DESAIN DAN ANALISIS POWER SUPPLY Norman Swarzkop Rhamdani 1209703029 JURUSAN FISIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2011
Jul 01, 2015
DESAIN DAN ANALISIS POWER SUPPLYNorman Swarzkop Rhamdani
1209703029
JURUSAN FISIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2011
DESAIN DAN ANALISIS POWER SUPPLY 1
Abstract
Electronic devices should be powered by direct current supply of DC (direct current)
which is stable in order to work properly. The battery or batteries are the source DC power
supply is best. However, for applications that require power supplies larger, the source of
the battery is not enough. A major source of power supply is alternating source of AC
(alternating current) from power plants. For that needed a power supply device that can
convert AC current into DC. Our group stringing the simplest rectifier.
Keywords: Transformator, Dioda Bridge, Dioda Zhener
Ringkasan
Perangkat elektronika mestinya dicatu oleh suplai arus searah DC (directcurrent) yang
stabil agar dapat bekerja dengan baik. Baterai atau accu adalah sumber catu daya DC
yang paling baik. Namun untuk aplikasi yang membutuhkan catu daya lebih besar, sumber
dari baterai tidak cukup. Sumber catu daya yang besar adalah sumber bolak-balik AC
(alternating current) dari pembangkit tenaga listrik. Untuk itu diperlukan suatu perangkat
catu daya yang dapat mengubah arus AC menjadi DC. Kelompok kami merangkai penyearah
yang paling sederhana.
Kata kunci : Trafo, Dioda Bridge, Dioda Zhener
Laporan Elektronika Dasar II
DESAIN DAN ANALISIS POWER SUPPLY 2
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak peralatan elektronika yang tidak dilengkapi dengan adaptor atau catu daya
tetap, misalnya radio dan tape recorder kecil. Selain dengan baterai kering, kita dapat
menyediakan catu daya dengan rangkaian penyearah yang tegangan keluarannya tetap dan
stabil, serta biaya murah. Adaptor murah yang ada di pasaran biasanya tidak dilengkapi
stabilator dan kemampuan arusnya belum tentu sesuai dengan peralatan keinginan kita.
Rangkaian penyearah (rectifier circuit) Bagian utama atau boleh dikatakan jantung su-
atu catudaya adalah rangkaian penyearah yang mengubah gelombang sinus AC menjadi
deretan pulsa DC. Ini merupakan dasar atau langkah awal untuk memperoleh arus DC
halus yang dibutuhkan oleh suatu peralatan elektronik.
Adanya hambatan keluaran transformator yang menyebabkan hilangnya atau turun-
nya tegangan keluaran dapat kita hindari dalam batas-batas arus beban tertentu. Untuk
tujuan tersebut kita dapat memasang dioda zener dalam rangkaian. Jadi kita dapat mem-
buat penyearah gelombang dengan menggunakan dioda, kapasitor, dan dioda zener dengan
berbagai macam desain. [1].
B. Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui manfaat diode sebagai penyearah.
2. Mampu merancang penyearah gelombang penuh.
3. Mampu menganalisis dan memahami prinsip kerja penyearah gelombang penuh.
4. Memahami manfaat kapasitor sebagai filter.
5. Mampu merangcang regulator menggunakan diode zener.
Laporan Elektronika Dasar II
DESAIN DAN ANALISIS POWER SUPPLY 3
II. TINJAUAN PUSTAKA
Power suplly terdiri dari empat bagian utama, yaitu : bagian penurun tegangan meng-
gunakan transformator step down, bagian penyearah menggunakan diode bridge, filter meng-
gunakan kapasitor, serta bagian regulator menggunakan diode zener atau menggunakan
ICLM78xx.[2-3].
A. Transformator penurun tegangan
Transformator bekerja berdasarkan Hukum Faraday, besar tegangan output diperoleh
dari perbandingan jumlah lililtan pada kumparan primer dan skundernya.[2-3].
VoutVin
=Nout
Nin
(1)
Relasi besar tegangan puncak dan tegangan rms dapat dirumuskan sebagai
Vrms =Vp√
2(2)
Laporan Elektronika Dasar II
DESAIN DAN ANALISIS POWER SUPPLY 4
B. Penyearah gelombang penuh
Prinsip penyearah (rectifier) yang paling sederhana ditunjukkan pada gambar-1 berikut
ini. Transformator (T1) diperlukan untuk menurunkan tegangan AC dari jala-jala listrik
pada kumparan primernya menjadi tegangan AC yang lebih kecil pada kumparan sekun-
dernya. Tegangan rata-rata DC pada penyearah gelombang penuh menggunakan diode
bridge adalah
VDC =2Vpπ
(3)
Sedangkan frekuensi outputnya adalah
foutdioda = findioda (4)
Filter kapasitor Pada rangkaian penyearah yang hanya menggunakan dioda penyearah masih
memiliki sinyal ac sehingga belum searah seperti halnya tegangan dc pada baterai. Sinyal
ac yang tidak diinginkan ini dinamakan ripple. Untuk memperkecil nilai ripple dapat digu-
nakan filter kapasitor. Semakin besar nilai kapasitor maka akan semakin kecil nilai tegangan
ripple[2-3].
Vripple =IDC
foutdiodaC(5)
Sehingga besar tegangan rata-rata DC pada penyearah gelombang penuh menggunakan diode
bridge dan filter kapasitor adalah.
VDC = Vp −Vripple
2(6)
Regulator tegangan Untuk memperoleh suatu catu daya dengan nilai keluaran yang
tetap maka digunakanlah dioda zener yang bekerja pada saat dipanjar mundur (reverse bias),
diode zener ini haya akan dapar bekerja saat tegangan yang diberikan melebihi breakdown
voltage[2-3].
Laporan Elektronika Dasar II
DESAIN DAN ANALISIS POWER SUPPLY 5
Berikut adalah perbandingan besar ripple pada input dan output dari system regulator
dioda zener. [2]
∆V z
∆V s
=Rz
Rs
(7)
Rangkaian penyearah sudah cukup bagus jika tegangan ripple-nya kecil, namun ada
masalah stabilitas. Jika tegangan PLN naik/turun, maka tegangan outputnya juga akan
naik/turun. Seperti rangkaian penyearah di atas, jika arus semakin besar ternyata tegan-
gan dc keluarnya juga ikut turun. Untuk beberapa aplikasi perubahan tegangan ini cukup
mengganggu, sehingga diperlukan komponen aktif yang dapat meregulasi tegangan keluaran
ini menjadi stabil.
Regulator Voltage berfungsi sebagai filter tegangan agar sesuai dengan keinginan. Oleh
karena itu biasanya dalam rangkaian power supply maka IC Regulator tegangan ini selalu
dipakai untuk stabilnya outputan tegangan[2].
Prinsip rangkaian catu daya yang seperti ini disebut shunt regulator, salah satu ciri khas-
nya adalah komponen regulator yang paralel dengan beban. Ciri lain dari shunt regulator
adalah, rentan terhadap short-circuit[3]. Perhatikan jika Vout terhubung singkat (short-
circuit) maka arusnya tetap. Disamping regulator shunt, ada juga yang disebut dengan
regulator seri.
Jika tegangan keluar menaik, maka tegangan juga akan menaik sampai tegangan ini
sama dengan tegangan referensi Vz. Demikian sebaliknya jika tegangan keluar menurun.
Penyearah Untuk memperoleh tegangan penyearah yang cukup konstan pada suatu
harga, kita dapat membuat penyearah tegangan dengan menggunakan dioda. Kita dapat
membuat berbagai macam rangkaian penyearah, misalnya rangkaian penyearah gelombang
penuh dan penyearah setengah gelombang. Untuk memperoleh tegangan dc yang lebih
konstan kita dapat menambah kapasitor dalam rangkaian, sehingga diperoleh rangkaian
Laporan Elektronika Dasar II
DESAIN DAN ANALISIS POWER SUPPLY 6
penyearah dengan tapis yang berfungsi meratakan tegangan keluaran. Adanya hambatan
keluaran transformator yang menyebabkan hilangnya atau turunnya tegangan keluaran da-
pat kita hindari dalam batas-batas arus beban tertentu. Untuk tujuan tersebut kita dapat
memasang dioda zener dalam rangkaian. Jadi kita dapat membuat penyearah gelombang
dengan menggunakan dioda, kapasitor, dan dioda zener dengan berbagai macam desain. [1]
Volteg regulator Rangkaian penyearah sudah cukup bagus jika tegangan ripple-nya kecil,
namun ada masalah stabilitas. Jika tegangan PLN naik/turun, maka tegangan outputnya
juga akan naik/turun. Seperti rangkaian penyearah di atas, jika arus semakin besar terny-
ata tegangan dc keluarnya juga ikut turun. Untuk beberapa aplikasi perubahan tegangan
ini cukup mengganggu, sehingga diperlukan komponen aktif yang dapat meregulasi tegan-
gan keluaran ini menjadi stabil. Regulator Voltage berfungsi sebagai filter tegangan agar
sesuai dengan keinginan. Oleh karena itu biasanya dalam rangkaian power supply maka IC
Regulator tegangan ini selalu dipakai untuk stabilnya outputan tegangan. [1]
Laporan Elektronika Dasar II
DESAIN DAN ANALISIS POWER SUPPLY 7
III. METODE PERCOBAAN
A. Alat Dan Bahan
1. 4 buah dioda
2. resistor 100Ohm, 100 kOhm
3. trafo step down
4. kapasitor 1 mikrofarrad
5. dioda zener 8V
6. multimeter digital
7. papan PCB
8. solder
9. alat bor
10. larutan ferit
1. Transformator daya dan dioda penyearah Fungsi : untuk menurunkan atau menaikkan
tegangan ac (transformator) dan untuk menyearahkan arus (dioda penyearah). 2 Kapasitor,
dioda zener dan resistor Fungsi : penyimpan muatan (kapasitor), regulator tegangan (dioda
zener) dan sebagai hambatan (resistor). 3. Multimeter Fungsi : melihat tampilan keluaran
gelombang (osiloskop) dan untuk mengukur arus, tegangan, dan hambatan (resistor). 4.
Breadboard dan kabel-kabel penghubung Fungsi : untuk menempatkan komponen-komponen
listrik (breadboard) dan menghubungkan komponen-komponen (kabel-kabel penghubung).
5 .Hamplast Fungsi : untuk menghilangkan spidol. 6.Alat pengurai logam (perit) dan spidol.
Fungsi : untuk melebur logam yang tidak tertutupi oleh spidol permanent
Laporan Elektronika Dasar II
DESAIN DAN ANALISIS POWER SUPPLY 8
B. Prosedur Percobaan
Pertama-tama mendesaian alur rangkaian. Kelompok kami mengunakan gambar di
bawah ini:
Desain dan Pembuatan Power Supply
1. Desain rangkaian power supply pada PCB
2. Pembuatan rangkaian sesuai desain pada PCB
Pengujian dan Analisis Power Supply
1. Pengujian dan analisis tegangan output dari transformator step down
2. Pengujian dan analisis tegangan output dari penyearah dioda
3. Pengujian dan analisis tegangan output dari filter kapasitor
4. Pengujian dan analisis tegangan output dari regulator diode zener
Laporan Elektronika Dasar II
DESAIN DAN ANALISIS POWER SUPPLY 9
C. Diagram Alir
Laporan Elektronika Dasar II
DESAIN DAN ANALISIS POWER SUPPLY 10
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Transformator
Dari rumus(1)dapat diketahui bahwa N out = 24,N in = 480,V in = 240 v.Maka dapat
dicari V out = 12 v dari hasil ini menunjukan trafo step down. Karena dioda bridge sehingga
V rms tidak perlu dicari=tidak ada.
B. Dioda Bridge
Penyusunan ini menunjukan puncak tegangan yang sama dengan penyearah setengah
gelombang dan mempunyai nilai rata-rata yang lebih tinggi daripada penyearah gelombang
penuh. Selama setengah siklus tegangan sekunder yang positif mengalami prategangan maju
(forward bias) ; sehingga tegangan beban mempunyai polaritas seperti yang ditunjukan : se-
lama setengah siklus negatif mengalami prategangan maju : dan sekali lagi tegangan beban
Laporan Elektronika Dasar II
DESAIN DAN ANALISIS POWER SUPPLY 11
mempunyai polaritas kurang-tambah. Jadi untuk siklus kedua, tegangan beban mempun-
yai polaritas yang sama karena arus beban selalu mengalir dalam arah yang sama tanpa
memperhatikan dioda mana yang sedang menghantar. Karena itu mengapa tegangan be-
ban adalah sinyal gelombang penuh yang disearahkan. Dari rumus (3) V DC = 7,64 volt.
Karena tidak mengunakan osilioskop sehingga frekuensi tidak bisa dibuktikan. Tapi menurut
literatur f out dioda = 2 .60 = 120 Hz.
C. Filter Kapasitor
Karena penyearah rata-rata adalah tegangan DC yang berdenyut atau saat keluar dari
dioda bridge tegangan dc masih tidak tetap sehingga untuk mengubah sinyal-sinyal gelom-
bang penuh ke tegangan dc yang tetap, kita membutuhkan sebuah penapis/filter. Penggu-
naan kapasitor resistor ditujukan agar pada gelombang penuh kapsitor diisi dua kali lebih
sering dan mempunyai setengah waktu pembuangan. Akibatnya riak menjadi lebih kecil dan
tegangan outputnya dc mendekati tegangan puncak. Dari persamaan (5) V ripple = 0,8333
volt. Dari persaman (6) Vdc = 11,583 volt.
D. Regulator Tegangan
Sesuai dengan fungsi dari dioda zener yaitu untuk mengatur/mendapatkan tegangan
output tetap, pada rangkaian kami walaupun tegangan puncak atau tegangan masuk sebesar
12 v, karena mengunakan dioda zener break down 8 v, maka tegangan outputnya pun akan
sama dengan tegangan tetap dioda zener. Itu karena dioda zener hanya akan bekerja saat
tegangan yang diberikan melebihi breakdown voltagenya. Dari persamaan (7) ripple zener
= 0,5533 volt
Laporan Elektronika Dasar II
DESAIN DAN ANALISIS POWER SUPPLY 12
E. Tegangan Thevenin
Tegangan beban ini untuk mengurangi sedikit tegangan zener dari tegangan sumber ,
agar jika tegangan tidak breakdown di dioda zener maka masih ada hambatan untuk menjaga
tegangan outputnya.
F. Tegangan output
Setelah melakukan eksperimen dapat dilihat dari hasil pengukuran dengan mengunakan
multimeter dan dibandingkan dengan simulator maka didapat V out praktikum : V out
simulator adalah berbanding 8,85 : 8,02 jadi hanya berselisih 0,83 volt saja. bisa dilihat dan
di simpulkan bahwa V simulator lebih mendekati nilai tegangan tetap dioda zener sebesar 8
volt dibandingkan dengan V praktikum. Kelebihan tegangan output V praktikum sebesar
0,85 v ini bisa terjadi karena dalam rangkaian sebenarnya komponen menjadi tidak se ideal
simulator. Pembuatan zener pabrikan tidak tepat saat penentuan batas V breakdown nya,
menjadikan perbedaan dengan simulator yang mengangap komponen itu ideal dan tidak ada
faktor yang mempengaruhi.
Laporan Elektronika Dasar II
DESAIN DAN ANALISIS POWER SUPPLY 13
V. KESIMPULAN
Desain yang kami gunakan dalam pembuatan power suplly ini mengunakan dioda zener
dan filter kapasitor. Penggunaan zener ini dimaksudkan agar saat tegangan masuk break-
down atau terjadi sebuah kebocoran di tegangan masuk maka dioda zener bertindak seperti
baterai, arus dan tegangan yang keluar akan tetap tidak ada denyutan. Sehingga akan dida-
pat tegangan yang konstan/tetap walaupun terjadi kebocoran pada penyearah. Dan apabila
arus terus berubah maka dengan dioda zener tegangan akan selalu tetap. Penggunaan fil-
ter dimaksudkan agar tegangan outpunya sama dengan tegangan puncak, walaupun dalam
simulator multisim terdapat rippel dalam uji osilator. Dan hambatan tevenin bekerja untuk
saat zener tidak bekerja arus akan tetap dibatasi oleh tahanan.
Laporan Elektronika Dasar II
DESAIN DAN ANALISIS POWER SUPPLY 14
Pustaka
[1] Singkutseven.blogspot.com ”Under Creative Commons License: Attribution
”.Bandung.2011
[2] sanjaya mada ws. ”Modul Elektronika II UIN SGD‘”.Bandung.2011
[3] Malvino. ”‘ Prinsip-prinsip Elektronika I ”. Erlangga, Jakarta, 1994
[4] Ployd dan Buchla. ”‘Fundamental of Analog Circuit”. Prentic Hall, New Jer-
sen, 2008
Laporan Elektronika Dasar II