desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, bagian berikutnya adalah
identifikasi variabel, teknik pengumpulan data. Pada bagian akhir dijelaskan teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian.
A. Desain Penelitian
Penelitian adalah suatu kesatuan atau integritas dari beberapa desain yang menggambarkan
secara detail suatu penelitian (Sekaran, 2004 : 4). Tujuan dari memahami desain penelitian adalah untuk
memahami beberapa aspek yang berbeda dan relevan untuk mendesain suatu studi penelitian, menjamin
keakuratan penelitian, meningkatkan kepercayaan diri dalam melakukan penelitian dan menjamin
kemampuan generalisasi penelitian.
Penelitian ini merupakan penelitian hypotheses testing yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang
diajukan yaitu apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara earning volatility, size dan rasio
profitabilitas terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur sektor Food and Beverage di Bursa
Saham Indonesia. Hypotheses testing biasanya menjelaskan mengenai beberapa hubungan dan pengaruh
antar variabel, memahami perbedaan antar kelompok, dan independensi antar variabel dalam suatu
situasi (Sekaran, 2004: 127)
Penelitian ini dirancang untuk mengamati pengaruh struktur modal yang terdapat pada perusahaan
manufaktur sektor Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini mengkaji hubungan
antara earning volatility, size dan rasio profitabilitas terhadap struktur modal yang telah terdaftar dalam
perusahaan manufaktur sektor Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia periode 2003, 2004, 2005,
2006 dan 2007.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
B. Populasi dan Sampel
Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang dapat kita gunakan untuk membuat beberapa
kesimpulan (Cooper dan Schindler, 2003: 179). Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan industri
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2003- 2007. Sampel adalah elemen
dari populasi yang dipilih secara cermat sebagai subyek pengukuran yang dapat menjadi dasar
penarikan kesimpulan tentang seluruh populasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive
sampling yaitu populasi yang dijadikan sampel merupakan populasi yang memenuhi kriteria tertentu
dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang reprensetatif sesuai dengan kriteria yang telah
ditentukan. Kriteria penentuan sampel perusahaan adalah
1. Perusahaan go publik yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2003-
2007.
2. Perusahaan tersebut bergerak dalam bidang industri manufaktur sektor Food and Beverage.
3. Perusahaan tidak delisting selama periode 2003- 2007 dan tahun buku berakhir tanggal 31
Desember.
4. Perusahaan telah menerbitkan dan mempublikasikan laporan keuangan auditan dan catatan atas
laporan keuangan tahun buku 2003- 2007 secara berturut- turut.
5. Perusahaan yang memiliki laba bersih (net income) positif.
Pemilihan industri Food and Beverage dikarenakan sektor industri ini lebih stabil dan tidak
terpengaruh oleh musim ataupun perubahan kondisi perekonomian (misalnya inflasi). Walaupun terjadi
krisisis ekonomi, kelancaran produksi industri Food and Beverages masih terjamin karena kondisi
apapun konsumen tetap membutuhkan produk makanan dan minuman. Hal ini menyebabkan banyak
perusahaan ingin memasuki sektor ini, sehingga persaingan semakin tajam.
Adapun sebagai bukti bahwa perusahaan baru mudah masuk dan bersaing pada industri ini yaitu
industri Food and Beverage merupakan industri dengan jumlah perusahaan terbanyak pada kelompok
manufaktur yang terdaftar di BEI.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Alasan lain peneliti menggunakan perusahaan Food and Beverage yaitu untuk membedakan
dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Indrawati dan Suhendro (2006) pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI, serta untuk memperoleh hasil yang lebih spesifik, lebih khusus dan
lebih akurat.
C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Pada penelitian disini menggunakan variabel dependen dan variabel independen.
1. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi akibat adanya variabel
independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah struktur modal tahun 2003- 2007.