BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses pengondisian udara merupakan proses perlakuan terhadap kondisi suatu udara untuk mengatur suhu, kelembaban dan proses pendistribusiannya sehingga dicapai kondisi nyaman yang dibutuhkan oleh penghuni yang berada di dalam suatu ruangan. Pengondisian udara pada tempat-tempat yang memiliki udara yang panas dan lembab sangat dibutuhkan. Hal ini dilakukan mengingat faktor kenyamanan yang dirasakan oleh penghuninya. Pengaturan kelembaban kini bukan hanya dipakai untuk kenyamanan belaka namun dipakai dalam berbagai proses seperti pengeringan. Sasaran utama yang hendak dicapai dalam pengondisian udara adalah penurunan kelembaban dan kelembaban relatif berkisar 40-70%. Udara dengan kelembaban tinggi, kuantitas uap airnya juga sangat tinggi akan berpotensi terjadinya korosi. Selain itu, udara yang lembab juga menyebabkan bakteri tumbuh subur sehingga dapat merusak kesehatan. Peralatan yang telah dikembangkan untuk tujuan ini secara konvensional adalah memakai koil pendingin. Namun dengan penurunan kelembaban secara konvensional memiliki beberapa kekurangan yaitu terjadi pengumpulan air kondensasi yang dapat menimbulkan masalah lain 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses pengondisian udara merupakan proses perlakuan terhadap kondisi
suatu udara untuk mengatur suhu, kelembaban dan proses pendistribusiannya
sehingga dicapai kondisi nyaman yang dibutuhkan oleh penghuni yang berada di
dalam suatu ruangan. Pengondisian udara pada tempat-tempat yang memiliki
udara yang panas dan lembab sangat dibutuhkan. Hal ini dilakukan mengingat
faktor kenyamanan yang dirasakan oleh penghuninya.
Pengaturan kelembaban kini bukan hanya dipakai untuk kenyamanan
belaka namun dipakai dalam berbagai proses seperti pengeringan. Sasaran utama
yang hendak dicapai dalam pengondisian udara adalah penurunan kelembaban dan
kelembaban relatif berkisar 40-70%. Udara dengan kelembaban tinggi, kuantitas
uap airnya juga sangat tinggi akan berpotensi terjadinya korosi. Selain itu, udara
yang lembab juga menyebabkan bakteri tumbuh subur sehingga dapat merusak
kesehatan.
Peralatan yang telah dikembangkan untuk tujuan ini secara konvensional
adalah memakai koil pendingin. Namun dengan penurunan kelembaban secara
konvensional memiliki beberapa kekurangan yaitu terjadi pengumpulan air
kondensasi yang dapat menimbulkan masalah lain seperti :pertumbuhan bakteri,
energi juga sangat besar jika menggunakan sistem pendingin konvensional.
Pertimbangan–pertimbangan yang harus dimiliki oleh alat pengondisian
udara adalah hemat energi, tujuan pengondisian udara terpenuhi dan yang paling
terpenting adalah ramah lingkungan.Oleh sebab itu, perlu dicari solusi yang
terbaik sebagai alternatif untuk sistem penurunan kelembaban yang selain hemat
energi juga ramah lingkungan.
Dehumidifikasi adalah proses pengurangan kandungan air dalam udara.
Pemanasan dalam dehumidifikasi bertujuan untuk menguapkan sejumlah air
dalam udara proses. Dehumidifikasi dapat terjadi pada pendinginan maupun
1
pemanasan udara. Pada proses dehumidifikasi ini terjadi perubahan kalor laten
tanpa disertai perubahan kalor sensibel.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dehumidifikasi dan prinsip kerja alat
dhumidifikasi
2. Mengetahui metode-metode pada proses dehumidifikasi
3. Mengetahui aplikasi dehumidifikasi
2
BAB II
PEMBAHASAN
1.3 Psikometrik
Dehumidifikasi adalah proses kimia yang menurunkan jumlah uap air
dalam udara sehingga terjadi penurunan entalpi dan ratio kelembaban. Pada proses
ini terjadi perubahan kalor laten tanpa disertai perubahan kalor sensibel.
Contohnya pada proses pembuatan H2SO4, proses pengeringan dari padatan yang
mengandung kadar air, dan lain-lain..Hal ini berkaitan erat dengan kelembaban
udara. Psikrometrik adalah ilmu yang membahas mengenai kelembaban udara
dengan variabel dry bulb temperature, relative humidity, humidity ratio dan wet
bulb temperature.
Gambar 2.1 Grafik Psikometrik
3
1.3.1 Dry Bulb Temperature
Gambar 2.2 Dry bulb temperature Gambar 2.3 Suhu bola
kering pada psikrometrik
chart
Gambar 2.2 menunjukkan suhu bola kering (dry bulb) udara.Suhu bola
kering adalah suhu normal yang diukur termometer.Suhu bola kering disebut juga
suhu sensibel.Suhu bola kering berada pada sisi horizontal pada psikrometrik
chart.
1.3.2 Relative Humidity
Humiditas relatif adalah kandungan kelembaban dalam udara pada suhu
tertentu.Humiditas relatif terpengaruh oleh suhu. Ketika suhu naik maka
humiditas relatif akan berkurang.
Gambar 2.4 Humiditas relatif pada psikrometrik chart
4
1.3.3 Humidity Ratio
Merupakan perbandingan berat uap air yang ada dalam udara.Berat yang
diukur menggunakan satuan grains. Tujuh ribu grains sama dengan satu pound.
Misalnya diketahui humiditas spesifik 55 grains uap air per pound udara.Ini
berarti dalam 1 pound udara terdapat 55 grains uap air dan 6945 udara.Spesifik
humidity terdapat pada garis vertikal pada psikrometrik chart.
Gambar 2.5 Spesifik rasio pada psikrometrik chart
1.3.4 Wet Bulb Temperature
Suhu bola basah merupakan suhu dimana air pada termometer menguap
sehingga termometer akan lebih dingin.
Gambar 2.6 Wet bulb temperature
5
1.4 Metode Dehumidifikasi
Gambar 2.7 Alur proses dehumidifikasi
1. Udara ditarik masuk ke dalam unit dengan kipas (fan)
2. Udara melewati permukaan yang dingin
3. Dikarenakan udaranya menjadi dingin, titik-titik air nya terkondensasi
4. Air jatuh ke dalam penampung
5. Udara dipanaskan kembali dengan sistem pemulihan panas
6. Udara dilewatkan kembali ke dalam ruangan bersuhu 2oC lebih hangat dan
7. Pencairan sistem otomatis Unit pembentukan es kembali
8. Air is re-heated by the heat recovery system
9. Air Passes back into room 2 degrees Celsius warmer and considerably
dryer
10. Defrost system automatically de-ices unit as necessary
11. Unit mati secara otomatis ketika kontainer penuh
12. Saat unit mencapai tingkat kekeringan yang dipilih akan nonaktif secara