Top Banner
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS RASIO KE PADA PERU FAKULT EUANGAN TERHADAP PREDIKSI PER USAHAAN MANUFAKTUR YANG TERD DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2010 SKRIPSI Oleh: NURVIYANTI K7408244 TAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012 RUBAHAN LABA DAFTAR KAN
118

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

Aug 12, 2019

Download

Documents

donhi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user i

ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP PREDIKSI PERUBAHAN LABA

PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA

TAHUN 2008-2010

SKRIPSI

Oleh:

NURVIYANTI

K7408244

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012i

ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP PREDIKSI PERUBAHAN LABA

PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA

TAHUN 2008-2010

SKRIPSI

Oleh:

NURVIYANTI

K7408244

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012i

ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP PREDIKSI PERUBAHAN LABA

PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA

TAHUN 2008-2010

SKRIPSI

Oleh:

NURVIYANTI

K7408244

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ii

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iii

ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP PREDIKSI PERUBAHAN LABA

PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA

TAHUN 2008-2010

Oleh:

NURVIYANTI

K7408244

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Mendapatkan

Gelar Sarjana Pendidikan Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKART

Juli 2012

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iv

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user v

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vi

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vii

ABSTRAK

Nurviyanti. ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP PREDIKSI PER-UBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTARDI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2010. Skripsi, Fakultas Keguruan danIlmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh analisis rasio keuanganterhadap prediksi perubahan laba perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia dan apakah ukuran perusahaan dapat menjadi moderator kemampuan analisisrasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba perusahaan manufaktur atau tidak.

Populasi dalam penelitian ini adalah 148 perusahaan manufaktur yang terdaftardi Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2010. Pengambilan sampel dilakukan denganmetode purposive sampling dan diperoleh sebanyak 68 perusahaan manufaktur yangkemudian dikelompokkan menjadi 15 perusahaan berukuran besar dan 53 perusahaanberukuran kecil dengan menggunakan dummy. Pengujian analisis dilakukan dengananalisis regresi linier berganda. Analisis regresi model pertama untuk menjawabhipotesis pertama yaitu apakah analisis rasio keuangan mampu memprediksi perubahanlaba perusahaan manufaktur, sedangkan pada model regresi kedua menggunakan ukuranperusahaan sebagai variabel moderator yang diklasifikasikan dengan menggunakandummy.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) analisis rasio keuangan secara simultanberpengaruh signifikan terhadap prediksi perubahan laba perusahaan manufaktur dengannilai signifikan F (0.000) < 0.05, sedangkan secara persial terdapat dua rasio keuanganyang mampu memprediksi perubahan laba yaitu Debt Ratio dan Leverage Ratio dengannilai signifikan t < 0.05, yaitu pada model regresi pertama nilai signifikan t pada DebtRatio sebesar 0.011 dan nilai signifikan t pada Leverage Ratio sebesar 0.000, sedangkanpada model regresi kedua nilai signifikan t pada Debt Ratio sebesar 0.021 dan nilaisignifikan t pada Leverage Ratio sebesar 0.000. 2) Hasil penelitian menunjukkan bahwaukuran perusahaan berpengaruh signifikan yang artinya ukuran perusahaan dapatmenjadi moderator kemampuan analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahanlaba perusahaan manufaktur yang ditunjukkan dengan nilai signifikan F (0,000) < 0,05.

Simpulan dari penelitian ini adalah analisis rasio keuangan mampu memprediksiperubahan laba perusahaan manufaktur dan ukuran perusahaan dapat menjadi moderatorkemampuan analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba perusahaanmanufaktur.

Kata kunci: analisis rasio keuangan,ukuran perusahaan, perubahan laba.

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user viii

ABSTRACT

Nurviyanti. A FINANCIAL RATIO ANALYSIS ON THE PROFIT CHANGEPREDICTION IN THE MANUFACTURING COMPANIES ENLISTED ININDONESIAN STOCK EXCHANGE IN 2008-2010. Thesis, Teacher Training andEducation Faculty of Surakarta Sebelas Maret University, July 2012.

The objective of research is to find out the effect of financial ratio analysis on theprofit change prediction in the manufacturing companies enlisted in Indonesian StockExchange and whether or not the firm size can be a moderating variable for thecapability of ratio analysis in predicting the profit change in manufacturing companies.

The population of research was 148 manufacturing companies enlisted inIndonesia Stock Exchange in 2008-2010. The sampling method used was purposivesampling, obtaining 68 manufacturing companies divided into 15 large-scale companiesand 53 small-scale companies using dummy variable. The analysis was done using amultiple linear. The first model of regression analysis answered the first hypothesis thatwhether or not the financial ratio analysis can predict the profit change of manufacturingcompanies, while the second model used firm size as moderating variable that wasclassified using dummy.

The result of research showed that 1) the financial ratio analysis simultaneouslyaffected significantly the prediction of profit change in manufacturing companies withsignificance value F (0.000) < 0.05, while partially there were two financial ratios thatcould predict the profit change: Debt Ratio and Leverage Ratio with significance value t< 0.05, in which in the first regression model, the significance value t in Debt Ratio was0.011 and that in Leverage Ratio was 0.000. Meanwhile in second regression, thesignificance value t in Debt Ratio was 0.021 and that in Leverage Ratio was 0.000. 2)The result of research showed that the firm size affected significantly meaning that itcould become a moderating variable for the capability of financial ratio analysis inpredicting the manufacturing companies’ profit change as indicated by the significancevalue F (0.000) < 0.05).

The conclusion of research was that the financial ratio analysis could predict theprofit change in manufacturing companies and firm size could become a moderatingvariable for the capability of financial ratio analysis in predicting the manufacturingcompanies’ profit change.

Keywords: financial ratio analysis, firm size, profit change.

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ix

MOTTO

“Jangan banyak bersikap ragu, tetapi diam berfikir dan berusahalah”

(Penulis)

“Berbuatlah terbaik bagi diri Anda sendiri, karena disitulah

terletak segala sesuatu yang mengangkat diri Anda”

(Ralph Wald Emerson)

Jangan hanya menghindari yang tidak mungkin. Dengan mencoba sesuatu yang tidak

mungkin, anda akan bisa mencapai yang terbaik dari yang mungkin anda capai.

(Mario Teguh)

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai

(dari sesuatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan

hanya kepada Tuhanmu lah hendaknya kamu berharap.

(Q.S Al-Insyirah : 6-8)

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user x

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan sebagai wujud rasa sayang, rasa cinta penulis

dan terima kasih penulis kepada:

Ibu Samiatun dan Bapak Parwoto yang saya sayangi, cintai dan hormati yang selalu

memberikan motivasi, dukungan, pengorbanan dan doa yang luar biasa dan tiada

hentinya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Saudara-saudaraku, mas Supri, mas Agus, mbak Tin, tole Zaky, mbak Umi, mbak Ning,

dan mas Tanto, yang selalu memberikan bantuan, semangat, motivasi dan doa.

Anto yang selalu setia memberikan dukungan, semangat, cinta dan doa.

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xi

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ANALISIS RASIO KEUANGAN

TERHADAP PREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2010”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapat-

kan gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan,

bombingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan

terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

3. Drs. Wahyu Adi, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan akuntansi.

4. Prof. Dr. Siswandari, M. Stat, selaku pembimbing Akademik.

5. Dra. Sri Witurachmi, MM, selaku Pembimbing I, yang selalu memberikan motivasi,

bimbingan dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

6. Sohidin, SE, M.Si, Akt, selaku pembimbing II, yang selalu memberikan pengarahan,

bimbingan, saran dalam penyusunan skripsi ini.

7. Prof. Dr. Sigit Santoso, M.Pd selaku ketua penguji skripsi atas bantuan dan penilaian

yang diberikan kepada penulis.

8. Drs. Sukrman, MM selaku terima kasih atas bantuan dan penilaian yang diberikan

kepada penulis.

9. Bapak, Ibu dan keluarga yang selalu memberikan motivasi, dukungan, pengorbanan,

doa yang luar biasa dan tiada hentinya.

10. Teman-teman Wisma Ratna, Dana, mba Ayu, Okta, Watin, Nita dan Yuyun, terima

kasih atas semua bantuan, kebersamaan dan semangat yang pernah tercipta.

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xii

11. Sahabat-sahabatku, Eny, Abram, Unink, dan Dandy, terima kasih atas semangat

yang diberikan kepada penulis.

12. Temen-teman seperjuanganku, mbak Niken, Iis, Iin, Isti, Siti, Tri S, mbak Lis, Dije,

terima kasih atas semangatnya dan sukses untuk kita semua.

13. Teman-teman PAK 2008.

14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena keter-

batasan dari penulis. Meskipun demikian, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat

bagi pembaca pada umumnya dan perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya.

Penulis

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................... ii

HALAMAN PENGAJUAN........................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iv

HALAMAN REVISI...................................................................................... v

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ vi

HALAMAN ABSTRAK ................................................................................ vii

HALAMAN ABSTRACT ............................................................................... viii

HALAMAN MOTTO .................................................................................... xi

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... x

KATA PENGANTAR.................................................................................... xi

DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xvii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang...................................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................................. 8

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 8

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 8

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori ......................................................................................... 10

1. Laporan Keuangan......................................................................... 10

2. Laba ............................................................................................... 13

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiv

3. Analisis Rasio Keuangan ............................................................... 15

4. Ukuran perusahaan ........................................................................ 26

B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................................. 29

C. Kerangka Berfikir ................................................................................ 35

D. Hipotesis .............................................................................................. 38

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian.............................................................. 50

B. Rancangan Penelitian........................................................................... 51

C. Populasi dan Sampel ............................................................................ 60

D. Teknik Pengambilan Sampel ............................................................... 61

E. Pengumpulan Data ............................................................................... 62

F. Validitas Instrumen Penelitian............................................................. 63

G. Teknik Analisis Data ........................................................................... 63

BAB IV. HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data...................................................................................... 68

B. Pengujian Persyaratan Analisis............................................................ 71

C. Pengujian Hipotesis ............................................................................. 76

D. Pembahasan Hasil Analisis Data ......................................................... 84

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan .............................................................................................. 95

B. Implikasi .............................................................................................. 95

C. Saran .................................................................................................... 96

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 96

LAMPIRAN ................................................................................................... 98

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Ringkasan Penelitian Terdahulu ................................................................ 29

2. Jadwal waktu Penelitian............................................................................. 51

3. Seleksi Sampel ........................................................................................... 62

4. Hasil Statistik Deskriptif............................................................................ 68

5. Hasil Uji Normalitas .................................................................................. 72

6. Hasil Uji Moltikolinearitas ........................................................................ 73

7. Hasil Uji Moltikolinearitas ........................................................................ 73

8. Hasil Uji Autokorelasi ............................................................................... 74

9. Hasil Uji Autokorelasi ............................................................................... 74

10. Hasil Uji Heteroskedastisitas ..................................................................... 75

11. Hasil Uji Heteroskedastisitas ..................................................................... 76

12. Hasil Perhitungan Pengujian Individual atau Persial................................. 77

13. Hasil Perhitungan Pengujian Menyeluruh atau Simultan .......................... 78

14. Hasil Perhitungan Pengujian Koefisien Determinasi................................. 79

15. Hasil Klasifikasi Perusahaan Besar dan Kecil ........................................... 80

16. Hasil Regresi Kedua .................................................................................. 82

17. Hasil Perhitungan Pengujian Individual atau Persial................................. 83

18. Hasil Perhitungan Pengujian Menyeluruh atau Simultan .......................... 84

19. Hasil Perhitungan Pengujian Koefisien Determinasi................................. 84

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Ringkasan Penelitian Terdahulu ................................................................ 36

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Sampel Perusahaan ........................................................................... 99

2. Rasio Tahun 2008 ...................................................................................... 101

3. Rasio Tahun 2009 ..................................................................................... 103

4. Laba dan Aktiva Tahun 2009-2010 .......................................................... 105

5. Data Penelitian .......................................................................................... 107

6. Hasil Output Satatistik SPSS ..................................................................... 109

7. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi ................................................. 117

8. Surat Keputusan Dekan FKIP tentang Ijin Penyusunan Skripsi ................ 118

9. Surat Permohonan Ijin Penelitian .............................................................. 119

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Laporan keuangan merupakan hal akhir dari proses akuntansi yang bertujuan

untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, hasil usaha per-

usahaan dalam suatu periode dan arus dana (kas) perusahaan dalam periode tertentu

yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.

Statement of financial Accounting Concepts No. 1 Objective of Financial Reporting

by Business Enterprises (FASB 1978) menyatakan bahwa tujuan pertama laporan ke-

uangan adalah menyediakan informasi yang bermanfaat kepada investor, kreditur,

dan pemakai lainnya, baik yang sekarang maupun pemakai informasi akuntansi

potensial dalam pembuatan keputusan investasi, kredit, dan keputusan sejenis lainnya

secara rasional (Meythi, 2005).

FASB melalui Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No.2

mengemukakan bahwa kualitas laporan keuangan harus mempunyai informasi yang

berguna bagi proses pengambilan keputusan dan harus dapat digunakan untuk tujuan

prediksi (Harahap, 2011: 147). Salah satu karakteristik kualitatif menurut Hanafi dan

Halim (2007) yang harus dimiliki oleh informasi akuntansi agar tujuan pelaporan ke-

uangan tercapai adalah kemampuan prediksi. Laporan keuangan akan menjadi lebih

bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi, apabila dengan informasi laporan

keuangan tersebut para pengguna laporan keuangan baik pihak intern maupun ekstern

dapat melakukan prediksi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang untuk

menghindari ketikpastian.

Disinilah arti penting suatu analisis laporan keuangan yang berfungsi untuk

mengonversikan data yang berasal dari laporan sebagai bahan mentahnya menjadi

informasi yang lebih berguna, lebih mendalam, dan lebih tajam, dengan teknik ter-

tentu (Harahap, 2011: 190). Salah satu parameter kinerja dari suatu perusahaan adalah

laba. Laba adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang meng-

akibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal

(Juliana & Sulardi, 2003). Laba perusahaan menjadi fokus utama yang diperlukan

untuk kepentingan kelangsungan hidup perusahaan. Ketikmampuan perusahaan

dalam mendapatkan laba maka akan berakibat tersingkirnya perusahaan dari per-

ekonomian (Rahardianto, 2009).

Informasi laba selain berfungsi untuk menilai kinerja manajemen, juga mem-

bantu mengestimasi kemampuan laba dalam jangka panjang, memprediksi laba per-

usahaan untuk tahun yang akan datang dan menaksir resiko dalam meminjam atau

dalam melakukan investasi (Demawan & Amir, 2011). Jadi informasi laporan ke-

uangan seharusnya mempunyai kemampuan untuk memprediksi laba di masa depan.

Demawan dan Amir (2011) menjelaskan dengan memprediksi laba, dapat diketahui

prospek perusahaan tersebut dan mampu untuk memprediksi deviden yang akan di-

terima di masa mendatang, serta memprediksi laba berkaitan dengan kemampuan per-

usahaan untuk tetap exsist menjalankan usahanya dengan berbagai kewajiban yang

menjadi beban dalam perusahaan tersebut.

Meythi (2005) menyatakan bahwa salah satu cara untuk memprediksi laba

perusahaan adalah menggunakan rasio keuangan. Suwarno (2004) juga mengungkap-

kan bahwa alat analisis laporan keuangan yang paling popular diaplikasikan dalam

praktek bisnis adalah analisis rasio keuangan. Sartono (2001) mendefinisikan rasio

keuangan adalah alat analisis yang digunakan untuk mengukur kekuatan atau ke-

lemahan yang dihadapi perusahaan di bidang keuangan yang berguna bagi kepenting-

an intern perusahaan, melainkan juga bagi pihak ekstern dalam menilai prestasi

manajemen masa lalu dan prospeknya di masa yang akan datang.

Juliana dan Sulardi (2003) juga lebih menegaskan dengan pernyataannya

bahwa analisis rasio keuangan dapat membantu para pelaku bisnis dan pihak

pemerintah dalam mengevaluasi keadaan keuangan perusahaan masa lalu, sekarang

dan memproyeksikan hasil atau laba yang akan datang. Secara umum, rasio keuangan

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

dapat dikelompokkan menjadi rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas dan rasio

profitabilitas (Sartono: 2001).

Prediksi laba, selain menggunakan analisis rasio juga perlu untuk memper-

timbangkan faktor lain selain rasio keuangan yang terdapat dalam informasi laporan

keuangan, yaitu ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan merupakan alat untuk

mengukur besar kecilnya suatu perusahaan. Ukuran perusahaan akan mempengaruhi

kemampuan dari rasio keuangan masing-masing perusahaan dalam memprediksi laba.

Elton dan Gruber dalam Juliana dan Sulardi (2003) mengatakan bahwa semakin besar

perusahaan maka semakin besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba di

masa yang akan datang, hal ini disebabkan semakin mudahnya perusahaan dengan

ukuran perusahaan mengakses ke pasar modal dibandingkan dengan perusahaan yang

berukuran kecil. Kedua, saham perusahaan kecil tingkat frekuensi perdagangannya

tidak secepat dan semudah saham perusahaan besar (Juliana & Sulardi, 2003). Hart

dan Oulton (1996) menjelaskan bahwa karyawan, aktiva, penjualan, market value dan

value added adalah beberapa ukuran umum untuk menentukan besar kecilnya per-

usahaan (Juliana & Sulardi, 2003). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh

Sudarmadji dan Sularto (2007) dari beberapa variabel, nilai aktiva dianggap paling

stabil dalam mengukur ukuran perusahaan.

Penelitian-penelitian yang menghubungkan rasio keuangan dengan fenomena-

fenomena akuntansi tertentu, dengan harapan akan dapat ditemukan berbagai keguna-

an obyektif rasio keuangan telah banyak dilakukan, beberapa penelitian yang telah

dilakukan antara lain penelitian yang dilakukan Juliana dan Sulardi (2003) yang

menguji manfaat rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba perusahaan

manufaktur dengan periode penelitian tahun 1998-2000. Selain penggunaan 10 rasio

keuangan sebagai variabel independen, penelitian ini juga menggunakan ukuran per-

usahaan sebagai variabel moderating. Hasil penelitian Juliana dan Sulardi (2003)

menunjukkan bahwa hanya GPM dan OPM yang mampu memprediksi perubahan

laba perusahaan manufaktur dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kemampu-

an prediksi rasio keuangan terhadap perubahan laba perusahaan manufaktur.

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Meythi (2005) menganalisis rasio keuangan yang paling baik untuk mem-

prediksi pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ.

Sampel yang digunakan adalah perusahaan manufaktur sektor basic and chemical

periode 2000-2003. Hasil factor analysis menunjukkan bahwa ROA yang paling baik

dalam memprediksi laba perusahaan. Hal tersebut disebabkan karena pendapatan per-

usahaan yang stabil dan pengelolaan aset secara efektif dan efisien akan mem-

pengaruhi perusahaan untuk tumbuh dengan keadaan yang seperti itu maka perusaha-

an akan dapat terus tumbuh dengan baik dan laba dapat terus ditingkatkan.

Wibowo dan Pujiati (2011) menguji manfaat rasio keuangan dalam mem-

prediksi perubahan laba perusahaan real estate dan property di Bursa Efek Indonesia

(BEI) dan Singapura (SGX). Hasil penelitian Wibowo dan Pujiati (2011) menunjuk-

kan bahwa (1) dari enam rasio yang digunakan hanya CR dan PM yang berpengaruh

signifikan dalam memprediksi laba perusahaan real estate dan property di BEI dan

hanya TAT dan PM yang berpengaruh signifikan dalam memprediksi laba perusaha-

an real estate dan property di SGX, (2) ada perbedaan analisis rasio keuangna yang

berpengaruh dalam memprediksi laba dari BEI dan SGX yang disebabkan adanya

perbedaan karakteristik yaitu aktivitas operasional dua negara tersebut sehingga

mempunyai opportunity dan threat yang berbeda pula seperti pengaruh faktor

eksternal (kebijakan pemerintah, inflasi, tarif pajak, kurs, & tingkat suku bunga).

Demawan dan Amir (2011) mengambil penelitian dengan judul “Analisis

Rasio Keuangan untuk Memprediksi Perubahan Laba pada Perusahaan Manufaktur

yang Terdaftar di Bursa efek Indonesia (BEI)”. Hasil penelitian yang telah dilakukan

oleh Demawan dan Amir (2011) ini menunjukkan bahwa dari delapan rasio keuangan

yang digunakan hanya CR, OPM, NIS, dan SCL yang mampu memprediksi perubah-

an laba perusahaan manufaktur.

Harsari (2008) yang juga menguji lima rasio keuangan terhadap prediksi ter-

hadap prediksi laba pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEJ periode tahun

2001 sampai 2004. Hasil penelitian Harsari (2008) ini menunjukkan hanya ROI yang

mampu memprediksi perubahan laba perusahaan asuransi di BEJ.

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Suwarno (2004) menguji rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba

dari tahun 2000 sampai tahun 2002 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

BEJ. Hasil dari penelitian ini adalah rasio LTLSE, OPBBT, dan NIS yang dapat di-

gunakan dalam memprediksi perubahan laba tahun 2000. Rasio yang dapat digunakan

untuk memprediksi perubahan laba tahun 2001 adalah rasio OPBBT, IWC dan

NINW. Sedangkan perubahan laba tahun 2002 tidak dapat diprediksi dengan meng-

gunakan rasio keuangan tahun 2001.

Dengan adanya kebutuhan prediksi laba dan adanya ketidakkonsistenan hasil

penelitian-penelitian terdahulu mengenai pengaruh beberapa rasio keuangan terhadap

perubahan laba, mendorong untuk melakukan pengujian lebih lanjut temuan-temuan

empiris mengenai rasio keuangan dengan mereplikasikan penelitian yang dilakukan

oleh Juliana dan Sulardi (2003). Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya.

Perbedaan antara penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian terdahulu

adalah sebagai berikut:

1. Periode penelitian

Penelitian Juliana dan Sulardi (2003) menggunakan periode penelitian

tahun 1998-2000, Meythi menggunakan periode tahun 2000-2003, Wibowo dan

Pujiati (2011) menggunakan periode tahun 2004-2009. Harsari (2008) mengguna-

kan periode tahun 2001-2004. Suwarno (2004) periode tahun 1999-2002. Peneliti-

an yang akan dilakukan oleh peneliti menggunakan periode penelitian tahun 2008

hingga tahun 2010. Periode penelitian ini dipilih karena dalam kurun waktu ter-

sebut perekonomian Indonesia dalam keadaan stabil tidak terjadi krisis ekonomi

dan nilai rupiah terhadap nilai dolar Amerika relatif stabil.

2. Objek Penelitian

Juliana dan Sulardi (2003), Suwarno (2004), dan Demawan dan Amir

(2011) dalam penelitiaannya menggunakan perusahaan manufaktur. Meythi

(2005) dalam penelitiannya hanya menggunakan perusahaan manufaktur sektor

basic dan chemical. Wibowo dan Pujiati (2011) menggunakan objek penelitian

real estate dan property. Harsari (2008) menggunakan perusahaan asuransi se-

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

bagai objek penelitian. Dalam penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti ini

menggunakan perusahaan manufaktur.

3. Variabel Penelitian

Penelitian Juliana dan Sulardi (2003) menggunakan variabel dependen

berupa laba dan variabel independennya terdiri dari 10 rasio keuangan yaitu

Current Ratio (CR), Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit Margin

(OPM), Net Profit Margin (NPM), Debt to Equity (DE), Inventory Turnover

(ITO), Total Assets Turnover (TAT), Return On Investment (ROI), Return On

Equity (ROE) dan Leverage Ratio (LR) serta menggunakan ukuran perusahaan

sebagai variabel moderating.

Meythi (2005) menggunakan variabel dependen berupa laba dan variabel

independennya terdiri dari 15 rasio keuangan yaitu Current Ratio (CR),Quick

Ratio(QR) ,Debt Ratio (DR), Equity to Total Taxes (ETA), Equity to Total

Liabilities (ETL), Equity to Fixed Asset (EFA), Net Profit Margin (NPM), Gross

Profit Margin (GPM), Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE),

Inventory Turnover (ITO), Average Collection Period (ACP), Fixed Assets

Turnover (FAT), Total Asset Turnover (TAT) dan pertumbuhan Laba (PL).

Wibowo dan Pujiati (2011) menggunakan variabel dependen berupa laba

dan variabel independennya terdiri dari 6 rasio keuangan yaitu Current Ratio

(CR), Total Assets Turnover (TAT), Debt Ratio (DR), Profit margin (PM), Return

On Assets (ROA), Return On Equity (ROE). Wibowo dan Pujiati (2011) meng-

gunakan variabel dependen berupa laba dan variabel independennya terdiri dari 6

rasio keuangan yaitu Current Ratio (CR), Gross Profit Margin (GPM), Operating

Profit Margin (OPM), Net Incime to Sales (NIS), Return On Equity (ROE),

Inventory Turnover (ITO), Total Assets Turnover (TAT), Sales to Currents

Liabilities (SCL).

Demawan dan Amir (2011) menggunakan variabel dependen berupa laba

dan variabel independennya terdiri dari 8 rasio keuangan yaitu Current Ratio

(CR), Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit Margin (OPM), Net Incime

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

to Sales (NIS), Return On Equity (ROE), Inventory Turnover (ITO), Total Assets

Turnover (TAT), Sales to Currents Liabilities (SCL).

Harsari (2008) menggunakan lima rasio keuangan yaitu Total Debt to

Equity ratio (TDER), Net Profit margin (NPM), Return On Investment (ROI),

Return On Equity (ROE), dan Debt to Assets (DA).

Suwarno (2004) menggunakan sembilan rasio yang dipilih dengan

stepwise regression yaitu Long Term Liabilities to Shareholders Equity (LTLSE),

Operating Profit to Profit Before Texas (OPBBT), Net Income to Sales (NIS),

Inventory to Working Capital (IWC), Operating Income to Total liabilities

(OITL), Net Worth to Total Liabilities (NWTL), Sales to Current Liabilities

(SCL), Total Liabilities to Current Liabilities (TLTA), dan Profit After Taxes to

Fixed Assets (PATFA).

Penelitian ini menggunakan 12 rasio yaitu Current Ratio (CR), Inventory

Turnover (IT), Total Assets Turnover (TAT), Debt Ratio (DR), Debt to Equity

Ratio (DER), Leverage Ratio (LR), Gross Profit Margin (GPM), Net Profit

Margin (NPM), Operating Profit Margin (OPM), Return On Investment (ROI),

Return On Equity (ROE) dan Sales to Current Liabitities (SCL). Variable

moderating sama seperti penelitian yang dilakukan oleh Juliana & Sulardi (2003),

namun bedanya dalam penelitiannya Juliana & Sulardi (2003) menggunakan pen-

jualan sebagai alat ukur pengukuran ukuran perusahaan, sedangkan penelitian ini

menggunakan nilai aktiva karena dianggap paling stabil.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti ingin melalukan pengujian kembali

dengan judul “Analisis Rasio Keuangan terhadap Prediksi Perubahan Laba pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010”.

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan masalah penelitian sebagai

berikut :

1. Apakah rasio keuangan mampu memprediksi perubahan laba perusahaan

manufaktur?

2. Apakah ukuran perusahaan mampu menjadi moderator kemampuan rasio keuang-

an dalam memprediksi perubahan laba perusahaan manufaktur?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka didapat tujuan penelitian sebagai

berikut :

1. Untuk mengetahui kemampuan rasio keuangan dalam memprediksi perubahan

laba perusahaan manufaktur.

2. Untuk mengetahui apakah ukuran perusahaan mampu menjadi moderator ke-

mampuan rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba perusahaan

manufaktur.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, ilmu pengetahuan,

teknologi dan seni khususnya di bidang akuntansi.

b. Sebagai bahan referensi dan pengembangan teori bagi peneliti lain di masa

yang akan datang di bidang dan permasalahan yang sejenis atau bersangkutan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Perusahaan

Diharapkan dapat membantu memberikan kontribusi praktis bagi perusahaan

dalam memprediksi laba, evaluasi dan pengambilan keputusan yang ber-

hubungan dengan laba.

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

b. Bagi Pemakai Informasi Laporan Keuangan

Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pengambilan keputusan

ekonomi.

c. Bagi Peneliti

Dapat memperoleh gambaran secara langsung mengenai manfaat rasio ke-

uangan dalam memprediksi perubahan laba perusahaan.

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Laporan Keuangan

a. Pengertian Laporan Keuangan

Mengenai pengertian dari laporan keuangan Munawir berpendapat

bahwa “Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi

yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan

atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan

dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut” (2004: 2). Harahap dalam

penjelasannya mengenai laporan keuangan memaparkan bahwa laporan ke-

uangan dapat memberikan gambaran kondisi keuangan dan hasil usaha dari

perusahaan sebagai media komunikasi dan pertanggungjawaban antara per-

usahaan dan para pemiliknya atau pihak lainnya pada saat tertentu atau jangka

waktu tertentu (2011).

Menurut Juliana dan Sulardi (2003) laporan keuangan didefinisikan

sebagai berikut “Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses

akuntansi yang bertujuan untuk menyediakan informasi mengenai posisi ke-

uangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan yang bermanfaat besar bagi

pemakai dalam pengambilan keputusan”. Menurut Harahap (2011) menyata-

kan bahwa “Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil

usaha suatu perusahaan pada saat tertentu dan jangka waktu tertentu”

(hlm.105).

Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat diambil kesimpulan

bahwa laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang

berupa data keuangan dan aktivitas dari suatu perusahaan yang bertujuan se-

bagai media komunikasi dan pertanggungjawaban antara perusahaan dan para

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

pemiliknya atau pemakai dalam pengambilan keputusan serta untuk memberi

gambaran mengenai kondisi keuangan, hasil usaha, dan kinerja perusahaan

pada periode tertentu.

b. Jenis laporan Keuangan

Laporan keuangan perusahaan merupakan salah satu sumber informasi

yang penting di samping informasi lain seperti informasi industri, kondisi per-

ekonomian, pangsa pasar perusahaan, kualitas manajemen dan lainnya. Me-

nurut Hanafi dan Halim (2007: 49-59) ada tiga pokok laporan keuangan yang

pokok, yaitu:

1) Neraca

Neraca menampilkan sumber daya ekonomis (aset), kewajiban

ekonomis (hutang), modal saham, dan huibungan antaritem tersebut.

Neraca tidak memberikan informasi nilai perusahaan secara langsung, te-

tapi informasi tersebut bias dilihat dengan mempelajari neraca digabung

dengan laporan keuangan yang lain. Secara lebih spesifik, neraca di-

maksudkan membantu pihak eksternal untuk menganalisis: (1) likuiditas

perusahaan, (2) fleksibelitas keuangan, (3) kemampuan operasional, dan

(4) kemampuan menghasilkan pendapatan selama periode tertentu.

2) Laporan Rugi Laba

Laporan laba rugi adalah laporan yang memberikan informasi me-

ngenai tingkat keuntungan, risiko, fleksibilitas keuangan, dan ke-mampu-

an operasional perusahaan pada periode waktu tertentu.

3) Laporan Arus Kas

Laporan arus kas melaporkan: kas yang mempengaruhi operasi se-

lama suatu periode tertentu, transaksi investasi, transaksi pembiayaan, ke-

naikan atau penurunan kas bersih kas selama satu periode tertentu.

c. Pemakai Laporan Keuangan

Laporan keuangan digunakan untuk mengetahui perkembangan suatu

perusahaan dan kondisi keuangan perusahaan. Pada dasarnya, laporan keuang-

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

an merupakan hasil dari proses pencatatan, penggolongan dan peringkasan

dari kejadian-kejadian yang bersifat keuangan dengan cara setepat-tepatnya

sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu

perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak yang ber-

kepentingan terhadap laporan keuangan maupun perkembangan suatu per-

usahaan adalah (Munawir, 2004: 2-5):

1) Pemilik perusahaan

Pemilik perusahaan yang pimpinannya diserahkan kepada manajer,

memerlukan laporan keuangan untuk menilai kinerja manajer dalam me-

mimpin perusahaannya dan kesuksesan seorang manajer diukur/dinilai

dari laba yang diperoleh perusahaan. Berdasarkan hasil analisis laporan

keuangan, jika hasil yang dicapai oleh manajemen perusahaan tidak me-

muaskan, maka pemilik perusahaan dapat mengambil suatu tindakan se-

perti mengganti manajemennya atau bahkan menjual saham-saham yang

dimilikinya.

2) Manager

Bagi seorang manajer, laporan keuangan merupakan alat per-

tanggungjawaban kepada pemilik perusahaan atas kepercayaan yang di-

berikan kepadanya. Selain itu, laporan keuangan digunakan untuk meng-

ukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan perusahaan, menilai hasil kerja

tiap-tiap divisi yang telah diberi wewenang dan tanggung jawab terhadap

tugasnya dan menentukan kebijakan atau prosedur baru untuk mencapai

hasil yang lebih baik.

3) Kreditur

Para kreditur sebelum mengambil keputusan untuk memberi atau

menolak permintaan kredit dari suatu perusahaan, perlu mengetahui ter-

lebih dulu posisi keuangan dari perusahaan yang bersangkutan. Laporan

keuangan diperlukan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

membayar hutang, beban bunga, juga untuk mengetahui apakah kredit

yang akan diberikan itu cukup mendapat jaminan dari perusahaan tersebut.

4) Investor

Para investor berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu per-

usahaan sebagai penentuan kebijaksanaan penanaman modalnya, apakah

perusahaan mempunyai prospek yang baik dan akan memperoleh ke-

untungan yang baik. Prospek keuntungan dimasa mendatang dan per-

kembangan perusahaan selanjutnya dipakai untuk mengetahui jaminan

investasinya.

5) Pemerintah

Pemerintah berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu per-

usahaan untuk menentukan besarnya pajak yang harus ditanggung per-

usahaan tersebut.

6) Karyawan

Karyawan memerlukan laporan keuangan untuk mengetahui ke-

mampuan perusahaan dalam memberi upah/gaji dan jaminan sosial dan

menilai apakah pemberian bonus cukup layak dibandingkan dengan

tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan pada periode tertentu.

2. Laba

Soemarso (2004) berpendapat bahwa pengertian laba bruto adalah “Selisih

antara penjualan bersih dengan harga pokok penjualan disebut laba bruto (gross

profit) atau margin kotor (gross margin) Disebut bruto karena jumlah ini masih

harus dikurangi dengan beban-beban usaha” (hlm. 226). Pengertian dari laba

bruto dengan laba usaha juga berbeda berikut pendapat dari Soemarso (2004)

“Laba usaha adalah selisih antara laba bruto dan beban usaha disebut laba usaha

(income from operation) atau laba operasi (operating income). Laba usaha adalah

laba yang diperoleh semata-mata dari kegiatan utama perusahaan” (hlm. 227).

Menurut Juliana dan Sulardi (2003), laba didefinisikan sebagai berikut “Laba

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

(penghasilan bersih) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode

akuntansi dalam bentuk pemasukan dan penambahan aktiva atau penurunan ke-

wajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi

penanaman modal”.

Dari beberapa pengertian di atas maka peneliti dapat menyimpulkan

pengertian laba adalah selisih antara laba bruto dan beban usaha yang menunjuk-

kan kenaikan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan

ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal yang diperoleh

sematamata dari kegiatan utama perusahaan. Laba dapat dijadikan sebagai alat

ukur keberhasilan suatu perusahaan yang tercermin dalam kinerja manajemen-

nya. Informasi mengenai kinerja masa lalu yang terdapat pada informasi laba

dapat digunakan untuk memprediksi kinerja masa depan perusahaan, walaupun

kesuksesan masa lalu tidak menjamin kesuksesan masa yang akan datang akan te-

tapi prediksi mengenai laba yang akan datang dapat dilakukan jika ada hubungan

yang cukup kuat antara kinerja masa lalu dengan kinerja masa depan.

Bagi para investor informasi laba dapat digunakan sebagai faktor utama

dalam meramalkan distribusi deviden di masa yang akan datang yang merupakan

faktor penting untuk menetapkan nilai berjalan atas sebagian saham atau atas ke-

seluruhan perusahaan, sedangkan bagi pemegang obligasi dan kreditur informasi

laba dapat digunakan untuk menilai tingkat pengembalian tahunan dan menerima

pembayaran kembali pokok pinjaman pada saat hutang tersebut telah jatuh tempo.

Prediksi laba sering digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan

investasi dan penilaian kinerja manajemen suatu perusahaan untuk masa yang

akan datang. Penilaian terhadap kemampuan manajemen dan tersedianya

informasi yang memadai merupakan faktor penting dalam membuat prediksi laba

untuk masa yang akan datang. Laba yang digunakan dalam penelitian ini adalah

laba akuntansi dengan indikator perubahan laba yang digunakan dalam penelitian

ini adalah pajak sebelum pajak. Penggunaan laba sebelum pajak dimaksudkan

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

untuk menghindari pengaruh tarif pajak yang berbeda antar periode yang di-

analisis.

3. Analisis Rasio Keuangan

a. Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan terdiri dari dua kata yaitu analisis dan

laporan keuangan. Kata analisis berarti memecahkan atau menguraikan se-

suatu unit menjadi unit terkecil, sedangkan laporan keuangan terdiri dari tiga

hal pokok yaitu neraca, rugi-laba dan arus kas (dana). Dari pengertian tersebut

maka Harahap (2011) menjelaskan pengertian analisis laporan keuangan

yaitu:

Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yanglebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atauyang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara datakuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk menge-tahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam prosesmenghasilkan keputusan yang tepat (hlm. 190).

Hal tersebut sesuai dengan simpulan Bernstein (1983) bahwa analisis

laporan keuangan mencakup penerapan metode dan teknik analitis atas lapor-

an keuangan dan data lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuran-ukuran

dan hubungan tertentu yang sangat berguna dalam proses pengambilan ke-

putusan (Harahap, 2011: 190). Foster (1986) mengemukakan pengertian yang

sama mengenai pengertian analisis laporan keuangan yaitu untuk mempelajari

hubungan-hubungan dalam satu set laporan keuangan pada suatu saat tertentu

dan kecenderungan-kecenderungan dari hubungan ini sepanjang waktu

(Harahap, 2011: 193). Helfert (1982) memberikan pengertian mengenai

analisis laporan keuangan sebagai alat yang digunakan dalam memahami

masalah dan peluang yang terdapat dalam laporan keuangan (Harahap, 2011:

193).

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa

analisis laporan keuangan adalah penerapan metode dan teknik analitis atas

laporan keuangan dan data lainnya untuk menguraikan pos-pos laporan ke-

uangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya

yang bersifat signifikan dan digunakan dalam memahami masalah dan pluang

yang terdapat dalam laporan keuangan yang sangat berguna dalam proses

pengambilan keputusan keuangan.

Agar lebih jelas alasan mengapa laporan keuangan harus dianalisis

maka Atmaja (2008) menyatakan bahwa :

Perusahaan publik memiliki stakeholders yang bervariasi seperti: pe-megang saham, pemegang obligasi, banker, kreditur, supplier,karyawan dan manajemen. Para stakeholders perlu mengetahui bagai-mana bagaimana kinerja perusahaan. Untuk itu mereka bergantungpada laporan keuangan perusahaan yang diumumkan secara periodikuntuk menyediakan informasi mendasar tentang kinerja keuangan per-usahaan. Laporan keuangan yang dianalisis adalah (1) laporan labarugi (income statement), dan (2) neraca (balance sheet) (hlm. 411).

b. Pengertian Rasio Keuangan

Analisis keuangan yang mencakup analisis rasio keuangan, analisis

kelemahan dan kekuatan financial akan sangat membantu dalam menilai

prestasi manajemen di masa lalu dan prospeknya di masa yang akan datang.

Dengan analisis keuangan, dapat diketahui kekuatan serta kelemahan yang di-

miliki oleh seorang business enterprises. Rasio ini dapat memberikan indikasi

apakah perusahaan masih memiliki kas yang cukup untuk memenuhi ke-

wajiban financialnya, besarnya piutang yang cukup rasional, efisiensi manaje-

men persediaan, perencanaan pengeluaran investasi yang baik, dan struktur

modal yang sehat sehingga tujuan maksimumkan kemakmuran pemegang

saham dapat dicapai.

Harahap (2011: 297) menjelaskan bahwa “Rasio keuangan adalah

angka yang diperoleh dari dasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan

dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

(berarti)”. Menurut Atmaja (2008: 415) “Rasio keuangan didesain untuk

memperlihatkan hubungan antara item-item pada laporan keuangan (neraca

dan laporan rugi laba)”. Berdasarkan beberapa devinisi tersebut maka peneliti

dapat menyimpulkan bahwa rasio keuangan adalah indeks yang mempunyai

hubungan relevan dan signifikan antara dua angka dalam pos-pos laporan ke-

uangan dengan membandingkan angka-angka tersebut dalam satu periode atau

beberapa periode yang mampu memperlihatkan hubungan antara item-item

pada laporan keuangan.

Penelitian ini menggunakan analisis rasio sesuai dengan tujuan dari

penelitian yang ingin mengetahui apakah rasio keuangan dapat digunakan

untuk memprediksi laba perusahaan. Harahap (2011: 298) memaparkah

bahwa salah satu keuanggulan dari analisis rasio yaitu dapat melakukan

prediksi di masa yang akan datang.

c. Jenis-Jenis Rasio Keuangan

Demawan dan Amir (2011) mengatakan bahwa “Rasio keuangan

adalah alat yang digunakan untuk memprediksi laba yang akan datang”.

Ada lima jenis rasio keuangan menurut Hanafi (2007: 36-37):

a. Rasio likuiditas: rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhikewajiban jangka pendek.

b. Rasio aktivitas: rasio yang mengukur kemampuan perusahaan mengguna-kan asetnya dengan efisien.

c. Rasio utang/leverage: rasio yang mengukur kemampuan perusahaan me-menuhi total kewajibannya.

d. Rasio keuntungan/profitabilitas: rasio yang mengukur kemampuan per-usahaan menghasilkan profitabilitas.

e. Rasio pasar: rasio yang mengukur prestasi pasar relatif terhadap nilaibuku, pendapatan, dan dividen.

Sedangkan pembagian rasio keuangan menurut Sartono (2001) dibagi

menjadi empat yaitu:

a. Rasio likuiditas, yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk me-menuhi kewajiban financial yang berjangka pendek tepat pada waktunya.

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

b. Rasio aktivitas, menunjukkan sejauh mana efisiensi perusahaan dalammenggunakan assets untuk memperoleh penjualan.

c. Financial leverage ratio, menunjukkan kapasitas perusahaan untuk me-menuhi kewajiban baik itu jangka pendek maupu jangka panjang.

d. Rasio profitabilitas, dapat mengukur seberapa besar kemampuan per-usahaan memperoleh laba baik dalam hubungan dengan penjualan, assetsmaupun laba bagi modal sendiri (hlm.114)

Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya

dilakukan untuk melihat prospek dan resiko perusahaan. Prospek untuk me-

ngetahui tingkat keuntungan (profitabilitas) sedangkan resiko untuk me-

ngetahui perusahaan tersebut sedang mengalami kesulitan keuangan atau

tidak. Analisis laporan keuangan dapat dilakukan dengan analisis rasio ke-

uangan. Empat macam kategori analisis rasio keuangan menurut Sartono

(2001), yaitu:

a. Rasio Likuiditas

Likuiditas perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan

dalam membayar kewajiban financial jangka pendek tepat pada waktunya,

dimana likuiditas perusahaan tersebut ditunjukkan dengan besar kecilnya

aktiva lancar yaitu aktiva yang mudah untuk diuangkan atau menjadi kas

seperti kas, piutang, surat berharga dan persediaan (Sartono, 2001: 116).

Hanafi (2008: 37) menjelaskan bahwa “Rasio likuiditas mengukur ke-

mampuan likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat besarnya

aktiva lancar relatif terhadap utang lancarnya. Utang dalam hal ini

merupakan kewajiban perusahaan”.

Sama seperti apa yang dinyatakan oleh Subramanyam dan Wild

“Likuiditas merujuk pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi ke-

wajiban keuangan jangka pendek” (2010: 45). Subramanyam dam Wild

juga memberikan batasan bahwa rasio likuiditas akan lebih bermanfaat

apabila dibandingkan dari masa ke masa. Dengan demikian maka peneliti

dapat mengartikan bahwa rasio likuiditas mengukur kemampuan per-

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

usahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek dengan me-

lihat aktiva lancar perusahaan relatif terhadap hutang lancarnya. Rasio

likuiditas dalam peneliotian ini diproyeksikan dengan rasio lancar.

1) Rasio Lancar

Rasio lancar ini dapat menunjukkan sejauh manakah aktiva

lancar yang dimiliki oleh perusahaan dapat menutupi kewajiban lancar

yang harus dibayar oleh perusahaan (Harahap, 2011). Sartono (2001)

menjelaskan lebih lanjut bahwa “Semakin tinggi Current Ratio maka

semakin besar kemampuan perusahaan untuk me-menuhi kewajiban

financial jangka pendek” (hlm. 116). Rumus dari rasio lancar (Current

Ratio) menurut Sartono (2001) adalah sebagai berikut:

Rasio lancar =

Dari pengukuran rasio ini, Demawan dan Amir (2011) me-

ngatakan apabila rasio lancar tinggi, dapat menunjukkan bahwa per-

usahaan dapat membayar semua utang lancarnya dengan persediaan

aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Namun apabila rasio ini terlalu

tinggi, perusahaan juga belum dikatakan baik, Wibowo dan Pujiati

(2011) dan Hanafi (2008) menjelaskan lebih lebih lanjut bahwa ke-

lebihan aktiva lancar akan mempunyai pengaruh yang tidak baik ter-

hadap perubahan laba, karena aktiva lancar pada umumnya menghasil-

kan return yang lebih rendah dibandingkan dengan aktiva tetap.

b. Rasio Aktivitas

Agus Sartono menyatakan bahwa “Rasio aktivitas menunjukkan

bagaimana sumber daya yang telah dimanfaatkan secara optimal,

kemudian dengan cara membandingkan rasio aktivitas dengan standar

industri, maka dapat diketahui tingkat efisiensi perusahaan dalam industri”

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

(hlm. 118). Hanafi (2008: 38) menjelaskan bahwa “Rasio ini melihat se-

berapa besar efisiensi penggunaan aset oleh perusahaan. Rasio ini melihat

seberapa besar dana tertanam pada aset perusahaan. Jika dana yang ter-

tanam pada aset tertentu cukup besar, sementara dana tersebut mestinya

bisa dipakai untuk investasi pada aset lain yang lebih produktif, maka

profitabilitas perusahaan tidak sebaik yang seharusnya”.

Secara singkat rasio ini dapat diartikan oleh Harahap sebagai peng-

gambaran aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasi

perusahaan baik dalam kegiatan penjualan, pembelian dan kegiatan lain-

nya (2011). Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut maka peneliti

dapat menyimpulkan bahwa rasio aktivitas merupakan rasio yang me-

nunjukkan aktivitas perusahaan berdasarkan pada penggunaan sumber

daya yang dimiliki perusahaan secara optimal. Dalam penelitian ini rasio

aktivitas diproyeksikan dengan Inventory Turnover, Total Assets Turnover

dan Sales to Current Liabitities.

1) Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)

Harahap menjelaskan bahwa rasio perputaran persediaan me-

nunjukkan seberapa cepat perputaran persediaan dalam siklus produksi

yang normal (2011). Semakin besar rasio ini menurut Harahap se-

makin baik karena hal tersebut menunjukkan bahwa kegiatan penjual-

an berjalan cepat (2011). Sebaliknya, perputaran persediaan yang

rendah menandakan kurangnya pengendalian persediaan yang efektif

karena semakin besar dana yang tertanam pada aset persediaan ter-

sebut (Hanafi, 2008). Rumus dari perputaran persediaan (Inventory

Turnover) menurut Sartono (2001) sebagai berikut:

Perputaran persediaan =

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Tingkat perputaran persediaan yang lambat dapat mengakibat-

kan penurunan pendapatan dan mengurangi laba dimasa yang akan

datang (Demawan & Amir, 2011).

2) Perputaran total aktiva (Total Assets Turnover)

Rasio perputaran total aktiva diukur dari volume penjualan, hal

ini dapat menunjukkan sejauh mana kemampuan dari aktiva dalam

menciptakan penjualan (Harahap, 2011). Demawan dan Amir (2011)

mengatakan bahwa “Rasio ini dapat digunakan untuk memprediksi

laba karena total aktiva dan penjualan merupakan komponen dalam

menghasilkan laba”. Rasio perputaran total aktiva menghitung efektif-

itas penggunaan total aktiva. Rumus perputaran total aktiva tetap

(Total Assets Turnover) menurut Sartono (2001) adalah sebagai be-

rikut:

Perputaran total aktiva tetap =

Pengaruh rasio perputaran total aktiva terhadap perubahan laba

adalah semakin cepat tingkat perputaran aktiva maka laba bersih yang

dihasilkan akan semakin meningkat, karena perusahaan dapat me-

manfaatkan aktiva secara optimal untuk meningkatkan penjualan yang

berpengaruh terhadap pandapatan dan kenaikan laba (Hanafi & Halim,

2007).

3) Sales to Current Liabitities

Sales to Current Liabitities merupakan rasio aktivitas dengan

unsur penjualan dan utang lancar yang keduanya mempunyai pengaruh

terhadap laba yang dihasilkan (Demawan & Amir, 2011). SCL me-

nurut Demawan dan Amir (2011) digunakan untuk mengukur seberapa

efektif kinerja perusahaan dalam hal memperoleh laba pada tingkat

penjualan yang telah dilakukan. Dengan adanya kenaikan penjualan

Demawan dan Amir (2011) mengatakan akan mempengaruhi ke-

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

mampuan perusahaan membayar utang lancarnya. Dengan demikian

dengan penurunan Sales to Current Liabitities dapat menurunkan per-

ubahan laba yang disebabkan karena penurunan volume penjualan di-

ikuti dengan penurunan tingkat utang lancar (Demawan & Amir,

2011). Rumus dari Sales to Current Liabitities (SCL) menurut

Demawan dan Amir (2011) adalah sebagai berikit:

Sales to Current Liabitities =

c. Rasio Leverage

Sartono (2001) merumuskan pengertian rasio leverage sebagai

berikut :

Financial leverage menunjukkan proporsi atas penggunaan utanguntuk membiayai investasinya. Perusahaan yang tidak mempunyaileverage berarti penggunaan modal sendiri 100%. Penggunaanutang itu sendiri bagi perusahaan mengandung tiga dimensi : (1)pemberi kredit akan menitikberatkan pada besarnya jaminan ataskredit yang diberikan, (2) dengan menggunakan utang maka apa-bila perusahaan mendapatkan keuntungan yang lebih besar daribeban tetapnya maka pemilik perusahaan keuntungannya akan me-ningkat dan (3) dengan penggunaan utang maka pemilik mem-peroleh dana dan tidak kehilangan pengendalian perusahaan (hlm.120-121).

Hanafi (2008: 40) menjelaskan bahwa “Rasio ini mengukur ke-

mampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjang. Perusahaan

yang tidak solvabel adalah perusahaan yang total utangnya lebih besar di-

bandingkan dengan total asetnya. Rasio ini memfokuskan pada sisi kanan

atau kawajiban perusahaan”.

Dari beberapa pengertian di atas maka peneliti dapat menyimpul-

kan bahwa rasio leverage adalah rasio yang menunjukkan proporsi atas

penggunaan utang untuk membiayai investasinya dan mengukur ke-

mampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang. Rasio

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

leverage dalam penelitian ini diproyeksikan dengan Debt Ratio, Total

Debt to Equity Ratio dan Leverage Ratio.

1) Debt Ratio

Menurut Slamet (2003) rasio Debt Ratio ini digunakan untuk

menghitung seberapa besar dana yang disediakan oleh kreditur untuk

perusahaan. Dengan kata lain bahwa rasio ini menunjukkan peng-

gunaan utang terhadap terhadap total asset yang dimiliki oleh per-

usahaan (Wibowo & Pujiati, 2011). Rasio Debt Ratio yang tinggi ber-

arti perusahaan menggunakan utang yang tinggi dan penggunaan utang

yang tinggi dapat meningkatkan profitabilitas karena dapat mem-

perlancar aktivitas perusahaan yang kemudian akan menunjang ke-

giatan produksi dan penjualan untuk menghasilkan laba. Namun jika

perusahaan menggunakan utang yang tinggi tanpa ditunjang dengan

penjualan yang tinggi maka resiko yang dihadapi oleh perusahaan juga

tinggi (Hanafi, 2008). Harahap (2011: 304) mengatakan bahwa

“Supaya aman porsi utang terhadap aktiva harus lebih kecil”. Rumus

dari Debt Ratio menurut Sartono (2001) adalah sebagai berikut:

Debt Ratio =

2) Debt to Equity Ratio

Debt to Equity Ratio menggambarkan kemampuan modal

sendiri menjamin utang. Dengan kata lain bagian utang yang dapat di-

jamin dengan menggunakan modal sendiri yang dimiliki perusahaan

(Moeljadi, 2006: 51). Sartono (2001: 121) menjelaskan bahwa se-

makin tinggi Total Debt to Equity Ratio maka semakin besar resiko

yang dihadapi oleh perusahaan, dan investor akan meminta tingkat

keuntungan yang semakin tinggi. Total Debt to Equity Ratio yang

tinggi menurut Sartono menunjukkan proporsi modal modal sendiri

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

yang rendah untuk membiayai aktiva (2001). Rumus dari Debt to

Equity Ratio menurut Sartono (2001) adalah sebagai berikut:

Debt to Equity Ratio =

3) Leverage Ratio (LR)

Harahap (2011) menjelaskan bahwa “Rasio ini menggambar-

kan hubungan antara utang perusahaan terhadap modal maupun aset.

Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang

atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan

oleh modal. Perusahaan yang baik mestinya memiliki komposisi

modal yang lebih besar dari utang” (hlm. 306). Rumus dari Leverage

Ratio (LR) menurut Harahap (2011) adalah sebagai berikut:

Leverage Ratio =

d. Rasio Profitabilitas

Pengertian rasio profitabilitas menurut Sartono (2001) yaitu

“Kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan

penjualan, total aktiva maupun modal sendiri” (hlm. 122). Hanafi (2008:

42) menjelaskan bahwa “Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan

menghasilkan keuntungan (profitatabilitas) pada tingkat penjualan, aset,

dan modal saham tertentu”. Harahap (2011: 304 menjelaskan bahwa

“Rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapat-

kan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiat-

an penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagai-

nya”.

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut maka peneliti dapat me-

nyimpulkan bahwa rasio keuangan adalah rasio yang dapat mengukur ke-

mampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua sumber

daya yang dimiliki. Dengan demikian maka akan penting sekali bagi

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

investor dalam analisis rasio profitabilitas tersebut yaitu berguna melihat

keuntungan yang benar-benar akan diterimanya dalam bentuk deviden

(Sartono, 2001: 122). Menurut Sartono (2001) lima rasio profitabilitas

yang sering digunakan yaitu sebagai berikut:

1) Gross Profit Margin (GPM)

Pengerian Gross Profit Margin menurut Munawir (2004: 99)

adalah Perimbangan antara Gross Profit (laba kotor) yang diperoleh

perusahaan dengan tingkat penjualan yang dicapai pada periode yang

sama”. Sartono (2001) mengungkapkan bahwa “Rasio ini sangat di-

pengaruhi oleh harga kotor penjualan” (hlm. 123). Smakin tinggi rasio

ini maka semakin baik. Juliana dan sulardi (2003) menyatakan bahwa

GPM dapat digunakan untuk memprediksi laba. Rumus dari Gross

Profit Margin (GPM) menurut Sartono (2001) adalah sebagai berikut:

Gross Profit Margin =

2) Net Profit Margin (NPM)

Melihat dari rumusnya Net Profit Margin (NPM) dipengaruhi

oleh laba setelah pajak dan penjualan. Rumus dari Net Profit Margin

(NPM) menurut Sartono (2001) yaitu sebagai berikut:

Net Profit Margin =

Wibowo dan pujiati (2011) menyatakan bahwa apabila rasio ini

naik maka dapat menunjukkan pendapatan di masa yang akan datang

diharapkan meningkat, hal ini disebabkan pendapatan laba bersihnya

lebih besar dari pendapatan operasionalnya sehingga kemempuan

untuk mendapatkan laba bersih pun dapat meningkat yang akhirnya

meningkatkan pendapatan. Hal tersebut sesuai dengan kesimpulan dari

Slamet (2003) bahwa dengan adanya NPM yang tinggi maka me-

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

nandakan adanya kemampuan perusahaan yang tinggi untuk meng-

hasilkan laba pada penjualan tetentu (Wibowo & Pujiati, 2011).

3) Operating Profit Margin (OPM)Munawir (2004: 100) menyatakan bahwa rasio ini mencermin-

kan tingkat efisiensi perusahaan, sehingga rasio yang tinggi menunjuk-

kan keadaan yang kurang baik, hal ini disebabkan setiap rupiah pen-

jualan yang terserap dalam biaya juga tinggi, dan yang tersedia untuk

laba kecil. Rumus Operating Profit Margin (OPM) menurut Munawir

(2004) adalah sebagai berikut:

Operating Profit Margin =

4) Return On Investment (ROI)

Sartono (2001) mengatakan bahwa “Return On Investment

(ROI) atau Return on Assets (ROA) menunjukkan kemampuan per-

usahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan” (hlm.

123). Lebih lanjut Munawir menjelaskan fungsi dari Return On

Investment adalah mengukur kemampuan perusahaan berdasarkan

pada keseluruhan dana, dengan kata lain Return On Investment dapat

mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang di-

tanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasinya perusahaan

untuk mendapatkan keuntungan (2004: 89). mengukur Rumus dari

Return On Investment (ROI) menurut Sartono (2001) yaitu sebagai be-

rikut:

Return On Investment =

Semakin besar Return On Investment maka akan menunjukkan

efisiensi dan efektivitas pengelolaan aset yang kemudian akan mem-

perbesar laba (Hanafi, 2008).

5) Return On Equity (ROE)

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

(Sartono,2001) menjelaskan bahwa Return On Equity (ROE)

mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia

bagi pemegang saham. Hanafi mengatakan makin besar rasio ini maka

semakin bagus. Rumus dari Return On Equity (ROE) menurut Sartono

(2001) adalah sebagai berikut:

Return On Equity =

4. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan alat yang digunakan dalam mengukur

besar kecilnya perusahaan. Ada beberapa ukuran umum yang dapat digunakan

dalam menentukan besar kecilnya ukuran perusahaan, Hart dan Oulton (1996)

memberikan batasan dalam ukuran perusahaan yaitu karyawan, aktiva, penjualan,

market value dan value added (Juliana & Sulardi, 2003). Fama dan French (2000)

mengatakan bahwa perusahaan kecil sangat rentan terhadap kondisi ekonomi dan

cenderung kurang menguntungkan. Peneliti Fama dan French yang menguji

faktor size dan book to market ratio memperoleh hasil bahwa size dan book to

market ratio berhubungan dengan profitabilitas (Juliana & Sulardi, 2003).

Fama dan French (2000); Elton dan Gruber (2000); serta Scherer (1989)

memberikan penjelasan mengenai pengaruh dari ukuran perusahaan yaitu per-

usahaan dengan ukuran kecil sangat rentan terhadap perubahan kondisi ekonomi

cenderung kurang menguntungkan, perusahaan yang berukuran besar akan lebih

mudah akses ke pasar modal dibandingkan dengan perusahaan dengan ukuran

kecil. Di samping itu, saham perusahaankecil tingkat frekuensi perdagangannya

tidak secepat dan semudah saham perusahaan besar (Juliana & Sulardi, 2003).

Dengan demikian perusahaan besar akan mendapatkan resiko yang lebih kecil di-

bandingkan dengan perusahaan ukuran kecil, karena perusahaan besar cenderung

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

diikuti dengan earning yang lebih tinggi dan pola pertumbuhan yang lebih stabil

serta dapat berubah lebih cepat dibandingkan perusahaan yang berukuran kecil.

Penelitian Damayanti (2000) dan Machfoedz (1994) menunjukkan hasil

bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap kemampuan prediksi rasio

keuangan terhadap perubahan laba perusahaan di masa yang akan datang (Juliana

& Sulardi, 2003). Dimana dalam penelitian tersebut menggunakan total aktiva se-

bagai dasar perhitungan ukuran perusahaan manufaktur. Namun berbeda dengan

Sulardi dan Juliana (2003) yang dalam penelitian yang telah dilakukan mendapat-

kan hasil bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kemampuan

prediksi rasio keuangan terhadap laba perusahaan

Ukuran perusahaan yang dipergunakan peneliti dalam menentukan besar

kecilnya perusahaan adalah total aktiva. Pemilihan aktiva sebagai ukuran per-

usahaan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sudarmadji dan Sularto

(2007) dari beberapa variabel, nilai aktiva dianggap paling stabil dalam mengukur

ukuran perusahaan

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini, disajikan dalam table 2.1 sebagai berikut :

Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu

No Peneliti danPeriode

Penelitian

JudulPenelitian

Variabel Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

1. Roma UlyJuliana danSulardi(1998-2000)

ManfaatRasioKeuangandalamMemprediksiPerubahanLabaPerusahaanManufaktur.

Variabel Independen: Current Ratio (CR), Gross Profit

Margin (GPM), Operating Profit Margin

(OPM), Net Profit Margin (NPM), Debt to Equity

Ratio(DER), Inventory Turnover (ITO), Total Assets Turnover

(TAT), Return on Investment

(ROI), Return on Equity (ROE), Leverage Ratio (LR).

Variabel Dependen:Perubahan laba

Variabel Moderating:Ukuran perusahaan

Hasil penelitianJuliana danSulardimenunjukkanhanya rasio GPMdan OPM yangmampumemprediksiperubahan labaperusahaanmanufaktur, sertaukuranperusahaanberpengaruhterhadapkemampuan rasiokeuanganterhadap prediksiperubahan labaperusahaanmanufaktur.

Variabel Independen: Current Ratio (CR), Gross Profit

Margin (GPM), Operating Profit Margin

(OPM), Net Profit Margin (NPM), Debt to Equity Ratio (DER), Inventory Turnover (ITO), Total Assets Turnover (TAT), Return on Investment (ROI), Return on Equity (ROE), Leverage Ratio (LR).

Variabel Dependen:Perubahan laba

Variabel Moderator:Ukuran perusahaan

Objek Penelitian:Perusahaan manufaktur

Variabel Independen: Seles to Current

Liabilities (SCL), Debt Ratio (DR).

Periode Penelitian:2008-2010

Variabel Moderator:Ukuran perusahaandengan total aktivasebagai alat ukurnya,sedangkan Julianadan Sulardimenggunakanpenjualan

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

2. Meythi(2000-2003)

RasioKeuanganyang PalingBaikuntukMemprediksiPertumbuhanLaba PadaPerusahaanManufakturyangTerdaftar diBursa EfekIndonesia.

Variabel Independen: Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), Debt Ratio (DR), Equity to Total Assets

(ETA), Equity to Total Liabilities

(ELT), Equity to Fixed Assets

(EFA), Profit Margin (PM), Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Inventory Turnover (ITO), Average Collection Period

(ACP) Fixed Assets Turnover

(FAT), Total Assets Turnover

(TAT), Pertumbuhan Laba (PL)

Variabel Dependen:Perubahan laba

Hasil penelitianmenunjukkanbahwa hanyaROA yang palingbaik dalammemprediksipertumbuhan labaperusahaanmanufaktur sektorbasic andchemical untukperiode 2000-2003.

Variabel Independen: Current Ratio (CR), Return On Equity (ROE), Total Assets Turnover (TAT), Debt Ratio (DR). Return On Assets (ROA),

Variabel Dependen:Perubahan laba

Variabel Independen: Gross Profit

Margin (GPM), Operating Profit

Margin (OPM), Net Profit Margin

(NPM), Debt to Equity

Ratio (DER), Inventory Turnover

(ITO), Leverage Ratio

(LR). Seles to Current

Liabilities (SCL)

Objek Penelitian:Perusahaanmanufaktur,sedangkan Meythihanya menggunakanmanufaktur sektorbasic and chemical

Periode Penelitian:2008-2010

Variabel Moderator:Ukuran perusahaan

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

3. HendraAgusWibowodan DiyahPujiati(2004-2009)

AnalisisRasioKeuanganDalamMemprediksiPerubahanLaba PadaPerusahaanReal Estatedan Propertydi BursaEfekIndonesia(BEI) danSingapura(SGX)

Variabel Independen: Current Ratio (CR), Total Assets Turnover

(TAT), Debt Ratio (DR), Profit Margin (PM), Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE).

Variabel Dependen:Perubahan laba

Penelitian inimenunjukkanbahwa CR danPM berpengaruhsignifikan dalammemprediksi labaperusahaan realestate danproperty di BursaEfek Indonesia(BEI) sedangkanrasio yangberpengaruhsignifikan dalammemprediksi labaperusahaan realestate danproperty di BursaEfek Singapura(SGX) adalahTAT dan PM.Hasil penelitianyang ketiga adaperbedaananalisis rasiokeuangna yangberpengaruhdalammemprediksi labadari BEI danSGX yangdisebabkankarena

Variabel Independen: Current Ratio (CR), Total Assets Turnover (TAT), Return On Equity (ROE), Debt Ratio (DR). Return On Assets (ROA),

Variabel Dependen:Perubahan laba

Variabel Independen: Gross Profit

Margin (GPM), Operating Profit

Margin (OPM), Net Profit Margin

(NPM), Debt Ratio (DR), Debt to Equity

Ratio (DER), Inventory Turnover

(ITO), Leverage Ratio

(LR). Seles to Current

Liabilities (SCL)

Objek Penelitian:Perusahaanmanufaktur

Periode Penelitian:2008-2010

Variabel Moderator:Ukuran perusahaan

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

mempunyaikarakteristik yangberbeda.

4. ShigytDemawandan Amir

AnalisisRasioKeuanganuntukMemprediksiPerubahanLaba padaPerusahaanManufakturyangTerdaftar diBursa efekIndonesia(BEI)

Variabel Independen: Current Ratio (CR), Gross Profit Margin

(GPM), Operating Profit Margin

(OPM), Net Incime to Sales (NIS), Return On Equity (ROE), Inventory Turnover (ITO), Total Assets Turnover

(TAT), Sales to Currents

Liabilities (SCL).

Variabel Dependen:Perubahan laba

Hasil peneelitianyang dilakukanoleh Demawandan Amir inimenunjuikkanbahwa hanyarasio CR, OPM,NIS dan SCLmampumemprediksiperubahan labayang akan datang.

Variabel Independen: Current Ratio (CR), Gross Profit Margin (GPM), Return On Equity (ROE), Inventory Turnover (ITO), Total Assets Turnover (TAT), Operating Profit Margin

(OPM), Seles to Current Liabilities

(SCL) Net Incime to Sales (NIS),

Variabel Dependen:Perubahan laba

Objek Penelitian:Perusahaan manufaktur

Variabel Independen: Net Profit Margin

(NPM), Debt Ratio (DR), Debt to Equity

Ratio (DER), Total Assets

Turnover (TAT), Return on

Investment (ROI), Leverage Ratio

(LR).

Periode Penelitian:2008-2010

Variabel Moderator:Ukuran perusahaan

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

5. Leoni WidiHarsari(2001-2004)

AnalisisRasioKeuanganterhadapPerubahanLaba padaPerusahaanAsuransiyangTerdaftar diBursa EfekJakartaPeriode2001-2004

Variabel Independen: Debt to Equity Ratio

(DER), Net Profit Margin (NPM), Return on Investment

(ROI), Return On Equity (ROE), Debt to Assets (DA)

Variabel Dependen:Perubahan laba

Hasil penelitianyang dilakukanoleh Harsarimenunjuikkanbahwa hanyarasio ROI mampumemprediksiperubahan labayang akan datang

Variabel Independen: Debt to Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM), Return on Investment (ROI), Return On Equity (ROE),

Variabel Dependen:Perubahan laba

Variabel Independen: Current Ratio (CR), Gross Profit, Debt Ratio (DR).

Margin (GPM), Operating Profit

Margin (OPM), Inventory Turnover

(ITO), Total Assets

Turnover (TAT), Leverage Ratio

(LR), Seles to Current

Liabilities (SCL)

Objek Penelitian:Perusahaanmanufaktur

Periode Penelitian:2008-2010

Variabel Moderator:Ukuran perusahaan

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

6. Agus EndroSuwarno(1998-2002)

ManfaatInformasiRasioKeuangandalamMemprediksiPerubahanLaba (StudiEmpiristerhadapperusahaanManufakturGo Publik diBursa EfekJakarta)

Variabel Independen: Long Term Liabilities to

Shareholder (LTLSE) Operating Profit to Profit

Before Taxes (OPPBT) Net Income to Sales (NIS) Inventory to Working

Capital (IWC) Operating Income to Total

Liabilities (OITL) Net Worth to Total

Liabilities (NWTL) Sales Current to Current

Liabilities (SCL) Total Liabilities to

Current Liabilities(TLTA)

Profit After Taxes to FixedAssets (PATFA)

Variabel Dependen:Perubahan laba

Rasio tahun 1999signifikan untukmemprediksiperubahan labatahun 2000 yaituLTLSE, OPPBT.NIS. Tiga rasiokeuangan yangsignifikan untukmemprediksiperubahan labatahun 2001, yaituIWC, NINW, danOPPBT. Rasiokeuangan OPPBTdan PATFA tidaksignifikan untukmemprediksiperubahan labatahun 2002.

Variabel Independen: Sales Current to Current

Liabilities (SCL)

Variabel Dependen:Perubahan laba

Objek Penelitian:Perusahaan manufaktur

Variabel Independen: Current Ratio (CR), Gross Profit

Margin (GPM), Operating Profit

Margin (OPM), Net Profit Margin

(NPM), Debt Ratio (DR), Debt to Equity

Ratio(DER), Inventory Turnover

(ITO), Total Assets

Turnover (TAT), Return on

Investment (ROI), Return on Equity

(ROE), Leverage Ratio

(LR).

Periode Penelitian:2008-2010

Variabel Moderator:Ukuran perusahaan

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

C. Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir merupakan sintesis atau ekstrapolasi dari kejadian teori yang

mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan merupakan tempat penulis

memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan variabel ataupun

masalah yang ada dalam penelitian.

Berdasarkan landasan teori diatas, maka penulis menggambarkan kerangka

pemikiran sebagai berikut:

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Rasio Keuangan(Variabel Independen)

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Rasio Likuiditas

Current Rasio

Rasio Aktivitas

Total Assets Turnover

Inventory Turnover

Sales to CurrentLiabilities

Rasio Leverage

Debt Ratio

Debt to Equity Ratio

Leverage Ratio

Rasio Profitabilitas

Gross Profit Margin

Net Profit Margin

Operating ProfitMargin

Return On Equity

Return On Asset

Perubahan Laba

(Variabel Dependen)

Ukuran Perusahaan

(Variabel Moderasi)

H2

H1

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Berdasarkan gambar 2.1 variabel dependen dalam penelitian ini adalah

perubahan laba, dan variabel independen dalam penelitian ini adalah rasio ke-uangan

yang meliputi rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio leverage, dan rasio profitabilitas.

Hipotesis pertama (H1) peneliti menyatakan bahwa rasio keuangan mampu

memprediksi perubahan laba perusahaan. Analisis rasio keuangan adalah alat

analisis yang paling popular dan sering digunakan serta melihat dari karakter-istik

dari analisis rasio tersebut yang dapat digunakan dalam memprediksi masa yang

akan datang, dimana dalam penelitian ini adalah laba (Demawan, 2011). Se-cara

umum, rasio keuangan dapat dikelompokkan menjadi rasio likuiditas, rasio leverage,

rasio aktivitas dan rasio profitabilitas (Sartono, 2001). Untuk mem-prediksi

perubahan laba perusahaan dapat dilakukan dengan rasio keuangan tersebut.

Hipotesis kedua (H2) peneliti menyatakan ukuran perusahaan dapat menjadi

moderator terhadap kemampuan rasio keuangan dalam memprediksi per-ubahan

laba perusahaan. Fama dan French (2000); Elton dan Gruber (2000); serta Scherer

(1989) memberikan penjelasan mengenai pengaruh dari ukuran perusaha-an yaitu

per-usahaan dengan ukuran kecil sangat rentan terhadap perubahan kondisi ekonomi

cenderung kurang menguntungkan, perusahaan yang berukuran besar akan lebih

mudah akses ke pasar modal dibandingkan dengan perusahaan dengan ukuran kecil.

Di samping itu, saham perusahaan kecil tingkat frekuensi perdagangannya tidak

secepat dan semudah saham perusahaan besar (Juliana & Sulardi, 2003). Dengan

demikian perusahaan besar akan mendapatkan resiko yang lebih kecil dibandingkan

dengan perusahaan ukuran kecil, karena perusaha-an besar cenderung diikuti dengan

earning yang lebih tinggi dan pola pertumbuh-an yang lebih stabil serta dapat

berubah lebih cepat dibandingkan perusahaan yang berukuran kecil.

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

D. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah, tinjauan pustaka serta kerangka pemikiran yang

diungkapkan sebelumnya, maka dapat dirumuskan pengembangan hipotesis ber-

dasarkan meninjau dan mereview penelitian terdahulu. Adapun pengembangan hipotesis

adalah sebagai berikut:

1. Rasio Keuangan dan Perubahan Laba

a. Hubungan Current Ratio terhadap Perubahan Laba

Harahap (2011) menjelaskan bahwa Curren Ratio menunjukkan sejauh

mana aktiva lancar memenuhi kewajiban jangka pendek. Semakin besar

perbandingan aktiva lancar dengan utang lancar maka semakin tinggi

kemampuan perusahaan dalam menutupi kewajiban jangka pendeknya. Harahap

(2011: 301) menjelaskan lebih lanjut bahwa Current Rasio dapat di-buat dalam

bentuk berapa kali atau dalam bentuk presentasi, Current Rasio yang lebih aman

adalah jika berada di atas 1 atau di atas 100%.

Hal tersebut sesuai dengan Hanafi dan Halim (2007: 77) yang me-

ngatakan bahwa Current Ratio pada perusahaan yang normal adalah ber-kisar

pada angka 2. Current Ratio yang rendah menunjukkan risiko likuiditas yang

tinggi, sedangkan jika Current Ratio terlalu tinggi maka menunjukkan ke-lebihan

aktiva lancar, yang akan berpengaruh tidak baik pada profitabilitas perusahaan,

karena aktiva lancar secara umum menghasilkan return yang lebih rendah

dibandingkan aktiva tetap.

Ada beberapa peneliti yang menggunakan Current Ratio dalam mem-

prediksi perubahan laba seperti Wibowo dan Pujiati (2011) beserta Demawan

dan Amir (2011) yang menunjukkan bahwa Current Ratio mempunyai pengaruh

positif terhadap prediksi perubahan laba. Sedangkan dalam peneliti-an yang

dilakukan oleh Juliana dan Sulardi (2003) dan Meythi (2005), yang

menggunakan Current Ratio, dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa

Current Ratio tidak berpengaruh terdadap prediksi perubahan laba.

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

b. Hubungan Inventory Turnover terhadap Perubahan Laba

Harahap menjelaskan bahwa rasio perputaran persediaan menunjuk-kan

seberapa cepat perputaran persediaan dalam siklus produksi yang normal (2011).

Semakin besar rasio ini menurut Harahap semakin baik karena hal ter-sebut

menunjukkan bahwa kegiatan penjualan berjalan cepat (2011). Sebalik-nya,

perputaran persediaan yang rendah menandakan kurangnya pengendalian

persediaan yang efektif karena semakin besar dana yang tertanam pada aset

persediaan tersebut (Hanafi, 2008).

Rasio Inventory Turnover juga dapat digunakan untuk menilai kualitas

dan likuiditas persediaan untuk dikonversikan menjadi kas agar perusahaan tidak

mengalami kerugian. Persediaan merupakan salah satu unsur modal kerja.

Semakin cepat persediaan tersebut terjual maka semakin cepat per-usahan

menciptakan piutang dagang dan menagih kasnya. Rasio ini me-nunjukkan

seberapa efektif perusahaan dalam kegiatan usahanya, jumlah investasi yang ada

dalam persediaanya dan siklus operasi untuk mengisi kas-nya kembali.

Perputaran persediaan yang semakin cepat akan mengakibatkan ke-

naikan pendapatan dan dapat meningkatkan laba bersih perusahaan di masa yang

akan datang. Sebaliknya dengan tingkat perputaran persediaan yang lambat dapat

mengakibatkan penurunan pendapatan dan mengurangi laba di masa yang akan

datang (Demawan & Amir, 2011).

Penelitian dengan menggunakan rasio Inventory Turnover (ITO) untuk

memprediksi perubahan laba yang akan datang telah dilakukan oleh Juliana dan

Sulardi (2003), Meythi (2005) beserta Demawan dan Amir (2011) pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Hasil

penelitian menunjukkan bahwa rasio Inventory Turnover tidak mempunyai

kemampuan yang signifikan dalam memprediksi perubahan laba yang akan

datang, tetapi rasio tersebut mempunyai hubungan yang positif dengan per-

ubahan laba.

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Dengan adanya hubungan positif antara rasio Inventory Turnover dengan

perubahan laba dan berdasarkan teori diasumsikan bahwa rasio Inventory

Turnover mampu memprediksi perubahan laba yang akan datang.

c. Hubungan Total Assets Turnover terhadap Perubahan Laba

Hanafi dan Halim (2007) menjelaskan bahwa Total Assets Turnover

mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan ber-

dasarkan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. Total Assets Turnover juga

memperlihatkan sejauh mana efektivitas perusahaan menggunakan total aktiva,

dimana rasio yang tinggi menunjukkan manajemen yang baik dan rasio yang

rendah harus membuat manajemen mengevaluasi strategi, pemasar-an dan

pengeluaran modal atau investasinya (Wibowo & Pujiati, 2011). Demawan dan

Amir (2011) mengatakan bahwa “Rasio ini dapat digunakan untuk memprediksi

laba karena total aktiva dan penjualan merupakan bagian dari komponen

penghasil laba”.

Pengaruh Total Assets Turnover terhadap prediksi laba perusahaan adalah

semakin cepat tingkat perputaran aktivanya maka laba yang akan di-hasilkan

semakin meningkat seperti yang telah diungkapkan oleh Moeljadi (2006: 51),

karena perusahaan dapat memanfaatkan aktiva secara optimal untuk

meningkatkan penjualan yang berpengaruh terhadap pandapatan dan kenaikan

laba (Hanafi & Halim, 2007). Penelitian ini akan menguji kembali kemampuan

Total Assets Turnover dalam memprediksi perubahan laba per-usahaan.

Ada beberapa peneliti yang menggunakan Total Assets Turnover dalam

memprediksi perubahan laba seperti Wibowo dan Pujiati (2011) yang

menunjukkan bahwa Total Assets Turnover mempunyai pengaruh positif ter-

hadap prediksi perubahan laba. Sedangkan dalam penelitian yang dilakukan oleh

Juliana dan Sulardi (2003), Meythi (2005), beserta Demawan dan Amir (2011)

yang menggunakan Total Assets Turnover, dari hasil penelitian me-nunjukkan

bahwa Total Assets Turnover tidak berpengaruh terdadap prediksi perubahan

laba.

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Dengan adanya hubungan positif antara rasio Total Assets Turnover

dengan perubahan laba dan berdasarkan teori diasumsikan bahwa rasio Total

Assets Turnover mampu memprediksi perubahan laba yang akan datang.

d. Hubungan Debt Ratio terhadap Perubahan Laba

Menurut Slamet (2003) rasio Debt Ratio ini digunakan untuk meng-

hitung seberapa besar dana yang disediakan oleh kreditur untuk perusahaan.

Dengan kata lain bahwa rasio ini menunjukkan penggunaan utang terhadap

terhadap total asset yang dimiliki oleh perusahaan (Wibowo & Pujiati, 2011).

Rasio Debt Ratio yang tinggi berarti perusahaan menggunakan utang yang tinggi

dan penggunaan utang yang tinggi dapat meningkatkan profitabilitas karena

dapat memperlancar aktivitas perusahaan yang kemudian akan me-nunjang

kegiatan produksi dan penjualan untuk menghasilkan laba. Namun jika

perusahaan menggunakan utang yang tinggi tanpa ditunjang dengan pen-jualan

yang tinggi maka resiko yang dihadapi oleh perusahaan juga tinggi (Hanafi,

2008). Harahap (2011: 304) mengatakan bahwa “Supaya aman porsi utang

terhadap aktiva harus lebih kecil”.

Dengan demikian, rasio ini dapat digunakan untuk memprediksi laba

perusahaan. Namun dari hasil penelitian Meythi (2005) beserta Wibowo dan

pujiati (2011) menunjukkan bahwa rasio ini tidak dapat digunakan untuk

memprediksi laba. Penelitian ini bermaksud untuk menguji kembali Debt Ratio

untuk memprediksi laba.

e. Hubungan Debt to Equity Ratio terhadap Perubahan Laba

Debt to Equity Ratio menggambarkan kemampuan modal sendiri men-

jamin utang. Dengan kata lain bagian utang yang dapat dijamin dengan meng-

gunakan modal sendiri (Moeljadi, 2006: 51). Sartono (2001: 121) menjelas-kan

bahwa semakin tinggi Total Debt to Equity Ratio maka semakin besar resiko

yang dihadapi oleh perusahaan, dan investor akan meminta tingkat ke-untungan

yang semakin tinggi. Total Debt to Equity Ratio yang tinggi me-nurut Sartono

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

menunjukkan proporsi modal modal sendiri yang rendah untuk membiayai aktiva

(2001).

Penelitian dengan menggunakan rasio Debt to Equity Ratio untuk

memprediksi perubahan laba yang akan datang telah dilakukan oleh Juliana dan

Sulardi (2003) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta

(BEJ), dan Harsari (2008) pada perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek

Jakarta (BEJ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio Debt to Equity Ratio

tidak mempunyai kemampuan yang signifikan dalam mem-prediksi perubahan

laba yang akan datang, tetapi rasio tersebut mempunyai hubungan yang dengan

perubahan laba.

Dengan adanya hubungan antara rasio Debt to Equity Ratio dengan

perubahan laba dan berdasarkan teori diasumsikan bahwa rasio Debt to Equity

Ratio mampu memprediksi perubahan laba yang akan datang.

f. Hubungan Leverage Ratio terhadap Perubahan LabaHarahap (2011) menjelaskan bahwa “Rasio ini menggambarkan

hubungan antara utang perusahaan terhadap modal maupun aset. Rasio ini dapat

melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang atau pihak luar dengan

kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal. Perusahaan yang baik

mestinya memiliki komposisi modal yang lebih besar dari utang” (hlm. 306).

Pengaruh rasio Leverage Ratio terhadap perubahan laba perusahaan

adalah semakin rendah nilai rasio ini maka laba bersih yang dihasilkan akan

semakin meningkat karena hal tersebut menandakan bahwa perusahaan di-biayai

oleh modal sendiri yang lebih besar dibandingkan dengan utang kepada pihak

lain, karena dengan banyaknya utang maka tanggung jawab perusahaan untuk

mengembalikan yang kemudian akan mengurangi laba yang dapat di-hasilkan

oleh perusahaan.

Juliana dan Sulardi (2003) melakukan analisis rasio Leverage Ratio

dalam memprediksi perubahan laba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio

Leverage Ratio tidak mempunyai kemampuan yang signifikan dalam

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

memprediksi perubahan laba yang akan datang, tetapi rasio tersebut mem-punyai

hubungan yang dengan perubahan laba. Dengan demikian diasumsikan bahwa

rasio Leverage Ratio mampu memprediksi perubahan laba yang akan datang.

g. Hubungan Gross Profit Margin terhadap Perubahan Laba

Gross Profit Margin merupakan salah satu rasio profitabilitas. Pe-

ngertian Gross Profit Margin menurut Munawir (2004: 99) adalah Per-imbangan

antara gross profit (laba kotor) yang diperoleh perusahaan dengan tingkat

penjualan yang dicapai pada periode yang sama”. Sartono (2001)

mengungkapkan bahwa “Rasio ini sangat dipengaruhi oleh harga kotor pen-

jualan (hlm. 123). Smakin tinggi rasio ini maka semakin baik.

Gross Profit Margin menunjukkan tingkat kembalian keuntungan kotor

terhadap penjualan bersihnya, Gross Profit Margin yang meningkat me-

nunjukkan bahwa semakin besar laba kotor yang diterima perusahaan ter-hadap

penjualan bersihnya. Ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu me-nutup

biaya administrasi dan umum (Demawan & Amir, 2011). Ini berarti kinerja

perusahaan dinilai baik dan ini dapat meningkatkan daya tarik investor untuk

menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut, sehingga pendapatan yang

diperoleh perusahaan akan meningkat.

Hasil penelitian Demawan dan Amir (2011) menunjukkan bahwa Gross

Profit Margin tidak berpengaruh terdadap prediksi perubahan laba. Namun hal

tersebut bertentangan dengan hasil penelitian Juliana dan Sulardi (2003)

menunjukkan bahwa Gross Profit Margin berpengaruh positif dan signifikan

terhadap prediksi perubahan laba. Dengan adanya hasil yang signifikan maka

dapat diasumsikan bahwa Gross Profit Margin mampu mem-prediksi perubahan

laba.

h. Hubungan Net Profit Margin terhadap Perubahan Laba

Net Profit Margin (NPM) termasuk salah satu rasio profitabilitas. NPM

menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan

bersihnya terhadap total penjualan bersihnya. Wibowo dan Pujiati (2011) me-

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

nyatakan bahwa apabila rasio ini naik maka dapat menunjukkan pendapatan di

masa yang akan datang diharapkan meningkat, hal ini disebabkan pendapatan

laba bersihnya lebih besar dari pendapatan operasionalnya sehingga ke-mampuan

untuk mendapatkan laba bersih meningkat yang akhirnya me-ningkatkan

pendapatan. Hasil penelitian ini sesuai dengan kesimpulan dari Slamet (2003)

bahwa dengan adanya Net Profit Margin yang tinggi maka menanda-kan adanya

kemampuan perusahaan yang tinggi untuk menghasilkan laba pada penjualan

tetentu (Wibowo & Pujiati, 2011).

Juliana dan Sulardi (2003) melakukan analisis rasio Net Profit Margin

dalam memprediksi perubahan laba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio

Net Profit Margin tidak mempunyai kemampuan yang signifikan dalam

memprediksi perubahan laba yang akan datang, tetapi rasio tersebut mem-punyai

hubungan yang dengan perubahan laba. Berdasarkan pada penjelasan tersebut

maka dapat diasumsikan bahwa rasio Net Profit Margin mampu memprediksi

perubahan laba yang akan datang.

i. Hubungan Operating Profit Margin terhadap Perubahan Laba

Munawir (2004: 100) menyatakan bahwa rasio OPM mencerminkan

tingkat efisiensi perusahaan, sehingga rasio yang tinggi menunjukkan keadaan

yang kurang baik, hal ini disebabkan setiap rupiah penjualan yang terserap dalam

biaya juga tinggi, dan yang tersedia untuk laba kecil. Dengan kata lain rasio ini

mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba operasi pada tingkat

penjualan tertentu.

Operating Profit Margin yang rendah akan mempunyai pengaruh yang

baik terhadap efisiensi perusahaan. Sebaliknya Operating Profit Margin yang

tinggi menunjukkan tingkat dan struktur biaya yang tinggi sehingga meng-

akibatkan laba usaha tidak cukup untuk menutup biaya tersebut. Kesimpulan-nya

Operating Profit Margin mempunyai pengaruh yang baik terhadap laba bersih

yang dihasilkan perusahaan jika rasio tersebut mempunyai nilai yang rendah, jadi

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

semakin rendah nilai rasio tersebut maka laba yang dihasilkan akan semakin

meningkat.

Kemampuan rasio Operating Profit Margin dalam memprediksi per-

ubahan laba yang akan datang telah diteliti oleh Juliana dan Sulardi (2003) dan

Demawan dan Amir (2011) yang menguji manfaat rasio Operating Profit Margin

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Hasil

kedua penelitian tersebut menunjukkan bahwa rasio Operating Profit Margin

mampu memprediksi perubahan laba satu tahun yang akan datang.

j. Hubungan Return On Investment terhadap Perubahan Laba

Return On Investment didapat dengan rumus laba setelah pajak dibagi

dengan total aktiva. Munawir (2004: 89) menyatakan bahwa “Return On

Investment itu sendiri adalah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang di-

maksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruh-an

dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasinya per-

usahaan untuk menghasilkan keuntungan”.

Sartono (2001) mengatakan bahwa “Return On Investment (ROI)

menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang di-

pergunakan” (hlm. 123). Lebih lanjut Munawir menjelaskan fungsi dari Return

On Investment adalah mengukur kemampuan perusahaan dengan ke-seluruhan

dana, dengan kata lain untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan

keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk

operasinya perusahaan untuk mendapatkan keuntungan (2004: 89).

Hubungan Return On Investment dengan laba menurut Harsari (2008)

jika Return On Investment naik maka laba juga akan naik karena, dengan ke-

naikan Return On Investment menunjukkan pertumbuhan laba baik dan laba

merupakan ukuran kinerja perusahaan. Ada beberapa peneliti yang mengguna-

kan Return On Investment dalam memprediksi perubahan laba seperti Harsari

(2008) yang menunjukkan bahwa Return On Investment mempunyai pe-ngaruh

positif terhadap prediksi perubahan laba. Sedangkan dalam peneliti-an yang

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

dilakukan oleh Juliana dan Sulardi (2003) dari hasil penelitian me-nunjukkan

bahwa Return On Investment tidak berpengaruh terdadap prediksi perubahan

laba. Namun Return On Investment mempenyai hubungan dengan laba, maka

dapat diasumsikan bahwa Return On Investment dapat mem-prediksi laba.

k. Hubungan Return On Equity terhadap Perubahan Laba

Return On Equity menunjukkan kemampuan kemampuan modal sen-diri

dalam menghasilkan keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham per-

usahaan (Moeljadi, 2006: 53). Harahap (2011: 305) mengatakan bahwa Return

On Equity menunjukkan berapa persen diperolehnya laba bersih bila diukur

dengan modal pemilik, semakin besar rasio ini maka semakin bagus.

Return On Equity berfungsi mengukur laba dari perspektif pemegang

saham (Hanafi & Halim, 2007). Pengaruh Return On Equity terhadap laba adalah

semakin tinggi Return On Equity maka akan semakin tinggi pula tingkat laba

yang dihasilkan karena penambahan modal kerja dapat digunakan untuk

membiayai operasi perusahaan yang akhirnya dapat menghasilkan laba.

Juliana dan Sulardi (2003), Meythi (2005), Wibowo dan Pujiati (2011),

Demawan dan Amir (2011) dan Harsari (2008) melakukan analisis rasio Net

Profit Margin dalam memprediksi perubahan laba. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa rasio Net Profit Margin tidak mempunyai kemampuan yang signifikan

dalam memprediksi perubahan laba yang akan datang, tetapi rasio tersebut

mempunyai hubungan yang dengan perubahan laba. Dengan demikian

diasumsikan bahwa rasio Net Profit Margin mampu memprediksi perubahan laba

yang akan datang.

l. Sales to Current Liabitities

Sales to Current Liabitities merupakan rasio aktivitas dengan unsur

penjualan dan utang lancar yang keduanya mempunyai pengaruh terhadap laba

yang dihasilkan (Demawan & Amir, 2011). Sales to Current Liabitities menurut

Demawan dan Amir (2011) digunakan untuk mengukur seberapa efektif kinerja

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

perusahaan dalam hal memperoleh laba pada tingkat penjualan yang telah

dilakukan. Dengan adanya kenaikan penjualan Demawan dan Amir (2011)

mengatakan akan mempengaruhi kemampuan perusahaan membayar utang

lancarnya. Dengan demikian dengan penurunan Sales to Current Liabitities dapat

menurunkan perubahan laba yang disebabkan karena pe-nurunan volume

penjualan diikuti dengan penurunan tingkat utang lancar (Demawan & Amir,

2011).

Penelitian yang dilakukan Demawan dan Amir (2011) membuktikan

bahwa Sales to Current Liabitities mempunyai pengaruh yang positif terhadap

prediksi perubahan laba. Namun hal ini tidak konsisten dengan hasil peneliti-an

Suwarno (2004) yang menyatakan bahwa Sales to Current Liabitities tidak dapat

digunakan untuk predictor perubahan laba yang akan datang. Dengan adanya

penelitian dan teori maka dapat diasumsikan bahwa Sales to Current Liabitities

dapat memprediksi laba.

Berdasarkan penjelasan di atas maka penelitian ini akan menguji apakah

rasio keuangan mampu memprediksi perubahan laba. Hipotesis yang dirumuskan

adalah sebagai berikut:

H1: Rasio keuangan berpengaruh terhadap prediksi perubahan laba perusahaan

manufaktur.

2. Ukuran Perusahaan, Rasio Keuangan dan Laba Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan alat yang digunakan dalam mengukur besar

kecilnya perusahaan. Adapun faktor lagi yang perlu diperhatikan dalam memprediksi

laba adalah ukuran perusahaan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Juliana dan

Sulardi (2003) bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kemampuan rasio

keuangan terhadap prediksi laba perusahaan. Gambaran umum yang ada di BEI

menunjukkan bahwa perusahaan yang berukuran lebih besar cenderung diikuti oleh

earning yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil (Indarto

dalam Juliana, 2002).

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Fama dan French (2000); Elton dan Gruber (2000); serta Scherer (1989)

memberikan penjelasan mengenai pengaruh dari ukuran perusahaan yaitu per-

usahaan dengan ukuran kecil sangat rentan terhadap perubahan kondisi ekonomi

cenderung kurang menguntungkan, perusahaan yang berukuran besar akan lebih

mudah akses ke pasar modal dibandingkan dengan perusahaan dengan ukuran kecil.

Di samping itu, saham perusahaan kecil tingkat frekuensi perdagangannya tidak

secepat dan semudah saham perusahaan besar (Juliana & Sulardi, 2003). Dengan

demikian perusahaan besar akan mendapatkan resiko yang lebih kecil di-bandingkan

dengan perusahaan ukuran kecil, karena perusahaan besar cenderung diikuti dengan

earning yang lebih tinggi dan pola pertumbuhan yang lebih stabil serta dapat berubah

lebih cepat dibandingkan perusahaan yang berukuran kecil.

Seperti yang telah dilakukan dalam penelitian Damayanti (2000) dan

Machfoedz (1994) menunjukkan hasil bahwa ukuran perusahaan tidak ber-pengaruh

terhadap kemampuan prediksi rasio keuangan terhadap perubahan laba perusahaan di

masa yang akan datang (Juliana & Sulardi, 2003). Dimana dalam penelitian tersebut

menggunakan total aktiva sebagai dasar perhitungan ukuran perusahaan manufaktur.

Namun berbeda dengan Sulardi dan Juliana (2003) yang dalam penelitian yang telah

dilakukan mendapatkan hasil bahwa ukuran perusaha-an berpengaruh signifikan

terhadap kemampuan prediksi rasio keuangan terhadap laba perusahaan.

Berdasarkan penjelasan di atas maka penelitian ini akan menguji apakah ukuran

perusahaan berpengaruh terhadap kemampuan rasio dalam mem-prediksi perubahan

laba. Hipotesis yang dirumuskan adalah sebagai berikut:

H2: Ukuran perusahaan dapat menjadi moderator terhadap kemampuan prediksi

rasio keuangan terhadap perubahan laba perusahaan manufaktur.

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 48

BAB III

METODE PENELITIAN

Surachman (1998: 131) menyatakan bahwa “Metode merupakan cara utama

yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian

hipotesis, dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu”. Penelitian merupa-kan

pekerjaan ilmiah yang dilaksanakan secara sistematis, teratur, dan tertib baik prosedur

maupun proses pemikiran materinya. Sedangkan menurut Daniel (2003: 5) memberikan

batasan mengenai metode penelitian yaitu “Suatu tindakan yang di-lakukan secara

sistematis dan teliti dengan tujuan mendapatkan pengetahuan baru dari pengetahuan

yang telah ada, dimana sikap orang yang bertindak harus berfikir kritis dan prosedur

yang digunakan harus lengkap”.

Pengertian di atas dapat peneliti simpulkan bahwa pengertian dari metode

penelitian yaitu suatu cara atau strategi umum yang digunakan peneliti dalam proses

mengumpulkan data dan analisis data yang kemudian digunakan untuk memperoleh

jawaban atas masalah yang sedang diselidiki dengan suatu tujuan sebagai sasarannya.

Peneliti akan menguraikan secara jelas dan terperinci mengenai hal-hal yang ter-masuk

pembahasan dalam metodologi penelitian, yakni meliputi tempat dan waktu penelitian,

rancangan penelitian, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, pengumpulan

data, validitas instrument penelitian, analisis data dan prosedur peneliti-an.

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan memilih objek atau tempat penelitian di

Bursa Efek Indonesia (BEI). Alasan yang mendasari pemilihan tempat penelitian

tersebut yaitu tersedianya data-data yang diperlukan, karena dalam penelitian ini

yang dibutuhkan adalah data-data dari laporan keuangan perusahaan yang men-jual

sahamnya untuk umum karena membutuhkan dana investor dari luar per-usahaan.

Selain itu, karena Bursa Efek Indonesia mampu menjadi gambaran umum dari

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

keadaan perusahaan secara umum di Indonesia. Data berupa laporan keuangan dari

perusahaan manufaktur yang telah go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

yang datanya diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun

2008, 2009 dan 2010 sesuai data yang dibutuhkan peneliti.

2. Waktu Penelitian

Pelaksanakan penelitian ini membutuhkan waktu tertentu. Penelitian ini

dimulai dari pengajuan judul, pengajuan proposal, sampai dengan penulisan pe-

nelitian. Adapun rincian pelaksanaan penelitian ini sesuai dengan sebagai berikut :

Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan PenelitianJenis Kegiatan Feb

2012Maret2012

April2012

Mei2012

Juni2012

Juli2012

1. Persiapan Penelitiana. Penyusunan Judulb. Penyusunan

Proposalc. Perijinan

2. Pelaksanaan Penelitiana. Pengumpulan Datab. Analisis Data

3. Penyusunan Laporan

B. Rancangan Penelitian

Ada tiga variabel yang diuji yaitu sebagaimana yang dijelaskan sebagai beri-kut:

1. Variabel Dependen

Sugiyono (2009) mengatakan bahwa “Dalam bahasa Indonesia sering di-

sebut variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas” (hlm. 59). Perubahan laba

sebagai variabel dependen dimana perhitungannya menggunakan laba bersih se-

belum pajak untuk menghindari tarif pajak yang berbeda-beda tiap periode yang

dianalisis. Pengukuran laba ini sesuai dengan penelitian Juliana dan Sulardi (2003),

Wibowo dan Pujiati (2011), beserta Suwarno (2004). Perhitungan per-ubahan laba

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

relatif dihitung dengan menggunakan data Indonesian capital Market Directory

tahun 2009 dan 2010. Rumus perubahan laba relatif konsisten dengan penelitian

Suwarno (2004) sebagai berikut:

∆ =

Keterangan : ∆ = Perubahan relatif laba pada periode tertentu

Yit = Laba perusahaan pada periode tertentu

= Laba perusahaan pada periode sebelumnya

2. Variabel Independen

Sugiyono (2009) mengatakan bahwa “Dalam bahasa Indonesia sering di-

sebut variabel bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)” (hlm.

59). Rasio keuangan sebagai variabel independen yang dapat di-hitung dari data

yang tersedia pada Indonesian capital Market Directory yang merupakan summery

dari laporan keuangan perusahaan yang dijadikan sampel.

Perhitungan perubahan relatif rasio keuangan dihitung dengan mengguna-kan

data Indonesian capital Market Directory tahun 2008 dan 2009. Rumus per-ubahan

relatif rasio keuangan konsisten dengan penelitian Suwarno (2004) se-bagai berikut:

∆ =

Keterangan : ∆ = Perubahan relatif rasio keuangan

= Rasio keuangan pada periode tertentu

= Rasio keuangan pada periode sebelumnya

Rasio keuangan yang dipilih untuk digunakan menguji perubahan laba

berjumlah 12 rasio yang terdiri dari :

a) Current Ratio (CR)

Rasio lancar ini dapat menunjukkan sejauh manakah aktiva lancar yang

dimiliki oleh perusahaan dapat menutupi kewajiban-kewajiban lancar yang harus

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

dibayar oleh perusahaan (Harahap, 2011). Rumus dari rasio lancar (Current

Ratio) menurut Sartono (2001) adalah sebagai berikut:

Current Ratio (CR) =

Rasio ini pernah digunakan oleh Wibowo dan Pujiati (2011) beserta

Demawan dan Amir (2011) yang menunjukkan bahwa Current Ratio mem-

punyai pengaruh positif terhadap prediksi perubahan laba. Sedangkan dalam

penelitian yang dilakukan oleh Juliana dan Sulardi (2003) dan Meythi (2005),

yang menggunakan Current Ratio, dari hasil penelitian menunjukkan bahwa

Current Ratio tidak berpengaruh terdadap prediksi perubahan laba.

b) Inventory Turnover (IT)

Harahap menjelaskan bahwa rasio perputaran persediaan menunjuk-kan

seberapa cepat perputaran persediaan dalam siklus produksi yang normal (2011).

Rumus dari Inventory Turnover menurut Sartono (2001) adalah se-bagai berikut:

Inventory Turnover (IT) =

Rasio ini pernah digunakan oleh Juliana dan Sulardi (2003), Meythi

(2005) beserta Demawan dan Amir (2011) pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio

Inventory Turnover tidak mempunyai kemampuan yang signifikan ter-hadap

prediksi perubahan laba yang akan datang, tetapi rasio tersebut mem-punyai

hubungan yang positif dengan perubahan laba.

c) Total Assets Turnover (TAT)

Hanafi dan Halim (2007) menjelaskan bahwa Total Assets Turnover

mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan ber-

dasarkan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. Rumus dari rasio lancar Total

Assets Turnover menurut Sartono (2001) adalah sebagai berikut:

Total Assets Turnover (TAT) =

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Rasio ini pernah digunakan oleh Wibowo dan Pujiati (2011) yang me-

nunjukkan bahwa Total Assets Turnover mempunyai pengaruh positif ter-hadap

prediksi perubahan laba. Sedangkan dalam penelitian yang dilakukan oleh

Juliana dan Sulardi (2003), Meythi (2005), beserta Demawan dan Amir (2011)

yang menggunakan Total Assets Turnover, dari hasil penelitian me-nunjukkan

bahwa Total Assets Turnover tidak berpengaruh terdadap prediksi perubahan

laba.

d) Debt Ratio (DR)

Menurut Slamet (2003) rasio Debt Ratio ini digunakan untuk meng-

hitung seberapa besar dana yang disediakan oleh kreditur untuk perusahaan.

Dengan kata lain bahwa rasio ini menunjukkan penggunaan utang terhadap

terhadap total asset yang dimiliki oleh perusahaan (Wibowo & Pujiati, 2011).

Rumus dari Debt Ratio menurut Sartono (2001) adalah sebagai berikut:

Debt Ratio =

Rasio ini pernah digunakan oleh Meythi (2005) beserta Wibowo dan

pujiati (2011) menunjukkan bahwa rasio ini tidak dapat digunakan untuk

memprediksi laba, tetapi rasio tersebut mempunyai hubungan yang positif

dengan perubahan laba.

e) Debt to Equity Ratio (DER)

Debt to Equity Ratio menggambarkan kemampuan modal sendiri

menjamin utang. Dengan kata lain bagian utang yang dapat dijamin dengan

menggunakan modal sendiri (Moeljadi, 2006: 51). Rumus dari Debt to Equity

Ratio menurut Sartono (2001) adalah sebagai berikut:

Debt to Equity Ratio (DER) =

Rasio ini pernah digunakan oleh Juliana dan Sulardi (2003) pada per-

usahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ), dan Harsari

(2008) pada perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ).

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio Debt to Equity Ratio tidak mem-

punyai kemampuan yang signifikan dalam memprediksi perubahan laba yang

akan datang.

f) Leverage Ratio (LR) =

Harahap (2011) menjelaskan bahwa “Rasio ini menggambarkan

hubungan antara utang perusahaan terhadap modal maupun aset. Rasio ini dapat

melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang atau pihak luar dengan

kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal. Perusahaan yang baik

mestinya memiliki komposisi modal yang lebih besar dari utang” (hlm. 306).

Rumus dari Leverage Ratio menurut Harahap (2011) adalah se-bagai berikut:

Leverage Ratio (LR) =

Rasio ini pernah digunakan oleh Juliana dan Sulardi (2003) melakukan

analisis rasio Leverage Ratio dalam memprediksi perubahan laba. Hasil pe-

nelitian menunjukkan bahwa Leverage Ratio tidak mempunyai kemampuan yang

signifikan terhadap prediksi perubahan laba di masa yang akan datang.

g) Gross Profit Margin (GPM)

Gross Profit Margin merupakan salah satu rasio profitabilitas. Pe-ngerian

Gross Profit Margin menurut Munawir (2004: 99) adalah Perimbang-an antara

gross profit (laba kotor) yang diperoleh perusahaan dengan tingkat penjualan

yang dicapai pada periode yang sama”. Sartono (2001) meng-ungkapkan bahwa

“Rasio ini sangat dipengaruhi oleh harga kotor penjualan (hlm. 123). Rumus dari

Gross Profit Margin menurut Sartono (2001) adalah sebagai berikut:

Gross Profit Margin (GPM) =

Rasio ini pernah digunakan oleh Demawan dan Amir (2011) yang me-

nunjukkan bahwa Gross Profit Margin berpengaruh positif signifikan ter-hadap

pertumbuhan laba tidak berpengaruh terdadap prediksi perubahan laba. Namun

hal tersebut bertentangan dengan hasil penelitian Juliana dan Sulardi (2003)

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

menunjukkan bahwa Gross Profit Margin berpengaruh positif signifi-kan

terhadap prediksi perubahan laba.

h) Net Profit Margin (NPM)

Net Profit Margin (NPM) termasuk salah satu rasio profitabilitas. NPM

menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan

bersihnya terhadap total penjualan bersihnya. Wibowo dan Pujiati (2011) me-

nyatakan bahwa apabila rasio ini naik maka dapat menunjukkan pendapatan di

masa yang akan datang diharapkan meningkat, hal ini disebabkan pendapatan

laba bersihnya lebih besar dari pendapatan operasional perusahaan sehingga

kemampuan untuk mendapatkan laba bersih meningkat yang akhirnya me-

ningkatkan pendapatan. Rumus Net Profit Margin menurut Sartono (2001)

adalah sebagai berikut

Net Profit Margin (NPM) =

Rasio ini pernah digunakan oleh Juliana dan Sulardi (2003) melakukan

analisis rasio Net Profit Margin dalam memprediksi perubahan laba. Hasil pe-

nelitian menunjukkan bahwa rasio Net Profit Margin tidak mempunyai ke-

mampuan yang signifikan dalam memprediksi perubahan laba di masa yang akan

datang.

i) Operating Profit Margin (OPM)

Munawir (2004: 100) menyatakan bahwa rasio OPM mencerminkan

tingkat efisiensi perusahaan, sehingga rasio yang tinggi menunjukkan keadaan

yang kurang baik, hal ini disebabkan setiap rupiah penjualan yang terserap dalam

biaya juga tinggi, dan yang tersedia untuk laba kecil. Dengan kata lain rasio ini

mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba operasi pada tingkat

penjualan tertentu. Rumus dari Operating Profit Margin (OPM) menurut

Munawir (2004) adalah sebagai berikut:

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Operating Profit Margin =

Rasio ini pernah digunakan oleh Juliana dan Sulardi (2003) dan

Demawan dan Amir (2011) untuk menguji manfaat dari rasio Operating Profit

Margin pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ).

Hasil kedua penelitian tersebut menunjukkan bahwa rasio Operating Profit

Margin mampu memprediksi perubahan laba satu tahun yang akan datang.

j) Return On Investment (ROI)

. Munawir (2004: 89) menyatakan bahwa “Return On Investment itu

sendiri adalah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat

mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang di-tanamkan

dalam aktiva yang digunakan untuk operasinya perusahaan untuk menghasilkan

keuntungan”.

Sartono (2001) mengatakan bahwa “Return On Investment (ROI) me-

nunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang di-

pergunakan” (hlm. 123). Lebih lanjut Munawir menjelaskan fungsi dari Return

On Investment adalah mengukur kemampuan perusahaan dengan ke-seluruhan

dana, dengan kata lain untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan

keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk

operasinya perusahaan untuk mendapatkan keuntungan (2004: 89). Rumus dari

Return On Investment menurut Sartono (2001) sebagai berikut:

Return On Investment (ROI) =

Rasio ini pernah digunakan oleh Harsari (2008) yang menunjukkan

bahwa Return On Investment mempunyai pengaruh positif terhadap prediksi

perubahan laba. Sedangkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Juliana dan

Sulardi (2003) dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Return On Investment

tidak berpengaruh terdadap prediksi perubahan laba.

k) Return On Equity (ROE) =

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Return On Equity menunjukkan kemampuan modal sendiri dalam

menghasilkan keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan

(Moeljadi, 2006: 53). Harahap (2011: 305) mengatakan bahwa Return On Equity

menunjukkan berapa persen diperolehnya laba bersih bila diukur dengan modal

pemilik, semakin besar rasio ini maka semakin bagus. Rumus dari Return On

Equity menurut Sartono (2001) adalah sebagai berikut:

Return On Equity (ROE) =

Rasio ini pernah digunakan Juliana dan Sulardi (2003), Meythi (2005),

Wibowo dan Pujiati (2011), Demawan dan Amir (2011) dan Harsari (2008)

melakukan analisis rasio Net Profit Margin dalam memprediksi perubahan laba.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio Net Profit Margin tidak mempunyai

kemampuan yang signifikan dalam memprediksi perubahan laba yang akan

datang.

l) Sales to Current Liabitities (SCL)

Sales to Current Liabitities merupakan rasio aktivitas dengan unsur

penjualan dan utang lancar yang keduanya mempunyai pengaruh terhadap laba

yang dihasilkan (Demawan & Amir, 2011). Sales to Current Liabitities menurut

Demawan dan Amir (2011) digunakan untuk mengukur seberapa efektif kinerja

perusahaan dalam hal memperoleh laba pada tingkat penjualan yang telah

dilakukan. Rumus Sales to Current Liabitities menurut Demawan dan Amir

(2011) adalah sebagai berikut:

Sales to Current Liabitities =

Penelitian yang dilakukan Demawan dan Amir (2011) membuktikan

bahwa Sales to Current Liabitities mempunyai pengaruh yang positif terhadap

prediksi perubahan laba. Namun hal ini tidak konsisten dengan hasil peneliti-an

Suwarno (2004) yang menyatakan bahwa Sales to Current Liabitities tidak dapat

digunakan untuk predictor perubahan laba yang akan datang.

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

3. Variabel Moderator

Variabel moderator adalah variabel yang mempunyai pengaruh keter-

gantungan yang kuat dengan hubungan variabel dependen dan variabel independen,

dimana kehadiran variabel moderating mengubah hubungan awal antara variabel

dependen dan variabel independen begitu penjelasan Sekaran dalam Juliana dan

Sulardi (2003). Variabel moderating yang dimasukkan peneliti dalam model regresi

kedua adalah ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan yang dipergunakan peneliti

dalam menentukan besar kecinya perusahaan adalah total aktiva yang dimiliki oleh

perusahaan. Untuk pengujian ukuran perusahaan ter-hadap perubahan laba maka

terlebih dahulu dilakukan pengkatagorian ukuran perusahaan ke dalam dua tingkatan

yaitu perusahaan besar dan perusahaan kecil berdasarkan pada total aktiva yang

dimiliki. Rata-rata aktiva seluruh perusahaan dikumpulkan kemudian dihitung

dengan arithmetic mean. Rumus perhitungan rata-rata aktiva seluruh per-usahaan

konsisten dengan penelitian Juliana dan sulardi (2003).

= = ∑Notasi X = Total rata-rata aktiva masing-masing perusahaan

n = jumlah seluruh perusahaan

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Pengertian populasi menurut Hasan (2002) mengemukakan bahwa “Populasi

(universe) adalah totalitas dari semua objek atau individu yang me-miliki

karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti (bahan peneliti-an)” (hlm:

84). Sekaran di dalam penelitian Juliana dan Sulardi (2003) meng-artikan populasi

sebagai kelompok orang, kejadian atau peristiwa yang menjadi perhatian para

peneliti untuk diteliti. Populasi yang dikatakan sebagai sample frame pada penelitian

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar terdaftar di BEI tahun 2008 sampai

dengan tahun 2010.

2. Sampel

Pengertian sampel menurut Hasan (2002) mengemukakan bahwa “Sampel

adalah bagian dari yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki

karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi”

(hlm: 84). Sampel juga dapat diartikan sebagai bagian dari populasi yang terdiri dari

elemem-elemen yang diharapkan memiliki karakteristik yang mewakili populasinya.

Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang ter-daftar di Bursa

Efek Indonesia tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 dengan metode pemilihan

sampel purposive sampling

Alasan mengapa penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur adalah

dari semua jenis industri di BEI, jenis industri manufaktur memiliki jumlah populasi

yang paling banya banyak atau terbesar dibandingkan dengan jenis industri yang lain

sehingga diharapkan dapat mewakili kondisi industri di Indonesia dan dapat

diperoleh jumlah sampel yang mewakili populasi.

D. Teknik Pengambilan Sampel

Penelitian ini untuk menguji kemampuan rasio keuangan dalam memprediksi

perubahan laba perusahaan manufaktur di masa yang akan datang dimana perusahaan

tersebut terdaftar di Bursa Efek Indonesia, serta untuk membuktikan apakah ukuran

perusahaan berpengaruh terhadap kemampuan rasio keuangan dalam memprediksi

perubahan laba perusahaan manufaktur tersebut. Penelitian ini menggunakan data

sekunder yaitu informasi dari pihak lain yang berupa laporan keuangan perusahaan

manufaktur sebagai sampel dari tahun 2008 sampai dengan 2010.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

purposive sampling yang artinya tidak semua populasi dapat menjadi sampel, namun

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

hanya yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti yang dapat menjadi

sampel penelitian. purposive sampling ini juga disebut dengan judgmental sampling

yaitu pengambilan sampel berdasarkan penilaian atau persyaratan yang dapat me-

menuhi sebagai sampel penelitian. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini di-

tentukan dengan metode purposive sampling, yaitu pemilihan sampel berdasarkan

kriteria yang telah ditentukan. Adapun pemelilihan sample dengan cara purposive

sampling yaitu:

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode

penelitian yaitu tahun 2008, 2009 dan 2010 yang mencantumkan data secara lengkap

berturut-turut selama periode penelitian.

2. Menerbitkan laporan keuangan untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember

2008, 2009 dan 2010.

3. Perusahaan manufaktur yang mempunyai laba positif.

Berdasarkan pada kriteria pengambilan sampel penelitian tersebut di atas, maka

diperoleh sampel akhir berjumlah 68 perusahaan yang selanjutnya digunakan sebagai

sumber data untuk dianalisis. Adapun proses seleksi sampel disajikan dengan rincian

sebagai berikut:

Tabel 3.2 Seleksi Sampel

Kriteria Sampel Jumlah

Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama tahun 2008-2010

Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan tahunan secara lengkap

Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan dengan akhir periode 31

Desember setiap tahunnya

148

(20)

(1)

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Perusahaan yang mempunyai laba negatif (59)

Total Sampel 68

Sumber: ICMD 2008-2010

E. Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data se-kunder

adalah data yang dibuat atau dikumpulkan oleh pihak luar. Alasan meng-gunakan data

sekunder dengan pertimbangan bahwa data ini lebih mudah diperoleh sesuai dengan

kebutuhan penelitian serta memiliki waktu yang lebih luas. Data sekunder tersebut

berupa laporan keuangan dari perusahaan manufaktur yang telah go public yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang datanya diperoleh dari Indonesian Capital

Market Directory (ICMD) tahun 2010. Periode data yang digunakan men-cakup tahun,

2008, 2009 dan 2010. Laporan keuangan tahun buku 2008 sampai dengan 2009

digunakan untuk menghitung perubahan rasio keuangan, sedangkan tahun 2009 sampai

dengan 2010 digunakan untuk menghitung perubahan laba. Data penunjang juga

diperoleh dari beberapa jurnal, tulisan-tulisan baik yang sudah atau-pun belum

dipublikasikan.

F. Validitas Istrumen Penelitian

Sugiono (2009: 172) mengatakan bahwa validitas dari instrument penelitian

berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di-

ukur. Uji validitas penelitian ini merupakan conten validity karena data dibuat oleh para

ahli dibidangnya. Instrumen dari penelitian ini dapat dikatakan valid karena berasal dari

laporan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dimana

laporan keuangan dibuat oleh para ahli dibidangnya (akuntan) serta laporan keuangan

tersebut sudah diaudit. Data penelitian ini dapat dinyatakan reliable dikarenakan telah

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

terjadi korelasi positif antara instrumen data yang satu dengan instrument data yang lain

yang dijadikan ekuivalen.

G. Teknik Analisis Data

Menurut Sekaran dalam penelitian Juliana dan Sulardi (2003) mengartikan

regresi linier berganda digunakan sebagai penguji pengaruh simultan dari beberapa

variabel independen terhadap satu variabel dependen yang berskala interval. Peneliti-an

ini menggunakan analisis regresi linier berganda (Multiple Regression Analysis) untuk

mencapai tujuan penelitian. Adapun pengujian regresi linier berganda yang di-lakukan

oleh peneliti yaitu:

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui nilai

minimum, nilai maksimum, rata-rata (mean), dan standar deviasi dari variabel

penelitian meliputi rasio keuangan, laba perusahaan dan ukuran perusahaan.

2. Uji Asumsi Klasik

Model regresi di atas secara teoritis akan menghasilkan nilai parameter

model penduga yang akurat bila memenuhi asumsi klasik regresi. Asumsi klasik

yang digunakan dalam penelitian ini yang harus dipenuhi diantaranya adalah uji

normalitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi, dan heteroskedastisitas

.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi normal atau

tidak (Ghizali, 2006: 147). Model regresi yang baik, memiliki distribusi data

normal atau mendekati normal. Untuk mendeteksi normalitas dapat dilakukan

dengan uji statistik. Test statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan Kolmogorov Smirnov test. Kriteria yang digunakan adalah pengujian dua

arah yaitu dengan membandingkan nilai Asymp. Sig (2-tailed) dengan taraf

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

signifikan yang telah ditentukan yaitu 5%. Apabila nilai membandingkan nilai

Asymp. Sig (2-tailed) > 0,05 maka data distribusi normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Menurut Ghozali (2006:

95), model regresi yang baik adalah tidak terjadinya korelasi diantara variabel

independen. Uji multikolinearitas dilakukan dengan cara meregresi-kan model

analisis dan melakukan uji korelasi antar variabel independen dengan

menggunakan Tolerance dan Varians Inflating Factor (VIF). Sebagai dasar

acuannya dapat disimpulkan :

1. Jika nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa

tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

2. Jika nilai tolerance < 0,1 dan nilai VIF > 10, maka dapat disimpulkan bahwa

ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

c. Uji Autokorelasi

Uji korelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan peng-

ganggu pada periode t-1 (sebelummnya) (Ghozali, 2006: 99). Pendekatan yang

digunakan untuk menguji apakah terjadi autokorelasi atau tidak dalam penelitian

ini adalah dengan menggunakan uji Durbin-Watson. Jika du<dw<4-du maka

dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi positif maupun autokorelasi

negatif.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke peng-

amatan yang lain (Ghozali, 2006: 125). Jika variance dari residual satu peng-

amatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika

berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah

homoskedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Pengujian ada tidaknya

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

heteroskedastisitas dengan menggunakan uji glejser. Uji glejser dilakukan

dengan meregresikan nilai absolute residual terhadap variabel independen

(Ghozali, 2006). Tingkat signifikan yang digunakan dalam uji glejser adalah 5%.

Jika variabel independen memiliki nilai sig > 0.05, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan

dalam memprediksi perubahan laba perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia. Analisis data untuk melalukan pengujian dalam penelitian ini

menggunakan bantuan program SPSS. Model regresi yang akan digunakan dalam

menganalisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba perusahaan

manufaktur menggunakan formula sebagai berikut :

H1: Y = a + β 1X1 + β 2X2 + … + β 6X11 + e

H2: Y = a + β 1X1 + β 2X2 + … + β 6X11 + Dummy + e

Keterangan:

Y = Perubahan laba

a = Konstanta

β = Koefisien Regresi

e = Koefisien error

X1 = Current Ratio (CR)

X2 = Inventory Turnover (IT)

X3 = Total Assets Turnover (TAT)

X4 = Debt Ratio (DR)

X5 = Debt to Equity Ratio (DER)

X6 = Leverage Ratio (LR)

X7 = Gross Profit Margin (GPM)

X8 = Net Profit Margin (NPM)

X9 = Operating Profit Margin (OPM)

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

X10 = Return On Investment (ROI)

X11 = Return On Equity (ROE)

X12 = Sales to Current Liabitities (SCL)

a. Pengujian Individu atau persial (Uji t)

Pengujian individual atau persial digunakan untuk menunjukkan se-

berapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam me-

nerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2006: 88). Uji t dalam peneliti-an

ini menggunakan tingkat signifikan 5%. Apabila nilai signifikan t < 0.05 maka

Ha diterima dan apabila nilai signifikan t > 0.05 maka Ha ditolak.

b. Pengujian Menyeluruh atau Simultan (Uji F)

Pengujian menyeluruh atau simultan dimaksudkan untuk mengetahui

apakah secara bersama-sama variabel independen mempunyai pengaruh ter-

hadap variabel dependen (Ghozali, 2006: 88). Uji F dalam penelitian ini

menggunakan tingkat signifikan 5%. Apabila signifikan F < 0.05 maka Ha di-

terima dan apabila signifikan F > 0.05 maka Ha ditolak.

c. Uji Koefisien Determinasi ( )Koefisien seterminasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh ke-

mampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2006:

87). Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Dalam Ghozali juga

dijelaskan bahwa nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat ter-batas. Nilai

yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen mem-berikan hampir

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Pada uji ini digunakan nilai Adjusted R2. Apabila nilai Adjusted R2 bernilai

negatif, maka menurut Gujarati (dalam Ghozali, 2006:87) nilai Adjusted R2

dianggap bernilai 0.

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 65

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskriptif Data

Deskripsi data merupakan gambaran dari pengolahan data atas variabel-variabel

penelitian. Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai minimum, nilai

maksimum, mean dan standar deviasi atas macam-macam rasio keuangan, laba dan

ukuran perusahaan sebagai variabel moderasi dengan menggunakan statistik deskriptif.

Berikut ini adalah hasil dari statistik deskriptif:

Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

CR

DR

DER

LR

GPM

OPM

NPM

IT

68

68

68

68

68

68

68

68

-.4830

-.9050

-.6920

-.4000

-.5000

-.9000

-1.0000

-.6160

1.5730

.4500

3.8790

11.7500

1.0000

2.3330

12.9010

4.1580

.074147

-.079721

-.084647

.109794

.035279

.081044

.825353

.242191

.3295895

.2108855

.5526888

1.4731954

.2298840

.5018814

2.1286170

.7088907

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

TAT

ROI

ROE

SCL

Dummy

LABA

Valid N(listwise)

68

68

68

68

68

68

68

-.9170

-.9870

-.9840

-.8820

0

-.9980

2.8210

8.7270

9.8400

2.5940

1

2.6120

.009941

.904941

.785735

.110118

.22

.134765

.4106430

1.8793594

1.9222305

.4801038

.418

.6026830

Sumber: Hasil pengolahan data

Dari hasil statistik deskriptif tabel 4.1 di atas, dapat dilihat bahwa nilai variabel

independen yaitu rasio keuangan yang terdiri dari 12 rasio menunjukkan bahwa CR me-

miliki rata-rata sebesar 7.41% dimana hal ini berarti bahwa nilai rata-rata seluruh aktiva

atas kewajiban lancar dari seluruh perusahaan manufaktur sebagai sampel sebesar

7.41%. Dengan nilai minimum -48.30% pada PT. Goodyear Indonesia Tbk, nilai

maksimum 157.30% pada PT. Roda Vitatex Tbk dan standar deviasi sebesar 32.96%.

DR memiliki rata-rata sebesar -7.41% yang artinya bahwa rata-rata penggunaan

utang terhadap terhadap total asset yang dimiliki oleh seluruh perusahaan manufaktur se-

bagai sampel sebesar -7.41%. Dengan nilai minimum -90.50% pada PT. Lautan Luas

Tbk, nilai maksimum 45% pada PT. Berlina Tbk dan standar deviasi sebesar 21.09%.

` DER memiliki rata-rata sebesar -8.46% dimana hal ini berarti bahwa rata-rata

utang yang dapat dijamin dengan menggunakan modal sendiri pada seluruh perusahaan

manufaktur sebagai sampel sebesar -8.46%. Dengan nilai minimum -69.20% pada PT.

Tunas Ridaen Tbk, nilai maksimum 387.90% pada PT Multi Bintang Indonesia Tbk dan

standar deviasi sebesar 55.27%.

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

LR memiliki rata-rata sebesar 10.98% dimana hal ini berarti bahwa rata-rata

besarnya perusahaan dibiayai oleh utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan

yang digambarkan oleh modal pada seluruh perusahaan manufaktur sebagai sampel se-

besar 10.98%. Dengan nilai minimum -40% pada Sumi Indo Kabel Tbk, nilai

maksimum 1175% pada PT. Eterindo Wahanatama Tbk dan standar deviasi sebesar

147.32%.

GPM memiliki rata-rata sebesar 3.53% dimana hal ini berarti bahwa rata-rata

laba kotor yang diperoleh perusahaan dengan tingkat penjualan yang dicapai pada

seluruh per-usahaan manufaktur sebagai sampel sebesar 3.53%. Dengan nilai minimum -

50% pada PT. Indosring Tbk, nilai maksimum 100% pada PT. Goodyear Indonesia Tbk

dan standar deviasi sebesar 22.99%.

OPM memiliki rata-rata sebesar 8.10% dimana hal ini berarti bahwa rata-rata ke-

mampuan perusahaan menghasilkan laba operasi pada tingkat penjualan pada seluruh

perusahaan manufaktur sebagai sampel sebesar 8.10%. Dengan nilai minimum -90%

pada PT. Tunas Ridaen Tbk, nilai maksimum 233.30% pada PT. Goodyear Indonesia

Tbk dan standar deviasi sebesar 50.19%.

NPM memiliki mean sebesar 82.54% dimana hal ini berarti bahwa kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan pendapatan bersihnya terhadap total penjualan

bersihnya pada seluruh perusahaan manufaktur sebagai sampel sebesar 82.54%. Dengan

nilai minimum -100% pada PT. Metrodata Electronics Tbk, nilai maksimum 1290.10%

pada PT. Voksel Electric Tbk dan standar deviasi sebesar 212.86%.

IT memiliki rata-rata sebesar 24.22% dimana hal ini berarti bahwa rata-rata ke-

cepatan perputaran persediaan dalam siklus produksi yang normal pada seluruh

perusahaan manufaktur sebagai sampel sebesar 24.22%. Dengan nilai minimum -

61.60% pada PT. Nipress Tbk, nilai maksimum 415.80% pada PT. Hexindo Ediperkasa

Tbk dan standar deviasi sebesar 212.86%.

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

TAT memiliki rata-rata sebesar 0.99% dimana hal ini berarti bahwa rata-rata ke-

mampuan perusahaan menghasilkan penjualan berdasarkan aktiva tetap yang dimiliki

perusahaan pada seluruh perusahaan manufaktur sebagai sampel sebesar 0.99%.

Dengan nilai minimum -91.70% pada PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, nilai

maksimum 282.10% pada PT. Hexindo adiperkasa Tbk dan standar deviasi sebesar

41.06%.

ROI memiliki rata-rata sebesar 90.49% dimana hal ini berarti bahwa rata-rata ke-

mampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan pada seluruh

per-usahaan manufaktur sebagai sampel sebesar 90.49%. Dengan nilai minimum -

98.70% pada PT. Eterindo Wahanatama Tbk, nilai maksimum 872.70% pada PT. Siantar

TOP Tbk dan standar deviasi sebesar 187.94%.

ROE memiliki rata-rata sebesar 78.57% dimana hal ini berarti bahwa rata-rata

besarnya laba bersih bila diukur dengan modal pemilik pada seluruh perusahaan

manufaktur sebagai sampel sebesar 78.57%. Dengan nilai minimum -98.40% pada PT.

Eterindo Wahanatama Tbk, nilai maksimum 984.00% pada PT. Goodyear Indonesia Tbk

dan standar deviasi sebesar 192.22%.

SCL memiliki rata-rata sebesar 11.01% dimana hal ini berarti bahwa rata-rata

efektif kinerja perusahaan dalam hal memperoleh laba pada tingkat penjualan yang telah

dilakukan pada seluruh perusahaan manufaktur sebagai sampel sebesar 11.01%. Dengan

nilai minimum -88.20% pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, nilai maksimum

259.40% pada PT. Hexindo Adiperkasa Tbk dan standar deviasi sebesar 48.01%.

Variabel moderator yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran perusaha-

an diukur dengan menggunakan dummy dari total aset yang dimiliki oleh masing-masing

perusahaan manufaktur yang menjadi sampel penelitian. Nilai rata-rata sebesar 0.22,

nilai ini menunjukkan bahwa rata-rata manufaktur yang menjadi sampel memiliki total

aset se-besar 0.22. Dalam penelitian ini untuk ukuran perusahaan standar deviasi sebesar

0.418.

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Rata-rata dari pertumbuhan laba yang dihasilkan 68 perusahaan sebagai sampel

selama tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 adalah 0.134765. Nilai ini menunjukkan

bahwa nilai rata-rata pertumbuhan laba yang dihasilkan oleh perusahaan manufaktur se-

bagai sampel penelitian adalah sebesar 13.48% dari laba yang diperoleh seluruh per-

usahaan manufaktur sebagai sampel. Nilai minimum atas pertumbuhan laba adalah -

0.9980 pada PT. Roda Vitatex Tbk dan nilai maximum atas pertumbuhan laba adalah

2.6120 pada PT. Eterindo Wahanatama Tbk dan dengan standar deviasi sebesar

0.6026830.

B. Pengujian Persyaratan Analisis

Pengujian persyaratan analisis harus dilakukan sebelum pengujian hipotesis. Uji

persyaratan analisis yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik

yang terdiri dari empat tahap yaitu uji normalitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi,

dan heteroskedastisitas.

1. Uji Normalitas.

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

dependen dan variabel independen mempunyai distribusi normal atau tidak (Ghizali,

2006: 147). Model regresi yang baik, memiliki distribusi data normal atau mendekati

normal. Untuk mendeteksi normalitas dapat dilakukan dengan uji statistik. Dalam

penelitian ini menggunakan uji Kolmogrov Smirnov. Kriteria yang digunakan adalah

pengujian dua arah yaitu dengan membandingkan nilai Asymp. Sig (2-tailed) dengan

taraf signifikan yang telah ditentukan yaitu 5%. Apabila nilai membandingkan nilai

Asymp. Sig (2-tailed) > 0,05 maka data distribusi normal. Hasil uji normalitas di-

tunjukkan pada tabel 4.2 di bawah ini:

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas

One-Sampel Kolmogorov-Smirnov Test

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Unstandardized Residual Asymp Sig (2-tailed) InterpretasiModel Regresi IModel Regresi II

0.9620.969

Terdistribusi NormalTerdistribusi Normal

Sumber: Hasil pengolahan data

Dari tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa semua variabel dalam penelitian ini

berdistribusi normal karena nilai unstandardized residual pada model regresi I dan

model regresi II mempunyai nilai Asymp. Sig (2-tailed) lebih besar dari 0.05.

2. Uji Multikolinearitas.

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi di-

temukan adanya korelasi antar variabel independen. Menurut Ghozali (2006: 95),

model regresi yang baik adalah tidak terjadinya korelasi diantara variabel

independen. Uji multikolinearitas dapat dilakukan dengan cara meregresikan model

analisis dan melakukan uji korelasi antar variabel independen dengan menggunakan

Tolerance dan Varians Inflating Factor (VIF). Sebagai dasar acuannya dapat

disimpulkan jika nilai tolerancne > 0,1 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan

bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

Dan jka nilai tolerance < 0,1 dan nilai VIF > 10, maka dapat disimpulkan bahwa ada

multi-kolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. Hasil uji multi-

kolinearitas dari dua model regresi ditunjukkan pada tabel berikut:

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas Model Regresi Pertama

Variabel Tolerance VIF Interpretasi

CR

DR

DER

LR

GPM

OPM

NPM

IT

TAT

ROI

ROE

SCL

0.5670.5200.5390.6280.2730.2590.1620.3680.1980.1660.2720.178

1.764

1.923

1.854

1.592

3.667

3.868

6.155

2.715

5.061

6.008

3.678

5.630

Tidak terjadi multikolinearitas

Tidak terjadi multikolinearitas

Tidak terjadi multikolinearitasTidak terjadi multikolinearitas

Tidak terjadi multikolinearitas

Tidak terjadi multikolinearitasTidak terjadi multikolinearitas

Tidak terjadi multikolinearitas

Tidak terjadi multikolinearitasTidak terjadi multikolinearitas

Tidak terjadi multikolinearitas

Tidak terjadi multikolinearitas

Sumber: Hasil pengolahan data

Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas Model Regresi Kedua

Variabel Tolerance VIF Interpretasi

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

CR

DR

DER

LR

GPM

OPM

NPM

IT

TAT

ROI

ROE

SCL

Dummy

0.5650.5060.5380.6110.2720.2580.1620.3610.1970.1660.1720.8670.867

1.769

1.977

1.858

1.636

3.678

3.869

6.155

2.768

5.069

6.008

3.730

5.827

1.153

Tidak terjadi multikolinearitas

Tidak terjadi multikolinearitas

Tidak terjadi multikolinearitasTidak terjadi multikolinearitas

Tidak terjadi multikolinearitas

Tidak terjadi multikolinearitasTidak terjadi multikolinearitas

Tidak terjadi multikolinearitas

Tidak terjadi multikolinearitasTidak terjadi multikolinearitas

Tidak terjadi multikolinearitas

Tidak terjadi multikolinearitasTidak terjadi multikolinearitas

Sumber: Hasil pengolahan data

Dari tabel 4.3 dan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa tidak terjadi multikolinearitas

pada kedua model regresi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai tolerance lebih besar dari

0.01 dan nilai VIF lebih kecil dari 10.

3. Uji Autokorelasi

Uji korelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu

pada periode t-1 (sebelummnya) (Ghozali, 2006: 99). Autokorelasi adalah hubungan

yang terjadi antar anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

rangkaian waktu. Pendekatan yang digunakan untuk menguji apakah terjadi

autokorelasi atau tidak dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji Durbin-

Watson satu sisi karena variabel independent lebih dari lima. Jika dw > du maka

dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi positif.

Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi Model Regresi Pertama

DW test du 4-du Keterangan

Durbin Watson 2.236 2.026 1.974 Tidak terdapat autokorelasi

Sumber: Hasil pengolahan data

Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi Model Regresi Kedua

DW test du 4-du Keterangan

Durbin Watson 2.277 2.066 1.934 Tidak terdapat autokorelasi

Sumber: Hasil pengolahan data

Hasil pengujian autokorelasi model regresi pertama, dihasilkan dw sebesar

2,236 dengan n=68 dan k=12 diperoleh nilai kritis sebesar 2,026, maka dw (2,236)

> du (2,026) sehingga model regresi pertama tidak terjadi autokorelasi positif.

Sedang-kan dari hasil pengujian autokorelasi model regresi kedua dihasilkan dw

sebesar 2,277 dengan n=68 dan k = 13 diperoleh nilai kritis sebesar 2,066, maka dw

(2,277) > du (2,0660) sehingga model regresi kedua tidak terjadi autokorelasi positif.

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

4. Uji Heteroskedastisitas.

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain (Ghozali, 2006: 125). Dalam penelitian ini menggunakan uji Glejser untuk men-

deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dari tingkat signifikan. Jika tingkat

signifikan berada di atas 5% berarti tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dan

apabila dibawah 5% berarti terjadi gejala heteroskedastisitas. Berikut ini adalah hasil

pengujian heteroskedastisitas:

Tabel 4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas.

Uji Heteroskedastisitas Model Regresi Pertama

VariabelTerikat

VariabelBebas

t Sig Keterangan

Absres 1 CR

DR

DER

LR

GPM

OPM

NPM

IT

TAT

ROI

ROE

.892

.381

-.338

-1.083

.446

-1.268

-1.143

1.649

-1.442

.626

.777

.376

.705

.737

.284

.658

.210

.258

.105

.155

.534

.441

Tidak terdapat heteroskedastisitasTidak terdapat heteroskedastisitasTidak terdapat heteroskedastisitasTidak terdapat heteroskedastisitasTidak terdapat heteroskedastisitasTidak terdapat heteroskedastisitasTidak terdapat heteroskedastisitasTidak terdapat heteroskedastisitasTidak terdapat heteroskedastisitasTidak terdapat heteroskedastisitasTidak terdapat heteroskedastisitasTidak terdapat heteroskedastisitas

Page 93: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

SCL -.376 .708

Sumber: Hasil pengolahan data

Tabel 4.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas.

Uji Heteroskedastisitas Model Regresi Kedua

VariabelTerikat

VariabelBebas

t Sig Keterangan

Absres 2 CR

DR

DER

LR

GPM

OPM

NPM

1.247

.162

-.360

-1.046

.490

-1.283

-1.370

.218

.872

.721

.300

.626

.205

.176

Tidak terdapat heteroskedastisitasTidak terdapat heteroskedastisitasTidak terdapat heteroskedastisitasTidak terdapat heteroskedastisitasTidak terdapat heteroskedastisitasTidak terdapat heteroskedastisitasTidak terdapat heteroskedastisitasTidak terdapat heteroskedastisitasTidak terdapat heteroskedastisitasTidak terdapat heteroskedastisitasTidak terdapat heteroskedastisitasTidak terdapat heteroskedastisitasTidak terdapat heteroskedastisitas

Page 94: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

IT

TAT

ROI

ROE

SCL

Dummy

1.674

-1.064

.874

.872

-.789

-.185

.100

.292

.386

.387

.434

.854

Sumber: Hasil pengolahan data

Dari tabel uji di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikan masing-masing

variabel independen (bebas) berada di atas nilai 0.05 (5%) sehingga dapat disimpul-

kan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.

C. Pengujian Hipotesis

Setelah melakukan pengujian normalitas dan pengujian atas asumsi klasik, maka

langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian atas hipotesis. Analisis data untuk me-

lakukan pengujian dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS for window tabel

berikut ini adalah hasil analisis regresi pertama atas hipotesis apakah rasio keuangan

ber-pengaruh terhadap prediksi perubahan laba perusahaan manufaktur:

1. Pengujian Hipotesis Pertama

Page 95: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Tabel 4.9 Hasil Regresi Pertama

Variabel Koef.Regresi Standad error t Sig

CRDR

DERLR

GPMOPMNPM

ITTATROIROESCL

Konstanta

-0.2011.016-0.228-0.200-0.172-0.211-0.110-0.033-0.2520.0620.0070.0780.227

0.2370.3870.1450.0500.4900.2310.0690.1370.3220.0770.0590.2910.075

-0.8482.626-1.5713.977-0.350-0.916-1.5970.238-0.7820.8130.1270.2683.036

0.4000.0110.1220.0000.7270.3640.1160.8130.4380.4200.9000.7890.004

Sumber: hasil pengolahan data

Berdasarkan pada hasil perhitungan regresi pada tabel 4.8 di atas, diperoleh

persamaan sebagai berikut:

Laba = 0.227 - 0.201 CR + 1.016 DR - 0.228 DER - 0.200 LR - 0.172 GPM -

0.211 OPM - 0.110 NPM - 0.033 IT - 0.252 TAT + 0.062 ROI + 0.007

ROE + 0.078 SCL + e

Dari persamaan regresi di atas maka selanjutnya dicari ujii t, uji F dan

koefisien determinasi (R²) sebagai berikut:

a. Pengujian Individu atau persial (Uji t)

Pengujian individual atau persial digunakan untuk menunjukkan seberapa

jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan

variasi variabel dependen (Ghozali, 2006: 88). Uji t dalam penelitian ini meng-

gunakan tingkat signifikan 5%. Apabila nilai signifikan t < 0.05 maka Ha

diterima dan apabila nilai signifikan t > 0.05 maka Ha ditolak. Nilai t dari model

regresi dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 96: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Pengujian Individual atau persial

Variabel Hipotesis t Sig Kesimpulan

CRDR

DERLR

GPMOPMNPM

ITTATROIROESCL

Ha1Ha1Ha1Ha1Ha1Ha1Ha1Ha1Ha1Ha1Ha1Ha1

-0.8482.626-1.5713.977-0.350-0.916-1.5970.238-0.7820.8130.1270.268

0.4000.0110.1220.0000.7270.3640.1160.8130.4380.4200.9000.789

Ha1 ditolakHa1 diterimaHa1 ditolak

Ha1 diterimaHa1 ditolakHa1 ditolakHa1 ditolakHa1 ditolakHa1 ditolakHa1 ditolakHa1 ditolakHa1 ditolak

Sumber: hasil pengolahan data

Dari tabel 4.9 terlihat bahwa hanya dua rasio keuangan saja yang mem-

punyai pengaruh terhadap perubahan laba yakni Debt Ratio (DR) dan Leverage

Ratio (LR). Hal itu ditunjukkan oleh nilai signifikan t < 0.05 pada DR dengan

signifikan t 0.011 dan LR dengan signifikan t sebesar 0.000. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa secara parsial yang berpengaruh signifikan adalah

Debt Ratio (DR) dan Leverage Ratio (LR).

d. Pengujian Menyeluruh atau Simultan (Uji F)

Untuk mengetahui pengaruh 12 variabel rasio keuangan terhadap

perubah-an laba, setelah dilakukan pengujian regresi linear berganda maka

didapat nilai signifikan F untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara

simultan variabel independent terhadap variabel dependennya.

Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Pengujian Menyeluruh atau Simultan

Model Sum of Square df Mean Square F Sig1 Regression 11.568 12 0.964 4.153 0.000a

Page 97: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

ResidualTotal

12.76824.336

5567

0.232

Sumber: hasil pengolahan data

Dari perhitungan diperoleh nilai signifikan F sebesar 0.000 < 0.05, maka

Ha1 diterima, yang berarti secara bersama rasio keuangan mampu memprediksi

perubahan laba.

e. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi adalah nilai yang menunjukkan seberapa kuat

variabel independent dapat menjelaskan variabel dependen. Berikut ini adalah

perhitungan dari koefisien determinasi:

Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Pengujian Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate1 0.689 0.475 0.361 0.4818094

Sumber: hasil pengolahan data

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa Adjusted R2 sebesar 0.361 yang

berarti 36,10% dari variabel perubahan laba dapat dijelaskan oleh variabel rasio

keuangan. Sedangkan sisanya sekitar 63,90% dijelaskan oleh faktor lain diluar

model.

2. Pengujian Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua dari penelitian adalah apakah ukuran perusahaan mampu

menjadi moderator kemampuan rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba

perusahaan manufaktur. Untuk itu sebelum melangkah lebih lanjut peneliti meng-

kategorikan perusahaan manufaktur ke dalam dua kelompok yaitu perusahaan ber-

ukuran besar dan perusahaan berukuran kecil berdasar rata-rata total asset. Rata-rata

total asset dari seluruh perusahaan manufaktur dikumpulkan kemudian dihitung

dengan arithmetich mean hasilnya adalah sebesar Rp 5,826,357.57 Perusahaan yang

Page 98: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

rata-rata total asset diatas atau sama dengan arithmetich mean termasuk kelompok

perusahaan besar, sedangkan rata-rata total asset dibawah arithmetich mean

termasuk kelompok perusahaan kecil. Kelompok perusahaan besar dan perusahaan

kecil dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.13 Hasil Klasifikasi Perusahaan Besar dan Kecil

No Kode Rata-rata Asset Batas Klasifikasi Ukuran

1 CEKA Rp 709,536.50 Rp 5,826,357.57 Kecil

2 DLTA Rp 734,505.00 Rp 5,826,357.57 Kecil

3 FAST Rp 1,138,726.00 Rp 5,826,357.57 Kecil

4 INDF Rp 43,829,454.00 Rp 5,826,357.57 Besar

5 MYOR Rp 3,822,844.50 Rp 5,826,357.57 Kecil

6 MLBI Rp 1,065,273.50 Rp 5,826,357.57 Kecil

7 STTP Rp 598,997.00 Rp 5,826,357.57 Kecil

8 SMAR Rp 6,237,826.11 Rp 5,826,357.57 Besar

9 AISA Rp 1,752,889.00 Rp 5,826,357.57 Kecil

10 TBLA Rp 3,218,722.50 Rp 5,826,357.57 Kecil

11 GGRM Rp 29,486,322.00 Rp 5,826,357.57 Besar

12 HMSP Rp 19,120,785.00 Rp 5,826,357.57 Besar

13 RDTX Rp 751,813.50 Rp 5,826,357.57 Kecil

14 SRSN Rp 388,891.00 Rp 5,826,357.57 Kecil

15 BATA Rp 450,465.50 Rp 5,826,357.57 Kecil

16 FASW Rp 4,083,128.50 Rp 5,826,357.57 Kecil

Page 99: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

17 TKIM Rp 21,554,963.50 Rp 5,826,357.57 Besar

18 AKRA Rp 6,862,330.00 Rp 5,826,357.57 Besar

19 BUDI Rp 1,783,228.50 Rp 5,826,357.57 Kecil

20 CLPI Rp 152,295.00 Rp 5,826,357.57 Kecil

21 ETWA Rp 268,165.19 Rp 5,826,357.57 Kecil

22 LTLS Rp 17,201,134.50 Rp 5,826,357.57 Besar

23 SOBI Rp 7,141,050.50 Rp 5,826,357.57 Besar

24 UNIC Rp 2,261,852.00 Rp 5,826,357.57 Kecil

25 EKAD Rp 184,796.50 Rp 5,826,357.57 Kecil

26 AKPI Rp 1,442,767.00 Rp 5,826,357.57 Kecil

27 AMFG Rp 2,172,527.00 Rp 5,826,357.57 Kecil

28 BRNA Rp 529,066.50 Rp 5,826,357.57 Kecil

29 LMPI Rp 574,717.00 Rp 5,826,357.57 Kecil

30 TRST Rp 1,975,480.50 Rp 5,826,357.57 Kecil

31 SMCB Rp 8,851,307.50 Rp 5,826,357.57 Besar

32 INTP Rp 14,311,331.00 Rp 5,826,357.57 Besar

33 SMGR Rp 14,257,153.50 Rp 5,826,357.57 Besar

34 CTBN Rp 2,162,303.00 Rp 5,826,357.57 Kecil

35 LMSH Rp 75,515.50 Rp 5,826,357.57 Kecil

36 LION Rp 287,633.00 Rp 5,826,357.57 Kecil

37 TIRA Rp 209,813.00 Rp 5,826,357.57 Kecil

38 KDSI Rp 554,208.00 Rp 5,826,357.57 Kecil

Page 100: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

39 ARNA Rp 847,920.50 Rp 5,826,357.57 Kecil

40 TOTO Rp 1,051,237.50 Rp 5,826,357.57 Kecil

41 KBLI Rp 542,643.00 Rp 5,826,357.57 Kecil

42 IKBI Rp 581,384.50 Rp 5,826,357.57 Kecil

43 VOKS Rp 1,182,219.50 Rp 5,826,357.57 Kecil

44 ASGR Rp 878,668.50 Rp 5,826,357.57 Kecil

45 MTDL Rp 1,002,148.00 Rp 5,826,357.57 Kecil

46 ASII Rp 101,397,500.00 Rp 5,826,357.57 Besar

47 AUTO Rp 5,115,395.50 Rp 5,826,357.57 Kecil

48 GDYR Rp 1,118,451.00 Rp 5,826,357.57 Kecil

49 HEXA Rp 2,049,223.50 Rp 5,826,357.57 Kecil

50 INDS Rp 695,874.50 Rp 5,826,357.57 Kecil

51 INTA Rp 586,065.82 Rp 5,826,357.57 Kecil

52 LPIN Rp 144,423.50 Rp 5,826,357.57 Kecil

53 MASA Rp 2,787,228.50 Rp 5,826,357.57 Kecil

54 NIPS Rp 326,042.00 Rp 5,826,357.57 Kecil

55 SMSM Rp 1,004,377.00 Rp 5,826,357.57 Kecil

56 TURI Rp 1,935,423.00 Rp 5,826,357.57 Kecil

57 UNTR Rp 27,052,871.00 Rp 5,826,357.57 Besar

58 DVLA Rp 818,861.50 Rp 5,826,357.57 Kecil

59 INAF Rp 730,996.50 Rp 5,826,357.57 Kecil

60 KLBF Rp 6,757,472.00 Rp 5,826,357.57 Besar

Page 101: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

61 KAEF Rp 1,611,561.50 Rp 5,826,357.57 Kecil

62 MERK Rp 434,369.50 Rp 5,826,357.57 Kecil

63 PYFA Rp 100,262.00 Rp 5,826,357.57 Kecil

64 SQBI Rp 319,478.50 Rp 5,826,357.57 Kecil

65 TSPC Rp 3,426,349.50 Rp 5,826,357.57 Kecil

66 TCID Rp 1,020,929.00 Rp 5,826,357.57 Kecil

67 MRAT Rp 375,994.00 Rp 5,826,357.57 Kecil

68 UNVR Rp 8,093,126.00 Rp 5,826,357.57 Besar

Sumber :hasil pengolahan data

Setelah perusahaan manufaktur dikelompokkan kemudian hasil dikategorikan

jika kelompok perusahaan besar mempunyai nilai 1 dan kelompok perusahaan kecil

nilainya 0. Hasil pengkategorian tersebut dijadikan variabel dummy dan dimasukkan

kedalam regresi berganda sebagai variabel moderator dalam memprediksi perubahan

laba perusahaan manufaktur.

Tabel 4.14 Hasil Regresi Kedua

Variabel Koef.Regresi Standad error t Sig

Page 102: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

CRDR

DERLR

GPMOPMNPM

ITTATROIROESCL

DummyKonstanta

-0.2170.929-0.2190.189-0.137-0.204-0.1090.058-0.2350.0620.0020.0050.2040.275

0.2360.3900.1440.0510.4870.2290.0680.1370.3200.0760.0590.2940.1500.082

-0.9212.348-1.5183.730-0.281-0.892-1.6060.426-0.7340.8150.0330.017-1.3573.036

0.3610.0210.1350.0000.7800.3760.1140.6720.4660.4190.9730.9870.1800.002

Sumber: hasil pengolahan data

Berdasarkan pada hasil perhitungan regresi pada tabel 4.8 di atas, diperoleh

persamaan sebagai berikut:

Laba = 0.275 - 0.217 CR + 0.929 DR - 0.219 DER + 0.189 LR - 0.137 GP -

0.204 OPM - 0.109 NPM + 0.058 IT - 0.235 TAT + 0.062 ROI + 0.002

ROE + 0.005 SCL + 0.204 + e

Dari persamaan regresi di atas maka selanjutnya dicari ujii t, uji F dan

koefisien determinasi (R²) sebagai berikut:

a. Pengujian Individu atau persial (Uji t)

Pengujian individual atau persial digunakan untuk menunjukkan seberapa

jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan

variasi variabel dependen (Ghozali, 2006: 88). Uji t dalam penelitian ini meng-

gunakan tingkat signifikan 5%. Apabila nilai signifikan t < 0.05 maka Ha

diterima dan apabila nilai signifikan t > 0.05 maka Ha ditolak. Nilai t dari model

regresi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.15 Hasil Perhitungan Pengujian Individual atau Persial

Page 103: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Variabel Hipotesis t Sig Kesimpulan

CRDR

DERLR

GPMOPMNPM

ITTATROIROESCL

Dummy

Ha2Ha2Ha2Ha12Ha2Ha2Ha2Ha2Ha2Ha2Ha2Ha2Ha2

-0.9212.348-1.5183.730-0.281-0.892-1.6060.426-0.7340.8150.0330.017-1.357

0.3610.0210.1350.0000.7800.3760.1140.6720.4660.4190.9730.9870.180

Ha1 ditolakHa1 diterimaHa1 ditolak

Ha1 diterimaHa1 ditolakHa1 ditolakHa1 ditolakHa1 ditolakHa1 ditolakHa1 ditolakHa1 ditolakHa1 ditolakHa1 ditolak

Sumber: hasil pengolahan data

Dari tabel 4.14 terlihat bahwa hanya dua rasio keuangan saja yang mem-

punyai pengaruh terhadap perubahan laba yakni Debt Ratio (DR) dan Leverage

Ratio (LR). Ha2 itu ditunjukkan oleh nilai signifikan t < 0.05 pada DR dengan

signifikan 0.021 dan LR dengan signifikan sebesar 0.000. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa secara parsial atau individual yang berpengaruh

signifikan adalah Debt Ratio (DR) dan Leverage Ratio (LR).

b. Pengujian Menyeluruh atau Simultan (Uji F)

Dari perhitungan diperoleh nilai signifikan F 0,000 < 0.05, maka dapat

di-simpulkan bahwa Ha2 diterima yang berarti ukuran perusahaan mampu

menjadi moderator kemampuan rasio keuangan dalam memprediksi perubahan

laba per-usahaan manufaktur. Berikut hasil perhitungan pengujian secara

menyeluruh atau simultan:

Tabel 4.16 Hasil Perhitungan Pengujian Menyeluruh atau Simultan

Model Sum of Square df Mean Square F Sig1 Regression

ResidualTotal

11.99012.34724.336

135467

0.9220.229

4.034 0.000a

Page 104: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Sumber: hasil pengolahan data

f. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi adalah nilai yang menunjukkan seberapa kuat

variabel independent dapat menjelaskan variabel dependen.

Tabel 4.17 Hasil Perhitungan Pengujian Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate1 0.702 0.493 0.371 0.4781632

Sumber: hasil pengolahan data

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa Adjusted R² sebesar 0.371 yang

berarti 37,10% dari variabel perubahan laba dapat dijelaskan oleh variabel rasio

keuangan dan ukuran perusahaan. Sedangkan sisanya sekitar 62.90% dijelaskan

oleh faktor lain diluar model regresi yang digunakan.

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

Berdasarkan pengujian yang dilakukan oleh peneliti, maka pembahasan hasil

analisis data penelitian adalah sebagai berikut:

1. Pembahasan Pengujian Hipotesis Pertama

Hasil pengujian hipotesis pertama dapat disimpulkan bahwa secara bersama-

sama rasio keuangan yang dipakai dalam penelitian ini yakni Current Ratio (CR),

Inventory Turnover (IT), Total Assets Turnover (TAT), Debt Ratio (DR), Debt to

Equity Ratio (DER), Leverage Ratio (LR), Gross Profit Margin (GPM), Net Profit

Margin (NPM), Operating Profit Margin (OPM), Return On Investment (ROI),

Return On Equity (ROE), dan Sales to Current Liabitities (SCL), secara bersama-

sama berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba. Hal tersebut dapat dilihat

Page 105: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

dengan nilai signifikan F 0,000 < 0.05 yang berarti bahwa rasio-rasio keuangan

secara bersama-sama dapat memprediksi perubahan laba perusahaan.

Hasil pengujian ini didukung oleh Juliana dan Sulardi (2003), Meythi (2005),

Wibowo dan Pujiati (2011), Demawan dan Amir (2011), Harsari (2008) dan

Suwarno (2004), dimana hasil pengujian yang mereka lakukan menunjukkan bahwa

rasio ke-uangan mampu memprediksi perubahan laba perusahaan. Sedangkan secara

parsial tidak semua rasio keuangan dapat memiliki pengaruh terhadap perubahan

laba, dalam penelitian ini hanya rasio Debt Ratio (DR) dan Leverage Ratio (LR)

yang dapat mem-prediksi laba perusahaan dengan melihat nilai signifikan t yang

lebih kecil dari 0.05.

Hasil penelitian menunjukkan Debt Ratio (DR) dapat memprediksi

perubahan laba dengan nilai signifikan t (0.011) < 0.05. Ini berarti perusahaan

menggunakan utang yang lebih kecil dari total aktiva sehingga dapat menghindari

resiko kerugian yang diakibatkan tanggung jawab atas utang yang dimiliki, selain itu

total aktiva yang lebih tinggi dari total utang dapat dioptimalkan penggunaannya

baik aktiva lancar maupun aktiva tetap untuk melakun aktivitas perusahaan. Hasil

penelitian ini berbeda dengan Meythi (2005) beserta Wibowo dan pujiati (2011)

menunjukkan bahwa rasio ini tidak dapat digunakan untuk memprediksi laba, pada

penelitian mereka nilai sovabilitas atau penggunaan utang sangat tinggi di

bandingkan dengan aktiva yang di-miliki sehingga meningkatkan resiko mengalami

kerugian yang tinggi.

Hal tersebut sesuai teori yang diungkapkan oleh Slamet (2003) Debt Ratio ini

digunakan untuk menghitung seberapa besar dana yang disediakan oleh kreditur

untuk perusahaan. Dengan kata lain bahwa rasio ini menunjukkan penggunaan utang

terhadap terhadap total asset yang dimiliki oleh perusahaan (Wibowo & Pujiati,

2011). Rasio Debt Ratio yang tinggi berarti perusahaan menggunakan utang yang

tinggi dan penggunaan utang yang tinggi dapat meningkatkan profitabilitas karena

dapat memperlancar aktivitas perusahaan yang kemudian akan menunjang kegiatan

produksi dan penjualan untuk menghasilkan laba. Namun jika perusahaan

Page 106: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

mengguna-kan utang yang tinggi tanpa ditunjang dengan penjualan yang tinggi maka

resiko yang dihadapi oleh perusahaan juga tinggi (Hanafi, 2008). Harahap (2011:

304) mengata-kan bahwa “Supaya aman porsi utang terhadap aktiva harus lebih

kecil”.

Hasil penelitian menunjukkan Leverage Ratio (LR) dapat memprediksi per-

ubahan laba dengan nilai signifikan t (0.000) < 0.05. Ini berarti bahwa perusahaan

menggunaan modal lebih besar dibandingkan dengan utang dari pihak luar untuk

membiayai aktivitas perusahaannya karena semakin kecil Leverage Ratio maka laba

bersih yang dihasilkan akan semakin meningkat. Hasil penelitian ini tidak sama

dengan penelitian yang dilakukan oleh Juliana dan Sulardi (2003), dimana Leverage

Ratio dalam penelitian Juliana dan Sulardi (2003) tidak dapat berpengaruh terhadap

prediksi laba perusahaan karena perusahaan dibiayai utang lebih besar daripada

modal.

Penjelasan ini sesuai dengan teori, dimana Leverage Ratio adalah rasio yang

menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap modal maupun aset.

Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang atau pihak luar

dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal. Perusahaan yang

baik mestinya memiliki komposisi modal yang lebih besar dari utang (Harahap,

2011). Hanafi (2008: 40) menjelaskan bahwa “Rasio ini mengukur kemampuan

perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjang. Perusahaan yang tidak solvabel

adalah per-usahaan yang total utangnya lebih besar dibandingkan dengan total

asetnya. Rasio ini memfokuskan pada sisi kanan atau kawajiban perusahaan”.

Sedangkan sepuluh rasio keuangan yang lain dalam penelitian ini tidak dapat

berpengaruh terhadap prediksi laba perusahaan. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai

signifikan t > 0.05. Lebih jelasnya kesepuluh rario tersebut akan dipaparkan lebih

detail sebagai berikut: Current Ratio dalam penelitian ini tidak dapat berpengaruh ter-

hadap prediksi laba perusahaan sesuai dengan penelitian Juliana dan Sulardi (2003),

hal tersebut dapat dilihat dengan melihat nilai signifikan t (0.400) > 0.05, ini me-

nunjukkan bahwa Current Ratio sama sekali bukan proksi yang baik bagi perubahan

Page 107: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

laba yang akan datang sehingga dapat disimpulkan bahwa Current Ratio tidak ber-

pengaruh terhadap perubahan laba. Current Ratio yang digunakan dalam penelitian

ini tidak dapat untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi hutang

jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya, hal ini disebabkan karena

aktiva lancar yang dimiliki perusahaan untuk menjamin hutang lancar lebih rendah

sehingga tingkat likuiditas perusahaan rendah.

Uraian tersebut sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Sartono (2001)

menjelaskan bahwa “Semakin tinggi current ratio maka semakin besar kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban financial jangka pendek” (hlm. 116). Rasio

lancar ini dapat menunjukkan sejauh manakah aktiva lancar yang dimiliki oleh per-

usahaan dapat menutupi kewajiban-kewajiban lancar yang harus dibayar oleh per-

usahaan (Harahap, 2011). Lebih lanjut Hanafi dan Halim (2007: 77) memaparkan

bahwa Current Ratio yang tinggi menunjukkan resiko likuiditas yang rendah dan

mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap profitabilitas perusahaan.

Semakin rendah kemampuan aktiva lancar untuk menutupi semua hutang

lancar, maka menunjukkan bahwa hutang lancar tersebut tidak dapat dibayar. Jika

hutang lancar meningkat lebih cepat dibandingkan aktiva lancar, maka rasio lancar

akan turun dan hal itu bisa menimbulkan permasalahan. Hasil penelitian ini konsisten

dengan penelitian yang dilakukan oleh Juliana dan Sulardi (2003) dan Meythi (2005),

namun tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Wibowo dan Pujiati

(2011) beserta Demawan dan Amir (2011) yang menunjukkan bahwa Current Ratio

mempunyai pengaruh positif terhadap prediksi perubahan laba.

Dalam penelitian ini Debt to Equity Ratio (DER) tidak mampu dibuktikan se-

bagai prediktor perubahan laba yang akan datang. Hal tersebut dapat dilihat dengan

melihat nilai signifikan t (0.122) > 0.05, ini berarti bahwa variabel Debt to Equity

Ratio tidak berpengaruh terhadap perubahan laba dimasa yang akan datang. Hal ini

Page 108: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

dikarenakan kemampuan modal sendiri tidak dapat menjamin utang, dengan kata

lain bagian utang tidak dapat dijamin dengan menggunakan modal sendiri.

Sartono (2001: 121) menjelaskan bahwa semakin tinggi Total Debt to Equity

Ratio maka semakin besar resiko yang dihadapi oleh perusahaan, dan investor akan

meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi. Total Debt to Equity Ratio yang

tinggi menurut Sartono menunjukkan proporsi modal modal sendiri yang rendah

untuk membiayai aktiva (2001). Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian

yang dilakukan oleh Juliana dan Sulardi (2003) pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ), dan Harsari (2008) pada perusahaan asuransi

yang ter-daftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa

rasio Debt to Equity Ratio tidak mempunyai kemampuan yang signifikan dalam

memprediksi perubahan laba yang akan datang, tetapi rasio tersebut mempunyai

hubungan yang dengan perubahan laba.

Dalam penelitian ini Gross Profit Margin (GPM) tidak mampu dibuktikan

se-bagai prediktor perubahan laba yang akan datang. Hal tersebut dapat dilihat

dengan melihat nilai signifikan t (0.727) > 0.05, ini berarti bahwa Gross Profit

Margin tidak berpengaruh terhadap perubahan laba dimasa yang akan datang.

Ketidakmampuan Gross Profit Margin dalam memprediksi perubahan laba

dikarenakan laba kotor yang dihasilkan tidak dapat menutup seluruh biaya

operasional perusahaan yang terdiri dari biaya pemasaran serta biaya administtrasi

dan umum yang besarnya ber-variasi sehingga mengakibatkan penurunan terhadap

laba yang diperoleh atau bahkan perusahaan mengalami kerugian.

Lebih jelas Demawan dan Amir (2011) menjelaskan bahwa Gross Profit

Margin menunjukkan tingkat kembalian keuntungan kotor terhadap penjualan

bersihnya, Gross Profit Margin yang meningkat menunjukkan bahwa semakin besar

laba kotor yang diterima perusahaan terhadap penjualan bersihnya. Ini menunjukkan

bahwa perusahaan mampu menutup biaya administrasi dan umum, yang kemudian

kinerja perusahaan dinilai baik dan ini dapat meningkatkan daya tarik investor untuk

Page 109: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut, sehingga pendapatan yang di-

peroleh perusahaan akan meningkat.

Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh

dan Juliana & Sulardi (2003) yang menyatakan bahwa rasio Gross Profit Margin

dapat memprediksi perubahan laba yang akan datang. Namun penelitian ini

konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Demawan dan Amir (2011)

yang me-nunjukkan bahwa Gross Profit Margin tidak berpengaruh terdadap

prediksi per-ubahan laba.

Hasil penelitian ini membuktikan Operating Profit Margin (OPM) tidak

mampu memprediksi perubahan laba yang akan datang. Hal tersebut dapat dilihat

dengan melihat nilai signifikan t (0.364) > 0.05, ini membuktikan bahwa Operating

Profit Margin bukan prediktor yang baik bagi perubahan laba yang akan datang. Ini

berarti bahwa nilai rasio yang telalu tinggi mengakibatkan buruknya efisiensi per-

usahaan yang dikarenakan oleh setiap rupiah penjualan yang terserap dalam biaya

juga tinggi, dan yang tersedia untuk laba kecil, diman penjelasan tersebut sesuai

dengan pernyataan Munawir (2004). Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan

penelitian yang dilakukan oleh Juliana dan Sulardi (2003) dan Demawan dan Amir

(2011) yang menyatakan bahwa rasio Operating Profit Margin mampu

memprediksi perubahan laba satu tahun yang akan datang.

Penelitian ini tidak mampu membuktikan bahwa Net Profit Margin (NPM)

dapat memprediksi perubahan laba yang akan datang. Hal tersebut dapat dilihat

dengan melihat nilai signifikan t (0.116.) > 0.05, ini berarti bahwa Net Profit

Margin tidak berpengaruh terhadap perubahan laba dimasa yang akan datang. Hal

ini di-sebabkan pendapatan laba bersihnya lebih kecil dari pendapatan

operasionalnya sehingga kemampuan untuk mendapatkan laba bersih menurun yang

akhirnya me-nurunkan pendapatan.

Hal tersebut sesuai dengan kesimpulan dari Slamet (2003) bahwa dengan

adanya Net Profit Margin yang tinggi maka menandakan adanya kemampuan per-

Page 110: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

usahaan yang tinggi untuk menghasilkan laba pada penjualan tetentu (Wibowo &

Pujiati, 2011). Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh

Juliana dan Sulardi (2003) melakukan analisis rasio Net Profit Margin dalam mem-

prediksi perubahan laba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio Net Profit

Margin tidak mempunyai kemampuan yang signifikan dalam memprediksi pe-

rubahan laba yang akan datang.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa Inventory Turnover (IT) tidak

dapat memprediksi perubahan laba yang akan datang. Hal tersebut dapat dilihat

dengan melihat nilai signifikan t (0.813) > 0.05, ini berarti bahwa Inventory

Turnover tidak berpengaruh terhadap perubahan laba dimasa yang akan datang

yang dikarenakan oleh kurangnya persediaan yang ada pada perusahaan yang dapat

menurunkan volume penjualan sehingga mempengaruhi jumlah laba yang

diperoleh selain itu juga dapat mengurangi kesempatan untuk mendapatkan laba

yang lebih besar dengan demikian perputaran persediaan yang rendah menandakan

kurangnya pengendalian persediaan yang efektif karena semakin besar dana yang

tertanam pada aset persediaan kemudian mengakibatkan penurunan pendapatan

dan me-ngurangi laba dimasa yang akan datang sesuai dengan apa yang

dipaparkan oleh Hanafi (2008).

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh

Juliana dan Sulardi (2003), Meythi (2005) beserta Demawan dan Amir (2011)

yang me-nyatakan bahwa Inventory Turnover tidak mempunyai kemampuan yang

signifikan dalam memprediksi perubahan laba yang akan datang.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa Total Assets Turnover (TAT)

tidak dapat memprediksi perubahan laba yang akan datang. Hal tersebut dapat

dilihat dengan melihat nilai signifikan t (0,438) > 0.05, ini menunjukkan bahwa

Total Assets Turnover tidak berpengaruh terhadap perubahan laba yang

dikarenakan oleh ketidak mampuan perusahaan dalam menggunakan aktiva yang

dimiliki secara optimal, sehingga dapat mempengaruhi peneurunan penjualan yang

berpengaruh terhadap pandapatan dan laba.

Page 111: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Hanafi dan Halim (2007) menjelaskan bahwa Total Assets Turnover

mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan ber-

dasarkan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. Total Assets Turnover juga mem-

perlihatkan sejauh mana efektivitas perusahaan menggunakan total aktiva, dimana

rasio yang tinggi menunjukkan manajemen yang baik dan rasio yang rendah harus

membuat manajemen mengevaluasi strategi, pemasaran dan pengeluaran modal

atau investasinya (Wibowo & Pujiati, 2011).

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh

Juliana dan Sulardi (2003), Meythi (2005), beserta Demawan dan Amir (2011)

yang meng-gunakan Total Assets Turnover, dari hasil penelitian menunjukkan

bahwa Total Assets Turnover tidak berpengaruh terdadap prediksi perubahan laba.

Namun penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian Wibowo dan Pujiati

(2011) yang menunjukkan bahwa Total Assets Turnover mempunyai pengaruh

positif terhadap prediksi perubahan laba.

Penelitian ini tidak mampu membuktikan bahwa Return On Investmen

(ROI) dapat memprediksi perubahan laba yang akan datang. Hal tersebut dapat di-

lihat dengan melihat nilai signifikan t (0.420) > 0.05, dengan tingkat signifikansi

tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Return On Investmen tidak berpengaruh

terhadap perubahan laba dimasa yang akan datang. Hal ini disebabkan oleh ke-

seluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk mengoperasi-

kan perusahaan kecil sehingga mengakibatkan laba yang diperoleh oleh

perusahaan juga kecil.

Sartono (2001) mengatakan bahwa “Return On Investment (ROI)

menunjuk-kan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang

dipergunakan” (hlm. 123). Lebih lanjut Munawir menjelaskan fungsi dari Return

On Investment adalah mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan

dana, dengan kata lain untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan

keseluruhan dana yang di-tanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk

operasinya perusahaan untuk men-dapatkan keuntungan (2004: 89).

Page 112: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Hubungan Return On Investment dengan laba menurut Harsari (2008) jika

Return On Investment naik maka laba juga akan naik karena, dengan kenaikan

Return On Investment menunjukkan pertumbuhan laba baik dan laba merupakan

ukuran kinerja perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten dengan Juliana dan

Sulardi (2003) dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Return On Investment

tidak ber-pengaruh terdadap prediksi perubahan laba. Namun hasil penelitian ini

berbeda dengan penelitian Harsari (2008) yang menunjukkan bahwa Return On

Investment mempunyai pengaruh positif terhadap prediksi perubahan laba.

Penelitian ini tidak mampu membuktikan bahwa Return On Equity (ROE)

dapat memprediksi perubahan laba yang akan datang. Hal tersebut dapat dilihat

dengan melihat nilai signifikan t (0.900) > 0.05, ini berarti bahwa Return On

Equity tidak berpengaruh terhadap perubahan laba dimasa yang akan datang. Hal

ini di-sebabkan oleh sifat dan pola investasi yang dilakukan oleh perusahaan

kurang tepat sehingga ada sebagian aktiva yang menganggur dan tidak dapat

digunakan secara efisien sehingga laba yang diperoleh tidak maksimal. Selain itu

pendapatan yang di-hasilkan oleh modal yang berasal dari hutang tidak dapat

digunakan untuk menutup besarnya biaya modal dan kekurangan tersebut harus

ditutup oleh sebagian pen-dapatan yang berasal dari pemegang saham.

Lebih jelasnya Return On Equity menunjukkan kemampuan kemampuan

modal sendiri dalam menghasilkan keuntungan yang tersedia bagi pemegang

saham perusahaan (Moeljadi, 2006: 53). Harahap (2011: 305) mengatakan bahwa

Return On Equity menunjukkan berapa persen diperolehnya laba bersih bila di-

ukur dengan modal pemilik, semakin besar rasio ini maka semakin bagus.

Pengaruh Return On Equity terhadap laba adalah semakin tinggi Return On

Equity maka akan semakin tinggi pula tingkat laba yang dihasilkan karena pe-

nambahan modal kerja dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan

yang akhirnya dapat menghasilkan laba.

Page 113: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh

Juliana dan Sulardi (2003), Meythi (2005), Wibowo dan Pujiati (2011),

Demawan dan Amir (2011) dan Harsari (2008) yang menyatakan bahwa

menunjukkan bahwa Return On Equity mempunyai pengaruh positif terhadap

prediksi perubahan laba.

Penelitian ini tidak mampu membuktikan bahwa Sales to Current

Liabilities (SCL) dapat memprediksi perubahan laba yang akan datang Hal ter-

sebut dapat dilihat dengan melihat nilai signifikan t (0.789) > 0.05, ini berarti

bahwa Sales to Current Liabilities tidak dapat memprediksi perubahan la yang

di-sebabkan oleh peningkatan volume penjualan tidak diikuti oleh kenaikan

tingkat hutang lancarnya. Dengan tidak adanya kenaikan hasil penjualan

kemampuan per-usahaan dalam membayar hutang lancarnya juga akan turun.

Secara teoritis Sales to Current Liabitities merupakan rasio aktivitas

dengan unsur penjualan dan utang lancar yang keduanya mempunyai pengaruh

terhadap laba yang dihasilkan (Demawan & Amir, 2011). Sales to Current

Liabitities menurut Demawan dan Amir (2011) digunakan untuk mengukur se-

berapa efektif kinerja perusahaan dalam hal memperoleh laba pada tingkat pen-

jualan yang telah dilakukan. Dengan adanya kenaikan penjualan Demawan dan

Amir (2011) mengatakan akan mempengaruhi kemampuan perusahaan

membayar utang lancarnya. Dengan demikian dengan penurunan Sales to

Current Liabitities dapat menurunkan perubahan laba yang disebabkan karena

penurunan volume penjualan diikuti dengan penurunan tingkat utang lancar

(Demawan & Amir, 2011).

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh

Agus Endro Suwarno (2004) yang menyatakan bahwa rasio ini tidak dapat

digunakan sebagai prediktor perubahan laba yang akan datang. Namun hasil

penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Demawan

dan Amir (2011) membuktikan bahwa Sales to Current Liabitities mempunyai

pengaruh yang positif terhadap prediksi perubahan laba.

Page 114: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

2. Pembahasan Pengujian Hipotesis Kedua

Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa uji secara simultan atau secara

bersama-sama variabel indepeden yaitu Current Ratio (CR), Inventory Turnover

(IT), Total Assets Turnover (TAT), Debt Ratio (DR), Debt to Equity Ratio (DER),

Leverage Ratio (LR), Gross Profit Margin (GPM), Net Profit Margin (NPM),

Operating Profit Margin (OPM), Return On Investment (ROI), Return On Equity

(ROE), Sales to Current Liabitities (SCL) dan ukuran perusahaan berupa variabel

dummy berpengaruh secara siknifikan terhadap perubahan laba, karena nilai

signifikan F 0,000 < 0.05. Sedangkan secara persial sama dengan hasil model regresi

yang pertama bahwa hanya dua rasio keuangan yaitu DR dan LR yang dapat mem-

prediksi laba perusahaan dengan nilai signifikan t < 0.05, untuk DR nilai signifikan t

(0.21) < 0.05, dan LR nilai signifikan t (0.000) < 0.05.

Hasil Adjusted R2 kenaikannya tidak terlalu tinggi dengan hasil awal sebelum

menggunakan ukuran perusahaan 36.10 % dan setelah memasukkan ukuran

perusaha-an sebagai variabel moderating hasil dari Adjusted R2 menjadi 37.10 %.

Hal ini berarti bahwa ukuran perusahaan mampu memoderasi kemampuan analisis

rasio ke-uangan terhadap prediksi perubahan laba perusahaan namun nilainya tidak

terlalu tinggi sehingga masih banyak hal-hal lain yang dapat mempengaruhi

kemampuan analisis rasio keuangan terhadap prediksi laba perusahaan yang harus

dipertimbang-kan selain ukuran perusahaan yang kemudian akan memperbaiki hasil

penelitian dan meningkankan nilai dari Adjusted R2.

Dari hasil analisis regresi untuk menguji hipotesis kedua dapat disimpulkan

bahwa hipotesis dapat diterima. Hal ini berarti ukuran perusahaan mampu menjadi

moderator kemampuan rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba

perusaha-an manufaktur. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya

yang di-lakukan oleh Damayanti (2000) dan Machfoedz (1994) menunjukkan hasil

bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap kemampuan prediksi rasio

keuangan terhadap perubahan laba perusahaan di masa yang akan datang, dimana

Page 115: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

dalam penelitian tersebut menggunakan total aktiva sebagai dasar perhitungan

ukuran per-usahaan manufaktur. Namun penelitian ini didukung oleh penelitian

yang dilakukan oleh Sulardi dan Juliana (2003) yang dalam penelitiannya telah

mendapatkan hasil bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap

kemampuan prediksi rasio keuangan terhadap laba perusahaan.

Page 116: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 98

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan terhadap 68 perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI selama tahun 2008-2010 diperoleh kesimpulan sebagai

berikut:

1. Hasil analisis regresi untuk menguji apakah rasio keuangan mampu memprediksi

perubahan laba menunjukan bahwa secara simultan rasio keuangan mampu mem-

prediksi perubahan laba perusahaan manufaktur. Hal ini ditunjukkan dengan nilai

signifikan F sebesar 0.000 < 0.05. Secara parsial atau secara individual hanya rasio

Debt Ratio (DR) dengan nilai signifikan t sebesar 0.011 < 0.05 dan Leverage Ratio

(LR) dengan nilai signifikan t sebesar 0.000 < 0.05.

2. Hasil analisis regresi untuk menguji ukuran perusahaan mampu memoderasi ke-

mampuan rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba perusahaan

manufaktur menemukan hasil yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari nilai

signifikan F 0.000 < 0.05. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini diterima

yang berarti bahwa ukuran perusahaan mampu menjadi modereator kemampuan

rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba perusahaan manufaktur.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan implikasi

penelitian sebagai berikut:

1. Implikasi Teoritis

Analisis rasio keuangan adalah alat analisis yang paling popular dan sering

digunakan serta melihat dari karakteristik dari analisis rasio tersebut yang dapat

digunakan dalam memprediksi laba masa yang akan datang. Laba dapat dijadikan

sebagai alat ukur keberhasilan suatu perusahaan yang tercermin dalam kinerja

Page 117: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

manajemennya dan prediksi laba sering digunakan sebagai dasar dalam pe-

ngambilan keputusan investasi dan penilaian kinerja manajemen suatu per-usahaan

untuk masa yang akan datang. Ukuran perusahaan dapat pula dijadikan sebagai

moderator perubahan laba, karena pengaruh dari ukuran perusahaan yaitu

perusahaan dengan ukuran kecil sangat rentan terhadap perubahan kondisi ekonomi

cenderung kurang menguntungkan, perusahaan yang berukuran besar akan lebih

mudah akses ke pasar modal dibandingkan dengan perusahaan dengan ukuran kecil.

2. Implikasi Praktis

Bagi perusahaan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan serta untuk mem-beri

gambaran mengenai kondisi keuangan, hasil usaha, dan kinerja perusahaan pada

periode tertentu. Bagi para investor informasi laba dapat digunakan sebagai faktor

utama dalam meramalkan distribusi deviden di masa yang akan datang yang

merupakan faktor penting untuk menetapkan nilai berjalan atas sebagian saham atau

atas keseluruhan perusahaan, sedangkan bagi pemegang obligasi dan kreditur

informasi laba dapat digunakan untuk menilai tingkat pengembalian tahunan dan

menerima pembayaran kembali pokok pinjaman pada saat hutang tersebut telah

jatuh tempo.

C. Saran

Berdasarkan hasil analisis pembahasan serta beberapa kesimpulan dan keter-

batasan pada penelitian ini, adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil

penelitian ini agar penelitian lebih lanjut mendapatkan hasil yang lebih baik, antara lain

sebagai berikut:

1. Pemakai Laporan Keuangan

i. Para pemakai laporan keuangan terutama pihak aksternal yaitu investor

sebaiknya tidak hanya menggunakan prediksi laba dalam mengambilan

Page 118: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS RASIO .../Analisis...analisis rasio keuangan terhadap prediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

keputusan investasi namun dapat memperhatikan hal-hal lain seperti harga saham

perusahaan sebagai bahan pertimbangan.

2. Peneliti selanjutnya

i. Periode pengamatan perlu diperpanjang untuk memberikan gambaran yang lebih

konsisten dan memiliki kecenderungan dalam jangka panjang.

ii. Menambah variabel penelitian dengan memperbanyak rasio keuangan yang

mempunyai pengaruh terhadap laba atau menambah faktor lain selain rasio

keuangan seperti inflasi untuk memperkuat prediksi laba masa yang akan datang.