DETEKSI KERUSAKAN MORFOLOGI SPERMATOZOA PARENT STOCK AYAM ARAB GOLDEN RED DENGAN PEWARNAAN EOSIN NIGROSIN DAN CARBOFUCHSIN NOVALINA INKA PUSPITASARI DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
28
Embed
DETEKSI KERUSAKAN MORFOLOGI SPERMATOZOA … · Metode pewarnaan yang umum digunakan adalah menggunakan eosin- ... Metode masase dilakukan dengan mengusap dan memijat secara halus
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
DETEKSI KERUSAKAN MORFOLOGI SPERMATOZOA PARENT
STOCK AYAM ARAB GOLDEN RED DENGAN PEWARNAAN
EOSIN NIGROSIN DAN CARBOFUCHSIN
NOVALINA INKA PUSPITASARI
DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Deteksi Kerusakan
Morfologi Spermatozoa Parent Stock Ayam Arab Golden Red dengan Pewarnaan
Eosin Nigrosin dan Carbofuchsin adalah benar karya saya dengan arahan dari
komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan
tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Arab Golden Red dengan Pewarnaan Eosin Nigrosin dan
Carbofuchsin.
Nama : Novalina Inka Puspitasari
NIM : D14100009
Disetujui oleh
Maria Ulfah, SPt MSc Agr
Pembimbing I
Prof Dr Dra R Iis Arifiantini, MSi
Pembimbing II
Diketahui oleh
Prof Dr Ir Muladno, MSA
Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga skripsi yang berjudul Deteksi Kerusakan Morfologi
Spermatozoa Parent Stock Ayam Arab Golden Red dengan Pewarnaan Eosin
Nigrosin dan Carbofuchsin berhasil diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Penelitian telah dilakukan pada bulan September sampai Desember 2013.
Terima kasih penulis ucapkan kepada komisi pembimbing Ibu Maria Ulfah,
SPt MSc Agr dan Ibu Prof Dr Dra R Iis Arifiantini, MSi atas segala ilmu,
motivasi dan semangatnya, kepada Ibu Ir Komariah, MSi selaku dosen penguji
ujian sidang atas ilmu, pengalaman dan nasihatnya, serta Bapak Dr Ir Mohamad
Yamin, MSc Agr selaku dosen Pembimbing Akademik penulis. Di samping itu,
penulis menyampaikan terimakasih kepada staf Laboratorium Unit Rehabilitasi
Reproduksi FKH IPB, Pak Bondan dan Mbak Sherly telah banyak membantu
penulis serta pemilik dan pengelola “Trias Farm”. Ungkapan terima kasih juga
disampaikan kepada kedua orang tua Bapak Tri Putranto SP dan Ibu Indah
Kusmiyati, Rifaldo JP, Nur Wahyuni dan seluruh keluarga besar serta Aditya
Rezky Nugraha atas segala doa dan kasih sayangnya. Tak lupa penulis
menyampaikan terima kasih kepada rekan satu tim penelitian Nurul Khikmah,
sahabat-sahabat penulis Lorensa, Putri, Ryane, Nur Hannah, Wulandari, Tamaella,
Nova Andrian, Syefira, Kak Olin, Infiniters, B17, sahabat-sahabat asrama 283,
keluarga Lumajang di IPB (IKALULU), keluarga besar HIMAPROTER, teman-
teman asisten praktikum, serta keluarga besar D‟Protector (IPTP 47) atas
kebersamaan, kekeluargaan, semangat dan dukungannya. Semoga karya ilmiah
ini bermanfaat bagi yang membacanya.
Bogor, Juli 2014
Novalina Inka Puspitasari
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vi
PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Tujuan Penelitian 2 Ruang Lingkup Penelitian 2
METODE 2 Waktu dan Tempat Penelitian 2 Bahan 2 Prosedur 2 Analisis Data 5
HASIL DAN PEMBAHASAN 5 Karakteristik Semen Segar Ayam Arab Golden Red 5 Morfologi Spermatoza Ayam Arab Golden Red 8 Morfologi Spermatozoa Ayam Arab Golden Red dengan Pewarnaan
Carbofuchsin dan Eosin Nigrosin 13 SIMPULAN DAN SARAN 15
Simpulan 15 Saran 15
DAFTAR PUSTAKA 15 RIWAYAT HIDUP 18
DAFTAR TABEL
1 Kualitas semen segar ayam arab Golden Red 6 2 Spermatozoa abnormal ayam arab Golden Red dengan pewarnaan
eosin nigrosin 10 3 Abnormalitas spermatozoa ayam arab Golden Red dengan pewarnaan 14
DAFTAR GAMBAR
1 Abnormalitas spermatozoa bagian kepala : (a) knotted head; (b) smaller
dan larger head, (c) bent head; (d) swelled head; (e) bending or knotting
at head-mid-piece border; dan (f) head detachment 4 2 Abnormalitas spermatozoa tengah: (a) mid-piece swelling; (b) mid-piece
mid-piece vacuoligsation dan (f) mid-piece detachment 4 3 Abnormalitas spermatozoa bagian ekor: (a) tail detachment; (b) 90
o bent
tail; (c) 180o bent tail; (d) curled tail; dan (e) knotted tail 4
4 Struktur spermatozoa unggas (Etches 2000) 9 5 Bentuk abnormal : (a) Swelled head dan (b) knotted head 12 6 Bentuk abnormal : (a) Bending/knotting head-midpiece, (b) bent head
180o dan (c) bent head 90
o pada spermatozoa ayam arab 12
7 Bentuk abnormal : (a) Bent tail 180o dan (b) knotted tail pada
spermatozoa ayam arab 13
8 Kepala spermatozoa lisis dengan pewarnaan carbofuchsin 15 9 Spermatozoa dengan pewarnaan (a) carbofuchsin dan (b) eosin nigrosin 15
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ayam arab Golden Red merupakan ayam lokal yang telah banyak dikenal
oleh masyarakat sebagai penghasil telur dengan produksi telur tertinggi diantara
ayam lokal lain, mencapai 250 butir per tahun (Sartika 2008). Sifat petelur yang
baik pada ayam arab Golden Red banyak dimanfaatkan untuk budidaya ayam
petelur secara komersial sehingga usaha pengembangan dan pembibitan ayam
arab Golden Red banyak dilakukan. Seleksi parent stock (PS) berperan penting
dalam usaha mempertahankan sifat unggul serta menghasilkan day old chick
(DOC) final stock (FS) dengan kemampuan bertelur yang baik. Pengembangan
dan pembibitan PS erat kaitannya dengan kualitas dan kemampuan reproduksi
induk dan pejantan. Seleksi dilakukan dengan prinsip keseragaman fenotip dari
sifat-sifat unggul reproduksinya. Kualitas reproduksi PS jantan dilakukan dengan
evaluasi kualitas dan karakteristik spermatozoa dan dilanjutkan dengan evaluasi
fertilitas dan daya tetas setelah perkawinan dengan PS betina.
Spermatozoa merupakan bagian penting dari proses pembuahan atau
fertilisasi dalam pembentukan individu baru dengan sifat unggul yang
diturunkannya. Kualitas spermatozoa penting diketahui untuk menduga fertilitas
individu tersebut pada tingkat seleksi reproduksi, salah satunya berdasarkan
tingkat abnormalitasnya. Uji kualitas spermatozoa di antaranya motilitas dan
konsentrasi spermatozoa telah banyak dilaporkan. Bentuk spermatozoa yang abnormal dapat mengganggu gerakan spermatozoa
tersebut sehingga berdampak pada kemampuannya untuk membuahi sel telur. Selain
itu pada beberapa bentuk spermatozoa, khususnya bagian kepala dapat
mengakibatkan kecacatan pada hasil pembuahan. Penelitian mengenai morfologi
spermatozoa dan fertilitas telah banyak dilakukan pada ternak ruminansia lokal
seperti sapi bali (Arifiantini et al. 2006), babi (Prastowo 2008), kambing dan domba.
Berbeda dengan ternak mamalia, penggalian informasi tentang morfologi
abnormalitas spermatozoa ayam arab Golden Red di Indonesia masih terbatas
sehingga penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dasar tentang bentuk
abnormalitas pada ayam arab Golden Red dan dapat dimanfaatkan untuk penerapan
seleksi serta manajemen pemeliharaan berdasarkan kualitas reproduksinya.
Pengujian morfologi spermatozoa dapat dilakukan pada spermatozoa yang telah
diwarnai. Metode pewarnaan yang umum digunakan adalah menggunakan eosin-
nigrosin dan carbofuchsin (Williams) (Yudi et al. 2010). Kedua metode tersebut
telah banyak digunakan dalam pengamatan morfologi spermatozoa ternak mamalia
dengan hasil pewarnaan carbofuchsin lebih baik dibandingkan untuk mendeteksi
abnormalitas spermatozoa. Pengamatan morfologi spermatozoa unggas sampai saat
ini masih menggunakan pewarnaan eosin-nigrosin, sehingga pada penelitian ini juga
dilakukan pengamatan morfologi spermatozoa ayam arab dengan menggunakan
pewarnaan carbofuchsin. Pewarnaan eosin-nigrosin merupakan metode pewarnaan
ganda yang murah, mudah dan praktis dilakukan. Penggunaan kedua jenis pewarnaan
ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh pewarnaan terhadap jenis abnormalitas
spermatozoa ayam arab Golden Red yang diamati dan diharapkan dapat memberikan
petunjuk metode pewarnaan yang efektif dalam pengamatan morfologi
spermatozoa ayam arab Golden Red.
2
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi bentuk-bentuk abnormalitas pada
spermatozoa parent stock ayam arab Golden Red dengan menggunakan metode
pewarnaan eosin-nigrosin dengan carbofuchsin dan membandingkan hasil
evaluasi tersebut.
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah membahas tentang pendeteksian
kerusakan morfologi spermatozoa ayam arab Golden Red dengan pewarnaan eosin
nigrosin dan carbofuchsin serta langkah penanggulangan yang dapat dilakukan.
METODE
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan dari bulan September sampai Desember 2013.
Pengambilan sampel semen dilakukan di perusahaan pembibitan ayam lokal
“Trias Farm” yang berlokasi di Leuwiliang. Pengamatan morfologi spermatozoa
dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Reproduksi Unit Rehabilitasi
Reproduksi (URR) Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor.
Bahan
Sampel spermatozoa ayam yang digunakan berasal dari 5 ekor jantan ayam
arab Golden Red (TIARA 1) hasil seleksi pada generasi ke sembilan (F9) yang
berumur 27-29 minggu dengan bobot badan 2-2.8 kg di perusahaan pembibitan
ayam lokal “Trias Farm”. Ayam dipelihara pada kandang individu ukuran
45x30x55 cm dengan pencahayaan ± 16 jam per hari.
Prosedur
Penampungan Semen Segar
Penampungan semen dilakukan dengan menggunakan metode masase atau
pengurutan pada bagian kloaka (Arifiantini 2012). Sebelum dilakukan koleksi
semen, bagian sekitar kloaka dibersihkan dengan kertas tisu yang telah dibasahi
dengan NaCl fisiologis. Apabila bulu di sekitar kloaka cukup banyak maka bulu
tersebut dipotong dengan menggunakan gunting.
Metode masase dilakukan dengan mengusap dan memijat secara halus
bagian punggung sampai pangkal ekor dan kloaka hingga ayam jantan terangsang
ditunjukkan dengan ekor terangkat. Pemijatan dilakukan dengan tekanan tertentu
sehingga keluar cairan putih dari kloaka dan ditampung menggunakan spoit.
Evaluasi Semen
Evaluasi makroskopis dilakukan dengan pengamatan volume dilihat dari
skala yang ditunjukkan pada spoit, uji pH menggunakan kertas pH skala 6.4-8.0,
3
pengamatan warna dan konsistensi semen. Selanjutnya evaluasi mikroskopis
meliputi gerakan spermatozoa, konsentrasi dan morfologi spermatozoa.
Pembuatan preparat sediaan gerakan massa dilakukan dengan meneteskan
semen di atas kaca objek dalam kondisi tetap cembung, untuk melihat gerakan
individu pada sampel semen diteteskan dua tetes larutan fisiologis NaCl kemudian
dihomogenkan. Motilitas diamati dari preparat ulas yang diambil dari campuran
semen dan larutan fisiologis NaCl. Pengamatan gerakan spermatozoa ini
dilakukan menggunakan mikroskop pada perbesaran 10x100. Perhitungan
konsentrasi spermatozoa dilakukan dengan menggunakan media kamar hitung
counting neubauer chamber dengan sampel spermatozoa yang diencerkan dengan
formolsalin pada perbandingan 1:500.
Pembuatan Preparat Ulas Semen Segar
Pembuatan preparat ulas dilakukan dengan menggunakan 3 kaca objek
untuk tiap sampelnya. Semen segar dicampurkan dengan larutan NaCl fisiologis
dengan perbandingan 1:4 pada kaca objek pertama. Salah satu sisi ujung kaca
objek kedua disinggungkan pada larutan semen dan diulas tipis pada kaca objek
ketiga kemudian dikeringudarakan.
Pengamatan Morfologi dengan Pewarnaan
Pengamatan morfologi spermatozoa dilakukan dengan 2 pewarnaan yaitu
pewarnaan carbofuchsin (Willams stains) dan eosin-nigrosin. Prosedur
pewarnaan Williams dilakukan sebagai berikut: preparat ulas semen segar
difiksasi di atas api bunsen lalu dilakukan pencucian dalam alkohol absolut
selama 4 menit kemudian dikering udarakan. Preparat dimasukkan ke dalam
larutan 0.5% chloramin selama 1-2 menit, preparat diangkat dan dicelupkan
beberapa kali dengan tujuan untuk menghilangkan mukus dan kotoran serta
penjernihan ulasan. Pencucian kedua dilakukan menggunakan air destilasi
dilanjutkan dengan pencucian alkohol 95%. Preparat diwarnai dengan dicelupkan
dalam larutan Williams selama 8 menit, selanjutnya dicuci pada air mengalir dan
dikering udarakan (Arifiantini 2012).
Pewarnaan eosin nigrosin menggunakan 3 kaca objek, pada kaca objek
pertama dilakukan dengan mencampurkan sedikit semen dan 2 tetes eosin
nigrosin lalu dihomogenkan. Kaca objek lain disinggungkan bagian ujungnya
pada campuran semen kemudian diulas tipis di kaca objek ketiga. Selanjutnya
kaca objek dikeringkan menggunakan heating table selama 10-15 detik
(Arifiantini 2012).
Pengamatan morfologi spermatozoa dilakukan secara mikroskopis dengan
menghitung jumlah spermatozoa abnormal mencakup kelainan pada daerah kepala,
mid-piece (bagian tengah) dan ekor spermatozoa pada sepuluh area pandang
berbeda tiap sediaan menggunakan mikroskop cahaya pada perbesaran 10x100.
Karakteristik kerusakan morfologi yang akan diamati mengacu kepada Alkan et al.
(2002) seperti pada Gambar 1, 2, dan 3.
4
Gambar 1 Abnormalitas spermatozoa bagian kepala : (a) knotted
head; (b) smaller dan larger head, (c) bent head; (d)
swelled head; (e) bending or knotting at head-mid-piece
border; dan (f) head detachment Sumber : Alkan et al. (2002)
Gambar 2 Abnormalitas spermatozoa tengah: (a) mid-piece swelling;