BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan dalam perspektif demokrasi adalah sebuah komponen penting dalam institusi masyarakat. Pendidikan menjadikan warga masyarakat mampu mengembangkan pemikiran kritis, kreatif, dan progresif yang dapat menopang praktik demokrasi dalam masyarakat. Sejarah mencatat, para intelektual dari golongan berpendidikanlah yang memegang peranan penting sebagai penggagas berdirinya Republik Indonesia. Oleh karenanya, pengembangan demokrasi dalam pendidikan dalam rangka mewujudkan peran pendidikan bagi masyarakat demokratis merupakan dimensi penting dalam pelaksanaan kebijakan pendidikan di Indonesia. Namun, menata demokrasi melalui pendidikan masih belum terinstitusionalisasi secara sistematis di Indonesia. Padahal, di negara-negara maju, terutama Amerika Serikat dan di Eropa, pendidikan demokrasi adalah bagian tak terpisahkan dari sistem pendidikan nasional mereka. Sebagai output dari pendidikan yang demokratis, kedewasaan warga negara dalam berdemokrasi di Barat bisa menjadi referensi adanya keterkaitan antara sikap-sikap demokratis warga negara dan program pendidikan demokrasi, populer dengan sebutan civic 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan dalam perspektif demokrasi adalah sebuah
komponen penting dalam institusi masyarakat. Pendidikan
menjadikan warga masyarakat mampu mengembangkan pemikiran
kritis, kreatif, dan progresif yang dapat menopang praktik
demokrasi dalam masyarakat. Sejarah mencatat, para
intelektual dari golongan berpendidikanlah yang memegang
peranan penting sebagai penggagas berdirinya Republik
Indonesia.
Oleh karenanya, pengembangan demokrasi dalam pendidikan
dalam rangka mewujudkan peran pendidikan bagi masyarakat
demokratis merupakan dimensi penting dalam pelaksanaan
kebijakan pendidikan di Indonesia.
Namun, menata demokrasi melalui pendidikan masih belum
terinstitusionalisasi secara sistematis di Indonesia.
Padahal, di negara-negara maju, terutama Amerika Serikat dan
di Eropa, pendidikan demokrasi adalah bagian tak terpisahkan
dari sistem pendidikan nasional mereka. Sebagai output dari
pendidikan yang demokratis, kedewasaan warga negara dalam
berdemokrasi di Barat bisa menjadi referensi adanya
keterkaitan antara sikap-sikap demokratis warga negara dan
program pendidikan demokrasi, populer dengan sebutan civic
1
education (pendidikan kewarganegaraan), yang ditempuh
melalui jalur pendidikan formal.
Bagi negara yang tengah bertransisi menuju demokrasi,
seperti Indonesia, pendidikan kewarganegaraan yang mampu
memperkuat barisan masyarakat sipil yang beradab dan
demokratis sangat penting dilakukan. Pendidikan
kewarganegaraan bukanlah barang baru dalam sejarah
pendidikan nasional. Di era Soekarno, misalnya, pendidikan
kewarganegaraan dikenal dengan pendidikan civic. Demikian
pula masa Presiden Soeharto, pendidikan kewarganegaraan
sangat intensif dilakukan dengan bermacam nama dan
tingkatan.
Sayang, pelaksanaan pendidikan kewarganegaraan semasa
Orde Baru (Orba), seperti Pendidikan Moral Pancasila (PMP)
dan Penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila
(P4), ternyata menyimpang dari impian luhur kemanusiaan yang
terkandung dalam dasar negara Pancasila.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan
masalah yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian demokrasi?
2. Bagaimana system demokrasi yang berlaku di Indonesia?
3. Apa yang dimaksud dengan pendidikan demokrasi ?
4. Bagaimana penerapan pendidikan demokrasi di Indonesia?
C. TUJUAN
2
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diambil, tujuan
dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetaahui pengertian dari demokrasi
2. Untuk mengetahui system demokrasi yang berlaku di
Indonesia
3. Untuk mengetahui pengertian pendidikan demokrasi
4. Untuk mengetahui penerapan pendidikan demokrasi di
Indonesia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
A. PENGERTIAN PENDIDIKAN
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas,
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan,
dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu
generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran,
pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di
bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara
otodidak. Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada
cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap
pendidikan. Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti
prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah dan kemudian
perguruan tinggi, universitas atau magang.
Para ahli banyak yang mengungkapkan pendapatnya masing-
masing mengenai definisi pendidikan. Pendapat dari para ahli
ini terlihat saling melengkapi dan memiliki satu garis besar
yang sama.
Langeveld Berpendapat bahwa pendidikan merupakan suatu
usaha serta upaya yang dilakukan oleh manusia yang sudah
dewasa dalam membimbing manusia yang masih belum dewasa ke
arah kedewasaan. Bimbingan disini dalam arti luas, yaitu
memberikan pengetahuan serta pemahaman kepada anak-anak
bagaimana dia harus bertanggung jawab menyelesaikan tugas-
tugasnya, mengajarkan kemandirian, saling menghormati, rasa
tanggung jawab, serta bimbingan lainnya. Sementara Frederick
Artinya: “Dari Anas RA ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa yang keluar dengan tujuan menuntut ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga sampai pulang”. (H.R. Tirmidzi)
2. Artinya: “Dari Abi Hurairah RA sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: siapa yang memberi petunjuk ke jalan yang baik (dengan ilmunya) maka ia akan mendapat pahala seperti yang di dapatkan oleh orang yang mengikutinya tanpa kurang sedikit pun”. (H.R. Muslim)
6
C. SEJARAH DEMOKRASI
Pada awal nya di era yunani kuno abad ke 6-3 SMdilaksanakan demokrasi dengan system demokrasi langsungyaitu suatu bentuk proses pemerintahan dimana hak untukmembuat keputusan politik dijalankan secara langsung olehseluruh warga Negara berdasarkan procedure mayoritas sistemdemokrasi langsung ini efektif dalam sederhana wilayah nyaterbatas, jumlah penduduk nya sedikit dan bahkan tidaksemua warga Negara mempunyai hak untuk ikut menentukankeputusan – keputusan politik.
Pada awal pertengahan ini masyarakat bercirikan feodaldan dualisme kekuasaan antara kekuasaan antara paus dan parapejabat keagamaanlain nya dalam politik kenegaraan seringterjadi pertikaian antara kedua pusat kekuasaan tersebut.
Tokoh tokoh terkenal dalam konteks adalah john lockeand property dan montesquiew (1689 – 1755) dari perancisdenan gagasan tias politika yang membagi kekuasaan mengadili( yudikatif)
Demokrasi mempunyai wujud konkret sebagai program dansystem politika pada akhir abad pertengahan yang merupakanwujud pemikiran akan adanya hak – hak politik rakyat agarada jaminan hak – hak politik rakyat tersebut berjalan lebihefektif, munculah gagasan untuk membatasi kekuasaanpemerintah agar tidak sewenang – wenang melalui kontitusibaik yang besifat tertulis maupun tidak tertulis ( konvensi)gagasan in disebut sebagai kontitualisme.
Gagasan ini dikenal sebagai Negara konstitusional( constitutional sate) atau dalam pembahasan UUD 1945disebut sebagai Rechtstaab atau Negara hokum. Menurut stahlada emapat unsure Negara hokum (Re chtss taat) dalam artiklasik, yaitu adanya :
1. Hak – hak manusia 7
2. Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjaminhak itu;
3. Pemerintahan berdasarkan aturan atau UU;
4. Peradilan Administrasi.
Dari praktik demokrasi abad ke 19 yang menekan kan pada
paham liberalism dan akses –aksesnya mengubah pikiran para
ahli menandai wajah baru constitutional abad ke – 20
Bentuk-Bentuk Demokrasi
a. Demokrasi berdasarkan penyalur kehendak rakyat
a) Demokrasi langsung
Demokrasi langsung merupakan sistem demokrasi yang
mengikutsertakan seluruh rakyat secara langsung
dalam membicarakan atau menentukan urusan negara.
Hal ini terjadi pada zaman Yunani kuno karena
penduduknya masih sedikit.
b) Demokrasi tidak langsung
Demokrasi tidak langsung/perwakilan merupakan sistem
demokrasi yang untuk menyalurkan kemauannya, rakyat
memilih wakil-wakilnya untuk menjabat dalam
parlemen. Aspirasi rakyat diutarakan melalui wakil-
wakilnya di parlemen.
b. Demokrasi berdasarkan hubungan antar alat kelengkapan
Negara
a) Demokrasi perwakilan dengan system referendum
merupakan demokrasi dimana rakya memilih perwakilan
8
untuk menjabat di parlemen, tetapi tetap dikontrol
oleh pengaruh rakyat sisem referendum.
b) Demokrasi perwakilan dengan system parementer
merupakan demorasi dimana terjadi adanya koneksi
yang kuat antara badan eksekutif dan legislative.
Menteri-menteri yang menjalankan kekuasan eksekutif
diangkat atas usul legislative sehingga memiliki
tanggung jawab terhadap parlemen.
c) Demokrasi perwakilan dengan system pemisahan
kekuasaan adalah macam demokrasi dimana posisi
legislative terpisah dari jabatan eksekutif,
ssehigga kedua badan tersebut tidak berhubungan
secara langsung seperti dalam demokrasi parlementer.
Menteri-menteri diangkat oleh presiden dan
berkedudukan sebagai pembantu presiden dan
bertanggung jawab kepada presiden. Kedudukan
presiden sebagai kepala Negara dan kepala
pemerintahan . jabatan presiden dan menteri-menteri
tidak tergantung pada dukungan parlemen dan tidak
dapat diberhentikan oleh parlemen.
c. Demokrasi berdasarkan prinsip ideology
a) Demokrasi liberal, kebebasan individu yang merupakan
hal yang dominan pada demokrasi liberal akan tetapi,
kepentingan umum sering terabaikan.
9
b) Demokrasi rakyat, paham sosialisme ataupun komunisme
merupakan dasar bagi demokrasi rakyat mengutamakan
kepentingan umum dan kepentingan Negara.
c) Demokrasi pancasila : sumber dari demokrasi adalah
tata social dan budaya Bangsa Indonesia dan oleh
karena itu demokrasi pancasila berlaku kuat di
Indonesia dengan 5 sila yang menopanya. Musyawarah
untuk mufakat dilaksanakan pada demokrasi pancasila
dengan tetap mengutamakan keseimbangan antara
kepentingan seluruh rakyat dan Negara.
10
BAB III
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DEMOKRASI
Pengertian Demokrasi Menurut Para Ahli, Berikut adalah
beberapa pengertian demokrasi menurut para ahli :
a. Pengertian Demokrasi menurut John L. Esposito adalah
kekuasaan dari dan untuk rakyat. Sehingga semua
berhak untuk ikut berpartisipasi, secara aktif
ataupun dapat terlibat langsung dalam mengontrol
kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah.Selain
itu, lembaga resmi pemerintah terdapat pemisahan yang
jelas antara unsur eksekutif, legislatif maupun
yudikatif.
b. Pengertian demokrasi menurut Hans Kelsen adalah
pemerintaha oleh rakyat dan untuk rakyat. Wakil wakil
rakyat merupakan pelaksana kekuasaan rakyat.
Keyakinan yang penuh sudah terjalin oleh rakyat bahwa
kepentingan dan segala kehendak rakyat akan selalu
diperhatikan oleh wakil rakyat dalam melaksanakan
kekuasaan negara.11
c. Definisi Demokrasi menurut Sidney Hook adalah bentuk
pemerintahan yang mengambil keputusan keputusan
penting berdasarkan secara langsung dan tidak
langsung oleh kesepakatan mayoritas yang diberikan
secara bebas dari rakyat dewasa.
Secara etimologis, demokrasi berasal dari bahasa
yunani, yaitu dari kata “demos” yang berarti rakyat dan
“kratos” yang berarti pemerintahan atau “kratein” yang
berarti memerintah. Demokrasi dapat diterjemahkan sebagai
“ Rakyat berkuasa “ atau "kekuasaan rakyat". Dengan kata
lain Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan politik
yang kekuasaan pemerintahannya berasal dari rakyat, baik
secara langsung (demokrasi langsung) atau melalui
perwakilan (demokrasi perwakilan). Dengan demikian dalam
suatu Negara yang menganut sistem pemerintahan
demokrasi, kekuasaan tertingginya ada ditangan rakyat
sebagaimana pengertian demokrasi yang diucapkan oleh
Abraham Lincoln “the goverment from the people, by the
people and for the people “ (suatu pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat untuk rakyat).
Dalam Islam, demokrasi bukan hanya sekedar pemilihan
pemimpin serta anggota parlemennya secara langsung, akan
tetapi pengertian demokrasi dalam Islam lebih luas dan
menyeluruh dari anggapan tersebut. Terdapat banyak ayat
Al-Quran yang menjelaskan asas-asas demokrasi itu
sendiri: “… sedang urusan mereka diputuskan dengan musyawarah di
12
antara mereka …” (Asy-Syura 38) dan “… karena itu maafkanlah mereka,
mohonkan ampunan bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka
dalam urusan itu…” (Ali Imran 159). Ayat ini mengandung sebuah
anjuran agar kita selalu mengaplikasikan demokrasi
terhadap segala bentuk bidang kehidupan, baik dalam
berumah tangga, bermasyarakat atau bernegara. Kandungan
ayat tersebut sangat menganjurkan adanya saling
bermusyawarah dalam menetapkan sebuah keputusan, asas ini
yang menjadi prinsip demokrasi saat ini setelah beberapa
abad sebelumnya Islam telah mendengungkannya.
B. DEMOKRASI YANG BERLAKU DI INDONESIA ( DEMOKRASI PANCASILA )
Pengertian dan pelaksanaan demokrasi di setiap negara
berbeda, hal ini ditentukan oleh sejarah, budaya dan
pandangan hidup, dan dasar negara serta tujuan negara
tersebut.Sesuai dengan pandangan hidup dan dasar negara,
pelaksanaan demokrasi di Indonesia mengacu pada landasan
idiil dan landasan konstitusional UUD 1945. Dasar demokrasi
Indonesia adalah kedaulatan rakyat seperti yang yang
tercantum dalam pokok pikiran ketiga pembukaan UUD 1945:
“Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
berdasar kerakyatan, permusyawaratan/perwakilan”.
Pelaksanaannya didasarkan pada UUD 1945 Pasal 1 ayat (2)
“Kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut
UUD”.
13
Demokrasi Pancasila adalah kedaulatan rakyat yang
dijiwai oleh dan diintegrasikan dengan keseluruhan sila-sila
dalam Pancasila. Ciri khas demokrasi Pancasila adalah
musyawarah mufakat.Corak khas demokrasi Pancasila dapat
dikenali dari sisi formal dan material.Dari sisi formal,
demokrasi Pancasila mengandung makna bahwa setiap
pengambilan keputusan sedapat mungkin didasarkan pada
prinsip musyawarah untuk mufakat.Dari sisi material,
demokrasi Pancasila menampakkan sifat kegotongroyongan.
Prinsip-prinsip demokrasi Pancasila, antara lain
sebagai berikut :
a. Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia.
b. Keseimbangan antara hak dan dan kewajiban.
c. Kebebasan yang bertanggung jawab.
d. Mewujudkan rasa keadilan sosial.
e. Pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat.
f. Mengutamakan keputusan dengan musyawarah mufakat.
g. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.
Berikut pelaksanaan demokrasi di Indonesia:
a. Demokrasi parlementer / liberal (RIS 1949 dan UUDS
1950),
18 agutus 1945 disahkan UUD 1945 dan Pancasila sebagai
UUD RI dan dasar negara.
Keluarnya Maklumat Pemerintah 3 November 1945 memberi
peluang yang seluas-luasnya terhadap warga negara untuk
14
berserikat dan berkumpul, sehingga dalam waktu singkat
bermunculah partai-partai politik bagai jamur di musim
penghujan.
Tanggal 14 November 1945 dibentuk Kabinet Semi-
Presidensial ("Semi-Parlementer") yang pertama,
sehingga peristiwa ini merupakan perubahan sistem
pemerintahan agar dianggap lebih demokratis.
Pemerintah secara politis harus menerima berlakunya
konstitusi RIS 1949 sebagai hasil KMB di Den Haag.
Sejak berlakunya UUDS 1950 dan sistem Demokrasi Liberal
yang dialami rakyat Indonesia selama hampir 9 tahun,
maka rakyat Indonesia sadar bahwa UUDS 1950 dengan
sistem Demokrasi Liberal tidak cocok, karena tidak
sesuai dengan jiwa Pancasila dan UUD 1945. Akhirnya
Presiden menganggap bahwa keadaan ketatanegaraan
Indonesia membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa
dan negara serta merintangi pembangunan semesta
berencana untuk mencapai masyarakat adil dan makmur;
sehingga pada tanggal 5 Juli 1959 mengumumkan dekrit
mengenai pembubaran Konstituante dan berlakunya kembali
UUD 1945 serta tidak berlakunya UUDS 1950.
b. Demokrasi Terpimpin 5 Juli 1959-1966,
Mulai dijalankan sejak dekrit presiden 5 Juli 1959,
dengan mamakai UUD 1945 oleh sebab itu demokrasi ini
didasarkan atas Pancasila dan UUD 1945. Pada waktu itu
sesuai dengan UUD 1945 maka bentuk negara adalah
15
Kesatuan,pemerintahannya adalah Republik, sistem
pemerintahannya adalah Demokrasi. Dalam UUD 1945
indonesia juga adalah negara hukum,
Dari kenyataannya demokrasi terpimpin ini banyak
terjadi penyimpangan dari prinsip negara hukum dan
demokrasi berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Penyimpangai itu antara lain :(1) Pengekangan hak di