Top Banner
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: SWASTIKA DYAH ARIMURTI NIM: F 1307566 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
82

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Mar 10, 2019

Download

Documents

vuxuyen
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA SAHAM SEBELUM

DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA

PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh:

SWASTIKA DYAH ARIMURTI NIM: F 1307566

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

”Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah

selesai dari satu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain.

Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.”

(Q.S. Al Insyirah:6-8)

”Tiada hal yang dapat diraih tanpa suatu pengorbanan, sebab dalam meraih

keberhasilan membutuhkan waktu & tahapan yang harus kita lewati.”

”Katakan kita sanggup..Katakan kita bisa.. Maju terus pantang mundur...”

”DO THE BEST”

“SEMANGAT... SEMANGAT.... SEMANGAT......!!”

Dengan ucapan

Alhamdulillah,

karya kecil ini kupersembahkan kepada:

Allah SWT dan Rasul-Nya

Ayah, Ibu

Adik dan Saudara-saudaraku

Semua kawan dan sahabat, yang ku kenal dan mengenalku

Almamaterku

dan untuk seluruh cinta, cita-cita, cerita, harapan, dan masa depanku

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan

karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan

judul “ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA SAHAM

SEBELUM DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000

PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA

EFEK INDONESIA”. Skripsi ini disusun guna melengkapi tugas-tugas dan

memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari

bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini

penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com, Ak., sebagai Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret,

2. Drs. Jaka Winarna, M.Si., Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret,

3. Dra. Falikhatun, M.Si.,Ak., selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi S1 Non

Reguler Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret,

4. Dr. Payamta, M.Si., Ak., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, pengarahan, masukan,

serta motivasi selama penyusunan skripsi.

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

5. Drs. Santoso Tri Hananto, M.Si., Ak, selaku pembimbing akademik yang telah

memberikan dukungan dan pengarahan selama berada di Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

6. Kedua orangtuaku dan adikku atas segala kasih sayang, nasehat, motivasi serta

doa restu yang senantiasa menyertaiku.

7. Seluruh saudara-saudara dan keluarga besarku, terimakasih atas nasehat dan

motivasinya.

8. Henty dan Bondan, terimakasih atas motivasi, bantuan, nasehat, kritikan,

persahabatan serta semangat yang kamu berikan. Tanpa kalian berdua, skripsi

ini bukanlah apa-apa. Mencari data, Olah data di perpustakaan, download

jurnal, konsultasi, ujian, revisi, dan belajar selalu bersama-sama. Hidup Trio

Skripsi... Semangat!

9. Teman-teman S1 angkatan 2007, Lisa, Tutik, Yuyun, Christin, Ulang, Venty,

Ana, Sinta, Novita, Rita, Ika Sari, Ika Yuli, Ninik, Ciptadi, Linggar, Eti,

Paula, Astri, Rochma, mbak Bertha, mbak Ulfa, mbak Vina, mbak Emy,

Fitria, Paula, Hana, Rere, mbak Sari, mbak Isti, Istiqomah, Hagni, Puji, Tiwik,

Ajar, Mas Achwin, Boni, Bayu, Bagus, Doni, Mas Hendro, Trama, Mas

Chandra, Mas Sofi, Mas Taufik, Mas Hadi, Ginting, Guntur, Yudha, Hanggas,

Mas Dewa, Mas Thomas, Ananto, Eko, Hafid, terimakasih atas bantuan,

kerjasama, motivasi dan persahabatannya selama ini.

10. Pak Timin, Pak Satpam dan seluruh karyawan Fakultas Ekonomi UNS,

terimakasih atas bantuan dan kerjasamanya selama ini.

11. Seluruh karyawan KAP Busroni dan Payamta, terimakasih atas bantuannya.

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

12. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi UNS, Bu Ning, terimakasih atas ilmu,

pengetahuan, dan nasehetnya. Kita bisa mengerjakan semuanya sendiri

asalkan kita bersungguh-sungguh, berusaha, belajar, dan berlatih. Terimakasih

atas motivasi, ilmu dan pengetahuan yang diberikan kepada penulis, hingga

penulis bisa menyelesaikan penulisan skripsi ini.

13. Pak Yuan, Pak Grin, Pak Thomas, Bu Mimin, Pak Amos, Mbak Tiwi, Mbak

Nita, Mbak Siaw Ling, Monika, Pak Parmo, Pak Maman, Pak Kun, Pak Eko,

Pak Yanto, Pak Agung, Doni, Pak Satpam, Mbak Sri, Pak Mulyadi, Pak Joko,

Pak Fitri, Mbak Ambar, dan seluruh karyawan PT ABC (Palur) dan PT ABC

(Kemiri), terimakasih atas kerjasama, pengertian, dan dukungannya. Kuliah

dan bekerja harus seimbang, tanpa ada salah satu yang dirugikan. Do the best.

Semangat !

14. Seluruh saudara-saudara dan keluarga besarku, terimakasih atas nasehat dan

motivasinya.

15. Haris dan Finda, terimakasih atas inspirasi, persahabatan, dan motivasinya.

16. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga Allah

membalas kebaikan Anda semuanya.

Akhir kata, penulis berharap semoga Skripsi ini dapat memberikan

manfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Surakarta, Juli 2010

Penulis

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.............................................. iv

KATA PENGANTAR ..................................................................................... v

DAFTAR ISI................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL............................................................................................ x

DAFTAR GAMBAR....................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xiii

ABSTRAKSI ................................................................................................... xiv

BAB

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1

B. Perumusan Masalah........................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian............................................................................... 8

D. Manfaat Penelitian............................................................................. 8

II. TELAAH PUSTAKA

A. International Organization for Standardization (ISO) ..................... 9

B. Seri Sertifikat ISO........................................................................... 10

C. Proses Sertifikasi ISO .................................................................... 12

D. Kinerja Perusahaan ........................................................................ 14

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

E. Tinjauan Penelitian Sebelumnya dan Pengembangan Hipotesis... 17

1. Sertifikat ISO dengan Kinerja Keuangan .................................. 19

2. Sertifikat ISO dengan Kinerja Saham ........................................ 27

F. Ukuran Perusahaan (firm size) ...................................................... 29

G. Kerangka Teoritis ......................................................................... 30

III. METODE PENELITIAN ......................................................................... 31

A. Desain Penelitian........................................................................... 32

B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ................... 32

C. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 33

D. Variabel dan Pengukurannya ....................................................... 34

E. Metode Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ........................... 38

1. Analisis Statistik Deskriptif..................................................... 38

2. Pengujian Hipotesis................................................................. 39

IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ............................................. 38

A. Hasil Pengumpulan Data.............................................................. 40

B. Statistik Deskriptif ....................................................................... 41

C. Uji Normalitas .............................................................................. 43

D. Uji Hipotesis dan Pembahasan .................................................... 45

V. KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN............................ 59

A. Kesimpulan................................................................................... 65

B. Keterbatasan Penelitian ................................................................ 65

C. Saran ............................................................................................. 66

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR TABEL

TABEL Halaman

IV. 1 Hasil Pengambilan Sampel .......................................................................40

IV. 2 Statistik Deskriptif Hipotesis 1..................................................................41

IV. 3 Statistik Deskriptif Hipotesis 2..................................................................43

IV. 4 Uji Normalitas untuk Hipotesis 1...............................................................44

IV. 5 Hasil Uji Normalitas untuk Hipotesis 2.....................................................44

IV. 6 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis untuk 1 Tahun Sebelum

dan 1 Tahun Sesudah Bersertifikat ISO 9000............................................47

IV. 7 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis untuk 1 Tahun Sebelum

dan 2 Tahun Sesudah Bersertifikat ISO 9000............................................50

IV. 8 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis untuk 1 Tahun Sebelum

dan 3 Tahun Sesudah Bersertifikat ISO 9000............................................52

IV. 9 Ringkasan Hasil Wilcoxson Signed Rank Test untuk Return Saham

Sebelum dan Sesudah Bersertifikat ISO 9000...........................................54

IV. 10 Rata-Rata Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Sertifikasi

ISO 9000 Berdasarkan Kelompok Perusahaan Besar dan Kecil...............56

IV. 11 Ringkasan Hasil Uji Hipotesis Berdasarkan Kelompok

Perusahaan Kecil (Analisis Tambahan).....................................................58

IV. 12 Ringkasan Hasil Uji Hipotesis Berdasarkan Kelompok Perusahaan

Besar (Analisis Tambahan)........................................................................59

IV.13 Rata-Rata Return Saham Sebelum dan Sesudah Sertifikasi ISO 9000

Berdasarkan Kelompok Perusahaan Besar dan Kecil................................63

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

IV.14 Ringkasan Hasil Wilcoxson Signed Rank Test untuk Return Saham

Kelompok Perusahaan Besar dan Kecil Sebelum dan Sesudah

Bersertifikat ISO 9000………………………………………………...…63

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR Halaman

I. 1 Kerangka Teoritis.......................................................................................31

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN Halaman

I Review literatur terdahulu............................................................................i

II Kriteria Pengambilan Sampel.....................................................................iv

III Window penelitian........................................................................................v

IV Daftar Perusahaan Sampel..........................................................................vi

V Daftar Rasio Keuangan dan Aktual Return Saham....................................vii

VI Statistik Deskriptif Hipotesis I....................................................................xi

VII Statistik Deskriptif Hipotesis II.................................................................xii

VIII Uji Normalitas Hipotesis I........................................................................xiii

IX Uji Normalitas Hipotesis II........................................................................xv

X Uji Hipotesis I (Ha1-Ha6).........................................................................xvi

XI Uji Hipotesis I (HA)................................................................................xxii

XII Uji Hipotesis II.......................................................................................xxxi

XIII Analisis Tambahan: Data Total Assets..................................................xxxii

XIV Analisis Tambahan: Pengelompokan Perusahaan ...............................xxxiii

XV Analisis Tambahan: Uji Hipotesis I (Perusahaan Kecil)…..................xxxiv

XVI Analisis Tambahan: Uji Hipotesis I (Perusahaan Besar)…......................xlii

XVII Analisis Tambahan: Uji Hipotesis II (Perusahaan Kecil)…...................lxxii

XVIII Analisis Tambahan: Uji Hipotesis II (Perusahaan Besar)…..............…lxxiv

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan industri dan teknologi dalam era globalisasi yang semakin

pesat mengakibatkan persaingan yang semakin ketat dalam memperebutkan pangsa

pasar. Keadaan ini menyebabkan perusahaan harus mampu mempertahankan usaha

yang dikelolanya. Keberhasilan dalam memenangkan persaingan tidak hanya

ditentukan oleh kemampuan dalam mengelola dan meningkatkan sumber daya yang

dimiliki tetapi kualitas produk juga menjadi kunci utama. Kualitas produk

memegang peranan yang penting bagi perusahaan, karena kualitas produk

merupakan hal yang paling diandalkan perusahaan untuk tetap memberikan yang

terbaik bagi kepuasan pelanggan.

Menurut Ahmar dan Kurnia (2005) kualitas produk yang sesuai dengan

harapan konsumen akan memberikan keuntungan perusahaan dalam menetapkan

harga yang lebih tinggi yang pada akhirnya akan menyebabkan naiknya total

penjualan yang merupakan indikasi suatu pertumbuhan pangsa pasar. Kualitas

produk pada saat ini tidak lagi hanya dapat dibuktikan dengan hasil uji produk akhir

yang memenuhi syarat, tetapi juga diperlukan bukti lain berupa sertifikat yang

menyatakan bahwa sistem yang diterapkan dalam membuat produk tersebut

menjamin kualitas produk akhir yang akan selalu baik.

The International Organization For Standardization (ISO) adalah badan

standar dunia yang dibentuk untuk meningkatkan perdagangan internasional yang

berkaitan dengan perubahan barang dan jasa. ISO dapat disimpulkan sebagai

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

koordinasi standar kerja internasional, publikasi standar harmonisasi internasional,

dan promosi pemakaian standar internasional.

Menurut Purnama (2005) ISO 9000 adalah suatu standar internasional untuk

sistem manajemen mutu. ISO 9000 menetapkan persyaratan-persyaratan dan

rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu, yang

bertujuan untuk menjamin bahwa organisasi akan memberikan produk yang

memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Persyaratan-persyaratan yang ditentukan

ini, merupakan kebutuhan spesifik dari pelanggan, dimana organisasi bertanggung

jawab untuk menjamin kualitas dari produk-produk tertentu dan juga merupakan

kebutuhan pasar tertentu, sebagaimana ditentukan oleh organisasi.

Sertifikat manajemen kualitas ISO 9000 merupakan fokus dari penelitian ini.

Seperti proses manajemen kualitas lainnya, ISO 9000 fokus pada kemajuan kegiatan

operasional organisasi yang meningkatkan kualitas dan efisiensi. Sertifikat ISO

9000 sangat identik dengan peningkatan kinerja organisasi. Beberapa penelitian

menyatakan bahwa hubungan sertifikat ISO 9000 dengan kinerja keuangan adalah

perusahaan mendapatkan manfaat dari penerapan sertifikat ISO 9000 dari efisiensi

dan pengurangan biaya (Sharma, 2005; Simmons dan White, 1999; Dick, Heras, dan

Casadesus, 2002; Istiani, 2008).

Beberapa penelitian lainnya menyatakan bahwa peningkatan kinerja

perusahaan yang bersertifikat ISO 9000 datang dari peningkatan pendapatan, karena

perusahaan bersertifikat ISO 9000 mempunyai akses baru ke pelanggan dan pasar

(Corbett, Kirsch, dan Sancho, 2005; Casadesus, Saizarbitoria, dan Laburu, 2000).

Terlaak dan King dalam Benner dan Veloso (2008) menyatakan bahwa ISO 9000

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

merupakan sinyal baru untuk peningkatan kualitas dan peningkatan pertumbuhan

perusahaan daripada perusahaan yang tidak bersertifikat ISO 9000. Penelitian

lainnya menyatakan bahwa terdapat peningkatan efisiensi dan laba, hal ini

dikarenakan sertifikat ISO 9000 dapat mengurangi biaya dan meningkatkan

penjualan (Ahmar dan Kurnia, 2005).

Menurut Bashir, Alzebdeh, dan Rashid (2008) banyak perusahaan

mengalami peningkatan penjualan sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000, selain

itu menurut Sharma (2005) perusahaan juga mengalami peningkatan kinerja

keuangan sesudah mempunyai sertifikat ISO 9000. Sun (2000) menemukan bukti

bahwa ISO 9000 berhubungan dengan kinerja perusahaan dalam aspek produktivitas

dan profitabilitas. Adanya peningkatan penjualan, peningkatan efisiensi, dan

penurunan biaya sesudah memperoleh sertifikat ISO akan berdampak pada

peningkatan laba dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Penelitian mengenai dampak perolehan sertifikat ISO 9000 terhadap reaksi

pasar, menunjukkan bahwa pasar bereaksi positif terhadap pengumuman sertifikat

ISO 9000, apabila investor mempunyai harapan bahwa perusahaan akan meningkat

kinerjanya setelah mendapatkan sertifikat ISO 9000 maka akan muncul reaksi jual

beli yang tercermin dalam perubahan harga saham (Wibawa, 2002; Hendrick dan

Singhal, 1996; Benner dan Veloso, 2008; Ozgur dan Pinar, 2007). Wibawa (2002)

menunjukkan bahwa pasar bereaksi positif terhadap pengumuman sertifikat ISO

9000 selama periode sebelum krisis, dan pasar bereaksi negatif terhadap

pengumuman ISO 9000 selama periode krisis moneter di Indonesia, selain itu

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

terdapat perbedaan praktek manajemen kualitas antara perusahaan bersertifikat ISO

9000 dengan perusahaan non-ISO 9000.

Hasil penelitian Wibawa (2002) menunjukkan bahwa, apabila suatu

pengumuman sertifikat ISO mengandung informasi, maka pasar akan bereaksi

terhadap pengumuman pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar.

Dalam hal ini reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga saham,

sehingga secara teoritis akan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap kinerja

saham perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Pinar dan Ozgur (2007) mengenai dampak

perolehan ISO 9000 pada kinerja saham yang digambarkan oleh stock returns. Stock

returns diproksikan dengan average stock returns dan variability of return. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa perusahaan yang bersertifikasi ISO 9000 pada

umumnya mempunyai return saham yang tinggi dan juga mempunyai variabilitas

saham yang rendah dari perusahaan non-ISO 9000.

Bagaimanapun juga, hasil penelitian mengenai dampak perolehan sertifikat

ISO 9000 terhadap peningkatan kinerja keuangan dan kinerja saham, tidak

semuanya terlihat konsisten. Beberapa penelitian menemukan bahwa tidak ada

hubungan antara kepemilikan sertifikat ISO 9000 dengan peningkatan kinerja

keuangan (Ahmar dan Pujiati, 2003; Yulinza, 2008, Lima et al dalam Corbett,

Kirsch dan Sancho, 2005; Terziovski et al dalam Sharma, 2005; Benner dan Veloso,

2008). Para peneliti tersebut juga berpendapat bahwa sertifikat ISO 9000

menimbulkan biaya baru (cost of quality).

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Westphal dalam Benner dan Veloso (2008) menyatakan bahwa terdapat

perbedaan kinerja perusahaan sebelum dan sesudah bersertifikat ISO 9000, yaitu

pada awal-awal kepemilikan (pengadopsian) sertifikat ISO 9000 perusahaan

mempunyai kinerja yang baik, tetapi setelah beberapa tahun kepemilikan sertifikat

ISO 9000, kinerja perusahaan akan menurun. Hal ini dikarenakan banyak tuntutan

administratif dari sertifikat ISO 9000 yang harus dipenuhi perusahaan (seperti

bertambahnya biaya administrasi dan biaya audit kualitas dari badan registrar ISO).

Sejak diterimanya sertifikat ISO 9000 akan ada audit kualitas secara periodik

dari badan registrar ISO, yang memastikan bahwa perusahaan yang memiliki

sertifikat ISO 9000 akan melakukan pendokumentasian, meningkatkan kualitas

produk, melakukan standar-standar yang ada dalam sertifikat ISO, serta melakukan

efisiensi (Benner dan Veloso, 2008; Gesperz, 2005: 5). Oleh karena itu, kinerja

perusahaan sebelum dan sesudah bersertifikasi ISO 9000 akan berbeda. Dengan

adanya efisiensi maka diharapkan kinerja perusahaan akan meningkat dan menjadi

semakin baik.

Berdasarkan pada review literatur terdahulu (terlampir) maka penelitian ini

berupaya untuk mengembangkan penelitian sebelumnya. Kinerja keuangan diukur

dengan menggunakan rasio-rasio keuangan yaitu return on investment, return on

equity, net profit margin, current ratio, leverage, dan asset turnover, sedangkan

kinerja saham diukur dengan menggunakan return saham. Perbedaan penelitian

dengan penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut ini.

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1. Periode pengamatan.

Periode pengamatan dimulai dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2008.

Periode pengamatan dimulai dari tahun 2002, karena pada tahun 2002 seri ISO

9000 sudah mengalami penyempurnaan dari ISO 9000 versi 2001. Melalui ISO

9000 diharapkan kinerja perusahaan akan lebih meningkat lagi dan operasi

perusahaan menjadi semakin efektif dan efisien.

2. Periode penelitian.

Masa berlaku sertifikat ISO 9000 adalah tiga tahun sesudah sertifikat

tersebut diperoleh (Gesperz, 2005: 1). Berdasarkan hal tersebut akan dilakukan

analisis kinerja keuangan terkait dengan perolehan sertifikat ISO 9000 yang

dimulai dari satu tahun sebelum sertifikat ISO 9000 diperoleh, sampai dengan

tiga tahun sesudah sertifikat tersebut diperoleh. Analisis terhadap kinerja saham

dimulai dari lima hari sebelum pengumuman, sampai dengan 5 hari sesudah

pengumuman ISO 9000, periode jendela yang relatif pendek ini, dimaksudkan

untuk mengamati pergerakan harga saham yang hanya dipengaruhi oleh event

yang diamati saja (pengumuman sertifikasi ISO 9000).

3. Variabel penelitian.

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

perolehan sertifikasi ISO 9000. Variabel dependen yang digunakan adalah

kinerja keuangan dan kinerja saham. Kinerja keuangan diukur dengan

menggunakan rasio-rasio keuangan yaitu return on investment, return on equity,

net profit margin, current ratio, debt to equity ratio, dan asset turnover.

Digunakan rasio-rasio keuangan untuk mengukur kinerja keuangan karena

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menurut Munawir (2004: 64), dan Hanafi dan Halim (2003: 75) analisis rasio

merupakan suatu teknik analisis yang dalam banyak hal mampu memberikan

petunjuk (indikator) dari gejala-gejala yang timbul di sekitar kondisi yang

melingkupinya.

Kinerja saham diukur dengan menggunakan return saham. Digunakan

return saham sebagai indikator untuk mengukur kinerja saham karena menurut

Wibawa (2002) apabila suatu pengumuman sertifikat ISO mengandung

informasi, maka pasar akan bereaksi terhadap pengumuman pada waktu

pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Dalam hal ini reaksi pasar

ditunjukkan dengan adanya perubahan harga saham, sehingga secara teoritis

akan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap kinerja saham perusahaan.

Berdasarkan uraian di atas, judul skripsi dalam penelitian ini adalah

“ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA SAHAM SEBELUM DAN

SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN

MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA”.

B. Perumusan Masalah

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris mengenai

kenaikan kinerja keuangan (diproksikan return on investment, return on equity, net

profit margin, current ratio, debt to equity ratio, dan asset turnover), dan kinerja

saham (diproksikan oleh return saham) terkait dengan diperolehnya sertifikat ISO

9000 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini.

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1. Apakah terdapat kenaikan kinerja keuangan pada perusahaan sesudah

mendapatkan sertifikat ISO 9000?

2. Apakah terdapat kenaikan kinerja saham pada perusahaan sesudah mendapatkan

sertifikat ISO 9000?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk hal yang dapat dinyatakan sebagai berikut ini.

1. Memperoleh bukti empiris tentang kenaikan kinerja keuangan sesudah

perusahaan memperoleh sertifikat ISO 9000.

2. Memperoleh bukti empiris tentang kenaikan kinerja saham sesudah perusahaan

memperoleh sertifikat ISO 9000.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat untuk hal yang dapat dinyatakan sebagai berikut

ini.

1. Bagi manajemen perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi wacana serta referensi bagi penentuan

kebijakan-kebijakan perusahaan dan dapat digunakan sebagai acuan untuk

memaksimalkan kinerja keuangan dan kinerja saham terkait dengan perolehan

sertifikat ISO 9000.

2. Bagi investor

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memberi informasi dan

sebagai bahan pertimbangan mengenai kinerja keuangan perusahaan dan kinerja

saham terkait dengan perolehan sertifikat ISO 9000, sehingga para investor

dapat mengambil keputusan yang tepat dalam melakukan investasi.

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Bagi penelitian selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan pembaca, dan

sebagai bahan referensi dalam penelitian selanjutnya.

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

TELAAH PUSTAKA

A. International Organization for Standardization (ISO)

ISO (International Organization for Standardization) adalah organisasi

internasional yang berkedudukan di Genewa, Swiss. Organisasi ini merupakan

organisasi non-pemerintah yang didirikan pada tahun 1974. Sertifikasi ISO adalah

sertifikat yang dikeluarkan oleh pihak ketiga yang independen untuk menjamin

bahwa sistem manajemen kualitas atau sistem manajemen lingkungan suatu

perusahaan yang telah memenuhi standar ISO. Menurut Gespersz (2005: 1)

sertifikasi ISO tidak menjamin suatu proses atau produk pada tingkat kualitas

maksimum, tetapi hanya menyatakan bahwa pada perusahaan yang bersangkutan,

mempunyai suatu sistem kualitas yang memberikan keyakinan kepada para

pengguna bahwa perusahaan konsisten terhadap prosedur kualitas mereka.

Salah satu standar internasional yang sangat terkenal adalah ISO 9000, yang

merupakan hasil kerja dari komite teknik 176 (TC 176). Menurut Rothery (1996:

13) ISO 9000 adalah suatu sistem terpadu yang pertama dan terpenting, sistem

global untuk mengoptimalkan efektifitas mutu suatu organisasi atau perusahaan,

dengan menciptakan sebuah kerangka kerja untuk peningkatan yang

berkesinambungan.

Menurut Purnama (2005) ISO 9000 adalah nomor acuan pada suatu seri

standar internasional yang menjabarkan kriteria sistem manajemen kualitas. Pada

standar tersebut terdapat persyaratan mendasar bagi organisasi yang berkeinginan

untuk menerapkan sistem manajemen kualitas. Menurut Gezperz (2005: 83) ISO

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9000 merupakan suatu seri dari standar-standar internasional untuk sistem kualitas,

yang menspesifikasikan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan

untuk penilaian dari suatu sistem manajemen dengan tujuan untuk menjamin bahwa

perusahaan akan menyerahkan barang atau jasa yang memenuhi persyaratan yang

telah ditetapkan.

ISO 9000 mempunyai tujuan menyamakan sistem kualitas yang berlaku

secara internasional di antara perusahaan-perusahaan. Manfaat penerapan ISO 9000

menurut Gesperz (2005: 95) adalah sebagai berikut ini.

1. Pelanggan dan pengguna produk akan menerima produk yang sesuai dengan

kebutuhan, tersedia bila dibutuhkan, dan dapat diandalkan pemanfaatannya.

2. Orang-orang dalam organisasi akan memperoleh manfaat melalui kepuasan kerja

dan jaminan kestabilan dalam bekerja.

3. Pemilik dan investor akan memperoleh manfaat melalui peningkatan return on

investment, hasil operasi, pangsa pasar, dan kinerja.

4. Pemasok dan mitrabisnis akan memperoleh manfaat melalui peningkatan

kestabilan pertumbuhan perusahaan, kemitraan dan pemahaman bersama.

5. Masyarakat akan memperoleh manfaat melalui pemenuhan persyaratan-

persyaratan hukum, peningkatan kesehatan dan keamanan, serta penurunan

dampak lingkungan.

B. Seri Sertifikat ISO 9000

Sejak diterbitkan 1987 sampai sekarang, ISO 9000 sudah dua kali

mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1994 dan tahun 2001. Momen revisi ISO

9000 ini sangat tepat di tengah-tengah ketidakpuasan banyak organisasi atas

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

keterbatasan standar yang mengakomodasi tuntutan teknis dari industri-industri

yang spesifik. ISO 9000 memiliki standar, pedoman, dan laporan teknis yang

terangkum di dalamnya dan dinamai International Organization for Standardization

9000 series. Seri sertifikat ISO 9000 menurut Purnama (2005) adalah sebagai

berikut ini.

1. ISO 9001. Merupakan sertifikasi untuk penjaminan kualitas dalam organisasi

menyangkut proses perancangan (desain), pengembangan, produksi, instalasi

dan pelayanan. Standar ini merupakan standar terlengkap dan dituntut untuk bisa

diaplikasikan dalam situasi kontraktual. Standar ini cocok digunakan oleh

perusahaan manufaktur yang merancang dan membuat produk sendiri.

2. ISO 9002. Merupakan sertifikasi untuk penjaminan kualitas organisasi

menyangkut proses produksi dan instalasi, tidak termasuk perancangan (desain)

dan pengembangan. ISO 9002 merupakan model yang digunakan untuk

memperlihatkan kemampuan dalam produksi dan instalasi. Standar ini cocok

digunakan oleh perusahaan yang menghasilkan produk yang spesifikasinya

ditentukan pihak lain.

3. ISO 9003. Merupakan sertifikasi untuk penjaminan kualitas dalam organisasi

menyangkut proses inspeksi akhir dan pengujian kesesuain produk dengan

persyaratan yang ditetapkan. Model ini digunakan untuk memperlihatkan

kemampuan inspeksi dan pengujian jika produknya dipasok oleh suatu

perusahaan pemanufaktur. Standar ini khusus digunakan oleh badan-badan

seperti laboratorium pengujian, pusat kalibrasi, dan distribusi peralatan yang

melakukan pemeriksaaan dan pengujian produk-produk yang dipasok.

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4. ISO 9004. Merupakan pedoman yang digunakan untuk kepentingan internal dan

bukan untuk situasi kontraktual. Standar ini mencakup unsur-unsur pokok yang

ikut mempengaruhi sistem jaminan kualitas termasuk tanggung jawab

manajemen, pemasaran, pengadaan, langkah pengendali pemanfaatan sumber

daya manusia, faktor keamanan produk, penggunaan metode statistik.

C. Proses Sertifikasi ISO 9000

Menerapkan sistem manjemen mutu ISO 9001: 2000 bukanlah sesuatu hal

yang akan didapat dalam sekejap, namun merupakan hasil usaha semua pihak yang

ada dalam suatu perusahaan. Sertifikasi merupakan bentuk suatu pengakuan dari

pihak yang independen terhadap suatu perusahaan yang telah menerapkan sistem

manjemen mutu yang menjadi acuannya. Proses sertifikasi memerlukan

perencanaan dan persiapan yang matang dari keseluruhan yang terlibat dalam suatu

perusahaan. Proses sertifikasi dilaksanakan oleh lembaga sertifikasi yang telah

terakreditasi secara nasional atau bahkan secara internasional.

Langkah-langkah menerapkan dan membangun sistem manajemen mutu ISO

9000 menurut Gespersz (2005: 18-25) adalah sebagai berikut ini.

1. Memperoleh komitmen dari manajemen puncak.

2. Membentuk komite pengarah (steering committee) atau koordinator ISO.

Komite ini memantau proses agar sesuai dengan persyaratan standar dalam

sistem manajemen mutu.

3. Mempelajari persyaratan-persyaratan standar dari sistem manajemen mutu ISO

9000. Persyaratan standar ini meliputi sistem manajemen mutu, tanggungjawab

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

manajemen, manajemen sumber daya, realisasi produk, pengukuran, analisa dan

perbaikan, memahami persyaratan sistem manajemen mutu.

4. Melakukan pelatihan (training) terhadap semua anggota organisasi. Manajer,

supervisor, dan anggota organisasi sangat menentukan keberhasilan

implementasi sistem manajemen mutu.

5. Memulai peninjauan ulang manajemen (management review). Pimpinan

organisasi harus mendelegasikan tanggung jawab mutu dari organisasi itu

kepada wakil manajemen (management representative). Tinjauan ulang

manajemen harus dimulai dengan memfokuskan pada persyaratan-persyaratan

standar sistem manajemen mutu ISO 9000.

6. Identifikasi kebijakan kualitas, prosedur-prosedur, instruksi-instruksi yang

dibutuhkan yang dituangkan dalam dokumen-dokumen tertulis.

a. Manual sistem kualitas (level I). Memuat kebijakan mutu, memberikan

gambaran mengenai proses-proses di dalam perusahaan serta menjelaskan

bagaimana perusahaan memenuhi standar setiap elemen ISO 9000.

b. Prosedur-prosedur (level II). Dokumentasi rencana dan implementasi strategi

mutu, ditetapkan oleh departemen yang membuat aturan dan instruksi umum

kegiatan-kegiatan tertentu.

c. Instruksi-instruksi (level III). lnstruksi kerja terinci menjelaskan langkah

demi langkah bagaimana tugas harus diselesaikan.

d. Formulir-formulir (level IV).

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7. Implementasi sistem manajemen mutu. Sistem manajemen yang ada selama ini

dimodifikasi, dan dokumen pendukung dibuat sehingga implementasi menjadi

sukses.

8. Memulai audit sistem manajemen mutu perusahaan. Audit sistem manajemen

kualitas diperlukan untuk menjamin bahwa dokumentasi dan penerapan sesuai

dengan persyaratan standar dan menunjukan keefektifan sistem manajemen

mutu.

9. Memilih registrar. Setelah manajemen yakin dan percaya bahwa sistem

manajemen mutu telah memenuhi persyaratan standar sistem manajemen mutu,

maka manajemen perlu memilih registrar untuk mulai melakukan penilaian.

Registrar akan menilai dokumen-dokumen seperti manual mutu, prosedur,

instruksi dan formulir yang berkaitan dengan persyaratan sistem manajemen

mutu. Dalam memilih registrar harus dilakukan secara hati-hati dengan

memperhatikan bonafiditas dari registrar tersebut, karena tidak sermua sertifikat

ISO 9000 yang dikeluarkan oleh registrar diakui oleh Badan Akreditasi

Nasional (National Accreditation Body). Kita juga harus memilih registrar yang

memahami tentang usaha yang kita jalankan dan kita merasa bisa bekerja sama

dengannya karena registrar tersebut akan menjadi partner bisnis kita dalam

jangka waktu yang lama.

10. Registrasi. Jika sistem manajemen mutu yang diimplementasikan dalam

organisasi dianggap telah sesuai dengan persyaratan sistem manajemen mutu

ISO 9000, dan dinyatakan lulus dalam penilaian, maka akan diberikan sertifikat

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ISO 9001: 2000. Masa berlaku sertifikat ISO 9000 yang dikeluarkan registrar

melalui lembaga registrasi yang terakreditasi pada umumnya adalah tiga tahun.

D. Kinerja Perusahaan

Pengertian penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas

operasional suatu operasional suatu organisasi dan karyawannya berdasarkan

sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Melalui adanya

penilaian kinerja, perusahaan dapat memilih strategi dan struktur keuangannya,

menentukan tindakan terhadap unit-unit bisnis yang tidak produktif, menetapkan

balas jasa (reward) internal dan menentukan harga saham secara wajar. Dalam hal

ini, penilaian kinerja dapat dimanfaatkan oleh manajemen untuk:

1. mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui memotivasi

karyawan secara maksimal,

2. membantu pengambilan keputusan yang berhubungan dengan karyawan seperti

promosi, transfer dan pemberhentian,

3. mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan untuk

menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan,

4. menyediakan umpan balik bagi karyawan bagaimana atasan menilai kinerja

mereka,

5. menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.

Pemilihan indikator dalam menilai kinerja harus diperhatikan dengan

seksama, karena menyangkut ketepatan hasil dalam penelitian. Kinerja perusahaan

dapat dinilai melalui berbagai macam indikator, salah satunya adalah dengan

menggunakan laporan keuangan. Menurut Damayanti dalam Christian (2008),

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pengukuran kinerja perusahaan dapat dinilai dari dua sudut pandang, yaitu seperti

berikut ini.

1. Sudut pandang financial, berupa pengukuran kinerja perusahaan seperti

likuiditas, solvabilitas, rentabilitas perusahaan.

2. Sudut pandang non financial, berupa pengukuran dari kepuasan pelanggan,

inovasi produk dan pengembangan perusahaan.

Dari aspek-aspek di atas yang terpenting adalah pengukuran dilihat dari

sudut pandang finansial. Pengukuran kinerja keuangan ini penting karena dengan

kinerja ini para manajer mendapatkan informasi yang akan digunakan dalam

menetukan ukuran keuangan perusahaan guna mengambil keputusan. Informasi

tentang posisi keuangan perusahaan untuk mengukur kinerja perusahaan tersebut,

dapat diperoleh dari laporan keuangan perusahaan.

Menurut Munawir (2004: 31) dari sudut pandang investor analisis laporan

keuangan digunakan untuk memprediksi masa depan, sedangkan dari sudut pandang

manajemen, analisis laporan keuangan digunakan untuk mengantisipasi kondisi

masa depan, dan yang lebih penting sebagai titik awal untuk perencanaan tindakan

yang akan mempengaruhi peristiwa masa depan.

Menurut Sartono (2001: 119) analisis dapat dilakukan dengan

membandingkan prestasi satu periode dengan periode sebelumnya sehingga dapat

diketahui adanya kecenderungan selama periode tertentu, selain itu analisis

keuangan yang mencakup analisis rasio keuangan, analisis kelemahan dan kekuatan

di bidang keuangan akan sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen pada

masa lalu dan prospeknya pada masa mendatang karena analisis dan interpretasi dari

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

macam-macam rasio dapat memberikan pandangan yang lebih baik tentang kondisi

keuangan dan prestasi perusahaan dari pada analisis yang hanya didasarkan atas data

keuangan yang tidak berbentuk rasio.

Rasio-rasio keuangan pada dasarnya disusun dengan menggabung-

gabungkan angka-angka di dalam atau antara laporan laba rugi dan neraca, dengan

cara rasio semacam itu diharapkan pengaruh perbedaan ukuran akan hilang (Hanafi

dan Halim, 2003: 75). Analisis rasio merupakan suatu teknik analisa yang dalam

banyak hal mampu memberikan petunjuk atau indikator dari gejala-gejala yang

timbul di sekitar kondisi yang melingkupinya. Apabila rasio-rasio yang dihitung

diinterpretasikan secara tepat, maka akan mampu menunjukkan pada aspek-aspek

mana evaluasi dan analisa lebih lanjut harus dilakukan.

Menurut Hanafi dan Halim (2003: 75) analisis rasio bisa dikelompokkan

dalam empat macam kategori, yaitu sebagai berikut ini.

1. Rasio likuiditas, yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban financial jangka pendek.

2. Rasio aktivitas, yaitu rasio yang mengukur sejauh mana efektifitas penggunaan

asset dengan melihat tingkat aktivitas asset.

3. Rasio solvabilitas, yaitu rasio yang mengukur sejauh mana kemampuan

perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya.

4. Rasio profitabilitas, yaitu rasio yang melihat kemampuan perusahaan

menghasilkan laba (profitabilitas).

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

E. Tinjauan Penelitian Sebelumnya dan Pengembangan Hipotesis

Salah satu manfaat dari penerapan ISO 9001: 2000 adalah meningkatkan

kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui jaminan kualitas yang terorganisasi

dan sistmatik. Suatu kenyataan bahwa standar ISO 9000 banyak diadopsi oleh

negara-negara di dunia. Suatu kenyataan pula bahwa sekarang ini banyak

perusahaan yang memperoleh sertifikat ISO 9000 dan menyatakan bahwa

perusahaan telah menjalankan sistem manajemen kualitas yang unggul.

Penelitian ini menggunakan dasar event study. Studi peristiwa (event study)

yaitu studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang

informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman (Hartono, 41: 2000). Event

study merupakan suatu penelitian yang dilakukan untuk melihat reaksi pasar modal

sebagai akibat dari peristiwa-peristiwa baik ekonomi maupun non ekonomi

(Sharma, 2005). Menurut Banner dan Veloso (2008) suatu peristiwa akan

mempunyai dampak yang signifikan bagi proses pengambilan keputusan investasi

bagi investor atau calon investor, hal ini dikarenakan investor atau calon investor

akan menggunakan informasi yang terkandung dalam peristiwa tersebut untuk

memutuskan investasi yang dilakukannya.

Hasil penelitian tentang pengaruh kualitas terhadap kinerja perusahaan

terlihat konsisten. Penelitian yang dilakukan oleh Wibawa (2002), memberikan

bukti bahwa antara kualitas dan kinerja perusahaan memiliki keterkaitan yang kuat.

Mann dan Kahoe dalam Corbett, Kirsch, dan Sancho (2005) juga menemukan bukti

bahwa aktivitas peningkatan kualitas berhubungan dengan kinerja pada tingkat

strategik dan operasional.

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dorothea dalam Ahmar dan Pujiati (2003) menyatakan bahwa suatu

organisasi yang menghasilkan barang-barang yang berkualitas pada akhirnya akan

bekerja lebih baik pada tolak ukur efektivitas. Faktor yang mencerminkan

efektivitas kinerja perusahaan salah satunya adalah mengenai laporan keuangan

perusahaan. Dari sudut pandang investor, adanya evaluasi kinerja keuangan

perusahaan sebelum dan sesudah memperoleh sertifikasi ISO 9000 juga dapat

digunakan untuk memprediksi masa depan perusahaan. Perhitungan keuangan

digunakan sebagai alat untuk menilai kinerja perusahaan (kinerja keuangan) dan

sistem manajemen kualitas. Teori yang mendasari adanya reaksi pasar terhadap

pengumuman ISO 9000 adalah sertifikat ISO 9000 memberikan sinyal bahwa

perusahaan telah menjalankan manajemen kualitas yang unggul dan ada harapan

bahwa kinerja perusahaan akan meningkat pada masa yang akan datang. Jika

pengumuman mengandung informasi, maka diharapkan akan bereaksi pada waktu

pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya

perubahan harga dari sekuritas yang bersangkutan (Jogianto, 18: 2000). Reaksi ini

diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga saham.

1. Sertifikat ISO dengan Kinerja Keuangan

Salah satu manfaat sertifikasi ISO 9000 bagi perusahaan menurut

Gespersz (2005: 95) adalah sertifikat ISO 9000 dapat meningkatkan kinerja

perusahaan dan kestabilan pertumbuhan perusahaan. Menurut Benner dan

Veloso (2008) ada dua kemungkinan tentang peningkatan kinerja yang

diakibatkan oleh perolehan sertifikat ISO 9000. Pertama, peningkatan kinerja

digambarkan oleh peningkatan dari efisiensi operasional yang disebabkan oleh

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pengurangan biaya. Kedua, peningkatan kinerja dari pengadopsian ISO 9000

adalah peningkatan pendapatan pada perusahaan bersertifikat ISO 9000 karena,

perusahaan tersebut mempunyai akses tersendiri kepada konsumen atau pasar

baru Peningkatan efisiensi ini dihasilkan oleh wasted effort dan duplikasi.

Menurut Corbett, Kirsch, dan Sancho (2005) para peneliti dan perumus

ISO 9000 berpendapat bahwa peningkatan efisiensi ini timbul dari konsistensi

organisasi dalam mendokumentasikan transaksi-transaksi, standarisasi prosedur,

dan pengendalian atau pencegahan produk cacat, yang tercermin dalam

pengurangan bahan sisa dan biaya. Terlaak dan King dalam Corbett, Kirsch, dan

Sancho (2005) menemukan bahwa ISO 9000 adalah sebagai sinyal dari sebuah

kualitas, maka dari itu perusahaan yang mempunyai sertifikat ISO 9000 tumbuh

dengan cepat dibanding perusahaan yang tidak bersertifikat ISO 9000.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Casadesus, Saizarbitoria, dan

Laburu (2000), yaitu bahwa perusahaan-perusahaan di Basque secara substansial

mengalami peningkatan dalam kegiatan operasional dan kegiatan keuangan atas

perolehan sertifikat ISO 9000.

Sertifikasi ISO 9000 berlaku selama tiga tahun, sehingga perusahaan

akan terdorong untuk mempertahankannya (Gesperz, 2001: 30). Pada periode

satu tahun dan dua tahun setelah sertifikasi ISO 9000, perusahaan harus

meningkatkan secara terus menerus efektifitas sistem manajemen kualitas.

Usaha ini dilakukan dengan melakukan pengendalian atas biaya kualitas yang

terjadi sebelumnya, sehingga akan ada perbedaan biaya kualitas pada saat satu

dan dua tahun sesudah sertifikasi.

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pada tahun ketiga setelah bersertifikat ISO 9000, perusahaan akan lebih

terpacu dalam peningkatan kualitas melalui penerapan sistem manajemen mutu.

Pengendalian biaya dan perbaikan kinerja akan dilakukan secara terus-menerus,

supaya sertifikat ISO 9000 ini tidak dicabut. Dengan adanya peningkatan kinerja

dan pengendalian biaya, seharusnya kinerja keuangan perusahaan akan

meningkat setelah perusahaan mendapatkan sertifikat ISO 9000.

Penelitian Ahmar dan Pujiati (2003), Sharma (2008), dan Yulinza (2008)

menunjukkan bahwa kinerja keuangan dapat diukur dengan menggunakan

berbagai rasio keuangan. Indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja

keuangan adalah sebagai berikut ini.

a) Net profit margin (NPM)

Rasio ini menggambarkan secara relatif efisiensi perusahaan sesudah

memperhatikan semua biaya dan pajak pendapatan, tetapi tidak termasuk

beban luar biasa. Penelitian yang dilakukan oleh Istiani (2008) menemukan

bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan NPM antara sebelum dan

sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000, hal ini berarti perusahaan belum

melakukan efisiensi secara maksimal sebagaimana yang disarankan oleh

standar-standar yang ada di dalam sertifikat ISO 9000.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Capistrano (2008) menunjukkan

bahwa perusahaan mengalami peningkatan dalam efisiensi operasi (net profit

margin) sesudah sertifikasi ISO 9000. Analisis Capistrano (2008)

menunjukkan bahwa perusahaan mengalami peningkatan NPM karena saat

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mereka menerima pendapatan, mereka menjual barang atau jasa secara

efisien.

Berdasarkan uraian sebelumnya telah diketahui bahwa standar ISO

9000 menjadikan perusahaan lebih efisien dengan penurunan biaya

operasional. Namun, standar ISO 9000 tidak hanya menurunkan biaya

operasional saja, tetapi juga menurunkan seluruh biaya yang terjadi pada

perusahaan. Hal ini dikarenakan standar ISO 9000 mengharuskan

perusahaan untuk selalu berhati-hati dalam setiap tindakan dan keputusan

yang akan diambil agar tidak menimbulkan pemborosan pada perusahaan.

Untuk mempertahankan sertifikat ISO 9000, perusahaan akan berusaha

untuk mengevaluasi dan memperbaiki kinerjanya secara terus menerus

dengan menekan biaya, sehingga perolehan sertifikat ISO akan mampu

meningkatkan NPM perusahaan.

b) Return on investment (ROI)

Analisis return on investment (ROI) merupakan teknik analisis yang

lazim digunakan oleh pemimpin perusahaan untuk mengukur efektivitas dari

keseluruhan operasi perusahaan. Rasio ini menunjukkan tingkat kemampuan

perusahaan untuk mendapatkan laba atas harta yang diinvestasikan, dengan

demikian rasio ini menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari operasi

perusahaan dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk

menghasilkan keuntungan operasional tersebut (Munawir, 2004: 89).

Periode sebelum sertifikasi ISO 9000 merupakan periode dimana

perusahaan manufaktur, kurang mengerti tentang internal control yang

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mampu menunjang sisi peningkatan laba dan penggunaan terhadap asset,

namun setelah memperoleh sertifikat ISO 9000, perusahaan manufaktur akan

berusaha meningkatkan kualitas produk sehingga muncul kepuasan

pelanggan. Hal ini akan berdampak pada peningkatan ROI. Penelitian yang

dilakukan oleh Emulti dalam Istiani (2008) menyatakan bahwa perusahaan

yang memperoleh ISO 9000 mampu meningkatkan keunggulan dalam aspek

profitabilitas. Konsistensi merupakan suatu keharusan dalam penerapan ISO

9000, sehingga selama tiga tahun berturut-turut, perusahaan manufaktur akan

menjaga konsistensi dalam manajemen kualitasnya, agar dapat

mempertahankan kepemilikan sertifikat ISO 9000.

c) Return on equity (ROE)

Return on equity (ROE) adalah rasio antara laba bersih sesudah pajak

terhadap penyertaaan modal sendiri, yang berarti juga merupakan ukuran

untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari saham sendiri yang

ditanamkan dalam bisnis. Bagi manajemen sebagai pihak internal

perusahaan, return on equity mempunyai arti penting untuk menilai kinerja

perusahaan dalam memenuhi harapan pemegang saham.

Sebelum memperoleh sertifikat ISO 9000, perusahaan manufaktur

kurang memiliki kemampuan dalam peningkatan manajemen kualitas yang

berpengaruh terhadap kepercayaan para pemegang saham, namun setelah

memperoleh sertifikat ISO 9000, dengan memenuhi persyaratan –

persyaratan manajemen kualitas didalamnya, perusahaan akan mampu

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menjaga konsistensinya pada aspek profitabilitas dan berfokus pada pihak-

pihak yang berkepentingan.

Penelitian yang dilakukan oleh Yulinza (2008) pada perusahaan

perbankan, menunjukkan bahwa ROE mengalami kenaikan sesudah

perusahaan mendapatkan sertifikat ISO 9001. Motivasi perusahaan dalam

memperoleh sertifkat ISO 9000 yaitu untuk meningkatkan kualitas produk

dan efisiensi, meningkatkan harga jual produk, pengurangan biaya dan

peningkatan harga saham. Dalam jangka waktu 3 tahun, untuk

mempertahankan sertifikat ISO 9000, perusahaan akan meningkatkan sisi

kualitas dan produktifitas melalui continual improvement yang berdampak

pada meningkatnya ROE, setelah bersertifikat ISO 9000.

d) Current ratio

Current ratio yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan

dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya (Hanafi dan Halim, 2003:

77). Rasio ini mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan

dengan melihat aktiva lancar perusahaan relatif terhadap hutang lancarnya.

Current ratio merupakan rasio yang menunjukan likuiditas suatu

perusahaan, semakin tinggi current ratio suatu perusahaan, berarti semakin

kecil resiko kegagalan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka

pendeknya (Munawir, 2004: 72). Penelitian ini menggunakan rasio current

ratio karena ingin mengetahui pengaruh sertifikat ISO 9000 terhadap

perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansial yang berjangka pendek.

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

e) Debt to equity ratio

Debt to equity ratio (leverage) adalah rasio yang membandingkan

antara total utang dengan total ekuitas (Munawir, 2004: 72). Rasio ini untuk

mengetahui kemampuan ekuitas suatu perusahaan untuk melunasi seluruh

kewajibannya dan menggambarkan struktur modal yang dimiliki oleh

perusahaan sehingga dapat melihat struktur risiko tidak tertagihnya utang.

Menurut Yuningsih (2002) perusahaan yang mempunyai leverage tinggi

akan menyediakan informasi lebih banyak untuk memenuhi tuntutan

pertanggungjawaban kepada investor dan kreditor dibandingkan perusahaan

yang mempunyai leverage rendah.

Capistrano (2008) menemukan bahwa terdapat fluktuasi dalam

leverage setelah perusahaan mendapatkan sertifikasi ISO 9000. Alasan

pemilihan rasio ini adalah untuk melihat hubungan antara penerapan sistem

manajemen kualitas (ISO 9000) dengan kemampuan suatu perusahaan untuk

memenuhi segala kewajiban finansial jangka panjang terhadap total ekuitas

pemilik atau kekayaan bersih.

f) Asset turnover

Menurut Munawir (2004: 87) asset turnover adalah rasio yang

mengukur perputaran semua aktiva perusahaan. Rasio ini dihitung dengan

cara membagi penjualan dengan aktiva. Total asset turnover digunakan

dalam menghitung rasio aktivitas dengan tujuan untuk mengetahui hubungan

antara sistem manajemen perusahaan (perolehan sertifikat ISO 9000) dengan

kemampuan perusahaan dalam menggunakan asset perusahaan secara

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

efisien. Suatu trend rasio yang cenderung naik memberikan gambaran

perusahaan semakin efisien dalam menggunakan aktiva (Munawir, 2004:

75).

Setiap perusahaan memiliki aktiva produktif yang harus dikelola

secara baik, karena penggunaan aktiva sangat mempengaruhi kegiatan

operasional perusahaan. Sebelum memperoleh sertifikat ISO 9000,

perusahaan kurang cakap dalam mempergunakan dan mengelola aktiva

produktif sesuai dengan manajemen kualitas yang baik, namun setelah

memperoleh sertifikat ISO 9000, perusahaan akan terus dievaluasi

kualitasnya sehingga timbul banyak dorongan untuk menjaga kualitas dalam

mengelola aktiva produktifnya sehingga akan terjadi peningkatan asset

turnover (AT) setelah perusahaan memperoleh sertifikat ISO 9000.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Capistrano

(2008) manajemen aktiva (asset turnover) meningkat sesudah adanya

sertifikasi ISO 9000 pada perusahaan yang ada di Filipina. Hal ini bisa

disimpulkan bahwa perusahaan memaksimalkan penggunaan (efisien) dalam

mengoperasikan asset sehingga tingkat perputaran asset tinggi.

Berdasarkan telaah literatur mengenai perbandingan kinerja perusahaan

yang ditunjukkan oleh rasio keuangan, oleh perusahaan yang mendapatkan

sertifikat ISO 9000 maka hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut ini.

HA : Terdapat kenaikan kinerja keuangan pada perusahaan sesudah

perusahaan mendapatkan sertifikat ISO 9000.

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Ha1 : Terdapat kenaikan return on investment pada perusahaan sesudah

perusahaan mendapatkan sertifikat ISO 9000.

Ha2 : Terdapat kenaikan return on equity pada perusahaan sesudah perusahaan

mendapatkan sertifikat ISO 9000.

Ha3 : Terdapat kenaikan net profit margin pada perusahaan sesudah perusahaan

mendapatkan sertifikat ISO 9000.

Ha3 : Terdapat kenaikan current ratio pada perusahaan sesudah perusahaan

mendapatkan sertifikat ISO 9000.

Ha5 : Terdapat penurunan debt to equity ratio pada perusahaan sesudah

perusahaan mendapatkan sertifikat ISO 9000.

Ha6 : Terdapat kenaikan asset turnover pada perusahaan sesudah perusahaan

mendapatkan sertifikat ISO 9000.

2. Sertifikat ISO dengan Kinerja Saham

Penelitian event studies yang dilakukan oleh Lima et al dalam Corbett,

Kirsch, dan Sancho (2005) menyatakan bahwa tidak ada dampak dari perolehan

sertifikat ISO 9000 pada harga saham pada perusahaan-perusahaan yang ada di

Brasil dan Spanyol. Wibawa (2002) menemukan bahwa terdapat harga saham

yang bereaksi positif atas pengumuman sertifikat ISO 9000. Hendricks dan

Singhal (1996), menemukan bukti bahwa pasar bereaksi positif terhadap

pengumuman pemenang quality award.

Hendricks dan Singhal (1996) juga meneliti kinerja saham perusahaan

pemenang quality award. Hasil penelitian tersebut bahwa harga saham pada

perusahaan besar mengalami penurunan sebelum memperoleh quality award,

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dan mengalami kenaikan setelah satu tahun memenangkan quality award. Pinar

dan Ozgur (2007) meneliti dampak jangka panjang dari sertifikasi ISO 9000

terhadap kinerja bisnis. Penelitian tersebut membandingkan actual return saham

bulanan dan variability return dari perusahaan bersertifikat ISO 9000 dengan

perusahaan yang tidak bersertifikat ISO 9000 yang diperdagangkan di Istanbul

Stock Exchange.

Hasil penelitian Pinar dan Ozgur (2007) bahwa perusahaan bersertifikat

ISO 9000 secara umum mempunyai return yang tinggi dan variability saham

yang rendah apabila dibandingkan dengan perusahaan yang tidak bersertifikat

ISO 9000, selain itu perusahaan bersertifikat ISO 9000 secara konsisten

mempunyai higher means dan lower variances dengan hasil statistik yang

signifikan. Analisis Pinar dan Ozgur (2007) menunjukkan bahwa kinerja saham

bisa diukur dengan menggunakan return saham dan harga saham.

Return saham merupakan alat manajemen yang digunakan untuk

mengukur besarnya bagian keuntungan yang diperoleh pemegang saham atau

investor (Jogianto, 25: 2000). Return juga dapat digunakan sebagai alat

pengukuran untuk menilai pertumbuhan atau kinerja suatu perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Ferreira, Sinha, dan Varble (2008) menemukan

bahwa hanya saham dari perusahaan yang berukuran besar (large-size firms)

yang mempunyai abnormal return rata-rata positif signifikan sesudah

bersertifikat ISO 9000, sebaliknya perusahaan yang berukuran kecil (small-size

firms) mempunyai abnormal return rata-rata negatif signifikan sesudah

bersertifikat ISO 9000. Abnormal return positif artinya tingkat keuntungan yang

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sebenarnya yang terjadi lebih besar dari tingkat keuntungan yang diharapkan.

Sedangkan abnormal return negatif berarti tingkat keuntungan yang sebenarnya

terjadi lebih kecil dari tingkat keuntungan yang diharapkan.

Menurut Jogianto (2000) jika suatu pengumuman mengandung

informasi, maka pasar akan bereaksi terhadap pengumuman pada waktu

pengumuman tersebut diterima oleh pasar, reaksi pasar ditunjukkan dengan

adanya perubahan harga saham dan return saham. Return merupakan motivasi

dan prinsip penting dalam investasi serta merupakan kunci yang memungkinkan

investor memutuskan pilihan alternatif investasi.

Pengumuman perolehan sertifikat ISO 9000 dianggap sebagai sinyal

yang positif, karena manajer perusahaan akan menyampaikan prospek masa

depan yang baik dari perusahaan ke publik yang belum mengetahuinya. Alasan

sinyal ini didukung dengan kenyataan bahwa perusahaan yang melakukan

sertifikasi ISO 9000 merupakan perusahaan yang mempunyai kinerja yang baik.

Jika pasar bereaksi pada waktu pengumuman sertifikat ISO 9000, berarti

pasar bereaksi karena mengetahui prospek perusahaan di masa depan yang

disinyalkan oleh pengumuman sertifikat ISO 9000. Sebelum bersertifikat ISO

9000, perusahaan kurang memiliki kepercayaan dari pasar karena tidak memiliki

prospek yang bagus, akan tetapi setelah bersertifikat ISO 9000, perusahaan

mempunyai prospek yang bagus sehingga pasar akan bereaksi positif terhadap

pengumuman perolehan sertifikat ISO 9000.

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan uraian penelitian terdahulu mengenai hubungan antara

sertifikat ISO 9000 dengan kinerja saham, maka dimunculkan hipotesis sebagai

berikut ini.

HA2 : Terdapat kenaikan kinerja saham sesudah perusahaan mendapatkan

sertifikat ISO 9000.

F. Ukuran Perusahaan (firm size)

Pada penelitian ini dilakukan analisis tambahan untuk mengetahui apakah

terdapat kenaikan kinerja keuangan dan kinerja saham perusahaan sesudah

perusahaan bersertifikat ISO 9000 dengan hasil yang signifikan berdasarkan ukuran

perusahaan. Hal ini dilakukan karena ada dugaan hasil pengujian akan lebih baik

bila dikelompokkan berdasarkan firm size.

Menurut Chittenden dalam Ferreira, Sinha, dan Varble (2008)

pengelompokan berdasarkan ukuran perusahaan akan membuat dampak perolehan

sertifikat ISO 9000 terhadap kinerja perusahaan menjadi lebih kelihatan, karena

pada perusahaan besar dimungkinkan mendapatkan manfaat yang besar dari

perolehan sertifikat ISO 9000, karena kelompok perusahaan besar mempunyai dana

yang besar untuk mengimplementasikan sertifikat ISO 9000, dibandingkan dengan

perusahaan kecil.

Dalam penelitian ini firm size diukur dengan menggunakan logaritma dari

total asset, seperti penelitian yang dilakukan oleh Wibawa (2002) dan Yulinza

(2008), karena menurut Menurut Wibawa (2002) dan Yulinza (2008) sesuatu yang

menunjukkan besar kecilnya perusahaan adalah ukuran aktiva dari perusahaan

tersebut.

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

G. Kerangka Teoritis

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kenaikan kinerja keuangan dan

kinerja saham sesudah perusahaan memperoleh sertifikat ISO 9000. Variabel

independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah perolehan sertifikat ISO

9000, sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah kinerja keuangan dan

kinerja saham.

Kinerja keuangan diukur dengan menggunakan rasio-rasio keuangan yaitu

return on investment, return on equity, net profit margin, current ratio, debt to

equity ratio, dan asset turnover. Untuk mengetahui kenaikan kinerja keuangan

terkait dengan perolehan sertifikat ISO 9000, dilakukan analisis kinerja keuangan,

yaitu pada waktu satu tahun sebelum sertifikasi sampai tiga tahun sesudah

perusahaan mendapatkan sertifikat ISO 9000. Digunakannya periode waktu tersebut

dengan alasan bahwa masa berlaku sertifikat ISO 9000 adalah tiga tahun sesudah

sertifikat tersebut diperoleh (Gesperz, 2005: 1).

Kinerja saham diukur dengan menggunakan return saham. Pada penelitian

ini, return saham adalah actual return pada periode jendela selama 10 hari, yaitu 5

hari sebelum hari pengumuman, dan 5 hari setelah pengumuman sertifikasi ISO

9000. Periode jendela yang relatif pendek ini, dimaksudkan untuk mengamati

pergerakan harga saham yang hanya dipengaruhi oleh event yang diamati saja, serta

untuk mengurangi confounding effect (Wibawa, 2002; Payamta dan Setiawan, 2004;

Hendrick dan Singhal; 1996). Keterangan lebih lanjut dari penjelasan di atas, dapat

dilihat pada gambar I.1 yang merupakan kerangka teoritis penelitian.

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar I.1 Kerangka Teoritis

Sesudah bersertifikat ISO 9000

§ kinerja keuangan § kinerja saham

Perolehan Sertifikat ISO 9000

Uji beda

Kesimpulan

Sebelum bersertifikat ISO 9000

§ kinerja keuangan § kinerja saham

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODE PENELITIAN

a Desain Penelitian

Penelitian mengenai analisis kinerja keuangan dan kinerja saham sebelum

dan sesudah bersertifikat ISO 9000 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia merupakan jenis penelitian deskriptif yang dilakukan dengan metode

tindak lanjut. Metode tersebut digunakan untuk mengetahui perkembangan lanjutan

dari subjek setelah kondisi tertentu (Sekaran, 2006: 134). Data yang digunakan

adalah data time horizon jenis longitudinal studies karena data yang digunakan,

diperoleh lebih dari satu titik waktu yang berbeda untuk menjawab pertanyaan atas

penelitian yang dilakukan (Sekaran, 2006: 135).

b Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi mengacu pada sekelompok orang, kejadian (event), atau sesuatu

yang menarik perhatian peneliti untuk melakukan investigasi (Sekaran, 2006: 121).

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI). BEI menjadi pilihan sumber pengambilan populasi karena

kemudahan dalam memperoleh data-data laporan keuangan serta perusahaan yang

terdaftar di BEI merupakan perusahaan yang sudah go publik sehingga akan

memberikan pengungkapan mengenai informasi tertentu yang mendukung

penelitian ini.

Sampel adalah sebagian dari populasi. Sampel terdiri atas sejumlah anggota

yang dipilih dari populasi (Sekaran, 2006: 123). Dengan sampel peneliti akan

mampu menarik kesimpulan yang dapat digeneralisasikan terhadap populasi

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

penelitian. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI serta telah memperoleh sertifikasi ISO 9000.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan mengunakan

purposive sampling yaitu metode pengambilan sampel dengan mengunakan kriteria-

kriteria tertentu (Sekaran, 2006: 126). Metode ini dipilih dengan tujuan menemukan

sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan sehingga tidak

semua anggota populasi dimasukkan, hanya sebagian dari populasi yang memenuhi

kriteria saja yang dimasukkan sebagai sampel. Kriteria sampel yang diambil dalam

penelitian adalah sebagai berikut ini.

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia serta telah

memperoleh sertifikat ISO 9000 pada tahun 2002 sampai dengan tahun 2008.

2. Tersedia informasi mengenai tanggal perolehan sertifikat ISO 9000.

3. Tersedia laporan keuangan auditan untuk satu sampai tiga tahun sesudah

perusahaan memperoleh sertifikat ISO 9000 dengan periode pengamatan

penelitian dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2008.

4. Sahamnya diperdagangkan secara aktif di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Berdasarkan kriteria pengambilan sampel penelitian (terlampir), diperoleh

sampel penelitian sebanyak 34 perusahaan (terlampir).

c Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang laporan

keuangannya dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini

menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah data yang dibuat atau

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dikumpulkan oleh pihak luar (Sekaran, 2006: 219). Data sekunder yang digunakan

dalam penelitian adalah sebagai berikut ini.

1. Data perolehan sertifikasi ISO 9000 (tanggal perolehan sertifikat ISO 9000) dari

tahun 2002 sampai tahun 2008. Data tersebut diperoleh dari penelitian

sebelumnya, annual report, serta dari website perusahaan sampel.

2. Data laporan keuangan auditan perusahaan sampel pada periode satu sampai tiga

tahun sesudah sertifikasi ISO 9000. Data laporan keuangan auditan tersebut

diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD).

3. Data informasi saham perusahaan sampel diperoleh dari Pojok BEI Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret, serta dari yahoo finance.

d Variabel dan Pengukurannya

Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini, didefinisikan dan diukur

sebagai berikut ini.

1. Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan dapat diukur dengan menggunakan net profit margin,

return on investment, return on equity, current ratio, leverage, dan total asset

turnover.

a. Net profit margin (NPM)

Rasio ini menggambarkan secara relatif efisiensi perusahaan sesudah

memperhatikan semua biaya dan pajak pendapatan, tetapi tidak termasuk

beban luar biasa. Menurut Munawir (2004: 100), rumus penentuan net profit

margin adalah sebagai berikut ini.

Net profit margin = net profit after tax sales

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Return on investment (ROI)

Rasio ini diukur dari net operating income dibagi total asset

dimaksudkan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam

memanfaatkan seluruh sumberdaya perusahaan untuk menghasilkan net

income. Menurut Ahmar dan Pujiati (2003), Simmons dan White (1999)

rumus ROI adalah sebagai berikut ini.

Return on investment = net operating income total assets

c. Return on equity (ROE)

Rasio ini digunakan untuk mengukur pengembalian atas ekuitas

saham biasa. Return on equity merupakan rasio antara laba yang tersedia

bagi pemegang saham atau laba setelah pajak dengan ekuitas pemegang

saham (common equity). Menurut Yulinza (2008) rasio ini dapat dirumuskan

sebagai berikut ini.

Return on equity = earning after tax equity

d. Current ratio

Current ratio yaitu perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan

hutang lancar. Rasio ini menunjukkan tingkat keamanan (margin of safety)

kreditor jangka pendek atau kemampuan perusahaan untuk membayar

hutang (Munawir, 2004: 72). Rumus current ratio adalah seperti berikut ini.

Current ratio = current asset_ current liabilities

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

e. Debt to equity ratio (DER)

Debt to equity ratio menunjukkan kemampuan suatu perusahaan

untuk memenuhi segala kewajiban finansial baik jangka pendek maupun

jangka panjang. Rasio ini merupakan rasio yang membandingkan antara total

utang dengan total ekuitas (Fama dan French, 1998 dan, Yuniningsih, 2002).

Rumus Debt to equity ratio adalah seperti berikut ini.

Debt to equity ratio = total liabilities total equity

f. Total asset turnover (TA)

Total asset turnover merupakan rasio antara penjualan bersih dengan

total aktiva. Rasio ini menunjukkan berapa kali dana yang ditanamkan dalam

aktiva tetap berputar dalam satu periode (Munawir, 2004: 87). Rumus total

asset turnover adalah sebagai berikut ini.

Total asset turnover = net sales total assets

2. Kinerja Saham

Menurut Pinar dan Ozgur (2007) kinerja saham bisa diukur dengan

menggunakan actual return saham dan harga saham. Return saham (RET)

merupakan suatu variabel yang muncul dari perubahan harga saham sebagai

akibat dari reaksi pasar karena adanya penyampaian informasi keuangan suatu

entitas ke dalam pasar modal. Pada penelitian ini, return saham adalah return

pada periode jendela selama 10 hari, yaitu 5 hari sebelum hari pengumuman dan

5 hari setelah pengumuman sertifikasi ISO 9000.

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pengamatan return saham digunakan untuk menilai kinerja perusahaan

dalam jangka pendek di sekitar tanggal pengumuman. Hal ini dilakukan dengan

pertimbangan bahwa return saham merupakan cerminan dari kinerja saham

karena menurut Wibawa (2002), apabila investor mempunyai harapan bahwa

perusahaan akan meningkat kinerjanya setelah mendapatkan sertifikat ISO 9000

maka akan muncul reaksi jual beli yang tercermin dalam perubahan harga saham

atau return saham.

Kinerja saham dalam penelitian ini, diukur dengan menggunakan return

saham. Return saham dalam penelitian ini diproksikan dengan actual return.

Actual return (return realisasi) adalah return yang telah terjadi. Actual return

dihitung berdasarkan data historis (Ozgur dan Pinar, 2007). Return realisasi

penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan

(Jogianto, 58: 2000). Return realisasi juga berguna sebagai dasar penentuan

tingkat keuntungan yang diharapkan dan resiko di masa yang akan datang. Jika

harga saham sekarang (Pt) lebih tinggi daripada harga saham periode yang lalu

(Pt-1) ini berarti terjadi keuntungan, dan jika sebaliknya akan terjadi kerugian.

Rumus actual return saham adalah sebagai berikut ini.

Ri,t = (Pt – Pt-1) Pt-1

Keterangan:

Ri,t : return perusahaan pada saat ke-t

Pt : harga saham perusahaan pada saat ke-t

Pt-1 : harga saham pada saat t-1

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

e Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut ini.

1. Analisis statistik deskriptif

Uji statistik deskriptif digunakan untuk memberikan deskripsi variabel-

variabel dalam penelitian. Statistik yang digunakan adalah rata-rata (mean),

minimum, maksimum dan standar deviasi yang bertujuan untuk mengetahui

distribusi data dari sampel penelitian. Pengolahan data dengan mengunakan

statistical program for social science for windows (SPSS for windows) versi 16.

2. Pengujian normalitas

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, dilakukan uji normalitas data.

Pengujian normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah data yang

diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Normalitas data diuji dengan statistik

One Sample Kolomogrov Smirnov Test, dengan tingkat signifikansi (a) 5% atau

0,05. Pengujian normalitas berfungsi untuk menentukan alat uji statistik apa

yang digunakan.

Apabila hasil dari uji normalitas data sudah diketahui, maka selanjutnya

dapat ditentukkan alat uji hipotesis yang sesuai, apakah uji parametik atau uji

non-parametik. Apabila data berdistribusi normal, maka diuji dengan

menggunakan statistik parametik yaitu dengan menggunakan uji t (t test) yaitu

paired sample t test. Apabila uji normalitas menunjukkan bahwa data tidak

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

berdistribusi normal, maka statistik yang digunakan adalah statistik non

parametik. Uji non parametrik yang digunakan adalah wilcoxon signed rank test.

3. Pengujian hipotesis

Paired samples t-test (apabila data berdistribusi normal), dan wilcoxson

signed rank test (apabila data tidak berdistribusi normal) digunakan untuk

mengetahui signifikansi perubahan kinerja keuangan dan kinerja saham

perusahaan manufaktur sebelum dan sesudah memperoleh sertifikat ISO 9000,

dengan membandingkan perbedaan masing-masing indikator. Dalam kinerja

keuangan, terdapat 6 rasio keuangan yang dianalisis. Sedangkan pada kinerja

saham digunakan return saham.

Manova digunakan untuk mengetahui signifikansi perubahan kinerja

keuangan perusahaan manufaktur sebelum dan sesudah memperoleh sertifikat

ISO 9000 secara keseluruhan dari rasio-rasio keuangan yang digunakan, yang

sekaligus sebagai konfirmasi terhadap hasil pengujian wilcoxon signed rank test

ataupun paired samples t-test.

Pemilihan manova sebagai alat uji dengan alasan bahwa terdapat 6 proksi

dari variabel kinerja keuangan yang dianalisis. Menurut Santoso (2002: 195)

tujuan manova adalah mengetahui apakah ada perbedaan yang nyata pada

variabel-variabel dependen antar anggota grup, dalam hal ini syarat penggunaan

manova adalah adanya lebih dari satu variabel dependen yang dianalisis secara

bersama-sama. Pada penelitian sebelumnya manova juga digunakan oleh

Payamta dan Setiawan (2004) untuk mengetahui kinerja perusahaan manufaktur

pada masa sesudah merger dan akuisisi.

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis hasil penelitian yang meliputi hasil

pengumpulan data, deskripsi data, pengujian normalitas, pengujian hipotesis, dan

pembahasannya. Analisis terhadap hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan program komputer SPSS versi 16.

A. Hasil Pengumpulan Data

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat kenaikan kinerja

keuangan dan kinerja saham setelah perusahaan mendapatkan sertifikat ISO 9000

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasar pada

kriteria yang telah ditentukan paba bab sebelumnya, diperoleh data sampel dengan

rincian sebagai berikut.

Tabel IV. 1

Hasil Pengambilan Sampel

Kriteria Sampel Jumlah

Perusahaan manufaktur yang mendapatkan sertifikat ISO 9000 34

Data sampel sebelum sertifikat ISO 9000 34

Data sampel setelah sertifikat ISO 9000 102

Jumlah observasi untuk hipotesis 1 136

Jumlah observasi untuk hipotesis 2 340

Sumber: Hasil Sampling

Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah sampel perusahaan yang

mendapatkan sertifikat ISO 9000 sebanyak 34 perusahaan. Jumlah data sampel pada

periode sebelum sertifikan ISO 9000 sebanyak 34 sedangkan data sampel setelah

bersertifikat ISO 9000 sebanyak 102. Secara keseluruhan jumlah observasi untuk

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

hipotesis 1 selama periode panelitian sebanyak 136. Sedangkan untuk hipotesis 2

selama periode penelitian sebanyak 340.

B. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan pengujian statistik secara umum yang

bertujuan untuk melihat distribusi data dari variabel yang digunakan dalam

penelitian. Penelitian ini menggunakan periode jendela yang berbeda untuk setiap

hipotesis, maka disajikan statistik deskriptif, uji normalitas dan uji hipotesis untuk

setiap pengujian hipotetis. Berikut ini merupakan statistik deskriptif dari masing-

masing hipotesis yang digunakan dalam penelitian.

a. Statistik deskriptif untuk hipotesis 1

Hipotesis 1 menguji apakah terdapat kenaikan kinerja keuangan sebelum

dan sesudah mendapatkan sertifikat ISO 9000. Data yang digunakan adalah

indikator-indikator dari kinerja keuangan (net profit margin, return on

investment, return on equity, current ratio, leverage, dan total asset turnover)

yang meliputi 1 tahun sebelum ISO 9000, 1 tahun sesudah ISO 9000, 2 tahun

sesudah ISO 9000, dan 3 tahun sesudah ISO 9000. Berikut ini merupakan

statistik deskriptif yang digunakan dalam penelitian.

Tabel IV.2 Statistik Deskriptif Hipotesis 1

RASIO 1TH SBLM 1 TH SSDH 2 TH SSDH 3 TH SSDH MEAN STDV MEAN STDV MEAN STDV MEAN STDV

ROI 4,603 9,427 -0,435 25,963 1,884 11,162 3,176 11,517 ROE 4,911 27,088 7,5065 29,160 10,739 24,921 14,727 27,217 NPM 0,066 0,136 0,1155 0,691 0,124 0,692 0,143 0,705 CR 1,544 0,895 1,8188 1,462 2,719 5,787 1,821 1,428

DER 3,346 6,463 5,1282 13,044 -0,547 12,364 3,986 11,901 AT 0,950 0,424 1,1365 0,533 1,145 0,614 0,975 0,746

Sumber: print out dari statistik (lampiran VI)

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel IV.2 menunjukkan bahwa nilai rata-rata ROE sebelum bersertifikat

ISO 9000 sampai dengan 3 tahun sesudah bersertifikat ISO 9000 mengalami

kenaikan yaitu dari 4,911 menjadi 7,506 pada tahun pertama 10,7395 pada tahun

kedua, dan 14,727 pada tahun ketiga.

Nilai rata-rata NPM sebelum bersertifikat ISO 9000 sampai dengan 3

tahun sesudah bersertifikat ISO 9000 juga mengalami kenaikan yaitu dari 0,066

menjadi 0,115 pada tahun pertama 0,124 pada tahun kedua, dan 0,143 pada

tahun ketiga.

Nilai rata-rata CR pada satu tahun sebelum bersertifikat ISO 9000 adalah

1,544 pada saat satu tahun sesudah bersertifikat ISO 9000 menjadi 1,818 setelah

dua dan tiga tahun bersertifikat ISO rata-rata CR adalah 2,719 dan 1,821.

Rasio AT juga mengalami kenaikan mean sebelum bersertifikat ISO

9000 sampai dengan tahun ketiga sesudah bersertifikat ISO 9000 yaitu dari

0,950 sebelum bersertifikat ISO 9000 menjadi 1,136 pada tahun pertama

sesudah bersertifikat ISO 9000 dan 1,145 pada dua tahun sesudah bersertifikat

ISO 9000, kemudian menjadi 0,975 pada tahun ketiga sesudah bersertifikat ISO

9000. Sedangkan nilai mean untuk rasio ROI dan DER mengalami fluktuasi

sesudah bersertifikat ISO 9000.

b. Statistik deskriptif untuk hipotesis 2

Hipotesis 2 menguji apakah terdapat kenaikan kinerja saham sebelum

dan sesudah mendapatkan sertifikat ISO 9000. Periode waktu yang digunakan

adalah 5 hari sebelum bersertifikat ISO 9000 sampai dengan 5 hari sesudah

bersertifikat ISO 9000. Dalam penelitian ini digunakan rata-rata return 5 hari

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sebelum dan 5 hari sesudah bersertifikat ISO 9000. Berikut ini merupakan

statistik deskriptif dari ukuran kinerja saham (actual return) yang digunakan

dalam penelitian.

Tabel IV.3 Statistik Deskriptif Hipotesis 2

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

SBLM 170 -4,80 5,92 0,0919 0,90524

SSDH 170 -1,51 5,32 0,3957 0,91102 Sumber: print out dari statistik (lampiran VII)

Berdasarkan tabel IV.3 diketahui bahwa nilai minimum atas return saham

sebelum bersertifikat ISO 9000 adalah sebesar -4,80 dan nilai maksimumnya

adalah sebesar 5,92 serta nilai mean dan standard deviation adalah 0,0919 dan

0,90524. Hasil deskriptif data ini menjelaskan bahwa penyebaran data berkisar

antara 0,0919 ditambah dengan 0,90524 sampai dengan 0,0919 dikurangi

0,90524.

Sementara itu, nilai minimum untuk return saham sesudah perusahaan

bersertifikat ISO 9000 adalah sebesar -1,51 dengan nilai maksimum 5,92. Nilai

mean dan standar deviasi adalah sebesar 0,3957 dan 0,91102. Hasil deskriptif

data ini menjelaskan bahwa penyebaran data berkisar antara 0,3957 ditambah

dengan 0,91102 sampai dengan 0,3957 dikurangi 0,91102. Secara keseluruhan

nilai mean sebelum dan sesudah bersertifikat ISO 9000 mengalami kenaikan,

yaitu dari 0,0919 menjadi 0,3957.

C. Uji Normalitas

Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan pengujian one-sample

kolmogorov smirnov test yang terdapat dalam program SPSS 16 for windows. Data

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dikatakan terdistribusi dengan normal apabila memiliki tingkat signifikansi diatas

5% (Ghozali, 2006: 31). Hasil uji normalitas akan berpengaruh terhadap alat analisis

yang digunakan. Apabila terdistribusi dengan normal (N), maka alat analisis yang

digunakan adalah paired sample t-test, namun apabila data tidak terdistribsi dengan

normal (TN) maka alat analisis yang digunakan berupa uji non parametrik berupa uji

wilcoxson signed rank test.

Hasil uji normalitas data untuk masing-masing hipotesis, tersaji pada tabel

IV.4 dan IV.5.

Tabel IV.4 Uji Normalitas untuk Hipotesis 1

RASIO 1TH SBLM 1 TH SSDH 2 TH SSDH 3 TH SSDH

Asymp. Sig.

Distribusi Asymp.

Sig. Distribusi

Asymp. Sig.

Distribusi Asymp.

Sig. Distribusi

ROI 0,115 N 0,000 TN 0,002 TN 0,003 TN ROE 0,008 TN 0,233 N 0,032 TN 0,048 TN NPM 0,026 TN 0,000 TN 0,000 TN 0,000 TN CR 0,367 N 0,010 TN 0,000 TN 0,052 TN

DER 0,001 TN 0,000 TN 0,000 TN 0,000 TN AT 0,997 N 0,483 N 0,330 N 0,831 N

Sumber: print out dari statistik (lampiran VIII)

Berdasarkan tabel IV.4 rasio NPM, dan DER tidak berdistribusi dengan

normal, sedangkan untuk rasio CR, ROE, dan ROI sebagian data tidak terdistribusi

dengan normal, sehingga alat uji hipotesis yang digunakan untuk rasio ROI, ROE,

NPM, CR, dan DER adalah statistik non parametrik yaitu uji wilcoxson signed rank

test. Distribusi data untuk rasio AT menunjukkan bahwa data terdistribusi normal

sehingga alat uji hipotesis yang digunakan untuk rasio AT adalah statistik

parametrik yaitu uji paired sample t-test.

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel IV.5 Hasil Uji Normalitas untuk Hipotesis 2

Indikator Asymp. Sig.

Distribusi Sebelum Sesudah

RET 0,000 0,000 Tidak normal Sumber: print out statistik (lampiran IX)

Berdasarkan tabel IV.5 diketahui bahwa distribusi data untuk return saham

sebelum dan sesudah bersertifikat ISO 9000 tidak berdistribusi dengan normal,

sehingga alat uji statistik yang digunakan adalah non parametrik, yaitu wilcoxson

signed rank test.

D. Uji Hipotesis dan Pembahasan

Hipotesis dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat

kenaikan kinerja keuangan dan kinerja saham setelah perusahaan bersertifikat ISO

9000.

1. Pengujian Terhadap Kinerja Keuangan (Pengujian H1)

Bagian ini akan membahas hasil penelitian mengenai perbedaan rasio-

rasio keuangan yang terdiri dari net profit margin, return on investment, return

on equity, current ratio, leverage (debt to equity ratio), dan total asset turnover

untuk periode satu tahun sebelum dengan satu tahun sesudah, satu tahun

sebelum dengan dua tahun sesudah, satu tahun sebelum dengan tiga tahun

sesudah bersertifikat ISO 9000.

a) Perbandingan rasio keuangan 1 tahun sebelum dan 1 tahun sesudah

bersertifikat ISO 9000

Bagian ini akan membahas pengujian hipotesis parsial (ROI, ROE,

NPM, CR, DER, AT) untuk 1 tahun sebelum dan 1 tahun sesudah

bersertifikat ISO 9000, dengan menggunakan alat uji wilcoxson signed rank

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

test jika data mempunyai distribusi tidak normal, dan paired samples t-test

jika data mempunyai distribusi normal, serta pengujian HA dengan

menggunakan alat uji manova.

Berdasarkan hasil analisis data, dapat dinyatakan bahwa dari 6 rasio

keuangan yang diuji hanya 2 rasio yang berbeda secara signifikan untuk 1

tahun sebelum dan 1 tahun sesudah bersertifikat ISO 9000, yaitu rasio net

profit margin dan total asset turnover. Kedua rasio yang berbeda secara

signifikan menunjukkan nilai mean meningkat setelah perusahaan

bersertifikat ISO 9000. Berdasarkan hasil analisis data, dapat dinyatakan

bahwa 4 rasio keuangan yang berupa return on investment, return on equity,

current ratio, dan debt to equity tidak menunjukkan kenaikan yang

signifikan untuk 1 tahun sebelum dengan 1 tahun sesudah perusahaan

bersertifikat ISO 9000.

Kesimpulan ini ditunjukkan dengan nilai asym sig. yang yang lebih

besar daripada a = 5%, kecuali untuk net profit margin dan total asset

turnover. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Fitriah (2008) dan

Capistrano (2008) yaitu bahwa net profit margin dan asset turnover

meningkat sesudah perusahaan mendapatkan sertifikat ISO 9000 dengan

hasil yang signifikan. Berarti perusahaan mengalami peningkatan efisiensi

karena karena saat mereka menerima pendapatan, mereka menjual barang

atau jasa secara efisien serta memaksimalkan penggunaan asset dalam

kegiatan operasionalnya.

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pengujian selanjutnya menggunakan manova untuk mengetahui

apakah secara serentak rasio-rasio keuangan berbeda secara signifikan untuk

1 tahun sebelum dan 1 tahun sesudah bersertifikat ISO 9000. Uji manova

dimaksudkan untuk menguji HA. Hasil uji manova (lampiran XI)

menunjukkan nilai F = 1,084 dan nilai asym sig. = 0,382. Jadi, tidak ada

perbedaan yang signifikan pada keseluruhan rasio keuangan yang diuji untuk

1 tahun sebelum dan 1 tahun sesudah bersertifikat ISO 9000 dengan tingkat

signifikansi 0,05.

Hal ini berarti bahwa HA tidak didukung dan menerima H0, yang

berarti bahwa kinerja keuangan perusahaan manufaktur yang diukur dengan

rasio keuangan tidak menunjukkan kenaikan dengan hasil yang signifikan,

atau dengan kata lain kinerja keuangan perusahaan manufaktur yang diukur

dengan rasio keuangan tidak menunjukkan adanya perbedaan yang

signifikan untuk 1 tahun sebelum dan 1 tahun sesudah bersertifikat ISO

9000. Ringkasan masing-masing hipotesis baik HA maupun hipotesis

parsial, dapat dilihat pada tabel IV.6 seperti berikut ini.

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel IV.6 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis untuk 1 Tahun Sebelum

dan 1 Tahun Sesudah Bersertifikat ISO 9000

Hipotesis (HA) Rasio Asymp. Sig.

Kesimpulan Artinya

HA a = 0,05 0,382 HA tidak didukung

Tidak terdapat kenaikan kinerja keuangan yang dengan hasil yang signifikan untuk 1 tahun sebelum dengan 1 tahun setelah bersertifikat ISO 9000 dengan tingkat signifikansi 0,05.

Hipotesis parsial :

Ha1 ROI 0,122 Ha1 tidak didukung

Tidak terdapat kenaikan ROI dengan hasil yang signifikan untuk 1 tahun sebelum dengan 1 tahun setelah bersertifikat ISO 9000.

Ha2 ROE 0,263 Ha2 tidak didukung

Tidak terdapat kenaikan ROE dengan hasil yang signifikan untuk 1 tahun sebelum dengan 1 tahun setelah bersertifikat ISO 9000.

Ha3 NPM 0,047 Ha3 didukung

Terdapat kenaikan NPM dengan hasil yang signifikan untuk 1 tahun sebelum dengan 1 tahun setelah bersertifikat ISO 9000.

Ha4 CR 0,321 Ha4 tidak didukung

Tidak terdapat kenaikan CR dengan hasil yang signifikan untuk 1 tahun sebelum dengan 1 tahun setelah bersertifikat ISO 9000.

Ha5 DER 0,231 Ha5 tidak didukung

Tidak terdapat penurunan DER dengan hasil yang signifikan untuk 1 tahun sebelum dengan 1 tahun setelah bersertifikat ISO 9000.

Ha6 AT 0,004 Ha6 didukung

Terdapat kenaikan AT dengan hasil yang signifikan untuk 1 tahun sebelum dengan 1 tahun setelah bersertifikat ISO 9000.

Sumber: print out statistik (lampiran X dan XI) Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan dapat memberikan indikasi

bahwa tujuan ekonomis dari perolehan sertifikat ISO 9000 belum tercapai sampai

akhir tahun pertama kepemilikan sertifikat ISO 9000, karena sebagian besar rasio-

rasio keuangan tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal ini mungkin

disebabkan karena periode yang diamati masih terlalu pendek, sehingga pengaruh

atas kepemilikan sertifikat ISO 9000 belum kelihatan. Dalam kurun waktu itu,

mungkin manajemen masih melakukan penyesuaian dengan sistem manajemen

kualitas.

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b) Perbandingan rasio keuangan 1 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah bersertifikat ISO

9000

Bagian ini akan membahas pengujian hipotesis parsial (ROI, ROE, NPM,

CR, DER, AT) untuk 1 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah bersertifikat ISO 9000,

dengan menggunakan alat uji wilcoxson signed rank test jika data mempunyai

distribusi tidak normal, dan paired samples t-test jika data mempunyai distribusi

normal, serta pengujian HA dengan menggunakan alat uji manova.

Berdasarkan hasil analisis data, rasio ROI, ROE, NPM, CR, DER

mempunyai distribusi data tidak normal sehingga alat uji hipotesis yang digunakan

adalah wilcoxson signed rank test, sedangkan AT mempunyai distribusi data normal

sehingga alat uji hipotesis yang digunnakan adalah paired samples t-test.

Hasil pada tabel IV.7 menunjukkan ringkasan hasil pengujian hipotesis

parsial dengan menggunakan wilcoxson signed rank test dan paired sample t-test

serta pengujian HA dengan menggunakan alat uji manova untuk membuktikan

adanya perbedaan rasio keuangan 1 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah bersertifikat

ISO 9000.

Tabel IV.7 menunjukkan bahwa rasio AT dan NPM untuk 1 tahun sebelum

dan 2 tahun sesudah bersertifikat ISO 9000 berbeda secara signifikan, dan apabila

dilihat dari nilai mean, AT dan NPM mengalami kenaikan setelah bersertifikat ISO

9000. Sedangkan rasio keuangan lainnya (ROI, ROE, CR, dan DER) tidak

mengalami kenaikan dengan hasil yang signifikan (tidak berbeda secara signifikan)

antara 1 tahun sebelum ISO 9000 dengan 2 tahun sesudah bersertifikat ISO 9000.

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Untuk meyakinkan temuan ini dilakukan pengujian secara serentak terhadap

rasio-rasio keuangan dengan menggunakan manova untuk membuktikan apakah

rasio-rasio keuangan yang digunakan sebagai proksi dari kinerja keuangan berbeda

secara signifikan untuk 1 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah bersertifikat ISO 9000.

Uji manova dimaksudkan untuk menguji HA.

Hasil uji manova menunjukkan nilai F = 1,255 dan asym sig. = 0,291. Jadi,

dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada keseluruhan

rasio keuangan yang diuji untuk 1 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah bersertifikat

ISO 9000 dengan tingkat signifikansi 0,05. HA tidak didukung dan menerima H0,

yang berarti bahwa tidak terdapat kenaikan kenerja keuangan dengan hasil yang

signifikan, dengan kata lain tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan

manufaktur yang signifikan untuk 1 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah bersertifikat

ISO 9000. Ringkasan masing-masing hipotesis baik HA maupun hipotesis parsial,

dapat dilihat pada tabel IV.7.

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel IV.7

Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis untuk 1 Tahun Sebelum dan 2 Tahun Sesudah Bersertifikat ISO 9000

Hipotesis (HA) Rasio Asymp.

Sig. Kesimpulan Artinya

HA a = 0,05 0,291 HA tidak didukung

Tidak terdapat kenaikan kinerja keuangan yang dengan hasil yang signifikan untuk 1 tahun sebelum dengan 2 tahun setelah bersertifikat ISO 9000 dengan tingkat signifikansi 0,05.

Hipotesis parsial:

Ha1 ROI 0,114 Ha1 tidak didukung

Tidak terdapat kenaikan ROI dengan hasil yang signifikan untuk 1 tahun sebelum dengan 2 tahun setelah bersertifikat ISO 9000.

Ha2 ROE 0,739 Ha2 tidak didukung

Tidak terdapat kenaikan ROE dengan hasil yang signifikan untuk 1 tahun sebelum dengan 2 tahun setelah bersertifikat ISO 9000.

Ha3 NPM 0,040 Ha3 didukung

Terdapat kenaikan NPM dengan hasil yang signifikan untuk 1 tahun sebelum dengan 2 tahun setelah bersertifikat ISO 9000.

Ha4 CR 0,256 Ha4 tidak didukung

Tidak terdapat kenaikan CR dengan hasil yang signifikan untuk 1 tahun sebelum dengan 2 tahun setelah bersertifikat ISO 9000.

Ha5 DER 0,798 Ha5 tidak didukung

Tidak terdapat penurunan DER dengan hasil yang signifikan untuk 1 tahun sebelum dengan 2 tahun setelah bersertifikat ISO 9000.

Ha6 AT 0,017 Ha6 didukung

Terdapat kenaikan AT dengan hasil yang signifikan untuk 1 tahun sebelum dengan 2 tahun setelah bersertifikat ISO 9000.

Sumber: print out statistik (lampiran X dan XI)

Berdasarkan uraian sebelumnya juga telah kita ketahui bahwa standar ISO

9000 menjadikan perusahaan lebih efisien dengan penurunan biaya operasional.

Namun demikian, sistem manajemen mutu ini harus membutuhkan proses dan

waktu yang tidak dapat dicapai secara singkat hal ini terbukti dengan adanya NPM

dan AT yang berbeda secara signifikan setelah dua tahun perusahaan bersertifikat

ISO 9000.

Berdasarkan pengujian tersebut, dapat dinyatakan bahwa dengan dimilikinya

sertifikat ISO 9000, kinerja perusahaan manufaktur tidak menjadi lebih baik untuk

satu sampai dua tahun setelah bersertifikat ISO 9000. Temuan ini memberi indikasi

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

bahwa tujuan ISO 9000 untuk tujuan ekonomis yang diharapkan terjadi setelah

kepemilikan sertifikat ISO 9000 tidak sepenuhnya tercapai.

c) Perbandingan rasio keuangan 1 tahun sebelum dan 3 tahun sesudah bersertifikat ISO

9000

Pengujian hipotesis dilakukan dengan membuat perbandingan antara kinerja

perusahaan untuk 1 tahun sebelum bersertifikat ISO 9000 dan 3 tahun sesudah

bersertifikat ISO 9000. Wilcoxson signed rank test dan paired sample t test

digunakan untuk menguji hipotesis parsial (Ha1 sampai dengan Ha6) dan manova

untuk menguji HA, yang akan digunakan untuk membuktikan adanya perbedaan

rasio keuangan 1 tahun sebelum dan 3 tahun sesudah bersertifikat ISO 9000.

Berdasarkan uji statistik yang telah dilakukan (terlampir) dapat dinyatakan

bahwa keseluruhan rasio keuangan tidak berbeda secara signifikan, untuk 1 tahun

sebelum bersertifikat ISO 9000 dengan 3 tahun sesudah bersertifikat ISO 9000.

Untuk mengetahui apakah secara serentak rasio-rasio keuangan berbeda secara

signifikan untuk 1 tahun sebelum dan 3 tahun sesudah bersertifikat ISO 9000

dilakukan uji manova. Hasil manova menunjukkan nilai F sebesar 1,403 dengan

signifikansinya 0,223. Jadi secara bersama-sama rasio keuangan satu tahun sebelum

dan tiga tahun sesudah bersertifikat ISO 9000 tidak mengalami kenaikan dengan

hasil yang signifikan (tidak terdapat perbedaan dengan hasil yang signifikan).

Ringkasan masing-masing hipotesis baik HA maupun hipotesis parsial, dapat

dilihat pada tabel IV.8.

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel IV.8 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis untuk 1 Tahun Sebelum dan

3 Tahun Sesudah Bersertifikat ISO 9000

Hipotesis (HA) Rasio Asymp. Sig.

Kesimpulan Artinya

HA a = 0,05 0,223 HA tidak didukung

Tidak terdapat kenaikan kinerja keuangan yang dengan hasil yang signifikan untuk 1 tahun sebelum dengan 3 tahun setelah bersertifikat ISO 9000 dengan tingkat signifikansi 0,05.

Hipotesis parsial: Ha1 ROI 0,489 Ha1 tidak

didukung Tidak terdapat kenaikan ROI dengan hasil yang signifikan untuk 1 tahun sebelum dengan 3 tahun setelah bersertifikat ISO 9000.

Ha2 ROE 0,397 Ha2 tidak didukung

Tidak terdapat kenaikan ROE dengan hasil yang signifikan untuk 1 tahun sebelum dengan 3 tahun setelah bersertifikat ISO 9000.

Ha3 NPM 0,489 Ha3 tidak didukung

Tidak terdapat kenaikan NPM dengan hasil yang signifikan untuk 1 tahun sebelum dengan 3 tahun setelah bersertifikat ISO 9000.

Ha4 CR 0,218 Ha4 tidak didukung

Tidak terdapat kenaikan CR dengan hasil yang signifikan untuk 1 tahun sebelum dengan 3 tahun setelah bersertifikat ISO 9000.

Ha5 DER 0,360 Ha5 tidak didukung

Tidak terdapat penurunan DER dengan hasil yang signifikan untuk 1 tahun sebelum dengan 3 tahun setelah bersertifikat ISO 9000.

Ha6 AT 0,859 Ha6 tidak didukung

Tidak terdapat kenaikan AT dengan hasil yang signifikan untuk 1 tahun sebelum dengan 3 tahun setelah bersertifikat ISO 9000.

Sumber: print out statistik (lampiran X dan XI) Temuan ini memberikan indikasi bahwa memang tujuan ekonomis yang

diharapkan dari sertifikat ISO 9000 tidak tercapai. Kinerja keuangan perusahaan

manufaktur bersertifikat ISO 9000 tidak mengalami kenaikan dengan hasil yang

signifikan sampai tahun ketiga kepemilikan sertifikat ISO 9000.

Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh

Sharma (2005), Haversjo dalam Sharma (2005), Casadesus, Saizarbitoria, dan

Laburu (2000), Corbett, Kirsch, dan, Sancho (2005), serta penelitian yang dilakukan

oleh Chase, Aquliano dan Jacobs dalam Capistrano (2005) yang menyatakan bahwa

perusahaan yang bersertifikasi ISO 9000 akan mengalami peningkatan kinerja

keuangan.

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Terziovski et

al. dalam Benner dan Veloso (2008), Ahmar dan Pujiati (2003), Yulinza (2008),

Lima et al. dalam Corbett, Kirsch dan Sancho (2005), serta Chittenden dalam

Ferreira, Sinha, dan Varble (2008) yaitu bahwa diperolehnya sertifikat ISO seri

9000 ternyata tidak cukup untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.

Tidak terdapat kenaikan kinerja keuangan setelah perusahaan mendapatkan

sertifikat ISO 9000, dimungkinkan oleh beberapa hal yaitu sebagai berikut ini.

(1) Perusahaan yang melakukan sertifikasi ISO tersebut memperoleh sertifikat

hanya untuk memenuhi tuntutan bisnis saja. Bahwa sertifikasi tersebut

hanyalah menilai aspek administratif yang digunakan sebagai pertimbangan

bagi lembaga sertifikasi untuk memberikan sertifikasi mutu. Dokumen adalah

salah satu cermin perusahaan, jika dokumen administratif baik, perusahaan

tersebut akan baik, sebab dengan dokumen yang baik akan dapat mengurangi

kesalahan dan menyederhanakan aktivitas operasional (Ahmar dan Pujiati,

2003).

(2) Tidak ada hubungan antara kinerja keuangan dengan kepemilikan sertifikat

ISO 9000 sehingga dengan dimilikinya sertifikasi ISO 9000 tidak membawa

pengaruh yang berarti (Yulinza, 2008, Lima et al. dalam Corbett, Kirsch dan

Sancho, 2005, Terziovski dalam Sharma, 2005).

(3) Adanya sertifikat ISO 9000 dapat menimbulkan biaya baru (biaya kualitas dan

audit kualitas) sehingga akan menurunkan laba perusahaan yang akan

berdampak pada kinerja keuangan perusahaan (Benner dan Veloso, 2008;

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Chittenden dalam Ferreira, Sinha, dan Varble, 2008, Westphal dalam Benner

dan Veloso, 2008).

d) Perbandingan return saham sebelum dan sesudah bersertifikat ISO 9000

Pengujian ini dilakukan untuk menguji HA. Berdasarkan hasil pengujian

normalitas pada bagian sebelumnya, yang menunjukkan bahwa distribusi data return

saham sebelum dan sesudah bersertifikat ISO 9000 berdistribusi tidak normal, maka

alat uji yang digunakan adalah wilcoxson signed rank test. Hasil pengujian data

disajikan pada tabel IV.9 di bawah ini.

Tabel IV.9 Ringkasan Hasil Wilcoxson Signed Rank Test untuk Return Saham

Sebelum dan Sesudah Bersertifikat ISO 9000

Keterangan Z Hitung Asym Sig. Return saham -3,710 0,000

Sumber: print out statistik (lampiran XII)

Dari tabel IV.9 tersebut, dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% dapat

dinyatakan bahwa return saham perusahaan manufaktur yang diamati sesudah

kejadian ISO 9000 berbeda dengan return saham perusahaan tersebut untuk periode

sebelumnya. Rata-rata return sebelum bersertifikasi ISO 9000 sebesar 0,0919

sedangkan rata-rata return sesudah bersertifikat ISO 9000 sebesar 0,3957.

Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat kenaikan kinerja saham

sesudah perusahaan bersertifikat ISO 9000. Hasil penelitian ini mendukung hasil

penelitian Wibawa (2002), Hendrick dan Singhal (1996), Ozgur dan Pinar (2007),

yaitu bahwa return saham mengalami kenaikan yang signifikan setelah perusahaan

bersertifikat ISO 9000. Dalam hal ini reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perubahan harga saham, apabila harga saham naik maka return saham (actual return

saham) akan mengalami peningkatan.

Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh

Lima et al dalam Corbett, Kirsch, dan Sancho (2005) menyatakan bahwa tidak ada

dampak dari perolehan sertifikat ISO 9000 pada harga saham maupun pada return

saham akibat diumumkannya sertifikat ISO 9000.

e) Analisis tambahan terhadap kinerja keuangan dan kinerja saham sebelum dan

sesudah bersertifikat ISO 9000

Dilakukan analisis tambahan untuk mengetahui apakah terdapat kenaikan

kinerja keuangan dan kinerja saham dengan hasil yang signifikan berdasarkan

ukuran perusahaan. Pada penelitian sebelumnya pengelompokan perusahaan

berdasarkan size perusahaan dilakukan oleh Ferreira, Sinha, dan Varble (2008) yang

melakukan penelitian mengenai dampak perolehan sertifikat ISO 9000 terhadap

kinerja perusahaan dengan menggunakan abnormal return saham. Ferreira, Sinha,

dan Varble (2008) mengelompokkan perusahaan berdasarkan total sales.

Pada penelitian ini pengelompokan perusahaan dilakukan berdasarkan

jumlah asset perusahaan sampel, sebelum dilakukan analisis jumlah asset

ditransformasikan ke dalam logaritma natural, untuk mengurangi heterokedastisitas

data. Alat analisis yang digunakan untuk mengelompokkan perusahaan adalah

dengan menggunakan analisis statistik berupa analisis cluster.

Menurut Santosa (47: 2002) tujuan analisis cluster adalah mengelompokkan

obyek-obyek berdasarkan kesamaan karakteristik diantara obyek-obyek tersebut,

obyek-obyek tersebut akan diklasifikasikan ke dalam satu atau lebih cluster

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(kelompok) sehingga obyek-obyek yang berada dalam satu cluster akan mempunyai

kemiripan satu dengan yang lain. Adapun hasil pengujian analisis cluster untuk

membedakan kelompok perusahaan besar maupun kecil, dapat dilihat pada lampiran

XIV.

Setelah dilakukan pengelompokan perusahaan berdasarkan ukuran

perusahaan, langkah selanjutnya adalah dilakukan pengujian statistik diskriptif.

Hasil analisis deskriptif untuk perusahaan besar maupun perusahaan kecil dapat

dilihat pada lampiran XV dan XVI, sedangkan rata-rata kinerja keuangan sebelum

dan sesudah sertifikasi ISO 9000 untuk kelompok perusahaan besar dan kecil dapat

dilihat pada tabel IV. 10.

Tabel IV. 10 Rata-Rata Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Sertifikasi ISO 9000

Berdasarkan Kelompok Perusahaan Besar dan Kecil

Keterangan Nilai Mean

1 th sblm 1 th ssdh 2 th ssdh 3 th ssdh Kelompok Perusahaan Kecil

ROE 1,7584 -37,7584 17,6668 17,1124 ROI 3,4348 -2,1944 1,1004 2,2700 NPM 0,0458 0,1366 0,1512 0,1726 CR 1,4604 1,8680 3,0760 1,8276

DER 2,8120 6,3840 -0,6852 4,8684 AT 1,0180 1,2232 1,2508 1,3640

Kelompok Perusahaan Besar ROI 7,8489 4,0311 4,0622 5,6944 ROE -79,8689 10,6033 10,3011 12,815 NPM 0,1222 0,0571 0,0489 0,0633 CR 1,7767 1,6822 1,7300 1,8044

DER 4,8322 1,6400 1,6967 1,5367 AT 0,7644 0,8956 0,8511 0,9400

Sumber: print out statistik (lampiran XV dan XVI)

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada kelompok perusahaan

kecil rata-rata nilai rasio NPM dan AT mengalami kenaikan pada saat sebelum

sertifikasi sampai tahun ketiga sertifikat ISO 9000 tersebut diperoleh. Sedangkan

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

untuk rasio ROI, ROE, CR, dan DER, secara rata-rata menalami fluktuasi pada saat

sebelum sertifikasi sampai sertifikat ISO 9000 tersebut diperoleh.

Pada kelompok perusahaan besar, hanya rasio AT yang mengalami kenaikan

sebelum sertifikat ISO 9000 sampai dengan tiga tahun dimilikinya sertifikat ISO

9000. Untuk rasio ROI, ROE, CR, DER, NPM secara rata-rata mengalami fluktuasi

dari sebelum sertifikat ISO 9000 diperoleh sampai tiga tahun sertifikat ISO 9000

diperoleh.

Setelah dilakukan analisis statistik deskriptif, dilanjutkan dengan uji

hipotesis. Dilakukan tanpa uji normalitas untuk kelompok perusahaan besar maupun

untuk kelompok perusahaan kecil karena menurut Djarwanto dalam Istiani (2008)

untuk sampel kecil (sampel kurang dari 30), data diasumsikan berdistribusi tidak

normal sehingga alat uji yang digunakan adalah alat uji non parametric test yaitu

wilcoxson signed rank test. Untuk mengetahui apakah secara serentak rasio-rasio

keuangan yang digunakan berbeda untuk satu tahun dan satu tahun sesudah, dua

tahun sesudah, serta tiga tahun sesudah bersertifikasi ISO 9000 digunakan alat uji

manova.

Ringkasan hasil pengujian hipotwsis untuk kinerja keuangan, berdasarkan

kelompok perusahaan kecil dapat dilihat pada tabel IV.11. Berdasarkan tabel IV.11

dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan sesudah perusahaan bersertifikat ISO

9000 tidak mengalami peningkatan dengan hasil yang signifikan. Pengujian secara

parsial untuk RO, ROE, NPM, CR, DER, dan AT juga tidak menunjukkan hasil

yang signifikan antara satu tahun sebelum perusahaan bersertifikat ISO 9000 sampai

satu, dua, dan tiga tahun dimilikinya sertifikat ISO 9000. Hanya beberapa rasio

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

keuangan yang menunjukkan adanya hasil yang signifikan, tetapi pada saat tahun

ketiga dimilikinya sertifikat ISO 9000, rasio tersebut tidak mengalami perbedaan

yang signifikan.

Tabel IV.11 Ringkasan Hasil Uji Hipotesis Berdasarkan Kelompok

Perusahaan Kecil (Analisis Tambahan)

Keterangan

Asym sig

Asym sig

Asym sig Kesimpulan Artinya T-1

&T+1 T-1

&T+2 T-1

&T+3 HA a = 0,05 0,590 0,914 0,945 HA tidak

didukung Tidak terdapat kenaikan kinerja keuangan sebelum dan sesudah bersertifikat ISO 9000 pada kelompok perusahaan kecil dengan tingkat signifikansi 0,05.

Hipotesis parsial: Ha1 ROI 0,192 0,183 0,476 Ha1 tidak

didukung Tidak terdapat kenaikan ROI dengan hasil yang signifikan sebelum dan setelah bersertifikat ISO 9000 pada kelompok perusahaan kecil.

Ha2 ROE 0,048 0,638 0,581 Ha2 tidak didukung

Tidak terdapat kenaikan ROE dengan hasil yang signifikan sebelum dan sesudah bersertifikat ISO 9000 pada kelompok perusahaan kecil. Walaupun 1 tahun sebelum dan 1 tahun sesudah besertifikasi mengalami perbedaan signifikan, secara-rata-rata nilai ROE mengalami penurunan setelah 1 tahun bersertifikat ISO 9000, dengan demikian Ha2 tidak didukung.

Ha3 NPM 0,100 0,097 0,476 Ha3 tidak didukung

Tidak terdapat kenaikan NPM dengan hasil yang signifikan sebelum dan setelah bersertifikat ISO 9000 pada kelompok perusahaan kecil.

Ha4 CR 0,095 0,083 0,166 Ha4 tidak didukung

Tidak terdapat kenaikan CR dengan hasil yang signifikan sebelum dan setelah bersertifikat ISO 9000 pada kelompok perusahaan kecil.

Ha5 DER 0,037 0,427 0,083 Ha5 tidak didukung

Tidak terdapat penurunan DER dengan hasil yang signifikan sebelumdan setelah bersertifikat ISO 9000 pada kelompok perusahaan kecil. Untuk 1 tahun setelah sertifikasi terdapat perbedaan yang signifikan, akan tetapi nilai DER mengalami kenaikan, sehingga Ha5 tidak didukung.

Ha6 AT 0,018 0,025 0,017 Ha6 didukung Terdapat kenaikan AT dengan hasil yang signifikan sebelum dan sesudah bersertifikat ISO 9000 pada kelompok perusahaan kecil, apabila dilihat dari nilai mean, AT mengalami peningkatan sebelum dan sesudah bersertifikat ISO 9000.

Sumber: print out statistik (lampiran XV)

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Ringkasan hipotesis untuk kinerja keuangan berdasarkan kelompok perusahaan

besar dapat dilihat pada tabel IV.12.

Tabel IV.12 Ringkasan Hasil Uji Hipotesis Berdasarkan Kelompok

Perusahaan Besar (Analisis Tambahan)

Keterangan Asym sig

Asym sig

Asym sig

Kesimpulan Artinya

T-1 &T+1

T-1 &T+2

T-1 &T+3

HA a = 0,05 0,854 0,930 0,930 HA tidak didukung

Tidak terdapat kenaikan kerja keuangan dengan hasil yang signifikan sebelum dan setelah bersertifikat ISO 9000 pada kelompok perusahaan besar.

Hipotesis parsial:

Ha1 ROI 0,192 0,441 0,767 Ha1 tidak didukung

Tidak terdapat kenaikan ROI dengan hasil yang signifikan sebelum dan setelah bersertifikat ISO 9000 pada kelompok perusahaan besar.

Ha2 ROE 0,048 0,678 0,594 Ha2 didukung sebagian

Terdapat kenaikan ROE dengan hasil yang signifikan pada satu tahun sesudah bersertifikat ISO 9000 tetapi untuk dua dan tiga tahun sesudah bersertifikat ISO 9000 tidak terdapat peningkatan dengan hasil yang signifikan pada kelompok perusahaan besar.

Ha3 NPM 0.100 0,372 0,944 Ha3 tidak didukung

Tidak terdapat kenaikan NPM dengan hasil yang signifikan sebelum dan setelah bersertifikat ISO 9000 pada kelompok perusahaan besar.

Ha4 CR 0,095 0,860 0,953 Ha4 tidak didukung

Tidak terdapat kenaikan CR dengan hasil yang signifikan sebelum dan setelah bersertifikat ISO 9000 pada kelompok perusahaan besar.

Ha5 DER 0,037 0,515 0,173 Ha5 tidak didukung

Tidak terdapat penurunan DERdengan hasil yang signifikan sebelum dan setelah bersertifikat ISO 9000 pada kelompok perusahaan besar.

Ha6 AT 0,018 0,169 0,020 Ha6 didukung sebagian

Terdapat kenaikan AT sebelum bersertifikasi ISO 9000 dengan satu dan tiga tahun sesudah bersertifikat ISO 9000. Akan tetapi untuk satu dua tahun sesudah bersertifikasi ISO 9000, AT tidak mengalami kenaikan dengan hasil yang signifikan. Apabila dilihat dari nilai mean, nilai AT mengalami peningkatan antara sebelum dan sesudah bersertifikasi ISO 9000. Dengan demikian Ha6 didukung sebagian.

Sumber: print out statistik (lampiran XVI)

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan pada kelompok perusahaan

kecil maupun kelompok perusahaan besar, ternyata kinerja keuangan sebelum dan

sesudah bersertifikat ISO 9000 tidak mengalami kenaikan (berbeda) dengan hasil

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang signifikan setelah perusahaan dikelompokkan berdasarkan firm size. Hanya

sebagian kecil rasio yang mengalami kenaikan (berbeda) dengan hasil yang

signifikan sesudah bersertifikat ISO 9000. Kepemilikan sertifikat ISO 9000 ternyata

tidak mampu untuk meningkatkan kinerja keuangan pada perusahaan besar maupun

perusahaan kecil.

Pengujian secara parsial terhadap kinerja keuangan menunjukkan bahwa

return on investment (ROI) untuk keseluruhan perusahaan maupun berdasarkan

kelompok perusahaan setelah perusahaan bersertifikat ISO 9000 secara signifikan

tidak mengalami peningkatan. Hal ini menandakan bahwa dengan perolehan

sertifikat ISO 9000 manajemen belum mampu dalam memanfaatkan seluruh sumber

daya untuk menghasilkan laba. Hal tersebut belum sejalan dengan standar ISO 9000

yang mengharuskan perusahaan untuk selalu berhati-hati dalam setiap tindakan dan

keputusan yang akan diambil supaya kinerja perusahaan menjadi lebih efektif dan

efisien. Hal ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Simmons dan White

(1999), dan Ahmar dan Pujiati (2003) serta bertentangan dengan hasil penelitian dari

Corbett, Kirsch, dan Sancho (2005).

Return on equity (ROE) sebelum dan sesudah perusahaan bersertifikat ISO

9000 untuk keseluruhan perusahaan secara signifikan tidak mengalami peningkatan,

tetapi setelah dikelompokkan berdasarkan firm size nilai ROE pada kelompok

perusahaan kecil pada saat satu tahun setelah bersertifikat ISO 9000 secara

signifikan mengalami penurunan, sedangkan pada perusahaan besar mengalami

peningkatan dengan hasil yang signifikan. Dengan adanya peningkatan pendapatan

maka pajak pendapatan pun juga akan meningkat, maka nilai return on equity hanya

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mengalami peningkatan yang kecil untuk kelompok perusahaan besar. Bahkan untuk

tahun-tahun awal biaya administrasi menjadi lebih besar, dan hal ini ditunjukkan

dengan adanya penurunan nilai return on equity untuk kelompok perusahaan kecil

setelah perusahaan mendapatkan sertifikat ISO 9000. Hasil penelitian ini

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Fitriah (2008).

Net profit margin (NPM) untuk keseluruhan perusahaan pada saat satu tahun

dan dua tahun setelah perusahaan memperoleh sertifikat ISO 9000, secara signifikan

mengalami peningkatan. NPM meningkat sesudah perusahaan mendapatkan

sertifikat ISO 9000, karena perusahaan mengalami peningkatan laba yang jauh lebih

besar dibandingkan dengan penjualannya. Hasil penelitian ini mendukung penelitian

oleh Capistrano (2008) yang menyatakan bahwa perusahaan mengalami peningkatan

dalam efisiensi operasi (net profit margin) sesudah sertifikasi ISO 9000 karena saat

menerima pendapatan, mereka menjual barang atau jasa secara efisien.

Peningkatan kualitas tentunya akan diikuti dengan peningkatan biaya, seperti

biaya produksi, dan biaya administrasi. Karena peningkatan penjualan juga diikuti

dengan peningkatan biaya, maka tidak menyebabkan adanya perbedaan yang

signifikan pada nilai net profit margin pada saat tiga tahun sesudah perusahaan

menerima sertifikat ISO 9000.

Nilai current ratio (CR) sebelum dan sesudah perusahaan bersertifikat ISO

9000 tidak menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan. Pada pengelompokan

berdasarkan firm size, CR juga tidak menunjukkan adanya peningkatan dengan hasil

yang signifikan. Hal ini memberikan bukti bahwa dengan dimilikinya sertifikat ISO

9000 tidak memberikan pengaruh terhadap likuiditas perusahaan.

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Debt to equity ratio (DER) sebelum dan sesudah perusahaan bersertifikat

ISO 9000 tidak menunjukkan adanya penurunan yang signifikan. Hal ini

menunjukkan bahwa sertifikasi ISO 9000 tidak mempengaruhi perusahaan dalam

memenuhi segala kewajiban finansial jangka panjang terhadap total ekuitas pemilik.

Pada keseluruhan perusahaan maupun pada kelompok perusahaan besar dan

kecil, nilai asset turnover (AT) meningkat setelah perusahaan bersertifikat ISO

9000. Analisis pada keseluruhan perusahaan menujukkan bahwa pada saat satu dan

dua tahun sesudah sertifikasi ISO 9000 nilai AT secara signifikan mengalami

peningkatan. Analisis berdasarkan kelompok perusahaan menunjukkan bahwa

secara signifikan AT mengalami peningkatan pada saat satu, dua, dan tiga tahun

sesudah bersertifikat ISO 9000 pada kelompok perusahaan kecil. Pada kelompok

perusahaan besar, AT secara signifikan meningkat setelah satu tahun dan tiga tahun

bersertifikat ISO 9000.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Capistrano

(2008) yang menyatakan bahwa efisiensi asset (asset turnover) meningkat setelah

adanya sertifikasi ISO 9000. Hal ini bisa disimpulkan bahwa perusahaan

memaksimalkan penggunaan (efisien) dalam mengoperasikan asset sehingga tingkat

perputaran asset menjadi tinggi. Nilai AT pada tahun-tahun tertentu tidak

menunjukkan adanya peningkatan dengan hasil yang signifikan karena penjualan

hanya mengalami peningkatan yang tidak terlalu besar.

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel IV.13 Rata-Rata Return Saham 5 hari Sebelum dan 5 hari Sesudah

Bersertifikasi ISO 9000 Berdasarkan Kelompok Perusahaan Besar dan Kecil

Keterangan Mean Kelompok Perusahaan Besar Sebelum 0,0497 Sesudah 0,3362 Kelompok Perusahaan Kecil Sebelum 0,1071 Sesudah 0,4171

Sumber: print out dari statistik (lampiran XVII dan XVIII)

Dari tabel IV.13 terlihat bahwa rata-rata return saham pada perusahaan besar

maupun pada kelompok perusahaan kecil mengalami peningkatan sebelum dan

sesudah bersertifikat ISO 9000. Mean return saham pada kelompok perusahaan

besar sebelum bersertifikat ISO 9000 sebesar 0,0497 sesudah besertifikat ISO 9000

menjadi 0,3362. Pada kelompok perusahaan besar mean return saham sebelum

bersertifikat ISO 9000 adalah 0,1071 sesudah besertifikat ISO 9000 menjadi 0,4171.

Setelah dilakukan pengujian stasistik deskriptif, dilakukan uji hipotesis

terhadap return perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Adapun ringkasan hasil

pengujian untuk return saham sebelum dan sesudah perusahaan bersertifikat ISO

9000 dapat dilihat pada tabel IV.14

Tabel IV.14 Ringkasan Hasil Wilcoxson Signed Rank Test untuk Return Saham

Berdasarkan Kelompok Perusahaan Besar dan Kecil Sebelum dan Sesudah Bersertifikat ISO 9000

Keterangan Z Hitung Asym Sig. Kesimpulan

Kelompok Perusahaan Besar -2,060 0,039 HA didukung Kelompok Perusahaan Kecil -3,087 0,002 HA didukung

Sumber: print out dari statistik (lampiran XVII dan XVIII)

Dari tabel IV.14 terlihat bahwa return saham pada perusahaan besar maupun

pada kelompok perusahaan kecil mengalami peningkatan dengan hasil yang

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

signifikan (berbeda) pada tingkat signifikansi 5%. Dengan demikian terdapat

kenaikan return saham akibat pengumuman sertifikat ISO 9000 oleh perusahaan

besar maupun perusahaan kecil pada saat 5 hari sebelum sebelum pengumuman

sampai dengan 5 hari setelah pengumuman sertifikat ISO 9000.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sertifikat ISO 9000 memberikan

sinyal bahwa perusahaan telah menjalankan manajemen kualitas yang unggul dan

ada harapan bahwa kinerja perusahaan akan meningkat pada masa yang akan

datang, dengan diumumkannya sertifikat ISO 9000 muncul reaksi beli saham

perusahaan yang bersertifikat ISO 9000, sehingga akan terjadi peningkatan harga

saham perusahaan yang bersertifikat ISO 9000, apabila harga saham naik maka

return saham (actual return saham) akan mengalami peningkatan.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh

Hendrick dan Singhal (1999) serta bertolak belakang dengan penelitian yang

dilakukan oleh Lima et al dalam Corbett, Kirsch, dan Sancho (2005) yang

menyatakan bahwa tidak ada dampak dari perolehan sertifikat ISO 9000 pada harga

saham pada perusahaan-perusahaan besar maupun perusahaan kecil.

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil yang mengacu pada

masalah dan tujuan penelitian, maka dapat disimpulkan yaitu sebagai berikut ini.

1. Tidak terdapat kenaikan kinerja keuangan perusahaan dengan hasil yang

signifikan setelah perusahaan mendapatkan sertifikat ISO 9000.

2. Terdapat kenaikan kinerja saham dengan hasil yang signifikan setelah

perusahaan mendapatkan sertifikat ISO 9000.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini mempunyai sejumlah keterbatasan baik dalam pengambilan

sampel maupun dalam metodologi yang digunakan. Beberapa keterbatasan dalam

penelitian ini yaitu sebagai berikut ini.

1. Terbatasnya sampel dalam penelitian ini karena banyaknya perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI, tidak menyediakan informasi mengenai

perolehan sertifikat ISO 9000 dengan lengkap.

2. Penelitian ini tidak membedakan jenis perusahaan yang menjadi sampel

penelitian, kecuali karakteristik perusahaan berdasarkan kelompok perusahaan

besar dan kecil (ukuran perusahaan).

3. Jangka waktu penelitian yang terlalu pendek. Penelitian ini menggunakan

periode penelitian satu tahun sebelum perolehan sertifikat ISO 9000 sampai

dengan tiga tahun perolehan sertifikat ISO 9000, pada periode satu tahun

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS KINERJA .../Analisis... · DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKAT ISO 9000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sebelum perolehan sertifikat ISO 9000 kemungkinan perusahaan telah

mempersiapkan proses sertifikasi ISO 9000 dengan memperbaiki kinerjanya,

sehingga dampak perolehan sertifikat ISO 9000 tidak terlihat jelas.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diambil dalam penelitian ini, maka diajukan

beberapa saran yaitu berikut ini.

1. Bagi manajemen perusahaan sebaiknya membuat kebijakan-kebijakan yang

dapat memaksimalkan kinerja keuangan, seperti melakukan efisiensi biaya agar

kepemilikan sertifikat ISO 9000 mampu meningkatkan kinerja keuangan.

2. Bagi investor sebaiknya memperhatikan dengan seksama kinerja keuangan dan

kinerja saham perusahaan sebelum melakukan investasi pada perusahaan yang

mempunyai sertifikat ISO 9000. Adanya kenaikan kinerja saham setelah

perusahaan mempunyai sertifikat ISO 9000 dapat digunakan untuk membantu

memperoleh keputusan investasi yang lebih baik terkait dengan diperolehnya

sertifikat ISO 9000 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

3. Bagi penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan jangka penelitian yang

panjang serta tidak hanya meneliti pada perusahaan manufaktur saja, tetapi juga

menyertakan seluruh perusahaan go public di BEI. Dengan jumlah sampel yang

besar serta periode penelitian yang panjang, diharapkan dapat diperoleh hasil

penelitian yang lebih baik.