Referat : Pendekatan Diagnosis Anemia pada Anak Nama:Jasreena Kaur Sandal Nama Pembimbing: dr Edi Slide 001
Red blood cells medical powerpoint template
Referat : Pendekatan Diagnosis Anemia pada AnakNama:Jasreena Kaur SandalNama Pembimbing: dr Edi Pasaribu SpASlide 0011PendahuluanBerdasarkan WHO 1993-2005 -anemia pada balita 47.4%-anemia pada anak berusia 5 15 tahun 25.4%
Berdasarkan Depkes 2008 prevalensi anemia pada anak di Indonesia adalah 14.8%
Berdasarkan Nutritional Anemia Consultative Group (INACG) anemia di negara berkembang paling banyak disebabkan asupan makanan yang tidak adekuatSlide 0022DefinisiAnemia didefinisikan sebagai berkurangnya volume eritrosit atau konsentrasi hemoglobin.Batasan yang digunakan WHO 2001 :
Kelompok Umur Hemoglobin Anak Dewasa 6 bulan s/d 6 tahun 6 tahun s/d 14 tahun Laki-laki Wanita 11 12 13 12 Fisiologi Sel Darah MerahSumsum Tulang (sel sel induk pluripotential) Pembaruan diri dan diferensisasi sel matangEritropoetin merangsang sel induk primitif ---empat putaran divisi seluler Membentuk pronormoblasts dan normoblastsTahap akhir diferensiasi Inti diekstrusi dari prekursor
Retikulosit (pertahankan RNA sitoplasma)
Hilang RNA
Sel darah merah matang
Klasifikasi AnemiaAnemia dapat diklasifikasikan berdasarkan jumlah HemoglobinHematokrit ukuran eritrosit morfologi eritrositnya Pada klasifikasi jenis ini, anemia dibagi menjadi anemia mikrositik, normositik dan makrositik.
MikrositikNormositikMakrositikDefisiensi besi ThalasemiaKeracunan timbal kronisAnemia SideroblastikInflamasi KronisAnemia hemolitik Kongenital-Hemoglobin Mutan-Defek Enzim Eritrosit-Gangguan pada membrane eritrosit
Anemia hemolitik didapat-Autoimun-Anemia hemolitik mikroangiopatik-Sekunder oleh infeksi akutKehilangan darah akutSumsum tulang megaloblastik-Defisiensi vitamin B 12-Defisiensi Asam Folat
Tanpa sumsum tulang megaloblastik-Anemia aplastic-Hipotiroid-Diamond-Blackfan Syndrome-Penyakit Hati-Infiltrasi sumsum tulang-Anemia diseritropoetikEtiologiPenyebab anemia secara garis besar dibagi menjadi dua kategori yaitu
gangguan produksi eritrosit -kecepatan pembentukan eritrosit menurun -gangguan maturasi eritrosit dan
perusakan eritrosit yang lebih Pendekatan Diagnosis ANAMNESISAnamnesisKemungkinan penyebab anemiaOnset dan UsiaJangka waktu gejala/penyakitDerajat anemiaPerdarahan kronis
Anemia didapatkan (akuisita), anemia herediter, berkelanjutan atau akut Hasil pemeriksaan darah dan hitung jenis sebelumnyaTanda dan gejala dyspnea, palpitasi, letargi, pusing, hipotensi posturalRiwayat menstruasi,riwayat kehamilan,gejala gastrointestinal, melena, hematokezia
Tanda tanda hemolitikDietZat Riwayat Keluarga / Etnik Penyakit kronisLetargi disertai ikterik, dan BAB gelapIntake makanan, susu Zat berbahaya Anemia herediter : riwayat keluarga dengan anemia, splenomegali, splenectomiUremia, hipotiroidism ,gagal hati kronisPEMERIKSAAN FISIKAnemia kronis dapat ditandai pucat (biasanya tidak terlihat sampai tingkat hemoglobin kurang dari 7 g/dL)glositis, hepatosplenomegali, murmur, dan gagal jantung kongestif
Anemia akut dapat ditemukanjaundice, takipnea, takikardi, dan hematuria.
OrganTanda dan GejalaKemungkinan AnemiaKulit
Pucat HiperpigmentasiJaundicePetekie, purpura
Hemangioma KavernosusAnemia berat Anemia aplastik FanconiAnemia hemolitik akut atau kronis,hepatitis, anemia aplastikAnemia hemolitik autoimun dengantrombositopenia, haemolytic uremic syndrome, aplasia atau infiltrasi sumsum tulang
Anemia hemolitik MikroangiopatiPtekiae dan Purpura Hemangioma Kavernosus
OrganTanda dan GejalaKemungkinan AnemiaKepala dan Leher
Tulang frontal yang menonjol,tulang maksila dan malar yang menonjol
Sklera ikterik
Stomatitis angularis
Glositis Hematopoiesis ekstramedular (thalasemia mayor,anemia sickle cell, anemia hemolitik kongenital lainnya)
Anemia hemolitik kongenital dan krisis hiperhemolitik yang berkaitan dengan infeksi (defisiensi enzim eritrosit, defek membran eritrosit, talasemia, hemoglobinopati)
Defisiensi besi
Defisiensi besi atau vitamin B12
Tulang frontal yang menonjol,tulang maksila dan malar yang menonjol
Stomatitis Angularis
Sklera ikterik
Glositis
Dada
Ekstremitas
LimpaRonkhi, gallop, takikardia, murmur Displasia alat gerak radius Spoon nailsTriphalangeal thumbsSplenomegaliGagal jantung kongesti, anemia akut atau berat
Anemia aplastik FanconiDefisiensi besiAplasia eritrosit
Anemia hemolitik kongenital, infeksi, keganasanHematologis, hipertensi portalSpoon nails
Triphalangeal thumbs
PEMERIKSAAN PENUNJANGKonsentrasi HbHematokritEritrositMCVMCHMCHC
Usia Hb (g/dL) Ht (%)Eritrosit (mill/mm3)MCV (fL)MCH (pg)MCHC (%)0-3 hari15.0-20.045-614.0-5.995-11531-3729-371-2 minggu12.5-18.539-573.6-5.586-11028-3628-381-6 bulan10.0-13.029-423.1-4.374-9625-3530-367 bulan 2 tahun10.5-13.033-383.7-4.970-8423-3031-372-5 tahun11.5-13.034-393.9-5.075-8724-3031-375-8 tahun11.5-14.535-424.0-4.977-9525-3331-3713-18 tahun12.0-15.236-474.5-5.178-9625-3531-37MCV - indeks untuk menentukan ukuran sel darah merah tunggal .
Penurunan MCV Mikrositik (ukuran kecil < 80 fL) - anemia kekurangan besi, anemia pernisiosa dan talasemia
Peningkatan MCV Makrositik (ukuran kecil >100 fL) - pada penyakit hati, alcoholism, terapiantimetabolik, kekurangan folat/vitamin B12, dan terapi valproat
Mean Corpuscular Volume(MCV) (Volume korpuskuler rata rata)
Perhitungan :
MCV (femtoliter) = 10 x Hct (%) :
Eritrosit (106 sel/L)
MCH-nilai yang mengindikasikan berat Hb rata-rata didalam sel darah merah, dan oleh karenanya menentukan kuantitas warna(normokromik, hipokromik, hiperkromik) sel darah merah.
Penurunan MCH Mikrositik Peningkatan MCV Makrositik
Mean Corpuscular Hemoglobin(MCH) (Hemoglobin Korpuskuler rata rata) Perhitungan : MCH (picogram/sel) = hemoglobin sel darah merahIndeks MCHC mengukur konsentrasi Hb rata-rata dalam sel darah merah; semakin kecil sel, semakin tinggi konsentrasinya
.MCHC menurun anemia kekurangan besi, anemia mikrositik, anemia karena piridoksin, talasemia dan anemia hipokromik
MCHC meningkat sferositosis Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration(MCHC) (Konsentrasi Hemoglobin Korpuskuler rata rata) Perhitungan : MCHC = hemoglobin
hematokritJumlah retikulosit dalam darah perifer mencerminkan sel darah merah baru, yang mengandung RNA ,sedang diproduksi dan dilepaskan dari sumsum tulang
Jumlah retikulosit dapat membedakan antara anemia disebabkan kerusakan sumsum tulang dengan anemia yang disebabkan perdarahan atauhemolisis (kerusakan sel darah). Hitung RetikulositPerhitungan : Retikulosit (%) = Jumlah retikulosit X 100 Jumlah eritrosit 10024Klasifikasi anemia berdasarkan MCV dan hitung retikulosit.
Slide 004
26PEMERIKSAAN DARAH PERIFERMorfologi sel darah merah pada pemeriksaan sel
Gambaran Sel Darah MerahDeskripsiPerubahan yang mendasariKelainan/PenyakitAkantosit (Spur Cell)Sel-sel tidak teratur dengan proyeksi berbagai panjang dan pusat
Perubahan membrane lipid
Abetalipoproteinemia, parenkim
Burr Cell
Badan Howell Jolly
Sel HipokromikSel dengan spikula pendek dan jarak yang sama dari pusat
Kecil.inklusi basofilik yang padat ,tunggal
Pusat pucatPerubahan memran lipid sel
Sisa nukleus
Hilangnya sintesis haemoglobinArtefak,Perdarahan
Postsplenektomi, hemolitik anemia, megaloblastik
Anemia def besi, talasemia,anemia sideroblastik
Makrosit
Mikrosit
Ovalosit (elliptosit)
Sel yang lebih besar dari biasanya (> 8,5 m), baik diisi hemoglobin
Sel yang lebih kecil dari normal (