Pembimbing: dr. Nurrachmat Mulianto, MSc, SpKK FK UNS/RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA 1 DERMATOMIKOSIS
Oct 31, 2014
2
MIKOSIS
Mikosis superfisial
Dermatofitosis
Tinea capitis
Tinea corporis,
Tinea kruris,
Tinea pedis,
Tinea pedis,
Unguium
Non Dermatofitosis
Pitiriasis versikolor,
Piedra hitam,
Piedra putih,
Tinea nigra palmaris,
Otomikosis
Kandidiasis Mikosis
profunda
Misetoma, Kromomikosis, Sporotrikosis, Fikomikosis ,
Rinosporodiosis
3
• Penyakit pada jaringan yang mengandung zat tanduk yang disebabkan jamur golongan dermatofita
Definisi &
Etiologi
• Epidermophyton • Microsporon • Trichophyton
Macam genus
• Keratinofilik : untuk hidup membutuhkan keratin
• Lipofilik: untuk hidup membutuhkan lemak
Sifat Jamur
Dermatofitosis
4
Penyebaran & Habitat Fungi1. Antropofilik
Menyerang manusia, jarang mengenai hewan Trichophyton spp.: T. rubrum, T. mentagrophytes
(var. interdigitale), T. schoenleinii, T. tonsurans, T. violaceum. Microsporum audouinii. Epidermophyton floccosum
2. Geofilik Tanah Trichophyton spp.: T. equinum, T. mentagrophytes
(var. mentagrophytes), T. verrucosum. M. canis.
3. Zoofilik Hewan (anjing, kucing, sapi, kuda, dll), dapat
juga menyerang manusia Microsporum spp.: M. gypseum, M. nanum
Patogenesis
5
Jamur menempel dikulit
Keadaan kulit cocok
Jamur tumbuh dan
menghasilkan enzym keratolitik
Keratin hancur sebagai sumber makanan jamur
Jamur semakin bertambah
Enzym bertambah,
makanan jamur bertambah
Penyakit melebar
6
Cara penyebaran
Langsung
Kontak dengan penderita,
hewan yang terinfeksi jamur
Tidak langsung
Alat-alat
Skuama melekat
Tanda khas penyakit jamur
7
Skuama / papul
Tengah menyembuh
Tepi aktif / eritem
Bentuk melingkar/
sirsinar
Gatal, saat berkeringat
8
Tinea capitis : scalp, facialis, barbae
Tinea corporis: abdominal, thoracal, cervical
Tinea cruris : inguinal, gluteal, femoral
Tinea manus : interdigital, dorsum, plantar
Tinea pedis : interdigital,dorsum,plantar
Tinea unguium : onychomycosis
Loka
si
9
Tin
ea c
apiti
s
Anak dan dewasa
Trichophyton dan microsporum
Kulit kepala
Lesi dpt berupa papula sirsinar, vesikel, pustula, dan skuama
Lesi melebar dgn gambaran central healing
10
Black dot ringworm
T. tonsurans, T. violaceum
rambut rapuh, patah tepat di muara folikel, tampak sbg bintik2 hitam
Lampu Wood: fluoresensi (-)
Gray patch ringworm
M. audouinii/M.ferrugineum
papul eritem sktr btg rambut , bercak memucat & bersisik, rambut
abu2, tdk berkilat, mudah patah
Lampu wood: fluoresensi (+)
(hijau kekuningan)
NON INFLAMTION
11
Kerion Celsi
M. canis, M. gypseum,
T. Mentagrophytes,
T. violaceum
pustular folikulitis, bentuk kerion. Sebukan massa rambut yg patah
dan pus, limfadenopati. gatal, demam & sakit
Lampu Wood: fluoresensi (+)/(-)
Tinea Favosa
T. schoenleini
Skutula, krusta bentuk mangkuk berwarna merah kuning dan
berkembang mjd kuning kecoklatan
Pada pengangkatan krusta terlihat dasar yg cekung, merah, basah dan berbau seperti tikus ,mousy
odor
INFLAMTION
12
Diagnosis banding tinea kapitis:
Dermatitis seboroikPsoriasisAlopesia areataLupus eritematosus diskoidTrikotilomaniaFolikulitis
13
T. mentagrophytes,
T. verucosum, M. canis,
T. violaceum, T. schoenleini
Dikenal 3 tipe tinea barbae 1. Peradangan ≈ kerion celci 2. Tipe superfisial atau sikosis 3. Tipe menyebar sirsinata
T.
BARBAE
16
TIN
EA
CO
RP
OR
IS Infeksi dermatofita pd badan, tungkai & lengan
M. canis,T. verruccosum,
E. floccosum, T. rubrum
Lesi bulat berbatas tegas, pada tepi lesi tampak tanda radang lebih aktif
dan bagian tengah cenderung menyembuh (central healing)
Lesi yang berdekatan dapat bergabung membentuk pola gyrata
atau polisiklik
17
Diagnosis banding Tinea
Korporis
Dermatitis kontak
Dermatitis numularis
Dermatitis seboroik
Pitiriasis rosea
Psoriasis
Eritema anulare sentrifugum
18
TINEA CRURIS
eksema marginatum / Jock
itch
E. floccosum,
T. rubrum,
T. mentagrophytes
sela paha, perineum, perianal,
dpt meluas ke gluteal,
pubis
19
Tinea Manus
T. rubrum, T. mentagrophytes varian interdigitale,
E. floccosum, M. canis,T. verruccosum, M. gypseum
Biasanya unilateral, dan lesi pada dorsum manus menyerupai gambaran tinea korporis
20
Dishidrosis/ eksematoid• Bentuk akut berupa vesikel pada
tangan sisi lateral dan palmar jari-jari atau telapak tangan disertai gatal dan rasa terbakar
• Fase remisi dan eksaserbasi
Hiperkeratotik• Berlangsung kronik, tak pernah sembuh
spontan• Bila kronik dapat mengenai seluruh
tangan & tjd fisura
21
TINEA PEDIS
Athlete’s foot, ringworm of the foot,
Jungle rot
Infeksi dermatofita pada kaki, terutama menyerang sela jari kaki dan telapak kaki, dapat meluas ke lateral maupun
punggung kaki
E. floccosum, T. rubrum,
T. Mentagrophytes
Pada kaki yang tertutup, basah, dan perawatan kaki yang buruk
22
Interdigitalis• Antara jari IV-V – fisura dengan
skuama halus.• Bau tidak enak• Lesi yang meluas ke bawah jari dan
telapak kaki
Hiperkeratotik• Pada daerah telapak kaki, tumit dan
kaki bagian lateral, seluruh tepi kaki didapatkan skuama putih kering, relatif tidak meradang atau eritem ringan pada daerah tepi lesi , moccasin foot
Sub akut• Di mulai dari sela jari yang meluas ke
punggung kaki atau ke telapak kaki dengan vesikel/ vesiko-pustolosa, kadang bula
• Vesikel pecah terbentuk skuama yang melingkar(koloret)
TINEA
PEDIS
25
Tinea pedis tipe intertriginosa:Saling mempengaruhi:
◦ Dermatofit (T. rubrum, T. Mentagrophytes)◦ Bakteri (Micrococcussedentarius,
Brevibacterium epidermidis, Corynebacterium minutissimum, Pseudomonas, proteus)
◦ CandidaDermatofitosis simpleks →infeksi dermatofit
ringanDermatofitosis komplek → infeksi campuran
dermatofit dan bakteri
26
Diagnosis banding tinea pedis:
Kandidiasis interdigitalDermatitis kontak alergik/iritanPsoriasis pustulosaSkabies pada kaki
27
Tinea Unguium
Infeksi dari distal & lateral kuku;
klinis : hiperkeratosis subungual & onikolisis, penebalan lempeng kuku, diskromia unguium kuku kekuningan
Onikomikosis subungual distal lateral (OSDL)
• Infeksi dari lipat kuku proksimal, melalui kutikula & masuk ke kuku yang baru terbentuk, bergerak ke arah distal.
• Klinis: hiperkeratosis & onikolisis proksimal, destruksi lempeng kuku proksimal.
• Paling jarang, tapi biasa ditemukan pada penderita AIDS.
Onikomikosis subungual proksimal (OSP)
• invasi langsung lapisan superfisial lempeng kuku
• Klinis: bercak-bercak keruhberbatas tegas yg dpt berkonfluen. Kuku mjd kasar, lunak dan rapuh
• Disebut juga leukonikia trikofita
Onikomikosis superfisial putih (OSPT)
29
DD onikomikosis:
◦Psoriasis◦Liken planus◦Infeksi bakterial◦Dermatitis kontak◦Onikodistropi traumatik
31
Penegakan diagnosis mikosis:◦Anamnesis◦Klinis: efloresensi kulit/ UKK◦Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang:◦Lampu Wood (sinar UV 320-400 nm)◦Mikroskopis (KOH 10%, 30%)◦Kultur (Agar Sabouroud, Modifikasi Agar
Sabouroud)
32
• Tinea kapitis: hijau terang, biru kehijauan
• Pitiriasis versikolor: kuning keemasan
Fluoresensi penyakit
jamur
• Garis-garis yang tersusun dari hifa di antara sel-sel epitel, bersepta dan biasanya bercabang
• Artrospora
Hasil pemeriksaan mikroskopis
• Ektotrik: artrospora di bagian luar batang rambut
• Endotrik: artrospora di dalam batang rambut
Infeksi jamur pada rambut
33
TerapiMedikamentosa :- Topikal :- Golongan azol :
ketokonazol, mikonazol- Golongan Alillamin
terbinafin 1% krim- lain-lain :
Whitfield salep (as. Benzoat dan as. salisilat).Sistemik : Ketokonazol 1x200mg (2-4 minggu),
Griseofulvin 125-500mg (4-6 minggu), Itrakonazol 1x100mg(15 hari), Terbinafin1x250mg(2-4minggu),
34
Kerion :diberikan prednison 3x5mg (2
minggu)Griseofulvin (tetap diberikan 2 minggu
setelah klinis sembuh)Atau terbinafin (62,5-250mg)
Pitiriasis Versikolor
35
Malassezia furfur (bersifat lipofilik) dapat
hasilkan asam decarboxylase yang
menghambat tyrosinase→
hypopigmentasiPredileksi: Punggung, dada, lengan atas &
juga bisa pada tempat lainKlinis : Makula
hipopigmentasi atau kecoklatan,multipel
dengan squama halusLampu wood:
fluoresensi kuning keemasan
Mikroskopis (KOH): meat ball and spahetti
37
Terapi
TopikalSampo selenium sulfid 2,5%
tiap hari selama 2 mgg
Semua golongan azol (miconazol, ketokonazol dll)
Sampo ketokonazol 2% diulangi selama 3 hari
berturut-turut
Solusio terbinafin 1%
2x/ hr selama 7 hr
SistemikKetokonazol oral 200 mg
Tiap hr slm 7 hr
Itrakonazol oral 200-400 mg
Tiap hr slm 3-7 hr
Flukonazol 400 mg dosis tunggal
38
kandidiasis
kebanyakan Candida albicans
(flora normal mulut, traktus digestivus & vagina) , semi anaerob,
mycelium :infeksi kronis
yeast : infeksi akut
Daerah intertrigeneus/ basah:
inguinal, infra mamma, perianal,
interdigital, axilia, sekitar mulut &mulut, genital & sela
kuku.
Faktor Risiko:
faktor endogen dan faktor eksogen
39
Ukk candidiasis
• Pacth eritem yang ditutupi pseudomembran,
• bila diangkat nampak dasar yang erosif
Kandidiasis Oral
• Patch eritem yang melebar, dikelilingi lesi satelit
• ditengah lesi nampak erosif,
• di tepi lesi terjadi pengelupasan tanpa peninggian.
Kandidiasis kutan
• Nampak eritem dan edema pada kulit sekitar kuku
• bantal kuku (nail bed) disertai gamb kelainan jamur
• kuku menebal, mengeras, berlekuk-lekuk , warna kecoklatan, tidak rapuh, tetap mengkilat2, tidak terdapat sisa jaringan dibawah kuku
Kandidiasis kuku
40
Kandidosis selaput lendir
• Ukk : pseudomembran, putih, coklat kelabu,
• selaput diangkat dasar dari plak basah, kemerahan
• Sakit dan panas dimulut, mulut bau asam
• Pada bayi dan HIV AIDS
Thrush atau
stomatitis
• Ukk: Lesi bentuk fisura pada sudut mulut, maserasi, erosi, basah,dasar eritem
• Faktor predisposisi : defisiensi riboflaviin
Perleche
41
Vulvo vaginit
is
• Ukk: labia dan vulva eritem, edem , terdapat fluor albus mukopurulen
• Gatal daerah vulva• Pada DM dan
kehamilan
Balanoposti
tis
• Ukk :Papul-papul eritem, pustul, vesikel, erosi pada glans penis & sulkus koronarius, tampak hiperemis
• >> yang tidak di sirkumsis dan muncul setelah berhubungandengan wanita yang terinfeksi
42
Kandidiasis kutis
•Ukk: lesi eritematosus dan eksudasi basah/ lembab, dikelilingi lesi satelit papular•Iokasi : pada lipat ketiak, inguinal, payudara, intergluteal, interdigital, glans penis & umbilikus.•Nyeri, gatal , rasa terbakar•Pada setiap liipatan dan Obesitas
Kandidiasis kutis intertrigi
nosa
•Ukk: Lesi ekzematoid, vesikel, pustul, mengenai daerah yang luas. •Mengenai kulit glabrosa, bisa akibat perluasan kandidiasis intertriginosa,juga di payudara, intergluteal, dan umbilikus. •Terjadi pada bayi yang ibunya menderita vaginitis atau imunologik
Kandidiasis kutis generali
sata
43
•UKK: eritema, skuama & pustul satelit (khas), dapat disertai skuama pada tepinya.•Apabila kelainan tersebut menetap, menimbulkan erosi superfisial yang nyeri disebut sebagai erythema of Jacquet•Bokong & daerah perianal pada bayi, berhubungan dengan pemakaian popok,
Penyakit popok (kandidi
asis popok)
•UKK: papul hiperkeratotik yang ditutupi oleh krusta tebal berwarna kuning kecoklatan (granuloma). •Kadang-kadang lesi tumbuh menonjol hingga 2 cm menyerupai tanduk. •>> pd anak-anak. Lesi umumnya mengenai wajah, namun dapat juga timbul pada kulit kepala berambut (scalp), jari tangan, badan, kaki & faring.
Granuloma
kandida
44
onikomikosis
Invasi pada kuku yang telah onikolisis. Hiperkeratosis subungual dgn massa abu-abu kekuningan di bawahnya
kuku menebal, mengeras, berlekuk-lekuk , warna kecoklatan, tidak rapuh, tetap mengkilat2, tidak terdapat sisa jaringan dibawah kuku
45
Pemeriksaan penunjang
Kerokan kulit atau usapan mukokutan diperiksa dengan larutan KOH 10% atau dengan pewarnaan gram
terlihat sel ragi, blastospora, atau hifa semu.
Pemeriksaan langsung
Bahan yang akan diperiksakan ditanam dalam agar dektrosa glukosa Sabouraud.
Perbenihan disimpan dalam suhu kamar atau lemari suhu 370 C, koloni tumbuh setelah 24- 48 jam
Interpretasi berupa yeast like colony.
Identifikasi candida albicans dilakukan dengan membiakkan tumbuhan tersebut pada com meal agar.
Pemeriksaan biakan
46
pengobatan Menghindari atau menghilangkan faktor predisposisi. Topikal:a. larutan ungu gentian ½ -1% untuk selaput lender,1-2% untuk kulit, dioleskan sehari 2 kali selama 3 hari.b. nistatin: berupa krim,salap,emulsi,c. amfoterisin Bd. grup azol antara lain :
-Mikonazol 2 % berupa krim atau bedak.-Klotrimazol 1% berupa bedak, larutan dank rim.-Tiokonazol,bufonazol,isokonazol-Siklopiroksolamin 1% larutan, krim -Antimikotik yang lain yang berspektrum luas
47
Sistemik : a.Tablet nistatin untuk menghilangkan infeksi
fokal dalam saluran cerna,obat ini tidak diserap oleh usus.
b. Amfoterisin B diberikan intravena untuk kandidosis sistemik.
c. Untuk kandidosis vaginalis dapat diberikan kotrimazol 500mg per vaginam dosis tunggal atau dengan flukonazol 150mg dosis tunggal.
d. Itrakonazol: bila dipakai untuk kandidosis vulvovaginalis dosis untuk orang dewasa 2 x 100mg sehari, selama 3 hari.