i DETERMINAN IBU MEMILIH DUKUN BAYI TIDAK TERLATIH SEBAGAI PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH PUSKESMAS KEBAR KABUPATEN MANOKWARI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan Disusun Oleh: RETNO WIDYANINGRUM 462008060 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2016
14
Embed
Determinan Ibu Memilih Dukun Bayi Tidak Terlatih sebagai ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11746/7/T1_462008060_Judul.pdf · mempengaruhi ibu dalam memilih dukun tidak terlatih
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
DETERMINAN IBU MEMILIH DUKUN BAYI TIDAK
TERLATIH SEBAGAI PENOLONG PERSALINAN DI
WILAYAH PUSKESMAS KEBAR KABUPATEN
MANOKWARI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam
Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan
Disusun Oleh:
RETNO WIDYANINGRUM
462008060
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2016
ii
PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan untuk mereka yang tercinta:
Papa Mama terhebat, kakak Stin, twin Anna, ade Voni dan Yohan
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-
Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai
sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan
kepadamu hari depan yang penuh harapan
Yeremia 29:11
Ia menjadikan segala-galanya baik
Markus 7:37b
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus yang selalu
menyertai perjalanan hidup penulis serta kesempatan yang diberikan
sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini merupakan karya penulis yang paling berharga yang
pernah penulis lakukan sebelumnya, meskipun dalam proses penyusunan
tentunya terdapat banyak kekurangan karena penulis menyadari betapa
sulitnya menyelesaikan skripsi ini yang terkadang diantara semangat dan
kuat, terselip berbagai emosi mulai dari rasa malas sampai hampir menyerah.
Walau demikian penulis menyadari pentingnya menghargai sebuah proses
untuk terus maju mencapai sebuah penyelesaian. Dalam penulisan skripsi ini
terdapat banyak pihak yang membantu sehingga dapat terselesaikan. Untuk
itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Dr. Pamerdi Giri Wiloso, M.si selaku, yang telah memberikan waktu,
pengetahuan, masukan dan kritikan yang sangat membangun bagi
penulisan skripsi ini. Terima kasih juga untuk kesabaran, perhatian serta
semangat dukungan dari bapak pada penulis sehingga dari awal hingga
akhir penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
2. Staff Akademik dan Non Akademik FIK UKSW. Terima kasih atas
tahun-tahun yang menyenangkan dan mendapatkan ilmu melalui proses
belajar-mengajar dalam perkuliahan sehingga ilmu pengetahuan yang
didapat mampu diaplikasikan ke dalam penelitian ini, serta kebersamaan
yang terjalin memberikan dukungan dan semangat pada penulis dalam
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
iv
3. Masyarakat Distrik Kebar yang telah memberi kesempatan pada penulis
untuk melakukan penelitian di Distrik Kebar ini sampai skripsi ini boleh
terselesaikan. Khususnya bagi partisipan yang sudah bersedia menjadi
subyek penelitian penulis, terima kasih telah meluangkan waktu dan
kesempatan bagi penulis dalam melakukan wawancara.
4. Yang terkasih Papa, mama, Om John, kk Stin, Twin Anna, ade Voni
dan juga Yohan yang penulis sangat cintai, terima kasih atas dukungan
doa yang selalu menyelipkan nama saya dalam doa kalian serta bantuan
moril maupun materil yang sudah diberikan. Kalimat semangat untuk tidak
pernah berhenti selalu terekam di ingatan dan hanya tulusnya terima kasih
yang bisa diucapkan untuk pria dan wanita terhebat seperti kalian yang
telah mencintai saya tanpa syarat.
5. Teman-teman angkatan 2008, terima kasih untuk kebersamaan yang
terlalu indah, bantuan, dukungan dan semangat serta doa yang luar biasa
untuk setiap hal yang kita lalui bersama dari awal masuk kuliah sampai
kita lulus satu persatu. Saling melengkapi satu dengan yang lain dalam
membantu dan menginspirasi untuk kita bisa maju dan berkembang
bersama adalah hal yang akan selalu terekam dalam ingatan. Kalian takan
terganti!
6. Sahabat-sahabat dan keluarga besar di Salatiga. my special besty
Yosias, ocha, Ritha, Ann, Bu Theis, Marchian, Yandri, Roiyan, Oce,
Ona kalian orang-orang terhebat yang pernah dan bahkan sampai
sekarang masih tetap berada disamping penulis dengan cerita yang seru
dan kocak.
7. Yang terhebat Keluarga Himpar Salatiga 2008 yang meskipun jarang
bertemu tetapi masih tetap saling memberikan semangat dan dukungan
buat penulis melalui medsos yang kita punya, semangat juga untuk kalian
yang masih berjuang, tetap semangat dan jangan menyerah.
v
Terima kasih juga untuk semua pihak yang tak dapat penulis sebutkan
satu persatu. Semoga kasih Tuhan selalu melindungi dan menyertai kita.
Dalam penyelesaian karya tulis ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih
jauh dari kesempurnaan, oeh karena itu diharapkan masukkan dan saran
yang akan datang. Akhirnya, penulis berharap skripsi ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua
Tuhan Yesus Memberkati kita semua.
Salatiga, 25 Mei 2016
Retno Widyaningrum
vi
ABSTRAK
Retno Widyaningrum, 462008060, Determinan Ibu Dalam Memilih Dukun Bayi tidak Terlatih Sebagai Penolong Persalinan Di Wilayah Puskesmas Kebar Kabupaten Manokwari, Skripsi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
x + 163 halaman + 5 lampiran
Kematian ibu masih merupakan masalah besar yang dihadapi negara di dunia terutama di negara berkembang. Berdasarkan hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2010 angka kematian ibu di Indonesia 206/100.000 kelahiran hidup angka tersebut masih tergolong tinggi. Dalam terminologi lokal tenaga non kesehatan ini kenal dengan sebutan dengan dukun bayi/dukun beranak. Dalam lingkungannya, dukun bayi merupakan tenaga terpercaya (Hemiati, 2007). Kepercayaan masyarakat terhadap ketrampilan dukun bayi berkaitan dengan nilai budaya setempat (Manuaba, 2002). Tujuan penelitian ini adalah bagaimana faktor sosial budaya mempengaruhi ibu dalam memilih dukun tidak terlatih sebagai penolong persalinan di wilayah Puskesmas Kebar Kabupaten Manokwari. Fenomena dukun bayi merupakan salah satu bagian yang cukup besar pengaruhnya dalam menentukan status kesehatan ibu dan bayi, karena sekitar 40% kelahiran bayi di Indonesia dibantu oleh dukun bayi. Keadaan ini semakin diperparah karena umumnya dukun bayi yang menolong persalinan tersebut bukan dukun terlatih. Dalam konteks budaya (tradisi) masyarakat kita sering terdapat kebiasaan-kebiasaan yang kadang-kadang merugikan bahkan membahayakan kesehatan bagi wanita hamil dan ibu pasca bersalin. Hasil penelitian menunjukkan keempat partisipan tidak hanya memeriksakan kehamilan pada tenaga kesehatan, tetapi juga pada dukun kampung, kecenderungan ibu memilih dukun bayi sebagai penolong persalinan adalah tingkat pendidikan yang masih rendah, faktor budaya yang masih terikat di distrik Kebar, faktor ekonomi, dan jarak jarak rumah yang jauh dengan layanan kesehatan.