139 Diagnosis dan Tatalaksana Tuberkulosis Resistan Obat C. Martin Rumende Divisi Respirologi dan Penyakit Kritis Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM Pendahuluan Menurut WHO pada Global TB Program 2015, Indonesia menempati urutan kedua diantara 30 negara dengan beban TB yang tinggi, dengan insidensi 1.000.000 kasus TB pertahun atau mencapai 10,3% kasus TB global. Untuk kasus TB resistan obat, Indonesia menempati urutan ke 7 dari 30 negara dengan beban TB MDR yang tinggi. World Health Organization pada tahun 2011 menggunakan angka 2% untuk kasus baru dan 12% untuk kasus pengobatan ulang untuk memperkirakan kasus TB-MDR di Indonesia. definisi Tuberkulosis (TB) Resistan obat adalah keadaan dimana kuman M. tuberculosis sudah tidak dapat lagi dibunuh dengan obat anti TB (OAT). Terdapat 5 kategori resistan terhadap obat anti TB (OAT): a. Mono-resistance : resistan terhadap salah satu OAT b. Poly-resistance : resistan terhadap lebih dari satu jenis OAT, selain kombinasi isoniazid (H), dan rifampicin (R) . c. Multidrug Resistance (MDR): resistan terhadap isoniazid dan rifampicin secara bersamaan dengan atau tanpa OAT lini pertama yang lain. d. Extensively Drug Resistance (XDR) : TB MDR disertai dengan resistensi terhadap golongan fluorokuinolon dan salah satu OAT injeksi lini kedua (Kanamisin, Amikasin, dan Kapreomisin)
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
139
Diagnosis dan Tatalaksana Tuberkulosis Resistan Obat
C. Martin Rumende
Divisi Respirologi dan Penyakit Kritis Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM
Pendahuluan
Menurut WHO pada Global TB Program 2015, Indonesia menempati
urutan kedua diantara 30 negara dengan beban TB yang tinggi, dengan
insidensi 1.000.000 kasus TB pertahun atau mencapai 10,3% kasus TB
global. Untuk kasus TB resistan obat, Indonesia menempati urutan ke 7 dari
30 negara dengan beban TB MDR yang tinggi. World Health Organization
pada tahun 2011 menggunakan angka 2% untuk kasus baru dan 12% untuk
kasus pengobatan ulang untuk memperkirakan kasus TB-MDR di Indonesia.
definisi
Tuberkulosis (TB) Resistan obat adalah keadaan dimana kuman M.
tuberculosis sudah tidak dapat lagi dibunuh dengan obat anti TB (OAT).
Terdapat 5 kategori resistan terhadap obat anti TB (OAT):
a. Mono-resistance : resistan terhadap salah satu OAT
b. Poly-resistance : resistan terhadap lebih dari satu jenis OAT, selain
kombinasi isoniazid (H), dan rifampicin (R) .
c. Multidrug Resistance (MDR): resistan terhadap isoniazid dan rifampicin
secara bersamaan dengan atau tanpa OAT lini pertama yang lain.
d. Extensively Drug Resistance (XDR) : TB MDR disertai dengan resistensi
terhadap golongan fluorokuinolon dan salah satu OAT injeksi lini kedua
(Kanamisin, Amikasin, dan Kapreomisin)
Pertemuan Ilmiah Tahunan Ilmu Penyakit Dalam 2018
140
e. TB resistan Rifampisin (TB RR) : resistan terhadap rifampisin (mono-
resistance, poli-resistance, TB MDR, TB XDR) yang terdeteksi dengan
menggunakan metode fenotip dan genotip dengan atau tanpa resistan
terhadap OAT lainnya.
diagnosis
Kriteria terduga TB resistan obat :
1. Pasien TB gagal dengan pengobatan kategori 2
2. Pasien TB pengobatan kategori 2 yang tidak konversi setelah 3
bulan pengobatan
3. Pasien TB yang mempunyai riwayat pengobatan TB yang tidak
standar serta menggunakan kuinolon dan obat injeksi lini kedua
minimal selama satu bulan
4. Pasien TB pengobatan kategori 1 yang gagal
5. Pasien TB pengobatan kategori 1 yang tetap positif setelah 3 bulan
pengobatan
6. Pasien TB kasus kambuh (relaps) kategori 1 dan kategori 2
7. Pasien TB yang kembali setelah loss to follow-up (lalai berobat/
default)
8. Terduga TB yang mempunyai riwayat kontak erat dengan pasien
TB MDR
9. Pasien ko-infeksi TB-HIV yang tidak respons secara baik klinis
maupun bakteriologis dengan pemberian OAT (bila penegakkan
diagnosis awal tidak menggunakan GeneXpert)
PeMeRiksaa laboRatoRiuM
Pemeriksaan laboratorium untuk uji kepekaan M. tuberculosis
dilakukan dengan metode standar yang tersedia di Indonesia yaitu metode
konvensional dan metode tes cepat (rapid test).
a. Metode konvensional - Menggunakan media padat (Lowenstein Jensen/LJ) atau media cair
(MGIT).
- Digunakan untuk uji kepekaan terhadap OAT lini pertama dan OAT
lini kedua
b. Tes cepat (rapid test).
- MenggunakanXpert MTB/RIF atau lebih dikenal dengan GeneXpert.
Pertemuan Ilmiah Tahunan Ilmu Penyakit Dalam 2018
141
o Merupakan tes amplikasi asam nukleat secara otomatis sebagai
sarana deteksi TB dan uji kepekaan untuk rifampisin.
o Hasil pemeriksaan dapat diketahui dalam waktu kurang lebih 2
jam.
o Digunakan untuk uji kepekaan terhadap Rifampisin
- Menggunakan Line probe assay (LPA):
o Dikenal sebagai Hain test/Genotype MTB DR plus
o Hasil pemeriksaan dapat diperoleh dalam waktu kurang lebih
24 - 48 jam, tergantung ketersediaan sarana dan sumber daya
yang ada.
o Digunakan untuk uji kepekaan terhadap Rifampisin dan Isoniasid
aluR tatalaksana tb Ro
Alur dan tatalaksana TB RO dapat dilihat pada gambar 1
klasifikasi dan tiPe Pasien tb Ro
Klasifikasi pasien TB Resistan obat mengikuti klasifikasi baku untuk pasien
TB, yaitu:
a. Klasifikasi berdasarkan lokasi penyakit:
1. Paru: apabila kelainan ada di dalam parenkim paru.
2. Ekstra paru: apabila kelainan ada pada organ di luar parenkim paru,
dibuktikan dengan hasil pemeriksaan bakteriologis resistan obat dari
sampel pemeriksaan yang diambil di luar parenkim paru.
Catatan: Bila dijumpai kelainan di paru maupun di luar paru maka
pasien di registrasi sebagai pasien TB RR/TB MDR dengan klasifikasi
TB RR/TB MDR Paru.
b. Pasien TB RR/TB MDR diregistrasi sesuai dengan klasifikasi pasien
berdasar riwayat pengobatan sebelumnya, sebagai berikut:
1. Pasien baru: pasien yang belum pernah mendapat pengobatan
dengan OAT atau pernah di obati menggunakan OAT kurang dari
1 bulan
2. Pengobatan ulang:
I. Kasus gagal pengobatan kategori 1: pasien memperoleh
pengobatan dengan paduan kategori 1 dengan hasil pemeriksaan
dahaknya tetap positif atau kembali menjadi positif pada bulan
kelima atau lebih selama pengobatan.
Pertemuan Ilmiah Tahunan Ilmu Penyakit Dalam 2018
142
II. Kasus gagal pengobatan kategori 2: pasien yang memperoleh
pengobatan ulangan dengan paduan kategori 2 dengan hasil
pemeriksaan dahaknya positif atau kembali menjadi positif pada
bulan ke lima atau lebih selama pengobatan. Hal ini ditunjang
dengan rekam medis yang menunjukkan adanya riwayat
pengobatan TB sebelumnya.
III. Kasus kambuh (relaps): pasien TB yang sebelumnya pernah
mendapatkan pengobatan TB dan telah dinyatakan sembuh
gambar 1. alur tatalaksana tb Ro
Pertemuan Ilmiah Tahunan Ilmu Penyakit Dalam 2018
143
atau pengobatan lengkap yang kemudian didiagnosis kembali
sebagai kasus TB rekuren berdasarkan hasil pemeriksaan
bakteriologis dahak baik secara mikroskopis, biakan atau tes
cepat.
III. Kasus lalai berobat/ default/ loss to follow-up: pasien yang
kembali berobat setelah loss to follow-up / berhenti berobat
paling sedikit 2 bulan baik dengan pengobatan kategori-1 atau
kategori-2 serta hasil pemeriksaan bakteriologis menunjukkan
hasil positif baik secara mikroskopis, biakan atau tes cepat.
IV. Pernah diobati namun tidak diketahui hasilnya: pasien yang
telah mendapatkan pengobatan TB > 1 bulan tetapi hasil
pengobatannya tidak diketahui atau tidak terdokumentasi
Pengobatan tb Ro
Jenis OAT untuk Pengobatan TB MDR dapat dilihat pada tabel 1
tabel 1. Pembagian kelompok dan golongan oat untuk tb Ro
grup golongan Jenis obat
A Florokuinolon • Lefofoloksasin (Lfx)• Moksiflosasin (Nfx)• Gatifloksasin (Gfx)