Top Banner
di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan pelatihan Mengembangkan Strategi pengorganisasian melalui publikasi dan media organisasi” Bogor 6-8 April 2021
98

di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

Oct 17, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso

dalam workshop dan pelatihan

Mengembangkan Strategi pengorganisasian melalui publikasi dan

media organisasi”

Bogor 6-8 April 2021

Page 2: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...
Page 3: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

• Foto oleh Hari Yunita

Page 4: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

• Foto Jaketijo

Page 5: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

• Nama : Iwan Budi Santoso

(Jaketijo)

– Koordinator Peliputan Media

Perdjoeangan

Page 6: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

Apa itu Media Jurnalistik

• “Sebuah wadah atau media yang

digunakan jurnalis untuk mengambil,

memproses, dan menyampaikan

informasi”

Page 7: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

Fungsi Utama Jurnalis

• Menyampaikan Informasi,menghibur,

mendidik, dan berdampak pengaruh

publik sekaligus sebagai kontrol

sosial

Page 8: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

Peran Jurnalis / Pers

1. Menjalankan fungsi kontrol sosial

2. UU RI Nomor 40 Tahun 1999 tentangPers

3. UU RI Nomor 14 Tahun 2008

4. Tentang Keterbukaan Informasi Publik

5. Piagam Palembang 9 Februari 2010, tentang Pers

Profesional menurut Dewan Pers Nasional

Page 9: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

JOURNALIST IT MUST BE

•BERANI

•CERDAS

•KREATIF

Page 10: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

• BERANI

–Meliput ke medan2 ekstrim

–Wawancara dan dialog

–Mengejar narasumber

–Bertanggung jawab atas beritanya

Page 11: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

• CERDAS

– Memahami kode etik jurnalis

– Mengetahui ilmu jurnalistik

– Memiliki relasi luas

– Memiliki wawasan luas

– Mengerti sedikitnya satu bahasa asing

Page 12: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

• KREATIF

–Menemukan ide berita

–Menentukan Angle gambar

–Merangkai berita menjadi menarik

–Memonitor isu publik

Page 13: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

KEBUTUHAN SEORANG JURNALIS

• Softskill

Kemampuan Public Speaking

Leadership

Knowledge / wawasan luas

Relasi yang banyak

Page 14: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

• Hardskill

–Wawasan tentang alat (kamera, lensa,

tools lainnya)

–Kemampuan menulis berita

Page 15: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

•Tools

–Kamera, recorder, slider, tripod,

smartphone

Page 16: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

Media Jurnalistik

• Tulisan

• Audio

• Visual (Foto Jurnalistik)

• Audio Visual (Video Jurnalistik)

Page 17: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

FOTO JURNALISTIK

• Harus bersifat Deskriptif

• Mengandung Emosional

• Memiliki nilai Eksplisit

• Angle untuk konten < 80% dari frame

• Caption atau Lead

Page 18: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

VIDEO JURNALISTIK

• Wawancara

• Momentum

• Insert

• Teknik Bluring (fade), Sliding, Panning, Tilting, follow,dll

• Memahami Angle Kamera (Low, High, Bird, Eye, dll)

• Memahami size konten di kamera (Close up, Mediumshot,

Long shot, dll)

Page 19: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

MEDIA AUDIO VISUAL JURNALISTIK

YANG BAIK

1. Yang memiliki kekuatan utama di naskah

2. Kesesuaian antar konten naskah dengan

gambar

3. Memiliki backsound yang menarik dan sesuai

4. Suara dubber yang kuat, jelas dan berkarakter

Page 20: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

“Amatir berpikir, MOMEN itu langka dan

terjadi begitu saja. Sedangkan

PROFESIONAL sudah memprediksi

kemunculannya bahkan sebelum peristiwa”

Page 21: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

Fotografi

Page 22: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

• fotografi berasal dari bahasa Yunani yaitu Phobos yang berarti cahaya dan graphoo yang berarti menulis.

• Fotografi adalah pembuatan gambar denganmenggunakan lensa dan film atau pelat peka cahaya.

• Istilah fotografi pertama kali digunakan oleh Sir John Herschel pada tahun 1839.

• Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metodeuntuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyekdengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyektersebut pada media yang peka cahaya.

• Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalahkamera.

Definisi fotografi

Page 23: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

– memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan

sehingga mampu membakar medium penangkap

cahaya.

– Medium yang telah dibakar dengan ukuran

luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan

bayangan identik dengan cahaya yang memasuki

medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).

Prinsip fotografi

Page 24: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

Apa Saja Yang Dibutuhkan Untuk

Berfotografi

1.Kamera dan Perangkat Pendukungnya

2.Media Penyimpanan Hasil Foto (Film/Data)

3.Fotografer (Subjek) dan Sesuatu Yang Akan Difoto

(Objek Foto)

4.Keinginan memotret, Keberanian untuk memotret

Page 25: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

Anatomi Kamera

A. Badan (Body)

• Adalah sebuah ruang mekanis yang bagiannya yang sama sekali kedap cahaya. Di dalam badan ini

cahaya yang sudah difokuskan oleh lensa akan diatur agar tepat membakar film

• Pengatur ISO/ASA Film

• Tombol Shutter Speed

• Aperture (Bukaan Diafragma)

• View Finder (Jendela Intip)

• Pada Kamera Digital ada Panel Utama

• Penggulung Film (Pada Kamera Lama)

Page 26: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

• B. Lens (Lensa)

• Berbentuk silinder dan ditempatkan di depan badan kamera. Lensa akan memfokuskan

cahaya sehingga dihasilkan bayangan sesuai ukuran film. Lensa dikelompokkan sesuai

panjang focal lenght (jarak antara kedua lensa).

• Focal lenght mempengaruhi besar komposisi gambar yang mampu dihasilkan. Dalam

masyarakat umum, lebih dikenal dengan istilah zoom.

• Untuk kamera SLR (Single Lens Reflex), lensa dilengkapi dengan diafragma yang

mengatur banyaknya cahaya yang masuk sesuai keinginan fotografer.

Page 27: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

• Anatomi Kamera

Shutter Speed

Lensa

Body

Panel Kontrol

Atas Panel Kontrol

Belakang

Jendela Intip

Page 28: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

Bagaimana Kamera Bekerja ?

Media Penyimpanan, untuk menyimpan gambar hasil bidikan kamera, dapat

berupa FILM / DATA tegantung kamera apa yang digunakan, namun pada

dasarnya, prinsip kerjanya sama.

7. Alur Cahaya, tempat cahaya dapat memasuki kamera menuju kaca

pemutar.

1. Lubang Bidik Kamera, atau bukaan, di dalam lensa untuk mengatur

ukuran sehingga mengatur lebih banyak atau lebih sedikit cahaya yang

dapat dengan masuk ke kamera.

2. Elemen Lensa, terdiri dari satu atau lebih komponen optik yang

terbuat dari kaca, plastik atau keramik. Bagian ini digunakan untuk

menangkap cahaya dan mengumpulkannya ke titik fokus di dalam

kamera.

3. Sistem Pandangan (viewing system), untuk melihat apa yang dilihat

oleh kamera sehingga gambar yang sedang dibidik dapat disusun dan

diatur ulang menggunakan fungsi-fungsi lainnya untuk mendapatkan

hasil sesuai kebutuhan.

4. Pemetik Potret (shutter), digunakan untuk mengendalikan seberapa

lama cahaya akan masuk melalui lensa untuk memasukkan cahaya ke

sensor atau film.

5. Sensor (dimiliki oleh karema digital), akan menangkap obyek terang

melalui lubang bidik kamera dari durasi waktu yang diijinkan oleh

pemetik potret. Pada kamera konvensional, fungsi sensor digantikan

oleh komponen yang sensitif terhadap cahaya (film).

6. Kaca Pemutar, membentuk sudut dan diposisikan di antara bagian

belakang lensa dan sensor (film, pada kamera konvensional). Bagian ini

digunakan untuk memantulkan sinar cahaya yang masuk melalui lensa

menuju layar fokus dari view finder.

Page 29: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

• Lensa

A. Hakekat Lensa

Pada sebuah kamera terdapat bagian yang meneruskan/menyampaikan sebuah objek ke mata seorang

fotografer yang mengintip dari jendela bidik. Benda tersebut adalah LENSA. Lensa merupakan sebuah mata

dari kamera. Seluruh pemandangan yang akan direkam pada film, merupakan citra yang diteruskan oleh

lensa ke dalam ruang gelap kamera. Yang dimaksud ruang gelap yaitu antara rana dan plat, tempat dimana

seluloid (film) dibentangkan, atau data diolah pada kamera digital.

Page 30: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

• Lensa

B. Jenis dan Ukuran

Umumnya lensa menyatu pada kamera secara paten, namun untuk beberapa kamera

yang mempunyai fasilitas “tukar-lepas” lensa (interchangable lens camera) biasanya

telah disediakan sederatan lensa tambahan lainnya untuk keperluan-keperluan tertentu.

Lansa yang kita bahas adalah lensa pada kamera SLR. Jenis lensa dapat dibagai

menurut beberapa kategori :

Page 31: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

LENSA NORMAL (40mm – 55mm) Fix

Lensa normal adalah lensa yang memberikan citra

sesuai dengan apa yang dilihat oleh mata tanpa

distorsi. Biasanya lensa normal mempunyai

diafragma dengan bukaan besar (angka kecil)

untuk penerangan seadanya dan dapat difokus

cukup dekat. Pemakaian : umumnya adalah

fotografi biasanya

LENSA TELE

Tele Menengah (85mm – 135mm) Fix

Memiliki bukaan yang besar sehingga disenangi untuk foto

portrait. Lensa ini dapat membingkai wajah dengan baik

guna mengisolasi objek foto. Objek foto dapat dibuat tajam

di depan dan blur di belakang. Selain itu ada variable Tele

Super Panjang

Pemakaian : foto portrait, candid, olah raga, jurnalistik

Page 32: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

LENSA WIDE ANGLE (15mm – 35mm)

Lensa sudut besar mempunyai sudut pengambilan objek

yang sangat lebar. Mempunyai distorsi yang kuat dan

mampu mengambil gambar sangat dekat sehingga terjadi

efek dramatis dari sebuah foto.

Lensa ini sangat tidak cocok utnuk pengambilan gambar

yang sesuai dengan aslinya karena memiliki distorsi.

Pada variabel lain ada juga lensa FISH EYE (Mata Ikan)

yang memiliki sudut pengambilan gambar yang lebih luas

Pemakaian : foto efek khusus untuk keperluan komersil

atau sekedar eksperimen, foto produk, foto artistik.

LENSA ZOOM (VARIO)

Lensa ini mempunyai konstruksi khusus agar dapat

menampilkan objek foto dekat atau jauh. Keuntungan lensa ini

adalah kita tidak perlu menukar atau memasang-copot lensa.

Terdapat berbagai macam lensa vario/zoom : 35–70mm, 28–

80mm, 28–105mm, 70–300mm dan lain-lain.

Disamping itu kita tidak perlu merubah tempat dimana kita

berdiri mengambil suatu objek foto, karena lensa vario dapat

mengatur panjan pendeknya jarak bidik yang diperlukan.

Pemakaian : olah raga, jurnalistik, pernikahan, produk, portrait,

ataupun foto biasanya.

• Lensa

Page 33: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

JENIS-JENIS KAMERA

BERDASARKAN SISTEM KERJANYA

Page 34: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

• Kamera Analog– Adalah salah satu kategori kamera yang dalam teknik

pengambilan gambarnya, masih menggunakan film seluloid.

– Film seluloid ini mempunyai tiga buah elemen dasar, yaituelemen optikal yang berupa berbagai macam lensa, elemenkimia berupafilm seluloid itu sendiri, serta elemen mekanik yang berupa badan dari kamera itu sendiri.

– Kamera analog membutuhkan bukaan diafragma 1/f detik, sehingga cahaya yang ditangkap, bisa diterima oleh film tersebutmenjadi sebuah gambar.

– Di dalam kehidupan masyarakat, kamera analog ini biasanyalebih akrab dengan sebutan kamera film. Hal ini disebabkankarena penggunaan film pada kamera tersebut, sebagai media perekam atau penyimpanannya. Film tersebut juga biasa dikenaldengan sebutan klise atau negatif.

JENIS-JENIS KAMERA

BERDASARKAN SISTEM KERJANYA

Page 35: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

• Kamera Digital

– Kamera digital merupakan jenis kamera, yang proses pengambilan

gambarnya dilakukan secara digital, dengan media

perekam/penyimpanan berupa memory (flash). Untuk beberapa jenis

kamera digital, ada pula yang dapat digunakan untuk merekam suara.

– Pada kamera digital ini, penggunaan eleman kimia telah digantikan

dengan elemen chips. Elemen chips tersebut dapat berupa CMOS

(Complementary Metal Oxide Semiconductor), atau dapat juga berupa

CCD (Charge Couple Device).

– CCD maupun CMOS inilah, yang akan mengatur kepekaan

pencahayaannya. CCD maupun CEMOS juga telah menjadi "film

digital", pada kamera-kamera moderen yang beredar saat ini.

Page 36: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

• Kategori Kamera Digital

– Video Cameras,

– Live-preview Digital Cameras,

– Compact Digital Cameras,

– Digital Single Lens Reflex Cameras,

– Digital Rangefinders,

– Profesional Modular Digital Camera System, dan

– Mirrorless Interchangeable-Lens Camera (MILC)

Page 37: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

• Video Cameras

– Video camera merupakan sejenis kamera

yang dapat merekam bayangan bergerak.

– Professional Video Camera adalah Video

camera yang memiliki sensor bayangan

yang beragam, yang dapat meningkatkan

resolusi dan tingkatan warnanya. Jenis

kamera digital ini, biasanya dapat

ditemukan pada studio-studio televisi.

Page 38: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

• Live-preview Digital Cameras

– Kamera digital yang menggunakan tampilan

(bayangan digital) secara langsung melalui

sebuah layar elektronik. Layar yang

digunakan dapat berupa LCD (liquid crystal

display), atau sebuah EVF (electronic

viewfinder).

Page 39: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

• Compact Digital Cameras

– Kamera ini didisain dengan ukuran yang kecil

dan mudah dibawa, untuk ukuran yang paling

kecil biasa dikenal dengan sebutan subcompact.

– Compact camera biasanya sangat mudah

digunakan, dan pada kamera ini biasanya

bayangan hanya dapat direkam menggunakan

lossy JPEG compression.

• JPEG adalah kepanjangan dari Joint Photographic

Expert Group, yang merupakan metode yang biasa

digunakan dalam kompresi bayangan fotografi

Page 40: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

• Digital Single Lens Reflex Cameras

(DSLRs)

– DSLRs ini biasa di gunakan oleh para

photographer profesional, serta oelh orang-

orang memiliki antusias tinggi dalam foto.

– Memiliki optik bagian luar, sehingga dapat

menggunakan lensa yang dapat ditukar-

tukar, serta asesoris yang beragam.

– Kamera ini juga mampu memproduksi

bayangan dengan resolusi tingkat tinggi.

Page 41: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

• Digital Rangefinder

– Digital Rangefinder Camera adalah sebuah

kamera digital yang dilengkapi dengan

Rangefinder, yaitu perangkat kamera yang

digunakan untuk mengukur jarak dari

photographer ke objek yang menjadi target,

untuk menetapkan titik fokusnya.

Page 42: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

• Professional Modular Digital Camera System– Kamera digital yang terdiri atas perangkat

profesional berkwalitas tinggi, yang dapat disusundari komponen-komponen modular, seperti winders, grips, lenses, dan sebagainya.

– Digunakan pada studio-studio, untuk keperluanproduksi periklanan.

– Kamera ini sulit untuk dibawa, karena ukuranyayang sangat besar dan bentuknya yang kaku.

• Hal itu juga menyebabkan jenis kamera ini jarang sekalidigunakan dalam aktivitas fotografi yang banyakmembutuhkan gerakan, serta dalam fotografi di alamterbuka.

Page 43: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

• Kamera Mirrorless adalah

kamera yang pada dasarnya

sama seperti kamera DSLR tapi

tidak memakai

cermin/pentaprisma.

Page 44: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

SLR Vs Mirroless

Page 45: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

Full frame dan crop sensor

Page 46: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

Posisi Smartphone dalam fotografi

Page 47: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...
Page 48: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

Istilah-istilah dalam fotografi

Page 49: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...
Page 50: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

1.Aperture

Pengaturan seberapa cahaya masukmelalui lensa sampai mengenai sensor (dulunya kita memakai film). Diaturdengan angka F. Makin besar angkanyamakin sedikit cahaya yang masuk. Sebaliknya makin kecil angka, makinbesar cahaya masuk. Misal F2.8—padaangka ini cahaya yang masuk akancukup banyak., tapi pada angka F16, cahaya yang masuk sedikit.

Page 51: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

• Shutter Speed = Speed atau

kecepatan rana adalah lamanya

shutter terbuka. Shutter adalah alat di

kamera yang bekerja dengan

membuka dan menutup dimana

fungsinya mengatur lamanya cahaya

yang masuk ke dalam kamera agar

ditangkap oleh sensor.

Page 52: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

• ISO adalah ukuran kepekaan Sensor terhadap

Cahaya. Pada masa kamera Film dulu, ISO dikenal

juga sebagai ASA.

Page 53: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

Salah satu unsur yang membangun sebuah

komposisi foto adalah sudut pengambilan

objek. Sudut pengambilan objek ini sangat

ditentukan oleh tujuan pemotretan. Maka dari

itu jika kita mendapatkan satu moment dan

ingin mendapatkan hasil yang terbaik, jangan

pernah takut untuk memotret dari berbagai

sudut pandang. Mulailah dari yang standar

(sejajar dengan objek), kemudian cobalah

dengan berbagai sudut pandang dari atas,

bawah, samping sampai kepada sudut yang

ekstrim.

• Komposisi Gambar

■ Rule of Third

Dalam dunia fotografi, komposisi banyak

dipengaruhi oleh Hukum “3” (Rule of Third).

Gunanya adalah untuk memenuhi keperluan

estetika gambar.

Page 54: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

• Jenis-jenis Fotografi dan Ruang Lingkupnya

Ada 5 jenis fotografi yang umum diketahui masyarakat

1. Foto Manusia (Human) terdiri dari:

- Portrait (Perwajahan dan Perbadanan)

- Beauty & Model (Foto dengan Peraga/Model

yang diarahkan )

- Human Interest (Kegiatan Manusia)

- Stage Photography (Teater, Musik, Tari)

- Sports (Kegiatan Berolahraga)

- Wedding & Doc (Dokumentasi dan Pernikahan

- Selfie (Memotret Diri Sendiri)

2. Foto Alam (Nature) terdiri dari:

- Flora & Fauna

- Landscape (Lansekap / Bentangan)

3. Foto Arsitektur

4. Still Life Photography (Ekspresionis)

5. Journalistic Photography (Foto Jurnalistik)

Gambar: Salah Satu Contoh Foto Human : Portrait

Page 55: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

• Jenis-jenis Fotografi dan Ruang Lingkupnya

Foto Sport: Olahraga Difable , Fotografi oleh: Mark Pain (UK)Foto Wedding: Algier Couple, Fotografi oleh: Hasan

& Shara (UK)

Foto Nature: Landscape Photography, Fotografi oleh: Iwan Budi S

Page 56: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

Contoh Foto Still Life: Loves Book, Fotografi oleh: Melanie Lawson

Page 57: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

Contoh Foto Still Life: Bravery Apple, Fotografi oleh: J. Irving

Page 58: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

• Jenis-jenis Fotografi dan Ruang Lingkupnya

Ruang lingkup Fotografi meliputi:

1. Esthetic (Estetika): Sesuatu yang memiliki sifat

keindahan, secara common-sense (pandangan

umum) mengandung hal-hal yang indah, enak

dan nyaman dipandang.

2. Essence of Information (Pokok

infromasi/pesan): Sebuah foto harus dapat

memberikan informasi tentang objek-objek yang

berada dalam sebuah frame (bidang) foto.

3. Goal (Tujuan): Tujuan berangkat dari alasan

(reason). Apakah fotografi itu hanya sebagai

koleksi foto, ataukah sebagai sarana aktualisasi

diri untuk exhibition (pameran) guna mencapai

tujuan-tujuan lainnya seperti a. Kritik, b.

Pengembangan Budaya, dan lain-lain.

Dokumentasi Foto: Budaya Nusantara Masa Pendudukan Kolonial Hindia Belanda

Fotografi diambil dari: University of Leiden

Page 59: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

Dof (depht of field)/ruang tajam

Depth of field atau sering disingkat menjadi DOF merupakansalah satu teknik fotgrafi yang paling dasar. Setiap foto memilikikedalaman ( depth ) yang terbagi atas foreground ( depan ) danbackground ( belakang ). Fokus pada lensa kamera dapatdikendalikan atau diarahkan pada objek tertentu. PengendalianDepth of Field berguna untuk membatasi fokus pada foto danlebih memberi kesan hidup pada foto

Hal-hal yang mempengaruhi ruang tajam:-Jarak pemotretan (jauh=luas, dekat=sempit)-Bukaan diafragma (kecil=luas, besar=sempit)-Jarak fokus lensa /focal length (tele=sempit, wide=luas, normal=bisa diatur)

DOF luas

DOF Sempit

Page 60: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

Hight speed/freez

Setelah memahami DOF yang berkaitan dengan aperture, kali ini akan dijelaskantentang freeze, dimana sangat berkaitan erat dengan shutter speed. Foto freeze bertujuan untuk mengabadikan suatu moment dengan gerakan cepat sehinggadapat tertangkap oleh kamera sebagai gambar diam, seperti foto tetesan air, ledakan, atau foto ketika orang sedang melompat dan lain sebagainya. Yang paling utama dalam mendapatkan foto freeze adalah mengatur shutter speed secepat mungkin ( misal 1/500 detik, 1/1000 detik, hingga 1/8000 detik ). Karenatuntutan shutter speed yang cepat, maka tentunya cahaya yang dibutuhkan sangatbanyak, maka dari itu biasanya foto freeze amatir lebih banyak dilakukan di ruangterbuka pada siang hari dimana cahaya matahari bersinar terang. Bukan tidakmungkin untuk memperoleh foto freeze pada malam hari atau cahaya yang minim, namun peralatan pendukung mutlak diperlukan seperti flash atau bahkan lampustudio dengan kecepatan singkronisasi yang tinggi pula

Page 61: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

Slow speed/show action

Bertentangan dengan foto freeze, foto movement bertujuanmemperlihatkan pergerakan objek dengan shutter speed yang rendah, sehingga pergerakan objek dapat tampakpada hasil foto. Shutter speed yang digunakan cenderungrendah agar pergerakan objek dapat terekam ( misal 1/5 detik, 1 detik, dst ), namun yang patut diperhatikan adalahkamera harus tetap dalam posisi statis agar background daripada objek tetap fokus walaupun shutter speed lambat

Page 62: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

Paning

Mirip dengan metode foto movement, namundalam foto panning gerakan objek lebihditampilkan melalui background yang bergerak. Prinsip dasar foto panning sama dengan fotomovement, hanya saja pada saat pemotretan, kamera ikut bergerak mengimbangi gerakanobjek, sehingga objek tetap fokus namunbackground yang dihasilkan bergerak.Contoh foto panning

Page 63: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

• GarisFotografer yang baik kerap menggunakan garispada karya-karya mereka untuk membawaperhatian pengamat pada subjek utama. Garisjuga dapat menimbulkan kesan kedalaman danmemperlihatkan gerak pada gambar. Ketikagaris-garis itu sendiri digunakan sebagai subjek, yang terjadi adalah gambar-gambar menjadimenarik perhatian. Tidak penting apakah garisitu lurus, melingkar atau melengkung, membawa mata keluar dari gambar. Yang penting garis-garis itu menjadi dinamis

Page 64: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

ColourMembuat bagian dari gambar menonjol daribackground. Cara utama untuk memperolehhal ini adalah memperoleh subyek yang warna atau nadanya berbeda secara radikaldengan background.

Page 65: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

Mengisi frame dengan objek foto (Fill in )

Mengisi suatu frame dengan suatu objekakan membantu menciptakan suatu center of interest dan secara langsung mengurangipengaruh kesan detail dari baground .

Contoh: Kita bisa memenuhi suatu frame dengan mendekat atau zoooming in ke objekagar objek terlihat lebih dominan.

Page 66: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...
Page 67: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

II. Tentang Fotografi Jurnalistik

Page 68: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

• Jenis foto jurnalistik dapat diketahui melalui kategori

yang dibuat Badan Foto Jurnalistik Dunia (World Press

Photo Foundation). Kategori itu adalah sebagai berikut

Page 69: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

1. Spot Photo Foto spot adalah foto yang dibuat atau diambil dari peristiwa yang tidak terjadwal atau biasa

disebut secara spontan. Misalnya foto peristiwa kecelakaan, kebakaran , dan perang. karena dibuat dari

peristiwa yang jarang terjadi dan menampilkan konflik serta ketegangan maka foto spot harus segera

disiarkan. dalam pengambilan foto ini , dibutuhkan keberuntungan dan keberanian saat pengambilan

gambar. Memperlihatkan emosi subjek yang difotonya sehingga memancing emosi yang melihat hasil foto

tersebut.

2. General News Photo Merupakan foto yang diabadikan dari peristiwa yang terjadwal, rutin, dam biasa.

Temanya bisa bermacam-macam, yaitu politik, ekonomi dan humor. contoh foto badut pertunjukan.

3. People in The News Photo merupakan foto tentang orang atau masyarakat dalam suatu berita. Yang

ditampilkan adalah pribadi atau sosok yang menjadi berita itu. Contoh foto Osama bin Laden, Mantan

Presiden Soeharto, dll.

4. Daily Life Photo Adalah foto tentang kehidupan sehari-hari manusia dipandang dari segi

kemanusiawiannya (human interest). Misalnya tentang foto pedagang alat musik.

Page 70: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

5. Potrait Adalah foto yang menampilkan wajah seseorang secara close up dan "mejeng". Ditampilkan

karena adanya kekhasan pada wajah yang dimiliki atau kekhasan lainnya.

6. Sport Photo Adalah foto yang dibuat dari peristiwa olahraga. Pada pengambilan foto ini, dibutuhkan

peralatan foto yang memadai, karena objek dengan si pemotret berada pada jarak tertentu. Contoh foto

pemain sepak bola ketika menekel lawan.

7. Science and Technology Photo Adalah foto yang diambil dari peristiwa-peristiwa yang ada kaitannya

dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Misalnya pada foto-foto kedokteran, penemuan mikro chip

komputer, dll.

8. Art and Culture Photo adalah foto yang dibuat dari peristiwa seni dan budaya. misalnya foto

perhelatan seni Reog Ponorogo.

9. Social and Environment Adalah foto-foto tentang kehidupan sosial masyarakat serta lingkungan

hidupnya. Contoh foto penduduk disekitar TPA Sampah dan kegiatannya.

Page 71: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

• Pengertian Fotografi Jurnalistik

Fotografi (Foto) Jurnalistik adalah sebuah

gambar dari proses fotografi (foto) yang

mengabadikan suatu momen/peristiwa

tertentu, bersifat riil (nyata), aktual (terkini),

apa adanya (objektif), dan mampu

menyampaikan informasi tentang peristiwa

tersebut, dan mengandung nilai jurnalisme

(berita/catatan harian).

Kata Kunci:

1. Momen/Peristiwa

2. Riil (Nyata) dan Aktual (terkini)

3. Apa Adanya

4. Mampu Menyampaikan Informasi

5. Mengandung Nilai Berita

Foto ini dapat disebut sebagai foto jurnalistik

karena:

1. Menunjukan sebuah peristiwa

2. Tidak dimanipulasi

3. Mengandung nilai berita

Perlu Diingat:

Walaupun foto jurnalistik adalah foto yang mengandung nilai berita, bukan berarti semua

foto yang DIPAKAI oleh media cetak atau media online merupakan foto jurnalistik.

Page 72: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

Modifikasi Foto: adalah sebuah proses rekayasa dengan

melakukan penambahan, pengurangan, penyembunyian,

penghilangan atau pengaburan terhadap sebagian

komponen/materi tanpa mengubah bentuk awal dari sebuah foto,

biasanya adalah pengaturan terhadap intensitas cahaya, koreksi

suhu warna/penggantian warna, dan cropping (pemotongan tepi).

Manipulasi Foto: adalah sebuah proses rekayasa

dengan melakukan penambahan, pengurangan,

penyembunyian, penghilangan atau pengaburan

terhadap sebagian komponen yang berimbas kepada

perubahan bentuk awal dari sebuah foto menjadi

bentuk yang sama sekali baru.

• Kaidah (Pondasi) Fotografi Jurnalistik

Foto Yang Dimodifikasi Masih Dapat Diterima

Sebagai Fotografi Jurnalistik

Kadidah (Pondasi) dalam Fotografi Jurnalistik antara lain adalah:

Harus sebisa mungkin menghindari modifikasi dalam foto dan

tidak boleh dimanipulasi, serta harus mengandung nilai

jurnalisme (berita/catatan harian)

Foto Yang Dimanipulasi Tidak Dapat

Diterima Sebagai Fotografi

Jurnalistik

Page 73: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

• Kaidah (Pondasi) Fotografi Jurnalistik

Contoh Manipulasi

Foto

(Setelah

dimanipulasi)

(Foto asli)

“Manipulasi foto menampakan

perubahan yang signifikan pada objek foto

baik berupa penambahan, pergantian dan

penghilangan materi tertentu pada objek”

Page 74: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

• Kaidah (Pondasi) Fotografi Jurnalistik

Contoh Modifikasi Foto

Foto Asli tanpa proses modifikasi Foto yang telah mengalami proses

modifikasi temperatur warna, kecerahan

dan kontras.

Page 75: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

Membedakan Foto Jurnalistik dan Yang Bukan Foto

Jurnalistik

• Kaidah (Pondasi) Fotografi Jurnalistik

Bukan Foto Jurnalistik, tetapi digunakan

oleh Media Online sebagai penambah

informasi.

Merupakan Foto Jurnalistik, karena foto

diambil dalam momen peliputan berita,

digunakan oleh Media Online sebagai

penambah informasi

Page 76: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

• Profesi Fotografer Jurnalistik sebagai Jurnalis Foto

Kemampuan apa saja yang harus

dimiliki oleh seorang Jurnalis ?

- Mampu menangkap momen.

Jejaring sumber informasi harus

dikuasai.

- Mampu membuat reportasi

dengan kaidah dasar 5W+1H

- Mampu menulis kreatif dalam

bidang jurnalistik.

Kemampuan apa saja yang harus

dimiliki oleh seorang Jurnalis Foto?

- Paham dasar-dasar fotografi

- Menguasai Estetika, Esensi

Informasi Fotografi dan memiliki

tujuan.

- Ditambah kemampuan jurnalistik

di atas.

1. Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Pasal 28 dan 28 F

pada amandemen ke 2;

2. UURI No. 40 Tahun1999 Tentang Pers;

3. Standar/Konvensi Jurnalistik yang sifatnya

universal. Secara mendasar, wartawan harus memahami

dan menerapkan standar kewartawanan dan standar

konvensi atau standart penulisan berita di media, hingga

informasi yang tulis haruslah Akurat, Berimbang, Jelas,

Kredibel (dapat dipercaya kebenarannya), Objektif (Apa

Adanya), higga Fairness (adil).

4. Delik Pers dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

(KUHP), UU Informasi dan Transaksi (ITE), dan aturan

hukum lain yang juga mengatur masyarakat luas.

5. UURI No. 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran dan

Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program

Siaran (P3-SPS);

6. Dan yang terakhir dan yang tak kalah pentingnya ialah

Norma Masyarakat dan Hati Nurani.

Payung Hukum Bagi Insan Pers (Jurnalis)

Page 77: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

• Contoh Foto Jurnalistik

World Press Photo of the Year Eddie Adams (1968) Moment: Vietnam War

Page 78: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

• Contoh Foto Jurnalistik

World Press Photo of the Year Paul Hansen (2013) Moment : Gaza Palestine

Page 79: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

• Contoh Foto Jurnalistik

World Press Photo of the Year Arko Datta (2004) Moment: Tsunami Sri Lanka

Page 80: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

■ Contoh Foto Jurnalistik

World Press Photo of the Year Kevin Carter (1993) Moment : Southern Sudan, Africa

Page 81: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

• Contoh Foto Jurnalistik

Mobile Cellular Photo by Arbain Rambey (2016)

Moment: Ledakan Bom Thamrin, Jakarta

Contoh Foto Jurnalistik dari perangkat kamera telefon selular

Page 82: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

Apa yang Bukan Foto Jurnalistik

1. Secara digital mengubah subjek foto misalnya mengubah bentuk subjek,

menghapus cacat pada wajah seperti jerawat, kotoran, dan lain lain.

2. Menggabungkan dua foto ata lebih dalam satu foto.

3. Manipulasi foto baik warna, keterangan, kontras, saturasi yang mengubah

realitas yang dilihat fotografer atau orang lain yang hadir saat foto diambil.

4. Subjek merupakan model yang dibayar atau diberi imbalan untuk partisipasi

mereka untuk diambil fotonya.

5. Foto yang terlihat candid tapi ada elemen-elemen dimana subjek diposisikan

secara khusus oleh fotografer.

Page 83: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

• Film Tentang Kehidupan Jurnalis dan Jurnalis Foto

Page 84: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

Terima kasihBekasi, 17 Maret 2019

Page 85: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

• Foto oleh Jaketijo

Page 86: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...
Page 87: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...
Page 88: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...
Page 89: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...
Page 90: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...
Page 91: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...
Page 92: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...
Page 93: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...
Page 94: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...
Page 95: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...
Page 96: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...
Page 97: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...
Page 98: di sampaikan Oleh Iwan Budi Santoso dalam workshop dan ...

Terima Kasih