-
DIALOG JUMATTABLOID REPUBLIKA16 Q JUMAT, 15 FEBRUARI 2008
PENGALAMAN ROHANI
CMYK CMYK
Dunia IslamLembaga syariah di Inggris sudah ada sejak 25 tahun
lalu.Mengapa lembaga ini kerap dimintai pendapat dalam mena-ngani
kasus yang melibatkan Muslim oleh pengadilan sipil?
Hlm. 14
Pengalaman RohaniRusdy Hamka menceritakan bagaimana ia
belajaristikamah dari sang ayah, Buya Hamka. Tak ada tawar-menawar
bila sudah menyangkut akidah.
Hlm. 16
FOTO: DOK AL-AZHAR
Tak gampang seseorang bisabersikap tegas dan konsisten.
Tapi,itulah perilaku dan sikap yang pa-ling mendalam dirasakan
dalamhidup Rusydi Hamka (72) dari sang
ayah, Prof Dr Hamka. Pria kelahiran 7September 1935 ini memang
paling banyakmengikuti perjalanan hidup almarhum BuyaHamka termasuk
ketika almarhum bergerilyasebagai ketua Fron Pertahanan Nasional
(FPN)di Bukittinggi Sumatera Barat.
Buya Hamka adalah seorang ulama yangtegas. Yang paling akhir
adalah ketika dimintapemerintah untuk melepaskan jabatannyasebagai
ketua umum MUI, karena tidak maumembatalkan fatwa MUI yang
menegaskanNatal Bersama haram hukumnya, tegasRusydi kepada
Republika di Masjid Al AzharKebayoran Baru Jakarta Selatan Rabu
(13/2)siang.
Sarjana Ilmu Publisistik ini mengungkap-kan, sekitar tahun
1980-an ada permintaandari daerah-daerah, dari para gubernur
demiterciptanya kerukunan hidup antar umatberagama, karena itu
perlu ada Natal Bersamaseperti juga ada Idul Fitri Bersama.
KemudianMUI mengeluarkan fatwa yang menegaskanNatal Bersama itu
haram, karena itu bagiandari ibadah.
Setelah fatwa MUI tersebut keluar, paparRusydi, Menteri Agama
waktu itu, AlamsyahRatuperwiranegara meminta fatwa itu untuksegera
dicabut. Buya Hamka tidak mau men-cabut fatwa tersebut. Karena
tetap padapendiriannya, akhirnya Buya Hamka dimintamundur.
Kebetulan waktu itu ada undangan berkun-jung ke Irak. Rusydi
sendiri diajak berkunjungke Irak. Sore hari ketika akan berangkat
keIrak, ia diminta untuk mengantar surat yangditulis Buya Hamka
hanya beberapa kalimatyang menyatakan ia mundur dari ketua
MUI.Jadi, sebelum berangkat ke bandara kitamampir dulu ke kantor
Departemen Agamauntuk mengantar surat itu. Dengan senyum,beliau
berkata, Masak iya saya harus men-cabut (fatwa) tersebut, tandas
Rusydimengutip pernyataan sang ayah.
Contoh lain soal sikap tegas dan istikamahBuya Hamka adalah saat
Buya Hamka yangjuga pegawai Departemen Agama menjadianggota
konstituante Masyumi, walau tidakmenjadi seorang pengurus. Tak lama
setelah
itu, keluar peraturan presiden, pegawai negeriyang tinggi harus
memilih menjadi pegawaiatau partai. Buya memilih menjadi
anggotaMasyumi dan keluar dari pegawai negeri.
Satu hal yang direkamnya, Buya tidak per-nah memikirkan
bagaimana nanti masalah gajidan segala macam termasuk pensiun
saatmengambil keputusan itu. Dia tidak bimbangsedikit pun, padahal
kita semua termasuk ibujustru mencemaskan hal itu, papar
Rusydi.
Menurut Rusydi, soal akidah, Buya Hamkatidak pernah bisa
kompromi.Tapi untuk hal-hal yang ikhtilaf dan furuiyah, ia
tampakluwes. Misalnya, ketika suatu kali KHAbdullah Syafii datang
ke Masjid Al Azhar.Waktu itu sebenarnya yang jadual khatib
BuyaHamka. Ia kemudian meminta KH AbdullahSyafii menjadi khatib.
Saat itulah dikuman-dangkan adzan dua kali pada shalat
Jumat,padahal biasanya adzan satu kali, jelasnya.
Sikap luwes yang lainnya dalam bidangyang bukan prinsip, Rusydi
menceritakan, jugaterjadi ketika kali pertama kali Masjid AlAzhar
digunakan untuk shalat tarawih. BuyaHamka sempat menjelaskan kepada
parajamaah bahwa shalat tarawih bisa dengan 11rakaat tapi juga bisa
23 rakaat plus witir.Waktu itu, jamaah meminta untuk 23 rakaat.Tapi
besoknya para jamaah meminta untukshalat delapan rakaat, sampai
sekaran sha-lat tarawih di Masjid Al Azhar delapanrakaat,
ujarnya.
Jadi, kalau soal akidah, beliau tidakada kompromi. Tapi kalau
soalfuruiyah, ia bisa toleran. Contohnya,ketika mengimami jamaah
shalatSubuh, almarhum Buya Hamkasempat bertanya ter-lebih dulu
kepada ja-maah, apakah me-reka menggunakanqunut atau tidak?Ketika
para ja-maah mengatakanmereka menggu-nakan qunut, BuyaHamka yang
meru-pakan tokoh danpenasihatMuhammadiyah,mengimami shalatsubuh
dengan qunut,tambah Rusydi. Q
T A B L O I D R E P U B L I K A
DIALOG
JUMAT
Pada tanggal 16 Pebruari 2008, genap seratus tahun hari
kelahiran Buya Hamka. Hasil
perjuangannya dapat dirasakan oleh umatIslam secara luas.
Bagaimana besarnya perha-
tian ratusan ribu rakyat Jakarta ketika diaberpulang pada 24
Juli 1981 adalah jenazahnya
dishalatkan puluhan kali karena meluapnyamassa yang ingin
bertakziah.
RUSYDI HAMKA
J U M AT, 1 5 F E B R U A R I 2 0 0 8 / 8 S H A FA R 1 4 2 9
H
FOTO: BUKU HAMKA DI MATA HATI UMAT
BELAJAR ISTIKAMAHDARI SANG AYAH
BIO DATA
Tanggal Lahir :
7 September 1935
Pendidikan :
SMP-SMA Muhammadiy
ah di Yogyakarta
Sekolah Tinggi Publisis
tik (STP)
Nama Istri :
Khasyiah
-
Buya Hamka memiliki kemampuan dakwah yang menyeluruh.Dakwah
lisannya sangat indah, tutur katanya sangat baik dan tak
pernah menyerang orang, argumentasinya sangat rasional danlogis,
mampu menyentuh emosi setiap pendengarnya.
(Didin Hafidhudin, direktur Pascasarjana Universitas Ibnu
Khaldun)
Buya Hamka adalah sosok ulama besar yang memadukan keluasan
ilmu pengetahuan dan ketinggian kepribadian. Keluasan ilmunya
bisa dili-
hat dari begitu banyak buku yang ditulis salah satunya yang
sangat mon-
umental adalah Tafsir Al Azhar. Ketinggian kepribadiannya bisa
dilihat
sebagai figur ulama yang berwatak, penuh istikamah yang
ditunjukkan
ketika sebagai ketua umum MUI yang menyatakan mundur katika
eksekutif mencoba mengintervensi lembaga itu.
(Din Syamsuddin, Ketua Umum PP Muhammadiyah)
Buya Hamka yang tidak hanya pandai berdakwah, tapi juga menu-lis
buku termasuk menulis roman yang menyuguhkan berbagai ca-
ra mengatasi masalah kehidupan. Sejak masih duduk di SMP
sayasenang membaca buku-buku Buya Hamka termasuk buku-bukusastra
yang beliau tulis. Beliau memang figur dai yang sangat
lengkap yang jarang ada tandingannya hingga sekarang.
(Dwiki Darmawan, musisi)
H aji Abdul Malik Karim Amrullah (Hamka) yang akrabdipanggil
dengan Buya Hamka (1908-1981) adalahtokoh yang dikenal cukup luas
secara nasional,regional, bahkan internasional. Deliau dikenal
seba-gai pribadi lembut namun berkarakter, sosok halustapi
berprinsip, dan tokoh modernis yang kharismatik. Dakwahnyasejuk
menyirami dahaga spiritual umat. Acara dakwahnya di radiodan
televisi (TVRI saat itu) selalu ditunggu jutaan orang.
Pada tanggal 16 Pebruari 2008, genap seratus tahun hari
kelahiranBuya Hamka (16 Pebruari 1908). Beliau wafat 27 tahun yang
lalu, tepat-nya 24 Juli 1981. Hasil perjuangannya dapat dirasakan
oleh umat Islamsecara luas.
Dalam kesibukannya yang luar biasa, Buya Hamka secara
produktifaktif menulis dalam bentuk artikel, kolom, makalah, dan
buku. Sosokyang secara formal tidak pernah sekolah, dengan otodidak
yang ketat,mampu menulis apa saja. Dia menulis tentang sejarah,
tafsir, hadis,tasawuf, bahasa, hingga sastra.
Karya-karyanya merupakan respon aktif dari kondisi yang terjadi
dimasyarakat. Di saat terjadi paradoksal masyarakat kota antara
pahamtasawuf ekstrim dan pola kehidupan hedonistik sekuler, beliau
menulisTasawuf Modern. Di saat terjadi fenomena perseteruan akut
antaraadat dan agama, dia menulis Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck.
Disaat masyarakat modern lari dari agama mengikuti kehidupan
mate-rialistis, beliau menulis Di Bawah Lindungan Kabah. Respon
ter-hadap kondisi masyarakat juga diungkapkan ketika sedang
merenungdi dalam penjara, hingga terlahir karya monumental, Tafsir
Al-Azhar.Lebih dari 113 buku yang ditulis dalam berbagai disiplin
ilmuBegitulah sosok Buya Hamka yang sangat responsif terhadap
kon-disi masyarakat.
Tokoh besar itu telah tiada, namun karyanya dinikmati hinggakini
oleh umat Islam. Gajah mati meninggalkan gading, harimaumati
meninggalkan belang. Buya Hamka wafat meninggakannama besar dan
karya-karya monumental. Q dam
Masjid Agung Al Azhar di Kebayoran Baru,Jakarta Selatan, akan
menyelenggarakanperingatan 100 Tahun Buya Hamka.Peringatan itu
menurut rencana akan dilak-sanakan di masjid tersebut mulai hari
ini.
Menurut siaran pers Yayasan Pesantren Islam Al Azhar,peringatan
tersebut akan diisi dengan Tabligh Akbar setelahshalat Jumat. Para
pengisi acara di Tabligh Akbar tersebutantara lain Ketua Front
Pembela Islam (FPI) Habib RizieqShihab dan Ketua Umum Dewan Dakwah
Islamiyah Indonesia(DDII) Syuhada Bahri. Selain itu, terdapat pula
Ketua Majelis
Ulama Indonesia (MUI) Kholil Ridwan dan Ketua UmumBadan Amil
Zakat Nasional (Baznas) Didin Hafidhuddin.
Kegiatan lainnya dalam memperingati seabad BuyaHamka antara lain
Dialog Terbuka, Festival Budaya, danpemutaran film tentang Buya
Hamka. Dalam acara itu, akandilakukan peluncuran buku 100 Tahun
Buya Hamka, situswww.buyahamka.com, dan Perpustakaan Buya
Hamka.
Hamka, yang merupakan kepanjangan dari Haji AbdulMalik Karim
Amrullah, adalah ulama dan penulis Islam-Indonesia modern yang
produktif. Ulama kelahiran SungaiBatang, Sumatera Barat, 16
Februari 1908 itu, pernah mema-suki dunia jurnalistik dan pada 1926
mendirikan jurnalMuhammadiyah pertama, Chatibul Ummah.Sepuluh
tahunkemudian, Hamka mendapat tawaran menjadi editor kepalajurnal
Islam yang baru terbit di Makassar, PedomanMasyarakat.
Hamka juga terkenal sebagai seorang sastrawan dan pu-jangga.
Karya-karyanya antara lain novel Di Bawah Lin-dungan Ka`bah dan
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijht.Dalam bidang ilmu keagamaan, ulama
yang ke Mekkah padatahun 1927 itu membuat kitab tafsir yang dikenal
sebagaiTafsir Al Azhar.
Tokoh Islam ini termasuk orang terdepan dalam
sejarahperkembangan Islam abad modern di Indonesia. Namun
sa-yangnya, saat ini tak banyak anak muda yang
mengkajiketokohannya. Sebaliknya, nama Hamka malah makin berki-bar
di negeri tetangga, terutama Malaysia dan Singapura.Museum Hamka
yang berlokasi di tepi Danau Maninjau, Ka-bupaten Agam, Sumatra
Barat ini lebih banyak dikunjungiwisatawan dari negeri jiran itu
ketimbang wisatawan lokal.
Sangat disayangkan bahwa tokoh sebesar Hamka kinimulai dilupakan
anak muda kita. Pemerintah juga tak terlalumemperhatikan
kepahlawanannya, kata Ketua Umum PPMuhammadiyah Prof Din Syamsudin
saat berkunjung keMuseum Hamka beberapa waktu lalu.
Museum Hamka itu adalah rumah tempat lahir Buya Ham-ka. Rumah
itu telah direnovasi dengan model rumah gadang.Terletak di kaki
bukit setelah melewati kelok 44, museum itumenyimpan benda-benda
berkaitan dengan Buya Hamka. Didalamnya, ada perpustakaan berisi
karya-karya Buya, tong-kat, tempat tidur, kursi, meja tulis dan
benda-benda lainnya.
Din menyatakan ironis, orang sekaliber Hamka kurangdihargai di
negerinya sendiri. Bahkan tak ada nama jalanyang menggunakan nama
Hamka. Banyak nama jalan pro-tokol di Jakarta menggunakan nama
tokoh yang kita tidakmengenal ketokohannya. Padahal, Hamka jauh
lebih besardari mereka, kata Din.
Din menilai Buya Hamka berjasa membentuk karakterbangsa
Indonesia. Mengenai alasan kurang begitu populernyaHamka, ia
menyatakan kondisi tersebut adalah karena kurang-nya sosialisasi
khususnya dari pihak pemerintah pusat. Olehkarena itu, Din berharap
agar baik pemerintah pusat maupundaerah khususnya di Sumatera Barat
untuk melakukan sosial-isasi sosok Buya Hamka, termasuk dalam
pengelolaan museum-nya yang terletak berhadapan dengan Danau
Maninjau. Q ant/tid
DIALOG JUMATTABLOID REPUBLIKA TABLOID REPUBLIKA
JUMAT, 15 FEBRUARI 2008 Q DIALOG JUMAT 32
ENSIKLOPEDIAISLAM
Kata yatim dengan segala variannya,tersebut dalam Alquran
sebanyak 23kali. Sebagian ahli bahasa Arab mem-berikan definisi
anak yatim adalah anakyang bapaknya sudah meninggal dunia.
Se-bagian ulama menambahkan batasan yakniyang masih belum sampai
batas baligh.Batasan ini ditambahkan karena menurutmereka ada hadis
yang berbunyi: ...tidakada anak yatim bagi anak yang telah
sampaiumur baligh.
Sebagian ulama menjelaskan, anak yatimadalah anak kecil yang
tidak lagi mempunyaibapak. Yang dimaksud tidak mempunyaibapak
adalah tidak mempunyai bapak yangdiketahui menurut aturan syara,
seba-gaimana yang ditegaskan oleh Syaikh Ibra-him Al-Baijuri.
Soal di usia berapa seorang anak yangditinggal mati oleh
bapaknya tidak lagi men-jadi yatim, memang masih
kontroversial.Sebagian ulama mengacu pada usia terten-tu. Ada yang
berpendapat bila sudah beru-sia 10-12 tahun dan ada juga yang
menga-takan bila sudah akil baligh. Namun tidaksedikit ulama yang
berpendapat hal itu bisabersifat relatif, tergantung tingkat
kemandiri-an seorang anak yatim.
Artinya, meski sudah baligh, namun bilabelum mampu mandiri,
sementara ia tidakmemiliki ayah yang dapat dijadikan
tempatbersandar, maka ia tetap disebut yatim.Dan, meskipun belum
baligh tapi sudahmandiri dan mapan di bidang ekonomi,sudah mumayyiz
dan akil, maka ia bukanlagi anak yatim. Intinya, anak-anak
yatimadalah anak-anak yang ditinggal mati olehayahnya, sehingga
karena itu ia mendapat-kan perhatian lebih di dalam Islam danharus
lebih dikasihani ketimbang anak-anakyang lain.
Dalam konteks Indonesia, kata yatimidentik dengan anak yang
bapaknya mening-gal. Sedangkan bila bapak ibunya yangmeninggal,
maka dikatakan yatim piatu.Otomatis, perhatian dan santunan
lebihdicurahkan kepada yatim piatu dari padayang yatim saja. Bila
dilakukan pendekatansecara ushul fikih, prioritas semacam
inidimasukkan ke dalam kategori fahmalkhitab (pemahaman secara
eksplisit denganmemakai sekala prioritas).
Artinya, secara filosofis bisa digam-barkan, anak yang ditinggal
mati keduaorang tuanya lebih diprioritaskan dari padaanak yang
hanya ditinggal mati bapaknyasaja. Sejatinya, dalam fikih klasik
tidak adaskala prioritas seperti yang terjadi dalamkonteks
Indonesia ini. Yatim, yaitu anakyang ditinggal mati oleh ayahnya.
Istilahyatim atau piatu atau yatim piatu dalambahasa fikih tidak
dikenal. Q dam/disarikandari buku Bersanding dengan Nabi di
Surga
Yatim
KABARQ JUMAT, 15 FEBRUARI 2008
DOK AL-AZHAR
LAPORAN UTAMA
Sangat disayangkan bahwa tokoh sebesarHamka kini mulai dilupakan
anak muda kita.
MASJID AL AZHAR
PERINGATI SEABAD BUYA HAMKA
DOK BUKU PRIBADI DAN MARTABAT
O Buya Hamka meng-hadiri KTT Islam diThaif tahun 1981,
dibelakangnya Prof DrMukti Ali.
Ulama yangMembumi
-
Tafsir Al-Azharadalah karya mo-numental BuyaHamka.
PenafsiranAlquran dimulai
beliau dari kegiatan pengajiankuliah Subuh di Masjid
AgungAl-Azhar Kebayoran Baru, se-jak tahun 1958. Surat yangpertama
kali dikaji adalah su-rat Al-Kahfi, juz XV. Isi pe-ngajian itu,
kemudian disusunkembali dalam bentuk tulisandan diterbitkan secara
ber-sambung dalam majalah GemaIslam sejak 1962. Dua tahunlamanya
hasil pengajian tafsirdi Masjid Agung Al-Azhar itudapat dimuat di
majalah GemaIslam. Sejak Buya Hamkaditangkap 27 Januari
1964,praktis kegiatan penafsiranAlquran baik di Masjid
AgungAl-Azhar maupun di majalahGema Islam terhenti.
Namun beliau meneruskanpenafsiran Alquran selama da-lam tahanan.
Menurut pengaku-an Buya Hamka sendiri, penaf-siran Alquran 30 juz
telah dise-lesaikan beberapa hari sebelumdipindahkan ke tahanan
rumah.Selama masa tahanan rumah,dua bulan lebih dipergunakanuntuk
melengkapi hal-hal yangdianggap masih kurang.
Setidaknya ada dua alasankenapa Buya Hamka memberinama tafsir
Alquran 30 juzyang digarapnya dengan nama
Tafsir Al-Azhar. Pertama, ka-rena tafsir itu dimulai dari
pe-ngajian-pengajian di MasjidAgung Al-Azhar Jakarta,nama yang
diberikan langsungoleh Syekh Universitas Al-
Azhar Kairo, Syeikh MahmudSyaltut, tahun 1960. Kedua,karena Buya
Hamka mendapatpenghargaan gelar Doktor Ho-noris Causa dari
UniversitasAl-Azhar Kairo.
Sumber penafsiran yangdigunakan Buya Hamka dalammenafsirkan
Alquran adalahpenafsiran ayat dengan ayatyang lain, juga ayat
denganhadis (al-tafsir bi al-matsur). Di
samping itu, Buya Hamka jugamenggunakan sejarah, antro-pologi,
dan sosiologi sebagaisumber penafsiran untuk mem-perkaya tafsirnya.
Gaya dankecenderungan penafsiranseperti itu, oleh para ahli
tafsir,seperti Al-Farmawi, disebut de-ngan tafsir al-adab
al-ijtimai.
Gaya seperti itu dilakukanoleh Muhammad Abduh danRasyid Ridha
dalam menyusunTafsir Al-Mannar. Buya Ham-ka sendiri mengaku sedikit
ba-nyak mencontoh gaya TafsirAl-Mannar, dimana tafsir ituselain
menguraikan ilmu yangberkenaan dengan agama, me-ngenai hadits,
fiqih, sejarahdan lain-lain, juga menyesuai-
Apa yang mendorong Anda untukmeneliti dan akhirnya
menghasilkandisertasi Corak Pemikiran KalamTafsir Al Azhar Sebuah
TelaahTentang Pemikiran Hamka dalamTeologi Islam?
Sebenarnya ini rancangan dari studisaya di S-3. Waktu itu ada
dua pemiki-ran yang ingin saya kombinasikan disitu yakni mata
kuliah tentang pemiki-ran modern kemudian tafsir. Dan tafsirini
dari sudut kalam.
Kenapa ini menjadi patokan saya?Karena ke depan menurut hemat
sayapemahaman rasional yang dikembang-kan Buya Hamka sebagai salah
seorangpelaku dari pemikiran-pemikiran pem-baharuan Islam di
Indonesia patutmenjadi contoh. Nah, karena kita Indo-nesia ini
sangat berpegang kepadaAlquran dan Alquran dikembangkanoleh tafsir
maka saya kemudian memi-lih pemikiran kalam Buya Hamkadalam Tafsir
Al-Azhar.
Ternyata memang melihat perkem-bangan terbit ulang Tafsir
Al-Azhar inisangat luas. Bahkan di Malaysia beber-apa kali cetak
ulang sampai saat ini.Ini sungguh fenomenal. Jadi, darisudut ini
saya melihat Tafsir Al-Azharbanyak dibaca oleh masyarakat
kita.Kalau kita urai dari situ mungkin pe-ngaruhnya akan sampai di
situ.
Apa istimewanya tafsir Alqurankarya Buya Hamka?
Ada tiga menurut hemat saya keku-atan yang muncul dari Tafsir
Al-Azharini. Pertama, diuraikan dalam bahasayang mudah dan dicampur
dengan ba-hasa roman-romannya. Orang sering ba-ca roman Di Bawah
Lindungan Kabahdan Tenggelamnya Kapal Van der Wijk,nah, ini masuk
ke dalam tafsir ini. Yangkedua, Buya Hamka merujuk tafsir-taf-sir
yang populer di kalangan masyara-kat kita seperti Tafsir Baidhawi,
TafsirJamahsyari, Tafsir Tanthawi Jauhari dankemudian Tafsir
Al-Maraghi. Menurutsaya ini bagian dari betapa Tafsir Al-
Azhar ini menjadi tidak begitu asingbagi masyarakat kita. Tapi,
menuruthemat saya penafsirannya yang agaklebih rasional ketimbang
para penafsirlain. Karena dari kajian saya dari dela-pan problem
kalam yang dilakukanstudi dalam disiplin ilmu kalam, limadari
problem itu Buya Hamka dalampenelitian saya cenderung
kepadapenafsiran Mutazilah.
Konon Tafsir Al Azhar diselesai-kannya ketika beliau berada di
dalampenjara, ya?
Memang ada beberapa mufasir kitayang menyatakan demikian (baru
sele-sai ketika dia dipenjara). Jadi, kalaukita baca riwayat hidup
Buya Hamka,sebenarnya dia sudah memulai dalamkuliah Subuh tahun
1950-an, dari mu-lai surat Al-Ankabut. Kemudian da-tanglah tugas
bermacam-macam, pergike mana-mana, diundang ceramah, ku-liah,
sehingga tidak begitu lancar. Dankemudian ketika terbit Gema Islam
ke-mudian dimuat di situ menjadi tulisanbersambung, kemudian
dikatakan olehbeliau sendiri, Andaikata saya tidakmasuk penjara,
mungkin tafsir ininggak selesai.
Almarhum Buya Hamka semasa hi-dupnya sangat tegas seperti kasus
Fat-wa Natal. Apakah ini juga salah satuyang mendorong Anda
melakukan kaji-an ini?
Ini satu pertimbangan saya juga.Bahwa ada ungkapan dari bahasa
Mi-nang, kandua badantiang-dantiang, ta-gang bajolo-jolo, dia
menempatkansesuatu pada tempatnya. Sesuai dengantempatnya. Dia
fleksibel tapi tegas.Sehingga Buya Hamka sebenarnyakalau kita baca
beberapa tulisan ten-tang beliau di tahun 1970-an, bukanorang Islam
saja yang mengaguminya,orang Cina juga banyak.
Berapa lama Anda menulis disertasiuntuk Tafsir Al-Azhar?
Saya menulis efektifnya sekitarenam bulan. Tapi, penelitian
awalnyasekitar setahun sebelumnya. Sebenar-nya saya mulai mengagumi
Buya Ham-ka ketika saya masih duduk di bangkukelas 1 PGA
(Pendidikan Guru Agama).Ceritanya, ayah saya M Yusuf (alm),imam
masjid. Beliau juga khatib, tentuperlu memperdalam dan
memperluasilmunya dengan membaca. Saya meli-hat ada buku-buku Buya
Hamka, adaTasawuf Modern, Tafsir Al-Azhar, Lem-baga Hidup, dan
Filsafat Hidup, tanpasaya sadari. Kelas 1 PGA (Kelas 1SLTP) sudah
baca-baca buku-buku Bu-ya Hamka. PGA dulu setingkat tsana-wiyah
(SMP). Zaman saya dulu nama-nya masih PGAP (Pendidikan GuruAgama
Pertama), saya PGAP yang em-pat tahun. Saya lahir tahun 1949.
Jadi,kira-kira umur 13 tahun saya sudahmembaca buku-buku Buya
Hamka.
Tafsir surat Al-Baqarah ayat 62dalam Tafsir Al Azhar Buya
Hamkasering dipakai beberapa pemikir untukmenyebutkan Buya Hamka
adalah seo-rang pluralis. Bagaimana menurut pan-dangan Anda?
Bagi saya begini. Buya Hamka tidakmasuk ke dalam interpretasi
yang salingberseberangan. Ada umpamanya penaf-siran ekstrem kiri
kemudian ekstremkanan dia tidak mau masuk kepada ked-uanya.
Kemudian beliau maju dengansatu pandangan. Itu sering dia
lakukan.Seperti kasus, Yahudi, Nasara, wash-shabiin (Al-Baqarah
ayat 62), dia tidakmasuk ke situ tapi dia mengatakansesungguhnya
ajaran agama itu berlakusecara universal untuk semua manusia.
Jadi, tidak benar Buya Hamkadianggap sebagai tokoh
pluralisme?
Ya. Tidak pluralis. Tapi, dia tidak jugatokoh yang
fundamentalis. Dia tidakmau masuk ke dalam pilahan-pilahanyang
sudah baku. Tapi, dia maju dengansatu pandangan, langkah yang
beliausebut sebagai jalan tengah. Q
DIALOG JUMATTABLOID REPUBLIKA TABLOID REPUBLIKA
DIALOG JUMAT 54 Q JUMAT, 15 FEBRUARI 2008 JUMAT, 15 FEBRUARI
2008 QWAWANCARALAPORAN UTAMA
YOGI ARDHI/REPUBLIKA
Salah satu warisan Buya Hamka bagi umat Islam adalah TafsirAl
Azhar. Tafsir ini ditulis selama kurang lebih dua tahun saatdia
ditahan di tahun 1960-an. Menurut Prof Dr M YunanYusuf, guru besar
Fakultas Dakwah dan KomunikasiUniversitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta,
Tafsir Al-Azhar menjadi tafsir karya anak negeri yang paling
banyak dibacadan dirujuk masyarakat.
Berikut ini hasil wawancara lengkap wartawan Republika,
DamanhuriZuhri dengan anggota Badan Nasional Standar Pendidikan
(BNSP) yangpernah melakukan kajian mendalam tentang pemikiran Buya
Hamka danTafsir Al Azhar:
ANTARA MASJID AL-AZHARDAN TAFSIR AL-AZHAR
S aya sangat terkesan akan kesederhanaan ulamakelahiran
Maninjau, Sumatera Barat 16 Februari1908 ini. Ketika pada tahun
1983 Hamkamenunaikan ibadah haji, dia memilih tinggal bersamajamaah
ONH Biasa. Meskipun kala itu pemerintahmenawarkan keistimewean
baginya. Saya menemui-nya di Madinatul Hujaj berbaur dengan
ratusanjamaah haji biasa. Bahkan dia tidur menggeletak begi-tu
saja, tanpa merasa harus diistimewakan.
Meskipun dia seorang tokoh Muhammadiyah,tapi dia juga dekat
dengan para ulama dariNahdlatul Ulama. Pernah tahun 1970-an
ketikaGerakan Pemuda Anshor mengadakan hari ulangtahunnya, Hamka
ikut hadir dan duduk bersebela-han denban tokoh NU KH Idham Chalid.
Bahkan,Hamka ikut berdiri dan turut membacakan asrakalpada Maulud
Diba. Bagi Hamka, perbedaan penda-pat dalam masalah furuhiyah tidak
boleh dijadikanperpecahan. Baginya musuh umat Islam
adalahkemiskinan dan kebodohan. Karena itulah, dalam
acara tanya jawab agama Islam yang kala itudisiarkan tiap pagi,
Hamka tidak mau terlibat ter-hadap pertanyaan-pertanyaan yang
mengarah bisamenimbulkan perpecahan di kalangan umat.
Hamka termasuk orang yang dekat dengan Ali Sa-dikin, sehingga
mantan gubernur DKI ini pada tahun1970-an menunaikan rukun Islam
kelima banyakmenimba ilmu darinya. Tapi Hamka tanpa
tedengaling-aling menyerang Bang Ali ketika ia melontarkangagasan
agar jenazah dikremasi saja mengingat sulit-nya tanah untuk tempat
pemakaman umum. Hamkadengan suara lantang menyatakan Islam
jelas-jelasmelarang dan tidak membenarkan cara seperti itu.
AliSadikin mendengarkan keberatan Hamka.
Hamka mendapat tempat di kalangan alim
ulama muda Betawi. Seperti KH Mursidi, KH SyafiieHadzami, KH
Tohir Rohili, KH Abdul Razak Chaidir,KH Abdul Razak Mamun, KH Salam
Zaelani, danKH Saleh Zailani. Pokoknya Hamka merupakantokoh panutan
yang dapat diterima oleh semuagolongan karena ia berpegang teguh
pada prinsip.
Hamka mengenal betul para ulama Betawi.Bahkan, dalam sebuah
makalah yang disiapkannyauntuk sebuah seminar, Hamka menyatakan
keka-gumannya terhadap keteguhan masyarakat Betawidalam memeluk
Islam. Sekalipun selama 350tahun mengalami pukulan yang berat dari
penjajah,tinggal di gang-gang becek dan rumah beratapkanrumbia,
tapi tidak ada satupun yang berganti aga-ma, tulisnya.
Menurut Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia(MUI) pertama ini, dia
mengibaratkan antara penjajahdan masyarakat Betawi seperti minyak
dengan air.Bagaimanapun diaduk dan dikocok dalam botol,akhirnya
tetap akan berpisah. Dalam suatu kesem-patan, dia menekankan lagi
hal itu. Ciri masyarakatBetawi yang relijius itu tetap
dipertahankan. Jangansampai hilang karena modernisasi.
Bagaimana besarnya perhatian ratusan riburakyat Jakarta ketika
dia menghembuskan napasterakhirnya padapada tahun 1981. Jenazah
yangdisemayamkan di Masjid Al-Azhar harus dishalatkanpuluhan kali
karena meluapnya massa yang inginbertakziah. Hamka adalah sosok
ulama yang berse-dia hidup ditengah-tengah umat. Ia tidak
pernahmengeluh, tetapi tidak pernah menutup telinganyauntuk
mendengarkan keluhan umat. Kita rindusosok seperti Hamka.
Q alwi shahab, wartawan republika, budayawan betawi
Tokoh yang Merakyat
kan ayat-ayat itu dengan perkem-bangan politik dan
kemasyara-katan yang sesuai dengan zamandi waktu tafsir itu
dilakukan.
Ada kesamaan antara Tafsir Al-Azhar dan Tafsir Al-Mannar da-lam
proses kelahirannya. Kedua-nya lahir dari ceramah-ceramah dihadapan
jamaah yang kemudiandisusun dalam bentuk tulisan.Oleh karenanya
tafsir itu terkesankomunikatif dan dekat dengansuasana dan
problematika yangsedang dihadapi masyarakat. Mes-kipun tentu saja
berbeda settingtempatnya. Tafsir Al-Mannar lahirdari latar belakang
masyarakatMesir, sedangkan Tafsir Al-Azharlahir dari latar
belakangmasyarakat Indonesia.
Perjalanan panjang yang telahdilalui bagi Yayasan PesantrenIslam
Al-Azhar atau biasa jugadisebut YPI, merupakan perjuang-an panjang
yang tak bisa dilepas-kan dari peran Buya Hamka.
YPI Al-Azhar, semula merupa-kan suatu yayasan yang dibentukdalam
rangka menerima dana sosialdari pemerintah untuk pembangu-nan
tempat ibadah bagi ummatIslam. Hal ini mendapat responpositif dan
dibicarakan oleh kuranglebih 14 tokoh Muslim dari berba-gai
kalangan, di kantor Masyumi,Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat.
Dalam Pertemuan itu disepakatiuntuk membentuk Yayasan yangdiberi
nama Yayasan PesantrenIslam. Hasil kesepakatan itu, padahari Senin,
tepatnya 7 April 1952,oleh Soedirdjo, Tan In Hok danGhozali Sjahlan
dibawa ke notarisRaden Kediman, serta dicatatdalam akte notaris
nomor 25. Yangkemudian atas bantuan WalikotaJakarta Raya,
Sjamsuridjal ditemu-kanlah tempat ideal berlokasi diKebayoran.
Setelah enam tahun kegiatanYayasan terfokus pada pembangu-nan
fisik Masjid, maka sejak tahun1958 Prof Dr Buya Hamka sebagaiimam
memulai kegiatan pembi-naan umat melalui peribadatandan dakwah.
Pada Februari 1961,Syekh Al-Azhar Dr MahmudSyalthouth memberi nama
Al-Azhar kepada Masjid AgungKebayoran yang kemudian dikenaldengan
Masjid Agung Al-Azhar.
Atas dorongan Hamka, didi-rikan pula TK Islam Al-Azhartahun 1963
dan SD Islam padatahun berikutnya. Pada Tahun1971, untuk menampung
lulusanSD maka pada Tahun Ajaran 2003- 2004 didirikan pula SMP
danSMA Al-Azhar. Memasuki mileni-um ke-3, menuju persaingan
glo-bal, pada tahun 2002 Yayasanmendirikan sebuah PerguruanTinggi
yang diberi namaUniversitas Al-Azhar Indonesia(UAI). Q
DOK AL-AZHAR
-
DIALOG JUMATTABLOID REPUBLIKA6 Q JUMAT, 15 FEBRUARI 2008
-
TABLOID REPUBLIKA8 TABLOID REPUBLIKA 9SILATURAHIM
SILATURAHIM
DIALOG JUMAT Q JUMAT, 15 FEBRUARI 2008 JUMAT, 15 FEBRUARI 2008 Q
DIALOG JUMAT
U sia 10 tahun bagi Kelompok Pengajian Salsabila bukanwaktu yang
sebentar untuk dijalani. Rasa syukur yanghenti-henti dipanjatkan
tak akan sempurna tanpa niatuntuk memperbaiki tindakan dan perilaku
di masa mendatang.
Kita bersyukur bisa sampai 10 tahun mengadakan
pengajian.Kegiatan kita tak hanya bertujuan untuk memperbaiki
akhlaknamun juga menjalin silaturahmi antara sesama makhluk
AllahSWT. Pengajian tak hanya ladang untuk hablumminallah,
namunjuga hablumminannas, ungkap Ketua Pengajian Salsabila,
KemalaChandra, seusai Perayaan Milad X Pengajian Salsabila, di
Jakarta,Senin, akhir Januari 2008.
Peringatan Milad X Salsabila diadakan di DBest FatmawatiJakarta.
Acara yang berlangsung sejak pukul 10.00-13.00 WIB itumenghadirkan
mantan pragawati Okky Asokawati sebagai pem-bicara. Pada kesempatan
itu, Okky membagi pengalaman hidup dankiat-kiat untuk menjadi
cantik. Selain itu, tampil sebagai hiburanShalawat Namira, peragaan
busana dan jilbab dari Permata. Acaratersebut dipandu oleh artis
Meidiana Hutomo.
Menurut Kemala, ke depannya banyak rencana yang akandilakukan
oleh pengajian yang beranggotakan sekitar 100 orang itu.Antara lain
menghimpun dana untuk anak-anak penghapal Alquranbekerjasama dengan
Yayasan Daarul Quran milik Ustadz YusufMansyur. Selain itu,
Salsabilah juga akan menggandeng Bilqisuntuk proyek kemanusiaan
pada 10 tahun kedua. Selain itu, meng-adakan acara-acara sosial
yang rutin diadakan setiap hari-haribesar Islam. Tentu saja,
pengajian rutin yang diadakan setiap hariSenin dengan harapan dapat
menjadi mata air surga (Salsabila)atau penyejuk bagi semua insan. Q
mth
MILAD X SALSABILA
Iske Wibisono, Destriani
Rita Ariyani
Fikriana Ati Faisal
Susan Armansyah Wina Wardana
Mela R
Ani Setyo
Sri
Ana M Noor
Melati Bintoro
Tak ada kata terlambat untuk belajar. Inilah yang menjadi
pedo-man bagi Iske Wibisono untuk mendalami ilmu agama. Jika
bisa,setiap waktu akan digunakannya untuk mempelajari
Alquran.Karenanya, pengajian yang dijalani sebulan sekali
dianggapkurang cukup untuk memuaskan pertanyaan yang selalu
berkeca-
muk dalam dirinya. Ia pun membentuk pengajian lain di rumahnya
yang ter-letak di bilangan Tebet, Jakarta Selatan.
Pengajian ini diberi nama Raudhatul Ilmi, yang artinya Taman
Ilmu.Kegiatan yang dilakukan adalah membahas tentang tafsir wanita
denganmendatangkan penceramah tetap, Ustadz Salim Qibas.
Raudhatul Ilmi memiliki alasan khusus menggunakan penceramah
tetap.Dengan ustadz tetap, materi yang diberikan bersambung dari
waktu kewaktu. Sehingga, pengetahuan kita semakin maju, tidak jalan
ditempat ataumalah mundur ke belakang. Ini dapat terjadi ketika
penceramah berganti-ganti, tutur Iske Wibisono. Saat ini, pengajian
tersebut sedang mempelajaritentang tafsir surat Al Fatihah yang
mengupas ayat demi ayat.
Untuk menemukan ustadz yang tepat, memang butuh waktu.
Penceramahtetap mulai diterapkan sejak Oktober dua tahun lalu,
beberapa bulan setelahRaudhatul Ilmi memulai kegiatannya pada bulan
Agustus. Berawal dari 15orang anggota yang berasal dari
mantan-mantan pramugrari, pengajianberkembang menjadi puluhan orang
dari berbagai kalangan. Pengajian inirutin dilaksanakan dua kali
dalam sebulan, setiap selasa minggu pertamadan ketiga. Pengajian
ini diharapkan dapat menjadi taman ilmu bagianggotanya yang datang
untuk menuntut ilmu. Q mth
INDAHNYA TAMAN ILMU
Novia Zen
Vinny RahmawatiSanti
Ade SatariKemala Chandra
Meidiana Hutomo
Mira Armen
Rike Roslinawati
Okky Asokawati Dina Lorenza
-
DIALOG JUMATTABLOID REPUBLIKA10 DIALOG JUMATTABLOID
REPUBLIKAJUMAT, 5 MEI 2006 Q 11
HAJI & UMRAH
Pemondokan jamaah merupakan salah satu
persoalan yang sampai saatini belum tuntas.
Dalam rangka penyeleng-garaan haji yang lebihbaik di tahun-tahun
men-datang, Depag bersamadengan DPR RI, serta
pengurus Asosiasi MuslimPenyelenggara Haji dan UmrahRepublik
Indonesia (Amphuri),melakukan evaluasi penyelenggaraanhaji secara
umum termasuk hajikhusus.
Dalam evaluasi penyelenggaraanhaji antara Menteri Agama
denganKomisi VIII DPR RI, Senin (11/2) lalu,pembahasan diarahkan
pada soalpenerbangan, pemondokan, kesehatanjamaah dan biaya
penyelenggaraanhaji. Ketua Komisi VIII DPR RI,Hasrul Azwar,
menjelaskan, bahwasecara umum penyelenggaraan haji2007 lalu
berjalan sesuai denganharapan.
Namun demikian, DPR memintaagar pemerintah bisa
meningkatkanpenyelenggaraan haji yang lebih baiklagi. Secara umum
penyelenggaraanhaji berlangsung baik. Namun adabeberapa catatan
yang harus dibenahi,seperti penerbangan yang banyakmelakukan
penundaan danpemondokan yang dikeluhkanjemaah, ungkap Hasrul
Azwar.
Turut mendampingi MenteriAgama, HM Maftuh Basyuni digedung
DPR/MPR Jakarta, SekjenDepag Bahrul Hayat, DirjenPenyelenggaraan
Haji dan Umroh,Slamet Riyanto.
Menurut Hasrul, penyelenggaraanhaji pada 1428 H/2007 M sudah
cukup
baik. Tapi, masih banyak pula yangharus ditingkatkan lagi
terkait soalpemondokan, kepadatan jemaah dipemondokan dan lokasinya
jauh dariMasjidil Haram. Kalau dulu, jamaahyang tinggal di dekat
pemondokansekitar 70 persen, sekarang jumlahnyasudah lebih baik,
papar Hasrul.
Dalam kesempatan itu, beberapaanggota DPR
mempertanyakanbanyaknya jamaah haji yang menggu-nakan paspor hijau.
Menanggapi halitu, Maftuh menegaskan, bahwa haltersebut melanggar
aturan, UU Nomor17/1999 pasal 24.
Menurut Maftuh, penggunaan pas-por hijau saat ini sudah sangat
mere-sahkan. Pengguna paspor hijau jum-lahnya mencapai 1.000 orang
lebihdan umumnya dilakukan oleh penye-lenggara ibadah haji khusus
(PIHK),ujarnya.
Sementara itu, untuk langkah per-baikan penyelenggaraan haji
kedepan, terutama mengenai pemon-dokan jamaah, Maftuh
mengungkap-
kan, akan membeli sebuah lahan(rumah baru) sebagai kantor
TeknisUrusan Haji (TUH).
Pada prinsipnya, anggota KomisiVIII menyetujui rencana
pembelianrumah tersebut. Hanya saja, anggotaKomisi VIII berharap,
pembelian itudilakukan secara terbuka dantransparan, termasuk
masalahbiayanya.
Pembelian rumah sebagai kantor,menurut Maftuh, merupakan
langkahyang tepat. Pasalnya, jika pemerintahpunya kantor tetap,
maka tidakmenimbulkan biaya tinggi ketimbangdari tahun ke tahun
harus membayarkontrak.
Maftuh menambahkan, pembelianrumah TUH tersebut untuk
mening-katkan efisiensi dan efektivitas pen-gelolaan haji di Arab
Saudi. Untuk itupihaknya telah melakukan penjajakanuntuk membeli
tanah dan bangunanuntuk dijadikan kantor dan wisma.
Tim kajian telah dibentuk danmengidentifikasi beberapa
alternatif
penawaran. Pertama, tanah danbangunan berlokasi di distrik
Ar-Rehab, di sebelah kantor KJRI Jeddahdengan luas 5.360 m2, satu
gedungmultifungsi denghan dua anex dandua vila. Harga penawaran 22
jutaRiyal Arab Saudi.
Kedua, tanah dan bangunan didistrik Ruwais (Syari Palestin)
denganluas tanah 9.327 m2, satu gedung mul-tifungsi dengan dua vila
besar danbeberapa anex, dua kolam renang,satu lapangan tenis,
carport dangarasi. Harga penawaran 18,5 jutaRiyal. Ketiga, tanah
berlokasi didistrik Bagdadiah dengan luas tanah8317 m2 tanpa
bangunan. Hargapenawaran 14 juta riyal.
Sementara itu, evaluasi penyeleng-garaan dan pelayanan jamaah
hajikhusus, diselenggarakan di Tretes,Pandaan, Jawa Timur, sejak
Selasa-Kamis (5-7/2).
Ketua Umum Amphuri, BalukiAhmad kepada Republika menga-takan,
evaluasi dilakukan untukpenyelenggaraan haji yang lebih
baiktermasuk kemungkinan penambahankuota haji khusus di tahun
men-datang. Dengan adanya evaluasi, kitaharapkan penyelenggaraan
haji ditahun mendatang, khususnya hajikhusus bisa berjalan lebih
baik lagi,jelas Baluki.
Berbagai persoalan dibahas terma-suk masalah pendaftaran haji
khususserta kemungkinan tambahan kuotahaji khusus. Seperti
diketahui, padamusim penyelenggaraan haji tahun2007 lalu,
penyelenggara haji khususmendapatkan kuota sebanyak 16 ribuorang.
Namun, saat pendaftaran, jum-lah jamaah yang mendaftar mencapai22
ribu lebih. Akibatnya, sebanyakenam ribu jamaah haji khusus
gagalberangkat karena tidak mendapatkankuota. Idealnya, kuota haji
khusussebanyak 25 ribu orang, kataDirektur Utama Munatour,
SugengWuryanto.
Q sya/mch
Q Info Haji
Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji danUmrah Republik Indonesia
(Amphuri)meminta Garuda agar membatalkankenaikan tarif haji dan
umrah. Kami mintaGaruda membatalkan kenaikan tarif tersebut.Kalau
tidak, kami mungkin akan mencarimaskapai penerbangan lain. Saat ini
kamisudah melakukan pendekatan dengan mas-
kapai lain, tegas Ketua Umum Ampuri BalukiAhmad di Surabaya
akhir pekan lalu.
Ia menyebutkan, harga tiket Garuda untuk ha-ji dan umrah naik
lebih 25 persen dibandinguntuk tujuan lain pada jurusan yang sama.
Ke-naikan itu terjadi sejak pertengahan Januari lalu.
Untuk harga tiket umrah, misalnya, sebelum-nya 675 dolar AS kini
menjadi 858 dolar AS.
Hal ini sangat memberatkan calon jamaah.Kami ingin win-win
solution, tandasnya.
Baluki menambahkan, Amphuri men-geluhkan pelayanan Garuda kepada
jamaahhaji khusus dan umrah 2007. Masih banyakpermasalahan yang
muncul. Misalnya, kuali-tas katering selama perjalanan
terbangIndonesia-Arab Saudi pulang pergi yang kuali-
tasnya di bawah standar pelayanan inter-nasional, tuturnya.
Selain itu, kata dia, petugas Garuda yangmenangani para jamaah
di darat banyak yangkurang profesional. Misalnya pada pola
reser-vasi dan cetak tiket yang menyulitkan parapenyelenggara
karena harus sesuai dengandata asal jamaah. Q sya
Amphuri Minta Garuda Batalkan Kenaikan Tarif Umrah
EVALUASI PENYELENGGARAAN HAJIDOK REP
Q JUMAT, 15 FEBRUARI 2008
-
FISIK
AB
IOLO
GI
AS
TR
ON
OM
IK
ED
OK
TE
RA
NG
EO
GR
AFI
WWW.KATEKERRIGAN.NET
TABLOID REPUBLIKA
DIALOG JUMAT 11IQRA
JUMAT, 15 FEBRUARI 2008 Q
KEAJAIBAN ALQURAN
Para ilmuwanyang mempela-jari jenis-jenisawan mendapat-kan
temuan yang
mengejutkan berkenaan de-ngan proses pembentukanawan hujan.
Terbentuknyaawan hujan yang mengam-bil bentuk tertentu,
terjadimelalui sistem dan tahapantertentu pula.
Tahap-tahappembentukan kumulonim-bus, sejenis awan hujan,adalah
sebagai berikut:
Tahap pertama adalahpergerakan awan oleh angin.Awan-awan dibawa,
dengankata lain, ditiup oleh angin.
Tahap kedua adalahpembentukan awan yanglebih besar:
Kemudianawan-awan kecil (awankumulus) yang digerakkanangin, saling
bergabungdan membentuk awan yanglebih besar.
Dan tahap ketiga berupapembentukan awan yangbertumpang tindih.
Ketikaawan-awan kecil salingbertemu dan bergabungmembentuk awan
yang le-bih besar, gerakan udaravertikal ke atas terjadi didalamnya
meningkat. Ge-rakan udara vertikal ini le-bih kuat di bagian
tengah
dibandingkan di bagian te-pinya. Gerakan udara inimenyebabkan
gumpalanawan tumbuh membesar se-cara vertikal, sehingga
me-nyebabkan awan salingbertindih-tindih. Membe-sarnya awan secara
vertikalini menyebabkan gumpalanbesar awan tersebut menca-pai
wilayah-wilayah atmos-fir yang bersuhu lebih di-ngin, di mana
butiran-bu-tiran air dan es mulai ter-bentuk dan tumbuh sema-kin
membesar.
Ketika butiran air dan es
ini telah menjadi berat se-hingga tak lagi mampu dito-pang oleh
hembusan anginvertikal, mereka mulai lepasdari awan dan jatuh
kebawah sebagai hujan air,hujan es, dan sebagainya.
Fakta lain yang diberikandalam Alquran mengenaihujan adalah
bahwa hujanditurunkan ke bumi dalamkadar tertentu. Hal ini
dise-butkan dalam Surat Az-Zukhruf sebagai berikut,"Dan Yang
menurunkan airdari langit menurut kadar(yang diperlukan) lalu
Kami
hidupkan dengan air itunegeri yang mati, sepertiitulah kamu akan
dikelu-arkan (dari dalam kubur)."(QS Az-Zukhruf [43]: 11)
Kadar dalam hujan inipun sekali lagi telah dite-mukan melalui
penelitianmodern. Diperkirakan da-lam satu detik, sekitar 16juta
ton air menguap daribumi. Angka ini menghasil-kan 513 triliun ton
air pertahun. Angka ini ternyatasama dengan jumlah hujanyang jatuh
ke bumi dalamsatu tahun. Hal ini berarti
air senantiasa berputardalam suatu siklus yangseimbang menurut
"ukuranatau kadar" tertentu. Kehi-dupan di bumi bergantungpada
siklus air ini. Bahkansekalipun manusia menggu-nakan semua
teknologiyang ada di dunia ini,mereka tidak akan mampumembuat
siklus seperti ini.
Per tahunnya, air hujanyang menguap dan turunkembali ke Bumi
dalambentuk hujan berjumlah te-tap, yakni 513 triliun ton.Jumlah
yang tetap ini di-nyatakan dalam Alqurandengan menggunakan isti-lah
"menurunkan air darilangit menurut kadar". Te-tapnya jumlah ini
sangat-lah penting bagi keberlang-sungan keseimbangan eko-logi dan,
tentu saja, kelang-sungan kehidupan ini.
Bahkan satu penyimpang-an kecil saja dari jumlah iniakan segera
mengakibatkanketidakseimbangan ekologiyang mampu
mengakhirikehidupan di bumi. Namun,hal ini tidak pernah terjadidan
hujan senantiasa turunsetiap tahun dalam jumlahyang benar-benar
samaseperti dinyatakan dalamAlquran. Q harunyahya
"Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan,
kemudianmengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian
menjadikannya bertindih-
tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari
celah-celahnya dan Allah(juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari
langit, ..." (QS An-Nur [24]: 43)
KADAR HUJAN
-
Salah satu fungsi ter-penting pondok pe-santren adalah seba-gai
garda depan da-lam mencetak para
mujahid dakwah, termasukpara penghapal Alquran (hafizdan
hafizah). Hal itu merupa-kan prinsip yang dipegang te-guh oleh
pendiri dan pembinaPondok Pesantren Al-Aziziyah,Lombok Barat, Nusa
TenggaraBarat, sejak mendirikan ponpes
tersebut 3 November 1985.Ponpes itu mewajibkan seti-
ap santrinya untuk belajarmenghapal Alquran. ''PonpesAl-Aziziyah
mempunyai prog-ram umum Tahfizul Quran,yang merupakan programwajib
di setiap lembaga pen-didikan yang bernaung di ba-wahnya, dari
Taman Kanak-kanak (TK) sampai PerguruanTinggi,'' ungkap
PimpinanPonpes Al-Aziziyah Tuan GuruH. Musthofa Umar Abdul
Aziz.
Ia menambahkan, terhitungdari tiga tahun sejak berdiri-nya
sampai dengan saat ini,Ponpes Al-Aziziyah telah men-cetak 215
hafizh (penghapalAlquran pria) dan hafizhah(penghapal Alquran
wanita) 30Juz dan ribuan alumni yangmenghapal Alquran di bawah30
Juz (25, 20. 10 Juz dan mini-mal menghapal satu Juz).''Berbagai
prestasi pun telah
diraih dalam berbagai eventmusabaqah dari tingkat kabu-paten
sampai tingkat interna-sional dari tahun ke tahun,''papar Mushtofa
Umar.
Ia menyebutkan, dalamusianya yang mencapai hampir23 tahun,
Ponpes Al-Aziziyahtelah menelurkan lebih 5.000alumni. ''Mereka
tersebar diberbagai pelosok Nusantara,mulai dari Pulau
Sumaterasampai Nusa Tenggara Timur.Mereka pun ada yang berkip-rah
dan pengembangan diriserta menimba ilmu di luar ne-geri, misalnya
Qatar, Arab Sau-di, Uni Emirat Arab, danMesir,'' tuturnya.
Ditilik dari profesinya, paraalumni itu telah merambah
keberbagai lini dan sektor kehi-dupan. Ada yang aktif dalamdunia
dakwah dengan mendi-rikan Yayasan-yayasan Pondokpesantren atau
lembaga pendi-dikan, aktif sebagai guru/dosendi berbagai lembaga
pendidik-an, aktif dalam birokrasi peme-rintahan dan politik, aktif
da-lam dunia bisnis, aktif di TNI/-Polri, apa pula yang aktif
didunia jurnalistik, baik sebagaipresenter televisi maupun
war-tawan. ''Di antara mereka adapuluhan orang yang aktif seba-gai
imam dan asisten imam diTimur Tengah, utamanya Qatardan Arab
Saudi,'' ujar Musth-tofa Umar.
Melihat potensi besar alum-
ni, baik dari segi kualitas mau-pun kuantitas, maka paraalumni
Ponpes Al-Aziziyahberinisiatif menyelenggarakan''Reuni Akbar
Perdana AlumniPondok Pesantren Al-Azizi-yah'', bertempat di Ponpes
Al-Aziziyah, Gunungsari, LombokBarat, Ahad (20/1/2008).
Ketua Panitia Reuni, HMRidwan Lc MA mengemuka-kan, reuni itu
diadakan denganbeberapa tujuan, antara lainmengintensifkan
silaturahimantarsesama alumni Ponpes Al-Aziziyah dan antaralumni
de-ngan almamaternya, dan mem-perkokoh serta mempercepatukhuwah
Islamiyah baik antar-alumni maupun dengan keluar-ga besar Ponpes
Al-Aziziyah.Selain itu, menggalang dan me-nyatukan potensi SDM
alumniPonpes Al-Aziziyah, serta ikutberpartisipasi aktif
dalammengupayakan Ponpes Al-Azi-ziyah menjadi pondok pesan-tren
yang maju dan besar, baiksecara kualitas maupun kuan-titas,'' papar
M Ridwan.
Hadir dalam acara reuni ituribuan santri, alumni, pimpin-an
pesantren dan ustadz sertapembina Ponpes Al-Aziziyah,Gubernur Nusa
Tenggara BaratH Lalu Srinata, Bupati Lom-bok Barat Drs Lalu
Iskandar,Wakil Bupati Lombok BaratHM Izzul Islam, WalikotaMataram
HM Ruslan, sertasejumlah tokoh nasional. Q ika
TABLOID REPUBLIKA
JUMAT, 15 FEBRUARI 2008 Q DIALOG JUMAT 1312 DIALOG JUMATTABLOID
REPUBLIKA Q JUMAT, 15 FEBRUARI 2008MUHIBAH KOMUNITAS
CETAK RIBUAN HAFIZ QURANPONPES AL-AZIZIYAH LOMBOK BARAT
Jumat (8/2) sore kendatimendung tebal danhujan rintik -
rintikmenyelimuti Kota Ja-karta, tak mengurangi
semangat warga Gambir untukhadir pada acara penandata-nganan
Nota Kesepahaman(MoU) antara Rumah ZakatIndonesia dan
YayasanPembangunan Islam Jayakartadi Gedung Madrasah Al -Jihad, Jl
Sangihe Dalam BlokE no.24 Jakarta. Acara terse-but tak lain adalah
langkahawal pendirian SD Juara,sekolah unggulan bebas biayapertama
di Kota Jakarta.
Pihak pertama, YayasanPembangunan Islam Jayakarta(YPIJ),
memiliki gedungMadrasah yang 4 ruang kelasmewakafkan gedung
tersebut
untuk selanjutnya dikelolaRumah Zakat Indonesia men-jadi Sekolah
Dasar (SD) Juara.SD Juara sendiri merupakansalah satu core
programRumah Zakat Indonesia dibidang pendidikan.
Dalam pertemuan yang dimulai pukul 16.00 WIB terse-but, tak
hanya dari keduabelah pihak yang hadir, namunjuga Lurah Cideng
KecamatanGambir, Ketua RW 04, sertalebih dari 25 orang warga RW04
Cideng Gambir.
Dalam sambutannya, H AbuBakar selaku ketua YPIJmenyambut
antusias niat baikRumah Zakat Indonesia ini.Kami juga berharap
institusiini bisa menempatkan tenagaprofesional dalam
pengelo-laannya sehingga dapat meng-
hasilkan lulusan yang berkua-litas, jelasnya. SedangkanGilang
Mahesa, Regional Headof Jadebotabek Rumah ZakatIndonesia selaku
pihak keduamengatakan sekecil apapunyang dilakukan sore
tersebutadalah salah satu pondasidasar dalam membangun
per-adaban.
Sesi penandatanganandilakukan setelah Ketua RW04 Kelurahan
Cideng, Ir AbdulChalik yang juga pernah men-jabat sebagai ketua
YPIJmenyampaikan sambutannya.Kedua belah pihak masing -masing
menghadirkan duasaksi utama. Sedangkanpuluhan warga Cideng menja-di
saksi dimulainya prosespendirian SD Juara.
Untuk tahap awal, SD juara
akan menerima maksimal 100siswa yang terdiri dari 4 jen-jang
kelas. Selanjutnya akanterus dikembangkan dan di-tingkatkan
kapasitasnya hing-ga terpenuhi enam jenjangkelas.
SD juara sebagai salah satulembaga pendidikan formal,
difokuskan untuk anak yatimserta dhuafa yang inginmelanjutkan
sekolah namunterkendala biaya. KarenanyaLurah Cideng, Drs Nur
Zein,berharap segenap masyarakatJakarta khususnya wargaGambir dapat
berpartisipasiaktif. Q kiriman saidurrohman
I katan Dai Indonesia (Ikadi) Provinsi DKIJakarta pada Januari
lalu menggelar TemuDai se-Jabotabek. Acara bertema SinergiDai
Menuju Kebangkitan Umat ini diseleng-garakan dalam rangka menyambut
Tahun BaruIslam 1429 H. Hadir sebagai pembicara adalahDr HM Hidayat
Nur Wahid MA (ketua MPR-RI),Dr Anwar Ibrahim (ketua Komisi Fatwa
MUIPusat), Jerry D Gray (penulis), dan Ustadz HMArifin Ilham
(pimpinan Majelis Dzikir Az-Zikra).
Lebih dari dua ratus lima puluh dai dan
daiyah serta tokoh masyarakat dari berbagaiormas Islam, lembaga
dakwah dan perseorang-an ikut serta dalam kegiatan ini. Ustadz
ArifinIlham mengawali sesi pertama denganmenekankan pentingnya para
duat ilallah terusbelajar meng-upgrade diri sesuai kebutuhandan
perkembangan zaman. Dan yang lebihpenting adalah membekali diri
dengan kebersi-han hati, ikhlas, tawaduk, keteladanan, danmenjauhi
riya serta bangga diri, ujarnya.
Pada sesi berikutnya, Dr Hidayat Nurwahid
lebih menekankan pentingnya sinergi antardai apapun latar
belakang organisasi dan lem-baga dakwah yang diikutinya, di
tengahbanyaknya problematika keumatan dankebangsaan. Ia juga
menekankan agar dak-wah dilaksanakan sesuai dengan kapasitasdan
keahlian masing-masing.
Ketua Komisi Fatwa MUI Pusat, Dr AnwarIbrahim lebih menyoroti
perihal perbedaan pen-dapat di kalangan para dai sebagai hal
yangwajar. Hanya saja para dai harus tahu mana
yang boleh berbeda dan mana yang tidak,sehingga tidak dicap
menyimpang, jelasnya.
Sedangkan Jerry D Gray berbicara tentangtantangan global umat
Islam. Umat Islamharus waspada terhadap konspirasi dan
upayapenghancuran musuh-musuh Islam yangdemikian gencar di depan
mata, katanya.
Ia mencontohkan isu terorisme, peredarannarkoba, dan upaya
memecah belah umatIslam dilakukan oleh mereka dengan segalacara.
Dengan mengetahui problematika besarini, diharapkan para dai-daiyah
tidak tersibuk-kan dengan masalah-masalah khilafiyah yangbersifat
cabang, tapi lebih mengedepankanpersatuan dan kesatuan umat. Acara
inidiakhiri dengan deklarasi kesepahamanbersama di antara para dai
ilallah yang antaralain bertekad untuk menjaga kemurnianAlquran dan
sunah serta membangun toleran-si (tasamuh) di antara para dai
apapun wadahdan wasilah dakwahnya.
Q kiriman ulis tofa m ali
Ikadi Gelar Temu Dai Se-Jabotabek
Anda mempunyai acara bernapaskan keislaman? Melalui rubrik ini,
Anda bisa berbagi cerita dengan sidang pembaca Dialog Jumat
Republika. Kirimkan naskah kegiatan Anda beserta foto(dalam format
jpg atau JPEG melalui alamat email: [email protected].
Atau:
Informasikan acara Anda melalui faksimili Redaksi Dialog Jumat
Harian Republika, (021) 7983623. Bila memenuhi syarat, kami akan
mengirimkan wartawan kami untuk meliput acaratersebut. Q
Punya Acara Keagamaan?
O Pimpinan Ponpes Al-Aziziyah,Tuan Guru H. Musthafa UmarAbdul
Aziz (berdiri, paling kiri).
Sejak tiga tahun lalu,Ponpes Al-Aziziyah telah
mencetak 215 hafizh(penghapal Alquran pria)dan hafizhah
(penghapal
Alquran wanita).
O Para alumni Ponpes Al-Aziziyah tampil di panggung.
O Para santri Ponpes Al-Aziziyah.
FOTO-FOTO: IRWAN KELANA/REPUBLIKA
SD JUARA BAGI ANAK DHUAFA
-
Publik Inggris terhenyak. Ada-lah pernyataan pemimpintertinggi
gereja Anglikan,Uskup Rowan Williams, yangmenjadi pemicunya.
Dalam
wawancara dengan Radio BBC,Williams berpendapat ada
bagian-bagi-an dari Hukum Islam yang pelaksana-annya di Inggris
tidak dapat dielakkan.
Tak hanya itu, ia juga mengusulkan,agar hukum itu juga
dimasukkan secararesmi ke dalam sistem hukum Inggris,dan menerapkan
apa yang ia sebut se-suai kebutuhan di mana umat Islamdapat memilih
lokasi sidang akan dilak-sanakan.
Penerapan hukum syariah di sejum-lah tempat di Inggris, menurut
dia,tidak dapat dihindari, dan diperca-yainya bahwa ada tempat di
beberapabidang, seperti perkawinan dan keuang-an. Satu lagi, dia
menyatakan keyakin-annya bahwa masyarakat di Inggrisperlu
mengadopsi sejumlah hukum sya-riah karena bisa membantu
merekatkanhubungan antar warga masyarakat diInggris. Hal itu tidak
terhindarkan la-gi. Pada kenyataannya, beberapa aturansyariah sudah
dikenal dalam masya-rakat kita dan ada dalam hukum kita.Jadi,
situasinya tidak seolah-olah kitamembawa mahluk asing dan
sistemyang menjadi rival sistem yang UskupWilliams mengungkapkan,
hukum sya-riah selayaknya dikenalkan sebagaialternatif sanksi hukum
yang resmi,ketika kasusnya terkait dengan wargaMuslim seperti
masalah perkawinandan masalah finansial.
Menurut Williams, warga Muslim ti-dak harus memilih antara dua
pilihanyang kaku apakah harus loyal terha-dap budaya atau loyal
terhadap nega-ra.
Pernyataan Uskup Williams bahwasudah saatnya Inggris membuka
diriterhadap hukum syariah, menuai kritikdari berbagai pihak
termasuk pemerin-tah Inggris sendiri. Perdana MenteriInggris Gordon
Brown lewat juru bica-ranya mengatakan bahwa hukum Ing-gris harus
berdasarkan pada nilai-nilaiyang berlaku di Inggris.
Perdana Menteri menegaskan bah-wa hukum Inggris-lah yang berlaku
dinegeri ini dan prinsip-prinsip syariahtidak boleh dimasukkan
dalam peng-adilan sipil untuk memecahkan perti-kaian yang terjadi
di masyarakat, kata juru bicara Brown. Pengecualianbisa berlaku
dalam kasus-kasus yangdianggap spesifik.
Kelompok Konservatif di Inggris jugamengecam pernyataan Uskup
Williams.Komentar Uskup tidak banyak mem-bantu dan mungkin hanya
akan me-nambah kebingungan yang sudah ada ditengah masyarakat kita,
ujar seorangtokohnya.
Pernyataan serupa dilontarkan tokohLiberal Lib Dems yang
mengatakanbahwa dia tidak setuju dengan pernya-taan Uskup Williams.
Kita tidak bisahidup dalam situasi di mana berlakuhukum yang
berbeda untuk orang-
orang tertentu, ujarnya.
Bukan hal baruKeberadaan lembaga syariah di Ing-
gris bukan hal baru. Lembaga yang ter-diri atas para ulama dan
cendekiawanMuslim Inggris ini sudah mengurusiribuan pernikahan dan
perceraian pa-sangan Muslim, tak hanya untuk Mus-limin Inggris
tetapi juga negara Eropalainnya. baru Khusus untuk pernikah-an,
kami menjadi pelengkap bagi kantorcatatan sipil yang sudah ada,
ujarSyekh Suhaib Hasan, sekretaris badanitu, seperti dilaporkan
Islamonline.
Namun dalam perkara lainnya, se-ringkali meskipun sudah mendapat
pe-nguatan di pengadilan sipil, banyak
umat Islam Inggris yang mendatangiConnor mengatakan dalam
suratkabarsama bahwa penduduk pendatang (imi-gran) harus mematuhi
hukum Inggris.
Dalam pernyataan yang dimuat padawebsite-nya, Williams mengakui
adanyareaksi keras terhadap gagasannya.pengadilan agama. Mereka
belum puaskalau belum mendapat pengesahan disini, tambahnya.
Pengadilan agama di Inggris merupa-kan panel yang terdiri antara
tujuhsampai 10 ulama. Dalam sebulan, rata-rata mereka mengurusi 50
kasus per-ceraian dan pernikahan. Selama 25tahun eksistensinya,
pasangan menikah-bercerai tak hanya warga Inggris saja,tetapi juga
datang dari Denmark,Irlandia, Belanda, dan Jerman.
Selain nikah-cerai, mereka jugamengurusi bidang muamalah.
Misalnya,perjanjian sewa tanah atau hubunganburuh-majikan.
Namun bukan karena merupakanlembaga informal dan hanya
sebuahpanel ulama saja maka mereka tidakprofesional. Mereka yang
masuk dalamlembaga ini adalah orang-orang yangmumpuni. Hasan, pria
55 tahun kelahir-an India, adalah sarjana bidang hukumIslam lulusan
sebuah universitas diArab Saudi. Dia datang ke Inggris 31tahun lalu
dan memutuskan berkhikmatkepada Muslimin Inggris dalam lemba-ga
ini.
Tak hanya memutuskan suatu per-kara dari sudut hukum syariah
bagikaum Muslim saja, ia juga kerap di-panggil pengadilan sipil
untuk dimintaipertimbangan. Biasanya hal itu dilaku-kan jika ada
kasus-kasus yang melibat-kan umat Islam namun mereka memu-tuskan
menempuh jalur hukum melaluipengadilan sipil. Biasanya para
penga-cara akan mengirimkan klienMuslimnya kepada saya,
ujarnya.
Bila melihat ekistensinya yang sudahcukup lama, 25 tahun,
semestinya reaksipublik Inggris tak perlu seheboh itu.Apalagi di
bawah hukum Inggris, warganegara bisa memutuskan untuk membu-at
perjanjian tripartit sendiri, sejauhsemua pihak menyetujuinya.
Hukumsyariah dan hukum beth din Yahudiyang juga eksis di Inggris
bisa masukdalam tambahnya.
Dianggap bencanaSedang pendahulu Williams sebagai
Uskup Agung, Lord Carey mengatakandalam surat kabar Telegraph
edisi hariAhad bahwa memasukkan bagian yangamat terbatas sekalipun
dari hukumIslam ke dalam hukum Inggris akanmerupakan bencana bagi
bangsaInggris.
Kepala Gereja Katholik-Romawi diEngland dan Wales, Kardinal
CormacMurphy-Obencana katagori ini. Jadiapa yang keliru dalam hal
ini? Saya ha-nya mencoba mengangkat isu yang le-bih luas tentang
hak-hak beragama da-lam suatu masyarakat sekuler, ujarnya.Dan,
polemik masih terus bergulir...
Q tri/islamonline/afp
K etika tahun 2000 artis cantikIneke Koesherawati mulai
menge-nakan jilbab, banyak masyarakat yangtak percaya. Bahkan,
ketika sebuahharian ibu kota mewawancarainya satuhalaman penuh
latar belakang hijrah-nya sang artis yang dikenal pernah
beberapa kali tampil dalam filmpanas ini, banyak yang masih
mer-agukan kesungguhan perempuankelahiran Jakarta 13 Desember
1975ini dalam berjilbab. Apalagi saat itu,karena kontrak yang sudah
ditandatan-ganinya, ia harus tetap berpenampilantanpa jilbab dalam
sebuah sinetron,walaupun untuk itu ia harus menggu-nakan rambut
palsu, karena sesung-guhnya sejak itu ia benar-benar
sudahberjilbab.
Cerita tentang istri FahmiDarmasyah ini hanyalah salah satukisah
yang diceritakan dalam bukuBismillah...Aku Berjilbab. Dalam
bukuyang ditulis dengan bahasa yang apikoleh Bayu Kurniarachman dan
Irwan HHidayat ini, para pembaca tak hanyamenyimak pengakuan
blak-blak dariIneke Koesherawati tentang hijrahnyauntuk selalu
bernaung di bawahhidayah Allah SWT, namun jugabelasan kisah menarik
dari paraselebriti semisal Ratih Sang, Astri Ivo,Neno Warisman,
Aning Katamsi,Zaskia A Mecca dan yang lainnya.
Buku setebal 134 halaman yangdilengkapi dengan CD dan
foto-fotomenarik dari para muslimah yang can-tik, sangat pas dan
asik untuk dibaca.Mudah-mudahan seperti mereka yangmendapat hidayah
Allah untuk hijrahmengenakan jilbab, Anda yang mem-baca buku ini
dan belum berjilbab,segera mendapat hidayah dari Allahuntuk
berjilbab. Karena sesungguhnya,berjilbab itu mudah dan lebih
menen-tramkan. Q dam
M asa remaja adalah masa yangpaling indah. Itulah
sebabnya,remaja yang menyadarinya meman-faatkannya untuk mengukir
prestasidan karya yang membanggakan, su-paya tidak menyesal di hari
tua.Imam Maliki, pemimpin mazhab yangbegitu ketat memanfaatkan
masaremajanya untuk berkarya pun per-nah mengkhayal ingin menjadi
rema-ja lagi walau hanya sehari. Keinginanitu timbul karena masa
remaja begi-tu indahnya. Maka, bisa dibayang-
kan apa yang dirasakan merekayang bermalas-malasan atau
takberprestasi di masa remaja.
Realitas sosial menunjukkan re-maja Islam, khususnya remaja
Mus-limah, masih banyak yang mengisimasa remajanya dengan
berbagaihal yang sia-sia, bergaya hidup ma-terialistis, tidak
peduli halal-haram,berpenampilan sensual, individualis,tidak
mengenal tata-krama, sertakurang hormat kepada kedua orangtua.
Kesalehan dianggap sebagaibarang usang.
Padahal, jadi muslimah salehahitu indah. Betapa tidak,
Muslimahsalehah tidak hanya indah dari segifisik dan penampilannya
(outer beau-ty) saja, melainkan juga dari segikepribadiannya (inner
beauty), yangtecermin dari kebeningan hati, kejer-nihan pikiran,
kemuliaan akhlak,keluhuran budi pekerti, keseder-hanaan dan
ketulusan perilakunyadalam setiap situasi dan kondisi,baik dalam
pergaulan di tengah kelu-arga maupun di tengah masyarakat.
Buku karya Mohammad Shoelhiini mengupas tentang
indahnyakepribadian Muslimah shalehah danmemberikan petunjuk yang
gamblangtentang apa dan bagaimana agendamuslimah salehah dalam
kehidupansehari-hari, mulai dari masa akil baligatau masa
bertanggung jawab padadiri sendiri, pembentukan identitaspribadi,
penentuan jalan hidup, sam-pai pada pengambilan peran
dalamkehidupan bermasyarakat, serta cara
berbakti kepada kedua orang tua. Dipaparkan dalam buku ini,
bah-
wa Muslimah shalehah tidak berspe-kulasi dalam pergaulan,
melainkanmenjalin persahabatan sesuai syari-ah, aktif mengikuti
kegiatan sekolah,berprestasi, merencanakan keber-hasilan dan
belajar mengasah kepe-dulian. Muslimah salehah juga men-jadikan
kejujuran sebagai karakterutama, tampil PD, serta memilikiwawasan
luas (hlm 52-83). Lebihdaripada itu, dia suka melibatkandiri dalam
kegiatan sosial karena iatahu kewajiban sosialnya. Ia
me-ngembangkan cinta kasih, bersifatpemaaf, suka menolong,
menghin-dari jalan hidup kufur, menciptakanlingkungan Islami, suka
berdakwahdan taat beragama, siap dalammenghadapi suka-duka
kehidupandan selalu mengambil hikmah dibalik setiap kegagalan dan
keber-hasilan (hlm 91-148).
Di atas segalanya, muslimah sale-hah lebih menyukai hidup
mandiri danproduktif, selalu berpenampilanmenyenangkan, menjaga
kehormatankeluarga, dan memahami kecemasanorang tua, serta tahu
berterimakasih, membalas budi, dan berbaktikepada kedua orang tua
(hlm 159-183). Meski buku ini lebih ditujukanbagi remaja Muslimah,
remajaMuslim dan orang tua juga perlu me-nyimaknya karena buku ini
ingin me-nyadarkan siapa pun tentang apa danbagaimana seharusnya
hidup yangberarah-tujuan dan bermakna. Q
DIALOG JUMATTABLOID REPUBLIKA TABLOID REPUBLIKA
DIALOG JUMAT 1514 Q JUMAT, 15 FEBRUARI 2008 JUMAT, 15 FEBRUARI
2008 QTELAAH
Judul buku : Indahnya Jadi Muslimah
Penulis : Mohammad ShoelhiPenerbit : Simbiosa Rekatama
MediaTebal : xiii + 192Cetakan : I, Januari 2008
Judul Buku : Bismillah...Aku BerjilbabPenulis : Bayu
Kurniarachman,
Irwan H. HidayatPenerbit : SenyumuslimCetakan I : Muharram
1429
H/Januari 2008Tebal : 134 halaman
Berjilbab itu Mudah
DUNIA ISLAM
Saat ini kita menghadapi kenyataan bahwapemahaman keagamaan dan
keberagamanmasyarakat Muslim Indonesia masih belummenggambarkan
kondisi yang diharapkan. Hal initerjadi karena kurangnya perhatian
dan upaya pem-binaan umat serta peningkatan kualitas
kehidupanberagama dalam aspek yang menyeluruh.
Dalam kaitan ini, kehadiran Islamic centre ataumarkaz Islamiyah
merupakan suatu keniscayaanterutama dalam memberikan perhatian,
pembina-an, dan peningkatan kualitas umat. Selain itu jugakehadiran
lembaga ini diharapkan dapat menjadirumah bagi semua faham dan
gerakan. Namun sa-yangnya ada Islamic Centre yang sudah berdiri
le-bih dari satu dasawarsa justru mengalami keragu-an apa
sebenarnya misi Islamic centre tersebut.
Misi Jakarta Islamic Centre yang menjadi pusatperadaban Islam
tidaklah sama dengan misiIslamic Village Tangerang, begitupun
dengan AlMarkaz Al Islami di Makassar. Semua lembaga inimempunyai
misi yang berbeda namun memilikisatu tujuan yang sama yaitu menjadi
lembaga yangbermanfaat untuk pembinaan dan peningkatan kua-litas
umat melalui dakwah, tarbiyah dan ukhuwahyang menyentuh kedalaman
isi, pesan dan tujuanberagama yang sesungguhnya.
Sebagai pusat dakwah, Islamic centre memberi-kan bimbingan
kepada umat agar mampu mengak-tulisasikan iman yang
dimanifestasikan dalam sis-tem kegiatan kemasyarakatan untuk
mempenga-ruhi rasa, pikir, sikap dan tindak dalam mewujud-kan
ajaran islam dalam kehidupan.
Peningkatan kualitas umat tidak hanya diukurdengan
kesemarakannya dalam kegiatan, me-lainkan juga diukur dengan
sejauhmana pemaham-an agamanya dan tingkat kesanggupan
berperandalam realitas sosialnya.
Sebagai pusat pendidikan, Islamic Centre ditun-tut mampu
membangun kembali tradisi intelektual-isme Islam berdasarkan
Alquran dan hadis. Me-ngembangkan ilmu pengetahuan melalui
pendi-dikan, kajian, penelitian dan penghikmatan kepadamasyarakat.
Tradisi keilmuan dan ilmiah yangdibangun oleh dunia Islam selama
hampir limaabad (VII-XII) menggenggam kendali hegemoni
ilmupengetahuan. Tetapi pada abad XIII hegenoni terse-but berpindah
ke dunia Barat dan perkembangangselanjutnya terjadi sekulerisasi
IPTEK.
Mengamati wacana hegemoni dan kebijakansekuler yang diterapkan
dalam konsep keilmuandan kebijakan pendidikan di Indonesia,
melahirkankonsep pemilahan dan pemisahan ilmu penge-tahuan agama
dan ilmu pengetahuan umumyang dikotomis.
Dengan demikian Islamic centre berupayamemantapkan konsep
paradigma baru, paradigmaIslam yang menghilangkan dikotomisasi itu.
Hal iniberarti, untuk mengembalikan equilibrium IPTEKyang Islami,
kita harus belajar dari sejarah Islamklasik, di mana peradaban
Islam menjadi mer-cusuar ilmu pengetahuan tanpa memisahkan
ilmuagama Islam dan ilmu pengetahuan umum.
Perkembangan Islamic centre ke depan seyog-yanya dapat
mempertimbangkan beberapa perma-salahan berikut : pertama,
perkembangan IslamicCentre seharusnya tetap memperhatikan
kearifanlokal. Tradisi dan etika keulamaan merupakan wa-risan yang
sesungguhnya menjadi modal dasar bagiperkembangan tradisi dan etika
keulamaan yangberkeunggulan di masa mendatang. Kedua, perkem-
bangan Islamic centre selayaknya mempertimbang-kan berbagai
keadaan yang jelas dan terarah yangmenjadi dasar utama di awal
pendiriannya, khusus-nya yang berkaitan dengan potensi SDM yang
terse-dia dalam komitmennya terhadap program dan ke-giatan yang
telah ditetapkan. Ketiga, pengembanganIslamic centre mensyaratkan
dilakukannya pengem-bangan manajemen, khususnya manajemen
strate-gic pengelolaan yang secara komprehensif memilikikemampuan
efektif dan perancangan penataan danpengembangan aspek-aspek
komponen organisasi.
Untuk mengembangkan suatu pusat kajian dankegiatan, faktor
pendanaan dirasa sebagai hal yangkadang-kadang cukup mengganggu
dalam pelaksa-naan kegiatan. Namun, kita sebaiknya belajar
daripengelolaan pesantren. Banyak pesantren di TanahAir ini
berhasil maju dan survive, bukan karena danayang cukup, melainkan
karena pengelolanya, kiaidan pembinanya yang memiliki komitmen dan
inte-gritas tinggi pada lembaga yang dikembangkannya.
Akhirnya semoga semiloka prototip Islamic cen-tre yang diadakan
Komisi Ukhuwah Majelis UlamaIndonesia, Kamis (31/1) mampu
menghasilkanrumusan-rumusan yang tepat dan strategis
dalammengembangkan dan pelaksanaan program Islamiccentre di Tanah
Air. Q
Islam di Ibu Kota KODI
Prototip Islamic Centre di Indonesia
LEMBAGA SYARIAH DI INGGRIS
SETELAHSEPEREMPAT
ABAD...FOTO-FOTO: ISLAMONLINE
O Rowan Williams
Menjadi Muslimah Idaman
cover 15 feb'08.pdfhal 02-03.PDFhal 04-05.PDFhal 06-07.PDFhal
08-09.PDFhal 10.PDFhal 11.PDFhal 12-13.PDFhal 14-15.PDF
/ColorImageDict > /JPEG2000ColorACSImageDict >
/JPEG2000ColorImageDict > /AntiAliasGrayImages false
/CropGrayImages true /GrayImageMinResolution 150
/GrayImageMinResolutionPolicy /OK /DownsampleGrayImages true
/GrayImageDownsampleType /Bicubic /GrayImageResolution 300
/GrayImageDepth -1 /GrayImageMinDownsampleDepth 2
/GrayImageDownsampleThreshold 1.50000 /EncodeGrayImages true
/GrayImageFilter /DCTEncode /AutoFilterGrayImages true
/GrayImageAutoFilterStrategy /JPEG /GrayACSImageDict >
/GrayImageDict > /JPEG2000GrayACSImageDict >
/JPEG2000GrayImageDict > /AntiAliasMonoImages false
/CropMonoImages true /MonoImageMinResolution 1200
/MonoImageMinResolutionPolicy /OK /DownsampleMonoImages true
/MonoImageDownsampleType /Bicubic /MonoImageResolution 1200
/MonoImageDepth -1 /MonoImageDownsampleThreshold 1.50000
/EncodeMonoImages true /MonoImageFilter /CCITTFaxEncode
/MonoImageDict > /AllowPSXObjects false /CheckCompliance [ /None
] /PDFX1aCheck false /PDFX3Check false /PDFXCompliantPDFOnly false
/PDFXNoTrimBoxError true /PDFXTrimBoxToMediaBoxOffset [ 0.00000
0.00000 0.00000 0.00000 ] /PDFXSetBleedBoxToMediaBox true
/PDFXBleedBoxToTrimBoxOffset [ 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 ]
/PDFXOutputIntentProfile (None) /PDFXOutputConditionIdentifier ()
/PDFXOutputCondition () /PDFXRegistryName () /PDFXTrapped
/False
/Description >>> setdistillerparams>
setpagedevice
/ColorImageDict > /JPEG2000ColorACSImageDict >
/JPEG2000ColorImageDict > /AntiAliasGrayImages false
/CropGrayImages true /GrayImageMinResolution 150
/GrayImageMinResolutionPolicy /OK /DownsampleGrayImages true
/GrayImageDownsampleType /Bicubic /GrayImageResolution 300
/GrayImageDepth -1 /GrayImageMinDownsampleDepth 2
/GrayImageDownsampleThreshold 1.50000 /EncodeGrayImages true
/GrayImageFilter /DCTEncode /AutoFilterGrayImages true
/GrayImageAutoFilterStrategy /JPEG /GrayACSImageDict >
/GrayImageDict > /JPEG2000GrayACSImageDict >
/JPEG2000GrayImageDict > /AntiAliasMonoImages false
/CropMonoImages true /MonoImageMinResolution 1200
/MonoImageMinResolutionPolicy /OK /DownsampleMonoImages true
/MonoImageDownsampleType /Bicubic /MonoImageResolution 1200
/MonoImageDepth -1 /MonoImageDownsampleThreshold 1.50000
/EncodeMonoImages true /MonoImageFilter /CCITTFaxEncode
/MonoImageDict > /AllowPSXObjects false /CheckCompliance [ /None
] /PDFX1aCheck false /PDFX3Check false /PDFXCompliantPDFOnly false
/PDFXNoTrimBoxError true /PDFXTrimBoxToMediaBoxOffset [ 0.00000
0.00000 0.00000 0.00000 ] /PDFXSetBleedBoxToMediaBox true
/PDFXBleedBoxToTrimBoxOffset [ 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 ]
/PDFXOutputIntentProfile (None) /PDFXOutputConditionIdentifier ()
/PDFXOutputCondition () /PDFXRegistryName () /PDFXTrapped
/False
/Description >>> setdistillerparams>
setpagedevice
/ColorImageDict > /JPEG2000ColorACSImageDict >
/JPEG2000ColorImageDict > /AntiAliasGrayImages false
/CropGrayImages true /GrayImageMinResolution 150
/GrayImageMinResolutionPolicy /OK /DownsampleGrayImages true
/GrayImageDownsampleType /Bicubic /GrayImageResolution 300
/GrayImageDepth -1 /GrayImageMinDownsampleDepth 2
/GrayImageDownsampleThreshold 1.50000 /EncodeGrayImages true
/GrayImageFilter /DCTEncode /AutoFilterGrayImages true
/GrayImageAutoFilterStrategy /JPEG /GrayACSImageDict >
/GrayImageDict > /JPEG2000GrayACSImageDict >
/JPEG2000GrayImageDict > /AntiAliasMonoImages false
/CropMonoImages true /MonoImageMinResolution 1200
/MonoImageMinResolutionPolicy /OK /DownsampleMonoImages true
/MonoImageDownsampleType /Bicubic /MonoImageResolution 1200
/MonoImageDepth -1 /MonoImageDownsampleThreshold 1.50000
/EncodeMonoImages true /MonoImageFilter /CCITTFaxEncode
/MonoImageDict > /AllowPSXObjects false /CheckCompliance [ /None
] /PDFX1aCheck false /PDFX3Check false /PDFXCompliantPDFOnly false
/PDFXNoTrimBoxError true /PDFXTrimBoxToMediaBoxOffset [ 0.00000
0.00000 0.00000 0.00000 ] /PDFXSetBleedBoxToMediaBox true
/PDFXBleedBoxToTrimBoxOffset [ 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 ]
/PDFXOutputIntentProfile (None) /PDFXOutputConditionIdentifier ()
/PDFXOutputCondition () /PDFXRegistryName () /PDFXTrapped
/False
/Description >>> setdistillerparams>
setpagedevice
/ColorImageDict > /JPEG2000ColorACSImageDict >
/JPEG2000ColorImageDict > /AntiAliasGrayImages false
/CropGrayImages true /GrayImageMinResolution 150
/GrayImageMinResolutionPolicy /OK /DownsampleGrayImages true
/GrayImageDownsampleType /Bicubic /GrayImageResolution 300
/GrayImageDepth -1 /GrayImageMinDownsampleDepth 2
/GrayImageDownsampleThreshold 1.50000 /EncodeGrayImages true
/GrayImageFilter /DCTEncode /AutoFilterGrayImages true
/GrayImageAutoFilterStrategy /JPEG /GrayACSImageDict >
/GrayImageDict > /JPEG2000GrayACSImageDict >
/JPEG2000GrayImageDict > /AntiAliasMonoImages false
/CropMonoImages true /MonoImageMinResolution 1200
/MonoImageMinResolutionPolicy /OK /DownsampleMonoImages true
/MonoImageDownsampleType /Bicubic /MonoImageResolution 1200
/MonoImageDepth -1 /MonoImageDownsampleThreshold 1.50000
/EncodeMonoImages true /MonoImageFilter /CCITTFaxEncode
/MonoImageDict > /AllowPSXObjects false /CheckCompliance [ /None
] /PDFX1aCheck false /PDFX3Check false /PDFXCompliantPDFOnly false
/PDFXNoTrimBoxError true /PDFXTrimBoxToMediaBoxOffset [ 0.00000
0.00000 0.00000 0.00000 ] /PDFXSetBleedBoxToMediaBox true
/PDFXBleedBoxToTrimBoxOffset [ 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 ]
/PDFXOutputIntentProfile (None) /PDFXOutputConditionIdentifier ()
/PDFXOutputCondition () /PDFXRegistryName () /PDFXTrapped
/False
/Description >>> setdistillerparams>
setpagedevice
/ColorImageDict > /JPEG2000ColorACSImageDict >
/JPEG2000ColorImageDict > /AntiAliasGrayImages false
/CropGrayImages true /GrayImageMinResolution 150
/GrayImageMinResolutionPolicy /OK /DownsampleGrayImages true
/GrayImageDownsampleType /Bicubic /GrayImageResolution 300
/GrayImageDepth -1 /GrayImageMinDownsampleDepth 2
/GrayImageDownsampleThreshold 1.50000 /EncodeGrayImages true
/GrayImageFilter /DCTEncode /AutoFilterGrayImages true
/GrayImageAutoFilterStrategy /JPEG /GrayACSImageDict >
/GrayImageDict > /JPEG2000GrayACSImageDict >
/JPEG2000GrayImageDict > /AntiAliasMonoImages false
/CropMonoImages true /MonoImageMinResolution 1200
/MonoImageMinResolutionPolicy /OK /DownsampleMonoImages true
/MonoImageDownsampleType /Bicubic /MonoImageResolution 1200
/MonoImageDepth -1 /MonoImageDownsampleThreshold 1.50000
/EncodeMonoImages true /MonoImageFilter /CCITTFaxEncode
/MonoImageDict > /AllowPSXObjects false /CheckCompliance [ /None
] /PDFX1aCheck false /PDFX3Check false /PDFXCompliantPDFOnly false
/PDFXNoTrimBoxError true /PDFXTrimBoxToMediaBoxOffset [ 0.00000
0.00000 0.00000 0.00000 ] /PDFXSetBleedBoxToMediaBox true
/PDFXBleedBoxToTrimBoxOffset [ 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 ]
/PDFXOutputIntentProfile (None) /PDFXOutputConditionIdentifier ()
/PDFXOutputCondition () /PDFXRegistryName () /PDFXTrapped
/False
/Description >>> setdistillerparams>
setpagedevice
/ColorImageDict > /JPEG2000ColorACSImageDict >
/JPEG2000ColorImageDict > /AntiAliasGrayImages false
/CropGrayImages true /GrayImageMinResolution 150
/GrayImageMinResolutionPolicy /OK /DownsampleGrayImages true
/GrayImageDownsampleType /Bicubic /GrayImageResolution 300
/GrayImageDepth -1 /GrayImageMinDownsampleDepth 2
/GrayImageDownsampleThreshold 1.50000 /EncodeGrayImages true
/GrayImageFilter /DCTEncode /AutoFilterGrayImages true
/GrayImageAutoFilterStrategy /JPEG /GrayACSImageDict >
/GrayImageDict > /JPEG2000GrayACSImageDict >
/JPEG2000GrayImageDict > /AntiAliasMonoImages false
/CropMonoImages true /MonoImageMinResolution 1200
/MonoImageMinResolutionPolicy /OK /DownsampleMonoImages true
/MonoImageDownsampleType /Bicubic /MonoImageResolution 1200
/MonoImageDepth -1 /MonoImageDownsampleThreshold 1.50000
/EncodeMonoImages true /MonoImageFilter /CCITTFaxEncode
/MonoImageDict > /AllowPSXObjects false /CheckCompliance [ /None
] /PDFX1aCheck false /PDFX3Check false /PDFXCompliantPDFOnly false
/PDFXNoTrimBoxError true /PDFXTrimBoxToMediaBoxOffset [ 0.00000
0.00000 0.00000 0.00000 ] /PDFXSetBleedBoxToMediaBox true
/PDFXBleedBoxToTrimBoxOffset [ 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 ]
/PDFXOutputIntentProfile (None) /PDFXOutputConditionIdentifier ()
/PDFXOutputCondition () /PDFXRegistryName () /PDFXTrapped
/False
/Description >>> setdistillerparams>
setpagedevice
/ColorImageDict > /JPEG2000ColorACSImageDict >
/JPEG2000ColorImageDict > /AntiAliasGrayImages false
/CropGrayImages true /GrayImageMinResolution 150
/GrayImageMinResolutionPolicy /OK /DownsampleGrayImages true
/GrayImageDownsampleType /Bicubic /GrayImageResolution 300
/GrayImageDepth -1 /GrayImageMinDownsampleDepth 2
/GrayImageDownsampleThreshold 1.50000 /EncodeGrayImages true
/GrayImageFilter /DCTEncode /AutoFilterGrayImages true
/GrayImageAutoFilterStrategy /JPEG /GrayACSImageDict >
/GrayImageDict > /JPEG2000GrayACSImageDict >
/JPEG2000GrayImageDict > /AntiAliasMonoImages false
/CropMonoImages true /MonoImageMinResolution 1200
/MonoImageMinResolutionPolicy /OK /DownsampleMonoImages true
/MonoImageDownsampleType /Bicubic /MonoImageResolution 1200
/MonoImageDepth -1 /MonoImageDownsampleThreshold 1.50000
/EncodeMonoImages true /MonoImageFilter /CCITTFaxEncode
/MonoImageDict > /AllowPSXObjects false /CheckCompliance [ /None
] /PDFX1aCheck false /PDFX3Check false /PDFXCompliantPDFOnly false
/PDFXNoTrimBoxError true /PDFXTrimBoxToMediaBoxOffset [ 0.00000
0.00000 0.00000 0.00000 ] /PDFXSetBleedBoxToMediaBox true
/PDFXBleedBoxToTrimBoxOffset [ 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 ]
/PDFXOutputIntentProfile (None) /PDFXOutputConditionIdentifier ()
/PDFXOutputCondition () /PDFXRegistryName () /PDFXTrapped
/False
/Description >>> setdistillerparams>
setpagedevice
/ColorImageDict > /JPEG2000ColorACSImageDict >
/JPEG2000ColorImageDict > /AntiAliasGrayImages false
/CropGrayImages true /GrayImageMinResolution 150
/GrayImageMinResolutionPolicy /OK /DownsampleGrayImages true
/GrayImageDownsampleType /Bicubic /GrayImageResolution 300
/GrayImageDepth -1 /GrayImageMinDownsampleDepth 2
/GrayImageDownsampleThreshold 1.50000 /EncodeGrayImages true
/GrayImageFilter /DCTEncode /AutoFilterGrayImages true
/GrayImageAutoFilterStrategy /JPEG /GrayACSImageDict >
/GrayImageDict > /JPEG2000GrayACSImageDict >
/JPEG2000GrayImageDict > /AntiAliasMonoImages false
/CropMonoImages true /MonoImageMinResolution 1200
/MonoImageMinResolutionPolicy /OK /DownsampleMonoImages true
/MonoImageDownsampleType /Bicubic /MonoImageResolution 1200
/MonoImageDepth -1 /MonoImageDownsampleThreshold 1.50000
/EncodeMonoImages true /MonoImageFilter /CCITTFaxEncode
/MonoImageDict > /AllowPSXObjects false /CheckCompliance [ /None
] /PDFX1aCheck false /PDFX3Check false /PDFXCompliantPDFOnly false
/PDFXNoTrimBoxError true /PDFXTrimBoxToMediaBoxOffset [ 0.00000
0.00000 0.00000 0.00000 ] /PDFXSetBleedBoxToMediaBox true
/PDFXBleedBoxToTrimBoxOffset [ 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 ]
/PDFXOutputIntentProfile (None) /PDFXOutputConditionIdentifier ()
/PDFXOutputCondition () /PDFXRegistryName () /PDFXTrapped
/False
/Description >>> setdistillerparams>
setpagedevice
/ColorImageDict > /JPEG2000ColorACSImageDict >
/JPEG2000ColorImageDict > /AntiAliasGrayImages false
/CropGrayImages true /GrayImageMinResolution 150
/GrayImageMinResolutionPolicy /OK /DownsampleGrayImages true
/GrayImageDownsampleType /Bicubic /GrayImageResolution 300
/GrayImageDepth -1 /GrayImageMinDownsampleDepth 2
/GrayImageDownsampleThreshold 1.50000 /EncodeGrayImages true
/GrayImageFilter /DCTEncode /AutoFilterGrayImages true
/GrayImageAutoFilterStrategy /JPEG /GrayACSImageDict >
/GrayImageDict > /JPEG2000GrayACSImageDict >
/JPEG2000GrayImageDict > /AntiAliasMonoImages false
/CropMonoImages true /MonoImageMinResolution 1200
/MonoImageMinResolutionPolicy /OK /DownsampleMonoImages true
/MonoImageDownsampleType /Bicubic /MonoImageResolution 1200
/MonoImageDepth -1 /MonoImageDownsampleThreshold 1.50000
/EncodeMonoImages true /MonoImageFilter /CCITTFaxEncode
/MonoImageDict > /AllowPSXObjects false /CheckCompliance [ /None
] /PDFX1aCheck false /PDFX3Check false /PDFXCompliantPDFOnly false
/PDFXNoTrimBoxError true /PDFXTrimBoxToMediaBoxOffset [ 0.00000
0.00000 0.00000 0.00000 ] /PDFXSetBleedBoxToMediaBox true
/PDFXBleedBoxToTrimBoxOffset [ 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 ]
/PDFXOutputIntentProfile (None) /PDFXOutputConditionIdentifier ()
/PDFXOutputCondition () /PDFXRegistryName () /PDFXTrapped
/False
/Description >>> setdistillerparams>
setpagedevice