Oleh: Wijiyanto BAB I MENGENAL DAN MENCOBA BORLAND DELPHI 6 Tujuan Umum Setelah mempelajari bab ini mahasiswa dapat mengetahui fasilitas dan komponen-komponen yang dimiliki untuk membuat program aplikasi pengolahan data dengan menggunakan bahasa pemrograman Delphi. Tujuan Khusus 1. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat mengetahui dasar - dasar pemrograman menggunakan delphi. 2. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat mengoperasikan program delphi. 3. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat mengenal perintah- perintah dalam Delphi. 4. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat mengetahui langkah langkah umum membuat program aplikasi pada delphi. 5. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat menyimpan menutup dan membuka program aplikasi yang dibuat. 6. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat mengetahui komponen dan fungsi dari masing-masing komponen seperti form, unit, program, Properties,event dan komponen palette.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Oleh: Wijiyanto
BAB I
MENGENAL DAN MENCOBA BORLAND DELPHI 6
Tujuan Umum
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa dapat mengetahui fasilitas dan komponen-komponen yang dimiliki untuk membuat program aplikasi pengolahan data dengan menggunakan bahasa pemrograman Delphi.
Tujuan Khusus
1. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat mengetahui dasar - dasar pemrograman menggunakan delphi.
2. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat mengoperasikan program delphi.
3. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat mengenal perintah-perintah dalam Delphi.
4. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat mengetahui langkah langkah umum membuat program aplikasi pada delphi.
5. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat menyimpan menutup dan membuka program aplikasi yang dibuat.
6. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat mengetahui komponen dan fungsi dari masing-masing komponen seperti form, unit, program, Properties,event dan komponen palette.
Materi :
1. Mengenal Sepintas Borland Delphi 6
Borland delphi 6 adalah bahasa pemrograman yang bekerja pada lingkup sistem operasi
windows, dan merupakan salah satu program yang berorientasi object ( OOP ).
kemampuanya dapat dipakai untuk merancang program aplikasi yang berpenampilan seperti
program aplikasi lainya yang berbasis Windows.
Kemampuan Borland Delphi 6 secara umum adalah menyediakan komponen komponen yang
memungkinkan anda membuat program aplikasi yang sesuai dengan tampilan dan cara kerja
windows, diperkuat dengan bahasa pemrograman tersetruktur yang sangat handal, yaitu
bahasa pemrograman Object Pascal yang sangat terkenal.
Khusus untuk pemrograman database Borland Delphi 6 menyediakan fasilitas object yang
sangat kuat dan lengkap. Selain menyediakn format database Paradoxs dab dBase Borland
Delphi 6 juga menangani bebrbagai macam format database seperti: MS-Access, ODBC,
SyBASE, Oracle dan lain lain.
2. Memulai Program Borland Delphi 6
Untuk memulai menjalankan Borland Delphi 6 lakukan langkah langkah sebagai berikut :
1. Klik Icon Start pada sistem operasi Windows (pastikan program Borland Delphi 6 sudah di install)
2. Tunjuk program, lalu pilih Borland Delphi 6 atau Delphi 6, kemudian akan muncul program Borland
Delphi 6 yang sudah siap dipakai, seperti yang nampak pada gambar dibawah ini:
3. Langkah Umum Membuat Program Aplikasi
Program berikut program yang sederhana brtujuan untuk memudahkan dalam memahami membuat
program aplikasi Borland Delphi 6 . Langkah langkah umum untuk membuat program aplikasi dengan
Borland Delphi 6 adalah sebagai berikut :
1. Gambar object dan tata letak kedalam jendela form menggunakan ikon ikon object dalam
komponen palette.
2. Bila perlu, tentukan properti pada tiap komponen menggunakan lembar properties pada jendela
Object Inspector.
3. Tuliskan kode program untuk event pada object yang diinginkan. Event adalah suatu kejadian yang
dirasakan object, misalnya tunjuk klik, atau kejadian lainya.
1. Membuat Program Aplikasi Pertama
Sebagai contoh yang pertama kita membuat program program aplikasi pencatat waktu
seperti yang nampak pada gambar berikut :
Untuk mebuat contoh program diatas, lakukan langkah langkah sebagai berikut :
1. klik ganda pada icon label yang terdapat pada tab standart dalam konponen Palette,
sehingga muncul object yang bernama label1.
2. ubah properties caption-nya pada jendela object inspector menjadi Mulai, kemudian atur
tata letaknya seperti pada gambar diatas.
3. lakukan cara yang sama untuk mendapatkan label Selesai dan Lama.
4. tambahkan object edit yang letaknya disebelah kanan label. Dan kosongkan properties
Text-nya.
5. tambahkan oject button, letakkan dibawah object label dan edit seperti yang nampak pada
gambar. Ubah properties captionya menjadi Start.
6. tambahkan object timer yang letaknya pada tab System dalam komponen palette.
7. tekan tombol F12 untuk menampilkan editor kode program, kemudian tuliskan kode
programnya. Ingat Borland Delphi 6 sudah memberikan sebagian kode program anda
tinggal melengkapinya saja. Untuk kembali ke design form tekan F12 lagi. Jadi tombol ini
untuk menuju design Form dan kode program secara bolak balik. Atau dengan cara meng-
kilk object yang akan diisi program.
8. setelah selesai, jalankan program diatas dengan memilih menu Run lalu pilih Run atau
tekan tombol F9 atau klik Icon Run.
9. Kode program dapat anda lihat seperti dibawah ini:
Sebelum program dijalankan disarankan untuk disimpan dahulu. Untuk penyimpanan ada
bebrapa cara dan pilihan. Untuk menghindari kesalahan biasakan untuk memilih Save All atau
Save project as. Setelah anda pilih pilihan itu maka anda akan disuruh menyimpan sebanyak
dua kali yaitu menyimpan form/unitnya dan menyimpan projectnya dari unit tersebut.
3. Menutup Program Aplikasi
Untuk menutup program aplikasi Borland Delphi 6 anada cukup memilih file kemudian pilih
Close all, untuk keluat Klik File kemudian Exit atau tombol close yang terletak pada pojok kanan
atas.
4. Beberapa Komponen Borland Delphi 6
Untuk dapat menguasai pemrograman Borland Delphi 6 dengan baik maka kita harus tau
beberapa komponen yanga ada di Borland Delphi 6 dan memepelajarinya dengan baik,
adapun komponen tersebut antara lain:
1. Project
Project adalah sekumpulan form, unit dan beberapa hal lain artinya project adalah program itu
sendiri. File project disimpan dengan akhiran .dpr, beberapa file yang diperlukan untuk poject
adalah sebagai berikut :
1. File Unit (.pas)
Dipakai untuk menyimpan program (kode program), unit ini berhubungan langsung dengan
form, tapi kadangkala unit hanya berupa procedure dan function yang tidak berhubungan
dengan form.
2. File Form (.dfm)
Dipakai untuk menyimpan semua informasi mengenai form
3. File project Option(.dfo)
Dipakai untuk menyimpan semua setting option (pilihan) project.
4. File Resource(.res)
Dipakai untuk menyimpan icon yang dipakai project.
5. File Backup(.~dp, .~df, .~pa)
Dipakai untuk menyimpan file backup project, form dan unit.
2. Form
Form adalah suatu object yang dipakai sebagai tempat bekerja program aplikasi. Dalam satu
project bisa dibuat lebih dari satua form. Setiap form mengadung unit. Unit dalam form dipakai
untuk mengatur dan mengendalikan form, gambar form seperti nampak pada gambar dibawah
ini :
3. Unit
Unit adalah modul kode program, satu program mungkin memiliki lebih dari satu unit. Setiap kali
kita membuat form maka otomatis Borland Delphi 6 memberikan unitnya juga. Ada juga unit
yang terpisahkan dengan form yang berisi sekumpulan procedure dan fungsi.
Manfaat penggunaan unit dalam program antara lain sebagai berikut :
1. Membagi program yang besar kedalam beberapa unit, sehingga kita dapat mengedit unit-unit
tertentu saja.
2. Membuat library (daftar pustaka) berupa procedure dan function sehingga memudahkan sharing
antar program.
3. Unit dapat dikompilasi terpisah dari program aplikasi, sehingga program aplikasi lain yang
memerlukan unit serupa dapat menggunakanya tanpa harus menulis kembali kode program
tersebut.
4. Program
Sebuah program secara umum mempunyai struktur sebagai berikut :
1. Heading Program, yaitu bagian yang menunjuk nama program tersebut.
2. Pernyataan USES, yang berisi daftar unit yang dipakai program
3. Blok deklarasi dan pernyataan, yaitu bagian yang berisi deklarasi dan pernyataan program yang
dilaksanakan pada saat program dijalankan. Bagian ini harus diakhiri dengan penyataan End
diikuti tanda titik.
5. Properties
Properties digunakan untuk menentukan setting suatu object. Suatu object biasanya mempunyai
beberapa properti. Properties sendiri letaknya bersebelahan dengan event pada jendela Objeck
Inspector. Gambar properties dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
6. Event
Event adalah peristiwa atau kejadian yang diterima oleh suatu object misalkan klik, drag dan lain
lain. Sebagai contoh dapat dilihat potongan kode program sebagai berikut :
procedure Tform1.Button1Click(Sender: Tobject);
begin
if Button1.Caption=’Start’ then
begin
awal:=time;
edit1.text:=timetostr(time);
Button1.caption=’Stop’;
end
else if button1.caption=’Stop’ then
Button1.caption=’Selesai’
Else
Aplication.terminate
End;
Program diatas menunjukan event Click pada object button1.
Beberapa pilihan event pada object button dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
7. Komponent Palette
Komponen palette adalah kumpulan object yang dipakai untuk mendesign program. Beberapa
komponen palette anatara lain komponen standart, additional, win32, System dan lain lain yang
berisi object yang berbeda beda sesuai dengan masing masing komponen tersebut. Gambar
komponen pallete dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Latihan :
1. Buatlah satu form untuk menampilkan gambar dengan menggunakan fasilitas image pada tab additional.
2. Simpan Form tersebut dalam satu project.3. Jalankan Form yang telah anda buat.
BAB II
TIPE DATA, VARIABEL DAN OPERATOR
Tujuan Umum
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa dapat mengetahui tipe data, variabel dan operator untuk membuat program aplikasi pengolahan data dengan menggunakan bahasa pemrograman Delphi.
Tujuan Khusus
1. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat mengetahui tipe data integer, real, boolean, character, string, array, record, tipe terenumerasi dan subrange.
2. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat mengetahui dan membuat program menggunakan konstanta
3. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat mengetahui dan membuat program menggunakan variable.
4. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat mengetahui operator penugasan/assignment, aritmatika, relasi dan logika
5. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat membuat program yang melibatkan operasi operator.
Materi :
2.1 Tipe Data
2.1.1 Tipe Integer.
Tipe data integer digunakan untuk menyatakan bilangan yang tidak mempunyai angka
desimal, yang termasuk tipe data integer antara lain
Tipe Rentang Nilai Byte
Byte 0-255 1
Word
ShortInt
SmallInt
Integer
Cardinal
LongInt
0-65535
-128 – 127
- 32768 - 32767
- 2147483648 - 2147483647
0 –2147483647
-2147483648 - 2147483647
2
1
2
4
4
4
2. Tipe Real
Tipe data real digunakan untuk menyatakan bilangan yang mempunyai angka desimal, yang
termasuk tipe data real antara lain :
Tipe Rentang Nilai Byte
Real48
Single
Double
Extended
Comp
2.9 x 10 –39 s.d 1.7 x 10 38
2. x 10 –45 s.d 3.4 x 10 38
5.0 x 10 –324 s.d 1.7 x 10 308
3.6 x 10 –4951 s.d 1.1 x 10
6
4
8
10
8
8
Currency
–4932
-2 63+1 s.d 2 63 –1
-922337203685477.5808 s.d 922337203685477.5807
3. Tipe Boolean
Tipe data boolean digunakan untuk menyatakan data logika yaitu True (T) dan False (F), yang
termasuk tipe data boolean antara lain :
Tipe Byte
Boolean
ByteBool
WordBool
LongBool
1
1
2
4
Disrankan yang digunakan adalah tipe Boolean karena tipe yang lain hanya digunakan untuk
menjaga kompatibilitas yaitu jika program dihubungkan dengan program dalam bahasa yang lain
atau dengan windows yang menggunakan tipe yang sama.
3. Tipe Character
Tipe data Character digunakan untuk menyatakan karakter satu huruf. Yang termasuk tipe
Character antara lain :
Tipe Byte Isi
Char
AnsiChar
WideChar
1
1
2
1 Character Ansi
1 Character Ansi
1 Character Unicode
2.1.5 Tipe String
Tipe data string dipakai untuk menyatakan sederetan karakter yang membentuk satu kesatuan,
misal nama , alamat dll. Yang termasuk tipe data string antara lain :
Tipe Byte Isi Maximum
ShortString
AnsiString
WideString
2 s.d 256
4 s.d 2gb
4 s.d 2gb
256 character
231 Character
230 Character
6. Tipe Array
Array adalah variabel tunggal yang dapat dipakai untuk menyimpan sekumpulan data
sejenis. Sebagai contoh perhatikan potongan program berikut :
Var
Bulan : array[1..12] of ansiString;
Begin
Bulan[1]:=’Januari’;
Bulan[2]:=’Februari’;
….
….
Edit1.text:=bulan[1];
6. Tipe Record
Tipe data record dipakai untuk menyimpan sekumpulan data yang mungkin berbeda tipe, tapi
saling berhubungan, perhatikan contoh dibawah ini:
Type
RecBrg=record
Kode : AnsiString[6];
Nama : AnsiString[30];
Hsatuan : Single;
End;
Var
Barang :recBrg;
Begin
Barang.kode:=’PS.001’;
Barang.nama:=’Pensil 2B’ ;
Barang.harga:=2500;
6. Tipe Terenumerasi dan Subrange
Tipe Terenumerasi dan Subrange dipakai untuk menyatakan data berurutan yang bertipa sama,
Konstanta adalah sesuatu nilai yang bersifat tetap, untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut ini :
Begin
…..
…..
discountanggota:=jumlah*0.1;
discounttunai:=jumlah*0.15;
potongan program diatas dapat dituliskan menjadi seperti contoh berikut ini :
Const
Discountanggota=0.1;
Discounttunai=0.15;
Begin
…..
…..
jumlahdiscountanggota:=jumlah*discountanggota;
jumlahdiscounttunai:=jumlah*discounttunai;
Keuntungan penggunaan pernyataan konstanta antara lain:
1. Program lebih mudah dimengerti/terbaca
2. Menghindarkan salah ketik, karena jika anda salah mengetik nilai konstanta, maka pada saat
kompilasi tidak dianggap salah. Sedangkan jika salah mengetik nama konstanta maka pada saat
kompilasi akan dianggap salah.
3. Jika dalam suatu program nilai konstanta dipakai berulang kali, maka jika ada perubahan data nilai
kanstanta,cukup yang diubah deklarasi konstantanya saja.
2.3 Variabel
Variabel adalah suatu tempat dalam memori komputer yang diberi nama (sebagai pengenal)
dan dialokasikan untuk menampung data sementara.
Perbedaan antara variabel dengan konstanta adalah sebagai berikut :
1. Konstanta dipergunakanya pada saat kompilasi program, sedang variabel dipergunakan pada saat
program dijalankan.
2. Konstanta tidak dapat berubah pada saat program berjalan. Sedangkan variabel dapat berubah
atau diubah nilainya pada saat program berjalan.
Aturan pemeberian nama variabel adalah sebagai berikut :
1. Harus dimulai dengan karakter alfabet(huruf) atau under score ( _ ).
2. Harus unique ( tidak boleh ada nama yang sama ) pada ruang lingkup variabel yang sama.
3. Panjangnya boleh berapa saja, tetapi hanya 63 karakter pertama yang dibaca dan 64 seterusnya
akan diabaikan.
4. Beberapa karakter tidak diperbolehkan dipakai antara lain : , + - * / < >
Contoh penggunaan variabel dapat dilihat pada potongan program berikut ini :
Var
Form1:Tform1;
A : Single;
Implementation
( SR *.DFM )
procedure Tform1.FormCreate(Sender: Tobject);
begin
A:=5;
// variabel ini bersifat global
end;
procedure Tform1.FormClick( Sender: Tobject);
var
A : Single;
Begin
A:=10;
// variabel ini bersifat lokal
end;
2.4 Operator
Hirarti operator dalam Borland Delphi 6 adalah sebagai berikut:
Operator Hierarki
@, not
*, / , div, mod, and, shl, shr, as
+, -, or, xor
=, <>, <, >, <=, >=, in, is
Tertinggi
Kedua
Ketiga
Keempat
Anda juga bisa mengubah hierarki dengan memberi tanda kurung pada operasi yang akan
didahulukan.
1. Operator Penugasan (Assignment)
Operator penugasan disimbolkan dengan tanda sama dengan didahului titik dua dan berfungsi
untuk memasukkan sesuatu kedalam suatu variabel, penulisanya adalah sebagai berikut :
<variabel> : = <ekspresi>
contoh :
bilangan :=0;
harga :=500;
banyak :=5;
jumlah:=banyak*harga;
no:=no+1;
2. Operator Aritmatika
Digunakan untuk melakukan operasi aritmatika. Operator aritmatika terdiri dari :
Operator Operasi Tipe diproses
Tipe Hasil
*
/
div
mod
+
-
Perkalian
Pembagian
Pembagian bulat
Sisa pembagian
Penambahan
pengurangan
Integer, real
Integer, real
Integer
Integer
Integer, real
Integer, real
Integer, real
real, real
Integer
Integer
Integer, real
Integer, real
Contoh penggunaan operator aritmatika dapat dilihat pada contoh dibawah ini :
A:= 2* 3; // hasilnya 6
A:= 5 / 2 ; // hasilnya 2.5
A:= 5 div 2 ; // hasilnya 2 dibulatkan kebawah
A:=5 mod 2 ; // hasilnya 1 dibulatkan keatas
A:= 5 + 2 ; // hasilnya 7
A:= 5 – 2 ; // hasilnya 3
Contoh pangkat :
A:= 2 ;
B:= 3 ;
C:=exp(B*Ln(A)); // C berisi 9
D:=exp(B*Ln(5)); // D berisi 125
3. Operator Relasi
Operator relasi digunakan untuk membandingkan suatu data dengan data yang alain dan
menghasilkan suatu nilai logika benar atau salah. Operator penggabungan dalam operator relasi
nampak pada tabel dibawah ini:
Operator Keterangan
=
<>
<
>
<=
>=
Sama dengan
Tidak sama dengan
Lebih kecil
Lebih besar
Lebih kecil atau sama dengan
Lebih besar atau sama dengan
Contoh penggunaan operator relasi adalah sebaga berikut :
A:= 2 > 3 ; // False
A:= 2+2 >3 ; // True
A:= 3 > 2+ 2 ; // False
A:= 3 >= 3 ; // True
4. Operator Logika
Operator logika digunakan untuk mengekspresikan satu atau lebih data logika yang
menghasilkan data logika yang baru. Macam operator logika adalah sebagai berikut:
Operator Keterangan
Not
And
Or
Xor
Tidak
Dan
Atau
Exclusive or
1. tabel penggunaan operator NOT tampak pada tebel berikut ini:
Ekpresi Hasil
Not True
Not False
False
True
Contoh hasil penggunaan operator logiak NOT adalah sebagai berikut :
Tes := not (5>4); //tes berisi false
Tes := not (5=4); //tes berisi true
2. tabel penggunaan operator AND tampak pada tebel berikut ini:
Ekspresi Hasil
False and false
False and true
True and false
True and true
False
False
False
True
Contoh hasil penggunaan operator logiak AND adalah sebagai berikut :
Tes := (5<4) and (3<2) ; //tes berisi false
Tes := (5<4) and (3>2) ; //tes berisi false
Tes := (5>4) and (3<2) ; //tes berisi false
Tes := (5>4) and (3>2) ; //tes berisi true
3. tabel penggunaan operator OR tampak pada tebel berikut ini:
Ekspresi Hasil
False or false
False or true
True or false
True or true
False
True
True
True
Contoh hasil penggunaan operator logiak OR adalah sebagai berikut :
Tes := (5<4) or (3<2) ; //tes berisi false
Tes := (5<4) or (3>2) ; //tes berisi true
Tes := (5>4) or (3<2) ; //tes berisi true
Tes := (5>4) or (3>2) ; //tes berisi true
4. tabel penggunaan operator XOR tampak pada tebel berikut ini:
Ekspresi Hasil
False xor false
False xor true
True xor false
True xor true
False
True
True
False
Contoh hasil penggunaan operator logiak XOR adalah sebagai berikut :
Tes := (5<4) xor (3<2) ; //tes berisi false
Tes := (5<4) xor (3>2) ; //tes berisi true
Tes := (5>4) xor (3<2) ; //tes berisi true
Tes := (5>4) xor (3>2) ; //tes berisi false
Latihan :
1. Buatlah satu form untuk menampilkan fungsi logika yang terdiri dari penggunaan operator AND, OR dan NOT.
2. Simpan form tersebut.3. Jalankan form tersebut dan lihatlah hasilnya benar atau salah.
BAB 3
KONTROL PROGRAM
Tujuan Umum
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa dapat mengetahui kontrol program untuk membuat program aplikasi pengolahan data dengan menggunakan bahasa pemrograman Delphi.
Tujuan Khusus
1. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat mengetahui dan membuat program dengan menggunakan pengulangan while...do.
2. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat mengetahui dan membuat program dengan menggunakan pengulangan repeat…until
3. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat mengetahui dan membuat program menggunakan perulangan for…next
4. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat mengetahui dan membuat program menggunakan percabangan bersyarat if… then … else.
5. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat mengetahui dan membuat program menggunakan percabangan bersyarat case.
6. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat mengetahui dan membuat program menggunakan percabangan goto
7. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat mengetahui dan membuat program menggunakan pernyataan break.
8. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat mengetahui dan membuat program menggunakan pernyataan exit
Materi :
3.1 Kontrol Program Borland Delphi 6
Kontrol program diperlukan untuk mengatur jalanya program baris demi baris, berikut adalah
beberapa kontrol program yang ada di Borland Delphi 6 :
3.1.1 Pengulangan While …. Do
perintah ini untuk mengulang satu pernyataan atau satu blok pernyataan jika atau
selama (while) suatu kondisi (syarat) bernilai true, penulisanya adalah sebagai berikut :
While <ekspresi> do <pernyataan>
Jalanya struktur pengulangan diatas adalah sebagai berikut :
1. Program akan menguji nilai <ekspresi>2. Jika <ekspresi> berniali false (salah) maka <pernyataan> tidak dilaksanakan dan langsung
kelangkah e.3. Jika <ekspresi> bernilai true (benar), maka <pernyataan> akan dilaksanakan satu kali.4. Kembali ke prosedur a5. Program menghentikan pengulangan dan menjalankan baris berikutnya (jika ada)
Berikut adalah contoh perulangan menggunakan while….do :
// pengulangan satu pernyataan
while data[I] <> x do I:=I+1 ;
// pengulangan satu blok pernyataan
while not eof (inputfile) do
begin
readln(inputfile,line);
process(line);
end;
// pengulangan satu blok pernyataan
while I > 0 do
begin
if A > B Then
begin
C:=A + B;
D:=B / A;
End
Else
Break
End;
I:= I div 2;
End;
2. Pengulangan Repeat …. Until
Pengulangan ini hampir sama dengan pengulangan while … do, perbedaanya antara
lain sebagai berikut :
1. dapat melaksanakan pengulangan lebih dari satu pernyataan, baik berupa kumpulan
penyataan tunggal atau kumpulan blok pernyataan, jadi segala sesuatu yang ada diantara
perintah repeat …. Until akan diulang.
2. pasti melaksanakan (minimal satu kali) segala sesuatu yang berada diantara penyataan
repeat … untul , karena pengujian terletak di bagian bawah pernyataan.
Penulisan struktur Repeat … until adalah sebagai berikut :
Repeat <pernyataan1>; …… ; <penyataan x>; until <ekspresi> atau
Repeat
<pernyataan 1>;
…….
…….
<pernyataan x>;
until <ekspresi>
contoh pengulangan repeat … until adalah sebagai berikut :
repeat
K : = I MOD J ;
I : = J ;
J : = K ;
Until J := 0 ;
2. For …. Next
Untuk melakukan pengulangan (iterasi) satu pernyataan atau satu blok program
beberapa kali ditentukan oleh nilai awal dan nilai akhir.
Penulisanya adalah sebagai berikut :
For <pencacah> := <awal> to <akhir> do <pernyataan>; atau
For <pencacah> := <awal> downto <akhir> do <pernyataan>;
<pencacah> adalah variabel yang bertipe ordinal, yaitu variabel yang bernilai pasti, jika dikurangi
atau ditambah satu satuan.
Contoh penggunaan For .. next adalah sebagai berikut :
Digunakan untuk menjalankan satu pernyataan atau satu blok pernyataan, tergantung
dari nilai yang diuji.
Penulisanya adalah sebagai berikut :
If <ekspresi> then <pernyataan>; atau
If <ekspresi> then <pernyataan> else <pernyataan>
<ekspresi> adalah suatu ekspresi logika.
If yang pertama : jika <ekspresi> bernilai benar maka <pernyataan> disebelah kananya akan
dikerjakan,tetapi jika <ekspresi> bernialai salah maka <pernyataan> tidak akan dikerjakan.
If yang kedua : jika <ekspresi> bernilai benar maka <pernyataan> disebelah kananya akan
dikerjakan, tetapi jika <ekspresi> berniali salah maka <pernyataan> yang ada disebelah kananya
else yang akan dikerjakan.
Contohnya adalah sebagai berikut :
// contoh pertama
if j <> 0 then hasil := i/j ;
// contoh kedua
if j = 0 then
exit
else
hasil := i/j ;
2. Percabangan Bersyarat Case
Diguakan untuk menjalankan satu penyataan atau satu blok pernyataan, tergantung dari
nilai yang diuji. Biasanya digunakan untuk yang mempunyai banyak pilihan.
Penulisanya adalah sebagai berikut :
Case <ekspresipilihan> of
<daftar1> : <pernyataan1>;
…..
…..
<daftarx> : <pernyataanx>;
end;
atau,
Case <ekspresipilihan> of
<daftar1> : <pernyataan1>;
…..
…..
<daftarx> : <pernyataanx>;
else
<pernyataanx>;
end;
<ekspresipilihan> adalah suatu ekspresi bernilai ordinal. Program akan menguji satu persatu
<daftar> yang ada. Jika <daftar> ada atau benar maka <pernyataan> disebelah kananya akan
dikerjakan, jika tidak ada maka <pernyataan> setelah else yang akan dikerjakan.
Contohnya adalah sebagai berikut :
// contoh pertama
case I of
1 .. 5 : snilai :=’Rendah’;
6 .. 10 : snilai :=’Tinggi’;
0,11.. 99 : snilai :=’Tidak Sah’;
else
snilai :=’ ‘;
end;
// contoh kedua
case warna of
merah : x :=1;
hijau : x :=2;
biru : x :=3;
kuning,orange,hitam : x :=0;
end;
2. Percabangan GoTo
Pernyataan goto dipakai untuk melakukan percabangan tak bersyarat kesebuah baris
label. Baris label dapat dibuat dengan menggunakan kata label diikuti nama labelnya.
Contohnya adalah sebagai berikut :
Begin
Label awal ;
a:=a+2;
a:=b/a;
if (a<100) then goto awal;
… ;
… ;
end;
perhatikan bahwa pernyataan goto sebaiknya dibatasi penggunaanya, karena jika terlalu banyak
maka struktur program menjadi kurang baik dan makin sulit mengontrol program.
2. Pernyataan Break
Pernyataan break dapat dipakai memaksa menghentikan pengulangan, baik
pengulangan while..do, repeat..until, atau for.. next. Jika terdapat pernyataan break
pada suatu pengulangan maka pelaksanaan program akan dilanjutkan kebaris dibawah
struktur pengulangan.
2. Pernyataan Exit
Pernyataan exit digunakan untuk keluar dari satu blok program. Jika pernyataan exit
berada pada suatu procedure atau fungsi maka pernyataan exit akan menyebabkan
proses dalam procedure dan fungsi tersebut dihentikan dan kontrol program kembali
kebawah baris pemanggil procedure atu fungsi tersebut.
Latihan :
1. Buatlah satu program untuk menampilkan angka 1 sampai dengan 100 dengan menggunakan perintah while…do, for..next atau repeat until.
2. Buatlah satu program untuk menampilkan konversi nilai, dengan ketentuan sebagai berikut :
Nilai Angka Nilai Huruf Keterangan
0-20 E Sangat Kurang
21-40 D Kurang
41-60 C Cukup
61-80 B Baik
81-100 A Memuaskan
BAB IV
INTERAKSI DENGAN BORLAND DELPHI 6 LEWAT VCL
Tujuan Umum
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa dapat mengetahui dan berintreksi dengan delphi menggunakan visual component pallete (VCL) untuk membuat program aplikasi pengolahan data dengan menggunakan bahasa pemrograman Delphi.
Tujuan Khusus
1. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat mengetahui dan membuat program dengan menggunakan object label, edit dan button.
2. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat mengetahui dan membuat program dengan menggunakan object groupbox dan radiobutton.
3. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat mengetahui dan membuat program menggunakan object combobox.
4. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat mengetahui dan membuat program menggunakan object scrollbar
Materi :
Dalam Borland Delphi 6, kumpulan object yang sudah disediakan ditampung dalam Visual
Component Pallete ( VCL ). VCL ini dapat diakses lewat component pallete yang merupakan
bagian dari toolbar.
Component Pallete terdiri dari beberapa tab (page) antara lain tab standart, tab additional, tab
win32 dan lain-lain.
1. Contoh program yang menggunakan object Label, Edit dan Button :
1. properties label
-Captin : untuk menuliskan label yang dinginkan.
-Align : untuk menentukan letak perataan label terhadap object parent atau dimana dia berada.
-Alignment : untuk menetukan perataan label pada kotak object label itu sendiri.
-Autosize : untuk menentukan ukuran label otomatis menyesuaikan terhadap isi captionya.
-Color : untuk menetukan warna label
-Font : untuk menentukan font yang dipakai label itu.
-Dan lain-lain
2. properties edit
-AutoSelect : jika dipilih true maka seluruh teks dalam object edit akan diblok saat dalm fokus
-Borderstyle : untuk menentukan tipe pembatas object edit
-Maxlength : untuk menentukan lebar maximum masukkan
-PasswordChar : untuk menentukan karakter yang ditampilkan sebagai penggantinya
-ReadOnly : jika dipilih true maka teks tidak dapat diedit
-Dan lain lain
3. properties button
object button sebagian besar sama dengan label dan textbox, Cuma ada beberapa tambahan,
1. Buatlah satu program untuk menampilkan penghitungan hasil pangkat dari suatu bilangan
2. Simpan Form tersebut dalam satu project.3. Jalankan Form yang telah anda buat.
BAB V
OPERASI DATABASE
Tujuan Umum
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa dapat mengetahui dan membuat program aplikasi database pengolahan data dengan menggunakan bahasa pemrograman Delphi.
Tujuan Khusus
1. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat mengetahui database yang digunakan dalam delphi.
2. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat mengetahui dan membuat database menggunakan database desktop.
3. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat mengetahui dan membuat file database
4. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat mengetahui dan memodifikasi file database.
5. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat mengetahui dan membuat file index data.
6. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat mengetahui dan mengolah database yang telah dibuat.
7. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat mengetahui dan membuat program input data lewat form
8. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat mengetahui dan membuat program edit dan hapus data.
Materi :
5.1 Database dalam Borland Delphi 6
Borland Delphi 6 menyediakan fasilitas lengkap untuk mengolah database, berbagai format
database dapat diolah oleh Borland Delphi 6 misalkan database dengan format Paradox,
dBase, MS-Access, ODBC, syBASE, Oracle dan lain-lain.
Dalam modul ini kita hanya akan menggunakan contoh format database paradox saja walaupun format
yang lain juga bisa. Jadi diharapkan nantinya anda tetap dapat menyesuaikan pengetahuan dari modul
ini untuk dapat mengolah database dalam format yang lain.
5.2 Menggunakan Database Dekstop
Database Dekstop adalah suatu program ‘Add-Ins’, yaitu program terpisah yang ditempelkan
dalam Borland Delphi 6 , sehingga bisa dipakai sebagai bagian dari Borland Delphi 6 .
Cara memanggil Database Dekstop :
Klik Menu Tools.
Klik Database Dekstop, sehingga muncul tampilan database dekstop sperti dibawah ini :
1. Membuat File Database
Untuk membuat file database dengan format paradox, lakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Pilih menu File (pada menu database dekstop), kemudian klik New lalu
klik Table, sehingga muncul gambar sebagai berikut :
2. Pilih table type yaitu paradox 7, kemudian klik OK sehingga muncul
tampilan seperti dibawah ini:
3. buat struktur table-nya seperti nampak pada gambar diatas, pada kolom
field name tentukan nama field-nya. Aturan pemberian nama field-nya
adalah sebagai berikut :
a. Maksimum panjangnya 25 karakter.
b. Tidak boleh diawali dengan spasi.
c. Harus unik, yaitu tidak boleh ada nama field yang sama dalam satu table.
d. Jangan menggunakan tanda koma tanda pipe dan tanda seru.
e. Hindarkan penggunaan kata perintah SQL, misalkan Select,Where,Count dan lain-lain.
4. Tentukan type field-nya pada kolom Type
Untuk mengetahui type field yang ada pada paradox klik kanan pada kolom type maka akan
muncul type data seperti dibawah ini :
a. A (Alpha), untuk menampung kumpulan karakter huruf. Lebar field antara 1 s.d 255
b. N (Number), untuk menampung data angka yang dapat dihitung yang mempunyai
jangkauan 15 digit angka signifikan.
3. $ (Money), sama dengan number tetapi defaultnya data ditampilkan dengan desimal dan pemisah
ribuan.
4. S (Short), untuk menampung bilangan bulat antara -32,767 sampai 32,767
5. I (Long Integer), untuk menampung bilangan bulat dengan nilai antara –2147483648 sampai
2147483647
6. D (Date), untuk menampung data tanggal sampai dengan 31 desember 9999.
7. T (Time), Untuk menampung data waktu dalam 24 jam sampai hitungan mili detik.
8. M (Memo), untuk menampung data memo.
9. F (Formatted Memo), untuk menampung data memo yang mempunyai format, misalkan
mempunyai font tertentu, warna text dan lain-lain.
10. G (Graphic), untuk menampung data gambar.
11. L (Logical), Untuk menampung data boolean yaitu true atau flase.
5. Tentukan lebar field pada kolom Size.
6. Pada kolom key anda dapat memberi bintang dengan cara mendouble klik. Field yang diberi tanda
bintang berarti sebagai index primer.
7. setelah selesai klik tombol Save As. Tentukan folder penyimpanan misal D:\latdelphi dan nama
table-nya Barang. Lalu kilk icon Save.
8. untuk keluar dari database dekstop klik file lalu exit.
2. Memodifikasi File database
Cara memodifikasi database hampir sama dengan cara membuat yaitu sebagai berikut:
1. Panggil program Database Dekstop
2. Pilih Menu file, open lalu Table, tentukan nama table yang akan dibuka
3. Pilih Menu table lalu Table Restructure, sampai muncul tampilan seperti
saat kita membuat table.
4. Ubah struktur table sesuai dengan kebutuhan, jika ingin menghapus field
tekan Ctrl-Delete.
5. Klik tombol save untuk menyimpan kembali struktur yang telah
diubah/diperbaiki.
2. Menambahkan Index Data
Index adalah file yang berisi urutan data pada suatu table database. Dalam paradox ada dua jenis
index yaitu index primer dan index secunder. Index primer sering disebuy sebagai Key.
Key adalah sebuah field atau beberapa field yang dipakai untuk membuat data dalam table terurut.
Key mempunyai sifat sebagai berikut :
1. mencegah duplikasi record pada key yang sama, karena key dipakai sebagai referensi suatu
record.
2. jika ada perubahan data, index data key selalu ter-update.
Sementara index secunder dipakai untuk keperluan seperti berikut ini:
1. sebagai alternatif untuk mendapatkan urutan data dalam table.
2. sebagai kunci penghubung dalam relasi data atau tble yang lain dengan table tersebut.
3. mempercepat proses pencarian suatu data.
Cara membuat secondary index adalah sebagai berikut :
1. buka table yang akan dibuat secondary index.
2. pilih pilihan secondary indexed pada combobox Table Properties yang terletak dipojok kanan atas.
3. klik tombol Define, sampai muncul jendela Define secondary Index seperti pada gambar berikut
ini :
4. Pilih nama field yang akan dibuat secondary index dikolom sebelah kiri.
5. kemudian klik tombol panah kanan, kemudian tentukan pilihan pengurutan data berdasarkan kunci
index yang bersangkutan. Pilihanya adalah sebagai berikut :
o Unique, dipakai jika diinginkan kunci bersifat unik.
o Case Sensitive, dipakai jika index membedakan urutan huruf besar dan kecil.
o Maintained, dipakai jika diinginkan index secara otomatis selalu di-update jika ada
perubahan dalam table.
o Descending, dipakai jika arah pengurutanya menurun.
6. Klik OK, sampai muncul gambar dibawah ini :
7. ketikkan nama indexnya . perhatikan nama index tidak boleh sama dengan nama fieldnya.
8. Klik Ok lalu Klik Save.
5.3 Mengolah Database
A. Membuat Input Data
untuk mengolah input database menggunakan Borland Delphi 6 dapat diikuti cara berikut ini:
1. Sediakan form kosong unutk membuat design input.
2. kaitkan file database yang telah kita buat dengan form dengan cara : pilih tab BDE kemudian cari
object Table dan tambahkan ke form dan pilih tab DataAccess dan cari object Datasource dan
tempelkan di form seperti pada gambar.
3. tambahkan object DBGrid yang terletak pada tab DataControl
4. object dan properties yang diubah dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Object Properties yang diubah
Form Caption = Input Data barang
Table1- Table Name = D:\latdelphi\barang.db
- Active = True
DataSource1 Dataset = Table1
DBGrid1 Datasource = Datasource1
Label1 Caption = Kode barang
Label2 Caption = Nama Barang
Label3 Caption = Satuan
Label4 Caption = Stok
Edit1 Text =
Edit2 Text =
Combobox1
- Text =
- Items = Buah
Biji
Kg
Pack
Edit3 Text =
Button1 Caption = &Simpan
Button2 Caption = &Batal
Button3 Caption = &Keluar
5. Design Form-nya adalah sebagai berikut :
6. Kode program secara lengkapnya adalah sebagai berikut:
if(application.MessageBox('Benar dihapus ?' , 'Peringatan', mb_yesno or mb_iconwarning) =idyes) then
table1.delete;
end;
end.
Latihan :
1. Buatlah satu form input data customer dengan struktu table sebagai berikut :
Kode_cts A 5 *
Nama_cts A 20
Alamat A 35
Telp A 13
2. Design form bebas, tombol yang ikutkan, tambah, simpan, batal, hapus dan keluar.
3. Simpan formtersebut dan jalankan Form yang telah anda buat.
BAB VI
PENCARIAN DATA DAN VALIDASI
Tujuan Umum
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa dapat mengetahui dan membuat program aplikasi pencarian data dan validasi data dengan menggunakan bahasa pemrograman Delphi.
Tujuan Khusus
1. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat mengetahui cara membuat index dalam delphi.
2. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat mengetahui dan membuat program pencarian data menggunakan index.
3. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat mengetahui dan membuat program menggunakan validasi beberapa table.
4. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat mengetahui dan membuat program aplikasi penyaringan data atau filter didalam Delphi.
5. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat mengetahui dan membuat relasi data antar table didalam delphi
6. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat mengetahui dan membuat program menggunakan SQL (Structure Query Langguage).
Materi :
Pencarian data merupakan operasi yang sangat penting dalam manajemen database. Pada dasarnya
pencarian data ada dua macam yaitu pencarian data tanpa index (urutan data/sekuensial) dan pencarian
data menggunakan index.
1. Pencarian data menggunakan Index.
Untuk pencarian data menggunakan index tentu saja kita harus mengindex field yang akan digunakan
sebagai dasar pencarian. Fungsi dan proocedure yang disediakan Borland Delphi 6 dalam pencarian
data adalah SetKey, GotoKey, GotoNearest, EditKey ,FindKey dan FindNearest. Untuk fungsi dan
procedure SetKey, GotoKey, GotoNearest, EditKey adalah bawaan dari Borland Delphi sebelumnya
jadi yang kita bahas adalah FindKey dan FindNearest.
Untuk lebih memahaminya buatlah latihan berikut:
1. Buat file database mahasiswa dengan struktur sebagai berikut:
Field name type size Key
Nim
Nama
Tgl_masuk
Alamat
Telp
A
A
D
A
A
10
20
40
13
*
2. Buat Secondary index-nya berdasarkan nim dan nama dengan nama xnim dan xnama
3. object dan properties yang diubah dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Perhatikan tata letak setiap object dimana harus ditempatkan.
3. Hasilnya adalah sebagai berikut :
4. kode program form adalah sebagai berikut:
procedure TForm2.BitBtn1Click(Sender: TObject);
begin
quickrep1.Preview ;
end;
procedure TForm2.BitBtn2Click(Sender: TObject);
begin
quickrep1.Print ;
end;
procedure TForm2.BitBtn3Click(Sender: TObject);
begin
close;
end;
BAB VIII
MEMBUAT MENU, FUNGSI DAN PROCEDURE, SETUP DISK
Tujuan Umum
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa dapat mengetahui dan membuat menu, fungsi, procedure dan setup disk dengan menggunakan bahasa pemrograman Delphi.
Tujuan Khusus
1. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat mengetahui langkah-langkah membuat menu didalam delphi.
2. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat mengetahui dan membuat main menu atau pulldown menu.
3. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat mengetahui dan membuat popup menu.
4. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat mengetahui dan membuat setup disk
5. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat mengetahui dan membuat compile file dari program yang telah dibuat.
6. Setelah mengikuti kuliah bab ini mahasiswa dapat menjalankan program yang telah dibuat.
Materi :
8.1 MENU
Borland Delphi 6 menyediakan dua buah object untuk membuat menu dengan cepat dan mudah, yaitu
MainMenu dan PopupMenu.
1. MainMenu
Object MainMenu dipakai untuk membuat menu berbentuk pull-down, yaitu menu yang terdiri dari
menu utama yang berderet mendatar (horisontal) dan sub menu yang berbentuk tegak (vertikal)
Sekarang kita akan mencoba membuat Main menu seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini:
Data Transaksi Laporan
Mahasiswa Nilai Mahasiswa
Mata Kuliah Mata Kuliah
Selesai Nilai
Langkah langkah membuatnya adalah sebagai berikut :
1. Buat form kosong, kemudian tambahkan object MainMenu
2. Klik properties Items pada main menu, atau klik kanan object mainmenu
lalu klik menu designer
3. Akan muncul menu designer, tuliskan caption menunya , seperti pada
gambar dibawah ini:
4. setelah selesai tutup menu designer dengan close.
5. untuk memanggil form lain ke menu dapat dituliskan dengan kode
program sebagai berikut :
<nama form>.Show;
contoh : form2.show;
2. PopupMenu
Object PopupMenu dipakai untuk membuat menu tambahan, yaitu suatu bentuk menu yang
berbentuk tegak (vertikal) yang akan ditampilkan jika kita melakukan klik kanan pada suatu object.
Berikut adalah langkah langkah membuat PopupMenu yang akan ditampilkan pada object Form:
1. Tambahkan object PopupMenu pada tab standart di form tersebut.
2. Klik properties Items pada object popupmenu, atau klik kanan object mainmenu lalu klik
menu designer
3. Buat popupmenu-nya seperti membuat main menu, tambahkan delete dan properties.
4. Setelah selesai tutup menu designer dengan close,
5. Ubah properties PopupMenu pada object form menjadi popupmenu1
6. Jalankan form tersebut, kemudian hasilnya bisa dilihat pada gambar dibawah ini
8.2 Membuat Setup Disk
Setelah kita menyelesaikan pembuatan suatu program aplikasi, mungkon kita akan meng-copy program kita ke
komputer lain, salah satunya adalah membuat setup disk.
Untuk membuat setup disk di Borland Delphi 6 adalah sebuah program yang terpisah dari program Borland
Delphi 6 , tetapi masih termasuk dalam paket Borland Delphi 6 yang disebut InstallShield Express.
Berikut adalah langkah-langkah membuat setup disk:
1. Program aplikasi yang akan dibuat setup disk harus berupa file EXE.
2. Pilih menu Start Programs InstallShield Express, maka akan muncul gambar InstallShield Express.
3. Pilih Create a new Setup project lalu OK.
4. Tentukan nama project pada isian Project name misalnya barang, tentukan folder atau directory hasil setup
pada kotak directory. Setelah selesai klik tombol Create.
5. Tentukan pilihan-pilihan sesuai dengan keinginan.
6. Setelah ditentukan pilihan-pilihan tersebut klik-lah pilihan Disk Builder klik-lah tombol Build, tunggu
proses selesai kemudian tutuplah dengan tombol Close.
3. Fungsi dan Procedure
1. Str
Dipakai untuk mendapatkan nilai string dari suatu data numeric, penulisanya sebagai berikut :
Str(x [: Width [: Decimals ]]; var S)
x adalah data numeric bertipe Integer atau real. Tanda kurung siku bersifat optional.
2. StrToCurr
Dipakai untuk mendapatkan nilai Currency dari suatu data string, penulisanya sebagai
berikut:
StrToCurr(Const S: String)
S adalah tipe data string yang akan diambil nilai currency-nya
3. StrToDate
Dipakai untuk mendapatkan nilai TdateTime dari suatu data string, penulisanya sebagai berikut:
StrToDate(Const S: String)
S adalah tipe data string yang akan diambil nilai TdateTime-nya
4. StrToFloat
Dipakai untuk mendapatkan nilai Extended (salah satu tipe real) dari suatu data string, penulisanya sebagai
berikut :
StrToFloat(Const S: String)
S adalah tipe data string yang akan diambil nilai Extended-nya
5. StrToInt
Dipakai untuk mendapatkan nilai integer dari suatu data string, penulisanya sebagai berikut :
StrToInt(Const S: String)
S adalah tipe data string yang akan diambil nilai Integer-nya
6. UpperCase
Dipakai untuk mendapatkan huruf besar dari suatu data string, penulisanya sebagai berikut:
UpperCase(Const S: String)
S adalah tipe data string yang akan diambil nilai uppercase-nya
7. LowerCase
Dipakai untuk mendapatkan huruf kecil dari suatu data string, penulisanya sebagai berikut:
LowerCase(Const S: String)
S adalah tipe data string yang akan diambil nilai lowercase-nya
8. Val
Dipakai untuk mendapatkan nilai numeric dari suatu data string, penulisanya sebagai berikut:
Val ( S; var v; var code:integer)
S adalah tipe data string yang akan diambil nilai numeric-nya
V adalah variabel tipe numeric untuk menampung hasil konversi
Code adalah variabel bertipe integer yang dipakai untuk menampung informasi tentang keberhasilan proses
konversi. Jika proses konversi berhasil maka code berisi nilai 0 (nol).
9. DateToStr
Dipakai untuk mendapatkan nilai string dari suatu data TDateTime, penulisanya sebagai berikut:
DateToStr(Date: TDateTime)
Date adalah tipe data TDateTime yang akan diambil nilai string-nya
10. Format
Dipakai untuk mendapatkan nilai string dari suatu data array, penulisanya sebagai berikut:
Format(<stringformat>,<arraydiformat>)
Stringformat adalah string yang berisi kode kode tertentu untuk menformat arraydiformat penulisan
stringformat diawali tanda % kemudian dikuti angka yang menunjukan lebar dan desimal serta kode format,
macam macam kode format dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Kode Keterangan
d Argumen atau data yang diformat harus bertipe integer
u Sama dengan d, tetapi tidak menghasilkan tanda positif atau negatif
e Argumen harus bertipe floating-point
f Sama dengan e, tetapi tidak menggunakan angka eksponen
g Menggunkan format yang paling mungkin anata e dan f
n Argumen harus bertipe floating point, tidak menggunakan angka eksponen, menggunakan pemisah ribuan dan desimal.
m Argumen harus bertipe floating point, menggunakan format currency
p Argumen harus bertipe pointer, hasilnya berupa 8 karakter string yang menunjukan nilai pointer dalam heksa desimal.
s Argumen harus bertipe string atau Pchar
x Argumen harus bertipe integer, hasilnya berupa string dalam bentuk heksa desimal
Contoh :
Format(‘8.2f’,[123.456]);
EdKurs.text:=format(‘%25.2n’,[kurs]);
EdHbeli.text:=format(‘%12.2m’,[nhbeli]);
DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyah, Manual HandBook PharmaCompulabs 5.0, Yogyakarta, 2001
Kadir, Abdul, Ir., M.T, Pemrograman Database Menggunakan Delphi, Penerbit Salemba Infotek, Jakarta, 2001.
Martina, Inge, Ir., Database Menggunakan Delphi, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2001.
M. Agus J. Alam, Belajar Sendiri Borland Delphi 5.0, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2000.
Pranata, Antony, Tip dan Trik Pemrograman Delphi, Andi Offset, Yogyakarta, 1997
Pranata, Antony, Pemrograman Borland Delphi , Andi, Yogyakarta,