Matilda, Yohannes, Ferdinan, Thomas Fistek UGM 03 MAKALAH REKAYASA ENERGI SURYA DESAIN KOLEKTOR PLAT DATAR ( FLAT PLATE ) UNTUK PEMANAS AIR Disusun Oleh : Matilda M Gati ( 28715 ) Thomas Ari Negara ( 28385 ) Ferdinan M Sinaga ( 28508 ) Yohannes Ridwan S. ( 26988 ) JURUSAN TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2006
16
Embed
DESAIN KOLEKTOR PLAT DATAR ( FLAT PLATE ) UNTUK PEMANAS AIR
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Matilda, Yohannes, Ferdinan, Thomas Fistek UGM 03
MAKALAH REKAYASA ENERGI SURYA
DESAIN KOLEKTOR PLAT DATAR ( FLAT PLATE ) UNTUK
PEMANAS AIR
Disusun Oleh : Matilda M Gati ( 28715 )
Thomas Ari Negara ( 28385 )
Ferdinan M Sinaga ( 28508 )
Yohannes Ridwan S. ( 26988 )
JURUSAN TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2006
Matilda, Yohannes, Ferdinan, Thomas Fistek UGM 03
1
Desain Kolektor Plat Datar (Flat Plate) untuk
Pemanas Air
Dasar Teori
Sistem pemanas air dengan kolektor plat datar terdiri dari kolektor, pompa listrik,
tangki penyimpan (storage) dan pipa-pipa.
Gambar 01 – Bentuk umum pemanas air dengan kolektor plat datar
Cara kerjanya adalah ketika pagi hari air dipompa dari sumur ke tangki penyimpan hingga
penuh. Kemudian saat matahari bersinar, pompa dibawah kolektor dihidupkan untuk
menggerakkan fluida kerja. Fluida kerja yang bersirkulasi tersebut akan mentransfer kalor
dari kolektor ke tangki penyimpan air. Setelah sore hari maka air hangat dari tangki
penyimpan dapat digunakan untuk mandi atau keperluan yang lain.
1. Neraca energi pada permukaan absorber
Radiasi surya yang mengenai absorber melalui cover1 dan cover2 akan diabsorbsi
oleh absorber plat hitam, kemudian kalor yang dihasilkan ditransfer ke fluida kerja yang
mengalir dalam pipa-pipa dibawah absorber. Pemakaian cover-cover tersebut
dimaksudkan untuk mengisolasi energi radiasi surya yang sudah mengenai absorber,
sehingga energi radiasi surya (terutama inframerah) dapat dengan maksimal ditransfer ke
fluida kerja.
Matilda, Yohannes, Ferdinan, Thomas Fistek UGM 03
2
Gambar 02 – Transfer kalor dari radiasi surya ke kolektor plat datar
Transfer energi radiasi surya ke absorber dapat dijelaskan dengan persamaan neraca
energi berikut
outinacc EEE &&& −= (1)
( ) ( )[ ]apLCUTCp
pp TTUAQIAdt
dTcm −+−= &ατ
pada kondisi steady state → 0=dt
dTcm p
pp , sehingga
( ) ( )[ ]apLTCU TTUIAQ −−= ατ& (2)
dimana UQ& = energi kalor yang dapat diserap fluida kerja; CA = luas bidang tangkap
absorber terhadap radiasi surya; ( )ατTI = intensitas radiasi surya yang jatuh tegak lurus
isok = 0.043 watt/(m2.K ) (isolator berupa gabus butiran halus)
L = 5 cm = 0.05 m (tebal isolator)
Perhitungan mencari LU :
[ ] Lk
NfNN
TTTTh
fNTT
TC
NU iso
cpp
apap
windap
p
L +−
−++−+
+++
+
+
−=
−
−
εεε
σ
12)1(05.0
))((11
22
1
33.0
Dengan menggunakan program yang ditulis dalam M–file Matlab : v=4; %kecepatan angin N=2; %jumlah cover Ac=3; %luas bidang tangkap kolektor terhadap radiasi surya beta=10; %kemiringan kolektor Ec=0.88; %emisivitas kaca Ep=0.10; %emisivitas plat absorber Tp=74.8+273; %temperatur plat absorber Ta=32.5+273; %temperatur lingkungan tho=5.67e-8; %konstanta stefan boltzman kiso=0.043; %konduktivitas termal isolator Liso=0.05; %tebal isolator ho=5.7+3.8*v; f=(1-0.04*ho+0.0005*ho^2)*(1+0.091*N); C=250*(1-0.0044*(beta-90)); Ut=(((N/((C/Tp)*((Tp-Ta)/(N+f))^0.33))+(1/ho))^(-1))+(tho*(Tp+Ta)*(Tp^2+Ta^2))/(((Ep+0.05*N*(1-Ep))^(-1))+((2*N+f-1)/Ec)-(N)) Ue=kiso/Liso UL=Ut+Ue Dengan hasil keluaran UL = 3.1385 Watt / m2. K
Perhitungan perubahan dinamik temperatur air dalam storage ST :
( ) ( )[ ] ( )aSSSapLTCS
pSS TTUATTUIFAdt
dTcm −−−−⋅=⋅ ατ'
Dengan melihat kebutuhan suatu kebutuhan rumah tangga, diasumsikan :
Sm = 400 kg
Matilda, Yohannes, Ferdinan, Thomas Fistek UGM 03
12
pSc = 4.184 kJ/kg.K
CP = 2.5 m (panjang absorber)
CL = 1.2 m (lebar absorber)
CA = 3 m2 (luas permukaan absorber)
'F = 0.8 (efisiensi fluks kalor ke fluida kerja dalam pipa rata-rata)
IT =
12sin500 tπ Watt/m2 =
12sin1800 tπ kJ/m2
UL = 3.1385 Watt/m2.K
SA = 7.85 m2
Dimana bentuk program dengan menggunakan M–file : t=linspace(0,12); %rentang waktu untuk jam matahari S=500*0.8*sin(3.14*t/12); figure plot(t,S) grid on title('Grafik Intensitas rata-rata harian dari jam 6 pagi sampai 6 sore') xlabel('waktu matahari (jam)') ylabel('intensitas matahari (Watt/m^2)') Qu=Ac*(1800*0.8*sin(3.14*t/12)-UL*(Tp-Ta)); figure plot(t,Qu) grid on title('Grafik Kalor yang berguna rata-rata harian dari jam 6 pagi sampai 6 sore') xlabel('waktu matahari (jam)') ylabel('Fluks kalor yang berguna (Watt)') %ms=500 massa air dalam storage %cps=4184 kapasitas kalor jenis air %Ac=3 luas permukaan bidang tangkap kolektor %S=500*0.8*sin(pi*t/12) radiasi surya efektif yang diterima kolektor %As=7.85 luas permukaan storage %Us=0.47 koefisien rugi-rugi kalor total storage %Persamaan diferensial pada storage dapat ditulis sbb %ms*cps*DTs=Qu-As*Us*(Ts-Ta) %ms*cps*DTs=Ac*(S-UL*(Tp-Ta))-As*Us*(Ts-Ta) Ts=dsolve('400*4.184*DTs=3*0.8*(1800*0.8*sin(pi*t/12)-3.1385*((74.8+273)-(32.5+273)))-7.85*0.47*(Ts-(32.5+273)),Ts(0)=25+273')-273; pretty(Ts) figure ezplot(Ts,[0 12]) grid on title('Grafik distribusi temperatur air dalam storage terhadap jam matahari') xlabel('waktu matahari (jam)') ylabel('temperatur air di storage (Celsius)')
Matilda, Yohannes, Ferdinan, Thomas Fistek UGM 03
13
Tampilan grafiknya adalah :
0 2 4 6 8 10 120
50
100
150
200
250
300
350
400Grafik Intensitas rata-rata harian dari jam 6 pagi sampai 6 sore
waktu matahari (jam)
inte
nsita
s m
atah
ari (
Wat
t/m2 )
0 2 4 6 8 10 12-500
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000Grafik Kalor yang berguna rata-rata harian dari jam 6 pagi sampai 6 sore
waktu matahari (jam)
Fluk
s ka
lor y
ang
berg
una
(Wat
t)
Matilda, Yohannes, Ferdinan, Thomas Fistek UGM 03
14
0 2 4 6 8 10 12
24
26
28
30
32
34
36
38
40
waktu matahari (jam)
Grafik distribusi temperatur air dalam storage terhadap jam matahari
tem
pera
tur a
ir di
sto
rage
(Cel
sius
)
Gambar 09 – Temperatur air di storage saat memakai kolektor berukuran 3 m2
0 2 4 6 8 10 12
25
30
35
40
45
50
55
60
waktu matahari (jam)
Grafik distribusi temperatur air dalam storage terhadap jam matahari
tem
pera
tur a
ir di
sto
rage
(Cel
sius
)
Gambar 10 – Temperatur air di storage saat memakai kolektor berukuran 7.5 m2
Matilda, Yohannes, Ferdinan, Thomas Fistek UGM 03
15
Kesimpulan.
Dapat dilihat bahwa TS (temperatur air dalam storage) puncak berkisar pada suhu 38.3
˚C ketika memakai kolektor berukuran 3 m2. Akan tetapi ketika kita memakai kolektor yang
berukuran 7.5 m2 maka TS dapat mencapai 58 ˚C. Hal ini karena dengan memakai kolektor
yang berukuran lebih besar maka energi surya yang dapat ditangkap kolektor plat datar
semakin besar, sehingga dapat menaikkan temperatur air dalam storage semakin tinggi.
Referensi.
Arismunandar,Wiranto,Prof. Teknologi Rekayasa Surya. Jakarta: PT Pradnya Paramita. 1995
Klein. Flat Plate Solar Collector Performance
Hanselman, Duane & Littlefield, Bruce. Matlab Bahasa Komputasi Teknis. Yogyakarta:
Penerbit Andi Yogyakarta. 2002
Kristanto,P. et al. Pengaruh Tebal Plat Dan Jarak Antar Pipa Terhadap Performansi Kolektor Surya Plat Datar : http://puslit.petra.ac.id/journals/mechanical/