TRANSIENT ISCHEMIC ATTACK (TIA) Definisi TIA adalah episode singkat dari disfungsi neurologis yang dihasilkan dari iskemia serebral fokal yang tidak berhubungan dengan infark serebral permanen. Sebelumnya, TIA didefinisikan sebagai setiap kejadian iskemik serebral fokal dengan gejala yang berlangsung kurang dari 24 jam. 1 Definisi baru yang diusulkan adalah TIA merupakan episode singkat dari disfungsi neurologis yang disebabkan oleh gangguan fokus iskemia otak atau retina, dengan gejala klinis yang biasanya berlangsung kurang dari 1 jam, dan tanpa bukti infark. 2 Epidemiologi Insiden dan prevalensi TIA sulit diperkirakan karena beragamnya kriteria yang digunakan dalam studi epidemiologi untuk mengidentifikasi TIA. Kurangnya pengakuan oleh masyarakat dan sistem kesehatan dari gejala- gejala neurologis fokal sementara yang terkait dengan TIA juga menyulitkan studi epidemiologi ini. Mengingat keterbatasan ini, insiden TIA di Amerika Serikat telah diperkirakan ≈ 200.000-500.000 per tahun, dengan prevalensi 2,3% populasi yang sebanding dengan ≈ 5 juta orang. 1 Insiden TIA di Inggris sebesar 150.000 pasien per tahun. Insiden TIA pada warga kulit hitam 98 kasus per 100.000 penduduk. Hal ini lebih besar dibandingkan dengan warga kulit putih, yaitu sebesar 81 kasus per 100.000 penduduk. 7 Insiden TIA pada laki-laki sebesar 101 kasus per 100.000 penduduk. Hal ini lebih tinggi dibandingkan dengan insiden pada perempuan yaitu sebesar 70 kasus per 100.000 penduduk. 7 Insiden TIA juga meningkat seiring dengan pertambahan usia, yaitu 1-3 kasus per 100.000 penduduk pada umur 35 tahun sampai 1500 kasus per 100.000 penduduk pada umur 85 tahun. 7 Etiologi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
TRANSIENT ISCHEMIC ATTACK(TIA)
Definisi
TIA adalah episode singkat dari disfungsi neurologis yang dihasilkan dari iskemia serebral fokal yang
tidak berhubungan dengan infark serebral permanen. Sebelumnya, TIA didefinisikan sebagai setiap
kejadian iskemik serebral fokal dengan gejala yang berlangsung kurang dari 24 jam.1 Definisi baru
yang diusulkan adalah TIA merupakan episode singkat dari disfungsi neurologis yang disebabkan
oleh gangguan fokus iskemia otak atau retina, dengan gejala klinis yang biasanya berlangsung
kurang dari 1 jam, dan tanpa bukti infark.2
Epidemiologi
Insiden dan prevalensi TIA sulit diperkirakan karena beragamnya kriteria yang digunakan dalam studi
epidemiologi untuk mengidentifikasi TIA. Kurangnya pengakuan oleh masyarakat dan sistem
kesehatan dari gejala-gejala neurologis fokal sementara yang terkait dengan TIA juga menyulitkan
studi epidemiologi ini. Mengingat keterbatasan ini, insiden TIA di Amerika Serikat telah diperkirakan ≈
200.000-500.000 per tahun, dengan prevalensi 2,3% populasi yang sebanding dengan ≈ 5 juta
orang.1
Insiden TIA di Inggris sebesar 150.000 pasien per tahun. Insiden TIA pada warga kulit hitam 98 kasus
per 100.000 penduduk. Hal ini lebih besar dibandingkan dengan warga kulit putih, yaitu sebesar 81
kasus per 100.000 penduduk.7
Insiden TIA pada laki-laki sebesar 101 kasus per 100.000 penduduk. Hal ini lebih tinggi dibandingkan
dengan insiden pada perempuan yaitu sebesar 70 kasus per 100.000 penduduk.7 Insiden TIA juga
meningkat seiring dengan pertambahan usia, yaitu 1-3 kasus per 100.000 penduduk pada umur 35
tahun sampai 1500 kasus per 100.000 penduduk pada umur 85 tahun.7
Etiologi
Etiologi TIA tersering adalah akibat tromboemboli dari ateroma pembuluh darah leher. Penyebab lain
adalah lipohialinosis pembuluh darah kecil intrakranial dan emboli kardiogenik. Etiologi yang lebih
jarang adalah vaskulitis atau kelainan hematologis.3
Menurut jurnal yang diterbitkan oleh American Stroke Association, berikut adalah faktor resiko
terjadinya TIA4
- Hipertensi
- Diabetes mellitus
- Hiperkolesterolemia dan hiperlipidemia
- Perokok
- Konsumsi alkohol
- Obesitas
- Aktivitas fisik yang kurang
Patofisiologi
TIA ditandai dengan penurunan sementara atau penghentian aliran darah serebral pada distribusi
neurovaskuler tertentu dimana hal ini disebabkan oleh aliran yang kurang pada pembuluh darah yang
tersumbat sebagian, adanya tromboemboli, atau stenosis pembuluh darah kecil.7
Penurunan aliran darah serebral sampai nol menyebabkan kematian jaringan otak dalam waktu 4-10
menit; aliran darah kurang dari 16-18 mL/100 gram jaringan otak per menit menyebabkan infark
dalam waktu 1 jam, dan penurunan kurang dari 20 mL/100 gram jaringan otak per menit
menyebabkan iskemi tanpa infark kecuali waktunya memanjang sampai berjam-jam atau berhari-hari.
Jika aliran darah kembali normal sebelum terjadi kematian sel yang signifikan, maka pasien hanya
merasakan gejala sementara, sebagai contoh adalah pada TIA.8
Tanda dan Gejala Klinis
Tanda khas TIA adalah hilangnya fungsi fokal SSP secara mendadak seperti gejala stroke stroke
infark. Gejala seperti sinkop, bingung, dan pusing tidak cukup untuk menegakkan diagnosis. TIA
umumnya berlangsung selama beberapa menit saja, jarang berjam-jam. Daerah arteri yang terkena
akan menentukan gejala yang terjadi:3
- Karotis (paling sering)3
o Hemiparesis
o Hilangnya sensasi hemisensorik
o Afasia
o Kebutaan monookular (amaurosis fugax) yang disebabkan oleh iskemia retina
- Vertebrobasiler3
o Paresis atau hilangnya sensasi bilateral
o Kebutaan mendadak bilateral (pada pasien usia lanjut)
o Diplopia, ataksia, vertigo, disfagia – setidaknya dua dari tiga gejala ini terjadi secara
bersamaan
Beberapa gejala tidak menunjukkan lokasi daerah arteri spesifik yang akurat, seperti hemianopia atau
disartria saja, walaupun umumnya kelainan ini disebabkan kelainan vertebrobasiler.3
Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda neurologis biasanya tidak ada saat pasien diperiksa oleh dokter, tetapi emboli kolesterol
dapat terlihat melalui funduskopi pada pasien amaurosis fugax. Dapat pula terdengar bruit karotis dan
mempunyai hubungan tertentu bila terdapat pada sisi lesi TIA. Murmur dan aritmia jantung
menunjukkan kemungkinan penyebab emboli kardiak.3
Penyebab TIA vertebrobasiler yang jarang adalah subclavian steal syndrome. Pada sindrom ini terjadi
stenosis pada bagian proksimal arteri subklavia (kadang dengan bruit pada leher bawah dan
penurunan tekanan darah dan volume nadi lengan ipsilateral) yang dapat menyebabkan aliran
retrograde arteri vertebralis ke bawah saat lengan digerakkan.3
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang ditujukan untuk mendeteksi penyebab sehingga dapat mencegah rekurensi
yang lebih serius, yaitu stroke. Pemeriksaan penunjang antara lain:
- Pemeriksaan darah rutin, LED
- Glukosa darah dan kolesterol
- Serologi sifilis
- EKG3
Dari hasil pemeriksaan dasar dan kondisi pasien, mungkin diperlukan pemeriksaan lebih lanjut:
- Rontgen thorax, ekokardiogram – jika curiga terapat emboli kardiogenik
- CT scan kepala – mendeteksi penyakit serebrovaskuler yang telah ada sebelumnya, dan
menyingkirkan kemungkinan lesi struktural seperti tumor yang menunjukkan gejala seperti
TIA
- USG karotis atau angiografi – untuk mendeteksi stenosis karotis pada pasien TIA dengan lesi
karotis
- Kultur darah – jika terapat dugaan endokarditis infektif3
Berikut merupakan pemeriksaan penunjang yang direkomendasikan American Stroke Association1:
Rekomendasi Kelas I :
Pasien dengan TIA sebaiknya menjalani evaluasi neuroimaging dalam waktu 24 jam onset
gejala. MRI, termasuk DWI, adalah modalitas pencitraan otak yang bagus untuk diagnostik. Jika MRI
tidak tersedia, CT harus dilakukan (Kelas I, Tingkat Evidensi B).
Pencitraan noninvasif pembuluh cervicocephalic harus dilakukan secara rutin sebagai bagian dari
evaluasi pasien yang diduga dengan TIA (Kelas I, Tingkat Evidensi A). Pasien yang dicurigai dengan
TIA harus dievaluasi sesegera mungkin setelah suatu peristiwa (Kelas I,Tingkat Evidensi B).
Rekomendasi Kelas II:
Penilaian awal pembuluh darah ekstrakranial mungkin melibatkan salah satu dari berikut: CUS/TCD,
MRA, atau CTA, tergantung pada ketersediaan lokal dan keahlian, dan karakteristik pasien (Kelas IIa,
Tingkat Evidensi B).
EKG harus dilakukan sesegera mungkin setelah TIA (Kelas I, Tingkat Evidensi B). Pemantauan
jantung.
Echocardiography (setidaknya TTE) adalah wajar untuk mengevaluasi pasien yang dicurigai dengan
TIA (Kelas IIa, Tingkat Evidensi B). TEE berguna dalam mengidentifikasi PFO, aterosklerosis
lengkung aorta, dan penyakit katup (Kelas IIa, Tingkat Evidensi B).
Tes darah rutin (hitung darah lengkap, panel kimia, waktu prothrombin dan parsial waktu
tromboplastin, dan panel lipid puasa) untuk mengevaluasi pasien yang diduga dengan TIA (Kelas IIa,
Tingkat Evidensi B).
Diagnosis
- Anamnesa
o Gejala neurologik fokal yang dirasakan kurang dari 24 jam
o Faktor resiko positif
o Riwayat keluarga dengan stroke (termasuk aneurisma, keadaan hiperkoagulasi)
- Pemeriksaan fisik
o Tanda-tanda vital, termasuk tekanan darah pada kedua lengan untuk menyingkirkan
stenosis arteri subclavia dimana bermanifestasi sebagai perbedaan yang besar
antara tekanan darah lengan kiri dan kanan
o Auskultasi dada dan leher
o Fungsi neurologis
- Pemeriksaan penunjang9
Diagnosis Banding
- Migrain disertai aura
- Epilepsi parsial
- Tumor intrakranial, malformasi vaskuler, atau hematoma subdural kronik