perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH PENYULUHAN TENTANG CARA MENYUSUI YANG BENAR TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI PADA IBU POSTPARTUM DI BIDAN WIDAYATI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan HANIFA ANDISETYANA PUTRI R0108023 PROGRAM STUDI D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012
57
Embed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Pengaru… · terbaik bagi bayi. Pada tahun 2011, angka cakupan pemberian ASI eksklusif di kota Surakarta hanya sebesar 46,1 %. Salah satu alasan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENGARUH PENYULUHAN TENTANG CARA MENYUSUI YANG BENAR
TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI PADA IBU POSTPARTUM
DI BIDAN WIDAYATI SURAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH
Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan
HANIFA ANDISETYANA PUTRI
R0108023
PROGRAM STUDI D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENGARUH PENYULUHAN TENTANG CARA MENYUSUI YANG BENAR
TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI PADA IBU POSTPARTUM
DI BIDAN WIDAYATI SURAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH
Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan
HANIFA ANDISETYANA PUTRI
R0108023
PROGRAM STUDI D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
ABSTRAK
Hanifa Andisetyana Putri. R 0108023. Pengaruh Penyuluhan tentang Cara Menyusui yang Benar terhadap Praktik Menyusui pada Ibu Postpartum di Bidan Widayati Surakarta. Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2012. Menyusui adalah hal yang bersifat alamiah dalam memberikan makanan awal terbaik bagi bayi. Pada tahun 2011, angka cakupan pemberian ASI eksklusif di kota Surakarta hanya sebesar 46,1 %. Salah satu alasan ibu tidak mau menyusui bayinya karena tidak mengetahui cara menyusui yang benar sehingga terjadi puting susu lecet saat menyusui. Maka, diperlukan pemberian informasi tentang cara menyusui yang benar agar ibu sadar dan mau mempraktikkan menyusui dengan cara yang benar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penyuluhan tentang cara menyusui yang benar terhadap praktik menyusui pada ibu postpartum di Bidan Widayati Surakarta. Jenis penelitian menggunakan quasi eksperiment dengan rancangan one group pre and posttest design. Teknik sampling yang digunakan adalah quota sampling dengan jumlah responden sebanyak 30 ibu postpartum yang bayinya lahir hidup di Bidan Widayati Surakarta. Teknik analisis data menggunakan uji paired t-test dengan α= 0,05 dimana sebelumnya dilakukan uji normalitas data dengan uji Shapiro-Wilk dan data terdistribusi normal. Hasil uji paired t-test diperoleh t hitung = 16,957 dan nilai signifikansi (p) = 0,000. Ada pengaruh penyuluhan tentang cara menyusui yang benar terhadap praktik menyusui pada ibu postpartum di Bidan Widayati Surakarta. Kata kunci : Penyuluhan, Cara Menyusui yang Benar, Praktik Menyusui
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRACT
Hanifa Andisetyana Putri. R 0108023. The Effect of Guidance about Proper Breastfeeding Technique Toward Breastfeeding Practice for Postpartum Mother in Midwife Widayati Surakarta. Diploma IV Educator Midwife Study Program of Medical Faculty Sebelas Maret University Surakarta. 2012. Breastfeeding is a natural thing to give the best early food for baby. In 2011, the coverage rate of exclusive breastfeeding in Surakarta only 46.1%. One of the reasons is mothers do not want breastfeeding their babies because they do not know proper breastfeeding technique, finally sore nipples happened while breastfeeding. Therefore necessary important information about proper breastfeeding technique must be given in order for mothers to realize and willing to practice proper breastfeeding technique. The research purpose is to know the effect of guidance about proper breastfeeding technique toward breastfeeding practice for postpartum mother in Midwife Widayati Surakarta
Quasi experiment was used as the research design with one group pre and posttest design. Sampling technique used was quota sampling by the number of respondents were 30 postpartum mothers with baby born alive in Midwife Widayati Surakarta. Paired t-test with α = 0,05 was used to analyzed the data, with previous test of Shapiro-Wilk to test the data’s normality and it has been proven that the result normally distributed.
Paired t-test values on the t-test is 16,957 and the value for significance (p) is 0,000. There is effect of guidance about proper breastfeeding technique toward breastfeeding practice for postpartum mother in Midwife Widayati Surakarta. Keywords: Guidance, Proper breastfeeding technique, Breastfeeding practice
Hanifa Andisetyana Putri. R 0108023. Pengaruh Penyuluhan tentang Cara Menyusui yang Benar terhadap Praktik Menyusui pada Ibu Postpartum di Bidan Widayati Surakarta. Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2012. Menyusui adalah hal yang bersifat alamiah dalam memberikan makanan awal terbaik bagi bayi. Pada tahun 2011, angka cakupan pemberian ASI eksklusif di kota Surakarta hanya sebesar 46,1 %. Salah satu alasan ibu tidak mau menyusui bayinya karena tidak mengetahui cara menyusui yang benar sehingga terjadi puting susu lecet saat menyusui. Maka, diperlukan pemberian informasi tentang cara menyusui yang benar agar ibu sadar dan mau mempraktikkan menyusui dengan cara yang benar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penyuluhan tentang cara menyusui yang benar terhadap praktik menyusui pada ibu postpartum di Bidan Widayati Surakarta. Jenis penelitian menggunakan quasi eksperiment dengan rancangan one group pre and posttest design. Teknik sampling yang digunakan adalah quota sampling dengan jumlah responden sebanyak 30 ibu postpartum yang bayinya lahir hidup di Bidan Widayati Surakarta. Teknik analisis data menggunakan uji paired t-test dengan α= 0,05 dimana sebelumnya dilakukan uji normalitas data dengan uji Shapiro-Wilk dan data terdistribusi normal. Hasil uji paired t-test diperoleh t hitung = 16,957 dan nilai signifikansi (p) = 0,000. Ada pengaruh penyuluhan tentang cara menyusui yang benar terhadap praktik menyusui pada ibu postpartum di Bidan Widayati Surakarta. Kata kunci : Penyuluhan, Cara Menyusui yang Benar, Praktik Menyusui
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT
Hanifa Andisetyana Putri. R 0108023. The Effect of Guidance about Proper Breastfeeding Technique Toward Breastfeeding Practice for Postpartum Mother in Midwife Widayati Surakarta. Diploma IV Educator Midwife Study Program of Medical Faculty Sebelas Maret University Surakarta. 2012. Breastfeeding is a natural thing to give the best early food for baby. In 2011, the coverage rate of exclusive breastfeeding in Surakarta only 46.1%. One of the reasons is mothers do not want breastfeeding their babies because they do not know proper breastfeeding technique, finally sore nipples happened while breastfeeding. Therefore necessary important information about proper breastfeeding technique must be given in order for mothers to realize and willing to practice proper breastfeeding technique. The research purpose is to know the effect of guidance about proper breastfeeding technique toward breastfeeding practice for postpartum mother in Midwife Widayati Surakarta
Quasi experiment was used as the research design with one group pre and posttest design. Sampling technique used was quota sampling by the number of respondents were 30 postpartum mothers with baby born alive in Midwife Widayati Surakarta. Paired t-test with α = 0,05 was used to analyzed the data, with previous test of Shapiro-Wilk to test the data’s normality and it has been proven that the result normally distributed.
Paired t-test values on the t-test is 16,957 and the value for significance (p) is 0,000. There is effect of guidance about proper breastfeeding technique toward breastfeeding practice for postpartum mother in Midwife Widayati Surakarta. Keywords: Guidance, Proper breastfeeding technique, Breastfeeding practice
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Wanita merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang memiliki
kesempatan untuk mengandung, melahirkan, dan menyusui. Wanita memiliki
rahim sebagai organ reproduksi yang berfungsi untuk tempat perkembangan
janin dari konsepsi hingga siap dilahirkan. Selain itu wanita juga memiliki
payudara yang memproduksi makanan terbaik bagi bayi yaitu Air Susu Ibu
(ASI) (Sujiyatini et al, 2010).
Menyusui merupakan hal yang bersifat alamiah dan memberikan awal
kehidupan terbaik bagi bayi. Namun seiring dengan perkembangan zaman
tidak sedikit ibu yang kurang memahami kodratnya sebagai seorang wanita
sehingga mereka tidak mau menyusui bayinya. Mereka memilih untuk
memberikan susu formula sebagai pengganti ASI karena alasan kesibukan
ataupun kesalahan persepsi tentang perubahan bentuk payudara setelah
menyusui (Suryoprajogo, 2009).
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Pemerintah Kota
Surakarta, pada tahun 2011 angka cakupan pemberian ASI eksklusif sekitar
46,1 % dengan target pencapaian ASI eksklusif tahun 2011 sebesar 80 %. Hal
ini menimbulkan keprihatinan karena sebagian ibu masih tidak mau menyusui
bayinya (Dinkes Kota Surakarta, 2011). Salah satu alasan ibu tidak mau
menyusui bayinya karena kejadian puting susu yang lecet saat menyusui.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Puting yang lecet ini disebabkan oleh perlekatan dan posisi yang salah saat
menyusui karena ibu tidak mengetahui cara menyusui yang benar
(Suryoprajogo, 2009).
Pengetahuan dan pemahaman yang kurang mendalam tentang ASI,
seperti manfaat dan teknik pemberian ASI menyebabkan ibu khawatir untuk
menyusui bayinya. Cara menyusui yang salah dapat mengakibatkan puting
susu menjadi lecet, ASI tidak keluar secara optimal sehingga mempengaruhi
produksi ASI selanjutnya atau bayi tidak mau menyusu. Dengan demikian
diperlukan cara menyusui yang benar yaitu cara memberikan ASI kepada bayi
dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Sujiyatini et al,
2010).
Bidan memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan informasi
kepada ibu tentang cara menyusui yang benar. Penyuluhan kesehatan
merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pemahaman ibu tentang
menyusui sehingga ibu sadar dan mau mempraktikan cara menyusui yang
benar kepada bayinya. Hal ini dapat memberikan manfaat besar bagi ibu
maupun bayi (Machfoedz dan Suryani, 2008).
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Bidan Widayati Surakarta,
dari lima ibu postpartum semuanya belum pernah mendapatkan penyuluhan
tentang cara menyusui yang benar. Mereka menyusui bayinya tanpa
mengetahui apakah cara tersebut benar atau salah. Berdasarkan latar belakang
tersebut peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian pengaruh penyuluhan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
tentang cara menyusui yang benar terhadap praktik menyusui pada ibu
postpartum di Bidan Widayati Surakarta.
Penelitian sejenis pernah dilakukan oleh Maulinda Aprimavista tahun
2011 dengan judul “Pengaruh Penyuluhan Cara Menyusui yang Benar
terhadap Pengetahuan Ibu tentang Cara Menyusui yang Benar di Puskesmas
Gambirsari Surakarta”. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi
experiment) dengan rancangan non-equivalent control group design. Alat ukur
yang digunakan adalah kuesioner tingkat pengetahuan dengan skala Guttman.
Hasil penelitian tersebut adalah ada pengaruh penyuluhan terhadap
pengetahuan ibu tentang cara menyusui yang benar.
Perbedaan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti sekarang adalah
penelitian untuk mengetahui pengaruh penyuluhan cara menyusui yang benar
terhadap praktik menyusui pada ibu postpartum di Bidan Widayati Surakarta.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasi experiment dengan
rancangan one group pre and posttest design. Alat ukur yang digunakan untuk
adalah checklist teknik menyusui yang benar untuk mengukur praktik
menyusui pada ibu postpartum.
B. Rumusan Masalah
Adakah pengaruh penyuluhan tentang cara menyusui yang benar terhadap
praktik menyusui pada ibu postpartum di Bidan Widayati Surakarta?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh penyuluhan tentang cara menyusui yang
benar terhadap praktik menyusui pada ibu postpartum di Bidan Widayati
Surakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui praktik menyusui pada ibu postpartum sebelum diberikan
penyuluhan tentang cara menyusui yang benar.
b. Mengetahui praktik menyusui pada ibu postpartum setelah diberikan
penyuluhan tentang cara menyusui yang benar.
c. Menganalisis pengaruh penyuluhan tentang cara menyusui yang benar
terhadap praktik menyusui pada ibu postpartum.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan informasi tentang
pengaruh penyuluhan cara menyusui yang benar dengan metode
bimbingan dan ceramah melalui media flipchart dan flyer terhadap praktik
menyusui pada ibu postpartum.
2. Manfaat Aplikatif
a. Bagi institusi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi tempat
pelayanan kesehatan untuk memberikan penyuluhan tentang cara
menyusui yang benar pada ibu postpartum.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
b. Bagi Bidan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dalam memberikan
penyuluhan tentang cara menyusui yang benar pada ibu postpartum
dengan media flipchart dan flyer.
c. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan
pengetahuan masyarakat khususnya ibu postpartum tentang cara
menyusui yang benar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Penyuluhan Kesehatan
a. Pengertian
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan kesehatan
yang dilakukan dengan menyebarkan pesan dan menanamkan
keyakinan sehingga masyarakat tidak terbatas pada munculnya rasa
sadar, tahu, dan mengerti, namun juga mau dan dapat melakukan
anjuran tersebut yang berhubungan dengan kesehatan (Machfoedz dan
Suryani, 2008).
b. Tujuan Penyuluhan
Pada dasarnya penyuluhan kesehatan memiliki tujuan jangka
pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Tujuan jangka pendek
yaitu terciptanya pengertian, sikap, dan norma, tujuan jangka
menengahnya adalah perilaku yang sehat, sedangkan jangka panjang
yaitu status kesehatan yang optimal (Machfoedz dan Suryani, 2008).
c. Sasaran Penyuluhan
Setiap program penyuluhan memiliki sasaran yang berbeda-
beda. Sasaran penyuluhan dibagi menjadi tiga kelompok yaitu
individu, kelompok, dan masyarakat (Suliha et al, 2004).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
d. Metode Penyuluhan
Menurut Notoatmodjo (2007) terdapat beberapa macam metode,
antara lain metode individual (bimbingan dan wawancara), metode
kelompok (ceramah, seminar, diskusi kelompok, curah pendapat, role
play) dan metode massa (ceramah umum, diskusi melalui media
elektronik, majalah/koran, dan billboard). Dalam penelitian ini
menggunakan metode ceramah dan bimbingan yang dianggap efektif
dalam memberikan penyuluhan kesehatan.
e. Media Penyuluhan
Secara garis besar media penyuluhan dibagi menjadi empat
macam, antara lain alat bantu lihat (visual aids) seperti slide; alat
bantu dengar (audio aids) seperti radio; alat bantu lihat dengar (audio
visual aids) seperti televisi; dan alat bantu berdasarkan
pembuatannya. Alat bantu ini terdiri dari alat bantu elektronik rumit
seperti film, serta alat bantu sederhana seperti leaflet, flyer, dan
flipchart (Suliha et al, 2004). Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan media flipchart dalam menyampaikan materi
penyuluhan dan flyer yang dapat dibawa pulang oleh ibu postpartum.
f. Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Penyuluhan
Menurut Effendy (1998) dalam Aprimavista (2011) keberhasilan
penyuluhan dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain tingkat
pendidikan, tingkat sosial ekonomi, adat istiadat, kepercayaan
masyarakat, dan ketersediaan waktu di masyarakat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
2. Praktik
a. Pengertian
Menurut Kamus Bahasa Indonesia (2008) praktik adalah suatu
perbuatan atau pelaksanaan secara nyata sesuai dengan teori. Selain itu
praktik juga memiliki arti suatu kondisi dimana setelah seseorang
mengetahui stimulus atau obyek kesehatan, mengadakan penilaian atau
memberikan pendapat, kemudian proses selanjutnya adalah
melaksanakan atau mempraktikkan apa yang ia ketahui (Notoatmodjo,
2007).
b. Tingkatan Praktik
Menurut Notoatmodjo (2003) praktik memiliki tingkatan-
tingkatan sebagai berikut :
1) Persepsi, yaitu mengenal dan memilih berbagai obyek yang
berhubungan dengan tindakan yang akan diambil.
2) Respon terpimpin, yaitu seseorang dapat melakukan sesuatu secara
urut dan benar sesuai dengan contoh.
3) Mekanisme, yaitu melakukan sesuatu dengan benar sehingga
secara otomatis menganggap hal tersebut sebagai suatu kebiasaan.
4) Adopsi, yaitu praktik yang sudah berkembang dengan baik dimana
tindakan telah dimodifikasi tanpa mengurangi kebenaran tindakan
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Praktik
1) Faktor predisposisi : tingkat pendidikan, status ekonomi,
pendidikan kesehatan, dan hubungan sosial.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
2) Faktor pendukung : fasilitas kesehatan masyarakat dan fasilitas
pelayanan kesehatan.
3) Faktor penguat : petugas kesehatan dan tokoh masyarakat.
3. Cara Menyusui yang Benar pada Ibu Postpartum
Postpartum memiliki arti sesudah persalinan. Hal ini disebut juga
dengan masa nifas (puerperium) yaitu dimulai setelah kelahiran plasenta
dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum
hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu. Pada masa ini
terjadi perubahan-perubahan fisiologi yaitu perubahan fisik, involusi
uterus, pengeluaran lokhea, pengeluaran ASI, perubahan sistem tubuh, dan
perubahan psikis (Tiran, 2005; Saifuddin, 2009).
Cara menyusui yang benar pada ibu postpartum meliputi :
a. Posisi dan perlekatan
Cara menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada
bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi yang benar. Terdapat
berbagai macam posisi dalam menyusui antara lain dengan duduk,
berdiri, dan berbaring (Perinasia, 2004).
Gambar 2.1 Posisi menyusui dengan berdiri
Sumber : Perinasia, 2004
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Gambar 2.2 Posisi menyusui dengan duduk
Gambar 2.3 Posisi menyusui dengan berbaring
Perlekatan mulut bayi juga merupakan hal yang tidak kalah
penting. Cara melekatkan mulut bayi yang benar yaitu dagu menempel
pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir bawah bayi
membuka lebar, serta sebagian besar areola masuk ke dalam mulut
bayi (Sujiyatini et al, 2010).
(b)
(a) (b)
Gambar 2.4 (a) Perlekatan yang benar; (b) Perlekatan yang salah
Sumber : Perinasia, 2004
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
b. Langkah-langkah menyusui yang benar
1) Ibu mencuci tangan yang bersih dengan sabun.
2) Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan
pada puting dan areola.
Gambar 2.5 Mengeluarkan dan mengoleskan ASI
3) Bayi diletakkan menghadap perut ibu :
a) Ibu duduk atau berbaring santai. Apabila duduk hendaknya
kaki tidak menggantung dan punggung ibu bersandar.
b) Bayi dipegang satu lengan, dimana kepala bayi terletak di
lengkung siku, bokong bayi terletak pada lengan dan ditahan
oleh telapak tangan ibu, kepala bayi tidak boleh tertengadah.
c) Satu tangan bayi diletakkan di belakang badan ibu dan yang
satu di depan
d) Perut bayi menempel badan ibu, kepala menghadap payudara
e) Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
f) Ibu menatap bayi dengan kasih sayang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Gambar 2.6 Cara meletakkan bayi
4) Memegang payudara dengan ibu jari diatas dan jari yang lain
menopang di bawah, serta jangan menekan puting atau areola saja.
Gambar 2.7 Cara memegang payudara
5) Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut dengan cara
menyentuh pipi atau sisi mulut bayi dengan puting susu.
Gambar 2.8 Cara merangsang membuka mulut bayi
Sumber : Perinasia, 2004
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
6) Setelah bayi membuka mulut , dengan cepat bayi didekatkan ke
payudara ibu dengan puting dan areola dimasukkan ke mulut bayi.
Setelah bayi mulai mengisap, payudara tidak perlu dipegang.
7) Melepas isapan bayi, dilakukan dengan cara jari kelingking ibu
dimasukkan ke mulut bayi melalui sudut mulut atau dagu bayi
ditekan ke bawah
Gambar 2.9 Cara melepas isapan bayi
8) Menyusui berikutnya dimulai dari payudara yang dihisap terakhir
9) Setelah selesai menyusui, mengeluarkan sedikit ASI kemudian
dioleskan pada puting dan areola. Biarkan kering dengan
sendirinya
10) Menyendawakan bayi, dilakukan dengan cara bayi digendong
tegak bersandar pada bahu ibu atau tidur tengkurap di pangkuan
ibu, kemudian punggungnya ditepuk perlahan.
(Perinasia, 2004)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Gambar 2.10 Cara menyendawakan bayi
c. Lama dan frekuensi menyusui
Menyusui bayi dilakukan setiap saat bayi membutuhkan dan
tanpa jadwal (on demand). Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu
payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung akan kosong
dalam waktu 2 jam. Bayi akan memiliki pola teratur menyusui setelah
1-2 minggu kemudian (Kristiyanasari,2011).
4. Pengaruh Penyuluhan tentang Cara Menyusui yang Benar terhadap Praktik
Menyusui pada Ibu Postpartum
Penyuluhan kesehatan merupakan salah satu cara untuk memberikan
informasi dan menanamkan keyakinan kepada masyarakat sehingga
meningkatkan kesadaran, rasa ingin tahu, dan melakukan perilaku
kesehatan tersebut (Machfoedz dan Suryani, 2008). Pada penyuluhan
tentang cara menyusui yang benar ini, diharapkan dapat meningkatkan
pemahaman tentang cara menyusui yang benar sehingga ibu mau
melakukan atau mempraktikan cara menyusui yang benar kepada bayinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
B. Kerangka Konsep
Gambar 2.11 Skema kerangka konsep
Keterangan :
Variabel Bebas : Penyuluhan tentang cara menyusui yang
benar
Variabel Terikat : Pretest praktik
menyusui
Faktor yang mempengaruhi penyuluhan : 1. tingkat pendidikan 2. tingkat sosial ekonomi 3. adat istiadat 4. kepercayaan masyarakat 5. ketersediaan waktu di masyarakat (Effendy , 1998)
Pengetahuan tentang cara menyusui
Faktor yang mempengaruhi praktik : 1. tingkat pendidikan 2. status ekonomi 3. pendidikan kesehatan 4. hubungan sosial 5. petugas kesehatan 6. tokoh masyarakat 7. fasilitas kesehatan
masyarakat 8. fasilitas pelayanan
kesehatan (Notoatmodjo, 2003)
Awareness (menyadari pentingnya menyusui dengan cara yang benar)
Interest (merasa tertarik untuk menyusui dengan cara yang benar)
Evaluation (menimbang-nimbang ingin mempraktikkan cara menyusui yang benar)
Trial (mencoba menyusui dengan cara yang benar)
Adoption (berperilaku baru)
Variabel Terikat : Posttest praktik
menyusui
: variabel yang diteliti
: variabel luar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
C. Hipotesis
Ada pengaruh penyuluhan tentang cara menyusui yang benar terhadap
praktik menyusui pada ibu postpartum di Bidan Widayati Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen semu (quasi
experiment) karena tidak terdapat pembatasan yang ketat terhadap
randomisasi dan peneliti tidak memungkinkan untuk mengontrol semua
variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Sedangkan
rancangan yang digunakan adalah one group pre and posttest design karena
sebelum dan sesudah intervensi menggunakan satu kelompok yang sama
(Taufiqurrahman, 2008).
O1 X O2
Gambar 3.1 Skema rancangan penelitian
Keterangan :
X : perlakuan
O1 : pengamatan sebelum intervensi
O2 : pengamatan sesudah intervensi
(Taufiqurrahman, 2008)
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian telah dilakukan di Bidan Widayati Surakarta pada bulan
Februari-Juli 2012.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
C. Populasi Penelitian
1. Popolasi target
Populasi target dalam penelitian ini adalah ibu postpartum yang bayinya
lahir hidup di Bidan Widayati Surakarta.
2. Populasi aktual
Populasi aktual dalam penelitian ini adalah ibu postpartum yang
bayinya lahir hidup di Bidan Widayati Surakarta pada bulan April-Mei
2012.
D. Sampel dan Teknik Sampling
Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah ibu postpartum
yang bayinya lahir hidup di Bidan Widayati Surakarta yang memenuhi
kriteria restriksi. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan Non-
Probability Sampling yaitu pemilihan sampel secara non-random yang tidak
mengindahkan prinsip-prinsip probabilitas. Sedangkan cara yang digunakan
adalah Quota Sampling dimana jumlah sampel yang ditetapkan berdasarkan
kuota yang tersedia dan seluruh sampel harus memenuhi kriteria tertentu
sampai jumlah yang diinginkan yaitu sebesar 30 sampel (Taufiqurrahman,
2008).
E. Estimasi Besar Sampel
Pada penelitian ini menggunakan patokan umum “rule of thumb”
dimana setiap penelitian dengan data yang dianalisis secara statistik
membutuhkan sampel minimal 30 subjek penelitian (Murti, 2010).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Penelitian ini menggunakan sampel sebesar 30 orang ibu postpartum sebagai
kelompok eksperimen.
F. Kriteria Restriksi
1. Kriteria Inklusi
a. Ibu postpartum yang bayinya lahir hidup di Bidan Widayati
Surakarta bulan April-Mei 2012.
b. Ibu yang menyusui bayinya.
2. Kriteria Eksklusi
a. Ibu tidak bersedia menjadi responden.
b. Ibu yang tidak boleh menyusui karena indikasi medis misalnya
karsinoma payudara, penyakit infeksi akut dan aktif, dan mempunyai
masalah pada payudara misalnya abses payudara.
c. Ibu yang sudah pernah mendapatkan penyuluhan tentang cara
menyusui yang benar.
d. Ibu yang memiliki gangguan kejiwaan.
G. Pengalokasian Subjek
Sampel penelitian terdiri dari satu kelompok yaitu kelompok
eksperimen. Kelompok eksperimen terdiri dari subjek sebanyak 30 orang ibu
postpartum yang bayinya lahir hidup di Bidan Widayati Surakarta yang
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
H. Definisi Operasional
Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel
No. Variabel Definisi Operasional Pengukuran Alat Ukur Skala
1.
Bebas : Penyuluhan tentang cara menyusui yang benar
Memberikan informasi kesehatan tentang cara menyusui yang benar kepada ibu postpartum dengan menggunakan media flipchart dan flyer.
Presensi kehadiran responden
Nominal
2. Terikat : Praktik menyusui yang benar
Tindakan yang dilakukan oleh ibu postpartum yaitu menyusui bayinya dengan cara yang benar antara lain posisi dan perlekatan yang benar, langkah-langkah menyusui meliputi mencuci tangan, cara meletakkan bayi, memegang payudara, rangsangan membuka mulut bayi, melepas isapan bayi, menyendawakan bayi, serta lama dan frekuensi menyusui.
Checklist Interval
I. Cara Kerja
1. Intervensi
Intervensi dalam penelitian ini berupa penyuluhan tentang cara
menyusui yang benar dengan menggunakan media flipchart. Alat ukur
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan checklist. Tahap
pengumpulan data diawali dengan menentukan sampel yang terdiri dari
30 ibu postpartum sebagai kelompok eksperimen dan melakukan pretest
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
tentang praktik menyusui pada kelompok tersebut. Kemudian peneliti
memberikan penyuluhan tentang cara menyusui yang benar, dan setelah
15 hari dilakukan posttest dengan meminta kelompok eksperimen
melakukan praktik menyusui (Machfoedz, 2005). Hal ini dilakukan
untuk menganalisis pengaruh penyuluhan terhadap praktik menyusui
berdasarkan hasil pretest dan posttest.
2. Instrumentasi
Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan cara
observasi menggunakan checklist. Checklist yang digunakan adalah
checklist OSCA 2011 tentang teknik menyusui yang benar yang
dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Pada
penelitian ini tidak dilakukan uji validitas dan reliabilitas karena
checklist yang digunakan telah terstandarisasi oleh Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah.
Tabel 3.2. Kisi-kisi checklist cara menyusui yang benar
Indikator Item Pertanyaan Nomor Item Pertanyaan Jumlah
Langkah-langkah cara menyusui
Persiapan menyusui Posisi menyusui Langkah-langkah menyusui Lama dan frekuensi menyusui
(BPM) tersebut melayani Antenatal Care (ANC), Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA), Keluarga Berencana (KB), dan persalinan 24 jam. Ruangan yang
terdapat di BPM ini terdiri dari satu ruang periksa, satu ruang persalinan, 5
kamar pasien, dua kamar mandi, dan satu mushola. Rata-rata jumlah
persalinan di Bidan Widayati dalam satu bulan sebanyak 15-20 pasien. Pasien
postpartum boleh pulang setelah mendapatkan perawatan selama 2-3 hari
sesuai dengan kondisi pasien. Pasien mengatakan puas dengan pelayanan yang
diberikan di Bidan Widayati, namun mereka mengatakan tidak mendapatkan
informasi secara lengkap tentang cara menyusui yang benar.
B. Karakteristik Responden
1. Usia
Hasil penelitian tentang karakteristik usia responden adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.1. Distribusi responden berdasarkan usia
Usia Jumlah Persentase < 20 tahun 3 10 %
20 – 35 tahun 24 80 % > 35 tahun 3 10 %
Total 30 100 % Sumber : Data Primer 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa sebagian besar responden
berada pada usia 20-35 tahun sebanyak 24 orang (80 %).
2. Pendidikan
Hasil penelitian tentang karakteristik pendidikan responden adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.2. Distribusi responden berdasarkan pendidikan
Pendidikan Jumlah Persentase SD 1 3,33 % SMP 10 33,33 % SMA/SMK/SMEA 11 36,67 % D3 7 23,33 % S1 1 3,33 % Total 30 100 %
Sumber : Data Primer 2012
Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan distribusi responden berdasarkan
pendidikan dimana sebagian besar pendidikan responden adalah
SMA/SMK/SMEA sebanyak 11 orang (36,67 %) dan SMP sebanyak 10
orang (33,33 %).
3. Pekerjaan
Hasil penelitian tentang karakteristik pekerjaan responden adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.3. Distribusi responden berdasarkan pekerjaan
Pekerjaan Jumlah Persentase Ibu rumah tangga 12 40 % Swasta 17 56,67 % PNS 1 3,33 % Total 30 100 %
Sumber : Data Primer 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan bahwa distribusi responden
berdasarkan pekerjaan sebagian besar bekerja di bidang swasta sebanyak 17
orang (56,67 %).
4. Jumlah anak
Hasil penelitian tentang karakteristik jumlah anak responden adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.4. Distribusi responden berdasarkan jumlah anak
Jumlah Anak Jumlah Persentase 1 13 43,33 % 2 6 20 % 3 7 23,33 % > 3 4 13,33 % Total 30 100 %
Sumber : Data Primer 2012
Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebagian besar responden baru
memiliki satu anak, yaitu sebanyak 13 orang (43,33 %).
C. Skor Praktik Menyusui pada Ibu Postpartum
Penilaian praktik menyusui dilakukan dalam dua tahap yaitu sebelum
diberi penyuluhan (pretest) dan setelah penyuluhan (posttest). Distribusi data
skor pretest dan posttest adalah sebagai berikut :
Gambar 4.1. Distribusi frekuensi skor pretest praktik menyusui
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Gambar 4.2. Distribusi frekuensi skor posttest praktik menyusui
Berdasarkan Gambar 4.1 dan 4.2 menunjukkan bahwa skor terendah
pretest adalah 6, tertinggi adalah 12, dan skor yang paling banyak dimiliki
responden adalah 9. Nilai rata-rata skor pretest adalah 8,33 dengan standar
deviasi 1,668. Sedangkan skor terendah posttest adalah 9, tertinggi adalah 17,
dan skor yang paling banyak dimiliki responden adalah 15. Nilai rata-rata skor
posttest adalah 13,43 dengan standar deviasi 2,192.
D. Pengujian Normalitas
Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji paired t-test yang
diawali dengan uji normalitas untuk mengetahui apakah sebaran data yang ada
dalam distribusi yang normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan
menggunakan uji Shapiro-Wilk karena sampel yang digunakan < 50, dan
sebaran data dikatakan normal apabila nilai kemaknaan (p) > 0,05.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Tabel 4.5. Hasil uji normalitas
Kelompok Data p Pretest 0,067 Posttest 0,115
Sumber : Hasil olah data SPSS 19.0
Berdasarkan Tabel 4.6 diperoleh hasil bahwa nilai kemaknaan (p) dari
kelompok data pretest maupun posttest menunjukkan nilai > 0,05, sehingga
distribusi kedua kelompok data tersebut adalah normal.
E. Analisis Data Pengaruh Penyuluhan tentang Cara Meyusui yang Benar
terhadap Praktik Menyusui pada Ibu Postpartum
Prasyarat dalam statistik parametrik adalah data terdistribusi normal.
Hasil uji normalitas data pretest dan posttest menunjukkan data terdistribusi
normal, sehingga dapat dilanjutkan dengan analisis data menggunakan uji
paired t-test.
Tabel 4.6. Hasil uji paired t-test
Paired N Mean t p Pretest & Posttest 30 -5,100 -16,957 0,000
Sumber : Hasil olah data SPSS 19.0
Berdasarkan Tabel 4.7 menurut perhitungan SPSS didapatkan nilai t
hitung sebesar -16.957. Tanda minus (-) pada nilai t hitung menunjukkan
bahwa skor sebelum penyuluhan (pretest) lebih kecil daripada setelah
penyuluhan (posttest). Kriteria uji Ha diterima apabila nilai signifikansi (p) <
0,05. Hasil analisis data diperoleh nilai p = 0,000, dimana 0,000 < 0,05
sehingga menunjukkan ada pengaruh penyuluhan tentang cara menyusui yang
benar terhadap praktik menyusui pada ibu postpartum.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
BAB V
PEMBAHASAN
Penelitian diawali dengan melakukan penilaian terhadap praktik menyusui
pada ibu postpartum (pretest), kemudian diberikan penyuluhan tentang cara
menyusui yang benar dan dilakukan penilaian kembali praktik menyusui setelah
15 hari pasca pretest (posttest). Berdasarkan kedua skor praktik menyusui tersebut
maka dilakukan pengujian analisis data untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
penyuluhan terhadap praktik menyusui.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan skor praktik
menyusui sebelum dan sesudah penyuluhan, dimana rata-rata skor pretest 8,33
dan skor posttest adalah 13,43. Dalam analisis data dengan uji paired t-test
diperoleh nilai signifikansi p = 0,000 dimana p < 0,05. Maka dari itu Ha diterima
sedangkan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh penyuluhan
tentang cara menyusui yang benar terhadap praktik menyusui pada ibu
postpartum.
Penyuluhan diberikan setelah peneliti mengadakan penilaian praktik
menyusui ibu postpartum sesuai kemampuan mereka. Kemudian setelah
mendapatkan penyuluhan tentang cara menyusui yang benar, ibu postpartum
dapat menyadari dan mengerti serta bersedia mempraktikkan cara menyusui yang
benar sesuai dengan informasi yang diperoleh.
Penyuluhan kesehatan memerlukan metode yang tepat agar pelaksanaan
penyuluhan tepat sasaran dan berjalan dengan lancar. Penelitian ini menggunakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
metode penyuluhan individual berupa ceramah dan bimbingan. Metode ceramah
dapat digunakan untuk sasaran dengan pendidikan tinggi maupun rendah.
Sedangkan metode bimbingan dapat menciptakan suasana yang lebih kondusif,
dimana dalam memberikan penyuluhan peneliti dan responden terjalin hubungan
kekeluargaan sehingga responden tidak takut untuk bertanya maupun
mengemukakan pendapatnya (Notoatmodjo, 2007).
Media penyuluhan merupakan hal yang tidak kalah penting untuk
memperlancar pelaksanaan penyuluhan. Dalam penelitian ini menggunakan media
flipchart dan flyer. Alat bantu flipchart digunakan peneliti saat menyampaikan
penyuluhan yang disertai dengan penjelasan dan gambar-gambar yang
mendukung sehingga responden lebih mudah memahami materi yang diberikan.
Selain itu juga diberikan flyer yang berisi tentang langkah-langkah menyusui yang
dapat dibawa pulang oleh responden sehingga ia dapat terus mengingat materi
yang diberikan meskipun sudah berada di rumah.
Penyuluhan yang diberikan dengan metode dan media yang tepat merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang untuk tertarik dan mau
melakukan anjuran yang diberikan saat penyuluhan. Petugas kesehatan sebagai
orang yang berperan dalam memberikan penyuluhan juga sangat mempengaruhi
keberhasilan penyuluhan ini. Petugas kesehatan menyampaikan informasi tentang
cara menyusui yang benar dengan metode yang tepat dan memberikan motivasi
kepada ibu sehingga tertarik dan bersedia mempraktikkan cara menyusui yang
benar karena hal ini dapat mempengaruhi kelancaran produksi ASI dan
kenyamanan bagi ibu maupun bayinya (Notoatmodjo, 2007).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Adanya pengaruh penyuluhan tentang cara menyusui yang benar terhadap
praktik menyusui juga didukung oleh beberapa faktor berdasarkan karakteristik
responden yang meliputi usia, pendidikan, pekerjaan, dan jumlah anak. Hasil
penelitian pada tabel 4.1 menunjukkan distribusi usia responden sebagian besar
berada pada usia 20-35 tahun sebanyak 24 orang (80 %). Usia 20-35 tahun
merupakan usia produktif bagi wanita untuk hamil dan melahirkan serta siap
untuk menyusui bayinya. Dalam rentang usia tersebut, seseorang sudah dikatakan
dewasa dan semakin ingin mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, dan
perilakunya. Semakin bertambahnya usia maka daya tangkap dan pola pikir
seseorang juga semakin berkembang. Hal ini membuktikan bahwa mereka dapat
menyerap ilmu dari penyuluhan yang diberikan, kemudian telah siap untuk
melakukan praktik menyusui dengan cara yang benar (Notoatmodjo, 2007;
Saifuddin et al, 2006).
Hasil penelitian pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebagian besar
pendidikan responden adalah SMA/SMK/SMEA sebanyak 11 orang (36,67 %)
dan SMP sebanyak 10 orang (33,33 %). Tingkat pendidikan memiliki pengaruh
terhadap cara pandang seseorang dalam menerima informasi baru. Semakin tinggi
tingkat pendidikan seseorang maka semakin mudah dalam memahami informasi
yang didapat. Namun hal ini bukan berarti orang dengan tingkat pendidikan
formal yang rendah tidak dapat menyerap informasi dengan baik, karena mereka
juga mendapatkan banyak pengetahuan dari luar seperti lingkungan, televisi, dan
radio. Dalam penelitian ini sebagian besar responden berpendidikan
SMA/SMK/SMEA dan SMP sehingga lebih mudah menyerap dan memahami
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
informasi yang diberikan dalam penyuluhan tentang cara menyusui yang benar
(Machfoedz dan Suryani, 2008).
Hasil penelitian pada tabel 4.3 menunjukkan distribusi responden
berdasarkan pekerjaan dimana sebagian besar responden bekerja di bidang swasta
sebanyak 17 orang (56,67 %). Pekerjaan berhubungan erat dengan pendapatan dan
kondisi ekonomi. Status ekonomi mempengaruhi daya beli seseorang dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya, termasuk dalam mengembangkan pengetahuan
yang dimiliki. Seseorang dengan tingkat ekonomi yang tinggi semakin mudah
mendapatkan pengetahuan dengan cara mengikuti seminar-seminar, penyuluhan,
maupun dengan membeli buku. Selain itu orang yang bekerja juga memiliki
lingkungan kerja atau komunitas yang dapat saling bertukar informasi,
pengetahuan, dan pengalaman tentang cara menyusui yang benar, sehingga
mempengaruhi ibu dalam melakukan praktik menyusui (Notoatmodjo, 2007).
Hasil penelitian pada tabel 4.4 menunjukkan distribusi responden
berdasarkan jumlah anak dimana sebagian besar responden sebanyak 13 orang
(43,33 %) baru memiliki satu anak. Responden yang baru memiliki satu anak
lebih mudah menerima ilmu yang diberikan dalam penyuluhan dan
mempraktikkan cara menyusui yang benar (Notoatmodjo, 2007).
Berdasarkan uraian tersebut menunjukkan bahwa penyuluhan dengan
metode ceramah dan bimbingan yang menggunakan alat bantu flipchart dan flyer
serta didukung oleh beberapa faktor lain memiliki pengaruh terhadap praktik
menyusui pada ibu postpartum yang ditandai dengan perubahan skor pretest dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
posttest praktik menyusui, dimana didapatkan hasil thitung = 16,957. Penelitian ini
memperoleh thitung yang lebih tinggi daripada penelitian yang sebelumnya.
Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Widayanti (2011)
dengan judul Pengaruh Pendidikan Kesehatan Breast Care terhadap Praktik
Breast Care Ibu Nifas di RB Mboga Sukoharjo. Didapatkan hasil ada pengaruh
pendidikan kesehatan terhadap praktik breast care dengan thitung = 7,546. Menurut
Machfoedz dan Suryani (2008) pendidikan kesehatan adalah unsur program
kesehatan dan kedokteran yang di dalamnya terdapat rencana untuk
mempengaruhi pengetahuan, mengubah sikap dan perilaku yang berhubungan
dengan kesehatan perseorangan atau kelompok yang bertujuan untuk membantu
tercapainya program pengobatan, rehabilitasi, pencegahan penyakit, dan
peningkatan kesehatan. Hal ini sesuai dengan teori menurut Notoatmodjo (2003)
yang menjelaskan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku atau
praktik seseorang adalah pendidikan kesehatan, dimana penyuluhan merupakan
salah satu bentuk dari pendidikan kesehatan.
Hasil penelitian pendukung lainnya dilakukan oleh Aprimavista (2011)
dengan judul Pengaruh Penyuluhan Cara Menyusui yang Benar terhadap
Pengetahuan Ibu tentang Cara Menyusui yang Benar di Puskesmas Gambirsari
Surakarta. Didapatkan hasil ada pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan
tentang cara menyusui dengan thitung = 4,219. Menurut Suliha dkk (2004)
penyuluhan merupakan upaya penambahan pengetahuan dan kemampuan
seseorang melalui teknik praktik belajar atau instruksi untuk mengingat suatu
fakta atau kondisi nyata dengan cara aktif dalam memberikan informasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Berdasarkan hal tersebut maka pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh
kemudahan dalam mendapatkan informasi salah satunya melalui penyuluhan.
Penelitian ini berjalan sesuai dengan rencana penulis namun tidak terlepas
dari beberapa hambatan. Hambatan yang terjadi dalam penelitian ini adalah
adanya kesulitan dalam mencari alamat responden saat akan melakukan posttest
praktik menyusui pada hari ke-15 setelah pemberian penyuluhan. Selain itu ada
beberapa responden yang tidak dapat dilakukan posttest pada tepat hari ke-15
karena kesibukan masing-masing baik responden maupun penulis. Meskipun
mundur dari tanggal posttest, namun pelaksanaan posttest tetap berada dalam
jangka waktu normal yaitu 15 sampai 30 hari setelah penyuluhan (Machfoedz,
2005).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh penyuluhan tentang cara
menyusui yang benar terhadap praktik menyusui pada ibu postpartum di Bidan
Widayati Surakarta pada 30 orang ibu postpartum, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Praktik menyusui pada ibu postpartum sebelum diberikan penyuluhan
tentang cara menyusui yang benar memiliki skor rata-rata sebesar 8,33.
2. Praktik menyusui pada ibu postpartum setelah diberikan penyuluhan
tentang cara menyusui yang benar memiliki skor rata-rata sebesar 13,43.
3. Ada pengaruh penyuluhan tentang cara menyusui yang benar terhadap
praktik menyusui pada ibu postpartum di Bidan Widayati Surakarta
dengan thitung= - 16,957 dan nilai signifikansi (p) = 0,000.
B. Saran
1. Bagi Bidan Widayati Surakarta
Diharapkan dalam memberikan penyuluhan tentang cara menyusui yang
benar pada ibu postpartum, Bidan Widayati menggunakan metode
individual dengan media flipchart dan flyer agar ibu dapat memahami
materi yang diberikan dengan mudah dan tepat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
2. Bagi Masyarakat
Diharapkan masyarakat dapat aktif mencari informasi tentang cara
menyusui yang benar melalui internet, majalah kesehatan ibu dan anak,
televisi, dan mengikuti penyuluhan-penyuluhan kesehatan khususnya bagi
ibu postpartum. Namun hal ini sebaiknya dipersiapkan selama kehamilan
ibu, sehingga setelah bayi lahir ibu langsung dapat menyusui bayinya
dengan cara yang benar.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan pada peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian
dengan menggunakan kelompok kontrol, sehingga pengaruh penyuluhan
dapat lebih terlihat apabila dibandingkan antara kelompok yang mendapat
dan tidak mendapatkan penyuluhan serta menggunakan sampel dengan
jumlah yang lebih besar. Selain itu diharapkan peneliti membuat panduan
anamnesa responden secara lengkap dan terperinci.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
DAFTAR PUSTAKA
Aprimavista M., 2011. Pengaruh Penyuluhan Cara Menyusui yang Benar terhadap Pengetahuan Ibu tentang Cara Menyusui yang Benar di Puskesmas Gambirsari Surakarta. Skripsi. FK UNS
Dahlan M.S., 2011. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan : Deskriptif,
Bivariat, dan Multivariat Dilengkapi Aplikasi dengan Menggunakan SPSS. Jakarta : Salemba Medika pp : 11-3, 69-74
Fajar I., et al, 2009. Statistika untuk Praktisi Kesehatan. Yogyakarta : Graha
Ilmu pp : 27-8, 127 Kristiyanasari W., 2011. ASI, Menyusui, & Sadari. Yogyakarta : Nuha
Medika pp : 33-4 Machfoedz I.,et al, 2005. Teknik Membuat Alat Ukur Penelitian Bidang
Kesehatan, Keperawatan, dan Kebidanan . Yogyakarta: Fitramaya pp: 40
Machfoedz I dan Suryani E, 2008. Pendidikan Kesehatan Bagian dari
Promosi Kesehatan. Yogyakarta : Fitramaya pp: 6-7, 59-77 Murti B., 2010. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif di Bidang Kesehatan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press pp: 119
Notoatmodjo S., 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka
Diglossiamedia pp : 21-3, 85 Taufiqurrahman M.A., 2008. Pengantar Metodologi Penelitian untuk Ilmu
Kesehatan. Surakarta : LPP UNS dan UNS Press pp : 63, 125 Tim Penyusun, 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta : Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional pp: 1210 Tiran D., 2005. Kamus Saku Bidan. Jakarta : EGC pp : 370 Widayanti R.D., 2011. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Breast Care
terhadap Praktik Breast Care Ibu Nifas di RB Mboga Sukoharjo. Skripsi. FK UNS