DE\VAN PERWAKJLAN UAKYAT REPUIJUK INUONESIA CATATAN RAPAT SEMENTARA KOMISI II DPR-RI (BIDANG DEPDAGRI, MENPAN, SETNEG, MENMUDA SEKKAB, BPN, LAN, ARNAS, BAKN, BP-7) Tahun Sidang Masa Persidangan Hapat ke Jenis Rapat Sifa t r<ipat Hari/Tanggal W a k t u T e m p a t Ketua Rapat Sekretaris A c a r a H a d i r : 1989/1990 : IV : 16 : Rapat Kerja Komisi II DPR-RI dengan Pemerintah dalam hal ini Dirjen PUOD Dep- dagri, dilanjutkan Rapat Tim Perumus. : T e r b u k a : Selasa, 26 Juni 1990 : 09.00 s/d 13.00 WIB9 : Ruang Rapat Komisi II DPR-RI : Raja Kami Sembiring Meliala : Drs. Ridwan Marzuki : Pembicaraan Tingkat III RUU ttg Pembentukan Kabupaten Daerah Tk.II Halmahera Tengah dan RUU ttg Pembentukan Kotamadya Daerah Tk.II Bitung (Pembentukan Tim Perumus dan dilanjut- kan Rapat rrim Perumus). : 27 dari orang Anggota Komisi II DPR-RI .. Dirjen PUOD Depdagri ctan Staf. Anggota Komisi II DPR-RI : 1. Raja Kami Sembiring Meliala 2. Drs. Aloysius Aloy 3. Drs. Said Djojosapoetro L+. Drs. H. Darussamin AS. 5. H. Soetardjo Soerjogoeritno, BSc. 6. Drs. Mulatua Pa:rdede 7. Goen2.rso SF. B. Soeparno Hend.rowerdojo 9. S o e h a r t o 10. Drs. Moch. Supadjar 11. Drs. H. Asful:Anwar 120 Drs. Adolf Jouke Sondakh l)• Laode Mohammad Saleh,SHo 14. Drs. H. Hasanuddin 150 Andi Mattalata, SH.MHo 160 Drs.H.M.Lalu Patrewijaya 17. Marcelinus Adang da Gomez 18. Ny.Enny Achyani Busiri 19. Ny.Dra.Roekmini Koesoemo Astoeti Soedjono 20. Zainal Rasyad 21. Roebijanto 22. Alfred Hutagaol 23 o • Isnain Mahmud 240 •••••••••
59
Embed
berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190809-030339-9111.p… · DE\VAN PERWAKJLAN UAKYAT REPUIJUK INUONESIA CATATAN RAPAT SEMENTARA KOMISI II DPR-RI (BIDANG
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
: Rapat Kerja Komisi II DPR-RI dengan Pemerintah dalam hal ini Dirjen PUOD Dep
dagri, dilanjutkan Rapat Tim Perumus. : T e r b u k a
: Selasa, 26 Juni 1990 : 09.00 s/d 13.00 WIB9 : Ruang Rapat Komisi II DPR-RI
: Raja Kami Sembiring Meliala
: Drs. Ridwan Marzuki
: Pembicaraan Tingkat III RUU ttg Pembentukan Kabupaten Daerah Tk.II Halmahera Tengah dan RUU ttg Pembentukan Kotamadya Daerah Tk.II Bitung (Pembentukan Tim Perumus dan dilanjutkan Rapat rrim Perumus).
: 27 dari L~7 orang Anggota Komisi II DPR-RI .. Dirjen PUOD Depdagri ctan Staf.
Anggota Komisi II DPR-RI :
1. Raja Kami Sembiring Meliala
2. Drs. Aloysius Aloy
3. Drs. H~Oemar Said Djojosapoetro L+. Drs. H. Darussamin AS.
5. H. Soetardjo Soerjogoeritno, BSc.
6. Drs. Mulatua Pa:rdede 7. Goen2.rso SF.
B. Soeparno Hend.rowerdojo 9. S o e h a r t o
10. Drs. Moch. Supadjar
11. Drs. H. Asful:Anwar
120 Drs. Adolf Jouke Sondakh
l)• Laode Mohammad Saleh,SHo
14. Drs. H. Hasanuddin 150 Andi Mattalata, SH.MHo 160 Drs.H.M.Lalu Patrewijaya 17. Marcelinus Adang da Gomez 18. Ny.Enny Achyani Busiri
19. Ny.Dra.Roekmini Koesoemo Astoeti Soedjono
20. Zainal Rasyad
21. Roebijanto
22. Alfred Hutagaol
23 o ~, • Isnain Mahmud
240 •••••••••
•
p e
1. 2.
3. 4. 5. 6. ?.
~ ii -
24. Kemas Badaruddin
25. H •. Koensholehoedin 26. A d i p r a n o t o 27. Alexander Wenas
m t:: r i n t a h . . Drs. A tar Sibero Dirjen PUOD M. Dladjad Dir. Bina Pemda
Staf Dirjen PUOD Setkab.
ws. Pakpahan
Edy Sudibyo
Djak.iman Saragih Biro Hukum Depdagri Staf Dibjen Sospol Suharjono
Sumunarjono II " II
-----oOo-----
K E T U 1\ :
oleh karenn sudah hadir 2l~ orang J\nee;ota dari 47 Anggota
Komisi II, maka korum telah tercnpni dnn keempat Fraksi
telah tcrwakili mnkn dongnn demikian Rnpat K0 misi II pa
da hnri ini. dengnn pemeriI~tnh snyn nyataknn dibuka dan
so.ya n.yataknn terbuka untuk umum 0
Acnrn kitn hnri ini karena panja padn waktu yang lalu
telal::. mcnyelesaikan tugasnyn(pada hari Sabtu yang lalu)
mnka patla. hnri ini sudnh saatnya kita membentuk Tim Pe-
rumu[:>.
J'adj_ sctelnh saya berkonsultasi dengan pimpinan-pimpinan
Kom:isi waupun sekaliaus ynnc; mewakili pimpinan Fraksi
da lam l(omisi II, nuikn telah llisepaknti bahwa susunan Ti
mus ini adal~1 terdiri dari Anggota tetap panja (pani-
. tin Ecrjn) ynitu 9 orang ditambah pimpinan I(omisi, jadi
l.lnk p·:.~rlu a<la penggabunean denc;an d wnlaupun pada wak-
tu Ha::)0t panja yanrr lnlu ini IJerlu dirumusko.n kembnli
oleh ';:'imus, tapi setelah knnd lJnca kcrnbali pelan-polan. gi
tu pn}::, dikai tknn c.lengan pasal 67 nampaknya apa konsep
nuu :Ln. sudah memenuhi .. llanya saj a t.U.dalmn pas al 67 i tu
d:i.m1rn.t juca meneenai urusan rumah tnnega dan perbantu
annya, ini yang rnohon _ponjolP.SP-"'1 Pooorintnh r.}Xtk~.h porlu diD£'.Sukf'.n
~Mn1l~h porbnntuen ini.
Demi.1;;: :Li'.ln.
KTS'rUA:
Mnsa.1; :J111ya i tu kun 1 waktu i tu usul: tcinhr.ht'n . Fraksi
KaryCL i tu smlnh ki ta setujui untuk d 1imuat tlalam perurnusnn
i tu rn;1.salahnya_, jadi ten tu ki ta berpendapa t demiki.anpun
Ftrc:lrks:L J(::i.rya tetap snjn itu :nnnti berpendapat perlu .-.~dt'.n wl'.ktu
. ibi k:Lta setujui tln~w~ tamiH:lhan ini bisa dirnuat.~salah :LLilr.h_yf'.!lff porlut.dib:i.cf'.rf'.kP-11 sokr~rl'.ng •
Tnpi d titlak berobah to.
~O.."itu d. tidak dirobah.
rmc:~. ;\LOY ;JU'.3 1\LOY _(l''KP)
Di IV.TU tidak l)t~robah.
r.1 d.i LUU tic.lak berobah
. .
- 8 -
k pac.Ja -,,,~;iktu pnnja ada juga koincinan untuk memasukan yane
di d ~i.:ni pnda penjclasa.TL~
ANGGOTA 1\":rnr !•L\TT1\L'\TTA' SH MH (FKP) --rni ·y;1ng kemampuan Dn.erah pale.
Kemarn)Uan Daerah yang kita jclaskan dalam penjelasanumuml!l
KE TUA:
Jfaln:L er memane; barnnekali · ti.dal-c -ada. perobahan.
H. SOETA[DJO SOERJOGO~RITNO, DSC (FPDI) :
Jadi d :Ltu mempertegas/memperj e1as c.
KE'J.'U/'::
ya, c. itu mempcrtegas yang diatasnya 1 yane diatasnya.
Maka ·yang saya pikir ini mcnmng waktu i tu sudnh kita se
tujui untuk menambahkan apa yang <likehendaki oleh Fral<si
icnry~·,. ini ~ curna momane ini kan memang ndn dua hal yang ID!;,_
mane; barangknli salah sa tu harus <.Ji.drop harangkali; karena
·titiI,· bcratnya RUU Pemerintah ini kan titik beratnya bah
wn sclama ini pada dasarnyn .telah diperlnkukan sama de -
ngan Pemcrintah Daorah TingJ.\:nt II lain ny~'i ·~ itu ti tik to-
padahnl Fraks i l{o.1;ru me11ghendaki · .h tik t'olnlmyn.
sebe·:;11lnya kemampuan yang sekarang i tu )bukan soul diper
sannknnnya ') tapi memang barancirn.li aki bat <lP~mbinnrm lniu· ri.dn/
komnr:-'plwnnya untuk betul-betul secara r~~ist~s
ditiLc,'lcat1rn.n menjadi tingkat II:t jndi .:fnktariil.
}i.NGG01.'J\ ·;·)n.s" .ADOLF JOUKE SONDAHK {FKP l t
pak E:t:d;ua hisa tamln1h 1
rah 0 tonomi itu yn.itu
untul;:: daya dasar pcrtimlmngan Dae:-
·t;orponu_hinyn. pus al l1. uya t ( 1)
i tu ~rn.ng l>erupa kernampuetn-kcmnnpunn i tu~
I\ E T U ": :
ya, :; adi maksud snya hnrDnc;ka.li ki ta pilH1 salah sa tu saja
knlm: (J.un-duanya dimasukan :Lni bnran{;'knli malah tambah se-
d ilr. l t 0 • .. 0 • • • • 0 • • ••
- 9 -
dikit susah juga ini bahasanya, jadi tidak enak maksud saya.
Kalau umpamanya Pemerintah bisa mendrop soal perlakuan sama dengan daerah-daerah yang lain itu dan memang tidak esensial untuk persoalan ini, barangkali yang bisa diakomodir di situ ya memang usulnya Fraksi- Karya Pembangunan inilah yang beru
k emampuan yang riil itu.
Saya pikir mempertemukan dua usulan ini dalam satu kalimat yane begi tu panjang keliha~annya kok tidal{ enak •
.1\NGGOT1\ ,\NIH M1\TTALATTA, SH :MIT (FI\:P} :
,Jndi mungkin dasar pemikiran nda tiga runtut pikirnn' di
s ini, ;r-an[.; pertama .pembinnan, pemhinaan ±tu molahirkan
kemnmpuan, kemampunn i tu mel.::thirknn tim.1akan l1 emerintah
yang mompersamakan.
KE TUA:
Duknn, pmnerintah i tu kan pikiran.nya i tu selama ini knn
sudnh dipersnmakan)jadi sekarnne tingan1 mengesah
.l<:1nnyn sajaJ hi::~gi tu knn kira-kira pemerintah itu. Tapi
Fraks:i ICarya bukan itu yanc- penting_,bukan soal Llipersn
mn.knn; tnpi kemampunnuya.: · · · ·
JCalau dua ini digabung dnlam satu kalimat kok nampaknya
ne-eak lJegi tu enak knlau menurut sayn.
Saya ini sel>etulnya ini sudnh mnu menerima usulnyn Fraksi
ftarya i tu J begi tu mnksuunya li.:alau penJt?.rin tah barnekali ti
d.'.lk l:-1ci terlalu mempqrsoalkan apakah seluma ini perln -
kunn snm::i apn tidak1 ynug pen•ting 1.H.tl...:un i tt1.1 pnmbinnnnnyn
1tu ynn.r;. ponting.. babwn sclnmo. lni tlia dihina lalu
sa.mprd kepada kemnmpuan ynnG soknrane iniJ beai tu mnksm.l
.i\ NGGOT;\ Tr~·-~. A DOLF .JOUKE SONDAHK (FICP) :
Kaln.u i tu memang rumusnn pcmerintah dan i tu tftik tollak
pemerintah sejak pertama dasar historis politis1
tapi kn
mi men<'.~l1nra11kan ada aspek atlministrati:f' tchnis yaitu pa
sal l~ ayat ( 1) itu masuk didalmnnya. J\':alau Pemerintah me-·
nw.nc; ldso. Jurra menc;eluarkan itu tapi di tecnskan atnu di-
,j c lnsJ;.:.:u1 dalnm ponj elnsnn mun{Skin i tu tidak akan mengu -
rangi ruwusnn Pemerintnh 1 jadi L1ipertegns 1ebih jnuh bnh
wa te1~1h diperlakukan sama i tu yang perlu clipertegas da
lam J_H:.njclasan i tu senlliri dan rumusan i tu bis a di terima.
Ini mnsuk ••••••••••••••
- 10 -
ANGGOTA ANDI M.ATTALJ\TTA, SH :fvlll (FKP) :
Jndi ini masuk dnlam penj clasan,.' Sehab konsekwesi mening-
1.<:a tkan kemampuan i tu diperlal\.:ukan sruna.
KID TUA:
Memnn.g oudnh t.li.perlnkukan sama, jawabnr1 pemer1.ntnh i t1:-1 hu
kan akan diperlakukan sama, rnemang sudah, '. · · -~ · .: ·1·• , r
61eh pemerintah ·ini:pun smlah 'diperlakukan sama, jadi
tine-gal mcngesahkannya saja ..
Jadi hac;aimana Fraksi }Caryn',.;'
J\NGGOTA DH~3. ADOLF Jomrn SONDAI-IK (FJCll) :
Saya ldra memang pertama dasar historis politis itu kita
titlak bisa ine-kari lrn.rena dasnr historis politis i tu uiperlnkukan snma karena tadinya mau dikembalikan ke anu
Mcnurut F' KP j_tu culcup dengan Nomor Undang-Undangnya saja tiduk
perlu dengan pat>al dnn .ayatnya.
KETUA: • • • • • • • •
-· 27 -
Kl~TU/\. :
Jad.i kalau ki ta hilangkan· pas al dan ayatnya namanya tetap .Sama
denc;l.ln w:;ul PDI. Jadi kalau begitu Konsiderans Menimbang huruf e
mcnjadi : "bahwa berdasarkan l\Qtentuan UU Nomor 5 Tahun 1974 ten. ·Lang Pokol<-pokok Pemerintahan Di Dapro.h, pembentukan wilayah Hal mahera Tenguh menjadi Kabupaten Daerah Tingkat II harus ditetap
kan denean Und.::mg-Undang". Saya kira Pemerj.ntah tidak kebera.tan
biGu diterima ?.
MJGGOTA J\.NDI M/\TTJ\LATTA, SH MH ( FR.l\KSI KP ) •
Tunggu odu yang lupa, masih ado yang terlupakan.
l{ETU/'.. :
Kalnu masih ada yang lupa, apa coba silahkan.
!~NGGOTA 1\NDJ MNI'TALl·.TTA, SH MH ( F'HJ\KSI KP ) •
Menurut Undung-Undang Nomor 5 Tahun 1974, yang harus ditetapkan dengan UndGng-Undang itu Pembentukan Kabupaten DaeFci('Tingkat II~
bulc;:.m Hulmahera Tengahnya.
DI{.~~. ALOY0IU~i M .. OY ( \'/AK.IL KETUA FKP ) •
Caba lihat, saya bacakan di papan tulis. 11 bahwu berda·[3arkan UU Nomor 5 Tah.un 1974 tcntang Pokok-pokok Pe- ·
merintahan di Daerah, Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II : _
harus ditctaplrnn ciengan Undcmg-Undang. (tutuk)
S i.la.hkan Fraksi PDI.
MJGGOT/·. ADIPfU .. NQTO ( FRAKSI PDI ) •
Pembentuknn Wilayah Halmahera Tengah menjadi Kabupaten, itu ce~~ ritunya sebetulnya, tiduk masulah •.
I?_H~~-:. f1J.OYSIUS ALOY ( WJ\KIL KETUA FRJ\KSI KP l · I
Itu sudGh di atus Pak Adipranoto, · jadi inikah hanya mensitir ·.~··r, ..
buny i UU Nomor 5 Tahun 197L~. Dulam UU Nomor 5 Tahun 1974 i tu tiduk discbut Wiloyah Halmahera Tengah, didalam itu tidak ada
itu. Yang diperintnhkan UU itu nda.lah Pembcntukan K.abupaten Daer.ah.
T.inelwt II i tu hi1rus dengan Undung-Undang.
/\f'IGGOTA f\_NDI r·11\T'rALATTA, SH MH ( FHAKSI KP ) •
li.da ::;uron baru barangkali Pak, untuk Pemerintnh juga, kelihatan mcmnne so.tu urutan ini ago.k ricuh barangkali, karena kalau ldtu
rnelihnt pembahusannya mako. Diktum ini kelihntan ada di butir. d
bl.u~mnyn Dil\l~um ini udu puda suut pcrtirn.bo.ngun terukhir,
Sehubungan • • • • • • • • • •
- 28 -
Sehubun8an dcne;an keadcwn di ~Jta:3 bi.asanya Dikturn i tu, dimulni
dcngcm katr.1-kata yane dern.i kL_m. Karcma i tu dengcm tido.k menc;urangi
l<:cr;epulrntcm apa yans telah ;:~.:.:L:.:.l_.·rrnplilrnti, ~-nungkin a,b, telah ldta
tcr:Lma sebll[3ai faktci h1storis, c yang kito terima sebugni fal<.tn.
ri.Ll, lalu c~, Jni kito. nL:likkan rnenjl1di d s::?bago..i fakta yuridisnya
harw3 d0nD;tn UlJ, 1alu d kita · turunlwn menj xli e, tetapi dene;o.n
bc1llasa scpcrti ini pnk. "JJahwa schubungun :leng.:_m keaduci.n di atns
(mnl<sudnyo u, b, c, dun d, ) tcnnas~k ini yang kita angkat tadi
dnn untuk nwningkutkcin· duyngunLl du.n ha.silf3:'ln3 pcnyelenggaraan
pcmerintarwn d:Jn pelaksanaan pc:mban[jum.m di wilayah Halmo.hera -
tum ini disebutlrnn. Dr:'ng0n dern:i.l:ian rutc~ berpH::i 1,nya sud.ah lan
cip, dari umum Lr.,ru.':; kebm·:nh sc;m;1Jcin runcing.
ANG''IOT/ Dr1,..., /I 10'{ · -[r 1 r~ 'Tr· ~r f - : '· J.,. v··-:',.Plf r ';'n -. I(~-"' I 1r-r; ) u .. ~ , _ ~). 1\ : ' ... .i>) 1~_,.Jr \ ._•: _J r,::,~ . .t·. i :~L .• ) .1 •
Mungk:in biS(1 s:iy:\ turnlnhl·\~Hl ~) ikit. E(J}au ldt(J 1.ibat uu no • .S/74 i tu rn(~rno.nc apa y .. mg pak 1\nd i k0)n111:-~akan tud i. itu pada akhir cL.Iri
Konsid:;;rans Men t1nbang itu memu.ng rnenycbut menf,CtL1i 11 bahwa untuk
mPngDtur yang 1 l imaksud tli.:11 .. :.~~:~ !'(:'rlu ditetaplrnn rrr_T tentang Fokok
pokok F'2merint.·1h:1n di D:1•'r:1l1 •. J~.tcl.i. sc:1 m~1c.~Jm int UJ'trtannya begitu.
KE TUA: • • • • • •
- 3Q -
.Suy;1 k.ira :)aL.m p.ik irannya r~F:m;1n~ ~mduh m<..L3Uk akal, tetapi perlu
mnksudnya ndalnh ynnr: d0f.z:(lnstrnsi) dnn untuk dnpat meningknt
kan dayagurrn.' <.Inn h:-1s il 1:;-unn penyeleng~arnan pemerin tnhn:h ( ini
masalrth df'konsen rr.nsi) dan pelaksnnaan pembangunan ui h'ilaynh
nalnmcrn Tengnh dipnndnnr',- perlu dibentuk wilaynh tersebut se-
lJ n g n i ]{ah u pd P n D n er n. h Ti 11 r" i ·· t I I l l - - , · ·-· (. · ( · 1> .. 0. ... yang .>er H1k mengn tur dun
dan mengurus • • • • • •
- 36 -
mengurus rumah tangganya sendiri yang pembentukannya dengan Undang-undaf?.g sesuai dengan Undang-undang.No. 5/1974". Misalnya oegrtu-, soal susunan kalimat bisa disempU:rnakan.
Tapi yang jelas bahwa e ini memperkuat mengenai·ctesentralisasi yang.sekaligus dekonsentrasi, karena itu berimpit dengan dekonsentrasi, begi tu Pak.·
KETUA RAPAT :
Jadi kembali kepada pola berpikirnya itu bisa-bisa saja me
mang begi tu,· tapi Pemerintah tadi sudah menganggap bahwa jus
tru Diktumnya itu di e itu yang asli. Kalau seperti itu tadinya bukan-Diktum lagi. Justru Diktumnya itu amanat Unctang
undang No. 5/1974 bahwa pembentukan Daerah Tingkat II itu harus melalui Unctang-undang. Itu Diktumnya yang dari Pemerintah. Kalau mau digabung Diktumnya bukan itu lagi. Jadi sekara11g masalahnya ialah apakah kita tetap setuju bahwa Diktumnya itu amanat Und..ang-undang No. 5/1974 itu, yang mengamanatkan bahwa
pembentukan-suatu Daerah Tingkat II itu harus melalui Undang -
undang. Kalau itu Diktum saja berarti e ini tidak dapat berubah, hanya berubah ·sedikit-sedikit saja.
ANGGOTA ANDI MATTALATA, SH.MH (FKP) :
Bisa kita terima bahwa e ini-suatu Diktum, tetapi dengan suatu
perumusan yang tidak menggambarkan bahwa Undang-undang No. 5/ . '
1974 itu hanya khusus mengatur Halmahera Tengah, artinya kita bisa carikan:rumusan lain yang tidak seperti ini, karena ini
ada kesan bahwa yang khusus diatur di situ adalah Halmahera Tengah. Nah, kalau ada kesan seperti itu tidak ada salahnya kita
mencarikan rumusan lain supaya menghindari interpretasi seper
ti i tu. Yang kedua, kalau ini Diktum maka seperti apa yang dikatakan
oleh Pak Adipranoto tadi, barangkali kita bisa mempertimbangkan , sekali lagi barangkali ini bisa kita pertimbangkan. FKP tidak memaksa kalau kata-kata "sehubungan dengan di atas" itu diturunkan ke butir bawah. Nah, dengan dasar seperti itu maka butir. d RUU seperti apa yang dikatakan oleh Pak Adipra
noto. Lalu di butir e ini kl ta modjlfikasikan dengan redaksi
demikian :
"Bahwa sehubungan dengan keadaan di atas dan berdasarkan ke
tentuan Undang-undang No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok
Pemerintahart Di Daerah, maka pembentukan wilayah Halmahera
Tengah menjadi Kabupaten Daerah Tingkat II harus ditetapkan
dengan Undat1g-undang" •
Deng an • • • • • • •
- 37 -
Dengan demikian maka konlclusi kita sudah menggambarkan semua
pertimbangan di atas, yang kedua redaksinya juga sudah meng
hindari adanya kemungkinan interpretasi lain, bahwa Undang
undang No. 5 Tahun 1974 mengatur khusus Halmahera Tengah.
Jadi ada kata~kata "maka" disitu. Bukan bunyinya Undang-
undang yang kita maksud, tetapi makna Undang-undang itu.
Kalau dengan redaksi yang ada sekarang ini seolah-olah bukan
makna Undang~\Andang-yang ditulis,- tetapj. redaksi Undang-undang
yang ditulis. Padahal yang kita maksudkan makna Undang-undang,
bukan redaksi'Undang-undang. Untuk menghindari interpretasi
i tu maka tambahkanlah kata-l<:ata "maka" tadi, yang menggambar
kan bahwa bunyi Undang-undang tidak demikian, hanya maknanya
yang berbunyi seperti i tu.
Untuk jelasnya kami ~aca ulang kembali :
" bahwa sehubungan dengan keadaan di atas dan berdasarkan keten
tuan Undang-undang No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Di Daerah, maka pembentukan wilayah Halmahera Tengah
menjadi Kabupaten Daerah Tingkat II, harus ditetapkan dengan
Undang-und,ang ".
Saya kira itu-sudah berfungsi sebagai Diktum dan juga sudah menh
hindari adanya pertanyaan kena apa bunyi Undang-undang seperti
i tu.
, J adi yang ki ta· cantumkan di situ bukan bunyi Undang-undang, te""'
tapi sekedar sarana Undang-undang bahwa pembentukan Kabupaten
Halmahera Tengah harus dengan Undang-undang.
Ini hanya sekedar usul, mudah-mudahan bisa dipertimbangkan.
Sekian dan tertma kasih.
.KETUA RAPAT • • • • • • •
- 38 -
KETUA RAPAT '"
Pokok pikirannya saya rasa bisa diterirna, usul Pak /\dipra-noto ta.di : "sehubungan keadaan di atas" itu pokoknya d:Lhapus,. itu saya rasa bisa diterima. Hanya walaupun idenya
tadi hisa diterima kok bunyi kalimatnya menjadi janggal,
menurut pendapat saya. Jadi bunyi kalimat e itu yang baru.
Apakah itu tidak mGnjadi janggal.
" bahwa sehubungan dengan di atas dan berdasarkan ketf?ntu
an Undang-undang No. 5 Tahun 1974 tent:ang Pokok-pokok P_g_
rperintahan Di Daerah, maka pembentukan wilayah Halmahera
Tengah menjadi Kabupaten Daerah Tingkat II harus ••••••"
Nah, harusnya itu untuk diapakan ? Dan bleh karena Undang-\
undang No. 5 tahun 1974 bukan l\:arena kehidupan di atas i tu
bukan karena berdasarkan pertimbangan di atas, bukan, kalau
kita kernbali ke Diktum, Diktumnya itu hanya mengarah kare
na amana.t Undang-undang No. 5 tahun 197 Lt.
ANGGOTA ANDl MATTALATA, SH. MH (FKP) :
Masalahrzya, kalau potensi itu tidak disebutkan sebagai ba-
gian di dalam Diktum, apa gunanya kita sebutkan di dalam
pertimbahgan. Padahal pola pikir i tu supaya ki ta membentult
Kabupaten in1 kan atas dasar potensi, atas dasar ltemarnpua:n,
hanya upaya pembentukannya melalui Und~mg-undang.
Jadi memang ada persyaratan faktual yang harus kita pertlrn
bangkan dan ada persyaratan yuri.dis~ persyaratan yurid.is ini harus dengan Undang-undang, persyaratan faktualnya ya. I tulah ceri ta-ceri ta yang panlj ang tadi, dan i tu harus disa tukrm di dalam Diktum.
DIRJEN~PUOD : Baik, soya tahu sekarang letak perbedaannya. Saya menang
gapi seoalhh-olah dengan rurnusan sepert1 ini seolah-olah pembehtukan Halmahera Tengah ini dianggap tidak jelas, pa-
dahal d!_~ini_ jelas berdasarkan Unctang-undang No. 5/1974.
Jadi Undang-undang No. 5/1971_i tidak mengatakan membentuk
Halmahera Tengah, tetapi dasar pembentukan dengan Undang-
undang yaknl Undang-undang No. 5 tahun 1974.
Tetapi •••••••••
- 39 -
-11etapi kaiau memang butir e mau dihilangkan, dengan suatu Undang-undang di atas bisa, tapi itu menurut saya itu mencampur adukan. Jadi bukan soal kalah-menang, perumusan ini sudah baik.
KEWA RAPAT :
Jadi beeini, kalau memang itu sudah baik kena apa harus diubah lagi. Intinya ekspres Pemerintah itu begitu. Jadi kalau seorang politikus jangan orangnya yang diucapkan,tetapi tafsifkan yang di· belakangnya itu apa. Intinya kan sudah baik i.tu, kena apa kita cari-cari penyakit lagi. Begitu ma}S; sudnya. itu. Inikan sudah baik, kalau kita sudah bisa menerima b.ahwa ini memang pembentukan i tu didasarkan atas UU No. 5/~974 kena apa harus diobrak-abrik lagi ke sana ke mari. Itu intinya kan itu. Wakil Pemerintah itu ada benarnya, jadi ini hanya soal kembali lagi soal e saja. Kalau jalan pikirari·ini kita ikuti, ya memang ini sudah baik, kalau mau diganti yang lain ya bisa saja seperti yang saya katakan t~ di. Saya.'bisa menerima jalan pikirannya FKP yang pertama itu, tapi tampaknya Fraksi yang lain tidak ada yang dapat mengikuti. Karena itu tadi saya bilang ini perlu waktu lama untuk mer;esapkan seperti kalian katakan tadi, yang pertama kali tad~. Ya saya sepenuhnya sependapat itu bagus. Tapi yang lain tidak-tidak dapat mengikuti itu, atau kita mengikuti yang ini. Kalau kita mengikuti yang ini, ya kena apa harus diobrak-abrik lagi. Begitu maksudnya itu.
ANGGOTA ANDI MATTALATA, SH.MH (FKP) Bukan ,~iobrak-abrik Pal<, hanya bagiaimana ki ta mencari perumusan yang menghilangkan kesan jangan seolah-olah Undangundang berbunyi begi.tu. Memang dengan rumusan seperti ini, bisa kita. katakan bahwa bunyi Undang-undang tidak seperti itu, bisa kita katakan begitu. Tapi kita juga tidak bisa menutup mata dan telinga bahwa kemungkinan lahirnya penafsiran, bahwa bunyi Undang-undang seperti itu bisa saja.
DIRJEN PUOD :
Ini barangkali ti tk yang harus ld ta persempi t, sebab Saudara-sauqara mengatakan seolah-olah ada kesan Undang-undang No. 5/1974 hanya membentuk Halmahera Tengah saja. Berda
sarkan Undang-~n~ang No. 5/1974 ini kan masih koma. Jadi berdasarkan ~,.Undang-undang No. 5 tahun 1974 itu Daerah Tk.II Halmahera Tengah harus dibentuk dengan Undang-undang.
Jadi •••••••
J adi saya kira st~)p stop cH sinl ::::upaya ki t:·1 tidak bc~rgeser
dari perbedaan lnterpretard .• Kalau kita stop di sini barang
kali kalau p~ngert1a.n say a bis a di terima briranglrnli kekh:3WC1-
tlran rekan-rekan FKP ti.d ak. perlu Lerjadl bcg.i tu.
Tafsiran iLulah yang berbeda.
WK.KETUA DRS. ALpYSIUS ALOY (FKP) :
Terus tera·ng FKP menafsi.r bahwa kata "bcrd:10arkan" itu ada""'
lah bahwa rumusan itu memperlihatkan bahwa fhlmahera Tengah
i tu d.iatur di dalam Undane-undang No. 5/19711 secara elrnpl.isif,
justru disJ.tulah perbedaannya.
KETUA HAPAT
Silahkan 1"i:·6ksi PlJ.L.
ANGOOTA ADIPHANQTO· (FRAKSI PDI)
Usul PDI b2lu~ ditanggapi, usul PDI tadi m2nghilangkan atau
mencoba menghilangltan perkataa:n "sehubung0n- dengan keadaan
di atas" dn.n ini dldrop. ApalG3.h sumbangan p:i l\iran PDI ini da
pat dlterlma, Kalau dapa t diterirna rnaka but:i.r d dan e itu te
tap sepertJ. yang telah disempurnalrnn di tambah "tenhmg Pokok
pokol<: PemerJntahan Di Daerah" tadi.
KETUA HAPAT :
Menuru t penafsiran saya bc~gini Pal< /\di.prano Lo, manurut Pernerin
tah as al yang: lainnya tidak diut.ik-util< barnngkali kal au hanyE'l
yang itu se;ja (usul PDI) barangkali Pemerlntnh tidak kebe:ratan.
Memang belum di tanggapi usul PDI, barant;kal.i. bis a di\-jawab/dJ
tanggapi kalau FKP usulnya bisa disetujui. ~-)aya li::ira asalkan
D_u~ tumnya i tu sud ah dis etujul bu ti.r e d.an i J-~u tidak di rubcih m2-
k3 usul PDI barangJrnl.i Pemerintah tidaJ~ keb~:iratan.
,J,3dj_ Pak /\d i_prano to lean h.·1nya rncngtt:'>ltll~.on ac:;1r perkata::-in II sc
hubungan denr;.3n keadaan di atas" padq but.Jr d i tu dlhapus.
ticLJk setutjn, dan sa.yapun t.icbk melj hat perJunya.
Kalau saya, hcgini ini sudah bagus. Mau diubnh ? Itu hanya sonl
selera saja · :::-.8.ya piktr. Kalnu ki ta bc~:rtengl<(1r terus hanya nJ.rnn
rnenghab.iskan. tenaga dan ;,·mktu saja. Itu mcnurirt p(~nd.Eipat s:J.ya.
/\NGGOTJ\ •••••• _____ ........ .,. ...... ___._
- ltl -
ANGGOTA ADIPRAIJO'JJO (FRAKSI PDI ~ :
Kalau but.i.r :e, saya sudah menguatl{an usul F'raksi Karya, meng
hapus Pasal 4 ayat (2). I
KETUA RAPAT :
Itu di terima, Pemerintah juga meneri.ma us1d. i tu, di tarnbahkan
namanya juga' suclah disetuju.i, tapi yang lain-lain jangan.
Begi tu mak~;udnya.
ANGGOTA ANDI Ml\TTALATA, SH.MB. (FKP) :
Mungkin usul. FKP barangkali yang belum ditanggapi oleh Peme
rintah. J adi dalam rangl<a untuk menghilangkan kesan interpre
tasi tolone didengarkan bn~k-baik dulu, supaya bisa dimenger
ti.
Satu kata snja kita tambahk~.n.
kalau tokh "sehubungan dengan pertimbangan di atas" juga tidak boleh mnsuk, bagaimana kalau tetap seperti ini : "bahwa
berdasarkan ketentuan atau berdasarkan Untlcn1g-undang Ho. 5 ta
hun 1974 tentang Pokolc-pokok Pemerintahan Di Daerah, maka pef!!
bentukan wi+.eyah Halmahera Tengah •••••• "
J adi fung[;i dari ka ta "maka" i tu tidak mc:ngatakan menetral.i
sir bahwa btinyi Unctang-undang tidak sepertl i tu, maknanya ha
nya yang seperti itu. Itulah sebenarnya yang kami ulang-ulang
tadi. Tetapi. mungkin penjelasan lrn.mi tidak Jelas.
DIRJEN PUOD : Kalau yang s.audara usulkan l<.ata-l{ata "maka" rnengapa saya harus
keberatan.
KETUA RAPAT :
Ya, saya ,juga sependapat, bisa i tu, bisa, bisa, pendapat saya
juga.
ANGGOT/\. ANDI Mi\TTJ\LJ\TA, SH.MB. (FKP) :
Jadi usul ~ami tadi, mengakomodir kata-kata Pak Adipranoto se
betulnya '' sehubungan den.Gan itu dan berdasarl<.an ini, maka ••• "
kelihatannya ditolak seluruhnya.
Nah sekarang kami mundur lagi, istilah "sehubungan dengan hal
itu" hilang lag1, kemudian "dan berdasrknn itu" hilang lagi,
tinggal redoksi seperti ini, hanya dihidup1rn.n lagi "mal<a".
Sebenarnya usul inipun sud.ah terlrn.ndung dl n.tas tadi, tetapi
secara global ditolak semua. Mari kita jernihkan masalah
yang terakhir ini.
KETUA nAPAT • • • • • •
) 42 (
KETUA RAPAT :
Baiklah tet·ima k.asih, i tu ki ta pegang saja, ki ta ambil.
Saya kira Pemerintah sudah tidak keberatan. Kita ambil itu
kata "maka" •
ANGGO'I1A ADIPRANOTO (FRAKSI PDI) :
PDI setuju ditambah "maka".
KETUA RAPAT :
Fraksi ABRI saya kira setuju juga (Fraksi ABRI : setuju).
Fraksi Persatuan ? ( Fraksi Persatuan : setuju ).
Baiklah dengan d.emikian perkataan Pasal l+ ayat (2) pada butir e RUU ki ta caret, lalu di tam bah 11 Undang-undang No. 5 Tahun 1974\entang i--iokok-pokok Pemerintaha:n Di Daerah",
kemudian di belakang itu "maka pembentukan Halmahera Tengah menjadi Kabupaten Daerah Tinglcat Im harus di tetapkan dengan
Undang-undang".
Oky itu e ya ? Yang e ini saya ketok dulu.
Kemudian yarg butir d, tadi Fraksi PDI mengusulkan demikian : "bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas dan untu" ini
diganti : "bahwa untuk lebih meningkatkan d.ayaguna dan hasil
guna ••••• dan seterusnya" apakah Pemerintah setuju.
DIRJEN PUOD : Kalau itu menolong situasi, silahkan.
KETUA RAPAT : Tidak ada. masalah, kalau begitu kita terima usul Fraksi PDI.
Jadi kita terima butir itu menjadi : "bahwa untuk lebih meningkatka.i1 dayaguna dan ha.silguna penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan di wilayah ••••• dan seterus
nya " A.pakah dapat di:ketujui ? ( RAPAT : setuju ).
Dengan demi.kian maka Konsiderans Menimba:ng dan Mengingat ini sudah selesai semua.
ANGGOTA H. KOENSHOLEHOEDIN (FPP) : Pasal 4 ayat (2) yang kita drop dari Konsiderans M.enimbang butir e itu,logikanya karena itu menj&di pertimbangan di Mengi
ngat. Di Konsiderans Mengingat yang menyangkut Undang-undang No. 5/ 1971-1- i tu d.ipertegas dengan Pasal l~ ayat ( 2), karena i tu ada
lah f akta yang menyebut langsung keharusan adanya Undang
undang i tu adalah Pasal 4 i tu. LTadi keharusan lahirnya Undang~
undang pernbentukan Kabupaten Daerah Tingkat II adalah Pasal Lt
ayat (2) ihi.' KETUA RAPAT : ••••••••••
..
KETDA RAPAT :
Mengenai · Pasal I+ ayat (2) saye:3 1-:ira yang w~njadi masnlah hnnyn_
penulisan w besar atau w kecil untuk kata ~~ilayah i tu. DEUl inl
kemarin s;udah k.ita selesailcan cU Panja.
ANGGOTA H. KOENSHOLEHOEDIN (FPP) :
Di dalam Konslderans Menimbang butir e RlJU sebutan Pasal /l
ayat (2) di dro.p 1-carena menu.rut petunjuk/Instruksi Preslden
tidak pan~as hanya mengkonstatir data pasal dan lain s0baeai
J1Ya, baru di dalam point-polnt Mengingat n.da rujukan l<epadn
perundanf·'"tmdangan teru tam a pas al. N ah pas ul yang kon;j r l t in j
menyangkut kepada pembentulcan Undang-undnnr; yai tu Undang
undang tentang pembentukan Kabupaten Daernh Tk. II itu rJ.dalah
justru Pcisa1 Zt- ayat (2) Undang-undang No. 5/197Li. Karena ttu
diseliplrn_n saja pas al ini. pada Konsiderarn:; Menginga t No. 2 •
KETUA RAPAT
Memang betul i tu di No. 2, lalu bunyi.1ya bagaimana ?
ANGGOTA ANDI Ml\t'fALATA, Sll.MH{FKP) :
Maksud FFP .barangkali, Mengingat no. 2 itu Pasal 1-J. Undong
undang No. 5/197lt. Itu usul konlcrit dari FPP.
KETUA RAPAT
Yang mempunyai usul soal itu sebetulnya FKP, saya bmyakan l\P
pada yang nH?mpur1yai usul ;:~.pakah sctuju itu masuk. Kemarin FtT'
tidak ada usul soal itu di sini.
ANGGOTA ANDI MATTALATA, SH.MB. (FKP) :
Dari FKP hanya mengusulkan supata urutannya dinaikl<an, dengan
pertimban1..::~an seperti yang ki ta setujui di dalam PJ\NJA. Kam.i.
memang tid31c rnenyebutkan pasalnya dengan pert1mbangsn b3lnra
semua Undang-undang ycmg dicanturnkan di sinl dianggap sclY1 gni.
landasan yuridis. Dan Undc.mg-unclang .i.nikm1 bukan hanya mengo
nai pembentukan, tetapi tc)rmasuk penyelenp;{~araan pemerintahon,
termasuk _renghapusan dan lain sebagainya, yang tidak hanyn dj __
atur oleh Pasal L~ tetapi diatur oleh berbagai Pasal d:i. d('.llnm
Undang-undang terse but. Sehi ngga pelaksan~i.an Undang-unrinnr;
ini nantinya tidak hanya sekedar akan mengingat Pasal 4 totnpi seluruh bagian dari Undang-undc_mg No. 5/197L}, mul0.i d0ri
Konsiderarrn sampai Penjelasan pasal demi V'Sal, itu pensert:J.-;n
lcami sehJ..ngga kami tidak rnenyebutkan secara kongkrit pasalny~:1 .•
KETUA HAPAT ........ -------
KETUA RAPJ\T : Kami persilabkan Fraksi PDI.
ANGGOTA ADIPIV\NOTO ( FRAKS I PDI) :
Kami kemD.rin mengusulkan, di mana di taruh Undang-undang J\Jo. 5/
1974 di bq.wah atau di atas sebetulnya maksudnya sama. Tntepi
kami b~rpendapat yang tepat di atas dan tan.pa ada pertambahan
ayat.
KETUA RAPAT
Ya persis • Silahkan Fra1csi ABRI.
ANGGOTA DHS. MOELJONO M. (FRJ.\KSI ABIU)
Yang diputuskan oleh PAf'JJA waktu itu, hanya urutan saja, itn sudah dlsetujui. Kemudian saya menduduku.ng juga usul FKP.
Kita memang menggunakan Undang-undang No. 5/1974 itu kescluruhannya. Karena itu kami sependapat dengan FKP jangan dise
butkan I,asal 4 ayat (2) tetapi cul<.up dengan menyebutkan UU.
No. 5/1974 hanya ditambah "tentang Polrnk-pokok Pemorintahan
Di Daerah". Terima kasih.
KETUA RAPAT :
Ya, jadi ini memang sudah selesai saya klra ki ta tidal·~ perlu.
memasal6hkan lag~. Jadi tetap~seperti ih1lah.
Seka.rang ld ta kembali kepada Halmahera Tengah.
Yang mau cliserahkan kepada Tim Perumus adnlah Pasal 8. Pada Pasal 8 ini mengenai kata "penetap2.n11 yang terdapat dn
lam Naskah dalam HUU dan kata "terbentuknya". Kemudian ·t;::im
bahan kata "Kabupaten" kemarin saya kira sudah ada petun;juk
dari Pemerintah, itu sudah jelas.
Jadi tinggal kata penetapan dan terbentuknya ini saja.
Ini akan ld ta selesaikan sekarang a tau akan kinta pendapat dari ahli bahas. Saya serahkan bagaimana pendapat masing-masing.
Sementara sekarang kita tetapkan saja dulu, nanti kalau mau ditanyakan boleh, sekarang kita pilih terbentuknya, ini kalau boleh Pemerintah menyarankan.
KETUA:
Kalau sekarang untuk sementara kita pilih dengan terbentuknya hagaimana ?
ANGGOTA ADIPH.ANO'rO ~FRAKSI PDI)
Dari Fraks1 PDI, terbentuknya itu yang di depan, sedangkan
,yang di be~akang dibentuk
KET U A
Okey, Fr~ksi ABRI bagaimana ?
ANGGOTA DRS. MOELJONO M. (FRAKSI ABRI)
Saya sependapat Pak, hanya mengenai ahli bahasa juga kita harus hnti-hati. Karena apa ? Kita membuat Undang-undang ini adalah pendekatan yuridis. Sebab kalau nanti pendekat
an ahli bahasa kami khawatir kalimat yang lainnya dikoreksi yang akhirnya malah merepotkan kita semuanya. Oleh karena itu saya sependapat dengan Pemerintah hendaknya segera kita putuskan sekarang. Karena apa ? Karena Undangundang ini nantinya yang membaca juga semua orang dan yang penting blsa dimengerti oleh yang membaca. Sebab kalau nan
ti menggunakan ahli bahDsa, saya khawatir kalimat-kalimat
pada pa~al-pasal lainnya dikoreksi lagi sehingga nanti tidak akan selesai-selesal. Jadi kami sependapat kalau memang
menghendaki seperti rumusan RUU, yang pertama terbentuknyaa
kemudian y'ang kedua dibe~. Karena ini sama, itu juga bisa. d.ime:ngerti artinya, maka karni sependapat.
ANGGOTA DRS .l~.M. LALU PATR1iWIJAYA (FKPl :
Undang-undang ini memeng Undang-undang pembentukan, bukan Undang-undang penetapan Bitung.
ANGGOTA ADIERANOTO (FPDI) :
Sudah, sudah, cukup o
KETUA :
Begini yang ki.ta minta kepada ahli bahasa itu memang hal
hal yang bersifat umum saja, tidak meny8ngkut istilah
istilah yang sudah ba.ku bagi hukum, dengan sendirinya.
Te ta pi • • • • • • • • •
"''' 51. ---1· •
Tetapi (U luar itu r.H~betulnya orang hukum sendiri pun ya
sebelum dia menetapkan i.stllah hukum dJ.n mestinya konsultasi dengan ahli babasa dulu, seb~tulnya beg1tu.
Bahasa hu.kum 1n1 d5.korn::ultas.tkan, baru di tetapkan. Jadi
kita te\f~ usah takut ltep:1da ahli bahasa, sebab yang mene
tapkan kita nanti, tetapi konsultas.i du1u, kan begitu.
Yang me:nentukan ini kita, bukan ah11 bahasanya. Kita
yang menentukan .inl 1 tapi apa salahnya lei ta dengar ahli
bahasa,. ·hanya Jtu satja tadi permasalahannya. Baiklah uno
tuk semc,ntara ini t~~rbentukny:a kl ta sudah terima.
Sementara ini kJ.ta ter.ima terbent.uknya. Nanti kita kon
sultasibJn ka1au memang n.da argumentasi ynng baik kita
pertimb~mgkan, begi tu maksudnya. Apakah dapat disetujui ?
Setu;ju, semna orang pasti setuju tak ada yang menolak.
Sekretaris supay;:1 d1catat ini. Silahkan Pemerintah.
PEMERINTAH •••••••••••
- 56 -
P.EMERINTAH (DIRJEN PUOD) : _penyerahan Dengan terbentuknya Kabupaten, mengenai/urusan-urusan pe-merintahan, Pemerintah sudah sependapat adanya tambahan Pa,jak dan Pendapatan. Kalau hal i tu sudah dicatat ya cukup.
KETUA:
Itu sudah dicatat dan sudah disepakati, maksudnya pendapatan daerah, ·. bukan yang la.in-lain.
Ya, silahkan Fraksi Persatuan Pembangunan.
ANGGOTA H. KOENSHOLEHOEDIN (FPP) :
Terhadap usul Fraksi ABRI tadi, memang perlu diperhatikan sekali terutama yang berkaitan dengan penambahan kata-kata Perjuangan setiap kata-kata Propinsi Irian Barat. Kami mengharapkan kepada kita semua kaitannya kepada kalimat tersebut betul atau tidak ?.
KE TUA:
Itt1 sudat& :diatur tempatnya tadi, tidak setiap kali ada kata• kata ProJ;lYisi Irian Barat. Dtilu namanya "Propinsi Irian Barat Perjuangan". Jadi yang menjurus kepada itu saja. Tidak harus se.tiap ada kata Irian Barat itu lalu ditambah perjuangan. Sebelum saya ketok ini palu untuk menutup Rapat hari ini, yang ingln saya pesankan nanti, berhubung karena usul. kita untuk meninjau Daerah itu pada prinsipnya sudah diterima oleh Pemerintah dan nampalc-nampaknya juga menjurus bahwa semua Anggota Panja bisa berangkat, jad.i saya minta setelah ini nanti hari-hari mana yang kita pergunakan, sebab setelah in! kan ki ta masuk kepada Tim· ·Perumus (Timus) •1 Timus i tu bisa juga
bekerja mulai besok atau bisa nanti setelah kita kembali dari
sana. Di sana kita lihat-lihat sajalah tak usah bekerja di
sana. Kalau kita bekerja di sana, nanti di sini tidak ada -pekerj:rnh.J~agi. Sampai di sana melihat-1.ihat sajalah dulu.' Jadi saya minta nanti .kita bicara-bicara sambil makan slang setelah ini, apa kita berangkat dulu dan setelah dari sana Timus baru .bekerja, ataul:<ah Timus bekerja dulu setelah itu baru berangkat ke sana. Jadi dua-duanya bisa. Pada dasarnya pekerjaan kita yang dianggap berat-berat ini k.elihatannya sud.ah selesai walaupun masih perlu adanya penyerasian tad.t. Hanya yang ingin saj:a tawarkan, berangkat dulu
baru diserasikan/dira.pikan, ataukah diserasikan dulu setelah i tu baru b 1?rangkat ? Saya sarankan dibicarakan di lobby saja.·
( Ra.pat : Setp,j~, )
-57 -
Setelah 1ni kam.i undang semua untuk makan siang bersama.'
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha -·.
Kuasa, ra.pat ini saya nyata.kan di tutupoi Terima kasih.-