Top Banner
Determinasi &dif er ensiasi
44

Determinasi Dan Diferensiasi

Jul 05, 2015

Download

Documents

Gita Wulandari
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Determinasi Dan Diferensiasi

Determinasi & diferensiasiete as & d e e s as

Page 2: Determinasi Dan Diferensiasi

• 1880 Weismann : perkembangan mosaik1880 Weismann : perkembangan mosaik

• Inti zigot mengandung sejumlah faktor khusus(determinan)   Pembelahan asimetri( )

Perkembangan mosaik:Disebabkan karena adanya determinan spesifik dalam zigot 1 sel yang terbagi secara tidak simetris  nasib setiap sel anak ditentukan sebelumnya dalam telur 

Page 3: Determinasi Dan Diferensiasi

• Akhir 1880 Roux – mendukung model mosaikdengan suatu eksperimendengan suatu eksperimen

d d l l d k l• Pada stadium 2 sel, 1 sel dirusak sel yang tidak rusak berkembang membentuk ½ larvaP k b t l did k d k i• Perkembangan telur didasarkan pada mekanismemosaik, sel memiliki karakter dan nasib yang ditentukan pada setiap cleavageditentukan pada setiap cleavage

Page 4: Determinasi Dan Diferensiasi

1880 akhir   Driesch  melawan model mosaik 

• Embrio 2 sel dipisahkan adanya perkembangan regulative• Embrio 2 sel dipisahkan adanya perkembangan regulative   Sel embrio yang masih hidup dapat berkembang secara normal 

• Perkembangan Regulative– Dipengaruhi oleh adanya interaksi antar sel dalam embrio yangDipengaruhi oleh adanya interaksi antar sel dalam embrio yang 

sedang berkembang dan dapat menyebabnya terbentuknya jaringanberbeda (induksi) 

Page 5: Determinasi Dan Diferensiasi

Kemampuan mikromer untuk menginduksi bakal sel ektoderm sehingga embrio berkembang sebagaimana mestinya

Page 6: Determinasi Dan Diferensiasi

1924  Spemann  induksi Mangold interaksi antar selMangold  interaksi antar sel

• Organizer transplant experimenti b t j b d l– organizer bertanggung jawab dalam 

menentukan organisasi tubuh embrio secara lengkap

• 1935 Nobel Prize

Induksi• sel atau jaringan mengaturj g g

perkembangan yang lain 

Page 7: Determinasi Dan Diferensiasi

Figure 10.17. Spemann's demonstration of nuclear equivalence in newt cleavage. (A) When the fertilized egg of the newt Triturus taeniatus was constricted by a ligature, the nucleus was restricted to one‐half of the embryo. The cleavage on that side of the embryo reached the 8‐cell stage, while the other side remained undivided. (B) At the 16‐cell stage, a single nucleus entered the as yet undivided half and the ligature was constricted to complete thethe as yet undivided half, and the ligature was constricted to complete the separation of the two halves. (C) After 140 days, each side had developed into a normal embryo. (After Spemann 1938.) 

Page 8: Determinasi Dan Diferensiasi

InduksiInduksi

• Merupakan tipe dari pengaturan dalamMerupakan tipe dari pengaturan dalam perkembangan

• Merupakan proses dimana suatu jaringan• Merupakan proses dimana suatu jaringan mengatur perkembangan jaringan yang lain

Page 9: Determinasi Dan Diferensiasi

1909  Johannsen mengaitkan tik d b i l igenetika dengan embriologi

• Genotype mengendalikan perkembanganGenotype  mengendalikan perkembangan

• Fenotip  faktor lingkungan berinteraksi dengan genotip untuk mempengaruhi fenotipdengan genotip untuk mempengaruhi fenotip

• 1940s‐sekarang  gen pengkode protein 

Page 10: Determinasi Dan Diferensiasi

Lima proses dalam perkembanganLima proses dalam perkembangan

• Pembelahan sel ( cell cleavage )tidak ada pertambahan massa sel

• Diferensiasi sel– Sel mengalami perubahan secara struktural dan fungsinyaSel mengalami perubahan secara struktural dan fungsinya. 

Terdapat minimal 250 tipe sel pada suatu zigot• Pertumbuhan

– Multiplikasi sel ukurannya bertambah deposit matriksMultiplikasi sel, ukurannya bertambah, deposit matriksekstrasel, pergerakan morfogenetik

• Pembentukan pola:– Sumbu A/P dan D/V : sistem terkoordinasi – alokasi selSumbu A/P dan D/V : sistem terkoordinasi alokasi sel

• Perubahan bentuk– Membentuk 3 D, migrasi sel

Page 11: Determinasi Dan Diferensiasi
Page 12: Determinasi Dan Diferensiasi

Pembelahan selPembelahan sel 

• Pembelahan Cleavage:Pembelahan Cleavage:– Tidak ada pertambahan massa sel pada setiap pembelahan selama stadium cleavagepembelahan selama stadium cleavage

– Siklus sel terdiri dari fase replikasi DNA, mitosis dan pembelahan seldan pembelahan sel

– Tidak ada stadium antara untuk pertumbuhan sel

Page 13: Determinasi Dan Diferensiasi

Pembentukan polaPembentukan pola

• Body plan : menentukan sumbu utama embrio

Page 14: Determinasi Dan Diferensiasi

• MorfogenesisMorfogenesis– Migrasi sel

• Diferensiasi selDiferensiasi sel• Pertumbuhan :

– Penambahan ukuran selPenambahan ukuran sel– Multiplikasi sel– Deposisi materi ekstraselDeposisi materi ekstrasel

Page 15: Determinasi Dan Diferensiasi

Embrio/fetus manusia berubah bentuknya saatberubah bentuknya saat 

tumbuh

• Dari saat body plan terbentuk pada mingguk 8 i l hike 8 sampai lahir, panjang embrio/fetus bertambah 10 kali lipat,bertambah 10 kali lipat, sedangkan proporsikepala dengan tubuhmenurun

Skala = 10 cm

Page 16: Determinasi Dan Diferensiasi

Tingkah laku selTingkah laku sel

• Ekspresi sel berpengaruh pada tingkah lakuEkspresi sel berpengaruh pada tingkah lakukarakter dan perkembangan sel1. Perubahan keadaan sel (pola aktivitas sel); (p );

identitas sel2. Cell signaling3. Perubahan sel4. Pergerakan sel5. Proliferasi sel6. Kematian sel (apoptosis)

Page 17: Determinasi Dan Diferensiasi

• Nasib/fate:Nasib/fate:– Penentuan suatu sel akan menjadi sel tertentu

• Determinasi• Determinasi– Perubahan yang stabil dalam kondisi internal sel

• Spesifikasi:– Sel berkembang sesuai dengan nasib/fate yang seharusnya

Page 18: Determinasi Dan Diferensiasi

DeterminasiDeterminasi

• Perkembangan sel menunjukkan karakter totipotensig j p1. Telur mamalia simetris dalam kandungan dan

bentuknya:1. Sampai stadium 8 sel, sel memiiliki kesamaan2. Sel bersifat totipotent, dapat mengekspresiskan semua

gen dalam genomnyag g y3. Jika sel dipisahkan, sel dapat dikembangkan menjadi

individu normal – cloning

2 Jik dil k k t k i t b lik it2. Jika dilakukan sesuatu eksprimen terbalik, yaitumeng‐kombinasikan sel‐sel yang berasal dari stadium 8 sel maka terbentuk 1 individu

Page 19: Determinasi Dan Diferensiasi

3. Sesudah stadium 8 sel, sel mamalia menjadi3. Sesudah stadium 8 sel, sel mamalia menjadiberbeda1. Disebabkan karena interaksi sel2. Perkembangan nasib sel menjadi ireversibel

4. Determinasi vs diferensiasi1. Diferensiasi merupakan spesialisasi sel yang akan

dihasilkan pada akhir jalur perkembangan2. Sel akan terdeterminasi tetapi belum

terdiferensiasi

Page 20: Determinasi Dan Diferensiasi

• Perkembangan merupakan suatu proses yang• Perkembangan merupakan suatu proses yang progresif dan nasib sel mengalami determinasipada waktu berbedapada waktu berbeda

Page 21: Determinasi Dan Diferensiasi

• Determinasi bagian bakal mata dan waktu pada perkembangan amfibi

Page 22: Determinasi Dan Diferensiasi

• Regulatif:Regulatif:– Potensi sel jauh lebih besar daripada nasib normal dalam menentukan perkembangan sel tersebutdalam menentukan perkembangan sel tersebut

• Mosaik:Sel dapat berkembang hanya jika sesuai dengan– Sel dapat berkembang hanya jika sesuai dengan nasib awalnya dari stadium sangat awal

Bagian yang berbeda dari embrio berkembang– Bagian yang berbeda dari embrio berkembang cukup independent dari yang lainnya.

Page 23: Determinasi Dan Diferensiasi
Page 24: Determinasi Dan Diferensiasi
Page 25: Determinasi Dan Diferensiasi

Peranan organizer dalam perkembangan1 Organizer menghasilkan molekul sinyal yang mengarahkan informasi1. Organizer menghasilkan molekul sinyal yang mengarahkan informasi 

posisi1. Memiliki efek yang kuat yang mempengaruhi perkembangan sel di 

sekitarnyasekitarnya

2. Berperan sebagai sinyal yang memberi informasi ke sekeliling sel organizer

3. Jika posisinya dekat, konsentrasi molekul sinyal : tinggi

4. Sinyal molekul disebut morfogen4. Sinyal molekul disebut morfogen

5. Beberapa morfogen merupakan molekul yang vital untuk penentu posisi perkembangan

2. Morfogen yang sama dapat memiliki g y g pefek yang berbeda pada konsentrasi berbeda1. Bergantung pada jarak dari organizerg g p j g

2. Pada Xenopus, morfogen aktivin 1. pada konsentrasi rendah menyebabkan

sel berdiferensiasi menjadi epidermis

2 Konsentrasi sedikit lebih tinggi2. Konsentrasi sedikit lebih tinggi, menginduksi sel menjadi otot

3. Konsentrasi tinggi menyebabkan selmenjadi notokorda

Page 26: Determinasi Dan Diferensiasi

Informasi posisi mengaturb k lpembentukan pola

• Nasib sel ditentukan oleh posisi sel terhadapNasib sel ditentukan oleh posisi sel terhadap konsentrasi suatu morfogen  

• Konsentrasi Morfogen bervariasi dan dapat• Konsentrasi Morfogen bervariasi dan dapat menentukan  nasib sel

S b (k t i f ti i) t t– Sumber (konsentrasi morfogen tinggi)  target (konsentrasi morfogen menurun)

K t i th h ld t k ib• Konsentrasi threshold  menentukan nasib sel

Page 27: Determinasi Dan Diferensiasi

• Senyawa kimia terlibat dalam penentuan pola perkembangan disebut morfogen

Page 28: Determinasi Dan Diferensiasi
Page 29: Determinasi Dan Diferensiasi

Informasi posisi dapat 

Penghambatan lateral dapat menyebabkan terbentuknya suatu pola tertentu

digunakan untuk menghasilkan pola yang sangat bervariasi

p

Page 30: Determinasi Dan Diferensiasi

PEMBELAHAN DAN BLASTULASI

Page 31: Determinasi Dan Diferensiasi

• Tujuan (fungsi) : faktor penentu jenisTujuan (fungsi) : faktor penentu, jenis

i ( i ) h bidJenis (tipe) arah bidang

• Contoh hewan: pembelahan khusus (moluska, bintang laut Synapta sp., mentimun ( , g y p p ,laut, serangga)

Page 32: Determinasi Dan Diferensiasi

• Kekhasan mitosis• Sintesis mRNA tidak ada atau << (kecuali mamalia)• Pembelahan ↓ ∼ rasio : sitoplasma – nukleusBl t l• Blastula :– Coeloblastula ( + diskoblastula)– Stereoblastula (pada pembelahan spiral): moluska (kecuali (p p p ) (cephalopoda) , anelida, turbelaria

• Perkembangan mosaik (pembelahan determinate) & regulatif (pembelahan indeterminate)g (p )

• Tipe pembelahan  ∼ tipe telur ∼ penyebaran yolk• Pembentukan blastula  blastocoel

Page 33: Determinasi Dan Diferensiasi
Page 34: Determinasi Dan Diferensiasi

Mamalia• Berlangsungnya 

– lambat:– 12‐24 jam per pembelahan12 24 jam per pembelahan– 10 menit hewan lain– intrauterusiregular rotasional– iregular, rotasional

– pemampatan (compaction) > 8 sel• awal pemisahan ICM & trofoblas   awal diferensiasi• Peran protein permukaan : E‐cadherin (glikoprotein morulin)

• Random  polar  polarisasi• Membran ∼ ikatan antar sel; perubahan sitoskelet ; 

d llpada cell junction

Page 35: Determinasi Dan Diferensiasi

C ti dih b t l h t i i• Compaction : dihambat : oleh tunicamycin(menghambat glikolisasi protein)

(– : prematur : oleh protein kinase C (menggeser E‐cadherin)

i i it k l t ik illi d i– : reorganisasi sitoskelet : mikrovilli dari :• Aktin mikrofilamen  di permukaan sel yang berdekatanberdekatan

• Mikrovilli berkontraksi  pendek  sel jadi pipih (bakal trofoblas)

Page 36: Determinasi Dan Diferensiasi

M G1 S M G1 S G2 MM G1 S M G1 S G2 MG2

SIKLUS SEL DEWASA1 SIKLUS SIKLUS BERIKUTNYAFERTILISASI

G2 G2 G2S M S SM M

SIKLUS SEL EMBRIOSIKLUS 1 SIKLUS 2 SIKLUS BERIKUTNYA

PERBEDAAN PEMBELAHAN SEL DEWASA DENGAN SEL EMBRIO

Page 37: Determinasi Dan Diferensiasi

Pola Pembelahan Posisi Yolk SimetriPembelahan

Contoh Hewan

HOLOBLASTIK Amphioxus, 

• Ekual Isolesital(Oligolesital)

Radial Echinodermata

Spiral Moluska, Annelida

Bilateral Ascidia

•Tidak ekual

(Oligolesital)

Rotasional Mamalia

Telolesital Radial bilateralAmfibia

Telolesital Radial  bilateral

MEROBLASTIKTelolesital ekstrim(Megalesital)

DiskoidalIkan, reptil, aves, monotremata

MEROBLASTIK (parsial)

(Megalesital)

Sentrolesital Superfisial Arthropoda (serangga)

Page 38: Determinasi Dan Diferensiasi

• Ciri‐ciri pembelahanp– uniseluler ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐> multiseluler

mitosistidak ada tumbuh yang nyata– tidak ada tumbuh yang nyata

– bentuk dan volume tetap (kecuali blastula: + blastosoel)

– Perubahan komposisi kimiawi (sitoplasma) terbatas– belum ada perubahan topografi dari sitoplasma yang nyatay

– rasio nukleus/sitoplasma : kecil menjadi besar ~ sel somatik dewasa

Page 39: Determinasi Dan Diferensiasi

• Bulu babi :Bulu babi :– Awal pembelahan: 

vol. nukleus/vol sitoplasma = 1/550– Akhir pembelahan (blastula):

vol. nukleus/vol sitoplasma = 1/6

• PEMBELAHAN:posisi & banyaknya yolk– posisi & banyaknya yolk

– siklus protein dalam sitoplasma &– faktor‐faktor lain dalam sitoplasma (distribusi faktor‐faktor tertentu)

– NukleusSITOKINESIS DAN KARYOKINESISSITOKINESIS DAN KARYOKINESIS

Page 40: Determinasi Dan Diferensiasi

• Pengontrolan pembelahan:g p• A. Inti materi genetik• Enukleasi pada oosit  transplantasi nukleus dari 

( )sel‐sel lain (sel blastula, sel epitel usus dll) dirangsang  membelah  embrio normal (Briggs& King 1954‐1956; gurdo 1968)(Briggs& King 1954 1956; gurdo 1968)

• Gambar Gilbert atau Carlson : eksperimen Spemann (1928) pada Triturus

• B. Sitoplasmaprotein‐protein tertentu pada plasma korteks

Page 41: Determinasi Dan Diferensiasi

KOMPAKSI PADA MORULA (BLASTULA)KOMPAKSI PADA MORULA (BLASTULA)

• Menyebar terlokalisasi di tempat tertentuMenyebar  terlokalisasi di tempat tertentu „tight junction“ di trofoblas

• Di dalam : gap junction• Di dalam : gap junction

Page 42: Determinasi Dan Diferensiasi

• Trofoblast : protease (kolagenase stromelisinTrofoblast : protease (kolagenase, stromelisin, aktivator plasminogen)

• Mencerna matriks ke uterus

• Implantasi lanjut  sempurna

Page 43: Determinasi Dan Diferensiasi

Pembentukan blastula/blastosul (umum)  mitosis, sintesis tak ada gap

Blastula :

16‐64 morula

Amfibia : 64‐128 sel

Blastomer

1. Sekresi protein ke blastosul

Cairan kental (~ syrup)

Na+ ke luar

Absorpsi H2O (osmosis)& tekanan ke dinding

Blastula mengembang

Tekanan ke luar (// sumbu memanjang  ke luar)

2.  Adhesi diferensial & adhesi ke selaput hialin ! untuk ekspansi (critical)

↓berekspansi  blastosul >>

Page 44: Determinasi Dan Diferensiasi

Pembentukan blastula Pada mamalia:Pembentukan blastula Pada mamalia: 

A.  ICM & trofoblas

Gen maternal on Gen paternal on

b.  lokalisasi blastomer– Luar : trofoblas

Dalam : ICM– Dalam : ICM– Tukar  terbalik

H hi k l d i ZPHatching : ‐ keluar dari ZPMembran sel trofoblas : pompa (Na+K+‐ATP‐ase)  Na+influks   air masuk (osmosis)  blastosul >>