Page 1
DETEKSI APOPTOSIS DENGAN METODE FLOWCYTOMETRY
ANNEXIN V PADA MODEL SEL LIGAMEN PERIODONTAL
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I Pada Jurusan
Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Gigi
Oleh:
JESYTA JASAMANIA HR
J520170043
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH SURAKARTA
2021
Page 2
i
HALAMAN PERSETUJUAN
DETEKSI APOPTOSIS DENGAN METODE FLOWCYTOMETRY ANNEXIN V PADA
MODEL SEL LIGAMEN PERIODONTAL
PUBLIKASI ILMIAH
Disusun oleh :
JESYTA JASAMANIA HR
J520170043
Telah Diperiksa Dan Disetujui Oleh :
Surakarta,7 april 2021
Dosen Pembimbing
Drg. Mahmud Kholifa, MDSc.
NIK/NIDN. 996/0601076503
Page 3
ii
HALAMAN PENGESAHAN
DETEKSI APOPTOSIS DENGAN METODE FLOWCYTOMETRY ANNEXIN V PADA
MODEL SEL LIGAMEN PERIODONTAL
OLEH
Jesyta Jasamania HR
J520170043
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari Rabu, 7 April 2021
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji :
1. drg.Mahmud Kholifa, MDSc ( .................... ........... )
( Ketua Dewan Penguji )
2. drg. Juwita Raditya Ningsih, MSc (............................... )
( Anggota I Dewan Penguji )
3. drg. Edi karyadi,MM,MDSc., Sp.Perio ( ............................... )
( AnggotaII Dewan Penguji )
Dekan,
drg. Dendy Murdiyanto, MDSc
NIK/NIDN : 1238/0629127903
Page 4
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kersajanaan di suatu perguruan tinggi dan
sepanjang sepengetahuan saya tidak terdapat karya ilmiah yang ditulis atau diterbitkan orang
lain. Kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila nanti terbukti ada tidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, saya
bertanggug jawab sepenuhnya.
Surakarta, 7 April 2021
Penulis
Jesyta Jasamania HR
J520170043
Page 5
1
DETEKSI APOPTOSIS DENGAN METODE FLOWCYTOMETRY ANNEXIN V
PADA MODEL SEL LIGAMEN PERIODONTAL
Abstrak
Sel mengalami kematian dengan dua mekanisme yaitu apoptosis dan nekrosis. Dalam kondisi
fisiologis apoptosis sangat berperan penting untuk pergantian sel dalam jaringan selama
perkembangan normal. Apoptosis juga dianggap sebagai komponen penting untuk fungsi
sistem kekebalan, atrofi yang bergantung pada hormon, perkembangan embrio dan kematian
sel yang disebabkan oleh bahan kimia.Pada sel normal fibroblast ligamen periodontal dapat
dilakukan deteksi apoptosis secara in vitro dengan uji laboratorium flowcytometry Annexin
v. literature review ini untuk mengetahui keberhasilan metode flowcytometry AnnexinV
dalam mendeteksi apoptosis pada sel ligamen periodontal. Flowcytometry pada prinsipnya
menggunakan uji Annexin V yang mengikat fosfatidilserin pada permukaan sel yang
mengalami apoptosis. Annexin v digunakan sebagai penanda untuk mendeteksi sel yang
mengalami apoptosis. Propidium iodida digunakan untuk membedakan sel hidup, apoptosis,
dan nekrosis. Metode uji Flowcytometry merupakan teknologi canggih yang memberikan
gambaran dengan cepat, mampu melakukan pengukuran kuantitatif, dan terpercaya untuk
mendeteksi apoptosis. Hasil pewarnaan pada sel diperoleh 4 macam warna, yakni hijau
menunjukkan sel hidup, kuning menunjukkan apoptosis awal, merah muda menunjukkan
apoptosis akhir, dan merah menunjukkan nekrosis.
Kata kunci : Apoptosis; Flowcytometry; Annexin V; Sel Fibroblas Ligamen Periodontal
Abstract
Cells experience death by two mechanisms, namely apoptosis and necrosis. In physiological
conditions, apoptosis is very important for cell turnover in tissues during normal
development. Apoptosis is also considered an essential component for immune system
function, hormone-dependent atrophy, embryonic development and chemical-induced cell
death. In normal cells, periodontal ligament fibroblasts can be detected in vitro apoptosis by
using Annexin v flowcytometry laboratory tests. Thisliterature review is to determine the
success of the Annexin V flow cytometry method in detecting apoptosis in periodontal
ligament cells. Flowcytometry in principle uses the Annexin V test which binds
phosphatidylserine on the surface of cells experiencing apoptosis. Annexin v is used as a
marker to detect apoptotic cells. Propidium iodide is used to differentiate living cells,
apoptosis, and necrosis. The Flow Cytometry test method is a sophisticated technology that
provides a quick overview, is able to take quantitative measurements, and is reliable for
detecting apoptosis. The results of staining on cells obtained 4 kinds of colors, namely green
indicates living cells, yellow indicates early apoptosis, pink indicates late apoptosis, and red
indicates necrosis.
Key words: Apoptosis; Flow Cytometry; Annexin V; Periodontal Ligament Fibroblasts
1. PENDAHULUAN
Kemampuan sistem fisiologi untuk mempertahankan keseimbangan di dalam tubuh disebut
homeostasis. Homeostasis sangat penting, karena sel dan jaringan tubuh hanya akan tetap
berfungsi secara efisien ketika kondisi dalam tubuh dipertahankan dengan baik (Chalik,
2016). Pada individu normal terdiri dari sel-sel yang mengalami pergantian dengan cara
mitosis. Sel-sel yang sudah mengalami diferensiasi dan berfungsi sesuai dengan tempatnya
Page 6
2
tidak akan mengalami pembelahan lagi tetapi melanjutkan siklus dengan mengalami kematian
(lukitasari, 2015).
Sel mengalami kematian dengan dua mekanisme yaitu apoptosis dan nekrosis.
Apoptosis dalam bahasa yunani berarti gugurnya kelopak bunga atau daun dari pohon. Istilah
ini pertama kali dikenalkan oleh kerr, wyllie, dan currie tahun 1972 yaitu menggambarkan
kematian sel yang terprogram atau lebih dikenal dengan programmed cell death (PCD) (Sari,
2018). Kematian sel apoptosis menunjukkan penyusutan sitoplasma, kondensasi kromatin,
fragmentasi inti, dan lepuh nya membran plasma yang berpuncak dengan pembentukan
vesikula kecil yang tampaknya utuh (umumnya dikenal sebagai badan hipotik) yang secara
efisien diambil oleh sel-sel tetangga dengan aktivitas fagositik dan terdegradasi di dalam
lisosom (Galluzzi et al., 2018).
Berbeda dengan apoptosis maka sel juga dapat mengalami kematian sebagai respon
terhadap kerusakan jaringan yang di sebabkan oleh faktor eksternal atau patologis yang
disebut sebagai nekrosis. Tipikal yang jelas saat nekrosis adalah nampak sel yang mengalami
penambahan besar dan pecah, sehingga mengeluarkan isi selnya, dan menyebabkan kerusakan
sel karena cairan sel berada di sekitar sel sehingga menyebabkan peradangan. Pada nekrosis
akan terjadi perubahan pada inti yang akhirnya menyebabkan inti mengalami lisis sehingga
membran plasma rusak (lukitasari, 2015).
Pada dewasa ini sebagian besar upaya penelitian apoptosis dilakukan secara in vitro
menggunakan model berbasis sel, karena prinsip mekanisme molekuler bertanggung jawab
untuk pelaksanaan program, dapat direkapitulasi dengan garis sel primer atau yang
diabadikan. model ini memungkin- kan manipulasi eksperimental yang hampir tak terbatas,
lebih efisien dan cepat (Kupcho et al., 2019). Pada sel normal dapat dilakukan detekasi sel
apoptosis dan nekrosis salah satunya pada sel fibroblas ligament periodontal (PDL). Sel PDL
adalah sel yang terdapat di rongga mulut, dan sel fibroblas yang banyak di rongga mulut salah
satunya terdapat pada ligamen periodontal. (Wang et al., 2013).
Untuk membedakan sel apoptosis dan nekrosis dapat menggunkan teknik laboratorium
yaitu metode flowcytometry. Flowcytometry merupakan alat yang digunakan dalam
penelitian biomedis modern dan aplikasi klinis (Shrirao, et al., 2018). Flowcytometry adalah
teknologi yang dengan cepat menganalisis sel tunggal atau partikel yang tersuspensi dalam
larutan berbasis garam buffer saat mengalir melewati laser tunggal atau ganda dan dapat
memberikan gambaran yang cepat, kuantitatif, dan terpercaya untuk mendeteksi apoptosis
(Banfalvi, 2017). Penggunaan Annexin V merupakan satu-satunya parameter untuk
Page 7
3
memonitor viabilitas sel dengan flow cytometry yang dapat digunakan untuk menentukan
apakah sel mati atau hidup. (Zhang et al., 2017). PI digunakan kombinasi dengan Annexin V,
karena PI hanya masuk dan menodai sel-sel yang permeabilisasi membran. literature review
ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan metode flowcytometry Annexin V dalam
mendeteksi apoptosis pada model sel ligamen periodontal.
2. METODE
Desain penelitian ini adalah litterature review. Data yang digunakan merupakan data
sekunder, didapatkan dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu dan bukan dari
pengamatan secara langsung. Pencarian artikel publikasi pada Google Schoolar, NCBI dan
PubMed menggunakan kata kunci yang telah ditentukan yaitu Apoptosis, Flowcytometry, dan
Annexin-v . Literature review ini menggunakan literature yang diterbitkan tahun 2010 –2020
yang dapat diakses fulltext.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Apoptosis adalah kematian sel terprogram. Apoptosis merupakan proses aktif yang diatur
dengan sangat baik yang ditandai dengan perubahan morfologis dan biokimia.Apoptosis
bekerja secara sinergis untuk memastikan bahwa organisme multisel tetap sehat dan sel-sel
yang rusak dikeluarkan dari tubuh. Kegagalan dalam mengatur apoptosis dapat menyebabkan
patologi yang ditunjukkan pada banyak penyakit.
Flowcytometry adalah teknologi yang canggih dengan aplikasi dalam berbagai disiplin
ilmu. Flowcytometry adalah teknologi yang dengan cepat menganalisis sel tunggal atau
partikel yang tersuspensi dalam larutan berbasis garam buffer saat mengalir melewati laser
tunggal atau ganda. Flowcytometry menggunakan laser sebagai sumber cahaya untuk
menghasilkan sinyal cahaya tersebar dan fluoresen yang dibaca oleh detektor seperti
fotodioda atau tabung pengganda fotomulti. Sinyal cahaya ini diubah menjadi sinyal
elektronik yang dianalisis oleh komputer dan ditulis menjadi file data format standar (FCS).
Populasi sel dapat dianalisis dan atau dimurnikan berdasarkan karakteristik fluoresen atau
hamburan cahayanya. Berbagai reagen fluoresen digunakan dalam flowcytometri, termasuk
antibodi ter-konjugasi fluoresen, pewarna pengikat asam nukleat,viabilitas pewarna, pewarna
indikator ion, dan protein ekspresi fluoresen.
Penelitian yang dilakukan oleh Wang et al (2013), Rual et al (2019), dan Grzegorz
Szczukro et al (2017) menjelaskan bahwa pada prinsipnya Flowcytometry mengguna- kan
Page 8
4
annexin v dan propidium iodida untuk penilaian sel apoptosis dan nekrosis. Annexin v adalah
protein yang dengan adanya ion kalsium dapat mengikat ke membran sel fosfatidilserin,
sehingga memungkinkan untuk mendeteksi apoptosis tahap awal. Kemudian PI ditambahakan
ke dalam campuran inkubasi. Penambahan propidium iodide (PI) ke dalam campuran inkubasi
memungkinkan evaluasi integritas membran sel secara bersamaan. PI dapat dikombinasi
dengan annexin, pewarna ini tidak melewati penghalang lipid sehingga menodai sel dengan
membran yang rusak (nekrotik). Sel hidup tidak terwarnai oleh Annexin v & PI.
Prosedur flowcytometry dalam mendeteksi sel yaitu pertama sel diinkubasi selama
24jam , kemudian sel dicuci dengan buffered saline, sel-sel yang tersuspensi dalam buffer
ditambahkan annexin v dan propidium iodida untuk diwarnai, agar bercampur maka
divorteks, sel- sel tersebut kemudian di inkubasi selama kurang lebih 10-15 menit dalam
gelap pada suhu kamar, kemudian sel siap untuk di analisis menggnakan mesin
flowcytometry. Prosedur flowcytometry dalam mendeteksi sel didukung oleh penelitian
Grzegorz Szczukro et al (2017), Susianti et al (2016), dan Happy kurnia (2019).
Hasil data dari uji flowcytometry menghasilkan pewarnaan pada sel hudup apoptosis
dan nekrosis. Diperoleh 4 macam warna yang berbeda yakni hijau menunjukkan sel hidup,
kuning menunjukkan sel apoptosis awal, merah muda menunjukkan sel apoptosis akhir, dan
merah menunjukkan nekrosis. Warna tersebut bisa terbentuk disebabkan oleh sel yang
memancar epi-fluorosensi oleh ikatan Annexin v dan PI lalu ditangkap oleh sinar UV.
Apabila terdapat perbedaan hasil pewarnaan sel, hal ini disebabkan karena setiap hamburan
cahaya yang di hasilkan tergantung pada sifat fisik partikel atau sel, seperti ukuran dan
kompleksitas internal, sehingga mempengaruhi hamburan cahaya.
Gambar 1. Hasil Pewarnaan Sel Dengan Uji Flowcytometry
Uji flowcytometry memiliki sensitifitas yang tinggi sehingga sel benar-benar bisa
terdeteksi dengan jumlah sampel yang sedikit. Spesifisitas uji flowcytometry yaitu sel
apoptosis awal yang terwarnai kuning berikatan dengan annexin v, sel apoptosis akhir
terwarnai merah muda berikatan dengan annexin v dan pi, sel nekrosis terwarnai merah
berikatan dengan pi, dan sel hidup tidak terwarnai oleh annexin v dan pi. Flowcytometry
Page 9
5
memang spesifik dan sensitif tetapi tergolong instrumen yang mahal. Flowc- ytometry
menjadi layak untuk digunakan karena merupakan teknologi canggih yang memberikan
gambaran dengan cepat, mampu melakukan pengukuran kualitatif, kuantitatif, dan terpercaya
untuk mendeteksi apoptosis.
4. PENUTUP
4.1 Simpulan
Flowcytometry dapat membedakan hasil pewarnaan sel apoptosis dan nekrosis
menggunakan fluorescein annexin v dan pewarna propidium iododa. Data diperoleh 4
macam warna, yakni hijau menunjukkan sel hidup, kuning menunjukkan apoptosis awal,
merah muda menunjukkan apoptosis akhir, dan merah menunjukkan nekrosis. Metode uji
Flowcytometry memiliki spesifisitas dan sensitifitas tetapi sayangnya metode ini tergolong
mahal, dan menjadi layak untuk digunakan karena metode ini merupakan teknologi
canggih yang memberikan gambaran dengan cepat, mampu melakukan pengukuran
kualitatif, kuantitatif, dan terpercaya untuk mendeteksi apoptosisis.
4.2 Saran
1) Apoptosis adalah topik yang banyak dibahas oleh komunitas ilmiah, tetapi hanya
mendapat sedikit perhatian dalam literatur review. Hasil literature review ini dapat
dijadikan referensi dalam perkembangan ilmu kedokteran gigi terkait deteksi apoptosis
dengan metode flowcytometry Annexin v pada model sel ligamen periodontal.
2) Literature review mengenai metode flowcytometry Annexin v dalam mendeteksi
apoptosis pada model sel ligamen periodontal ini hanya menunjukkan hasil pewarnaan
saja. Literature review berikutnya metode flowcytometry perlu dihubungkan dengan
cara analisa pembacaan hasil flowcytometry.
3) Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai deteksi apoptosis yang membahas tentang
gambaran detail sel yang mengalami kematian sel baik secara apoptosis, nekrosis,
sehingga dapat digunakan unuk pembelajaran kedepan.
DAFTAR PUSTAKA
Aslantürk, Ö. S. (2018) ‘In Vitro Cytotoxicity and Cell Viability Assays: Principles, Advantages,
and Disadvantages’, Genotoxicity - A Predictable Risk to Our Actual World, pp. 1–18.
doi: 10.5772/intechopen.71923.
Banfalvi, G. (2017) ‘Methods to detect apoptotic cell death’, Apoptosis, 22(2), pp. 306–323. doi:
10.1007/s10495-016-1333-3.
Page 10
6
Bartolome, F. et al. (2020) ‘Annexin A5 prevents amyloid-β-induced toxicity in choroid plexus:
implication for Alzheimer’s disease’, Scientific Reports, 10(1), pp. 1–15. doi:
10.1038/s41598-020-66177-5.
Chalik, R. (2016) Anatomi Fisiologi Manusia.
Chen, S. et al. (2008) ‘Detection of apoptosis induced by new type gosling viral enteritis virus in
vitro through fluorescein annexin V-FITC/PI double labeling’, World Journal of
Gastroenterology, 14(14), pp. 2174–2178. doi: 10.3748/wjg.14.2174.
Crowley, L. C. et al. (2016) ‘Quantitation of apoptosis and necrosis by annexin V binding,
propidium iodide uptake, and flow cytometry’, Cold Spring Harbor Protocols,
2016(11), pp. 953–957. doi: 10.1101/pdb.prot087288.
D’Arcy, M. S. (2019) ‘Cell death: a review of the major forms of apoptosis, necrosis and
autophagy’, Cell Biology International, 43(6), pp. 582–592. doi: 10.1002/cbin.11137.
Donnenberg, V. S., Ulrich, H. and Tárnok, A. (2013) ‘Cytometry in stem cell research and
therapy’, Cytometry Part A, 83 A(1), pp. 1–4. doi: 10.1002/cyto.a.22243.
Elmore, S. (2007) ‘Apoptosis: A Review of Programmed Cell Death’, Toxicologic Pathology,
35(4), pp. 495–516. doi: 10.1080/01926230701320337.
Galluzzi, L. et al. (2018) ‘Molecular mechanisms of cell death: Recommendations of the
Nomenclature Committee on Cell Death 2018’, Cell Death and Differentiation, 25(3),
pp. 486–541. doi: 10.1038/s41418-017-0012-4.
Gjertsen, A. W. et al. (2011) ‘Effect of propolis on proliferation and apoptosis of periodontal
ligament fibroblasts’, Oral Surgery, Oral Medicine, Oral Pathology, Oral Radiology
and Endodontology, 112(6), pp. 843–848. doi: 10.1016/j.tripleo.2011.08.004.
Hadi, R. S. (2011) ‘Mekanisme Apoptosis Pada Regresi Sel Luteal’, Majalah Kesehatan
PharmaMedika, 3(1), pp. 246–254. Available at:
http://indonesia.digitaljournals.org/index.php/kespha/article/view/1084/1084.
Jaye, D. L. et al. (2012) ‘Translational Applications of Flow Cytometry in Clinical Practice’, The
Journal of Immunology, 188(10), pp. 4715–4719. doi: 10.4049/jimmunol.1290017.
Jiang, L. et al. (2016) ‘Monitoring the progression of cell death and the disassembly of dying
cells by flow cytometry’, Nature Protocols, 11(4), pp. 655–663. doi:
10.1038/nprot.2016.028.
Kang, T. H. et al. (2020) ‘Annexin A5 as an immune checkpoint inhibitor and tumor-homing
molecule for cancer treatment’, Nature Communications, 11(1), pp. 1–16. doi:
10.1038/s41467-020-14821-z.
Kupcho, K. et al. (2019) ‘A real-time, bioluminescent annexin V assay for the assessment of
apoptosis’, Apoptosis, 24(1–2), pp. 184–197. doi: 10.1007/s10495-018-1502-7.
Kurniati (2013) Biologi Sel, Journal of Chemical Information and Modeling.
Lee, S. Y. et al. (2018) ‘Regulation of Tumor Progression by Programmed Necrosis’, Oxidative
Medicine and Cellular Longevity, 2018. doi: 10.1155/2018/3537471.
Liu, K. et al. (2015) ‘Dual AO/EB staining to detect apoptosis in osteosarcoma cells compared
with flow cytometry’, Medical science monitor basic research, 21, pp. 15–20. doi:
10.12659/MSMBR.893327.
lukitasari marheny (2015) Buku biologi sel.
Page 11
7
McKinnon, K. M. (2018) ‘Flow cytometry: An overview’, Current Protocols in Immunology,
2018(February), pp. 5.1.1-5.1.11. doi: 10.1002/cpim.40.
Nambiar, S. and Hegde, V. (2016) ‘Apoptosis in Oral Health and Disease : a Brief Review’, pp.
47–53. doi: 10.21276/sjodr.2016.1.2.3.
Permatasari, H. K., Kusuma, I. D. and Mayangsari, E. (2019) ‘Minyak Cengkeh (Syzygium
aromaticum) Menginduksi Apoptosis pada Sel Kanker Servik HeLa melalui
Peningkatan Kadar Protein p53’, Jurnal Kedokteran Brawijaya, 30(3), p. 185. doi:
10.21776/ub.jkb.2019.030.03.4.
Pfeffer, C. M. and Singh, A. T. K. (2018) ‘Apoptosis: A target for anticancer therapy’,
International Journal of Molecular Sciences, 19(2). doi: 10.3390/ijms19020448.
Rahayu, M. and Roosmarinto, R. (2017) ‘Kajian Aktivitas Antikanker Ekstrak Daun Gude
(cajanus cajan) Terhadap Sel Kanker Kolon Secara in Vitro’, Jurnal Teknologi
Laboratorium, 6(1), p. 31. doi: 10.29238/teknolabjournal.v6i1.87.
Rahmadina and Febriana, H. (2019) ‘Biologi Sel Unit Terkecil Penyusun Tubuh Makhluk
Hidup’, Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), pp. 1689–1699.
Ruan, L. et al. (2018) ‘Assay of Single-Cell Apoptosis by Ensemble and Single-Molecule
Fluorescence Methods: Annexin-V/Polyethylene Glycol-Functionalized Quantum Dots
as Probes’, Langmuir, 34(34), pp. 10040–10047. doi: 10.1021/acs.langmuir.8b01749.
Sari, L. M. (2018) ‘Apoptosis: Mekanisme Molekuler Kematian Sel’, Cakradonya Dental
Journal, 10(2), pp. 65–70. doi: 10.24815/cdj.v10i2.11701.
Sri Pradnyani, I. G. A. (2017) ‘Tetrasiklin HCL Gel 0,7% Meningkatkan Jumlah Sel Fibroblas
dan Mempertebal Ligamen Periodontal pada Sulkus Gingiva Tikus yang Mengalami
Periodontitis’, Intisari Sains Medis, 8(1), p. 14. doi: 10.15562/ism.v8i1.3.
Sumbayak, E. M. (2015) ‘Tinjauan Pustaka Fibroblas : Struktur dan Peranannya dalam
Penyembuhan Luka’, Jurnal Kedokteran Meditek, 21(6), pp. 1–6. Available at:
http://ejournal.ukrida.ac.id/ojs/index.php/Meditek/article/view/1169.
Susianti (2016) ‘Efek Timoquinon terhadap Apoptosis pada Sel Kanker Serviks Thymoquinone
Effect to Apoptosis on Cervical Cancer Cell’, 1.
Susilowati, R. P. (2019) Kajian Sel dan Molekuler. Available at:
http://repository.ukrida.ac.id/bitstream/123456789/101/1/Buku Kajian Sel dan
Molekuler.pdf.
Szczurko, G. et al. (2018) ‘Effect of root canal sealers on human periodontal ligament fibroblast
viability: ex vivo study’, Odontology, 106(3), pp. 245–256. doi: 10.1007/s10266-017-
0329-y.
Trump, B. E. et al. (1997) ‘Pathways Oncosis , Apoptosis , and Necrosis’, Toxicologic
pathology, 25(1), pp. 82–88.
Wang, L. et al. (2013) ‘Pathological Cyclic Strain-Induced Apoptosis in Human Periodontal
Ligament Cells through the RhoGDIα/Caspase-3/PARP Pathway’, PLoS ONE, 8(10).
doi: 10.1371/journal.pone.0075973.
Warnes, G. (2020) ‘Flow Cytometric Characterization of Accidental Cell Death Highlights
Connections to Regulated Cell Death’, Journal of Cellular Signaling, 1(Issue 1), pp. 1–
3. doi: 10.33696/signaling.1.001.
Zhang, X. et al. (2017) ‘Anti-cancer activity of Annexin V in murine melanoma model by
Page 12
8
suppressing tumor angiogenesis’, Oncotarget, 8(26), pp. 42602–42612. doi:
10.18632/oncotarget.16645.