TINJAUAN INTEGRATIF STUDI DIFUSI INOVASI TEKNOLOGI PENDIDIKAN DI SEKOLAH Oleh: Suyantiningsih ABSTRACT Our educational systems nowadays are facing inordinate difficulties in trying to meet the needs of a changing and increasingly technological society. However, there are many uncertainties rel ate d to the bene fit s of tec hnol ogy uti li sat ion and developme nt and the change s tha t the adoption of techno logy necessita tes, such as demand for technical and non-t echnic al suppor ts, pedagogical and instructional issues, instuctional management issues, and teacher professional developme nt. Thi s article discusses thr ee components of dif fussion innova tio n in gene ral concept . The firs t compone nt incl udes characte ristics of the innovation it se lf . A second component involves the characteristics of innovators (actors) that influence the probability ofadoption of an innovation. The third component involves characteristics of the environmental context that modulate diffusion via structural characteristics of the modern world. These lattercharacteristics incorporate four sets of variables: geographical settings, societal culture, political conditions, and global uniformity. This article also presents a diverse set of literature in the area of "adoption" of educational technology in schools. Some questions related to how innovation research help explain the adoption process in schools and how does the school context influence the change facilitation and implementation process will be answered in this article. A diffusion model wil l be pre sented to provid e a sna pshot of uti liz ati on of comput er tec hnol ogy and tel ecommunica tio ns in school s. By combining the cont ext ual fac tor s, conc erns about the innovation, and the individual stage of innovation-decision, the results will be a holistic view ofthe overall diffusion process. Keywor ds: Diff usion, Innovatio n, Comput er Technol ogy, Educat ional Technology, Change in Schools Pendahuluan Per kembang an teknol ogi sud ah seharusnya ter jadi di sekola h dan ins tit usi pend idi kan dan menjad i bagian dar i age nda per uba han jik a kit a aka n memper sia pka n pes ert a didik dal am
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Our educational systems nowadays are facing inordinate difficulties in trying to meet the needs
of a changing and increasingly technological society. However, there are many uncertainties
related to the benefits of technology utilisation and development and the changes that the
adoption of technology necessitates, such as demand for technical and non-technical supports,
pedagogical and instructional issues, instuctional management issues, and teacher professional
development. This article discusses three components of diffussion innovation in general
concept. The first component includes characteristics of the innovation itself. A second
component involves the characteristics of innovators (actors) that influence the probability of
adoption of an innovation. The third component involves characteristics of the environmental
context that modulate diffusion via structural characteristics of the modern world. These latter
characteristics incorporate four sets of variables: geographical settings, societal culture, political
conditions, and global uniformity. This article also presents a diverse set of literature in the area
of "adoption" of educational technology in schools. Some questions related to how innovationresearch help explain the adoption process in schools and how does the school context influence
the change facilitation and implementation process will be answered in this article. A diffusion
model will be presented to provide a snapshot of utilization of computer technology and
telecommunications in schools. By combining the contextual factors, concerns about the
innovation, and the individual stage of innovation-decision, the results will be a holistic view of
the overall diffusion process.
Keywords: Diffusion, Innovation, Computer Technology, Educational Technology, Change in
Schools
Pendahuluan
Perkembangan teknologi sudah seharusnya terjadi di sekolah dan institusi pendidikan dan
menjadi bagian dari agenda perubahan jika kita akan mempersiapkan peserta didik dalam
Makalah berjudul “Hakikat Difusi & Inovasi Pembelajaran (Latar Belakang Kehadiran
Inovasi dalam Pembelajaran)”, disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Difusi dan
Inovasi Pembelajaran dengan kode sandi MTP - 555.
Pembelajaran sebagai suatu konsep pedagogik secara teknis dapat diartikan sebagai upaya
sistematik dan sistemik untuk menciptakan lingkungan belajar yang potensial menghasilkan
proses belajar yang bermuara pada berkembangnya potensi individu sebagai peserta didik.
Pendidik yang memiliki komitmen tinggi terhadap profesinya ditunjukan oleh penguasaan
terhadap aspek-aspek pembelajaran, baik dalam fungsi perencanaan, pengembangan dan
pelaksanaan maupun pelaporan hasil pembelajaran secara akuntable kepada masyarakat.Saya menyadari, bahwa banyak kelemahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah
ini. Oleh karena itu, mohon saran dan kritik dari para pembaca, untuk kesempurnaan
penyusunan makalah selanjutnya.
Rasa syukur saya panjatkan pula kepada Allah SWT, atas semangat dan kemauan rekan-
rekan mahasiswa yang telah membantu memberikan saran dan do’a dalam penyelesaian makalah
ini.
Last but not least , bahkan the most important thing, saya ucapkan terima kasih serta
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada bapak Dr. Sigit Wibowo selaku dosen mata kuliah
ini yang telah meyakinkan saya bahwa inovasi itu adalah tantangan sekaligus energi untuk
Segala Puji dan syukur hanya bagi Allah SWT yang telah memberikantaufiq dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “Hakikat Difusi dan Inovasi Pembelajaran”.Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugasmata kuliah Difusi dan Inovasi Pembelajaran MTP - 555.
Saya menyadari bahwa penyusunan makalah ini dapat diselesaikanatas dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalamkesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada mereka. Khususnyaucapan terima kasih kepada Bapak Dr. Sigit Wibowo Selaku dosen matakuliah ini atas doa dan restunya untuk penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangandan kesalahan dalam penjelasannya bahkan masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu, kami mohon kepada bapak Dosen atau sahabat-sahabat dan
siapa saja yang dapat memberikan arahan dan bimbingan untuk selanjutnyadan kritikan yang bersifat membangun untuk menuju kearah yang lebih baik.
Cianjur, Mei 2011
Penulis
DAFTAR ISI
HalamanKATAPENGANTAR .............................................................................................................................. iDAFTARISI .............................................................................................................................................. iiBAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang ........................................................................................................... 1
B. TujuanPenulisan ...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASANA.Pembelajaran .............................................................................................................. 3B. Inovasi
Pendidikan .................................................................................................... 4C. Difusi Inovasi
Pendidikan ....................................................................................... 5BAB IVKESIMPULAN ..................................................................................................... 9
Pendidikan adalah hal yang sangat penting untuk diperoleh anak-anakataupun orang dewasa. Pendidikan menjadi salah satu modal bagi seseorangagar dapat berhasil dan mampu meraih kesuksesan dalam kehidupannya.Mengingat akan pentingnya pendidikan, maka pemerintah punmencanangkan program wajib belajar 9 tahun, melakukan perubahankurikulum untuk mencoba mengakomodasi kebutuhan siswa. Kesadaranakan pentingnya pendidikan bukan hanya dirasakan oleh pemerintah, tetapi juga kalangan swasta yang mulai melirik dunia pendidikan dalammengembangkan usahanya. Sarana untuk memperoleh pendidikan yangdisediakan oleh pemerintah masih dirasakan sangat kurang dalam upayamemenuhi kebutuhan masyarakat akan pendidikan.
Perkembangan masyarakat dan perkembangan pendidikan yangsemakin maju pesat menghasilkan inovasi di berbagai bidang. Peningkatankualitas pendidikan pada saat ini menjadi perhatian. Peningkatan kualitaspendidikan tidak dapat berjalan tanpa adanya inovasi pendidikan. Apa yangingin dicapai melalui inovasi-inovasi pendidikan tersebut, yaitu usaha untukmengubah proses pembelajaran, perubahan dalam situasi belajar yangmenyangkut kurikulum, peningkatan fasilitas belajar mengajar sertapeningkatan mutu profesional guru. Hal yang ingin dicapai melalui inovasipendidikan juga meliputi sistem administrasi dan manajemen pendidikansecara keseluruhan dan hubungannya dengan kebijakkan nasional.
Proses pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses yang
ditata dan diatur sedemikian rupa menurut langkah-langkah tertentu agardalam pelaksanaannya dapat mencapai hasil yang diharapkan dankompetensi dasar dapat tercapai secara efektif. Oleh karena itu, seorangguru yang profesional harus mampu menjadi inovator atau adaptor dari hasilinovasi agar siswa memiliki pengalaman belajar yang bermakna danberhasil. Difusi inovasi pembelajaran yang tepat dan efektif akan sangatberpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan pembelajaran.
Difusi inovasi pada dasarnya merupakan penyebarluasan gagasaninovasi melalui suatu proses komunikasi yang dilakukan denganmenggunakan saluran tertentu dalam suatu rentang waktu tertentu diantara anggota sistem sosial masyarakat. Oleh karena sistem sosial
merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi adopsi inovasi, makaproses difusi inovasi tidak senantiasa berjalan mulus. Hal ini disebabkanperbedaan latar belakang dan sistem sosial yang berlaku.
Pemimpin yang berpengaruh (opinion leaders) memiliki peran yangsangat penting pada perubahan perilaku individu. Opinion Leadership is thedegree to which an individual is able to influence other individualis’ attitudesor overt behavior informally in a desired way with relative frequency .
Kepemimpinan yang berpengaruh merupakan suatu tingkat di mana seorangindividu secara tidak optimal ke arah kondisi yang diharapkan, sesuaidengan norma yang berlaku. Sementara itu, agen perubahan (Changeagent) merupakan individu yang mempengaruhi pengambilan inovasi kearah yang dapat diharapkan.
Maka melalui penulisan makalah ini yang akan menjadi bahasan adalahbeberapa hal yang berkaitan dengan Hakikat Difusi dan InovasiPembelajaran.
B. Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai sarana untuk
meningkatkan keprofesionalan yang dimiliki, dan selain itu untuk mengkajisejauhmana inovasi pembelajaran yang telah dilakukan dibandingkandengan teori-teori yang telah diperoleh. Sementara tujuan secara khususnyaadalah untuk memenuhi salah satu tugas individu mata kuliah Difusi danInovasi Pembelajaran dengan kode mata kuliah 555.
Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia yangterjadi setelah belajar secara terus menerus, bukan hanya disebabkan olehproses pertumbuhan saja. Belajar terjadi apabila suatu stimulus bersamadengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehinggaperbuatanya ( performance-nya) berubah dari waktu sebelum ia mengalamisituasi itu ke waktu setelah ia mengalami situasi tadi.
Istilah pembelajaran seperti yang dikemukakan oleh Romiszowski(1981:4) merujuk pada proses pembelajaran berpusat pada tujuan atau goaldirected teaching process yang dalam banyak hal dapat direncanakansebelumnya (pre-planned). Proses Pembelajaran yakni proses membuatorang melakukan proses belajar sesuai dengan rancangan, unsur
kesengajaan dari pihak diluar individu yang melakukan proses belajarmerupakan ciri utama dari konsep pembelajaran.
Pembelajaran digunakan untuk menunjukan kegiatan guru dan siswa.Sebelumnya, kita menggunakan istilah “proses belajar-mengajar” dan“pengajaran”. Istilah pembelajaran merupakan terjemahan dari kata“instuction” . Menurut Gagne, Briggs, dan Wager (1992), pembelajaranadalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkanterjadinya proses belajar pada siswa. Instruction is a set of events that affect learners in such a way that learning is facilitated. (Gagne, Briggs, dan Wager,1992, hal 3).
Jika kembali kepada konsep pembelajaran atau pengajaran dalam
kaitannya dengan konsep belajar dapat dikemukakan bahwa pembelajaranmerupakan sarana untuk memungkinkan terjadinya proses belajar dalam artiperubahan prilaku individu melalui proses mengalami sesuatu yangdiciptakan dalam rancangan proses pembelajaran, namun harus dibericatatan bahwa tidak semua proses belajar terjadi karena ada prosespembelajaran, seperti belajar dari pengalaman sendiri.
Maka dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran merupakan kegiatan yangdilakukan untuk menginisiasi, memfasilitasi, dan meningkatkan intensitasdan kualitas belajar pada diri peserta didik. Oleh karena pembelajaranmerupakan upaya sistematis dan sistemik untuk menginisiasi, memfasilitasi,dan dengan jenis hakikat, dan jenis belajar serta hasil belajar tersebut.
Pembelajaran harus menghasilkan belajar, tapi tidak semua proses belajarterjadi karena pembelajaran. Proses belajar terjadi juga dalam konteksinteraksi sosial-kultural dalam lingkungan masyarakat.
B. Inovasi PendidikanSecara etimologi inovasi berasal dari kata innovation yang bermakna
pembaharuan, perubahan baru. Inovasi adakalanya diartikan sebagaipenemuan tetapi berbeda maknanya dengan penemuan dalam arti diskoveri
atau invensi. Diskoveri mempunyai makna penemuan sesuatu itu telah adasebelumnya tetapi belum diketahui orang. Invensi adalah penemuan yangbenar-benar baru sebagai hasil kreasi manusia contohnya teori belajar,mode busana, dan sebagainya. Inovasi adalah suatu ide, produk, metodedan seterusnya yang dirasakan sebagai sesuatu yang baru, baik berupa hasil
diskoveri atau invensi yang digunakan untuk tujuan tertentu.Pendidikan berasal dari kata “didik”, lalu kata ini mendapatkan awalanme sehingga menjadi “mendidik”, artinya memelihara dan memberi latihan.Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntunan,dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (kamus besar bahasaindonesia, 1991: 232). Selanjutnya pengertian pendidikan menurut kamusbesar bahasa indonesia ialah proses pengubahan sikap dan tata lakuseseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusiamelalui upaya mengajaran dan pelatihan.
Inovasi pendidikan merupakan upaya dasar dalam memperbaiki aspek-aspek pendidikan dalam praktiknya. Menurut Hamijoyo mengemukakaan
inovasi pendidikan adalah suatu perubahan yang baru dan kualitatif berbedadari hal yang ada sebelumnya serta sengaja diusahakan untukmeningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu dalampendidikan. Sedangkan menurut Ibrahim mendefinisikan inovasi pendidikanadalah inovasi (pembaruan) dalam bidang pendidikan atau inovasi yangdilakukan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan. Inovasipendidikan merupakan suatu ide, barang, metode yang dirasakan ataudiamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang(masyarakat) baik berupa hasil inversi atau diskoversi yang digunakan untukmencapai tujuan pendidikan atau memecahkan masalah-masalahpendidikan.
Dari kedua pendapat pakar di atas mengenai inovasi pendidikan, dapatditarik kesimpulan bahwa inovasi pendidikan adalah ide, barang, metodeyang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atausekelompok orang (masyarakat) yang digunakan untuk mencapai tujuantertentu dalam pendidikan atau memecahkan masalah-masalah pendidikan.
Inovasi pendidikan menurut Tilaar harus didukung oleh kesadaranmasyarakat untuk berubah. Apabila suatu masyarakat belum menghendakisuatu sistem pendidikan yang diinginkannya maka tidak akan mungkin suatuperubahan atau inovasi pendidikan terjadi. Apabila masyarakat telahmerasakan bahwa inovasi pendidikan merupakan suatu keharusan makaakan melahirkan pemikiran-pemikiran dan pelaksanaan inovasi pendidikan.
Seperti halnya yang ditemukan di negara-negara maju atau di negara-negara yang melihat pendidikan sebagai kunci dari pengembangan sumberdaya manusia yang diperlukan bagi eksistensi kehidupan bangsa.C. Difusi Inovasi Pendidikan
Menurut Evrett Rogers (1995) difusi adalah sebagai berikut :Diffusion as process by which an innovation is adopted and gains
acceptance by members of a certain community. A number of factorsinteract to influence the difusion of an innovation. The four major factors
that influence the diffusion process are the innovation it self, howinformation about the innovation is communicated, time, and the nature of the social system into which the innovationis being introduced.
Difusi diartikan sebagai proses sebagai proses suatu inovasidikomunikasikan, diadopsi, dan dimanfaatkan oleh warga masyarakat
tertentu. Difusi merupakan suatu proses mengkomunikasikan inovasi melaluisaluran dalam suatu rentang waktu diantara anggota suatu sistem sosialtermasuk sistem pendidikan. Melalui proses difusi tersebut memungkinkansuatu inovasi diketahui oleh orang banyak dan dikomunikasikan sehinggamenyebar luas dan akhirnya digunakan oleh masyarakat. Oleh karena itu,tujuan utama proses difusi adalah diadopsinya suatu inovasi oleh anggotasistem sosial tertentu. Anggota sistem sosial yaitu individu, kelompokinformal, organisasi, dan atau susbsistem (Rogers, 1995).
Inovasi dalam teknologi pembelajaran dapat dikatakan berhasilbilamana berdampak positif bagi proses pembelajaran peserta didik. Inovasidalam teknologi pembelajaran dapat dilakukan pada salah satu atau
beberapa komponen pembelajaran. Komponen-komponen tersebut meliputipeserta didik, pendidik/ guru, sarana dan prasarana, dan biaya. Inovasi yangefektif perlu dilakukan secara bertahap dan hati-hati. Inovasi yang terlaluambisius menjadi tidak realistis sehingga sangat besar kemungkinannyamengalami kegagalan atau penolakan dari berbagai pihak yang terkaitdengan upaya inovasi tersebut.
Inovasi lebih dari mengemukakan suatu gagasan yang cemerlang,melainkan bagaimana mewujudkan gagasan tersebut dalam tindakan nyatayang berdampak positif bagi peningkatan kualitas pembelajaran.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan inovasi dalamteknologi pembelajaran yang diharapkan berimplikasi positif bagi proses
belajar dan pembelajaran adalah sebagai berikut.1. Inovasi yang dilakukan untuk meningkatkan efektivitas dan efesiensi
pembelajaran bagi peserta didik tertentu yang menuntut pendidik/gurumenciptakan berbagai strategi pembelajaran yang sesuai dengan setiapkarakteristik peserta didik. Inovasi seperti ini memerlukan upaya sungguh-sungguh dan strategi yang handal untuk dapat diterapkan dalam sistempembelajaran di sekolah.
2. Inovasi harus berpusat atau bertitik tolak atau diciptakan atas dasarkesesuaian bagi peserta didik sehingga mempunyai implikasi yang positif bagi kemudahan belajar bagi peserta didik.
3. Para pakar, perancang pembelajaran, dan para pendidik/guru yang pada
umumnya mensintesa suatu sistem pembelajaran dari bentuk-bentuk inovasiyang ditarik dari seluruh subsistem pembelajaran yang komprehensif.
4. Bentuk inovasi yang disesuaikan dengan kemampuan satuan pendidikantempat inovasi tersebut dilaksanakan cenderung akan menghasilkan inovasiyang parsial dan seadanya.
5. Tidak ada yang dapat mengklaim paling benar sepanjang belum dapatdibuktikan efektivitas dan efesiensinya terhadap hasil belajar yangdiharapkan oleh dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dalam kurun
waktu tertentu. Oleh karena itu, setiap inovasi harus terus dilaksanakansampai berhasil kecuali bila ditemukan inovasi yang lebih tepat.
6. Inovasi selalu diwarnai dengan suasana ketidakpastian mengenaiefektivitasnya terhadap kualitas pembelajaran, namun selalu menciptakanperubahan yang dinamis dari waktu ke waktu dan dari lingkungan budaya
yang satu ke lingkungan budaya peserta didik yang lain, dari lingkunganbudaya yang satu kelingkungan budaya yang lain dari peserta didik yangsama. Oleh karena itu, inovasi yang berhasil disuatu tempat belum tentuberhasil ditempat lain.
7. Inovasi dalam pembelajaran dapat dilaksanakan baik pada sektorpendidikan formal, pendidikan nonformal/kursus/pelatihan, maupunpendidikan informal pada segala macam bentuk, jalur dan jenjangpendidikan yang terkait dengan berbagai bidang kehidupan.
Akhirnya, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalammelakukan inovasi dalam pembelajaran, yaitu :
1. Inovasi dalam teknologi pembelajaran bukan suatu upaya sekali jadi, dankemudian seluruh komponen dalam institusi akan tunduk mengikutinyadengan tertib dan disiplin. Banyak upaya persuasi, diskusi, sosialisasi,bimbingan, serta pelatihan harus dilakukan agar proses inovasi teknologipembelajaran berhasil.
2. Untuk keberhasilan suatu inovasi dalam teknologi pembelajaran adabeberapa hal yang harus diantisipasi, dipersiapkan serta dilaksanakan tahapdemi tahap sehingga inovasi diterima (diadopsi) dengan baik. Di dunia initidak ada upaya tanpa hasil, dan sama halnya pula tidak akan ada hasil yangdapat kita raih tanpa upaya yang sungguh-sungguh dalam melakukaninovasi teknologi pembelajaran.
3. Tantangan terbesar pada inovasi teknologi pembelajaran adalah pada saatgagasan atau teknologi baru mulai diluncurkan. Secara alamiah, hampirdapat dipastikan bahwa setiap gagasan atau teknologi baru dalampembelajaran akan mendapatkan tantangan dan mungkin tantangan yangkeras dari berbagai pihak. Suatu inovasi dalam teknologi pembelajarandapat mengancam kemapanan sekelompok orang dalam suatu institusi yangselama ini sudah merasa mapan.
4. Agar efektif, keberhasilan adopsi inovasi teknologi pembelajaran banyakditentukan oleh sosialisasi gagasan yang handal dan menyeluruh; partisipasiseluruh komponen serta sumber daya manusia dalam suatu organisasipendidikan; komitmen pimpinan puncak guna mengarahkan transformasi
atau perubahan pengetahuan ; sikap dan perilaku sesuai dengan harapandan tujuan inovasi teknologi pembelajaran untuk memberikan kemudahan,fasilitas belajar, dan kegiatan pembelajaran.
5. Teori difusi inovasi dapat diaplikasikan dalam teknologi pembelajaran.Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi inovasitersebut, maka para teknolog mempertimbangkan faktor-faktor yangmenghambat dan mempermudah difusi inovasi teknologi pembelajarantersebut.
6. Inovasi akan terus terjadi karena didorong oleh adanya faktor luar danfaktor dalam diri manusia serta adanya interaksi antara keduanya. Faktordalam diri misalnya keinginan dan kebutuhan serta adanya potensi untukmeningkatkan dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Sedangkan faktor luaradalah perubahan-perubahan yang terjadi dilingkungannya. Interaksi antara
faktor dari luar dan faktor dalam menyebabkan terjadinya perkembanganilmu pengetahuan dan teknologi serta inovasi tanpa henti.7. Akhirnya mari kita lakukan inovasi secara sistematis, sehingga tujuan
inovasi dapat dicapai. Selamat berinovasi. Jangan pernah menyerah sebeluminovasi berhasil dilaksanakan secara efektif. Jangan pernah berhentimenciptakan inovasi karena tercapainya cita-cita mulia mencerdaskanbangsa selalu membutuhkan inovasi berkelanjutan dalam teknologipembelajaran.
Proses pembelajaran yaitu proses membuat orang melakukan proses
belajar sesuai dengan rancangan. Unsur kesengajaan dari pihak di luarindividu yang melakukan proses belajar merupakan ciri utama dari konseppembelajaran. Proses pembelajaran harus dengan sengaja diorganisasikandengan baik agar dapat menumbuhkan proses belajar yang baik yang padagilirannya dapat mencapai hasil belajar yang optimal.
Suatu perubahan, termasuk perubahan di bidang pendidikan dapatdikatakan sebagai suatu inovasi apabila perubahan tersebut dilakukandengan sengaja untuk memperbaiki keadaan sebelumnya agar lebihmenguntungkan demi upaya untuk meningkatkan kehidupan yang lebihbaik. Inovasi pendidikan digunakan untuk memecahkan masalah pendidikanatau untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Difusi inovasi dimaknakan sebagai penyebarluasan gagasan inovasimelalui suatu proses komunikasi tertentu yang dilakukan menggunakansaluran tertentu dalam suatu rentang waktu tertentu di antara anggotasistem sosial masyarakat.
Difusi dan inovasi berawal dari keinginan untuk menciptakan sesuatuyang baru dan dapat diterima oleh masyarakat. Pencipta inovasi harusmemiliki persepsi terhadap kebutuhan masyarakat yang cocok dengan kodisidan kebutuhan masyarakat dimana ia hidup. Proses penciptaan difusi daninovasi tentunya membutuhakn waktu yang lama, hal ini dipengaruhi olehkeberadaan masyarakat iru sendiri.
Sigit Wibowo. (2011). Difusi dan Inovasi Pembelajaran Handout kuliahUniversitas Islam As-Syafi’iyah.Jakarta
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1991).Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi kedua. Jakarta : Balai PustakaMuhibbin Syah. (2004).Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.Udin Saripuddin Winataputra dan Rustana Ardiwinata. (1995). PerencanaanPengajaran. Jakarta: Ditjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam.Bambang Warsita. (2008). Teknologi Pembelajaran dan aplikasinya. Jakarta:Rineka Cipta.Rogers, Everet M (1997). Communication of Innovation. London : CollierMacmiliian PublisherIbrahim. (1999). Inovasi Pendidikan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Tilaar, H.A.R. (1999). Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional
dalam Prespektif Abad ke 21. Magelang: Indonesia ToraWijaya, Cece et. al. (1991). Pembaruan dalam Bidang Pendidikan, Bandung:Rosdakarya.Udin S Winataputra [et al.] teori belajar dan pembelajaran. Jakarta:UT,2008.