PERENCANAAN GORDING DAN ATAP PABRIK Data rencana atap : Bentang Rangka atap : 20 M Atap yang di pakai adalah atap Spandek, berat spandek = 5 kg/m2 Jarak Gording Tepi atas dan bawah = 1. Ambil jarak Gording Jarak Gording untuk tengah bentang = 1 = 1.37 m Merencanakan Gording Data - data : Wx = 29 cm3 Iy = 26.6 cm4 Wy = 8.02 cm3 g = 6.13 Kg/m Beban Mati : Berat Gordin= 6.13 Kg/m Berat Penutup Atap = 1.37 x 5= 6.85 Kg/m otal Beban Mati = 12.98 Kg/m Beban Hidup --> P = 100 Kg ditengah gording. Beban Angin --> Ambil Tekanan angin = 40 Kg/m2 efisien angin : Angin kekanan : Koefisien = 0.02 x 24 -0.4 = 0.08 ( Tekan ) Agin kekiri : Koefisien = - 0.4 ( Isap ) q angin kekanan = 0.08 x 40 x 1.37 = 4.384 Kg/m (Tekan ) q angin kekiri = - 0.4 x 40 x 1.37 = - 21.92 Kg/m ( Isap ) Momen pada Gording : Biasanya pada arah sumbu lemah gording kita paang trestang pada tengah Sehingga Ly = 1/2 L = 2 m Sudut Atap = 24° Mencoba untuk Gording C 125 X 50 X 20 X 3² Ix = 181 cm4
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PERENCANAAN GORDING DAN ATAP PABRIK
Data rencana atap :Bentang Rangka atap : 20 MAtap yang di pakai adalah atap Spandek, berat spandek = 5 kg/m2Jarak Gording Tepi atas dan bawah = 1.3 m Ambil jarak Gording Jarak Gording untuk tengah bentang = 1,7 m = 1.37 m
q angin kekanan = 0.08 x 40 x 1.37 = 4.384 Kg/m (Tekan )q angin kekiri = - 0.4 x 40 x 1.37 = - 21.92 Kg/m ( Isap )
Momen pada Gording : Biasanya pada arah sumbu lemah gording kita paang trestang pada tengah bentangnya.Sehingga Ly = 1/2 L = 2 m
Sudut Atap = 24°Mencoba untuk Gording C 125 X 50 X 20 X 3²
Ix = 181 cm4
Akibat beban Mati : q = 12.98 Kg/m
Akibat beban hidup ---> P = 100 Kg
Akibat Angin :Bekerja tegak lurus sb x, jadi hanya ada Mx
Angin Isap --> M = 1/8 (- 21.92)(4) = - 43.84 Kgm
Kombinasi Pembebanan
Ket
Mx 22.62 91.35 8,768 - 43.84
My 2.64 40.67 - - 43.31 Kgm
Tegangan yang terjadi :σ = Mx/Wx + My/Wy
Agak boros tapi akan dicek Terhadap LendutannyaCek LendutanLendutan dalam arah sumbu Y dinamakan δy ---> Pakai L = 400 CmLendutan dalam arah sumbu x dinamakan δx ---> Pakai L = 200 Cm
= 0.142 + 0.04 = 0.182 cm
= 0.0197 + 0.121 = 0.1407
1/250 L = 1/250 x 400 = 1.6 cm
Merencanakan Kuda - kudaBerat sendiri kuda kuda : dapat ditaksir dengan rumus :
qx = q cos 24° = 11.86 Kg/m Mx = 1/8 (11.31)(4)² = 22.62 Kgmqy = q sin 24° = 5.28 Kg/m My = 1/8 (5.28)(2)² = 2.64 Kgm
Jumlah beban mati = 2139.94 KgPada tepi atas dan tepi bawah besarnya gaya pada titik buhul adalah 1/P4 (1/2P)+6P = 2139.94 P = 267.49 Kg ----> 268 Kg
Beban HidupKita anggap ada gaya 100 Kg pada titik buhul tengah dan 50 Kg pada titik buhul pinggir.
Beban anginKoefisien angin tekan = 0.036Koefisien angin hisap = - 0.4P Tekan (tegak lurus batang tepi atas) = 0.036(40)(2.74)(4) = 16 Kg utk titik buhul tengah. Untuk titik buhul bawah dan atas adalah 8 KgP Isap = -0.4 (40) (2.74) (4) = -176 Kg untuk titik buhul tengah Untuk titik buhul bawah dan atas adalah -88 Kg
Gambar
= 2 + 0.66 (20) = 15.2 Kg/m2
Berat sendiri Gording ( Pakai C125 x 50 x 20 x 23 -------> g = 4.61 Kg/m )
Diagram Cremona akibat beban Vertikal :
Tentukan dulu gaya batang b3 dengan jalan melakukan potongan I - I melalui titik C.MC = 0Sb3 (4.48) = (1472-184)(10) - (368)(10 -2.50) - (368)(10-5) - (368)(10-7.5) = 0
Lakukan potongan I-I melalui C,lalu tinjau sebelah kiri C.∑MC = 0 -157.3(10)-14.6(7.5)-14.6(5)-14.6(2.5)+308.9(4.48)-3.2(4.48)-6.5(3.3+2.2+1.1)-Sb3 (4.48) = 0 -->Sb3 = -103.8 Kg (Tekan)
Batang tepi atas (rafter) tidak terputus pada titik buhul (menerus).dan karena ada gording dan karena ada gording yang berada ditengah bentangnya, maka harus kita perhitungkan momen lapangan dan tumpuannya.
Reaksi pada Gording= 4 ( 6.85 + 6.05 ) + 100= 152 kg
Kita selesaikan dengan metode cross :
M lap = M tumpuan = 52.07 kgm
Perhitungan Profil1. Batang tepi atas : Ambil gaya terbesar = 3619.05 kg
Momen = 52.05 kgmKarena ada gording ditengah - tengah batang tepi atas,
Maka -->
MF = 1/8 ( 152 ) ( 2.7406 ) = 52.07 kgm
Lky = 1.37 meter
Kita coba profil 60.60.6
AiG = 2.29 cm
i = 1.17 cme = 1.69 cm
Tebal pelat buhul ambil 8 mm
y = 137/ 2.77 = 49.46
L1 = jarak kopel pelat (dipasang pada masing2 titik buhul & pertengahan bentang batang tepi)= 137 cm
= 1.17 cmλ1 = 137/1.17 = 117.1
Karena ada momen maka :
б = 4.35 x (3619.05/(2x6.91)) + (52.05 x 100) / (2x22.8)/(6-1.69) < 16001631.1 < 1600 ( Selisihnya kecil )Profil 60.60.6 dapat dipakai
Catatan : kalau kita perhatikan tabel kombinasi gaya ( akibat beban vertikal, beban angin kanan, angin kiri), terlihat bahwa pembebanan sementara tidak menentukan.andaikata pembebanan sementara sangat menentukan maka tegangan yang ijin yang
2. Batang tepi bawah : juga dibuat menerusGaya maksimum tarik = 3306,17 kgCoba profil 60.60.6
3306.17/11.747 < 0.75 (1600 )281.5 < 1200 --------> Terlalu boros
Lkx = 2.74 meter
data - data : Ix = Iy = 22.8 cm 4
ix = iy = 1.82 cm
= 6.91 cm2
I y = 2 ( 22.8 + 6.91 x 2.092 ) = 106 cm4
iy = √106/(2 x 6.91) = 2.77
Tentukan iy :
iy = √ λy2 + m/2 λ12
Dimana λ1 = L1 /I min
imin
λiy = √ (49.46)2 + 2/2 (117.1)2 = 127.12
Tentukan λx :
λx = 274 / 1.82 = 150.54
Karena λx > λy maka menekuk thd sumbu x ( sb baban )
λx = 150.74 ---> ωx = 4.35 ( unutk Fe360 )
б = ωx x N/A + M/Wx < б
diambil 1.3 б akibat beban tetap ( misal untuk Fes60, maka бsem = 1.3(1600).
Anetto ambil 0.85 A bruto = 0.85 (2 x 6.91 ) = 11.747 cm2
Coba diperkecil dengan profil 30.30.3
3306.17/2.96 < 0.75 (1600 )281.5 < 1200 --------> Profil boleh dipakai
3. Batang miring c1 sd c6 ( tanpa c5) juga c1' sd c6' ( tanpa c5' )Gaya tarik maksimum = 1266,81 kgGaya tekan maksimum = -1031.02 kgGunakan profil 25.25.3 ( Mengacu hitungan pada batang tepi bawah )
4. Batang c5 dan c7 serta c5' dan c7'Gaya tarik maksimum = 1266,05 kgProfil yang digunakan juga 25.25.3
5. Batang Vertikal adalah batang nolProfil yang digunakan juga 25.25.3
Anetto ambil 0.85 A bruto = 0.85 (2 x 1.74 ) = 2.96 cm2