KEBUTUHAN BIOLOGIS DAN FISIOLOGIS I
DIAGNOSA DAN INTERVENSI KEPERAWATAN PADA KEBUTUHAN NUTRISI
Disusun oleh:
1. Ivo Trias Nugraeni
(22020113120002)2. Diana Puspa Wardani
(22020113120034)3. Desnya Medeka Pertamita(22020113120041)4.
Giovanni Cahya Pratiwi(22020113120045)5. Silvia Zakiya Muna
(22020113130078)6. Diah Ayu
(22020113140099)7. Aga Arif Andreawan
(22020113140118)JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
2014BAB I
PENDAHULUAN
Nutrisi merupakan hal penting yang tidak dapat dipisahkan dari
tubuh manusia. Hal ini dikarenakan manusia memerlukan energi untuk
melakukan proses metabolisme, perbaikan, menjalankan fungsi oragan
dengan baik, pertumbuhan dan juga pergerakan tubuh. Energi yang
diperlukan oleh tubuh manusia berasal dari makanan bernutrisi yang
dikonsumsi oleh tubuh. Nutrisi yang terkandung dalam makanan dan
diperlukan oleh tubuh diantaranya adalah karbohidrat, protein,
lipid, air, vitamin dan mineral. Tubuh manusia sangat memerlukan
nutrisi untuk mempertahankan keadaan normal tubuh. Namun kadang
kala kebutuhan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh tidak terpenuhi
atau bahkan terlalu banyak nutrisi yang dikonsumsi, hal ini akan
menimbulkan masalah bagi tubuh.Pada makalah ini penulis menjelaskan
tentang diagnosa dan intervensi keperawatan (berdasarkan NANDA dan
NIC) pada kebutuhan nutrisi. Ada berbagai macam diagnosa
keperawatan pada kebutuhan nutrisi yaitu kelas 1 : Makan terdiri
dari ketidakcukupan air susu ibu, ketidakefektifan pola makan bayi,
ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh,
ketidakseimbangan nutrisi: lebih dari kebutuhan tubuh, kesiapan
meningkatkan nutrisi, risiko ketidakseimbangan nutrisi : lebih dari
kebutuhan tubuh, gangguan menelan. Kelas 2: Pencernaan. Kelas 3:
Absorpsi. Kelas 4: Metabolisme terdiri dari risiko ketidakstabilan
kadar glukosa darah, ikterik neonatus, risiko ikterik neonatus,
risiko gangguan fungsi hati. Kelas 5: Hidrasi terdiri dari risiko
ketidakseimbangan elektrolit, kesiapan meningkatkan keseimbangan
cairan, kekurangan volume cairan, kelebihan volume cairan, risiko
kekurangan volume cairan, risiko ketidakseimbangan volume
cairan.
Namun pada makalah kali ini penulis berfokus pada diagnosa dan
intervensi keperawatan pada kebutuhan nutrisi secara umum saja
yaitu pada ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh,
ketidakseimbangan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh, kesiapan
meningkatkan nutrisi, risiko ketidakseimbangan nutrisi : lebih dari
kebutuhan tubuh. DIAGNOSA DAN INTERVENSI KEPERAWATAN PADA KEBUTUHAN
NUTRISIDIAGNOSA KEPERAWATAN DALAM NANDA1. Ketidakefektifan Pola
Makan Bayi
Definisi: Gangguan kemampuan bayi untuk mengisap atau
mengoordinasi respons mengisap/menelan yang mengakibatkan
ketidakadekuatan nutrisi oral untuk kebutuhan metabolik
Batasan Karakteristik:a. Ketidakmampuan untuk mengoordinasi
mengisap, menelan, dan bernapas
b. Ketidakmampuan untuk memulai mengisap yang efektif
c. Ketidakmampuan untuk mempertahankan mengisap yang efektif
Faktor yang Berhubungan:a. Abnormalitas anatomik
b. Keterlambatan neurologis
c. Gangguan neurologis
d. Hipersensitivitas oral
e. Prematuritas
f. Status puasa yang lama 2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang
dari Kebutuhan Tubuh
Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
metabolik
Batasan Karakteristik:a. Kram abdomen
b. Nyeri abdomen
c. Menghindari makan
d. Berat badan 20 % atau lebih di bawah berat badan ideal
e. Kerapuhan kapiler
f. Diare
g. Kehilangan rambut berlebihan
h. Bising usus hiperaktif
i. Kurang makanan
j. Kurang informasi
k. Kurang minat pada makanan
l. Penurunan berat badan dengan asupan makanan adekuat
m. Kesalahan konsepsi
n. Kesalahan informasi
o. Membran mukosa pucat
p. Ketidakmampuan memakan makanan
q. Tonus otot menurun
r. Mengeluh gangguan sensasi rasa
s. Mengeluh asupan makanan kurang dari RDA (Recommended Daily
Allowance )t. Cepat kenyang setelah makan
u. Sariawan rongga mulut
v. Steatorea
w. Kelemahan otot pengunyah
x. Kelemahan otot untuk menelan
Faktor yang Berhubungan:a. Faktor biologis
b. Faktor ekonomi
c. Ketidakmampuan untuk mengabsorpsi nutrien
d. Ketidakmampuan untuk mencerna makanan
e. Ketidakmampuan menelan makanan
f. Faktor psikologis 3. Ketidakseimbangan Nutrisi: Lebih dari
Kebutuhan Tubuh
Definisi: asupan nutrien yang melibihi kebutuhan tubuh
Batasan Karakteristik:a. Mengonsentrasikan asupan makanan pada
akhir hari
b. Disfungsi pola makan
c. Makan sebagai respons terhadap petunjuk eksternal
d. Makan sebagai respons terhadap petunjuk internal bukan rasa
lapar
e. Aktivitas monoton
f. Lipatan otot trisep > 15 mm pada pria
g. Lipatan otot trisep > 25 mm pada wanita
h. Berat badan 20 % di atas tinggi dan kerangka tubuh ideal
Faktor yang berhubungan:a. Asupan berlebihan dalam kaitannya
dengan kebutuhan metabolik
b. Asupan berlebihan dalam kaitan dengan aktivitas fisik
(konsumsi kalori)4. Kesiapan Meningkatkan Nutrisi
Definisi: Suatu pola asupan nutrisi yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan metabolik dan dapat ditingkatkan
Batasan Karakteristik:a. Sikap terhadap minum sama dengan tujuan
kesehatan b. Sikap terhadap makan sama dengan tujuan kesehatan
c. Mengonsumsi cairan adekuat
d. Mengonsumsi makanan adekuat
e. Makan secara teratur f. Menunjukkan pengetahuan tentang
pilihan minuman yang sehat
g. Menunjukkan pengetahuan pilihan makanan yang sehat
h. Menyatakan keinginan untuk meningkatkan nutrisi
i. Mengikuti standar yang tepat untuk asupan
j. Pembuatan cairan yang aman
k. Pembuatan makanan yang aman
l. Penyimpanan cairan yang aman
m. Penyimpanan makanan yang aman 5. Risiko Ketidakseimbangan
Nutrisi: Lebih dari Kebutuhan Tubuh Definisi: Berisiko pada asupan
nutrien melebihi kebutuhan metabolik
Faktor Resiko:
a. Mengonsentrasikan asupan makan pada malam hari b. Disfungsi
pola makan
c. Makan sebagai respons terhadap petunjuk eksternal
d. Makan sebagai respons pada petunjuk internal bukan rasa
lapar
e. Berat badan lebih tinggi dari nilai dasar pada awal setiap
kehamilan
f. Terlihat penggunaan makan sebagai tindakan menyenangkan
g. Terlihat menggunakan makanan sebagai pernghargaan
h. Membarengi makan dengan aktivitas lain
i. Obesitas parental
j. Transisi cepat melewati persentil pertumbuhan pada anak
k. Melaporkan penggunaan makanan padat sebagai sumber makanan
utama sebelum usia 5 bulan
l. Gaya hidup monoton 6. Gangguan Menelan
Definisi: Abnormal fungsi mekanisme menelan yang dikaitkan
dengan defisit struktur atau fungsi oral, faring, atau
esofagus.Batasan Karakteristik:
a. Gangguan Fase Esofagus
1. Abnormalitas pada fase esofagus pada pemeriksaan menelan
2. Pernapasan bau asam
3. Bruksisme
4. Nyeri epigastrik
5. Menolak makan
6. Nyeri uluhati
7. Hematemesis 8. Hiperekstensi kepala
9. Bangun malam karena mimpi buruk
10. Batuk malam hari
11. Terlihat bukti kesulitan menelan
12. Odinofagia
13. Regurgitasi isi lambung ( sendawa bawah )
14. Menelan berulang
15. Keluhan ada yang menyangkut
16. Kegelisahan yang tidak jelas seputar waktu makan
17. Pembatasan volume
18. Muntah
19. Muntahan di bantal
b. Gangguan Fase Oral
1. Abnormalitas pada fase oral pada pemeriksaan menelan
2. Tersedak sebelum menelan
3. Ngiler
4. Makanan jatuh dari mulut
5. Makanan terdorong keluar dari mulut
6. Muntah sebelum menelan
7. Ketidakmampuan membersihkan rongga mulut
8. Masuknya bolus terlalu inti
9. Pembentukan bolus terlalu lambat
10. Bibir tidak menutup rapat
11. Kurang mengunyah
12. Kurang kerja lidah untuk membentuk bolus
13. Makan lama dengan konsumsi sedikit
14. Refluks nasal
15. Piecemeal deglutition
16. Makanan terkumpul di sulkus lateral
17. Sialorea
18. Kelemahan mengisap yang mengakibatkan ketidakcukupan
mengatup puting
c. Gangguan Fase Faring 1. Abnormalitas pada fase faring pada
pemeriksaan menelan
2. Gangguan posisi kepala 3. Tersedak
4. Batuk
5. Keterlambatan menelan
6. Menolak makan
7. Muntah
8. Suara seperti kumur
9. Ketidakadekuatan elevasi laring
10. Menelan berkali-kali
11. Refluks nasal
12. Infeksi paru berulang
13. Demam yang tidak jelas penyebabnya
Faktor yang Berhubungan:
a. Defisit kongenital
1. Masalah perilaku makan
2. Gangguan dengan hipotonia signifikan
3. Penyakit jantung kongenital
4. Gagal bertumbuh
5. Riwayat makan dengan slang
6. Obstruksi mekanis
7. Gangguan neuromuskular
8. Malnutrisi energi-protein 9. Gangguan pernapasan
10. Anomali saluran napas atas
b. Masalah Neurologis
1. Akalasia
2. Defek anatomik didapat
3. Paralisis serebral
4. Gangguan saraf kranial
5. Keterlambatan perkembangan
6. Defek esofagus
7. Abnormalitas orofaring
8. Prematuritas
9. Penyakit refluks gastroesofagus
10. Abnormalitas laring
11. Defek laring
12. Defek nasal
13. Defek rongga nasofaring
14. Defek trakea
15. Trauma
16. Cedera kepala traumatik
17. Anomali jalan napas atas
c. Metabolisme 7. Risiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
Definisi: Risiko terhadap variasi kadar glukosa / gula darah
dari rentang normal
Faktor Risiko:a. Kurang pengetahuan tentang manajemen diabetes
b. Tingkat perkembangan
c. Asupan diet
d. Pemantauan glukosa darah tidak tepat
e. Kurang penerimaan terhadap dianosis
f. Kurang kepatuhan pada rencana manajemen diabetik
g. Kurang manajemen diabetes
h. Manajemen medikasi
i. Status kesehatan mental
j. Tingkat aktivitas fisik
k. Status kesehatan fisik l. Kehamilan
m. Periode pertumbuhan cepat
n. Stres
o. Penambahan berat badan
p. Penurunan berat badan 8. Ikterik Neonatus
Definisi: Kulit dan membran mukosa neonatus berwarna kuning yang
terjadi setelah 24 jam kehidupan sebagai akibat bilirubin
tak-terkonjugasi ada di dalam sirkulasi Batasan Karakteristik:a.
Profil darah abnormal
b. Memar kulit abnormal
c. Membran mukosa kuning
d. Kulit kuning sampai oranye
e. Sklera kuning
Faktor yang Berhubungan:a. Penurunan berat badan abnormal b.
Pola makan tidak ditetapkan dengan baik
c. Bayi menunjukkan kesulitan dalam transisi ke kehidupan
ekstrauterin
d. Usia neonatus 1-7 hari
e. Feses ( mekonium ) terlambat keluar 9. Resiko Ikterik
Neonatus
Definisi: Berisiko munculnya warna kuning sampai oranye pada
kulit pada membran mukosa neonatus yang terjadi setelah 24 jam
kelahiran sebagai akibat adanya bilirubin tak-terkonugasi dalam
sirkulasi
Faktor Resiko:a. Penurunan berat badan abnormal (>7-8% pada
bayi baru lahir yang menyusui ASI; 15% pada bayi cukup bulan)
b. Pola makanan tidak ditetapkan dengan baik
c. Bayi menunjukkan kesulitan dalam transisi ke kehidupan
ekstrauterin
d. Usia neonatus 1-7 hari
e. Feses(mekonium)terlambat keluar10. Risiko gangguan fungsi
hati
Definisi: Berisiko pada penurunan fungsi hati yang mungkin
mengganggu kesehatan
Faktor resiko:a. Medikasi hepatotoksik(misalnya asetaminofen,
statin)b. Ko-infeksi HIV
c. Penyalahgunaan zat(misalnya infeksi virus(misalnya hepatitis
A, hepatitis B, hepatitis C, epstein-barr)11. Risiko
ketidakseimbangan elektrolit
Definisi: Berisiko mengalami perubahan kadar elektrolit serum
yang dapat menggangu kesehatan
Faktor risiko:a. Defisiensi volume cairan
b. Diare
c. Disfungsi endokrin
d. Kelebihan volume cairan
e. Gangguan mekanisme regulasi( misalnya diabetes insipidus,
sindromketidaktepatan sekresi hormon antidiuretik)
f. Disfungsi ginjal
g. Efek samping obat(misalnya medikasi, drain)
h. Muntah12. Kesiapan meningkatkan keseimbangan cairan
Definisi: Suatu pola keseimbangan di antara volume cairan dan
komposisi kimiawi cairan tubuh yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
fisik dan dapat diperkuat
Batasan karakteristik:a. Menyatakan keinginan untuk meningkatkan
keseimbangan cairan
b. Turgor jaringan baik
c. Asupan adekuatuntuk kebutuhan harian
d. Membran mukosa lembap
e. Tidak ada edema
f. Tidak ada haus berlebihan
g. Resiki kekurangan cairan
h. Berat jenis urine dalam batas normal
i. Berat badan stabil
j. Warna urine kuning jernih
k. Haluaran urine sesuai dengan asupan13. Kekurangan volume
cairan
Definisi: Penurunan cairan intravaskuler, interstisial, dan/atau
intraselular. Ini mengacu pada dehidrasi, kehilangan cairan saja
tanpa perubahna pada natrium
Batasan karakteristik:a. Perubahan status mental
b. Penurunan tekanan darah
c. Penurunan tekanan nadi
d. Penurunan volume nadi
e. Penurunan turgor kulit
f. Penurunan turgor lidah
g. Penurunan haluaran urine
h. Penurunan pengisian vena
i. Membran mukosa kering
j. Kulit kering
k. Peningkatan hematokrit
l. Peningkatan suhu tubuh
m. Peningkatanfrekuensi nadi
n. Peningkatan konsentrasi urine
o. Penurunan berat badan tiba-tiba(kecuali pada ruang
ketiga)
p. Haus
q. Kelemahan
Faktor yang berhubungan:a. Kehilangan cairan aktif
b. Kegagalan mekanisme regulasi14. Kelebihan volume cairan
Definisi: Peningkatan retensi cairan isotonik
Batasan karakteristik:a. Bunyi napas adventisiusb. Gangguan
elektrolit
c. Anasarka
d. Ansietas
e. Azotemia
f. Perubahan tekanan darah
g. Perubahan status mental
h. Perubahan pola pernapasan
i. Penurunan hematokrit
j. Penurunan hemoglobin
k. Dispnea
l. Edema
m. Peningkatan tekanan vena sentral
n. Asupan melebihi haluaran
o. Distensi vena jugularis
p. Oliguaria
q. Ortopnea
r. Efusi pleura
s. Refleks hepatojugular positif
t. Perubahn tekanan arteri pulmonal
u. Kongesti pulmonal
v. Gelisah
w. Perubahan berat jenis urine
x. Bunyi jantung S3
y. Penambahan berat badan dalam waktu sangat singkat
Faktor yang berhubungan:a. Gangguan mekanisme regulasi
b. Kelebihan asupan cairan
c. Kelebihan asupan natrium15. Risiko kekurangan volume
cairan
Definisi: Berisiko mengalami dehidrasi vaskuler, selular, atau
intraselular
Faktor resiko:a. Kehilangan volume cairan aktif
b. Kurang pengetahuan
c. Penyimpangan yang mempengaruhi absorpsi cairan
d. Penyimpangan yang mempengaruhi akses cairan
e. Penyimpangan yang mempengaruhi asupan cairanf. Kehilangan
berlebihan melalui rute normal (misalnya diare)
g. Usia lanjut
h. Berat badan ekstrem
i. Faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan (misalnya status
hipermatabolik)
j. Kegagalan fungsi regulator
k. Kehilangan cairan melalui rute abnormal(misalnya slang
menetap)
l. Agens farmaseutikal (misalnya diuretik)16. Risiko
ketidakseimbangan volume cairan
Definisi: Berisiko terhadap penurunan, peningkatan, atau
pergeseran cepat cairan intravaskuler, interstisial, dan/atau
intraseluler lain. Ini mengacu pada kehilangan, penambahan cairan
tubuh, atu keduanya.
Faktor resiko:a. Bedah abdomen
b. Asites
c. Luka bakar
d. Obstruksi intestinal
e. Pankreatitis
f. merasakan berkeringat
g. Sepsis
h. Cedera traumatik (misalnya fraktur panggul)
INTERVENSI KEPERAWATAN DALAM NIC (Nursing Interventions
Classification)1. Nutrition: Less Than Body Requirements,
Altered
DEFINITION: Sebuah keadaan dimana seseorang memiliki asupan
nutrisi yang kurang untuk memenuhi kebutuhan metabolic
tubuh.SUGGESTED NURSING INTERVENTIONS FOR PROBLEM RESOLUTION:
Diet Manajemen gangguan makanManajemen cairanMonitoring
lokasiManajemen nutrisiTerapi nutrisiKonseling nutrisiMonitoring
nutrisiTerapi menelanMonitoring tanda vitalBantuan penambahan berat
badanManajemen berat badan2. Nutrition: More Than Body
Requirements, Altered
DEFINITION: Suatu keadaan dimana seseorang memiliki asupan
nutrisi yang lebih untuk memenuhi kebutuhan metabolik
tubuh.SUGGESTED NURSING INTERVENTIONS FOR PROBLEM RESOLUTION:
Modifikasi perilakuManajemen gangguan makanPromosi
latihanManajemen cairanManajemen nutrisiKonseling nutrisiMonitoring
nutrisiManajemen berat badanBantuan penurunan berat badanIntervensi
keperawatan yang dapat dilakukan dalam menangani masalah
keperawatan dalam kebutuhan nutrisi pada kelebihan dan kekurangan
nutrisiA. Nutrition Management
Definisi: membantu menyediakan keseimbangan asupan nutrisi dan
cairan
Aktivitas:
1. Menanyakan apabila pasien memiliki alergi makanan2.
Memastikan pilihan makanan pasien3. Menentukan dalam kolaborasi
dengan ahli diet dengan tepat, jumlah kalori dan jenis nutrisi yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.4. Mendorong ketepatan
asupan kalori untuk tipe tubuh dan gaya hidup.5. Mendorong
peningkatan asupan zat besi, dengan tepat. 6. Mendorong peninkatan
asupan protein, zat besi. Dan vitamin C, dengan tepat.7. Menawarkan
panganan (misal sering minum, buah segar/ jus segar), dengan
tepat.8. Memberi makanan yang ringan, murni, dan lunak, dengan
tepat.9. Menyediakan pengganti gula, dengan tepat.10. Memastikan
bahwa diet memasukkan makanan berserat tinggi untuk mencegah
konstipasi.11. Menawarkan rempah sebagai pengganti garam.
12. Menyediakan makanan dengan protein tinggi, kalori tinggi,
bernutisi untuk pasien yang siap dikonsumsi, dengan tepat.13.
Menyediakan pilihan makanan.14. Mangatur pola diet pasien, dengan
tepat.15. Mengajarkan kepada pasien bagaiman menjaga diary makanan,
jika diperlukan.16. Monitor catatan asupan mengenai kandungan gizi
dan kalori.17. Menimbang pasien dengan jarak waktu yang tepat.18.
Mendorong pasien untuk menggunakan gigi palsu yang pas dengan benar
dan/atau mendapatkan perawatan gigi.19. Menyediakan informasi yang
tepat mengenai kebutuhan nutrisi dan bagaimana cara memenuhinya.20.
Mendorong persiapan makanan yang aman dan teknik pemeliharaan.21.
Menentukan kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.22.
Membantu pasien untuk menerima bantuan dari komunitas program
nutrisi yang tepat, jika diperlukan.B. Nutrition Therapy
Definisi: administrasi makanan dan cairan untuk mendukung proses
metabolik dari pasien yang mengalami mal nutrisi atau beresiko
tinggi mengalami mal nutrisiAktivitas:
1. Memenuhi perkiraan nutrisi dengan tepat.2. Monitor pencernaan
makanan/minuman dan menghitung asupan kalori harian, dengan
tepat.3. Monitor ketepatan diet untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
harian, dengan tepat.4. Menentukan dalam kolaborasi dengan ahli
diet, jumlah kalori dan tipenutrisi yang diperlukan untuk memenuhi
syarat pemenuhan nutrisi dengan tepat.5. Mendorong pilihan makanan
dengan pertimbangan budaya dan keyakinan.6. Memilih suplemen
nutrisi, dengan tepat.
7. Mendorong pasien untuk memilih makanan semi halus, jika
kekurangan saliva untuk menelan.8. Mendorong asupan makanan
berkalsium tinggi, dengan tepat.9. Mendorong asupan makanan dan
minuman dengan potassium tinggi, dengan tepat.10. Memastikan bahwa
diet memasukkan makanan berserta tinggi untuk mencegah
konstipasi.11. Menyediakan pasien dengan makanan dan minuman
berprotein tinggi, berkalori tinggi, bernutrisi yang siap untuk
dikonsumsi, dengan tepat.12. Membantu pasien untuk memilih makanan
yang halus, lunak dan tidak asam, dengan tepat.13. Menentukan perlu
atau tidaknya makan menggunakan tube.14. Mengatur tube makan dengan
tepat.15. Memberhentikan kelanjutan dari penggunaan tube makan,
sebagai toleransi masukan makanan lewat mulut.16. Mengatur
kelebihan eliminasi cairan, dengan tepat.17. Memeastikan
ketidaktersediaan diet terapeutik yang sedang berjalan.18.
Menyediakan kebutuhan nutrisi dalam batasan diet yang telah
ditentukan.19. Menganjurkan membawa makanan masakan rumahke rumah
sakit degan tepat.20. Menyarankan masa percobaaan eliminasi makanan
yang mengandung laktosa, dengan tepat.21. Menawarkan rempah sebagai
pengganti garam.22. Menyusun lingkungan untuk membentuk suasana
yang menyenangkan dan menenngkan.23. Memberikan makanan dalam
keadaan menarik, cara yang menyenangkan dengan mempertimbangkangkan
warna, tekstur, dan varietas.24. Menyediakan perawatan mulut
sebelum makan, bila diperlukan.25. Membantu pasien untuk berada
pada posisi duduk sebelum makan.26. Monitor nilai laboratorium,
dengan tepat27. Melatih pasien dan keluarga mengenai diet yang
ditentukan.28. Menawarkan pengajaran dan perencanaan diet, bila
diperlukan.29. Memberi pasien dan keluarga contoh diet yang telah
ditentukan secara tertulis.C. Nutritional counseling
Definisi: menggunakan proses menlong yang interaktif yang
berfokus pada kebutuhan diet dan modifikasi makanan
Aktivitas :
1. Membuat hubungan terapeutik yang berdasar pada kepercayaan
dan rasa hormat.2. Menetapkan lamanya hubungan konseling.3.
Menentukan asupan makanan dan kebiasaan makan dari pasien.4.
Memfasilitasi identifikasi dari kebiasaan makan untuk dapat
berubah.5. Menentukan tujuan jangka pendek dan jangka panjang dari
perubahan status nutrisi.6. Menggunakan standar nutrisi yang dapat
diterima untuk membantu klien dalam mengevaluasi keadekuatan
masukan diet.7. Menyediakan informasi, sesuai kebutuhan, mengenai
kebutuhan kesehatan untuk modifikasi diet: krhilangan berat badan,
penambahan berat badan, pembatasan garam, pengurangan kolestrol,
pembatasan cairan, dan lain-lain.8. Memasang materi panduan makanan
menarik di kamar pasien.9. Membantu pasien untuk mempertimbangkan
faktor usia, tahapan pertumbuhan, pengalaman makan masa lampau,
cedera, penyakit, budaya, keuangan dalam perencanaan cara memenuhi
kebutuhan nutrisi.10. Mendiskusikan pengetahuan pasien mengenai
dasar dari pengelompokan makanan, seperti persepsi yang dibutuhkan
dalam modifikasi diet.11. Mendiskusikan syarat terpenuhinya nutrisi
dan persepsi pasien mengenai diet yang
ditentukan/direkomendasikan.12. Mendiskusikan makanan disukai dan
yang tidak disukai oleh pasien.13. Mambantu pasien untuk mencatat
apa yang biasa ia makan dalam kurun waktu 24 jam.14. Meninjau
bersama pasien mengenai ukuran intake dan output cairan, nilai
hemoglobin, pembacaan tekanan darah, atau penambahan atau
pengurangan berat badan, dengan tepat.15. Mendiskusikan kebiasaan
pembelian makanan dan desakan anggaran belanja.16. Mendiskusikan
arti makanan bagi pasien.17. Menentukan sikap dan kepercayaan dari
orang lain mengenai makanan, makan dan perubahan kebutuhan nutrisi
pasien.18. Mengevaluasi berjalannya tujuan dari modifikasi diet
pada jangka waktu yang reguler.19. Membantu pasien berada dalam
keadaan perasaan dan perhatian untuk pencapaian tujuan.20. Memuji
kerja keras pasien untuk mencapai tujuan.21. Menyediakan konsultasi
dengan anggota lain dari tim kesehatan, dengan tepat.D. Nutritional
mentoring
Definisi: mengumpulkan dan menganalisi data pasien untuk
mencegah dan meminimalkan mal nutrisi Aktivitas:
1. Menimbang berat badan pasien pada rentang waktu yang
spesifik.2. Monitor kecenderungan pada penambahan atau pengurangan
berat badan.3. Monitor tipe dan jumlah dari latihan biasanya.
4. Monitor respon emosi pasien ketika berada pada situasi yang
melibatkan makan dan makanan.5. Monitor orangtua/anak selama makan,
dengan tepat.6. Monitor lingkungan dimana terjadi proses makan.7.
Menjadwalkan pengobatan dan prosedur setiap waktu daripada saat
makan.8. Monitor adanya kekeringan, kekeriputan kulit dengan
depigmentasi.9. Monitor tekanan turgor kulit, dengan tepat.10.
Monitor rambut yang tipis dan kering yang sangat mudah untuk
dicabut.11. Monitor gusi dari bengkak, karang, susut, dan
peningkatan perdarahan.12. Monitor rasa mual dan muntah.13. Monitor
ukuran lipatan kulit: lipatan trisep, lingkar otot tengah lengan,
dan lingkar lengan.14. Monitor albumin, total protein, hemoglobin,
dan tingkat hematocrit.15. Monitor limfosit dan kadar
elektrolit.16. Monitor pilihan makanan17. Monitor pertumbuhan dan
perkembangan.18. Monitor tingkat energi, tidak enak badan,
keletihan, dan kelemahan.19. Monitor kepucatan, kemerahan, dan
jaringan konjungtiva yanh kering.20. Monitor masukan kalori dan
nutrisi.21. Monitor adanya spoon-shaped, kerapuhan, penggunungan
kuku.22. Monitor adanya kemerahan, bengkak, dan mulut/bibir
pecah-pecah.23. Mencatat segala luka, edema, dan hiperemik dan
hipertropik papila lidah atau dinding mulut.24. Mencatat jika lidah
merah tua, magenta atau marah.25. Mencatat perubahan signifikan
pada status nutrisi dan pengobatan yang dimulai, dengan tepat.26.
Memulai konsultasi diet, dengan tepat.27. Menentukan apakah pasien
membutuhkan diet spesial.28. Menyediakan lingkungan yang optimal
saat makan.29. Menyediakan makanan dan minuman bernutrisi dengan
tepat.DAFTAR PUSTAKA
Herdman, T.H.2012.Diagnosa Keperawatan:Definisi dan Klasifikasi
2012-2014.Jakarta:EGC
Docterman dan Bullechek. Nursing Invention Classifications
(NIC), Edition 4. United States Of America: Mosby Elseveir Acadamic
Press, 2004.