Top Banner
DETIK DETIK LAHIRNYA HW Pada suatu hari (Ahad) KH. Ahmad Dahlan memanggil beberapa guru Muhammadiyah : Bp. Somodirdjo (Mantri Guru Standart School Suronatan), Bp. Syarbini dari sekolah Muhammadiyah Bausasran dan seorang lagi dari Sekolah Muhammadiyah Kota Gede. KH. Ahmad Dahlan berkata kira-kira demikian : “Saya tadi pagi di Solo sepulang dari Tabligh sampai di muka Pura Mangkunegaran di alun- alun Surakarta melihat anak-anak baris-berbaris, sebagian bermain-main, semuanya berpakaian seragam, baik sekali! Apa itu??”. Bp. Somodirjo menjelaskan bahwa itu adalah Pandu Mangkunegaran yang namanya JPO (Javaanche Padvinderij Organisatie) ialah suatu gerakan pendidikan anak-anak diluar sekolah dan rumah. Mendengar keterangan tersebut KH. Ahmad Dahlan menyambut : “Alangkah baiknya kalau anak-anak keluarga Muhammadiyah juga dididik semacam itu untuk leladi menghamba kepada Allah, selanjutnya beliau mengharap kepada para guru untuk mencontoh gerakan pendidikan itu”. Bp. Somodirdjo dan Bp. Syarbini mempelopori mengadakan persiapan – persiapan akan mengadakan gerakan pendidikan untuk anak-anak diluar sekolah dan rumah. Mula-mula yang digerakkan untuk latihan adalah para guru-guru sendiri dulu. Pendaftaran dimulai dan latihan pun diadakan di SD Muhammadiyah Suronatan tiap Ahad Sore. Latihan meliputi baris-berbaris, bermain tambur dan olahraga, kemudian ditambah dengan PPPK dan kerohanian. Bp. Syarbini adalah seorang pemuda yang pernah mendapat pendidikan kemiliteran melatih baris-berbaris. Banyak pemuda yang tertarik sehingga pengikut latihan semakin banyak. Akhirnya diadakan penggolongan yakni golongan dewasa dan anak-anak. PADVINDER MUHAMMADIYAH Tahun 1918 adalah saat Gerakan Hizbul wathan melangkahkan langkahnya yang pertama dengan nama Padvinder Muhammadiyah. Nama tersebut semakin populer. Untuk pengawasan Gerakan padvinder Muhammadiyah ini diserahkan kepada Muhammadiyah bagian sekolahan. Oleh Muhammadiyah bagian sekolahan tersebut dibentuklah pengurus sebagai berikut : Ketua : H. Muchtar Wakil Ketua : H. Hadjid Sekretaris : Somodirdjo
21

DETIK DETIK LAHIRNYA HW

Feb 24, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: DETIK DETIK LAHIRNYA HW

DETIK DETIK LAHIRNYA HW

Pada suatu hari (Ahad) KH. Ahmad Dahlan memanggil beberapa guruMuhammadiyah : Bp. Somodirdjo (Mantri Guru Standart School Suronatan), Bp.Syarbini dari sekolah Muhammadiyah Bausasran dan seorang lagi dari SekolahMuhammadiyah Kota Gede.

KH. Ahmad Dahlan berkata kira-kira demikian :

“Saya tadi pagi di Solo sepulang dari Tabligh sampai di muka Pura Mangkunegaran di alun-alun Surakarta melihat anak-anak baris-berbaris, sebagian bermain-main, semuanya berpakaianseragam, baik sekali! Apa itu??”.

Bp. Somodirjo menjelaskan bahwa itu adalah Pandu Mangkunegaran yangnamanya JPO (Javaanche Padvinderij Organisatie) ialah suatu gerakanpendidikan anak-anak diluar sekolah dan rumah.

Mendengar keterangan tersebut KH. Ahmad Dahlan menyambut :

“Alangkah baiknya kalau anak-anak keluarga Muhammadiyah juga dididik semacam ituuntuk leladi menghamba kepada Allah, selanjutnya beliau mengharap kepada para guru untukmencontoh gerakan pendidikan itu”.

Bp. Somodirdjo dan Bp. Syarbini mempelopori mengadakan persiapan –persiapan akan mengadakan gerakan pendidikan untuk anak-anak diluar sekolahdan rumah. Mula-mula yang digerakkan untuk latihan adalah para guru-gurusendiri dulu. Pendaftaran dimulai dan latihan pun diadakan di SDMuhammadiyah Suronatan tiap Ahad Sore. Latihan meliputi baris-berbaris,bermain tambur dan olahraga, kemudian ditambah dengan PPPK dan kerohanian.Bp. Syarbini adalah seorang pemuda yang pernah mendapat pendidikankemiliteran melatih baris-berbaris. Banyak pemuda yang tertarik sehinggapengikut latihan semakin banyak. Akhirnya diadakan penggolongan yaknigolongan dewasa dan anak-anak.

PADVINDER MUHAMMADIYAH

Tahun 1918 adalah saat Gerakan Hizbul wathan melangkahkan langkahnyayang pertama dengan nama Padvinder Muhammadiyah. Nama tersebut semakinpopuler. Untuk pengawasan Gerakan padvinder Muhammadiyah ini diserahkankepada Muhammadiyah bagian sekolahan. Oleh Muhammadiyah bagian sekolahantersebut dibentuklah pengurus sebagai berikut :

Ketua : H. Muchtar

Wakil Ketua : H. Hadjid

Sekretaris : Somodirdjo

Page 2: DETIK DETIK LAHIRNYA HW

Keuangan : Abdul Hamid

Organisasi : Siradj Dahlan

Komando : Sjarbini dan Damiri

Untuk memajukan gerakan tersebut, direncanakan akan mengadakan studike JPO Solo. Agar kunjungan ke JPO Solo tersebut meriah, bagian sekolahanmengusahakan uniform, kemeja drill kuning dan kemeja drill biru, sedanguntuk setangan leher untuk mudahnya menggunakan kacu yang banyak dijualialah kacu merah berbintik hitam.

Kedatangan Padvinder Muhammadiyah menggemparkan kota Solo. Dilapangan mangkunegaran diadakan demonstrasi-demonstrasi dan macam-macampermainan sebagai perkenalan. Padvinder Muhammadiyah mendapat pelajaranyang sangat berharga dalam kunjungan ke JPO Solo.

NAMA HIZBUL WATHAN

Sepulang dari kunjungan ke JPO Solo tersebut dibicarakan nama dariPadvinder Muhammadiyah. Di rumah Bp. H. Hilal Kauman, RH. Hadjid mengajukannama yang dianggap cocok pada waktu itu yaitu HIZBUL WATHAN, yang berartiPembela Tanah Air. Hal ini mengingat adanya pergolakan-pergolakan di luarnegeri maupun di dalam negeri yaitu masa berjuang melawan penjajah Belanda.

Nama HIZBUL WATHAN sendiri berasal dari nama kesatuan tentara Mesiryang sedang berperang membela tanah airnya. Dengan kata sepakat nama HIZBULWATHAN dipakai mengganti nama “Padvinder Muhammadiyah“ tahun 1920.

Kejadian itu bertepatan dengan peristiwa akan turunnya dari tahtaPaduka Sri Sultan VII di Yogyakarta. Untuk turut menghormat dan akan ikutmengiringkan pindahnya Sri Sultan VII dari keraton ke Ambarukmo, diadakanpersiapan-persiapan dam latihan. Pada tanggal 30 Januari 1921 barisan HWkeluar turut mengiringkan Sri Sultan VII pindah dari keraton ke Ambarukmo.Keluarga HW mendapat penuh perhatian dari khalayak ramai. Dari saat itulahHW terkenal pada umum. Hal ini ditambah lagi sesudah beberapa hari kemudianHW berbaris dalam perayaan penobatan Sri Sultan VIII. Perayaan diadakan dialun-alun utara Yogyakarta. HW turut pula dengan mengadakan demonstrasidimuka panggung dimana Sri Sultan VIII dengan para tamu menyaksikannya.

HW telah menjadi buah bibir masyarakat. Demikianlah uniform HW mulaidikenal masyarakat. Maka tidak heranlah, kalau kadang-kadang kalau ada anakBelanda atau Cina berpakaian Padvinder (NIPV) dikatakan : “Lho, itu ada HWLanda, Lho itu ada HW Cina”, yang sebetulnya yang dimaksud adalah PadvinderNIPV, bahkan setiap ada anak berpakaian pandu selalu dikatakan Pandu HW.

Pada tanggal 13 Maret 1921 KH. Fachrudin menunaikan ibadah haji yangkedua kalinya yang diantar oleh barisan Pandu HW dan Warga Muhammadiyah

Page 3: DETIK DETIK LAHIRNYA HW

sampai Stasiun Tugu Yogyakarta. KH. Fachrudin sempat berpesan didepananggota-anggota HW dengan menanamkan anti penjajah pada anak HW :

“Tongkat-tongkat yang kamu panggul itu pada suatu ketika nanti akan menjadi senapandan bedil”

Pesan KH. Fachrudin itu ternyata benar, karena beberapa tahunkemudian banyak anggota HW yang memegang senjata pada Zaman Jepang denganmemasuki barisan PETA (Pembela Tanah Air) seperti : Suharto (Presiden),Sudirman (Panglima Besar TNI), Mulyadi Joyomartono, Kasman Singodimejo,Yunus Anis, dll.

Pesatnya kemajuan HW rupaya mendapat perhatian dari NIPV (perkumpulankepanduan Hindia belanda sebagai cabang dari kepanduan di NegeriBelanda(NPV)). Pada waktu itu gerakan kepanduan yang mendapat pengakuandari Internasional hanyalah yang bergabung dalam NIPV tersebut.

HW MENOLAK BERGABUNG DENGAN NIPV

M. Ranelf seorang pemimpin dari NIPV dan yang memegang perwakilan NPVtelah datang di Yogyakarta menemui pimpinan HW, mengajak supaya HW masuk kedalam organisasi NIPV. Usaha-usaha Ranelf selaku komisaris NIPV tiadahentinya untuk menarik HW menjadi anggota NIPV sehingga ketika KonggresMuhammadiyah tahun 1926 di Surabaya, ia mengikuti Konggres Muhammadiyahdari awal sampai dengan selesai.

Selanjutnya diadakan pertemuan lagi di Yogyakarta oleh wakil NIPV,mengajak HW masuk kedalam organisasi NIPV. HW mempunyai prinsip-prinsipyang sukar diterima oleh Padvinder. Adapun HW jika dikatakan itu bukanPadvinder, bagi HW tidak keberatan. HW adalah Hizbul Wathan, mau dikatakanitu padvinder atau bukan terserah yang mau mengatakannya.

KH. Fachrudin mengetahui bahwa NIPV merupakan kepanduan yang bersifatke Belanda an dan merupakan alat dari penjajah Belanda, sehingga ajakantersebut ditolak HW. Alasan HW menolak ajakan tersebut karena HW sudahmempunyai dasar sendiri yaitu Islam, dan HW sudah mempunyai induk sendiriyaitu Muhammadiyah. Sesuai dengan induknya HW bersemangat anti penjajah, HWtidak dapat diatur menurut aturan NIPV.

HW PADA MASA PENJAJAHAN JEPANG

Pada permulaan jaman Jepang HW masih nampak kegiatannya, bahkan ikutpawai yang diadakan oleh Jepang dalam rangka merayakan UlangTahun TennoHeika, sedangkan yang memimpin pawai tersebut Bp. Haiban Hadjid. HWterpilih untuk ikut serta dalam pawai tersebut karena HW dalam baris-berbaris terkenal bagus dibandingkan dengan kepanduan lainnya. Oleh karena

Page 4: DETIK DETIK LAHIRNYA HW

itu pandu-pandu dari organisasi lain memberi identitas HW sebagai PANDUMILITER.

Kepanduan pada permulaan perndudukan Jepang namapknya akan mendapatkesempatan hidup terus. Namun tidak lama kemudiansecara terang-teranganJepang melarang berdirinya organisasi-organisasi kepanduan serta pergerakanlainnya.

Sehingga semua pandu-pandu di Indonesia tidak aktif dari kegiatannya.

PADA MASA KEMERDEKAAN

Sesudah proklamasi kemerdekaan timbullah keinginan untuk menghidupkankembali organisasi kepanduan Indonesia. Sedang bentuk dan sifatnya harussesuai dengan keadaan, yakni suatu organisasi kepanduan yang bersatumeliputi seluruh Indonesia dan tidak terpecah belah.

Pada akhir bulan September 1945 di Balai Mataram Yogyakartaberkumpullah beberapa orang pemimpin pandu. Dari HW hadir Bp. M. Mawardidan Bp. Haiban Hadjid.

Pada tanggal 27 – 29 Desember 1945 diadakan konggres KesatuanKepanduan Indonesia yang hadir lebih kurang 300 orang. Termasuk utusan dariHW. Dalam konggres ini dengan suara bulat diputuskan membentuk PANDU RAKYATINDONESIA.

Anggota pengurus Kwartir Besar Pandu Rakyat Indonesia antara lain :Dr. Mawardi (KBI), Hertog (KBI), Abdul Ghani (HW), Jumadi (HW).

Tahun 1948 terjadilah aksi polisionil ke 2, Belanda mendudukiYogyakarta, Ibu Kota RI.

Konggres pandu Rakyat kedua diselenggarakan di Yogyakarta padatanggal 20 sampai dengan 22 Januari 1950. Keputusan-keputusan yangdihasilakn dalam konggres Pandu Rakyat Indonesia yaitu antara lain menerimakonsepsi baru yang memberi kesempatan kepada bekas pemimpin pandu untuk menghidupkankembali organisasinya masing-masing.

AMANAT PANGSAR JENDERAL SUDIRMAN

Pada hari Ahad Legi 19 Desember 1948 Belanda menyerbu dan mendudukiIbu Kota RI Yogyakarta dan menangkap Presiden dan Wakil Presiden sertabeberapa pemimpin Indonesia lainnya, tetapi bukan berarti RI telah jatuh.Pangsar Jenderal Sudirman (Pandu HW) meskipun dalam keadaan sakit beliaupantang menyerah, keluar kota untuk memimpin perang gerilya.

Page 5: DETIK DETIK LAHIRNYA HW

Pada tanggal 29 Juni 1948 Belanda meninggalkan Yogyakarta danmasuklah tentara RI ke Yogyakarta, yang kemudian terkenal dengan YogyaKembali. Pangsar Jenderal Sudirman masih dalam keadaan dan dirawat di RSMagelang.

M. Mawardi dan beberapa orang wakil dari Muhammadiyah menengok di RSMagelang. Pada saat itu Jenderal Sudirman mengamanatkan kepada Mawardiselaku Wakil Muhammadiyah agar Kepanduan Hizbul Wathan yang merupakantempat pendidikan untuk CINTA TANAH AIR didirikan lagi. Di samping itu jugauntuk melanjutkan tujuan semula pendirian HW yaitu : sebagai kaderMuhammadiyah dalam penyebaran agama Islam. Dikatakan bahwa HW merupakantempat yang baik untuk mendidik anak-anak Muhammadiyah agar kelak menjadiseorang pejuang yang cinta tanh air dan sekaligus taat pada agama. Olehkarena itu dianjurkan pada warga Muhammadiyah agar jangan ragu-ragu lagiuntuk mendidik putra-putrinya melalui Kepanduan HW.

APEL PERESMIAN BERDIRINYA KEMBALI HW

Untuk melaksanakan amanat Pangsar Jendral Sudirman pada sore haritanggal 29 Januari 1950 secara simbolis HW mengadakan apel yang dipimpinoleh Bp. Haiban Hadjid untuk meresmikan berdirinya kembali kepanduan HizbulWathan, dan pada malam harinya Pangsar TNI Jenderal Sudirman wafat. Olehkarenanya pada waktu itu ada semboyan :

“HW BANGKIT UNTUK MELANJUTKAN KEPEMIMPINAN JENDERAL SUDRIMAN”

Setelah HW resmi berdiri lagi banyaklah anggota Pandu Rakyat yangdulu juga pandu HW masuk kembali ke dalam Hizbul Wathan.

MAJELIS HW

Kepanduan Hizbul Wathan yang merupakan organisasi bagian Muhammadiyahdalam struktur organisasinya tidak dapat dipisahkan dari Muhammadiyah.Pimpinan Pusat Muhammadiyah Majelis HW disingkat dengan Majelis HW adalahsuatu badan pembantu Pimpinan Muhammadiyah yang diserahi tugas melaksanakanPimpinan, usaha Muhammadiyah dalam bidang Ke HW an. Majelis HW adalahsebagai Kwartir Besar HW dan mempunyai Pimpinan langsung ke bawah tingkatdaerah, cabang. Anggota Majelis HW terdiri dari anggota Muhammadiyah yangmempunyai keahlian tentang HW. Mereka ditetapkan dan diberhentikan oleh PPMuhammadiyah.

MAJELIS HW TAHUN 1961

Ketua : MH. Mawardi

Page 6: DETIK DETIK LAHIRNYA HW

Wk/Kb Umum : R. Haiban Hadjid

KB Bag. Lab : HAG Dwidjosuparto

KB Penghela : R. Subiso Sastrowarsito

KB Pengenal : H. Suroso

KB Athfal : Donowardoyo

KB Bag. Latihan : Otong Muchsin

KB Perw. Jakarta : KH. Mansur

Anggota : R. Dawam Marzuki

Bendahara : Hirmas

Sekretaris I : H. Amien Luthfie

Sekretaris II : Achmad Sumitro, BSc

Sekretaris III : Rofiq JA

Pustaka :

Buku Kenang-Kenangan

Reuni Pandu HW Wreda

di Yogyakarta, 14 Januari 1996

Pada suatu hari dipanggillah Somodirjo (mantra guru Soronatan) danSjarbini ( (pembantu guru dari sekolah Muhammadiyah Bausasran. Oleh KHAhmad Dahlan. Sewaktu KH Ahmad Dahlan bertabligh di Solo beliau melihatsegerombalan anak muda berlatih berbaris di alun-alun dengan berpakaianseragam. Kemudian beliau bertanya pada salah seseorang ini latihan apa,maka salah satunya menjawab latihan Padvinder Mangkunegaran (JPO) ataukalau saat ini kita kenal kepanduan. Dari rasa heran itulah KH Ahmad Dahlanberkata kepada kedua guru tersebut “Alangkah baiknya kalau anak-anakkeluarga Muhammadiyah juga dididik semacam itu untuk menjalani menghambaAllah (meningkatkan Ibadah.

Sejak saat itu mulai ahad sore di sekitar kauman dilaksanakankegiatan berbaris yang mulanya hanya diikuti oleh guru-guru Muhammadiyah.Tetapi lama kelamaan anak-anak kecil dan pemuda yang melihat jadi inginikut berlatih berbaris. Kemudian setelah latihan berbaris mereka berlatihjuga penolong kecelakaan (PPPK) dan tidak lupa pula pengajian tiap hariSelasa bagi golongan yang sudah tua.

Page 7: DETIK DETIK LAHIRNYA HW

Kemudian pada tahun 1918 gerakan tadi dikumpulkan menjadi satu namayaitu Padvindery Muhammadiyah (nama pandu Muhammadiyah sebelum Pandu HW).Dan dibentuklah kepengurusan yang pertama kali yaitu pengurusnya :

Ketua                      : H, MuchtarWakil Ketua            : H HadjidSekretaris                : SomodirdjoKeuangan                : Abd HamidOrganisasi :              :  Siradj DahlanKomando                 : Sjarbini                                  Damiri

Seragam pertama kali yang digunakan untuk baju dril kuning selana drilbiru sedangan setangan leher saat itu warna yang sangat mudah didapatkanadalah warna merah, maka dibelinya katju warna merah berbintik-bintik (kacukedelei kecer).

Kemudian untuk mengembangkan pengetahuan para pengurus berencana pergike JPO solo di Mangkunegaran. Dan sesampai di Solo pengurus PadvinderyMuhammadiyah disambut dengan luar biasa, bahkan berbagai macam atraksikepanduan diperagakan.

Setelah pergolakan PD I (1920) semua kepanduan di Indonesia mengalamiperubahan nama, dan tidak lagi menggunakan istilah padvindery makaPadvindery Muhammadiyah berubah nama Kepanduan Hizbul Wathan atau disingkatHW yang bermakna pembela tanah air. Pergantian nama ini atas prakarsa  Bp.H Hadjid

HW Berkembang begitu pesat dari JoGjakarta merambah ke kota-kotasekelilingi, bahkan dalam waktu singkat HW menjadi buah bibir masyarakat,karena kedisplinannya, dan seragamnya yang unik.

Pada tanggal 3 April 1926 diselenggarakan Konperensi Kepanduan diJogjakarta yang dipimpin oleg G.J. Ranneft. Tujuannya adalah mempersatukansemuanya kepanduan di Indonesia dengan konsep NIPV (Nederland IndischePadvindery Vereneging )/Organisasi Kepanduan Hindia Belanda. Tetapi paratokoh-tokoh pandu menolah, kemudian mereka membentuk federasi kepanduanyang bernama SIAP.Mengetahui keberadaan SIAP yang membahayakan pemerintahHindia Belanda maka belanda melarang menggunakan Istilah Padvindery.Kemudian pada Konggres SIAP di Banyumas Haji Agus Salim mengusulkanmenggantikan istilah Padvindery dengan istilah Pandu.

Namun pada tahun 6 februari 1943 M. bersama dengan organisasi kepanduanlainnya, Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan dibubarkan oleh pemerintahpenjajahan Jepang sebagai gantinya diganti dengan seinendan.

Pada jaman bergelokanya revolusi, September 1945 di Balai MataramSeptember 1945 Jogjakarta diadakan rembuk untuk membangkitkan kembalikepanduan di Indonesia.Maka tanggal 27-29 September Kesatuan KepanduanIndonesia  (nama kepanduan sementara) mengadakan konggres di Solo danmenghasilkan nama Pandu Rakyat Indonesia. Kemudian pada tanggal 20-22Januari 1950 Pandu Rakyat Indonesia mengadakan Konggres yang kedua danmemutuskan :

Page 8: DETIK DETIK LAHIRNYA HW

1.    Menerima konsep baru2.    Golongan khusus menghidupkan kembali kepanduannya3.    Menuju pengakuan internasional.

Maka pada tanggal 29 Januari 1950 Kepanduan HW dibangkitkan kembaliyang kemudian disusul oleh SIAP, AL Wathoni, Pandu Islam, Pandu Anshor,Hizbul Islam, Al IRSYADM , Al Wasliyah dll. Kemudian tanggal 9 maret 1961kepanduan yang tergabung dalam Perkindo meleburkan diri ke Gerakan Pandu.

DASAR PELEBURAN1.     Pidato PJM Presiden tanggal 9 Maret 19612.     Surat PERKINDO no 071/DKN/III/61 tanggal 9 Maret 19613.     Maklumat PP Muhammadiyah no 302/IV-A/61 perintah peleburan 4.     Pengumuman PP Muhammadiyah Majlis HW no 10/HM/61 tanggal 1 April 19615.     Kep Pres RI no 121 tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia

Pembentukan Gerakan Pandu 6.     Surat PEPERTI no 0605/Peperti 1961 tanggal 11 April 19617.     Surat PPGP no 8 PPGP tanggal 27 Mai 1961 8.     Surat dari Majlis HW tanggal 8 Juni 1961

Latar belakang bangkitnya HW  Muktamar Muh 1980 di Surabaya, 1985 di Solo, 1990 di Jogjakarta, 1995 di

Aceh.  1994, mantan Pandu HW dan NA ta’ziyah kepada Bp Sumitro, tercetus ide

Reuni HW  1996 terlaksana Reuni Nasional pada bulan Juni merancang kebangkitan HW  23 Februari 1998 diputuskan kebangkitan HW pada tanggal 18 November 1998  Karena ada huru-hara, maka mundur satu tahun

Pada tanggal 29 Januari 1950 M. Gerakan Kepanduan Hizbul Wathanbangkit kembali dengan berbagai perubahan. Namun berdasarkan suratkeputusan Presiden Republik Indonesia nomor 238/61 tanggal 9 meret 1961 M.bersama dengan organisasi kepanduan lainnya, Gerkan Kepanduan Hizbul Wathandilebur menjadi Pandu, sebagai satu-satunya organisasi kepanduan diIndonesia.

Dan pada tanggal 10 Sya’ban 1420 H. bertepatan dengan tanggal 18November 1999 M. oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Gerakan Kepanduan HizbulWathan dibangkitkan kembali untuk kedua kalinya, dengan surat keputusannomor 92/SK-PP/VI-B/1.b/1999 dan dipertegas dengan surat keputusan PimpinanPusat Muhammadiyah nomor 10/Kep/I.O/B/2003

a I                               : Ismail Budi Santoso S.EPembina II                              : Dian Noviana Sp.d

                   Ketua                                     : M. Ardianto                    Wakil Ketua                          : Vidia Oktaviana                   Sekretaris                              : Khoirun Nisa’                   Bendahara                             : Intan Sholikhati

Page 9: DETIK DETIK LAHIRNYA HW

                   Seksi Acara                           : Moh. Aji Syah Putra                                                                      Wika Rahayu                                                                      Eva shevilla

                   Seksi Perlengkapan             : Riki Subastian Amri Dinulkhaq Fatma Fitri

                                                                    Istiani

                   Seksi Keamanan                  : Hilman Hari Wijaya                                                                    Nanang Attakhul Khilmi

Pelatihan Jaya Matahari 1 Kwarpus HW

Tanggal : 01 July 2013 s/d 07 July 2013Waktu : 04:59Tempat : SMA Muhammadiyah Karanganyar, Jawa TengahBiaya : Rp. 700.000Kontak : 085743020485 (Syaiful Azhar Aziz)Telepon :Email : [email protected] : hizbulwathan.or.idDeskripsi Kegiatan

Yogyakarta -  Kwatir Pusat Gerakan Kepanduan Hizbul wathan bulan depan akanmelaksanakan Pelatihan Jaya Matahari 1, bekerja sama dengan Kwatir Wilayah HW Jawa Tengah.  Bertempat di SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar diperuntukkan diikuti oleh alumni pelatihan Jaya Melati 2 di daerah atau wilayahnya masing-masing. Kegiatan Jaya Matahari 1 ini akan dilaksanakan pada 1 hingga7 Juli 2013 .

Diharapkan peserta dapat mengikuti syarat dan ketentuan yang telah ditentukan Kwarpus dalam rangka mengikuti pelatihan Jaya Matahari I ini berikut yang disampaikan dalam rilis yang dikirim ke redaksi website Muhammadiyah.or.id kemarin (19/6).

Pelatihan Jaya Matahari I ini merupakan upaya untuk mencetak Pelatih Nasional dan sekaligus Pemimpin Pandu serta pelatih Qobilah yang tersebar di seluruh Indonesia. Kegiatan ini merupakan pendalaman materi Jaya Matahari I, dalam bentuk materi teori dan praktek pengembangan materi Jaya Melati II sebelumnya.

Materi Praktek untuk dapat menduduki predikat ketingkatan sebagai Ahli Pandu Athfal dan Ahli Pandu Pengenal serta Ahli Pandu Penghela. Kemudian

Page 10: DETIK DETIK LAHIRNYA HW

Pelatihan Jaya Matahari ini akan mencetak pelatih ahli yang mampu mengeloladan memimpin pelatihan bagi orang dewasa, mampu menyelenggarakan admisitrasi pelatihan, keuangan pelatihan, perencanaan program kerja dan evaluasi pelatihan, membuat pelaksanaan  program kerja pelatihan.

LAMBANG PANDU HIZBUL WATHAN

Lambang HW adalah sinar matahari dengan logo HW dan kuncup melati. Sinarnya

sebanyak 12 dengan logo HW. Melambangkan bahwa HW sebagai organisasi otonom

Muhammadiyah yang artinya bahwa setiap anggota HW mampu memancarkan cahaya

pribadi pada masyarakat, bangsa dan Negara. Sedangkan kuncup melati

melambangkan kecintaan dan keharuman yaitu mencerminkan kepribadian pemuda

Muhammadiyah sebagai pemuda Muhammadiyah.

SEMBOYAN HIZBUL WATHAN

“FASTABIQUL KHAIRAT” artinya berlomba – lomba dalam kebajikan.

STATUS

1. Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan berstatus Organisasi otonom dari Perserikatan Muhammadiyah (SK PP Muhammadiyah Nomor : 92/SK-PP/VI-B/I.b/1999 tertanggal 10 Sya'ban 1420 H/ 18 Nopember 1999 M)

2.Sebagai organisasi otonom persyarikatan Muhammadiyah Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan sah menurut hukum

AZAS

Pengamalan yang bernuansa Islami, diwujudkan dalam sikap dan perilaku setiap anggota Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan

PERSEPSI

Page 11: DETIK DETIK LAHIRNYA HW

1. Kepanduan Hizbul Wathan adalah suatu sistem pendidikan kepanduan dan pembinaan watak bagi remaja putra dan putri Muhammadiyah di luar lingkungan keluarga dan diluar lingkungan sekolah

2. Kepanduan Hizbul Wathan sebagai lembaga pendidikan luar lingkungan sekolah dan luar lingkungan keluarga berfungsi sebagai wahana pembinaan dan pengembangan putra putri Muhammadiyah dengan menerapkanPrinsip Dasar Kepanduan dalam perwujudan ciri dan Jatidiri Hizbul Wathan, yang pelaksanaannya disesuaikan dengan kepentingan dan perkembangan bangsa serta masyarakat Indonesia

VISI DAN MISI HIZBUL WATHAN

Visi

Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan mempunyai visi mewujudkan anak, remaja, pemuda yang berkualitas di lingkungan umat Islam, khususnya warga Muhammadiyah yang selalu dibutuhkan, dihormati dan dicintai anak didik, orang tua/keluarga masyarakat

MISI

Misi kepanduan adalah mempersiapkan kader bangsa dan kader Muhammadiyah yang :

1. Memiliki kepribadian dan kepemimpinan Islami2. Berdisiplin yaitu : berpikir, bersikap dan bertingkah laku tertib3. Sehat dan kuat mental, moral dan fisiknya4. Berkemampuan untuk bekarya dengan semangat kemandirian, berfikir

kreatif, inovaatif, dapat dipercaya, berani dan mampu menghadapi berbagai macam tugas

5. Memiliki integritas tinggi, dan percaya pada diri sendiri

SALAM HW DAN BERJABAT TANGAN

1.      Hw member salam dengan tangan kanan. Apabila anggota HW membawa

tongkat maka tongkat di pindah ke tangan kiri.

2.      Bila pandu HW sedang membawa barang dengan kedua tangan / sedang

mengemudi maka salam diberikan dengan melihat ke arah yang di hormati

dengan senyum dan anggukan sedikit.

Page 12: DETIK DETIK LAHIRNYA HW

3.      Jika bertemu dengan sesama pandu HW dengan cara berjabat tangan dengan

mungucap “ assalammualaikum”

4.      Salam HW juga diberikan kepada:

a.      Teman – teman HW

b.      Pemimpin HW

c.       Pemimpin  Muhammadiyah

d.      Pejabat Negara

e.      Jenasah

Pengertian

Pakaian seragam adalah pakaian yang dipakai oleh semua anggota Pandu HW yang bentuk, corak, warna, dan tata cara pemakaiannya seragam sesuai denganketentuan yang dibuat oleh Kwartir Pusat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan

Fungsi Pakaian Seragam

Memperkuat identitas  Sebagai pemersatu visi  Membangun jiwa korsa  Mengandung daya tarik   Memotivasi pengendalian disiplin  Menjalin kebersamaan  Mencerminkan kerapian  Menjadi Kenang-kenangan.

Kriteria Pakaian Seragam

Page 13: DETIK DETIK LAHIRNYA HW

Memiliki estetikaMenarik untuk mayoritas anggotaCocok untuk kegiatan di lapangan maupun ruanganPengadaannya mudahSederhana tetapi praktisPaduan warna mengandung maknaMemenuhi norma agama dan masyarakatMencirikan jati diri organisasi, dan tidak atau belum digunakan oleh organisasi lain.

Seragam Utama dan Tambahan

Seragam Utama

Tutup kepalaSetangan leherKemeja / hemCelana / rokKaos kakiSepatuIkat pinggang

Seragam Tambahan

Celana pendek (pria)T. Shirt

ATRIBUT

Pengertian

Atribut adalah tanda-tanda yang dikenakan/dipakai oleh anggota Pandu HW untuk menunjukkan jabatan, jenjang, tingkat kecakapan, satuan, dan daerah.

Page 14: DETIK DETIK LAHIRNYA HW

Fungsi Atribut

Memudahkan mengenal identitasMenandakan status dan posisiMenunjukkan prestasi kerjaMenimbulkan kebanggaanManandakan tingkatanMemupuk rasa tanggung jawabMenjadi kenang-kenangan

Kriteria Atribut

Memenuhi estetikaAnggun dan menunjang wibawaSederhana, mudah diabuat, dan murahSimbol-simbolnya bermaknaBelum dimiliki organisasi lain

Atribut Utama dan Tambahan

Atribut Utama

Tanda identitas Pandu HWTanda satuanTanda kepangkatanTanda tingkatTanda kwartir dan qabilah

Atribut Tambahan

Nama Pandu HWTanda kenang-kenangan pertemuanLain-lain sesuai / tidak bertentangan

                                                                   Pertanyadan jawaban tentang HW

Apa kepanduan Hizbul Wathan itu?

Page 15: DETIK DETIK LAHIRNYA HW

 

Hizbul Wathan disingkat HW, yang artinya pembela tanah air.  HW adalah nama gerakan kepanduandalam Muhammadiyah, dengan status Organisasi Otonom (Ortom), yang bergerak khusus dalamkepanduan.  

Mengapa Seragam HW  berwarna coklat dan biru?

 

Warna coklat menggambarkan tanah, warna biru menggambarkan air. Sehingga dengan pakaianseragam tersebut menanamkan jiwa pandu yang cinta tanah air. Dengan kecintaan tanah airtersebut, mendorong semangat pembela tanah air.

Setangen leher warna hijau menggambarkan tanah yang subur dengan berbagai tetumbuhan.

Apa Kepanduan itu?

Kepanduan adalah sistem pendidikan di luar sistem keluarga dan sekolah untuk menyempurnakankekurangan di dua sistem tersebut dengan metode yg menarik, menyenangkan dan menantang.Umumnya dilaksanakan di alam terbuka.

Apa tujuan Kepanduan?

Untuk membentuk warga masyarakat yang berkualitas, dalam arti mampu mandiri, pedulilingkungan, suka menolong dan berahlak mulia.

Apa sasaran pendidikan dan pelatihan kepanduan?

Untuk membentuk manusia yang berjiwa pandu, berkepribadian pandu, berprilaku pandu danmemiliki keterampilan memandu.

Apa & siapa pandu itu ?

Page 16: DETIK DETIK LAHIRNYA HW

Pandu adalah setiap anak, remaja & pemuda yg berjiwa, berkepribadian & berprilaku pandu.Mereka menggabungkan diri dalam satu gerakan kepanduan, di mana para anggota terikat untukmematuhi undang-undang pandu.

Apa yg dimaksud berjiwa pandu?

Jiwa pandu adalah semangat untuk menjadi pandu seumur hidup;sekali pandu tetap pandu. Denganjiwa ini maka semangat yg tertuang dlm 10 undang-undang pandu akan selalu menggelora dalmjiwanya.

Apa yang dimaksud berkepribadian pandu?

Setiap pandu kapan dan di mana saja selalu tampil berbeda & bermakna sehingga masyarakat tahubahwa orang tersebut adalah pandu karena terkesan pada sikapnya yg sopan, sabar, senyum &bermuka manis.

Berjiwa pandu maksudnya, sekali pandu; seumur hidup pandu.

Apa yang dimaksud berketerampilan pandu?

Berketerampilan memandu, artinya menjadi warga yang berguna dalam arti mampu hidup mandiridan menolong orang lain.

Mengapa Muhammadiyah mendirikan  Kepanduan HW?

Untuk membentuk kader Muhammadiyah yang tangguh dan mandiri secara berkesinambungan darianak – remaja – pemuda.

Apa undang-undang pandu itu?

Page 17: DETIK DETIK LAHIRNYA HW

Undang-undang pandu adalah pedoman moral yg harus dipatuhi setiap pandu.

Bagaimana cara menanamkan, menghayati dan mengamalkan UU pandu kepada anggota?

Undang-undang yg berisi 10 butir tsb selalu dibacakan dalam pertemuan, pelatihan, perkemahan,api unggun, permainan, perlombaan dan kisah teladan. Dengan seringnya diucapkan maka undang-undang ini menjadi kode etik seorang pandu.

Bagaimana keanggotaan dalam kepanduan HW?

Keanggotaan dipisahkan dalam peserta didik, pembina dan kehormatan. Peserta didik mulai dari 8-11 th disebut Athfal, 12-16 th disebut pengenal, 17-20 th disebut penghela , 21-25 th disebutpenuntun. Sedangkan pembina terdiri para pimpinan satuan, peserta didik, pelatih, instruktur,pengurus Kwartir & Qobilah. Anggota kehormatan terdiri dari pandu wreda, donatur& simpatisan.

Bagaimana keanggotaan rangkap Ortom?

Sesuai dengan AD/ART HW, semua usia & gender terwadahi dalam gerakan kepanduan HW ini. Mulaidari siswa usia 8 th, mahasiswa- 25 th, NA & PM- 25 th  dan anggota tapak suci. Bahkan pengurusKwartir pusat sampai cabang banyak dijabat oleh pengurus Muhammadiyah & Aisyah. Dengandemikian, tidak ada masalah dengan keanggotaan rangkap ortom lainnya.

Apa yang disebut Kwartir? 

Kwartir adalah pimpinan kepanduan HW yg menjadi pengurus di tingkat pusat (Kwarpus), wilayah(Kwarwil), daerah (Kwarda), cabang ( Kwarcab ) & di tingkat Qobilah.  

Apa yang disebut dengan Qobilah?

Page 18: DETIK DETIK LAHIRNYA HW

Qobilah adalah pimpinan kepanduan HW di tingkat ranting (terdepan). Kalau di dalam Pramukadisebut Gugus Depan. Kalau HW tempo disebut golongan. Qobilah ideal terdiri dari seluruh pesertadidik, ada athfal, pengenal , penghela dan penuntun. Namun hal ini susah dilaksanakan. Olehkarena itu, kwarpus mengambil kebijakan pada tahap awal hanya ada kelompok usia pun dapatdisahkan dapat disahkan sebagai Qobilah.

Mengapa HW Dibangkitkan Kembali?

 

•         Dengan dileburkannya HW ke Pramuka tahun 1961, Muhammadiyah merasa kehilangansarana utama untuk kaderisasi yang berkesinambungan.

•         Putra-putri warga Muhammadiyah yang mengikuti Pramuka hanya terbatas pada kegiatansekolah.

•         Mereka terlepas dari kehidupan Muhammadiyah di ranting. Sehingga kepekaan sosialnyaberkurang.

•         Sejarah membuktikan bahwa tokoh-tokoh pimpinan Muhammadiyah dan negara banyakberasal dari didikan HW. Oleh karena itu, persyarikatan berusaha memanfaatkan kepanduan HWsebagai kaderisasi yang berkesinambungan.  

Bagaimana strategi pengembangan kepanduan HW?

 

Dalam pengembangan kepanduan HW digunakan 2 jalur, yaitu jalur sekolah dan jalur Pemukman(teritorial). Masing-masing jalur memiliki kelebihan dan kekurangannya. Namun untukkelangsungan kaderisasi yang berkesinambungan, sebaiknya dikembangkan di jalur pemukiman,lewat ranting Muhammadiyah..

Bagaimana Organisasi Baru yang diharapkan?

Dalam menyusun kepengurusan di kwartir sebaiknya dimulai dengan jumlah yang kecil tapirepresentatif. Dengan berkembangnya kegiatan, dapat setiap kali ditambahkan tugas-tugas barusesuai dengan kebutuhan. Kalau dimulai dengan jumlah yang besar, maka kesulitan bagi ketuauntuk mengganti mereka yang ternyata tidak dapat berpartisipasi aktif.Dalam memilih personalia,perlu ditempatkan orang-orang yang pintar (kompeten), benar (amanah) dan punya waktu (’kober’).Biasanya, kepengurusan yang kecil akan lebih lincah dan luwes.

Page 19: DETIK DETIK LAHIRNYA HW

TENTANG HW(5W + 1 H)

Apa Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Itu?Hizbul Wathan (HW) yang artinya pembela tanah air, adalah nama gerakankepanduan dalam Muhammadiyah.Kepanduan adalah sistem pendidikan luar keluarga dan sekolah yang membentukdan membina watak anak, remaja & pemuda dengan metode menarik, menyenangkandan menantang serta dilaksanakan di alam terbuka.Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan adalah organisasi otonom di lingkunganMuhammadiyah yg khusus dalam bidang kepanduanPandu HW adalah anggota Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan.

Siapakah yang Mendirikan Pandu HW?HW didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan dengan nama semula “PadvinderMuhammadiyah” dan selang dua tahun diganti dengan nama “Hizbul Wathan”

Mengapa Kepanduan HW didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan?KH. Ahmad Dahlan tertarik pada sistem pendidikan kepanduan karenamenggunakan metode menarik, menyenangkan dan menantang dalam membentukwatak generasi muda.Beliau yakin, sistem kepanduan ini dapat digunakan sebagai saranapembentukan kader Muihammadiyah dan Bangsa Indonesia.Dengan metode kepanduan, anak, remaja dan pemuda dilatih untuk mampumenjadi warga masyarakat yg berguna, mandiri dan berakhlak mulia.

Mengapa HW Dibangkitkan Kembali?Warga Muhammadiyah melihat bahwa dalam prakteknya, kebanyakan kegiatanPramuka tidak seperti yang diharapkan sebagai satu kepanduan yang islami.Asas sukarela dalam kepanduan telah berubah menjadi instruktif di Pramukakhususnya yg berbasis sekolah. Beberapa prinsip kepanduan telah meluntur, terutama dg intervensibirokrasi.

Apa Beda HW Dahulu (Sebelum Pramuka) dan HW Baru (Setelah Kebangkitan)Organisasi HW dahulu, merupakan majelis, sedangkan HW baru berstatus ortomdi lingkungan Muhammadiyah.Sistem pendidikannya tetap sama, tetapi metode dan teknik pelatihannyadisesuaikan dg tuntutan perkembangan peserta didik masa kini.Demikian juga seragam dan atribut yg dikenakan, diusahakan sesuai seleraanak muda dan norma agama.

Apa Perbedaan Antara Kepanduan HW Baru Dengan Pramuka?

Page 20: DETIK DETIK LAHIRNYA HW

Pada dasarnya HW dan Pramuka sebagai gerakan kepanduan adalah sama ygtujuannya sama-sama mendidik anak bangsa.Kepanduan HW lebih menekankan kepada kepanduan islami, dengan menerapkanakidah islam dalam setiap aspek kegiatan kepanduan.

Kapan HW Didirikan? Bagaimana Perjalanan Selanjutnya?HW didirikan oleh KHA Dahlan tahun 1918 dengan nama Padvinder Muhammadiyahdi Yogyakarta yg kemudian diganti dengan nama Hizbul Wathan (HW) pada tahun1920, sehingga HW berkembang di seluruh nusantara .Latihan rutin HW meliputi baris-berbaris, bermain tambur dan olahraga,kemudian ditambah dengan PPPK dan kerohanian. Banyak pemuda yang tertariksehingga pengikut latihan semakin banyak. Hal itu sampai pada tahun 1942.Selama pendudukan Jepang dan perang kemerdekaan (1942 sd 1950), kepanduanHW terpaksa tidak aktif.Th. 1950 Kepanduan HW diaktifkan kembali hingga tahun 1961. Th. 1961,dengan adanya Kepres No. 238 Th 1961, semua pandu-pandu di Indonesiamelebur menjadi “PRAMUKA” termasuk juga HW.Era reformasi telah mengubah pandangan dari sentralisasi menjadidesentralisasi, Oleh karena itu PP Muhammadiyah membangkitkan kembali HWpada 18 November 1999.Tahun 1999 dimulailah tahap sosialisasi HW kembali ke suluruh pimpinan-pimpinan Muhammadiyah baik di Tingkat Wilayah, Daerah, Cabang maupunRanting.Tahun 2005 bulan Desember diadakan Muktamar HW Pertama di Yogyakarta.Dengan semangat baru HW berhasil mensosialisasikan HW di seluruh Tanah AirIndonesia.Sebagai contoh Jawa Tengah dari 36 Kabupaten, 34 Kabupatennya sudahmempunyai Kwartir Daerah.

Dimana Organisasi HW?Struktur organisasi Gerakan Kepanduan HW disejajarkan dg PersyarikatanMuhammadiyah:Tingkat Pusat disebut Kwartir Pusat.Tingkat Wilayah disebut Kwartir Wilayah.Tingkat Daerah disenbut Kwartir Daerah.Tingkat Cabang disebut Kwartir Cabang.Tingkat Ranting disebut QabilahQabilah merupakan pimpinan terdepan, yang langsung mengkoordinir satuan-satuan anak didik. Ranting dalam setiap cabang baik itu Athfat. Pengenal,Penghela dan Penuntun menjadi satu Qobilah, sehingga tingkatan-tingkatantersebut mempunyai nama Qobilah yang sama (nama Qobilah tokoh-tokohPahlawan Islam)

Organisasi Di Tingkat Peserta Didik?Athfal (6 – 10 th) = tingkat SDPengenal (11 – 16 th) = tingkat SMPPenghela (17-20 th) = tingkat SMA

Page 21: DETIK DETIK LAHIRNYA HW