Top Banner
ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM IMERSI PADA MATA PELAJARAN KIMIA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: AMBAR SULISTYO WARDHANI K 3308001 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user
74

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

Jun 15, 2019

Download

Documents

trinhmien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM IMERSI PADA MATA

PELAJARAN KIMIA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 2

KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh:

AMBAR SULISTYO WARDHANI

K 3308001

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

ii

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini

Nama : Ambar Sulistyo Wardhani

NIM : K3308001

Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan Kimia

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “ANALISIS

PELAKSANAAN PROGRAM IMERSI PADA MATA PELAJARAN

KIMIA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN

AJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain

itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks

dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini

hasil jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya

Surakarta, Juli 2012

Yang membuat pernyataan

Ambar Sulistyo Wardhani

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

iii

ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM IMERSI PADA MATA

PELAJARAN KIMIA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 2

KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2011/2012

Oleh:

AMBAR SULISTYO WARDHANI

K 3308001

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan tim penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I

Drs. Sulistyo Saputro, M.Si., Ph.D.

NIP. 19680904 199403 1 001

Pembimbing II

Budi Utami, S.Pd., M.Pd.

NIP. 19741015 200501 2 003

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Program

Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan.

Hari : Senin

Tanggal : 30 Juli 2012

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Dra. Bakti Mulyani, M.Si. ..................

Sekretaris : Dra. Kus Sri Martini, M.Si. ..................

Anggota I : Drs. Sulistyo Saputro, M.Si., Ph.D. ..................

Anggota II : Budi Utami, S.Pd., M.Pd. ...................

Disahkan oleh:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

a.n Dekan

Pembantu Dekan I

Prof. Dr. rer. nat. Sajidan, M.Si.

NIP. 19660415 199103 1 002

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

vi

MOTTO

Hidup adalah kesulitan, akan tetapi tidak ada kesulitan yang tidak dapat diatasi.

Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolong dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh

berat kecuali bagi orang yang khusuk.

(Q.S. Al Baqoroh :45)

Dibalik kesusahan dan penderitaan maka terdapat kesenangan dan kemudahan maka

bersabarlah atas penderitaan yang menimpa dirimu.

(Q. S. Alam Nasyroh : 3-4)

Jangan merasa bangga pada diri kita jika karena ditakuti oleh banyak orang tetapi

berbanggalah jika karena disegani.

(Penulis)

Hormati dan sayangilah kedua orang tuamu karena mereka yang telah membesarkanmu

hingga menjadi orang, ingatlah surga berada ditelapak kaki ibu.

(Penulis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

vii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Ibu dan Bapak yang telah memberikan

nasehat, bimbingan, dan kasih

sayang yang belum bisa terbalas.

Adikku tersayang yang selalu

memberi dukungan selama ini.

Adhita Yoga Pratama yang tak pernah

letih menyemangatiku.

My Best Friends (Uland, Mey, Oka,

Mira).

Teman-teman seperjuanganku Kimia

‘08

Almamater

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

viii

ABSTRAK

Ambar Sulistyo Wardhani. K3308001. ANALISIS PELAKSANAAN

PROGRAM IMERSI PADA MATA PELAJARAN KIMIA KELAS XI IPA

DI SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2011/2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta. Juli 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Pencapaian

pelaksanaan program imersi di SMAN 2 Karanganyar. (2) Faktor-faktor yang

mendukung dan menghambat pelaksanaan program imersi di SMAN 2

Karanganyar. (3) Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk meminimalisir

hambatan dalam pelaksanaan program imersi di SMAN 2 Karanganyar.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data

dalam penelitian diperoleh melalui informan, tempat dan peristiwa, serta dokumen

atau arsip. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive

sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi,

dokumentasi, dan kuisioner. Pemeriksaan data dilakukan dengan cara trianggulasi

data dan trianggulasi metode. Penelitian ini menggunakan model analisis

interaktif, dengan model evaluasi yang digunakan adalah evaluasi model CIPP.

Prosedur Penelitian meliputi: tahap pra lapangan, tahap kegiatan lapangan, tahap

analisis data, tahap penulisan laporan.

Dari penelitian diperoleh: 1) Pencapaian pelaksanaan program imersi dari

tahun 2006/2007 sampai saat ini kurang sesuai dengan tujuan penyelenggaraan

imersi karena ada ketentuan dalam Pedoman Penyelenggaraan Kelas Imersi yang

tidak terpenuhi, antara lain sistem administrasi, struktur organisasi, perekrutan

guru, metode pembelajaran, mata pelajaran yang menggunakan bahasa Inggris,

serta proses belajar mengajar. 2) Faktor yang mendukung pelaksanaan imersi di

SMA Negeri 2 Karanganyar antara lain adanya sarana dan prasarana yang

memadai dengan jumlah rombongan belajar yaitu 24 siswa per kelasnya.

Sedangkan faktor yang paling menghambat dari guru dan siswa yakni faktor

bahasa. 3) Upaya yang dilakukan SMA Negeri 2 Karanganyar untuk mengatasi

hambatan tersebut adalah dengan mengadakan pelatihan bahasa Inggris bagi guru-

guru yang akan mengajar di kelas imersi.

Kata kunci : program imersi, mata pelajaran kimia, kelas XI IPA, CIPP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

ix

ABSTRACT

Ambar Sulistyo Wardhani. K3308001. ANALYSIS ON THE

IMPLEMENTATION OF IMMERSION PROGRAM IN CHEMISTRY

SUBJECT CLASS XI SCIENCE OF SMA NEGERI 2 KARANGANYAR,

ACADEMIC YEAR OF 2011/2012. Thesis, Teacher Training and Education

Faculty of Sebelas Maret University. July 2012.

The purposes of this research were to know: (1) the achievement of

immersion program implementation in SMAN 2 Karanganyar, (2) the factors

supporting and inhibiting the implementation of immersion program in SMAN 2

Karanganyar, (3) the attemps taken to minimize the obstacles in the

implementation of immersion program in SMAN 2 Karanganyar.

This research was a descriptive qualitative research. The data source of

research derived from informant place and event, as well as document or archive.

The sampling techniques werw used purposive sampling. Techniques of collecting

data were used interview, observation, documentation, and questionnarie. The

data validation was done using data and method triangulations. This research

employed an interactive model of analysis, with CIPP model of evaluation. The

procedure of research involved: pre-field, field activity, data analysis, and report

writing stages.

From the research obtained, it can be seen: 1) The achievement of

immersion program implementation from 2006/2007 to now has not been

consistent completely with the objective of immersion implementation because

some provisions included in the Immersion Class Implementation Guidelines are

not fulfilled including administration system, organizational structure, teacher

recruitment, learning method, subject using English and teaching-learing process.

2) The factors supporting the implementation of immersion in SMA Negeri 2

Karanganyar included adequate infrastructure by the number of classes is 24

students per class. Meanwhile, the factor most inhibiting the teacher and students

is language factor. 3) Efforts SMA Negeri 2 Karanganyar to overcome these

obstacles is to conduct English language training for teachers that will teach in

immersion class.

Keywords: immersion program, chemistry subject, XI science class, CIPP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

x

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur hanya bagi Allah SWT yang telah melimpahkan

banyak rahmat, nikmat, hidayah dan inayah-Nya kepada penulis sehingga penulis

dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam

mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa dengan keterbatasan yang dimiliki tidak dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik tanpa bantuan, saran, dorongan dan

perhatian dari berbagai pihak.

Dalam kesempatan ini dengan segenap kerendahan hati perkenankan

penulis menghaturkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. rer. nat. Sajidan, M.Si., selaku Pembantu Dekan I Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta yang

telah memberikan izin penyusunan skripsi.

2. Bapak Sukarmin, S.Pd., M.Si., Ph.D selaku Ketua Jurusan P. MIPA, yang

telah menyetujui atas permohonan penulisan skripsi ini.

3. Ibu Dra. Bakti Mulyani, M.Si. selaku ketua Program Pendidikan Kimia yang

telah memberikan pengarahan dan izin penulisan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Sulistyo Saputro, M.Si., Ph.D selaku Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan, pengarahan, dorongan dan perhatian sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan.

5. Ibu Budi Utami, S.Pd., M.Pd. selaku pembimbing II yang telah pula

memberikan bimbingan, pengarahan, dorongan dan perhatian sehingga

memperlancar penulisan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Kus Sri Martini, M.Si. selaku Sekretaris Tim Penguji Skripsi atas

bimbingan dan semangat yang telah diberikan sehingga skripsi ini dapat selesai

dengan baik.

7. Bapak Drs. Haryono, M.Pd. atas saran dan masukan yang telah diberikan kepada

penulis.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

xi

8. Bapak Drs. Bambang Sugeng Maladi, M.M. selaku Kepala SMA Negeri 2

Karanganyar yang telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian.

9. Ibu Sri Padmini S.Pd., M.Pd. selaku guru Kimia SMA Batik 2 Surakarta yang

telah memberikan pengarahan dan bimbingan selama penulis melakukan

penelitian.

10. Bapak Drs. Sunardi, M.H selaku ketua imersi di SMA Negeri 2 Karanganyar

yang telah memberikan banyak informasi selama penulis melakukan penelitian.

11. Siswa-siswi kelas XI Imersi 1 dan XI Imersi 2. Terima kasih atas bantuan dan

kerjasamanya.

12. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.

Penulis menyadari sepenuhnya skripsi yang telah dikerjakan ini masih

jauh dari kesempurnaan maka penulis menerima kritik dan saran yang bersifat

membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang.

Akhirnya penulis berharap semoga karya ini bermanfaat bagi

perkembangan ilmu pengetahuan.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.............................................................................................

HALAMAN PERNYATAAN..................................................................................

HALAMAN PENGAJUAN...................................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN...............................................................................

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................

HALAMAN MOTTO.............................................................................................

HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................

ABSTRAK....................................................................................................................

ABSTRACT..........................................................................................................

KATA PENGANTAR …………………………………………….…………………..

DAFTAR ISI ……………………………………………………..………..………..

DAFTAR TABEL………………………………………………..………………...

DAFTAR GAMBAR..…………………………………………..…….…..……....

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

ix

x

xii

xiv

xv

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .………………………………..…….. 1

B. Perumusan Masalah………………………………….….……… 4

C. Tujuan Penelitian………………………………………….......... 4

D. Manfaat Penelitian ………………………………….…….…... 4

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka …………………………………………… 6

1.

2.

3.

4.

Manajemen Pendidikan......................................................

Peningkatan Kualitas Pendidikan.......................................

Pengelolaan Kualitas Pembelajaran....................................

Program Imersi.................……………………………....

6

7

9

10

B. Hasil Penelitian yang Relevan................................................. 21

C. Kerangka Berfikir ………………………………………… 23

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

xiii

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian................................................. 25

B. Tahap Pengumpulan Data……………………………………. 26

C. Sumber data............................................................................ 26

D. Teknik Pengambilan Sampel..................................................... 28

E. Pengumpulan Data..................................................................... 28

F. Validitas data.......................................................................... 30

G. Analisis Data.............................................................................. 31

H Prosedur Penelitian.................................................................... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian………………………………………… 34

B. Deskripsi Temuan Penelitian……………………………………….. 36

C. Pembahasan 44

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan…………………………………..…………………. 55

B. Implikasi.................................................................................... 55

C. Saran.......................................................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 57

LAMPIRAN....................................................................................................... 59

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian...................................……...................... 25

Tabel 4.1 Tabulasi perbandingan Penyelenggaraan Imersi di SMA

Negeri 2 Karanganyar dengan Standar Depdiknas................. 49

Tabel 4.2 Penerapan Model CIPP dalam Proses Pembelajaran Kimia

pada Program Imersi di SMA Negeri 2 Karanganyar............. 54

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran………………….................... 24

Gambar 3.1 Model Analisis Interaktif................................................. 31

Gambar 3.2 Bagan Prosedur Penelitian…........................................... 33

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 2 Karanganyar............ 35

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Hasil Observasi…………………..………………………… 60

Lampiran 2 Hasil Wawancara………………………………………....... 72

Lampiran 3 Silabus......................……........……………………….......... 81

Lampiran 4 RPP........................................................………………........ 82

Lampiran 5 Contoh Pamflet dan Soal ujian masuk.........................….... 88

Lampiran 6 Dokumentasi............................……………………………. 99

Lampiran 7 Trianggulasi Data dan Metode.............................................. 100

Lampiran 8 Perijinan................................................................................. 104

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

manusia sebab pendidikan merupakan suatu proses pembentukan kepribadian.

Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam pembentukan generasi

yang akan datang, selain itu pendidikan diharapkan dapat membentuk serta

menghasilkan manusia yang berkualitas dan memiliki daya saing dalam

pembangunan berkelanjutan. Pendidikan yang mengacu pada pembangunan

berkelanjutan juga erat kaitannya dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi. Hal ini karena kemajuan yang pesat di bidang ilmu pengetahuan dan

teknologi menuntut dunia pendidikan untuk dapat menyesuaikan diri dalam proses

penyelenggaraan pendidikan. Penyelenggaraan pendidikan diarahkan pada

peningkatan mutu pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan zaman.

Di era globalisasi seperti saat ini, penguasaan teknologi informasi

menjadi sangat penting bagi keberadaan suatu negara. Sumber Daya Manusia

(SDM) merupakan aspek penting dalam penguasaan teknologi informasi. SDM

berkualitas yang memiliki kemauan dan kemampuan untuk senantiasa

meningkatkan kualitasnya secara terus menerus dan berkesinambungan.

Pendidikan menjadi tumpuan harapan bagi peningkatan kualitas SDM suatu

negara untuk menghadapi globalisasi. Bidang pendidikan merupakan jawaban

yang tepat untuk mengatasi masalah ini. Menurut Mulyasa (2004 : 5), pentingnya

pengembangan sistem pendidikan yang berkualitas perlu lebih ditekankan, karena

berbagai indikator menunjukkan bahwa pendidikan yang ada belum mampu

menghasilkan SDM sesuai dengan perkembangan masyarakat dan kebutuhan

pembangunan.

Tiga jenjang pendidikan di Indonesia, yaitu pendidikan dasar, pendidikan

menengah dan pendidikan tinggi. Setiap jenjang pendidikan tersebut memiliki ciri

khusus yang berbeda satu sama lain dari segi tujuan, sasaran, bahan yang

diajarkan, kurikulum dan lain-lain. Fase perkembangan individu secara didaktis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

2

terbagi dalam masa usia pra sekolah (0-6 tahun), masa usia sekolah dasar (6-12

tahun), masa usia sekolah menengah (12-18 tahun), masa usia mahasiswa (18-25

tahun) (Syamsu Yusuf, 2004 : 23). Masa usia sekolah menegah bertepatan dengan

masa remaja. Masa remaja adalah masa yang penting karena masa ini merupakan

masa peralihan antara masa kanak-kanak menuju kedewasaan. Salah satu tugas

perkembangan pada masa remaja adalah mampu berpikir secara dewasa dan

rasional serta memiliki pertimbangan yang lebih matang dalam menyelesaikan

suatu masalah. Hal ini merupakan tugas lembaga pendidikan menengah untuk

membantu remaja mencapai tugas perkembangannya mengingat bahwa waktu

yang mereka miliki lebih banyak digunakan di sekolah.

Melihat perkembangan zaman, peningkatan kualitas SDM melalui

pendidikan menjadi suatu masalah yang tak dapat diabaikan dan harus segera

dipenuhi. Oleh karena itu pendidikan harus melakukan sebuah inovasi dalam

rangka peningkatan kualitas SDM. Sejalan dengan hal tersebut, Diknas Jateng

telah berupaya menciptakan sebuah terobosan baru dalam usaha meningkatkan

kualitas SDM di wilayah tersebut dengan menyelenggarakan program kelas imersi

(immersion class). Hal ini tidak terlepas dari diberlakukannya Undang-Undang

No.32 Tahun 2004 sebagai revisi Undang-Undang No.22 Tahun 1999 tentang

pemerintahan daerah, dimana bidang pendidikan yang semula menjadi

kewenangan pemerintah pusat ikut serta diotonomikan menjadi kewenangan

pemerintah daerah. Dengan demikian pemerintah daerah didorong untuk

memajukan pendidikan di daerahnya masing-masing.

Program imersi adalah program penyelenggaraan pendidikan yang dalam

proses belajar mengajarnya menggunakan pengantar bahasa Inggris. Program

tersebut saat ini baru diterapkan pada jenjang pendidikan menengah yaitu SMP

dan SMA. Dalam program imersi, bahasa Inggris bukan sebagai mata pelajaran

semata, tetapi sebagai bahasa pengantar dalam proses pembelajaran mata

pelajaran lainnya. Mata pelajaran yang menggunakan pengantar bahasa Inggris

yaitu Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Geografi, Sejarah, Ekonomi pada

jenjang pendidikan SMA (Dinas P dan K Jateng, 2008 : 10). Dalam jurnal karya

Sanesac (2002 : 85) yang berjudul “Two-Way Bilingual Immersion : A Portrait of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

3

Quality Schooling” menyatakan bahwa penyelenggaraan program imersi di

Amerika dapat meningkatkan prestasi siswa dalam menulis dan membaca dalam

bahasa Inggris yang dulunya kurang dari 50%.

Dasar penerapan kelas imersi adalah UU No. 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional Bab VII pasal 33 ayat (3) yang berbunyi, “Bahasa

asing dapat digunakan sebagai bahasa pengantar pada satuan pendidikan tertentu

untuk mendukung kemampuan berbahasa asing peserta didik”. Selain itu kelas

Imersi merupakan pemberlakuan pasal 50 ayat (3) yang berbunyi, “Pemerintah

dan atau Pemerintah Daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan

pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan

pendidikan bertaraf internasional”.

Program imersi telah dimulai sejak tahun 2004/2005. Salah satu sekolah

yang menyelenggarakan imersi di provinsi Jawa Tengah adalah SMA Negeri 2

Karanganyar. Sekolah tersebut membuka kelas imersi sejak tahun 2006/2007 dan

merupakan pilot project penyelenggara kelas imersi di Kabupaten Karanganyar.

Siswa yang mengikuti kelas imersi sengaja dibatasi. Siswa sebelumnya telah lulus

sejumlah tes dan penyaringan, baik tes potensi akademik, tes bahasa inggris

maupun tes wawancara. Sarana dan prasarananya pun sedikit berbeda dengan

kelas reguler. Dengan adanya program imersi diharapkan dapat meningkatkan

kompetensi lulusan siswa dalam penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

(IPTEK), serta mengembangkan potensi sekolah yang dapat menghasilkan SDM

yang memiliki potensi untuk menciptakan keunggulan kompetitif. Berdasarkan

hasil observasi dan wawancara pada bulan Februari, menunjukkan bahwa

pelaksanaan program imersi di SMA N 2 Karanganyar belum berjalan

sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk menulis skripsi

dengan judul, “ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM IMERSI PADA

MATA PELAJARAN KIMIA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 2

KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2011/2012”.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

4

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diungkapkan diatas, maka penulis

merumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana pencapaian pelaksanaan program imersi di SMAN 2 Karanganyar?

2. Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat pelaksanaan program

imersi di SMAN 2 Karanganyar?

3. Upaya-upaya apa saja yang dilakukan untuk meminimalisir hambatan dalam

pelaksanaan program imersi di SMAN 2 Karanganyar?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan permasalahan, tujuan penelitian ini

dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai :

1. Pencapaian pelaksanaan program imersi di SMAN 2 Karanganyar.

2. Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan program imersi

di SMAN 2 Karanganyar.

3. Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk meminimalisir hambatan dalam

pelaksanaan program imersi di SMAN 2 Karanganyar.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini penulis golongkan menjadi dua, yaitu:

1. Manfaat Teoritis

a. Memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu pengetahuan

khususnya bidang pendidikan mengenai pelaksanaan program imersi.

b. Sebagai referensi bagi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian tentang

pelaksanaan program imersi

2. Manfaat Praktis

a. Bagi sekolah, dapat dijadikan sebagai sumbangan dalam rangka pelaksanaan

dan usaha untuk memperbaiki dan peningkatan program imersi khususnya pada

mata pelajaran kimia sehingga menghasilkan lulusan terbaik melalui

peningkatan prestasi belajar siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

5

b. Bagi guru khususnya guru mata pelajaran kimia, menjadikan masukan apa

yang harus diperbaiki untuk meningkatkan prestasi belajar siswanya dalam

pelaksanaan program imersi.

c. Bagi siswa sebagai masukan mengenai langkah-langkah yang harus ditempuh

agar dalam pelaksanaan program imersi dapat berjalan secara optimal.

d. Bagi penulis, untuk menambah wawasan mengenai konsep pelaksanaan

program imersi sehingga nantinya dapat menerapkan ilmu yang telah didapat

secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Manajemen Pendidikan

Pendidikan merupakan suatu proses dalam pembentukan manusia

seutuhnya. Manusia diajarkan untuk tumbuh dan berkembang serta melakukan

interaksi sosial lewat pendidikan. Menurut undang-undang Republik Indonesia

Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I menyebutkan

bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

dan proses belajar agar peserta secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa, dan negara. Menurut Sukmadinata (2011 : 24), Pendidikan adalah

interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan

yang berlangsung dalam lingkungan tertentu.

Manajemen pendidikan merupakan proses pengembangan kegiatan

kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah

ditetapkan. Proses pengendalian kegiatan kelompok tersebut mencakup

perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating),

dan pengawasan (controlling) sebagai suatu proses untuk menjadikan visi menjadi

aksi (Mulyasa, 2004 : 7). Menurut Engkoswara dalam Mulyasa (2004 : 8)

mengemukakan bahwa manajemen pendidikan dalam arti seluas-luasnya adalah

suatu ilmu yang mempelajari bagaimana menata sumber daya untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan secara produktif dan bagaimana menciptakan suasana

yang baik bagi manusia yang turut serta di dalam mencapai tujuan yang disepakati

bersama. Tujuan pendidikan yang produktif berupa prestasi yang efektif dan

suasana atau proses yang efisien, sedangkan keberhasilan pencapaian tujuan

pendidikan yang produktif dapat dilihat dari sudut administratif psikologis dan

ekonomis.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

7

Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen

pendidikan pada hakekatnya menyangkut tujuan pendidikan, manusia yang

melakukan kerjasama, proses sistemik dan sistematik, serta sumber-sumber yang

didayagunakan. Manajemen pendidikan merupakan suatu cabang ilmu manajemen

yang mempelajarai penataan SDM, kurikulum, fasilitas, sumber belajar dan dana

serta upaya mencapai tujuan lembaga secara dinamis.

2. Kualitas Pendidikan

Pendidikan yang berkualitas adalah motto dari arus globalisasi.

Sementara itu kualitas pendidikan nasional di negara kita belum merata karena

masih adanya kesenjangan kualitas dalam berbagai jenjang pendidikan. Dalam

kehidupan global, yang berpikiran maju akan terpacu untuk lebih cepat maju,

sedangkan yang terbelakang akan semakin ketinggalan. Peningkatan kualitas

pendidikan berkaitan erat dengan peningkatan kualitas SDM (Sucipta, 2005 : 2).

Total Quality Management (TQM) dapat diartikan sebagai pengelolaan

kualitas semua komponen yang berkepentingan dengan visi dan misi organisasi.

Jadi, pada dasarnya TQM itu bukanlah pembebanan ataupun pemeriksaan. Tetapi,

TQM adalah lebih dari usaha, untuk melakukan sesuatu yang benar setiap waktu,

daripada melakukan pemeriksaan pada waktu tertentu ketika terjadi kesalahan.

Rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia disebabkan oleh banyak

faktor, antara lain : manajemen pendidikan, kualitas guru, sarana dan prasarana

yang ada dan peran serta masyarakat. Oleh karena itu, guna meningkatkan kualitas

SDM di Indonesia, langkah yang perlu dilakukan adalah dengan memfokuskan

pada peningkatan kualitas pendidikan. Salah satu upaya peningkatan kualitas

pendidikan yaitu dengan penerapan TQM (Widodo , 2008 : 20).

Prinsipnya, TQM adalah suatu pendekatan dalam menjalankan usaha

yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan

terus-menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungannya. Karena itu,

TQM memiliki beberapa karakteristik: 1) fokus pada pelanggan, 2) baik

pelanggan internal maupun eksternal, 3) memiliki obsesi yang tinggi terhadap

kualitas, 4) mengggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

8

pemecahan masalah, 5) memiliki komitmen jangka panjang, 6) membutuhkan

kerja sama tim (teamwork), 7) memperbaiki proses secara berkesinambungan, 8)

menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan, 9) memberikan kebebasan yang

terkendali, memiliki kesatuan tujuan, 10) adanya keterlibatan dan pemberdayaan

karyawan (Goetsch dan Davis dalam Rochaety, dkk., 2006 : 97).

TQM masuk dalam bidang pendidikan pada sekitar tahun 1980,

utamanya dilaksanakan di perguruan tinggi pendidikan. Upaya itu terus menerus

meningkat di Inggris dan Amerika pada tahun 1990. Fokus utamanya pada

peningkatan kualitas pendidikan melalui reorganisasi praktek pendidikan.

Keberhasilan TQM ini dapat dilihat dari pernyataan bahwa jaminan kualitas

pendidikan sangat diperlukan dan agar setiap lembaga pendidikan menetapkan

sistem TQM-nya.

Menurut Bil Creech dalam Novania (2008 : 2) menyatakan bahwa

implementasi TQM dapat mencapai kesuksesan apabila memenuhi 4 krieria,

antara lain :

a. Pertama, program tersebut harus didasarkan pada kesadaran akan kualitas dan

berorientasi pada kualitas dalam aktivitasnya, termasuk dalam setiap proses

dan produk/jasa.

b. Kedua, program tersebut harus memiliki sifat kemanusiaan yang kuat untuk

menerjemahkan kualitas dalam cara memperlakukan karyawan, selalu

diikutsertakan dan diberi inspirasi.

c. Ketiga, program TQM harus didasarkan pada pendekatan desentralisasi yang

memberikan wewenang di semua tingkatan terutama pada lini depan sehingga

antusias keterlibatan dan tujuan bersama menjadi kenyataan dan bukan sekedar

slogan.

d. Keempat, TQM harus diterapkan secara menyeluruh sehingga semua prinsip,

kebijakan, dan kebiasaan mencapai setiap sudut dan celah-celah organisasi.

Dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan yang berfokus pada

peningkatan kualitas sekolah. TQM membantu sekolah dalam mengelola

manajemen menjadi lebih terpadu dan terarah pada layanan pendidikan yang

bermutu.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

9

3. Pengelolaan Kualitas Pembelajaran

Pembelajaran tidak sekedar proses transfer of knowledge tetapi juga

transfer of value, artinya proses yang dilakukan dalam pembelajaran tidak sekedar

memindahkan ilmu antara guru dengan siswa tetapi sekaligus mendidik siswa

bagaimana menjadi manusia yang memiliki moral dan tingkah laku yang baik dan

benar. Menurut Sa’ud (2008 : 124), pembelajaran merupakan serangkaian

kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar

siswa, dalam implikasinya bahwa pembelajaran sebagai suatu proses yang harus

dirancang, dikembangkan, dan dikelola secara kreatif, dinamis, dengan

menerapkan pendekatan multi untuk menciptakan suasana dan proses

pembelajaran yang kondusif bagi siswa.

Pengelolaan pembelajaran baik di dalam kelas maupun di luar kelas

dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran meliputi pengelolaan tempat

belajar/ruang kelas, pengelolaan siswa, pengelolaan kegiatan pembelajaran,

pengelolaan materi pembelajaran, pengelolaan sumber belajar, dan pengelolaan

strategi dan evaluasi pembelajaran. Menurut Martinis dan Maisah (2009 : 165),

ada sembilan komponen yang mempengaruhi kualitas pembelajaran, antara lain :

a. Siswa, meliputi : lingkungan sosial ekonomi, budaya dan geografis,

intelegensi, kepribadian, bakat dan minat.

b. Guru, meliputi : latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, beban mengajar,

kondisi ekonomi, motivasi kerja, komitmen terhadap tugas, disiplin dan kreatif.

c. Kurikulum,

d. Sarana dan Prasarana Pendidikan, meliputi: alat peraga/ alat praktik,

laboratorium, perpustakaan, ruang keterampilan, ruang Bimbingan Konseling,

ruang UKS dan ruang serba guna.

e. Pengelolaan Sekolah, meliputi: pengelolaan kelas, pengelolaan guru,

pengelolaan siswa, srana dan prasarana, peningkatan tata tertib/disiplin, dan

kepemimpinan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

10

f. Pengelolaan proses pembelajaran, meliputi: penampilan guru, penguasaan

materi/kurikulum, penggunaan metode/strategi pembelajaran, dan

pemanfaatan fasilitas pembelajaran.

g. Pengelolaan Dana, meliputi : Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja

Sekolah (RAPBS), sumber dana, penggunaan dana, laporan dan pengawasan.

h. Monitoring dan Evaluasi, meliputi: Kepala Sekolah sebagai supervisor di

sekolahnya, pengawas sekolah dan komite sekolah.

i. Kemitraan, meliputi: hubungan sekolah dengan instansi pemerintahan,

hubungan dengan dunia usaha dan tokoh masyarakat, lembaga pendidikan

lainnya.

Komponen-komponen tersebut jika dikelola dengan baik dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran di sebuah institusi sekolah. Oleh karena itu,

sekolah yang memiliki kualitas yang baik tentunya komponen-komponen di

dalamnya juga berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan

oleh sekolah.

4. Program Imersi

a. Pengertian Program Imersi

Imersi berasal dari bahasa Inggris to immerse yang artinya mencelupkan,

menyerap atau melibatkan secara mendalam. Dalam kajian pembelajaran bahasa

asing (bahasa Inggris), immersion class mengandung pemahaman bahwa siswa

dapat belajar bahasa Inggris lebih efektif bila mereka menggunakan bahasa

tersebut sebagai alat untuk memperoleh informasi yang bermakna dan kontekstual

(Dinas P dan K, 2008 : 5).

Dalam konteks ini bahasa Inggris bukan sebagai mata pelajaran semata,

tetapi sebagai bahasa pengantar dalam proses pembelajaran mata pelajaran

lainnya. Dalam kelas imersi, siswa mempelajari materi pelajaran yang

disampaikan oleh pengajar mereka menggunakan pengantar bahasa Inggris. Kelas

imersi memungkinkan siswa mendapat kesempatan lebih banyak dalam

menggunakan bahasa Inggris untuk melakukan interaksi pada saat proses belajar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

11

mengajar di kelas yang pada gilirannya mampu meningkatkan kemampuan

berbahasa Inggris siswa secara aktif baik lisan maupun tertulis.

Penyelenggaraan kelas imersi yang efektif memerlukan perencanaan

yang seksama dan mendetail terkait dengan komponen mikro maupun makro.

Komponen mikro yang perlu disiapkan seperti kompetensi berbahasa Inggris

guru, materi ajar, Lembar Kerja Siswa (LKS), evaluasi, strategi, dan teknik

mengajar. Komponen makro yang perlu disiapkan meliputi kebijakan,

kelembagaan, koordinasi, dukungan anggaran, dan dukungan dengan pihak

terkait. Kedua komponen di atas harus benar benar disiapkan secara matang dan

sesuai dengan kebutuhan. Perencanaan kelas imersi yang matang dan terkoordinir

perlu dilakukan agar sesuai maksud dan tujuan penyelenggaraan kelas imersi

sebagai salah satu upaya mewujudkan pendidikan berkualitas di propinsi Jawa

Tengah dapat diwujudkan (Dinas P dan K, 2008 : 6).

b. Maksud dan Tujuan Penyelenggaraan Imersi

1). Maksud

a) Meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia pada umumnya dan Jawa

Tengah pada khususnya dalam rangka meningkatkan kemampuan

sumberdaya manusia menghadapi era globalisasi seperti sekarang ini.

b) Menghasilkan SDM yang berkualitas dan mempunyai daya saing global

melalui penguasaan bahasa Inggris.

c) Melaksanakan amanah pemerintah daerah untuk menyelenggarakan

sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang

pendidikan yang bertaraf internasional.

2). Tujuan

a) Meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris bagi para guru, tenaga

kependidikan dan siswa.

b) Meningkatkan kompetensi lulusan siswa dalam penguasaan IPTEK.

c) Mengembangkan potensi sekolah beserta SDM yang dimiliki untuk

menciptakan keunggulan kompetitif (Dinas P dan K, 2008 : 7-8).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

12

c. Desain Kelas Imersi

1) Rancangan Kelas

a) Jumlah rombongan belajar/ kelas imersi maksimal 24 0rang. Dengan

jumlah yang kecil ini diharapkan guru dan siswa mempunyai banyak

kesempatan untuk berinteraksi sehingga memungkinkan terjadinya

pembelajaran yang efektif yang akan mempercepat perolehan

(acquisition) bahasa asing.

b) Kelas imersi didukung oleh berbagai fasilitas pendukung program

imersi yang memadai, meliputi: kamus khusus, referensi yang sesuai,

alat bantu ajar, dan sebagainya. Selain itu, kelas juga harus diatur agar

mendukung terciptanya proses belajar mengajar yang efektif dan efisien

yang mengacu pada Pendekatan yang Aktif, Kreatif, Efektif dan

Menyenangkan (PAKEM).

2) Persyaratan penyelenggaraan kelas imersi

Persyaratan kelas imersi yaitu memperoleh rekomendasi dari Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Rekomendasi tersebut merupakan

penilaian terhadap :

a) Standar Kompetensi Kelulusan

Kompetensi kelulusan masing-masing mata pelajaran sekurang-

kurangnya mencapai 7,00.

b) Standar Isi Proses Belajar Mengajar, meliputi :

(1) Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum nasional sesuai

standar nasional pendidikan.

(2) Telah mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP).

(3) Mata pelajaran yang disiapkan menggunakan pengantar bahasa

Inggris mencakup :

(a) SMP, meliputi : Matematika, Biologi, Fisika, Sejarah, Geografi,

dan Kertangkes atau Teknologi Informasi dan Komunikasi

(TIK).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

13

(b) SMA, meliputi : Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Geografi,

Ekonomi, Sejarah,dan atau Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK).

c) Proses Belajar Mengajar, meliputi :

(1) Pendekatan kelas imersi menggunakan pendekatan aktif, kreatif,

efektif dan menyenangkan (PAKEM).

(2) Penggunaan metode belajar secara interaktif dan multi arah dengan

siswa sebagai subjek belajar.

(3) Proses belajar kelas imersi sama dengan kelas reguler.

Perbedaannya terletak pada penggunaan bahasa asing (bahasa

Inggris) sebagai bahasa pengantar.

(4) Waktu belajar sama dengan waktu belajar kelas reguler, apabila

diperlukan sekolah dapat menambah jam pelajaran sesuai dengan

kebutuhan.

(5) Jadwal pelajaran ketujuh mata pelajaran yang diimersikan

disarankan agar diajarkan pada jam-jam awal dimana kondisi para

siswa masih segar sehingga siswa bisa menangkap materi pelajaran

yang diajarkan dengan baik, selain itu kelas imersi harus tetap

mengikuti kalender pendidikan nasional.

(6) Buku pelajaran yang digunakan untuk kelas imersi adalah buku teks

yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku yang diterjemahkan

dalam bahasa Inggris maupun buku-buku lain yang belum

diterjemahkan dalam bahasa Inggris.

d) Tenaga Pendidik dan Kependidikan, meliputi :

(1) Mampu menggunakan bahasa inggris yang aktif sebagai bahasa

pengantar dalam proses pembelajaran yang dinilai oleh tim

pengembang kelas imersi provinsi Jawa Tengah.

(2) Mampu menyusun rencana pengajaran dan silabus dalam bahasa

Inggris dengan baik dan benar.

(3) Mampu menyusun materi pelajaran dalam bahasa Inggris yang

mudah dipahami oleh para siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

14

(4) Mampu menyusun instrument penilaian yang diperlukan dalam

bahasa Inggris.

(5) Memiliki kualifikasi pendidikan S1/D4.

(6) Memiliki sertifikat pelatihan bahasa Inggris.

(7) Rasio guru berbanding siswa adalah 1:25.

(8) Tenaga kependidikan dalam jangka panjang mampu memberikan

layanan dan informasi pendidikan bahasa Inggris.

e) Sarana dan Prasarana, meliputi :

(1) Memiliki ruang kelas yang memadai sesuai dengan standar nasional

pendidikan.

(2) Memiliki sarana dan prasarana penunjang pembelajaran sesuai

standar nasional pendidikan.

f) Standar Pengelolaan, meliputi :

(1) Terakreditasi A oleh badan akreditasi provinsi sekolah/madrasah

(2) Memiliki perencanaan sekolah

(3) Didukung oleh masyarakat dibuktikan dengan surat dukungan

komite sekolah.

g) Standar Pembiayaan, meliputi :

(1) Pembiayaan kelas imersi bersumber dari pemerintah/pemerintah

daerah.

(2) Guna akselerasi peningkatan mutu, dimungkinkan dukungan dan

partisipasi pembiayaan yang bersumber dari orang tua dan

masyarakat.

h) Standar Penilaian

Penilaian kelas imersi menggunakan penilaian nasional sesuai standar

nasional pendidikan (Dinas P dan K, 2008 : 9-12).

d. Manajemen Program Imersi

Penyelenggaraan kelas imersi juga memerlukan persiapan yang matang.

Oleh karena itu, perlu adanya upaya-upaya yang dilakukan oleh sekolah guna

mempersiapkan kelas imersi dengan baik termasuk dalam hal pengelolaannya

ketika kelas imersi siap untuk dibuka agar dalam pelaksaan program imersi ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

15

bisa berlangsung dengan baik dan tidak menyimpang dari ketentuan. Adapun hal-

hal yang perlu dilakukan sekolah, antara lain :

1) Perencanaan, meliputi :

a) Persiapan dan kelayakan sumber daya manusia (SDM)

(1) Siswa, guru, karyawan, wakil kepala sekolah dan kepala sekolah

serta SDM yang terlibat dalam kelas imersi.

(2) Rapat-rapat pendahuluan untuk menentukan unsur-unsur SDM

pendukung program kelas imersi yang merupakan persiapan-

persiapan yang dilakukan oleh sekolah penyelenggara.

b) Administrasi

(1) Administrasi kelas imersi sama dengan kelas reguler

(2) Administrasi kelas imersi diusahakan oleh sekolah penyelenggara

ditulis dalam bahasa Inggris, seperti daftar hadir dan satuan

pelajaran.

c) Struktur organisasi

Struktur organisasi kelas imersi atau tim imersi berada dibawah struktur

organisasi sekolah dan struktur kepala sekolah yang merupakan ketua

tim imersi.

d) Perekrutan guru

(1) Pemilihan guru kelas imersi dilakukan oleh tim imersi sekolah

penyelenggara.

(2) Guru kelas imersi diutamakan berasal dari sekolah penyelenggara

dan apabila diperlukan sekolah dapat merekrut guru dari luar

sekolah yang bersangkutan dengan ketentuan-ketentuan yang sudah

ditetapkan.

e) Seleksi penerimaan siswa

(1) Calon siswa kelas imersi berasal dari berbagai wilayah di

Kabupaten/Kota tempat sekolah penyelenggara

(2) Siswa diseleksi oleh sekolah penyelenggara dan kriteria seleksi

dapat ditentukan oleh sekolah yang bersangkutan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

16

2) Pengelolaan kelas imersi, kegiatannya meliputi :

a) Pembentukan tim imersi

Kepala sekolah bekerja sama dengan dewan guru dan komite sekolah

dari sekolah penyelenggara membutuhkan dan mengangkat tim imersi

sebagai pelaksana kegiatan kelas imersi yang bertugas :

(1) Menyusun program imersi yang meliputi kurikulum, silabus, sistem

pengujian, sarana dan prasarana serta pendanaan.

(2) Melaksanakan sosialisasi ke dalam dan kel luar sekolah

(3) Menentukan dan memilih calon siswa kelas imersi

(4) Menyiapkan bahan ajar yang sesuai dengan standar kompetensi

(5) Membangun kerjasama dengan lembaga lain pada tingkat lokal,

regional, nasional atau internasional

(6) Mengevaluasi program imersi dan mencari solusi masalah yang

dihadapi

(7) Menyusun laporan kegiatan program kelas imersi.

b) Koordinasi tim imersi

Koordinasi tim dilaksanakan secara vertikal dan horizontal beserta

kepala sekolah/wakilnya dan kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota,

kepala Dinas P&K Provinsi bertugas sebagai pelaksana koordinasi

vertikal. Sedangkan wakil kepala sekolah untuk urusan sarana dan

prasarana beserta humas, kesiswaan, komite sekolah, MGMP,

Perguruan Tinggi, Pemerintah Daerah/instansi terkait dan stake holder

nya bertugas sebagai pelaksana koordinasi horizontal.

c) Kegiatan kelas

(1) Kegiatan tambahan berupa pembelajaran dengan bahasa pengantar

bahasa Indonesia dapat dilaksanakan untuk semua mata pelajaran

imersi.

(2) Evaluasi hasil belajar siswa pelaporannya ditulis dalam bahasa

Inggris, sedangkan buku rapor tetap dalam bahasa Indonesia.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

17

3) Pelaksanaan kegiatan

Hal-hal yang menunjang pelaksanaan program imersi, antara lain :

a) Sosialisasi kelas imersi

(1) Sekolah atau tim imersi melakukan sosialisasi secara internal

melalui tatap muka langsung atau tidak langsung lewat media

massa.

(2) Sosialisai internal ditujukan kepada semua warga sekolah dan

komite sekolah, sedangkan sosialisai eksternal ditujukan kepada

stake holder pendidikan, masyarakat, lembaga swadaya masyarakat

pendidikan, pemda dan lembaga atau instansi terkait lainnya.

b) Pelatihan bahasa Inggris

(1) Sekolah menyelenggarakan pelatihan bahasa Inggris bagi guru kelas

imersi sekurang kurangnya dua kali seminggu selama 90 menit

untuk setiap pertemuannya dibawah koordinasi tim imersi Provinsi,

Kabupaten/Kota sebelum membuka kelas imersi.

(2) Pengajar dalam pelatihan bahasa Inggris bagi guru-guru kelas

imersi berasal dari perguruan tinggi atau lembaga bahasa yang

ditunjuk oleh tim imersi sekolah.

(3) Pada periode enam bulan berikutnya, sekolah menyelenggarakan

peer dan micro teaching bagi guru yang telah mengikuti pelatihan

bahasa Inggris.

4) Pengawasan

Hal-hal yang berkaitan dengan pengawasan kelas imersi, antara lain :

a) Pelaksanaan pengawasan

Pengawasan kegiatan kelas imersi dilaksanakan oleh satu tim yang

terdiri dari unsur-unsur :

(1) Internal

Dinas P&K Provinsi Jawa Tengah membutuhkan tim khusus untuk

melakukan pengawasan yang terdiri dari unsur-unsur :

(a) Dinas P&K Provinsi Jateng

(b) Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

18

(c) Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota

(d) Perguruan Tinggi

(e) Lembaga bahasa asing

(f) Pengawas SMP/SMA Kabupaten/Kota

(g) Komite sekolah penyelenggara kelas imersi

(2) Eksternal

Pengawasan dilakukan secara langsung dan terus-menerus tanpa

adanya tim khusus yang terdiri dari :

(a) Masyarakat sekitar

(b) Orang tua/wali siswa

(c) Unsur legislatif Kabupaten/Kota

b) Obyek pengawasan

Meliputi pelaksanaan belajar mengajar, kurikulum, personalia, evaluasi,

keuangan, dan fasilitas.

c) Tujuan pengawasan

(1) Untuk mengetahui jalannya pelaksanaan kelas imersi

(2) Untuk mengukur keberhasilan dalam prlaksanaan kegiatan kelas

imersi.

(3) Untuk memberikan masukan guna menungkatkan kualitas

pelaksanaan kegiatan kelas imersi.

d) Jenis pengawasan

Pengawasan dalam kegiatan kelas imersi dilaksanakan secara langsung

baik secara internal maupun secara eksternal.

e) Metode pengawasan

Meliputi pengamatan, kuisioner dan wawancara.

f) Pelaporan hasil pengawasan

Kepada Dinas P&K Provinsi Jawa Tengah dengan tembusan kepada

semua pihak yang terkait hasil pengawasan dilaporkan secara

berkelanjutan sekurang-kurangnya tiga kali dalam satu semester, yaitu

awal semester, pertengahan, dan akhir semester.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

19

Penyelenggaraan kelas imersi membutuhkan banyak persiapan yang

matang sehingga pencapaian hasil yang diharapkan dari adanya kelas imersi dapat

optimal. Sekolah juga perlu melakukan evaluasi terus-menerus untuk

meningkatkan kualitas kelas imersi karena kelas imersi bukan hanya fokus pada

pengajaran bahasa Inggris, tetapi kompetensi dasar siswa juga harus terpenuhi

(Dinas P dan K, 2008 : 15-25).

e. Komponen Pokok Pembelajaran Imersi

Pada dasarnya pembelajaran dalam bahasa Inggris menggunakan

pendekatan sistem sehingga sekolah dipandang sebagai sistem. Sekolah sebagai

sistem yang tersusun dari komponen-komponen baku dan saling terkait untuk

mencapai tujuan, yaitu konteks, input, proses, output, dan outcome.

1) Konteks

Konteks adalah eksternalisasi sekolah yang berpengaruh terhadap

penyelenggaraan pendidikan dan karenanya harus diinternalisasikan ke sekolah.

Sekolah yang mampu menginternalisasikan konteks ke dalam dirinya akan

membuat sekolah sebagai bagian dari konteks dan bukannya mengisolasi darinya.

Konteks meliputi kemajuan ipteks, nilai dan harapan masyarakat, dukungan

pemerintah, tuntutan globalisasi dan otonomi, tuntutan pengembangan diri dan

sebagainya.

2) Input

Input adalah segala hal yang diperlukan untuk berlangsungnya proses.

Input yang dimaksud meliputi harapan sekolah (visi, misi, tujuan), kurikulum,

ketenagaan, peserta didik, sarana dan prasarana, dana, peraturan perundang-

undangan termasuk regulasi sekolah, struktur organisasi yang disertai deskripsi

tugas dan fungsi, dan sistem administrasi.

3) Proses

Proses adalah kejadian berubahnya sesuatu menjadi sesuatu yang lain.

Sesuatu yang diperlukan untuk berlangsungnya proses disebut input dan sesuatu

dari hasil proses disebut output. Dalam pendidikan berskala mikro (sekolah),

proses yang dimaksud meliputi proses belajar mengajar, manajemen sekolah dan

kepemimpinan sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

20

4) Output

Output merupakan kinerja sekolah. Kinerja sekolah adalah prestasi

sekolah yang dihasilkan dari proses pendidikan di sekolah. Kinerja sekolah dapat

diukur dari segi kualitas, efektivitas, produktivitas, efisiensi, dan inovasi dalam

proses penyelenggaraan sekolah. Khusus yang berkaitan dengan kualitas dapat

dijelaskan bahwa output sekolah dikatakan berkualitas tinggi jika prestasi sekolah,

khususnya prestasi belajar peserta didik menunjukkkan pencapaian yang tinggi

dalam prestasi akademik dan prestasi non akademik.

5) Outcome

Outcome adalah dampak tamatan setelah kurun waktu agak lama.

Outcome pendidikan meliputi kesempatan melanjutkan sekolah, kesempatan

kerja, pengembangan diri, dan pengembangan sosial-ekonomi masyarakat. Untuk

mengetahui outcome, sekolah harus melakukan studi penelusuran pengamatan

(Depdiknas dalam Handayani, 2007 : 22).

f. Tipe Pembelajaran dalam Imersi

Implementasi pembelajaran dalam bahasa Inggris harus menghindari

dihasilkannya lulusan dengan bahasa Inggris kelas dua karena jeleknya tata

bahasa dan ucapan. Perlu diperhatikan beberapa hal agar program pembelajaran

dalam bahasa Inggris dapat diimplementasikan dengan tingkat pencapaian yang

tinggi dalam kompetensi bidang studi maupun kompetensi dalam bahasa Inggris.

Tingkat pencapaian kompetensi yang tinggi dalam bahasa Inggris ditandai dengan

keterampilan berbahasa Inggris yang lancar dan akurat, baik dari segi tata bahasa

maupun ucapan.

Beberapa negara yang telah mengimplementasikan program semacam ini

(misalnya Kanada, Australia, Hongaria, Firlandia, dan Hongkong) dengan guru

yang kompetensinya dalam bahasa target tinggi (bahkan dengan penutur asli) dan

sarana pendukung yang memadai pada umumnya melaporkan hasil bahwa :

1) Capaian kompetensi dalam bidang studi di kelas tersebut sebanding dengan

kelas reguler.

2) Penguasaan yang tinggi dan seimbang dalam bahasa target (bahasa yang

hendak dikuasai) dan bidang studi biasanya sulit dicapai secara bersamaan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

21

Artinya, pencapaian yang tinggi dalam satu aspek cenderung disertai dengan

pencapaian yang agak rendah dalam aspek lainnya. Apabila pencapaian

dalam bahasa target tinggi, pencapaian kompetensi dalam bidang studi tidak

setinggi pencapaiannya dalam bahasa target dan sebaliknya.

3) Penguasaan bahasa lulusan/siswa dalam bahasa target jauh lebih tinggi

dibandingkan dengan lulusan/siswa yang mengikuti kelas reguler, tetapi tidak

sepadan dengan kemampuan penutur asli karena diwarnai oleh sejumlah

kesalahan tata bahasa dan ucapan.

Pembelajaran imersi menurut Lenker & Rhodes (2007) terdiri dari 2

tipe utama, yaitu:

a. Imersi parsial (partial immersion program)

Adalah suatu program dimana pembelajaran dilaksanakan kira-kira

50% dari kegiatan pembelajaran yang ada dengan menggunakan bahasa

kedua atau bahasa target. Tujuan imersi parsial yaitu secara fungsional lancar

dalam penggunaan bahasa kedua, untuk penguasaan (mastery) materi ajar

mata pelajaran tertentu yang diajarkan dengan menggunakan bahasa asing.

b. Imersi total (total immersion program)

Adalah suatu program dimana semua mata pelajaran di tingkat yang lebih

rendah (lower grade/grade 1-2) diajarkan dalam bahasa target. Instruksi dalam

bahasa Inggris biasanya meningkat sekitar 20-50% pada tingkat sekolah dasar

yang lebih tinggi (upper grade/grade 3-6), tergantung pada program yang akan

dilaksanakan. Program ini biasanya disusun secara berurutan, kumulatif,

berkesinambungan. Program ini mungkin berlanjut untuk jenjang SMP (middle

school) dan SMA (high school) dengan kelas yang diajarkan dalam bahasa target.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Sanesac (2002 : 85) dalam jurnalnya “ Two-Way Bilingual Immersion : A

Portrait of Quality Schooling” menyatakan bahwa telah banyak sekolah yang

menawarkan program imersi di Amerika. Variabilitas dalam desain program dan

pelaksanaanya berguna untuk mengidentifikasi faktor apa saja yang berpengaruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

22

terhadap efektivitas program tersebut. Prestasi siswa dalam membaca dan menulis

dalam bahasa Inggris, studi matematika dan sains dalam bahasa Inggris yang

dulunya tidak lebih dari 50% mengalami peningkatan.

Variability in program design and delivery of such programs, it is useful to

identify factors that may contribute to the effectiveness of this model. Provides

evidence that student consistently attan high level of achievement in english

reading and writing, math, science, and social studies despite receiving

instruction in english for no more than 50% of the time (Sanesac, 2002 : 85).

Dalam jurnal “The Astounding Effectiveness of Dual Language

Education for All”, Collier dan Thomas (2004 : 1) menyatakan bahwa sekolah

dual bahasa dapat mengubah pengalaman guru, administrator, dan orang tua

menjadi komunitas sekolah inklusif dan mendukung bagi semua. Akan tetapi

dengan adanya model dual bahasa maka akan timbul dwibudaya. Bagi siswa

lulusan kelas bilingual maka cenderung akan lebih mahir berbahasa Inggris dari

pada bahasa warisan mereka.

Dual language schooling also can transform the experience of teachers,

administrators, and parents into an inclusive and supportive school

community for all. Dual language models, including heritage language

programs for students of bilingual and bicultural ancestry who are more

proficient in English than in their heritage language (Collier and Thomas,

2004 : 1).

Fifin dan Sjahudi (2010 : 75) dalam jurnalnya yang berjudul “Perbedaan

Self-Confidence dan Self-Regulated Learning antara Siswa Kelas Imersi dan

Siswa Reguler” menyatakan bahwa, tujuan diselenggarakan program Imersi antara

lain untuk meningkatkan kemampuan berbahasa asing khususnya bahasa Inggris

bagi guru dan siswa. Siswa yang dapat mewujudkan tujuan diselenggarakannya

program Imersi adalah siswa yang mempuyai self-confidence yang tinggi dan self-

regulated learning yang baik. Dan dari penelitian yang telah dilakukan terdapat

perbedaan self-confidence dan self regulated learning yang sangat signifikan

antara siswa kelas imersi dan kelas reguler. Self-confidence itu ditentukan oleh

pengalaman-pengalaman yang dilalui sejak kecil. Seorang anak yang mempuyai

self-confidence, umumnya akan lebih merasa tenang dan dapat berfikir positif.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

23

Jika seorang siswa mempuyai self-confidence yang baik, maka tidak menutup

kemungkinan self-regulated learning yang dimiliki akan ikut meningkat.

Dibanding dengan penelitian terdahulu mengenai pelaksanaan program

imersi, penelitian ini tidak hanya berfokus kepada penelitian tentang penggunaan

bahasa asing sebagai bahasa pengantar dalam proses belajar mengajar maupun

meneliti kepercayaan diri dan belajar mandiri dari anak imersi. Akan tetapi, dalam

penelitian ini nantinya akan diteliti mengenai seperti apa pencapaian pelaksanaan

program imersi jika dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan oleh

pemerintah dari segala aspek yang ada, termasuk proses pembelajarannya.

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan alur penalaran yang didasarkan pada

masalah penelitian yang digambarkan dengan skema menyeluruh dan sistematis.

Setelah mempunyai teori yang mendukung penelitian ini, maka dapat dibuat suatu

kerangka berpikir sebagai berikut :

Kemajuan yang pesat di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi

informasi menuntut dunia pendidikan untuk dapat menyesuaikan diri dalam

proses penyelenggaraan pendidikan. Penyelenggaraan pendidikan diarahkan pada

peningkatan mutu pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan zaman. Proses

pendidikan yang bermutu adalah proses pembelajaran yang bermutu. Output

pendidikan yang bermutu adalah lulusan yanag memiliki kompetensi yang

diisyaratkan, sedangkan outcome pendidikan yang bermutu adalah lulusan yang

mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi atau terserap pada dunia

kerja atau dunia industri. Aspek-aspek tersebut diimplementasikan ke dalam

upaya peningkatan mutu di bidang pendidikan terutama sekolah. Salah satu

bentuk implementasinya yaitu dengan penyelenggaraan program imersi.

Program imersi merupakan salah satu program pendidikan yang

diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jateng. Penguasaan bahasa Inggris dan

perkembangan iptek yang pesat merupakan latar belakang penyelenggaraan kelas

imersi. Bahasa Inggris menjadi perantara komunikasi di dunia internasional serta

iptek yang lebih banyak berasal dari mancanegara menuntut pemerintahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

24

menyelenggarakan program pendidikan yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

SMAN 2 Karanganyar adalah salah satu sekolah yang ditunjuk sebagai

penyelenggara program kelas imersi.

Salah satu ukuran keberhasilan suatu program pendidikan dapat dilihat

dari berlangsungnya proses belajar mengajar. Baik buruknya pengelolaan proses

belajar mengajar di dalam kelas Imersi menentukan berhasil tidaknya program

tersebut. Dalam pelaksanaannya, program imersi tidak selalu berjalan mulus,

terdapat kendala baik dari segi persiapan, pelaksanaan, maupun evaluasi. Oleh

karena itu, sekolah penyelenggara program imersi terus berupaya mencari solusi

untuk mengatasi berbagai kendala tersebut agar tercapai tujuan penyelenggaraan

kelas imersi, yaitu mencetak siswa yang mahir berbahasa Inggris, menguasai ilmu

pengetahuan dan teknologi sehingga dapat melanjutkan studinya ke luar negeri.

Berdasarkan uraian di atas, penyelenggaraan program imersi oleh

pemerintah provinsi Jawa Tengah terdapat mengalami berbagai kendala dalam

segi persiapan maupun pelaksanaan. Maka dari itu perlu adanya evaluasi untuk

dapat diberikan saran demi keberhasilan program. Untuk mempermudah

pemahaman diberikan ilustrasi kerangka pemikiran seperti pada Gambar 2.1

berikut:

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran

Program imersi di SMA Negeri 2

Karanganyar

Persiapan Pelaksanaan

Saran untuk Keberhasilan Progam

Imersi

Evaluasi Hasil evaluasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMA N 2 Karanganyar, Jl. Ronggowarsito,

Bejen. Alasan pemilihan SMAN 2 Karanganyar sebagai tempat penelitian ini

adalah karena merupakan salah satu SMA yang menyelenggarakan kelas imersi di

daerah Karanganyar, mempunyai data atau informasi yang memadai untuk

kepentingan penelitian, dan di SMA tersebut belum pernah dijadikan obyek

penelitian mengenai penyelenggaraan imersi sehingga diharapkan hasil penelitian

ini akan memberikan manfaat pada sekolah tersebut.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian merupakan lamanya penelitian ini berlangsung, mulai

dari persiapan sampai dengan penyusunan laporan penelitian. Dibawah ini

disajikan tabel rincian kegiatan penelitian.

Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian

Kegiatan 2012

Feb Mar Apr Mei Jun

a. Persiapan

1) Pengajuan Judul

2) Penyusunan Proposal

3) Ijin Penelitian

b. Pelaksanaan

1) Pengumpulan Data

2) Analisis Data

3) Penarikan

Kesimpulan

c. Penyusunan Laporan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

26

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Dalam mengkaji sebuah permasalahan secara utuh dan lengkap

diperlukan suatu pendekatan permasalahan melalui bentuk penelitian yang tepat.

Penelitian ini menggunakan bentuk deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif

kualitatif adalah penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan atau

menggambarkan fenomena-fenomena yang ada dengan memperhatikan

karakteristik, kualitas, serta keterkaitan antara kegiatan (Sukmadinata, 2011 : 72).

Pada penelitian ini, peneliti berusaha memecahkan masalah yang

diselidiki mengenai penyelenggaraan kelas imersi dengan cara menggambarkan

obyek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang ditemui

sebagaimana adanya baik berupa kata-kata tertulis, lisan dari orang-orang maupun

perilaku yang dapat diamati.

2. Strategi Penelitian

Agar penelitian dapat mencapai hasil yang optimal, diperlukan suatu

strategi penelitian. Starategi penelitian dapat dikatakan sebagai cara seorang

peneliti dalam melakukan penelitian. Strategi-strategi yang digunakan seorang

peneliti ini akan menentukan hasil dari apa yang ia teliti, dan juga mengenai

sumber-sumber data yang dicari.

Penelitian ini menggunakan strategi tunggal terpancang. Tunggal dalam

artian penelitian terarah pada sasaran dengan satu karakteristik. Artinya penelitian

tersebut hanya dilakukan pada satu sasaran (satu lokasi, atau satu subyek).

Sedangkan terpancang maksudnya adalah sudah terarah pada batasan atau fokus

tertentu yang dijadikan sasaran dalam penelitian (H.B Sutopo, 2006 : 114). Jadi

penelitian ini terarah pada satu lokasi yaitu SMA Negeri 2 Karanganyar dengan

batasan penelitian tentang pelaksanaan kelas imersi pada mata pelajaran kimia.

C. Sumber data

Sumber data merupakan sumber dimana data diperoleh. Data tidak akan

diperoleh tanpa adanya sumber data. Dalam memilih sumber data, peneliti harus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

27

benar-benar berfikir mengenai kemungkinan kelengkapan informasi yang akan

dikumpulkan juga validitasnya.

Dalam penelitian ini, peneliti akan mengambil data atau informasi yang

berhubungan dengan masalah penelitian melalui informan, tempat dan peristiwa,

dokumen dan arsip.

1. Informan

Dalam penelitian pada umumnya, jenis sumber data yang berupa manusia

dikenal sebagai responden. Istilah ini digunakan karena peneliti dianggap

memiliki posisi yang lebih penting dibanding dengan responden yang hanya

sekedar memberikan tanggapan terhadap apa yang diinginkan oleh peneliti. H.B

Sutopo (2006 : 58) menyatakan bahwa di dalam penelitian kualitatif lebih tepat

disebut dengan informan daripada responden, karena posisi peneliti dan informan

dipandang memiliki kedudukan yang sama pentingnya.

Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai informan adalah Kepala

SMA Negeri 2 Karanganyar, Ketua Bidang Imersi, Guru Kimia kelas XI imersi,

dan Siswa kelas imersi.

2. Tempat dan Peristiwa

Tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah SMA Negeri 2

Karanganyar. Dari lokasi tersebut akan muncul beragam fenomena yang

merupakan peristiwa yang ;akan digunakan sebagai data yang berhubungan

dengan masalah yang akan diteliti, yaitu tentang pelaksanaan kelas imersi pada

mata pelajaran kimia.

3. Dokumen dan Arsip

Sekolah merupakan lembaga formal. Oleh karena itu kerapian dalam

administrasi menjadi bagian yang penting sehingga dokumen atau arsip yang telah

tertata dapat dijadikan sebagai sumber data apabila terdapat hubungan dengan

masalah yang sedang diteliti. Dokumen dan arsip biasanya merupakan bahan

tertulis yang bergayutan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Bila ia

merupakan catatan yang bersifat formal dan terencana dalam organisasi sebagai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

28

bahan dari mekanisme kegiatannya, ia cenderung disebut arsip (H.B Sutopo, 2006

: 61).

D. Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel merupakan suatu proses pemilihan dan penentuan

jenis sampel dan perhitungan besarnya sampel yang akan menjadi subjek atau

objek penelitian. Sampel yang secara nyata akan diteliti harus representatif dalam

arti mewakili populasi baik dalam karakteristik maupun jumlahnya (Sukmadinata,

2011 : 252).

Dalam penelitian ini, sampel yang diambil tidak mutlak jumlahnya.

Artinya sampel yang diambil disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Teknik

pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Purposive

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memiliki tujuan atau dilakukan

dengan sengaja, cara penggunaan sampel ini diantara populasi sehingga sampel

tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya

(Mardalis, 2007 : 58). Sampel juga diambil dari berbagai sumber dan dapat dipilih

lagi untuk memperluas dan menambah informasi yang telah diperoleh sehingga

dapat saling mengisi. Sampel penelitian ini adalah :

1. Guru kimia kelas XI imersi

2. Siswa kelas XI imersi

3. Proses belajar mengajar kimia di kelas imersi

E. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang ditempuh untuk

mendapatkan data yang diperlukan dengan menggunakan alat tertentu. Untuk

memecahkan permasalahan dengan tuntas, dalam penelitian ini diperlukan data

yang valid dan reliabel. Untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel, teknik

pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Wawancara

Menurut Sugiyono (2009 : 317), “wawancara merupakan teknik

pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

29

menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan ingin mengetahui hal-hal dari

responden yang lebih mendalam”. Sedangkan Mardalis (2007 : 64), menyatakan

bahwa wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk

mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui bercakap-cakap dan

berhadapan muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan kepada si

peneliti.

Dari pengertian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa wawancara adalah

teknik pengumpulan data dengan melakukan percakapan atau dialog antara dua

pihak sehingga diperoleh keterangan yang mendalam. Dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan teknik wawancara dengan terlebih dahulu menyusun

kerangka pertanyaan yang relevan dengan permasalahan. Kerangka pertanyaan

tersebut dimaksudkan sebagai pedoman sehingga dalam melaksanakan wawancara

meskipun informan dibebaskan untuk menjawab tetapi tetap mengarah pada

maksud pewawancara.

2. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara

mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan

yang sedang berlangsung (Sukmadinata, 2011 : 220). Sedangkan observasi

menurut Mardalis (2007 : 63) merupakan hasil perbuatan jiwa secara aktif dan

penuh perhatian untuk menyadari adanya sesuatu rangsangan tertentu yang

diinginkan, atau suatu studi yang disengaja dan sistematis tentang

keadaan/fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan mengamati dan

mencatat.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan teknik observasi berperan pasif

dan terstruktur untuk mengamati perilaku yang muncul di lokasi penelitian.

Dalam observasi ini, peneliti telah merancang secara sistematis tentang apa yang

akan diamati dan di mana tempatnya, serta peneliti sifatnya hanya mengamati

fenomena dan tidak terlibat secara langsung dalam aktivitas yang sedang diamati.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

30

3. Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan

menghimpun dan menganalisis dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun

elektronik (Sukmadinata, 2011 : 221). Teknik tersebut dalam penelitian ini

dimaksudkan untuk mencatat apa yang tertulis dalam dokumen atau arsip yang

berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti kemudian berusaha memahami

maknanya.

4. Kuisioner

Angket atau kuisioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan

data secara tidak langsung, dalam artian peneliti tidak langsung bertanya jawab

dengan responden (Sukmadinata, 2011 : 219). Dipandang dari cara menjawabnya,

kuisioner dibedakan menjadi (1) kuisioner terbuka, yaitu yang memberi

kesempatan responden untuk menjawab dengan kalimat sendiri dan (2) kuisioner

tertutup, dimana kuisioner sudah disediakan jawabanya sehingga responden

tinggal memilih jawaban yang telah disediakan. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan kuisioner tertutup.

F. Validitas Data

Ketepatan dan kemantapan data tergantung dari ketepatan memilih

sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik pengembangan validitas data.

Dalam penelitian ini, pemeriksaan data dilakukan dengan cara trianggulasi.

Pengertian trianggulasi menurut Sugiyono (2009 : 330) yaitu teknik pengumpulan

data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan

sumber data yang telah ada sekaligus menguji kredibilitas data.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan trianggulasi data dan

trianggulasi metode. Trianggulasi data disebut juga trianggulasi sumber. Jenis

trianggulasi ini dilakukan dengan dua cara. Pertama, data yang sejenis

dikumpulkan dengan berbagai sumber data yang tersedia dengan teknik

pengambilan data sama. Kedua, data yang sejenis dikumpulkan dari sumber data

yang berbeda dengan teknik pengambilan data yang berbeda. Sedangkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

31

trianggulasi metode dilakukan dengan cara mengumpulkan data sejenis dari

sumber data yang sama tapi dengan teknik pengumpulan data yang berbeda. Dari

sini akan diketahui keabsahan data-data tersebut.

G. Analisis Data

Penelitian ini menggunakan model analisis interaktif, dimana aktivitas

dalam tiga komponen analisis yang terdiri dari reduksi data, sajian data dan

penarikan simpulan/verifikasi dilakukan dengan cara interaktif dari tiga

komponen tersebut.

Dalam model analisis interaktif ketiga komponen analisis berjalan

bersama pada waktu kegiatan pengumpulan data. Begitu peneliti menyusun

catatan lapangan lengkap, reduksi data segera dibuat dan diteruskan dengan

pengembangan bentuk susunan sajian data.

Dari membaca sajian data dengan kelengkapan berbagai pendukungnya,

peneliti mengusahakan pemikiran yang mengarah pada kesimpulan yang bersifat

sementara karena pengumpulan data masih berlangsung. Apabila peneliti

menemukan data baru dengan penahaman baru, maka simpulan sementara tadi

perlu dirubah secara tepat. Apabila data baru lebih memperkuat simpulan

sementaranya, maka simpulan tersebut dapat dikembangkan menjadi semakin

mantap. Demikian seterusnya sehingga pengumpulan data dirasa telah lengkap.

Berikut ini gambar model analisis interaktif :

Gambar 3.1 Model Analisis Interaktif

(Sumber : Miles & Huberman, 1992 : 20)

Data

Collection

Data display Data

Reduction

Conclusions :

drawing/verifying

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

32

Model evaluasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Model

Evaluasi CIPP. CIPP merupakan singkatan dari context, input, process dan

product, dimana keempatnya merupakan sasaran evaluasi yang tidak lain adalah

komponen dari proses sebuah program. Konsep model tersebut pertama kali

ditawarkan oleh Stufflebeam pada tahun 1965 sebagai hasil usahanya

mengevaluasi ESEA (the Elementary and Secondary Education Act). Stufflebeam

dalam Widoyoko (2011 : 181) mempunyai pandangan bahwa pentingnya evaluasi

adalah bukan untuk membuktikan, tetapi untuk memperbaiki. Evaluasi model

CIPP dapat diterapkan dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, manajemen,

perusahaan, dan sebagainya serta dalam berbabagi jenjang, baik itu proyek,

program maupun institusi.

1. Evaluasi Konteks (Context Evaluation)

Evaluasi konteks merupakan penggambaran dan spesifikasi tentang lingkungan

program, kebutuhan yang belum dipenuhi, karakteristik populasi dan sampel

dari individu yang dilayani dan tujuan program. Evaluasi konteks membantu

merencanakan keputusan, menentukan kebutuhan yang akan dicapai oleh

program dan merumuskan tujuan program.

2. Evaluasi Masukan (Input Evaluation)

Evaluasi masukan membantu mengatur keputusan, mementukan sumber-

sumber yang ada, alternatif apa yang diambil, apa rencana dan strategi untuk

mencapai tujuan, dan bagaimana prosedur kerja untuk mencapainya.

3. Evaluasi Proses (Process Evaluation)

Evaluasi proses digunakan untuk mendeteksi atau memperbaiki rancangan

prosedur atau rancangan implementasi selama tahap implementasi,

menyediakan informasi untuk keputusan program dan sebagai rekaman atau

arsip prosedur yang terjadi.

4. Evaluasi Produk/Hasil (Product Evaluation)

Evaluasi produk merupakan penilaian yang dilakukan untuk mengukur

keberhasilan dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Data yang

dihasilkan akan sangat menentukan apakah program diteruskan, dimodifikasi

atau dihentikan (Widoyoko, 2011 : 181-183).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

33

H. Prosedur Penelitian

1. Tahap Pra Lapangan

Tahap ini dilakukan mulai dari pembuatan usulan penelitian, menyusun

rancangan, memilih obyek penelitian, hingga pencarian berkas perizinan

lapangan.

2. Tahap Kegiatan Lapangan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu menggali data yang relevan

dengan tujuan penelitian. Peneliti sudah terjun ke lokasi penelitian untuk

memahami latar belakang penelitian dan persiapan diri memasuki lapangan serta

sambil mengumpulkan data.

3. Tahap Analisis Data

Tahap ini dilakukan setelah penggalian data dianggap cukup untuk

memenuhi tujuan penelitian, kemudian data dianalisis kembali secara lebih

mendalam kemudian ditarik sebuah kesimpulan dari analisis tersebut.

4. Tahap Penulisan Laporan

Kegiatan pada tahap penulisan laporan antara lain :

a. Menyusun konsep laporan

b. Review konsep laopran atas dasar saran perbaikan dari tim penguji

c. Perbaikan konsep dan penyusunan laporan akhir

d. Penggandaan laporan, legalisasi dan pelaporan kepada yang terkait.

Bagan berikut disajikan untuk lebih memudahkan dalam melakukan

penelitian :

Gambar 3.2 Prosedur Penelitian

Proposal

Persiapan

pelaksanaan

Pengumpulan data

dan analisis awal

Analisis akhir

Penarikan

kesimpulan

Penulisan

laporan

Perbanyakan

laporan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

1. Sejarah Berdirinya SMA Negeri 2 Karanganyar

SMA Negeri 2 Karanganyar berdiri pada tahun 1992. Berdiri untuk

pertama kalinya bergabung dengan SMA Negeri 1 Karanganyar dan pertama

kalinya dikepalai oleh Bapak Winarno dan wakilnya Bapak Darto. Proses belajar

mengajar SMA Negeri 2 Karanganyar dilakukan pada siang hari setelah proses

kegiatan belajar mengajar SMA Negeri 1 Karanganyar selesai. Setahun kemudian,

tahun 1993 SMA Negeri 2 Karanganyar membangun gedung baru di jalan

Ronggowarsito, Bejen, Karanganyar. SK/ Ijin Pendirian sekolah dari Kanwil/

Disdik/ Depag (Nomor/ Tanggal SK) : 748/ 103.13/ M92/ 08-06-1992. Awal

pembangunan, SMA Negeri 2 Karanganyar hanya memiliki empat kelas. Setelah

penjurusan, empat kelas tersebut dibagi menjadi Kelas Biologi 1, Kelas Biologi 2,

Kelas IPS 1, dan Kelas IPS 2. Seiring dengan itu, dari tahun ke tahun gedung

sekolah mulai dilengkapi, baik dengan penambahan kelas atau fasilitas sekolah

lainnya seperti laboratorium, perpustakaan, masjid, dan lain-lain. Pembangunan

terakhir dilaksanakan pada akhir Agustus 2010 dengan merenovasi kelas XII IPS

1 – IPS 4.

SMA Negeri 2 Karanganyar memiliki status sekolah Negeri dan

diklasifikasikan sekolah Mandiri, sekarang sudah SSN (tahun 2000 ke atas). SK

terakhir status sekolah di SMA Negeri 2 Karanganyar : 076/103.E1/B.93/01-04-

1993 dengan Akreditasi A. SK Akreditasi terakhir (Nomor/ Tanggal SK) : Prop-

03 MO-79/ 29-09-2007.

2. Visi dan Misi SMA Negeri 2 Karanganyar

a. Visi Sekolah

“Unggul dalam Prestasi Bernuansa Imtaq dan Penguasaan Iptek”.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

35

b. Misi Sekolah

1) Menumbuhkan rasa semangat dan disiplin yang tinggi bagi seluruh warga

sekolah.

2) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan efisien.

3) Siap menghantarkan para siswa kejenjang yang lebih tinggi.

4) Mendorong dan membantu siswa untuk mengenali potensi diri.

5) Menanamkan dan membentuk sikap etos kerja yang professional, jujur dan

agamis.

3. Struktur Organisasi SMA Negeri 2 Karanganyar

Sekolah merupakan suatu lembaga yang bergerak di bidang pendidikan.

Suatu lembaga pendidikan bertanggung jawab terhadap peningkatan pendidikan

dan pembentukan generasi yang berbudi luhur. Untuk memenuhi tuntutan-

tuntutan tersebut suatu lembaga harus mempunyai strategi dalam penanganannya.

Oleh sebab itu SMA Negeri 2 Karanganyar dalam pengeloalaannya memiliki

struktur organisasi yaitu :

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 2 Karanganyar

KEPALA SEKOLAH

Drs. Bambang Sugeng Maladi, M.M

NIP. 19540625 197803 1 005

KOMITE

Sri Desto U.R.S, S.Sos, M.Si

WAKASEK SARPRAS

Dra.Hj.Suliyastuti, M.M

KEPALA

TATA USAHA

Kardoyo

NIP.

19640510.198602.1

.007 WAKASEK

HUMAS Drs. Sumarno

NIP. 196610816

198303 1 014

WAKASEK KURIKULUM

Drs. Lanang Kuntadi NIP.

19630702.199003.1.

012

WAKASEK KESISWAAN Drs. Sukirno

NIP.19550619.19

8403.1.002 GURU-GURU

SISWA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

36

B. Deskripsi Temuan Penelitian

1. Penyelenggaraan Kelas Imersi di SMA Negeri 2 Karanganyar

a. Sejarah Penyelenggaraan Kelas Imersi di SMA Negeri 2 Karanganyar

SMA Negeri 2 Karanganyar merupakan salah satu sekolah

penyelenggara kelas imersi di kabupaten Karanganyar. Menurut informan 1

menjelaskan bahwa SMA Negeri 2 Karanganyar ditunjuk oleh kantor Dinas

Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Karanganyar sebagai

penyelenggara imersi. Adapun pelaksanaan kelas imersi dimulai pada tahun ajaran

2006/2007, tahun ajaran 2011/2012 adalah tahun keenam penyelengaraan kelas

imersi di SMA ini. Hal ini berarti tidak ada prosedur penyeleksian khusus dan

SMA Negeri 2 Karanganyar dipandang telah memenuhi kriteria sebagai sekolah

penyelenggara kelas imersi.

b. Persiapan Penyelenggaraan Kelas Imersi

Penerapan suatu program pendidikan baru membutuhkan berbagai

persiapan. Begitu juga dengan penerapan program kelas imersi. SMA Negeri 2

Karanganyar selaku sekolah penyelenggara kelas imersi mempersiapkan berbagai

hal berkaitan dengan penerapan kelas tersebut di sekolah ini, antara lain : Struktur

Organisasi, Perekrutan Guru, Penyeleksian Siswa, Sarana dan Prasarana, dan

Pendanaan. Persiapan – persiapan tersebut akan diuraikan di bawah ini.

1) Struktur Organisasi

Program kelas Imersi merupakan program pendidikan yang berada di

bawah naungan SMA Negeri 2 Karanganyar sebagai lembaga formal, untuk itu

diperlukan pengelola khusus dalam mengelolanya. Informan 1 menyatakan bahwa

hanya terdapat koordinator yang diberi tanggung jawab untuk mengelola kelas

imersi, dalam tugasnya koordinator tersebut dibantu oleh kepala sekolah, para

wakil kepala sekolah (wakasek) dan guru – guru pengajar kelas imersi. Informan

2 menambahkan bahwa selama ini kelas imersi dikelola oleh pengelola tunggal

yaitu bapak Sunardi sebagai ketua bidang imersi (Lampiran 2).

Penjelasan di atas dapat diartikan bahwa sampai dengan tahun pelajaran

2011/2012 SMA Negeri 2 Karanganyar selaku sekolah penyelenggara kelas

imersi belum memiliki struktur organisasi khusus untuk mengelola kelas imersi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

37

Baru terdapat ketua bidang imersi yang diberi tanggung jawab untuk

mengelolanya dan tugas – tugasnya dibantu oleh pihak sekolah, seperti kepala

sekolah, para wakasek, dan guru – guru pengajar kelas imersi.

2) Perekrutan Guru

Guru merupakan salah satu faktor pendukung dalam keberhasilan proses

pembelajaran. Menurut informasi yang didapat, pihak sekolah menunjuk sejumlah

guru yang dipandang mampu kemudian menawarkan kepada mereka tentang

kesediaannya untuk mengajar di kelas imersi. Mereka yang bersedia mendapatkan

pelatihan-pelatihan dari beberapa instansi terkait sebagai bekal persiapan untuk

menjadi pengajar di kelas imersi.

Senada dengan hal diatas, informan 1 mengatakan bahwa perekrutan

guru untuk mengajar di kelas imersi, ditunjuk langsung oleh pihak sekolah dengan

kriteria mereka capable, dalan artian mampu menguasai materi pelajaran dan

mampu menyampaikannya kepada siswa dalam bahasa Inggris (Lampiran 2).

Guru yang ditunjuk mendapatkan berbagai pelatihan dari instansi terkait.

Berdasarkan informasi tersebut dapat diketahui bahwa SMA Negeri 2

Karanganyar melakukan perekrutan guru sebagai pengajar kelas imersi melalui

penunjukan langsung oleh pihak sekolah kepada guru-guru yang dipandang

memiliki kemampuan penguasaan bahan ajar sekaligus penyampaiannya dalam

bahasa Inggris. Dan juga sekolah mempersiapkan agar para guru tersebut

mendapat pelatihan dari beberapa instansi yang bekerjasama dengan sekolah.

3) Penyeleksian Siswa

Siswa merupakan input dari sebuah proses pendidikan. Kualitas dan

kuantitas mereka mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran. Menurut

informan 1, selama ini target jumlah rombongan belajar untuk kelas imersi bisa

dikatakan terpenuhi (Lampiran 2). Terbukti sejak 2 tahun terkahir jumlah siswa

kelas imersi mencapai 2 kelas dengan jumlah hampir 50 anak dan berasal dari

sekolah-sekolah di daerah kabupaten Karanganyar. Untuk tahun pertama

dibukanya kelas imersi, yaitu 2006/2007 sampai 2009/2010 hanya membuka satu

kelas dengan jumlah rombongan belajar sebanyak 24 anak.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

38

Informan 1 mengungkapkan bahwa persyaratan bagi siswa kelas imersi

adalah nilai rata-rata raport semester 1-5 untuk 3 mata pelajaran UN minimal 7,50

atau nilai UN murni (NEM) rata-rata minimal 6,50. Hal ini berkaitan dengan

penjurusan yang akan dilakukan ketika masuk SMA nanti, yaitu mereka akan

diarahkan ke jurusan IPA. Pertimbangannya adalah secara logika kemampuan

siswa dengan jurusan IPA dipandang lebih baik daripada jurusan IPS dan ketika

masuk perguruan tinggi, mereka memiliki kesempatan lebih luas untuk

mengambil jurusan (Lampiran 2).

Informan 3 menambahkan bahwa proses seleksi untuk masuk kelas

imersi pada tahun pelajaran 2010/2011 meliputi tes tertulis dalam bahasa Inggris,

tes lisan melalui wawancara, dan nilai raport untuk 3 mata pelajaran UN tidak

boleh kurang dari 7,50. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat diketahui

bahwa proses penyeleksian siswa kelas imersi di SMA Negeri 2 Karangannyar

tahun pelajaran 2010/2011 meliputi nilai rapor ketika SMP rata-rata 7,50 untuk 3

mata pelajaran UN, tes tertulis dalam bahasa Inggris dan tes wawancara

(Lampiran 2). Selain itu, rombongan belajar dibatasi hanya 2 kelas dengan jumlah

siswa 24 anak per kelas dan berasal dari SMP di daerah Karanganyar.

4) Sarana dan Prasarana

Kelengkapan sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan kelas imersi

berpengaruh pada tingkat keberhasilan penyelenggaraan program itu. Adanya

sarana dan prasarana yang lengkap akan memberikan kemudahan dan kelancaran

proses pembelajaran. Informan 1 menjelaskan bahwa sekolah menyediakan sarana

dan prasarana yang sedikit berbeda untuk kelas imersi, seperti : LCD, seperangkat

komputer, AC dan ruangan kelas yang lebih besar dibanding kelas regular

(Lampiran 2).

Berdasarkan informasi di atas dapat diketahui bahwa sarana dan

prasarana yang dimiliki SMA Negeri 2 Karanganyar dapat dimanfaatkan oleh

siswa baik kelas reguler maupun imersi. Namun sekolah memberikan kebijakan

pada kelas imersi mengenai sarana-dan prasarana yang berada di dalam kelasnya

berupa LCD, seperangkat komputer, dan AC yang tidak terdapat di kelas reguler.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

39

5) Pendanaan

Berbagai bentuk persiapan penyelenggaraan kelas imersi membutuhkan

dana yang tidak sedikit. Sumber utama pembiayaan kelas imersi berasal dari

sumbangan pengembangan pendidikan yang dibebankan kepada orang tua/wali

siswa kelas X,XI dan XII. Pada awal pembukaan kelas imersi, sebagian besar

dana tersebut digunakan untuk penyediaan sarana dan prasarana kelas imersi.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa adanya kebutuhan

dana yang besar dalam penyelenggaraan kelas imersi. Kebutuhan dana tersebut

dipenuhi oleh pihak sekolah dan orang tua/wali siswa kelas imersi. Hal ini berarti

bahwa belum adanya bantuan dana dari pihak pemerintah pusat maupun daerah.

c. Sosialisasi Kelas Imersi

Setiap program pendidikan hendaknya disosialisasikan kepada

stakeholder pendidikan, dalam artian diberitahukan kepada pihak internal maupun

eksternal sekolah agar diketahui keberadaannya. Informan 1 mengungkapkan

bahwa selama ini sosialisasi kelas imersi dilakukan dengan pengiriman leaflet

atau surat khusus yang ditujukan ke SMP di daerah Karanganyar kepada kelas IX

sebagai sasarannya. Selain itu sosialisasi ditempuh dengan media eletronik dengan

menulis pengumuman di web SMA Negeri 2 Karanganyar, spanduk di jalan,dan

lain sebagainya(Lampiran 2).

Berdasarkan penjelasan di atas, sosialisasi kelas imersi memiliki sasaran

khusus yaitu siswa kelas IX yang berada di sekolah-sekolah se-kabupaten

Karanganyar. Banyak cara yang ditempuh untuk sosialisasi tersebut baik melalui

media elektronik seperti website maupun pembuatan leaflet untuk dikirim ke

sekolah-sekolah di Karanganyar dan pembuatan spanduk untuk dipasang di jalan.

d. Kegiatan Belajar Mengajar Kelas Imersi

Kegiatan belajar mengajar merupakan aktivitas yang dilakukan oleh guru

dan siswa di dalam kelas. Beberapa komponen pembelajaran berhubungan satu

sama lain, diantaranya: bahan ajar, metode, media, sumber, dan lain-lain. Menurut

informan 2, hal-hal yang berkaitan dengan pelajaran dan pengaturan waktu belajar

untuk kelas imersi sama dengan kelas reguler, hanya berbeda dalam penggunaan

bahasa Inggris dan hal ini hanya berlaku untuk empat mata pelajaran, yaitu :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

40

fisika, kimia, biologi, dan matematika (Lampiran 2). Kurikulum yang digunakan

adalah KTSP. Penggunaan fasilitas belajar tergantung pada masing-masing guru.

Untuk evaluasi kelas imersi dengan soal yang sama dengan kelas reguler tapi

menggunakan bahasa Inggris, kecuali untuk Ujian Nasional sesuai dengan

ketetapan pemerintah.

Informan 1 memberikan uraian bahwa kegiatan mengajar kelas imersi

sama dengan kelas reguler kecuali empat mata pelajaran yaitu : fisika, kimia,

biologi, matematika dengan pengantar bahasa Inggris. Kurikulum merupakan hak

sekolah penyelenggara imersi. Guru-guru pengajar kelas imersi sudah banyak

yang menggunakan multimedia. Evaluasi hanya dilakukan dua kali per semester,

mid dan semester (Lampiran 2).

Berdasarkan uraian dijelaskan bahwa pembelajaran kelas imersi sama

dengan kelas reguler termasuk komponen-komponennya. Sekolah menerapkan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Materi pelajaran dan buku-

bukunya sama kecuali untuk empat mata pelajaran yang meliputi : fisika, kimia,

biologi dan matematika menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris.

Penggunaan media dan metode pembelajaran beragam tergantung pada

kemampuan guru dan kebutuhan yang disesuaikan dengan kemampuan pokok

materi yang disampaikan. Pengaturan waktu belajar diatur sekolah, termasuk tes

untuk evaluasi hasil belajar yaitu dua kali per semester.

e. Evaluasi Kelas Imersi

Dalam penyelenggaraan sebuah program pendidikan diperlukan adanya

evaluasi untuk mengetahui seberapa jauh tingkat pencapaian keberhasilannya.

Dari evaluasi ini diperoleh kelebihan dan kekurangan program dan dimungkinkan

untuk dicarikan solusinya untuk meningkatkan kelebihan dan memperbaiki

kekurangannya sehingga dalam penyelenggaraan kedepannya menjadi lebih baik.

Menurut informan 1, evaluasi kelas imersi meliputi evaluasi mengenai

kegiatan belajar mengajar di kelas imersi. Evaluasi ini dilaksanakan dengan jalan

diskusi bersama yang melibatkan kepala sekolah, wakasek, dan guru-guru yang

mengajar di kelas imersi. Informan 2 menambahkan, bahwa diskusi ini biasanya

dilaksanakan untuk mencari solusi dari permasalahan yang telah disampaikan oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

41

masing-masing guru mengenai kesulitan yang dihadapi ketika mengajar di kelas

imersi (Lampiran 2).

Berdasarkan informasi yang diperoleh, bahwa evaluasi mengenai

pelaksanaan kelas imersi di SMA Negeri 2 Karangannyar dilaksanakan melalui

diskusi bersama antara jajaran pihak internal sekolah. Sementara itu sampai saat

ini evaluasi kelas imersi dari pemerintah belum ada.

2. Kendala - kendala yang Dihadapi dalam Penyelenggaraan Kelas Imersi di

SMA Negeri 2 Karanganyar

Serbagaimana diketahui bahwa kelas imersi diterapkan di SMA Negeri 2

Karanganyar sejak tahun 2006/2007. Beberapa kendala dalam penyelenggaraan

kelas imersi di SMAN 2 Karanganyar dari tahun 2006/2007 sampai sekarang

adalah sebagai berikut :

a. Kesulitan Memperoleh Guru yang Capable

Penerapan kelas imersi mempersyaratkan dua kompetensi khusus yaitu

kompetensi penguasaan bahan ajar dan penguasaan bahasa Inggris sebagai bahasa

pengantar di kelas. Informan 1 menyatakan bahwa untuk mendapatkan guru yang

capable, yaitu menguasai materi sekaligus mampu menyampaikan dalam bahasa

Inggris cukup sulit. Informan 2 mengatakan bahwa tidak semua pengajar kelas

imersi sepenuhnya mampu menerapkan model pembelajaran dengan bahasa

Inggris, terkadang pelaksanaanya masih menggunakan bahasa Indonesia dipadu

dengan bahasa Inggris. Hal ini diperkuat dengan informan 3, bahwa masih ada

guru pengajar kelas imersi kurang konsisten dalam penggunaan bahasa Inggris,

karena terkadang masih banyak menggunakan bahasa Indonesia (Lampiran 2).

Dari uraian diatas diketahui bahwa SMA Negeri 2 Karanganyar

mengalami kendala dalam penyelenggaraan kelas imersi berupa kesulitan

merekrut guru yang dapat mengajar dengan menggunakan bahasa Inggris. Dan

masih banyak guru yang terkadang menggunakan bahasa Indonesia untuk

menyampaikan materi pada saat mengajar di kelas imersi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

42

b. Beban Belajar yang Lebih Berat bagi Siswa

Informan 2 mengungkapkan bahwa hambatan yang ditemui dari pihak

siswa adalah mereka mempunyai beban belajar double, karena mereka dituntut

menguasai mata pelajaran dalam bahasa Inggris. Meskipun kelas imersi memiliki

suasana yang kondusif karena jumlah siswa yang sedikit, tetapi penggunaan

bahasa Inggrus sebagai bahasa pengantar dalam proses pembelajaran

menyebabkan mereka harus menguasai bahan pelajaran tersebut juga dalam

bahasa Inggris (Lampiran 2). Kesimpulan dari penjelasan di atas adalah bahwa

siswa kelas imersi memiliki beban belajar yang lebih berat, karena mereka

dituntut untuk menguasai materi pelajaran yang disampaikan oleh guru dalam

bahasa Inggris.

c. Kesulitan Mendapatkan Sumber Referensi yang Sesuai

Mata pelajaran yang diajarkan dalam bahasa Inggris di kelas imersi,

seharusnya buku penunjang juga menggunakan bahasa Inggris. Menurut informan

2, pihak guru telah mengusahakan untuk memilikinya, tetapi dari pihak siswa

masih ditemukan ada yang tidak memilikinya sehingga hal ini cukup menghambat

proses pembelajaran. Untuk kelancaran proses belajar-mengajar, seharusnya

setiap siswa kelas imersi memiliki buku penunjang. Akan tetapi, karena

keterbatasan dana menyebabkan tidak semua siswa mampu memilikinya

(Lampiran 2). Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam penyelenggaraan kelas

imersi, ketersedian dan kepemilikan buku penunjang yang relevan untuk materi

yang disampaikan dalam bahasa Inggris merupakan salah satu kendala yang

dihadapi.

d. Evaluasi Program yang Kurang Menyeluruh

Suatu program yang sedang berjalan membutuhkan evaluasi agar

diketahui sampai sejauh mana keberhasilan program tersebut. Menurut informan

1, evaluasi yang diadakan berupa diskusi yang membahas tentang kesulitan yang

dialami guru yang mengajar di kelas imersi. Informan 2 mengatakan bahwa

evaluasinya berupa penyampaian kesulitan yang dialami oleh guru pengajar di

kelas imersi kemudian dicari solusinya (Lampiran 2). Dari aspek evaluasi dapat

dilihat bahwa sasaran evaluasi program imersi hanya didominasi oleh hal yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

43

berkaitan dengan proses belajar mengajar dan disampaikan dengan diskusi. Hal

ini berarti sasaran evaluasi lainnya masih belum teridentifikasi dan hanya

menggunakan metode diskusi dalam proses evaluasinya, serta kurangnya pihak

yang dilibatkan.

3. Upaya – upaya yang Dilakukan SMA Negeri 2 Karanganyar untuk

Mengatasi Kendala - kendala dalam Penyelenggaraan Kelas Imersi

Suatu program baru tidak selalu berjalan mulus, akan banyak kendala

yang mengiringinya. Hal ini tidak boleh dibiarkan begitu saja. Harus ada upaya-

upaya untuk mengatasinya. Berikut ini beberapa upaya yang dilakukan oleh SMA

Negeri 2 Karanganyar untuk menanggulangi kendala yang timbul selama

penyelenggaraan program imersi :

a. Masalah Kesulitan Memperoleh Guru yang Capable

SMA Negeri 2 Karanganyar cukup mengalami kesulitan dalam hal

merekrut guru yang capable dalam artian guru yang mampu menguasai materi

pelajaran sekaligus dapat menyampaikannya dalam bahasa Inggris. Menurut

informan 2, sekolah mengadakan pelatihan untuk para guru yang mengajar kelas

imersi dengan bekerja sama dengan lembaga pelatihan bahasa Inggris. Hal ini

diperkuat oleh informan 1 yang mengatakan bahwa solusi untuk mengatasi

masalah perekrutan guru diupayakan oleh sekolah dengan bekerja sama dengan

instansi di luar sekolah dalam bentuk kursus bahasa Inggris (Lampiran 2). Dari

aspek kesulitan mencari guru yang capable SMA Negeri 2 Karanganyar telah

mengupayakan solusi atas kendala dalam penyelenggaraan kelas imersi dengan

mengadakan kursus bahasa Inggris yang bekerja sama dengan instansi di luar

sekolah.

b. Masalah Kesulitan Memperoleh Referensi yang Sesuai

Buku penunjang untuk kelas imersi harusnya dalam bahasa Inggris.

Tetapi saat ini tidak semua siswa memiliki buku referensi sebagai penunjang

proses belajar mengajar. Hal ini dapat menghambat kelancaran proses belajar

mengajar. Selama ini siswa hanya dibekali LKS yang menggunakan bahasa

Indonesia yang sama dengan siswa reguler dan modul yang di buat oleh guru mata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

44

pelajaran tersebut. Karena mahalnya buku referensi yang menggunakan bahasa

Inggris sehingga tidak semua siswa dapat memilikinya. Maka pihak sekolah

memberikan solusi untuk mengadakan sejumlah buku penunjang dalam bahasa

Inggris di perpustakaan sekolah. Sehingga para siswa kelas imersi sewaktu-waktu

bisa meminjamnya untuk belajar. Dalam hal kesulitan referensi belajar, SMA

Negeri 2 Karanganyar telah mengupayakan untuk menambah beberapa koleksi

perpustakaan sekolah dengan buku penunjang yang berbahasa Inggris untuk

bahan belajar siswa kelas imersi pada khususnya maupun untuk tambahan ilmu

bagi siswa kelas reguler pada umumnya.

C. Pembahasan

Data yang berhasil dikumpulkan dianalisis dengan berdasarkan pada

variabel-variabel yang dikaji sesuai dengan rumusan masalah yang kemudian

dikaitkan dengan teori yang ada.

1. Penyelenggaraan Kelas Imersi di SMA Negeri 2 Karanganyar

Pembukaan kelas imersi di Jateng merupakan proyek pendidikan Jeteng

untuk menjawab tantangan global. SMA Negeri 2 Karanganyar merupakan salah

satu sekolah penyelenggara kelas imersi yang pemilihannya ditunjuk langsung

oleh Dikpora kabupaten Karanganyar.

Dinas P dan K Jateng dalam Pedoman Penyelenggaraan Kelas Imersi

mempersyaratkan kriteria sekolah penyelenggara imersi yaitu :

1) Memiliki ruang kelas dan sarana-prasarana yang memadai untuk

mendukung proses pembelajaran

2) Memiliki guru bidang studi yang proporsional dengan bidang studi yang

diajarkan

3) Memiliki pembiayaan yang cukup untuk mendukung pelaksanaan program

imersi

4) Adanya dukungan semua pihak di sekolah termasuk komite sekolah

Berdasarkan observasi yang dilakukan, peneliti memperoleh temuan

bahwa sarana dan prasarana yang dimiliki SMA Negeri 2 Karanganyar cukup

lengkap dan layak digunakan, diantaranya : laboratorium IPA, laboratorium

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

45

multimedia, perpustakaan, lapangan olahraga. Dengan demikian, terdapat

kesesuaian antara temuan di lapangan dengan teori yang telah diuraikan bahwa

SMA Negeri 2 Karanganyar memenuhi kriteria sekolah penyelenggara kelas

imersi dipandang dari kelengkapan sarana-prasarana yang memadai.

a. Persiapan-persiapan Penyelenggaraan Kelas Imersi

Berbagai persiapan telah dilakukan SMA Negeri 2 Karanganyar untuk

menyelenggarakan kelas imersi, diantaranya perencanaan dalam hal struktur

organisasi, perekrutan guru, penyeleksian siswa, srana-prasarana, dan pendanaan.

SMA Negeri 2 Karanganyar telah memiliki koordinator yang bertanggungjawab

dalam pengelolaan kelas imersi yang berda di bawah struktur organisasi sekolah.

Sesuai dengan Pedoman Penyelenggaraan Kelas Imersi tentang pengorganisasian

bahwa tim pengelola kelas imersi tingkat satuan pendidikan terdiri dari unsur

Kepala Sekolah, Komite Sekolah dan Guru yang berfungsi sebagai Badan

Standarisasi Kelas imersi serta mengevaluasi pelaksanaan kelas imersi dan

memberikan pertanggungjawaban kepada stakeholder. Antara teori dan kenyataan

di lapangan terdapat kesesuaian, hanya terdapat sedikit perbedaan yaitu secara

formal baru terdapat ketua bidang imersi bukan tim imersi.

Pihak sekolah mengadakan perekrutan guru melalui penunjukkan

langsung atas dasar bahwa guru tersebut mampu untuk menjadi pengajar di kelas

imersi. Dalam Pedoman Penyelenggaraan Kelas Imersi tertulis bahwa :

1) Pemilihan guru kelas imersi dilakukan oleh tim imersi sekolah

penyelenggara.

2) Guru kelas imersi diutamakan berasal dari sekolah penyelenggara dan

apabila diperlukan sekolah dapat merekrut guru dari luar sekolah yang

bersangkutan dengan ketentuan-ketentuan yang sudah ditetapkan.

Kenyataan yang berada di lapangan cukup sesuai dengan teori dimana

sekolah merekrut guru pengajar kelas imersi yang berasal dari guru-guru yang

telah ada di sekolah tersebut meskipun tidak dilakukan oleh tim imersi karena

belum memilikinya. Akan tetapi, ada beberapa kriteria guru yang tertulis dalam

Pedoman Penyelenggaraan Kelas Imersi yang belum dipenuhi persyaratannya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

46

Proses seleksi untuk masuk kelas imersi di SMA Negeri 2 Karanganyar

pada tahun pelajaran 2011/2012 meliputi tes tertulis dalam bahasa Inggris, tes

lisan melalui wawancara, nilai rapor rata-rata 7.50 untuk 3 mata pelajaran UN dan

berasal dari SMP se-kabupaten Karanganyar. Hal ini sesuai dengan seleksi

penerimaan mahasiswa yang tertulis dalam Pedoman Penyelenggaraan Kelas

Imersi bahwa :

1) Calon siswa kelas imersi berasal dari berbagai wilayah di Kabupatrn/Kota

tempat sekolah penyelenggara.

2) Siswa diseleksi oleh sekolah penyelenggara dan kriteria seleksi dapat

ditentukan oleh sekolah yang bersangkutan.

Sarana dan prasarana yang dimiliki SMA Negeri 2 Karanganyar antara

lain : laboratorium IPA, laboratorium multimedia, perpustakaan, lapangan

olahraga, dan lain-lain untuk menunjang kelancaran proses pembelajaran. Sekolah

memberikan kebijakan mengenai sarana dan prasarana yang berada dalam kelas

imersi berupa LCD, komputer, dan AC yang tidak terdapat dalam kelas reguler.

Dalam Pedoman Penyelenggaraan Kelas Imersi tertulis bahwa :

1) Memiliki ruang kelas yang memadai sesuai dengan standar nasional

pendidikan.

2) Memiliki sarana dan prasarana penunjang pembelajaran sesuai standar

nasional pendidikan.

Terdapat kesesuaian antara kenyataan di lapangan dengan teori yang ada

mengenai fasilitas yang terdapat di kelas imersi. Kelas imersi juga memiliki

standar fasilitas kelas reguler, ditambah fasilitas penunjang berupa LCD,

komputer, dan AC yang mendukung terciptanya PBM dengan pendekatan

PAKEM.

b. Sosialisasi Kelas Imersi

Sosialisasi kelas imersi memiliki sasaran khusus yaitu siswa kelas IX

yang berada di sekolah-sekolah se-kabupaten Karanganyar. Sosialisasi dapat

ditempuh dengan berbagai cara baik melalui media elektronik, seperti website,

pembuatan leaflet untuk dikirim ke SMP di wilayah kabupaten Karanganyar,

pembuatan spanduk untuk dipasang di jalan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

47

Dalam Pedoman Penyelenggaraan Kelas Imersi mengenai sosialisasi

kelas imersi tertulis bahwa :

1) Sekolah atau tim imersi melakukan sosialisasi secara internal melalui tatap

muka langsung atau tidak langsung lewat media massa.

2) Sosialisai internal ditujukan kepada semua warga sekolah dan komite

sekolah, sedangkan sosialisai eksternal ditujukan kepada stakeholder

pendidikan, masyarakat, lembaga swadaya masyarakat pendidikan, pemda

dan lembaga atau instansi terkait lainnya.

Kenyataan di lapangan telah sesuai dengan teori. Terbukti bahwa

sosialisasi kelas imersi dilakukan dengan berbagai cara. Pemberitahuan kepada

komite sekolah ketika pengambilan rapor untuk sosialisasi kepada pihak internal

sekolah. Pembuatan spanduk dan pemberitahuan melalui website untuk pihak

eksternal sekolah dilakukkan sebelum dibukanya pendaftaran kelas imersi.

c. Kegiatan Belajar Mengajar Kelas Imersi

Proses pembelajaran kelas imersi memiliki komponen-komponen, antara

lain : kurikulum, metode pembelajaran, mata pelajaran, waktu belajar, buku-buku

pelajaran. Kurikulum yang diterapkan SMA Negeri 2 Karanganyar adalah

kurikulum KTSP. Sehingga, hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan belajar

mengajar akan disesuaikan dengan kurikulum yang dipakai oleh sekolah. Mata

pelajaran yang berlaku di kelas imersi sama dengan kelas reguler hanya untuk

pelajaran matematika, fisika, kimia, dan biologi menggunakan bahasa pengantar

bahasa Inggris.

Hal ini ada sedikit ketidaksesuaian dengan teori dalam Pedoman

Penyelenggaraan Kelas Imersi yang menyatakan bahwa “Mata pelajaran yang

disiapkan menggunakan pengantar bahasa Inggris di SMA, meliputi : Matematika,

Fisika, Kimia, Biologi, Geografi, Ekonomi, Sejarah,dan atau Teknologi Informasi

dan Komunikasi (TIK)”. Selain ketidaksesuaian jumlah mata pelajaran yang

menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris, kebanyakan guru mata pelajaran

di kelas imersi khususnya mata pelajaran kimia tidak menggunakan bahasa

Inggris sebagai bahasa pengantar melainkan tetap menggunakan bahasa Indonesia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

48

selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini tidak sesuai dengan pengertian

kelas imersi itu sendiri.

Waktu belajar kelas imersi dimulai dari pukul 07.00-13.00 WIB.

Pengaturan waktu belajar ini sesuai dengan kebijakan sekolah. Dalam Pedoman

Penyelenggaraan Kelas Imersi dikemukakan bahwa “waktu belajar sama dengan

waktu belajar kelas reguler, apabila diperlukan sekolah dapat menambah jam

pelajaran sesuai dengan kebutuhan”. Kenyataan dilapangan terdapat kesesuaian

antara teori dengan temuan di lapangan yaitu pengaturan waktu belajar siswa

kelas imersi dari pukul 07.00-13.00 WIB sama dengan kelas reguler.

Metode belajar yang diterapkan di kelas imersi pada mata pelajaran

kimia adalah metode ceramah. Hal ini kurang sesuai dengan teori yang telah

diuraikan dalam Pedoman Penyelenggaraan Kelas Imersi, bahwa : “Pendekatan

kelas imersi menggunakan pendekatan PAKEM (pendekatan aktif, kreatif, efektif

dan menyenangkan) dengan penggunaan metode belajar secara interaktif dan

multi arah dengan siswa sebagai subjek belajar”. Metode ini pada kenyataannya

kurang membuat siswa aktif dalam PBM. Hal ini juga menunjukkan bahwa tidak

ada metode yang berbeda yang diterapkan pada kelas imersi maupun reguler.

d. Evaluasi Kelas Imersi

SMA Negeri 2 Karanganyar selama ini telah melakukan evaluasi secara

internal dengan melakukan diskusi antara kepala sekolah, wakasek dan para guru

yang mengajar di kelas imersi untuk bersama-sama mencari solusi dari

permasalahan yang dihadapi selama proses pembelajaran berlangsung. Sementara

itu evaluasi dari pemerintah selama ini menurut informasi yang didapat belum

ada.

Dalam Pedoman Penyelenggaraan Kelas Imersi, sasaran pengawasan

meliputi pelaksanaan belajar mengajar, kurikulum, personalia, evaluasi, keuangan,

dan fasilitas. Sebenarnya ada keterkaitan antara teori dengan kenyataan di

lapangan meskipun tidak semuanya sesuai. Hal ini dapat dilihat dari adanya

evaluasi terhadap kegiatan belajar mengajar yang merupakan salah satu sasaran

evaluasi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

49

Sebagaimana diungkapkan dalam Pedoman Penyelenggaraan Kelas

Imersi tentang pelaporan hasil evaluasi yang tertulis bahwa “Hasil pengawasan

dilaporkan kepada Kepada Dinas P&K Provinsi Jawa Tengah dengan tembusan

kepada semua pihak yang terkait hasil pengawasan dilaporkan secara

berkelanjutan sekurang-kurangnya tiga kali dalam satu semester, yaitu awal

semester, pertengahan, dan akhir semester”. Faktanya di lapangan sampai saat ini

belum ada evaluasi dari pemerintah maupun pelaporan hasil evaluasi kepada

pemerintah. Hal ini berarti kurang adanya kesinambungan dalam hal evaluasi.

Berdasarkan analisis tersebut, peneliti mentabulasikan hasil penelitian dengan

standar yang ditetapkan oleh Depdiknas tentang Penyelenggaraan Program Imersi.

Tabel 4.1 Tabulasi Perbandingan Penyelenggaraan Imersi di SMA Negeri 2

Karanganyar dengan Standar Depdiknas

No. Indikator Standar Pelaksanaan di SMA

Negeri 2 Karanganyar

1. Standar

Kompetensi

Lulusan

Kompetensi kelulusan masing-

masing mata pelajaran

sekurang-kurangnya mencapai

7,0

Sudah terpenuhi dengan

standar kelulusan minimal

7,50

2. Standar Isi a. Kurikulum yang digunakan

adalah kurikulum nasional

sesuai standar Nasional

Pendidikan

Sudah terpenuhi

b. Telah mengembangkan

Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP).

Sudah menerapkan KTSP

c. Mata pelajaran yang

disiapkan menggunakan

bahasa pengantar bahasa

Inggris mencakup :

Matematika, Fisika, Kimia,

Biologi, Geografi, Ekonomi,

Sejarah dan atau Teknologi

Informasi dan Komunikasi

(TIK).

Mata pelajaran yang

menggunakan bahasa Inggris

sebagai bahasa pengantar,

baru diterapkan pada

Matematika, Kimia, Fisika

dan Biologi.

3. Proses

Belajar

Mengajar

a. Pembelajaran kelas imersi

menggunakan pendekatan

PAKEM (Pendekatan aktif,

kreatif, efektif dan

menyenangkan).

Belum menerapkan

pendekatan PAKEM

b. Penggunaan metode belajar

secara interaktif dan multi

arah dengan siswa sebagai

subjek belajar.

Belum menerapkan metode

multiarah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

50

No. Indikator Standar Pelaksanaan di SMA

Negeri 2 Karanganyar

c. Proses belajar kelas imersi

sama dengan kelas reguler.

Perbedaannya terletak pada

penggunaan bahasa Inggris

sebagai bahasa pengantar

Belum menerapkan kegiatan

belajar mengajar dengan

menggunakan bahasa Inggris

sebagai bahasa pengantar.

4. Tenaga

Pendidik dan

Kependidikan

a. Mampu menggunakan

bahasa inggris yang aktif

sebagai bahasa pengantar

dalam proses pembelajaran

yang dinilai oleh tim

pengembang kelas imersi

provinsi Jawa Tengah.

Belum diterapkan

b. Mampu menyusun rencana

pengajaran dan silabus dalam

bahasa Inggris dengan baik

dan benar.

Belum terpenuhi

c. Mampu menyusun materi

pelajaran dalam bahasa

Inggris yang mudah

dipahami oleh para siswa.

Belum terpenuhi

d. Mampu menyusun

instrument penilaian yang

diperlukan dalam bahasa

Inggris.

Belum terpenuhi

e. Memiliki kualifikasi

pendidikan S1/D4.

Sudah terpenuhi

f. Memiliki sertifikat pelatihan

bahasa Inggris.

Sudah terpenuhi

g. Rasio guru berbanding siswa

adalah 1:25.

Sudah terpenuhi

h. Tenaga kependidikan dalam

jangka panjang mampu

memberikan layanan dan

informasi pendidikan bahasa

Inggris.

Belum terpenuhi

5. Sarana dan

Prasarana

a. Memiliki ruang kelas yang

memadai sesuai dengan

standar nasional pendidikan.

Sudah terpenuhi

b. Memiliki sarana dan

prasarana penunjang

pembelajaran sesuai standar

nasional pendidikan.

Sudah terpenuhi

6. Standar

Pembiayaan

a. Pembiayaan kelas imersi

bersumber dari

pemerintah/pemerintah

daerah.

Belum ada bantuan dari

pemerintah

b. Guna akselerasi peningkatan

mutu, dimungkinkan

Sudah diterapkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

51

No. Indikator Standar Pelaksanaan di SMA

Negeri 2 Karanganyar

dukungan dan partisipasi

pembiayaan yang bersumber

dari orang tua dan

masyarakat.

Dari penelitian ini dapat dilihat bahwa terdapat ketidaksesuaian antara

standar dari Depdiknas dengan pelaksanaan program imersi di SMA Negeri 2

Karanganyar. SMA Negeri 2 Karanganyar merupakan salah satu penyelenggara

kelas imersi dari tahun 2006/2007 sampai 2011/2012. Pelaksanaan program imersi

di SMA Negeri 2 Karanganyar belum berhasil dengan baik, kekurangberhasilan

penyelenggaraan kelas imersi merupakan suatu kewajaran untuk dapat dimaklumi.

Perlu adanya kerjasama yang baik antara semua pihak yang terlibat dalam

program ini sehingga hambatan-hambatan yang terjadi dapat teratasi serta

pelaksanaan program imersi dari tahun ke tahun akan semakin memenuhi standar

dari Depdiknas.

2. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Program Imersi

di SMA Negeri 2 Karanganyar

Program Imersi merupakan sebuah inovasi dalam dunia pendidikan

Indonesia, dimana mencoba mengembangkan dan meningkatkan kualitas

pendidikan yang bermutu dan memiliki daya saing kelas dunia. Diharapkan

dengan adanya program ini lembaga pendidikan atau pemerintah daerah akan

berpacu meningkatkan persaingan mulai dari perbaikan sarana, tenaga pendidik,

kurikulum, sistem pengajaran, demi meningkatkan kualitas pendidikan.

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil yang dianggap sebagai

faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan program imersi di SMA

Negeri 2 Karanganyar.

a. Faktor Pendukung

1). Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan faktor penting dalam penyelenggaraan

pendidikan. Sarana menjadi salah satu penentu seberapa besar materi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

52

pembelajaran yang dapat diterima siswa. SMA Negeri 2 Karanganyar dilengkapi

dengan fasilitas yang cukup memadai, berdasarkan observasi peneliti ruang kelas

untuk program imersi dilengkapi dengan media pembelajaran modern, seperti

LCD dan komputer sehingga memudahkan pelaksanaan pembelajaran berbasis

TIK. Kemudian terdapat juga Wi-Fi yang bisa dimanfaatkan siswa kelas imersi

untuk mengakses materi dari berbagai sumber. SMA Negeri 2 Karanganyar juga

dilengkapi fasilitas olahraga yang cukup representative.

Sarana dan Prasarana yang terdapat di SMA Negeri 2 Karanganyar

tersebut mendukung terlaksananya program imersi. Seiring dengan berjalannya

waktu, pihak sekolah terus melakukan perbaikan dalam hal sarana dan prasarana

agar pelaksanaan program imersi dapat berjalan dengan baik sesuai tujuan yang

telah ditetapkan.

2). Kualitas Input siswa yang Baik

Input siswa sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran suatu

program pendidikan. Siswa kelas imersi di SMA Negeri 2 Karanganyar

merupakan siswa hasil seleksi yang ketat yang berasal dari SMP se-Kabupaten

Karanganyar. Seleksi dilakukan dengan beberapa tahapan antara lain dengan

seleksi nilai rapot SMP semester 1-5 yang rata-ratanya tidak boleh kurang dari

7,50, tes tertulis dalam bahasa Inggris, kemudian tahap terakhir adalah tes

wawancara. Selain itu, rombongan belajar untuk kelas imersi juga dibatasi sengan

jumlah siswa per kelasnya dalah 24 siswa. Dengan adanya seleksi yang ketat

untuk dapat terpilih sebagai siswa kelas imersi dan juga jumlah rombongan

belajar yang dibatasi maka dapat mendukung pelaksanaan program imersi di SMA

Negeri 2 Karanganyar.

b. Faktor Penghambat

Menurut Sanesac (2002 : 85) dalam jurnalnya “ Two-Way Bilingual

Immersion : A Portrait of Quality Schooling” menyatakan bahwa prestasi siswa

dalam membaca dan menulis dalam bahasa Inggris, studi matematika dan sains

dalam bahasa Inggris yang dulunya tidak lebih dari 50% mengalami peningkatan.

Akan tetapi pada kenyataannya berdasarkan hasil penelitian, bahasa merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

53

faktor penghambat dalam pelaksanaan program imersi di SMA Negeri 2

Karanganyar.

Faktor penghambat dalam pelaksanaan program imersi di SMA Negeri 2

Karanganyar baik dari segi guru maupun siswa adalah bahasa. Untuk itu sekolah

telah mengupayakan untuk menyelenggarakan pelatihan bahasa Inggris bagi guru-

guru yang mengajar kelas imersi dengan bekerjasama dengan pihak luar sekolah.

Namun pada kenyataanya dilapangan penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa

pengantar tidak berjalan sebagaimana mestinya. Bagi siswa, sulit untuk

memahami soal dalam bahasa Inggris. Karena pada kenyataannya pada saat proses

belajar mengajar guru tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa

pengantar dalam penyampaian materi. Akan tetapi pada saat evaluasi siswa kelas

imersi ada evaluasi khusus dengan soal bahasa Inggris. Dengan kata lain bahasa

merupakan penghambat dalam proses pelaksanaan program imersi. Apabila

kendala-kendala tersebut dapat diatasi, maka sangat mungkin untuk menciptakan

keunggulan kompetitif sehingga tujuan meningkatkan kemampuan menghadapi

persaingan internasional dapat tercapai.

3. Penerapan Model CIPP dalam mengevaluasi program imersi di SMA

Negeri 2 Karanganyar.

Hasil penelitian Tseng, et al. (2010) dalam jurnalnya yang berjudul

“Using the Context, Input, Process, and Product Model to Assess an Engineering

Curriculum” menyatakan bahwa penggunaan model CIPP cocok untuk

mengevaluasi suatu program pendidikan karena telah terfokus dibeberapa aspek.

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu tersebut, peneliti menggunakan model

CIPP untuk mengevaluasi pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia

di SMA Negeri 2 Karanganyar.

Dari proses pengamatan, pemberian angket dan wawancara dengan ketua

imersi, guru mata pelajaran kimia, maupun siswa kelas imersi maka dapat dibuat

tabel Penerapan Model CIPP sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

54

Tabel 4.2 Penerapan Model CIPP dalam Proses Pembelajaran Kimia pada

Program Imersi di SMA Negeri 2 Karanganyar

CIPP Context

Evaluation

Input Evaluation Process

Evaluation

Product Evaluation

Implementasi

penerapan Model

CIPP pada

Program Imersi di

SMA Negeri 2

Karanganyar.

Konteks dari

program imersi :

1. Penggunaan

bahasa Inggris

sebagai

bahasa

pengantar.

2. Kurikulum

yang

diterapkan

adalah

kurikulum

KTSP

3. Pembelajaran

menggunakan

pendekatan

PAKEM

Input dari

program imersi :

1. Siswa memiliki

kemampuan

akademik

yang baik.

2. Guru pengajar

kelas imersi

yang memiliki

kualifikasi S2.

3. Penggunaan

bahasa Inggris

dalam proses

pembelajaran

4. Guru membuat

RPP dalam

proses

pembelajaran.

5. Di dalam ruang

kelas terdapat

fasilitas yang

cukup

memadai.

Proses dari

pembelajaran

pada program

imersi :

1. Guru sering

menggunakan

metode tanya

jawab dan

ceramah pada

saat proses

pembelajaran

2. Guru belum

memanfaatkan

fasilitas

dengan

maksimal

3. Guru sering

menggunakan

bahasa

Indonesia di

dalam kelas.

4.Buku

pegangan

siswa terbatas

terutama yang

berbahasa

Inggris atau

Bilingual.

5. Soal untuk

ulangan harian

masih dalam

bahasa

Indonesia.

Hasil dari proses

pembelajaran pada

program imersi adalah

rata-rata kelasnya

tidak lebih baik dari

siswa kelas reguler

Saran :

1. Guru menggunakan

metode yang

variatif dalam

proses

pembelajaran di

kelas imersi

2. Memaksimalkan

penggunaan

laboratorium dan

sarana dan

prasarana yang

terdapat dalam

kelas imersi.

3. Soal ulangan harian

akan lebih baik jika

berbahasa Inggris.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

55

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Hasil penelitian Analisis Pelaksanaan Program Imersi pada Mata

Pelajaran Kimia Kelas XI IPA di SMA Negeri 2 Karanganyar Tahun Ajaran

2011/2012 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Pencapaian pelaksanaan program imersi dari tahun 2006/2007 sampai saat ini

kurang sesuai dengan tujuan penyelenggaraan imersi karena ada ketentuan

dalam Pedoman Penyelenggaraan Kelas Imersi yang tidak terpenuhi, antara

lain sistem administrasi, struktur organisasi, perekrutan guru, metode

pembelajaran, mata pelajaran yang menggunakan bahasa Inggris, serta proses

belajar mengajar..

2. Ada beberapa faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan imersi

di SMA Negeri 2 Karanganyar. Faktor yang mendukung tersebut antara lain

adanya sarana dan prasarana yang memadai dengan jumlah rombongan

belajar yang tidak terlalu besar yakni 24 siswa per kelas. Sedangkan faktor

yang paling menghambat dari guru dan siswa yakni faktor bahasa.

3. Upaya-upaya yang dilakukan SMA Negeri 2 Karanganyar untuk mengatasi

hambatan-hambatan yang terjadi adalah dengan mengadakan pelatihan bahasa

Inggris bagi guru-guru yang akan mengajar di kelas imersi.

B. Implikasi

Dari hasil penelitian ini, secara praktis dapat memberikan informasi

bahwa penyelenggaraan kelas imersi di SMA Negeri 2 Karanganyar baik dari segi

persiapan, pelaksanaan dan evaluasi sebagian berjalan sesuai dengan pedoman

yang ada. Akan tetapi dalam pelaksanaannya, sekolah menemui beberapa kendala

dalam hal struktur organisasi, perekrutan guru, proses pembelajaran dan evaluasi.

Kendala tersebut dapat mempengaruhi pencapaian tujuan yang telah ditetapkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

56

dalam penyelenggaraan kelas imersi sehingga sekolah berupaya mencari solusi

untuk mengatasi kendala-kendala tersebut.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan implikasi yang telah diuraikan diatas,

maka dapat diberikan saran sebagai berikut :

1. Sebaiknya pihak sekolah membentuk tim imersi untuk mengelola kelas imersi

secara khusus sehingga tanggung jawab atas pelaksanaan kelas imersi

menjadi lebih jelas dan tidak meluas.

2. Akan lebih baik apabila sekolah mengadakan cek atas nilai TOEFL yang

telah dicapai para guru pengajar kelas imersi pada saat perekrutan guru.

Sehingga kemampuan bahasa Inggrisnya tidak diragukan lagi.

3. Sekolah mengarahkan evaluasi secara menyeluruh pada program kelas imersi

dengan beberapa metode selain diskusi, seperti membuat angket untuk

disebarkan ke pihak guru maupun siswa sehingga hasil evaluasi menjadi lebih

objektif.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

57

DAFTAR PUSTAKA

Collier, V.P. dan Wayne P.T. 2004. The Astounding Effectiveness of Dual

Language Education for All. NABE Journal of Research and Practice,

2:1 Winter 2004. George Mason University.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah. 2008. Buku Pedoman

Penyelenggaraan Kelas Imersi. Semarang: Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah.

Handayani, R.D. 2007. Pelaksanaan Pembelajaran Biologi pada Pokok Bahasan

Pencemaran Lingkungan di Kelas X Imersi SMA Negeri 2 Semarang

Tahun Ajaran 2006/2007. Skripsi. Semarang: UNNES.

Ismawati, F. dan Sirodj, S. 2010. Perbedaan Self-Confidence dan Self-Regulated

Learning antara Siswa Kelas IMERSI dan Siswa Reguler. Jurnal

Penelitian Psikologi 2010, Vol. 01, No. 01, 75-86. Surabaya: Program

Studi Psikologi IAIN Sunan Ampel Surabaya

Lenker, A and Nancy R. 2007. Foreign Language Immersion Programs.

Washington.

Mardalis. 2007. Metode Penelitian : Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi

Aksara.

Miles, M. B. dan Huberman, A .M. 1992. Analisis Data Kualitatif. Terjemahan

Tjejep Rohendi Rohidi. Jakarta: UI-Press

Mulyasa, E. 2004. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Novania, N.D. 2008. Diktat Pengendalian Kualitas-Modul IX : Total Quality

Management. Jakarta: Universitas Mercu Buana.

Rochaety, E., Rahayuningsih, P., dan Yanti, P.G. 2006. Sistem Informasi

Manajemen Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sa’ud, U.S. 2008. Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sagala, S. 2008. Budaya dan Reinventing Organisasi Pendidikan. Bandung:

Alfabeta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS ... fileiii analisis pelaksanaan program imersi pada mata pelajaran kimia kelas xi ipa di sma negeri 2 karanganyar tahun ajaran 2011/2012

58

Sanesac, B.V.K. 2002. Two-Way Bilingual Immersion : A Portrait of Quality

Schooling. Bilingual Research Journal; Spring 2002; 26, 1; Education

Module pg. 85. Central Michigan University.

Sucipta, N. 2005. Mei 3. “Pendidikan, Penunjang ke arah Kesadaran Global”.

Balipost. 2.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Sukmadinata, N.S. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Sutopo, H.B. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press.

Tseng, K.H., Diez, C.R., Lou, S.J., Tsai, H.L., & Tsai, T.S. 2010. "Using the

Context, Input, Process and Product model to assess an engineering

curriculum". World Transactions on Engineering and Technology

Education. Vol.8, No.3, 2010. Taiwan: Meiho University.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

Widodo. 2008. Standar Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah: Sebuah

Pergulatan antara Realita dengan Harapan. Malang: Universitas

Wisnuwardhana.

Widoyoko, E.P. 2011. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Yamin, M. dan Maisah. 2010. Standarisasi Kinerja Guru. Jakarta: Gaung Persada.

Yusuf, S. 2004. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user