Di balik nama kecil kampung nelayan Tambak
lorokPENDAHULUANA.Latar belakangDibalik kesejahteraan pabrik-pabrik
yang bertenger di daerah sebelah utara kota Semarang banyak
terdapat pemukiman kampong nelayan yang disebut dengan kampong
nelayan tambak lorok. Banyak hal yang ada di kampong nelayan
terutama kegiatan perekonomian sehari-hari yang dilakukan dan di
dapat dari para nelayan untuk mencari ikan di laut sebagai tanggung
jawab memenuhi kebutuhan hidup keluarga,namun Di sisi lain terdapat
bangunan-bangunan megah pabrik yang besar yang bersanding dengan
kampong nelayan tambak lorok yang ada di bawah bangunan pabrik
proyek yang wah dan megah dan sepanjang jalan dan sepanjang mata
memandang sebelah kanan jalan menuju Tambak lorok Semarang
berjejeran kountener-kountener besar di pabrik-pabrik proyek yang
ada di Semarang sebelum sampai tambak lorok , yakni adalah
Indonesia Power sebuah proyek yang berdekatan di bawah kampong
nelayan tambak lorok. Hal ini menjadikan sebuah proyek besar dan
kampong nelayan yang berkecukupan seperti mendayung sampan dengan
menggunakan sendok dan garpu. Semarang merupakan Kota ATLAS yang
Aman,Tertib,Lancer,Asri sebagian dari lambang kota semarang
menggambarkan lambang gambar ikan di sisi kanan dan kiri yang
mrupakan sebuah arti yakni memang sejak dahulu ikan di Semrang ini
banyak dan sangat melimpah inilah salah satu factor tambak lorok di
Semarang banyak nelayan yang menghasilkan ikan-ikan yang
berkualitas untuk di lelang di PPI tambak lorok yakni pusat
pendaratan ikan, jadi ikan hasil tangkapan para nelayan pertamakali
diturunkan dan didaratkan di PPI untuk di lelang.Metode dan Lokasi
observasiSecara ilmiah kita dituntut untuk melakukan metode-metode
penelitian yakni salah satu metode penelitian yang saya lakukan
adalah dengan cara melakukan observasi langsung terjun ke dalam
lapangan masyarakat saya melakukan observasi secara berkelompok
dengan open house(dari rumah ke rumah warga) dengan cara
mewawancarai para informan yakni dari informan satu ke informan
yang lain melakukan wawancara dengan cara seperti itu efektif untuk
kita agar mudah saat membanding-bandingkan data yang kita dapat
dari para informan yang kita wawancarai salah satunya metode yang
saya lakukan dan saya terapkan saat melakukan observasi di kampong
nelayan tambak lorok.Salah satu tempat atau lokasi para nelayan
melaut ialah di daerah semarang yakni kawasan para nelayan yang
terletak di utara semarang tambak lorok lokasi ini ada di wilayah
semarang utara dan terletak dari sepanjang kali banjir kanal timur
ke barat merupakan lokasi pertemuan laut menuju kawasan nelayan
tambak lorok dan kawasan ini termasuk di daerah kota lebih tepatnya
di pinggiran kota yang berada di kecamatan Tanjung mas dan
kelurahan Tanjung mas Semarang, jika saya telaah perjalanan dari
kampus UNNES ke Tambak lorok membutuhkan waktu jarak tempuh sekitar
kurang lebih 45 menit dengan mengendarai kendaraan roda dua dari
sekaran. Bagi saya waktu tempuh perjalanan dari Unnes ke tambak
lorok lumayan efisien untuk waktu tempuh 45menit.
B.Rumusan masalah1.Bagaimana perkembangan sosial dalam kehidupan
nelayan tambak lorok?2.Bagaimana wilayah tambak lorok sebagai
tempat perkumpulan/paguyuban warga nelayan?
C. Tujuan1. Mengetahui kebenaran akan data dari perkembangan
sosial masyarakat nelayan tambak lorok.2.Menganalisa keberadaan
paguyuban di wilayah nelayan tambak lorok.
PEMBAHASAN1. Perkembangan sosial dalam kehidupan masyarakat
nelayan Tambak lorok. Dalam laju Perkembangan sosial yang dialami
oleh masyarakat di kampong nelayan tambak lorok adalah bersifat
progres ,karena bisa dilihat dari lingkungan disekitar
pemukiman-pemukiman para nelayan banyak rumah-rumah yang banyak
berjejeran dan mengelompok seperti daerah kampong pada umumnya dan
bukan pada umumnya kampong pemukiman para nelayan. Para nelayan
bekerja mencari ikan dengan menggunakan perahunya sebagai alat
transportasi dan dengan menggunakan alat seperti jaring untuk
menjaring ikan-ikan yang berkelompok di laut, menggunakan alat yang
bernama pukat yaitu warga biasa menyebut dan menggunakan pukat
dengan istilah harimau pukat, atau alat lain yakni alat tangkap
berupa kantong-kantong jaring selain itu biasanya para nelayan
tambak lorok biasa menggunakan alat jebak untuk menangkap ikan
dengan jebakan,karena itu lebih lebih mudah sebagai cara menangkap
ikan di lautan para nelayan beroperasi mencari ikan di laut
memulainya dari jam 04.00 sampai dengan pukul 15.00 dan setelah itu
para nelayan-nelayan yang tangguh ini mendaratkan ikan-ikan hasil
tangkapannya langsung di daratkan di PPI untuk dilelang jam lelang
pun ada dua tahap yaitu jam pagi pada pukul 07.30 sampai selesai
dan kloter ke dua pada siang hari pukul 13.30 sampai selesai.
Berikut gambar waktu ikan di lelang di PPI tambak lorok
Semarang.
Ujar pak Hadi yakni beliau adalah petugas PPI di tambak lorok
beliau berkata bahwa para nelayan yang ada di kampong tambak lorok
pada umumnya meliburkan diri setiap datangnya gelombang yang besar
dari laut dikarenakan angin dari arah barat berhembus sangat
kencang dan mengakibatkan gelombang laut ini menjadi besar seperti
halnya kehidupan dalam keseimbangan alam masalah muncul ketika
gelombang besar dan pekerjaan nelayan pun terhenti, namun saat
musim gelombang besar waktu gelombang besar datang di laut pun
sangat lama yaitu dua setengah bulan dilanda gelombang besar,
karena mulai dari bulan Desember akhir sampai akhir Februari
gelombang besar terjadi ,tetapi saat gelombang laut ini terjadi
tidak selama dua bulan itu para nelayan berhenti total untuk
mencari ikan di laut ,jadi masalahnya adalah para nelayan harus
menggangur sementara dan terjadi sesuatu dalam roda perekonomian di
wilayah tambak lorok khususnya para nelayan dan tempat pelelangan
ikan secara otomatis perekonomian terhenti dan mati untuk sementara
waktu yang cukup lama, namun ada kalanya gelombang reda meskipun
masih besar . seperti yang dimaksudkan gelombang akan reda dengan
jeda yang di tunggu para nelayan yakni sekitar satu minggu setelah
pasti seminggu lewat gelombang pun sedikit reda para nelayan tambak
lorok biasa menyebut dengan gelombang kendo(kecil) pada waktu
inilah para nelayan memanfaatkan waktu untuk melaut di tengah laut,
karena pada saat itu angina pun kendo dengan kecepatan kurang dari
40km-20km perjam, jika kecepatan angin melebihi batas atau 40km
perjam pastinya tidak memungkinkan para nelayan untuk membranikan
diri menjaring ikan di tengah lautan. Menurut pak Dawam beliau
mengatakan pada umumnya nelayan di tambak lorok memiliki kebijakan
tersendiri karena setiap hari jumat sengaja meliburkan diri karena
sebagian besar nelayan sudah mulyo(tentram) karena penghasilan
sebagai nelayan sudah mencukupi lebih maka dari situlah sebagian
warga nelayan meliburkan diri,meskipun masih ada yang tetap
menjaring ikan di laut.Di samping hal tersebut di tambak lorok
sendiri juga terdapat pekerjaan yang selain nelayan ada juga yang
profesinya menjadi guru dan gurunya pun dari guru TK,SD,SMP dan SMA
ternyata di kampong nelayan ini sudah bisa dikatakan komplit
,tetapi para pendidiknya seperti guru tersebut selain guru ada juga
yang berprofesi sebagai pegawai yakni para pegawai swasta maupun
negeri,di kampong nelayan juga terdapat para penjahit yaitu
utamanya penjahit garmen nah dari situ saya bisa tahu karena saat
saya menjelajahi kampong nelayan tambak lorok ini banyak berserakan
sampah sampah garmen kain yang menggunung di kanan kiri pemukiman
nelayan , ada juga para warga yang berfrofesi wiraswasta di
perkampungan nelayan sebagai pembuat tepung yakni tepung tersebut
tidak tepung biasa melainkan dari ikan . tepung ikan ini di buat
dari berbagai sortiran-sortiran ikan yang kurang laku di jual di
pelelangan ikan dan nantinya akan diolah menjadi tepung ikan
sebagai setrat pakan ternak. Meskipun demikian mayoritas pekerjaan
di tambak lorok 90% sebagai nelayan dan sisanya 10% bekerja di luar
profesi nelayan.Kampong nelayan tambak lorok ini memiliki ciri khas
yang berbeda terhadap kampong-kampung nelayan pada umumnya ,kenapa
karena ada dua penyebutan nama dalam kampong nelayan tersebut kita
bisa menyebutnya tambak lorok maupun tambak mulyo meski tambak
mulyo merupakan nama yang disebut baru juga bisa dikatakan sebagai
tambak lorok ,karena sama saja tambak lorok dan tambak mulyo, namun
masyarakat Semarang lebih nyaman menyebut kampong nelayan yang
berada di utara semarang ini dengan tambak lorok ,karena nama lama
tersebut sudah menjadi khas dan ikon kampong nelayan di daerah
wilayah Semarang. Pergantiaan nama dari lorok ke mulyo ini
dikarenakan sebelim merubah nama menjadi tambak mulyo kawasan
nelayan tambak lorok ini selalu menggalami pergeseran karena
lengsernya tanah atau masyarakat tambak lorok seing menyebutnya
ngelorok yakni artinya merosot dari lorok nama kampong nelayan ini
pun bisa dipahami,namun setelah brjalannya waktu mengalami
perubahan dan perkembangan tambak lorok mengalami perubahan dalam
kehidupan dari segi perekonomian,sosial dan infrastruktur yang
lancar ,baik dan memadahi maka dari perjalanan tersebut kata lorok
menjadi mulyo dan di ubah menjadi tambak mulyo pergantian tambak
mulyo ini sudah lama karena sudah 10tahun berganti nama tambak
mulyo, meskipun saya sendiri sebagai orang Semarang lebih suka dan
nyaman menyebut tambak lorok,tetapi hal ini tidak usah
dipermasalahkan karena jika kita ingin menyebut masyarakat nelayan
yang ada di utara kota Semarang entah kita menyebut tambak lorok
ataupun tambak mulyo sama saja tidak ada bedanya, ujar bu Assyifa
warga sekaligus bakul ikan di pelelangan ikan tambak lorok
Semarang.Dari segi infrastrukrur di tambak lorok sudah dikatalan
lancar dan mapan karena dari pergantian nama sudah jelas dari lorok
ke mulyo. Saat diri saya memijakan kaki di sana situasi yang tidak
asing saya temukan di perkampung nelayan tambak look ,karena
pemukiman warga seperti, malah persis kampung-kampung biasanya
,karena dari segi bangunan rumah sudah di tembok beton dan di cor
ini merupakan salah satu perkembangan struktur di perkampungan
nelayan dan yang saya piker jalan di setiap gang kampong itu becek
berlumpur itu salah,padahal jalan disana sudah baik beralaskan
paving-paving yang nyaman untuk dilewati pejalan kaki ataupun
kendaraan bermotor ,namun yang membuat saya terkejut tidak di
pungkiri di kehidupan kampong nelayan ada satu dua masyarakat yang
memiliki mobil yang dikatakan mewah, nah dari hal tersebut saya
percaya kampong nelayan tambak lorok memang sudah benar-benar
mulyo(sejahtera).
2.Wilayah tambak lorok sebagai tempat perkumpulan/paguyuban
warga nelayanPada umumnya setiap masyarakat yang bertempat tinggal
di sebuah tempat tinggal pasti atau setidaknya memiliki perangkat
sebuah struktur organisasi ,paguyuban sebagai tempat perkumpulan
para masyarakat setempat. Seperti halnya yang dilakukan warga
tambak lorok semarang masyarakat tersebut memiliki struktur
organisasi KUD yaitu Koperasi Unit Desa, menurut penjelasan pak
Hadi warga tambak lorok menjelaskan bahwa KUD ini tujuannya adalah
sebagai tempat simpan dan pinjam terhadap para nelayan yang
membutuhkan dana sebagai kebutuhan. KUD ini sudah berumur 30 tahun
dalam melayani kebutuhan simpan pinjam masyarakat nelayan dan KUD
merupakan tempat yang digunakan khusus sebagai anggota-anggota
nelayan yang melaut selain nelayan KUD tidak melayani kegiatan
simpan pinjam meskipun di lingkungan nelayan ada yang bekerja
sebagai pegawai dan para penjahit garmen. Seperti halnya struktur
yang kita ketahui posisi ketua dalam KUD dipilih dengan cara pemilu
seperti halnya yang kita lakukan sebagaimana pemilihan presiden.
Pemilihan umum yang nantinya ketua akan menjabat satu periode
selama 5 tahun lamanya, karena setiap 5 tahun sekali masyarakat
memilih untuk pergantian ketua KUD. Dengan cara memantau para
pengurus, setiap anggota kelompok melakukan RAT rapat anggota yang
dilaksanakan setiap 1tahun sekali yang tujuannya untuk melengserkan
atau menggantikan pengurus dari masing-masing kelompok ,jadi ketua
KUD memantau dan mengurus untuk mengkoordinir masing masing kelompk
KUD perantara dari para pengurus kelompok dan dari ketua ara
pengurus akan mengkoordinasi sekaligus sebagai penanggung jawab
dari kelompok anggotanya masing-masing. Dalam satu kelompok KUD
para pengurus biasanya memiliki anggota kelompok berjumlah 50 orang
anggota jumlah kelompok bebeda-beda karena setiap pengurus memiliki
anggota yang relative ada yang memiliki 60 orang anggota, ada yang
memiliki 100 orang anggota kelompok bahkan setiap anggota mampu
memiliki anggota dengan jumlah yang sangat besar yang diisi dengan
150 orang anggota KUD ,namun jumlah anggota bisa menggalami
penambahan dan itu harus melalui perizinan dengan para pengurus
pengurus anggota ujar bapak Dawam warga nelayan tambak lorok.Syarat
syarat melakukan simpan dan pinjam di koperasi unit desa tambak
lorok. Ujar pak Dawam syarat utama untuk ikut KUD tentunya harus
nelayan ,syarat selanjutnya adalah setiap anggota yang ingin
meminjam di koperasi unit desa harus meninggalkan BPKB ataupun
meninggalkan surat-surat /sertifikat tanah sebagai jaminan
peminjaman ,jika anggota sudah melakukan simpanan wajib di KUD
dengan membayar biaya berkisar 2500 sampai 6000 maka sudah di
anggap resmi untuk menjadi anggota .kegiatan ini sudah dimulai
sejak tahun 1960 dan sudah berlangsung sampai tahun 2014 dan hal
ini berpengaruh terhadap biaya simpan pinjam yang dilakukan
masing-masing anggota kelompok. Selain KUD juga ada KUB yang hampir
sama dengan KUD meskipun KUB lebih sedikit dalam penjumlahan
anggota KUB sendiri adalah kelompok usaha bersama. Dengan
masing-masing anggota yang berjumlah minimal 18 orang dan maksimal
20 orang ini, dinauungi kelompok KUB,karena di desa nelayan tambak
lorok ada sejumlah 30 kelompok usaha bersama yang memiliki tujuan
bersama mensejahterakan masyarakat nelayan dan tidak hanya sekedar
kelompok karena setiap kelompok memiliki nama yakni seperti yang
dikatakan pak hadi yaitu nama kelompok KUB yang bernama nelayan
samudra ini salah satu dari 30 kelompok nelayan yang ada di tambak
lorok semarang.selain paguyuban KUD dan KUB di tambak lorok
terdapat sebuah lembaga pendidikan berupa sekolah dasar yaitu
sekolah dasar ini bernama SD Takwiyatul Wathon ,sekolah dasar di
tambak lorok ini hanya ada satu sekolah dasar di wilayah tambak
lorok padahal wilayah tambak lorok cukup besar sebagai kampong
nelayan ,dikarenakan ada 5 RT dan RW di kampung dari RT 12mdan RW
13 sampai RT 16 RW 16.
Gambar 1.1dimana anak SD Takwiyatul Wathon pulang sekolah pada
pukul 11.00 WIB.
KESIMPULANSebagaimana di Indonesia meruoakan sebagian besar
berupa laut kita wajib bersyukur kepada tuhan YME karena kita bisa
menikmati alam laut yang melimpah ruah penghasil ikan-ikan. Seperti
perkembangan pada umumnya kampong nelayan tambak lorok di semarang
sudah mengalami kemajuan yang baik dari segi infrastruktur dan ini
merupakan langkah awal Negara yang maju, seperti halnya juga
paguyuban-paguyuban yang ada di masyarakat nelayan telah berjalan
sesuai kebutuhan para nelayan menjadikan kebutuhan dan penanggan
masalah bisa dilakukan dalam paguyuban tersebut dengan
perkumpulan-perkumpulan yang dilakukan oleh masyarakat nelayan,
melihat dari lambang semarang pada gambar bawah sisi kiri dan kanan
yang bergambar ikan saya sudah percaya kalau semarang itu penghasil
ikan yang subur dan melimpah sejak dulu, dan seperti kata pak
presiden jokowi yang dilantik kita harus sadar memanfaatkan laut
karena kita telah terlalu lama memunggungi laut ,memunggungi
samudra dan memunggungi selat dan teluk.
KEGIATAN HASIL OBSERVASIPada saat melakukan kegiatan observasi
hari sabtu 18 oktober 2014 pada pukul 10.00 sebelum sayasampai
menjelajahi kampung nelayan tambak lorok bersama kawan saya
sepanjang jalan menuju tambak lorok d sepeanjangi kali banjir kanal
timur ke banjir kanal barat yang merupakan pertemuan laut yamg
berada di Tanjung mas semarang. Tujuan saya adalah menapaki setiap
langkah memasuki gang dikampung-kampung untuk mengetahui kebenaran
yang ada di kampong nelayan tambak lorok semarang . sebagian hasil
observasi saya yang sempat saya abadikan dengan dokumentasi foto
bisa dilihat di bawah.
Gamabar 1.1Dermaga perahu- perahu nelayan tambak lorok
Gambar 1.2 perkampungan tambak lorok yang memanjang
Gambar 1.3 sebagian ikan yang dilelang di PPI tambak lorok
Di balik nama kecil kampung nelayan Tambak lorok
MATA KULIAH : SOSIOLOGI TERAPANDOSEN: Dra Thriwaty Arsal MSi
Disusun olehSaka Mahardika Oktav Nugraha
JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGIFAKULTAS ILMU SOSIALUNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG2014