STUDI PERFORMA MOTOR DIESEL DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR
BIODIESEL DARI MINYAK GORENG BEKAS TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai
Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Strata1 (S1) Pada Jurusan
Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Disusun Oleh : JAJANG NURJAMAN 3331-08-0740 JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON - BANTEN
2014 ii iii PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Sayamenyatakandengansesungguhnyabahwaskripsidengan judulSTUDI
PERFORMAMOTORDI ESELDENGAN MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR BI ODI ESEL MI
NYAK GORENG BEKAS yang dibuatuntukmemenuhi persyaratan
menjadisarjanateknik
diJurusanTeknikMesinUniversitasSultanAgengTirtayasaadalahhasil
karyasayasendiridanbukanmerupakantiruanatauduplikasidariskripsi
yangsudahpernahdipublikasikandanataupernahdigunakanuntuk
mendapatkangelarkesarjanaandilingkunganUniversitasSultanAgeng
Tirtayasamaupundiperguruantinggiataudiinstansimanapun.Sumber
informasiyangberasalataudikutipkaryayangtelahditerbitkanmaupun
tidakditerbitkandaripenulislaintelahdisebutkandalamteksyang
dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Cilegon,Januari 2014 Jajang Nurjaman NIM . 3331080740 iv ABSTRAK
Minyakgorengbekassangatberbahayajikadikonsumsikarenamengandung
senyawakarsiogenikyangmemicutimbulnyakanker,namunminyakgoreng
bekasdapatdimanfaatkanmenjadibahanbakarpenggantisolardengancara
transesterifikasimenjadibiodiesel.Padapengujianperformamesindiesel
menggunakanbahanbakarbiodieselminyakgorengbekasini,digunakanmesin
dieselDongFengR175Ayangdihubungkandengangearpumpdenganvariasi
putaranmesin1000,1500dan2000rpmdanvariasicampuranbahanbakarB50,
B70danB100.Hasilpengujianmenunjukkanbahwaperformamesin
menggunakanbiodieselmasihlebihrendahdibandingkansolar,halituterlihat
dari penurunan nilai torsi mesinrata-rata sebesar 20,53% dan nilai
dayarata-rata
sebesar20,24%.Konsumsibahanbakarmenggunakanbiodiesellebihboros
dibandingkansolarpadasetiapputaranmesin.Konsumsibahanbakarbiodiesel
lebihborosdibandingkansolar,dengannilaikenaikanrata-ratamencapai42,56
%.Nilairata-rataefisiensithermalbiodiesellebihrendahdibandingsolar,yaitu
sebesar28,59%.Variabelcampuranbahanbakaryangmenghasilkanperforma
mesinpalingmendekatisolaradalahB50.,dilihatdarinilaitorsi,dayadan
efisiensi thermal melebihi B70 dan B100. Kata kunci : Biodiesel
minyak goreng bekas, torsi,daya, efisiensi thermal. v ABSTRACT Used
cooking oil is very dangerous if consumed, because it contains
carcinogenic compounds that cause cancer, but it can be used as an
alternative fuel to subtitute the diesel fuel with
transesterification way to be a biodiesel. On this testing of the
performance of a diesel engine using biodiesel from used cooking
oil, used Dong
FengR175Adieselenginethatconnectedwithagearpump,withvariationsof
enginerotation1000,1500and2000rpm,andalsovariationsofmixturefuel
B50,B70andB100.Theresultofthestudyshowsthattheengineperformance
usingbiodieselfuelislowerthanusingdieselfuel,itcanbeseenfromthe
decrease of the average value of engine torque reached 20,53 % and
the average
valueofenginepowerreached20,24%.fuelconsumptionsofengineusing
biodieselismorewastefulthanusingdieselfuelineachenginerotation,with
averagevalueoftheincreasereached42,56%.Theaveragevalueofthermal
efficiency of biodiesel is lower than diesel fuel, which is 28,59
%. The variation of
mixturefuelwhichgeneratesengineperformancethatmostapproachingusing
dieselfuelisB50,itcanbeseenfromthetorquevalue,powerandthermal
efficiency, which it surpasses B70 and B100. Keyword : Biodiesel
from used cooking oil, torque, power, thermal efficiency, fuel
consumption. vi KATA PENGANTAR Assalamualaikkum Wr.Wb.
SegalapujihanyamilikAllahazzawajallayangtelahmemberikanrahmat,karuniasertanikmat-Nyasehinggatugasakhirini
dapatterselesaikan.SholawatdansalamkepadaRasullullahSAWyang
telahmembawaumatmanusiadalamkehidupanyangsaratilmu pengetahuan dan
menjunjung tinggi nilai-nilai akhlakul karimah.
Tugasakhiriniberisikanmengenaihasildariperencanaanyang
telahdilakukan,dimanadalampenyusunannyamerupakanaplikasidari
beberapamatakuliahyangdipelajaridibangkukuliah.Tugasakhirini
disusun sebagai salah
satusyaratkelulusanuntukmeraihgelarsarjanateknikpadaJurusanTeknik
Mesin FT. UNTIRTA. Tersusunnya tugas akhir ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak, untuk itu ucapan terima kasih disampaikan
kepada: 1. Bapak Kurnia Nugraha, ST., MT. selaku Dekan FT.UNTIRTA.
2.Bpk.Sunardi.,ST.,M.Eng.selakuKetuaJurusanTeknikMesin FT.UNTIRTA.
3. IbuDr.NiKetutCaturwati,Ir.,MT.selakuDosenPembimbingI.
Terimakasihatasbimbingandanilmuyangtelahdicurahkanserta membantu
penyusun selama penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini, semoga Tuhan
YME membalas semua kebaikan ibu.
4.BapakDr.Eng.AgungSudrajat,ST.,M.EngSelakuDosen
PembimbingII.Terimakasihtelahmemberikanjudultugasakhir
dansolusisaatdihadapkandengankebuntuan,semogaAllahSWT membalas
kebaikan bapak selama ini.5.Bapak Erwin, ST., MT selaku Kordinator
Tugas Akhir 6. Bapak Slamet Wiyono, ST., MT. selaku Pembimbing
Akademik. vii 7.SeluruhDosenJurusanTeknikMesinFT.UNTIRTAyangtidak
bisadisebutkansatupersatu,terimakasihatassemuailmuyang diberikan.
8.Babeh&Enyayangtelahmelahirkandanikhlasmembesarkan
penyusunsampaihariini,terimakasihatassemuadoa,cintadan
dukunganyangtidakbisapenulisbalasmeskisampaiakhirhayat. Semoga
Allah menambahkan ridho kepada beliau.9.Kakak kakak ku, Sahrudin,
Yusuf, Yuyun, Susanto, Evi, Juju dan seluruh keluarga. Terimakasih
atas doa dan dukungannya. 10.
MieaNurjaman,atassemangatdanperhatianyangdiberikan kepada penyusun,
terima kasih telah sabar menunggu. 11.
Teman-temanTeknikMesin2008:fatwa(pontang),taufik
(ucup),Cahyo,Yohan,Adit(patim),Nurul,Hepi,Faldi,Hamidi,
Siran,Adi(Jawa),Alzero,Fahmi,Bayu,Akbar,Eka,Eko,Abbi,
Denis,Fajar(ompong),Tomo,Ipang,Imam(jawa),Andrianto,
Heri,Angga,Moning,Ale,sertasemuarekan-rekanTeknikMesin
2008yangtidakbisapenyusunsebutkansatupersatu.Terima kasih atas
bantuan & kebersamaan selama ini. Semoga Allah SWT memuliakan
derajatnya dan memohon maaf atas
segalakesalahanyangpernahdilakukanselamaprosespenyelesaian
LaporanTugasAkhirini.Akhirkatapenyusunmengharapkanlaporanini
dapatbermanfaatbagisemuapihakyangmemerlukan,walaupunpenyusun
taumasihbanyakkekurangan.Olehkarenanyapenyusunsangat
mengharapkanmasukansertasaranyangmembangundemimemperbaiki laporan
ini. Wassalamualaikum Wr. Wb. Cilegon,Januari 2014 Penyusun viii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...............LEMBAR PENGESAHAN DEWAN
PENGUJI ..................................................
PERNYATAANKEASLIAN SKRIPSI
............................................................
ABSTRAK ............................... KATA PENGANTAR
...........................................................................................
DAFTAR ISI ............... DAFTAR GAMBAR
.............................................................................................
DAFTAR
TABEL...................................................................................................
DAFTAR SIMBOL
.................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang
...................................... 1.2Rumusan Masalah
................... 1.3Batasan Masalah ....................
1.4Tujuan Penelitian ...................... ....................
1.5Hipotesa Awal ............................... BAB II TEORI DASAR
2.1Motor Diesel
.........................................................................................
2.1.1Klasifikasi Motor Diesel
.................................................................
2.1.2Prinsif Kerja Motor Diesel . 2.1.3Performa Motor Diesel ..
2.2Rem Blok Tunggal 2.3Bahan Bakar 2.3.1Solar ... 2.3.2Biodiesel i
ii iii iv vi viii x xi xii 1 3 3 4 4 5 6 7 14 18 23 23 25 ix BAB
III METODOLOGI PENELITIAN 3.1Metodologi Penelitian
............................................................................
3.2Diagram Alir
Penelitian..........................................................................
3.3Alat dan Bahan
.......................................................................
3.4Skema
Pengujian.............................................................
3.5Prosedur Pengujian
.................................................................................
BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Pengujian
...............................................................................
4.2Perhitungan Performa Motor
..................................................................
4.2.1 Perhitungan Gaya Pengereman Pulley... 4.2.2 Perhitungan Torsi
Motor .. 4.2.3 Perhitungan Daya Motor .... 4.2.4 Perhitungan
Konsumsi Bahan Bakar Spesifik.. 4.2.5Perhitungan Efisiensi Thermal
4.3Analisa .. 4.3.1Analisa Perbandingan Torsi Motor 4.3.2Analisa
Perbandingan Daya Motor 4.3.3Analisa Perbandingan Konsumsi Bahan
Bakar Spesifik 4.3.4Analisa Perbandingan Efisiensi Thermal BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
.............................................................................................
5.2 Saran
.......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN 27 28 29 37 3 45 45 47 49 50 52 54 55 57 60
61 62 63 63 37 37 40 42 42 44 46 47 49 51 51 52 54 57 59 60 x
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1Siklus Kerja Motor Diesel 4
Langkah................. Gambar 2.2Siklus Kerja Motor Diesel 2
Langkah........ Gambar 2.3Siklus Kerja Motor Diesel 4
Langkah................. Gambar 2.4Siklus Kerja Motor Diesel 2
Langkah................. Gambar 2.5Prinsif Kerja Prony Brake.....
Gambar 2.6Rem Blok Kondisi Pertama..... Gambar 2.7Rem Blok Kondisi
Kedua. Gambar 2.8Rem Blok Kondisi Ketiga.... Gambar 2.9Skema
Pembuatan Biodiesel Minyak Goreng Bekas.............. Gambar
3.1Diagram Alir Prosedur Penelitian .. Gambar 3.2Motor Dong Feng
R175A . Gambar 3.3Tachometer Gambar 3.4Termokopel &
Termodisplay . Gambar 3.5Loadcell & Display Indikator . Gambar
3.6Stopwatch Gambar 3.7Gelas Ukur .. Gambar 3.8Pressure Gauge
Gambar 3.9Biodiesel Minyak Jelantah .. Gambar 3.10Skema Pengujian .
Gambar 4.1Gaya Pengereman Pada Pulley Gambar 4.2Grafik Perbandingan
Torsi Motor ... Gambar 4.3Grafik Perbandingan Daya Motor .. Gambar
4.4Grafik Perbandingan Konsumsi Bahan Bakar Spesifik .. Gambar
4.5Grafik Perbandingan Efisiensi Thermal . 6 7 9 12 15 19 21 22 26
28 30 30 31 32 32 33 33 34 37 42 51 53 55 57 xi DAFTAR TABEL Tabel
3.1Spesifikasi Motor Diesel ................... Tabel
3.2Spesifikasi Solar
.......................................................................
Tabel 3.3Spesifikasi Biodiesel Minyak Goreng Bekas
........................... Tabel 3.4Form Pengambilan Data
................................................................
Tabel 4.1Data Hasil Pengujian Bahan Bakar Solar Muri
........................ Tabel 4.2Data Hasil Pengujian Bahan Bakar
B50 ................................... Tabel 4.3Data Hasil
Pengujian Bahan Bakar B70 ................................... Tabel
4.4Data Hasil Pengujian Bahan Bakar B100
................................ Tabel 4.5Perbandingan Nilai Torsi
.......................................................... Tabel
4.6Perbandingan Nilai Daya
.......................................................... Tabel
4.7Perbandingan Nilai Konsumsi Bahan Bakar Spesifik ..............
Tabel 4.8Perbandingan Nilai Efisiensi Thermal
...................................... 29 35 36 39 40 40 41 41 45
46 49 50 xii DAFTAR SIMBOL F= gaya tekan tuas rem Q= gaya tekan
blok rem = koefisien gesek sepatu rem = koefisien gesek equivalen
f= gaya pengereman T= torsi P= daya r= jari-jari pulley N= putaran
mesin fc= konsumsi bahan bakar perjam vf= volume bahan bakar perjam
f= massa jenis bahan bakar sfc= konsumsi bahan bakar spesifik th =
efisiensi thermal LHV= nilai kalor bahan bakar BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Minyak bumi merupakansumber energi utama dan
sumber devisa negara,
namundemikiancadanganminyakbumiyangdimilikiIndonesiajumlahnya
terbatas.Sementaraitu,kebutuhanmanusiaakanenergisemakinmeningkat
sejalandenganlajupertumbuhanekonomidanpertumbuhanpenduduk.Oleh
karenanyaberbagaiupayatelahdilakukanuntukmencaribahanbakaralternatif
yangmemilikisifatdapatdiperbaharui(renewable)danramahlingkungan.
Potensienergiyangterbarukanantaralain,energipanasmatahari,panasbumi,
angin, tanaman penghasil minyak dan sebagainya.
Pemanfaatanenergiyangbersumberdarimatahari,angindanaruslaut
masihmengalamikesulitandalamhalpenampungan(storage)khususnyauntuk
bendabergerak.Untukitulahmuncullahpemikiranuntukpenggunaanminyak
daribahannabati.BahanBakarNabati(BBN)BioethanoldanBiodiesel
merupakanduakandidatkuatpenggantibensindansolaryangselamaini
digunakan sebagai bahan bakar motor Otto dan Diesel.
PemerintahmencabutsubsidiBBMdengansegalakonsekuensinyatelah mulai
diwujudkan dengan mencari berbagai solusi bahan bakar alternatif.
Diantara
berbagaisolusiituadalahpengembanganbahanbakaralternatifberbahanbaku
nabati.Pemerintahseriusmenggarapprograminisecaramenyeluruh,halini
ditunjukkanolehterbitnyaPeraturanPresidenNo.5/2006tentangKebijakan
2 EnergiNasionaldanInstruksiPresidenNo.1/2006tentangPenyediaandan
PemanfaatanBahanBakarNabati(biofuel).Salahsatubahanbakarnabatiyang
sekarangmulaidilirikmasyarakatadalahpemanfaatanmiyaksisamenggoreng
atau minyak jelantah. Sebanyak 49% permintaan minyak goreng adalah
konsumsi rumah tangga
dansisanyauntukkeperluanindustri,termasukdiantaranyaindustriperhotelan
danrestoran.Pertumbuhanpendudukdanjugaperhotelansertarestoran
menyebabkanpermintaanakanminyakgorengsemakinmeningkat.Halini
menyebabkan dihasilkan minyak jelantah yang cukup tinggi.
Penggunaanminyakgorengbekassangatberbahayauntukkonsumsi,hal
inidikarenakanminyakjelantahmengandungsenyawakarsiogenikdanakrolin
yangdapatmemicutimbulnyakankerhatidanrasagatalpadatenggorokan.
Namun kondisi ini sering kali menjadi sebuah dilema, di satu sisi
masyarakat kita cenderung masihberorientasi pada nilai ekonomis
dibanding nilai kesehatannya. Sehubungan dengan banyaknya minyak
jelantah dari sisa industri maupun rumah tangga dalam jumlahyang
tinggi dan menyadari adanya bahaya konsumsi
minyakjelantah,makadiperlukanupayaupayauntukmemanfaatkanminyak
jelantahtersebutagartidakterbuangdanmencemarilingkungan.Salahsatu
pemanfaatanminyakjelantahiniadalahsebagaicampuranbahanbakarsolar
untuk motor diesel.
Hasilpenelitianparaahlimenunjukanbahwabahanbakarnabatiini
menghasilkan nilai emisi gas buang yang lebih rendah dibandingkan
dengan nilai
emisiyangdihasilkanolehbahanbakarsolarmurni.Untukituperluadanya 3
pengujianpenggunaanminyakjelantahsebagaicampuranbahanbakarsolar
dengan variabel performa motor diesel dan nilai emisi yang
dihasilkan. 1.2Rumusan Masalah
Berdasarkanlatarbelakangmasalahdiatasdapatdirumuskan
permasalahanyaitubagaimanamengetahuiperforma(dayaoutput,efisiensi)dan
emisigasbuangpadamotordieseldenganmenggunakanbahanbakarcampuran
solar dan biodiesel minyak goreng bekas. 1.3Batasan Masalah
Agarpenelitianiniterarahdanprosespenulisantidakterlalumelebar, maka
penelitian skripsi ini memiliki batasan batasan masalah, yaitu:
1.Penelitianhanyaberfokuspadapenggunaanbiodieselminyakgoreng bekas
untuk mengetahui performa (daya output, efisiensi) motor diesel.
2.Tidakmembahassecaradetailcarapembuatanbiodieseldariminyak goreng
bekas. 3.MotordieselyangdipakaiadalahmotordieselmodelDongFengR175A
dengan kecepatan maksimum 2600 rpm dan beban tetap (2 bar). 4
1.4Tujuan Penelitian Tujuan dari pembuatan tugas akhir iniadalah
untuk mengetahui performa
motordieselyaitutorsi,daya,konsumsibahanbakardanefisiensibahanbakar
dengan menggunakan bahan bakar biodiesel dari minyak goreng bekas
1.5Hipotesa Awal Berdasarkan latar belakang dari tugas akhir ini
yang berjudul studi performa motor diesel dengan menggunakan bahan
bakar biodiesel dari minyak goreng bekas maka penulis memiliki
hipotesa awal bahwa biodiesel dapat diaplikasikan sebagai bahan
bakar alternatif pengganti solar untuk motor diesel, akan tetapi
performa motor yang dihasilkan masih relatif lebih rendah
dibandingkan menggunakan bahan bakar solar. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1MOTOR DIESEL
Motordieselditemukanpadatahun1892olehRudolfDiesel,yang menerima
paten pada 23 Februari 1893. Diesel menginginkan sebuah motor untuk
dapatdigunakandenganberbagaimacambahanbakartermasukdebubatubara.
DiamempertunjukkannyapadaExpositionUniverselle(PameranDunia)tahun
1900denganmenggunakanminyakkacang.Kemudiandiperbaikidan
disempurnakan oleh Charles F. Kettering.
Motordieseladalahsebuahmotorataumotordengansistempembakaran
dalam,yangmenggunakanpanasataukalorsebagaiakibatdaripengkompresian
udarahinggatekananmaksimaluntukmembakarfuelataubahanbakar,yang
disemprotkankedalamruangbakarataucombustionchambersaatlangkah
kompresiterjadipadamotorataumotortersebut.Berbedahalnyadenganmotor
bensin, motor diesel tidak menggunakan busi. Karena pada awalnya,
motor diesel
diciptakanuntukdapatbekerjadenganmenggunakanbebagaimacambahan
bakar. Seperti apayang dipirkan oleh Rudolf Diesel. Selain itu saat
motordiesel diciptakan, busi atau sparkplug belum ditemukan. 6
2.1.1Klasifikasi Motor Diesel
Salahsatuklasifikasimotordieseladalahberdasarkansikluskerjanya.
Berdasarkan klasifikasi tersebut motor diesel dibagi menjadi dua,
yaitu: 1.Motor diesel 4 langkah
Dalammotorempat-strokecamshaftdiarahkansehinggaberputarpada
kecepatan setengah dari crankshaft (1:2). Hal ini berarti bahwa
crankshaft harus
membuatduaputaranlengkapsebelumcamshaftakanmenyelesaikansatu
putaran atau dalam sekali langkah piston terjadi 4 kerja. Gambar
2.1. Siklus Kerja Motor Diesel 4 Langkah 7 2.Motor diesel 2 langkah
Padamotordieseliniketikacrankshaftmelakukansatuputaranmaka
akanterjadidualangkahkerja,yaituputaranpertamaterjadiintakeudaradan
kompresidanputarankeduaterjadipembakarandanexhaustgassisa
pembakaran. Gambar 2.2. Siklus Kerja Motor Diesel 2 Langkah
2.1.2Prinsip Kerja Motor Diesel 1.Motor diesel 4 stroke
Padamotordiesel4stroketerdapat4langkahdalamsatuputaran crankshaft,
yaitu: 1.Langkah Hisap (intake)
PistonbergerakdariTMAkeTMB,kemudiankatupmasuk
terbukadankatupbuangtertutup.Karenapistonbergerakke
bawah,makadidalamsilinderterjadikevakumansehinggaudara 8
bersihakanterhisapdanmengalirmasukkedalamruangsilinder melalui
katup masuk. 2.Langkah Kompresi (compression)
PistonbergerakdariTMBkeTMA,keduakatupakantertutup.
Karenapistonbergerakkeatasdankeduakatuptertutup,maka
udarabersihdidalamsilinderakanterdorongdimampatkandi
ruangbakar,akibatnyasilindertertekandantemperaturmenjadi tinggi.
3.Langkah Usaha (power)
PadaakhirlangkahkompresisebelumpistonmencapaiTMA,
injectorakanmengabutkanbahanbakardanakanbercampur
denganudarayangtertekandantemperaturtinggi.Gayaakibat
tekananpembakaranyangmendorongpistonkebawahditeruskan
olehbatangpiston(torak)untukmemutarporosengkol.Poros
engkolinilahyangberfungsisebagaipengubahgeraknaikturun
torakmenjadigerakputaryangmenghasilkantenagaputarpada motor diesel.
4.Langkah Buang (exhaust)
KatupbuangterbukadanpistonbergerakdariTMBkeTMA. Karena adanya gaya
kelembaman yang dimiliki oleh roda gaya (fly 9
wheel)yangseporosdenganporosengkol,makasaatlangkah
usahaberakhir,porosengkoltetapberputar.Haltersebut
menyebabkantorakbergerakdariTMBkeTMA.Karenakatup
buangterbuka,makagassisapembakaranterdorongkeluaroleh
gerakantorakdariTMBkeTMA.Setelahlangkahiniberakhir,
langkahkerjamotordiesel4langkah(4tak)akankembalilagike
langkahhisap.Prosesyangberulang-ulangtersebutdiatasdisebut dengan
siklus diesel. Dambar 2.3 Siklus Kerja Motor Diesel 4 Langkah
Keuntungan motor 4 langkah Karena proses pemasukan, kompresi, kerja
dan buang prosesnya berdiri sendiri-sendiri, sehingga lebih
presisi, efisien dan stabil. jarak putaran rendah ketinggi lebih
lebar (500 10.000 rpm) 10 Kerugian langkah karena tekanan balik
(blow by) lebih kecil dibanding motor 2 langkah. Putaran rendah
lebih baik, dan panas motor lebih dapat didinginkan oleh sirkulasi
oli. Langkah pemasukan dan buang lebih panjang, sehingga efisiensi
pemasukan, dan tekanan efektive rata-rata lebih baik sehingga
pemakain bahan bakar lebih hemal. Panas motor lebih rendah
dibandingkan motor 2 langkah. Kerugian motor 4 langkah Mekanisme
penggerak klep masuk dan buang lebih rumit, sehingga perawatan
lebih sulit. Suara berisik mekanis lebih gaduh (noise) Langkah
kerja terdiri dari 2 putaran poros engkol, sehingga keseimbangan
putaran tidak stabil perlu jumlah silinder yang lebih dari satu dan
damper penahan getaran. 2.Motor Diesel 2 Stroke
Padamotordiesel2stroketerdapat2langkahdalamsatuputaran crankshaft,
yaitu: 1.Langkah Hisap dan Buang (intake and exhaust) Piston
bergerak dari TMA ke TMB. 11 a)Pada saat piston bergerak dari TMA
ke TMB, maka akan menekan
ruangbilasyangberadadibawahpiston.Semakinjauhpiston meninggalkan
TMA menuju TMB, tekanan di ruang bilas semakin
meningkat.b)Padatitiktertentu,piston(ringpiston)akanmelewatilubang
pembuangan gas dan lubang pemasukan gas. Posisi masing-masing
lubangtergantungdaridesainperancang.Umumnyaringpiston akan melewati
lubang pembuangan terlebih
dahulu.c)Padasaatringpistonmelewatilubangpembuangan,gasdidalam
ruang bakar keluar melalui lubang
pembuangan.d)Padasaatringpistonmelewatilubangpemasukan,gasyang
tertekandalamruangbilasakanterpompamasukdalamruang bakar sekaligus
mendorong gas yang ada dalam ruang bakar keluar melalui lubang
pembuangan.e)PistonterusmenekanruangbilassampaititikTMB,sekaligus
memompa gas dalam ruang bilas masuk ke dalam ruang bakar.2.Langkah
kompresi dan pembakaran (compression and power) Piston bergerak
dari TMB ke TMA. a)PadasaatpistonbergerakTMBkeTMA,makaakanmenghisap
gashasilpercampuranudara,bahanbakardanpelumasmasukke dalam ruang
bilas. Percampuran ini dilakukan oleh karburator atau sistem
injeksi.12 b)Saatmelewatilubangpemasukandanlubangpembuangan,piston
akan mengkompresi gas yang terjebak dalam ruang
bakar.c)Pistonakanterusmengkompresigasdalamruangbakarsampai
TMA.Beberapa saat sebelum piston sampai di TMA, campuran udara dan
bahanbakaryangtelahterkompresipadatekananyangtinggi
akhirnyamenimbulkanledakanpembakaranyangkemudian menggerakkan
piston ke bawah Gambar 2.4 Siklus Kerja Motor Diesel 2 Langkah
Keuntungan : Untuk volume ruang bakar yang sama (panjang dan
diameter ruang bakar) diesel engine 2 langkah akan memberikan
tenaga yang lebih besarkalaudibandingkandenganmotor4langkah. Halini
dikarenakan pada 2 langkah untuk menghasilkan tenaga diperlukan
2langkahtorak,sedangkan4langkahbutuh4gerakantorak, 13
sehinggasecarahitunganpraktis, Motordiesel2langkah
mempunyaitenaga2kalilebihbesardibandingkanmotordiesel4
langkah.Untukmendapatkandayayangsamamotordieseldualangkah akan
mempunyai volume ruang bakar yang separoh lebih kecil dari
padamotordieselempatlangkah,sehinggadimensidarimotor secara
keseluruhan juga akan lebih
kecil.Konstruksiyangsederhana,karenatidakmemerlukankatup
exhaustmaupuninlet(meskipundalamperkembangannyamulai
digunakanjugakatupbuang/exhaust),sehinggadalamperawatan
akanlebihmudahdibandingkandenganmotordieselempat
langkah.Putaranmotordieseldualangkahbiasanyalebihrendahdaripada
motordieselempatlangkah,sehinggakadangkaladapatlangsung
dihubungkandenganpropeller(tanpamenggunakangigi reduksi/reduction
gear)Kerugian :
Karenaadanyaport(lubang)buangdanlubanghisap/lubangbilas
makapanjangkeseluruhandarisilinderakanbertambah,sehingga
motordieseldualangkahmempunyaitinggiyanglebih,ini
mungkinakankurangmenguntungkanapabiladigunakanpada kamar motor yang
mempunyai ketinggian rendah14
Motordieseldualangkahlebihborosdibandingkandenganmotor
dieselempatlangkah,halinidisebabkanpembilasanyangkurang sempurna
yang mengakibatkanpembakaran kurang sempurna. 2.1.3Performa Motor
Diesel Dalam mencari performa motor diesel dibutuhkan beberapa data
informasi sebagai berikut : 1.Torsi Torsi adalah ukuran
kemampuanmotor untuk menghasilkan kerja.
Dalamprakteknya,torsidarimotorbergunauntukmengatasihambatan
sewaktukendaraanjalanmenanjak,atauwaktumempercepatlaju
kendaraan(otomotif).Dalamlaboratoriumtorsi(momenputar)diukur
denganmenggunakandinamometer.Besartorsidapatdihitungdengan rumus :
T = W.R (Nm). . . . . . . . . . (2.1) Dengan: W= gaya tangensial
pada dinamometer (W = m.g) (Nm) m= beban terbaca pada timbangan
(kg) g= percepatan gravitasi (9,8 m/det2) R= jari-jari dinamometer
(m) 15 Gambar 2.5 Prinsif kerja prony brake T = F.b (Nm) . . . . .
. . . . . (2.2) Dengan: F= Gaya = berat yang diberikan (W) =
m.g(Nm) b= panjang lengan / jarak dari titik gaya ke pusat rotasi
(m) 2.Daya motor (power)
Dayamotoradalahkemampuanmotormenghasilkantenagakeluaran. Daya motor
berhubungan dengan torsi, maka rumusnya adalah: Untuk satuan Kilo
watt (Kw)
. . . . . . . . . . (2.3) Dengan: P = daya(Kw) 16 T = torsi (Nm)
N = putaran poros (rev/s) Untuk satuan Horse power (Hp)
Dengan: P = daya(Hp) T = torsi (lb.ft) n = putaran poros (rpm)
3.Konsumsi Bahan Bakar Banyaknya bahan bakar yang digunakan
persatuan waktu Konsumsi bahan bakar didapat dengan rumus: fc = vf
* f . . . . . . . . . . (2.5) Dimana: fc= konsumsi bahan bakar
(Kg/h) vf= volume bahan bakar per jam (L3/h) dengan: 17 vf = h/t h
= penurunan bahan bakar di gelas ukur (L3) t= waktu (h) f= massa
jenis bahan bakar (kg/L3), massa jenis solar 0,85 kg/L3 4.Konsumsi
Bahan Bakar Spesifik
Pemakaianbahanbakarspesifikmenyatakanbanyaknyabahan
bakaryangdikonsumsimotorperjamuntuksetiapdayakudayang
dihasilkan.Hargapemakaianbahanbakarspesifikyanglebihrendah
menyatakanefisiensiyanglebihtinggi.Konsumsibahanbakarspesifik
didapat dengan rumus : SFC = fc / P . . . . . . . . . . (2.6)
Dimana:SFC=konsumsi bahan bakar spesifik fc= konsumsi bahan bakar
(kg/h) P=daya motor (kW) 18 5.Effisiensi Thermal Efektif
Menyatakanefisiensipemanfaatanpanasdaribahanbakaruntuk
diubahmenjaditenagamekanis(poros).Besarefisiensitermalefektif dapat
dihitung dengan :
Dengan: th= efisiensi termal (%) P= daya (Kw) fc= konsumsi bahan
bakar (kg/h) LHV= nilai kalor bahan bakar (kj/kg) atau (kw.h/kg)
2.2Rem Blok Tunggal Rem(brake)adalahkomponenmotoryangberfungsiuntuk
menghentikan putaran poros,mengaturputaranporosdanmencegah putaran
yangtidak dikehendaki. Efek pengereman diperoleh dari :
-gesekanjika secara mekanik
-serbukmagnet,aruspusar,fasayangdibalik,arussearahyangdibalik,
penukaran kutupjika secara listrik. 19 Salah satu komponen rem yang
sederhana adalah rem blok tunggal,
reminiterdiridariblokremdantuasrem.Konstruksidariremblok
secaraumumdapatdibedakandalamtigakondisiberdasarkandesain
tumpuanhandelpenggerakrem.Rumusumumyangdigunakandalam perhitungan
adalah : Gaya tangensial : Ft = . Fn Torsi (T) = Ft . r = . Fn .r
1.kondisi pertama Gambar 2.6 Rem blok kondisi pertama
Padakonstruksirembloktunggaldiatasdapatdilihatbahwapusatporos
tuasremsejajardengantitikgesekanblokrem,makaperhitungannya sebagai
berikut: Roda berputar berlawanan arah jarum jam maka Ft ke kiri 20
Roda berputar searah jarum jam maka Ft ke kanan Gunakan persamaan
keseimbangan statis : MA = 0 F . L Fn . X = 0 Fn =
Maka besarnya torsi: T = . Fn . r = .
. r Dimana : F: gaya normal Fn : gaya pengereman Ft : gaya
tangensial : koefisien gesekr: jari-jari roda 2:
sudutkontakantararodadan bidang gesek (brake shoe) 1.kondisi kedua
Kasus ini terjadi karena tumpuan sendi dan gaya tengensial
mempunyai jarak a sehingga menimbulkan momen Ft . a Analisis :
(roda Bjj) MA = 0 F . L Fn x + Ft . a = 0 Fn . x = F . L + Ft .a Fn
. x = F . L + Ft .adimana Ft = . Fn 21 Fn . x Ft .a = F . L Fn . x
( . Fn . a) = F .L Fn (x - .a) = F.L Maka gaya pengeremannya : Fn
=
Besarnya torsi : T = Ft . r = . Fn =
Untuk roda berputarSJJ, maka : Ft ke kanan. MA = 0 F . L Fn . x
Ft . a = 0 Fn . x + Ft . a = F . L Fn . x + . Fn . a = F. L Fn (x +
a) = F . L Maka gaya pengeremannya : Fn =
Besarnya torsi : T = Ft . r = . Fn =
Gambar 2.7 Rem blok kondisi kedua 22 2.kondisi ketiga Pada
konstruksi rem blok tunggal ini, pusat poros tuas rem menjauhi
titik gesekan blok rem, maka perhitungannya sebagai berikut:
Analisis untuk roda berputar CCW : MA = 0 F . L Fn . x Ft . a = 0
Fn . x + Ft . a = F . L Fn . x + . Fn . a = F . L Maka gaya
pengeremannya : Fn = .
Besarnya torsi : T = Ft . r = . Fn = .
Untuk roda berputar CW: Maka gaya pengeremannya : Fn =
Besarnya torsi : T = Ft . r = . Fn =
Gambar 2.8Rem blok kondisi ketiga 23 jika sudut kontak lebih
dari 60 atau 2 >60, maka koefisien gesek yang digunakan adalah
koefisien gesek ekuivalen (), yaitu: =
. . . . . . . . . . (2.8) sehingga torsinya menjadi: . . . . . .
. . . . (2.9) 2.3Bahan Bakar 2.3.1Solar Pada awal perkembangan
motor diesel digunakan bahan bakar yang dihasilkan dari biji bijian
yang diambil minyaknya atau menggunakan serbuk batu bara sebagai
bahan bakar. Namun setelah ditemukan bahn bakar diesel yang berasal
dari penyulingan minyak bumi, hampir semua motor diesel menggunakan
bahan bakar diesel ini.
Karakteristikdaribahanbakarsangatmempengaruhiprestasidan kehandalan
dari motor itu sendiri. Berikut ini beberapa karakteristik bahan
bakar diesel: a)Flash point
Titiknyalamerupakantemperatureterendahdariuapcampuran
bahanbakardanudarauntukmenyaladanterbakarsaatterkena sumber api
b)Pour point Titiktuangmerupakantemperaturebahanbakardimanaminyak
24 mulai membeku atau berhenti mengalir karena pengaruh gravitasi.
c)Specific Gravity Perbandingan berat minyak dan air pada volume
yang sama d)Ash Ash merupakan sebuah aditif yang dimiliki minyak
itu sendiri yang berfungsi sebagai pelumas. e)Cetane Number
Suatuindeksyangdigunakanuntukbahanbakardieseluntuk menunjukkan
tingkat kepekaannya terhadap detonasi. f)Heating Value
Merupakanpanasyangdihasilkandarireaksikimiapembakaran satu kilogram
bahan bakar dan oksigen yang terbakar sempurna. g)Viscosity
Merupakankekentalansuatuminyakyangdinyatakanolehjumlah
detikyangdigunakanuntukvolumetertentudariminyakuntuk mengalir
melalui lubang dengan diameter tertentu.
Bahanbakarsolaradalahbahanbakarminyakhasilsulingandari
minyakbumimentahbahanbakariniberwarnakuningcoklatyangjernih
(Pertamina:2005).Penggunaansolarpadaumumnyaadalahuntukbahan
bakarpadasemuajenismotorDieseldenganputarantinggi(diatas1000
rpm),yangjugadapatdigunakansebagaibahanbakarpadapembakaran
langsungdalamdapur-dapurkecilyangterutamadiinginkanpembakaran 25
yangbersih.MinyaksolarinibiasadisebutjugaGasOil,Automotive Diesel
Oil, High Speed Diesel (Pertamina: 2005). 2.3.2Biodiesel
Biodieseldidefinisikansebagaimetilesteratauetilesterdariasamlemak
(fattyester)yangdiproduksidariminyaktumbuhanatauhewandan
memenuhikualitasdengancaratransesterifikasiuntukdigunakansebagai
bahanbakarmotordiesel.Biodieselmemilikisifatmenyerupaiminyak
diesel/solarsehinggadapatmenjadibahanbakaralternatifbagimotor
dieselbaikmotorkendaraanbermotor,kendaraanindustri,alat-alat
pertanian,genset,sertamotorkapalnelayan.Transesterifikasiatau
alkoholisismerupakanreaksiyangterjadiantaraminyak(Trigliserida,
Digliserida,Monogliserida)denganalkoholdenganmenggunakankatalis.
Secara umum reaksi transesterifikasi dapat dituliskan sebagai
berikut: 26 Pada reaksi di atas dapat dilihat bahwa gliserol
dihasilkan sebagai produk
sampingandariprosesproduksibiodiesel.Haltersebutmerupakannilai
tambahtersendiri,karenagliserolsendirimemilikiaplikasiyangluas,
salah satunya di bidang kosmetika.
Jenisalkoholyangumumnyadigunakandalamreaksitrasesterifikasi
biodieseladalahmethanoldanethanoldenganalasanutamakarena harganya
yang murah dibandingkan dengan jenis alkohol yang lain, seperti
propanol, isopropanol dan alkohol lainnya. Gambar 2.9 Skema
pembuatan biodiesel dari minyak goreng bekas BAB III METODOLOGI
PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang
digunakan adalah metode studi literatur dan metode eksperimen
terhadap motor diesel yang akan diuji. a.Metode Eksperimen
Suatumetodeuntukmengujiperformapadamotordieselyangakandiuji dengan
bahan bakar biodiesel dari minyak goreng bekas. Pengujian yang
dilakukan antara lain :
Pengujianperformadarimotordieselberupadayaoutputdanefisiensi pada
putaran yang variabel yaitu: 1000 rpm, dengan beban tetap 1500 rpm,
dengan beban tetap 2000 rpm, dengan beban tetap Pengujian dilakukan
dengan variabel perbandingan bahan bakar, yaitu: 100% biodiesel
dari minyak goreng bekas 50% solar : 50% biodiesel dari minyak
goreng bekas 30% solar : 70% biodiesel dari minyak goreng bekas 28
3.2Diagram Alir Prosedur Penelitian ANALISA Gambar 3.1 Diagram alir
prosedur penelitian START PERUMUSAN MASALAH STUDI LITERATUR
PENGUJIAN SOLAR- PERFORMA MOTOR DIESEL - KONSUMSI BAHAN BAKAR
KESIMPULAN LAPORAN SELESAI PENGUJIAN B50 - PERFORMA MOTOR DIESEL -
KONSUMSI BAHAN BAKAR PENGUJIAN B70 - PERFORMA MOTOR DIESEL -
KONSUMSI BAHAN BAKAR PENGUJIAN B100 - PERFORMA MOTOR DIESEL -
KONSUMSI BAHAN BAKAR CEK KELENGKAPAN DATA UJI SUDAHH BELUMM 29 3.3
Alat dan bahan Alat alat yang digunakan : 1.motor diesel Motor
diesel yang digunakan pada pengujian ini adalah motor diesel
modelDongFengtypeR175Adenganspesifikasiberdasarkantabel 3.1. Tabel
3.1 Spesifikasi Motor Diesel ModelDong Feng R175A Type1 cylinder, 4
cycles Combustion SystemPrecombustion chamber Bore x Stroke (mm)75
x 80 Displacement (L)0.353 Maximum Output (Hp)7 Hp Rated Speed
(rpm)2600 FuelConsumption (g/Hp.h) 206 Cooling SystemEvaporative
Net Weight (Kg)65 Sumber : Katalog spesifikasi motor diesel 30
Gambar 3.2 Motor Dong Feng R175A 2.Tachometer
Alatinidigunakanuntukmengukurputaranporosmotor.Prinsip
kerjaalatiniadalahmengubahsinyalinframerahyangdipantulkan ke
reflectoryang kemudian dibaca oleh sensor pada tachometer lalu
kemudian menampilkannya pada layar indikator. Gambar 3.2 Tachometer
3.Thermokopel Alatinidigunakanuntukmengukurtemperaturgasbuangmotor.
Prinsifkerjaalatiniadalahmengubahpanasyangmengenaibatang 31
termokopelyangmanakemudianbatangtersebutmengirimkan sinyal kepada
sensor yang terbaca oleh indikator, setelah terbaca oleh sensor
kemudian ditampilkan oleh layar indikator (thermo display). Gambar
3.4 Termokopel dan Termo display 4.Load cell
Alatinidigunakanuntukmengukurseberapabesargayayang
diberikanuntukmenekantuasrempadamekanismepengereman.
Prinsifkerjaalatiniadalahsensoryangadapadaloadcellakan bekerja
ketika load cell yang dihubungkan ke tuas rem menggunakan
slingbajaditarik.Sinyalyangterbacakemudiandiolaholehsensor
yangakanterbacaolehindikator,kemudianindikatorakan menampilkannya
melalui layar. 32 Gambar 3.4 Load cell dan display indicator 5.Stop
watch Alat ini digunakan untuk mengukur waktu pengujian Gambar 3.6
Stopwatch 6.Gelas ukur
Alatiniselaindigunakansebagaiwadahbahanbakarjugauntuk
mengukurseberapabanyakkonsumsibahanbakarselamawaktu pengujian. Alat
ini dalam satuan mili liter (ml). 33 Gambar 3.7 Gelas ukur
7.Pressure gauge Alat ini digunakan untuk mengukur tekanan. Pada
percobaan ini, alat
inidigunakanuntukacuanbebanyangdiberikanuntukmotor pengujian yaitu
dua bar (2 bar). Gambar3.8 pressure gauge Bahan bahan : 1.Solar
murni 2.Variasi campuran solar dan biodiesel minyak jelantah 34
Gambar 3.9 Biodiesel Minyak Jelantah B50= campuran 50% solar dan
50% biodiesel minyak goreng bekas. B70= campuran 30% solar dan 70%
biodiesel minyak goreng bekas. B100 = 100% biodiesel minyak goreng
bekas. 35 Tabel 3.2 Spesifikasi Solar Karakteristik Unit Batasan
Metode Uji ASTM MinimumMaksimum Densitas @ 15 oCkg/m3815870D 1298
Angka setana48D 613 Indeks setana terhitung51D 976 Viskositas
kinematik at 40CcSt1,65,8D 445 Kandungan sulfur%m0,35D 2622
Distilasi: T 95 OC370D 86 Titik nyala OC60D 93 Conradson carbon
residue%m0,1D 189 Kandungan airmg/kg500D 1744 Kandungan
FAME%v/v10Biological grouth-Nihil Kandunganmethanol& etanol
%v/vTak terdeteksiD 4815 Sedimen%m0,01D 473 Titik tuang OC18D 97
Kadar abu%/m0,01D 482 Neutralisasi:Bilangan asam kuat Bilangan asam
total mg KOH/g mgKOH/g Nil 0,6 D 664 Korosi lempeng tembagaNo.No.1D
130 WarnaASTM No. 3D 1500 ASTM= American Standard Testing Material
36 Tabel 3.3 Spesifikasi Biodiesel Minyak Goreng Bekas
DeterminationUnitResultMethod Specific Gravity 40Cgr/cm30,8794ASTM
D. 1298 Kinematic viscosity at 40 CcSt2,77ASTM D. 445 Cetane
number-62,4ASTM D. 613 Flash pointC211,0ASTM D. 92 Cloud
pointC20ASTM D. 2500 Copper strip 3h/50C-1bASTM D. 130 Micro carbon
residu%wt0,1323ASTM D. 4530 Water and sedimen%vol0ASTM D. 1796
Temp. distilasi at 90%C-ASTM D. 1160 Sulfated ash%wt0ASTM D. 874
Sulfur content%wt0,0026ASTM D. 1266 Phosphor%wt0,003ASTM D. 1091
Total acid numbermg KOH/g0,6987ASTM D. 664 Gliserol
bebas&wt0,0204AOCS Ca 14-56 Total gliserol%wt0,2134AOCS Ca
14-56 Kadar Ester Alkyl%83,2302AOCS Angka lod%38,2693AOCS Uji
halpen-negatifAOCS cb 1-25 Sumber: PT. Bumi Energi Equatorial.
Bogor ASTM= American Standard Testing Material AOCS= American Oil
Chemists Sochiety 37 3.4Skema Pengujian Gambar 3.10 Skema Pengujian
3.5Prosedur Pengujian a)Pencampuran solar dan biodiesel sebelum
melakukan pencampuran, terlebih dahulu ditentukan volume hasil
pencampuranyangdiinginkan.Sebagaicontohkitainginmenghasilkan
campuranB50(50%solar+50%biodiesel)sebanyak1liter,makarasio
pencampurannya adalah: solar: 50% x 1 liter = 0,5 liter = 500 ml
biodiesel: 50% x 1 liter = 0,5 liter = 500 ml setelah mengukur
masing-masing volume bahan bakar solar dan biodiesel berdasarkan
perhitungan di atas menggunakan gelas ukur, kemudian kedua bahan
bakar tersebut dicampurkan kedalam suatu wadah, lalu diaduk
menggunakan mechanical stirrer dengan putaran 200 rpm selama 5
menit. 38
Setelahpengadukanselesai,kemudianbahanbakarhasilpencampuran
dituangkankedalamdirigendandiberilabelsesuaipencampuran,untuk hal
ini B50. b)Persiapan bahan bakar
Setelahhasilpencampuranbahanbakardituangkankedalamdirigendan
diberilabelsesuaikodepencampuran,selanjutnyabahanbakarberlabel
disiapkan untuk pengambilan data sesuai urutan, yaitu solar, B50,
B70 dan selanjutnya B100. c)Pengecekan Isi gelas ukur dengan bahan
bakar Cek selang bahan bakar apakah sudah mengalir bahan bakar Cek
semua alat uji apakah sudah siap digunakan Cek kabel starter apakah
sudah terhubung d)menghidupkan motor 1.Putar kunci saklar starter
ke arah kanan hingga motor menyala 2.Tunggu hingga putaran motor
stabil ( sekitar 2 menit ) 3.Tembakkan sinar infra merah tachometer
ke arah pulley hingga terbaca 1000 rpm 4.Mulai stopwatch. 5.Catat
posisi awal bahan bakar pada gelas ukur. 6.Jalankan motor selama 15
menit. 7.Jika sudah 15 menit, catat posisi akhir bahan bakar pada
gelas ukur. 39 8.Lakukan pengereman hingga motor mati. 9.Catat
besar beban pengereman yang terbaca pada indikator load cell. 10.
Ulangi langkah 1 hingga 10 untuk variabel kecepatan motor ( 1500
dan2000rpm)danuntukvariabelbahanbakar(B50,B70dan B100 ). Table 3.4
Form Pengambilan Data. NORPM Waktu Pengujian (menit) Volume Bahan
Bakar yang terpakai (l) Gaya Tekan Tuas Rem(kg) 11000 21500 32000
BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.1Data Hasil Pengujian Tabel 4.1
Data hasil pengujian bahan bakar solar murni NORPMWaktu Pengujian
(menit) Volume Bahan Bakar yang terpakai (l) Gaya Tekan Tuas
Rem(kg) 11000150.0916,4 21500150,11521,6 32000150,12529 Tabel 4.2
Data hasil pengujian bahan bakar B50 NORPMWaktu Pengujian (menit)
Volume Bahan Bakar yang terpakai (l) Gaya Tekan Tuas Rem (kg)
11000150,09514,8 21500150,12819 32000150,1524,8 41 Tabel 4.3 Data
hasil pengujian bahan bakar B70 NORPMWaktu Pengujian (menit) Volume
Bahan Bakar yang terpakai (l) Gaya Tekan Tuas Rem (kg)
11000150,11113,2 21500150,14218,4 32000150,18022,8 Tabel 4.4 Data
hasil pengujian bahan bakar B100 NORPMWaktu Pengujian (menit)
Volume Bahan Bakar yang terpakai (l) Gaya Tekan Tuas Rem(kg)
11000150,11812,8 21500150,14418,2 32000150,18522,06 42
4.2Perhitungan Performa Motor 4.2.1Perhitungan Gaya Pengereman
Pulley Untuk mengetahui nilai torsi motor, kita memerlukan data
perhitungan gaya pengereman pada pulley seperti gambar di bawah
ini. Gambar 4.1 Gaya Pengereman Pada Pulley Jika pada saat
pengereman diperoleh nilai 16,4 Kg pada indicator load cell,
makagayapengeremandapatditentukandenganperhitunganmomen berikut: Mo
= 0 F (a+b) sin - Q (a) f (c) = 0 . . . . . . . . . . (4.1) 43
Dimana: F= gaya tekan tuas rem = 16,4 Kg x 9,8 = 160,72 N Q= gaya
tekan blok rem =
a= 0,17 m b= 0,78 m c= 0,11 m = 80 r= 0,1625 m = 65 = koefisien
gesek = 0,35 (sumber: Elemen Motor) Maka gaya pengereman (f) : Mo =
0 F (a+b) sin - Q (a) f (c) = 0 160,72 (0,17+0,78) sin 80 -
(0,17) f (0,11) = 0 150,34
0,11 f = 0 44 150,34 0,485 f 0,11 f = 0 150,34 0,595 f = 0 f
=
f = 252,672 N didapat besar gaya pengereman pada pulley adalah
252,672 N 4.2.2perhitungan Torsi Motor
Setelahdidapatkannilaigayapengeremanpadapulleyyaitusebesar
252,672N,makatorsimotordapatditentukandenganmenggunakan persamaan
sebagai berikut: . . . . . . . . . . (4.2) Dimana: T: torsi motor
(Nm) f: gaya pengereman (N) r: jari jari pulley (m) : koefisien
gesek equivalenkarena sudut kontak lebih dari 60 atau 2 >60,
maka koefisien gesek yang digunakan adalah koefisien gesek
ekuivalen (), yaitu: 45 =
=
= 0,304 maka dapat dihuitung torsi motor sebagai berikut:
Nilai torsi motor didapat untuk putaran motor 1000 rpm yaitu
12,482 Nm
UntukhasilperhitungantorsimotormenggunakanbahanbakarB50,B70 dan
B100 dapat dilihat pada tabel 4.5 Tabel 4.5 Perbandingan Nilai
Torsi NoRPMNilai Torsi (Nm) SolarB50B70B100
1100012,48411,26610,0489,743 2150016,44214,46314,00613,854
3200022,07518,87817,35516,799 46 4.2.3Perhitungan Daya Motor
Setelahdiketahuinilaitorsimotordiatas,selanjutnyadapatmenghitung
daya motor dengan menggunakan persamaan dibawah ini:
(Kw) . . . . . . . . . . (4.3) P = 2 (3,14) x
x 12,482 x 10-3 P = 1,306 Kw P = 1,306 x 1,43102 = 1,752 Hp
Nilaidayamotoryangdidapatmenggunakanbahanbakarsolarmurni
untukputaranmotor1000rpmyaitu1,306kW.Dimana(P)merupakan daya motor,
(N) merupakan putaran motor dan (T) merupakan torsi motor. Untuk
hasil perhitungandaya motor menggunakan bahan bakarB50, B70 dan
B100 dapa dilihat pada tabel 4.6 Tabel 4.6 Perbandingan Nlai Daya
Motor NoRPMNilai Daya (kW) SolarB50B70B100
110001,3061,1791,0511,019 215002,5812,2702,1992,175
320004,6213,9513,6333,516 47 4.2.4Konsumsi Bahan Bakar Spesifik
Setelahdayamotordidapatdariperhitungandiatas,makadapatdihitung
seberapa banyak konsumsi bahan bakar spesifik untuk menghasilkan
daya tersebut, yaitu dengan persamaan berikut ini:
Dimana: Sfc = Konsumsi bahan bakar spesifik (kg/kWh) fc =
konsumsi bahan bakar per jam (kg/h) fc = vf * f vf = volume bahan
bakar per jam (l/h) f= massa jenis bahan bakar (kg/l), massa jenis
solar 0,85 kg/l P = daya motor (kW)
Berdasarkandatavolumebahanbakaryangterpakaidalamsatuperiode
pengujian (vf) dan daya dari hasil perhitungan (p) : vf= = = 0,36
l/hP= 1,306 kW 48
Makauntukmenghitungkonsumsibahanbakarspesifik,terlebihdahulu
menghitung laju konsumsi bahan bakar per-jam, seperti dibawah ini:
fc= vf * f . . . . . . . . . . (4.5) = 0,36 l/h x 0,85 kg/l = 0,306
kg/h Setelahdidapatkonsumsibahanbakarper-jam,selanjutnyakonsumsi
bahan bakar spesifik dapat dihitung sebagai berikut: Sfc= fc / P
=
= 0,234 kg/kWh = 234,184 g/kWh
Didapatkonsumsibahanbakarspesifikuntukmotormenggunakanbahan bakar
solar murni pada putaran motor 1000 rpm adalah 0,234 kg/kWh atau
234,18g/kWh.Untukhasilperhitungankonsumsibahanbakarspesifik
motormenggunakanbahanbakarB50,B70danB100dapatdilihatpada tabel 4.7
49 Tabel 4.7 Perbandingan Nilai Konsumsi Bahan Bakar Spesifik
NoRPMNilai SFC (g/kWh) SolarB50B70B100
11000234,184279,396370,033407,004 21500151,465195,490226,399232,877
3200091,968131,634173,7185,045 4.2.5Efisiensi termal
Efisiensitermaladalahpanasyangdigunakanolehmotordarihasil
pembakaran bahan bakar, dapat ditentukan dengan persamaan:
Dengan: th= efisiensi termal (%) P= daya (kW) fc= konsumsi bahan
bakar (kg/h) LHV = nilai kalor bawah bahan bakar (kJ/kg)
berdasarkandatahasilperhitungandiatastentangdayadanlajukonsumsi
bahan bakar per-jam motor.: 50 fc= 0,234 kg/h P= 1,306 kW LHV
solar= 45300 kJ/kg x
= 12,58 kWh/kg Maka efisiensi termal dapat dihitung sebagai
berikut:
= 33,9 % didapat efisiensi thermal pembakaran bahan bakar solar
murni untuk kerja
motordieselpadaputaran1000rpmsebesar33,9%.Untukhasil
perhitunganefisiensithermalmenggunakanbahanbakarB50,B70dan B100
dapa dilihat pada tabel 4.8. Tabel 4.8 Perbandingan Nilai Efisiensi
Thermal NoRPMNilai
(%) SolarB50B70B100 1100033,9331,5224,8824,27
2150052,4645,0640,6742,43 3200086,4066,9153,0153,40 51 4.3Analisa
4.3.1Analisa Torsi Motor
Berdasarkanhasilperhitungantorsipadapembahasansebelumnyauntuk
setiap variabel bahan bakar, dapat dibuat grafik perbandingan torsi
seperti berikut ini: Gambar 4.2 Grafik Perbandingan Torsi Motor
Dari gambar 4.2 terlihat bahwa nilai torsi motor menggunakan bahan
bakar campuran berada diantara nilai torsi motor menggunakan bahan
bakar solar dan biodiesel minyak goreng bekas (B100). Dari gambar
diatas juga dapat dilihat bahwa nilai torsi motor menggunakan bahan
bakar solar jauh lebih tinggi dibandingkan menggunakan bahan bakar
biodiesel 0.005.0010.0015.0020.0025.001000 1500 2000TORSI (Nm)
PUTARAN MOTOR (RPM) solar B50 B70 B10052
minyakgorengbekasuntuksetiapputaranmotor.Padaputaranrendah 1000
rpm, perbedaan nilai torsiyang dihasilkan antara penggunaan bahan
bakarsolardanbiodieselminyakgorengbekasmencapai21,93%,pada
kondisitercapainyatorsimaksimumyaitupadaputaran2000rpm,
perbedaannilaitorsimencapai23,90%.Kenaikannilaitorsiseiring
dengankenaikanputaranmotor.Nilaitorsitertinggiyangdihasilkan
variabelcampuranbahanbakaryaitupadabahanbakarB50dengannilai torsi
maksimum 18,72 Nm. 4.3.2Analisa Perbandingan Daya Motor
Berdasarkanhasilperhitungandayamotoruntuksetiapvariabelbahan
bakarpadapembahasansebelumnya,dapatdibuatgrafikperbandingan seperti
berikut ini: 53 Gambar 4.3Grafik Perbandingan Daya Motor
Darigambar4.3terlihatbahwanilaidayamotormenggunakanbahan
bakarcampuranberadadiantaranilaidayamotormenggunakanbahan bakar
solar dan biodiesel minyak goreng bekas (B100). Dari gambar diatas
juga dapat dilihat bahwa nilai daya motor menggunakan bahan bakar
solar jauhlebihtinggidibandingkanmenggunakanbahanbakarbiodiesel
minyakgorengbekasuntuksetiapputaranmotor.Padaputaranrendah 1000
rpm, perbedaan nilai dayayang dihasilkan antara penggunaan bahan
bakarsolardanbiodieselminyakgorengbekastidakjauhberbeda,
persentaseperbandingannyamencapai21,97%.Akantetapiseiring dengan
kenaikan putaran motor, persentase perbandingannya semakin jelas
terlihat,yaitupadaputaranmotor2000rpmdengannilaiperbedaan mencapai
23,91 %. Nilai daya tertinggi yang dihasilkan variabel campuran
bahanbakaryangpalingmendekatisolaryaitubahanbakarB50dengan
00.511.522.533.544.551000 1500 2000DAYA (kW) PUTARAN MOTOR (RPM)
solar murni B50 B70 B10054 nilai daya maksimum 3,516 kW. Kenaikan
dan penurunan nilai daya motor
berbandinglurusdengankenaikandanpenurunannilaitorsimotor,
semakintinggitorsimotor(T)makasemakintinggipuladayamotor(P), hal
ini sesuai dengan persamaan berikut: Dimana : P: daya motor (kW) N:
putaran motor (rev/sec) T: torsi motor (Nm) 4.3.3Analisa
Perbandingan Konsumsi Bahan Bakar Spesifik Berdasarkan hasil
perhitungan konsumsi bahan bakar spesifik untuk setiap
variabelbahanbakaryangterterapadatabel4.7,dapatdibuatgrafik
perbandingan seperti berikut:
. . . . . . . .. . (4.7) 55 Gambar 4.4 Grafik Perbandingan
Konsumsi Bahan Bakar Spesifik
Darigambar4.4terlihatbahwanilaisfcuntuksetiapbahanbakarkian
menurunseiringmeningkatnyaputaranmotor.Darigrafikterlihatbahwa
nilaisfcmotormenggunakanbahanbakarcampuranberadadiantaranilai sfc
motor menggunakan biodiesel minyak goreng bekas (B100) dan bahan
bakarsolar.Darigrafikdiatasjugadapatdilihatbahwanilaisfcmotor
menggunakanbahanbakarsolarjauhlebihrendahdibandingkan
menggunakanbahanbakarbiodieselminyakgorengbekasuntuksetiap
putaranmotor.Padaputaranrendah1000rpm,perbedaannilaisfcyang
dihasilkanantarapenggunaanbiodieselminyakgorengbekasdanbahan
bakarsolarcukupbesar,denganpersentasenyamencapai42,6%.Pada
putaran2000rpm,perbedaannilaisfcmeningkatmenjadi50,29%.Dari
grafikdiatasdapatkitalihatbahwapenggunaanbahanbakarbiodiesel
minyakgorengbekasmasihtergolongboros,halinidapatdilihatpada
0501001502002503003504004501000 1500 2000SFC (kg/kWh) PUTARAN MOTOR
(RPM) solar B50 B70 B10056
grafikbahwanilaikonsumsibahanbakarspesifikuntuksemuavariabel
biodieselminyakgorengbekasmasihdiatassolarmurni,yangartinya
lebihboros,halinidisebabkanolehviskositasdandensitasdaribiodiesel
minyakjelantahyanglebihtinggidibandingsolarmurni.Viskositasyang
tinggimengakibatkanpengabutanbahanbakarmenjaditidakmaksimal,
begitujugadengandensitas,semakintinggidensitasbahanbakar(f) maka
akan semakin tinggi juga konsumsi bahan bakar (fc), dimana selama
waktu pengujian didapat besar volume bahan bakar yang terpakai
(vf), hal ini sesuai dengan persamaan berikut: Dimana : fc=
konsumsi bahan bakar perjam (kg/h) vf= volume bahan bakar perjam
yang dipakai (L/h) f= densitas bahan bakar (kg/L) = konsumsi bahan
bakar spesifik (g/kWh) P= daya motor (kW)
9 fc = vf x f. . . . . . . . . .(4.8) 57 4.3.4Analisa
Perbandingan Efisiensi Thermal
Berdasarkanhasilperhitunganefisiensithermaluntuksetiapvariabel
bahan bakaryang tertera pada tabel 4.8, dapat dibuat grafik
perbandingan seperti berikut ini: Gambar 4.5 Grafik Perbandingan
Efisiensi Thermal.
Darigrafikdapatdilihatbahwanilaiefisiensithermaluntuksetiapbahan
bakar mengalami kenaikan seiring meningkatnya putaran motor. Dari
grafik
diatasjugadapatdilihatnilaiefisiensithermalbahanbakarbiodiesel
minyakgorengbekasmasihjauhdarisolarmurniuntuksetiapkenaikan putaran
motor. Persentase perbedaan nilai efisiensi thermal antara solar
dan biodieselpadaputaranrendah1000rpmmencapai28,47%.Namunpada
putaran2000rpmpersentaseperbedaannyameningkatmenjadi38,19%.
Efisiensithermaltertinggidarivariabelcampuranbiodieseldansolaryaitu
01020304050607080901001000 1500 2000EFFISIENSI (%) PUTARAN MOTOR
(RPM) solar B50 B70 B10058
padapencampuran50%solardan50%biodiesel(B50)dengannilai efisiensi
tertinggi mencapai 66,91 % pada 2000 rpm. Berdasarkangrafik di
atasdapatditarikkesimpulanbahwasemakinkecilpersentasekonsumsi
bahanbakarmakaakansemakintingginilaiefisiensithermalnya,halini
disebabkankarenasemakinrendahkonsumsibahanbakarartinyabahwa
bahanbakaryangmasukkeruangbakarterbakardengansempurna.Dari
berbagaivariabelcampuranbahanbakarsolardanbiodiesel,B50memiliki
nilai efisiensi thermal paling mendekati nilai efisiensi solar
karena konsumsi
bahanbakarB50palingrendahdibandingkanvariabelcampuranB70dan
biodiesel minyak goreng bekas murni (B100). BAB V KESIMPULAN DAN
SARAN 5.1 Kesimpulan
Biodieselminyakgorengbekasdapatdiaplikasikansebagaibahanbakar
alternatifmesindiesel,akantetapiperformamesindieselmenggunakan
bahanbakarbiodieselminyakgorengbekasmasihdibawahperformamesin
dieselmenggunakanbahanbakarsolar,denganrataratapersentase perbedaan
mencapai 23,21 %. Hal ini dapat dilihat dari:
1.Torsimotordieseldenganmenggunakanbahanbakarbiodiesel
minyakgorengbekaslebihrendahdibandingkandengan menggunakan bahan
bakar solar murni. Dengan nilai persentase rata - rata penurunan
mencapai 20,53 %.
2.Begitupunhalnyadengandayamesinmenggunakanbahanbakar
biodieselminyakgorengbekas.Dikarenakantorsiyangdihasilkan
lebihrendahdibandingkansolarmurni,makadayakeluaranmotor
dieseldenganmenggunakanbahanbakarbiodieselminyakgoreng bekas pun
lebihrendah,dengan nilai persentase rata-rata penurunan mencapai
20,24 %. 3.Konsumsibahanbakarmotordieseldenganbahanbakarbiodiesel
minyakgorengbekaslebihbanyakdibandingkandengan 60
menggunakanbahanbakarsolar.Dengannilaipersentaserata-rata kenaikan
mencapai 42,56 %.
4.Efisiensithermalmotordieselmenggunakanbahanbakarbiodiesel
minyakgorengbekaslebihrendahjikadibandingkandengan menggunakan
bahan bakar solar murni. Dengan nilai persentase rata - rata
penurunan mencapai 28,59 %. 5.2Saran
Pengujianemisigasbuangperludilakukangunamengetahuikadarpolutan yang
dihasilkan oleh bahan bakar biodiesel minyak goreng bekas. DAFTAR
PUSTAKA
Aziz.Isalmi.UjiPerformanceMesinDieselMenggunakanBiodieselDari
Minyak Goreng Bekas. UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta
AriefArmandRenaldi.2009.KajianStabilitasOksidasiBiodieselMinyak
Jelantah-Solar dan Kinerja Mesin Diesel. FT-Universitas Indonesia.
Ganesan. V. 2003. Internal Combustion Engine. New Delhi India:
Tatra McGraw-Hill Publishing Co. Hanif. 2004. Uji Prestasi Motor
Diesel Berbahan Bakar Biodiesel Sebagai Bahan Bakar Alternatif.
Havendri Adly. 2008. Kaji Eksperimental Perbandingan Prestasi dan
Emisi Gas Buang Motor Diesel Menggunakan Bahan Bakar Campuran Solar
Dengan Biodiesel CPO, Minyak Jarak dan MInyak Kelapa. FT- Andalas
Irawan Agustinus Purna. 2007. Diktat Kuliah Mekanika Teknik.
Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara: Jakarta John B. Heywood.
Internal Combustion Engine Fundamentals. Massachusetts Institute of
Technology. Pudjanarsa, Astu. 2008. Mesin Konversi Energi.
Yogyakarta. C.V Andi Offset. Permana. Dian. Putra. Pengaruh
Penggunaan Bahan Bakar Biodiesel M30 Dari Minyak Jelantah Dengan
Katalis 0,25% NaOH Terhadap Unjuk Kerja Motor Diesel S-1110
LAMPIRAN 63 Tabel Hasil Perhitungan Bahan Bakar Solar NoPutaran
(rpm) f.gesek (N) r pulley (m) T (Nm) P (kW) Vf (l/h) f (Kg/l) fc
(Kg/h) sfc (g/kWh) lhv (kJ/kg)
(%) t (h)
11000252,7130,3040,162512,4841,3060,3600,850,306234,1844530033,930,25
21500332,8410,3040,162516,4422,5810,4600,850,391151,4654530052,460,25
32000446,8710,3040,162522,0754,6210,500,850,42591,9684530086,400,25
NoPutaran (rpm) f.gesek (N) r pulley (m) T (Nm) P (kW) Vf (L/h) f
(Kg/l) fc (Kg/h) sfc (g/kWh) lhv (kJ/Kg)
(%) t (h)
11000228,0580,3040,162511,2661,1790,3800,8670,329279,39636916,4631,520,25
21500292,7780,3040,162514,4632,2700,5120,8670,443195,49036916,4645,060,25
32000379,0690,3040,162518,8783,9510,600,8670,520131,63436916,4666,910,25
Tabel Hasil Perhitungan Bahan Bakar B50 64 Tabel Hasil Perhitungan
Bahan Bakar B70 Tabel Hasil Perhitungan Bahan Bakar B100 NoPutaran
(rpm) f.gesek (N) r pulley (m) T (Nm) P (kW) Vf (L/h) f (Kg/l) fc
(Kg/h) sfc (g/kWh) lhv (kJ/Kg)
(%) t (h)
11000203,4030,3040,162510,0481,0510,4440,87650,389370,03336761,2124,880,25
21500283,5310,3040,162514,0062,1990,5680,87650,497226,39936761,2140,670,25
32000456,1160,3040,162517,3553,6330,7200,87650,631173,736761,2153,010,25
NoPutaran (rpm) f.gesek (N) r pulley (m) T (Nm) P (kW) Vf (l/h) f
(Kg/l) fc (Kg/h) sfc (g/kWh) lhv (kJ/Kg)
(%) t (h)
11000243,4670,3040,16259,7431,0190,4720,87940,415407,00436428,824,270,25
21500329,7590,3040,162513,8542,1750,5760,87940,506232,87736428,842,430,25
32000425,2970,3040,162516,7993,5160,7400,87940,650185,04536428,853,400,25
65 Foto Tabel Spesifikasi Biodiesel Minyak Goreng PT. BEE,
Bogor