BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibedakan dengan makluk ciptaan lain seperti binatang dan tumbuhan karena manusia dikaruniai akal budi untuk berpikir. Ada kalanya manusia berpikir sebagai umpan balik akan adanya informasi yang diterima dalam kehidupan. Berpikir tidak hanya menerima mentah- mentah informasi (berpikir biasa / rutin), namun kita juga mengenal apa yang disebut dengan ‘berpikir kritis’. Sebagai mahasiswa kedokteran, dalam proses pembelajaran tidak cukup hanya dengan berpikir biasa, namun haruslah berpikir kritis. Walaupun terkonsentrasi pada satu ilmu, berpikir kritis bersifat universal. Berpikir kritis membentuk sebuah sistem pemikiran yang saling terkait dan overlapping, misalnya pemikiran filosofis, pemikiran sosiologis, pemi-kiran antropologis, pemikiran historis, pemikiran politis, pemikiran psikologis, pemikiran matematis, pemikiran biologis, pemikiran ekolo-gis, pemikiran medis, pemikiran legal, pemikiran etis, pemikiran estetis/ 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna
dibedakan dengan makluk ciptaan lain seperti binatang dan tumbuhan karena
manusia dikaruniai akal budi untuk berpikir. Ada kalanya manusia berpikir
sebagai umpan balik akan adanya informasi yang diterima dalam kehidupan.
Berpikir tidak hanya menerima mentah-mentah informasi (berpikir biasa / rutin),
namun kita juga mengenal apa yang disebut dengan ‘berpikir kritis’.
Sebagai mahasiswa kedokteran, dalam proses pembelajaran tidak
cukup hanya dengan berpikir biasa, namun haruslah berpikir kritis. Walaupun
terkonsentrasi pada satu ilmu, berpikir kritis bersifat universal. Berpikir kritis
membentuk sebuah sistem pemikiran yang saling terkait dan overlapping,
misalnya pemikiran filosofis, pemikiran sosiologis, pemi-kiran antropologis,
1. Diet : proses yang dilakukan untuk mengurangi berat badan.
2. Strategi : rencana yang cermat akan suatu kegiatan untuk mencapai
sasaran.
4
3. Promosi : kegiatan komunikasi dalam rangka memajukan usaha,
menawarkan suatu produk, mempengaruhi konsumen,
mengenalkan produk.
4. Artikel : tulisan yang berisi suatu info yang berguna bagi pembaca.
5. Sukarelawan : seseorang yang melakukan suatu hal dengan sukarela dan
tidak terpaksa.
6. Kalori : satuan panas yang digunakan untuk menaikkan suhu 1
gram air setinggi 1o celcius.
7. Hormon : Zat yang dibentuk oleh bagian tubuh dalam jumlah kecil
dan dialirkan ke jaringan tubuh lainnya.
8. Obesitas : kelebihan berat badan yang diakibatkan oleh keturunan
dan pola hidup tidak sehat
9. Mengunyah : proses melumat makanan yang dilakukan dalam mulut
oleh gigi, lidahm dan saliva.
10. Informasi : pengetahuan tentang peristiwa yang dikumpulkan melalui
komunikasi yang relevan, up to date, dan tepat waktu.
11. Valid : sesuatu yang sudah pasti, terbukti, teruji, dan absah akan
sesuatu hal yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
12. Evaluasi : memberi penilaian akan suatu materi sesuai dengan
tujuan yang telah ditentukan.
13. Internet : sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan
situs-situs .
14. Kritis : a. Penilaian yang bersifat netral (pikiran)
b. dalam kondisi mendesak (keadaan)
5
2.3 STEP 2 (IDENTIFIKASI MASALAH)
Sesuai yang disajikan pada skenario, kami dapat mengidentifikasikan
beberapa masalah yang timbul dalam kasus tersebut sebagai berikut.
1. Apakah informasi dari sumber di atas bersifat meyakinkan?
2. Apakah definisi dari berpikir kritis?
3. Bagaimana sikap yang tepat ketika mendapati informasi, seperti pada cerita
tersebut?
4. Bagaimana cara kita menilai suatu sumber informasi?
5. Mengapa kita harus berpikir kritis dalam membaca suatu artikel?
6. Jenis informasi apa yang dapat kita percaya?
7. Bagaimana cara menilai isi informasi?
2.4 STEP 3 (CURAH PENDAPAT)
1. Informasi dari sumber di atas tidak bisa disebut meyakinkan. Bisa dikatakan
begitu karena sumber artikel tersebut berasal dari blog pribadi, dimana
walaupun di dalam artikelnya terdapat sumber valid dari penelitian, namun
secara umum terdiri dari opini yang belum diketahui keabsahan informasinya.
2. Definisi Berpikir Kritis
Dalam menilai sesuatu: Berpikir Kritis adalah proses penilaian suatu informasi dengan merangkum, mencari, dan membuat kesimpulan berdasarkan logika secara objektif dan rasional serta dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam menilai pemikiran: Berpikir Kritis adalah proses berpikir intelektual dimana pemikir menilai hasil pemikirannya.
3. Sikap tetap ketika mendapati informasi, yaitu:
- Netral, yaitu tidak memihak siapa pun.
- Open-minded, yaitu berpikiran terbuka.
- Rendah hati, yaitu tidak memaksakan pendapat atau kehendak pribadi.
6
- Tidak egois.
- Memiliki integritas, yaitu berwibawa dan pengetahuan yang cukup yang
bisa dipertanggungjawabkan.
- Tidak langsung percaya, gali lebih dalam informasi tersebut serta
menelusuri kebenarannya.
4. Cara menilai suatu sumber informasi:
Penilaian suatu sumber informasi didasari oleh darimana asal informasinya.
Ada 2 media informasi, yaitu dari buku dan dari internet.
- Buku, kriteria sumber informasi yang baik dilihat dari:
a. Pengarang/Penulis
b. Revisi ke berapa
c. Daftar pustaka
d. Tahun terbit
e. Penerbit
f. Indeks resensi
- Internet, kriteria sumber informasi yang baik dilihat dari:
a. Penulis
b. Latar belakang pendidikan penulis
c. Last updates
d. Footnote
e. Tujuan
f. Keaslian website
5. Alasan mengapa kita harus berpikir kritis dalam mebaca suatu artikel karena
berpikir kritis mempunyai manfaat, yaitu:
- Menambah ilmu pengetahuan,
- Menjawab keingintahuan,
- Membentuk pribadi yang kreatif dan percaya diri,
7
- Mendapat informasi yang akurat dan valid,
- Agar tidak tertipu dan terhindar dari informasi yang salah,
- Meningkatkan ketajaman otak dalam menganalisis sesuatu, dan
- Dapat menyelesaikan masalah dengan tepat.
6. Jenis-jenis informasi dibagi 2, yaitu:
- Ilmiah, dalam artian sudah valid.
- Populer, tentang kejadian yang belum ada kepastiannya.
Sumber informasi, dibagi 2, yaitu:
- Primer, yaitu dari sumbernya secara langsung.
- Sekunder, yaitu peninjauan ulang dari sumber primernya.
- Tersier, yaitu mengumpulkan data dan mengutip, menformat ulang, dan
meringkas sumber primer.
7. Cara menilai isi informasi:
- Menyeleksi fakta dan opini,
- Melihat konsistensi isi, sifat isinya (yang argumentatif dan bukan
persuasif).
- Melihat bukti nyata (bukti ilmiah).
8
2.5 STEP 4 (PETA KONSEP)
2.6 STEP 5 (LEARNING OBJECTIVE)
1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi berpikir kritis.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan berpikir kritis.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan manfaat berpikir kritis .
4. Mahasiswa mampu menjelaskan tahapan berpikir kritis.
5. Mahasiswa mampu menjelaskan sifat terhadap informasi agar dapat
berpikir kritis.
6. Mahasiswa mampu menjelaskan jenis isi informasi efektif.
7. Mahasiswa mampu menjelaskan sumber informasi.
8. Mahasiswa mampu menjelaskan sumber dan isi informasi.
9
2.7 STEP 6 (BELAJAR MANDIRI)
Pada step ini, kami melakukan pembelajaran mandiri secara individu dan
kelompok serta mencari jawaban learning objective dari berbagai referensi.
2.7 STEP 7 (SINTESIS)
1. Definisi :
Proses intelektual mendengar aktif dan terampil, menganalisis, sintesis dan
evaluasi info dari pengamatan, pengalaman atau kumpulan untuk memandu
keyakinan dan tindakan. (Screven dan Paul)
Proses dalam mengaplikasikan, menghubungkan, menciptakan info secara
aktif dan terampil. (Abraham)
Kegiatan berfikir yang tinggi untuk mengenal permasalahan dan
pemecahannya. (Angelo)
Pemikiran yang reflektif dan masuk akal berfokus untuk melakukan sesuatu
dan apa yang harus dipercayai. (Noris dan Eris)
Pertimbangan untuk menentukan bukti, konteks, konseptualisasi, metode dan
kriteria yang sesuai. (American Filosofical Assosiation)
2. Tujuan :
Memperoleh informasi dan wawasan yang luas
Mengevaluasi informasi secara kritis
Memanfaatkan potensi diri dalam mengetahui dan memecahkan masalah.
Mengubah paradigm mahasiswa dari konsumtif ide menjadi produktif ide
3. Manfaat:
Menghindari keputusan yang tidak tepat
Menjadi pribadi yang kreatif
Membiasakan berpikir terbuka
Terbebas dari prasangka pribadi
10
Mendukung kemampuan Evidence Based Medicine
4. Tahapan :
“12 of Critical Thinking”
a. Identifikasi isu atau permasalahan pokok
b. Membandingkan persamaan dan perbedaan
c. Memilih informasi yang relevan
d. Merumuskan masalah
e. Menyeleksi fakta, opini dan hasil nalar
f. Mengecek konsistensi
g. Mengidentifikasi asumsi
h. Mengenali kemungkinan faktor stereotipe (meniru)
i. Mengenali kemungkinan bias, emosi, dan salah penafsiran kalimat
j. Mengenali kemingkinan perubahan orientasi nilai dan ideologi
k. Mengenali data-data yag diperlukan serta cukup tidaknya data yang ada
l. Meramalkan konsekuensi yang mungkin terjadi dari pilihan yang diambil
Secara general :
Knowledge (pengetahuan)
Comprehensive (pemahaman)
Analysis
Synthesis
Evaluate
5. Sikap menghadapi informasi
Menelusuri kebenaran
Tidak egois, memahami isi informasi
11
Skeptis ilmiah (tidak langsung percaya)
Aktif dan kreatif
Rasa ingin tahu
Berpikir logis
Berpikir terbuka
Percaya diri
6. Pengklasifikasi informasi
Berdasarkan jenis :
- Ilmiah = Berdasarkan penelitian
- Popular = Belum dipastikan kebenarannya
Berdasarkan Isi :
- Argumen = Isi informasi yang berupa fakta, kebenaran dan disertai
dengan alas an yang kuat dan logis. Contohnya: Artikel ilmiah
- Persuasi= Isi informasi yang berupa fakta, emosi, personal, moral,
dan disertai opini. Contohnya: penyuluhan KB
- Propaganda= Informasi yang bersifat mengajak, mengesampingkan
fakta dan membelokkan kebenaran. Contohnya: Kampanye
7. Sumber-sumber informasi
a) Informasi Primer : informasi yang kita dapatkan dari individu yang berdasarkan
observasi ataupun pengalaman orang tersebut.
Sumber primer menyajikan informasi atau data, seperti :
artifak arkeologis
foto
dokumen historis seperti catatan harian, sensus, video atau transkrip
pengawasan, dengar pendapat, pengadilan, atau wawancara
tabulasi hasil survei atau kuesioner
catatan tertulis atau terekam dari pengujian laboratorium